perbandingan uupt

Upload: herbert-wijaya

Post on 07-Mar-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perbandingan Ketentuan Mengenai Perseroan Terbatas Antara UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dengan Lao People’s Democratic Republic Law on Enterprises (Resolution No. 11/NA)

TRANSCRIPT

Perbandingan Ketentuan Mengenai Perseroan Terbatas Antara UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dengan Lao Peoples Democratic Republic Law on Enterprises (Resolution No. 11/NA)

UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan TerbatasLao Peoples Democratic Republic Law on Enterprises (Resolution No. 11/NA)

Definisi

Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku di Indonesia.Perseroan adalah suatu bentuk perusahaan yang dibentuk dengan cara merubah modal dasarnya menjadi saham dengan setiap lembar saham memiliki nilai yang sama. Seorang pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas jumlah dari nilai saham yang dimilikinya.

Pendirian

Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaries yang dibuat dalam bahasa Indonesia.Perseroan didirikan oleh paling sedikit dua dan tidak lebih dari 30 orang pemegang saham.

Anggaran Dasar / Bylaws

Hal-hal yang harus dicantumkan dalam AD: Nama dan tempat kedudukan perseroan Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Jangka waktu berdiri Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Jumlah saham, klarifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klarifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham dan nilai nominal setiap saham Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividenHal-hal yang harus dicantumkan dalam AD: Nama Perseroan Tujuan kegiatan usaha Domisili Perseroan berserta cabang-cabangnya Identitas Pendiri berserta kepemilikan sahamnya Ketentuan mengenai jangka waktu berlakunya tanggung jawab direksi setelah direksi yang bersangkutan keluar dari perseroan. Tata cara pembagian laba dan dividen Tata cara dan jadwal pembayaran saham Administrasi dan manajemen perseroan Tata cara rapat dan pengambilan keputusan Tata cara penyelesaian sengketa Tata cara pembubaran dan likuidasi

Perubahan Anggaran Dasar / Bylaws

Perubahan AD ditetapkan oleh RUPSSetiap perubahan AD harus dilaksanakan berdasarkan resolusi yang dihasilkan dari rapat pemegang saham

Saham / Shares

Saham perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah.Setiap lembar saham dari Perseroan Terbatas tidak boleh diterbitkan dengan nilai lebih rendah dari 2000 (dua ribu) Kip. Selembar saham boleh dimiliki oleh satu atau beberapa pemegang saham secara bersama-sama.

Modal / Capital

Penambahan dan pengurangan modal perseroan dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS.

Keputusan RUPS untuk penambahan dan pengurangan modal perseroan harus dilakukan dengan memperhatikan ketentuan kuorum dan jumlah suara untuk perubahan AD.Perseroan Terbatas dapat menambah modalnya dengan menambah jumlah saham atau meningkatkan nilai dari saham yang telah ada. Penambahan modal dapat dilakukan setelah disetujui oleh rapat pemegang saham dalam bentuk resolusi khusus.Perseroan Terbatas dapat mengurangi modalnya dengan cara menurunkan nilai atau mengurangi jumlah dari saham yang telah ada.

Direksi / Director and Board of Director

Direksi menjalankan pengurusan perseroan untuk kepentingan perserian sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. Direksi perseroan terdiri atas 1 orang anggota direksi atau lebih.Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian perseroan apabila dapat membuktikan: Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebutDirektur adalah representative dari perseroan terbatas. Direktur dari Perseroan tidak mendapat gaji namun mendapatkan honorarium dan remunerasi dengan nilai yang ditentukan oleh pemegang saham. Perseroan boleh memiliki lebih dari 1 direktur dan dalam hal direktur lebih dari 1 orang, maka harus dipilih seorang direktur utama.Direktur akan bertanggung jawab secara penuh apabila: Melakukan tindakan yang bertentangan atau berada diluar tujuan usaha perseroan Melanggar AD perseroan Melaksanakan hak dan kewajiban yang melampaui batas kewenangannya Gagal melaksanakan hak dan kewajiban yang seharusnya

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / Shareholders Meeting

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau anggaran dasar.

RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya. RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.

Rapat Pemegang Saham adalah badan tertinggi dari perseroan. Ada dua jenis rapat pemegang saham, yakni: rapat pemegang saham biasa dan rapat pemegang saham luar biasa.

