prod.pembiayaan bank syariah

Upload: almira-sistya-nandini

Post on 08-Jul-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PRODUK PENYALURAN DANA

BANK SYARIAH

Disampaikan Oleh :

LUKMAN HAKIM KAMALUDDIN

PERSPEKTIF BANK SYARIAHPerbankan Syariah memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan ummat; melalui proses intermediasi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana maupun penyediaan jasa keuangan lainnya, berlandaskan kepada prinsip-prinsip syariah.

Ketika sistem perbankan konvensional sempoyongan karena krisis moneter dan memerlukan biaya yang begitu besar untuk mempertahankannya, perbankan syariah justeru mampu menyelamatkan sebagian ekonomi ummat.Kemampuan survival perbankan syariah dalam era krisis, telah menarik banyak perhatian para bankir konvensional yang kemudian membuka kantor-kantor cabang syariah.

KEUNGGULAN OPERASIONAL BANK SYARIAH1. Kegiatan usaha dilakukan secara profesional, namun tetap realistis, seraya mengakui keterbatasan manusia yang tidak selalu dapat memperoleh hasil sebagaimana yang diinginkannya. Sama halnya dengan bank konvensional, prinsip prudential maupun profesionalitas juga diterapkan dalam perbankan syariah. Bank syariah tidak memastikan besaran return dalam menjalan kan usahanya, dan karenanya tidak mengenal bunga sebagai parameter balas jasa finansial. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati... QS. Luqman (31) : 34

KEUNGGULAN OPERASIONAL BANK SYARIAH2. Bagi hasil dalam perbankan syariah dilakukan dengan cara menetapkan porsi pembagian keuntungan (nisbah), baik antara bank dengan nasabah pemilik dana (liabilities) maupun dengan nasabah pengguna dana (assets). Sedangkan angka nominal yang akan diperoleh oleh para pihak akan sangat tergantung pada realisasi hasil usaha. 3. Berbeda dengan bank konvensional, pendekatan usaha yang dilakukan perbankan syariah adalah pada sisi assets terlebih dahulu, baru kemudian sisi liabilities. Artinya, tingkat produktivitas assets akan sangat menentukan return bagi para pemilik dana yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan sisi liabilities.

KEUNGGULAN OPERASIONAL BANK SYARIAH4. Bank syariah tidak akan pernah mengalami negative spread. Kerugian hanya akan terjadi bila pendapatan dari transaksi bagi hasil dan jual-beli maupun pendapatan lainnya, lebih kecil dibandingkan dengan biaya operasinal bank. 5. Pelaksanaan aktivitas usaha dilakukan atas dasar prinsip kesetaraan (equality), keadilan (fairness) dan keterbukaan (transparency).

LANDASAN OPERASIONAL BANK SYARIAH1. Menghindari riba, karena memang riba mengandung ketidakadilan dan dapat merusak prinsip kemitraan.

2. Memperlakukan uang hanya sebagai alat tukar dan bukan sebagai komoditi yang diperdagangkan.3. Pembiayaan hanya dilakukan terhadap aktivitas ekonomi maupun kebutuhan nasabah lainnya yang disamping bankable, juga tidak bertentangan dengan syariah.

LANDASAN OPERASIONAL BANK SYARIAH4. Tidak membenarkan transaksi spekulatif (maysir), jual-beli atas suatu barang yang belum dimiliki (garar) dan jual-beli bersyarat (mengandung unsur riba). 5. Dalam berinteraksi dengan nasabah, bank syariah memposisikan diri sebagai mitra investor dan pedagang, bukan dalam hubungan lender & borrower sebagaimana yang berlaku pada bank konvensional.6. Akad transaksi yang sudah disepakati dengan nasabah tidak akan mengalami perubahan sampai dengan berakhirnya, walaupun misalnya terjadi gejolak moneter.

AKTIVITAS OPERASIONAL BANK SYARIAHManajer Investasi (mengelola dana nasabah). Investor (menginvestasikan dana miliknya dan dana yang dititipkan nasabah). Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran. Pelaksana kegiatan sosial (mengeluarkan dan mengelola zakat maupun dana sosial lainnya).

PRODUK PEMBIAYAAN BANK SYARIAH1. Pembiayaan MODAL KERJA (Working Cap. Fin.)Al Musyarakah Al Mudharabah Bai As Salam Bai Al Istishna Al Hawalah

2. Pembiayaan INVESTASI (Investment Financing)Al Musyarakah Al Mudharabah Bai Al Murabahah Bai As Salam Ijarah Wa Iqtina Bai Al Istishna

3. Pembiayaan KONSTRUKSI (Construction Fin.)

Bai Al Istishna

PRODUK PEMBIAYAAN BANK SYARIAH4. Pembiayaan KONSUMTIF (Consumer Financing) Bai Bitsaman Ajil Ijarah Wa Iqtina 5. Pembiayaan KEBAJIKAN (Non Comp. Lending) Ar Rahn

Al Qardh

KONSEP PEMBIAYAAN BANK SYARIAHPEMBIAYAAN (Financing)JUAL BELI (Sale & Purch.)

BAGI HASIL (P & L Sharing)

PEMB. LAIN (Other Fin.)

