percobaan 7

37
LAPORAN KIMIA ORGANIK PERCOBAAN VII Isolasi dan Penetapan Nikotin Oleh : Dini indriyani Kelompok 4 1. Nurrisa Fuzianauri ( 13010030 ) 2. Dini Indriyani ( 13010072 ) 3. Heri Pranata ( 13010014 ) 4. Kusnawati ( 13010064 )

Upload: dini-hanyalah-peewee

Post on 02-Oct-2015

258 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimor

TRANSCRIPT

LAPORAN KIMIA ORGANIKPERCOBAAN VIIIsolasi dan Penetapan Nikotin

Oleh :Dini indriyaniKelompok 41. Nurrisa Fuzianauri( 13010030 )2. Dini Indriyani( 13010072 )3. Heri Pranata( 13010014 )4. Kusnawati( 13010064 )

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI FARMASI BOGOR2014

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan laporan kimia organik yang berjudul "Isolasi dan penetapan nikotin". Pembuatan laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan teman-teman ataupun pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Dosen pembimbing praktikum2. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih mempunyai kekurangan. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran demi meningkatkan mutu dan kesempurnaan dalam penulisan. Semoga bermanfaat.

Bogor, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 11.1 Tujuan Praktikum 1.2 Latar Belakang BAB II DASAR TEORIBAB III METODE KERJA3.1 Alat dan Bahan 3.2 Cara Kerja BAB IV DATA dan PEMBAHASAN 4.1 Data Pengamatan 4.2 PembahasanBAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

6

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum1. Melatih cara ekstraksi dan isolasi nikotin dari tumbuh-tumbuhan2. Menetapan kadar produk yang didisolasi dengan cara gravimetri titrasi

1.2 Latar BelakangTembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Tanaman ini tersebar di seluruh nusantara dan mempunyai kegunaan yang sangat banyak terutama untuk bahan baku pembuatan rokok. Selain itu tembakau juga dimanfaatkan orang sebagai kunyahan (Jawa : susur), terutama di kalangan ibuibu di pedesaan. Tanaman tembakau berwarna hijau, berbulu halus, batang, dan daun diliputi oleh zat perekat. Pohonnya berbatang tegak dengan ketinggian ratarata mencapai 250 cm, akan tetapi kadangkadang dapat mencapai tinggi sampai 4 m apabila syarat syarat tumbuh baik. Umur tanaman ini ratarata kurang dari 1 tahun. Daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjong pada ujung runcing, dan kedudukan daun pada batang tegak. Tembakau hanya bermanfaat sebagai penikmat belaka yang tidak bermanfaat bagi kesehatan sehingga perlu untuk mengeksploitasi lagi manfaat yang lain, misalnya sebagai racun bagi serangga. Di dalam daun tembakau ada beberapa macam alkaloid yang dapat memberikan rasa nikmat pemakainya yaitu nikotin. Kandungan nikotin dalam tembakau dapat mencapai 0,3% sampai dengan 5% bobot kering yang berasal dari biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Dalam spesies Nicotiana tabacum terdapat varietas yang amat banyak jumlahnya, dan untuk tiap daerah terdapat perbedaan jumlah kadar nikotin, bentuk daun, dan jumlah daun yang dihasilkan. Proporsi kadar nikotin banyak bergantung kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses pengolahan daunnya. Keberadaan nikotina ini dapat diuji dengan menggunakan cara gravimetri dan titrasi.

BAB IIDASAR TEORI

Nikotin (C10H14N2) adalah suatu alkaloid dengan nama kimia 3-(1-metil-2-pirolidil) piridin. Saat diekstraksi dari daun tembakau, nikotin tak berwarna, tetapi segera menjadi coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap dan dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan.

Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin t basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH tersebut, sebanyak 31% nikotin berbentuk bukan ion dan dapat melewati membran sel. Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga di mukosa pipi hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok. Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman-tanaman lain dari famili biologis Solanaceae seperti tomat, kentang, terung dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Zat alkaloid telah diketahui memiliki sifat farmakologi, seperti efek stimulan dari kafein yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

NikotinNamaIUPAC : (S)-3-(1-Methylpyrrolidin-2-yl)pyridineNama lain : Nicotina; Nicotinum; Nikotiini; Nikotin; NikotinasRumus kimia : C10H14N2BM : 162.2(Martindale 36th Ed., p.)No.Derivat NikotinKelarutanSumber

