percobaan laboratorium untuk menentukan · pdf filegilang tape yang telah mengajari cara...
TRANSCRIPT
PERCOBAAN LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN FRAKSI KETINGGIAN DI
DALAM PIPA HORIZONTAL
TUGAS AKHIR
Oleh
ZAINUL MANAN
NIM 12204043
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Teknik
pada Program Studi Teknik Perminyakan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
LEMBAR PENGESAHAN
PERCOBAAN LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN FRAKSI KETINGGIAN DI
DALAM PIPA HORIZONTAL
TUGAS AKHIR
Oleh
ZAINUL MANAN
NIM 12204043
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Teknik
pada Program Studi Teknik Perminyakan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
Disetujui oleh:
Pembimbing Tugas Akhir,
Ir. Leksono Mucharram, MSc. Ph.D
NIP : 130 890 236
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Semesta Alam, Alloh SWT, yang
selalu memberikan kehidupan kepada kita semua. Sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan, kritikan
dan bantuan dari banyak orang di sekitar saya. Oleh karena itu saya ingin memberikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Keluarga yang selalu memberikan dukungan
2. Mas Leksono Mucharram, selaku pembimbing TA saya, yang telah sabar
memberikan arahan kepada saya, memberikan ilmu yang terbaik buat saya dan
ikhlas menunggu lama karena TA-nya belum selasai-selesai.
3. Mas Pudji Permadi, yang telah sabar menjadi dosen wali saya selama saya di ITB.
4. Warga Oppinet yang telah menghiasi hari-hari saya selama menunggu kelulusan
ini.
5. TM-04 ITB yang telah bersama-sama berjuang dari mulai masuk ITB sampai saat
ini.
6. Gilang Tape yang telah mengajari cara membuat software untuk TA saya ini.
7. Teman-teman kostn Tubis XV No.21 dan PPR C-10 yang telah menjadi keluarga
baru buat saya.
8. Dan semua pihak yang telah membantu saya selama pembuatan TA ini.
Saya menyadari bahwa Tugas Akhir saya ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
saya tetap akan menerima saran dan kritikan, supaya Tugas Akhir saya ini bisa lebih baik lagi.
Semoga Tugas Akhir saya ini akan bermanfaat.
Bandung, Maret 2010
Zainul Manan
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 1
PERCOBAAN LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN HUBUNGAN ANTARA
KECEPATAN DAN FRAKSI KETINGGIAN DI DALAM PIPA HORISONTAL
An experiment laboratory which determine relationship between velocity and fluid level fraction in
horizontal pipeline
Oleh :
Zainul Manan*
Leksono Mucharram**
Program Studi Teknik Perminyakan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
Sari
Dalam dunia perminyakan, aliran sangat berpengaruh terhadap kelancaran sebuah perjalanan minyak
dari reservoir menuju tempat-tempat pengisian bahan bakar. Pada lapangan minyak khususnya di
permukaan, untuk menghubungkan antara kepala sumur dengan tempat penampungan minyak total
yaitu menggunakan pipa. Pipa yang digunakan pun berbeda-beda diameternya. Perbedaan pipa
mempengaruhi laju aliran di dalam pipa tersebut. Untuk sekarang ini, persamaan aliran di dalam pipa
dianggap bahwa cairan mengisi seluruh bagian pipa. Padahal, pada kenyataanya jika kecepatannya
kecil dan pipanya besar, mungkin cairan itu hanya mengisi sebagian pipa saja. Oleh karena itulah
percobaan ini ditujukan untuk mencari hubungan antara fraksi ketinggian di dalam pipa dengan
kecepatan, yang bisa digunakan untuk menghitung pada semua ukuran pipa.
Abstract
In the petroleum side, the flow is very influential on the smoothness of a journey of oil from the
reservoir to refueling places. Specificcally, in the surface oil field, to connect between the wellhead to
oil receiving unit using pipes. Pipe used in various diameter. The pipe differences affect the rate of
flow in the pipe. For now, the equation of pipe flow is considered that the liquid fills the entire pipe
section. And, in fact if the velocity is small and the pipe is large, the liquid may only fill part of the
pipe. Hence, this experiment aimed to find the relationship between the fluid level fraction in the pipe
with velocity, which can be used to count on all pipe sizes.