PINJ. KEBJK. (NonCompLen)

MUSYARAKAH MUDHARABAH

MURABAHAH SALAM ISTISHNA IJARAH WA IQTINA

HAWALAH RAHN

QARDH

PEMBIAYAAN BAGI HASIL (Profit & Loss Sharing)Bagi hasil merupakan konsep pembiayaan yang adil dan memiliki nuansa kemitraan yang sangat kental.Hasil yang diperoleh dibagi berdasarkan perbandingan (nisbah) yang disepakati, dan bukan sebagaimana penetapan suku bunga pada bank konvensional. Pembiayaan bagi hasil dalam perbankan syariah, meliputi : AL MUSYARAKAH AL MUDHARABAH

AL MUSYARAKAHPengertian :MUSYARAKAH (SYIRKAH) adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu kegiatan usaha tertentu; masing-masing pihak memberikan kontribusi dana sesuai dengan porsi yang disepakati. Sementara keuntungan yang diperoleh maupun kerugian yang mungkin timbul akan dibagi secara proporsional atau sesuai dengan kesepakatan bersama.

AL MUSYARAKAHLandasan Syariah :.. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; dan amat sedikitlah mereka ini. QS. Shaad (38) : 24

Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak menghianati lainnya. (HR. Abu Daud dan Hakim)

AL MUSYARAKAHJenis Musyarakah :MUSYARAKAH KEPEMILIKAN (SYIRKAH AL MILK) Jenis Musyarakah ini timbul karena faktor warisan, wasiat atau kondisi lainnya yang mengakibatkan terjadinya kepemilikan terhadap suatu assets oleh dua orang atau lebih. Keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian assets tersebut kemudian dibagi bersama berdasarkan kesepakatan. MUSYARAKAH AKAD (SYIRKAH AL UQUD) Merupakan hasil suatu kesepakatan dari dua orang atau lebih untuk mengadakan kerjasama usaha. Masing-masing memberikan kontribusi modal dan sepakat untuk berbagi keuntungan maupun kerugian.

AL MUSYARAKAHMUSYARAKAH AKAD (SYIRKAH AL UQUD) Musyarakah Akad terbagi atas :

SYIRKAH AL INANSYIRKAH MUFAWADHAH

SYIRKAH AMALSYIRKAH WUJUH

AL MUSYARAKAHJenis Musyarakah Akad (Syirkah Uqud) : 1. SYIRKAH AL INANMerupakan akad kerjasama antara dua orang atau lebih, masingmasing memberikan kontribusi dana dan berpartisipasi dalam kerja. Porsi dana dan bobot partisipasi dalam kerja tidak harus sama, bahkan dimungkinkan hanya salah seorang yang aktif mengelola usaha yang ditunjuk oleh partner lainnya. Sementara keuntungan atau kerugian yang timbul dibagi menurut kesepakatan bersama.

AL MUSYARAKAHJenis Musyarakah Akad (Syirkah Uqud) :

2. SYIRKAH MUFAWADHAHMerupakan akad kerjasama antara dua orang atau lebih, masingmasing memberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama dan berpartisipasi dalam kerja dengan bobot yang sama pula. Masingmasing partner saling menanggung satu sama lain dalam hak dan kewajiban. Tidak diperkenankan salah seorang memasukkan modal yang lebih besar dan memperoleh keuntungan yang lebih besar pula dibandingkan dengan partner lainnya. Keuntungan maupun kerugian yang diperoleh harus dibagi secara sama.

AL MUSYARAKAHJenis Musyarakah Akad (Syirkah Uqud) :3. SYIRKAH AMALMerupakan kesepakatan kerjasama antara dua orang atau lebih yang memiliki profesi dan keahlian tertentu, untuk menerima serta melaksanakan suatu pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari hasil yang diperoleh.

AL MUSYARAKAHJenis Musyarakah Akad (Syirkah Uqud) : 4. SYIRKAH WUJUHSyirkah ini terbentuk antara dua orang atau lebih, tanpa setoran modal. Modal yang digunakan hanyalah nama baik yang dimiliki, terutama karena kepribadian dan kejujuran masingmasing dalam berniaga. Dengan memiliki reputasi seperti itu, mereka dapat membeli barang-barang tertentu dengan pembayaran tangguh dan menjualnya kembali secara tunai. Keuntungan yang diperoleh akan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama.

AL MUSYARAKAHJenis Musyarakah Akad (Syirkah Uqud) :

Dari keempat jenis MUSYARAKAH AKAD tersebut, hanya SYIRKAH AL INAN yang diaplikasikan dalam perbankan syariah sebagai salah satu produk pembiayaan, karena karakteristiknya yang sesuai.

AL MUSYARAKAHPrinsip Musyarakah :1. Proyek atau kegiatan usaha yang akan dikerjakan feasible dan tidak bertentangan dengan syariah.

2. Pihak-pihak yang turut dalam kerjasama memasukkan dana musyarakah, dengan ketentuan :Dapat berupa uang tunai atau assets yang likuid.

Dana yang terhimpun bukan lagi milik perorangan, tetapi menjadi dana usaha.

