percobaan ix
TRANSCRIPT
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 1/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
1
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
I. NOMOR PERCOBAAN : IX ( Sembilan )
II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Tirosin Dalam Kasein
III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan kadar tirosin dalam kasein
serta dapat membuat kurva kalibrasinya.
IV. LANDASAN TEORI :
Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya
terutama ialah sebagai unsur pembentuk struktur sel, misalnya dalam rambut, wol,
kolagen, jaringan penguhubung , membran sel, dan lain-lain. Selain itu dapat pula
berfungsi sebagai katalis proses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim,
yaitu hormon, pebawa O2 (hemoglobin). Protein yang terikat pada gen, toksin,
antibody/antigen, dan lain-lain. Protein dapat diklasifikasikan atas dasar beberapa
kriteria, misalnya berdasarkan fungsinya, kelarutan, konformasi dan sebagainya.
Berbagai protein globular mempunyai daya kelarutan yang berbeda di dalam
air. Variabel yang mempengaruhi kelarutan ini adalah pH, kekuatan ion, sifat
dielketrik pelarut dan temperatur. Pemisahan protein dari campuran dengan
pengaturan pH didasarkan pada harga pH isoelektrik yang berbeda-beda untuk
tiap macam protein. Pada umumnya molekul protein mempunyai daya kelarutan
minimum pada pH isoelektriknya. Pada Ph isoelektriknya bebrapa protein akan
mengendap dari larutan, sehingga dengan cara pengaturan pH larutan, masing-
masing protein dalam campuran dapat dipisahkan satu dari yang lainnya dengan
teknik yang disebut pengendapan isoelektrik.
Salah satu fungsi protein adalah sebagai protein cadangan (makanan/nutrien).
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Sebagai contoh misalnya : ovalbumin, merupakan protein yang terdapat pada
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 2/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
2
putih telur; kasein , merupakan protein susu; feritin merupakan tempat cadangan
besi dalam limpa; zein merupakan protein dalam biji jagung.
Kasein merupakan protein nutrien dan penyimpan, dan merupakan protein
yang paling utama dalam susu, yang jumlahnya kira-kira 80 % dari total protein
yang ada dalam susu. Protein susu terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu
kasein yang dapat diendapkan oleh asam dan renin dan protein whey yang dapat
mengalami denaturasi oleh panas pada suhu kira-kira 65o
C. Kasein terdapat
dalam bentuk kasein kalsium, senyawa kompleks dari kalsium fosfat dan terdapat
dalam bentuk partikel-partikel kompleks koloid yang disebut Micelles.
Dalam kasein terdapat asam amino yaitu Tyrosin (Tyr).Tyrosin merupakan
salah satu dari tujuh asam amino yang mempunyai gugus -R polar tetapi tidak
bermuatan. Gugus R dari asam amino polar lebih larut di dalam air atau lebih
hidrofilik dibandingkan asam amino non polar, karena golongan ini mengandung
gugus fungsional yang membentuk ikatan hidrogen dengan air. Polaritas tyrosin
disebabkan oleh gugus hidroksil yang terdapat didalamnya..
Dengan mikroskop elektron partikel-partikel kasein dalam susu segar nampak
sebagai bulatan-bulatan yang terpusat dengan garis tengah sekitar 10 – 200
milimikron. Pasteurisasi tidak mengubah penyebaran kasein menyatu dengan
butiran lemak. Partikel-partikel kasein dalam susu dapat dipisahkan dengan
sentrifuga dengan kecepatan tinggi atau dengan penambahan asam. Pengasaman
susu oleh kegiatan bakteri yaitu juga menyebabkan mengendapnya kasein. Bila
terdapat cukup asam yang dapat mengubah pH susu menjadi kira-kira 5,2 – 5,3
akan terjadi pengendapan disertai dengan melarutnya garam-garam kalsium dan
fosfor yang semula terikat pada protein secara berangsur-angsur. Pada titik
isoelektrik pH 4,6 – 4,7 kasein diendapkan sehingga bebas dari semua garam
anorganik. Sesudah pengendapan, kasein dapat dilarutkan kembali dengan
menambah alkali sampai pH 8,5.
Kasein terdiri dari campuran sekurang-kurangnya tiga komponen yang
disebut kasein alpha, beta dan gamma. Kasein alpha adalah komponen utama yang
jumlahnya mencapai 40 – 60 % dari total protein susu. Kasein dapat dirubah
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 3/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
3
menjadi lemak jika dibuat bersulfat basa dengan penambahan kapur sodium
karbonat, boraks atau triethanolamine atau diubah menjadi suatu lapisan dalam
pembuatan kertas.
