percobaan i

5
 PERCOBAAN: I I Judul Praktikum : Metode Kuadrat II Ta ng ga l Prak ti kum : III Tu juan Praktikum : Untuk mengetahui komposisi jenis, penyebaran,   peranan, dan struktur dari suatu tipe vegetasi yang  diamati. IVDasar T eori : Met ode kua dra t adal ah dae rah per segi deng an ber bagai ukuran. Ukur an tersebut bervariasi dari 1 dm 2  sampai 100 m 2 . Bentuk petak sampel dapat persegi,  persegi panjang atau lingkaran. Bentuk lingkaran mempunyai ketelitian yang cukup tinggi dalam proses pembuatannya. isamping itu juga, petak bentuk lingkaran akan  praktis kalau digunakan untuk komunitas yang relati! seragam, seperti pada hutan tanama n, komuni tas rumput" her ba dan semak bel ukar . Bentuk pet ak ukur empa t  persegi panjang atau bujur sangkar mengundang peluang untuk terjadinya bias, karena pembuatan sudut yang benar#benar tegak lurus di lapangan tidak mudah. 1 Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. $uas petak contoh minimum yang me%akili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat. &nalisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan 'komposisi jenis( dan bent uk 'st ruktur ( vege tas i ata u mas yar akat tumbuh# tumbuhan. Unt uk suatu kond isi hut an yang lua s, maka kegiat an anal isa vegeta si erat kai tannya deng an sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk me%akili habitat tersebut. 2 1____________  )irakusuma,dkk.,  Ekologi Hutan , Bogor* +B, 1--, hal /. 2____________  urul Badriah, Analisis V egetasi (Kurva Spesie s Are a), 'Banda &ceh* Universitas yiah Kuala, 2011(, hal /.

Upload: kharnawi-rafi

Post on 04-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekologi

TRANSCRIPT

PERCOBAAN: I

1. Judul Praktikum: Metode Kuadrat1. Tanggal Praktikum: 1. Tujuan Praktikum: Untuk mengetahui komposisi jenis, penyebaran, peranan, dan struktur dari suatu tipe vegetasi yang diamati.

1. Dasar Teori:Metode kuadrat adalah daerah persegi dengan berbagai ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari 1 dm2 sampai 100 m2. Bentuk petak sampel dapat persegi, persegi panjang atau lingkaran. Bentuk lingkaran mempunyai ketelitian yang cukup tinggi dalam proses pembuatannya. Disamping itu juga, petak bentuk lingkaran akan praktis kalau digunakan untuk komunitas yang relatif seragam, seperti pada hutan tanaman, komunitas rumput/herba dan semak belukar. Bentuk petak ukur empat persegi panjang atau bujur sangkar mengundang peluang untuk terjadinya bias, karena pembuatan sudut yang benar-benar tegak lurus di lapangan tidak mudah.[footnoteRef:2] [2: Wirakusuma,dkk., Ekologi Hutan, Bogor: IPB, 1995, hal 43.]

Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut.[footnoteRef:3] [3: Nurul Badriah, Analisis Vegetasi (Kurva Spesies Area), (Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, 2011), hal 54.]

Sistem Analisis dengan metode kuadrat yaitu Kerapatan ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan di dalam area tersebut. Kerimbunan ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh populasi jenis tumbuhan. untuk variabel kerapatan dan kerimbunan, cara perhitungan yang dipakai dalam metode kuadrat adalah berdasarkan kelas kerapatan dan kelas kerimbunan. Sedangkan frekuensi ditentukan berdasarkan kekerapan dari jenis tumbuhan yang dijumpai dalam sejumlah area sampel (n) dibandingkan dengan seluruh total area sampel yang dibuat (N), biasanya dalam persen (%).[footnoteRef:4] [4: Syafei., Ilmu Ekologi, Jakarta: Erlangga, 2009, hal 43.]

Keragaman spesies dapat diambil untuk menanadai jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapaat dinyatakan secara numeric sebagai indeks keragaman atau indeks nilai penting. Jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologi karena keragaman spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil.[footnoteRef:5] [5: Michael,P., Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang, Yogyakarta: UGM Press, 1995, hal 63.]

1. Alat dan Bahan:1. Alat1. Tali rafia atau benang untuk menentukan luas petak1. Patok untuk tanda pembatas setiap petak contoh1. Alat tulis, penggaris, penghapus1. Perlengkapan untuk pembuatan herbarium1. Kamera digital untuk mengambil gambar setiap sampel1. Gunting tumbuhan untuk mengambil sampel1. Kantung plastik untuk mengumpulkan hasil pengambilan sampel dari lapangan1. Buku identifikasi.

1. Bahan1. Suatu tipe komunitas tumbuhan tertentu sebagai objek praktikum.1. Alcohol 70%.1. Kertas Koran.1. Kertas lebel.1. Lembaran data untuk proses pengumpulan data.

1. Cara Kerja:1. Ditentukan suatu area tipe komunitas tumbuhan.1. Luas petak contoh ditentukan dengan mencari luas minimum, yaitu dengan membuat kurva spesies area. Bentuk contoh dapat bujur sangkar atau lingkaran. Bentuk lingkaran lebih baik dibandingkan bujur sangkar, karena pertumbuhan tumbuhan cenderung berbentuk lingkaran. Sehubungan dengan ukuran petak contoh, oosting (1956) berpendapat bahwa untuk tumbuhan herba cukup seluas 1 m2, untuk sapling ukuran dari 3 m cukup seluas 10-20 m2 dan untuk pohon cukup seluas 100 m2.1. Ukuran petak contoh yang digunakan dalam metode ini yaitu berdasarkan tingkatan stratifikasi tumbuhan : herba 1x1 m2, semak 2x2 m2, tiang 5x5 m2 dan pohon 100 m2.1. Jumlah petak contoh tergantung dari ketersediaan waktu, tenaga, dana, dan dapat mawakili area.1. Penentuan awal petak contoh dapat dilakukan secara acak atau sistematis atau kombinasi keduanya.1. Dalam setiap petak contohyang dibuat setiap individu tumbuhan yang ditemui dicatat, dihitung jumlah jenisnya, difoto dan diambil sampelnya untuk pembuatan herbarium.1. Setelah semua data terkumpul, dilanjutkan dengan menganalisis data yaitu dengan mencari : kerapatan mutlak (Km) frekwensi mutlak (Fm) dan khusus untuk pohon dilakukan analisis dominasi mutlak (Dm). kerapatan adalah jumlah individu sejumlah setiap spesies yang dijumpai dari seluruh petak contoh yang dibuat. Dominasi adalah luas bidang dasar pohan atau luas penutupan tajuk setiap spesies yang dijumpai dalam petak contoh.1. Ditentukan besar indeks nilai penting (INP) dari setiap spesiesdengan cara menjumlahkan frekuensi relative, kerapatan relative dan dominansi relativenya.1. Ditentukan perbandingan nilai penting (SDR), SDR ini menunjukkan jumlah indeks n ilai penting dibagi dengan besaran yang membentuknya. SDR dipakai karena jumlahnya tidak lebih dari 100%, sehngga mudah diinterprestasikan.1. Disusun sebuah laporan yang lengkap.

1. Hasil Pengamatan:0. Tabel Kuadrat Herba