AL MUSYARAKAHPrinsip Musyarakah :3. Pengelola usaha dapat merupakan pemilik modal atau orang yang ditunjuk oleh pemilik modal. 4. Pemilik modal dapat melakukan intervensi atas kebijakan usaha. 5. Bagi hasil (nisbah) didasarkan atas porsi kontribusi modal atau sesuai dengan kesepakatan bersama.

AL MUSYARAKAHSkema Musyarakah :Akad Musyarakah50%

Laba

50%

60% Modal

40% Modal Keahlian

PARTNER-1

Keahlian

PARTNER-2

Proyek/Usaha60% 40%

Rugi

AL MUSYARAKAHMusyarakah Dalam Teknis Perbankan

Pengertian :1. MUSYARAKAH merupakan akad kerjasama pembiayaan antara bank syariah atau beberapa lembaga keuangan secara bersamasama dengan nasabah, untuk mengelola suatu kegiatan usaha; masing-masing memasukkan penyertaan dana sesuai porsi yang disepakati. Sedangkan untuk pengelolaan kegiatan usaha, dipercayakan kepada nasabah.

2. Selaku pengelola, nasabah wajib menyampaikan laporan berkala mengenai perkembangan usaha kepada bank atau bank-bank sebagai pemilik dana. Disamping itu pemilik dana dapat melakukan intervensi terhadap kebijakan usaha.

AL MUSYARAKAHMusyarakah Dalam Teknis Perbankan Pengertian :3. Keuntungan usaha yang diperoleh dibagi menurut perbandingan (nisbah) yang disepakati dan pada akhir masa kerjasama, nasabah harus mengembalikan modal usaha kepada pemilik dana. 4. Apabila terjadi kerugian atau kegagalan usaha, maka akan dipikul bersama secara proporsional.

AL MUSYARAKAHMusyarakah Dalam Teknis Perbankan Aplikasi :Pembiayan Modal Kerja Dapat dialokasikan untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, industri, perdagangan dan jasa. Pembiayaan Investasi Dapat dialokasikan untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang industri. Pembiayaan Secara Sindikasi Baik untuk kepentingan modal kerja maupun investasi.

AL MUSYARAKAHSkema Musyarakah : Contoh Aplikasi Perbankan(1)75% (3a) 75% Modal (2)

Akad Musyarakah Rugi25% (3a) 25% Modal (2) Keahlian

(1)

Bank Syariah A

Usaha Ayam Potong LabaEscrow Account

CV. Berkah Abadi

20% (Nisbah) (3) Pengembalian Mdl. Usaha (4)

80% (Nisbah) (3) 75% X (80% Laba) (3)

AL MUDHARABAHPengertian :MUDHARABAH adalah akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) yang menyediakan seluruh kebutuhan modal dengan pihak pengelola usaha (mudharib) untuk melakukan suatu kegiatan usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagi menurut perbandingan (nisbah) yang disepakati. Dalam hal terjadi kerugian, akan ditanggung oleh pemilik modal, selama bukan diakibatkan karena kelalaian pengelola usaha. Sedangkan kerugian yang timbul karena kelalaian pengelola akan menjadi tanggung jawab pengelola usaha itu sendiri. Pemilik modal tidak turut campur dalam pengelolaan usaha, tetapi mempunyai hak untuk melakukan pengawasan.

AL MUDHARABAHLandasan Syariah :Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS. Al Jumuah (62) : 10 Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan : jual-beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah)

AL MUDHARABAHJenis Mudharabah :MUDHARABAH MUTHLAQAH Pemilik dana (shahibul maal) memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola (mudharib) dalam menentukan jenis usaha maupun pola pengelolaan yang dianggapnya baik dan menguntungkan, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan syariah. MUDHARABAH MUQAYYADAH Pemilik dana memberikan batasan-batasan tertentu kepada pengelola usaha dengan menetapkan jenis usaha yang harus dikelola, jangka waktu pengelolaan, lokasi usaha dsb.

AL MUDHARABAHSkema Mudharabah :(1)100% (3a)

Akad Mudharabah Rugi0% (3a)

(1)

Shahibul Maal

100% Modal (2)

Proyek/Usaha

Keahlian (2)

Mudharib

X% (Nisbah) (3) Pengembalian Mdl. Usaha (4)

LabaModal Usaha

Y% (Nisbah) (3) Penyisihan seb.Laba (3)

AL MUDHARABAHMudharabah Dalam Teknis PerbankanPENGERTIAN (Dalam Konteks Pembiayaan) :1. MUDHARABAH adalah akad kerjasama pembiayaan antara bank syariah selaku pemilik dana (shahibul maal) yang menyediakan semua kebutuhan modal dengan nasabah (mudharib) sebagai pihak yang mempunyai keahlian atau ketrampilan tertentu, untuk mengelola suatu kegiatan usaha yang produktif dan sesuai syariah. 2. Bank tidak mencampuri manajemen usaha, tetapi mempunyai hak untuk melakukan pengawasan.