Rapat pemegang saham biasa diadakan paling sedikit sekali dalam setahun. Rapat pemegang saham luar biasa dapat dilaksanakan dalam kondisi sebagai berikut: Saat lebih dari setengah anggota direksi setuju untuk melaksanakan rapat pemegang saham Saat pemegang saham mengajukan gugatan dan pengadilan memerintahkan untuk diadakan rapat pemegang saham Saat pemegang saham dengan total nilai 20% dari jumlah seluruh saham yang disetor menginginkan dilaksanakan rapat pemegang saham

Laporan Tahunan / Annual Business Report

Laporan tahunan harus memuat sekurang-kurangnya: laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan tersebut; laporan mengenai kegiatan Perseroan; laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan; rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan; laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau; nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampauLaporan Tahunan dari perseroan harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut: Total modal yang dimiliki Jenis dan jumlah saham yang telah diterbitkan Nama, domisili dan jenis usaha dari perseroan lain yang sahamnya dimiliki oleh perseroan serta jenis dan jumlah saham yang dimiliki Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada masing-masing anggota direksi oleh perseroan Hal-hal lain yang diatur dalam AD perseroan

Penggabungan Perseroan / Merger

Penggabungan dan Peleburan mengakibatkan Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri berakhir karena hukum.Dalam hal berakhirnya Perseroan: aktiva dan pasiva Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima Penggabungan atau Perseroan hasil Peleburan; pemegang saham Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri karena hukum menjadi pemegang saham Perseroan yang menerima Penggabungan atau Perseroan hasil Peleburan; dan Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri berakhir karena hukum terhitung sejak tanggal Penggabungan atau Peleburan mulai berlaku.Sebuah perseroan dapat menggabungkan dirinya dengan perseoran lain untuk menjadi salah satu persero tersebut atau menjadi sebuah perseroan baru.Perseroan dapat menggabungkan diri hanya jika: Resolusi khusus telah diputuskan oleh rapat pemegang saham Penggabungan tersebut telah dipublikasi paling sedikit 3 kali melalui media massa dalam jangka waktu 10 hari kerja sejak tanggal resolusi tersebut dikeluarkan. Kreditur harus diberitahu bahwa mereka diperbolehkan untuk menentang rencana penggabungan perseroan dalam jangka waktu 60 hari sejak pemberitahuan tersebut diterima oleh kreditur. Jika kreditur tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu tersebut maka kreditur yang bersangkutan dianggap setuju dengan rencana penggabungan Perusahaan sudah didaftarkan ulang

Pembubaran / Dissolution

Pembubaran perseroan terjadi: berdasarkan keputusan RUPS; karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir; berdasarkan penetapan pengadilan; dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan; karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; atau karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan atas: permohonan kejaksaan berdasarkan alasan Perseroan melanggar kepentingan umum atau Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan; permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya cacat hukum dalam akta pendirian; permohonan pemegang saham, Direksi atau Dewan Komisaris berdasarkan alasan Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan.Perseroan dapat bubar karena 2 hal, yakni: pembubaran karena hukum dan pembubaran karena putusan pengadilan.Pembubaran karena hukum dapat terjadi dengan alasan-alasan sebagai berikut: Pembubaran sesuai dengan AD perseroan Pembubaran berdasarkan keputusan rapat pemegang saham Perseroan bankrupt/pailitPembubaran karena putusan pengadilan dapat terjadi karena alasan-alasan sebagai berikut: Terjadi pelanggaran atas ketentuan yang diatur dalam peraturan ini Terjadi pelanggaran terhadap akta pendirian atau AD perseroan Perseroan terus merugi dan tidak dapat menanggulangi masalah tersebut Perseroan tidak dapat melanjutkan kegiatan usaha karena terjadi keadaan force majure Perseroan hanya terdiri dari satu pemegeng saham atau lebih dari 30 orang pemegang saham

Likuidasi / Liquidation

Dalam hal terjadi pembubaran Perseroan, maka: wajib diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator; dan Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan semua urusan Perseroan dalam rangka likuidasi.Para pemegang saham dapat menentukan tata cara untuk membagikan aset-aset atau melikuidasi sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam AD atau dengan tata cara lain yang disetujui oleh para pemegang saham, kecuali jika pembubaran perseroan terjadi karena pailit, karena putusan pengadilan atau karena perseroan hanya memiliki satu orang pemegang saham atau lebih dari 30 orang pemegang saham.