perbandingan kinerja keuangan bmt umj sebelum...

99
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM DAN SESUDAH LINKAGE PROGRAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: DENI SUHANDI NIM : 109046100077 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015 M

Upload: doankhanh

Post on 11-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM

DAN SESUDAH LINKAGE PROGRAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

DENI SUHANDI

NIM : 109046100077

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga
Page 3: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga
Page 4: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini adalah hasil karya Saya sendiri untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

termasuk pencabutan gelar akademik.

Jakarta, Juli 2015

Deni Suhandi

Page 5: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

v

ABSTRAK

Deni Suhandi, NIM 109046100077, Perbandingan Kinerja Keuangan BMT

UMJ Sebelum dan Sesudah Linkage Program. Konsentrasi Perbankan Syariah,

Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015M.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa baik

kinerja keuangan dari BMT UMJ baik sebelum dan sesudah melakukan Linkage

Program. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interview dan studi

dokumentasi.

Hasil penelitian menyatakan bahwa dari analisis rasio-rasio keuangan

likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas berdasarkan neraca keuangan KSU BMT UMJ

periode 2011-2014 menunjukkan kinerja keuangan BMT UMJ masih lebih baik

ketika sebelum melakukan linkage program ketimbang sesudah melakukan linkage

program.

Kata Kunci : BMT, Linkage Program, Kinerja Keuangan

Pembimbing : Dr. Siti Hamidah Rustiana, S.E., Ak., M.Si

Daftar Pustaka : Tahun 1993 sampai dengan tahun 2014

Page 6: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT atas rahmat, taufik

dan hidayah-Nya serta nikmat yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Perbandingan Kinerja Keuangan BMT UMJ Sebelum dan

Sesudah Linkage Program”.

Shalawat beriring salam tidak lupa penulis haturkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya. Semoga kita

semua mendapatkan syafa’atnya di Yaumil Qiyamah nanti.

Penulis menghadapi berbagai kesulitan dalam penyusunan skripsi ini namun

pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak terelepas dari bantuan berbagai

pihak, baik bersifat bimbingan, petunjuk maupun kesempatan berdikusi. Oleh karena

itu, penulis secara khusus mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Maman Suhandi dan Ibu Samiyah yang senantiasa mencurahkan kasih

sayang, do’a, dukungan, nasihat dan kesabaran bagi anak-anaknya. Kakak Eka

Suharmiyati dan Adik Salsabillah Febriyanti serta seluruh Keluarga Besar Baba

Kocol (KBBK) yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dimana selalu

memberikan do’a, semangat moral dan material kepada penulis.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

vii

3. Bapak AM. Hasan Ali, MA. selaku Ketua Prodi Muamalat, dan Bapak

Abdurrauf, Lc, M.A. selaku Sekretaris Prodi Muamalat.

4. Ibu Dr. Siti Hamidah Rustiana, S.E., Ak., M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak membantu meluangkan waktu, pikiran, tenaga serta kesabarannya

dalam memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Direktur Utama BMT UMJ Bapak Mukhtiar, SE.I beserta staf-stafnya yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dengan memberikan data

dan informasi terkait proses penelitian.

6. Seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama, Perpustakan Syariah dan Hukum yang

telah menyediakan buku-buku yang diperlukan penulis.

8. Pembina Majelis Ta’lim Nurul Musthofa Guru Mulia Sayyidil Walid Al Habib

Hasan bin Ja’far Assegaf beserta para keluarganya yang telah membimbing saya

dijalan Salafunassholihin yang mengenalkan tentang kecintaan kepada Allah

SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW.

9. Ust. Muhammad Hamzah beserta para keluarga besar Tim Hadhroh Syabaabun

Ba’alawiy (HSB) yang sudah memberikan begitu banyak ilmu agama dan sudah

saya anggap sebagai keluarga.

10. Keluarga Besar Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB) Bang Ridwan,

Bang Nasrullah, Asnawi, Iqbal, Helmi dan seluruh pengurus beserta anggota.

Page 8: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

viii

11. Keluarga Besar Milanisti Indonesia Basis Tangerang Selatan, Bang Ebe, Bang

Sofel, Bang Furqon, Bang Ibnu, Bang Masykur, Fajar, Amin, Akil, Robi, Aldi,

Ipung, Dahri Daenk, Maw, Regi, M. Rizki serta seluruh pengurus dan anggota.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan KEPOMPONG yang saya sayangi, Abdillah

Rizaldi, Romi Armando, Riyan Bahtera, Islah Zamani, Erwin Mahardika, Gurfan

Lesmana, Ichsan Galih, Hafiz Satria, M. Hadi, Yudi Akbar, Maulana Hasanudin,

Abdul Rahim, Arbi Puap, Farhan Hidayat, Ibrahim, M. Aprizal, dan M. Fadhilah.

13. Teman-teman PSC 2009, KKN Tuah Sakato 2012, KKN Spartan dan seluruh

teman-teman di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu, terimakasih atas dukungan dan bantuan kalian.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas semua pihak yang

turut berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga karya ini dapat

bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi. Tak lupa penulis

mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan dan

kemampuan penulis, baik kemampuan akademik maupun kemampuan teknik

penulisan.

Jakarta, Juli 2015

Deni Suhandi

Page 9: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………………... ii

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………………… iii

LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………………………………….... iv

ABSTRAK ……………………………………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………... ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………... xi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………. xii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………………………… 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………………………………………. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………………………... 7

E. Review Studi Terdahulu ……………………………………………………………………. 9

F. Sistematika Penulisan ……………………………………………………………………... 12

G. Skema Rancangan Penulisan Skripsi ……………………………………………………… 13

BAB II KERANGKA TEORI

A. Kinerja …………………………………………………………………………………….. 16

1. Kinerja Keuangan ……………………………………………………………………... 16

2. Tujuan Penilaian Kinerja ……………………………………………………………… 18

3. Manfaat Penilaian Kinerja …………………………………………………………….. 19

4. Tahap-tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan ………………………………… 20

B. Alat Ukur Kinerja Keuangan ……………………………………………………………… 21

1. Analisis Rasio …………………………………………………………………………. 21

2. Jenis-jenis Analisis Rasio ……………………………………………………………... 24

3. Manfaat Analisis Rasio Keuangan ……………………………………………………. 30

C. Linkage Program ………………………………………………………………………….. 31

1. Pengertian Linkage Program ………………………………………………………….. 31

2. Generic Model Linkage Program ……………………………………………………... 38

3. Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage Program ……………………………….... 40

Page 10: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

x

4. Linkage Program Bank Syariah Mandiri ……………………………………………… 41

D. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) …………………………………………………………… 44

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………….. 47

A. Pendekatan Penelitian ……………………………………………………………………... 47

B. Jenis Penelitian ……………………………………………………………………………. 47

C. Objek Penelitian …………………………………………………………………………... 48

D. Sumber Data ………………………………………………………………………………. 48

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………………………... 49

F. Teknik Pengolahan Data ………………………………………………………………….. 50

G. Teknik Analisis Data ……………………………………………………………………… 51

H. Teknik Penulisan ………………………………………………………………………….. 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………………………... 55

A. Gambaran Umum BMT UMJ …….……………………………………………………….. 55

B. Hasil Analisis ……………………………………………………………………………… 61

1. Analisis Rasio Likuiditas ……………………………………………………………… 61

2. Analisis Rasio Solvabilitas ……………………………………………………………. 64

3. Analisis Rasio Rentabilitas ……………………………………………………………. 67

C. Pembahasan ……………………………………………………………………………….. 70

BAB V PENUTUP …………………………………………………………………….. 76

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………... 76

B. Saran ………………………………………………………………………………………. 77

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 79

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………… 82

Page 11: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

xi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1. Matriks Peneletian Terdahulu …………………………………………………………… 9

3.1. Standar Penilaian Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas

pada Koperasi BMT UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) …………………….. 53

4.1. Standar perhitungan Current Ratio …………………………………………………….. 61

4.2. Daftar perhitungan analisis rasio lancar BMT UMJ tahun 2011-2014 ………………… 62

4.3. Standar perhitungan Cash Ratio ……………………………………………………….. 62

4.4. Daftar perhitungan analisis rasio kas BMT UMJ tahun 2011-2014 …………………… 63

4.5. Standar perhitungan rasio TH terhadap TA ……………………………………………. 64

4.6. Daftar perhitungan analisis rasio TH terhadap TA BMT UMJ tahun 2011-2014 ……... 65

4.7. Standar perhitungan rasio Total Hutang Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri ……. 66

4.8. Daftar perhitungan analisis rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri …… 66

4.9. Standar perhitugan Return Of Investment (Rentabilitas Ekonomi) …………………….. 67

4.10. Daftar perhitugan analisis ROI (Rentbilitas Ekonomi) BMT UMJ 2011-2014 ………... 68

4.11. Standar perhitungan Return On Equity (Rentabilitas Modal Sendiri) …………………. 69

4.12. Daftar perhitungan analisis ROE (Rentabilitas Modal Sendiri) ………………………... 69

4.13. Hasil Analisis Rasio BMT UMJ 2011-2014 …………………………………………… 70

4.14. Perkembangan rasio keuangan berdasarkan analisis Time Series ……………………... 71

Page 12: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1. Skema Rancangan Penelitian …………………………………………………………... 15

2.1. Pola Executing Linkage Program ……………………………………………………… 32

2.2. Pola Channeling Linkage Program ……………………………………………………. 33

2.3. pola Joint Financing Linkage Program ………………………………………………... 34

4.1. Susunan Organisasi Pengelola KSU BMT UMJ ………………………………………. 60

Page 13: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini banyak Bank - Bank Syariah yang tertarik dengan sektor UMKM

(Usaha Mikro Kecil Menengah) hal ini disebabkan UMKM masih memegang

peranan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. Rata-rata sumbangan

sektor UMKM terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional dalam beberapa

tahun terakhir mencapai lebih dari 50 %. Selain itu, sektor UMKM merupakan sektor

yang lekat dengan semangat kerakyatan dan menyerap tenaga kerja yang besar.

Keunggulan UMKM sebagai sektor domestik yang telah mampu menggerakkan

perekonomian nasional dikarenakan ketergantungannya yang sangat kuat terhadap

muatan lokal. Unit usaha UMKM menggunakan sumber daya dalam negeri baik

sumber daya manusia, bahan baku dan peralatan, sehingga UMKM tidak tergantung

pada ekspor. Hasil produksi sektor UMKM lebih ditujukan untuk memenuhi pangsa

pasar dalam negeri, sehingga tidak tergantung kepada kondisi perekonomian negara

lain. Oleh karena itu, sektor inilah yang paling tahan terhadap ancaman krisis global

seperti krisis Amerika dan Eropa. 1

Perbankan Syariah sebagai lembaga keuangan yang sangat concern terhadap

pengembangan sektor riil telah dapat memanfaatkan peluang atas kebutuhan finansial

1 Bank Indoensia, “Outlook Perbankan Syariah 2012”, Artikel diakses pada 5 November

2014 dari

http://www.bi.go.id/id/publikasi/lain/lainnya/Documents/a09a6dcb151c4916bc6447ef2ec785fcoutlook

_perbankan_syariah_2012.pdf

Page 14: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

2

sektor UMKM. Sebesar 55,92% atau Rp 68,66 triliun dari total pembiayaan

perbankan syariah (BUS + UUS) disalurkan ke sektor UMKM. Namun demikian,

ekspansi pembiayaan yang dapat dipenuhi oleh Bank Syariah terhadap kebutuhan

modal sektor UMKM masih sangat terbuka lebar. Hal ini tercermin dari outstanding

pembiayaan UMKM pada perbankan nasional di bulan Agustus 2011 telah mencapai

Rp 449,9 triliun.2

Pada saat ini pula lembaga keuangan syariah non-bank yang sedang

berkembang dengan pesat adalah BMT (Baitul Maal wat Tamwil). Namun terjadi

sebuah permasalahan dimana concern Bank Syariah dalam sektor UMKM membuat

persaingan dengan BMT yang pangsa pasarnya juga terfokus pada sektor UMKM.3

Dengan demikian maka dibuatlah sebuah sistem kerjasama antara bank

dengan BMT agar tidak terjadi perebutan pangsa pasar di sektor mikro. Sistem

kerjasama antara bank dan BMT itu disebut dengan linkage program. Hal ini sejalan

berdasarkan Kebijakan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/2/PBI/2001 tentang

“Pemberian Kredit Usaha Kecil” dan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia 03/Per/M.KUKM/III/2009 tentang

“Pedoman Umum Linkage Program Antara Bank Umum Dengan Koperasi”.4

Dimana BMT sebagai perpanjangan tangan dari perbankan syariah yang

menyalurkan dana ke Usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) yang selama ini

2 Ibid, h. 6

3 Muamalat Center Indonesia, “Memperebutkan sektor mikro”, Artikel ini diakses pada 5

November 2014 dari http://muamalatcenter.or.id/web/page/46/Bank-Syariah

4 Rouf Ibnu Muthi, “Kebijakan dan Strategi Bank Indonesia dalam pengembangan Bank

Syariah”, Artikel ini diakses pada 6 November 2014 dari

http://roufibnumuthi.blogspot.com/2013/03/kebijakan-dan-strategi-bank-indonesia.html

Page 15: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

3

sulit dijangkau oleh bank syariah. Dengan linkage program, maka BMT bisa

meningkatkan ketersediaan dananya.5

Untuk melihat apakah sistem kerjasama tersebut berjalan dengan baik atau

tidak dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan atau BMT itu sendiri. Penilaian

kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak

manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan

juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh BMT. Untuk menilai kondisi

keuangan dan prestasi suatu lembaga keuangan, analisis keuangan memerlukan

beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah analisis rasio keuangan,

yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Pengertian

rasio keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap yaitu angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).6

Adapun alat analisis kinerja keuangan pada perusahaan yang digunakan

meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas (rentabilitas), rasio

aktivitas dan rasio pasar.