Protein juga memiliki molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara
5000 sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein
akan menghasilkan asam-asam amino. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat
dalam molekul protein. Asam-asam amino ini terikat satu dengan yang lainnya
oleh ikatan peptida. Protein mempunyai sifat yang sangat dipengaruhi oleh suhu
tinggi, pH, dan pelarut organik.
Jenis asam amino yang kita gunakan adalah Tirosin dengan rumus :
O
NH2OH
OH
Tirosin adalah salah satu jenis asam amino dalam protein. Tirosin ini mempunyai
gugus fenol dan bersifat asam lemah. Tirosin dapat diperoleh dari kasein, yaitu
protein dalam keju atau susu.
Pada percobaan ini kita akan melakukan pemurnian tirosin dari kaseinnya
dengan melarutkan tirosin ke dalam berbagai larutan yang bersifat asam, alcohol,
maupun senyawa yang mengandung logam berat. Dengan demikian, kita harus
memperhatikan sifat-sifat protein antara lain :
1. ionisasi
Seperti asam amino, protein juga larut dalam air akan membentuk ion yang
mempunyai muatan positif dan negative. Dalam suasanan asam molekul protein
akan membentuk ion positif, sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion
negative. Pada titik isolistriknya protein mempunyai muatan positif dan negative
yang sama, sehingga tidak bergerak kea rah elektroda positif maupun negative
apabila ditempatkan diantara kedua electrode tersebut. Ionisasi protein dapat
digambarkan sebagai berikut :
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 4/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
4
protein+
H+
++protein
-
kation ion zwitter
Protein memiliki titik isolistrik yang berbeda-beda sebagaimana yang tertera
dalam table berikut :
Tabel Titik Isolistrik Berbagai Protein :
Protein Sumber pH isolistrik
Albumin telur Telur 4,55 – 4,90
Insulin Pancreas 5,3 – 5,35
Albumin serum Darah 4,88
Kasein Susu sapi 4,6
Gelatine Kulit sapi 4,8 – 4,85
Globulin serum Darah 5,4 – 5,5
Fibroin Sutera 2,0 – 2,4
Gliadin Terigu 6,5
Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umunya sifat
fisika, dan kimia erat hubungannya dengan pH isolistrik. Pada pH diatas titik
isolistrik protein bermuatan negative, sedangkan di bawah titik isolistrik protein
bermuatan negative.
Oleh karena itu untuk megendapkan protein dengan ion logam, diperlukan pH
larutan diatas titik isolistrik, sedangkan pengendapan oleh ion negative
memerlukan pH dibawah titik isolistrik. Ion-ion posisitf yang mengendapkan
protein antara lain ialah Ag+, Ca
++, Zn
++, Hg
++, Fe
++, CU
++, dan Pb
++, sedangkan
ion negative yang dapat mengendapkan protein adalah ion salisilat, triklorasetat,
pikrat, tanat dan sulfosalisilat. Berdasarkan sifat tersebut putih teluratau susu
dapat digunakan sebagai antidotum atau penawar racun apabila orang keracunan
logam berat.
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 5/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
5
2. Denaturasi
Protein akan mengalami koalgulasi apabila dipanaskan pada suhu 50oC atau
lebih. Koagulasi ini hanya terjadi apabila larutan protein berada pada titik
isolistriknya. Protein yang terdenaturasi pada titik isolistriknya masih dapat alrut
pada pH di luar titik isolistrik tersebut. Air ternyata diperlukan untuk proses
denaturasi oleh panas. Disamping pH, sushu tinggi dan ion logam berat,
denaturasi dapat pula terjadi oleh adanya gerakan mekanik, alcohol aseton, eter
dan detergen.
3. Viskositas.
Viskositas adalah tahanan yang timbul karena adanya gesekan antara molekul-
molekul di dalam zat cair yang mengalir. Suatu larutan protein dalam air
mempunyai viskositas atau kekentalan yang relative besar daripada viskositas air
sebagai pelarutnya.
4. Kristalisasi
Banyak protein yang telah diperoleh dalam bentuk kristal. Meskipun demikian
proses kristalisasi untuk berbagai jenis protein tidak selalu sama, artinya ada yang
dengan mudah dapat terkristalisasi, tetapi ada pula ynag sukar.
5. Sistem Koloid
Molekul protein apabila dilarutkan dalam air mempunyai sifat koloid, yang
tidak dapat menembus membrane atau kertas perkamen.
Pemurnian Protein
Langkah awal yang dalam pemurnian protein ini ialah menentukan bahan
alam yang akan diproses. Penentuan ini didasarkan pada kadar protein yang
terkandung didalamnya. Tentu saja dipilih bahan alam yang mempunyai kadar
protein tinggi dan mudah diperoleh. Analisis terhadap kadar protein dalam bahan
alam tersebut perlu dilakukan untuk memperoleh data tentang kadar protein yang
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 6/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
6
akan dimurnikan. Setelah itu protein akan dilarutkan ke dalam air atau pelarut
lainnya. Namun, disini juga harus diperhatikan sushu dan pH larutan agar tidak
merusak protein.
Dalam percobaan ini untuk menentukan kadar atau konsentrasi protein ini
kita menggunakan spectrometer yang berfunsgi untuk menentukan transmittan
maupun adsorbannya.
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 7/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
7
V. ALAT DAN BAHAN :
Alat :
- tabung reaksi
- gelas ukur
- beker gelas
- spectrometer
- Erlenmeyer
- Refluks kondensor
- Penangas air
- Statif dan klem
- Pipet tetes
- Corong Pemisah
Bahan :
- Kasein 1 gram
- NaOH 6 N 20 ml
- H2SO4 7 N 30 ml
- LarutanTirosina
standard 1 ml
- HgSO4 (5%) 3 ml
- H2SO4 5 N
- H2SO4 7 N 2 ml
- NaNO2 (0,2%) 2 ml
- 12 ml air
VI. PROSEDUR PERCOBAAN :
Hidrolisa 1 gm kaseina dengan 20,0 ml NaOH 6 N pada reflks
kondensor dalam penangas air selama 4 jam. Tanbahkan hati-hati 30 ml
H2SO4 7 N.Campur. Tempatkan 1,0 ml hidrolisat ke dalam tabung yang
bersih dan kering . Pada tabung-tabung lain pipet masing-masing 1 ml
larutan tirosin standart dengan 5 macam kadar yang berbeda. Tambahkan 3
ml CuSO4 5 % dalam H2SO4 5 N pada semua tabung. Panaskan dalam
penangas air yang mendidih selama 10 menit . Dinginkan dan tambahkan ke
dalam masing-masing tabung 2 ml H2SO4 7 N dan 2 ml NaNO2 0,2 %.
Campur dan tambahkan 12 ml air ke dalam masing-masing tabung. Baca
ekstingsinya pada spektrofotometer dengan λmaks 470 nm.
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 8/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
8
VII. HASIL PENGAMATAN :
NO LARUTAN ABSORBAN
1 0,1 % 0,174
2 0,2 % 0,289
3 0,3 % 0,402
4 0,4 % 0,511
5 0,5 % 0,723
6 0,6 % 0,916
7 0,7 % 1,076
8 0,8 % 1,215
9 0,9 % 1,427
10 1 % 1,808
11 Sampel Tirosin 1,074
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 9/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
9
VIII. ANALISA DATA :
Perhitungan regresi linier konsentrasi terhadap adsorbannya :
X = konsentrasi
Y = Adsorban
( X ) ABSORBAN ( Y ) XY X2
1 0,174 0,174 1
2 0,289 0,578 4
3 0,4021,206 9
4 0,511 2,044 16
5 0,723 3,615 25
6 0,916 5,496 36
7 1,076 7,532 49
8 1,215 9,72 64
9 1,427 12,843 81
10 1,80818,08 100
∑55 ∑8,541 ∑61,288 ∑385
22.
..)(
X X N
Y X XY N ASlope
255)385(10
)541,8)(55()288,61(10
17,0825
125,143
30253850
755,46988,612
22
2
.
