perbaikan perforasi akar gigi molar sulung menggunakan mta

6
Perbaikan Perforasi Akar Gigi Molar Sulung Menggunakan MTA : Laporan Kasus P. Seyed Akhavan, M.Afsharianzadeh, E.Asnaashari Abstrak Perforasi akar merupakan kesalahan prosedur endodontik. Perawatan perforas bergatung pada lokasi dan ukuran dari perforasi, durasi ekposi terhadap rongga mulut, kekooperatifan pasien dan derajat inflamasi jaringan. eberapa material te diperkenalkan untuk merintangi perforasi. M!A adalah salah satu material terbaik untuk tujuan tersebut. Penulis melaporkan perbaikan perforasi akar distal gigi mo kedua mandibular pada anak laki"laki # tahun dengan tidak adanya gigi premolar kedua se$ara kongenital pada kedua kuadran. Sisi perforasi ditutupi menggunakan M!A dan % saluran akar diisi dengan gutta per$ha. Peninjauan kembali pada bulan ke &, %, ', &(, (& dan () menunjukkan kesuksesan perawatan se$ara klinis dan radiografi. Pendahuluan Perforasi akar dapat terjadi sebagai hasil dari resorpsi, karies atau k prosedur endodontik. Prognosis dari perforasi akar bergantung pada ukuran lokasi dari perforasi, durasi eksposi terhadap rongga mulut dan derajat inflamasi jaringan pada periodontium. Semakin pendek waktu interval antara perforasi dengan perbaikan, semakin ke$il ukuran perforasi dan semakin apikal lokasi perforasinya, semakin besar kemungkinan perawatan berhasil. *isamping dari rekomendasi perawatan untuk perbaikan perforasi akar, properti dari material yang digunakan j penting. Material yang ideal untuk tujuan ini sebaiknya mampu untuk men bagian perforasi dan mempunyai biokompabilitas yang optimal. +nduksi osteogenesis dan sementogenesis,aplikasi yang mudah, radiopasiti, mempunyai properti bakterisidal atau bakteristatik dan harga yang murah merupakan faktor lainnya. Mineral !rio ide Aggregate -M!A diperkenalkan kepada pasaran pada tahun &##/ dan mempunyai beberapa aplikasi untuk perbaikan perforasi akar, direct pulp capping , dan apeksifikasi. M!A men$egah kebo$oran tepi, biokompatibel da menginduksi regenerasi jaringan periodontal. M!A merupakan bubuk mineral berisikan partikel hidrofilik. +ni terdiri dari 01"213 calcium oxide dan &("(03 s dioxide. *ua material ini mengisi 21"#03 semen. *ua material ini bereaksi dan membentuk tricalcium silicate, dicalciumsilicate, tricalcium aluminate dan tetracalcium aluminoferrite. *engan menambahkan mineral, semen ini terhidrasi dan

Upload: amanda-andika

Post on 05-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perbaikan Perforasi Akar Gigi Molar Sulung Menggunakan MTAJournal ReadingKedokteran Gigi Anak Kedokteran Gigi Brawijaya

TRANSCRIPT

Perbaikan Perforasi Akar Gigi Molar Sulung Menggunakan MTA : Laporan KasusP. Seyed Akhavan, M.Afsharianzadeh, E.Asnaashari

AbstrakPerforasi akar merupakan kesalahan prosedur endodontik. Perawatan perforasi bergatung pada lokasi dan ukuran dari perforasi, durasi ekposi terhadap rongga mulut, kekooperatifan pasien dan derajat inflamasi jaringan. Beberapa material telah diperkenalkan untuk merintangi perforasi. MTA adalah salah satu material terbaik untuk tujuan tersebut. Penulis melaporkan perbaikan perforasi akar distal gigi molar kedua mandibular pada anak laki-laki 9 tahun dengan tidak adanya gigi premolar kedua secara kongenital pada kedua kuadran. Sisi perforasi ditutupi menggunakan MTA dan 3 saluran akar diisi dengan gutta percha. Peninjauan kembali pada bulan ke 1, 3, 6, 12, 21 dan 24 menunjukkan kesuksesan perawatan secara klinis dan radiografi.

