perbandingan kinerja keuangan bank pembangunan...

160
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN HASIL KONVERSI Oleh: Riska Damayanti NIM: 11160850000045 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN

DAERAH (BPD) SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN HASIL KONVERSI

Oleh:

Riska Damayanti

NIM: 11160850000045

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN

DAERAH (BPD) SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN HASIL KONVERSI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Riska Damayanti

NIM: 11160850000045

Di Bawah Bimbingan

Riris Aishah Prasetyowati, S.E., M.M.

NIDN. 0421046805

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 3: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 8 April 2020 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Riska Damayanti

2. NIM : 11160850000045

3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Pembangunan Daerah

(BPD) Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 April 2020

1. Ivalaili, M.I.E. (_____________________)

NIP. 19880318 201801 2 001 Penguji I

2. Muhammad Fadlillah Fauzukhaq, M.A., Ph.D. (_____________________)

NIDN. 0304027901 Penguji II

Page 4: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 22 Juli 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Riska Damayanti

2. NIM : 11160850000045

3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Pembangunan Daerah

(BPD) Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Juli 2020

1. Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. (_____________________)

NIP. 19741018 201411 2 001 Ketua

2. Riris Aishah Prasetyowati, S.E., M.M. (_____________________)

NIDN. 0421046805 Sekretaris

3. Riris Aishah Prasetyowati, S.E., M.M. (_____________________)

NIDN. 0421046805 Pembimbing I

4. Umiyati, S.E.I., M.Si. (_____________________)

NIDN. 2020047903 Penguji Ahli

Page 5: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 6: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Riska Damayanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Desember 1998

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : Jalan Zakaria I No. 29B RT.010/RW.005

Kel. Sukabumi Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Telepon : 089615458853

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2004-2010 : SDN Cijantra 1 Tangerang

2010-2013 : SMPN 1 Legok Tangerang

2013-2016 : SMKN 7 Kabupaten Tangerang (Jurusan Akuntansi)

2016-2020 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S1 Perbankan Syariah)

Pengalaman Organisasi

1. Anggota Rohani Islam (ROHIS) SMKN 7 Kab. Tanggerang (2014-2015)

2. Anggota Departemen Sosial dan Agama Himpunan Mahasiswa Jurusan

Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017)

3. Anggota Divisi Pengembangan Sumber Daya Muslim Lembaga Dakwah

Kampus Syahid Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2017)

4. Koordinator Akhwat Divisi Pengembangan Sumber Daya Muslim Lembaga

Dakwah Kampus Syahid Fakultas Ekonomi dan Bisnis (2018)

5. Koordinator Akhwat Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Muslim

Kaderisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus Syahid

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2019)

Page 7: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

vi

Pengalaman Kerja

1. Praktik Kerja Lapangan di Divisi Legal Consumer Kantor Pemasaran

Summarecon Serpong, PT. Serpong Cipta Kreasi (5 Januari-31 Maret 2015)

2. Praktik Kerja Lapangan di Departemen Pengembangan Pengawasan dan

Manajemen Krisis, Otoritas Jasa Keuangan (3-28 Februari 2020)

3. Pengajar dalam program Guru Excellent Yatim Sukses (GENIUS) Lembaga

Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Cabang Jakarta Barat (April 2019-April

2020)

Page 8: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

vii

ABSTRACT

ABSTRACT

In the Act No. 21 of 2008 at Article 68 has mandated that conventional

commercial bank which having sharia business unit must to spin-off its sharia

business unit into sharia commercial bank with certain provisions. There are

obstacles for some sharia business unit that owned by the Regional Development

Bank (RDB) if they are going to spin-off, namely the assets limitedness of sharia

business unit and the capitals limitedness of parent bank to do capital

participation. Because that obstacles appear another alternative, namely

converting the parent bank into sharia commercial bank. This research aims to

compare the financial performance of Sharia RDB resulting from spin-off and

Sharia RDB resulting from conversion in terms of the financial ratios CAR, NPF,

ROA, NI, BOPO, and FDR. This research is conducted on Bank BJB Syariah as

sample of Sharia RDB resulting from spin-off, while Bank Aceh Syariah and Bank

NTB Syariah as samples of Sharia RDB resulting from conversion. This research

uses secondary data from quarterly financial report published by each bank

concerned during the period fourth quarter of 2018 until first quarter of 2020.

The analysis method is using Independent Samples T Test and Mann-Whitney

Test. Based the results of the mean value analysis show that the financial

performance of Sharia RDB resulting from conversion is better than Sharia RDB

resulting from spin-off in terms of the financial ratios CAR, NPF, ROA, NI,

BOPO, and FDR. This research also shows there are significant differences in the

financial performance of Sharia RDB resulting from spin-off and sharia RDB

resulting from conversion in terms financial ratios CAR, NPF, ROA, NI, BOPO,

and FDR. This research implies that the conversion options for RDB that having

sharia business unit worth for considering.

Keywords: Financial Performance, Sharia Regional Development Bank,

Spin-off, Conversion, Financial Ratio

Page 9: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

viii

ABSTRAK

ABSTRAK

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 pada Pasal 68 mengamanatkan bahwa BUK yang

memiliki UUS wajib melakukan pemisahan UUS menjadi BUS dengan ketentuan

tertentu. Terdapat kendala bagi beberapa UUS BPD jika akan melakukan spin-off

yaitu keterbatasan total aset UUS dan keterbatasan modal bank induk untuk

melakukan penyertaan modal. Dengan kendala tersebut melahirkan alternatif

lainnya yaitu melakukan konversi bank induk menjadi BUS. Penelitian ini

bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan

BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan CAR, NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR. Penelitian ini dilakukan pada Bank BJB Syariah sebagai sampel

BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah

sebagai sampel BPD Syariah hasil konversi. Penelitian ini menggunakan data

sekunder dari laporan keuangan triwulanan yang dipublikasikan oleh masing-

masing bank yang bersangkutan selama periode triwulan IV tahun 2018 sampai

dengan triwulan I tahun 2020. Metode analisis yang digunakan adalah

Independent Samples T Test dan Mann-Whitney Test. Berdasarkan hasil analisis

nilai rata-rata menunjukkan bahwa kinerja keuangan BPD Syariah hasil konversi

lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off ditinjau dari rasio

keuangan CAR, NPF, ROA, NI, BOPO, dan FDR. Hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio

keuangan CAR, NPF, ROA, NI, BOPO, dan FDR. Penelitian ini

mengimplikasikan bahwa pilihan konversi bagi BPD yang memiliki UUS patut

untuk dipertimbangkan.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, BPD Syariah, Spin-Off, Konversi, Rasio

Keuangan

Page 10: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

ix

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim walhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji dan

syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia yang

tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat diiringi

salam senantiasa tercurah limpahkan kepada sang qudwah hasanah umat Islam

yakni baginda Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan para sahabatnya yang

telah berkorban demi tegaknya peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Skripsi dengan judul “Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi” ini disusun untuk

memenuhi persyaratan guna meraih gelar Sarjana Ekonomi. Selama proses

penulisan skripsi ini, penulis mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik berupa

do’a, motivasi, bantuan, arahan, dan bimbingan yang sangat berarti. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP., sebagai

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta serta jajarannya yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

2. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A., sebagai Ketua Program Studi

Perbankan Syariah serta Ibu Yuke Rahmawati, S.Ag., M.A., sebagai

Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

banyak dukungan motivasi dan membantu dalam pemenuhan berkas-berkas

administrasi dan persetujuan proposal penelitian.

3. Ibu Riris Aishah Prasetyowati, S.E., M.M., sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi, beliau yang dengan penuh kesabaran telah membimbing, memberikan

saran dan arahan terbaik, serta meluangkan waktunya untuk penulis sehingga

penulisan skripsi dapat selesai dengan baik. Semoga Allah SWT senantiasa

membalas kebaikan dan kemurahan hati ibu dengan pahala yang berlipat,

kesehatan, keberkahan rezeki, kebahagiaan, dan kemuliaan dunia dan akhirat.

Page 11: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

x

4. Bapak Nurul Ichsan, M.A. sebagai Dosen Pembimbing Akademik pada masa

awal perkuliahan dan pada masa akhir perkuliahan digantikan oleh Bapak

Adhitya Ginanjar, S.E., M.Si., yang telah memberikan bimbingan, nasihat, dan

waktu luangnya untuk penulis dapat berkonsultasi perihal akademik dari awal

perkuliahan hingga akhir masa studi.

5. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

menyediakan berbagai sumber referensi serta fasilitas bagi para mahasiswa/i.

6. Seluruh Dosen Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat dengan penuh kesabaran selama penulis

menempuh pendidikan sebagai mahasiswi.

7. Seluruh Karyawan Bagian Akademik dan Umum Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan pelayanan administrasi dalam memenuhi segala keperluan

penulis selama menempuh pendidikan sebagai mahasiswi.

8. Kedua orang tua terkasih, Bapak Jumakir dan Ibu Samhati yang telah

memberikan dukungan moral maupun materiil, dan untaian do’a yang

senantiasa terpanjat untuk kebaikan dan kebahagiaan anak-anak tercinta.

Tulusnya kasih sayang dan dengan penuh kesabaran menghadapi segala sikap

anak-anaknya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan,

kebahagiaan dunia dan akhirat, dan dijadikannya dua insan mulia yang tinggi

derajat disisi-Nya hingga Allah ridakan surga baginya.

9. Kakak-kakak tersayang, Bambang Irawan, S.E., dan Syahrul Agustiawan,

serta adik tersayang, Aulia Rahmawati yang senantiasa tulus memberikan

dukungan dan do’a terbaik, serta rela berkorban waktu dan keringat untuk

membantu penulis dalam menjalankan proses pendidikan.

10. Keluarga besar Mahasiswa/i Program Studi Perbankan Syariah angkatan 2016,

khususnya Ainun Desti Riyani, Aisyah, Laras, Nailul Mubarokah, dan

Sulistiani, yang berjuang bersama dalam menempuh pendidikan ini dan selalu

membantu mengajarkan penulis ketika kesulitan dalam memahami dan

Page 12: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xi

mengerjakan tugas kuliah. Semoga ilmu yang diperoleh dapat menaikkan

derajat kemuliaan dan semakin mendekatkan teman-teman kepada Allah.

11. Keluarga besar Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid, khususnya

angkatan Al-A’raaf 2016. Mereka yang telah membersamai penulis untuk

berubah menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah dan Rasul-Nya, serta

saling memberikan energi positif dan mengingatkan dalam kebaikan. Semoga

Allah kuatkan pundak teman-teman dalam menebar kebaikan, menjadi

golongan orang-orang yang dicintai-Nya, dan Allah perkenankan kita bersua

di surga-Nya.

12. Sahabat-sahabat “Ibunya Malika” yakni Anis Yulia, Atikah Ramadhani, Della

Aprilicia, Dwi Sarifathul Arnia, Endah Novianti, Ghina Ni’matul Fajriati, Priti

Garianti Mutayaqqizh, dan Syifa Fauziyyah yang selalu memberikan

dukungan motivasi dan do’a terbaiknya.

13. Sahabat-sahabat lingkaran cinta yakni Kakak YSY, Dwi, Asa, Euit, Wilda,

Zhilal, Tika, Yusti, Tria, Dian, dan Afra, yang selalu rindu untuk bersua

dengan mereka setiap pekannya dan selalu mendo’akan yang terbaik..

14. Teman-teman KKN 044 SAMESA, Indah, Zulfa, Asnah, Shifa, Kenia, Tiffani,

Dinda, Regita, Uyun, Kak Kirey, Bang Najeeb, Bang Abbas, Boby, Labib,

Ikhsan, Sultan, Darul, dan Adam, serta masyarakat Desa Neglasari, yang telah

memberikan pengalaman dan kesan yang sangat berharga bagi penulis selama

satu bulan penuh semasa KKN.

15. Seluruh pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah

membalas segala kebaikan kalian.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat, memperkaya khazanah

keilmuan dan dapat berkontribusi bagi perkembangan industri perbankan syariah.

Jakarta, 30 Juni 2020

Riska Damayanti

Page 13: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 16

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 17

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 18

E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 20

A. Teori-teori Terkait dengan Penelitian...................................................... 20

1. Kinerja Keuangan ............................................................................. 20

2. Rasio Keuangan ................................................................................ 22

Page 14: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xiii

a. Capital Adequacy Ratio (CAR) ................................................... 23

b. Non Performing Financing (NPF) ............................................... 25

c. Return On Asset (ROA) .............................................................. 27

d. Net Imbalan (NI) ......................................................................... 28

e. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) .... 30

f. Financing to Deposit Ratio (FDR) .............................................. 31

3. Spin-off ............................................................................................. 33

4. Konversi ........................................................................................... 42

5. Perbankan Syariah ............................................................................ 46

6. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah ...................................... 52

B. Penelitian Terdahulu............................................................................... 53

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 66

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 68

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 71

A. Populasi dan Sampel .............................................................................. 71

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 73

C. Data dan Sumber Data ............................................................................ 74

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 74

E. Metode Analisis Data ............................................................................. 75

F. Definisi Operasional Variabel................................................................. 81

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 85

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 85

1. Bank BJB Syariah............................................................................. 85

2. Bank Aceh Syariah ........................................................................... 88

Page 15: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xiv

3. Bank NTB Syariah ........................................................................... 94

B. Temuan Hasil Penelitian ....................................................................... 100

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 100

2. Uji Normalitas Data ....................................................................... 112

3. Uji Independent Samples T Test ..................................................... 115

4. Uji Mann-Whitney Test .................................................................. 118

C. Pembahasan ........................................................................................... 120

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)....................................................... 120

2. Non Performing Financing (NPF) .................................................. 121

3. Return On Asset (ROA) .................................................................. 122

4. Net Imbalan (NI) ............................................................................ 123

5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) ........ 123

6. Financing to Deposit Ratio (FDR) .................................................. 124

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 126

A. Simpulan .............................................................................................. 126

B. Saran .................................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 129

LAMPIRAN .................................................................................................... 135

Page 16: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xv

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel.1.1.Perkembangan Jumlah Perbankan Syariah di Indonesia ........................ 1

Tabel.1.2.Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia .............................................. 5

Tabel.1.3.Daftar UUS, Total Aset UUS, Share Asset UUS, dan Total Modal Bank

Induknya Periode Triwulan IV Tahun 2019 ......................................................... 7

Tabel.1.4.Kinerja Keuangan BPD Syariah Hasil Spin-off dan BPD Syariah Hasil

Konversi Periode Triwulan IV Tahun 2018-Triwulan I Tahun 2020 ................... 13

Tabel.2.1.Kriteria Penilaian Peringkat CAR ....................................................... 25

Tabel.2.2.Kriteria Penilaian Peringkat NPF ........................................................ 27

Tabel.2.3.Kriteria Penilaian Peringkat ROA ....................................................... 28

Tabel.2.4.Kriteria Penilaian Peringkat BOPO ..................................................... 31

Tabel.2.5.Kriteria Penilaian Peringkat FDR ....................................................... 33

Tabel.2.6.Penelitian Terdahulu ........................................................................... 53

Tabel.3.1.Proses Pengambilan Sampel Penelitian ............................................... 72

Tabel.3.2.Sampel Penelitian ............................................................................... 73

Tabel.3.3.Definisi Operasional Variabel ............................................................. 81

Tabel.4.1.Perkembangan Total Aset, DPK, dan PYD pada Bank BJB Syariah

Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 ....................................................... 88

Tabel.4.2.Perkembangan Total Aset, DPK, dan PYD pada Bank Aceh Syariah

Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 ....................................................... 94

Tabel.4.3.Perkembangan Total Aset, DPK, dan PYD pada Bank NTB Syariah

Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 ....................................................... 99

Page 17: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xvi

Tabel.4.4.CAR pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi Periode

Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 .................................................................. 101

Tabel.4.5.NPF pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi Periode

Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 .................................................................. 103

Tabel.4.6.ROA pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi Periode

Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 .................................................................. 105

Tabel.4.7.NI pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi Periode

Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 .................................................................. 107

Tabel.4.8.BOPO pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi Periode

Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 .................................................................. 109

Tabel.4.9.FDR pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi Periode

Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020 .................................................................. 111

Tabel.4.10.Hasil Uji Normalitas Data............................................................... 113

Tabel.4.11.Hasil Uji Beda dengan Independent Samples T Test ........................ 116

Tabel.4.12.Hasil Uji Beda dengan Mann-Whitney Test ..................................... 119

Page 18: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xvii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Gambar.2.1.Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................... 25

Gambar.2.2.Rumus Non Performing Financing (NPF) ....................................... 26

Gambar.2.3.Rumus Return On Asset (ROA) ...................................................... 28

Gambar.2.4.Rumus Net Imbalan (NI) ................................................................. 29

Gambar.2.5.Rumus Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ........... 30

Gambar.2.6.Rumus Financing to Deposit Ratio (FDR) ...................................... 33

Gambar.2.7.Kerangka Pemikiran ....................................................................... 67

Page 19: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian............................................................... 135

Lampiran 2: Statistik Deskriptif Data Variabel Penelitian ................................ 136

Lampiran 3: Hasil Uji Normalitas Data dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov

Test .................................................................................................................. 139

Lampiran 4: Hasil Uji Beda dengan Independent Samples T Test ..................... 140

Lampiran 5: Hasil Uji Beda dengan Mann-Whitney Test .................................. 141

Page 20: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

1

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan lahirnya

bank syariah pertama di Indonesia yakni Bank Muamalat yang didirikan pada

1 November 1991 dan resmi beroperasi pada 1 Mei 1992. Regulator

memberikan ruang bagi perbankan syariah untuk mengembangkan bisnisnya

melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 dengan pengakuan sebagai

bank dengan prinsip bagi hasil. Potensi masyarakat Muslim di Indonesia

mendukung perkembangan perbankan syariah, terlebih setelah diberlakukan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menetapkan bahwa Indonesia

menganut dual banking system, dimana praktik konvensional dan praktik

syariah beroperasi beriringan. Bank-bank konvensional yang menguasai pasar

mulai melirik dan membuka unit usaha syariah.

Kemudian pada tahun 2008, regulator menerbitkan aturan khusus bagi

perbankan syariah melalui Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, yang menjadi cikal bakal pertumbuhan perbankan syariah

di Indonesia. Dengan adanya regulasi mandiri tersebut, eksistensi perbankan

syariah di Indonesia semakin menjadi kuat.

Tabel.1.1.Perkembangan Jumlah Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun BUS UUS BPRS Jumlah

2007 3 26 114 143

2008 5 27 131 163

Page 21: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

2

2009 6 25 138 169

2010 11 23 150 184

2011 11 24 155 190

2012 11 24 158 193

2013 11 23 163 197

2014 12 22 163 197

2015 12 22 163 197

2016 13 21 166 200

2017 13 21 167 201

2018 14 20 167 201

2019 14 20 164 198

Sumber: Statistik Perbankan Syariah (Data diolah, 2020) (2020)

Perbankan syariah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Dari tabel 1.1

menunjukkan pada tahun 2007, sebelum diberlakukannya Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2008, hanya terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS), dua

puluh enam Unit Usaha Syariah (UUS), dan 114 Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS). Kemudian pada tahun 2019 menjadi terdapat empat belas

BUS, dua puluh UUS, dan 164 BPRS.

Secara keseluruhan, perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan

positif dengan total aset, Pembiayaan yang Disalurkan (PYD), dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) yang terus bertumbuh pada setahun terakhir. Berdasarkan data

Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), total aset perbankan syariah pada tahun 2018 tercatat Rp489,69 triliun

dan pada tahun 2019 menjadi Rp538,32 triliun atau tumbuh 9,93%. PYD pada

tahun 2018 tercatat Rp329,28 triliun dan pada tahun 2019 menjadi Rp365,13

triliun atau tumbuh 10,89%. DPK pada tahun 2018 tercatat Rp379,96 triliun

dan pada tahun 2019 menjadi Rp425,29 triliun atau tumbuh 11,93%.

Page 22: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

3

Data OJK periode Desember 2019 menunjukkan market share perbankan

syariah sebesar 6,17% dari industri perbankan nasional. Hal tersebut patut

disyukuri karena sektor perbankan syariah akhirnya keluar dari perangkap

pusaran 5%. Namun, level tersebut juga seharusnya segera dilampaui

mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di

dunia. Segala upaya pun terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

market share perbankan syariah.

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 68 ayat (1) mengamanatkan bahwa

dalam hal Bank Umum Konvensional (BUK) yang memiliki UUS yang nilai

asetnya telah mencapai paling sedikit 50% dari total nilai aset bank induknya

atau paling lambat lima belas tahun sejak berlakunya UU Perbankan Syariah,

maka BUK tersebut wajib melakukan pemisahan UUS tersebut menjadi BUS.

UU Perbankan Syariah mulai berlaku pada 16 Juli 2008. Hal ini berarti batas

waktu pemisahan (spin-off) UUS adalah pada Juli 2023. BUK yang tidak

melakukan spin-off maka akan dikenakan cabut izin usaha UUS dan wajib

menyelesaikan hak dan kewajiban UUS tersebut dalam jangka waktu satu

tahun sejak tanggal cabut izin usaha. (2008)

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh Al Arif (2017: 540) dengan

mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (Subarjo Joyosumarto), terdapat

beberapa alasan kebijakan spin-off ini dilakukan. Pertama, hal tersebut

dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan industri perbankan syariah

yang diukur melalui market share. Kedua, untuk meningkatkan independensi

bank anak perusahaan. Ketiga, untuk meningkatkan kinerja bank syariah hasil

Page 23: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

4

spin-off. Keempat, untuk meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip

syariah pada bank syariah.

Pada dasarnya perbankan syariah bertujuan untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan,

dan pemerataan kesejahteraan rakyat dengan memegang teguh prinsip-prinsip

syariah secara menyeluruh (kaffah). Nilai menyeluruh tersebut sebagaimana

firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 208 yaitu:

لم كا بين بعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو م فة ول تت يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في الس

Yā ayyuhallażīna āmanudkhulụ fis-silmi kāffataw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-

syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn. (Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014)

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara

keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia

musuh yang nyata bagimu (Kementerian Agama Republik Indonesia,

2014:_32).

Pada tahun 2008 pun muncul tren pembentukan bank syariah melalui

mekanisme akuisisi dan konversi bank konvensional menjadi bank syariah.

Implementasinya dapat dilakukan melalui tiga pendekatan. Pertama, BUK

yang telah memiliki UUS mengakuisisi bank yang relatif kecil kemudian

mengonversinya menjadi bank syariah dan melepaskan serta menggabungkan

UUS yang dimilikinya dengan bank yang baru dikonversi tersebut. Kedua,

BUK yang belum memiliki UUS mengakuisisi bank yang relatif kecil dan

mengonversinya menjadi bank syariah. Ketiga, BUK melakukan spin-off

UUS dan dijadikan BUS tersendiri (Umam, 2009: 2).

Page 24: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

5

Tabel.1.2.Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia

No. Bank Umum Syariah

1. PT. Bank Aceh Syariah

2. PT. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

3. PT. Bank Muamalat Indonesia

4. PT. Bank Victoria Syariah

5. PT. Bank BRISyariah

6. PT. Bank Jabar Banten Syariah

7. PT. Bank BNI Syariah

8. PT. Bank Syariah Mandiri

9. PT. Bank Mega Syariah

10. PT. Bank Panin Dubai Syariah

11. PT. Bank Syariah Bukopin

12. PT. BCA Syariah

13. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

14. PT. Maybank Syariah Indonesia

Sumber: Statistik Perbankan Syariah (2020)

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa saat ini terdapat empat belas BUS di

Indonesia. Dari empat belas BUS tersebut, terdapat satu bank yang sejak awal

berbentuk BUS yaitu Bank Muamalat Indonesia. Terdapat dua BUS yang

terbentuk melalui proses spin-off murni yaitu Bank BNI Syariah dan Bank

BJB Syariah. Terdapat tiga BUS yang terbentuk melalui proses akuisisi,

konversi, dan spin-off sekaligus. Pertama, Bank Syariah Bukopin yang

merupakan bank hasil akuisisi dan konversi Bank Persyarikatan Indonesia

serta spin-off UUS Bank Bukopin. Kedua, Bank BRISyariah yang merupakan

bank hasil akuisisi dan konversi Bank Jasa Arta serta spin-off UUS Bank BRI.

