pengaruh spin off unit usaha syariah terhadap ... · yakni bank bri syariah, bank syariah bukopin,...

42
PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH SRI SUBAKTI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: phungquynh

Post on 04-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP

PROFITABILITAS BANK SYARIAH

SRI SUBAKTI

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin
Page 3: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Spin Off Unit

Usaha Syariah terhadap Profitabilitas Bank Syariah adalah benar karya saya dengan

arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2015

Sri Subakti

NIM H54110002

Page 4: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

ABSTRAK

SRI SUBAKTI. Pengaruh Spin Off Unit Usaha Syariah terhadap Profitabilitas Bank

Syariah. Dibimbing oleh IDQAN FAHMI dan SALAHUDDIN EL AYYUBI.

Prospek industri perbankan syariah yang cerah dan menjanjikan mendorong Bank

Indonesia untuk melakukan percepatan pertumbuhan perbankan syariah, salah satunya

dengan melakukan spin off. Namun, kebijakan tersebut masih menjadi pro dan kontra

diantara beberapa kalangan peneliti dan pengamat ekonomi. Pasalnya, pembentukan

bank syariah melalui spin off akan memengaruhi profitabilitas bank syariah ke

depannya, semakin meningkat atau justru sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini yaitu

menganalisis pengaruh spin off UUS dan faktor-faktor lain yang memengaruhi

profitabilitas bank syariah yang diukur dengan Return on Asset (ROA). Bank syariah

yang menjadi sampel penelitian, yaitu Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, dan Bank

Syariah Bukopin pada periode 2005-2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode Data Panel. Hasil estimasi menunjukkan bahwa tabungan mudharabah,

FDR, dummy spin off berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan variabel BOPO

berpengaruh negatif terhadap ROA. Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

ROA.

Kata kunci: Panel Data, ROA, Spin Off, Unit Usaha Syariah.

ABSTRACT

SRI SUBAKTI. The Effect of Islamic Business Unit Spin Off on Islamic Banks

Profitability. Supervised by IDQAN FAHMI and SALAHUDDIN EL AYYUBI.

The promising of Islamic banking outlook is encourages central bank to accelerate

its growth. One of the way to do it is by doing a spin off. However, that policy has pro

and contra among several researchers. The spin off which formed by Islamic bank

would effect future profitability of Islamic banking, either increases or the other way

around. The purposes of this study is to analyze the effect of UUS spin off and other

factors that could effect the profitability of Islamic banks measured by Return on Asset

(ROA). The Islamic banks used as samples for this study were BRI Islamic bank,

Bukopin Islamic bank, and BNI Islamic bank in the period of 2005-20014. The method

used in this study were Panel Data method. The result shows that mudharabah saving,

FDR, and dummy spin off had positive effect on ROA, BOPO had negative effect on

ROA. Inflation had no significant effect on ROA.

Keywords: Islamic Business Unit, Panel Data, ROA, Spin Off

Page 5: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Ilmu Ekonomi

PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP

PROFITABILITAS BANK SYARIAH

SRI SUBAKTI

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 6: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin
Page 7: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin
Page 8: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema

yang dipilih dalam penelitian ini ialah perbankan, dengan judul Pengaruh Spin Off

Unit Usaha Syariah terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Idqan Fahmi, M.Ec.

selaku dosen pembimbing I dan Bapak Salahuddin El Ayyubi, Lc., M.A. selaku

dosen pembimbing II, Bapak Dr. Jaenal Effendi, S.Ag., M.A. selaku dosen

penguji, dan Bapak Khalifah Muhammad Ali, S.Hut., M.Si. selaku dosen komisi

pendidikan yang telah memberikan ilmu, saran, dan motivasi kepada penulis agar

skripsi ini dapat lebih baik lagi. Para civitas akademik Departemen Ilmu Ekonomi

yang telah memberi ilmu dan membantu dalam skripsi ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu saya, Ibu Susi, dan kakak-kakak

saya, Mbak Ika, Mas Doni, Mbak Linda, dan Mas Zulkifli, atas segala doa,

dukungan, dan kasih sayangnya. Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman

seperjuangan IPB 48, khususnya kepada Farah, Muti, Gina, Ulfa, Ditta, Syifa,

Yulya, Dina, Khodijah, Aulia, Siska, Dian, Tika, dan Zulva atas doa, dukungan

dan masukannya. Terima kasih kepada teman satu bimbingan, Dhia, Ira, Ari,

Rosy, Kati, dan Kak Gibran. Terakhir saya ucapkan kepada Duriati, Mbak Erma,

dan Mas Fahmi atas bantuan, dukungan dan doanya dalam penyelesaian skripsi

ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2015

Sri Subakti

Page 9: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 5

TINJAUAN PUSTAKA 5

Perbankan Syariah 5

Penghimpunan Dana Perbankan Syariah 6

Pengertian Spin Off 6

Profitabilitas 7

Kajian Penelitian Terdahulu 9

Kerangka Pemikiran 10

Hipotesis 10

METODOLOGI PENELITIAN 11

Jenis dan Sumber Data 11

Metode Analisis Data 12

HASIL DAN PEMBAHASAN 16

Perkembangan Profitabilitas dan Kinerja Bank Syariah yang Melakukan

Spin Off 16

Pengaruh Spin Off UUS terhadap Profitabilitas Bank Syariah 18

SIMPULAN DAN SARAN 21

Simpulan 21

Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 22

Page 10: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

LAMPIRAN 25

RIWAYAT HIDUP 30

Page 11: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

DAFTAR TABEL

1 Jenis dan sumber data 11

2 Hasil estimasi model pengaruh spin off UUS terhadap profitabilitas bank

syariah 20

3 Hasil cross section effect 21

DAFTAR GAMBAR

1 Financing to Deposit Ratio (FDR) bank syariah 1

2 Non Performing Ratio (NPF) bank syariah 1

3 ROA Bank BRI Syariah, Syariah Bukopin, dan BNI Syariah 3

4 Kerangka pemikiran 10

5 ROA tiga bank syariah 17

6 FDR tiga bank syariah 17

7 BOPO tiga bank syariah 18

8 Tabungan mudharabah tiga bank syariah 18

DAFTAR LAMPIRAN

1 Variabel-variabel dalam model pengaruh spin off UUS terhadap

profitabilitas bank syariah 25

2 Hasil estimasi model FEM data panel 28

3 Hasil uji chow 28

4 Korelasi antar variabel 29

5 Hasil uji normalitas 29

6 Hasil cross section effect (estimasi keragaman individu) 29

Page 12: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin
Page 13: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2008 secara kumulatif masih tumbuh

kondusif, walaupun melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2007. Pertumbuhan

tahun 2008 mencapai 6.06% dipengaruhi kinerja ekonomi yang semakin meningkat

(Indonesia Economic Outlook 2010). Hal ini mendorong potensi dan performa

perbankan syariah pada saat itu dapat tumbuh dengan pesat. Kinerja perbankan syariah

berjalan dengan baik, dapat dilihat dari sisi internal, yakni komitmen terhadap

pembiayaan sektor riil seperti pembiayaan terhadap deposit atau Financing to Deposit

Ratio (FDR).

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2014 (diolah)

Gambar 1 Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah

Data Statistik Perbankan Syariah pada Gambar 1 menunjukkan bahwa FDR dari

tahun 2005 hingga 2014 berada dikisaran 100%, artinya hampir seluruh dana pihak

ketiga yang dihimpun oleh bank syariah sepenuhnya disalurkan pada pembiayaan sektor

riil. Hal tersebut menandakan bahwa kinerja bank syariah cukup bagus, khususnya

dalam membangkitkan sektor riil (Muhammad 2005). Selain itu, jika dilihat dari sisi

indikator Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan macet rata-rata masih

berada di bawah 5%.

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2014 (diolah)

Gambar 2 Non Performing Financing (NPF) Bank Syariah

Berdasarkan Gambar 2 terlihat NPF berfluktuatif dan terjadi kenaikan di tahun

2014 sebesar 1.71%, namun NPF masih berada dalam kondisi aman, yakni di bawah 5%.

0

20

40

60

80

100

120

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

FD

R (

%)

Periode

0

2

4

6

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

NP

F (

%)

Periode

Page 14: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

2

Sesuai dengan aturan PBI No 11/10/PBI/2009 yang menyatakan bahwa NPF yang baik

berada di bawah 5%, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas penyaluran pembiayaan

yang dilakukan bank syariah berada kondisi sehat.

Sisi eksternal yang menunjukkan perkembangan perbankan syariah antara lain

dilihat dari terbentuknya regulasi baru, yaitu Undang-Undang Pajak Penambahan Nilai

(UU PPN) pada bulan September 2009 dan Undang-Undang No 21 Tahun 2008. Tujuan

dikeluarkannya UU No 21 Tahun 2008 ini memberikan insentif terutama terkait dengan

aturan-aturan untuk memudahkan pendirian Bank Umum Syariah (BUS) maupun

pengonversian Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi BUS. Implementasi pembentukan

BUS dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yakni: pertama, Bank Umum

Konvensional (BUK) yang telah memiliki UUS mengakuisisi bank yang relatif kecil

kemudian mengonversinya menjadi syariah dan melepaskan serta menggabungkan UUS-

nya dengan bank yang baru dikonversi tersebut. Kedua, BUK yang belum memiliki

UUS, mengakuisisi bank yang relatif kecil dan mengonversinya menjadi bank syariah.

Ketiga, BUK melakukan pemisahan (spin off) dan dijadikan BUS (Anshori 2010).