AL MUDHARABAHMudharabah Dalam Teknis PerbankanPENGERTIAN (Dalam Konteks Pembiayaan) :3. Keuntungan usaha dibagi berdasarkan perbandingan (nisbah) yang telah disepakati dan pada akhir periode kerjasama, nasabah harus mengembalikan semua modal usaha kepada bank. 4. Dalam hal terjadi kerugian, akan menjadi tanggungan bank, kecuali bila diakibatkan oleh kelalaian nasabah. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerugian, bank harus memahami karakteristik resiko usaha tersebut dan bekerjasama dengan nasabah untuk mengatasi berbagai masalah.

AL MUDHARABAHMudharabah Dalam Teknis PerbankanAPLIKASI (Dalam Konteks Pembiayaan) :Pembiayaan MODAL KERJA Modal kerja bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan dan jasa. Pembiayaan INVESTASI Untuk pengadaan barang-barang modal, aktiva tetap dsb.

Pembiayaan INVESTASI KHUSUS Bank bertindak dan memposisikan diri sebagai arranger yang mempertemukan kepentingan pemilik dana, seperti Yayasan dan Lembaga Keuangan Non Bank, dengan pengusaha yang memerlukan dana.

AL MUDHARABAHSkema Mudharabah : Contoh Aplikasi Perbankan(1)100% (3b)

Akad Mudharabah0% (3b)

(1)

Rugi

Bank Syariah X

100% Modal (2)

Rumah Makan Padang

Keahlian (2)

Burhan (Nasabah)

Peng.Mdl.Ush.Rp.15 Juta/Bln.(3) 50% (Nisbah) (3a)

Laba

50% (Nisbah) (3a)

JUAL - BELI (Sale & Purchase)Konsep jual-beli dalam perbankan syariah mengandung beberapa kebaikan, antara lain pembiayaan yang diberikan selalu terkait dengan sektor riil, karena yang menjadi dasar adalah barang yang diperjual-belikan. Disamping itu harga yang telah disepakati tidak akan mengalami perubahan sampai dengan berakhirnya akad. Konsep jual-beli yang diaplikasikan dalam produk pembiayaan perbankan syariah, meliputi :

BAI AL MURABAHAH BAI AS SALAM BAI AL ISTISHNA IJARAH WA IQTINA

BAI AL MURABAHAHPengertian :MURABAHAH adalah akad jual-beli atas suatu barang, dengan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli, setelah sebelumnya penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga perolehan atas barang tersebut dan besarnya keuntungan yang diperolehnya.

BAI AL MURABAHAHLandasan Syariah :. Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. QS. Al Baqarah (2) : 275 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. QS. An Nisaa (4) : 29

Pedagang yang jujur dan terpercaya, maka dia bersama nabi, orang-orang yang jujur dan para syuhada. (HR. Tarmidzi)

BAI AL MURABAHAHRukun Murabahah :Bai (penjual) Musytari (pembeli)

Mabi (barang yang diperjual-belikan)Tsaman (harga barang) Ijab-qabul (pernyataan serah terima)

BAI AL MURABAHAHSyarat Murabahah :Pihak yang berakad (Bai & Musytari) cakap hukum dan tidak dalam keadaan terpaksa.Barang yang diperjual-belikan (Mabi) tidak termasuk barang haram dan jenis maupun jumlahnya jelas. Harga barang (Tsaman) harus dinyatakan secara transparan (harga pokok dan komponen keuntungan) dan cara pembayarannya disebutkan dengan jelas. Pernyatan serah-terima (Ijab-Qabul) harus jelas dengan menyebutkan secara spesifik pihak-pihak yang berakad.

BAI AL MURABAHAHSkema Murabahah :(1)

NegosiasiAkad Murabahah

(1)

(2)

(2)

PENJUAL

Bayar Kewajiban (4)

PEMBELI

Kirim Barang & Dokumen (3)

Barang

Terima Barang & Dokumen (3a)

BAI AL MURABAHAHMurabahah Dalam Teknis Perbankan

Pengertian :1. MURABAHAH adalah akad jual-beli antara bank dan nasabah atas suatu jenis barang tertentu dengan harga yang disepakati bersama. Bank akan mengadakan barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah dengan harga setelah ditambah keuntungan yang disepakati.

2. Guna memastikan keseriusannya untuk membeli, bank dapat mensyaratkan nasabah agar terlebih dahulu membayar uang muka.

BAI AL MURABAHAHMurabahah Dalam Teknis Perbankan

Pengertian :3. Nasabah membayar kepada bank atas harga barang tersebut (setelah dikurangi uang muka) secara angsuran selama jangka waktu yang disepakati, dengan memperhatikan kemampuan mengangsur ataupun arus kas usahanya. Pembayaran secara angsuran ini dikenal dengan istilah Bai Bitsaman Ajil (BBA). 4. Baik harga jual maupun besarnya angsuran yang telah disepakati tidak berubah hingga akad pembiayaan berakhir. 5. Tidak ada denda atas keterlambatan pembayaran angsuran (penalty overdue).

BAI AL MURABAHAHMurabahah Dalam Teknis Perbankan Aplikasi :Pembiayaan INVESTASI Antara lain untuk pengadaan aktiva tetap, mesin-mesin dan barang-barang modal lainnya. Pembiayaan KONSUMER Antara lain untuk pembelian rumah, mobil dan sebagainya.