Page 25: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

6

Ketiga, Bank BTPN Syariah yang merupakan bank hasil akuisisi dan konversi

Bank Sahabat Purba Danarta serta spin-off UUS Bank BTPN.

Terdapat empat BUS yang terbentuk melalui proses akuisisi dan konversi

menjadi bank syariah. Pertama, Bank Syariah Mandiri yang merupakan bank

hasil akuisisi dan konversi dari Bank Susila Bakti. Kedua, Bank Mega Syariah

yang merupakan bank hasil akuisisi dan konversi dari Bank Umum Tugu.

Ketiga, Bank Victoria Syariah yang merupakan bank hasil akuisisi dan

konversi dari Bank Swaguna. Keempat, Bank BCA Syariah yang merupakan

bank hasil akuisisi dan konversi dari Bank Utama Internasional Bank (Bank

UIB). Sedangkan empat BUS lainnya terbentuk dari yang sebelumnya bank

konvensional kemudian konversi menjadi bank syariah yaitu Bank Panin

Dubai Syariah, Bank Maybank Syariah Indonesia, Bank Aceh Syariah, dan

Bank NTB Syariah.

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (2020: 2) menyatakan

bahwa konversi bank konvensional ke bank syariah ini bisa menjadi tren baru

terutama untuk BPD. Setelah Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah

resmi menjadi bank syariah, kemudian Bank Nagari dan Bank Riau Kepri

menyusul dimana sekarang sedang dalam proses konversi. Bank Bengkulu

juga sedang menjajaki untuk konversi. Sedangkan beberapa UUS yang

dimiliki oleh BPD di kawasan Kalimantan (BPD Kalsel, BPD Kaltim, dan

BPD Kalbar) saat ini sedang berusaha untuk memergerkan UUS mereka dan

kelak menjadi bank syariah sendiri.

Page 26: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

7

Tabel.1.3.Daftar UUS, Total Aset UUS, Share Asset UUS, dan Total

Modal Bank Induknya Periode Triwulan IV Tahun 2019

No. Nama UUS

Total Aset

UUS

(dalam jutaan)

Share

Asset

UUS

Total Modal

Bank Induk

(dalam jutaan)

1. Bank Danamon Syariah Rp 5.101.252 3,00% Rp 33.445.305

2. Bank Permata Syariah Rp 21.921.965 13,60% Rp 23.136.836

3. Maybank Syariah Rp 32.620.819 21,09% Rp 23.594.673

4. CIMB Niaga Syariah Rp 42.492.745 15,56% Rp 42.809.769

5. OCBC NISP Syariah Rp 4.294.119 2,37% Rp 28.194.846

6. Bank Sinarmas Syariah Rp 5.201.374 14,23% Rp 5.702.574

7. Bank BTN Syariah Rp 28.385.675 9,10% Rp 23.350.625

8. Bank DKI Syariah Rp 6.190.261 11,13% Rp 8.008.469

9. Bank BPD DIY Syariah Rp 956.668 7,01% Rp 2.241.594

10. Bank Jateng Syariah Rp 5.736.732 7,99% Rp 7.115.602

11. Bank Jatim Syariah Rp 2.386.133 3,19% Rp 8.202.293

12. Bank Sumut Syariah Rp 3.105.622 9,77% Rp 4.019.496

13. Bank Jambi Syariah Rp 984.808 8,41% Rp 1.456.945

14. Bank Nagari Syariah Rp 1.734.969 7,07% Rp 2.982.521

15. Bank Riau Kepri Syariah Rp 3.009.290 11,71% Rp 2.896.700

16. Bank Sumsel Babel Syariah Rp 3.371.314 12,00% Rp 3.325.984

17. Bank Kalsel Syariah Rp 1.747.711 13,87% Rp 1.940.157

18. Bank Kalbar Syariah Rp 1.778.628 9,62% Rp 2.593.477

19. Bank Kaltimtara Syariah Rp 2.115.229 7,30% Rp 3.807.020

20. Bank Sulselbar Syariah Rp 1.383.124 6,19% Rp 3.226.270

Sumber: Laporan Publikasi Keuangan Triwulan IV Tahun 2019 Masing-

masing Bank Induk (Data diolah, 2020) (Otoritas Jasa Keuangan, 2020)

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa jumlah UUS yang ada di Indonesia saat ini

sebanyak dua puluh UUS. Dari dua puluh UUS tersebut, terdapat enam UUS

Page 27: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

8

Bank Umum Swasta Nasional (BUSN), satu UUS Bank Badan Usaha Milik

Negara (BUMN), dan tiga belas UUS Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Rachman (2019: 2) menyatakan bahwa UUS harus memiliki aset minimal

sebesar Rp3 triliun sebelum melakukan spin-off. Sementara jika melihat data

pada tabel 1.3 saat ini terdapat delapan UUS BPD yang total asetnya masih

dibawah Rp3 triliun. Bank tersebut adalah Bank BPD DIY Syariah, Bank

Jatim Syariah, Bank Jambi Syariah, Bank Nagari Syariah, Bank Kalsel

Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Kaltimtara Syariah, dan Bank Sulselbar

Syariah.

Jika mengacu pada kriteria spin-off yang menyebutkan UUS dapat

melakukan spin-off apabila nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50%

dari total nilai aset bank induknya, maka menurut Haribowo (2017: 67) yang

melakukan penelitian terhadap UUS BPD dengan menggunakan metode

Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) menunjukkan bahwa

tidak ada UUS BPD yang nilai asetnya dapat mencapai 50% dari total nilai

aset bank induknya. Terlihat pada tabel 1.3 bahwa nilai aset UUS terhadap

total nilai aset bank induknya hingga tahun 2019 pun UUS BPD tidak ada

yang dapat mencapai 50%. Nilai aset UUS terhadap total nilai aset bank

induknya paling tinggi hanya sebesar 13,87% yang dimiliki oleh Bank Kalsel

Syariah.

Sebelum spin-off, bank induk harus menyediakan Rp500 miliar untuk

modal BUS hasil dari spin-off. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

(POJK) Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor

Page 28: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

9

Berdasarkan Modal Inti Bank, pada Pasal 10 menyebutkan bahwa bagi BUK

kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 2 dapat

melakukan penyertaan modal kepada BUS paling tinggi sebesar 20% dari

modal BUK tersebut. Hal ini berarti bagi BUK sebagai bank induk yang akan

melakukan pemisahan UUS menjadi BUS, modal minimum yang harus

dimiliki bank induk tersebut sebesar Rp2,5 triliun. Sementara jika melihat data

pada tabel 1 saat ini terdapat bank induk yang modalnya dibawah Rp2,5 triliun

yaitu bank yang berasal dari BPD seperti Bank BPD DIY, Bank Jambi, dan

Bank Kalsel. (Otoritas Jasa Keuangan, 2016)

Selain itu, berdasarkan POJK No. 36/POJK.03/2017 tentang Prinsip

Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pada Pasal 10 menyebutkan

bahwa bank yang akan melakukan penyertaan modal wajib memiliki tingkat

kesehatan peringkat komposit satu atau dua selama empat periode penilaian

terakhir berturut-turut dalam hal calon Investee merupakan perusahaan baru. (2017)

Dengan kendala-kendala tersebut maka melahirkan alternatif lainnya yaitu

konversi bank induk menjadi bank umum syariah. Menurut Rachman

(2019:_1) keputusan spin-off atau konversi bagi UUS milik bank swasta

kemungkinan dapat berjalan dengan mulus karena komposisi pemegang

sahamnya yang homogen. Berbeda halnya dengan UUS BPD. Dengan

komposisi pemegang saham yang heterogen, manajemen UUS BPD harus

terlebih dahulu meyakinkan para pemegang saham sebelum akhirnya

menentukan pilihan.

Page 29: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

10

Batas waktu spin-off UUS pun semakin dekat yaitu pada Juli 2023 atau

sekitar tiga tahun lagi, maka bank yang memiliki UUS khususnya bagi BPD

harus segera menentukan sikap untuk memilih spin-off atau konversi atau

alternatif lainnya dalam merespon amanat UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 68

tersebut.

Saat ini terdapat satu BPD Syariah hasil spin-off yaitu Bank BJB Syariah.

Awal adanya Bank BJB Syariah yakni pada 20 Mei 2000 dengan status

sebagai UUS. Setelah beroperasi selama sepuluh tahun, Rapat Umum

Pemegang Saham memutuskan untuk melakukan spin-off UUS Bank BJB

Syariah tersebut menjadi sebuah bank umum syariah. Secara resmi Bank BJB

Syariah berdiri pada 15 Januari 2010. Bank BJB syariah mulai beroperasi pada

6 Mei 2010 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT

Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah, 2020: 48).

Selain itu, saat ini terdapat dua BPD Syariah hasil konversi yaitu Bank

Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah. Bank Aceh melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah melalui UUS pada 5 November 2004. Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Mei 2015

memutuskan untuk konversi dari sistem konvensional menjadi sistem syariah

secara menyeluruh. Setelah melalui berbagai tahapan dan proses konversi

akhirnya Bank Aceh mendapatkan izin operasional konversi tersebut melalui

Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-

44/D.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Pemberian Izin Perubahan

Page 30: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

11

Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Syariah PT

Bank Aceh Syariah. Perubahan sistem operasional menjadi berdasarkan

prinsip syariah secara resmi dilaksanakan pada 19 September 2016 pada

seluruh jaringan kantor Bank Aceh (Bank Aceh Syariah, 2020: 69-70).

Sedangkan pada Bank NTB menjalankan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah melalui UUS pada 9 Mei 2005. Rapat Umum Pemegang

Saham pada 31 Oktober 2016 memutuskan bahwa bank akan melakukan

konversi menjadi bank umum syariah. Setelah melalui berbagai tahapan dan

proses konversi akhirnya memperoleh izin operasional konversi tersebut

berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

Nomor KEP-145/D.03/2018 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan

Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah tanggal 4

September 2018. Bank NTB Syariah secara resmi melakukan kegiatan

operasional berdasarkan prinsip syariah di seluruh jaringan kantornya pada 24

September 2018 (Bank NTB Syariah, 2020: 56-57).

Spin-off maupun konversi berpotensi untuk mendongkrak total aset

perbankan syariah. Namun ada hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu

internal kinerja keuangan bank itu sendiri. Putri, dkk (2015: 28) menyatakan

bahwa kinerja bank adalah salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk

bisa terus bertahan hidup dan kinerja keuangan bank merupakan bagian dari

kinerja bank secara keseluruhan yang merupakan gambaran prestasi yang

dicapai bank dalam menjalankan operasionalnya, baik menyangkut aspek

Page 31: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

12

keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi,

maupun sumber daya manusia.

Selain itu, Agustin dan Darmawan (2018: 103) menyatakan bahwa salah

satu hal yang terpenting dalam menjaga keeksistensian suatu bank yaitu

adanya hasil yang maksimal dalam operasional bank yang dilihat dari

peningkatan kinerja keuangan yang dimiliki sebuah bank dibandingkan

dengan periode sebelumnya. Keadaaan kinerja keuangan digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan manajerial dari segala

aspek dalam dunia perbankan.

Kinerja keuangan bank merupakan gambaran hasil atau prestasi yang

dicapai oleh suatu bank dalam periode tertentu yang dapat mencerminkan

tingkat kesehatan bank tersebut. Untuk mengetahuinya, maka dapat dilakukan

penilaian dari data laporan keuangan yang dipublikasikan oleh suatu bank

secara periodik. Kinerja keuangan bank pada dasarnya dinilai dengan

pendekatan kuantitatif yang dapat dilakukan dengan analisis terhadap rasio

keuangan seperti Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Return On

Asset (ROA), Net Imbalan (NI), Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO), dan Financing to Deposit Ratio (FDR).

Adapaun perkembangan kinerja keuangan pada BPD Syariah hasil spin-off

dan BPD Syariah hasil konversi selama periode triwulan IV tahun 2018

sampai dengan triwulan I tahun 2020 yaitu sebagai berikut:

Page 32: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

13

Tabel.1.4.Kinerja Keuangan BPD Syariah Hasil Spin-off dan BPD Syariah

Hasil Konversi Periode Triwulan IV Tahun 2018-Triwulan I Tahun 2020

Periode CAR NPF ROA NI BOPO FDR

BPD Syariah Hasil Spin-off

Triwulan IV

Tahun 2018 16,43% 4,58% 0,54% 5,36% 94,66% 89,85%

Triwulan I

Tahun 2019 15,95% 4,49% 0,51% 6,27% 95,04% 93,83%

Triwulan II

Tahun 2019 16,30% 3,87% 0,45% 6,08% 95,46% 91,25%

Triwulan III

Tahun 2019 15,19% 4,03% 0,39% 5,91% 95,97% 91,84%

Triwulan IV

Tahun 2019 14,95% 3,54% 0,60% 5,83% 93,93% 93,53%

Triwulan I

Tahun 2020 15.68% 3.91% 0.47% 5.47% 95.09% 96.29%

BPD Syariah Hasil Konversi

Triwulan IV

Tahun 2018 27,55% 1,34% 2,15% 7,17% 82,98% 85,46%

Triwulan I

Tahun 2019 29,50% 1,84% 2,02% 6,88% 86,39% 70,46%

Triwulan II

Tahun 2019 26,63% 1,83% 2,36% 6,81% 81,42% 67,74%

Triwulan III

Tahun 2019 26,66% 1,77% 2,34% 6,79% 81,22% 71,14%

Triwulan IV

Tahun 2019 27,19% 1,33% 2,45% 6,62% 76,89% 75,27%

Triwulan I

Tahun 2020 27,40% 1,46% 1,69% 5,66% 82,44% 72,02%

Sumber: Laporan Triwulanan Masing-masing Bank (Data diolah, 2020)

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa kinerja keuangan selama periode triwulan

IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 secara keseluruhan dari

rasio keuangan CAR, NPF, ROA, NI, BOPO, dan FDR pada BPD Syariah

hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi cenderung mengalami fluktuatif.

Fenomena mengenai spin-off maupun konversi pada suatu bank cukup

menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian pada beberapa tahun terakhir. Al

Page 33: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

14

Arif (2017: 549) menyatakan bahwa spin-off menurunkan pangsa pasar

perbankan syariah di Indonesia. Sihombing dan Yahya (2016: 135)

menyatakan bahwa spin-off tidak berdampak pada profitabilitas perbankan

syariah. Namun berbeda halnya menurut Ramdani (2015: 32) dan Hamid

(2015: 125) yang menyatakan bahwa spin-off berdampak signifikan terhadap

tingkat profitabilitas perbankan syariah.

Penelitian Al Arif (2015: 303) dan Al Arif, dkk (2018: 8) menemukan

bahwa spin-off menurunkan tingkat efisiensi perbankan syariah. Di sisi lain,

penelitian Sarifudin dan Faturohman (2017: 200) dan Pambuko (2019: 34)

menemukan bahwa bank syariah semakin efisien setelah melakukan spin-off.

Nasuha (2012: 257), Chotib dan Utami (2014: 106), dan Farida (2017: 13)

menunjukkan tidak terdapat perbedaan CAR dan ROA antara sebelum dan

sesudah spin-off sedangkan menurut Kuncoro dan Yulianto (2018: 311)

menunjukkan adanya perbedaan ROA antara sebelum dan sesudah spin-off.

Pada rasio NPF, menurut Nasuha (2012: 255) dan Farida (2017: 13)

menunjukkan adanya perbedaan NPF sedangkan Chotib dan Utami

(2014:_106) menunjukkan tidak terdapat perbedaan NPF antara sebelum dan

sesudah spin-off. Pada rasio BOPO, menurut Farida (2017: 13) serta Kuncoro

dan Yulianto (2018: 311) menunjukkan adanya perbedaan BOPO antara

sebelum dan sesudah spin-off. Pada rasio FDR, menurut Farida (2017: 13)

serta Kuncoro dan Yulianto (2018: 311) menunjukkan adanya perbedaan FDR

sedangkan Nasuha (2012: 257) serta Chotib dan Utami (2014:_106)

menunjukkan tidak terdapat perbedaan FDR antara sebelum dan sesudah spin-

Page 34: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

15

off. Penelitian Hisyam dan Septiarini (2016: 872) menunjukkan tidak terdapat

perbedaan CAR, NPF, ROA, BOPO dan FDR antara bank syariah hasil spin-

off dan non spin-off.

Penelitian Rahmatullah, dkk (2018: 337) menemukan bahwa Bank NTB

dengan bisnis berbasis syariah menghasilkan lebih besar nilai dari bisnis inti

konvensional Bank NTB. Putranto (2018: 10) mengungkapkan bahwa yang

memotivasi Bank NTB untuk melakukan konversi menjadi bank syariah yakni

sosok kepemimpinan dari Kepala Daerah, perkembangan industri halal dan

adanya kewajiban mengenai pemisahan UUS menjadi BUS.

Farlian dan Nuraidar (2017: 48) serta Kismawadi dan Al Muddatstsir

(2018: 145) menyatakan bahwa sebagian besar stakeholder memiliki reaksi

yang positif atau mendukung atas keputusan Bank Aceh untuk melakukan

konversi menjadi bank syariah. Purwanto (2018: 6) menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan pada Pembiayaan dan DPK setelah Bank Aceh konversi

menjadi bank syariah. Assofia (2019: 63) menunjukkan bahwa kinerja

keuangan Bank Aceh setelah konversi menjadi bank syariah dari sisi

rentabilitas mendapat peringkat dua artinya rentabilitas memadai, laba

melebihi target dan mendukung pertumbuhan permodalan bank. Kinerja

keuangan Bank Aceh dari sisi permodalan juga mendapat peringkat dua

artinya bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang memadai

relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan

yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha

bank. Al Kautsar, dkk (2019: 564) menunjukkan bahwa tingkat risiko pada

Page 35: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

16

Bank Aceh Syariah lebih rendah dibandingkan saat menjadi bank

konvensional. Di sisi lain, Siswantoro (2012:_55) menunjukkan bahwa dalam

jangka pendek, konversi tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito, total

aset, jumlah cabang dan pegerakan saham. Meskipun demikian, bank-bank

tersebut memiliki prospek yang menjanjikan dengan menjalankan sistem

operasional berbasis syariah secara penuh.

Mengingat pentingnya penilaian kinerja keuangan guna menentukan

kebijakan atau keputusan yang akan dipilih dikemudian hari, maka penulis

tertarik melakukan penelitian untuk membandingkan kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi, sehingga melalui hasil

analisis tersebut dapat diketahui BPD Syariah dari hasil spin-off atau hasil

konversi yang kinerja keuangannya lebih baik sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi BPD yang memiliki UUS untuk menentukan pilihan yang

lebih baik. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan judul

“Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Pembangunan Daerah (BPD)

Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang dapat

diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

1. Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia

tetapi market share perbankan syariah hingga tahun 2019, dua puluh

delapan tahun sejak berdirinya bank syariah pertama di Indonesia, hanya

mencapai 6,17% dari industri perbankan nasional sehingga membutuhkan

Page 36: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

17

alat ungkit untuk mendongkrak market share perbankan syariah salah

satunya dengan mewajibkan pemisahan UUS menjadi BUS tersendiri.

2. Keterbatasan total aset yang dimiliki UUS BPD dan keterbatasan modal

bank induk untuk melakukan penyertaan modal jika UUS BPD melakukan

pemisahan (spin-off).

3. Komposisi pemegang saham yang heterogen pada UUS BPD

menyebabkan sulitnya menentukan keputusan dengan bulat.

4. Nilai aset UUS sampai saat ini tidak ada yang mencapai 50% dari total

nilai aset bank induknya dan semakin dekatnya batas waktu pemisahan

UUS menjadi BUS yang dapat dilakukan dengan cara spin-off atau

alternatif lainnya seperti konversi bank induk menjadi BUS, sehingga jika

UUS tidak melakukan pemisahan dari bank induknya maka akan

dikenakan sanksi berupa pencabutan izin usaha UUS.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB

Syariah) dan BPD Syariah hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank

NTB Syariah) ditinjau dari rasio keuangan CAR, NPF, ROA, NI, BOPO,

dan FDR?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil

Page 37: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

18

konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari rasio

keuangan CAR, NPF, ROA, NI, BOPO, dan FDR?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off

(Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil konversi (Bank Aceh Syariah

dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari rasio keuangan CAR, NPF, ROA,

NI, BOPO, dan FDR.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja

keuangan BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD

Syariah hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah)

ditinjau dari rasio keuangan CAR, NPF, ROA, NI, BOPO, dan FDR.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi industri perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

informasi dan bahan pertimbangan khususnya bagi UUS BPD untuk

mengambil keputusan spin-off atau konversi, serta dapat memberikan

rekomendasi khususnya bagi BPD Syariah dalam mengambil kebijakan

untuk meningkatkan kinerja keuangannya sehingga industri perbankan

syariah di Indonesia dapat menjadi lebih baik.

Page 38: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

19

2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi

bagi penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai perbandingan dari

penelitian yang telah ada atau penelitian yang akan dilakukan.

3. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan mengenai perbankan syariah khususnya terkait kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi.

Page 39: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori-teori Terkait dengan Penelitian

1. Kinerja Keuangan

Menurut Rudianto (2013:189) kinerja keuangan merupakan hasil atau

prestasi yang telah dicapai oleh manajemen dalam menjalankan fungsinya

mengelola aset perusahaan (dalam hal ini bank) secara efektif selama

periode tertentu. Menurut Jumingan (2014: 239) kinerja keuangan

merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan (dalam hal ini bank)

pada suatu periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana

maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator

kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.

Menurut Fahmi (2012: 2) kinerja keuangan merupakan suatu analisis

yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan (dalam hal ini

bank) telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja bank merupakan

suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu bank yang dianalisis

dengan alat-alat analisis keuangan sehingga dapat diketahui mengenai baik

buruknya keadaan keuangan suatu bank yang mencerminkan prestasi kerja

dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan

secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Page 40: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

21

Putri, dkk (2015: 28) menyatakan bahwa kinerja bank adalah salah

satu faktor yang harus diperhatikan untuk bisa terus bertahan hidup dan

kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara

keseluruhan yang merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam

menjalankan operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan,

pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi, maupun

sumber daya manusia.

Agustin dan Darmawan (2018: 103) menyatakan bahwa salah satu hal

yang terpenting dalam menjaga keeksistensian suatu bank yaitu adanya

hasil yang maksimal dalam operasional bank yang dilihat dari peningkatan

kinerja keuangan yang dimiliki sebuah bank dibandingkan dengan periode

sebelumnya. Keadaaan kinerja keuangan digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan manajerial dari segala aspek

dalam dunia perbankan.

Munawir (2008: 31) menyatakan bahwa tujuan dari penilaian kinerja

keuangan perusahaan (dalam hal ini bank) adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas yang menunjukkan kemampuan

suatu bank untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus

segera dipenuhi atau kemampuan suatu bank untuk memenuhi

keuangannya pada saat ditagih.

b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yang menunjukkan kemampuan

bank untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila bank tersebut

Page 41: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

22

dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka

panjang.

c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau sering disebut dengan

profitabilitas yang menunjukkan kemampuan bank untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu.

d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha yang menunjukkan

kemampuan bank untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang

diukur dengan mempertimbangkan kemampuan bank untuk membayar

kembali hutang-hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan

membayar dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa

mengalami hambatan atau krisis keuangan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja

keuangan memberikan penilaian yang dilakukan oleh manajemen atas

pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu bank. Kemudian,

manajemen bank dituntut untuk melakukan evaluasi dan tindakan

perbaikan atas kinerja keuangan bank yang kurang sehat atau tidak sehat.

Selain itu, kinerja keuangan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan atau keputusan yang akan dipilih.

2. Rasio Keuangan

Menurut James C. Van Horne dalam Kasmir (2019: 95) rasio

keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi

dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio

keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja

Page 42: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

23

perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan

perusahaan yang bersangkutan.

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka

yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka

dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu

komponen dengan komponen lainnya dalam satu laporan keuangan atau

antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka

yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode

maupun beberapa periode (Kasmir, 2019: 95).

