percobaan ix

5
PERCOBAAN IX RESPON IMUN SEBAGAI TANGGAPAN TUBUH TERHADAP INFEKTOR I. TUJUAN 1. Dapat memahami dan menerangkan keberadaan dan fungsi system pertahanan secara barrier anatomis 2. Dapat memahami dan menerangkan fungsi dan mekanisme system imun non spesifik dan spesifik 3. Dapat memahami dan menerangkan kajian respon imun secara in vivo dan in vitro 4. Dapat memahami dan menerangkan terjadi reaksi hipersensitivitas tipe I secara eksperimental in vivo sistemik dan local 5. Dapat memahami dan menerangkan peranan produk imun khususnya antibody dalam mengeliminasi antigen/infektor II. DASAR TEORI Sistem kekebalan tubuh didefnisikan sebagai semua mekanisme yang digunakan oleh tubuh untuk menangkal pengaruh factor atau zat yang berasal dari lingkungan dan zat tersebut asing bagi tubuh. Secara garis besar, sistem kekebalan tubuh dapat dibedakan menjadi sistem kekebalan alami (innate-immunity) dan sistem kekebalan dapatan (acquired immunity). Kedua sistem kekebalan tubuh tersebut saling bekerja sama menangkal zat yang asing dari luar tubh yang apabila dibiarkan akan berbahaya. Kekabalan alami merupakan pertahanan tubuh yang mendasar dan sudah dimiliki sejak lahir dan bersifat non-spesifik.

Upload: luh-putu-santi

Post on 24-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bjhh

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan Ix

PERCOBAAN IX

RESPON IMUN SEBAGAI TANGGAPAN TUBUH TERHADAP INFEKTOR

I. TUJUAN

1. Dapat memahami dan menerangkan keberadaan dan fungsi system pertahanan

secara barrier anatomis

2. Dapat memahami dan menerangkan fungsi dan mekanisme system imun non

spesifik dan spesifik

3. Dapat memahami dan menerangkan kajian respon imun secara in vivo dan in vitro

4. Dapat memahami dan menerangkan terjadi reaksi hipersensitivitas tipe I secara

eksperimental in vivo sistemik dan local

5. Dapat memahami dan menerangkan peranan produk imun khususnya antibody

dalam mengeliminasi antigen/infektor

II. DASAR TEORI

Sistem kekebalan tubuh didefnisikan sebagai semua mekanisme yang digunakan

oleh tubuh untuk menangkal pengaruh factor atau zat yang berasal dari lingkungan dan

zat tersebut asing bagi tubuh. Secara garis besar, sistem kekebalan tubuh dapat dibedakan

menjadi sistem kekebalan alami (innate-immunity) dan sistem kekebalan dapatan

(acquired immunity). Kedua sistem kekebalan tubuh tersebut saling bekerja sama

menangkal zat yang asing dari luar tubh yang apabila dibiarkan akan berbahaya.

Kekabalan alami merupakan pertahanan tubuh yang mendasar dan sudah dimiliki

sejak lahir dan bersifat non-spesifik. Artinya, tidak bersifta khusus terhadap zat asing

tertentu. Sedangkan kekebalan dapatan merupakan pertahanan tubuh yang terbentuk

sebagai respon adanya zat asing yang masuk ke dalam tubuh yang bersifat spesifik dan

memiliki kemampuan mengingat.

Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Dalam tubuh yang

sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap

penyakit juga prima.

(Tetty Setyowati, 2007, hal : 231).

Tujuan utama sistem imun adalah untuk memepertahankan tubh dari serangan

mikroorganisme. Darah, cairan transportasi tubuh yang utama, melakukan fungsi vital

Page 2: Percobaan Ix

dengan mempertahankan homeostatis (keseimbangan fisiologis dan alami lingkungan

internal tubuh). Melalui saluran limfatiknya, sistem imun juga melakukan fungsi

ntransportasi.