1Nicotine baseCampura air pada T < 60 CSangat larut dalam alkohol, kloroform, eter, petroleum eter, kerosene, dan minyakMerck Index 13th Ed e-book, 2001

Larut dalam airCampur dalam alkohol terhidrasiMartindale 36th Ed, 2009, p. 2352

2Nikotin HCl-Merck Index 13th Ed e-book, 2001

3Nikotin DihidrokloridaSangat larut dalam air dan alcoholHampir tidak larut dalam eterMerck Index 13th Ed e-book, 2001

4Nikotin SulfatLarut dalam air dan alkoholMerck Index 13th Ed e-book, 2001

5Nikotin TartratSangat larut dalam alkohol dan airMerck Index 13th Ed e-book, 2001

6Nikotin (Zinc Klorida)2 MonohidratSangat larut dalam airSedikit larut dalam alkohol dan eterMerck Index 13th Ed e-book, 2001

7Nikotin SalisilatLarut dalam alkohol atau airMerck Index 13th Ed e-book, 2001

8Nikotin Polakrilax-Merck Index 13th Ed e-book, 2001

9Nikotin ResinatPraktis tidak larut dalam airMartindale 36th Ed, 2009, p. 2352

Tanaman tembakau diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: SolanalesFamili: Solanaceae (suku terung-terungan)Genus: NicotianaSpesies: Nicotiana tabacum L. dan Nicotiana rustica

Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica mempunyai perbedaan yang jelas. Pada Nicotiana tabacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjong pada ujung runcing, kedudukan daun pada batang tegak, merupakan induk tembakau sigaret dan tingginya sekitar 120 cm. Adapun Nicotiana rustica, daun mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet berukuran pendek dan sedikit gelombang, bentuk daun bulat yang pada ujungnya tumpul, dan kedudukan daun pada batang mendatar agak terkulai. Tembakau ini merupakan varietas induk untuk tembakau cerutu yang tingginya sekitar 90 cm (Cahyono, 1998). Dalam spesies Nicotiana tabacum terdapat varietas yang amat banyak jumlahnya, dan untuk tiap daerah terdapat perbedaan jumlah kadar nikotin, bentuk daun, dan jumlah daun yang dihasilkan. Proporsi kadar nikotin banyak bergantung kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses pengolahan daunnya (Abdullah, 1982).

Bagianbagian Tanaman Tembakau Tanaman tembakau mempunyai bagianbagian sebagai berikut: a. Akar Tanaman tembakau berakar tunggang menembus ke dalam tanah sampai kedalaman 5075 cm, sedangkan akar kecilnya menyebar ke samping. Tanaman tembakau juga memiliki bulu akar. Perakaran tanaman tembakau dapat tumbuh dan berkembang baik dalam tanah yang gembur, mudah menyerap air dan subur. b. Batang Batang tanaman tembakau agak bulat, lunak tetapi kuat, makin ke ujung makin kecil. Ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun, dan batang tanaman tidak bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun juga tumbuh tunas ketiak daun, dengan diameter batang 5 cm. Fungsi dari batang adalah tempat tumbuh daun dan organ lainnya, tempat jalan pengangkutan zat hara dari akar ke daun, dan sebagai jalan menyalurkan zat hasil asimilasi ke seluruh bagian tanaman. c. Daun Bentuk daun tembakau adalah bulat lonjong, ujungnya meruncing, tulang daun yang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin. Daun bertangkai melekat pada batang, kedudukan daun mendatar atau tegak. Ukuran dan ketebalan daun tergantung varietasnya dan lingkungan tumbuhnya. Daun tembakau tersusun atas lapisan palisade parenchyma pada bagian atasnya dan spongy parenchyma pada bagian bawah. Jumlah daun dalam satu tanaman berkisar 2832 helai, tumbuh berselangseling mengelilingi batang tanaman. Daun tembakau cerutu diklasifikasikan menurut letaknya pada batang, yang dimulai dari bawah ke atas dibagi menjadi 4 klas yakni : daun pasir (zand blad), kaki (voet blad), tengah, (midden blad), atas (top blad). Sedangkan daun tembakau Virginia pada dasarnya dibagi menjadi 4 kelas, yakni: daun pasir (lugs), bawah dan tengah (cutters), atas (leaf), dan pucuk (tips).