Untuk mengetahui kinerja keuangan bank pada suatu periode tertentu

maka dapat dianalisis dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

suatu bank secara periodik. Kinerja keuangan bank pada dasarnya dinilai

dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan penilaian terhadap

rasio keuangan. Dari hasil analisis rasio keuangan tersebut maka akan

dapat diketahui pula tingkat kesehatan pada bank tersebut.

Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Bachri, dkk (2013: 179) menyatakan bahwa modal merupakan

salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis

dan menampung risiko kerugian. Besarnya modal suatu bank akan

berpengaruh pada kemampuan suatu bank secara efisien menjalankan

kegiatannya dan dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat

Page 43: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

24

terhadap kinerja bank. Kepercayaan masyarakat akan terlihat dari

besarnya dana giro, deposito, dan tabungan yang melebihi jumlah

setoran modal dari para pemegang sahamnya.

Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap

pembiayaan atau aktiva produktif yang berisiko (Agustin &

Darmawan, 2018: 103).

Menurut Ikatan Bankir Indonesia dalam Janah dan Siregar

(2018:_624) rasio kecukupan modal bank atau CAR dimaksudkan

untuk menutupi potensi kerugian yang tidak terduga (unexpected loos)

dan sebagai cadangan pada saat terjadi krisis perbankan. Dendawijaya

(2009: 121) menyatakan bahwa rasio CAR memperlihatkan seberapa

jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (pembiayaan,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari

dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari

sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan

lain-lain. Rasio CAR ini juga digunakan untuk memenuhi keamanan

dan kesehatan bank dari sisi modal pemiliknya. Jika semakin tinggi

CAR, maka semakin baik kinerja bank tersebut.

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)

Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Page 44: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

25

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, faktor permodalan (capital)

dapat diukur dengan menggunakan Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum (KPMM) sebagai rasio kecukupan modal atau Capital

Adequacy Ratio (CAR) dengan rumus sebagai berikut:

Gambar.2.1.Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR)

Jadi, CAR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki oleh suatu bank dalam menunjang aset

bank tersebut yang mengandung risiko. Adapun klasifikasi kriteria

penilaian peringkat pada rasio CAR yaitu sebagai berikut:

Tabel.2.1.Kriteria Penilaian Peringkat CAR

Peringkat Kriteria Keterangan

1 CAR ≥ 12 % Sangat Baik

2 9% ≤ CAR < 12% Baik

3 8% ≤ CAR < 9% Cukup Baik

4 6% ≤ CAR < 8% Kurang Baik

5 CAR ≤ 6% Tidak Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaaan; Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank (Data diolah, 2020)

b. Non Performing Financing (NPF)

Dalam menjalankan bisnis perbankan yang penuh dengan risiko,

bank syariah juga tidak terlepas dari risiko pembiayaan bermasalah

CAR (KPMM) = Modal

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) x 100%

Page 45: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

26

atau non performing financing sehingga bank syariah perlu mengatur

strategi agar tingkat NPF di bank syariah tidak dalam kondisi yang

mengkhawatirkan. Risiko ini dapat terjadi akibat kegagalan atau

ketidakmampuan nasabah dalam pengembalian jumlah pinjaman yang

diterima dari bank syariah beserta bagi hasilnya sesuai dengan jangka

waktu yang telah dijadwalkan (Janah & Siregar, 2018: 625). Semakin

tinggi rasio NPF maka menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah

semakin buruk.

Rasio NPF diperoleh dengan membandingkan pembiayaan

bermasalah terhadap total pembiayaan. Berdasarkan SEOJK No.

10/SEOJK.03/2014, yang dimaksud dengan pembiayaan bermasalah

adalah pembiayaan kepada pihak ketiga bukan bank yang tergolong

kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan total pembiayaan

yang dimaksud adalah pembiayaan kepada pihak ketiga bukan bank.

Adapun rasio NPF dapat dirumuskan sebagai berikut: (2014)

Gambar.2.2.Rumus Non Performing Financing (NPF)

Jadi, rasio NPF merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh suatu bank syariah.

Adapun klasifikasi kriteria penilaian peringkat pada rasio NPF yaitu

sebagai berikut:

NPF = Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan x 100%

Page 46: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

27

Tabel.2.2.Kriteria Penilaian Peringkat NPF

Peringkat Kriteria Keterangan

1 NPF < 2 % Sangat Baik

2 2% ≤ NPF < 5% Baik

3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Baik

4 8% ≤ NPF < 12% Kurang Baik

5 NPF ≥ 12% Tidak Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaaan; Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank (Data diolah, 2020)

c. Return On Asset (ROA)

Menurut Dendawijaya (2009: 119) rasio ROA digunakan untuk

mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia (sekarang

Otoritas Jasa Keuangan) sebagai pembina dan pengawas Perbankan

lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan

aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat.

Suwiknyo dalam Janah dan Siregar (2018: 625) menyatakan bahwa

rasio ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam

mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aset yang

menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi rasio ROA suatu bank

maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank

syariah tersebut dan semakin baik posisi bank syariah tersebut dari segi

penggunaan aset.

Berdasarkan SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014, rasio ROA diperoleh

dengan rumus sebagai berikut: (Otoritas Jasa Keuangan, 2014)

Page 47: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

28

Gambar.2.3.Rumus Return On Asset (ROA)

Jadi, rasio ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba dari aset yang

dimiliki oleh bank tersebut. Adapun klasifikasi kriteria penilaian

peringkat pada rasio ROA yaitu sebagai berikut:

Tabel.2.3.Kriteria Penilaian Peringkat ROA

Peringkat Kriteria Keterangan

1 ROA > 1,5% Sangat Baik

2 1,25% ≤ ROA < 1,5% Baik

3 0,5% ≤ ROA < 1,25% Cukup Baik

4 0% ≤ ROA < 0,5% Kurang Baik

5 ROA ≤ 0% Tidak Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaaan; Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank (Data diolah, 2020)

d. Net Imbalan (NI)

Assofia (2019: 58) menyatakan bahwa rasio NI adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan

laba dengan cara membandingkan pendapatan penyaluran dana setelah

bagi hasil dikurangi imbalan dan bonus dengan rata-rata aktiva

produktif. Sehingga NI juga dapat digunakan untuk mengukur

rentabilitas (earnings) pada bank syariah. Semakin tinggi rasio NI

ROA = Laba Sebelum Pajak

Rata-rata Total Aset x 100%

Page 48: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

29

maka mengindikasikan semakin baik kinerja keuangan pada bank

syariah tersebut ditinjau dari rasio NI.

Berdasarkan SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014, yang dimaksud

dengan pendapatan penyaluran dana setelah bagi hasil dikurangi

imbalan dan bonus adalah pendapatan penyaluran dana setelah

dikurangi beban imbal hasil, imbalan, dan bonus (disetahunkan).

Pendapatan penyaluran dana meliputi seluruh pendapatan dari

penyaluran dana, sedangkan beban imbal hasil meliputi seluruh beban

bagi hasil, imbalan, dan bonus dari penghimpunan dana. Kemudian,

aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aset yang menghasilkan

bagi hasil, imbalan, dan bonus baik di neraca maupun pada Transaksi

Rekening Administratif (TRA) rata-rata aktiva produktif. (Otoritas Jasa Keuangan, 2014)

Berdasarkan SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014, rasio NI diperoleh

dengan rumus sebagai berikut: (Otoritas Jasa Keuangan, 2014)

Gambar.2.4.Rumus Net Imbalan (NI)

Jadi, rasio NI merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur rentabilitas pada suatu bank syariah dengan cara

membandingkan pendapatan penyaluran dana setelah bagi hasil

dikurangi imbalan dan bonus terhadap rata-rata total aktiva produktif.

Dengan kata lain, rasio NI digunakan untuk mengukur pendapatan bagi

NI =

Pendapatan Penyaluran Dana Setelah Bagi Hasil –

(Imbalan dan Bonus)

Rata-rata Total Aktiva Produktif x 100%

Page 49: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

30

hasil bersih yang mampu dihasilkan dari aktiva produktif yang dimiliki

oleh bank syariah tersebut.

e. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya

(Dendawijya, 2009: 98). Rasio BOPO yang sering disebut sebagai

rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan suatu bank sehingga kemungkinan bank

tersebut dalam kondisi bermasalah itu kecil (Bachri, dkk, 2013: 180).

Rasio BOPO diperoleh dengan membandingkan beban operasional

terhadap pendapatan operasional. Berdasarkan SEOJK No.

10/SEOJK.03/2014, beban operasional tersebut adalah beban

operasional termasuk beban bagi dan bonus (disetahunkan). Sedangkan

pendapatan operasional yang dimaksud adalah pendapatan penyaluran

dana. Adapun rasio BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut: (2014)

Gambar.2.5.Rumus Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Jadi, rasio BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi pada suatu bank dan kemampuan

manajemen bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasional

BOPO = Beban Operasional

Pendapatan Operasional x 100%

Page 50: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

31

terhadap pendapatan operasional. Adapun klasifikasi kriteria penilaian

peringkat pada rasio BOPO yaitu sebagai berikut:

Tabel.2.4.Kriteria Penilaian Peringkat BOPO

Peringkat Kriteria Keterangan

1 BOPO ≤ 83% Sangat Baik

2 83% < BOPO ≤ 85% Baik

3 85% < BOPO ≤ 87% Cukup Baik

4 87% < BOPO ≤ 89% Kurang Baik

5 BOPO > 89% Tidak Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaaan; Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank (Data diolah, 2020)

f. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Bachri, dkk (2013: 180) menyatakan bahwa pengelolaan likuiditas

merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kegiatan operasional

bank, hal tersebut disebabkan karena dana yang dikelola bank sebagian

besar adalah dana dari masyarakat yang sifatnya jangka pendek dan

dapat ditarik sewaktu-waktu. Menurut Agustin dan Darmawan

(2018:_103-104) rasio FDR mewakili faktor likuiditas pada suatu

bank, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut

mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada

deposannya, serta dapat memenuhi permintaan pembiayaan yang

diajukan.

Likuiditas suatu bank dapat diukur dengan menggunakan Loan to

Deposit Ratio (LDR) pada bank konvensional. Dalam perbankan

Page 51: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

32

syariah tidak dikenal istilah kredit (loan), namun perbankan syariah

menggunakan istilah pembiayaan (financing). Pada umumnya, konsep

yang sama ditunjukkan pada bank syariah dalam mengukur tingkat

likuiditas yaitu dengan menggunakan Financing to Deposit Ratio

(FDR) dengan cara membandingkan total pembiayaan terhadap total

dana pihak ketiga.

Dendawijya (2009: 116) menyatakan bahwa rasio FDR

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan

pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Jika bank

dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun memang akan

menguntungkan, namun hal ini terkait risiko apabila sewaktu-waktu

pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat

mengembalikan dana yang dipinjamnya. Semakin tinggi rasio FDR,

maka mengindikasikan bahwa semakin rendahnya tingkat likuiditas

pada bank syariah.

Rasio FDR diperoleh dengan membandingkan total pembiayaan

terhadap total dana pihak ketiga. Berdasarkan SEOJK No.

10/SEOJK.03/2014, total pembiayaan yang dimaksud adalah

pembiayaan kepada pihak ketiga bukan bank. Sedangkan total dana

pihak ketiga yang dimaksud adalah seluruh dana pihak ketiga bukan

bank berupa giro, tabungan, dan deposito. Rasio FDR dapat diperoleh

dengan rumus sebagai berikut: (2014)

Page 52: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

33

Gambar.2.6.Rumus Financing to Deposit Ratio (FDR)

Jadi, rasio FDR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat likuiditas pada bank syariah dengan cara membandingkan total

pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah terhadap total dana

pihak ketiga. Adapun klasifikasi kriteria penilaian peringkat pada rasio

FDR yaitu sebagai berikut:

Tabel.2.5.Kriteria Penilaian Peringkat FDR

Peringkat Kriteria Keterangan

1 FDR ≤ 75% Sangat Baik

2 75% < FDR ≤ 85% Baik

3 85% < FDR ≤ 100% Cukup Baik

4 100% < FDR ≤ 120% Kurang Baik

5 FDR > 120% Tidak Baik

Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaaan; Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank (Data diolah, 2020)

3. Spin-off

Spin-off merupakan salah satu cara restrukturisasi pada perusahaan

yang dilakukan agar perusahaan tersebut dapat tetap beroperasi secara

efisien dan efektif. Restrukturisasi dilakukan dengan merombak secara

mendasar seluruh mata rantai bisnis perusahaan juga menyangkut usaha,

organisasi, manajemen, keuangan, maupun aspek hukumnya, yang

bertujuan untuk mencapai daya saing dan kompetisi baik tingkat nasional

FDR = Total Pembiayaan

Total Dana Pihak Ketiga x 100%

Page 53: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

34

maupun internasional, Hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk

menjadikan perusahaan tersebut tetap eksis, namun juga dapat memenuhi

tuntutan pasar. Terdapat beberapa alasan perusahaan melakukan

restrukturisasi yaitu alasan operasional, harga pasar saham di bawah

performance, persaingan global, perubahan peraturan, dan perubahan

teknologi (Umam & Antoni, 2015: 23).

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas pada Pasal 1 angka 12, istilah spin-off disebut dengan pemisahan.

Menurut UU tersebut definisi pemisahan atau spin-off adalah perbuatan

hukum yang dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan usaha yang

mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum

kepada dua perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva perseroan

beralih karena hukum kepada satu perseroan atau lebih.

Menurut Umam dan Antoni (2015: 22) pemisahan atau spin-off adalah

suatu tindakan hukum (corporate action) yang bertujuan untuk

memisahkan diri yang terjadi sebelumnya dalam suatu badan hukum

kemudian ia “memekarkan” atau “membelah diri” dengan pengakuan

hukum atas pemekaran atau “pembelahdiriannya” tersebut. Kondisi

pembelahdiriannya atau pemekaran badan hukum dalam bentuk perseroan

terbatas tersebut diawali dengan kehendak dari para pihak yang tertuang

dalam kesepakatan atau perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang

memiliki kewenangan dalam organ perseroan tersebut.

Page 54: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

35

Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah pada Pasal 1 angka 32, pemisahan atau spin-off yang dimaksud

dalam UU tersebut yaitu pemisahan usaha dari satu bank menjadi dua

badan usaha atau lebih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/10/PBI/2009

tentang Unit Usaha Syariah pada Pasal 1 angka 14, pemisahan (spin-off)

diartikan sebagai pemisahan usaha dari satu BUK menjadi dua badan

usaha atau lebih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. (Bank Indonesia, 2009)

Pemisahan atau spin-off UUS telah diatur secara spesifik dalam Bab IX

Pasal 40 hingga Pasal 54 PBI No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha

Syariah. Penjelasan poin-poin penting dari PBI tersebut yaitu sebagai

berikut:

a. Pemisahan Unit Usaha Syariah dari Bank Umum Konvensional

Seperti halnya pada UU No. 21 Tahun 2008, PBI No.

11/10/PBI/2009 juga membedakan pemisahan (spin-off) menjadi dua

macam yaitu pemisahan yang sifatnya wajib dan pemisahan yang

dilakukan secara sukarela. Pemisahan bersifat wajib sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 40 ayat (1) yaitu apabila: (Bank Indonesia, 2009)

1) nilai aset UUS telah mencapai 50% dari total nilai aset BUK

induknya; atau

2) paling lambat lima belas tahun sejak berlakunya Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Page 55: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

36

Pemisahan UUS dari BUK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40

dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu: (1) mendirikan BUS

baru; atau (2) mengalihkan hak dan kewajiban UUS kepada BUS yang

telah ada. Pendirian BUS hasil pemisahan dapat dilakukan oleh satu

atau lebih BUK yang memiliki UUS, sedangkan pemisahan UUS

dengan cara pengalihan kepada BUS yang telah ada hanya dapat

dilakukan kepada BUS yang mempunyai hubungan kepemilikan

dengan BUK yang memiliki UUS (lihat Pasal 41 ayat (1), (2), dan (3)

PBI No. 11/10/PBI/2009). (Bank Indonesia, 2009)

BUS hasil pemisahan dan BUS penerima pemisahan harus

memenuhi paling kurang rasio KPMM minimal 8%. Kemudian dalam

hal pemisahan UUS mengakibatkan BUS hasil pemisahan atau BUS

penerima pemisahan memiliki rasio NPF netto lebih dari 5% dan/atau

mengakibatkan pelampauan Batas Maksimum Penyaluran Dana, maka

BUS hasil pemisahan atau BUS penerima pemisahan tersebut wajib

menyelesaikannya dalam waktu satu tahun (lihat Pasal 41 ayat (4) dan

(5) PBI No. 11/10/PBI/2009). (Bank Indonesia, 2009)

Konsekuensi yuridis bagi BUK yang tidak melakukan pemisahan

UUS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) maka akan

dikenakan pencabutan izin usaha UUS. Kemudian BUK yang memiliki

UUS wajib menyelesaikan hak dan kewajiban UUS dalam jangka

waktu satu tahun terhitung sejak tanggal pencabutan izin usaha UUS.

Dengan dicabutnya izin usaha UUS, maka BUK yang memiliki UUS

Page 56: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

37

dilarang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,

kecuali dalam rangka penyelesaian hak dan kewajiban UUS (lihat

Pasal 43 ayat (1), (2), dan (3) PBI No. 11/10/PBI/2009). (2009)

BUK yang memiliki UUS wajib mengumumkan pencabutan izin

usaha UUS dalam surat kabar yang mempunyai peredaran nasional

paling lambat sepuluh hari terhitung sejak tanggal pencabutan izin

usaha UUS diberikan. Pengumuman wajib memuat paling kurang: (a)

penghentian kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah; dan (b)

penyelesaian seluruh hak dan kewajiban UUS. Penyelesaian seluruh

hak dan kewajiban UUS wajib dilaporkan oleh BUK yang memiliki

UUS paling lambat sepuluh hari setelah penyelesaian (lihat Pasal 44

ayat (1), (2), dan (3) PBI No. 11/10/PBI/2009). (Bank Indonesia, 2009)

b. Pemisahan Unit Usaha Syariah dengan Cara Pendirian Bank

Umum Syariah

Pendirian BUS hasil pemisahan hanya dapat dilakukan dengan izin

Bank Indonesia (sekarang Otoritas Jasa Keuangan). Modal disetor

pendirian BUS hasil pemisahan ditetapkan paling kurang sebesar

Rp500.000.000.000. Apabila jumlah modal yang disetor tidak

memenuhi ketentuan, maka penambahan atas kekurangan modal

disetor tersebut harus dilakukan dalam bentuk tunai dan/atau tanah dan

gedung yang akan digunakan untuk operasional BUS hasil pemisahan.

Modal yang disetor BUS hasil pemisahan wajib ditingkatkan secara

bertahap menjadi paling kurang sebesar Rp1.000.000.000.000 paling

Page 57: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

38

lambat sepuluh tahun setelah izin usaha BUS diberikan (lihat Pasal 45

ayat (1), (2), (3), dan (4) PBI No. 11/10/PBI/2009). (Bank Indonesia, 2009)

Dalam Pasal 46 disebutkan bahwa pemberian izin pendirian BUS

hasil pemisahan dilakukan dalam dua tahap yaitu persetujuan prinsip

dan izin usaha. Pertama, persetujuan prinsip yaitu persetujuan untuk

melakukan persiapan pendirian BUS hasil pemisahan. Dalam Pasal 47

ayat (1) disebutkan bahwa permohonan persetujuan prinsip diajukan

oleh BUK yang memiliki UUS disertai dengan antara lain rancangan

akta pendirian BUS hasil pemisahan, yang memuat paling kurang:

1) nama dan tempat kedudukan BUS hasil pemisahan;

2) kegiatan usaha sebagai BUS sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

3) modal disetor paling kurang sebesar Rp500.000.000.000;

4) ketentuan syarat, jumlah, tugas, kewenangan, tanggung jawab,

serta hal lain yang menyangkut Dewan Komisaris, Direksi, dan

Dewan Pengawas Syariah (DPS) sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5) ketentuan pengangkatan anggota Dewan Komisaris, anggota

Direksi, dan anggota DPS dengan memperoleh persetujuan Bank

Indonesia (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) terlebih dahulu;

6) ketentuan rapat umum pemegang saham BUS yang menetapkan

tugas manajemen, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi,

laporan pertanggungjawaban tahunan, penunjukan dan biaya jasa

Page 58: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

39

akuntan publik, penggunaan laba, dan hal-hal lainnya yang

ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia (sekarang Otoritas Jasa

Keuangan); dan

7) ketentuan rapat umum pemegang saham yang harus dipimpin oleh

Presiden Komisaris atau Komisaris Utama. (Bank Indonesia, 2009)

BUK yang memiliki UUS yang mengajukan permohonan

persetujuan prinsip harus memberikan penjelasan mengenai

keseluruhan rencana pendirian BUS hasil pemisahan. Apabila dalam

jangka waktu enam bulan terhitung sejak tanggal persetujuan prinsip

diberikan, BUK yang telah mendapat izin prinsip belum mengajukan

izin usaha BUS hasil pemisahan, maka persetujuan prinsip yang telah

diberikan menjadi tidak berlaku (lihat Pasal 47 ayat (2) dan Pasal 48

ayat (1) PBI No. 11/10/PBI/2009). (Bank Indonesia, 2009)

BUK yang memiliki UUS wajib mengumumkan rencana

pengalihan hak dan kewajiban UUS dalam surat kabar yang memiliki

peredaran nasional paling lambat sepuluh hari sejak tanggal

persetujuan prinsip diberikan. Pengalihan hak dan kewajiban UUS

hanya dapat dilakukan apabila izin usaha BUS hasil pemisahan telah

diberikan (lihat Pasal 48 ayat (2) dan (3) PBI No. 11/10/PBI/2009).

Kedua, izin usaha yaitu izin yang diberikan setelah BUS hasil

pemisahan siap melakukan kegiatan operasional. Dalam Pasal 49

disebutkan bahwa permohonan izin usaha BUS hasil pemisahan

diajukan oleh BUK yang telah memperoleh persetujuan prinsip disertai

Page 59: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

40

dengan antara lain akta pendirian BUS hasil pemisahan. Setelah

mendapatkan izin usaha, maka konsekuensi yuridisnya sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 50 yaitu sebagai berikut: (Bank Indonesia, 2009)

1) BUS hasil pemisahan wajib melakukan kegiatan usaha paling

lambat tiga puluh hari terhitung sejak tanggal izin usaha diberikan.

2) Pelaksanaan kegiatan usaha wajib dilaporkan paling lambat

sepuluh hari setelah tanggal pelaksanaan.

3) Apabila dalam jangka waktu tersebut, BUS hasil pemisahan belum

melakukan kegiatan usaha, maka izin usaha yang telah diberikan

akan ditinjau kembali.

4) Dalam hal izin usaha BUS hasil pemisahan dibatalkan, maka

seluruh kewajiban UUS wajib diselesaikan oleh BUK yang

memiliki UUS paling lambat satu tahun terhitung sejak tanggal izin

usaha BUS hasil pemisahan dibatalkan.

Kemudian BUK yang memiliki UUS wajib mengajukan

permohonan pencabutan izin usaha UUS paling lambat sepuluh hari

setelah hak dan kewajiban UUS dialihkan kepada BUS hasil

pemisahan (lihat Pasal 51 PBI No. 11/10/PBI/2009). (Bank Indonesia, 2009)

c. Pemisahan Unit Usaha Syariah dengan Cara Pengalihan Hak dan

Kewajiban kepada Bank Umum Syariah

Pengalihan hak dan kewajiban UUS kepada BUS penerima

pemisahan hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Bank Indonesia

(sekarang Otoritas Jasa Keuangan). Rencana pengalihan wajib

Page 60: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

41

diumumkan oleh BUK yang memiliki UUS dalam surat kabar yang

memiliki peredaran nasional paling lambat sepuluh hari setelah tanggal

persetujuan (lihat Pasal 52 ayat (1) dan (2) PBI No. 11/10/PBI/2009).

Tata cara yang harus diperhatikan mengenai pemisahan UUS

dengan cara pengalihan hak dan kewajiban kepada BUS berdasarkan

Pasal 53 PBI No. 11/10/PBI/2009 yaitu sebagai berikut: (Bank Indonesia, 2009)

1) BUK yang memiliki UUS wajib mengalihkan hak dan kewajiban

UUS kepada BUS paling lambat tiga puluh hari setelah persetujuan

pengalihan diberikan.