Tidak seperti sistem tubuh lainnya, sistem imun dan darah tidak terdiri dari

kelompok organ sederhana. Sistem imun terdiri dari jutaan sel yang bersirkulasi dan

struktur khusus, seperti nodus limfe yang berlokasi di seluruh tubuh. Darah terdiri atas

elemen cair (plasma) dan elemen padat (sel darah dan trombosit) yang bersirkulasi ke

seluruh tubuh. Limpa membantu darah dan sistem imun dengan bertindak sebagai

reservoir untuk darah dan menghasilkan sel darah. Limpa juga membantu pertahanan

melawan mikroorganisme. Karena sifat difusi sistem imun dab darah, maka keduanya

dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh setiap sistem tubuh lainnya.

(Patricia Gonce Morton, 1995, hal : 393).

Reaksi pertahanan dalam hewan dapat berupa imunitas humoral atau imunitas sel.

Imunitas humoral adalah reaksi ketahanan yang terjadi melalui pembentukan antibody

yang kompatibel dengan antigen. Sebaliknya imunitas sel merupakan reaksi ketahanan

yang terjadi melalui penghancuran benda asing secara langsung dengan enzim. Pada

kasus tertentu, benda asing rusak selama tanggap imunitas sel sehingga tidak terbentuk

antibody dan benda asing tersebut tidak antigenic.

Antigen

Antigen adalah setiap senyawa yang mampu mengimbas tanggap imun bila

diinejksikan ke dalam hewan berdarah panas. Senyawa yang dapat merangsang

terbentuknya antibody biasanya merupakan benda asing yang secara genetika tidak dapat

disandikan oleh hewan percobaan. Antigen merupakan makromolekul atau partikel yang

terdiri atas protein atau polisakarida. Secara umum, bobot molekul (BM) senyawa yang

dapat mengimbas reaksi antibodi adalah >5000, walaupun ada beberapa molekul yang

lebih kecil yang dapat mengimbas terbentuknya antibodi. Keimunogenan antigen

tergantung pada sifat fisikokimiawi suatu senyawa, hewan percobaan, dan metode

imunisasi yang digunakan.

Kereaktifan antigen (antingenic reactivity) adalah kemampuan antigen untuk

membentuk ikatan khas dengan antibody. Bagian antigen yang mampu mengimbas

antibody dikenal juga dengan istilah epitop atau antigen determinasi. Epitop mempunyai

Page 3: Percobaan Ix

struktur tiga dimensi dari asam amino yang kompatibel dengan bagian pengikat dari

molekul antibodi. Ada dua tipe epitop, yaitu epitop runutan 5-7 asam amino (sequential

determinant) dan epitop struktur polipeptida yang terdiri atas banyak asam amino

(comformational determinant). Antibody yang diimbas oleh epitop struktur polipeptida

tidak dapat bereaksi dengan bentuk linier dari polipeptida antigen tersebut.

Epitop pada suatu antigen dapat dipisahkan menggunakan reaksi enzimatis.

Walaupun epitop tersebut terlalu kecil untuk mengimbas terbentuknya antibodi, tetapi

molekul tersebut dapat diikatkan pada suatu molekul pembawa (carier), seperti bovine

serum albumin. Molekul pembawa yang dapat digunakan untuk memproduksi antibodi

dari epitop yang mempunyai bobot molekul rendah dikenal dengan istilah helper.

(Hasriadi Mat Akin, 2006, hal :117-118).

III.ALAT DAN BAHAN

A. Alat

B. Bahan

C. Hewan Uji

IV. SKEMA KERJA

V. DATA PENGAMATAN

VI. PERHITUNGAN

VII. PEMBAHASAN

VIII. KESIMPULAN

IX. DAFTAR PUSTAKA

Gonce Morton, Patricia. 1995. Panduan Pemeriksaan Kesehatan Dengan Dokumentasi

SOAPIE Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Setyowati, Tetty dan Deswaty Furqonita. 2007. Biologi Interaktif Untuk SMA/MA. Jakarta : Azka

Press

Mat Akin, Hasriadi. 2006. Virologi Tumbuhan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius