perawatan wajah tidak bermasalah

32
PERAWATAN WAJAH TIDAK BERMASALAH 1. PENGERTIAN PERAWATAN KULIT WAJAH Dalam keadaan sehari-hari terutama bagi orang sedang bepergian, kulit muka tidak mungkin terbebas dari kotoran baik debu maupun sisa-sisa kosmetik yang melekat pada kulit. Kondisi tersebut bila tidak diperhatikan maka akan menimbulkan beberapa gangguan pada kulit yang berupa acul/jerawat, komedo, pigmentasi, kerut/keriput kecil dan lain sebagainya. Untuk menghindari hal tersebut di atas, maka kulit memerlukan perawatan secara teratur dan intensif Perawatan secara teratur dan intensif dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu menggunakan kosmetik, oleh sebab itu perawatan kulit wajah dikatakan sebagai perawatan kulit wajah secara kosmetis. Karena kulit mempunyai sifat/struktur dan karakteristik tersendiri, maka perawatan kulit dapat dibedakan menjadi : a. Perawatan untuk sehari-hari (secara sederhana) b. Perawatan secara lengkap/secara berkala A. Perawatan untuk sehari-hari (secara sederhana) Perawatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri dimana perawatan ini dilakukan minimal 2x sehari yaitu pagi hari dan menjelang tidur/sore hari Perawatan sehari-hari meliputi: · Pembersihan (cleansing) · Penyegaran (toning)

Upload: aninditanovia

Post on 08-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

PERAWATAN WAJAH TIDAK BERMASALAH

1.     PENGERTIAN PERAWATAN KULIT WAJAH

Dalam keadaan sehari-hari terutama bagi orang sedang bepergian, kulit muka tidak mungkin

terbebas dari kotoran baik debu maupun sisa-sisa kosmetik yang melekat pada kulit.

Kondisi tersebut bila tidak diperhatikan maka akan menimbulkan beberapa gangguan pada

kulit yang berupa acul/jerawat, komedo, pigmentasi, kerut/keriput kecil dan lain sebagainya.

Untuk menghindari hal tersebut di atas, maka kulit memerlukan perawatan secara teratur dan

intensif

Perawatan secara teratur dan intensif dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu

menggunakan kosmetik, oleh sebab itu perawatan kulit wajah dikatakan sebagai perawatan

kulit wajah secara kosmetis.

Karena kulit mempunyai sifat/struktur dan karakteristik tersendiri, maka perawatan kulit

dapat dibedakan menjadi :

a.       Perawatan untuk sehari-hari (secara sederhana)

b.      Perawatan secara lengkap/secara berkala

A.    Perawatan untuk sehari-hari (secara sederhana)

Perawatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri dimana perawatan ini dilakukan minimal 2x

sehari yaitu pagi hari dan menjelang tidur/sore hari

Perawatan sehari-hari meliputi:

·         Pembersihan (cleansing)

·         Penyegaran (toning)

·         Pelembaban (mousterising) terutama bagi jenis kulit kering

·         Perlindungan (protecting) apabila perlu

·         Pemupukan (nourishing) terutama bagi usia 30 tahun ke atas dimana kulit muka

mengalami perubahan

B.   Perawatan secara lengkap

Perawatan secara lengkap tidak perlu dilakukan sehari-hari, namun cukup secara berkala 2x1

bulan, dst, tergantung kondisi kulit dimana perawatan ini biasanya lebih sempurna dilakukan

oleh ahli kecantikan di salaon karena hal ini memerlukan rileksasi bagi yang dirawat dan

ketrampilan tertentu bagi yang merawat.

Perawatan secara lengkap meliputi:

·         Pembersihan (cleansing)

·         epilasi

·         skin peeling

·         pengurutan (massage)

·         pengeluaran komedo atau lemak

·         pengobatan acul/jerawat dan pigmentasi

·         masker

·         penyegar

·         pelembab

2. TUJUAN PERAWATAN

Beberapa manfaat perawatan kulit wajah/muka antara lain:

·        mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan kerut kecil, terutama di sekitar mata dan

lingkar mulut

·       meremajakan jaringan otot dan sel-sel kulit

·        memperbaiki kondisi kulit misalnya kulit kasar karena adanya penebalan sel-sel tanduk

akan menjadi halus karena sel tanduk yang sudah mati tersebut terkelupas

·        meningkatkan sirkulasi darah dan getah bening pada kulit, sehingga kulit sehat karena

mendapat nutrisi dan vitamin dengan lancar dan merata

·       kulit wajah akan terasa nyaman dan segar setelah perawatan

3. MENGENAL JENIS KULIT DAN KELAINAN KULIT

a. Jenis kulit

mengenal jenis kulit adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang ahli kecantikan

karena dengan memahami kondisi dan jenis kulit, seseorang dapat menentukan tindakan yang

tepat serta perawatan yang benar

ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kulit muka seperti: sinar matahari, cuaca,

makanan/minuman, zat-zat kimia detergent dan usia, sehingga mengakibatkan timbulnya

berbagai kondisi/jenis kulit.

Secara garis besar kita kenal 4 macam jenis kulit yaitu:

·    kulit normal

·    kulit berminyak

·    kulit kering

·    kulit kombinasi

a.  Kulit normal

Memiliki jenis kulit normal merupakan dambaan setiap setiap orang, terutama bagi kaum

wanita, karena jenis kulit normal pada dasarnya lebih indah dan lebih mudah dalam

perawatannya

Ciri-ciri jenis kulit normal antara lain:

·    Kulit tampak sehat, segar dan bercahaya

·    Kulit halus/licin, pori-pori kecil

·    Tidak terdapat kelainan-kelainan kulit berupa gangguan noda lain

·    Tidak mudah timbul alergi pada pemakaian kosmetik

Hal tersebut karena adanya beberapa pengaruh seperti:

·      Kelenjar palit dalam susunan kulit bekerja normal sehingga lemak/sebum yang

diproduksi tidak berlebihan (sesuai dengan kebutuhan kulit)

·     Metabolism tubuh naik dan sempurna

·     Perawatan dan cara hidup yang teratur

·     Kondisi makanan yang baik serta menghindari makanan yang sifatnya pedas, manis,

karbohidrat tinggi dan makanan yang mengandung banyak lemak

b.   Kulit kering

Kondisi kulit kering biasanya timbul pada usia tiga puluh tahun ke atas. Hal ini disebabkan

karena adanya penurunan fungsi hormonal yang mengakibatkan menurunnya fungsi kelenjar

pembentuk minyak/sebum, serta menurunnya aktivitas kelenjar keringat. Namun kondisi kulit

ini dapat terjadi pada usia muda, disebabkan kurangnya perhatian dalam perawatan ataupun

akibat dari factor lain seperti factor keturunan atau factor lingkungan

Ciri-ciri jenis kulit kering dapat dilihat sebagai berikut:

·         Kulit terlihat kusam, bersisik dan tipis

·         Kemungkinan sensitive, serta terlihat pembuluh darah kecil yang terlihat dipipi

dengan garis-garis warna merah

·         Sering timbul rasa gatal dan kulit terasa kaku setelah mambasuh muka

·         Pori-pori sangat halus bahkan tidak terlihat

·         Kemungkinan timbulnya kelainan berupa pigmentasi

·         Kadang-kadang timbul millium atau komedo tertutup

Beberapa hal yang dapat menimbulkan kulit cenderung kering sebagai berikut:

·         Kelenjar keringat dan kelenjar minyak bekerja kurang aktif sehingga produksi minyak

berkurang, hal ini mengakibatkan turunnya factor pelembab alami (FPA) pada kulit

·         Perawatan yang salah, misalnya sering membersihkan muka/wajah dengan sabun

ataupun menggunakan kosmetik yang kurang tepat

·         Malnutrisi, misalnya kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar yang

banyak mengandung vitamin C

·         Kondisi iklim/cuaca yang kurang menguntungkan misalnya terlalu panas atau terlalu

dingin

·         Factor keturunan/bawaan

·         Factor lingkungan misalnya terlalu sering dalam ruang AC, pajangan sinar matahari

yang berlebih

·         Pengaruh obat-obatan

·         Menderita sakit yang terlalu lama

·         Cara hidup yang tidak teratur, gangguan psikis, tidak tenang, kurang istirahat

·         Terlalu banyak merokok dan minum minuman beralkohol

c.       Kulit Berminyak

Jenis kulit berminyak adalah jenis kulit yang sering timbul gangguan-gangguan kulit yang

tidak diinginkan bila kurang perhatian dalam perawatannya

Kulit berminyak terutama terjadi pada usia pubertas karena perkembangan hormone sex,

sehingga lebih memacu bekerjanya kelenjar minyak dan kelenjar keringat

Beberapa factor yang mengakibatkan kondisi kulit berminyak antara lain:

Kelenjar minyak bekerja berlebihan, karena:

·         Pengaruh pada masa pubertas maupun menopause

·         Factor keturunan/bawaan

·         Banyak mengkonsumsi makanan yang kurang menguntungkan bagi tubuh (berlemak

pedas)

·         Metabolisme tubuh yang kurang sempurna

·         Perubahan hormonal (pada haid dan kehamilan)

Beberapa indikasi kulit berminyak, adalah sebagai berikut:

·         Kulit tebal dan kasar seperti kulit jeruk

·         Kulit mengkilat dan berminyak

·         Mudah kotor karena melekatnya debu/kotoran pada kulit

·         Pori-pori besar dan terbuka

·         Cenderung timbulnya kelainan yang berupa jerawat, serta gangguan warna kulit yang

tidak merata/seimbang

d.      Kulit kombinasi

Adalah kondisi kulit yang memiliki ciri perpaduan antara kering, normal maupun berminyak,

biasanya membentuk huruf “T” yaitu pada dahi, dagu, dan hidung berminyak atau normal

(lazim disebut daerah T/T zone)

Kondisi ini sering timbul pada usia 35 tahun ke atas.

Kelainan / gangguan pada kulit/ wajah :

1.   Komedo

Adalah bentuk pemula dari jerawat, yaitu kelainan berupa tonjolan kecil sebagai akibat

tersumbatnya kelenjar minyak. Kelainan ini biasanya timbul pada daerah segoroe, yaitu kulit

yang banyak terdapat kelenjar minyaknya, misalnya pada daerah muka, dada, lengan atas,

dan punggung bagian atas.

Dua bentuk komedo yaitu:

a.  White head

Komedo berupa tonjolan kecil berwarna putih

b.  Black head

Adalah komedo yang mempunyai pintu, karena pengaruh oksidasi udara dan debu, maka

akan terlihat titik hitam diatasnya.

2.      Acne ( jerawat)

Acne dalam istilah umum disebut jerawat, adalah bentuk komedo yang meradang dan bila

timbul infeksi maka akan terlihat pernanahan.

Peradangan dapat terjadi cukup berat dan dalam sehingga akan terbentuk benjolan yang berisi

nanah atau kista. Pada keadaan akhir bila sembuh akan menimbulkan bekas yang berupa

jaringan parut.

Adapun bentuk acne yaitu:

a.  Acne juvenile

Adalah bentuk jerawat kecil-kecil merah dan tidak bernanah

b.  Acne vulgaris

Adalah bentuk jerawat yang besar dan disertai pernanahan, bila jerawat itu sembuh akan

meninggalkan bekas/cacat kulit yang disebut jaringan parut.

3.      Millium / millia

Adalah bentuk komedo yang tertutup rapat dan mengeras, terlihat sebagai tonjolan kecil,

putih, kekuningan. Kelainan ini biasanya terdapat pada kulit kering akibat dari pori-pori yang

tertutup sangat rapat.

4.      Pigmentasi

Adalah terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

Gangguan pigmentasi dibedakan:

a)      Hyperpigmentasi

Adalah terjadinya bercak kulit yang tidak merata pada tempat-tempat tertentu dengan

ditandai warna lebih tua/gelap dari warna kulit aslinya. Warna tersebut dapat dimulai dari

coklat terang, biru hingga hitam. Secara awam kelainan ini sering disebut sebagai “flek” hal

tersebut karena adanya gangguan kelainan yang diproduksi melanosit berlebihan dan

menumpuk di satu tempat.

Beberapa jenis hyperpigmentasi adalah

1)      Melasma/chloasma

Adanya kelainan berupa bercak coklat tua yang berbatas tegas dan biasanya simetris antara

kiri dan kanan. Kelainan ini banyak terdapat pada orang yang hidup di daerah tropis.

Penyebab melaksanakan/chloasma antara lain:

·         Pajaran sinar matahari

·         Pil kontrasepsi

·         Wanita yang sedang hamil

·         Usia lanjut dan masa manopouse

2)      Efhilides / Frechles

Kelainan berupa bercak coklat terang dengan bentuk kecil dan dapat mengenai seluruh tubuh.

Kelainan ini lebih banyak terdapat pada bangsa kulit putih, yang jumlahnya akan semakin

meningkat bila terkena sinar matahari, dan akan hilang dengan sendirinya bila musim dingin

tiba. Untuk orang daerah tropis, kelainan ini lebih banyak disebabkan karena warisan orang

tuanya.