Undang-undang perbankan syariah pada ketentuan peralihan pasal 68 UU

Perbankan Syariah mewajibkan BUK yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk

melakukan pemisahan UUS. Ketentuan pasal 68 UU No 21 Tahun 2008 menyatakan

bahwa dalam hal BUK yang memiliki UUS yang nilai asetnya telah mencapai paling

sedikit 50% dari total nilai aset bank induknya atau 15 tahun sejak berlakunya undang-

undang ini, maka BUK yang dimaksud wajib melakukan pemisahan (spin off).

Potensi pasar perbankan syariah yang sangat luas dan prospek industri perbankan

syariah ke depan yang cerah dan menjanjikan, mengingat mayoritas penduduk Indonesia

menganut agama Islam serta dikeluarkannya Fatwa DSN MUI No 1 Tahun 2004 yang

mengatakan bahwa bunga bank termasuk riba yang diharamkan. Hal ini mendorong

Bank Indonesia untuk melakukan percepatan pertumbuhan perbankan syariah, salah

satunya dengan melakukan spin off. Pemisahan ini bertujuan agar pengelolaan unit usaha

bersifat independen, sehingga semakin mudah berkompetisi dan fleksibel dalam

mengambil keputusan-keputusan bisnis ke depannya, serta memberikan pembatasan

yang jelas antara UUS dengan BUK, sehingga tidak tercampur dengan usaha yang tidak

sesuai dengan syariah. Namun, pembentukan BUS melalui spin off juga masih memiliki

kendala, yaitu BUK yang memiliki UUS harus menyisihkan sebagian modalnya untuk

UUS. Hal ini menjadi beban baru bagi BUK, khususnya BUK yang tidak memiliki aset

yang besar, sehingga dibutuhkan usaha lebih besar agar modal UUS dapat tercukupi

(Umam 2010).

Penerapan kebijakan spin off turut memengaruhi kinerja perbankan syariah ke

depannya. Penilaian kinerja bank dapat dilihat dari profitabilitasnya yang diukur dengan

Return on Asset (ROA). Hal ini terkait sejauh mana bank menjalankan usahanya secara

efisien. Efisiensi diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau

modal yang menghasilkan laba (Stiawan 2009), sehingga dapat dilihat dengan adanya

penerapan kebijakan spin off ini kinerja perbankan syariah menjadi lebih baik atau

sebaliknya.

Perumusan Masalah

Penerapan spin off dari UUS menjadi BUS merupakan suatu bentuk upaya untuk

mengembangkan dan memperkenalkan perbankan syariah pada masyarakat. Bentuk

dukungan pemerintah dalam hal ini, yaitu dengan dibentuknya regulasi yang dapat

Page 15: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

3

mendorong akselerasi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, seperti UU No 21

Tahun 2008, regulasi ini diberikan terkait dengan aturan-aturan untuk memudahkan

pendirian BUS maupun pemisahan (spin off) UUS menjadi BUS.

Kemudahan dalam melakukan spin off, pasalnya masih terjadi pro dan kontra

diantara kalangan peneliti dan pengamat ekonomi. Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah,

Amin dan pengamat ekonomi syariah, Aviliani (2011) mengatakan bahwa kebijakan

spin off perbankan syariah dari UUS menjadi BUS terkesan dipaksakan, hal ini akan

membuat manajemen bank syariah baru sulit untuk mengembangkan diri. Selain itu, spin

off akan mempersulit bank baru untuk mengembangkan diri karena modal yang dimiliki

masih sedikit, dan adanya tuntutan dari pihak pemegang saham bahwa bank harus profit

dan efisien.

Di sisi lain, menurut Umam (2010), perlunya adanya spin off karena banyak yang

meragukan prinsip syariah dalam operasional UUS. Operasional perbankan syariah

dalam kerangka UUS dianggap tidak murni sesuai dengan prinsip syariah karena

perusahaan induk mengendalikan semua pelaksanaan perbendaharaan yang ada pada

UUS. Selain itu, kebijakan spin off diperlukan karena spin off akan mendorong

berjalannya praktik-praktik terbaik dan tata kelola perusahaan yang baik, semakin

mudah berkompetisi, lincah dan fleksibel dalam mengambil keputusan, mengelola unit

usaha lebih bersifat independen dan strategis (Insani 2011).

Pembentukan BUS melalui spin off ini terkait dengan prospek kinerja BUS ke

depannya. Indikator yang merefleksikan tingkat kinerja atau profitabilitas perbankan

salah satunya, yaitu ROA. Berdasarkan tiga bank syariah yang telah melakukan spin off,

yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan

ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin off mengalami fluktuasi.

Sumber: website Bank Indonesia dan Bank Syariah terkait 2014 (diolah)

Gambar 3 ROA ketiga bank syariah

-13.5-12.75

-12-11.25

-10.5-9.75

-9-8.25

-7.5-6.75

-6-5.25

-4.5-3.75

-3-2.25

-1.5-0.75

00.75

1.52.25

33.75

4.5

200

5/3

200

5/9

200

6/3

200

6/9

200

7/3

200

7/9

200

8/3

200

8/9

200

9/3

200

9/9

201

0/3

201

0/9

201

1/3

201

1/9

201

2/3

201

2/9

201

3/3

201

3/9

201

4/3

201

4/9

RO

A (

%)

Periode

BNIS

BRIS

BUKOPINS

Page 16: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

4

Data statistik Return on Asset (ROA) UUS dan BUS BNI Syariah, BRI Syariah,

dan Syariah Bukopin pada Gambar 3 menunjukkan bahwa rata-rata titik terendah dari

ROA terjadi setelah terjadinya spin off. Bank BNI Syariah mengalami penurunan yang

tajam hingga mencapai -12.02%. Hal ini terjadi pada triwulan II tahun 2010 setelah

terjadinya spin off. ROA Bank BRI Syariah berada di titik terendah hingga -2.52%

terjadi pada triwulan IV tahun 2008 setelah melakukan spin off. ROA Bank Syariah

Bukopin berada di titik terendah hingga -2.98% terjadi pada triwulan II tahun 2009.

Meskipun terjadi penurunaan yang cukup tajam, tiga BUS tersebut sempat mengalami

kenaikan, tetapi kembali mengalami tren penurunan di selang tahun 2013 hingga 2014.

Di sisi lain, penurunan ROA yang sangat tajam ini merupakan hal yang wajar. Pasalnya

pendirian BUS tidak serta merta mendorong industri perbankan syariah, setidaknya

membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun untuk menyiapkan infrastruktur,

operasional, dan SDM untuk melakukan akselerasi usaha (Outlook Perbankan Syariah

Indonesia 2011).

Jika ditinjau dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan Nuzuliah (2014)

mengenai spin off bank syariah, kinerja bank syariah yang diukur dengan ROA

beberapa bank syariah mengalami peningkatan, seperti Bank BNI Syariah dan Bank BRI

Syariah, sedangkan Bank Syariah Bukopin mengalami penurunan setelah melakukan

spin off. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kebijakan spin off tidak sepenuhnya

memberikan dampak positif pada masing-masing bank syariah. Namun, terdapat

kemungkinan dalam penelitian Nuzuliah ini tidak semua bank syariah menunjukkan

perubahan kinerja semakin baik disebabkan periode penelitian yang diambil hanya 3

tahun baik sebelum maupun sesudah spin off sehingga belum menunjukkan

perubahannya. Oleh karena itu, perlu dikaji kembali adanya pembentukan BUS melalui

spin off ini dengan mengambil periode penelitian lebih dari 3 tahun dan menggunakan

pendekatan yang berbeda. Adapun permasalahan yang dapat dikaji dalam penelitian ini

antara lain:

1. Bagaimana perkembangan profitabilitas dan kinerja bank syariah yang melakukan

spin off?

2. Apakah penerapan spin off berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah?

3. Apakah faktor-faktor internal dan eksternal bank berpengaruh terhadap profitabilitas

bank syariah?

Tujuan Penelitian

1. Menganalisis perkembangan profitabilitas dan kinerja bank syariah yang melakukan

spin off.

2. Menganalisis pengaruh penerapan spin off terhadap profitabilitas bank syariah.

3. Menganalisis pengaruh faktor-faktor internal maupun eksternal bank terhadap

profitabilitas bank syariah.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pihak-

pihak yang berkepentingan antara lain:

Page 17: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

5

1. Bagi pemerintah dan instansi perbankan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pertimbangan dalam membuat kebijakan dan menjadi koreksi agar kinerja Bank

Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah menjadi lebih baik.

2. Bagi pembaca penelitian ini, diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran

dan wawasan mengenai kinerja perbankan yang dipengaruhi oleh faktor

makroekonomi maupun karakteristik perbankan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh spin off terhadap

profitabilitas bank syariah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode purposive sampling, dengan kriteria BUS yang telah melakukan spin off lebih

dari dua tahun dan ketersediaan data untuk diteliti. Bank syariah yang dijadikan sampel,

yaitu Bank BRI Syariah yang melakukan spin off pada bulan Desember 2008, Bank

Syariah Bukopin yang melakukan spin off pada bulan Desember 2008, dan Bank BNI

Syariah yang melakukan spin off pada bulan Juni 2010. Periode waktu yang dianalisis

dalam penelitian ini dari tahun 2005 triwulan I hingga tahun 2014 triwulan IV.

Penelitian ini dibatasi oleh satu variabel dependen, yaitu Return on Asset (ROA) dan

variabel independen, yaitu total tabungan mudharabah (LNTAB), Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), Inflasi (INF) dan

dummy spin off (DSpin).