2) Pelaksanaan pengalihan hak dan kewajiban UUS kepada BUS

penerima pemisahan wajib dilaporkan oleh BUK yang memiliki

UUS paling lambat sepuluh hari setelah tanggal pelaksanaan.

3) BUS penerima pemisahan wajib melaporkan kondisi keuangannya

setelah menerima pengalihan hak dan kewajiban UUS paling

lambat sepuluh hari setelah tanggal pelaksanaan.

4) Apabila dalam jangka waktu pengalihan hak dan kewajiban UUS

kepada BUS penerima pemisahan belum dilakukan, maka

persetujuan pengalihan yang telah diberikan akan ditinjau kembali.

5) Dalam hal persetujuan pengalihan dibatalkan, maka seluruh

kewajiban UUS wajib diselesaikan oleh BUK yang memiliki UUS

paling lambat satu tahun terhitung sejak tanggal persetujuan

pengalihan dibatalkan.

Page 61: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

42

Sebagaimana pemisahan UUS dengan cara pendirian BUS baru,

pemisahan dengan cara pengalihan hak dan kewajiban kepada BUS

yang sudah ada juga harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana

tertuang dalam Pasal 54. Dalam Pasal tersebut menyebutkan bahwa

BUK yang memiliki UUS wajib mengajukan permohonan pencabutan

izin usaha UUS paling lambat sepuluh hari setelah hak dan kewajiban

UUS dialihkan kepada BUS.

4. Konversi

Konversi dalam hal ini adalah perubahan kegiatan usaha bank

konvensional menjadi bank syariah. Proses konversi secara teknis tidak

dijumpai dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, UU No. 10

Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan maupun UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Ketentuan mengenai konversi secara teknis diatur dalam PBI No.

11/15/PBI/2009 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional

Menjadi Bank Syariah. Namun sejak fungsi, tugas, dan wewenang

pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan

beralih dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan, ketentuan

mengenai konversi bank konvensional menjadi bank syariah kini diatur

dalam POJK No. 64/POJK.03/2016 tentang Perubahan Kegiatan Usaha

Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah.

Bank konvensional dapat melakukan perubahan kegiatan usaha

menjadi bank syariah. Perubahan kegiatan usaha bank konvensional

Page 62: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

43

menjadi bank syariah dapat dilakukan pada: (a) Bank Umum

Konvensional menjadi Bank Umum Syariah; atau (b) BPR menjadi BPRS.

Bank syariah dilarang melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi bank

konvensional. Perubahan kegiatan usaha bank konvensional menjadi bank

syariah hanya dapat dilakukan dengan izin Otoritas Jasa Keuangan.

Pemberian izin dilakukan dalam bentuk izin perubahan kegiatan usaha

(lihat Pasal (2), (3), dan (4) POJK No. 64/POJK.03/2016). (Otoritas Jasa Keuangan, 2016)

Persyaratan umum perubahan kegiatan usaha disebutkan dalam Pasal 5

dan Pasal 6 yakni antara lain: (Otoritas Jasa Keuangan, 2016)

a. Rencana perubahan kegiatan usaha bank konvensional menjadi bank

syariah harus dicantumkan dalam rencana bisnis bank konvensional.

b. Bank konvensional yang akan melakukan perubahan kegiatan usaha

menjadi bank syariah harus:

1) menyesuaikan anggaran dasar;

2) memenuhi persyaratan permodalan;

3) menyesuaikan persyaratan Direksi dan Dewan Komisaris;

4) membentuk DPS; dan

5) menyajikan laporan keuangan awal sebagai sebuah Bank Syariah.

Kemudian persyaratan BUK yang akan melakukan perubahan kegiatan

usaha menjadi BUS disebutkan dalam Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 yaitu

sebagai berikut: (Otoritas Jasa Keuangan, 2016)

a. BUK yang akan melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi BUS harus

memenuhi ketentuan mengenai permodalan BUS.

Page 63: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

44

b. Direksi dan Dewan Komisaris BUS harus memenuhi ketentuan yang

mengatur mengenai BUS.

c. BUK yang akan melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi BUS harus

membentuk DPS. Calon anggota DPS harus memenuhi persyaratan DPS

sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai BUS.

Permohonan izin perubahan kegiatan usaha diajukan oleh bank

konvensional sebagaimana disebutkan dalam Pasal 14 disertai dengan

antara lain:

a. misi dan visi perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah;

b. rancangan perubahan anggaran dasar;

c. nama dan data identitas dari calon Pemegang Saham Pengendali (PSP),

calon anggota Direksi, calon anggota Dewan Komisaris, dan calon

anggota DPS;

d. rencana bisnis bank syariah;

e. studi kelayakan mengenai peluang pasar dan potensi ekonomi; dan

f. rencana penyelesaian hak dan kewajiban nasabah.

Selain itu, bank konvensional yang mengajukan permohonan izin

perubahan kegiatan usaha harus memberikan penjelasan mengenai

keseluruhan rencana perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah.

Bank konvensional yang telah mendapat izin perubahan kegiatan usaha

menjadi bank syariah wajib mencantumkan secara jelas kata “Syariah”

pada penulisan nama bank, dan logo iB pada formulir, warkat, produk,

kantor, dan jaringan kantor bank syariah. Bank konvensional yang telah

mendapat izin perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah wajib

Page 64: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

45

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah paling lambat

enam puluh hari terhitung sejak tanggal izin perubahan kegiatan usaha

diberikan. Apabila setelah jangka waktu tersebut bank syariah hasil

perubahan kegiatan usaha belum melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, maka izin perubahan kegiatan usaha yang

telah diberikan akan ditinjau kembali. Rencana pelaksanaan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah wajib diumumkan kepada masyarakat

paling lambat sepuluh hari sebelum tanggal pelaksanaan. Pelaksanaan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib dilaporkan paling lambat

sepuluh hari setelah tanggal pelaksanaan. Bank konvensional yang telah

mendapat izin perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah dilarang

melakukan kegiatan usaha secara konvensional, kecuali dalam rangka

penyelesaian hak dan kewajiban dari kegiatan usaha secara konvensional.

Bank konvensional yang telah mendapat izin perubahan kegiatan usaha

menjadi bank syariah wajib menyelesaikan hak dan kewajiban dari

kegiatan usaha secara konvensional paling lambat satu tahun terhitung

sejak tanggal izin perubahan kegiatan usaha diberikan. Batas waktu

penyelesaian tersebut dapat diperpanjang dalam hal penyelesaian hak dan

kewajiban dari kegiatan usaha secara konvensional belum dapat

diselesaikan yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak dapat dihindari

(force majeur) atau pertimbangan lain yang dapat diterima (lihat Pasal

(16), (17), dan (18) POJK No. 64/POJK.03/2016). (Otoritas Jasa Keuangan, 2016)

Page 65: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

46

5. Perbankan Syariah

Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 pada Pasal 1 ayat 1

menyebutkan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS),

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Kemudian, pada Pasal 1 ayat 7

menyebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS).

Adapun yang dimaksud dengan BUS, BPRS, dan UUS berdasarkan

UU No. 21 Tahun 2008 pada Pasal 1 ayat 8 menyebutkan bahwa BUS

adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. Pada Pasal 1 ayat 9 menyebutkan bahwa BPRS adalah

bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa keuangan

dalam lalu lintas pembayaran. Pada Pasal 1 ayat 10 menyebutkan bahwa

UUS adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang

berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau unit kerja di kantor cabang

dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk

dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.

Page 66: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

47

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa

perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan

pemerataan kesejahteraan rakyat. Dalam mencapai tujuan menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional, perbankan syariah tetap berpegang

pada prinsip syariah secara menyeluruh (kaffah) dan konsisten

(istiqamah).

Perbankan syariah didirikan salah satunya karena alasan filosofis

seperti pelarangan riba (Hisyam & Septiarini, 2016: 873). Pelarangan riba

dalam perbankan syariah ini sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-

Qur’an Surah Ali-‘Imran ayat 130 yaitu sebagai berikut:

ا أضع بو أيها ٱلذين ءامنوا ل تأكلوا ٱلر لعلكم تفلحون ي عفة وٱتقوا ٱلل ض فا م

Yā ayyuhallażīna āmanụ lā ta`kulur-ribā aḍ'āfam muḍā'afataw

wattaqullāha la'allakum tufliḥụn.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung

(Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014: 66).

Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an Surah

Al-Baqarah ayat 278-279 yaitu sebagai berikut:

با إن كنتم مؤمنين وذروا ما بقي من الر فإن لم تفعلوا يا أيها الذين آمنوا اتقوا الل

ورسوله وإن تبتم فلكم رءوس أموالك م ل تظلمون ول تظلمون فأذنوا بحرب من الل

Page 67: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

48

Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa żarụ mā baqiya minar-ribā ing

kuntum mu`minīn. Fa il lam taf'alụ fa`żanụ biḥarbim minallāhi wa rasụlih,

wa in tubtum fa lakum ru`ụsu amwālikum, lā taẓlimụna wa lā tuẓlamụn. (2014)

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan

tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika

kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan

Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok

hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi

(dirugikan) (Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014: 47).

Larangan riba juga ditemukan dalam hadis Rasulullah SAW. Bunyi

hadisnya yaitu sebagai berikut:

Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima

riba, orang yang membayarnya, orang yang mencatatnya, dan dua orang

saksinya, kemudian beliau bersabda, “mereka itu semua sama (dalam

melakukan perbuatan dosa)” (HR. Muslim).

Berdasarkan hadis di atas, Allah melaknat semua pihak yang turut

serta dalam akad riba. Dia melaknat orang yang mengambil utang dengan

riba, orang yang memberi utang dengan riba, penulis yang mencatatnya,

dan saksi-saksinya. Konsekuensi atas orang-orang yang terlibat dalam

praktik riba adalah termasuk dosa besar (Nurhayati & Wasilah, 2015: 60).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, perbankan

syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah,

Page 68: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

49

demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian. Yang dimaksud dengan

prinsip-prinsip tersebut yakni antara lain:

a. Prinsip Syariah yaitu kegiatan usaha perbankan syariah tidak

mengandung unsur:

1) riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara

lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama

kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam

transaksi pinjam-meminjam yang mensyarakatkan nasabah

penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi

pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah);

2) maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada sesuatu keadaan

yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan;

3) gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,

tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada

saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah;

4) haram,yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; atau

5) zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak

lainnya.

b. Demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi syariah yang mengandung

nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan.

c. Prinsip kehati-hatian yaitu pedoman pengelolaan bank yang wajib

dianut guna mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan efisien

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 69: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

50

Menurut Sudarsono (2012: 45) fungsi dan peran bank syariah yang

diantaranya tercantum dalam pembukaan standar akuntansi yang

dikeluarkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic

Financial Institution (AAOIFI) adalah sebagai berikut:

a. Manajer investasi, maksudnya bank syariah dapat mengelola investasi

dana nasabah.

b. Investor, maksudnya bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, maksudnya bank

syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan atau jasa-jasa layanan

perbankan sebagaimana lazimnya.

d. Pelaksanaan kegiatan sosial, maksudnya sebagai ciri yang melekat

pada entitas keuangan syariah, bank syariah juga berfungsi sebagai

pengelola dana sosial untuk menghimpun dan menyalurkan zakat dan

dana sosial lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sudarsono (2012: 45) menyatakan bahwa bank syariah mempunyai

beberapa tujuan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mengarahkan kegiatan ekonomi untuk bermuamalah secara Islam,

khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan agar

terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan

lain yang mengandung unsur gharar (tipuan), dimana jenis-jenis usaha

tersebut selain dilarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak

negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat.

Page 70: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

51

b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang

membutuhkan dana.

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang

diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya

kemandirian usaha.

d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang pada umumnya

merupakan program utama dari negara-negara yang sedang

berkembang. Upaya bank syariah di dalam mengentaskan kemiskinan

ini berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan

dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha

produsen, pembinaan pedagang perantara, program pembinaan

konsumen, program pengembangan modal kerja dan program

pengembangan usaha bersama.

e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas bank

syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi diakibatkan

adanya inflasi dan menghindari persaingan yang tidak sehat antara

lembaga keuangan.

f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non-

syariah.

Page 71: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

52

6. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah

Pengertian Bank Pembangunan Daerah menurut Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 1962 adalah bank yang didirikan di daerah swatantra

tingkat I yang dimaksudkan untuk menyediakan pembiayaan bagi

pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka

pembangunan nasional semesta berencana. Untuk melaksanakan maksud

tersebut, bank memberikan pinjaman untuk keperluan investasi, perluasan

dan pembaruan proyek-proyek pembangunan daerah di daerah yang

bersangkutan, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan

campuran antara Pemerintah Daerah maupun yang diselenggarakan oleh

perusahan-perusahaan campuran antara Pemerintah Daerah dan Swasta.

Sehingga menurut Puspita dan Shofawati (2018: 807) tujuan awal

didirikannya BPD adalah untuk mengemban misi publik.

Menurut Hamudy dalam Cahyono dan Rani (2017: 20) BPD juga

memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai berikut:

a. Mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah

untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat;

b. Sebagai penyimpan kas daerah;

c. Sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BPD berupaya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit/pembiayaan

dalam melaksanakan tugasnya. Karena menguasai jaringan operasional di

daerah dan menguasai medan daerah, maka BPD bisa menjadi juara di

Page 72: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

53

daerah. Selain itu, BPD juga memiliki ikatan emosional dengan kepala

daerah seperti Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Bupati, dan

Wali Kota dan tentu saja adanya kedekatan dengan masyarakat daerah

(Cahyono & Rani, 2017: 21).

BPD Syariah merupakan bank pembangunan daerah sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962, yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. BPD Syariah

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bank pembangunan daerah

yang berjenis bank umum syariah.

B. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu mengenai kinerja

keuangan pada bank syariah hasil spin-off dan bank syariah hasil konversi.

Tabel.2.6.Penelitian Terdahulu

No. Judul Penulis

(Tahun) Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Dampak

Kebijakan

Spin-off

terhadap

Kinerja

Keuangan

Bank Syariah

Amalia

Nasuha

(2012)

Terdapat

perbedaan kinerja

pada variabel aset,

pembiayaan, DPK,

dan NPF antara

sebelum dan

sesudah spin-off.

Sedangkan

Meneliti

mengenai

kinerja

keuangan pada

bank syariah

hasil spin-off.

Dalam

penelitian ini

Dalam penelitian

ini menggunakan

variabel rasio

keuangan NI dan

BOPO. Metode

analisis data yang

digunakan pada

penelitian tersebut

Page 73: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

54

variabel laba

bersih, CAR, FDR,

ROA, dan ROE

tidak menunjukkan

perbedaan kinerja

antara satu tahun

sebelum dan satu

tahun sesudah

spin-off.

sama-sama

menggunakan

variabel CAR,

NPF, FDR, dan

ROA, serta

sama-sama

menggunakan

sampel

penelitian bank

hasil spin-off

pada Bank BJB

Syariah.

adalah Wilcoxon

Match Pairs Test

sedangkan pada

penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test.

2. The

Conversion

Effects of

Islamic Unit to

Full Fledged

System Islamic

Banks in

Indonesia

Dodik

Siswantoro

(2012)

Dalam jangka

pendek, konversi

tidak berpengaruh

terhadap deposito,

total aset, jumlah

cabang dan

pegerakan saham,

meskipun

demikian, bank-

bank tersebut

memiliki prospek

Meneliti

mengenai

kinerja pada

bank yang

melakukan

konversi.

Dalam penelitian

tersebut

menggunakan

variabel total aset,

deposito,

pendapatan bersih,

jumlah kantor

cabang, dan harga

sama sedangkan

dalam penelitian

ini menggunakan

Page 74: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

55

yang menjanjikan

saat menjalankan

sistem

operasional

berbasis syariah

secara penuh.

variabel CAR,

NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR.

Metode analisis

data yang

digunakan pada

penelitian tersebut

adalah Wilcoxon

Test sedangkan

pada penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test.

3. Studi Kinerja

PT BNI

Syariah

Sesudah

Pemisahan

(Spin off) dari

PT Bank BNI

(Persero) Tbk

Achmad

Chotib dan

Wiwik

Utami

(2014)

Tidak terdapat

perbedaan pada

kinerja BNI

Syariah sebelum

dan sesudah spin-

off dari rasio

CAR, NPF, ROA,

ROE, dan FDR.

Meneliti

mengenai

kinerja

keuangan pada

bank syariah

hasil spin-off.

Dalam

penelitian ini

Metode analisis

data pada

penelitian tersebut

menggunakan

Paired Sample T

Test dan

Independent

Samples T Test

Page 75: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

56

Sedangkan dari

NPM terdapat

perbedaan. Selain

itu, perbandingan

BNI Syariah dan

BJB Syariah

setelah spin-off

menunjukkan

tidak terdapat

perbedaan dari

rasio NPF, NPM,

ROA, dan ROE.

Sedangkan CAR

dan FDR

menunjukkan ada

perbedaan.

sama-sama

menggunakan

variabel rasio

keuangan CAR,

NPF, ROA, dan

FDR, serta

sama-sama

menggunakan

sampel

penelitian pada

Bank BJB

Syariah.

sedangkan pada

penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test. Dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel rasio

keuangan NI dan

BOPO.

4. Analisis

Perbandingan

Kinerja

Keuangan

Bank Umum

Syariah Hasil

Spin-off dan

Saraya Izazi

Syarafina

Hisyam dan

Dina Fitrisia

Septiarini

(2016)

Pada rasio CAR,

NPF, ROA, BOPO

dan FDR

menunjukkan tidak

terdapat perbedaan

kinerja keuangan

bank umum

Variabel dalam

penelitian ini

sama-sama

menggunakan

variabel CAR,

NPF, ROA,

BOPO dan

Dalam penelitian

ini menggunakan

variabel NI. Objek

penelitian tersebut

adalah bank

syariah hasil spin-

off dan bank

Page 76: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

57

Non Spin-off

Periode 2013-

2015

syariah hasil spin-

off dan non spin-

off.

FDR. Metode

analisis data

penelitian ini

sama-sama

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-

Whitney Test.

syariah hasil

akuisisi sedangkan

objek penelitian ini

adalah bank

syariah hasil spin-

off dan bank

syariah hasil

konversi.

5. Financial

Performance

Islamic

Banking Unit

in Indonesia: A

Comparative

Study Private

Banks and

Regional

Development

Banks

Hamdi

Agustin

(2016)

Kinerja UUS BPD

lebih baik dari

UUS bank swasta.

Variabel dummy

(DIBU), LDR, dan

CAR berpengaruh

positif terhadap

kinerja yang

diukur dengan

ROA. Variabel

Deposito

berpengaruh

negatif terhadap

kinerja yang

Meneliti

mengenai

kinerja

keuangan pada

BPD Syariah.

Penelitian

tersebut

sama-sama

menggunakan

variabel CAR,

NPF, ROA, dan

FDR.

Metode analisis

data pada

penelitian tersebut

menggunakan

regresi data panel

sedangkan pada

penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test. Objek

penelitian tersebut

adalah UUS BPD

Page 77: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

58

diukur dengan

ROA. Variabel

Aset (SIZE) tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

yang diukur

dengan ROA.

dan UUS bank

swasta sedangkan

objek penelitian ini

adalah BPD

Syariah hasil spin-

off dan hasil

konversi.

6. Analisis

Perbandingan

Kinerja

Keuangan

Perbankan

Syariah

Sebelum dan

Sesudah

Memisahkan

Diri (Spin-off)

pada PT Bank

BRI Syariah

Ummi Farida

(2017)

Pada rasio BOPO,

NPF, dan FDR

menunjukkan

adanya perbedaan

yang signifikan

pada Bank BRI

Syariah sebelum

dan sesudah spin-

off. Sedangkan

pada rasio CAR

dan ROA

menunjukkan tidak

terdapat perbedaan

yang signifikan.

Meneliti

mengenai

kinerja

keuangan pada

bank syariah

hasil spin-off.

Dalam

penelitian ini

sama-sama

menggunakan

variabel CAR,

NPF, ROA,

BOPO, dan

FDR.

Dalam penelitian

ini menggunakan

variabel NI.

Analisis data pada

penelitian tersebut

menggunakan

Paired Sample T

Test sedangkan

pada penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test.

7. Meretas Reaksi

Jalan Panjang

Talbani

Farlian dan

Sebagian besar

para pemangku

Meneliti

mengenai

Metode analisis

data pada

Page 78: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

59

Bank Aceh

Konversi

Syariah

Nur Aidar

(2017)

kepentingan

memiliki reaksi

yang positif atau

mendukung atas

keputusan Bank

Aceh untuk

melakukan

konversi menjadi

Bank Aceh

Syariah secara

menyeluruh.

konversi salah

BPD yang

menjadi bank

umum syariah

yaitu Bank

Aceh Syariah.

penelitian tersebut

adalah deskriptif

kualitatif

sedangkan pada

penelitian

kuantitatif ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test. Dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel CAR,

NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR.

8. The Indonesian

Islamic Bank’s

Spin-off: A

Study in

Regional

Development

Banks

Ismawati

Haribowo

(2017)

Tidak ada satupun

UUS yang dimiliki

oleh BPD yang

total asetnya dapat

mencapai 50% dari

total aset bank

induknya.

Meneliti

mengenai

spin-off pada

BPD Syariah.

Metode analisis

data di penelitian

tersebut adalah

Autoregressive

Integrated Moving

Average (ARIMA),

simulasi, dan

Page 79: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

60

deskriptif kualitatif

sedangkan pada

penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test.

9. Kinerja

Keuangan

Sesudah dan

Sebelum Spin-

off Unit Usaha

Syariah ke

Bank Umum

Syariah

Amin

Kuncoro dan

Heru

Yulianto

(2018)

Adanya perbedaan

kinerja keuangan

yang dilihat dari

rasio FDR, ROA,

dan BOPO antara

sebelum dan

sesudah spin-off.

Meneliti

mengenai

kinerja

keuangan pada

bank syariah

hasil spin-off.

Di penelitian ini

sama-sama

menggunakan

variabel FDR,

ROA, dan

BOPO.

Dalam penelitian

ini menggunakan

variabel rasio

keuangan CAR,

NPF, dan NI.

Selain itu, pada

penelitian ini tidak

hanya

menggunakan uji t

test, namun juga

dengan uji Mann-

Whitney Test.

10. Persepsi

Masyarakat

Tentang Akan

Early Ridho

Kismawadi

dan Uun

Masyarakat

mendukung Bank

Aceh untuk

Meneliti

mengenai

konversi salah

Metode analisis

data pada

penelitian tersebut

Page 80: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

61

Dikonversikan

nya Bank

Konvensional

ke Bank

Syariah di

Aceh Studi

Kasus di Kota

Langsa

Dwi Al

Muddatstsir

(2018)

konversi menjadi

bank syariah.

Namun

masyarakat

berharap

Bank Aceh

Syariah dapat

memberikan

fasilitas yang

berkualitas sama

bahkan lebih baik

dibanding saat

menjadi bank

konvensional.

BPD yang

menjadi bank

umum syariah

yaitu Bank

Aceh Syariah.

adalah deskriptif

kualitatif

sedangkan pada

penelitian

kuantitatif ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test. Dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel CAR,

NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR.

11. Motivasi dan

Strategi

Konversi ke

Syariah Bank

Pembangunan

Daerah (Studi

Kasus BPD

NTB)

Abiyyu

Hanif

Putranto

(2018)

Motivasi Bank

NTB untuk

melakukan

konversi menjadi

bank syariah yaitu

kepemimpinan dari

Kepala Daerah,

perkembangan

Meneliti

mengenai

konversi salah

BPD yang

menjadi bank

umum syariah

yaitu Bank

NTB Syariah.

Penelitian tersebut

menggunakan

pendekatan

kualitatif dengan

menggunakan

metode analisis

miles dan

huberman

Page 81: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

62

industri halal dan

adanya kewajiban

pemisahan UUS

menjadi BUS.

Strategi yang

dilakukan Bank

NTB yaitu

melakukan

training, OJT, dan

rekrutmen tenaga

ahli; bekerja sama

dengan konsultan

yang ahli

dibidangnya; dan

sosialisasi kepada

seluruh

stakeholder BPD

NTB.

sedangkan dalam

penelitian ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif dengan

menggunakan

metode analisis

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test. Dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel CAR,

NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR.