Analisis rasio keuangan merupakan metode analisis yang sering dipakai

karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan

BMT. Dengan mengetahui kinerjanya, BMT akan dapat melakukan perkiraan

5 Syarif Hidayat, “Strategi Pemberdayaan BMT”, diakses pada 5 November 2014 dari

http://syarifhidayat1992.blogspot.com/2013/04/strategi-pemberdayaan-bmt-dan.html 6 Sofyan Syafri Harahap, “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan” (Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), h. 297.

Page 16: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

4

keputusan apa yang diambil guna mencapai tujuannya. Analisis rasio keuangan pada

BMT akan menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos-

pos tertentu dengan pos lainnya yang dilaporkan. Dalam hal ini analisis rasio

keuangan pada BMT akan menggali informasi dari laporan neraca dan laporan hasil

usahanya. Analisis rasio keuangan kegiatannya meliputi pengevaluasian aspek-aspek

keuangan antara lain adalah tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas

(profitabilitas). Dengan mengetahui hasil evaluasi yang tentunya juga dilakukan

suatu analisa, maka BMT akan mengetahui apakah dengan adanya linkage program

dengan bank dapat membuat kinerja dari BMT tersebut menjadi lebih baik atau tidak.

Adapun dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Maesaroh, tentang

“Efektifitas Linkage Program Bank Syariah Mandiri Dalam Penguatan Pembiayaan

Lembaga Keuangan Mikro” menunjukkan bahwa adanya linkage program belum

mempengaruhi tingkat kesehatan LKM secara keseluruhan, sedangkan perbandingan

rasio menjelaskan bahwa penerapan linkage program belum mengalami pengaruh

terhadap peningkatan laba.7

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, penulis merasa penting

untuk melakukan penelitian yang berjudul, “PERBANDINGAN KINERJA

KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM DAN SESUDAH LINKAGE

PROGRAM”.

7 Siti Maesaroh, “Efeketifitas Linkage Program Bank Syariah Mandiri Dalam Penguatan

Pembiayaan Lembaga Keuangan MIkro,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2011.

Page 17: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

5

Dengan adanya penelitian ini kami harap dapat diketahui apakah dengan

adanya linkage program tersebut dapat meningkatkan kinerja keuangan dari BMT

UMJ dibandingkan dengan sebelum adanya Linkage Program.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melihat beberapa faktor yang

terkait dalam pembahasan penelitian ini, yaitu:

1. Banyak Bank – Bank Syariah yang tertarik dengan sektor UMKM disebabkan

karena UMKM memegang peranan penting dalam menggerakan perekonomian

nasional.

2. Terjadi sebuah permasalahan dimana concern Bank Syariah dalam sektor

UMKM membuat persaingan dengan BMT yang pangsa pasarnya juga terfokus

pada sektor UMKM. Namun disisi lain BMT juga kurang memiliki kecukupan

modal untuk melakukan ekspansi ke sektor UMKM. Untuk mengatasi agar tidak

terjadi perebutan pangsa pasar di sektor mikro maka dibentuk sistem kerjasama

antara Bank dan BMT yang disebut dengan Linkage Program.

3. Untuk melihat apakah sistem kerjasama tersebut mempunyai dampak positif atau

tidak terhadap kinerja keuangan BMT.

Page 18: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya dari permasalahan yang dibahas, maka dalam

penelitian ini akan dibatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih terarah,

terfokus, tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian dan dan juga dapat

memudahkan analisis. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada

pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi. Konteks permasalahan

tersebut terdiri dari:

a. Penelitian ini bertempat di BMT UMJ yang beralamatkan: Jl. KH. Ahmad

Dahlan, Komplek Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu -

Ciputat, Kota Tangerang Selatan - BANTEN. Telepon: (021)

74706220/32425400.

b. Penelitian ini menggunakan data neraca laporan keuangan BMT UMJ mulai

dari periode sebelum melaksanakan linkage program (2011-2012) sampai

dengan sesudah melaksanakan linkage program (2013-2014).

c. Rasio Likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio dan Cash Ratio.

d. Rasio Solvabilitas yang digunakan adalah Rasio Total Hutang terhadap Total

Asset (DTAR) dan Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas

(DER).

e. Rasio Rentabilitas yang digunakan adalah Return Of Investment (ROI) dan

Return On Equity (ROE).

Page 19: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

7

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah dan Pembatasan

Penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan masalahnya

yaitu:

a. Seberapa baik kinerja keuangan dari BMT UMJ sebelum melakukan linkage

program?

b. Seberapa baik kinerja keuangan dari BMT UMJ sesudah melakukan linkage

program?

c. Apakah linkage program memberikan dampak positif atau tidak terhadap

kinerja keuangan BMT UMJ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

jawaban dari permasalahan di atas. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah

untuk:

a. Untuk mengetahui seberapa baik kinerja keuangan dari BMT UMJ sebelum

melakukan linkage program.

b. Untuk mengetahui seberapa baik kinerja keuangan dari BMT UMJ sesudah

melakukan linkage program.

c. Untuk mengetahui apakah linkage program memberikan dampak positif atau

tidak terhadap kinerja keuangan BMT UMJ.

Page 20: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

8

2. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian dan penulisn skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah cakrawala wawasan dan ilmu

pengetahuan serta pengalaman dalam menganalisis kinerja laporan keuangan

lembaga keuangan syariah, dimana penulis dapat menerapkan teori-teori

yang diperoleh selama berada dibangku perkuliahan.

b. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan, baik bagi para mahasiswa perbankan syariah maupun kalangan

akademisi.

c. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi para praktisi dan masyarakat

luas mengenai hasil penelitian yang berupa pengaruh linkage program

terhadap kinerja keuangan BMT dapat dijadikan referensi dalam

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan permasalahan di atas.

d. Dapat memberikan informasi dan perbandingan-perbandingan sehingga

dapat merangsang timbulnya ide-ide yang lebih mampu dalam

mengembangkan teori-teori serta dapat menambah khazanah keilmuan dan

kepustakaan, khususnya mengenai perbandingan kinerja lembaga keuangan

syariah berdasarkan rasio keuangannya.

Page 21: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

9

E. Review Studi Terdahulu

Dari penelitian ini, peneliti menemukan beberapa sumber kajian lain yang

telah lebih dahulu membahas terkait dengan Linkage Program, diantaranya adalah:

Table 1.1

Matriks Penelitian Terdahulu

No. Nama & Tahun Judul Hasil Penelitian Perbedaan

1. Siti Maesaroh,

(Jurusan

Perbankan

Syariah, Fakultas

Syariah dan

Hukum UIN

Syarif

HIdayatullah

Jakarta) 2011

Efektifitas

Linkage Program

Bank Mandiri

Syariah Dalam

Penguatan

Pembiayaan

Lembaga

Keuangan Mikro

Penelitian ini

menggunakan metode

CAMEL (Capital,

Assets, Management,

Equity, Liquidity) dalam

mengetahui tingkat

kesehatan LKM, dan

membandingkan rasio

laba, modal, asset, dan

jumlah nasabah sebelum

dan sesudah linkage

program. Hasil

perhitungan CAMEL

menunjukkan bahwa

adanya linkage program

belum mempengaruhi

tingkat kesehatan LKM

secara keseluruhan,

sedangkan perbandingan

rasio menjelaskan

bahwa penerapan

linkage program belum

Pada penulisan skripsi ini,

penulis hanya mengamati

dan menganalisa

perbandingan kinerja

keuangan BMT UMJ

sebelum dan sesudah

linkage program. Yang

menjadi alat ukur adalah

laporan keuangan BMT

UMJ.

Page 22: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

10

mengalami pengaruh

terhadap peningkatan

laba.

2. Siti Jubaedah,

(Jurusan

Perbankan

Syariah, Fakultas

Syariah dan

Hukum UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta) 2009

Peran Strategis

Linkage Program

Bank Syariah

Terhadap

Penguatan

Lembaga

Keuangan Mikro

Syariah (studi

pada Bank

Muamalat

Indonesia)

Skripsi ini menjelaskan

bahwa linkage program

melalui pola executing

lebih berperan karena

lebih signifikan bagi

BPRS, dan

permasalahan yang

dihadapi BMI adalah

ketidaksesuaian potensi

dan kompetensi antara

BPRS dan BMI,

strateginya yaitu

penguatan manajemen,

administrasi dan

operasional BPRS dan

memantapkan sistem,

SDM, pendampingan

yang maksimal dari

BMI, penggunaan yang

maksimal atas

infrastruktur perbankan

syariah Indonesia.

Pada penulisan skripsi ini,

penulis hanya mengamati

dan menganalisa

perbandingan kinerja

keuangan BMT UMJ

sebelum dan sesudah

linkage program. Yang

menjadi alat ukur adalah

laporan keuangan BMT

UMJ.

3. Satria Laksono,

(Jurusan

Perbankan

Syariah, Fakultas

Syariah dan

Hukum UIN

Pola Hubungan

bank Muamalat

Indonesia Dengan

BMT Shar-E

Dalam Penyaluran

Pembiayaan Mikro

Hasil penelitian skripsi

ini menunjukkan bahwa

kemitraan yang terjalin

antara BMI dengan

LKMS BMT Shar-E ini

terjadi dalam beberapa

Pada penulisan skripsi ini,

penulis hanya mengamati

dan menganalisa

perbandingan kinerja

keuangan BMT UMJ

sebelum dan sesudah

Page 23: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

11

Syarif

Hidayatullah

Jakarta) 2011

pola hubungan yang

strategis bagi kemajuan

dan perkembangan

kedua belah pihak. Hal

ini tercermin dalam

beberapa pola hubungan

yakni pola hubungan

kelembagaan,

operasional serta pola

hubungan dalam

penyaluran pembiayaan

linkage program kepda

BMT. Kemitraan ini

menjadi sinergi yang

positif dengan beberapa

pengaruh positif pula

bagi BMT dalam

penguatan,

pengembangan serta

peningkatan peran BMT

bagi masyarakat.

linkage program. Yang

menjadi alat ukur adalah

laporan keuangan BMT

UMJ.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Perbandingan Kinerja Keuangan BMT UMJ Sebelum dan

Sesudah Linkage Program”.

Peneletian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat perbedaan dan

kesamaan dalam metode penelitian, ada yang menggunakan metode kuantitatif dan

juga menggunakan metode kualitatif yang membedakan isi skripsi ini dengan skripsi

Page 24: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

12

terdahulu bahwa skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja

keuangan BMT UMJ sebelum dan sesudah melakukan linkage program berdasarkan

analisis rasio keuangan likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan dalam

penelitian ini, penyusun menguraikan secara singkat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang masalah yang

akan diteliti, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka

teori dan konseptual, serta sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang pengertian BMT, Linkage Program, Kinerja

Keuangan. Rasio-rasio yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Rasio likuiditas terdiri

dari Current Ratio dan Cash Ratio. Solvabilitas terdiri Rasio Total Hutang

terhadap Total Asset dan Rasio Hutang Jangka panjang terhadap Total

Ekuitas. Sedangkan data mengenai rentabilitas terdiri dari Return Of

Investment dan Return On Equity.

Page 25: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

13

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan tentang Pendekatan Penelitian, Jenis Penelitian,

Objek Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik

Pengolahan Data, Teknik Analisis Data dan Teknik Penulisan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum BMT UMJ, yang berupa

profil dari BMT UMJ, Visi dan Misi dari BMT UMJ, struktur organisasi,

produk dan layanan, serta laporan keuangan BMT UMJ sebelum dan

sesudah linkage program, dan analisis dari laporan keuangan BMT UMJ,

laporan tersebut dianalisis dengan rasio likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitasnya sebelum dan sesudah melakukan linkage program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dan saran-saran yang

dikemukakan dari pembahasan.

G. Skema Rancangan Penelitian Skripsi

Linkage Program adalah program pembiayaan yang bersifat kemitraan,

dimana bank syariah mengeluarkan pembiayaan kepada usaha mikro secara tidak

langsung. Pembiayaan ini disalurkan lewat Lembaga Keuangan Mikro.8 Arsitektur

Perbankan Indonesia (API) mengeluarkan generic model linkage program yang

8Tony Hidayat, “Linkage Program Solusi Pembiayaan Bagi Hasil”, artikel ini diakses pada 12

Januari 2014, dari http://islamicbank.multiply.com/journal

Page 26: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

14

merupakan aturan-aturan mengenai pelaksanaan linkage program antara bank umum

dan Lembaga Keuangan Mikro, sehingga penerapan linkage program semakin jelas

dan terarah. Terdapat tiga skim dalam melaksanakan linkage program, yaitu terdiri

dari executing, joint financing, dan channeling.

Lembaga Keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya

di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam

masyarakat.9Sedangkan Lembaga Keuangan Mikro atau Micro Finance Institution

merupakan lembaga yang melakukan kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada

pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak

terlayani oleh Lembaga Keuangan formal dan yang telah berorientasi pasar untuk

tujuan bisnis.10

Dari teori-teori tersebut maka penulis membuat skema rancangan penelitian

skripsi sebagai berikut:

9Ketut Ridjin. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 13.

10Rudjito, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Dalam Otonomi Daerah Guna menggerakkan

Ekonomi Rakyat dan Menanggulangi Kemiskinan: Studi kasus: Bank Rakyat Indonesia (BRI)”, artikel

ini diakses pada 12 Januari 2014, dari www.Indonesiaindonesia.com.

Page 27: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

15

Gambar 1.1. Skema Rancangan Penelitian

Laporan Keuangan BMT UMJ

Sebelum Linkage Program Setelah Linkage program

Analisa

Baik Tidak Baik

Kinerja Keuangan BMT UMJ

Page 28: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

16

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kinerja

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan

dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan

dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok

penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran

organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar

perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan

dalam anggaran.1

1. Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja keuangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah merupakan kata benda yang artinya sesuatu yang dicapai, prestasi

yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja. Sedangkan penilaian kinerja

adalah penetuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi,

bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria

yang ditetapkan sebelumnya.2 Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh

manusia sehingga penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas

1 Anita Febryani dan Rahadian Zulfadin, Analisis Kinerja Keuangan Bank Devisa Dan

Bank Non Devisa Di Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan vol. 7 no. 4 (Jakarta: 2003), h. 27.