BAI AL MURABAHAHSkema Murabahah : Contoh Aplikasi Perbankan(1)(2)

Negosiasi Akad MurabahahBayar Uang Muka : Rp. 120 Juta (3)

(1)(2)

Bank Syariah ABC

Bayar Angsuran (6) Serahkan surat-surat ruko (7)

CV. Bina Amanah

Beli ruko Rp. 400 Juta (4)

RUKO

Jual ruko Rp.420 Juta (5)

BAI AS SALAMPengertian :SALAM adalah akad jual-beli atas suatu barang dengan jenis dan dalam jumlah tertentu yang penyerahannya dilakukan beberapa waktu kemudian, sedangkan pembayarannya segera (dimuka).SALAM PARALEL merupakan dua transaksi Salam yang dilakukan secara simultan dan melibatkan tiga pihak yang berkepentingan. Salah satu diantaranya bertindak sebagai pembeli dan sekaligus penjual; yang membeli suatu barang dari pihak kedua dan menjualnya kembali kepada pihak ketiga.

BAI AS SALAMLandasan Syariah :Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. QS. Al Baqarah (2) : 282Ibnu Abbas r.a. mengungkapkan : Aku bersaksi bahwa salam (salaf) yang dijamin untuk jangka waktu tertentu telah dihalalkan Allah pada kitab-Nya dan diizinkan-Nya, seraya membaca ayat tersebut diatas. Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda : Barangsiapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.

BAI AS SALAMRukun Salam :Pembeli (Muslam) Penjual (Muslam Ilaih) Barang yang diperjual-belikan (Muslam Fiih) Harga barang (Rasul Maal)

Sighot (Ijab-Qabul)

BAI AS SALAMSyarat Salam :Pembeli dan penjual ( Muslam & Muslam Ilaih) cakap hukum, tidak dalam keadaan terpaksa dan tidak ingkar janji.Penjual (Muslam Ilaih) harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memproduksi barang yang diperjual-belikan. Barang yang diperjual-belikan (Muslam Fiih) harus jelas jenis, ukuran, mutu dan jumlahnya serta tidak dilarang syariah. Sedangkan waktu penyerahannya disepakati bersama.

Harga barang (Rasul Maal) harus pasti dan dibayarkan segera (dimuka).

BAI AS SALAMSkema Salam :(1)

NegosiasiAkad Salam

(1)

(2)

(2)

PRODUSEN/ PENJUAL

Bayar Harga Barang (3)

PEMBELI

Produksi Barang (4)

Barang

Kirim Barang (5)

BAI AS SALAMSkema Salam Paralel :(1) (2)

NegosiasiAkad Salam

(1) (2)

PEMBELI-I /PENJUAL-IIAkad Salam (2a) Negosiasi (1a) Bayar Hrg Brg (3a) Kirim Dokumen (5a)

Bayar Harga Barang (3)

PEMBELI-II

PRODUSEN/ PENJUAL-I

Produksi Barang (4)

Barang

Kirim Barang (5)

BAI AS SALAMSalam Paralel Dalam Teknis Perbankan Pengertian :1. SALAM PARALEL merupakan transaksi pembelian atas barang tertentu yang dilakukan oleh bank dari pihak produsen atau pihak ketiga lainnya dengan pembayaran dimuka, untuk kemudian dijual kembali kepada nasabah dengan waktu penyerahan yang disepakati. 2. Pembayaran oleh nasabah kepada bank dapat dilakukan dimuka pada saat ditanda-tanganinya akad Salam atau secara tunai pada saat penyerahan barang (Salam Wal Bai Al Mutlaqah) atau dengan cara mengangsur (Salam Wal Murabahah).

BAI AS SALAMSalam Paralel Dalam Teknis Perbankan Pengertian :3. Apabila pembayaran oleh nasabah dilakukan secara tunai atau dengan cara mengangsur, biasanya bank mensyaratkan agar nasabah terlebih dahulu membayar sejumlah uang muka yang diperlukan.

BAI AS SALAMSalam Paralel Dalam Teknis Perbankan Aplikasi :Pembiayaan MODAL KERJA Misalnya untuk modal kerja usaha pertanian, peternakan atau industri yang menghasilkan barang-barang konsumsi. Pembiayaan INVESTASI Misalnya untuk pengadaan barang-barang modal, seperti mesin-mesin dan sebagainya.

BAI AS SALAMSkema Salam : Contoh Aplikasi Perbankan(1) (2)

Negosiasi Akad SalamBayar Uang Muka Rp. 300 Juta (4) Bayar Angsuran (8)Produksi Jagung (6)

(1) (2)

Bank Syariah XYZAkad Salam (2a) Negosiasi (1a) Bank Garansi (3) Bayar Rp. 1,5 M (5) Kirim Faktur (7a)

PT. Anugerah Sentosa

KUD Lestari

Jagung

Kirim Jagung (7)

BAI AL ISTISHNAPengertian :ISTISHNA merupakan akad jual-beli antara pemesan/pembeli dengan pihak produsen/penjual atas suatu barang tertentu yang harus dipesan terlebih dahulu, dengan spesifikasi dan harga yang disepakati. Sementara pembayarannya dapat dilakukan dimuka, ditengah atau pada saat penyerahan barang.ISTISHNA PARALEL merupakan gabungan dari dua transaksi Istishna yang dilakukan secara simultan. Pihak penjual pada transaksi Istishna yang pertama bukanlah produsen yang sesungguhnya dan karenanya membuat akad serupa dengan pihak lain (produsen) untuk memenuhi pesanan pembeli.