Bagian dari daun tembakau Virginia yang mempunyai nilai tertinggi adalah daun bawah dan tengah menyusul daun atas, sedang daun pasir dan pucuk hampir tidak bernilai kecuali untuk tembakau rajangan (Abdullah, 1982). d. Bunga Bunga tanaman tembakau merupakan bunga majemuk yang terdiri dari beberapa tandan dan setiap tandan berisi sampai 15 bunga. Bunga berbentuk terompet dan panjang. Warna bunga merah jambu sampai merah tua pada bagian atasnya, sedang bagian lain berwarna putih. Kelopak memiliki lima pancung, benang sari berjumlah lima tetapi yang satu lebih pendek dan melekat pada mahkota bunga. Kepala putik atau tangkai putik terletak di atas bakal buah di dalam tabung bunga. Letak kepala putik dekat dengan benang sari dengan kedudukan sama tinggi. e. Buah Buah tembakau akan tumbuh setelah tiga minggu penyerbukan. Buah tembakau berbentuk lonjong dan berukuran kecil berisi biji yang sangat ringan. Biji dapat digunakan untuk perkembangbiakan tanaman. Tanaman tembakau dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Tanaman tembakau

Tanaman tembakau ditanam di seluruh dunia di lebih dari 100 negara dengan Cina sebagai produsen terbesar, diikuti oleh Amerika Serikat, Brazil, India, Zimbabwe dan Turki. Ada tiga jenis tembakau yang diproduksi dari semua negara-negara itu.* Virginia, yang juga dijuluki tembakau terang karena warnanya yang kuning ke oranye, diperoleh dari proses flue-curing.

* Burley, yang berwarna coklat setelah melewati proses air-curing dengan hampir tidak ada; kadar gula, memberikan rasa seperti cerutu.* Oriental, yang berdaun kecil dan beraroma tinggi dibantu proses sun-curing.Manfaat Tembakau

Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui Nicotiana Tabacum atau yang dikenal sebagai tembakau sebagai bahan baku utama rokok, dan tentu saja banyak yang menganggap daun ini hanya memiliki dampak negatif. Karena ketidaktahuan ini, sering kita mendengar para petani tembakau yang demo ketika pemerintah mencanangkan pengurangan rokok atau anti rokok.Tapi sebenarnya ada banyak manfaat lain dari daun ini, berikut9 diantaranya:1. Hasilkan Protein Anti KankerTembakau tidak selalu berkonotasi negatif sebagai penyebab kanker, ternyata tanaman tersebut dapat pula menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker, kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), DR Arief Budi Witarto MEng, demikian seperti dikutip Antara.Protein dibuat oleh DNA dari tubuh kita, kita masukkan DNA yang dimaksud itu ke tembakau melalui bakteri, begitu masuk, tumbuhan ini akan membuat protein sesuai DNA yang dimasukkan. Kalau tumbuhan itu panen, kita dapat cairannya berupa protein, katanya.Selain untuk protein antikanker, GSCF, ujarnya, bisa juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stemcell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak.Mencegah kanker mulut rahim :Tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibody terhadap human papilloma virus (HPV), yang menjadi penyebab kanker mulut rahim.2. Melepaskan Gigitan LintahManfaat tembakau, selain bisa diekstrak dan diambil bagian tertentu seperti nikotin yang digunakan di berbagai macam produk baik makanan maupun minuman, tembakau juga bisa kita gunakan untuk melepaskan gigitan lintah kalo lagi di dalam hutan, tembakau juga bisa digunakan untuk insektisida karena nikotin yang terkandung merupakan neurotoxin yang sangat ampuh untuk serangga. Serangga aja mati . pantes aja kalo manusia bisa mati karenanya.3. Obat Diabetes & AntibodiPara ilmuwan berhasil menggunakan tembakau yang dimodifikasi secara genetik untuk memproduksi obat diabetes dan kekebalan tubuh. Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam jurnal BMC Biotechnology, awal Maret lalu.4. Anti RadangIlmuwan dari beberapa lembaga penelitian Eropa berpartisipasi dalam proyek bertajuk Pharma-Planta yang dipimpin Profesor Mario Pezzotti dari Universitas Verona itu. Mereka membuat tembakau transgenik yang memproduksi interleukin-10 (IL-10), yang merupakan cytokine anti-radang yang ampuh. Cytokine adalah protein yang merangsang sel-sel kekebalan tubuh agar aktif.Kode genetik (DNA) yang mengode IL-10 ditanam dalam tembakau, lalu tembakau akan memproduksi protein tersebut. Mereka mencoba dua versi IL-10 yang berbeda. Satu dari virus, yang lainnya dari tikus. Para peneliti menemukan, tembakau dapat memproduksi dua bentuk IL-10 itu dengan tepat. Produksi cytokine yang aktif cukup tinggi, yang mungkin dapat digunakan lewat proses ekstraksi dan pemurnian.Langkah selanjutnya, IL-10 hasil tembakau itu diberikan kepada tikus untuk meneliti seberapa efektif ia membangkitkan kekebalan tubuh. Penelitian menggunakan IL-10 hasil tembakau dalam dosis kecil dapat membantu mencegah kencing manis atau diabetes melitus tipe 1. Diabetes melitus tipe 1 atau diabetes anak-anak dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pankreas. Sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita anak-anak maupun orang dewasa.5. Obat HIV/AIDSTembakau juga bisa menghasilkan protein obat human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS, yang disebut griffithsin. HIV adalah virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Bedanya, bukan tembakaunya yang menghasilkan protein, melainkan virus tembakaunya.6. Pemelihara Kesehatan TernakEkstrak tembakau (nikotin 1,68%) mempunyai ptensi untuk membasmi cacing H. contortus. Sebagai akibatnya hasil pengobatan akan memberikan keuntungan bagi para pemelihara ternak, sebab kesehatan ternak tersebut makin baik.7. Penghilang EmbunTembakau bisa juga digunakan untuk menghilangkan embun pada kaca dalam mobil pada waktu hujan dengan cara menggosokkan tembakau pada kaca tersebut.