2 Sucipto, “Penilaian Kinerja Keuangan”, Jurnal Universitas Sumatera Utara, diakses

pada 18 Desember 2014, dari http://digilib.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-sucipto.pdf

Page 29: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

17

perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam

organisasi.

Pengertian kinerja keuangan menurut Sucipto adalah penentuan

ukuran-ukuran yang dapat mengukur keberhasilan suatu prusahaan dalam

menghasilkan laba. Pengukuran kinerja keuangan perlu dikaitkan antara

organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat

organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggung jawab manajer yang

diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian

mengatur besarnya tanggung jawab sekaligus mengukur prestasi keuangan

tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula

yang sukar untuk diukur.3

Kinerja keuangan perusahaan adalah sesuatu yang sulit diukur secara

eksak dan lebih menyerupai suatu seni karena didalamnya terkandung aspek

subjektif dan objektif dari si penilai. Terlepas dari hal tersebut, terdapat

beberapa cara yang harus ditempuh agar analisis kinerja keuangan yang

dilakukan dapat menjadi suatu tolak ukur yang dapat diandalkan dan

dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan strategik.4

Selanjutnya dikatakan bahwa, secara khusus para pemimpin strategik

memilih sasaran keuangan (financial goals) yang ingin mereka capai antara

lain: sasaran pertumbuhan (growth), keuntungan (profitability) dan return to

shareholder. Salah satu alasan atas penggunaan kinerja keuangan adalah

karena ukuran kinerja keuangan dianggap obyektif untuk mengukur apakah

3 Ibid.

4 Amir, “Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Penerbit Pers”, Tesis Universitas

Negeri Makassar (Makassar, 2002), h. 12.

Page 30: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

18

sasaran tercapai atau tidak. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk

memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam

mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar

membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat

berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam

anggaran merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk

menganalisis laporan keuangan.5

Untuk mengukur variable kinerja keuangan digunakan dimensi rasio

permodalan, rasio rentabilitas, dan rasio esensi yang diukur melalui indicator

capital adequacy ratio (CAR), debt to equity ratio (DER), return on asset

(ROA), return on equity (ROE), dan rasio biaya operasional terhadap

pendapatan operasional (BOPO).6

2. Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir (2000:31)

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

5 Forum Riset Perbankan Syariah Ke-4, 2011, Universitas Padjadjaran Bandung

6 Siti Hamidah Rustiana. “Gaya Kempemimpinan, Budaya Organisasi, dan Kinerja

Keuangan Bank Syariah di Indonesia.” Review of Islamic Economics, Finance, and Banking. Vol.

1, No. 1 (April 2013): h. 134

Page 31: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

19

dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangaka pendek maupun jangka

panjang.

3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu.

4. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan

untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban

bunga atau hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok

hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar deviden

secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau

krisis keuangan.

3. Manfaat Penilaian Kinerja

Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode kinerja yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya.

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,

maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi

suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk

masa yang akan datang.

Page 32: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

20

4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi

pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

5. Sebagai dasar penetuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat

meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

4. Tahap-tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Terdapat 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu

perusahaan secara umum, yaitu:

1) Melakukan review terhadap data laporan keuangan.

Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah

dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku

umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan

keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

2) Melakukan perhitungan

Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi

dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan

tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang

diinginkan.

3) Melakukan perbandingan terhadap hasil yang telah diperoleh

Dari hasil hitung yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan

perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.

Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan

ini ada dua, yaitu:

Page 33: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

21

a. Time series analysis, yaitu membandingkan secara anatar waktu atau

antar periode, dengan tujuan itu nanti akan terlihat grafik.

b. Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap

hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu

perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang

sejenis yang dilakukan secara bersamaan.

4) Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan

yang ditemukan.

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah

dilakukan ketiga tahap tersebut, selanjutnya dilakukan penafsiran untuk

melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh

perusahaan tersebut.

5) Mencari dan memberikan pemecahan maslaah (solution) terhadap berbagai

permaslahn yang ditemukan.

Pada tahap terakhir ini, setelah ditemukan berbagai permasalahan yang

dihadapi, maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau

masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat

terselesaikan.

B. Alat Ukur Kinerja Keuangan

1. Analisis Rasio

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

keuangan adalah dengan menggunakan analisis rasio. Menurut S. Munawir

Page 34: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

22

(2002:33), Analisis Rasio merupakan suatu metode analisa untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laba/rugi secara individu

atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Dengan menggunakan laporan

yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang

terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase serta trendnya, penganalisa

menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan membantu dalam

menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.7

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan

(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang

lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat

menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau

buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila

angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang

digunakan sebagai standar.

a. Keunggulan Analisis Rasio

Analisis rasio mempunyai keunggulan dibanding dengan teknik analisi

lainnya. Keunggulan tersebut adalah:

i. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan.

ii. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

iii. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.

7 S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2002), h.33.

Page 35: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

23

iv. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi.

v. Menstandarisir izin perusahaan.

vi. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan

lainnya secara periodik.

vii. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi

dimasa yang akan datang.

b. Keterbatasan Analisis Rasio

Disamping keunggulan dari teknik ini juga mempunyai beberapa

keterbatasan, yaitu sebagai berikut:

i. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan

untuk kepentingan pemakai.

ii. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga

menjadi keterbatsan teknik ini seperti:

1) Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak

mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau

subyektif.

2) Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah

nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.

3) Klasifikasi dalam laporan keuangan biar berdampak pada angka

rasio.

iii. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan

menimbulkan kesulitan menghitung rasio.

Page 36: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

24

iv. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

v. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik standar akuntansi

yang dipakai tidak sama.

c. Penggolongan Angka Rasio

Menurut S. Munawir (2004:68), berdasarkan sumber datanya, angka

rasio dapat dibedakan menjadi:

i. Rasio-rasio Neraca (Balanced Sheet Ratios) yang tergolong dalam

kategori ini adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau

bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio.

ii. Rasio-rasio Laporan Laba Rugi (Income Statement Ratios) yaitu

angka-angka raso yang dalam penyusunannya semua datanya

diambil dari Laporan Laba Rugi, misalanya gross profit margin, net

operating margin, operating ratio dan lain sebagainya.

iii. Rasio-rasio antar Laporan (Interstatement Ratios) ialah semua angka

rasio yang penyusunan datanya berdasar dari neraca dan data lainnya

dari laporan Laba Rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan

(inventory turn over), tingkat perputaran piutang (account receivable

turn over), sales to inventory, sales to fixed asset dan lain

sebagainya.

2. Jenis-jenis Analisis Rasio

Jenis-jenis analisis rasio menurut S. Munawir (2002), analisis rasio

dibagi menjadi:

Page 37: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

25

a. Likuiditas

Rasio Likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu

perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya maupun untuk mengecek

efisiensi modal kerja. Rasio Likuiditas melputi:

a. Current Ratio

b. Acid Test Ratio

c. Cash Ratio

b. Solvabilitas

Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam melunasi atau membayar semua kewajiban-kewajiban yang

dimiliki oleh perusahaan. Rasio Solvabilitas meliputi:

a. Ratio Total Hutang terhadap Total Asset

b. Times Interest Earned

c. Fixed Charge Coverage (FCC)

d. Debt-to-Equity Ratio

c. Rentabilitas

Rasio Rentabilitas atau bisa disebut juga dengan Rasio Profitabilitas ini

digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal yang ada. Rasio ini

meliputi:

a. Net Profit Margin (NPM)

b. Gross Profit Margin (GPM)

c. Return On Asset (ROA)

Page 38: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

26

d. Return On Equity (ROE)

d. Aktivitas

Rasio Aktivitas digunakan untuk mengetahui aktivitas aktiva pada

tingkat kegiatan tertentu. Rasio Aktivitas ini meliputi:

a. Perputaran Piutang

b. Perputaran Persediaan

c. Perputaran Aktiva Tetap

d. Perputaran Total Aktiva

e. Pasar

Rasio Pasar digunakan untuk mengukur harga pasar relatif terhadap nilai

buku. Rasio pasar ini meliputi:

a. Price Earning Ratio (PER)

b. Dividend Yield

c. Dividend Payout Ratio (DPR)

Sedangkan menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia No. 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang

Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit

Simpan Pinjam Koperasi pasal 33 mengenai Pengukuran kinerja KSP/USP

Koperasi sebagimana dimaksud dalam pasal 28 menyebutkan bahwa analisis rasio

yang digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan pada koperasi meliputi rasio

likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Berdasarkan pernyataan tersebut, diantara

ke lima analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan pada

Page 39: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

27

perusahaan (Munawir : 2002), tiga diantaranya dapat diterapkan dalam

menganalisis kinerja keuangan koperasi. Ketiga rasio tersebut meliputi:

1. Likuiditas

Rasio likuiditas yang dapat digunakan pada koperasi meliputi:

a. Current Ratio

Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan perbandingan antara jumlah

aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan bahwa nilai

kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kalinya

hutang jangka pendek.

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar

hutangnya yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

Aktiva Lancar

Current Ratio = X 100%

Hutang Lancar

b. Cash Ratio

Cash Ratio menunjukkan hubungan antara perbandingan kas dan setara

kas dengan hutang lancer yang dimiliki oleh koperasi. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kemampuan kas yang sesungguhnya untuk

memenuhi hutang-hutangnya tepat pada waktunya.

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendeknya dengan kas yang dimilikinya.

Kas + Bank

Cash Ratio = X 100%

Hutang

Page 40: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

28

2. Solvabilitas

Rasio solvabilitas yang dapat digunakan pada koperasi meliputi:

a. Rasio Total Hutang terhadap Total Asset (DTAR)

Rasio Total Hutang terhadap Total Asset (Total Debt to Total Asset

Ratio) membandingkan jumlah total utang dengan total aktiva yang

dimiliki koperasi. Dari rasio ini, dapat digunakan untuk mengetahui

beberapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Biasanya

para kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah, sebab semakin

rendah rasio utang koperasi yang diberi kredit akan semakin besar tingkat

keamanan yang didapat kreditur pada waktu likuidasi.

Pada rasio ini membandingkan jumlah toal hutang dengan aktiva total

yang dimiliki perusahaan.

Total Hutang

DTAR = X 100%

Total Aktiva

b. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas (DER)

Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas (Long tern Debt to

Equity Ratio) membandingkan antara utang jangka panjang dan modal

sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa bagian modal yang menjadi

jaminan utang jangka panjang. Dengan kata lain, rasio ini digunakan

untuk mengukur kemampuan modal untuk menutup utang jangka

panjang. Semakin rendah rasio ini akan semakin aman bagi kreditur

jangka panjang.

Pada rasio ini membandingkan hutang jangka panjang dan modal sendiri.

Page 41: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

29

Hutang Jangka Panjang

DER = X100%

Modal Sendiri

3. Rentabilitas

Rasio rentabilitas yang dapat digunakan pada koperasi meliputi:

a. Return Of Investment (ROI)

Return On Investment adalah salah satu bentuk dari rasio rentabilitas

yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan koperasi dengan

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk

operasinya koperasi untuk memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU). Dengan

demikian rasio ini menghubungkan Sisa Hasil Usaha yang diperoleh

dengan jumlah investasi atai aktiva yang digunakan untuk beroperasi.

Return On Investment sering disebut juga sebagai Rentabilitas Ekonomi.

Membandingkan laba setelah bunga dan pajak dengan jumlah aktiva

yang bekerja. Jenis rasio ini dalam koperasi sering disebut juga dengan

Rentabilitas Ekonomi.

Sisa Hasil Usaha Setelah Zakat

ROI = X 100%

Total Aktiva

b. Return On Equity (ROE)

Return On Equity adalah rasio yang membandingkan antara Sisa Hasil

Usaha dan jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan

modal dalam menghasilkan Sisa Hasil Usaha. Return On Equity disebut

juga dengan istilah Rentabilitas Modal Sendiri.

Page 42: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

30

Membandingkan antara laba bersih (laba setelah bunga dan pajak) dan

jumlah modal pemilik. Dalam perkoperasian jenis rasio ini disebut juga

dengan Rentabilitas Modal Sendiri.

Sisa Hasil Usaha Setelah Zakat

ROE = X 100%

Modal Sendiri

3. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Menurut Irham Fahmi (2010), manfaat yang bisa diambil dengan

dipergunakan rasio keuangan, adalah:

1) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat

menilai kinerja dan prestasi perusahaan.

2) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen

sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.

3) Analsisi rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi

kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.

4) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor, dapat

digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi,

dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayran bunga dan

pengembalian pokok pinjaman.

5) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak

stakeholder organisasi.

Page 43: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

31

C. Linkage Program

1. Pengertian Linkage Program

Linkage Program merupakan kerjasama yang dilaksanakan bank

umum kepada Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam bentuk pembiayaan

sebagai upaya untuk meningkatkan kegiatan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).8

Pada tahun 2004 Arsitektur Perbankan Indonesia (API) mengeluarkan generic

model linkage program yang berisi mengenai aturan-aturan pelaksanaan

linkage program antara bank umum dan Lembaga Keuangan Mikro, sehingga

penerapan linkage program semakin jelas dan terarah. Salah satu aturannya

adalah ditetapkannya tiga skim dalam melaksanakan linkage program, yaitu

executing, channeling dan joint financing.

Dalam pola Executing, Bank Konvensional atau Bank Syariah

memberikan pembiayaan kepada LKM untuk diteruskan kepada UMK. LKM

diberikan kewenangan untuk memutuskan calon mitra yang akan mendapat

fasilitas pembiayaan dan sebagai konsekuensinya risiko juga ditanggung oleh

pihak BPR, dan untuk pencatatan di bank umum sebagai pembiayaan ke

LKM.9

Untuk Bank Syariah yang melaksanakan linkage program dengan

LKM digunakan akad mudharabah,10

dengan landasan hukum:

Artinya: “Bahwasanya Nabi SAW, bersabda: Ada tiga hal yang

mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah

(mudharabah), dan mencampur gandung dengan jewawut untuk

8 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2009), h. 307.