BAI AL ISTISHNALandasan Syariah :Mengingat sifat transaksinya yang sama, maka secara umum landasan syariah yang berlaku pada Bai As Salam juga berlaku pada Bai Al Istishna

BAI AL ISTISHNARukun Istishna:Produsen / Penjual (Shaani)

Pemesan / Pembeli (Mustashni)Barang / Jasa yang dipesan (Mashnu) Harga Barang / Jasa (Tsaman)

Sighot (Ijab-Qabul)

BAI AL ISTISHNASyarat Istishna:Produsen dan pemesan (Shaani & Mustashni) cakap hukum, tidak dalam keadaan terpaksa dan tidak ingkar janji.Produsen (Shaani) memiliki kapasitas dan kesanggupan untuk membuat/mengadakan barang yang dipesan. Barang yang dipesan (Mashnu) harus jelas spesifikasinya dan tidak termasuk yang dilarang syariah. Sedangkan waktu penyerahannya sesuai kesepakatan. Harga barang (Tsaman) harus dinyatakan secara jelas dan pembayarannya dilakukan sesuai dengan kesepakatan.

BAI AL ISTISHNASkema Istishna :Pesan Barang (1)

PRODUSEN (Shaani)

Akad Istishna (2) Bayar Harga Barang (5)

PEMBELI (Mustashni)

Produksi Barang (3)

Barang (Mashnu)

Kirim Barang (4)

BAI AL ISTISHNASkema Istishna Paralel :Pesan Barang (1)

PEMESAN-II/ PENJUALPesan Barang (1a) Akad Istishna (2a) Krm.Dok. (4a) Bayar Harga Barang (6)

Akad Istishna (2) Bayar Harga Barang (5)

PEMESAN-I

PRODUSEN

Produksi Barang (3)

Barang

Kirim Barang (4)

BAI AL ISTISHNAIstishna Paralel Dalam Teknis Perbankan

Pengertian :1. ISTISHNA PARALEL merupakan akad jual-beli barang antara bank dan nasabah dengan spesifikasi sesuai yang dikehendaki nasabah dan dengan harga serta cara pembayaran yang disepakati bersama. Kemudian bank akan meminta produsen/kontraktor untuk membuatkan barang yang dipesan oleh nasabah tersebut. 2. Oleh karena menggunakan dua akad jual-beli, maka cara pembayaran bank kepada produsen/kontraktor dapat berbeda dengan cara pembayaran nasabah kepada bank, sesuai dengan kesepakatan.

BAI AL ISTISHNAIstishna Paralel Dalam Teknis Perbankan Pengertian :3. Apabila pembayaran oleh nasabah tidak dilakukan dimuka, maka biasanya bank mensyaratkan agar nasabah menyediakan sejumlah uang muka yang diperlukan.

BAI AL ISTISHNAIstishna Paralel Dalam Teknis Perbankan

Aplikasi :Pembiayaan MODAL KERJA Misalnya untuk modal kerja industri barang-barang konsumsi, termasuk garmen, sepatu dan sebagainya. Pembiayaan INVESTASI Misalnya untuk pengadaan barang-barang modal, seperti mesin-mesin dan sebagainya. Pembiayaan KONSTRUKSI (Construction Financing)

BAI AL ISTISHNASkema Istishna : Contoh Aplikasi PerbankanSerah-Terima Pry. (5)

PT. AMANAH SEJATI (Kontraktor)

Kerjakan Proyek (4)

Serah-Terima Proyek (5a)

ABDULLAH (Nasabah)

PROYEK RUKO(5) (5a) Negosiasi (1) Akad Istn (2) Bayar U.Muka (3) Bayar Angsuran (8)

Negosiasi (1a) Akad Istn (2a) Bank Garansi (3a) Kembalikan B.Garansi (6) Bayar Rp. 4,5 milyar (7)

BANK SYARIAH AFIAT

IJARAH & IJARAH WA IQTINAPengertian :IJARAH adalah akad pengalihan hak penggunaan atas suatu barang untuk jangka waktu tertentu dengan kompensasi pembayaran uang sewa, tanpa diikuti oleh perubahan kepemilikan atas barang tersebut. IJARAH WA IQTINA (IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK) adalah akad sewa-menyewa atas suatu barang untuk jangka waktu tertentu yang diakhiri dengan pengalihan kepemilikannya kepada penyewa.

IJARAH & IJARAH WA IQTINARukun Ijarah :Penyewa (Mustajir)

Pemilik barang (Muajjir)Barang yang disewakan (Majur) Harga sewa (Ajran)

Shigot (Ijab-Qabul)

IJARAH & IJARAH WA IQTINASyarat Ijarah :Pemilik barang (Muajjir) dan penyewa (mustajir) cakap hukum, tidak dalam keadaan terpaksa dan tidak ingkar janji. Barang yang disewakan (Majur) memiliki manfaat yang dibenarkan oleh syariah.