...)(
X X N
XY X X Y B Intersept
255)385(10
)288,61)(55()385)(541,8(
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 10/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
10
10,0825
555,82
30253850
84,3370285,3288
Persamaan Regresi Linier :Y = AX + B
Kurva standar : Y = 0,17X - 0,10
X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Y -0,10 0,07 0,24 0,41 0,58 0,75 0,92 1,09 1,26 1,43 1,6
Konsentrasi protein yang sebenarnya dalam larutan Albumin :
Konsentrasi Larutan pada saat 0,1 %
Y = 0,174
0,174 = 0,17X - 0,10
X = 1,61
Konsentrasi Larutan pada saat 0,2 %
Y = 0,289
0,289= 0,17X - 0,10
X = 2,28
Konsentrasi Larutan pada saat 0,3 %
Y = 0,402
-0.1
0.07
0.24
0.41
0.58
0.75
0.92
1.09
1.26
1.43
1.6
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kurva Tirosin dalam Kasein
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 11/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
11
0,161 = 0,17X - 0,10
X = 2,95
Konsentrasi larutan pada saat 0,4 %
Y = 0,511
0,186 = 0,17X - 0,10
X = 3,59
Konsentrasi larutan pada saat 0,5 %
Y = 0,723
0,252 = 0,17X - 0,10
X = 4,84
Konsentrasi larutan pada saat 0,6 %
Y = 0,916
0,288 = 0,17X - 0,10
X = 5,97
Konsentrasi larutan pada saat 0,7 %
Y = 1,076
0,292 = 0,17X - 0,10
X = 6,91
Konsentrasi larutan pada saat 0,8 %
Y = 1,215
0,295 = 0,17X - 0,10
X = 7,73
Konsentrasi larutan pada saat 0,9 %
Y = 1,427
0,298 = 0,17X - 0,10
X = 8,98
Konsentrasi larutan pada saat 1 %
Y = 1,808
0,307 = 0,17X - 0,10
X =11,22
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 12/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
12
Kurva Pada Absorban dan Konsentrasi
X 1,61 2,28 2,95 3,59 4,84 5,97 6,91 7,73 8,98 11,22
Y 0,174 0,289 0,402 0,511 0,723 0,916 1,076 1,215 1,427 1,808
0.174
0.289
0.402
0.511
0.723
0.916
1.076
1.215
1.427
1.808
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
1.61 2.28 2.95 3.59 4.84 5.97 6.91 7.73 8.98 11.22
Kurva hubungan antara absorban dan
konsentrasi pada larutan tirosin dalam
kasein
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 13/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
13
IX. REAKSI :
O
OH
O
NH3+ + NaOH
O
NH2OH
O + Na+ + H2O
O
OH
O
NH3
+ + H2SO4
O
OH
OH
NH3+
+ SO42
2
O
NH2OH
OH + HgSO 4
C O
HO CH2 CH NH2
Hg++
NH2 CH CH2
OH
O C
OO
+ SO4
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 14/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
14
X. PEMBAHASAN :
Pada percobaan kali ini dilakukan untuk menentukan besar kandungan atau
kadar tyrosin yang ada dalam kasein yang telah dibuat pada percobaan
sebelumnya. Di mana kasein yang diperoleh berasal dari susu yang mengandung
protein. Pada percobaan ini digunakan 1 gram kasein. Kasein ini kemudian
direfluks kondensor dalam penangas air dengan penambahan larutan NaOH dan
asam sulfat untuk menghidrolisa kasein tersebut sehingga dibebaskan asam amino
tyrosin yang terkandung di dalam kasen tersebut. Saat kasein dihidrolisa dengan
NaOH, kasein akan tercampur dan terikat secara sempurna dalam suhu yang stabil
sehingga larutan bersifat basa. Dan ketika larutan ditambahkan dengan asam
sulfat, maka akan terjadi pengikatan asam oleh basa dalam larutan kasein itu.
Kemudian kandungan alkohol yang terdapat dalam larutan ini akan
dilepaskan sehingga akan menimbulkan warna. Warna larutan yang ditimbulkan
dari hasil refluks ini adalah cokelat. Setelah itu larutan tyrosin ini ditambahkan
dengan 3 ml HgSO4 5 % dalam H2SO4 5 N dipanaskan menghasilkan larutan
bening, didinginkan dan ditambahkan larutan H2SO4 7 N dan larutan NaNO2 0,2
% larutan menjadi warna coklat kemerahan. Penambahan larutan-larutan ini
bertujuan untuk membentuk kompleks berwarna.