3)      Lentigo

Kelainan berupa bercak kecil berwarna coklat kehitaman, biasanya terdapat pada kulit yang

terpajar sinar matahari. Sedikit menonjol (datar) lebih tinggi dari permukaan kulit

4)      Adison

Bercak kehitaman yang akhirnya menular keseluruh tubuh kelainan ini kerena produksi

hormone “ Corticosteroid” berkurang dan mengakibatkan proses mekanin pada kulit

berlebihan.

5)      Melanoderma

Adalah kelainan berupa bercak kecoklatan karena peradangan atau inflamasi, misalnya kena

luka bakar, kena knalpot, obat-obatan keras atau karena alergi kosmetika.

b)      Hypopigmentasi

Adalah terjadinya perubahan kulit menjadi lebih terang dari warna kulit aslinya, karena

adanya gangguan dalam pembentukan melanin dalam melanosit. Kelainan ini biasanya

berupa bercak keputihan.

Macam-macam hypopigmentasi dan penyebabnya adalah:

1.      Leukoderma

Adalah kelainan yang disebabkan oleh kerusakan melanosit sehingga pembentukan melanin

terganggu.

Beberapa penyebab kerusakan melanosit antara lain sebagai berikut:

·         Luka bakar yang terdapat pada kulit

·         Pemakaian bahan kimia seperti fenol

·         Setelah menderita exim yang kronis

2.      Albino

Adalah kelainan berupa kegagalan melanosit dalam pembentukan melanin yang mengenai

seluruh tubuh, sehingga kulit menjadi putih secara keseluruhan dari mulai rambut sampai

kornea matanya.

3.      Vitiligo

Adalah bercak-bercak putih karena kehilangan melanin. Penyebab vitiligo belum diketahui

secara pasti, namun ada yang menyatakan karena kesalahan pemakaian kosmetik ada pula

karena keturunan / warisan orang tua.

4.  DIAGNOSA KULIT WAJAH

Melakukan diagnose kulit/wajah merupakan langkah awal yang terpenting sebelum

melakukan perawatan. Keberhasilan perawatan kulit wajah tergantung dari kemempuan cara

mendiagnosa kulit,karena berdasarkan hasil diagnose maka seseorang dapat menentukan

tindakan perawatan yang tepat bagi klien tersebut.

a.       Tujuan diagnose kulit wajah

Adalah untuk mengetahui kondisi kulit/wajah klien dengan cara pengamatan seksama tentang

jenis kulit/kondisi kulit beserta kelainan-kelainan yang ada pada kulit tersebut.

Dengan melakukan diagnosa maka dapat menentukan beberapa hal diantaranya:

·         Menentukan tindakan perawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil diagnosa.

·         Menentukan jenis kosmetika yang sesuai

·         Menentukan teknik-teknik yang tepat dalam perawatan

·         Dapat memberikan saran dan nasihat pada klien dalam rangka menjaga,

mempertahankan, ataupun meningkatkan kecantikan / keselamatan kulitnya.

b.      Tata cara melakukan diagnosa

Proses diagnosa dilakukan tiga tahap. Yaitu:

1.      Anamnese

Adalah tahap melakukan konsultasi dengan mengajukan bebebrapa pertanyaan meliputi:

·         Nama, usia dan alamat

·         Riwayat kesehatan klien mengenai penyakit yang pernag diserita, tekanan darah,

apakah sedang dalam perawatan dokter dan sebagainya.

Hal ini perlu untuk mengetahui adanya kontra indikasi perawatan.

·         Kosmetik yang pernah dipakai serta keluhan-keluhan klien mengenai kondisi kulitnya.

·         Apakah klien melakukan perawatan secara rutin dan teratur?

·         Apakah klien anda selalu melindungi kulit muka/wajahnya dari sinar matahari?

·         Apakah klien anda selalu menggunakan pelembab (moisturizer) sebelum merias

wajahnya; dsb

Konsultasi tersebut di atas dapat dilakukan sebelum perawatan dimulai

2.      Inspeksi

Inspeksi adalah langkah pengamatan pada saat perawatan akan dilaksanakan setelah kulit

dibersihkan (pembersihan/cleansing)

Aspek pengamatan meliputi:

·         Jenis kulit/kondisi kulit (kering, berminyak, normal, atau kombinasi)

·         Pori-pori kulit

·         Kerut/keriput kulit

·         Kelainan/gangguan kulit dini seperti acne, pigmentasi, jaringan parut, komedo,

couprose/teleangiekstia dsb

Berdasarkan aspek pengamatan ini dapat ditentukan perencanaan tindakan perawatan,

pemilihan kosmetika serta pemilihan alat yang tepat

Dalam melakukan pengamatan kulit akan lebih sempurna bila menggunakan kaca pembesar

ataupun alat yang disebut magnifying lamp.

3.      Palpasi

Adalah tindakan meraba-raba kulit untuk mengetahui elastisitas dan kekencangan kulit.

Dalam catatan diagnosa sering disebut tonus dan turgor

c.       Pelaksanaan diagnosa

1.      Siapkan kartu diagnosa/catatan perawatan

2.      Lakukan konsultasi (amaneese)

3.      Siapkan klien dalam perawatan

4.      Lakukan pembersihan (cleansing)

Kulit harus benar-benar bersih/bebas dari kosmetik rias

5.      Lakukan diagnosa kulit dengan cara inspeksi (pengamatan) dan palpasi (perabaan)

6.      Catat semua hasil diagnosa pada kartu diagnosa/kartu perawatan yang telah tersedia

7.      Informasikan pada klien tindakan apa saja yang akan anda lakukan sesuai dengan hasil

diagnosa anda

5.  KOSMETIKA PERAWATAN WAJAH

Kosmetika khusus untuk perawatan wajah yang tidak bermasalah dimana kosmetika ini untuk

perawatan sehari-hari maupun untuk perawatan secara berkala.

a.       Pembersih (Cleansing)

Kosmetika pembersih tersedia dalam bentuk minyak, krim, emulsy (cairan kental) ataupun

batang (sabun khusus untuk wajah). Kosmetika pembersih digunakan baik untuk perawatan

sehari-hari juga untuk perawatan secara berkala karena kosmetik pembersih dibuat dengan

bahan-bahan yang dapat mengangkat kotoran yang bersifat lemak/minyak maupun debu juga

memiliki sifat dapat menetralkan kembali kondisi PH kulit sesuai dengan kelenturan kulit

sehat yaitu antara 5-6.

Kosmetika pembersih yang berbentuk krim lebih sesuai ddigunakan untuk jenis kulit kering ,

sedangkan yang berbentuk emulsi (susu pembersih) dapat digunakan untuk kulit normal

ataupun berminyak dan yang berbentuk batang dapat digunakan khusus bagi kulit yang

kondisinya kotor ataupun sangat berminyak.

b.      Penyegar (toning)

Kosmetik penyegar digunakan setelah pemakaian kosmetik pembersih. Kosmetik ini selain

fungsinya untuk memberikan rasa segar pada kulit karena akan menggantikan penguapan

yang terjadi pada kulit, juga membantu mengangkat sisa-sisa kosmetik pembersih yang

mungkin masih tertinggal di kulit.

Tersedia beberapa tipe kosmetik penyegar, seperti:

·         Skin freshner (menyegarkan kulit)

·         Skin tonic / face tonic (mengencangkan kulit)

·         Astringent (meringkaskan pori-pori

Dimana pemilihan dalam penggunaan dapat dilihat pada label keterangan yang ada pada

botol/kemasan tersebut.

Pada dasarnya, kosmetik penyegar mengandung alcohol dan bahan-bahan lain yang

mempunyai sifat meringkaskan pori-pori, maka pemilih dalam penggunaan harus disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan kulit.

c.       Pelembab (Moisterizing)

Pelembab berfungsi u

ntuk menjaga kelembaban kulit, karena bekerja mencegah terjadinya penguapan dan

menggantikan kadar air yang hilang dari lapisan kulit.

Dengan mengenakan pelembab terutama pada siang hari maka akan mencegah terjadinya

kulit yang sangat kering, khususnyabagi orang yang memiliki jenis kulit kering. Pemakaian

pelembab secara teratur dapat mempertahankan kondisi kulit, terlihat awat muda, sehat,

bercahaya, lembut, halus serta menunda penuaan kulit, terutama bagi orang yang mempunyai

lingkungan yang tidak menguntungkan bagi kulit seperti AC, sinar matahari, angin kencang

di pantai dan udara sangat dingin.

d.      Kosmetik pengelupasan sel tanduk ( Skin Peeling)

Kosmetik pengelupasan sel tanduk dapat dikatakan sebagai kosmetik pembersih yang bersifat

mendalam (deep cleansing) karena dalam penggunaan kosmetik ini sel tanduk yang sudah

mati dapat dikelupas sehingga peremajaan kulit akan terjadi. Kosmetik skin peeling pada

dasarnya berbentuk krim atau pasta yang mengandung butiran-butiran halus yang akan

bekerja mengelupas sel-sel kulit yang sudah mati dengan bantuan digosokkan (Facial Scrub).

Kosmetik ini tidak boleh sering digunakan dan diutamakan untuk kondisi kulit kasar, tebal

dan berminyak.

e.       Krim Urut ( Massage Cream)

Krim urut (massage cream) digunakan untuk melicinkan gerakan pada waktu melakukan

pengurutan juga melunakkan sel tanduk yang sudah mati sehingga sel-sel tersebut dapat ikut

larut pada waktu cream diangkat dengan handuk lembab hangat sehingga kulit terasa halus.

Krim urut banyak mengandung lemak dan akan terasa dingin bila dioleskan pada kulit.

f.       Krim Pemupuk ( Nourishing Cream/ Skin Food)

Krim pemupuk berguna untuk memberi makanan bagi kulit karena mengandung bahan-bahan

aktif yang dapat memperbaiki kondisi kulit, oleh sebab ini krim ini sesuai untuk kondisi kulit

kering, menua (orang yang sudah berusia di atas 35 tahun)

Penggunaan krim pemupuk dilakukan pada malam hari karena kandungan bahan aktif

tersebut dapat menimbulkan efek foto sensitasi pada kulit bila kena sinar matahari. Karena

pemakaian krim pemupuk pada malam hari maka krim pemupuk juga disebut sebagai Night

Cream.

Beberapa macam krim pemupuk menurut bahan aktif yang terkandung antara lain:

1.      Krim vitamin A, E, B, dll

2.      Krim kolagen

3.      Krim elastin

4.      Krim embrio

5.      Hormone krim

g.      Krim Pelindung (Protecting Cream)

Adalah krim yang pemakaiaannya dimaksudkan untuk melindungi kulit terutama sinar

matahari. Krim tersebut juga sebagai Day Cream.

Contoh krim pelindung

1.      Sun screen

2.      Sun block

3.      Vanishing cream

h.      Eyes Cream

Adalah krim untuk merawat kelopak mata, dimana kulit pada kelopak mata sangat sensitive

dan tipis. Bila kurang dirawat akan cepat timbul kerut lingkar mata sehingga kelopak mata

akan turun. Pemakaian eye cream sebaiknya pada malam hari secara teratur.

i.        Masker

Adalah kosmetik yang mempunyai daya pembersih lebih mendalam karena setelah

pemakaian masker, kemungkinan sel-sel tanduk yang sudah mati ikut terangkat pada waktu

masker diangkat dari kulit.

1.      Manfaat Masker

Beberapa manfaat penggunaan masker adalah:

·      Kulit terlihat segar karena pengantaran zat-zat sari makanan kelapisan kulit dipercepat,

disebabkan oleh aliran darah yang menungkat, menjadi lebih lancar.

·      Mengencangkan kulit dan kerut/keriput kulit berkurang karena tarikan masker yang

mengering setelah didiamkan ± 15 menit

·      Kulit menjadi halus karena kotoran dan sisa-sisa proses metabolism ikut terserap oleh

masker yang mongering dan kemudian ikut terangkat oleh masker yang dibersihkan

·      Terjadinya penurunan suhu kulit setelah masker diangkat, memberikan perasaan segar

pada kulit.

2.      Macam-macam bentuk masker

Masker tersedia dalam beberapa bentuk sebagai berikut:

a)      Masker Bubuk

Adalah masker dengan bahan dasar bubuk yang dikenal sebagai Bolus Alba ataupun bahan

bubuk lain seperti kaolin, talcum venetum magnesium carbonat, titanium dioksida dan

calamine. Bahan bubuk tersebut dicampur dengan bahan cairan seperti rose water, astringent,

face tonic, dll, untuk membuat pasta sehingga masker tersebut dapat dioleskan dengan mudah

pada kulit.

Masker bubuk mempunysi efek pembersihan secara mendalam, pengencangan, merangsang

sirkulasi darah pada kulit dan menimbulkan rasa segar, namun dalam meramu masker

tersebut memerlukan keahlian tersendiri.

b)      Masker Gelatin (Peel Of Mask)

Adalah jenis masker dengan bahan dasar bersifat Jelly dari Gum, tragacant, latex atau resin

dan dikemas dalam tube masker tersebut membentuk transparan pada kulit dan setelah kering

dikelupas.

c)      Masker bahan alami( Biological Mask)

Adalah masker yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti akstraksi dari tumbuhan, buah-

buahan, sayuran, kuning telur, putih telur, kepala susu, madu, minyak zaitun, dsb.