Harga sewa (Ajran) harus dinyatakan secara jelas dan pembayarannya dilakukan sesuai dengan kesepakatan.

IJARAH & IJARAH WA IQTINASkema Ijarah :Penyerahan Hak Penggunaan (3)

Objek Sewa (Majur)

Pemanfaatan Hak Penggunaan (4)

Akad Ijarah (1)

Pemilik Barang (Muajjir)

Pembayaran Sewa (2)

Penyewa (Mustajir)

IJARAH & IJARAH WA IQTINASkema Ijarah Wa Iqtina :Penyerahan Kepemilikan (5) Penyerahan Hak Penggunaan (3) Penyerahan Kepemilikan (5)

Objek Sewa (Majur)

Pemanfaatan Hak Penggunaan (3a)

Akad Ijarah Wa Iqtina (1)

Pemilik Barang (Muajjir)

Pembayaran Sewa (2)Pembayaran Atas Pembelian (4)

Penyewa (Mustajir)

IJARAH & IJARAH WA IQTINAIjarah Wa Iqtina Dalam Teknis Perbankan Pengertian :IJARAH WA IQTINA (IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK) adalah akad sewa-menyewa atas barang tertentu antara bank sebagai pemilik barang (Muajjir) dengan nasabah selaku penyewa (Mustajir) untuk suatu jangka waktu dan dengan harga yang disepakati. Pada akhir masa sewa, bank memberikan opsi kepada nasabah untuk membeli barang tersebut dengan harga yang disepakati pula.

IJARAH & IJARAH WA IQTINAIjarah Wa Iqtina Dalam Teknis Perbankan Aplikasi :Pembiayaan INVESTASI Misalnya untuk pembiayaan barang-barang modal, seperti mesin-mesin dan sebagainya. Pembiayaan KONSUMER Misalnya untuk pembelian mobil, rumah dan sebagainya.

IJARAH & IJARAH WA IQTINASkema Ijarah Wa Iqtina : Contoh Aplikasi

Penyerahan (3)

Objek Sewa (Kijang)

Kendaraan (3a)

Penjual (Dealer)

Surat2 Kendaraan (3b)

PT. Alam Permai (Nasabah)Akad Ijarah W.I. (1)

Beli 5 Unit Kijang (2)

Bank Syariah Barokah

Bayar Sewa (4) Bayar Hrg.Beli (5) Peny.Srt.Kendaraan (6)

PEMBIAYAN LAIN (Other Financing)Berbeda dengan kelompok pembiayaan dengan pola bagi hasil maupun jual-beli, dalam pembiayaan lain tidak ada unsur barang sebagai objek pembiayaan dan karenanya lebih merupakan transaksi pinjam-meminjam.

Kalaupun ada unsur barang yang terkait dalam transaksi, maka bukanlah merupakan objek transaksi, melainkan berfungsi sebagai jaminan. Ada dua produk perbankan syariah yang termasuk dalam kategori ini, masing-masing adalah :AL HAWALAH AR RAHN

AL HAWALAHPengertian :HAWALAH adalah akad pengalihan hutang-piutang dari suatu pihak kepada pihak lain.

Landasan Syariah :Menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah suatu perbuatan dzalim, dan jika salah seorang dari kamu diikutkan (di-hawalah-kan) kepada orang yang mampu/kaya, maka terimalah hawalah itu. (HR. Abu Hurairah)

AL HAWALAHRukun Hawalah :Pihak yang berhutang (Muhil)

Pihak yang berpiutang (Muhal)Pihak yang menerima pengalihan hutang-piutang (Muhal Alaih)

Sighot (Ijab-Qabul)

AL HAWALAHSyarat Hawalah :Hutang-piutang yang akan dialihkan jelas jumlahnya. Adanya bukti hutang-piutang antara Muhil dan Muhal. Pengalihan hutang-piutang disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat (Muhil, Muhal dan Muhal Alaih).

AL HAWALAHHawalah Dalam Teknis Perbankan

Pengertian :HAWALAH adalah akad pengalihan piutang nasabah (muhal) kepada bank (muhal alaih). Nasabah meminta bantuan bank agar membayarkan terlebih dahulu piutangnya atas transaksi yang halal dengan pihak yang berhutang (muhil). Selanjutnya bank akan menagih kepada pihak yang berhutang tersebut.

Atas bantuannya membayarkan terlebih dahulu piutang nasabah, bank dapat membebankan fee jasa penagihan yang penetapannya dilakukan dengan memperhatikan besar-kecilnya resiko tidak tertagihnya piutang.

AL HAWALAHHawalah Dalam Teknis Perbankan Aplikasi :Pembiayaan MODAL KERJA Melalui transaksi Anjak Piutang (Factoring).