PendahuluanPerforasi akar dapat terjadi sebagai hasil dari resorpsi, karies atau kesalahan prosedur endodontik. Prognosis dari perforasi akar bergantung pada ukuran dan lokasi dari perforasi, durasi eksposi terhadap rongga mulut dan derajat inflamasi jaringan pada periodontium. Semakin pendek waktu interval antara perforasi dengan perbaikan, semakin kecil ukuran perforasi dan semakin apikal lokasi perforasinya, semakin besar kemungkinan perawatan berhasil. Disamping dari rekomendasi perawatan untuk perbaikan perforasi akar, properti dari material yang digunakan juga penting. Material yang ideal untuk tujuan ini sebaiknya mampu untuk menutup bagian perforasi dan mempunyai biokompabilitas yang optimal. Induksi osteogenesis dan sementogenesis, aplikasi yang mudah, radiopasiti, mempunyai properti bakterisidal atau bakteristatik dan harga yang murah merupakan faktor lainnya.Mineral Trioxide Aggregate (MTA) diperkenalkan kepada pasaran pada tahun 1998 dan mempunyai beberapa aplikasi untuk perbaikan perforasi akar, direct pulp capping , dan apeksifikasi. MTA mencegah kebocoran tepi, biokompatibel dan menginduksi regenerasi jaringan periodontal. MTA merupakan bubuk mineral berisikan partikel hidrofilik. Ini terdiri dari 50-70% calcium oxide dan 12-25% silicone dioxide. Dua material ini mengisi 70-95% semen. Dua material ini bereaksi dan membentuk tricalcium silicate, dicalcium silicate, tricalcium aluminate dan tetracalcium aluminoferrite. Dengan menambahkan mineral, semen ini terhidrasi dan membentuk silicat hydrate gel. Material radiopak (bismuth oxide) juga ditambahkan. Iron ditambahkan ke MTA putih agar memperoleh MTA abu-abu. Material ini mempunyai pH 12,5 dan polimerisasi jika memperoleh kelembaban selama 4 jam. Beberapa studi menyatakan biokompabilitas dan kemampuan menutup dari MTA. MTA tidak sensitive terhadap kontaminasi cairan jaringan atau darah; material ini mempunyai sitotoksis rendah dan memiliki aktifitas antibakteri. Material ini juga mampu menginduksi sementogenesis jika digunakan sebagai root end filler. Beberapa studi eksperimental telah menunjukkan MTA mempunyai potensi penutupan yang superior lebih dari amalgam, ZOE, dan semen ionomer kaca yang menggunakan light cure. Terlebih lagi, derajat toksisitas lebih rendah dari IRM atau super EBA. Studi histologi pada jaringan periodontium setelah perforasi pada furkasi telah teridentifikasi menyembuhkan periodontium dan sementum yang baru telah terbentuk diatas material. Perbaikan jaringan sebagai hasil dai aplikasi MTA dijelaskan dengan pelepasan ion kalsium untuk beberapa hari setalah setting. Ion ini menyebar keseluruh kerusakan. AKhir-akhir ini, properti biologi MTA telah terkontribusi ke produksi hydroxyapatite sebagai hasil dari kontak ion kalsium dan cairan jaringan.Beberapa laporan kasus mendeskribsikan perbaikan pada furkasi dengan MTA tetapi tidak ada studi ditemukan pada perbaikan perforasi akar lateral pada gigi sulung. Laporan kasus ini mendeskribsikan kesuksesan perbaikan pada perforasi akar lateral menggunakan MTA dan peninjauannya hingga 24 bulan.

Laporan KasusPasien kami adalah anak laki-laki yang sehat berumur 9 tahun dengan tidak adanya penyakit sistemik pada Departemen Kedokteran Gigi Anak Universitas Azad pada Januari 2010 mengeluh mengenai karies gigi.Pemeriksaan ekstra oral tidak ada yang istimewa. Pemeriksaan intraoral mengungkapkan kebersihan mulut yang sedang dan karies yang berat padagigi molar kedua sulung mandibular kiri. Radiografi PA mengungkapkan tidak adanya benih gigi premolar kedua pada kedua kuadran secara kongenital. Konsultan orthodontik menyingkirkan perlunya perawatan orthodontik dan maka, persetujuan didapatkan untuk menyelamatkan gigi sulung tersebut. Rencana perawatan termasuk debridement, irigasi dari saluran, obturasi dengan gutta perca dan mahkota stainless steel. Interior alveolar nerve block dilakukan dengan menggunakan 2% lidocaine plus 1/100.000 epinephrine. Rubber dam digunakan dan preparasi untuk mendapatkan akses dilakukan. File awal (#15 K file untuk mesial dan #20 K file untuk saluran distal) digunakan ke dalam saluran akar untuk penentuan panjang kerja. Panjang kerja yang akurat telah ditemukan dengan radiografi. Preparasi saluran akar telah dilakukan dengan mengisi dan irigasi dengan larutan saline. Saluran distal terus menerus perdarahan. Radiografi PA menunjukkan adanya perforasi pada sepertiga tengah ke sepertiga apikal dari akar distal (gambar 1).

Gambar 1. Terdeteksinya perforasi akar dengan PAMengingat tidak adanya benih gigi secara kongenital dari gigi premolar kedua permanen dan kekooperatifan pasien, kami menentukan untuk memperbaiki perforasi dengan MTA. Saluran akar dikeringkan dengan paper point sebanyak mungkin dan cotton pellet yang direndam dengan 5,25% sodium hypochlorite yang diletakkan pada akses kavitas (untuk disinfeksi bagian perforasi). Proroot MTA dimanipulasi sesuai dengan anjuran pabrik dan diantarkan ke bagian perforasi pada saluran distal menggunakan endodontic plugger. Pembersihan dan pembentukan saluran mesial dilakukan dan diisi dengan gutta percha dan AH26 sealer. Beberapa studi dapat ditemukan pada literature melaporkan kesuksesan hasil dari MTA dan tumpatan immediate pada saluran akar pada satu kali kunjungan. Maka, saluran akar diisi pada waktu yang sama. Agar memastikan penutupan koronal, preparasi gigi untuk mahkota SS telah diselesaikan dan #3 3M mahkota stainless steel telah dipasangkan. Radiografi dilakukan untuk memastikan adaptasi yang akurat dan marginal fit dan mahkota telah disemen dengan smen zinc poly carboxylate.Pasien diingatkan untuk peninjauan kembali pada 1 bulan berikutnya dan gigi tersebut diperiksa secara klinis dan radiograf.