Penggunaan masker biologi sangat bagus bagi kulit yang akan bermanfaat dalam

menanggulangi berbagai masalah kulit.

j.        Kosmetik Penyembuhan Kelainan Dini

1)      Acne lotion/acne cream

Adalah jenis kosmetika yang digunakan untuk penyembuhan jerawat dini.

2)      Krim pemutih (Bleaching Cream/Skin Lightening)

Adalah kosmetik untuk mengurangi/menipiskan kondisi noda-noda kulit yang berwarna

kecoklatan (Hyperpigmentasi).

6.  PERLENGKAPAN PERAWATAN KULIT

Perlengkapan perawatan kulit/wajah adalah

a.       Bahan

1)      Tissue warna putih

2)      Detol untuk menyimpan alat-alat kecil sebelum digunakan

3)      Kapas warna putih

4)      Alcohol 70% untuk sterilisasi alat

5)      Sabun cair, air yang diberi detol atau alkohol 30% dimasukkan dalam botol semprot

( sprayer) untuk sanitasi tangan dan cuci alat

6)      Spon halus

b.      Lenan

1)      Handuk besar / selimut warna putih untuk sprai dan selimut

2)      Handuk kecil, lembut warna putih

3)      Hair bando

4)      Penutup kepala klien

5)      Kamisol

6)      Masker penutup hidung untuk beautician

c.       Perabot untuk praktek

1)      Sterilizer cabinet

Adalah alat / box yang didalamnya terdapat sinar ultra violet untuk mensterilkan alat-alat

perawatan.

2)      Towel steamer

Adalah alat / box pemanas dan pensteril handuk lembab basah. Dapat dikatakan sebagai

pengukus handuk.

3)      Facial bed

4)      Trolley

Untuk menempatkan peralatan perawatan dan kosmetika

5)      Bangku/kursi

d.      Peralatan praktik

1)      Cawan-cawan kecil

2)      Waskom kecil

3)      Spatula

4)      Sendok una

5)      Pinset

6)      Gunting kecil

7)      Botol kecil tempat antiseptic

8)      Kuas masker

9)      Wadah alat bekas pakai

10)  Tempat sampah pedal ( tutup dibuka dengan menekan pedal melalui kaki/sepatu)

7.  KESELAMATAN KERJA

Karena perawatan kulit muka adalah suatu pekerjaan yang berhubungan dengan manusia,

maka harus diperhatikan hal-hal yang dapat dicapai keselamatan kerja dalam arti dapat

menghindari kemungkinan yang tidak dikehendaki terjadi pada pelaksanaan/proses perawatan

tersebut.

Untuk mencapai keselamatan kerja tersebut harus diperhatikan:

a)      Kontra indikasi

Kontra indikasi adalah suatu tindakan pencegahan untuk tidak melakukan suatu tindakan

terhadap klien karena adanya kelaianan atau penyakit yang akan berakibat fatal bila

dilakukan tindakan atau perawatan tersebut.

Beberapa kontra indikasi terhadap suatu tindakan tertentu antara lain:

1)      Kontra indikasi untuk pengurutan muka

·      Kulit yang sangat sensitive yang menuju reaksi alergi terhadap kosmetik maupun

gerakan pengurutan

·      Adaya gangguan pembuluh-pembuluh darah yang pecah (Broken Capilaries) terlihat di

permukaan kulit.

·      Adanya infeksi, sepsis ataupun penyakit menular

·      Sakit ashma

·      Adanya jerawat akut

·      Kondisi kulit yang sangat kendor, keriput dan lemah

2)      Kontra indikasi terhadap skin peeling

·      Kondisi kulit yang sangat tipis

·      Gangguan pembuluh kapiler / pembuluh rambut

·      Adanya luka atau bekas luka baru

·      Adanya infeksi, penyakit kulit menular

·      Sakit diabetes

b)      Sanitasi dan Sterilisasi

Lingkungan tidak terlepas adanya bakteri atau kuman yang sangat merugikan kesehatan.

Sebagai seorang ahli, harus memperhatikan masalah sanitasi dan sterilisasi alat, selama

melakukan perawatan, agar tidak berakibat fatal bagi klien/pelanggan.

·         Bagi Beautician harus bebas dari penyakit dan melakukan sanitasi tangan misalnya

mencuci tangan dengan sabun cair dan dengan air yang diberi detol

·         Lingkungan (lantai dan sekitarnya) harus bebas dari kuman dan debu dengan dipel

menggunakan pembersih anti kuman/jenis desinfektan.