12. Fungsi

Intermediary

Bank Aceh

Setelah

Melakukan

Purwanto

(2018)

Terdapat

perbedaan yang

signifikan pada

Pembiayaan dan

DPK setelah

Meneliti

mengenai

konversi salah

BPD yang

menjadi bank

Metode analisis

data pada

penelitian tersebut

adalah Paired

Samples T Test

Page 82: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

63

Konversi

Menjadi Bank

Umum Syariah

melakukan

konversi menjadi

Bank Aceh

Syariah.

umum syariah

yaitu Bank

Aceh Syariah.

sedangkan pada

penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test. Dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel CAR,

NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR.

13. Business

Analysis in

Conversion of

Regional

Development

Bank Into

Sharia

Banking: Case

Study In NTB

Province,

Indonesia

Hanif

Rahmatullah,

Rachmat

Sudarsono,

dan Ratna

Komara

(2018)

Dengan

menggunakan

Quantitative

Strategic Planning

Matrix (QSPM)

strategi terbaik

untuk Bank NTB

adalah untuk

konversi menjadi

bank berbasis

syariah. Bahkan

Meneliti

mengenai

konversi salah

BPD yang

menjadi bank

umum syariah

yaitu Bank

NTB Syariah.

Penelitian tersebut

menggunakan

pendekatan

manajerial dengan

metode perumusan

strategi QSPM dan

metode penilaian

bisnis

menggunakan

Dividend

Discounted Model

Page 83: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

64

saat menggunakan

metode penilaian

bisnis, Bank NTB

dengan bisnis

berbasis syariah

menghasilkan

lebih besar nilai

dari bisnis inti

konvensional Bank

NTB yang ada.

sedangkan pada

penelitian ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif dengan

analisis

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test.

14. Analisis

Kinerja

Keuangan

Bank Aceh

Setelah

Konversi

Periode 2016-

2018

Berdasarkan

Peraturan

Otoritas Jasa

Keuangan

Nomor

Hanifa

Assofia

(2019)

Kinerja keuangan

Bank Aceh dari

sisi rentabilitas

mendapat

peringkat dua

artinya rentabilitas

memadai, laba

melebihi target dan

mendukung

pertumbuhan

permodalan bank.

Begitupun dari sisi

permodalan juga

Meneliti

mengenai

kinerja

keuangan salah

satu BPD yaitu

Bank Aceh

yang konversi

menjadi bank

umum syariah.

Sampel penelitian

ini tidak hanya

pada Bank Aceh

Syariah, namun

juga pada Bank

NTB Syariah

sebagai sampel

BPD Syariah hasil

konversi dan Bank

BJB Syariah

sebagai sampel

BPD Syariah hasil

spin-off.

Page 84: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

65

8/POJK.03/

2014

mendapat

peringkat dua

artinya bank

memiliki kualitas

dan kecukupan

permodalan yang

memadai relatif

terhadap profil

risikonya, yang

disertai dengan

pengelolaan

permodalan yang

kuat sesuai dengan

karakteristik, skala

usaha, dan

kompleksitas

usaha bank.

15. Pengaruh

Konversi Bank

Konvensional

Menjadi Bank

Syariah

terhadap

Sinathrya

Al Kautsar,

Lusiana

Indra,

Taufan

Prasojo

Tingkat risiko

pada Bank Aceh

Syariah lebih

rendah dibanding

saat menjadi bank

konvensional.

Meneliti

mengenai

konversi yang

dilakukan oleh

salah satu BPD

yaitu Bank

Metode analisis

data yang

digunakan pada

penelitian tersebut

adalah Z-Score dan

Paired Samples T

Page 85: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

66

Risiko

Kebangkrutan

Studi Kasus

pada Bank

Aceh

Wicaksono

S., dan

Dewi

Hanggraeni

(2019)

Aceh Syariah.

Penelitian ini

sama-sama

menggunakan

variabel ROA.

Test sedangkan

pada penelitian ini

menggunakan

Independent

Samples T Test

dan Mann-Whitney

Test. Dalam

penelitian ini

menggunakan

rasio CAR, NPF,

NI, BOPO, dan

FDR.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2014: 128)

adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting, jadi

dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang

melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang

paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu

bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Page 86: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

67

Gambar.2.7.Kerangka Pemikiran

Kinerja Keuangan BPD Syariah

Hasil Spin-off (Bank BJB

Syariah)

Kinerja Keuangan BPD Syariah

Hasil Konversi (Bank Aceh

Syariah dan Bank NTB Syariah)

CAR NPF ROA NI BOPO FDR

Uji Normalitas Data

Data Berdistribusi Normal

Interpretasi

Kesimpulan

Data Tidak Berdistribusi Normal

Uji Beda

Independet Samples T Test

Uji Beda

Mann-Whitney Test

Beberapa UUS BPD mengalami berbagai kendala jika melakukan pemisahan (spin-off).

Sampai saat ini pun tidak ada UUS yang nilai asetnya mencapai 50% dari total nilai aset

bank induknya dan semakin dekatnya batas waktu pemisahan UUS menjadi BUS yang

dapat dilakukan dengan cara spin-off atau konversi, sehingga jika UUS tidak melakukan

pemisahan dari bank induknya maka akan dikenakan cabut izin usaha UUS.

Kinerja keuangan menurut Agustin dan Darmawan (2018) dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan di perbankan. Untuk mengukur kinerja

keuangan menurut Kasmir (2019) dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan.

Page 87: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

68

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2014: 134).

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

H01 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah

hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau

dari rasio keuangan CAR.

Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil

konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari

rasio keuangan CAR.

2. Non Performing Financing (NPF)

H02 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah

hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau

dari rasio keuangan NPF.

Page 88: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

69

Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil

konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari

rasio keuangan NPF.

3. Return On Asset (ROA)

H03 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah

hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau

dari rasio keuangan ROA.

Ha3 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil

konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari

rasio keuangan ROA.

4. Net Imbalan (NI)

H04 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah

hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau

dari rasio keuangan NI.

Ha4 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil

konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari

rasio keuangan NI.

Page 89: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

70

5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

H05 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah

hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau

dari rasio keuangan BOPO.

Ha5 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil

konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari

rasio keuangan BOPO.

6. Financing to Deposit Ratio (FDR)

H06 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan

BPD Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah

hasil konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau

dari rasio keuangan FDR.

Ha6 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off (Bank BJB Syariah) dan BPD Syariah hasil

konversi (Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah) ditinjau dari

rasio keuangan FDR.

Page 90: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

71

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 148).

Dalam penelitian ini, populasi yang ditentukan adalah Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Syariah yang berjenis Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan hingga triwulan I tahun 2020 yakni terdapat tiga BPD

Syariah. BPD Syariah tersebut antara lain Bank BJB Syariah, Bank Aceh

Syariah, dan Bank NTB Syariah.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 149). Metode atau teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonprobability sampling.

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2014: 154). Dari berbagai jenis

teknik sampling nonprobability sampling, teknik penentuan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2014: 156).

Page 91: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

72

Adapun kriteria untuk penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. BPD Syariah yang berjenis Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan selama periode penelitian yaitu triwulan IV tahun 2018

sampai dengan triwulan I tahun 2020, tidak temasuk Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

2. BPD Syariah yang menyajikan laporan keuangan triwulanan selama

periode penelitian yaitu triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I

tahun 2020 dan telah dipublikasikan di website resmi masing-masing bank

maupun website resmi OJK.

3. BPD Syariah merupakan hasil spin-off.

4. BPD Syariah merupakan hasil konversi.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka untuk gambaran proses pengambilian

sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.3.1.Proses Pengambilan Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Sampel

Penelitian

1. BPD Syariah yang berjenis Bank Umum Syariah

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selama

periode penelitian yaitu triwulan IV tahun 2018

sampai dengan triwulan I tahun 2020,

tidak temasuk BPRS dan UUS.

3

Page 92: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

73

2. BPD Syariah yang menyajikan laporan keuangan

triwulanan selama periode penelitian yaitu triwulan

IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun

2020 dan telah dipublikasikan di website resmi

masing-masing bank maupun website resmi OJK.

3

3. BPD Syariah merupakan hasil spin-off. 1

4. BPD Syariah merupakan hasil konversi. 2

Jumlah BPD Syariah sebagai sampel penelitian 3

Jumlah Data Penelitian (3 bank x 6 variabel x 6 triwulan) 108

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa berdasarkan empat kriteria yang telah

ditentukan, maka terpilih tiga sampel penelitian yang mewakili. Adapun

sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.3.2.Sampel Penelitian

No. Nama BPD Syariah Kategori Sampel

1. Bank BJB Syariah BPD Syariah hasil spin-off

2. Bank Aceh Syariah BPD Syariah hasil konversi

3. Bank NTB Syariah BPD Syariah hasil konversi

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Bank BJB Syariah merupakan sampel BPD

Syariah hasil spin-off. Kemudian, Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah

merupakan sampel BPD Syariah hasil konversi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada BPD Syariah hasil spin-off yaitu Bank BJB

Syariah dan BPD Syariah hasil konversi yaitu Bank Aceh Syariah dan Bank

Page 93: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

74

NTB Syariah. Adapun waktu periode penelitian ini yaitu periode triwulan IV

tahun 2018 hingga triwulan I tahun 2020.

C. Data dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan data kuantitatif.

Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Dalam

penelitian ini menggunakan data runtun waktu (time series) dengan periode

triwulanan yang diambil dari laporan rasio keuangan dalam laporan keuangan

triwulanan pada BPD Syariah yang bersangkutan yaitu berupa rasio keuangan

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Net

Imbalan (NI), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

dan Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan rentang waktu dari triwulan IV

tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020.

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono,

2014:_223). Sumber data sekunder yang digunakan pada penelitian ini berasal

dari laporan keuangan triwulanan yang dipublikasi melalui website resmi bank

yang menjadi sampel dalam penelitian ini yakni Bank BJB Syariah, Bank

Aceh Syariah, dan Bank NTB Syariah.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan cara untuk memperoleh

Page 94: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

75

data pada tempat penelitian yang diperoleh melalui buku-buku, peraturan-

peraturan, atau laporan relevan yang ada pada objek penelitian. Data yang

diperoleh biasanya data sekunder. Dalam hal ini, data penelitian diperoleh dari

laporan keuangan triwulanan yang dipublikasi melalui website resmi bank

yang menjadi sampel dalam penelitian ini yakni Bank BJB Syariah, Bank

Aceh Syariah, dan Bank NTB Syariah.

Selain itu, peneliti juga melakukan studi kepustakaan (library research).

Studi kepustakaan bertujuan untuk memperoleh konsep dan landasan teori

dengan mengumpulkan dan membaca beberapa literatur berupa buku, jurnal

ilmiah, artikel, dan sejenisnya yang berkaitan dengan aspek yang diteliti dalam

penelitian ini.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian komparatif ini menggunakan

analisis statistik. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua tahap

yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana cara

mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau mengurai data sehingga

mudah dipahami (Siregar, 2017: 2). Salah satu cara yang dapat digunakan

dalam mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau mengurai data

yaitu dengan menentukan ukuran data seperti nilai terendah (minimum), nilai

tertinggi (maximum), dan nilai rata-rata (mean).

Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk

menguji, menaksir, dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang

Page 95: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

76

diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu

populasi (Siregar, 2017: 2). Dalam praktiknya metode statistik inferensial itu

cukup beragam dan salah satu kriteria penting dalam pemilihan metode

statistik yang akan digunakan adalah melihat distribusi sebuah data. Jika data

variabel yang diuji berdistribusi normal maka data variabel tersebut dapat

dilakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan metode statistik

parametrik. Namun jika data variabel tidak berdistribusi normal maka data

variabel tersebut tidak dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan

menggunakan metode parametrik, melainkan menggunakan metode

nonparametrik (Santoso, 2018: 264). Statistik inferensial dalam penelitian ini

menggunakan analisis parametrik dengan uji Independent Samples T Test dan

analisis nonparametrik dengan uji Mann-Whitney Test dengan menggunakan

aplikasi IBM SPSS Statistics versi 22.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana

cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau mengurai data

sehingga mudah dipahami (Siregar, 2017: 2). Statistik deskriptif dalam

penelitian ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi

(maximum), dan nilai rata-rata (mean) dari masing-masing rasio keuangan

yang diujikan sebagai variabel penelitian yaitu CAR, NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR yang dimiliki oleh BPD Syariah yang menjadi sampel

dalam penelitian ini selama periode triwulan IV tahun 2018 sampai dengan

triwulan I tahun 2020.

Page 96: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

77

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan

gambaran mengenai kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi. Perbandingan kinerja keuangan antara BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ini akan terlihat

pada nilai rata-rata (mean) dari masing-masing rasio keuangan sebagai

indikator kinerja keuangan. Namun nilai rata-rata (mean) tersebut belum

dapat digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini. Oleh karena

itu diperlukan uji beda lebih lanjut dengan cara menyesuaikan distribusi

datanya.

2. Uji Normalitas Data

Pengujian asumsi distribusi normal bertujuan untuk mempelajari

apakah distribusi sampel yang terpilih berasal dari sebuah distribusi

populasi normal atau tak normal (Kadir, 2016: 143). Penggunaan statistika

inferensial terutama statistika parametrik mensyaratkan atau

mengasumsikan data berdistribusi normal. Oleh karena itu, analisis tentang

distribusi normal merupakan analisis pendahuluan dan menjadi prasyarat

apakah suatu teknik analisis statistika dapat digunakan untuk menguji

hipotesis. Jika seandainya dari hasil analisis ternyata data tidak

berdistribusi normal, dapat digunakan beberapa teknik analisis statistika

nonparametrik sebagai alternatif (Kadir, 2016: 144).

Uji normalitas data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan uji One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Menurut Kadir (2016: 147) perumusan

Page 97: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

78

hipotesis dalam pengujian normalitas data hasil penelitian dengan uji

Kolmogrov-Smirnov yaitu sebagai berikut:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas data yaitu:

a. Jika nilai asymp. sig. atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

sehingga data berdistribusi normal.

b. Jika nilai asymp. sig. atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

sehingga data tidak berdistribusi normal.

Jika dari hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa data berdistribusi

normal maka akan dilanjutkan pengujian hipotesis dengan menggunakan

analisis parametrik dengan uji Independent Samples T Test. Namun jika

hasil uji normalitas data diketahui bahwa data tidak berdistribusi normal

maka akan dilanjutkan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis

nonparametrik dengan uji Mann-Whitney Test.

3. Uji Independent Samples T Test

Santoso (2018: 273) menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan uji dua

sampel adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean)

antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Jadi, uji

Independent Sample T-Test merupakan analisis parametrik yang

digunakan untuk menguji apakah dua sampel yang independen atau tidak

berhubungan ini memiliki nilai rata-rata yang berbeda secara signifikan.

Page 98: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

79

Uji t dua sampel dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah

menguji sama atau tidaknya varians dari dua populasi. Setelah itu, baru

dapat dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan rata-rata

populasi. Pada dasarnya uji t mensyaratkan adanya kesamaan varians dari

dua populasi yang diuji, namun jika asumsi tersebut tidak terpenuhi maka

SPSS akan menyediakan alternatif jawaban uji t yang lain (Santoso,

2018:_277).

Untuk mengetahui apakah ada kesamaan varians pada kedua populasi,

maka dapat dilakukan melaui uji F yang nilainya dapat dilihat pada

Levene’s test for Equality Variances pada hasil uji Independent Samples T

Test. Adapun hipotesis untuk pengujian varians yaitu sebagai berikut:

H0 : Kedua varians populasi adalah sama.

Ha : Kedua varians populasi adalah tidak sama.

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai sig. atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima sehingga

kedua varians sama.

b. Jika nilai sig. atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak sehingga kedua

varians tidak sama.

Jika kedua varians sama maka menggunakan dasar equal variance

assumed (diasumsikan kedua varian sama) untuk t hitung. Namun jika

kedua varians tidak sama maka menggunakan dasar equal variance not

assumed (diasumsikan kedua varians tidak sama) untuk t hitung.

Page 99: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

80

Setelah uji asumsi kesamaan varians selesai, selanjutnya dilakukan

analisis dengan menggunakan uji t untuk mengetahui apakah rata-rata

kedua populasi berbeda secara signifikan. Adapun hipotesis uji

Independent Samples T Test dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Jika nilai sig. atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika nilai sig. atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

4. Uji Mann-Whitney Test

Uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel

bebas (independent). Uji Mann-Whitney (U) adalah uji nonparametrik

yang tergolong kuat sebagai pengganti uji t. Jika dalam statistik uji t

menguji parameter perbedaan dua rata-rata sampel yang asumsi distribusi

populasinya harus normal dan variansnya harus homogen, maka pada uji

Mann-Whitney asumsi normalitas dan homogenitas tidak diperlukan yang

penting level pengukurannya minimal ordinal dan variabel yang akan diuji

merupakan variabel kontinu (Kadir, 2016: 489).

Page 100: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

81

Hipotesis yang digunakan pada uji Mann-Whitney Test dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai sig. atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika nilai sig. atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel menurut Sugiyono (2014: 95) adalah sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

Tabel.3.3.Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Definisi

Operasional Pengukuran Variabel

Skala

Ukur

1. Capital

Adequacy

Ratio

Rasio yang

digunakan untuk

mengukur

Modal

Aset Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR)

x 100%

Rasio

Page 101: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

82

(CAR) kecukupan modal

yang dimiliki oleh

suatu bank dalam

menunjang aset bank

tersebut yang

mengandung risiko.

2. Non

Performing

Financing

(NPF)

Rasio yang

digunakan untuk

mengukur tingkat

pembiayaan

bermasalah yang

dihadapi oleh suatu

bank syariah.

Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan x 100%

Rasio

3. Return On

Asset

(ROA)

Rasio yang

digunakan untuk

mengukur

kemampuan suatu

bank dalam

menghasilkan laba

dari aset yang

dimiliki oleh bank

tersebut.

Laba Sebelum Pajak

Rata-rata Total Aset x 100%

Rasio

Page 102: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

83

4. Net

Imbalan

(NI)

Rasio yang

digunakan untuk

mengukur

pendapatan bagi

hasil bersih yang

mampu dihasilkan

dari aktiva produktif

yang dimiliki oleh

bank syariah

tersebut.

Pendapatan Penyaluran Dana

Setelah Bagi Hasil –

(Imbalan dan Bonus)

Rata-rata Total Aktiva Produktif

x 100%

Rasio

5. Biaya

Operasiona

l terhadap

Pendapatan

Operasiona

l (BOPO)

Rasio yang

digunakan untuk

mengukur tingkat

efisiensi pada suatu

bank dan

kemampuan

manajemen bank

tersebut dalam

mengendalikan biaya

operasional terhadap

pendapatan

operasional.

Beban Operasional

Pendapatan Operasional x 100%

Rasio

Page 103: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

84

6. Financing

to Deposit

Ratio

(FDR)

Rasio yang

digunakan untuk

mengukur tingkat

likuiditas pada bank

syariah dengan

membandingkan

total pembiayaan

yang disalurkan oleh

bank syariah

terhadap total dana

pihak ketiga.

Total Pembiayaan

Total Dana Pihak Ketiga x 100%

Rasio

Page 104: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

85

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank BJB Syariah

Pendirian Bank BJB Syariah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit

Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk pada 20 Mei 2000. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh

keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah. (2020)

Setelah sepuluh tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah,

manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

berpandangan perlu untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah dan

mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan

market share perbankan syariah. Oleh karena itu, dengan persetujuan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk memutuskan untuk menjadikan Divisi/Unit

Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah. (2020)

Sebagai tindak lanjut keputusan RUPS tersebut maka pada 15 Januari

2010 didirikan Bank BJB Syariah. Bank tersebut didirikan berdasarkan

Akta Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan

disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor AHU.04317.AH.01.01 tanggal 26 Januari 2010. Pada saat

Page 105: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

86

pendirian tersebut, Bank BJB Syariah memiliki modal disetor sebesar

Rp500.000.000.000 dengan komposisi Pemegang saham PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk sebesar

Rp495.000.000.000 dan PT Banten Global Development sebesar

Rp5.000.000.000. (2020)

Surat Izin Usaha Nomor 12/629/DPbS diperoleh dari Bank Indonesia

pada 30 April 2010. Setelah itu, pada 6 Mei 2010 Bank BJB Syariah

memulai usahanya dengan terlebih dahulu dilaksanakan cut off dari

Divisi/Unit Usaha Syariah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk yang menjadi cikal bakal Bank BJB syariah. (2020)

Berkat komitmen yang kuat dari Pemegang saham Bank BJB Syariah

maka dilakukan penambahan modal disetor pada 21 Juni 2011. PT Banten

Global Development menambahkan modal disetor sebesar

Rp7.000.000.000 sehingga total modal disetor Bank BJB Syariah menjadi

Rp507.000.000.000 dengan komposisi Pemegang saham PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk sebesar

Rp495.000.000.000 dan PT Banten Global Development sebesar

Rp.12.000.000.000. Langkah ini berdasarkan Akta Nomor 10

tentang penambahan modal disetor yang dibuat oleh Notaris Popy Kuntari

Sutresna dan disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Nomor AHU-AH.01.10-23713 tanggal 25 Juli 2011. (Bank BJB Syariah, 2020)

Pada 28 November 2018 berdasarkan Akta Nomor 080 perihal

Pelaksanaan Putusan Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya Tahun 2018

Page 106: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

87

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan PT

Banten Global Development selaku Pemegang saham kembali

menambahkan modal disetor. Total modal disetor Bank BJB Syariah

menjadi Rp1.510.890.123.995 dengan komposisi Pemegang saham PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk sebesar

Rp1.496.890.123.995 dan PT Banten Global Development sebesar

Rp14.000.000.000.

Akta Pendirian Bank BJB Syariah telah beberapa kali diubah dan

terakhir diubah dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham

Lainnya PT Bank Jabar Banten Syariah Nomor 080 tanggal 28 November

2018 yang dibuat di hadapan Notaris R. Tendy Suwarman, S.H. dan

disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor AHU-AH-01.03-0280781. Hal ini merupakan tindak lanjut

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten selaku Pemegang Saham Pengendali. (Bank BJB Syariah, 2020)

Kantor Pusat Bank BJB Syariah berlokasi di Jalan Braga nomor 135

kota Bandung. Hingga akhir tahun 2019 Bank BJB Syariah memiliki

delapan Kantor Cabang, lima puluh lima Kantor Cabang Pembantu, dua

Kantor Kas, tiga Mobil Kas Keliling, empat Payment Point dan delapan

puluh dua Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di Provinsi Jawa

Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Selain itu, Bank BJB Syariah juga

memiliki jaringan ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia.

(Bank BJB Syariah, 2020: 46-49).

Page 107: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

88

Adapun perkembangan total aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan

yang disalurkan yang dimiliki oleh Bank BJB Syariah selama periode

triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 yaitu sebagai

berikut:

Tabel.4.1.Perkembangan Total Aset, DPK, dan PYD pada Bank BJB

Syariah Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

Periode Total Aset

(dalam jutaan)

DPK

(dalam jutaan)

PYD

(dalam jutaan)

Triwulan IV Tahun 2018 Rp6.741.449 Rp5.182.147 Rp4.658.962

Triwulan I Tahun 2019 Rp6.636.490 Rp5.132.079 Rp4.818.063

Triwulan II Tahun 2019 Rp7.003.253 Rp5.524.338 Rp5.043.256

Triwulan III Tahun 2019 Rp7.321.301 Rp5.674.166 Rp5.213.008

Triwulan IV Tahun 2019 Rp7.723.202 Rp5.788.150 Rp5.415.364

Triwulan I Tahun 2020 Rp7.330.677 Rp5.593.292 Rp5.386.519

Sumber: Laporan Triwulanan Bank BJB Syariah (Data diolah, 2020) (2020)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa selama periode triwulan IV tahun 2018

sampai dengan triwulan I tahun 2020 secara umum total aset, dana pihak

ketiga, dan pembiayaan yang disalurkan yang dimiliki oleh Bank BJB

Syariah mengalami fluktuatif. Adapun hingga periode triwulan I tahun

2020 tercatat Bank BJB Syariah memiliki total aset mencapai Rp7,33

triliun, dana pihak ketiga mencapai Rp5,59 triliun dan pembiayaan yang

disalurkan mencapai Rp5,38 triliun.

2. Bank Aceh Syariah

Bank milik Pemerintah Daerah di Aceh didirikan atas prakarsa Dewan

Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh (sekarang disebut Pemerintah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Setelah itu, persetujuan Dewan

Page 108: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

89

Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan Provinsi Aceh di Kutaraja (sekarang

Banda Aceh) pun didapatkan dengan Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5

tanggal 7 September 1957. Beberapa orang yang mewakili Pemerintah

Daerah menghadap Mula Pangihutan Tamboenan, wakil Notaris di

Kutaraja, untuk mendirikan suatu Bank dalam bentuk Perseroan Terbatas

yang bernama “PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV” dengan modal dasar

sebesar Rp25.000.000. (Bank Aceh Syariah, 2020)

Perubahan Akta dilakukan beberapa kali. Setelah itu, pada 2 Februari

1960 diperoleh izin pendirian dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 12096/BUM/II dan peengesahan bentuk hukum dengan Surat

Keputusan Menteri Kehakiman Nomor J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960.

PT Bank Kesejahteraan Aceh NV pada saat itu dipimpin oleh Teuku

Djafar sebagai Direktur dan Komisaris terdiri atas Teuku Soelaiman

Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin dan Moehammad Sanusi.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, semua Bank

milik Pemerintah Daerah yang sudah berdiri sebelumnya harus

menyesuaikan diri dengan UU tersebut. (Bank Aceh Syariah, 2020)

Untuk memenuhi ketentuan tersebut maka pada tahun 1963

Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh membuat Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 1963 sebagai landasan hukum berdirinya Bank

Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Dalam Peraturan Daerah (Perda)

tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian Bank Pembangunan Daerah

Page 109: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

90

Istimewa Aceh adalah untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan

usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional

semesta berencana. (Bank Aceh Syariah, 2020)

Pada 7 April 1973 Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh

mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 54/1973 tentang Penetapan

Pelaksanaan Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Aceh NV menjadi Bank

Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Pada 6 Agustus 1973 secara resmi

peralihan status tersebut dilakukan baik dalam bentuk hukum, hak dan

kewajiban, dan sebagainya. Pada tanggal tersebut pun dianggap

sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. (2020)

Pemerintah Daerah telah melakukan beberapa kali perubahan Perda

untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada Bank

Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, yaitu mulai dari Perda Nomor 10

Tahun 1974, Perda Nomor 6 Tahun 1978, Perda Nomor 5 Tahun 1982,

Perda Nomor 8 Tahun 1988, Perda Nomor 3 Tahun 1993 dan terakhir

Perda Nomor 2 Tahun 1999 tanggal 2 Maret 1999 tentang Perubahan

Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh

menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Perda Nomor 2

Tahun 1999 tersebut pun telah disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor 584.21.343 tanggal 31 Desember 1999. (2020)

Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi

Perseroan Terbatas dilatarbelakangi keikutsertaan Bank Pembangunan

Daerah Istimewa Aceh dalam program rekapitalisasi, berupa peningkatan

Page 110: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

91

permodalan bank yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama Menteri

Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 53/KMK.017/1999 dan

Nomor 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan

Program Rekapitalisasi Bank Umum. Kemudian keputusan tersebut

ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi antara

Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan PT Bank BPD Aceh

di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999. (Bank Aceh Syariah, 2020)

Perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas

ditetapkan dengan Akta Notaris Husni Usman, S.H. Nomor 55 tanggal 21

April 1999 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh

disingkat PT Bank BPD Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan Nomor C-8260

HT.01.01.TH.99 tanggal 6 Mei 1999. Dalam Akta Pendirian Perseroan

ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar Rp150 miliar. (2020)

Sesuai dengan Akta Notaris Husni Usman, S.H. Nomor 42 tanggal 30

Agustus 2003, modal dasar ditempatkan PT Bank BPD Aceh ditambah

menjadi Rp500 miliar. Kemudian sesuai Pernyataan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham pada 15 Desember 2008 berdasarkan Akta

Nomor 10 tentang peningkatan modal dasar Perseroan yang dibuat oleh

Notaris Husni Usman maka PT Bank BPD Aceh kembali meningkatkan

modal dasar menjadi Rp1.500.000.000.000 dan melakukan perubahan

nama Perseroan menjadi PT Bank Aceh. Perubahan tersebut disahkan

dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-

Page 111: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

92

44411.AH.01.02 tanggal 9 September 2009. Perubahan nama menjadi PT

Bank Aceh juga telah disahkan dengan Keputusan Gubernur Bank

Indonesia Nomor 12/61/KEP.GBI/2010 tanggal 29 September 2010. (2020)

Bank menambahkan aktivitas perbankan syariah dalam aktivitas

komersialnya dengan membentuk Unit Usaha Syariah setelah diperoleh

izin pembukaan Kantor Cabang Syariah dengan diterimanya Surat Bank

Indonesia Nomor 6/4/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004. Kemudian pada

5 November 2004 secara resmi bank mulai melakukan kegiatan

operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut. (2020)

Sejarah baru mulai diukir oleh Bank Aceh melalui hasil Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Mei 2015 memutuskan

bahwa Bank Aceh melakukan perubahan kegiatan usaha dari sistem

konvensional menjadi sistem syariah seluruhnya. Setelah itu, proses

konversi pun dimulai dengan tim konversi Bank Aceh dengan diawasi oleh

OJK. Setelah melalui berbagai tahapan dan proses perizinan yang

disyaratkan oleh OJK akhirnya Bank Aceh mendapatkan izin operasional

konversi dari Dewan Komisioner OJK Pusat untuk perubahan kegiatan

usaha dari sistem konvensional ke sistem syariah secara menyeluruh. (2020)

Izin operasional konversi tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan

Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-44/D.03/2016 tanggal 1 September

2016 Perihal Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum

Konvensional Menjadi Bank Umum Syariah PT Bank Aceh Syariah yang

diserahkan langsung oleh Dewan Komisioner OJK kepada Gubernur

Page 112: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

93

Aceh Zaini Abdullah melalui Kepala OJK Provinsi Aceh Ahmad Wijaya

Putra di Banda Aceh. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa

kegiatan operasional Bank Aceh Syariah dapat dilaksanakan setelah

diumumkan kepada masyarakat selambat-lambatnya sepuluh hari dari

pemberian izin usaha. Perubahan sistem operasional dilaksanakan pada 19

September 2016 secara serentak pada seluruh jaringan kantor Bank Aceh

Syariah. Sejak tanggal tersebut juga Bank Aceh Syariah telah dapat

melayani seluruh nasabah dan masyarakat dengan sistem syariah murni

mengutip Ketentuan PBI Nomor 11/15/PBI/2009. (Bank Aceh Syariah, 2020)

Konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah diharapkan dapat

membawa dampak positif pada seluruh aspek kehidupan ekonomi dan

sosial masyarakat. Dengan menjadi Bank Umum Syariah, Bank Aceh

Syariah bisa menjadi salah satu titik episentrum pertumbuhan ekonomi

dan pembangunan daerah yang lebih optimal. (Bank Aceh Syariah, 2020)

Kantor Pusat Bank Aceh Syariah berlokasi di Jalan Mr. Mohd. Hasan

nomor 89 Batoh Banda Aceh. Hingga akhir tahun 2019 Bank Aceh

memiliki satu Kantor Pusat, dua puluh enam Kantor Cabang, sembilan

puluh Kantor Cabang Pembantu, dua puluh tujuh Kantor Kas, delapan

belas Payment Point, dua belas Mobil Kas Keliling, dan 295 ATM yang

tersebar dalam wilayah Provinsi Aceh dan kota Medan (Bank Aceh

Syariah, 2020: 67-70).

Adapun perkembangan total aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan

yang disalurkan yang dimiliki oleh Bank Aceh Syariah selama periode

Page 113: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

94

triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 yaitu sebagai

berikut:

Tabel.4.2.Perkembangan Total Aset, DPK, dan PYD pada Bank Aceh

Syariah Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

Periode Total Aset

(dalam jutaan) DPK

(dalam jutaan) PYD

(dalam jutaan)

Triwulan IV Tahun 2018 Rp23.095.159 Rp18.389.948 Rp13.236.773

Triwulan I Tahun 2019 Rp22.669.529 Rp19.493.518 Rp13.127.542

Triwulan II Tahun 2019 Rp26.118.327 Rp23.118.627 Rp13.186.152

Triwulan III Tahun 2019 Rp22.247.758 Rp19.084.053 Rp13.612.781

Triwulan IV Tahun 2019 Rp25.121.063 Rp20.924.597 Rp14.363.251

Triwulan I Tahun 2020 Rp22.989.667 Rp19.524.212 Rp14.402.038

Sumber: Laporan Triwulanan Bank Aceh Syariah (Data diolah, 2020)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa selama periode triwulan IV tahun 2018

sampai dengan triwulan I tahun 2020 total aset dan dana pihak ketiga pada

Bank Aceh Syariah mengalami fluktuatif sedangkan pembiayaan yang

disalurkan secara umum mengalami peningkatan yang signifikan. Hanya

saja pembiayaan yang disalurkan pada periode triwulan I tahun 2019

sempat mengalami penurunan namun tidak signifikan. Hingga periode

triwulan I tahun 2020 tercatat Bank Aceh Syariah memiliki total aset

mencapai Rp22,98 triliun, dana pihak ketiga mencapai Rp19,52 triliun,

dan pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp14,40 triliun.

3. Bank NTB Syariah

Bank NTB Syariah pertama kali didirikan sebagai Bank Pembangunan

Daerah Nusa Tenggara Barat (BPD NTB). BPD NTB merupakan Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah

Page 114: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

95

Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama-sama dengan Pemerintah

Kabupaten dan Pemerintah Kota se-Nusa Tenggara Barat dengan tujuan

untuk mengelola keuangan daerah, membantu dan mendorong

pertumbuhan perekonomian, dan pemerataan pembangunan daerah Nusa

Tenggara Barat. Inisiasi pendirian didasarkan kepada Peraturan Daerah

Nomor 6 Tahun 1963 dengan nama Bank Pembangunan Daerah Nusa

Tenggara Barat yang berbentuk Perusahaan Daerah dengan modal pertama

kali ditetapkan sebesar Rp60.000.000 dan mulai beroperasi pada tanggal 5

Juli 1964 di bidang perbankan konvensional. (Bank NTB Syariah, 2020)

Seiring dengan perkembangan usaha dan perubahan regulasi tentang

BUMD yang bergerak di bidang perbankan, BPD NTB melakukan

beberapa langkah strategis sebagai upaya untuk meningkatkan peran serta

dalam pembangunan perekonomian daerah, memperkuat daya saing,

memperluas wilayah usaha Bank dan layanan kepada Nasabah, serta

mengantisipasi perkembangan ekonomi nasional maupun global. BPD

NTB menambahkan modal dasar menjadi Rp6.000.000.000 sesuai Perda

Nomor 8 tahun 1984 tanggal 20 Oktober 1984 dan disahkan dengan Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 584.62-546 tanggal 18 Juni

1985. Kemudian, BPD NTB melakukan penyesuaian status dari Bank

Pembangunan Daerah menjadi Perusahaan Daerah sesuai Perda Provinsi

Nusa Tenggara Barat Nomor 01 Tahun 1993 sebagai tindak lanjut

diterbitkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992. (Bank NTB Syariah, 2020)

Page 115: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

96

Bank melakukan perubahan bentuk hukum dari Perusahaan Daerah

menjadi Perseroan Terbatas BPD NTB dan peningkatan permodalan Bank

menjadi Rp100.000.000.000 sesuai Perda Provinsi Nusa Tenggara Barat

Nomor 7 tahun 1999 tanggal 15 Februari 1999, disahkan dalam lembaran

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 05 tanggal 21 April 1999

dan dituangkan dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas di hadapan

Notaris Samsaimun, SH pengganti Abdullah, SH. Selain itu juga telah

mendapatkan pengesahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor C.8225.HT.01.01 Th.99

tanggal 5 Mei 1999. (Bank NTB Syariah, 2020)

Bank NTB menambahkan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

syariah dengan membentuk Unit Usaha Syariah. Hal tersebut dituangkan

dalam Akta Notaris Abdullah, SH Nomor 24 tanggal 20 Oktober 2004 dan

disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor C-27471.HT.01.04. TH.2004 tanggal 3 November 2004.

Selanjutnya pada tanggal 9 Mei 2005 mendapatkan izin pembukaan

Kantor Cabang Syariah yang pertama berlokasi di Kota Selong Kabupaten

Lombok Timur oleh Bank Indonesia melalui Surat Persetujuan Nomor

7/16/DPwB2/IDwB2/Mtr. (Bank NTB Syariah, 2020)

Bank NTB menambahkan modal dasar menjadi Rp250.000.000.000

sesuai Keputusan RUPS PT Bank NTB dalam Notulen Notariil Pernyataan

Keputusan Pemegang Saham PT Bank NTB yang ditanda tangani pada

tanggal 5 Februari 2008 di hadapan Notaris Fikry Said, S.H. dan

Page 116: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

97

dituangkan dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 3 tanggal 3

Maret 2008 dibuat di hadapan Notaris Fikry Said, S.H. dan disahkan

dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Has Asasi Manusia Nomor

AHU-30716 AH.01.02 tahun 2008 tanggal 6 Juni 2008. (Bank NTB Syariah, 2020)

Bank NTB kembali menambahkan modal dasar menjadi

Rp1.000.000.000.000 untuk memenuhi kebijakan Bank Indonesia tentang

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) mengenai Ketentuan Pemenuhan

Modal Minimum Bank (Capital Requirement) hingga tahun 2010 sesuai

surat Pernyataan keputusan Pemegang Saham PT Bank Pembangunan

Daerah Nusa Tenggara Barat yang ditandatangani pada tanggal 5

Desember 2011 yang dituangkan dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar

Nomor 53 tanggal 9 Desember 2011 dan disahkan dengan Surat

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-

01707.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 11 Januari 2012. (Bank NTB Syariah, 2020)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank

Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat pada 13 Juni Tahun 2016 dan

31 Oktober 2016 memutuskan bahwa bank akan melakukan konversi

menjadi bank umum syariah dengan nama Bank NTB Syariah dan

melakukan perubahan modal dasar menjadi Rp2.500.000.000.000. Hal

tersebut dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPS PT Bank

NTB Nomor 14 tanggal 30 November 2016 di hadapan Notaris dan

Pejabat Pembuat Akta Abdullah, SH dan disahkan dengan Surat

Page 117: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

98

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor AHU-AH.01.03-0115452 tanggal 23 Januari 2017. (2020)

Konversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah ditetapkan melalui

Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 08 Tahun 2018

tentang Konversi PT Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah dan

dituangkan dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 5 tanggal 21

Agustus 2018 dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0017252.AH.01.02

tanggal 23 Agustus 2018. Izin operasional konversi tersebut ditetapkan

berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan Nomor Kep-145/D.03/2018 tentang Pemberian Izin Perubahan

Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah

tanggal 4 September 2018. Bank NTB Syariah secara resmi melakukan

kegiatan operasional berdasarkan prinsip-prinsip syariah secara

menyeluruh pada 24 September 2018. (Bank NTB Syariah, 2020)

Pendirian Bank NTB Syariah diharapkan dapat memberikan semangat

lebih untuk dapat terus menyediakan layanan kepada masyarakat dalam

transaksi perbankan syariah dan dapat meningkatkan perekonomian daerah

di Nusa Tenggara Barat. Bank NTB Syariah memiliki visi yaitu menjadi

Bank Syariah yang amanah, terkemuka, dan pilihan masyarakat. Visi ini

akan diwujudkan oleh bank dengan memberikan solusi keuangan yang

menyeluruh kepada nasabah sehingga bank dapat menjadi partner

keuangan nasabah sepanjang masa dan mencapai nilai tambah yang

Page 118: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

99

bermanfaat bagi seluruh stakeholder yaitu nasabah, investor, karyawan,

komunitas, dan industri keuangan. (2020)

Kantor Pusat Bank NTB Syariah berlokasi di Jalan Pejanggik nomor

30 Kota Mataram. Hingga akhir tahun 2019 Bank NTB Syariah memiliki

satu Kantor Pusat, dua belas Kantor Cabang, dua puluh satu Kantor

Cabang Pembantu, empat Kantor Kas, empat Payment Point, dua Mobil

Kas Keliling dan 200 ATM yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Barat (Bank NTB Syariah, 2020: 54-57).

Adapun perkembangan total aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan

yang disalurkan yang dimiliki oleh Bank NTB Syariah selama periode

triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 yaitu sebagai

berikut:

Tabel.4.3.Perkembangan Total Aset, DPK, dan PYD pada Bank NTB

Syariah Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

Periode Total Aset

(dalam jutaan) DPK

(dalam jutaan)

PYD

(dalam jutaan)

Triwulan IV Tahun 2018 Rp7.038.647 Rp4.921.382 Rp4.868.692

Triwulan I Tahun 2019 Rp8.361.225 Rp6.686.340 Rp4.918.856

Triwulan II Tahun 2019 Rp8.207.733 Rp6.467.511 Rp5.072.380

Triwulan III Tahun 2019 Rp9.293.616 Rp7.542.001 Rp5.350.236

Triwulan IV Tahun 2019 Rp8.640.305 Rp6.816.359 Rp5.582.097

Triwulan I Tahun 2020 Rp9.884.780 Rp8.064.773 Rp5.667.087

Sumber: Laporan Triwulanan Bank NTB Syariah (Data diolah, 2020)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa selama periode triwulan IV tahun 2018

sampai dengan triwulan I tahun 2020 total aset dan dana pihak ketiga pada

Bank NTB Syariah mengalami fluktuatif sedangkan pembiayaan yang

Page 119: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

100

disalurkan mengalami peningkatan yang signifikan. Adapun hingga

periode triwulan I tahun 2020 tercatat Bank NTB Syariah memiliki total

aset mencapai Rp9,88 triliun, dana pihak ketiga mencapai Rp8,06 triliun,

dan pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp5,66 triliun.

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana

cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau mengurai data

sehingga mudah dipahami (Siregar, 2017: 2). Cara yang dapat digunakan

dalam mengurai data yaitu dengan menentukan ukuran data seperti nilai

terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), dan nilai rata-rata (mean).

Berikut adalah statistik deskriptif kinerja keuangan BPD Syariah hasil

spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan CAR,

NPF, ROA, NI, BOPO, dan FDR.

a. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dalam menjalankan fungsinya, bank diharuskan untuk menjaga

rasio kecukupan modal atau CAR. Rasio CAR diukur dengan

membandingkan modal yang dimiliki oleh bank terhadap aset

tertimbang menurut risiko. Semakin besar rasio CAR pada suatu bank

maka semakin baik kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio

CAR. Hal ini berkaitan dengan kemampuan modal bank tersebut

dalam menunjang aset yang mengandung risiko dan pemenuhan

ketentuan KPMM yang berlaku. Adapun perkembangan CAR pada

Page 120: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

101

BDP Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi selama

periode triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.4.4.CAR pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil

Konversi Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 16,43% 19,67% 35,42%

Triwulan I Tahun 2019 15,95% 20,74% 38,25%

Triwulan II Tahun 2019 16,30% 18,83% 34,42%

Triwulan III Tahun 2019 15,19% 19,14% 34,17%

Triwulan IV Tahun 2019 14,95% 18,90% 35,47%

Triwulan I Tahun 2020 15,68% 19,16% 35,64%

Nilai Terendah (Minimum) 14,95% 18,83%

Nilai Tertinggi (Maximum) 16,43% 38,25%

Nilai Rata-Rata (Mean) 15,75% 27,48%

Sumber : Data sekunder diolah (2020) (2020) (2020)

Dari tabel 4.4 dapat diketahui selama periode triwulan IV tahun

2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 nilai terendah CAR pada

BPD Syariah hasil spin-off sebesar 14,95% yang terjadi pada triwulan

IV tahun 2019, sedangkan pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

18,83% yang terjadi pada triwulan II tahun 2019. Dari hal tersebut

dapat diketahui pula bahwa nilai terendah CAR pada BPD Syariah

hasil konversi lebih besar dibandingkan dengan BPD Syariah hasil

spin-off.

Page 121: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

102

Nilai tertinggi CAR pada BPD Syariah hasil spin-off sebesar

16,43% yang terjadi pada triwulan IV tahun 2018, sedangkan pada

BPD Syariah hasil konversi sebesar 38,25% yang terjadi pada triwulan

I tahun 2019. Dari hal tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai

tertinggi CAR pada BPD Syariah hasil konversi lebih besar

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

BPD Syariah hasil spin-off memiliki nilai rata-rata CAR sebesar

15,75% dan BPD Syariah hasil konversi memiliki nilai rata-rata CAR

sebesar 27,48% artinya nilai rata-rata CAR pada BPD Syariah hasil

konversi lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata CAR pada

BPD Syariah hasil spin-off. Semakin besar nilai CAR maka semakin

baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BPD Syariah hasil konversi

memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan BPD

Syariah hasil spin-off ditinjau dari rasio CAR.

b. Variabel Non Performing Financing (NPF)

Rasio NPF merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh bank syariah yang

bersangkutan. Rasio NPF diukur dengan membandingkan pembiayaan

bermasalah dengan total pembiayaan yang dimiliki oleh bank syariah

tersebut. Semakin kecil rasio NPF pada suatu bank maka semakin baik

kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio NPF. Adapun

perkembangan NPF pada BDP Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah

Page 122: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

103

hasil konversi selama periode triwulan IV tahun 2018 sampai dengan

triwulan I tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.4.5.NPF pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil

Konversi Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 4,58% 1,04% 1,63%

Triwulan I Tahun 2019 4,49% 1,96% 1,72%

Triwulan II Tahun 2019 3,87% 1,97% 1,69%

Triwulan III Tahun 2019 4,03% 1,94% 1,59%

Triwulan IV Tahun 2019 3,54% 1,29% 1,36%

Triwulan I Tahun 2020 3,91% 1,48% 1,43%

Nilai Terendah (Minimum) 3,54% 1,04%

Nilai Tertinggi (Maximum) 4,58% 1,97%

Nilai Rata-Rata (Mean) 4,07% 1,59%

Sumber : Data sekunder diolah (2020) (2020) (2020)

Dari tabel 4.5 dapat diketahui selama periode triwulan IV tahun

2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 nilai terendah NPF pada

BPD Syariah hasil spin-off sebesar 3,54% yang terjadi pada triwulan

IV tahun 2019, sedangkan pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

1,04% yang terjadi pada triwulan IV tahun 2018. Dari hal tersebut

dapat diketahui pula bahwa nilai terendah NPF pada BPD Syariah hasil

konversi lebih kecil dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

Nilai tertinggi NPF pada BPD Syariah hasil spin-off sebesar 4,58%

yang terjadi pada triwulan IV tahun 2018, sedangkan pada BPD

Syariah hasil konversi sebesar 1,97% yang terjadi pada triwulan II

Page 123: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

104

tahun 2019. Dari hal tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai tertinggi

NPF pada BPD Syariah hasil konversi lebih kecil dibandingkan

dengan BPD Syariah hasil spin-off.