AL HAWALAHSkema Hawalah : Contoh Aplikasi Perbankan

Penunjukan Supplier (1)

PT. Carefour Ind. (Pembeli / Muhal)

Supply Barang (2) Invoice (3)

PT. Nyiur Melambai (Supplier / Muhil)

Tagih / Invoice (7) Bayar (8)

Bank Syariah Amanah (Muhal Alaih)

Akad Hawalah (4) Invoice (5) Bayar (6)

AR RAHNPengertian :AR RAHN adalah akad gadai, dimana suatu pihak menyerahkan barang tertentu miliknya kepada pihak lain, dalam rangka memperoleh pinjaman uang yang diperlukannya.

Landasan Syariah :Dari Anas r.a. berkata : Rasulullah menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi di Madinah dan mengambil darinya gandum untuk keluarga beliau. (HR. Bukhari)

AR RAHNRukun Rahn :Pihak yang menggadaikan (Rahin)

Pihak yang menerima gadai (Murtahin)Barang yang digadaikan (Marhun) Hutang / pinjaman (Marhun Bih) Sighot (Ijab-Qabul)

AR RAHNSyarat Rahn :Pihak yang menggadaikan (Rahin) dan pihak yang menerima gadai (Murtahin) cakap hukum serta sama-sama ikhlas.

Pihak yang menggadaikan (Rahin) mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pinjaman.Barang yang digadaikan (Marhun) benar-benar milik Rahin dan bebas dari ikatan atau syarat apapun. Jumlah hutang (Marhun Bih) disebutkan dengan jelas.

AR RAHNRahn Dalam Teknis PerbankanRAHN merupakan produk penunjang sebagai alternatif pegadaian, terutama untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan insidentilnya yang mendesak. Bank tidak menarik manfaat apapun, kecuali biaya pemeliharaan dan keamanan atas barang yang digadaikan. Akad Rahn dapat pula diaplikasikan untuk memenuhi permintaan bank akan jaminan tambahan atas suatu pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah.

PINJAMAN KEBAJIKAN (Non Compensation Financing)Disamping landasan prinsip kesetaraan dan kemitraan, ciri lain perbankan syariah yang cukup menonjol adalah melekatnya prinsip saling membantu, baik dalam berinteraksi dengan nasabah maupun lingkungan sekitar. Hal itu antara lain tercermin dari salah satu produknya, yaitu : AL QARD (Pinjaman Kebajikan)

AL QARDHPengertian :AL QARDH merupakan pinjaman yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang harus dikembalikan pada waktu yang diperjanjikan, namun tanpa disertai imbalan apapun. Pinjaman yang diberikan tersebut adalah dalam rangka saling membantu dan bukan merupakan transaksi komersial.

AL QARDHRukun Qardh :Peminjam (Muqtaridh)

Pemilik dana / pemberi pinjaman (Muqridh)Dana yang dipinjamkan (Qardh) Sighot (Ijab-Qabul)

AL QARDHSyarat Qardh :Pinjam-meminjam dilandasi oleh itikad baik dan kerelaan kedua belah pihak yang berakad. Dana yang dipinjamkan halal dan bermanfaat.

AL QARDHLandasan Syariah :Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. QS. Al Hadiid (57) : 11 Barangsiapa yang telah melepaskan saudaranya yang muslim satu dari kesusahan dunia, maka Allah akan membantunya di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut membantu saudaranya. (HR. Muslim)

AL QARDHLandasan Syariah :Bukan seorang muslim (mereka) yang meminjamkan muslim (lainnya) dua kali kecuali yang satunya adalah (senilai) shadaqoh (HR. Ibnu Majah). Aku melihat pada waktu malam di-isra-kan, pada pintu surga tertulis : Shadaqoh dibalas 10 kali lipat dan Qardh 18 kali. Aku bertanya : Wahai Jibril mengapa Qardh lebih utama dari shadaqoh ?. Ia menjawab : Karena pemintaminta sesuatu dan ia punya, sedangkan yang meminjam tidak akan meminjam kecuali karena keperluan. (HR. Ibnu Majah).

AL QARDHAplikasi Dalam Perbankan :1. Merupakan produk pelengkap bagi nasabah dengan track record yang baik, yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa yang sangat pendek.

2. Merupakan produk untuk membantu usaha yang sangat kecil atau sektor sosial. Produk untuk sektor ini dikenal dengan istilah Al Qardh Al Hasan. 3. Pengembalian pinjaman dilakukan pada waktu yang diperjanjikan, dengan cara mengangsur atau secara sekaligus.

AL QARDHAplikasi Dalam Perbankan :4. Mengingat sifatnya yang bukan merupakan transaksi komersial dan tanpa kompensasi, maka Qardh menggunakan sumber dana yang berasal :

Untuk membantu kebutuhan dana talangan yang bersifat jangka pendek, digunakan modal bank.Untuk membantu usaha sangat kecil dan keperluan sosial, digunakan dana yang bersumber dari zakat, infaq dan shadaqoh.

AL QARDHSkema Qardh : Contoh Aplikasi Perbankan(1)

Akad QARDH

(1)

NASABAH (Muqtaridh)Pengelolaan (3)

Pinjaman Dana (Qardh) (2)

BANK SYARIAH (Muqridh)Modal Usaha (2)

USAHA(4)

100% Keuntungan (5a)

Modal + Keuntungan

Pengembalian Modal (5)

Demikian .

TERIMA KASIHAtas perhatian dan kebersamaannya .