9 Bank Indonesia, Generic Model Linkage Program (Antara BUS/UUD dan BPRS), (t.t.:

Bank Indonesia, t.th), h.15

10 Ibid.

Page 44: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

32

keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dari

Shuhaib).11

Sedangkan akad yang digunakan antara LKM dengan UMK

disesuaikan dengan kebutuhan UMK:

Gambar 2.1. Pola Executing Linkage Program

Dalam pola channeling, Bank Konvensional atau Bank Syariah

memberikan pembiayaan secara langsung kepada UMK sebagai end user

melalui LKM yang bertindak sebagai wakil dari bank tersebut. Dalam pola ini

risiko ditanggung oleh bank sehingga LKM tidak memiliki kewenangan

memutus pembiayaan kecuali setelah mendapatkan surat kuasa dari bank

umum dan pencatatan di bank umum sebagai pembiayaan ke UMK

sedangkan di LKM dicatat pada off balance sheet.12

Pada bank syariah akad

yang digunakan antara bank syariah dan LKM adalah wakalah,13

dengan

landasan hukum:

Artinya: “Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka

saling bertanya diantara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang

diantara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini)?.

11 A. Hassan, Tarjamah Bulughul Hajar Al-Asqalani, (Bandung: CV: Penerbit

Diponegoro, 2006), h. 400.

12 Bank Indonesia, Generic Model Linkage Program (Antara BUS/UUD dan BPRS), (t.t.:

Bank Indonesia, t.th), h.15.

13 Ibid.

Bank Umum LKM

UMK

Page 45: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

33

“Maka menjawab: “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya

kamu berada (disini). Maka suruhlah salah seorang diantara kamu

untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan

hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka

hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia

berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu

kepada seorangpun”. (Al Kahfi 18:19)

Sedangkan akad antara LKM dan UMK disesuaikan dengan

kebutuhan UMK:

Gambar 2.2. Pola Channeling Linkage Program

Dalam pola joint financing pembiayaan dilakukan bersama antara

Bank Konvensional atau Bank Syariah dan LKM dalam membiayai UMK,

dimana risiko ditanggung bersama oleh kedua belah pihak sesuai porsinya

masing-masing sehingga kewenangan memutus pembiayaan ada pada bank

umum dan LKM, dan untuk pencatatan di bank umum sebagai pembiayaan ke

UMK, sedangkan pencatatan di LKM pada off balance sheet.14

Akad yang

digunakan antara bank syariah dan LKM adalah musyarakah, dengan

landasan hukum:

14 Ibid.

Bank Umum

LKM

UMK

Page 46: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

34

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

melanggar syi’ar-syi’ar Allah dan jangan melanggar kehormatan

bulan-bulan haram, jangan (menggangu) binatang-binatang had-ya,

dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu

orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari

kurma dan kerodhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah

sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka

menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu

berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu

dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dari pelanggaran. Dan bertakwalah

kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (Al

Maidah 5:2)

Sedangkan akad antara LKM dengan UMK disesuaikan dengan

kebutuhan UMK:

Gambar 2.3. Pola Joint Financing Linkage Program

Linkage program merupakan kerjasama yang saling menguntungkan

bagi semua pihak. Bagi bank yang memiliki keterbatasan jaringan dan

infrastruktur, dengan adanya linkage program dapat menjangkau Usaha

Mikro dan Kecil yang terbukti tahan terhadap krisis ekonomi dan bagi

Lembaga Keuangan Mikro yang memiliki dana terbatas akan sangat terbantu

dengan adanya linkage program ini sehingga LKM dapat menyalurkan

pembiayaan kepada Usaha Mikro dan Kecil, dan juga menguntungkan bagi

Bank Umum LKM

UMK

Page 47: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

35

Usaha Mikro Kecil yang umumnya kesulitan dalam mendapatkan dukungan

dana dari bank umum karena termasuk dalam kategori unbankable. Dari

uraian tadi terlihat keterkaitan satu sama lain yang menguntungkan. Dalam

hal ini agar pelaksanaan linkage program dapat terus berjalan sesuai dengan

ketentuan yang ada, terdapat kode etik yang harus dipatuhi oleh lembaga

yang menjalankan linkage program, yaitu:15

1. Bank Umum Syariah (BUS) / Unit Usaha Syariah (UUS) yang

melakukan kerjasama linkage program dengan BPRS, tidak diprbolehkan

mengambil alih pembiayaan terhadap nasabah BPRS yang sedang

dibiayai melaui linkage program dan atau masih menjadi nasabah BPRS.

2. Bagi nasabah BPRS yang telah naik kelas (dari nasabah mikro menjadi

kecil) dan memerlukan dana pembiayaan yang lebih besar, namun BPRS

tidak mampu membiayai karena kendala BMPK maka BUS/UUS dapat

membiayai nasabah BPRS tersebut.

3. BUS/UUS yang melakukan linkage program dengan BPRS, tidak

diperbolehkan mengambil sumber daya manusia BPRS.

4. BUS/UUS dan BPRS harus transparan dalam memberikan dan

menyampaikan informasi yang terkait dengan linkage program sejauh

tidak melanggar ketentuan yang berlaku (seperti: laporan keuangan

struktur pendanaan dan company profile).

5. Bagi BPRS, satu jaminan hanya untuk dijaminkan kepada satu shohibul

maal mitra pembiayaan (BUS/UUS).

15 Ibid., h. 10.

Page 48: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

36

6. BUS/UUS tidak diperkenankan untuk memanfaatkan data nasabah

pembiayaan dan BPRS untuk kepentingan diluar linkage program.

7. BUS/UUS dan BPRS yang melaksanakan linkage program dengan pola

joint financing dan channeling, tidak diperkenankan membenani nasabah

pembiayaan dengan margin/nisbah bagi hasil yang lebih tinggi dari harga

pasar untuk sektor usaha UMK yang dibiayai.

8. BUS/UUS yang melakukan linkage program dengan BPRS, tidak

diperkenankan meminta laporan hasil pemeriksaan BPRS yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

9. BPRS yang mengikuti linkage program harus memlihara tingkat

kesehatannya.

10. Setiap pelanggaran kode etik diatas oleh BUS/UUS/BPRS dilaporkan

kepada Bank Indonesia oleh pihak yang merasa dirugikan.

Bank umum tidak selalu menjalankan gagasan atau usulan mengaenai

produk baru perbankan dari pemerintah maupun Bank Indonesia. Bank umum

harus mempelajari dulu gagasan tersebut dan mempertimbangkan keuntungan

serta kerugian yang mungkin timbul akibat program tersebut. Sama halnya

dalam melaksanakan linkage program yang dicanangkan oleh Bank

Indonesia, sebelumnya bank konvensional maupun bank syariah melakukan

langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru sebagai berikut:16

16 Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2005), h. 143

Page 49: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

37

1. Pembangkit gagasan, yaitu pencarian gagasan produk baru secara

sistematis melalui berbagai sumber seperti sumber dari intern, pelanggan,

pesaing, penyalur, pemerintah, dan sumber-sumber lainnya.

2. Penyaringan gagasan, bertujuan untuk memilih yang trbaik dari sejumlah

gagasan yang ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan.

3. Pengembangan dan pengujian konsep, hal ini dilakukan kepada

sekelompok konsumen melalui beberapa pertanyaan konsep yang

ditawarkan.

4. Strategi Pemasaran, yang meliputi pengembangan mutu ukuran, model,

penjualan, market share, dan laba yang diinginkan, kemudian strategi

pemasaran yang menyangkut pula tentang harga yang layak di

masyarakat.

5. Analisis bisnis, yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran

yang akan dijalankan nantinya dengan membeli berbagai alternatif yang

ada.

6. Pengembangan produk, dapat berupa gambar, contoh sampai kepada

uraian kata-kata.

7. Pengujian pasar, tujuannya untuk menguji penerimaan pasar yang

sesungguhnya.

8. Komersialisasi, merupakan tahap akhir setelah pengujian positif

mendapat tanggapan pasar.

Page 50: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

38

2. Generic Model Linkage Program

Linkage program sejatinya sudah ada sejak tahun 2001, namun karena

aturan dalam pelaksanaannya masih belum jelas maka linkage program

belum dapat terealisasi dengan optimal, hingga akhirnya pada tahun 2004

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) mengeluarkan generic model linkage

program yang menjadikan aturan dalam menjalankan linkage program lebih

jelas dan terarah.

Karena prinsip bank syariah dan bank konvensional berbeda maka

aturan linkage pada generic model linkage program-nya pun berbeda, disini

penulis akan memamparkan aturan yang dimuat dalam generic model linkage

program antara Bank Syariah dan LKM diantaranya adalah:17

a. Distribusi pendapatan, pada pola executing distribusi pendapatan sesuai

dengan nisbah yang telah disepakati antara bank syariah dan LKM. Pola

channeling bank syariah mendapatkan pendapatan dari nisbah bagi

hasil/margin yang telah disepakati dengan UMK, dan LKM mendapatkan

upah (fee) yang besarnya disepakati antara bank syariah dengan LKM.

Pada pola joint financing bank syariah juga mendapatkan pendapatan dari

nisbah bagi hasil/margin yang disepakati dengan UMK dan pembagian

pendapatan antara bank syariah dengan LKM sesuai dengan porsi yang

telah disepakati.

17 Bank Indonesia, Generic Model Linkage Program, h. 16

Page 51: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

39

b. Dalam menentukan besarnya nisbah bagi hasil/margin bagu UMK harus

merupakan kesepakatan bersama dengan mempertimbangkan harga pasar

untuk usaha UMK yang akan dibiayai.

c. Target nasabah untuk pembiayaan dengan pola executing sepenuhnya

merupakan wewenang LKM, untuk pola channeling sepenuhnya

mrupakan wewenang bank syariah dan untuk pola joint financing

merupakan bersama antara bank syariah dan LKM.

d. Batas plafon per nasabah pada pola executing harus sesuai dengan Batas

Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), pada pola channeling dan joint

financing maksimum Rp. 500.000.000,-.

e. Jaminan utama dan tambahan dari UMK, harus sesuai dengan Undang-

Undang Perbankan. Pada pola executing jenis dan besarnya jaminan

ditentukan oleh LKM dengan tetap memperhatikan akad pembiayaan

antara LKM dan UMK, dan jaminan diadministrasikan oleh LKM. Pada

pola channeling jenis dan besarnya jaminan ditentukan oleh bank syariah

dengan tetap memperhatikan akad pembiayaan antara bank syariah dan

UMK, dan jaminan diadministrasikan oleh bank syariah (untuk jaminan

tambahan, diadministrasikan dan dapat diadministrasikan oleh LKM).

Pada pola joint financing jenis dan besarnya jaminan ditentukan bersama

oleh bank syariah dan LKM dengan tetap memperhatikan akad

pembiayaan antara bank syariah, LKM, dan UMK, dan jaminan

diadministrasikan oleh LKM yang bertindak untuk diri sendiri dan atas

nama bank syariah.

Page 52: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

40

f. Akad pembiayaan pada UMK, untuk pola executing dilakukan oleh

LKM, channeling dilakukan oleh LKM untuk dan atas nama bank

syariah, joint financing dilakukan oleh LKM bertindak untuk diri sendiri

dan atas nama bank syariah.

g. Jangka waktu proses persetujuan pembiayaan dalam rangka linkage

program bank syariah kepada LKM maksimum dua bulan setelah data

dan persyaratan telah dipenuhi secara lengkap.

3. Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage Program

Bank Indonesia selaku bank sentral Indonesia yang mempunyai tugas

di bidang perbankan, seperti memajukan perkembangan yang sehat dari

urusan perbankan, dan mengadakan ketentuan atau kebijakan yang berkaitan

dengan pengeluaran dana oleh lembaga keuangan.18

Dalam hubungan ini

Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan mengenai linkage

program yaitu sebagai berikut:19

a. Penyediaan informasi kinerja BPR/S (LKM) yang akan menjadi calon

peserta linkage program.

b. Perlakuan khusus dalam penialaian kolektibilitas bagi

BUK/BUS/UUS yang menggunakan pola channeling.

c. Pertimbangan kemudahan pembukuan jaringan kantor cabang bagi

BPR/S (LKM).

d. Penyediaan fasilitas infrastruktur pendukung antara lain pelaporan

BPR/S (LKM) ke BI secara online.

18 Thomas Suyatno dkk, Kelembagaan Perbankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2003), h. 22.

19 Bank Indonesia, Generic Model Linkage Program, h. 21.

Page 53: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

41

e. Keikutsertaan dalam workshop setiap 6 (enam) bulan sekali yang

terkait kebijakan linkage program.

f. Promosi BUK/BUS/UUS dan BPR/S (LKM) antara lain pencantuman

nama bank dalam website Bank Indonesia, pencantuman logo sebagai

peserta linkage program di kantor BPR/S (LKM).

g. Linkage program award untuk BUK/BUS/UUS pemberi kredit

linkage program terbesar.

h. Bank Indonesia dan BUK/BUS/UUS menyebarkan informasi generic

model linkage program di masing-masing website.

4. Linkage Program Bank Syariah Mandiri

Setiap produk yang dikeluarkan oleh bank, membidik segmen yang

beragam. Hal ini dimaksudkan agar fungsi bank sebagai lembaga intermediasi

dapat berjalan dengan efektif. Linkage program Bank Syariah Mandiri

ditujukan kepada:20

a. Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S), Lembaga Keuangan

Bukan Bank (LKBB).

b. Usaha sudah berjalan selama 2 (dua) tahun.

c. Usaha tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan pembiayaan

yang berlaku serta dinyatakan layak oleh PT. Bank Syariah Mandiri.