BPD Syariah hasil spin-off memiliki nilai rata-rata sebesar 4,07%

sedangkan nilai rata-rata pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

1,59% artinya nilai rata-rata NPF pada BPD Syariah hasil konversi

lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata NPF pada BPD Syariah

hasil spin-off. Semakin kecil nilai NPF maka semakin baik. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa BPD Syariah hasil konversi memiliki kinerja

keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil

spin-off ditinjau dari rasio NPF.

c. Variabel Return On Asset (ROA)

Rasio ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba dari aset yang

dimiliki oleh bank tersebut. Rasio ROA diukur dengan

membandingkan laba sebelum pajak terhadap rata-rata total aset yang

dimiliki oleh bank tersebut. Semakin besar rasio ROA maka semakin

baik kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio ROA. Adapun

perkembangan ROA pada BDP Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah

hasil konversi selama periode triwulan IV tahun 2018 sampai dengan

triwulan I tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 124: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

105

Tabel.4.6.ROA pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil

Konversi Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 0,54% 2,38% 1,92%

Triwulan I Tahun 2019 0,51% 1,71% 2,32%

Triwulan II Tahun 2019 0,45% 2,32% 2,39%

Triwulan III Tahun 2019 0,39% 2,36% 2,32%

Triwulan IV Tahun 2019 0,60% 2,33% 2,56%

Triwulan I Tahun 2020 0,47% 1,58% 1,79%

Nilai Terendah (Minimum) 0,39% 1,58%

Nilai Tertinggi (Maximum) 0,60% 2,56%

Nilai Rata-Rata (Mean) 0,49% 2,17%

Sumber : Data sekunder diolah (2020) (2020) (2020)

Dari tabel 4.6 dapat diketahui selama periode triwulan IV tahun

2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 nilai terendah ROA pada

BPD Syariah hasil spin-off sebesar 0,39% yang terjadi pada triwulan

III tahun 2019, sedangkan pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

1,58% yang terjadi pada triwulan I tahun 2020. Dari hal tersebut dapat

diketahui pula bahwa nilai terendah ROA pada BPD Syariah hasil

konversi lebih besar dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

Nilai tertinggi ROA pada BPD Syariah hasil spin-off sebesar

0,60% yang terjadi pada triwulan IV tahun 2019, sedangkan pada BPD

Syariah hasil konversi sebesar 2,56% yang juga terjadi pada triwulan

IV tahun 2019. Dari hal tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai

Page 125: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

106

tertinggi ROA pada BPD Syariah hasil konversi lebih besar

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

BPD Syariah hasil spin-off memiliki nilai rata-rata ROA sebesar

0,49% dan BPD Syariah hasil konversi memiliki nilai rata-rata ROA

sebesar 2,17% artinya nilai rata-rata ROA pada BPD Syariah hasil

konversi lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata ROA pada

BPD Syariah hasil spin-off. Semakin besar nilai ROA maka semakin

baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BPD Syariah hasil konversi

memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan BPD

Syariah hasil spin-off ditinjau dari rasio ROA.

d. Variabel Net Imbalan (NI)

Rasio NI merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur rentabilitas pada suatu bank syariah. Rasio NI merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan bagi hasil bersih

yang mampu dihasilkan dari aktiva produktif yang dimiliki oleh bank

syariah tersebut. Rasio NI diukur dengan membandingkan pendapatan

penyaluran dana setelah bagi hasil dikurangi imbalan dan bonus

terhadap total aktiva produktif. Semakin besar rasio NI maka semakin

baik kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio NI. Adapun

perkembangan NI pada BDP Syariah hasil spin-off maupun hasil

konversi selama periode triwulan IV tahun 2018 sampai dengan

triwulan I tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 126: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

107

Tabel.4.7.NI pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil Konversi

Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 5,36% 7,72% 6,61%

Triwulan I Tahun 2019 6,27% 7,67% 6,09%

Triwulan II Tahun 2019 6,08% 7,65% 5,96%

Triwulan III Tahun 2019 5,91% 7,79% 5,79%

Triwulan IV Tahun 2019 5,83% 7,72% 5,51%

Triwulan I Tahun 2020 5,47% 7,12% 4,19%

Nilai Terendah (Minimum) 5,36% 4,19%

Nilai Tertinggi (Maximum) 6,27% 7,79%

Nilai Rata-Rata (Mean) 5,82% 6,65%

Sumber : Data sekunder diolah (2020) (2020) (2020)

Dari tabel 4.7 dapat diketahui selama periode triwulan IV tahun

2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 nilai terendah NI pada BPD

Syariah hasil spin-off sebesar 5,36% yang terjadi pada triwulan IV

tahun 2018, sedangkan pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

4,19% yang terjadi pada triwulan I tahun 2020. Dari hal tersebut dapat

diketahui pula bahwa nilai terendah NI pada BPD Syariah hasil

konversi lebih besar dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

Nilai tertinggi NI pada BPD Syariah hasil spin-off sebesar 6,27%

yang terjadi pada triwulan I tahun 2019, sedangkan pada BPD Syariah

hasil konversi sebesar 7,79% yang terjadi pada triwulan III tahun 2019.

Dari hal tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai tertinggi NI pada

Page 127: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

108

BPD Syariah hasil konversi lebih besar dibandingkan dengan BPD

Syariah hasil spin-off.

BPD Syariah hasil spin-off memiliki nilai rata-rata NI sebesar

5,82% dan BPD Syariah hasil konversi memiliki nilai rata-rata NI

sebesar 6,65% artinya nilai rata-rata NI pada BPD Syariah hasil

konversi lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata NI pada BPD

Syariah hasil spin-off. Semakin besar nilai NI maka semakin baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa BPD Syariah hasil konversi

memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan BPD

Syariah hasil spin-off ditinjau dari rasio NI.

e. Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO)

Rasio BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi pada suatu bank dan kemampuan manajemen bank

tersebut dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Rasio BOPO diukur dengan membandingkan beban

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio

BOPO maka semakin baik kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari

rasio BOPO. Adapun perkembangan BOPO pada BDP Syariah hasil

spin-off dan BPD Syariah hasil konversi selama periode triwulan IV

tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 128: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

109

Tabel.4.8.BOPO pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil

Konversi Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 94,66% 79,09% 86,86%

Triwulan I Tahun 2019 95,04% 89,11% 83,67%

Triwulan II Tahun 2019 95,46% 83,51% 79,33%

Triwulan III Tahun 2019 95,97% 82,82% 79,62%

Triwulan IV Tahun 2019 93,93% 76,95% 76,83%

Triwulan I Tahun 2020 95,09% 84,12% 80,76%

Nilai Terendah (Minimum) 93,93% 76,83%

Nilai Tertinggi (Maximum) 95,97% 89,11%

Nilai Rata-Rata (Mean) 95,03% 81,89%

Sumber : Data sekunder diolah (2020) (2020) (2020)

Dari tabel 4.8 dapat diketahui selama periode triwulan IV tahun

2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 nilai terendah BOPO pada

BPD Syariah hasil spin-off sebesar 93,93% yang terjadi pada triwulan

IV tahun 2019, sedangkan pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

76,83% yang juga terjadi pada triwulan IV tahun 2019. Dari hal

tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai terendah BOPO pada BPD

Syariah hasil konversi lebih kecil dibandingkan dengan BPD Syariah

hasil spin-off.

Nilai tertinggi BOPO pada BPD Syariah hasil spin-off sebesar

95,97% yang terjadi pada triwulan III tahun 2019, sedangkan pada

BPD Syariah hasil konversi sebesar 89,11% yang terjadi pada triwulan

I tahun 2019. Dari hal tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai

Page 129: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

110

tertinggi BOPO pada BPD Syariah hasil konversi lebih kecil

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

BPD Syariah hasil spin-off memiliki nilai rata-rata sebesar 95,03%

sedangkan nilai rata-rata pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

81,89% artinya nilai rata-rata BOPO pada BPD Syariah hasil konversi

lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata BOPO pada BPD

Syariah hasil spin-off. Semakin kecil nilai BOPO maka semakin baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa BPD Syariah hasil konversi

memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan BPD

Syariah hasil spin-off ditinjau dari rasio BOPO.

f. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio FDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat likuiditas pada bank syariah dengan membandingkan total

pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap total dana pihak

ketiga. Semakin kecil rasio FDR maka menunjukkan semakin baik

tingkat likuiditas pada bank tersebut sehingga semakin baik kinerja

keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio FDR. Adapun perkembangan

FDR pada BDP Syariah hasil spin-off maupun hasil konversi periode

triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 130: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

111

Tabel.4.9.FDR pada BPD Syariah Hasil Spin-off dan Hasil

Konversi Periode Triwulan IV 2018-Triwulan I 2020

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 89,85% 71,98% 98,93%

Triwulan I Tahun 2019 93,83% 67,34% 73,57%

Triwulan II Tahun 2019 91,25% 57,04% 78,43%

Triwulan III Tahun 2019 91,84% 71,33% 70,94%

Triwulan IV Tahun 2019 93,53% 68,64% 81,89%

Triwulan I Tahun 2020 96,29% 73,77% 70,27%

Nilai Terendah (Minimum) 89,85% 57,04%

Nilai Tertinggi (Maximum) 96,29% 98,93%

Nilai Rata-Rata (Mean) 92,77% 73,68%

Sumber : Data sekunder diolah (2020) (2020) (2020)

Dari tabel 4.9 dapat diketahui selama periode triwulan IV tahun

2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020 nilai terendah FDR pada

BPD Syariah hasil spin-off sebesar 89,85% yang terjadi pada triwulan

IV tahun 2018, sedangkan pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

57,04% yang terjadi pada triwulan II tahun 2019. Dari hal tersebut

dapat diketahui pula bahwa nilai terendah FDR pada BPD Syariah

hasil konversi lebih kecil dibandingkan dengan BPD Syariah hasil

spin-off.

Nilai tertinggi FDR pada BPD Syariah hasil spin-off sebesar

96,29% yang terjadi pada triwulan I tahun 2020, sedangkan pada BPD

Syariah hasil konversi sebesar 98,93% yang terjadi pada triwulan IV

tahun 2018. Dari hal tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai tertinggi

Page 131: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

112

FDR pada BPD Syariah hasil spin-off lebih kecil dibandingkan dengan

BPD Syariah hasil konversi.

BPD Syariah hasil spin-off memiliki nilai rata-rata sebesar 92,77%

sedangkan nilai rata-rata pada BPD Syariah hasil konversi sebesar

73,68% artinya nilai rata-rata FDR pada BPD Syariah hasil konversi

lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata FDR pada BPD Syariah

hasil spin-off. Semakin kecil nilai FDR maka semakin baik tingkat

likuiditas pada bank syariah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa BPD Syariah hasil konversi memiliki kinerja keuangan yang

lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off ditinjau

dari rasio FDR.

2. Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji normalitas

data untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi

normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat signifikan 5%.

Adapun perumusan hipotesis dalam pengujian normalitas data dengan

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dalam penelitian ini adalah:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas data ini adalah:

a. Jika nilai asymp. sig. atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

sehingga data berdistribusi normal.

Page 132: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

113

b. Jika nilai asymp. sig. atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

sehingga data tidak berdistribusi normal.

Berikut ini adalah hasil uji normalitas data dengan menggunakan One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada rasio CAR, NPF, ROA, NI, BOPO, dan

FDR.

Tabel.4.10.Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: Output IBM SPSS Statistics

Dari hasil uji normalitas data pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa:

a. Pada variabel CAR diperoleh nilai asymp. sig. sebesar 0,000 atau

dapat ditulis sebagai nilai probabilitas (p-value) = 0,000 < 0,05 maka

H0 ditolak. Dengan demikian, data variabel CAR tidak berdistribusi

normal.

b. Pada variabel NPF diperoleh nilai asymp. sig. sebesar 0,000 atau dapat

ditulis sebagai nilai probabilitas (p-value) = 0,000 < 0,05 maka H0

ditolak. Dengan demikian, data variabel NPF tidak berdistribusi

normal.

CAR NPF ROA NI BOPO FDR

N 18 18 18 18 18 18

Normal

Parameters

Mean .235728 .024178 .016078 .063744 .862678 .800400

Std.

Deviation .0890654 .0124306 .0085216 .0103218 .0707901 .1232097

Most Extreme

Differences

Absolute .291 .307 .243 .170 .194 .195

Positive .291 .307 .215 .164 .175 .195

Negative -.216 -.156 -.243 -.170 -.194 -.176

Test Statistic .291 .307 .243 .170 .194 .195

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .184 .072 .070

Page 133: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

114

c. Pada variabel ROA diperoleh nilai nilai asymp. sig. sebesar 0,006 atau

dapat ditulis sebagai nilai probabilitas (p-value) = 0,006 < 0,05 maka

H0 ditolak. Dengan demikian, data variabel ROA tidak berdistribusi

normal.

d. Pada variabel NI diperoleh nilai nilai asymp. sig. sebesar 0,184 atau

dapat ditulis sebagai nilai probabilitas (p-value) = 0,184 > 0,05 maka

H0 diterima. Dengan demikian, data variabel NI berdistribusi normal.

e. Pada variabel BOPO diperoleh nilai nilai asymp. sig. sebesar 0,072

atau dapat ditulis sebagai nilai probabilitas (p-value) = 0,072 > 0,05

maka H0 diterima. Dengan demikian, data variabel BOPO berdistribusi

normal.

f. Pada variabel FDR diperoleh nilai asymp. sig. sebesar 0,070 atau dapat

ditulis sebagai nilai probabilitas (p-value) = 0,070 > 0,05 maka H0

diterima. Dengan demikian, data variabel FDR berdistribusi normal.

Uji normalitas ini digunakan untuk menentukan metode uji beda yang

akan digunakan pada masing-masing variabel. Jika data berdistribusi

normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis

parametrik dengan uji Independent Samples T Test. Namun jika data tidak

berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan analisis nonparametrik dengan uji Mann-Whitney Test.

Pengujian tersebut digunakan untuk menguji dua sampel yang tidak

berhubungan (independent) yaitu antara BPD Syariah hasil spin-off dan

BPD Syariah hasil konversi.

Page 134: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

115

3. Uji Independent Samples T Test

Uji Independent Samples T Test dilakukan pada variabel-variabel rasio

keuangan yang dari hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data

rasio keuangan tersebut berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas data

dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang telah dilakukan

sebelumnya dapat diketahui bahwa data variabel rasio keuangan yang

berdistribusi normal adalah variabel NI, BOPO, dan FDR.

Adapun perumusan hipotesis Independent Samples T Test dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Jika nilai sig. atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika nilai sig. atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Berikut ini adalah hasil uji Independent Samples T Test pada variabel

NI, BOPO, dan FDR.

Page 135: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

116

Tabel.4.11.Hasil Uji Beda dengan Independent Samples T Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

NI Equal variances

assumed 7.917 .012 -1.698 16 .109 -.0083167 .0048966 -.0186970 .0020637

Equal variances

not assumed -2.289 14.337 .038 -.0083167 .0036335 -.0160927 -.0005407

BOPO Equal variances

assumed 10.358 .005 8.264 16 .000 .1313583 .0158956 .0976611 .1650556

Equal variances

not assumed 11.577 12.397 .000 .1313583 .0113463 .1067245 .1559921

FDR Equal variances

assumed 2.202 .157 4.556 16 .000 .1908750 .0418960 .1020594 .2796906

Equal variances

not assumed 6.302 13.085 .000 .1908750 .0302899 .1254806 .2562694

Sumber : Output IBM SPSS Statistics

Berdasarkan uji beda variabel NI dengan Independent Samples T Test

pada tabel 4.11 dapat dilihat hasil dari Levene’s Test for Equality of

Variances diperoleh nilai F hitung = 7,917 dan nilai sig. atau probabilitas

= 0,012 < α = 0,05 yang berarti asumsi kedua varians tidak sama. Karena

hasil tersebut menyatakan asumsi kedua varians tidak sama maka

digunakan hasil t-test for equality means dengan asumsi kedua varians

tidak sama (equal variances not assumed) sehingga diperoleh nilai t hitung

= -2,289 dan nilai sig. atau probabilitas = 0,038 < α = 0,05 maka hipotesis

keempat (H04) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah

Page 136: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

117

hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan

NI.

Berdasarkan uji beda variabel BOPO dengan Independent Samples T

Test pada tabel 4.11 dapat dilihat hasil dari Levene’s Test for Equality of

Variances diperoleh nilai F hitung = 10,358 dan nilai sig. atau probabilitas

= 0,005 < α = 0,05 yang berarti asumsi kedua varians tidak sama. Karena

hasil tersebut menyatakan asumsi kedua varians tidak sama maka

digunakan hasil t-test for equality means dengan asumsi kedua varians

tidak sama (equal variances not assumed) sehingga diperoleh nilai t hitung

= 11,577 dan nilai sig. atau probabilitas = 0,000 < α = 0,05 maka hipotesis

kelima (H05) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-

off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan BOPO.

Berdasarkan uji beda variabel FDR dengan Independent Samples T

Test pada tabel 4.11 dapat dilihat hasil dari Levene’s Test for Equality of

Variances diperoleh nilai F hitung = 2,202 dan nilai sig. atau probabilitas

= 0,157 > α = 0,05 yang berarti asumsi kedua varians sama. Karena hasil

tersebut menyatakan bahwa asumsi kedua varians sama maka digunakan

hasil t-test for equality means dengan asumsi kedua varians sama (equal

variances assumed) sehingga diperoleh nilai t hitung = 4,556 dan nilai sig.

atau probabilitas = 0,000 < α = 0,05 maka hipotesis keenam (H06) ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

Page 137: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

118

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan FDR.

4. Uji Mann-Whitney Test

Uji Mann-Whitney Test dilakukan pada variabel-variabel rasio

keuangan yang dari hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data

rasio keuangan tersebut tidak berdistribusi normal. Dari hasil uji

normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang telah

dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa data variabel rasio keuangan

yang tidak berdistribusi normal adalah variabel CAR, NPF, dan ROA.

Adapun perumusan hipotesis Mann-Whitney Test dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari

suatu rasio keuangan.

Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Jika nilai sig. atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika nilai sig. atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Berikut ini adalah hasil uji Mann-Whitney Test pada variabel CAR,

NPF, dan ROA.

Page 138: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

119

Tabel.4.12.Hasil Uji Beda dengan Mann-Whitney Test

CAR NPF ROA

Mann-Whitney U .000 .000 .000

Wilcoxon W 21.000 78.000 21.000

Z -3.372 -3.372 -3.379

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .001 .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000 .000 .000

Sumber: Output IBM SPSS Statistics

Berdasarkan uji beda variabel CAR dengan Mann-Whitney Test pada

tabel 4.12 dapat diketahui nilai asymp. sig. atau probabilitas = 0,001 < α =

0,05 maka hipotesis kesatu (H01) ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja

keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi

ditinjau dari rasio keuangan CAR.

Berdasarkan uji beda variabel NPF dengan Mann-Whitney Test pada

tabel 4.12 dapat diketahui nilai asymp. sig. atau probabilitas = 0,001 < α =

0,05 maka hipotesis kedua (H02) ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja

keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi

ditinjau dari rasio keuangan NPF.

Berdasarkan uji beda variabel ROA dengan Mann-Whitney Test pada

tabel 4.12 dapat diketahui nilai asymp. sig. atau probabilitas = 0,001 < α =

0,05 maka hipotesis ketiga (H03) ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja

keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi

ditinjau dari rasio keuangan ROA.

Page 139: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

120

C. Pembahasan

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan CAR. Hasil penelitian

ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hisyam dan

Septiarini (2016: 872) yang menyatakan bahwa pada rasio CAR tidak

terdapat perbedaan kinerja keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan

non spin-off. Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan

penelitian Nasuha (2012: 257), Chotib dan Utami (2014: 106), dan Farida

(2017: 13) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan kinerja pada

variabel CAR dari objek penelitiannya.

Berdasarkan teori, semakin besar nilai dari rasio CAR, maka semakin

baik kemampuan bank dalam mengatasi kemungkinan risiko kerugian,

sehingga semakin baik kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio

CAR. Rasio CAR pada BPD Syariah hasil konversi lebih baik

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off karena selama periode

pengamatan rasio CAR pada BPD Syariah hasil konversi memiliki nilai

rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-

off. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan dalam pengelolaan modal

yang dimiliki guna menghadapi kemungkinan risiko kerugian pada BPD

Syariah hasil konversi lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil

spin-off. Meskipun demikian, rasio CAR pada BPD Syariah hasil spin-off

Page 140: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

121

dan BPD Syariah hasil konversi dapat dikatakan baik karena lebih dari

batas minimum yang ditentukan oleh OJK yaitu sebesar 8 %.

2. Non Performing Financing (NPF)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan NPF. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Nasuha (2012: 255) dan Farida (2017: 13)

yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan kinerja pada variabel NPF

dari objek penelitiannya. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian Chotib dan Utami (2014: 106) yang menyatakan bahwa tidak

terdapat perbedaan kinerja pada variabel NPF dari objek penelitiannya.

Selain itu, penelitian ini juga tidak sejalan dengan Hisyam dan Septiarini

(2016: 872) yang menyatakan bahwa pada rasio NPF tidak terdapat

perbedaan kinerja keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan non

spin-off.

Berdasarkan teori, semakin kecil nilai dari rasio NPF maka semakin

baik kualitas pembiayaan yang dimiliki oleh bank syariah tersebut

sehingga semakin baik kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio

NPF. Rasio NPF pada BPD Syariah hasil konversi lebih baik

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off karena selama periode

pengamatan rasio NPF pada BPD Syariah hasil konversi memiliki nilai

rata-rata yang lebih kecil dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas pembiayaan pada BPD Syariah

Page 141: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

122

hasil konversi lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off.

Mengacu pada ketentuan OJK, rasio NPF pada BPD Syariah hasil spin-off

dan BPD Syariah hasil konversi termasuk baik karena kurang dari 5%.

3. Return On Asset (ROA)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan ROA. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Kuncoro dan Yulianto (2018: 311) yang

menunjukkan adanya perbedaan kinerja keuangan yang dilihat dari rasio

ROA dari objek penelitiannya. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan Nasuha (2012:_257), Chotib dan Utami (2014: 106), dan Farida

(2017: 13) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan kinerja pada

variabel CAR dari objek penelitiannya. Selain itu, hasil penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hisyam dan Septiarini

(2016: 872) yang menyatakan bahwa pada rasio ROA tidak terdapat

perbedaan kinerja keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan non

spin-off.

Berdasarkan teori, semakin besar nilai dari rasio ROA maka semakin

baik tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut sehingga semakin

baik kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio ROA. Rasio ROA

pada BPD Syariah hasil konversi lebih baik dibandingkan dengan BPD

Syariah hasil spin-off karena selama periode pengamatan rasio ROA pada

BPD Syariah hasil konversi memiliki nilai rata-rata yang lebih besar

Page 142: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

123

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off. Hal ini mengindikasikan

bahwa kemampuan BPD Syariah hasil konversi lebih baik dibandingkan

dengan BPD Syariah hasil spin-off dalam hal mengelola aset untuk

meningkatkan pendapatannya atau menekan biaya sehingga dapat

meningkatkan labanya.

4. Net Imbalan (NI)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan NI. Berdasarkan teori,

semakin besar nilai dari rasio NI maka semakin baik rentabilitas pada bank

syariah tersebut sehingga semakin baik kinerja keuangan bank tersebut

ditinjau dari rasio NI. Rasio NI pada BPD Syariah hasil konversi lebih

baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off karena selama

periode pengmatan rasio NI pada BPD Syariah hasil konversi memiliki

nilai rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan BPD Syariah hasil

spin-off. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan BPD Syariah hasil

konversi lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off

dalam hal mengelola aktiva produktif untuk meningkatkan pendapatan

bagi hasil bersihnya.

5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan BOPO. Hasil penelitian

Page 143: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

124

ini sejalan dengan penelitian Farida (2017: 13) serta Kuncoro dan Yulianto

(2018: 311) yang menunjukkan adanya perbedaan kinerja keuangan yang

dilihat dari rasio BOPO dari objek penelitiannya. Namun hasil penelitian

ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hisyam dan

Septiarini (2016: 872) yang menyatakan bahwa pada rasio BOPO tidak

terdapat perbedaan kinerja keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan

non spin-off.

Berdasarkan teori, semakin kecil nilai dari rasio BOPO maka semakin

baik tingkat efisiensi bank tersebut sehingga semakin baik kinerja

keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio BOPO. Rasio BOPO pada BPD

Syariah hasil konversi lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah hasil

spin-off karena selama periode pengamatan rasio BOPO pada BPD

Syariah hasil konversi memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off. Hal ini mengindikasikan

bahwa tingkat efisiensi pada BPD Syariah hasil konversi lebih baik

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off dalam hal pengendalian

beban operasional terhadap pendapatan operasional guna menjaga tingkat

efisiensi dalam kegiatan operasionalnya.

6. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan FDR. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Farida (2017: 13) serta Kuncoro dan Yulianto

Page 144: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

125

(2018: 311) yang menunjukkan adanya perbedaan kinerja keuangan yang

dilihat dari rasio FDR dari objek penelitiannya. Namun hasil penelitian ini

tidak sejalan dengan Nasuha (2012: 257) serta Chotib dan Utami

(2014:_106) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan kinerja pada

variabel FDR dari objek penelitiannya. Selain itu, hasil penelitian ini juga

tidak sejalan dengan penelitian Hisyam dan Septiarini (2016: 872) yang

menyatakan bahwa pada rasio FDR tidak terdapat perbedaan kinerja

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan non spin-off.

Berdasarkan teori, semakin kecil nilai dari rasio FDR maka semakin

baik tingkat likuiditas pada bank syariah tersebut sehingga semakin baik

kinerja keuangan bank tersebut ditinjau dari rasio FDR. Rasio FDR pada

BPD Syariah hasil konversi lebih baik dibandingkan dengan BPD Syariah

hasil spin-off karena selama periode pengamatan rasio FDR pada BPD

Syariah hasil konversi memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off. Hal ini mengindikasikan

bahwa tingkat likuiditas pada BPD Syariah hasil konversi lebih baik

dibandingkan dengan BPD Syariah hasil spin-off dalam hal pengelolaan

pembiayaan dan dana pihak ketiga sehingga dapat menjaga tingkat

likuiditasnya.

Page 145: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

126

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan BPD

Syariah hasil spin-off dan BPD Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio

keuangan CAR, NPF, ROA, NI, BOPO, dan FDR. Penelitian ini dilakukan

pada Bank BJB Syariah sebagai sampel BPD Syariah hasil spin-off sedangkan

Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah sebagai sampel BPD Syariah hasil

konversi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan

triwulanan yang dipublikasikan oleh masing-masing bank yang bersangkutan

selama periode triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2020.

Berdasarkan pemaparan temuan penelitian dan pembahasan pada bab

sebelumnya maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis nilai rata-rata (mean) menunjukkan bahwa kinerja

keuangan BPD Syariah hasil konversi lebih baik dibandingkan dengan

BPD Syariah hasil spin-off ditinjau dari rasio keuangan CAR, NPF, ROA,

NI, BOPO, dan FDR.

2. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada kinerja keuangan BPD Syariah hasil spin-off dan BPD

Syariah hasil konversi ditinjau dari rasio keuangan CAR, NPF, ROA, NI,

BOPO, dan FDR.

Page 146: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

127

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat yang

disampaikan oleh penulis yaitu sebagai berikut:

1. Bagi BPD yang memiliki UUS, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan atau kebijakan

selanjutnya apabila ingin melakukan spin-off atau konversi. Pilihan

melakukan konversi menurut penulis patut untuk dipertimbangkan.

Mengingat dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan

BPD Syariah hasil konversi lebih baik dibandingkan dengan kinerja

keuangan BPD Syariah hasil spin-off.

2. Bagi BPD Syariah, baik hasil spin-off maupun hasil konversi disarankan

dapat melakukan sinergi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk dapat

memaksimalkan kinerja keuangan menjadi lebih baik lagi. Membangun

sinergi BUMD dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

dalam kegiatan pembangunan daerah, meningkatkan daya saing, dan

kapabilitas dari bank tersebut, sehingga dapat meningkatkan pula kinerja

keuangan bank yang bersangkutan. Selain itu, untuk BPD Syariah hasil

spin-off juga dapat melakukan sinergi perbankan dengan bank induknya,

terlebih telah diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

28/POJK.03/2019 tentang Sinergi Perbankan dalam Satu Kepemilikan

untuk Pengembangan Perbankan Syariah.

Page 147: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

128

3. Bagi industri perbankan syariah pada umumnya, yang juga dapat

dilakukan oleh UUS BPD dan BPD Syariah, untuk meningkatkan kinerja

keuangannya disarankan dapat melakukan hal-hal berikut:

a. Mengembangkan fasilitas maupun produk dan layanan digital banking.

Kemudian, melakukan ekspansi bisnis yang terukur kepada segmen

digital banking tersebut.

b. Melakukan kerja sama dengan start-up financial technology (fintech),

online marketplace, maupun komunitas pebisnis online terutama

penjual produk halal dari kalangan muslim dengan meyakinkan

penggunaan bank syariah dalam transaksi (simpanan maupun

pinjaman) untuk menyempurnakan kehalalannya agar lebih berkah.

c. Meningkatkan keterampilan sumber daya manusia seperti marketing

online skill, service online skill, dan sebagainya dengan mengadakan

pelatihan yang dapat dilakukan secara offline maupun online.

d. Mengakselerasi digitalisasi UMKM dan melakukan pengembangan

bersama UMKM melalui inovasi sosial.

e. Mengintegrasikan dan mengoptimalkan keuangan sosial syariah seperti

Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) ke dalam operasional

dalam rangka menyediakan sistem jaminan sosial berbasis masyarakat.

4. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan dapat menambah variabel

penelitian, memperpanjang periode penelitian, dan menambah/

memperbaharui sampel penelitian agar hasil yang diperoleh lebih dapat

menjelaskan fenomena yang terjadi berkaitan dengan penelitian ini.

Page 148: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

129

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, H. (2016). Financial Performance Islamic Banking Unit in Indonesia: A

Comparative Study Private Banks and Regional Development Banks.

International Journal of Economics Research, 13 (4), 1399-1409.

Agustin, P. T., & Darmawan, A. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Kinerja Keuangan Bank Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah yang

Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Tahun 2014-

2016). Jurnal Administrasi Bisnis, 64 (1), 102-108.

Al Arif, M. N. (2015). Keterkaitan Kebijakan Pemisahan terhadap Tingkat

Efisiensi pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan

dan Perbankan, 19 (2), 295-304.

Al Arif, M. N. (2017). Spin-off and Market Share in the Indonesian Islamic

Banking Industry: A Difference in Difference Analysis. Management &

Marketing. Challenges for the Knowledge Society, 12 (4), 540-550.

Al Arif, M. N., Haribowo, I., & Suherlan, A. (2018). Spin-off Policy and

Efficiency in the Indonesian Islamic Banking Industry. Banks and Bank

Systems, 13 (1), 1-10.

Al Kautsar, S., Indra, L., Wicaksono S, T. P., & Hanggraeni, D. (2019). Pengaruh

Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah terhadap Risiko

Kebangkrutan Studi Kasus pada Bank Aceh. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana, 8 (6), 550-566.

Assofia, H. (2019). Analisis Kinerja Keuangan Bank Aceh Setelah Konversi

Periode 2016-2018 Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

8/POJK.03/2014. At-Tawassuth: Jurnal Ekonomi Islam, 4 (1), 43-65.

Bachri, S., Suhadak, & Saifi, M. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Kinerja Keuangan Bank Syariah. Jurnal Administrasi Bisnis, 5 (2), 177-

185.

Bank Aceh Syariah. (2020). Annual Report PT. Bank Aceh Syariah Tahun 2019.

Diunduh pada 29 Juni 2020, dari www.bankaceh.co.id/?p=4394.

Page 149: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

130

Bank Aceh Syariah. (2020). Laporan Publikasi Triwulan. Diunduh pada 20 Mei

2020, dari www.bankaceh.co.id/?cat=8.

Bank BJB Syariah. (2020). Annual Report Bank BJB Syariah Tahun 2019.

Diunduh pada 3 Juni 2020, dari www.bjbsyariah.co.id/annual-report.

Bank BJB Syariah. (2020). Laporan Triwulanan. Diunduh pada 20 Mei 2020, dari

www.bjbsyariah.co.id/laporan-triwulanan.

Bank Indonesia. (2014). Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan:

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Diunduh pada 15 Maret 2020, dari

www.bi.go.id/id/peraturan/kodifikasi/bank/Pages/1.3.3.2.%20Penilaian%2

0Tingkat%20Kesehatan%20Bank.aspx.

Bank Indonesia. (2009). Peraturan Bank Indonesia No.11/10/PBI/2009 tentang

Unit Usaha Syariah. Diunduh pada 15 Maret 2020, dari

www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_111009.aspx.

Bank Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Diunduh pada 15 Maret 2020, dari

www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Contents/Default.aspx.

Bank NTB Syariah. (2020). Laporan Tahunan Bank NTB Syariah Tahun 2019.

Diunduh pada 16 Juni 2020, dari www.bankntbsyariah.co.id/Perusahaan/

laporan.

Bank NTB Syariah. (2020). Laporan Triwulan. Diunduh pada 20 Mei 2020, dari

www.bankntbsyariah.co.id/Perusahaan/laporan.

Cahyono, E. F., & Rani, L. N. (2017). Performa Efisiensi Teknis Unit Usaha

Syariah Bank Pembangunan Daerah di Pulau Sumatera. Jurnal Human

Falah, 4 (1), 19-33.

Chotib, A., & Utami, W. (2014). Studi Kinerja PT BNI Syariah Sesudah

Pemisahan (Spin off) dari PT Bank BNI (Persero) Tbk. Akuntabilitas:

Jurnal Ilmu Akuntansi, 7 (2), 94-108.

Dendawijya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Farida, U. (2017). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Sebelum dan Sesudah Memisahkan Diri (Spin-off) pada PT Bank BRI

Page 150: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

131

Syariah. Diunduh pada 15 April 2020, dari eprints.iain-

surakarta.ac.id/2637.

Farlian, T., & Nuraidar. (2017). Meretas Reaksi Jalan Panjang Bank Aceh

Konversi Syariah. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 3 (1), 39-50.

Hamid, A. (2015). The Impact of Spin-off Policy to the Profitability on

Indonesian Islamic Banking Industry. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi

Syariah, 7 (1), 117-126.

Haribowo, I. (2017). The Indonesian Islamic Bank's Spin-off: A Study in

Regional Development Banks. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah,

9 (1), 53-68.

Hisyam, S. I., & Septiarini, D. F. (2016). Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Umum Syariah Hasil Spin off dan Non Spin off Periode

2013-2015. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 3 (11), 872-886.

Janah, N., & Siregar, P. A. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah Indonesia. At-Tawassuth: Jurnal

Ekonomi Islam, 3 (1), 621-641.

Jumingan. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kadir. (2016). Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan

Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. (2019). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2014). Al-Qur'an Tajwid dan

Terjemahnya. Solo: Abyan.

Kismawadi, E. R., & Al Muddatstsir, D. U. (2018). Persepsi Masyarakat tentang

Akan Dikonversikannya Bank Konvensional ke Bank Syariah di Aceh

Studi Kasus di Kota Langsa. Ihtiyath: Jurnal Manajemen Keuangan

Syariah, 2 (2), 136-148.

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2020). INSIGHT - Edisi 8:

Trend Konversi ke Bank Syariah "Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Bisnis". Diunduh pada 15 Maret 2020, dari www.knks.go.id/satu-

pusatdata/7.

Page 151: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

132

Kuncoro, A., & Yulianto, H. (2018). Kinerja Keuangan Sesudah dan Sebelum

Spin off Unit Usaha Syariah ke Bank Umum Syariah. Equilibrium: Jurnal

Ekonomi Syariah, 6 (2), 291-315.

Munawir, S. (2008). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Nasuha, A. (2012). Dampak Kebijakan Spin-off terhadap Kinerja Bank Syariah.

Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah, 4 (2), 241-258.

Nurhayati, S., & Wasilah. (2015). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat.

Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Laporan Publikasi Keuangan Perbankan.

Diunduh pada 15 Maret 2020, dari www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data

-dan-statistik/laporan-keuangan-perbankan/Default.aspx.

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). POJK No. 36/POJK.03/2017. Diunduh pada 15

Maret 2020, dari www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-

ojk/Pages/POJK-tentang-Prinsip-Kehati-hatian-dalam-Kegiatan-

Penyertaan-Modal.aspx.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). POJK Nomor 6/POJK.03/2016. Diunduh pada 15

Maret 2020, dari www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-

ojk/Pages/pojk-kegiatan-usaha-dan-jaringan-kantor-berdasarkan-modal-

inti-bank.aspx.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). POJK Nomor 64/POJK.03/2016. Diunduh pada

15 Maret 2020, dari www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/regulasi-

perbankan-syariah/Pages/POJK-tentang-Perubahan-Kegiatan-Usaha-Bank-

Konvensional-Menjadi-Bank-Syariah.aspx.

Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Statistik Perbankan Syariah. Diunduh pada 15

Maret 2020, dari www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/

statistik-perbankan-syariah/Default.aspx.

Otoritas Jasa Keuangan. (2014). Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

10/SEOJK.03/2014. Diunduh pada 15 Maret 2020, dari www.ojk.go.id/id/

kanal/perbankan/regulasi/surat-edaran-ojk/Pages/surat-edaran-otoritas-

jasa-keuangan-nomor-10-seojk-03-2014.aspx.

Page 152: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

133

Pambuko, Z. B. (2019). Kebijakan Spin-Off dan Efisiensi Perbankan Syariah di

Indonesia. Ihtifaz: Journal of Islamic Economics, Finance, and Banking, 2

(1), 21-38.

Purwanto. (2018). Fungsi Intermediary Bank Aceh Setelah Melakukan Konversi

Menjadi Bank Umum Syariah. Ihtifaz: Journal of Islamic Economics,

Finance and Banking, 1 (1), 1-7.

Puspita, H. S., & Shofawati, A. (2018). Determinan Tingkat Efisiensi Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi

Syariah Teori dan Terapan, 5 (10), 800-815.

Putranto, A. H. (2018). Motivasi dan Strategi Konversi ke Syariah Bank

Pembangunan Daerah (Studi Kasus BPD NTB). Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 6 (2), 1-11.

Putri, Y. F., Fadah, I., & Endhiarto, T. (2015). Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah. Jurnal Ekonomi

Akuntansi dan Manajemen, 14 (1), 27-42.

Rachman, Y. (2019). Dilema Antara Spin Off atau Konversi. Diunduh pada 15

Maret 2020, dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia:

http://lppi.or.id/produk/riset.

Rahmatullah, H., Sudarsono, R., & Komara, R. (2018). Business Analysis in

Conversion of Regional Development Bank into Sharia Banking: Case

Study in NTB Province, Indonesia. International Journal of Economics,

Commerce and Management, 6 (2), 323-339.

Ramdani, A. (2015). Pengaruh Kebijakan Pemisahan terhadap Laba pada Bank

BNI Syariah. Etikonomi: Jurnal Ekonomi, 14 (1), 17-34.

Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Strategis. Jakarta: Erlangga.

Santoso, S. (2018). Menguasai Statistik dengan SPSS 25. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Sarifudin, M., & Faturohman, T. (2017). Spin off Efficiency Analysis of

Indonesian Islamic Banks. Journal of Business and Management, 6 (2),

192-202.

Page 153: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

134

Sihombing, N. H., & Yahya, M. R. (2016). Pengaruh Kebijakan Spin-off, Beban

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK),

dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 1 (2),

127-137.

Siregar, S. (2017). Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Siswantoro, D. (2012). The Conversion Effects of Islamic Unit to Full Fledged

System Islamic Banks in Indonesia. Australian Journal of Islamic Banking

and Finance, 1 (2), 55-63.

Sudarsono, H. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan

Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Umam, K. (2009). Trend Pembentukan Bank Umum Syariah Pasca Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi).

Yogyakarta: UGM Press.

Umam, K., & Antoni, V. (2015). Corporate Action Pembentukan Bank Syariah

(Akuisisi, Konversi dan Spin Off). Yogyakarta: UGM Press.

Page 154: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

135

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

BPD

Syariah Periode CAR NPF ROA NI BOPO FDR

Bank

BJB

Syariah

Triwulan IV

Tahun 2018 16,43% 4,58% 0,54% 5,36% 94,66% 89,85%

Triwulan I

Tahun 2019 15,95% 4,49% 0,51% 6,27% 95,04% 93,83%

Triwulan II

Tahun 2019 16,30% 3,87% 0,45% 6,08% 95,46% 91,25%

Triwulan III

Tahun 2019 15,19% 4,03% 0,39% 5,91% 95,97% 91,84%

Triwulan IV

Tahun 2019 14,95% 3,54% 0,60% 5,83% 93,93% 93,53%

Triwulan I

Tahun 2020 15,68% 3,91% 0,47% 5,47% 95,09% 96,29%

Bank

Aceh

Syariah

Triwulan IV

Tahun 2018 19,67% 1,04% 2,38% 7,72% 79,09% 71,98%

Triwulan I

Tahun 2019 20,74% 1,96% 1,71% 7,67% 89,11% 67,34%

Triwulan II

Tahun 2019 18,83% 1,97% 2,32% 7,65% 83,51% 57,04%

Triwulan III

Tahun 2019 19,14% 1,94% 2,36% 7,79% 82,82% 71,33%

Triwulan IV

Tahun 2019 18,90% 1,29% 2,33% 7,72% 76,95% 68,64%

Triwulan I

Tahun 2020 19,16% 1,48% 1,58% 7,12% 84,12% 73,77%

Bank

NTB

Syariah

Triwulan IV

Tahun 2018 35,42% 1,63% 1,92% 6,61% 86,86% 98,93%

Triwulan I

Tahun 2019 38,25% 1,72% 2,32% 6,09% 83,67% 73,57%

Triwulan II

Tahun 2019 34,42% 1,69% 2,39% 5,96% 79,33% 78,43%

Triwulan III

Tahun 2019 34,17% 1,59% 2,32% 5,79% 79,62% 70,94%

Triwulan IV

Tahun 2019 35,47% 1,36% 2,56% 5,51% 76,83% 81,89%

Triwulan I

Tahun 2020 35,64% 1,43% 1,79% 4,19% 80,76% 70,27%

Page 155: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

136

Lampiran 2: Statistik Deskriptif Data Variabel Penelitian

A. Capital Adequacy Ratio (CAR)

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 16,43% 19,67% 35,42%

Triwulan I Tahun 2019 15,95% 20,74% 38,25%

Triwulan II Tahun 2019 16,30% 18,83% 34,42%

Triwulan III Tahun 2019 15,19% 19,14% 34,17%

Triwulan IV Tahun 2019 14,95% 18,90% 35,47%

Triwulan I Tahun 2020 15,68% 19,16% 35,64%

Nilai Terendah (Minimum) 14,95% 18,83%

Nilai Tertinggi (Maximum) 16,43% 38,25%

Nilai Rata-Rata (Mean) 15,75% 27,48%

B. Non Performing Financing (NPF)

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 4,58% 1,04% 1,63%

Triwulan I Tahun 2019 4,49% 1,96% 1,72%

Triwulan II Tahun 2019 3,87% 1,97% 1,69%

Triwulan III Tahun 2019 4,03% 1,94% 1,59%

Triwulan IV Tahun 2019 3,54% 1,29% 1,36%

Triwulan I Tahun 2020 3,91% 1,48% 1,43%

Nilai Terendah (Minimum) 3,54% 1,04%

Nilai Tertinggi (Maximum) 4,58% 1,97%

Nilai Rata-Rata (Mean) 4,07% 1,59%

Page 156: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

137

C. Return On Asset (ROA)

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 0,54% 2,38% 1,92%

Triwulan I Tahun 2019 0,51% 1,71% 2,32%

Triwulan II Tahun 2019 0,45% 2,32% 2,39%

Triwulan III Tahun 2019 0,39% 2,36% 2,32%

Triwulan IV Tahun 2019 0,60% 2,33% 2,56%

Triwulan I Tahun 2020 0,47% 1,58% 1,79%

Nilai Terendah (Minimum) 0,39% 1,58%

Nilai Tertinggi (Maximum) 0,60% 2,56%

Nilai Rata-Rata (Mean) 0,49% 2,17%

D. Net Imbalan (NI)

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 5,36% 7,72% 6,61%

Triwulan I Tahun 2019 6,27% 7,67% 6,09%

Triwulan II Tahun 2019 6,08% 7,65% 5,96%

Triwulan III Tahun 2019 5,91% 7,79% 5,79%

Triwulan IV Tahun 2019 5,83% 7,72% 5,51%

Triwulan I Tahun 2020 5,47% 7,12% 4,19%

Nilai Terendah (Minimum) 5,36% 4,19%

Nilai Tertinggi (Maximum) 6,27% 7,79%

Nilai Rata-Rata (Mean) 5,82% 6,65%

Page 157: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

138

E. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 94,66% 79,09% 86,86%

Triwulan I Tahun 2019 95,04% 89,11% 83,67%

Triwulan II Tahun 2019 95,46% 83,51% 79,33%

Triwulan III Tahun 2019 95,97% 82,82% 79,62%

Triwulan IV Tahun 2019 93,93% 76,95% 76,83%

Triwulan I Tahun 2020 95,09% 84,12% 80,76%

Nilai Terendah (Minimum) 93,93% 76,83%

Nilai Tertinggi (Maximum) 95,97% 89,11%

Nilai Rata-Rata (Mean) 95,03% 81,89%

F. Financing to Deposit Ratio (FDR)

BPD Syariah

Hasil Spin-off Hasil Konversi

Bank BJB

Syariah

Bank Aceh

Syariah

Bank NTB

Syariah

P

E

R

I

O

D

E

Triwulan IV Tahun 2018 89,85% 71,98% 98,93%

Triwulan I Tahun 2019 93,83% 67,34% 73,57%

Triwulan II Tahun 2019 91,25% 57,04% 78,43%

Triwulan III Tahun 2019 91,84% 71,33% 70,94%

Triwulan IV Tahun 2019 93,53% 68,64% 81,89%

Triwulan I Tahun 2020 96,29% 73,77% 70,27%

Nilai Terendah (Minimum) 89,85% 57,04%

Nilai Tertinggi (Maximum) 96,29% 98,93%

Nilai Rata-Rata (Mean) 92,77% 73,68%

Page 158: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

139

Lampiran 3: Hasil Uji Normalitas Data dengan One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR NPF ROA NI BOPO FDR

N 18 18 18 18 18 18

Normal

Parametersa,b

Mean .235728 .024178 .016078 .063744 .862678 .800400

Std.

Deviation .0890654 .0124306 .0085216 .0103218 .0707901 .1232097

Most Extreme

Differences

Absolute .291 .307 .243 .170 .194 .195

Positive .291 .307 .215 .164 .175 .195

Negative -.216 -.156 -.243 -.170 -.194 -.176

Test Statistic .291 .307 .243 .170 .194 .195

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .000c .006c .184c .072c .070c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 159: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

140

Lampiran 4: Hasil Uji Beda dengan Independent Samples T Test

Group Statistics

BPD_Syariah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

NI Hasil Spin-off 6 .058200 .0034997 .0014288

Hasil Konversi 12 .066517 .0115730 .0033408

BOPO Hasil Spin-off 6 .950250 .0069555 .0028396

Hasil Konversi 12 .818892 .0380538 .0109852

FDR Hasil Spin-off 6 .927650 .0227126 .0092724

Hasil Konversi 12 .736775 .0998901 .0288358

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

NI Equal variances

assumed 7.917 .012 -1.698 16 .109 -.0083167 .0048966 -.0186970 .0020637

Equal variances

not assumed -2.289 14.337 .038 -.0083167 .0036335 -.0160927 -.0005407

BOPO Equal variances

assumed 10.358 .005 8.264 16 .000 .1313583 .0158956 .0976611 .1650556

Equal variances

not assumed 11.577 12.397 .000 .1313583 .0113463 .1067245 .1559921

FDR Equal variances

assumed 2.202 .157 4.556 16 .000 .1908750 .0418960 .1020594 .2796906

Equal variances

not assumed 6.302 13.085 .000 .1908750 .0302899 .1254806 .2562694

Page 160: PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK PEMBANGUNAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52188/1/RISKA... · BPD Syariah hasil spin-off, sedangkan Bank Aceh Syariah dan

141

Lampiran 5: Hasil Uji Beda dengan Mann-Whitney Test

Ranks

BPD_Syariah N Mean Rank Sum of Ranks

CAR Hasil Spin-off 6 3.50 21.00

Hasil Konversi 12 12.50 150.00

Total 18

NPF Hasil Spin-off 6 15.50 93.00

Hasil Konversi 12 6.50 78.00

Total 18

ROA Hasil Spin-off 6 3.50 21.00

Hasil Konversi 12 12.50 150.00

Total 18

Test Statisticsa

CAR NPF ROA

Mann-Whitney U .000 .000 .000

Wilcoxon W 21.000 78.000 21.000

Z -3.372 -3.372 -3.379

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .001 .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b .000b .000b

a. Grouping Variable: BPD_Syariah

b. Not corrected for ties.