8. Obat LukaUntuk obat luka dipakai 25 gram daun segar Nicotiana tabacum, dicuci dan ditumbuk sampai lumat. ditambah minyak tanah 25 ml diperas dan disaring. Hasil saringan dioleskan pada luka.9. Sebagai BiofuelBaru-baru ini, para peneliti dari Laboratorium Bioteknologi Universitas Thomas Jefferson telah mengidentifikasi beberapa teknik untuk meningkatkan kadar minyak nabati dalam daun tanaman tembakau, hal tersebut merupakan langkah awal dalam memanfaatkan tanaman ini untuk keperluan biofuel. Hasil penelitian mereka ini kemudian dipublikasikan di Jurnal Plant Biotechnology.Menurut Vyacheslav Andrianov, Ph.D., asisten profesor di bidang Biologi Kanker di Lab. Jefferson Medical College of Thomas Jefferson University, tembakau dapat menghasilkan biofuel lebih efisien daripada produk pertanian lainnya. Namun, sebagian besar minyaknya hanya terkandung di dalam biji/ benih tembakau (sekitar 40 persen minyak per berat kering).Meskipun kandungan minyak nabati biji tembakau telah diuji dan dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, namun produksi biji tanaman tembakau masih sangat rendah, yakni sekitar 600 kg biji per hektar. Dr Andrianov dan rekan-rekannya kemudian berusaha untuk merekayasa gen penghasil minyak nabati biji tembakau ini agar pembentukan minyak nabati pada tajuk tanaman tembakau seoptimal kadar minyak dari biji tembakau. bisa jadi alternatif energi ngurangin global warming.

20

Sifat Fisika KimiaNikotin murni merupakan cairan tidak berwarna dengan titik didih 246- 247 C, membeku pada suhu di bawah -79 C. Densitas 1,009 g/cm3 pada suhu 20 C. Dalam bentuk basanya cukup mudah menguap dengan tekanan penguapan 4,25 x 10-2 mmHg. Konsentrasi nikotin pada fase uap, berdasarkan metode Bubbling Point adalah 28 ppm pada suhu 25 C. Nikotin bersifat higroskopis dan sangat mudah bercampur dengan air, etanol, etil eter, dan sebagian besar pelarut organic. Nikotin memiliki pKa1 = 3,09 atau 4,23 dan pKa2 = 8,18 atau 9,13. Log P dalam bentuk alkaloid non ionic adalah 0,93. (Krieger, 2001) Nikotin merupakan alkaloid alam berbentuk cairan, tidak berwarna, suatu basa yang mudah menguap (volatile base) dengan pKa = 8,5. Zat ini berubah warna menjadi coklat dan berbau mirip tembakau setelah bersentuhan dengan udara. Kadarnya dalam tembakau antara 1 2 %.Kegunaan NikotinNikotin bisa benar-benar bermanfaat sebagai obat jika digunakan dengan benar dan dosis yang akurat. Namun selama ini orang menggunakan nikotin untuk hal yang berbeda dan dalam dosis yang tinggi. Dalam American Journal of Psychiatry diketahui bahwa reaksi nikotin dengan oksigen dapat membentuk asam nicotinic. Efek dari turunan senyawa ini bisa bermanfaat bagi tubuh manusia yaitu menenangkan, meningkatkan suasana hati dan merangsang aktivitas otak, fungsi motorik dan memori. Jika molekul nikotin diubah sedemikian rupa tidak akan menyebabkan kecanduan seperti rokok. Secara perilaku, efek stimulasi dari nikotin menyebabkan peningkatan perhatian, belajar, waktu reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Menghisap rokok juga dapat meningkatkan mood, menurunkan ketegangan, menghilangkan kecemasan dan perasaan depresif. Selain itu nikotin juga dapat berfungsi sebagai antipsikotik, analgesik, dan neuroproteksi. Pemaparan nikotin dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa mengubah metabolisme oksigen serebral.Metabolisme NikotinaAlkaloid nikotin mengalami proses metabolisme, yaitu suatu proses dimana nikotin mengalami perubahan struktur karena adanya senyawasenyawa kimia di sekitarnya. Proses metabolisme nikotin dalam tembakau disajikan dalam gambar 4.