Jika telah memenuhi persyaratan diatas dan ingin menjalin linkage

program dengan Bank Syariah Mandiri harus mengikuti standar operasional

seperti berikut ini:

20 Bank Syariah Mandiri, “Linkage”, artikel ini diakses pada 15 Oktober 2014 dari

http//www.syariahmandiri.co.id/category/small-micro-business/fasilitas-pembiayaan-smaal-

business/linkage/

Page 54: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

42

a. Lembaga Keuangan Mikro mengajukan permohonan pembiayaan ke

Cabang PT. Bank Syariah Mandiri.

b. Wawancara dan pemenuhan informasi/data/dokumen persyaratan.

Dokumen yang harus dipenuhi oleh BPR/S:21

1) Surat Permohonan yang ditandatangani seluruh pengurus.

2) Laporan keuangan 2 tahun terakhir, termasuk NPF 2 tahun

terakhir.

3) Laporan tingkat kesehatan (hasil penilaian sendiri).

4) Legalitas pengurus (KTP/SIM/Paspor, Kartu Keluarga,

Curriculum Vitae).

5) Legalitas usaha berbentuk badan hukum (Surat Ijin Operasional

dari BI, TDP, SITU, NPWP, Akte Pendirian Usaha dan

perubahannya, Lembar Berita Negara).

6) Standard Operating Procedure (SOP) pembiayaan.

7) Rencana usaha 1 (satu) tahun kedepan.

8) Bukti Kepemilikan Jaminan.

9) Daftar nominatif end user.

Sedangkan dokumen yang harus dipenuhi oleh Koperasi Syariah

(Kopsyah)/Baitul Maal wat Tamwil (BMT)/Koperasi Jasa Keuangan

Syariah (KJKS)/Koperasi Unit Desa (KUD)/Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) ialah sebagai berikut:22

1) Surat Permohonan yang ditandatangani seluruh pengurus.

21 Ibid.

22 Ibid.

Page 55: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

43

2) Laporan keuangan 2 tahun terakhir, termasuk NPF 2 tahun

terakhir.

3) Laporan tingkat kesehatan (jikla ada: dari Dinas Koperasi

Setempat).

4) Legalitas pengurus (KTP/SIM/Paspor, Kartu Keluarga,

Curriculum Vitae).

5) Legalitas usaha berbentuk badan hukum (SIUP, TDP, SITU,

NPWP, Akte Pendirian Usaha dan perubahannya, serta AD/ART,

Lembar Berita Negara).

6) Rencana usaha 1 (satu) tahun kedepan.

7) Bukti Kepemilikan Jaminan.

8) Daftar nominatif end user.

c. On the Spot (OTS) dan transaksi jaminan.

d. Analisa layak atau tidaknya diberikan pembiayaan.

e. Penandatanganan surat persetujuan pembiayaan dari BSM

f. Akad pembiayaan

g. Pencairan pembiayaan.

Linkage program BSM terdiri dari dua pola yaitu pola executing dan

pola channeling. Untuk pola executing menggunakan akad mudharabah,

sedangkan pola channeling biasanya menggunakan akad murabahah kepada

calon nasabahnya dengan tingkat margin maksimal 20%.23

23 Ibid.

Page 56: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

44

Pada pola executing, sebelum LKM dan LKBB mengajukan

pembiayaan kepada Bank Syariah Mandiri, biasanya LKM telah

mengelompokkan calon anggota yang akan mendapatkan pembiayaan lewat

dua dana yang didapat dari Bank Syariah Mandiri, jika belum ada atau sedikit

yang akan mendapatkan pembiayaan dari LKM atau LKBB, maka pencairan

dana dapat dilakukan secara berangsur. Sedangkan untuk pola channeling,

LKM atau LKBB mengajukan kepada calon anggota yang ingin mendapatkan

pembiayaan.

D. Baitul Maal wa Tamwil

Bait al-Maal berasal dari dua kata yakni, bait yang berarti adalah rumah,

dan al-maal yang berarti harta, kalau kedua kata itu digabungkan mempunyai arti

yang tidak jauh berbeda dari penggalan-penggalan katanya yaitu, rumah harta atau

perbendaharaan harta. Banyak ahli berbeda pendapat tentang fungsi dari bait al-

Maal serta siapa yang pertama kali mendirikan al-Maal.

Mannan membagi bait al-Maal kepada tiga macam:24

1. Bait al-Maal al-Ikhlas, adalah perbendaharaan kerajaan atau dana

rahasia, dengan sumber pendapatan dan unsur pengeluaran sendiri.

Pengeluaran-pengeluaran itu antara lain pengeluaran pribadi khalifah,

istana pensiun anggota keluarga raja, pegawai istana, dan hadiah dari

para khalifah kepada pangeran asing.

24 Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam : Teori dan Praktek (Dasar-dasar

Ekonomi Islam), Terjemahan Potan Arif Harahap, (Jakarta, PT. Intermasa, 1992), h. 180.

Page 57: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

45

2. Bait al-Maal, adalah sejenis bank negara untuk kerajaan. Ini tidak

berarti bahwa ia memiliki semua fungsi bank sentral dewasa ini,

karena Kerajaan Islam sangat terpusat, baik pada tingkat provinsi

maupun tingkat pusat, maka administrasi Bait al-Maal adalah

gubernur provinsi. Dia bertugas mengumpulkan dan mngelola

pendapatan. Bait al-Maal bertempat di kantor besar provinsi. Pusat

Bait al-Maal di ibukota kerajaan sehingga ia langsung dibawah

pengawasan khalifah.

3. Bait al-Maal al-Islamin, adalah perbendaharaan kaum muslimin, yang

sebenarnya adalah tidak hanya untuk kaum muslimin tetapi untuk

seluruh kesejahteraan masyarakat kerajaan Islam tanpa memandang

kasta, warna kulit, dan keyakinannya. Fungsi Bait al-Maal ini terdiri

dari memelihara pekerjaan umum, jalan-jalan, jembatan, masjid,

gereja, dan kesejahteraan serta persediaam untuk si miskin. Bait al-

Maal ini berpusat di masjid utama dan pada tingkat pusat dikelola ole

Qadi’, sedangkan di tingkat provinsi oleh rekan-rekan Qadi’. Unsur

pendapatannya diperoleh dari zakat, infak/shadaqah, ghanimah, fai,

kharaj, dan jizyah. Tugas khalifah adalah menjaga agar semua

penerimaan ini terpisah satu sama lainnya dalam perbendaharaan,

karena masing-masing hal mempunyai kekhususan dan harus dikelola

menurut peraturannya sendiri.

Adapun pengertian Baitul Maal adalah lembaga ekonomi berorientasi

sosial-keagamaan yang kegiatan utamnya menampung harta masyarakat dari

Page 58: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

46

berbagai sumber termasuk zakat, infak dan shadaqah, dan menyalurkannya untuk

tujuan mewujudkan kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti seluas-luasnya.25

Adapun secara harfiah Bait al-Tamwil terdiri dari dua kata yakni Bait yang

berarti rumah dan al-Tamwil yang berarti pengembangan harta. Jadi pengertian

Bait al-Tamwil adalah lembaga ekonomi yang melakukan kegiatan pengembangan

usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi

pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan

menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.26

Maka pengertian BMT (Baitul Maal wat Tamwil) adalah suatu lembaga

keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh

kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan

martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin.27

25 Makhalul Ilmi. SM, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah,

(Yogyakarta, UII Press, 2002), h. 66.

26

M. Amin Aziz, Buku Saku Tata Cara Pendirian BMT, (Jakarta, PKES, 2006), hal. 1.

27 Ibid.

Page 59: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang berupa perilaku yang dapat

diamati.1

Dalam penelitian ini akan dijabarkan hasil tanya jawab dengan pihak BMT

UMJ mengenai hasil analisis kinerja keuangan KSU BMT UMJ sebelum dan sesudah

melaksanakan linkage program dengan BSM berdasarkan rasio keuangan likuiditas

yang diwakili oleh Current Ratio dan Cash Ratio, rasio keuangan solvabilitas yang

diwakili oleh Total Debt to Total Asset Ratio dan Long term Debt to Equity Ratio,

dan rasio keuangan rentabilitas yang diwakili oleh Return Of Investment dan Return

On Equity.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif analisis yaitu penelitian dilakukan dengan menggambarkan permasalahan

1 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 1

Page 60: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

48

yang didasarkan pada data yang ada, yang kemudian dianalisis lebih lanjut untuk

dapat ditarik kesimpulannya.2

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada kinerja keuangan BMT UMJ dalam

jangka waktu sebelum dan sesudah linkage program yaitu dari tahun 2011-2014.

Kinerja keuangan dari dua periode tersebut dibandingkan melalui analisis laporan

keuangan dari masing-masing periode.

D. Sumber data

1. Data Primer

Data primer merupakan data-data yang diperoleh dengan cara langsung

dari sumbernya. Cara pengumpulan data ini diperoleh dari wawancara dan

observasi langsung di tempat penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data-data yang diperoleh dari buku-buku yang

ada di tempat penelitian maupun literatur yang mendukung data-data penelitian.

Data-data ini diperoleh dari dokumentasi maupun buku-buku literatur lainnya.

2 Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman Mahasiswa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), hal. 10

Page 61: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

49

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data untuk menyusun

skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara

sistematis semua hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Jenis observasi

yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, dimana peneliti tidak terlibat

langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti hanya mengamati

dan mencatat, menganalisa dan selanjutnya membuat kesimpulan dari

kegiatan/aktivitas objek penelitian yang diamati. Observasi dilakukan kepada

pihak KSU BMT UMJ.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengambil data secara langsung (dokumentasi) dari instansi yang

bersangkutan. Dokumentasi ini dilakukan bertujuan agar dapat mendapatkan

bukti tertulis dari pihak yang bersangkutan dengan cara mengumpulkan data

sekunder berupa laporan keuangan tahunan periode 2011-2014 yang diperoleh

dari BMT UMJ yang menjadi objek penelitian. Jenis laporan yang digunakan

adalah neraca keuangan, laporan laba rugi, laporan kualitas aktiva produktif,

perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum, dan perhitungan rasio

keuangan.

Page 62: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

50

3. Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi

terstruktur. Pada awalnya peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

terdapat dalam pedoman wawancara, kemudian jika ditemukan statement

narasumber yang menarik untuk dibahas lebih lanjut, maka peneliti mengajukan

pertanyaan diluar pedoman wawancara.

4. Studi Pustaka

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami

data atau bahan yang diperoleh dari berbagai literatur, seperti: majalah, surat

kabar, buku-buku cetak, artikel, website atau internet yang berkaitan dengan

pembahasan penelitian ini.

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data primer dana sekunder.

Dalam penelitian kualitatif, analisa data dilakukan secara bersamaan dengan

pengumpulan data. Proses analisis data bersifat induktif, yaitu mengumpulkan

informasi-informasi khusus menjadi satu kesatuan dengan jalan mengumpulkan data,

menyusun, atau mengklasifikasikannya dan menganalisis kinerja keuangan KSU

BMT UMJ sebelum dan sesudah melaksanakan kerjasama linkage program dengan

BSM.

Page 63: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

51

G. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan deskriptif

kuantitatif prosetase. Deskriptif merupakan tulisan yang berisi paparan uraian tentang

suatu objek sebagaimana adanya pada waktu tertentu. Kuantitatif merupakan data

yang dapat diolah atau diukur. Sedangkan prosentase merupakan data yang digunakan

untuk menyajikan analisis mengenai objek dengan prosentase. Jadi, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tulisan yang berisi

paparan uraian tentang suatu objek sebagaimana adanya pada waktu tertentu dimana

data yang digunakan dapat diolah atau diukur dan hasil data yang telah dianalisis

tersebut berbentuk prosentase.

Rumus yang digunakan untuk mengkaji analisi data, antara lain:

1. Likuiditas

Rasio likuiditas yang dapat digunakan pada koperasi meliputi:

a. Current Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya

yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

Aktiva Lancar

Current Ratio = X 100%

Hutang Lancar

b. Cash Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendeknya dengan kas yang dimilikinya.

Page 64: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

52

Kas + Bank

Cash Ratio = X 100%

Hutang

2. Solvabilitas

Rasio solvabilitas yang dapat digunakan pada koperasi meliputi:

a. Rasio Total Hutang terhadap Total Asset (DTAR)

Pada rasio ini membandingkan jumlah toal hutang dengan aktiva total yang

dimiliki perusahaan.

Total Hutang

DTAR = X 100%

Total Aktiva

b. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas (DER)

Pada rasio ini membandingkan hutang jangka panjang dan modal sendiri.

Hutang Jangka Panjang

DER = X100%

Modal Sendiri

3. Rentabilitas

Rasio rentabilitas yang dapat digunakan pada koperasi meliputi:

a. Return Of Investment (ROI)

Membandingkan laba setelah bunga dan pajak dengan jumlah aktiva yang

bekerja. Jenis rasio ini dalam koperasi sering disebut juga dengan

Rentabilitas Ekonomi.

Sisa Hasil Usaha Setelah Zakat

ROI = X 100%

Total Aktiva

Page 65: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

53

b. Return On Equity (ROE)

Membandingkan antara laba bersih (laba setelah bunga dan pajak) dan

jumlah modal pemilik. Dalam perkoperasian jenis rasio ini disebut juga

dengan Rentabilitas Modal Sendiri.

Sisa Hasil Usaha Setelah Zakat

ROE = X 100%

Modal Sendiri

Standar yang digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan koperasi

menurut Kementerian Koperasi dan UKM RI adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Standar Penilaian Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas

pada Koperasi BMT UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta)

Komponen Standar Nilai Kriteria

LIK

UID

ITA

S a. Current Ratio

175% - 200% 100 Sangat Baik

150% - 174% 75 Baik

125% - 149% 50 Cukup Baik

100% - 125% 25 Kurang Baik

<100% 0 Buruk

c. Cash Ratio

175% - 200% 100 Sangat Baik

150% - 174% 75 Baik

125% - 149% 50 Cukup Baik

100% - 125% 25 Kurang Baik

<100% 0 Buruk

SO

LV

AB

ILIT

AS

a. Total Debt to Total

Assets Ratio

≤40% 100 Sangat Baik

50% - 39% 75 Baik

60% - 49% 50 Cukup Baik

80% - 59% 25 Kurang Baik

>80% 0 Buruk

b. Long Term Debt To

Equity Ratio

≤40% 100 Sangat Baik

50% - 39% 75 Baik

60% - 49% 50 Cukup Baik

Page 66: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

54

Data: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

H. Teknik Penulisan

Teknik penulisan dalam penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan

Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah

dan Hukum tahun 2012.