Perbaikan perforasi tidak mengakibatkan lesi pada struktur pendukung gigi (PDL atau tulang alveolar). Peninjauan kembali dilakukan lanjut pada bulan ke 3, 6, 12, 21 dan 24. Radiograf dilakukan setiap peninjauan kembali mengkonformasi perbaikan yang sukses pada bagian perforasi.

Diskusi

Aplikasi MTA yang sukses untuk penutupan perforasi furkasi pada gigi sulung dan permanen telah dilaporkan pada beberapa literature. Namum, tidak ada studi ditemukan untuk perbaikan perforasi lateral akar pada gigi sulung. Beberapa material telah dipelajari pada biokompabilitas dan keefektifan pada perbaikan perforasi akar pada gigi permanen. Holland et al. studi mereka pada periodontium anjing melaporkan reaksi pulpa yang bervariasi yang terjadi pada 30 hari setelah terekspos MTA. Namun, tidak ada tanda inflamasi yang terlihat pada periodontium setalah 180 hari. Noetzel, et al. menyatakan karena MTA mempunyai biokompabilitas yang tinggi, MTA dapat membuat penutupan yang sempurna pada perforasi akar.Prognosis dari perforasi bergantung pada lokasi, ukuran dan durasi kontaminasi (terekspos ke rongga mulut). Pasien kami mempunyai perforasi akar lateral dengan prognosis yang menguntungkan; karena resiko kontaminasi bakteri pada area via sulkus gingiva dan PDL sedikit. Pada suatu laporan kasus, Oliviera et al. mendeminstrasikan radiolusensi pada furkasi menghilang pada 20 bulan setelah diperbaiki dengan MTA mengindikasikan bentukan tulang baru dan penyembuhan dari jaringan periodontal. Maka, mereka merekomendasikan MTA sebagai material pilihan untuk perbaikan furkasi pada gigi sulung dan meningkatkan kemungkinan gigi terselamatkan.

Pada kasus kami, karena kurangnya akses atau penglihatan langsung pada bagian perforasi, tidak memungkinkan untuk mengetahui seberapa besar ukuran yang tepat dari perforasi tersebut. Tetapi dari pemeriksaan radiografi, kami memperkirakan ukuran dari perforasi adalah sama dengan ujung file #35. Tidak ada tanda kehilangan tulang atau inflamasi yang terobservasi disekitar MTA pada peninjuan kembali menggunakan radiografi (Gambar 2).

Gambar 2. Peninjuan kembali pada bulan 1Pada proses ini, ekstrusi MTA kedalam periodontium tidak bisa dihindarkan dan matriks diperlukan untuk diletakkan dibawah material penutup untuk mencegah ekstrusi kedalam jaringan periodontium. Ini adalah prosedur yang kompleks dan beberapa matriks diperkenalkan untuk tujuan ini, mengurangi kemampuan penutupan material saat beberapa tidak biokompatibel.Beberapa peneliti menggunakan calcium hydroxide sebelum aplikasi MTA; sedangkan beberapa peneliti merekomendasikan material kolagen dengan kemampuan resorpsi untuk mencegah ekstrusi MTA. Al-Dafaas dan Al-Nazhan menggunakan calcium hydroxide untuk mencegah ekstrusi MTA dan mengobservasi inflamasi ringan-sedang dengan stratified squamous epitel disekitar bagian perforasi. Kami tidak menggunakan matriks pada pasien kami, beberapa material ekstrusi dari dinding distal dimana tidak bisa dihindarkan. Peninjauan radiografik mengkonfirmasi tidak ada tanda lesi periodontal atau kehilangan tulang yang terobservasi.

Gambar 3. Enam bulan peninjuan kembali

Gambar 4. Dua belas bulan peninjuan kembali

Gambar 5. Delapan belas bulan peninjuan kembali

Gambar 6. Dua puluh empat bulan peninjuan kembaliPenutupan yang segera pada bagian perforasi meningkatkan proses perbaikan karena ini menurunkan resiko kontaminasi bakteri. Holland, et al. menunjukkan perforasi akar lateral yang ditutup dengan MTA setelah kontaminasi bakteri mempunyai hasil yang buruk dibandingkan dengan penutupan segera. Pada pasien kami, segera setalah diagnosis perforasi yang tepat, bagian perforasi diperbaiki dengan MTA menurunkan resiko kontaminasi.Kesimpulan

Perbaikan perforasi akar dengan MTA pada pasien kami (gigi molar kedua sulung mandibular) dihubungkan dengan hasil klinis dan radiografi yang sukses saat peninjauan kembali hingga 24 bulan. Uji coba klinis dengan ukuran sampel yang adekuat dibutuhkan.