TINJAUAN PUSTAKA

Perbankan Syariah

Menurut Undang-Undang No 21 Tahun 2008 pengertian dari perbankan syariah

adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Perbankan syariah melakukan fungsinya dengan menyediakan

pembiayaan bagi hasil nasabah berdasarkan prinsip syariah, dan menghindari segala

kegiatan yang berkaitan dengan riba, gharar, dan maysir. Tujuan pelaksanaan

perbankan syariah, yakni menunjang pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat, dengan cara

tetap berpegang pada prinsip syariah secara menyeluruh (kaffah) dan konsisten

(istiqamah) (Burhanudin 2010). Adapun prinsip-prinsip yang dianut oleh perbankan

syariah dalam menjalankan aktivitasnya adalah (Muhammad 2005):

1. Prinsip Keadilan

Sistem operasional profit and loss sharing dalam sistem bagi hasil terkandung

dimensi keadilan dan pemerataan. Kelayakan usaha atau proyek yang akan didanai itu

menjadi jaminannya, sehingga keuntungan dan kerugian ditanggung bersama.

2. Prinsip Kesederajatan

Bank syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah pengguna dana,

maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini tercermin dalam hak,

Page 18: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

6

kewajiban, risiko, dan keuntungan yang berimbang antara nasabah penyimpan dana,

nasabah pengguna dana, maupun bank.

3. Prinsip Ketentraman

Tujuan pendirian bank syariah adalah untuk menciptakan keseimbangan sosial-

ekonomi (material dan spiritual) masyarakat agar mencapai fallah. Oleh karena itu,

produk-produk bank syariah harus terhindar dari unsur riba, terhindar dari aktivitas yang

melibatkan spekulasi (gharar), menerapkan zakat harta, serta tidak memproduksi

produk-produk atau jasa yang bertentangan dengan nilai Islam.

Penghimpunan Dana Perbankan Syariah

Penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank syariah dapat berbentuk giro,

tabungan, dan deposito. Prinsip operasional bank syariah yang ditetapkan dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.

1. Prinsip Wadi’ah

Al Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun

badan hukum yang dapat diambil kapan saja jika pemilik menghendaki. Terdapat

dua jenis wadi’ah antara lain wadi’ah yad al amanah, yaitu harta titipan yang tidak

boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi, dan wadi’ah yad adh dhamanah, yaitu titipan

yang boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan.

2. Prinsip Mudharabah

Prinsip mudharabah yaitu pembagian hasil usaha dilakukan antara pemilik dana

(shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) berdasarkan kesepakatan antara

kedua belah pihak. Dana tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan murabahah

atau ijarah atau bank dapat melakukan kegiatan mudharabah kedua. Apabila dalam

pengelolaan dana tersebut terjadi kerugian, maka sepenuhnya kerugian ditanggung

oleh bank, dengan syarat tidak terjadi moral hazard yang dilakukan oleh pihak

pengelola dana (mudharib). Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak

penyimpan dana, prinsip mudharabah dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Mudharabah Mutlaqah, pihak yang menyimpan dananya ke bank dan tidak

membatasi bank dalam melakukan pengelolaan dana yang dihimpun.

b. Mudharabah Muqayyadah. Prinsip mudharabah muqayyadah dibagi menjadi

dua, yang pertama, Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet, yakni pemilik

dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam hal

melakukan penyaluran dana. Kedua, Mudharabah Muqayyadah off Balance

Sheet, bank bertindak sebagai perantara untuk melakukan penyaluran dana antara

pemilik dana dengan pelaksana usaha. Hal ini pemilik dana dapat menetapkan

syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank (Karim 2010).

Pengertian Spin Off

Menurut UU No 40 Tahun 2007, pemisahan (spin off) adalah perbuatan hukum

yang dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh

aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada dua perseroan atau lebih atau

sebagian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada satu perseroan atau

lebih. Menurut PBI No 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah, pemisahan (spin

Page 19: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

7

off) diartikan sebagai pemisahan usaha dari satu BUK (Bank Umum Konvensional)

menjadi dua badan usaha atau lebih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pemisahan UUS dari BUK dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu dengan

mendirikan BUS baru atau mengalihkan hak dan kewajiban UUS kepada BUS yang

telah ada. Pendirian BUS hasil pemisahan hanya dapat dilakukan dengan izin Bank

Indonesia. Pemberian izin pendirian BUS hasil pemisahan dilakukan dalam dua tahap,

yaitu:

a. Persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan pendirian BUS

hasil pemisahan.

b. Izin usaha, yaitu izin yang diberikan setelah BUS hasil pemisahan siap melakukan

kegiatan operasional (Anshori 2010).

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan

atau perbankan dalam menjalankan usahanya. Profitabilitas dapat digunakan sebagai

evaluasi efisiensi pengelolaan perusahaan, karena efisiensi baru dapat diketahui dengan

membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan

laba tersebut. Laba yang diperoleh bank syariah, yakni dalam bentuk bagi hasil (profit

sharing) dengan nasabah atas pembiayaan yang diberikan dan/atau pemberian imbalan

atas dana masyarakat (Afifah 2014).

Return on Asset (ROA)

ROA merupakan rasio yang digunakan mengukur profitabilitas suatu perusahaan,

termasuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset untuk

mendapatkan keuntungan. ROA memberikan informasi mengenai seberapa efisien suatu

bank dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa

besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. Semakin

besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar

(Ramadhan 2013).

Pengukuran terhadap kinerja keuangan suatu perbankan menggunakan ROA

karena aset-aset yang ada di perbankan sebagian besar berasal dari dana simpanan

masyarakat. Selain itu, perhitungan menggunakan ROA sangat mudah dihitung dan

dipahami. ROA dapat dihitung dengan membandingkan antara laba sebelum pajak

terhadap total aset yang dimiliki, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO mengukur kemampuan bank dalam mengendalikan biaya operasional yang

dikeluarkan terhadap pendapatan operasional yang didapatkan. Semakin kecil rasio ini

Page 20: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

8

berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Wibowo

2012).

BOPO dapat digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu

perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Hal ini berarti bank berupaya

untuk meminimalkan risiko operasional. Risiko operasional merupakan kerugian bank

akibat dari kegagalan struktur biaya operasional, sehingga menyebabkan penurunan

keuntungan bank. BOPO dapat diukur dengan membandingkan total biaya operasional

terhadap pendapatan operasional, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR merupakan rasio untuk mengukur kemampuan suatu bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan

sebagai likuiditasnya. FDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam

menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Semakin tinggi rasio FDR suatu bank menunjukkan bahwa dana deposan yang

disalurkan oleh bank kepada masyarakat lebih besar daripada dana yang dihimpun oleh

bank. Selain itu, semakin tinggi nilai FDR menunjukkan bahwa bank semakin produktif

dalam menyalurkan dana kepada masyarakat. FDR dapat diukur dengan

membandingkan total pembiayaan yang diberikan terhadap total dana pihak ketiga,

berikut rumusnya:

Inflasi

Inflasi merupakan kecenderungan meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus. Menurut Wibowo (2012), inflasi dapat diartikan sebagai proses

menurunnya nilai mata uang secara kontinu, sedangkan dalam suatu teori yang

diungkapkan oleh Stiawan (2009) apabila jumlah uang yang diminta melebihi jumlah

yang disediakan, hal tersebut dapat mengakibatkan kenaikan harga uang atau tingkat

suku bunga.

Inflasi berdampak pada nilai riil karena kenaikan harga memengaruhi konsumsi

masyarakat. Masyarakat lebih menggunakan hartanya untuk mencukupi biaya

pengeluaran jika dibandingkan menyimpan uangnya di bank. Oleh karena itu, inflasi

memberi dampak negatif terhadap kinerja bank.

Page 21: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

9

Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang profitabilitas bank syariah telah banyak dilakukan, namun masih

sedikit yang membahas pengaruh spin off bank syariah. Nuzuliah (2014) meneliti

tentang analisis kinerja keuangan bank syariah sebelum dan sesudah spin off pada 3

bank, yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah.

Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan uji paired t-test.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitiannya antara lain variabel ROA, FDR,

dan BOPO. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja

keuangan bank syariah yang signifikan pada rasio BOPO dan ROA, sedangkan pada

rasio FDR terdapat perbedaan yang signifikan. Pada Bank BRI Syariah sebelum dan

sesudah spin off terdapat peningkatan kinerja sebesar sebesar 3,94%, Bank Syariah

Bukopin menunjukkan penurunan kinerja sebesar 0,43% sebelum dan sesudah spin off,

dan Bank BNI Syariah sebelum dan sesudah spin off terdapat peningkatan kinerja

sebesar 0,56%.

Stiawan (2009) meneliti tentang pengaruh faktor makroekonomi, pangsa pasar,

karakteristik bank terhadap profitabilitas bank syariah. Variabel dependen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, karena lebih mengutamakan nilai

profitabilitas yang dananya sebagian besar dari masyarakat. Variabel independen yang

digunakan, pertumbuhan inflasi dan GDP, pangsa pasar yang diukur dengan pangsa

pasar pembiayaan, CAR, FDR, NPF, BOPO, dan SIZE. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel pertumbuhan inflasi dan GDP tidak menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap ROA. Hasil tersebut secara kajian teori maka perbankan syariah di

Indonesia cenderung lebih sesuai dengan Teori Ekonomi Islam murni, yaitu Ekonomi

Islam lebih mengutamakan perputaran uang pada sektor riil sehingga ada kesesuaian

antara money supply dan money demand. Variabel FDR, pangsa pasar, CAR

menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan NPF, BOPO,

dan SIZE menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Jika dilihat dari

penelitian tersebut variabel yang dapat diambil untuk dijadikan variabel independen

antara lain FDR dan BOPO mengingat ketersediaan data pada UUS dan variabel tersebut

merupakan variabel yang menggambarkan efektivitas bank syariah dalam melakukan

kegiatan utamanya yakni pembiayaan.