Keywords : flowrate, velocity, fluid level fraction, horizontal pipeline
*) Mahasiswa, Program Studi Teknik Perminyakan ITB
**) Dosen Pembimbing, Program Studi Teknik Perminyakan ITB
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 2
I. Pendahuluan
Pada sebuah aliran fluida, faktor
kecepatan, pipa, friksi dan pengendapan
sangat menentukan supaya aliran fluida
menjadi optimum. Pada saat fluida mengalir
di sebuah pipa, maka laju alir dan diameter
pipa akan menentukan apakah fluida
tersebut mengisi penuh pipa tersebut atau
mengisi sebagian saja karena mungkin laju
alirnya kecil dan diameternya terlalu besar.
Untuk menghitung debit aliran yang
mengalir selama selang waktu tertentu
dinyatakan dalam hubungan :
t
Vq
Dengan keterangan :
q = laju alir (m3/detik)
V = volume air (m3)
t = waktu pengukuran (detik)
untuk menghitung kecepatan aliran di dalam
pipa bisa dihitung menggunakan hubungan
persamaan berikut
A
qv
Dengan keterangan
v = kecepatan (m/detik)
A = luas area (m2)
q = laju alir (m3/detik)
Sifat aliran cair dapat diklasifikasikan
atas aliran laminer dan aliran turbulen. Serta
aliran transisi yang berada di tengah-tengah
antara kedua sifat tersebut. Suatu cairan
disebut laminer apabila lapisan-lapisan
fluida yang berdekatan bergerak dengan
kecepatan yang sama (atau hampir sama)
dan garis gerak dari masing-masing partikel
fluida tidak saling menyilang atau
berpotongan. Kecenderungan ke arah
ketakstabilan dan turbulensi diredam oleh
gaya-gaya geser viskos yang memberikan
tahanan terhadap gerakan relatif lapisan-
lapisan fluida yang bersebelahan. Lapisan-
lapisan yang berdekatan, saling tukar-
menukar momentum secara molekular saja.
Apabila lapisan-lapisan yang berdekatan
bergerak dengan kecepatan yang berbeda-
beda dan arah gerak dari masing-masing
partikel fluida menyilang dan saling
memotong, maka aliran tersebut disebut
aliran turbulen. Pertukaran momentum
terjadi dalam arah melintang. Aliran transisi
berada di tengah-tengah, dalam artian sifat-
sifatnya kadang-kadang menunjukkan
laminer dan kadang-kadang turbulen.
Asumsi yg dipergunakan untuk
percobaan ini yaitu :
- Aliran yang terjadi di dalam pipa
laminer
- Pipa horizontal sempurna
- Faktor angin dan temperatur tidak
berpengaruh secara signifikan
- Diameter semua pipa sama.
II. Metodologi
Untuk mengetahui hubungan antara
kecepatan dan fraksi ketinggian, penulis
menggunakan metodologi berupa percobaan
laboratorium. Dikarenakan tidak adanya
software atau persamaan yang digunakan
menentukan hubungan ini. Percobaan yang
penulis rancang yaitu berupa rangkaian pipa
yang terhubung untuk mengalirkan fluida
(air berwarna) dari tangki kemudian
dihubungkan dengan pipa transparan. Pada
saat fluida mengalir pada pipa transparan
maka akan terlihat pola aliran dan bisa
diukur ketinggiannya. Kemudian fluida
mengalir ke dalam tangki sehingga bisa
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 3
diukur volumenya dalam satuan waktu yang
dihitung.