Pada percobaan ini digunakan larutan standar sebagai pengkalibrasi dan
juga sebagai acuan dalam menentukan kadar minimum suatu analit yang masih
bisa dideteksi oleh spektrometer (limit deteksi). Dari hasil pengukuran dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 470 nm diperoleh harga absorbansi
yang sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam tabung. Di mana semakin
tinggi konsentrasi larutan, maka harga absorbansinya semakin besar. Dan juga
dapat kita ketahui bahwa dari kelima tabung yang diuji, semakin besar konsentrasi
larutan tyrosin, maka warna yang ditimbulkan dari reaksi kompleks semakin pekat
sesuai dengan semakin besarnya kuantitas analit yang ada dalam larutan. Harga
ini sesuai dengan hukum Lambert-Beer bahwa harga absorbans sebanding dengan
konsentrasi analit yang dirumuskan melalui persamaan : A = a.b.c dimana A
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 15/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
15
adalah absorbansi, a adalah koefisien ekstingsi, b adalah lebar kuvet, dan c adalah
konsentrasi analit.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penentuan kadar zat dengan
menggunakan spektrofotometer yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu :
analit harus memiliki gugus yang dapat menggeser serapan cahaya ke arah daerah
tampak, dan juga sampel yang digunakan harus memiliki warna monokromatis
(atau bersifat monokromatik). Jika sampel tidak berwarna, maka harus direaksikan
dengan senyawa lain agar membentuk suatu senyawa kompleks yang berwarna
(seperti yang kita lakukan pada percobaan ini).
Pada pengukuran dengan spektrofotometer, analit diletakkan di dalam kuvet
untuk menghindari pengaruh luar dimana kuvet yang digunakan berupa sel kaca
yang permukaannya halus (bersih) dan permukaan yang kasar. Sedangkan yang
digunakan untuk meneruskan energi cahaya dalam daerah tampak adalah kuvet
yang halus (bersih) agar dapat meneruskan. Dan permukaan yang kasar tidak
digunakan untuk meneruskan cahaya.
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 16/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
16
XI. KESIMPULAN :
1. Tirosin adalah salah satu asam amino yang terdapat dalam protein yaitu
kasein utama dalam susu. Tirosin ini memiliki gugus Fenol dan bersifat
asam lemah.
2. Penambahan asam pada asam amino akan menyebabkan konsentrasi H+
berikatan dengan ion – COO-membentuk gugus – COOH.
3. Penambahan basa pada asam amino menyebabkan konsentrasi OH-
mengikat ion-ion H+yang terdapat pada gugus – NH3
+.
4. Pada perhitungan analisa datanya, semakin besar konsentrasi larutan asam
amino maka semakin besar pula nilai adsorbannya.
5. Dari hasil pengukuran diperoleh harga absorbansi yang sebanding lurus
dengan konsentrasi larutan. Semakin besar konsentrasi larutan maka harga
absorbansinya semakin besar.
6. Penambahan NaNO2 bertujuan untuk mengubah larutan yang awalnya
bening pada saat penambahan dengan H2SO4 menjadi coklat kemerahan
saat penambahan NaNO2.
7. Analit memiliki gugus kromofor yang dapat menggeser serapan cahaya
kearah daerah tampak
8. Kondensor merupakan tempat terjadinya proses kondensasi dimana pada
saat larutan menguap menjadi cair uapnya tidak keluar ataupun habis.
9. Semakin besar konsentrasi larutan tirosin yang digunakan, maka warna
yang ditimbulkan akan semakin pekat, sesuai dengan semakin besarnya
kuantitas analit yang ada dalam larutan.
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 17/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
17
XII. DAFTAR PUSTAKA :
K.A. Buckle, dkk. 1985. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia : Jakarta.
Lehninger, Albert. 1995. Dasar – dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga : Jakarta.
Martoharsono, Soeharsono. 1998. Biokimia Jilid 1, Gajah Mada University
Press : Yogyakarta.
Wirahadikusumah, Muhamad. 1989. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam
Nukleat . ITB : Bandung
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 18/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
18
XIII. JAWABAN PERTANYAAN :
1. Hitung rendemen kasein tersebut ?
Jawab :
2. Buat kurva kalibarasi dari tirosin dan hitung kadar tirosin dalam
kasein ?
Jawab :
5/16/2018 PERCOBAAN IX - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-ix 19/19
PEGI YULIANTI ( 06091410007 )
KELOMPOK : IV
19
XIV. GAMBAR ALAT :
Gelas Ukur
Bunsen Spritus
Tabung Reaksi
Gelas Kimia
Kaki Tiga
Kassa Asbes
Rak Tabung
Pipet Tetes
Botol Aquadest
Spatula
Spektrometer
Erlenmeyer
Refluks