Afifah (2014) meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas bank

umum syariah di Indonesia. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian, yaitu

ROA, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah inflasi, pembiayaan, FDR,

CAR, NOM, dan market share. Pendekatan yang digunakan yakni pendekatan regresi

data panel, karena bertujuan untuk melihat pengaruh dari variabel eksternal dan internal

bank terhadap ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR, FDR, pembiayaan, dan

NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Variabel inflasi dan market

share menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil pada variabel

market share tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dimana semakin tinggi market

share suatu bank maka profitabilitasnya semakin menurun. Ketidaksesuaian ini turut

diperkuat dengan adanya kebijakan Kemenkeu (2013) yang membatasi ekspansi

pembiayaan, sehingga dana yang dihimpun tidak dapat disalurkan dengan efektif.

Penelitian Stiawan (2009) dan Afifah (2014) mencantumkan variabel eksternal

untuk menguji pengaruhnya terhadap ROA. Namun, hasil dari penelitian tersebut

variabel eksternal ada yang berpengaruh dan ada yang tidak berpengaruh. Pada kasus

Page 22: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

10

bank syariah yang melakukan spin off ini, variabel eksternal seperti inflasi perlu diuji

pengaruhnya terhadap ROA bank syariah.

Kerangka Pemikiran

Industri perbankan syariah yang tumbuh dengan pesat dan memiliki prospek yang

cerah dan menjanjikan, mendorong pemerintah menerapkan kebijakan spin off untuk

mempermudah pembentukan bank syariah baru. Namun kebijakan tersebut masih

menjadi pro dan kontra diantara beberapa kalangan peneliti dan pengamat ekonomi.

Pasalnya pembentukan bank syariah melalui spin off akan memengaruhi profitabilitas

bank syariah ke depannya, semakin meningkat atau justru sebaliknya. Profitabilitas bank

syariah dapat diukur dengan menggunakan Return on Asset (ROA). Faktor-faktor yang

memengaruhi profitabilitas bank syariah antara lain inflasi (INF), dummy spin off

(DSpin), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), dan total tabungan mudharabah (LNTAB). Konsep dari kerangka pemikiran

tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Variabel tabungan mudharabah (LNTAB) memiliki hubungan positif dan signifikan

terhadap profitabilitas bank syariah.

Kebijakan spin off untuk memudahkan pembentukan bank syariah baru

Apakah spin off memengaruhi profitabilitas (ROA) bank syariah?

INF FDR BOPO LNTAB

Pro dan kontra pembentukan bank syariah dengan cara spin off

Faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas bank syariah

DSpin

Saran

Page 23: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

11

2. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki hubungan positif dan

signifikan terhadap profitabilitas bank syariah.

3. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki hubungan

negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank syariah.

4. Variabel dummy spin off memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap

profitabilitas bank syariah.

5. Variabel inflasi memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

bank syariah.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang berasal dari

website instansi yang terkait dan beberapa penelitian-penelitian sebelumnya, seperti

website Bank Indonesia, website Bank BRI Syariah, website Bank BNI Syariah, website

Bank Syariah Bukopin, jurnal, internet, buku, artikel, dan penelitian-penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan penelitian ini.

Jenis data yang digunakan adalah data cross section dan time series berupa data

triwulanan dari tahun 2005 triwulan I sampai tahun 2014 triwulan IV yang terdiri dari

data ROA UUS dan BUS, FDR UUS dan BUS, BOPO UUS dan BUS, tabungan

mudharabah UUS dan BUS, dan inflasi. Data sekunder yang diperoleh diuraikan dalam

Tabel 1.

Tabel 1 Jenis dan sumber data

No Data Sumber

1. Return on Asset (ROA) BI dan bank syariah terkait

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) BI dan bank syariah terkait

3. Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO)

BI dan bank syariah terkait

4. Tabungan Mudharabah (LNTAB) BI dan bank syariah terkait

5. Inflasi (INF) BPS

Variabel dan Definisi Operasional

1. Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan mengukur profitabilitas suatu

bank, dengan membandingkan laba sebelum pajak terhadap total aset.

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang menunjukkan tingkat

kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank

yang bersangkutan.

3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah biaya operasional yang

dikeluarkan terhadap pendapatan operasional yang didapatkan.

Page 24: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

12

4. Tabungan Mudharabah (LNTAB) adalah total tabungan mudharabah yang dihimpun

oleh bank syariah.

5. Inflasi (INF) adalah persentase dari kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan

menggunakan harga konstan tahun dasar 2002.

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel. Hasil dari analisis

digunakan untuk mengetahui pengaruh spin off UUS terhadap profitabilitas bank

syariah. Proses pengolahan data pada penelitian ini menggunakan bantuan software

Microsoft Excel 2007 dan Eviews 6.

Analisis Regresi Data Panel

Analisis regresi data panel merupakan suatu analisis yang menggabungkan data

time series dan data cross section. Penelitian ini menggunakan pasangan yit (variabel

terikat) dengan xit (variabel bebas), i menunjukkan individu, t menunjukkan waktu. Ada

tiga macam estimasi data panel, yaitu Pooled Least Square, Fixed Effect Model, dan

Random Effect Model. Pengolahan data panel terdapat kriteria pembobotan yang

berbeda-beda yaitu no weighting (semua observasi diberi bobot sama), cross section

weight (Generalized Least Square [GLS]) dengan menggunakan estimasi varian residual

cross section dan Seemingly Uncorrelated Regression (SUR). Metode ini mengoreksi

baik heteroskedastisitas maupun autokorelasi antar unit cross section (Afifah 2014).

Pooled Least Square

Pendekatan ini adalah menggunakan gabungan dari seluruh data (pooled),

sehingga terdapat N x T observasi, N menunjukkan jumlah unit cross section dan T

menunjukkan jumlah series yang digunakan. Data gabungan ini kemudian digunakan

untuk mengestimasi model OLS. Kelemahan dari PLS ini karena intersep dan koefisien

slope konstan antar waktu dan cross section (tidak dapat membedakan observasi yang

sama pada periode yang berbeda), sehingga untuk menduga parameter slope akan bias.

Fixed Effect Model

Fixed Effect Model digunakan untuk mengatasi kemungkinan adanya intercept

yang tidak konstan akibat tidak semua variabel-variabel masuk ke dalam persamaan. Hal

ini mempertimbangkan bahwa peubah-peubah yang dihilangkan dapat mengakibatkan

perubahan intercept untuk setiap individu dan waktu. Intercept α konstan diuji pada tiap

objek ke-i dan tiap waktu ke-t dapat menggunakan uji F yang sering disebut uji Chow.

Kelebihan metode ini adalah dapat menghasilkan dugaan parameter slope yang tidak

bias dan efisien.

Random Effect Model

Pada Random Effect parameter yang berbeda antar unit cross section maupun antar

waktu dimasukkan ke dalam error. Metode REM digunakan untuk mengatasi masalah

yang terjadi pada Fixed Effect, yaitu menghemat degree of freedom dan tidak

Page 25: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

13

menghilangkan jumlahnya. Metode ini memiliki kelebihan, yaitu dapat menghilangkan

heteroskedastisitas pada data. Model ini dapat menganalisis apabila cross section lebih

besar daripada banyaknya peubah bebas.

Pengujian Model

Tujuan dilakukannya pengujian model sebelum model diestimasi untuk

mendapatkan model yang tepat. Pengujian model antara lain dengan menggunakan Uji

Chow untuk memilih antara Pooled Least Square dan Fixed Effect Model serta Uji

Hausman untuk memilih Fixed Effect Model atau Random Effect Model yang tepat

digunakan.

Uji Chow

Uji Chow merupakan pengujian untuk memilih Pooled Least Square atau Fixed

Effect Model yang tepat digunakan dalam model. Pengujian ini dilakukan dengan

hipotesa sebagai berikut:

H0 : Model Pooled Least Square

H1 : Model Fixed Effect

Dasar penolakan terhadap hipotesa nol adalah dengan menggunakan F-Statistik

seperti yang dirumuskan oleh Chow:

Dimana:

RSS1 = Residual Sum Square hasil pendugaan PLS

RSS2 = Residual Sum Square hasil pendugaan FEM

N = jumlah data cross section

T = jumlah data time series

K = jumlah variabel independen

Jika Chow Statistic (F statistik) lebih dari taraf nyata (Fhit<Fα) maka cukup bukti

untuk melakukan penolakan terhadap H0 dan model yang tepat digunakan yaitu Fixed

Effect Model.

Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk memilih antara Fixed Effect Model atau Random

Effect Model yang tepat digunakan dalam model. Pengujian ini dilakukan dengan

hipotesa sebagai berikut:

H0 : Model Random Effect

H1 : Model Fixed Effect

Menurut Firdaus (2011) dasar penolakan H0 maka digunakan statistik Hausman

dan membandingkannya dengan Chi Square. Statistik Hausman dirumuskan dengan:

Page 26: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

14

Dimana:

M = Matriks kovarians untuk parameter β

k = degree of freedom

Jika nilai H hasil pengujian lebih besar dari tabel, maka cukup bukti untuk

melakukan penolakan terhadap H0 sehingga model yang digunakan adalah model Fixed

Effect, begitu juga sebaliknya.