Bagan dari percobaan ini bisa dilihat
dalam lampiran (i). Terlihat bahwa
perlengkapan dari percobaan ini terdiri dari :
1. Tangki, ada dua buah tangki. Yang
pertama berukuran 1000 liter sebagai
penyimpan awal sebelum fluida
mengalir ke pipa transparan. Dan tangki
50 liter digunakan untuk mengukur
volume fluida dan menampung fluida
sebelum dipompakan ke tangki 100
liter.
2. Valve, digunakan untuk mengatur laju
aliran
3. Sieve (saringan), digunakan untuk
meredam laju aliran fluida dari tangki
sehingga fluidanya tidak berbuih
4. Pipa, ada 2 macam pipa. Pipa transparan
dan pipa PVC (polyvinyl chloride). Pipa
transparan digunakan untuk mengamati
ketinggian fluida dan kelakuan fluida
pada saat mengalir. Sedangkan pipa
PVC digunakan untuk menyalurkan
fluida kembali ke tangki dan sistemnya
diasumsikan tertutup.
5. Pompa, pompa digunakan untuk
memompa fluida dari tangki 50 liter ke
tangki 1000 liter.
6. Level meter, digunakan untuk mengukur
ketinggian fluida di dalam pipa
transparan.
III. Hasil Percobaan
Dari percobaan ini, diperoleh data
berupa waktu fluida mengalir, volume, dan
fraksi ketinggian di dalam pipa. Dari data
tersebut kemudian dilakukan perhitungan
seperti dibawah ini :
1. Diameter 2 inch
Data yang diperoleh :
Volume = 5 liter
Waktu = 31.65 detik, 32.76
detik, dan 32.17 detik
Fraksi ketinggian = 11/26
Contoh perhitungan :
Fraksi ketinggian = 42307.026
11
Waktu rata-rata =
ikt det19.323
17.3276.3265.31
Laju alir =
ik
liter
ik
literq
det155.0
det19.32
5
liter
mq
3
1
001.0=
ik
m
det1055.1
34
Luas pipa =
23
2
22
22
10025.2
1
0.0006451614.3
4
214.3
4
mA
inch
minchA
dA
Kecepatan =
ik
mv
ikm
m
luas
lajualirv
det0765.0
det.10025.2
1055.12
3
3
4
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 4
Sehingga diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1. Data hasil perhitungan pipa 2 inch
Fraksi ketinggian Kecepatan (m/detik)
0.396 0.0561
0.423 0.0767
0.461 0.1124
0.500 0.1437
0.538 0.1679
0.576 0.1925
0.615 0.2195
0.653 0.2599
1.000 0.7383
Dari data tersebut kemudian dibuat grafik
dan dibuat persamaan yang mendekati pola
sebaran data tersebut :
Gambar 1. Plot kecepatan vs fraksi ketinggian pipa
2 inch
Persamanan dari grafik diatas adalah :
120.00769157 x75.654823-76.469852
1y
2. Diameter 1.75 inch
Dengan menggunakan perhitungan yang
sama, untuk diameter 1.75 inch diperoleh
sebaran data sebagai berikut :
Tabel 2. Data hsil perhitungan pipa 1.75 inch
Fraksi ketinggian Kecepatan (m/s)
0.388 0.0750
0.444 0.1092
0.500 0.1356
0.583 0.2272
0.667 0.3033
1.000 0.7334
Dari data tersebut kemudian dibuat grafik
dan dibuat persamaan yang mendekati pola
sebaran data tersebut :
Gambar 2. Plot kecepatan vs fraksi ketinggian pipa
1.75 inch
Persamaan dari grafik di atas adalah :
630.00778676 x81.176818-81.974781
1y
IV. Pengembangan perangkat lunak
(software)
Pengembangan software bertujuan
untuk memudahkan perhitungan fraksi
ketinggian di dalam pipa. Secara umum
software ini terdiri dari input, output dan
tampilan grafik.