Sebagian besar in vivo metabolit dari nikotin adalah konitin laktam. Transformasi metabolit ini mewakili semua oksidasi 4elektron. Studi in vitro menunjukkan hilangnya nikotin dari campuran inkubasi tidak dihambat, walaupun pembentukan nikotin diblok secara sempurna. Metabolisme oksidatif pada nikotin dengan pembuatan mirkosomal hati kelinci dengan adanya ion sianida ditunjukkan dengan adanya isomer kedua senyawa siano nikotin. Pembentukan struktur N-(sianometil) nornikotin didapatkan dari penyerangan nukleofilik oleh ion sianida pada senyawa antara jenis metil iminium. Senyawa ini dibentuk dengan ionisasi jenis N hidroksimetil nornikotin. Senyawa antara karbinolamin yang sama terlihat pada N-demetilasi dari nikotin menjadi nornikotin (Wolff, 1994).Efek dari nikotinNikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemuadian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect. Sialnya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan. Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon "Fight or Flight". Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini, yang juga akan anda alami saat merokok: * Detak jantung yang sangat cepat * Meningkatnya tekanan darah * Tarikan nafas yang berat dan cepatSaat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai perokok yang berbadan kurus dibandingkan perokok yang kelebihan berat badan. Dalam jangka panjang, Nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti merokok, sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

BAB IIIMETODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan Alat: mortar, erlenmeyer, pipet, penangas air, buret dan statif. Bahan: Tembakau, NaOH 20%, petroleum eter, akuades, Natrium Sulfat, HCL 0.01N, Natrium Tetra Borat 0.01N, indikator MM.

1.2 Cara kerja Pembuatan larutan Boraks 0.01MTimbang 0.202 gram Na2B4O7 dilarutkan dalam labu ukur 100mL dengan aquadest lalu himpitkan hingga tanda tera. Standarisasi Larutan HCl 0.01N dengan baku boraksPipet 10mL larutan Boraks dengan pipet gondok, masukkan dalam erlenmeyer tambahkan indikator MM sebanyak 3 tetes lalu titrasi menggunakan HCl 0.01N hingga warna larutan berubah dari hijau kuning menjadi merah muda. Penetapan NikotinDitimbang 1 gram tembakau yang telah halus, di tambahkan 1mL NaOH 20% masukkan kedalam erlenmeyer lalu aduk, kemudian ditambahkan 20mL petroleum eter, tutup dan kocok hingga terbentuk endapan dan lapisan eter terlihat. Pekatkan diatas penangas air hingga kira2 tersisa hingga 2mL. Setelah itu tambahkan indikator MM 3 tetes lalu titrasi menggunakan HCl 0.01N hingga warna hijau kekuningan berubah menjadi warna merah muda. IsolasiDitimbang 0.5 gram tembakau dimasukkan dalam erlenmeyer lalu tambahkan NaOH 20%. Aduk kemudian ditambahkan petroleum eter. Tutup dan kocok kemudian saring hingga didapatkan filtratnya. Filtrat tsb. Ditambahkan natrium sulfat. Kemudian pekatkan diatas penangas air. Kemudian dicatat bobot nikotin kasar.