Uji Kriteria Ekonometrika

Model estimasi linear yang ideal dan optimal menghasilkan estimator yang

memenuhi kriteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). Terdapat empat asumsi

yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut:

1. Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diolah tersebut

terdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk melihat kenormalan pada data time series

yaitu Uji Jarque Bera atau dengan melihat analisis grafik normal probability plot yang

menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

H0 : Residual berdistribusi normal

H1 : Residual tidak berdistribusi normal

Apabila taraf nyata α sebesar 0,05 dan nilai Jarque Bera lebih besar daripada taraf

nyata α menunjukkan bahwa tidak cukup bukti untuk melakukan penolakan H0, sehingga

residual berdistribusi normal.

2. Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel-

variabel independen yang diduga. Jika terdapat hubungan linear yang sempurna antar

variabel-variabel independen, maka dapat dikatakan bahwa terdapat multikolinearitas

sempurna. Pengujian multikolinearitas dapat dilihat melalui correlation matrix. Batas

terjadinya korelasi antar variabel independen adalah tidak lebih dari |0.80|. Jika lebih

besar dari |0.80| maka terdapat multikolineraitas dalam persamaan. Menurut Uji Khen

multikolinearitas dapat diabaikan selama nilai korelasi tersebut tidak melebihi Adjusted

R-squared.

3. Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data yang diolah menunjukkan

homogen atau heterogen. Pengujian ini dapat dilihat dengan membandingkan Sum

Square Resid pada Weighted Statistics dengan Sum Square Resid Unweighted Statistics.

Jika nilai Sum Square Resid pada Weighted Statistics lebih kecil dari Sum Square Resid

Unweighted Statistics maka terjadi heteroskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas

dapat diatasi dengan menggunakan metode Generalized Least Square (GLS).

4. Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk menguji asumsi klasik yang berkaitan dengan

autokorelasi. Menurut Gujarati (2006), autokorelasi adalah korelasi di antara anggota

observasi yang diurut menurut data time series atau data cross section. Pengujian ini

menggunakan model Durbin-Watson (DW test) dengan melihat Durbin-Watson

Statistics pada model dibandingkan dengan nilai DW-tabel. Apabila nilai DW terletak

antara batas atas atau upper bound (dU) dan (4-dU) menunjukkan tidak terdapat

Page 27: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

15

autokorelasi pada persamaan regresi tersebut, dengan menggunakan hipotesis sebagai

berikut:

H0 : Tidak terdapat autokorelasi

H1 : Terdapat autokorelasi

Aturan keputusannya adalah sebagai berikut:

0 < d < dL : tolak H0, ada autokorelasi positif

dL < d < dU : daerah meragukan, tidak ada keputusan

dU < d < 4-dU : terima H0, tidak ada autokorelasi

4-dU < d < 4-dL : daerah meragukan, tidak ada keputusan

4-dL < d < 4 : tolak H0, ada autokorelasi negatif

Uji Kriteria Statistik

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar variabel

independen yang diduga dalam penelitian dalam menjelaskan variabel dependen. Jika R2

bernilai 1 berarti terdapat hubungan sempurna antara variabel dependen dengan variabel

independen, sedangkan jika R2 bernilai 0 berarti antara variabel dependen dengan

variabel independen tidak ada hubungan.

2. Uji Statistik F (Uji Simultan)

Pengujian F statistik digunakan untuk mengetahui variabel-variabel independen

yang digunakan dalam penelitian secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi

signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan uji F, yaitu dengan

membandingkan F hitung dan F tabel. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak yang

menunjukkan bahwa variabel-variabel independen secara simultan memengaruhi

variabel dependen, begitu juga sebaliknya. Pengujian juga dapat dilakukan melalui

pengamatan signifikansi F pada tingkat taraf nyata α yang digunakan (menggunakan

taraf nyata α sebesar 0,05). Jika F > 0,05, maka H0 ditolak berarti variabel-variabel

independen secara simultan memengaruhi variabel dependen.

3. Uji Statistik t (Uji Parsial)

Pengujian t statistik bertujuan untuk mengetahui masing-masing variabel

independen yang digunakan dalam penelitian memengaruhi secara signifikan terhadap

variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara t-hitung

dengan t-tabel. Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak yang menunjukkan bahwa

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, begitu juga

sebaliknya. Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan signifikansi t pada

tingkat taraf nyata α yang digunakan (menggunakan taraf nyata α sebesar 0,05). Jika t <

0,05, maka H0 ditolak berarti variabel-variabel independen mempengaruhi variabel

dependen.

Kriteria Ekonomi

Kriteria ekonomi dilakukan dengan membandingkan kesesuaian tanda dan nilai

estimator dengan teori ekonomi dan kesesuaian logika untuk menjelaskan variabel

independen yang memengaruhi variabel dependen.

Page 28: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

16

Model Pengaruh Spin Off UUS terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Beberapa variabel-variabel yang secara konsisten diduga menjadi faktor-faktor

yang memengaruhi profitabilitas bank syariah antara lain, tabungan mudharabah, Biaya

Operasional Pendapatan Operasional, Financing to Deposit Ratio, inflasi, serta

tambahan variabel dummy spin off. Secara matemastis dapat dituliskan sebagai berikut:

ROAit = α + β1FDRit + β2BOPOit + β3LNTABit+ β4INFit + β5DSpinit + εit

Dimana:

ROAit = Return on Asset (%)

FDRit = Financing to Deposit Ratio (%)

BOPOit = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (%)

LNTABit = Tabungan Mudharabah (Juta rupiah)

INFit = Inflasi (%)

DSpinit = Spin off Bank Umum Syariah

D.0 = UUS

D.1 = BUS

α = intersep

β = koefisien

εit = error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Profitabilitas dan Kinerja Bank Syariah yang Melakukan Spin Off

Spin off memberikan peluang bank syariah secara independen untuk meningkatkan

profitabilitasnya melalui fungsi intermediasi yang dilakukannya. Selain itu, dengan

adanya spin off ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan perbankan syariah di

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan rasio keuangan perbankan pada saat

menjadi UUS hingga menjadi BUS saat ini, terutama pada tiga bank syariah yang

dijadikan sampel penelitian, yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank

BNI Syariah. Berdasarkan perkembangan ROA ketiga bank syariah pada Gambar 5,

terlihat bahwa sebelum melakukan spin off, terlihat mengalami fluktuasi, dan setelah

melakukan spin off terlihat bahwa rata-rata ROA bank syariah yang melakukan spin off

mengalami penurunan yang drastis hingga menyentuh angka negatif, namun kemudian

mengalami kenaikan kembali dan rata-rata ROA Bank BNI Syariah pada triwulan III

tahun 2011 hingga triwulan IV tahun 2014 lebih tinggi dari kedua bank syariah lainnya,

yakni Bank BRI Syariah dan Bank Syariah Bukopin.

Page 29: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

17

Sumber: website Bank Indonesia dan Bank Syariah terkait 2014 (diolah)

Gambar 5 ROA tiga bank syariah

Sisi pembiayaan, terlihat pada Gambar 6, grafik FDR sebelum dan sesudah spin off

pada triwulan I tahun 2005 hingga triwulan I 2014, rata-rata FDR Bank BRI Syariah

menunjukkan rasio paling tinggi jika dibandingkan FDR Bank BNI Syariah dan Bank

Syariah Bukopin. Rasio tersebut menyentuh angka tertinggi lebih dari 300%, artinya

jumlah pembiayaan yang disalurkan melebihi angka penghimpunan dana pihak ketiga.

FDR yang tinggi ini memiliki risiko likuiditas yang tinggi apabila tidak dikelola dengan

baik, dan dapat merugikan pihak bank itu sendiri.

Sumber: website Bank Indonesia dan Bank Syariah terkait 2014 (diolah)

Gambar 6 FDR tiga bank syariah

Berdasarkan perkembangan BOPO pada Gambar 7 terlihat bahwa pada periode

sebelum spin off, rasio BOPO lebih rendah jika dibandingkan sesudah spin off. Namun,

pada periode awal melakukan spin off rata-rata BOPO ketiga bank syariah mengalami

kenaikan. Kenaikan tersebut disebabkan biaya operasional yang meningkat terkait

adanya ekspansi jaringan kantor. Sebelum spin off, rata-rata BOPO paling rendah

dicapai oleh Bank Syariah Bukopin, namun sesudah melakukan spin off, terlihat BOPO

paling rendah dicapai oleh Bank BNI Syariah. Hal ini terbukti bahwa profitabilitas Bank

BNI Syariah yang tinggi turut dipengaruhi biaya operasional yang dikeluarkannya

rendah.

-15

-10

-5

0

5

2005/3

2005/1

2

2006/9

2007/6

2008/3

20

08/1

2

2009/9

2010/6

2011/3

2011/1

2

2012/9

20

13/6

2014/3

2014/1

2

RO

A (

%)

Periode (Triwulan)

BNIS

BRIS

BUKOPINS

0

100

200

300

400

2005/3

2005/1

2

2006/9

2007/6

2008/3

2008/1

2

2009/9

2010/6

2011/3

2011/1

2

2012/9

2013/6

2014/3

2014/1

2

FD

R (

%)

Periode

BNIS

BRIS

BUKOPINS

Page 30: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

18

Sumber: website Bank Indonesia dan Bank Syariah terkait 2014 (diolah)

Gambar 7 BOPO tiga bank syariah

Salah satu dana murah yang menjadi fokus ketiga bank syariah tersebut, yakni

tabungan mudharabah. Pada Gambar 8 terlihat bahwa Bank BNI Syariah dan BRI

Syariah terjadi kenaikan sebelum dan sesudah spin off. Pada Bank Syariah Bukopin

sebelum spin off, tabungan mudharabah masih bernilai nol dan didominasi oleh deposito

mudharabah. Namun pada tahun 2008 triwulan II, jumlah tabungan mudharabah ketiga

bank syariah mulai menunjukkan peningkatan, dan terlihat jumlah tabungan

mudharabah Bank BNI Syariah lebih tinggi jika dibandingkan kedua bank syariah

tersebut, baik sebelum maupun sesudah melakukan spin off.