80% - 59% 25 Kurang Baik

>80% 0 Buruk

RE

NT

AB

ILIT

AS

a. Return Of Investment

≥10% 100 Sangat Baik

7% - 10% 75 Baik

3% - 6% 50 Cukup Baik

1% - 2% 25 Kurang Baik

<1% 0 Buruk

b. Return On Equity

≥21% 100 Sangat Baik

15% - 20% 75 Baik

10% - 14% 50 Cukup Baik

3% - 9% 25 Kurang Baik

<3% 0 Buruk

Page 67: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

55

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BMT UMJ

1. Sejarah Singkat BMT UMJ

Pendirian BMT Universitas Muhammadiyah Jakarta (BMT-UMJ) diawali

dengan rapat pembentukkan oleh 36 (tiga uluh enam) orang (dosen sivitas

akademika UMJ) sekitar awal bulan April 2008. Selanjutnya, Akta Pendirian

Koperasi BMT-UMJ dengan nomor 69 diterbitkan tanggal 14 April 2008 oleh

Notaris yang ditunjuk Kementerian Koperasi dan UKM H. Rizul Sudarmadi, SH.

Setelah itu, Kementerian Koperasi dan UKM pada tanggal 6 Juni 2008

mengesahkan dan sekaligus memberikan nomor badan hukum

770/BH/Meneg/.I/VI/2008.1

Dalam rangka mempersiapkan operasionalisasi KSU BMT-UMJ, maka

pada awal bulan mei 2008 selama sebulan penuh tiga orang calon keryawan

terseleksi telah melaksanakan proses magang di BMT Mujahidin dan BMT Al

Munawwarah. Kemudian, mulai awal bulan Juni 2008, semua persiapan

launching kegiatan KSU BMT-UMJ sudah dimulai. Saat ini, BMT-UMJ

menempati ruangan seluas kurang lebih 12 m2 di lantai dasar samping gedung

Rektorat UMJ dengan alamat Jalan KH. Ahmad Dahlan, Komplek kampus

1 Company Profile BMT UMJ, h. 1.

Page 68: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

56

Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, nomor telepon 021-32425400.

Perangkat kerja relatif sudah cukup tersedia, mulai dari blanko/formulir untuk

berbagai jenis transaksi sesuai produk yang akan ditawarkan, sampai dengan

brankas dan tiga buah computer beserta dua buah printer.

Sesuai dengan ketentun yang berlaku, sumber permodalan koperasi BMT-

UMJ terdiri atas Modal Sendiri dan Modal Luar. Modal Sendiri terbagi atas

Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Cadangan, Donasi, dan Hibah. Modal Luar

atau Modal Pinjaman berasal dari Anggota, Anggota Luar Biasa, Calon Anggota,

Koperasi lain, Lembaga Keuangan (Bank dan Non Bank) dan Sumber-sumber

lain yang sah.

Per tanggal 18 Juni 2008, permodalan Koperasi BMT-UMJ yang tersedia

adalah sebesar Rp. 117 juta. Permodalan dimaksud terdiri atas Modal Sendir

yang berasal dari Simpanan Pokok 10 orang anggota/pendiri Rp. 42 juta dan

Modal Pinjaman dalam bentuk Modal Penyertaan sebesar Rp. 75 juta yang

berasal dari empat anggota/pendiri.

Adapun tujuan didirikannya BMT-UMJ ini untuk meningkatkan kualitas

usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyrakat pada

umumnya. Selanjutnya membantu pengusaha kecil dengan memberikan

pembiayaan yang dipergunakan sebagai modal dalam rangka mengembangkan

usahanya. Dengan kegiatan bisnis seperti ini, usaha anggota berkembang dan

Page 69: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

57

BMT memperoleh pendapatan sehingga kegiatan BMT berkesinambungan secara

mandiri.

2. Visi dan Misi

Visi2

Membangun Koperasi Jasa Keuangan terkemuka, modern, dan Islami dalam

mengembangkan ekonomi rakyat.

Misi3

a. Meningkatkan kualitas sumber daya insani yang bermartabat dan mandiri.

b. Memperjuangkan peningkatan harkat sosial ekonomi anggota dan

karyawan koperasi serta masyarakat.

c. Mengelola portofolio bisnis anggota dengan semangat kekeluargaan dan

berdaya saing.

d. Menjadi media efektif dala membangun silaturahmi sesame anggota KSU

BMT UMJ dan para pihak yang terkait.

Motto: “Memberi Manfaat Membawa Mashlahat”

3. Cara kerja BMT-UMJ

Berorientasi bisnis dan mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan

ekonomi paling besar untuk anggota dan lingkungannya.

Bukan lembaga sosial tetapi dapat dimanfaatkan untuk mengefektifkan

penggunaan zakat, infaq, dan shodaqoh bagi kesejahteraan orang banyak.

2 Ibid, h. 2. 3 Ibid, h. 2.

Page 70: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

58

Ditumbuhkan dari bawah dan berlandaskan pada peran serta masyarakat

disekitarnya.

Milik masyarakat secara bersama dari lingkungan BMT itu sendiri dan bukan

milik perorangan atau orang dari luar masyarakat.

Dalam melakukan kegiatannya para pengelola BMT bertindak aktif, dinamis,

dan berpandangan proaktif.

Bmt mengadakan Pendampingan usaha anggota.

Manajemen BMT dikelola secara Profesional dan Islami.

4. Produk Layanan

Penghimpunan Dana4

a. Tabungan Makkah (Manfaat Penuh Berkah)

1) Simapan (Simpanan Masa Depan)

2) Sahara (Simpanan Hari Raya)

3) Sapitri (Simpanan Pendidikan Putra-putri)

4) Tafaqur (Tabungan Fasilitas Qurban)

b. Deposito Madani

Produk ini adalah produk dengan tujuan investasi dengan tujuan investasi

jangka waktu yang beragam, yaitu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dengan

prinsip mudharabah.

Penyaluran Dana

4 Ibid, h. 5.

Page 71: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

59

a. Jual Beli5

1) Murabahah

b. Sewa Jasa6

1) Ijarah Multijasa

c. Kerjasama7

1) Mudharabah

2) Musyarakah

d. Pinjaman Kebajikan8

1) Al-Qardh

2) Hiwalah

5. Struktur Organisasi Baitul Maal Wat Tamwil Universitas Muhammadiyah

Jakarta (KSU BMT-UMJ) Periode 2013 – 2016

Rapat Anggota sebagai pengambil keputusan tertinggi

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Drs. H. Muchtar Lutfi, SH., MH

Anggota : Prof. Dr. Hj. Masyitoh, M.Ag

Prof. Dr. Sri Mulyani Soegiono

Drs. Fakhrurozi Reno, MA

Dewan Pengawas KSU BMT-UMJ

Ketua : Prof. Dr. Suhendar Sulaiman, MSi

5 Ibid, h. 5. 6 Ibid, h. 5. 7 Ibid, h. 5. 8 Ibid, h. 5.

Page 72: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

60

Anggota : Ir. Soebroto, MSi

Dr. Burhanuddin R., MA

Pengurus KSU BMT-UMJ

Ketua Umum : Dr. Nur Hidayah, SE., MM

Sekretaris : Nur Aziz Hakim, SH., MM

Bendahara : Iskandar Zulkarnain, SE., MM

Pengelola KSU BMT-UMJ

Direktur Utama : Mukhtiar, SE.I

Manajer Keuangan : Romai Kurniawati, SE.I

Manajer Operasional : Juliana Veronika, SE

Manajer Pemasaran : Syaiful Bahri, SE. Sy

Staff : Nafftalia

Deni Noviadi

Gambar 4.1 Susunan Organisasi Pengelola KSU BMT UMJ

Direktur Utama

Mukhtiar SE.I

Manajer Keuangan

Romai Kurniawati SE.I

Staff: Navthalia

Manajer Sektor Riil

Juliana Veronika, SE.

Manajer Marketing

Syaiful Bahri S.E.Sy

Staff: Deni Nofiyadi

Page 73: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

61

B. Hasil Analisis

Di bagian ini penulis akan memaparkan hasil dari hitungan analisis rasio-rasio

keuangan yang digunakan berdasarkan data neraca laporan keuangan BMT UMJ

periode 2011-2014, dimana periode sebelum BMT UMJ melakukan linkage program

yaitu tahun 2011-2012 dan periode sesudah BMT melakukan linkage program yaitu

tahun 2013-2014.

1. Analisis Rasio Likuditas

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Tabel. 4.1 Standar perhitungan Current Ratio

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar (current ratio) ini adalah:

Aktiva Lancar

Current Ratio = X 100%

Hutang Lancar

Komponen Standar Nilai Kriteria

a. Current Ratio

175% - 200% 100 Sangat Baik

150% - 174% 75 Baik

125% - 149% 50 Cukup Baik

100% - 125% 25 Kurang Baik

<100% 0 Buruk

Page 74: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

62

Tabel. 4.2 Daftar perhitungan analisis rasio lancar BMT UMJ tahun 2011-2014

Tahun Total Aktiva

Lancar

Total Hutang

Lancar

Rasio

(%) Nilai Kriteria

2011 1,117,239,862 472,329,508 236.54 100 Sangat Baik

2012 1,281,600,093 643,854,834 199.05 100 Sangat Baik

2013 1,586,397,946 1,304,814,551 121.58 50 Cukup Baik

2014 1,882,271,632 1,517,722,000 124 25 Kurang Baik

Sumber: Data yang diolah

Pada tahun 2011 dihasilkan rasio sebesar 236.54%, ini menunjukkan bahwa

setiap Rp. 100,00,- hutang lancer dijamin dengan Rp. 236,54,- aktiva lancar.

Pada tahun 2012 dihasilkan rasio sebesar 199.05%, ini menunjukkan bahwa

setiap Rp. 100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 199,05,- aktiva lancar.

Pada tahun 2013 dihasilkan rasio sebesar 121.58%, ini menunjukkan bahwa

setiap Rp. 100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 121,58,- aktiva lancar.

Pada tahun 2014 dihasilkan rasio sebesar 124.00%, ini menunjukkan bahwa

setiap Rp. 100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 124,00,- aktiva lancar.

2. Cash Ratio (Rasio Kas)

Tabel. 4.3 Standar perhitungan Cash Ratio

Komponen Standar Nilai Kriteria

c. Cash Ratio

175% - 200% 100 Sangat Baik

150% - 174% 75 Baik

125% - 149% 50 Cukup Baik

100% - 125% 25 Kurang Baik

<100% 0 Buruk

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI

Page 75: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

63

Rumus yang digunakan adalah:

Kas + Bank

Cash Ratio = X 100%

Hutang Lancar

Tabel. 4.4 Daftar perhitungan análisis rasio kas BMT UMJ tahun 2011-2014

Tahun Kas+Bank Total Hutang

Lancar

Rasio

(%) Nilai Kriteria

2011 198,133,355 472,329,508 41,94 0 Buruk

2012 175,066,288 643,854,834 27,19 0 Buruk

2013 354,664,029 1,304,814,551 27,18 0 Buruk

2014 284,442,059 1,517,722,00 18,74 0 Buruk

Sumber: Data yang diolah

Pada tahun 2011 dihasilkan rasio 41,94%, ini menunjukkan bahwa setiap Rp.

100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 41,94,- kas untuk memenuhi

kewajibannya.

Pada tahun 2012 dihasilkan rasio 27,19%, ini menunjukkan bahwa setiap Rp.

100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 27,19,- kas untuk memenuhi

kewajibannya.

Pada tahun 2013 dihasilkan rasio 27,18%, ini menunjukkan bahwa setiap Rp.

100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 27,18,- kas untuk memenuhi

kewajibannya.

Page 76: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

64

Pada tahun 2014 dihasilkan rasio 18,74%, ini menunjukkan bahwa setiap Rp.

100,00,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 18,74,- kas untuk memenuhi

kewajibannya.

2. Analisis Rasio Solvabilitas

Yang termasuk Rasio Solvabilitas, antara lain:

1. Rasio Total Hutang terhadap Total Asset (Total Debt to Total Assets Ratio)

Rasio ini membandingkan jumlah total utang dengan aktiva total yang dimiliki

perusahaan. Dari rasio ini, kita dapat mengetahui beberapa bagian aktiva yang

digunakan untuk menjamin utang.

Tabel. 4.5 Standar perhitungan rasio TH terhadap TA

Komponen Standar Nilai Kriteria

a. Total Debt to Total

Assets Ratio

≤40% 100 Sangat Baik

50% - 39% 75 Baik

60% - 49% 50 Cukup Baik

80% - 59% 25 Kurang Baik

>80% 0 Buruk

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI

Rumus yang digunakan adalah:

Total Hutang

Total Debt to Total Assets Ratio = X 100%

Total Aktiva

Page 77: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

65

Tabel. 4.6 Daftar perhitungan análisis rasio TH terhadap TA BMT UMJ 2011-

2014

Tahun Total Hutang Total Asset Rasio

(%) Nilai Kriteria

2011 472,322,508 1,200,511,422 39.34% 75 Baik

2012 643,854,834 1,391,339,347 46.27% 75 Baik

2013 1,304,814,551 1,687,049,662 77.34% 25 Kurang Baik

2014 1,517,722,000 1,964,817,622 77.24% 25 Kurang Baik

Sumber: Data yang diolah

Pada tahun 2011 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 39,34%, ini menunjukkan

bahwa setiap Rp. 39,34,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset.

Pada tahun 2012 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 46,27%, ini menunjukkan

bahwa setiap Rp. 46,27,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset.