1. Input
Input terdiri dari 2 bagian. User
(pemakai) bisa memilihnya. Bagian
S = 0.01988175
r = 0.99855937
kecepatan (m/s)
frak
si k
etingg
ian
0.0 0.1 0.3 0.4 0.5 0.7 0.80.00
0.18
0.37
0.55
0.73
0.92
1.10
S = 0.01933992
r = 0.99765882
kecepatan (m/s)
frak
si k
etingg
ian
0.0 0.1 0.3 0.4 0.5 0.7 0.80.00
0.18
0.37
0.55
0.73
0.92
1.10
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 5
pertama terdiri dari laju alir dan
diameter, bagian kedua hanya
menggunakan kecepatan fluida. Untuk
memakai software ini hanya
membutuhkan data bagian 1 atau bagian
2 saja.
Gambar 3. Potongan Interface Software
Bagian Input
2. Output
Outputnya merupakan fraksi ketinggian.
Nilainya akan dicantumkan pada
rentang 0.1 – 1. Jika hasil perhitungan
menunjukkan nilai di bawah 1 maka
akan tertulis pesan ‘ kecepatan fluida
terlalu kecil ‘, sedangkan jika nilainya
melebihi 1, maka akan keluar pesan ‘
fluida telah memenuhi pipa’.
Gambar 4. Potongan Interface Software
Bagian Output
3. Grafik
Grafik digunakan sebagai ilustrasi dari
persamaan. Nilai dari hasil perhitungan
fraksi ketinggian akan diperlihatkan
dalam bentuk titik (dot).
Gambar 5. Potongan Interface Software
Bagian Grafik
Penulisan bahasa pemrograman ini
dibuat menggunakan Matlab. Dan
pengembangan software-nya menggunakan
GUI Matlab.
Secara umum tampilan softwarenya
seperti gambar 6 ini :
Gambar 6. Interface Software
V. Analisa
Grafik persamaan tersebut
menunjukan hubungan antara kecepatan dan
fraksi ketinggian. Melihat dari pola
persamaan, bahwa pada mula-mula data dari
fraksi 0 – 0.3 data yang diperoleh sedikit.
Hal tersebut terjadi karena, memang
kecepatan yang terjadi pada mula-mula
sangat kecil sehingga aliranya cenderung
tidak stabil. Kemudian pola sebaran dari
fraksi 0.7 – 1 juga sedikit datanya, hal itu
terjadi karena pada fraksi tersebut aliranya
sudah tidak beraturan dan karena adanya
sambungan pipa sehingga aliranya
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 6
bergelombang. Hal tersebut yang
menyebabkan tidak bisanya pengambilan
data pada fraksi ketinggian 0.7 – 1.
Data yang diperoleh dari kedua pipa
tersebut tidak mutlak sama, namun pola
sebarannya cenderung sama. Untuk
memperoleh persamaan yang identik dari
kedua data tersebut, maka dilakukan
penggabungan data, sehingga diperoleh
grafik sebagai berikut
Gambar 7. Plot gabungan data kecepatan vs
fraksi ketinggian
Persamaan dari grafik pada gambar 7 adalah
30.00916003 x65.636665-66.445535
1y
Dari data tersebut terlihat bahwa, pola
hubungan antara kecepatan vs fraksi
ketinggian merupakan garis linear setelah
melewati kecepatan 0.1 m/s. Jika ditinjau
dari rumus Kecepatan merupakan fungsi
jarak dan waktu, sedangkan fraksi
ketinggian termasuk fungsi jarak yang tidak
bersatuan. Nilai yang ditunjukkan pada saat
fraksi ketinggian mencapai nilai 1 ( pipa
terisi penuh oleh fluida) adalah 0.733 m/s
atau jika dalam satuan lapangan nilainya
2.202 ft/s.