Sumber: website Bank Indonesia dan Bank Syariah terkait 2014 (diolah)

Gambar 8 Tabungan Mudharabah tiga bank syariah

Pengaruh Spin Off UUS terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas bank syariah dalam

penelitian ini digunakan pendekatan regresi data panel. Variabel dependen yang

digunakan adalah Return on Asset (ROA), sedangkan variabel independen yang

digunakan, antara lain Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Financing

to Deposit Ratio (FDR), tabungan mudharabah (LNTAB), inflasi (INF) dan dummy spin

off (DSpin). Sebelum dilakukan regresi data panel, terlebih dahulu dilakukan estimasi

model untuk memilih model yang terbaik dalam penelitian ini, dengan melakukan dua

pendekatan, yaitu Pooled Least Square (PLS) dan Fixed Effect Model (FEM).

0

100

200

300

400

2005/3

2005/1

2

2006/9

2007/6

2008/3

2008/1

2

2009/9

2010/6

2011/3

2011/1

2

2012/9

2013/6

2014/3

2014/1

2

BO

PO

(%

)

Periode

BNIS

BRIS

BUKOPINS

0

5

10

15

20

2005/3

2005/1

2

2006/9

2007/6

2008/3

2008/1

2

2009/9

2010/6

2011/3

2011/1

2

2012/9

2013/6

2014/3

2014/1

2

Tab

ungan

Mudhar

abah

(Juta

Rupia

h)

Periode

BNIS

BRIS

BUKOPINS

Page 31: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

19

Pendekatan Random Effect Model (REM) tidak dilakukan dalam penelitian ini karena

jumlah cross section lebih kecil daripada banyaknya variabel independen.

Hasil Uji Chow yang dilakukan untuk memilih pendekatan model terbaik antara

PLS dan FEM menunjukkan nilai probability dari Chow 0.0459< α (5%), sehingga

cukup bukti untuk tolak H0. Hal ini menyatakan bahwa model FEM lebih baik daripada

model PLS, sehingga model yang digunakan adalah model FEM.

Setelah dilakukan uji estimasi model, selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik,

yang pertama melakukan uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat nilai

probabilitas Jarque Bera yang terdapat pada histogram normality test. Nilai probabilitas

Jarque Bera sebesar 36.97132 lebih besar dari daripada taraf nyata 5%. Hal ini

menandakan bahwa tidak cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H0 dan

mengindikasikan error terms menyebar normal. Selain itu, jumlah sampel yang diambil

lebih dari seratus, yaitu 120 sampel, sudah dianggap normal.

Pengujian heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat nilai sum square

resid pada weighted statistics dan unweighted statistics. Nilai sum square resid pada

weighted statistics sebesar 116.4252 lebih besar dibandingkan dengan nilai sum square

resid pada unweighted statistics yaitu sebesar 40.79613. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa persamaan terbebas dari heteroskedastisitas.

Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai R-squared pada model profitabilitas

bank syariah (ROA) yaitu sebesar 0.894984 dan terdapat empat variabel independen

yang signifikan, dengan demikian menunjukkan bahwa model profitabilitas bank syariah

(ROA) terbebas dari pelanggaran asumsi multikolinearitas.

Gejala autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson Statistics dengan nilai

DW-tabel. Dari DW-tabel didapatkan bahwa pada taraf nyata 5%, k=5, dan n=120 nilai

batas bawah (dL) sebesar 1.571 dan nilai batas atas (dU) sebesar 1.780, sehingga syarat

agar model terbebas dari autokorelasi yaitu terletak diantara 1.550<DW<1.803. Hasil

dari pengolahan regresi didapatkan bahwa nilai Durbin-Watson Statistics sebesar

1.045219. Hal ini mengindikasikan terjadinya autokorelasi pada model. Namun, karena

model ini menggunakan GLS Weight Cross-Section SUR, sehingga dapat mengoreksi

masalah autokorelasi dan heteroskedastisitas. Model dapat terbebas dari masalah

autokorelasi.

Selanjutnya melakukan uji statistik. Hasil estimasi statistik menunjukkan bahwa

nilai R-squared pada model yaitu sebesar 0.894984 yang berarti keragaman dari variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen sebesar 89.5%, sedangkan

sisanya sebesar 10.5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

Nilai probabilitas (F-Statistics) pada model yaitu sebesar 0.000000 lebih kecil dari

taraf nyata 5%. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen pada model

berpengaruh secara keseluruhan terhadap variabel dependen pada model dengan tingkat

kepercayaan 95%.

Selanjutnya melakukan Uji T-Statistics untuk melihat pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Uji T dilakukan dengan melihat nilai

probabilitas t-statistics pada masing-masing variabel independen yang lebih kecil dari

taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil estimasi didapatkan variabel LNTAB, FDR, BOPO,

dan DSpin memiliki nilai probabilitas t-statistics lebih kecil dari taraf nyata 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel-variabel independen tersebut secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Setelah dilakukan pengujian model dengan menggunakan pendekatan regresi data

panel, hasil estimasi terbaik yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 32: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

20

Tabel 2 Hasil estimasi model pengaruh spin off UUS terhadap profitabilitas bank syariah

Variabel Koefisien Probabilitas

FDR 0.009022 0.0000*

BOPO -0.058358 0.0000*

LNTAB 0.095322 0.0000*

INF -0.067956 0.3747

DSpin 2.715519 0.0000*

C 1.530313 0.0000

Keterangan: *signifikan pada taraf nyata 5%

Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa variabel FDR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA. Koefisien FDR menunjukkan bahwa dengan

meningkatnya FDR sebesar 1% akan meningkatkan ROA sebesar 0.009022%. Hasil

tersebut sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif

dan siginifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan

yang dilakukan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank syariah

sudah efektif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Afifah

(2014), yang menyatakan bahwa FDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap ROA. Semakin banyak jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun, akan

mendorong jumlah pembiayaan yang disalurkan menjadi semakin banyak, sehingga

return yang didapatkan akan semakin meningkat.

Variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Koefisien

BOPO menunjukkan bahwa dengan meningkatnya BOPO sebesar 1% akan menurunkan

ROA sebesar 0.058358%. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan

bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. BOPO merupakan

rasio yang mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasional. Tingginya biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank syariah dapat

mengurangi laba yang didapatkan oleh bank. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Wibowo dan Syaichu (2013) yang menyatakan BOPO

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Biaya operasional yang tinggi

tanpa diimbangi dengan pendapatan operasional yang tinggi akan mengurangi laba yang

diperoleh bank.

Variabel tabungan mudharabah memberikan pengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA. Koefisien tabungan mudharabah menunjukkan bahwa dengan

meningkatnya jumlah tabungan mudharabah sebesar 1% akan menaikkan ROA sebesar

0.095322%. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa

tabungan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Tabungan

mudharabah merupakan salah satu dana pihak ketiga yang menjadi fokus utama ketiga

bank syariah yang menjadi sampel penelitian, dengan harapan dapat berkonsentrasi

mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, semakin banyak

tabungan mudharabah yang dihimpun, akan meningkatkan penyaluran pembiayaan dan

berdampak pada kenaikan profitabilitas bank syariah.

Variabel inflasi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil

tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Stiawan (2009), inflasi tidak berpengaruh pada ROA karena secara kajian

teori perbankan syariah di Indonesia cenderung lebih sesuai dengan Teori Ekonomi

Page 33: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

21

Islam murni. Pada ekonomi Islam lebih mengutamakan perputaran uang pada sektor riil

sehingga ada kesesuaian antara money supply dan money demand. Namun, hasil

penelitian ini berlawanan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Afifah (2014)

yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

Inflasi yang tinggi akan menurunkan minat masyarakat untuk berinvestasi dan

berproduksi. Hal ini akan menyebabkan bank mengalami kesulitan dalam melakukan

penghimpunan dana pihak ketiga sehingga profitabilitas yang didapatkan bank

mengalami penurunan.

Variabel dummy spin off memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas dummy spin off yaitu sebesar 0.0000 lebih

kecil dari taraf nyata 5%. Koefisien dummy spin off sebesar 2.715519 dapat

diinterpretasikan bahwa rata-rata perbedaan ROA sesudah spin off sebesar 2.715519 kali

lebih besar daripada sebelum spin off, sehingga terjadi peningkatan profitabilitas sesudah

melakukan spin off. Kebijakan pembentukan bank syariah melalui spin off terbukti

berhasil dan mampu mendorong profitabilitas bank syariah.

Hasil Estimasi Cross Section Effect

Estimasi Cross Section Effect menunjukkan jika tanpa pengaruh variabel-variabel

independen (FDR, BOPO, tabungan mudharabah, inflasi, dan dummy spin off) maka

profitabilitas bank syariah hanya dipengaruhi efek individu.