Pada tahun 2013 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 77,34%, ini menunjukkan

bahwa setiap Rp. 77,24,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset.

Pada tahun 2014 rasio yang dihasilkan adalah sebesar 77,24%, ini menunjukkan

bahwa setiap Rp. 77,24,- hutang dijamin dengan Rp. 100,00,- asset.

2. Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas (Long Term Debt to

Equity Ratio)

Rasio ini membandingkan jumlah total utang dengan aktova total yang

dimiliki oleh perusahaan. Dari rasio ini, dapat diketahui beberapa bagian

aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.

Page 78: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

66

Tabel. 4.7 Standar perhitungan rasio Total Hutang Jangka Panjang terhadap

Modal Sendiri.

Komponen Standar Nilai Kriteria

b. Long Term Debt

To Equity Ratio

≤40% 100 Sangat Baik

50% - 39% 75 Baik

60% - 49% 50 Cukup Baik

80% - 59% 25 Kurang Baik

>80% 0 Buruk

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI

Rumus yang digunakan adalah:

Hutang Jangka Panjang

Long Term Debt to Equity Ratio = X 100%

Modal Sendiri

Tabel. 4.8 Daftar perhitungan analisis rasio Hutang Jangka Panjang terhadap

Modal Sendiri BMT UMJ 2011-2014.

Tahun

Hutang Jangka

Panjang Modal Sendiri

Rasio

(%) Nilai Kriteria

2011 173,000,000 202,254,708 85,53 0 Buruk

2012 194,000,000 279,246,005 69,47 25 Kurang Baik

2013 241,500,000 311,150,883 77,61 25 Kuranga Baik

2014 248,100,000 343,041,647 72,32 25 Kurang Baik

Sumber: Data yang diolah

Pada tahun 2011 dihasilkan rasio sebesar 85,53%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 85,53,- hutang jangka panjang dijamin dengan Rp. 100,00,- modal yang

ditanamkan.

Page 79: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

67

Pada tahun 2012 dihasilkan rasio sebesar 69,47%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 69,47,- hutang jangka panjang dijamin dengan Rp. 100,00,- modal yang

ditanamkan.

Pada tahun 2013 dihasilkan rasio sebesar 77,61%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 77,61,- hutang jangka panjang dijamin dengan Rp. 100,00,- modal yang

ditanamkan.

Pada tahun 2014 dihasilkan rasio sebesar 72,32%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 73,32,- hutang jangka panjang dijamin dengan Rp. 100,00,- modal yang

ditanamkan.

3. Analisis Rasio Rentabilitas

Yang termasuk dalam Rasio Rentabilitas, yaitu:

1. Return Of Investment (Rentabilitas Ekonomi)

Tabel. 4.9 Standar perhitungan Return Of Investment (Rentabilitas Ekonomi)

Komponen Standar Nilai Kriteria

a. Return On

Investment

≥10% 100 Sangat Baik

7% - 10% 75 Baik

3% - 6% 50 Cukup Baik

1% - 2% 25 Kurang Baik

<1% 0 Buruk

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI

Page 80: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

68

Rumus yang digunakan adalah:

Sisa Hasil Usaha Setelah Zakat

Return Of Investment = X 100%

Total Aktiva

Tabel. 4.10 Daftar perhitungan analisis ROI (Rentabilitas Ekonomi) BMT UMJ

2011-2014.

Tahun Sisa Hasil Usaha Total Aktiva Rasio (%) Nilai Kriteria

2011 51,319,618 1,200,511,422 4,27% 50 Cukup Baik

2012 58,939,196 1,391,339,347 4,23% 50 Cukup Baik

2013 92,102,816 1,687,049,662 5,45% 50 Cukup Baik

2014 113,948,157 1,967,817,622 5,79% 50 Cukup Baik

Sumber: Data yang diolah

Pada tahun 2011 dihasilkan rasio sebesar 4,27%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- aktiva yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 4,27,- SHU.

Pada tahun 2012 dihasilkan rasio sebesar 4,23%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- aktiva yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 4,23,- SHU.

Pada tahun 2013 dihasilkan rasio sebesar 5,45%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- aktiva yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 5,45,- SHU.

Pada tahun 2014 dihasilkan rasio sebesar 5,79%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- aktiva yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 5,79,- SHU.

Page 81: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

69

2. Return On Equity (Rasio Modal Sendiri)

Tabel. 4.11 Standar perhitungan Return On Equity (Rentabilitas Modal Sendiri)

Komponen Standar Nilai Kriteria

b. Return On

Equity

≥21% 100 Sangat Baik

15% - 20% 75 Baik

10% - 14% 50 Cukup Baik

3% - 9% 25 Kurang Baik

<3% 0 Buruk

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI

Rumus yang digunakan adalah:

Sisa Hasil Usaha Setelah Zakat

Return On Equity = X 100%

Modal Sendiri

Tabel. 4.12 Daftar perhitungan analisis ROE (Rentabilitas Modal Sendiri) BMT

UMJ 2011-2014

Tahun Sisa Hasil Usaha Modal Sendiri Rasio (%) Nilai Kriteria

2011 51,319,618 202,254,708 25,34 100 Sangat Baik

2012 58,939,196 279,246,005 21,10 100 Sangat Baik

2013 92,102,816 311,150,883 29,60 100 Sangat Baik

2014 113,948,157 343,041,647 33,21 100 Sangat Baik

Sumber: Data yang diolah

Pada tahun 2011 dihasilkan rasio sebesar 25,34%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- Modal yang ditanamkan menghasilkan Rp. 25,34,- SHU.

Page 82: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

70

Pada tahun 2012 dihasilkan rasio sebesar 21,10%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- Modal yang ditanamkan menghasilkan Rp. 21,10,- SHU.

Pada tahun 2013 dihasilkan rasio sebesar 29,60%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- Modal yang ditanamkan menghasilkan Rp. 29,60,- SHU.

Pada tahun 2014 dihasilkan rasio sebesar 33,21%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00,- Modal yang ditanamkan menghasilkan Rp. 33,21,- SHU

C. Pembahasan

1. Analisis Rasio Keuangan

Pembahasan dari hasil analisis dari sub bab sebelumnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Analisis Rasio BMT UMJ 2011-2014

Komponen

Analisis Rasio (%)

Sebelum Linkage Sesudah Linkage

2011 2012 2013 2014

Likuiditas

a. Current Ratio 236,54 199,05 121,58 124

b. Cash Ratio 41,94 27,19 27,18 18,74

Solvabilitas

a. Total Debt to Total Assets Ratio 39,34 46,27 77,34 77,24

b. Long Term Debt to Equity Ratio 85,53 69,47 77,61 72,32

Rentabilitas

a. Return Of Investment 4,27 4,23 5,45 5,79

b. Return On Equity 25,34 21,10 29,60 33,21

Sumber: Data yang diolah

Page 83: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

71

Tabel. 4.14 Perkembangan rasio keuangan berdasarkan analisis Time Series

Komponen

Perkembangan (%)

Sebelum Linkage Sesudah Linkage

2011 2012 2013 2014

Likuiditas

a. Current Ratio 100 118 163 98

b. Cash Ratio 100 154 100 145

Solvabilitas

a. Total Debt to Total Assets Ratio 100 85 59 100

b. Long Term Debt to Equity Ratio 100 123 89 107

Rentabilitas

a. Return Of Investment 100 100 77 94

b. Return On Equity 100 120 71 89

Sumber: Data yang diolah

Rumus yang digunakan untuk menghitung perkembangan analisis rasio pada

tabel. 4.14 tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Rasio tahun dasar

Prosentase perkembangan rasio = X 100%

Rasio tahun yang dianalisis

1) Likuiditas

a) Current Ratio

Koperasi BMT UMJ pada kurun waktu empat tahun yaitu 2011, 2012,

2013, 2014 memiliki angka rasio lancar berturut-turut, yaitu 236,54%,

199,05%, 121,58% dan 124% dimana keempat angka rasio tersebut

menunjukkan kriteria yang sangat baik pada dua tahun periode sebelum

melakukan linkage program yaitu tahun 2011 dan 2012, hal ini

menunjukkan bahwa koperasi BMT UMJ mempunyai harta yang likuid

Page 84: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

72

dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan

rasio lancar pada dua tahun periode sesudah melakukan linkage program

yaitu 2013 dan 2014 menunjukkan kriteria yang kurang baik, hal ini

menunjukkan bahwa koperasi BMT UMJ memiliki kekurangan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya setelah melakukan

linkage program dengan BSM.

b) Cash Ratio

Cash Ratio merupakan rasio yang membandingkan antara kas beserta

setara kas dengan hutang lancar. Dan pada kurun waktu empat tahun,

yaitu pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 analisis Cash Rasio pada

koperasi BMT UMJ menghasilkan angka rasio berturut-turut sebesar

41,94%, 27,19%, 27,18%, dan 18, 74%. Sama halnya dengan dengan

hasil analisis diatas, analisis Cash Ratio juga menghasilkan angka yang

jauh dibawah standar, hal ini disebabkan karena pada analisis tersebut

tidak melibatkan akun piutang. Sedangkan koperasi BMT UMJ ini

bergerak dalam bidang simpan pinjam dimana sebagian besar aktivanya

diperoleh dari hasil perputaran pinjaman yang diberikan koperasi pada

nasabahnya. Analisis Cash Ratio ini menunjukkan bahwa kas dan setara

kas yang dimiliki koperasi BMT UMJ tidak cukup likuid dalam

membayar hutang lancarnya, keadaan ini sering disebut juga dengan

istilah illikiud.

Page 85: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

73

Kas yang terlalu sedikit dapat memperlambat kegiatan koperasi dan

menghambat dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, untuk itu pihak

BMT senantiasa agar kas yang tersedia tetap banyak agar dapat

memenuhi kewajibannya dengan cara mengerahkan bagian marketing

untuk dapat menambah jumlah anggota yang masuk menjadi anggota

baru serta menambah himpunan dana yang dititipkan pada pihak BMT,

dengan begitu perputaran keuangan yang ada pada koperasi BMT UMJ

akan sedikit teratasi.

2) Solvabilitas

a) Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (Total Debt To Total Assets

Ratio)

Koperasi BMT UMJ dalam kurun waktu empat tahun yaitu pada tahun

2011, 2012, 2013, 2014 menghasilkan angka rasio Total Hutang terhadap

Total Aktiva berturut-turut 39,34%, 46,27%, 77,34%, dan 77,24% dimana

keempat rasio tersebut menunjukkan kriteria baik pada dua tahun periode

sebelum melakukan linkage program. Sedangkan pada dua tahun periode

sesudahnya menunjukkan kriteria yang kurang baik, hal ini disebabkan

karena total asset tidak mampu memberikan kontribusi yang cukup

terhadap total hutang yang dimiliki BMT. Hasil ananlisis diatas

menunjukkan bahwa kinerja keuangan BMT UMJ setelah melakukan

Page 86: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

74

linkage program masih kurang solvable dalam memenuhi kewajiban-

kewajibannya.

b) Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri (Long Term Debt to

Equity Ratio)

Angka yang dihasilkan pada analisis rasio Hutang Jangka Panjang

terhadap Modal Sendiri pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014

menghasilkan angka rasio yang kurang baik, yaitu 85,53%, 69,47%,

77,61%, dan 72,32%. Hal tersebut menjelaskan bahwa modal sendiri yang

dimiliki BMT kurang baik dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya

atau bisa disebut juga dengan istilah insovabel.

3) Rentabilitas

a) Return Of Investment (Rentabilitas Ekonomi)

BMT UMJ pada kurun waktu 4 tahun yaitu tahun 2011, 2012, 2013, dan

2014 pada analisis rasio rentabilitas ekonomi (ROI) menghasilkan angka

rasio secara berturut-turut, yaitu 4,27% dengan kriteria cukup baik, 4,23%

dengan kriteria cukup baik, 5,45% dengan kriteria cukup baik, dan 5,79%

dengan kriteria cukup baik. Hal ini disebabkan karena BMT mampu

menggunakan aktivanya secara produktif sehingga mampu menghasilkan

SHU (Sisa Hasil Usaha) dengan baik, atau dengan kata lain BMT

menunjukkan rentabilitas ekonomi yang cukup baik atau cukup rentabel.

Page 87: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

75

b) Return On Equity (Rentabilitas Modal Sendiri)

Analisis rentabilitas ekonomi (ROE) pada BMT UMJ pada tahun 2011,

2012, 2013, dan 2014 menghasilkan angka rasio berturut-turut, yaitu

25,34% dengan kriteria sangat baik, 21,10% dengan kriteria sangat baik,

29,60% dengan kriteria sangat baik, 33,21% dengan kriteria sangat baik.

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa modal yang dimiliki BMT

UMJ cukup rentabel dalam menghasilkan Sisa Hasil Usaha yang maksimal.

Page 88: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

76

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dibahas dan dijabarkan oleh penulis dalam

skripsi ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Analisis likuiditas pada BMT UMJ dilihat berdasarkan angka-angka rasio

yang dihasilkan menunjukkan rasio lancar (current ratio) keuangan BMT

UMJ masih lebih baik ketika sebelum melakukan linkage program. Begitu

pula halnya dengan rasio kas (cash ratio) keuangan BMT UMJ menunjukkan

hasil yang tidak baik karena masih jauh di bawah standar yang telah

ditetapkan, sehingga BMT UMJ masih memiliki kekurangan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau dikenal dengan

istilah illikuid.

2. Analisis solvabilitas pada BMT UMJ menunjukkan bahwa keuangan BMT

juga masih kurang solvabel dalam memenuhi kewajiban-kewajiban utangnya.

3. Analisis rentabilitas menunjukkan bahwa koperasi BMT UMJ cukup rentabel

dalam menghasilkan SHU yang maksimal. Hal ini dilihat dari angka-angka

rasio yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dari

perkembangan semua rasio keuangan tahun yang di analisis menggunakan

rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas, menggambarkan bahwa

sebenarnya kinerja keuangan BMT UMJ masih lebih baik sebelum

melakukan linkage program daripada setelah melakukan linkage program.