BAB IVDATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan PerhitunganMr Na2B4O7 = 2(23)+ 4(11)+7(16) =202M= 0,01= gr = 0,202 gr

Standarisasi HCl dengan Natrium Tetra BoraksTitrasi I : 9.6 mLTitrasi II : 10.2 mLRata-rata : 9.9 mLV1.N1 = V2.N29.9.N1 = 10.0.01 N1 = 0.0101N

Penetapan NikotinTitrasi I : 8.7 mLBobot nikotin = = = 14,26 mg

Dalam 1 garm tembakau mengandung 14,26 mg nikotin% =

4.3 Pembahasan

Nikotin yang merupakan alkaloid diekstraksi dari tembakau kering. Mula-mula basa NaOH ditambahkan ke tembakau kering. Penambahan basa ini bertujuan menggaramkan asam yang tergabung dengan nikotina yang terdapat dalam tembakau karena nikotina umumnya tergabung dengan asam yang terdapat dalam tumbuhan. Nikotin sendiri merupakan basa (basa Lewis) yang ditandai dengan adanya pasangan elektron bebas pada atom nitrogen. Kemudian penambahan basa ini dilanjutkan dengan penambahan petroleum eter. Penambahan petroleum eter ini bertujuan mengekstrak nikotin dari tembakau kering yang sudah diadakan sebelumnya. Seharusnya terbentuk dua lapisan antara petroleum eter dan basa NaOH. Batas antara dua senyawa tersebut tidak terlihat mungkin disebabkan oleh ketidakmurnian senyawa yang digunakan sehingga kedua senyawa tersebut dapat tercampur. Petroleum eter berfungsi melarutkan nikotin yang telah terbebas dari asam karena nikotina dapat larut dalam pelarut seperti petroleum eter. Ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi nikotina ini adalah sebesar 14.26 g dari 1 g tembakau kering yang digunakan.Kadar Nikotina dalam 1 g tembakau kering terdeteksi sebesar atau setara dengan 1,43%. Hasil ini sesuai dengan kadar nikotin yang telah dinyatakan sebelumnya. Penetapan kadar nikotin dilakukan dengan titrasi menggunakan HCl yang telah di standardisasi sebelumnya dengan boraks. Standardisasi ini perlu dilakukan karena HCl berbentuk larutan dan HCl tidak stabil di udara terbuka. Boraks dipilih sebagai standar primer karena kemurniannya yang tinggi, stabil dalam keadaan biasa, dan memiliki bobot ekivalen yang tinggi.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanBerdasarkan percobaan yang sudah dilakukan didapat kenormalan HCl 0.0101N, dapat disimpulkan bahwa tembakau yang diteliti sebanyak 1gram tsb. mengandung 14.26 gram nikotin atau sebanyak 1.43%.

5.2 Saran1. Hendaknya praktikan telah mengetahui sifat-sifat bahan yang digunakan.2.Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan dan menggunakan APD.3. Sebaiknya untuk para perokok mulai mengetahui efek dan bahaya dari nikotin.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Farmakologi dan Teraupetik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru. Hal.117-118.Sweetman, S. C (Eds). 2009. Martindale 36th Ed. London : Pharmaceutical Press. P. 2352.UK Health Department, 2009. British National Formulary 58th Ed. London: BMJ Group. P. 281Tatro, D. S., 2003. A to Z Drug Facts. Facts and Comparisons. E-book.Smith, A (Eds.), 2001. The Merck Index. White House Station: Merck and Co., Inc. E-book.Krieger, R. I., 2001 (Eds.). Handbook of Pesticide Toxicology: Principles, 2nd Ed Vol 1. Academic Press. P. 116Gorrod, J. W. and Jacob, P., 1999 (Eds.). Analytical Determination of Nicotine and Related Compounds and Their Metabolites. Amsterdam: Elsevier. P. 76Armstong, Sue. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Arcan : Jakarta.Mandagi, Jeanne. 1996. Masalah Narkotika dan Zat adiktif Lainnya serta Penanggulangannya. Bina Darma Pemuda Printing : Jakarta.Neal, M.J. 2006. Farmakologi Medis. Erlangga : Jakarta.http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakau

Chitra S, Sivaranjani K. 2012. A comparative phytochemical analysis of tobacco and its natural extract-an eccentric approach. International Journal of Pharmacy and Pharmaeutical Sciences 4: 1-2

Harborne JB. 2006. Metode Fitokimia. Padmawinata K, Soediro I, penerjemah; Niksolihin S, editor. Bandung: ITB. Terjemahan dari: Phytochemical Methods.

Harjadi W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia.Pranata FS. 1997. Isolasi alkaloid dari bahan alam. Biota 2: 96-99

Tassew Z. 2007. Levels of nicotine in Ethiopian tobacco leaves [disertasi] Addis Ababa: Addis Ababa University.