Tabel 3 Hasil estimasi cross section effect

No Crossid Effect

1 BNI Syariah -0.134657

2 BRI Syariah 0.188280

3 Syariah Bukopin -0.053623

Tabel 3 menunjukkan bahwa efek individu pada data cross section dengan nilai

paling tinggi adalah UUS BRI dan BRI Syariah sebesar 0.188280. Data menjelaskan

bahwa UUS BRI dan BRI Syariah adalah bank syariah yang memengaruhi profitabilitas

paling tinggi diantara ketiga bank syariah yang dijadikan sampel.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dalam penelitian mengenai analisis

pengaruh spin off UUS terhadap profitabilitas bank syariah, dapat disimpulkan bahwa:

1. Spin off terbukti memengaruhi profitabilitas bank syariah dengan rata-rata

mengalami kenaikan sebesar 2.715519 kali sebelum melakukan spin off. Hal ini

menunjukkan bahwa pembentukan bank syariah melalui spin off dikatakan berhasil

karena mampu meningkatkan profitabilitas bank syariah ke depannya.

Page 34: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

22

2. Perkembangan profitabilitas dan kinerja bank syariah yang melakukan spin off

dilihat dari sisi ROA sebelum spin off terjadi fluktuasi, namun sesudah spin off

terlihat rata-rata ROA Bank BNI Syariah yang paling tinggi. Di lihat dari sisi FDR,

sebelum dan sesudah spin off rata-rata FDR paling tinggi dicapai oleh Bank BRI

Syariah. Efisiensi BOPO sebelum spin off terlihat bahwa rata-rata BOPO paling

rendah dicapai oleh Bank Syariah Bukopin, namun sesudah spin off BOPO Bank

BNI Syariah yang paling rendah. Penghimpunan dana tabungan mudharabah, baik

sebelum maupun sesudah spin off terlihat bahwa total tabungan mudharabah

paling tinggi dicapai oleh Bank BNI Syariah.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas bank syariah yaitu tabungan

mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA, sedangkan inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran penelitian

diantaranya:

1. UUS yang akan melakukan spin off sebaiknya memperhatikan kesiapan

operasionalnya agar BOPO bank syariah yang baru terbentuk tidak menurun tajam.

2. Bank syariah perlu meningkatkan penghimpunan dana murah, yakni tabungan

mudharabah, karena variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas bank syariah.

3. Penelitian selanjutnya, perlu menambahkan jumlah sampel penelitian untuk

mengetahui lebih banyak perkembangan profitabilitas dari bank syariah yang

melakukan spin off, atau melakukan perbandingan profitabilitas antara bank milik

BUMN, bank milik BUMS, dan bank milik BPD yang melakukan spin off untuk

mengetahui kinerja yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Afifah GZ. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Amin AR dan Aviliani.2011. Spin Off UUS ke BUS Perlu Dikaji. [internet]. [diunduh

2015 April 29] tersedia pada: http://zonaekis.com/spin-off-uus-ke-bus-perlu-dikaji/

Anshori AG. 2010. Pembentukan Bank Syariah melalui Akuisisi dan Konversi.

Yogyakarta (ID): UII Press.

[BI] Bank Indonesia. 2005. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional-

Unit Usaha Syariah. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2]. Tersedia pada:

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/unit-usaha-

syariah/Default.aspx.

[BI] Bank Indonesia. 2006. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional-

Unit Usaha Syariah. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2]. Tersedia pada:

Page 35: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

23

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/unit-usaha-

syariah/Default.aspx.

[BI] Bank Indonesia. 2007. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional-

Unit Usaha Syariah. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2]. Tersedia pada:

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/unit-usaha-

syariah/Default.aspx.

[BI] Bank Indonesia. 2008. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional-

Unit Usaha Syariah. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2]. Tersedia pada:

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/unit-usaha-

syariah/Default.aspx.

[BI] Bank Indonesia. 2009. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional-

Unit Usaha Syariah. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2]. Tersedia pada:

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/unit-usaha-

syariah/Default.aspx.

[BI] Bank Indonesia. 2010. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional-

Unit Usaha Syariah. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2]. Tersedia pada:

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/unit-usaha-

syariah/Default.aspx.

[BI] Bank Indonesia. 2011. Outlook Perbankan Syariah 2011. Jakarta (ID): BI.

[BI] Bank Indonesia. 2011. Statistik Perbankan Syariah. [internet]. [diunduh 2015 April

24]. Tersedia pada: http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Default.aspx.

[BNI Syariah] Bank Negara Indonesia Syariah. 2015. [internet]. [diunduh 2015 Maret

2]. Tersedia pada: http://www.bnisyariah.co.id/laporan-keuangan.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan.

[internet]. [diunduh 2015 Mei 22]. Tersedia pada:

http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/907.

[BRI Syariah] Bank Rakyat Indonesia Syariah. 2015. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2].

Tersedia pada: http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-keuangan.

Bank Indonesia. 2009. Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit

Usaha Syariah. Jakarta (ID).

Burhanudin. 2010. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta (ID): Graha

Ilmu.

Firdaus M. 2011. Aplikasi Ekonometrika untuk Data Panel dan Data Time Series. Bogor

(ID): IPB Press.

Gujarati D. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta (ID): Erlangga.

Insani C. 2011. Aspek Hukum Pemisahan Perseroan Terbatas yang Bergerak di Bidang

Perbankan (Studi kasus PT Bank BNI Syariah). [tesis]. Depok (ID): Universitas

Indonesia.

Karim AA. 2010. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta (ID): Raja Grafindo

Persada.

Majelis Ulama Indonesia. 2004. Fatwa Majelis Ulama Indonesia No 1 Tahun 2004

tentang Bunga (Interest/Fa’idah). Jakarta (ID).

Muhammad. 2005. Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia.

Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

Nuzuliah NA. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Syariah Bank Syariah Sebelum dan

Sesudah Spin Off (Studi Kasus pada Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan

Bank BNI Syariah). [skripsi]. Surabaya (ID): Universitas Airlangga.

PEBS FEUI. 2010. Indonesia Economic Outlook 2010. Jakarta (ID): Grasindo.

Page 36: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

24

Ramadhan AA. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Profitabilitas Bank

Syariah. [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas. Jakarta (ID).

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Jakarta (ID).

Stiawan A. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa Pasar, dan

Karakteristik Bank terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi pada Bank Syariah

Periode 2005-2008). [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

[Syariah Bukopin] Bank Syariah Bukopin. 2015. [internet]. [diunduh 2015 Maret 2].

Tersedia pada: http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/9/0.

Umam K. 2010. Peningkatan Ketaatan Syariah melalui Pemisahan (Spin Off) Unit Usaha

Syariah Bank Umum Konvensional. Jurnal Mimbar Hukum 22(3): 607-624.

Wibowo ES. 2012. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap

Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalat,

dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2008-2011). [skripsi]. Semarang (ID):

Universitas Diponegoro.

Wibowo ES, Syaichu M. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO,

NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Diponegoro Journal of Management. 2(2)

: 1-10.

Page 37: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

25

Lampiran 1 Variabel-variabel dalam model pengaruh spin off uus terhadap profitabilitas