Page 89: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

77

Hal ini dikarenakan terlalu besarnya dana investasi yang masuk ke BMT

UMJ dan kurang optimalnya BMT UMJ menggunakan dana tersebut

membuat kurang sehatnya kinerja keuangan BMT UMJ.

B. SARAN

1. Sehubungan dengan kerjasama antara Bank dengan LKM (BMT) dalam

upaya pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah, diharapkan lembaga

perbankan agar lebih memperhatikan usaha mikro dengan mengadakan

program sejenis dalam meningkatkan dan mensejahterakan usaha mikro.

2. Lembaga perbankan beserta LKM (BMT) diharapkan memiliki inovasi

produk dalam hal pembiayaan kepada usaha mikro.

3. Adanya pengawasan atau pendampingan dari Bank Syariah kepada LKM

(BMT) yang menjalin linkage program agar tidak mengambil langkah-

langkah yang membebani LKM (BMT) sehingga dapat menurunkan tingkat

laba.

4. Kepada BMT agar mengutamakan untuk memberikan dana pembiayaan yang

didapat ke sektor-sektor produktif ketimbang memberikan pinjaman untuk

yang sifatnya konsumtif.

5. Kepada BMT agar lebih mengoptimalkan pembiayaan yang didapat dari Bank

Syariah sehingga akan berdampak positif kepada BMT tersebut, dan akan

meningkatkan tingkat kesehatan BMT itu sendiri.

6. Kepada BMT agar lebih mempertimbangkan kembali apabila ingin

melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam hal pendanaan, jika dirasa

Page 90: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

78

modal sendiri masih mampu menghasilkan keuntungan (SHU) yang baik bagi

BMT, tidak harus BMT melakukan program kerjasama dengan pihak lain

dalam hal pendanaan, kecuali BMT ingin mengembangkan usahanya dan

sudah mempunyai strategi atau planning yang matang akan tetapi

membutuhkan dana, hal seperti ini disarankan BMT/LKM melakukan

kerjasama dengan pihak lain dalam hal pendanaan modal usahanya seperti

linkage program antara Bank dengan LKM (BMT).

Page 91: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

79

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber-Sumber Tercetak

Al Quran Al Kariim

Al Hadits

A. Hassan. Tarjamah Bulughul Hajar Al-Asqalani. Bandung: CV. Penerbit

Diponegoro, 2006.

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2009.

Amir. Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Penerbit Pers. Tesis Universitas

Negeri Makassar (Makassar, 2002), h. 12.

Aziz, M. Amin. Buku Saku Tata Cara Pendirian BMT. Jakarta: PKES, 2006.

Bank Indonesia. Generic Model Linkage Program (Antara BUS/UUD dan BPRS),

(t.t.: Bank Indonesia, t.th).

Company Profile BMT UMJ, h. 1.

Febryani, Anita dan Rahadian Zulfadin. Analisis Kinerja Keuangan Bank Devisa Dan

Bank Non Devisa Di Indonesia. Kajian Ekonomi dan Keuangan vol. 7 no. 4

(Jakarta: 2003), h. 27.

Forum Riset Perbankan Syariah Ke-4, 2011, Universitas Padjadjaran Bandung.

Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.” Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004.

Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005.

Maesaroh, Siti. “Efeketifitas Linkage Program Bank Syariah Mandiri Dalam

Penguatan Pembiayaan Lembaga Keuangan MIkro.” Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

Page 92: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

80

Makhalul Ilmi. SM. Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah.

Yogyakarta: UII Press, 2002.

Maleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Mannan, Muhammad Abdul. Ekonomi Islam : Teori dan Praktek (Dasar-dasar

Ekonomi Islam). Penerjemah Potan Arif Harahap. Jakarta: PT. Intermasa, 1992.

Ridjin, Ketut. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Rustiana, Siti Hamidah. “Gaya Kempemimpinan, Budaya Organisasi, dan Kinerja

Keuangan Bank Syariah di Indonesia.” Review of Islamic Economics, Finance,

and Banking. Vol. 1, No. 1 (April 2013): h. 134

Suyatno, Thomas, dkk. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2003.

S. Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2002.

Warsito, Herman. Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman Mahasiswa.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993.

B. Sumber-Sumber Internet

Bank Indoensia, “Outlook Perbankan Syariah 2012”, Artikel diakses pada 5

November 2014 dari

http://www.bi.go.id/id/publikasi/lain/lainnya/Documents/a09a6dcb151c4916bc

6447ef2ec785fcoutlook_perbankan_syariah_2012.pdf

Bank Syariah Mandiri, “Linkage”, artikel ini diakses pada 15 Oktober 2014 dari

http//www.syariahmandiri.co.id/category/small-micro-business/fasilitas-

pembiayaan-smaal-business/linkage

Hidayat, Syarif. “Strategi Pemberdayaan BMT”, diakses pada 5 November 2014 dari

http://syarifhidayat1992.blogspot.com/2013/04/strategi-pemberdayaan-bmt-

dan.html

Hidayat, Tony. “Linkage Program Solusi Pembiayaan Bagi Hasil”, artikel ini diakses

pada 12 Januari 2014, dari http://islamicbank.multiply.com/journal

Page 93: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

81

Muamalat Center Indonesia, “Memperebutkan sektor mikro”, Artikel ini diakses pada

5 November 2014 dari http://muamalatcenter.or.id/web/page/46/Bank-Syariah

Muthi, Rouf Ibnu. “Kebijakan dan Strategi Bank Indonesia dalam pengembangan

Bank Syariah”, Artikel ini diakses pada 6 November 2014 dari

http://roufibnumuthi.blogspot.com/2013/03/kebijakan-dan-strategi-bank-

indonesia.html

Rudjito, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Dalam Otonomi Daerah Guna

menggerakkan Ekonomi Rakyat dan Menanggulangi Kemiskinan: Studi kasus:

Bank Rakyat Indonesia (BRI)”, artikel ini diakses pada 12 Januari 2014, dari

www.Indonesiaindonesia.com.

Sucipto, “Penilaian Kinerja Keuangan”, Jurnal Universitas Sumatera Utara, diakses

pada 18 Desember 2014, dari http://digilib.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-

sucipto.pdf.

Page 94: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga
Page 95: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga
Page 96: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga
Page 97: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

Neraca Kuangan

KSU BMT – UMJ

KETERANGAN 31 Des 2011 (saldo Rp)

31 Des 2012 (saldo Rp)

31 Des 2013 (saldo Rp)

31 Des 2014 (Saldo Rp)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

- Kas & Setara Kas 128.315.300,00 40.667.150,00 76.091.300,00 73.053499,99

- Penempatan Pada Bank Lain 69.818.055,62 134.399.138,68 188.572.729,31 111.388.560,37

- Deposito pada bank 0,00 0 90.000.000,00 100.000.000,00

- Penempatan di Kantin 10.387.100,00 0,00 0,00 0,00

- Penempatan pada BMT rekanan 1.951.655,70 1.321.655,70 608.227,70 608.227,70

- Piutang Murabahah 766.312.193,00 908.001.391,00 934.667.581,00 1.279.127.386,00

- Piutang lainnya 11.060.558,00 12.315.758,00 10.013.108,00 8.113.958,00

- Pembiayaan Mudhorabah 129.395.000,00 184.895.000,00 286.445.000,00 289.980.000,00

- Pembiayaan Musyarakah 0,00 0,00 0,00 20.000.000,00

Total Piutang & Pembiayaan 906.767.751,00 1.105.212.149,00 1.231.125.689,00 1.597.221.344,00

JUMLAH AKTIVA LANCAR 1.117.239.862,32 1.281.600.093,38 1.586.397.946,01 1.882.271.632,06

AKTIVA TETAP

- Kendaraan 10.350.000,00 10.350.000,00 10.350.000,00 10.350.000,00

- Gedung bangunan 11.657.500,00 11.657.500,00 11.657.500,00 11.657.500,00

- Inventaris kantor 0,00

- Perlengkapan kantor 22.505.000,00 30.205.000,00 36.845.000,00 42.787.000,00

- Peralatan kantor 11.447.000,00 111.485.000,00 12.635.000,00

Akumulasi Aktiva Tetap 44.512.500,00 63.659.500,00 70.337.500,00 77.429.500,00

- Penyusutan Aktiva Tetap (17.352.469,38) (18.205.759,38) (25.653.005,34) (33.899.830,39)

JUMLAH AKTIVA TETAP 27.160.030,62 45.453.740,62 44.684.494,66 43.529.669,61

AKTIVA LAIN-LAIN

Aset Lain-lain 63.682.550,33 62.798.250,33 79.235.250,00 95.795.250,33

Amortisasi (14.143.568,00) (26.991.754,00) (39.771.171,59) (64.195.599,38)

JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 49.538.982,33 35.806.496,33 40.464.078,66 43.529.669,61

Al Qordh 6.563.547,00 28.479.017,50 15.503.143,00 7.426.67,00

JUMLAH AKTIVA 1.200.511.422,27 1.391.339.347,83 1.687.049.662,08 1.964.827.662,6

PASIVA

KEWAJIBAN LANCAR

- Premi Asuransi 1.113.936,00 0 0,00 200.000,00

- Tabungan Wadiah 38.017.583,00 52.363.000 72.098.000,00 98.161.000,00

- Dana Baitul Maal 449.835,10 548.731,82 856.933,89 5.555.404,86

Page 98: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

- Hutang Lainnya 436.746.656,29 514.414.880,04

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 39.581.345,10 52.911.731,82 509.701.590,18 618.331.284,90

Investasi Tidak Terikat

- Tabungan Mudhorabah 259.741.154,81 396.843.102,48 553.612.961,08 651.290.715,30

- Deposito Mudhorabah 173.000.000,00 194.000.000 241.500.000,00 248.100.000,00

JUMLAH INVESTASI TDK TERIKAT 432.741.154,81 590.943.102,48 759.11.961,08 899.390.715,30

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 472.322.508,91 643.854.834,30 1.304.814.551,26 1.517.722.000,20

EKUITAS

- Simpanan Pokok Anggota 118.890.600,00 126.335.400 137.535.400,00 134.645.400,00

- Simpanan Wajib Anggota 49.350.000,00 62.850.000 73.500.000,00 94.500.000,00

- Modal Penyertaan Anggota 25.000.000,00 25.000.000 15.000.000,00 10.000.000,00

- Modal Lainnya 9.014.108,18 65.060.605 85.115.483,98 103.896.247,99

JUMLAH EKUITAS 202.254.708,18 279.246.005,39 311.150.883,98 343.041.647,99

- Laba Ditahan (22.683.411,33) (21.018.589,51) (21.018.589,61) (9.894.182,71)

- Total Awal Pasiva 1.581.177.656,46 1.332.400.151,48 1.594.946.845,63 1.850.869465,48

- Laba (Rugi) Tahun Berjalan 42.333.765,81 58.939.196,35 92.102.816,45 113.948.157,15

JUMLAH PASIVA 1.200.511.422,27 1.391.339.347,83 1.687.049.662,08 1.964.817.622,6

Pendapatan Operasional Utama

Pendapatan Murabahah & Ijarah 249.425.922,00 331.226.917,00 353.989.538,00 463.987.237,00

Pendapatan Mudharabah 35.072.600,00 3.475.000,00 56.555.000,00 50.549.400,00

Pendapatan Musyarakah 407.000,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Operasional Lainnya 556.128,64 584.067,91 2.010.929,99 3.002.435,42

Jumlah Pendapatan Utama 285.461.650,64 335.285.984,91 412.555.462,99 517.539.072,42

Hak DPK atas Bagi Hasil 6.592.422,04 7.212.018,91 8.695.623,92 8.569.440,42

Laba Kotor 278.869.228,60 328.073.966,00 403.859.839,07 508.969.632,00

Pendapatan Operasional Lainnya

Pend Adm Pembiayaan 35.635.500,00 26.670.902,00 29.736.900,00 47.342.375,00

Pend Adm Tabungan 928.517,80 2.351.979,69 1.702.605,99 1.945.374,91

Pend Adm Deposito 72.000,00 780.000,00 147.000,00

Pend Adm Lainnya 10.000,00 100.000,00 90.000,00 849.000,00

Pendaptan Operasional Lainnya 3.891.460,00 4.225.300,00 9.137.700,00 4.386.143,00

Jumlah Pend Opr Lainnya 40.465.477,80 31.420.181,69 41.447.205,99 54.669.892,91

Jumlah Pendapatan Operasional 319.334.706,40 359.494.147,69 445.307.045,06 563.639.524,91

Beban Operasional

Biaya Bagi Hasil/Margin 98.374.372,65 85.899.053,12 79.955.694,01 88.521.472,11

Page 99: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BMT UMJ SEBELUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30135... · 2016-01-29 · Kebijakan Bank Indonesia Terkait Linkage ... sehingga

Biaya Administrasi 3.514.757,13 2.829.917,15 3.016.051,69 4.296.461,51

Biaya Tenaga Kerja 116.623.800,00 144.163.400,00 186.354.900,00 220.295.300,00

Biaya Pemeliharaan 3.719.500,00 3.733.000,00 2.394.000,00 7.551.000,00

Biaya Operasional Lainnya 23.182.350,00 37.123.303,07 52.571.250,00 63.267.724,00

Biaya Penyusutan AT & Inventaris 14.978.564,80 13.701.476,00 19.226.663,88 33.671.252,51

Jumlah Beban Operasional 260.393.344,58 287.450.149,34 343.518.559,58 417.603.210,13

SISA SEMENTARA HASIL USAHA 58.941.361,82 72.043.998,35 101.788.485,48 146.036.314,78

BEBAB NON OPERASIONAL 58.941.361,82 72.043.998,35 101.788.485,58 146.036.314,78

SHU ATAU R/L BERJALAN 7.621.743,17 13.104.802,00 9.685.669,03 17.624.000,00

Zakat 0,00 - - 2.951.257,64

Pajak 0,00 - - 11.512.900,00

SHU Bersih 51.319.618,65 58.939.196,35 92.102.816,45 113.948.157,14