Ken Arnold dalam bukunya
menyebutkan bahwa kecepatan maksimum
fluida mengalir dalam pipa yaitu 15 ft/s. Hal
tersebut dikarenakan bahwa kecepatan
melebihi 15 ft/s akan menimbulkan erosi
permukaan pipa karena gaya gesek. Pada
percobaan ini penulis melakukan
penambahan laju alir yang menyebabkan
kenaikan kecepatan. Pada saat fluida
memenuhi pipa, saat itulah tercatat sebagai
kecepatan minimal supaya aliran fluida akan
optimum. Pembukaan valve yang lebih besar
digunakan untuk menaikkan laju alir dan
juga akan menambah kecepatan. Namun
pada saat pembukaan valve yang lebih besar,
ada keadaan di mana bahwa laju alir fluida
tidak bertambah secara signifikan, seperti
diperlihatkan pada table di bawah ini :
valve Q (liter/s) v (ft/s)
1 5.3615 10.38075
2 6.4672 12.52157
3 7.2653 14.06683
4 7.9464 15.38555
5 8.3461 16.15943
6 8.4852 16.42876
7 8.9325 17.2948
8 8.9658 17.35928
9 8.9846 17.39568
10 9.0124 17.4495
11 9.0265 17.4768
Kemudian jika diperlihatkan dalam bentuk grafik
seperti dibawah ini :
S = 0.02029595
r = 0.99675977
kecepatan (m/s)
frak
si k
etingg
ian
0.0 0.1 0.3 0.4 0.5 0.7 0.80.00
0.18
0.37
0.55
0.73
0.92
1.10
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 7
Studi Kasus
Jika kasus yang terjadi di lapangan
ternyata sebuah lapangan mempunyai
kecepatan 90000 bbl/day pada diameter pipa
24 inch. Maka dari persamaan tersebut bisa
dihitung berapakah fraksi ketinggian aliran
di dalam pipa tersebut
Laju alir
ond
mq
ft
m
ond
day
bbl
ft
day
bblq
sec165.0
1
0.02831685
sec86400
1
1
615.590000
3
3
33
Luas area
2
2
22
2
2
2917155.0
1
0.0006451616.452
4
2414.3
4
mA
inch
minchA
A
dA
Kecepatan
smv
mond
mv
luasarea
lajualirv
56.0
.sec2917155.0
165.02
3
Kemudian masukan dalam persamaan
diperoleh fraksi ketinggian sebesar 0.86. dari
hasil tersebut bisa direkomendasikan untuk
memperbesar laju alir fluida atau dengan
memperkecil diameternya, supaya fluida
bisa memenuhi pipa dan alirannya menjadi
optimum.
VI. Kesimpulan
1. Semakin besar kecepatan maka fraksi
ketinggian akan semakin besar.
2. Kecepatan minimum fluida untuk
sampai bisa penuh dalam pipa
horizontal yaitu 0.73 m/s atau 2.395 ft/s.
3. Hubungan antara fraksi ketinggian dan
kecepatan adalah
30.00916003 x65.636665-66.445535
1y
Dimana :
Y = fraksi ketinggian
X = kecepatan (m/s)
4. Perangkat lunak yang dikembangkan
bertujuan untuk mempermudah
perhitungan dan valid untuk digunakan.
VII. Daftar Simbol
q = laju alir
v = kecepatan
t = waktu
A = luas area
V = volume
PVC = polyvinyl chlorida
Laminer = rezim aliran yang arah
aliranya paralel/searah
Turbulen = rezim aliran yang arah
alirannya tidak beraturan dan
stokastik
VIII. Daftar Pustaka
1. Resnick, Robert and Jearl Walker,
Fundamentals of Physics, Wiley; 7 Sub
edition (June 16, 2004)
2. Arnold, Ken. Surface Productions
OperationsVolume I : Design of oil-
Handling System Facilities. Gulf
Publishing Company. Houston
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 8
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 9
Lampiran A. Gambar Design Alat Percobaan Laboratorium
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 10 Halaman 10
Lampiran B. Foto – Foto percobaan
Gambar B.1. Fraksi Ketinggian 1
Gambar B.2. Fraksi Ketinggian 2
[Zainul Manan – 12204043 – Teknik Perminyakan ITB] Halaman 11 Halaman 11
Gambar B.3. Sambungan Pipa PVC dengan Pipa Transparan
Gambar B.4. Tangki Pengukur (50 liter)