bank syariah

BANK TAHUN BULAN ROA BOPO DSpin FDR LNTAB INF

BNI

SYARIAH

2005 MARET 0.9 29.34 0 83.59 12.76 3.19

JUNI 1.42 36.14 0 83.05 12.82 0.78

SEPTEMBER 1.76 37.34 0 87.25 12.88 0.69

DESEMBER 0.5 59.78 0 97.43 12.89 1.42

2006 MARET 0.22 65.72 0 119.43 12.88 0.03

JUNI 0.52 68.45 0 103.98 12.94 0.45

SEPTEMBER 0.89 62.64 0 108.68 12.98 0.38

DESEMBER 0.95 62.69 0 100.73 13.15 1.21

2007 MARET 0.31 54.85 0 96.86 13.23 0.24

JUNI 0.56 53.83 0 103.17 13.34 0.23

SEPTEMBER 0.62 55.99 0 107.11 13.4 0.8

DESEMBER 0.76 56.05 0 100.1 13.63 1.1

2008 MARET 0.3 51.33 0 101.56 13.71 0.95

JUNI 0.57 49.36 0 102.5 13.84 0.02

SEPTEMBER 0.91 49.8 0 121.14 13.89 0.98

DESEMBER 0.86 53.16 0 102.98 13.99 -0.03

2009 MARET 0.66 37.22 0 106.12 13.99 0.22

JUNI 1.02 44.5 0 107.6 14.08 0.11

SEPTEMBER -4.77 109.67 0 91.86 14.15 1.05

DESEMBER -3.89 92.08 0 78.25 14.27 0.32

2010 MARET 0.67 44.19 0 75.6 14.23 -0.14

JUNI -12.02 304.6 1 73.7 14.29 0.97

SEPTEMBER -0.65 113.89 1 150.63 14.32 0.44

DESEMBER 0.61 88.28 1 68.93 14.44 0.92

2011 MARET 3.42 67.98 1 76.53 14.45 -0.32

JUNI 2.22 78.2 1 84.46 14.49 0.54

SEPTEMBER 2.37 78.06 1 86.13 14.58 0.28

DESEMBER 1.29 87.86 1 78.6 14.69 0.57

2012 MARET 0.63 91.2 1 78.78 14.72 0.07

JUNI 0.65 92.81 1 80.94 14.78 0.62

SEPTEMBER 1.31 86.46 1 85.36 14.87 0.01

DESEMBER 1.48 85.39 1 84.99 15.03 0.54

2013 MARET 1.62 82.95 1 80.11 15.06 0.63

JUNI 1.24 84.44 1 92.13 15.11 1.03

SEPTEMBER 1.22 84.06 1 96.37 15.19 -0.34

DESEMBER 1.37 83.94 1 97.86 15.27 0.55

2014 MARET 1.22 84.51 1 96.67 15.29 0.08

JUNI 1.11 86.32 1 98.96 15.27 0.43

SEPTEMBER 1.11 85.85 1 94.29 15.31 0.28

Page 38: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

26

DESEMBER 1.27 85.03 1 92.8 15.39 2.46

BRI

SYARIAH

2005 MARET -0.07 82.48 0 212.85 10.84 3.19

JUNI -0.21 79.79 0 189.33 10.94 0.78

SEPTEMBER 0.37 70.11 0 225.83 11.09 0.69

DESEMBER 0.3 76.14 0 253.71 11.29 1.42

2006 MARET 0.06 82.3 0 331.23 11.36 0.03

JUNI 0.14 82.94 0 327.05 11.57 0.45

SEPTEMBER 0.98 74.92 0 317.86 11.72 0.38

DESEMBER 1.52 75.3 0 291.9 11.95 1.21

2007 MARET 0.08 78.75 0 289.39 12.01 0.24

JUNI 0.24 76.07 0 298.66 11.91 0.23

SEPTEMBER 1.12 69.23 0 173.21 11.99 0.8

DESEMBER 1.65 70.44 0 151.17 12.18 1.1

2008 MARET 0.22 73.96 0 151.25 12.21 0.95

JUNI 0.07 78.93 0 177.89 12.23 0.02

SEPTEMBER 0.79 79.37 0 241.11 12.24 0.98

DESEMBER -2.52 215.58 1 184.37 12.4 -0.03

2009 MARET 3.11 83.64 1 165.69 12.38 0.22

JUNI 2.14 85 1 109.74 12.43 0.11

SEPTEMBER 1.89 90.54 1 120.18 12.47 1.05

DESEMBER 0.53 97.5 1 120.98 10.43 0.32

2010 MARET 1.12 92.88 1 108.38 10.5 -0.14

JUNI 0.97 94.82 1 91.23 10.72 0.97

SEPTEMBER 0.24 98.74 1 102.17 10.7 0.44

DESEMBER 0.35 98.77 1 90.55 10.9 0.92

2011 MARET 0.23 101.38 1 97.44 11.03 -0.32

JUNI 0.2 100.3 1 93.34 11.17 0.54

SEPTEMBER 0.4 98.56 1 95.58 11.31 0.28

DESEMBER 0.2 99.56 1 95.82 11.54 0.57

2012 MARET 0.17 99.15 1 101.76 11.66 0.07

JUNI 1.21 91.16 1 102.77 11.82 0.62

SEPTEMBER 1.34 84.49 1 99.99 12.01 0.01

DESEMBER 1.19 86.63 1 103.07 12.18 0.54

2013 MARET 1.71 85.54 1 100.9 12.27 0.63

JUNI 1.41 87.55 1 103.67 12.35 1.03

SEPTEMBER 1.36 80.8 1 105.61 12.49 -0.34

DESEMBER 1.15 95.24 1 102.7 12.55 0.55

2014 MARET 0.46 92.43 1 102.13 12.6 0.08

JUNI 0.03 99.84 1 95.14 12.66 0.43

SEPTEMBER 0.2 97.35 1 94.85 12.74 0.28

DESEMBER 0.08 99.14 1 93.9 12.83 2.46

BUKOPIN

SYARIAH

2005 MARET 0.23 34.65 0 128.56 0 3.19

Page 39: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

27

JUNI 0.46 35.82 0 146.67 0 0.78

SEPTEMBER 0.56 36.77 0 132.138 0 0.69

DESEMBER 0.61 36.05 0 151.74 0 1.42

2006 MARET -0.12 37.68 0 129.38 0 0.03

JUNI -0.22 38.87 0 132.65 0 0.45

SEPTEMBER -0.48 40.88 0 131.16 0 0.38

DESEMBER -0.44 42.02 0 92.58 0 1.21

2007 MARET 0.42 33.18 0 106.72 0 0.24

JUNI 0.44 41.45 0 127.24 0 0.23

SEPTEMBER 1.08 38.3 0 131.95 0 0.8

DESEMBER 1.26 38.48 0 106.9 0 1.1

2008 MARET 0.46 43.14 0 134.1 0 0.95

JUNI 0.98 40.63 0 183.18 4.57 0.02

SEPTEMBER 1.71 38.85 0 185.97 6.45 0.98

DESEMBER 1.96 37.11 0 115.05 7.23 -0.03

2009 MARET -1.16 116.41 1 92 0 0.22

JUNI -2.98 132.94 1 88.87 0 0.11

SEPTEMBER -0.33 102.88 1 104.69 8.62 1.05

DESEMBER 0.06 97.78 1 100.62 10.23 0.32

2010 MARET 0.65 93.34 1 92.7 9.64 -0.14

JUNI 0.59 94.03 1 108.91 9.58 0.97

SEPTEMBER 0.43 95.39 1 102.9 9.88 0.44

DESEMBER 0.74 93.57 1 99.37 10.25 0.92

2011 MARET 0.62 93.72 1 95.18 10.18 -0.32

JUNI 0.65 94.43 1 93.45 10.55 0.54

SEPTEMBER 0.51 93.96 1 81.12 10.59 0.28

DESEMBER 0.52 93.86 1 83.66 11.08 0.57

2012 MARET 0.54 94.45 1 90.34 11.48 0.07

JUNI 0.52 94.05 1 93.56 11.3 0.62

SEPTEMBER 0.61 93.34 1 99.33 11.55 0.01

DESEMBER 0.55 91.59 1 92.29 11.65 0.54

2013 MARET 1.08 88.67 1 87.8 11.53 0.63

JUNI 1.04 88.82 1 92.43 11.44 1.03

SEPTEMBER 0.79 91.5 1 95.15 12.25 -0.34

DESEMBER 0.69 92.29 1 100.29 12.45 0.55

2014 MARET 0.22 97.33 1 97.14 12.26 0.08

JUNI 0.27 96.83 1 102.84 12.3 0.43

SEPTEMBER 0.23 97.08 1 103.66 12.33 0.28

DESEMBER 0.27 96.73 1 92.9 12.45 2.46

Page 40: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

28

Lampiran 2 Hasil estimasi model FEM (Fixed Effect Model) data panel

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section SUR)

Date: 06/19/15 Time: 08:24

Sample: 2005Q1 2014Q4

Periods included: 40

Cross-sections included: 3

Total panel (balanced) observations: 120

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LNTAB 0.095322 0.011944 7.980611 0.0000

BOPO -0.058358 0.002009 -29.04511 0.0000

DSpin 2.715519 0.202669 13.39878 0.0000

FDR 0.009022 0.001326 6.806006 0.0000

INF -0.067956 0.076250 -0.891233 0.3747

C 1.530313 0.178772 8.560149 0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.894984 Mean dependent var 0.750799

Adjusted R-squared 0.888420 S.D. dependent var 3.042996

S.E. of regression 1.019564 Sum squared resid 116.4252

F-statistic 136.3572 Durbin-Watson stat 1.045219

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.858179 Mean dependent var 0.497167

Sum squared resid 40.79613 Durbin-Watson stat 1.013933

Lampiran 3 Hasil uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.167447 (2,112) 0.0459

Page 41: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

29

Lampiran 4 Korelasi antar variabel

ROA LNTAB BOPO DSpin FDR INF

ROA 1.000000 0.089586 -0638997 0.042824 0.021432 -0.059138

LNTAB 0.089586 1.000000 0.332661 0.325325 -0.116549 -0.092414

BOPO -0.638997 0.332661 1.000000 0.612912 -0.099610 -0.111368

DSpin 0.042824 0.325325 0.612912 1.000000 -0.477317 -0.202563

FDR 0.021432 -0.116549 -0.099610 -0477317 1.000000 0.058751

INF -0.059138 -0.092414 -0.111368 -0.202563 0.058751 1.000000

Lampiran 5 Hasil uji normalitas

Lampiran 6 Hasil cross section effect (estimasi keragaman individu)

Crossid Effect

1 BNI Syariah -0.134657

2 BRI Syariah 0.188280

3 Syariah Bukopin -0.053623

0

4

8

12

16

20

24

-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 2005Q1 2014Q4

Observations 120

Mean 6.48e-18

Median -0.076537

Maximum 4.178982

Minimum -2.988175

Std. Dev. 0.989122

Skewness 0.401005

Kurtosis 5.598277

Jarque-Bera 36.97132

Probability 0.000000

Page 42: PENGARUH SPIN OFF UNIT USAHA SYARIAH TERHADAP ... · yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan Bank BNI Syariah, perkembangan ROA baik sebelum maupun sesudah melakukan spin

30

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pasuruan pada tanggal 28 Juni 1993 dari Ayah Kadar (Alm.)

dan Ibu Susilowati. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis memulai

pendidikan di SDN Dermo 1 Bangil, dan melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Bangil,

kemudian melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah atas di SMAN 1 Bangil. Tamat

dari SMA, pada tahun 2011, penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)

melalui jalur SNMPTN Undangan di Departemen Ilmu Ekonomi, Program Studi Ilmu

Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa IPB, penulis aktif dalam organisasi maupun

kepanitian. Penulis aktif menjadi staf akuntan di BMT Al Ihsan SESC selama dua tahun,

pada periode 2013 hingga 2014 dan kepanitiaan MPD tahun 2013 sebagai staf Medis,

Season 9 dan 10 sebagai staf danus dan konsumsi. Penulis juga pernah menjuarai

perlombaan di tingkat IPB, yaitu juara II desain kartu lebaran, dan menjadi finalis

olimpiade ekonomi syariah GSENT 2014 yang diadakan di Universitas Gunadarma.

Selain itu, penulis juga pernah menerima beasiswa dari Bank BRI, Supersemar, dan

Bakti Nusa BCA.