·         Facial Bed harus bersih, rapi dan setiap saat diganti untuk pelanggan / klien yang akan

dirawat

·         Lenan disterilkan dengan disetrika rapid an bersih

·         Alat-alat kecil (instrument) seperti sendok una, spatula, pinset, kwas harus dalam

keadaan steril siap digunakan.

·         Selama dalam proses perawatan alat kecil dapat dimasukkan dalam botol yang diberi

air dan antiseptic (detol) atau dibungkus dengan kapas yang diberi alcohol 70%.

c)      Perhiasan

Untuk efisiensi dan efektifitas kerja, serta memberi rasa nyaman pada klien, perhiasan tidak

boleh digunakan/dikenakan baik untuk klien maupun beautician yang sedang merawat.

Perhiasan tersebut antara lain:

·         Cincin

·         Gelang

·         Kalung

·         Giwang / anting

·         Jam tangan

d)     Komunikasi dengan klien

Komunikasi dengan klien selama proses perawatan sangat diperlukan untuk memperoleh

kepercayaan tentang ketrampilan dan kemampuan ahli kecantikan (Beautician).

Komunikasi tersebut antara lain:

·         Selalu menjelaskan terlebih dahulu setiap tahap / langkah yang akan dikerjakan

sehingga klien siap menerima dan tidak terkejut

·         Komunikasi dapat berupa sentuhan, missal pada waktu menunggu masker kering

hendaknya Beautician menyentuh dengan memegang kepala klien sehingga klien

merasa aman karena ditunggu

·         Beautician agar selalu menanyakan reaksi yang terjadi selama proses perawatan, missal

apakah ada rasa gatal-gatal, panas, tidak nyaman, dsb

e)      Penampilan

Ketentuan penampilan seorang Beautician adalah:

·         Muka segar, mengenakan rias muka yang sesuai (tidak berlebihan)

·         Rambut tidak boleh terjurai

·         ke depan, karena akan menggangu kerja

·         Kuku tidak boleh panjang, dan tidak memakai cat kuku

·         Tumit sepatu tidak boleh lebih dari 5 cm, sebaiknya 3-5 cm.

f)       Pemilihan dan penggunaan kosmetik

Kosmetik adalah merupakan sarana utama dalam melaksanakan perawatan dengan

tersedianya berbagai jenis kosmetika maka perlu dipilih yang sesuai dengan kebutuhan dan

tepat dalam penggunaan antara lain:

·         Untuk menghindari terjadinya kontaminasi kosmetik maka pengambilan harus dengan

spatula dan kosmetik yang berlebih tidak boleh dikembalikan dalam kemasannya

·         Teliti dulu kegunaan dan tujuan pemakaian jenis kosmetik

·         Hindari kosmetik yang sudah rusak / kadaluarsa

·         Pilih kosmetik yang sesuai dengan hasil diagnosa.

8.  TEORI PENGURUTAN KULIT WAJAH SECARA MANUAL

Pengurutan kulit muka adalah salah satu pengurutan kosmetik yang untuk pertama kalinya

dikembangkan oleh bangsa Prancis. Selain pengurutan kulit wajah, yang termasuk

pengurutan kosmetik adalah pengurutan badan, pnegurutan tangan dan kaki, dimana maksud

pengurutan ini terutama untuk mempertahankan keremajaan kulit dan memperlambat

timbulnya noda-noda pada kulit

System pengurutan ini telah dikenal sejak Zaman Mesir, Cina, Jepanh, dan India, dengan

menggunakan gerakan-gerakan yang menenangkan (rileksasi), serta halus< dimana dalam

melaksanakannya harus mengikuti petunjuk-petunjuk tertentu.

Untuk mencapai kesempurnaan dalam pengurutan ada beberapa hal yang harus diperhatikan

sbb:

a.       Keluwesan Tangan (flexibilitas tangan dan kelenturan tangan)

Keluwesan dan kelenturan tangan adalah suatu hal yang dibutuhkan dalam melakukan

gerakan urut, karena tanpa keluwesan tangan akan menimbulkan efek-efek yang tidak

dikehendaki seperti:

1)      Orang yang diurut tidak akan merasa nyaman

2)      Menimbulkan kelelahan dalam mengurut

3)      Tujuan dari setiap teknik gerakan yang dilakukan tidak dicapai

4)      Gerakan/teknik pengurutan tidak sempurna seperti misal: tekanan yang seharusnya

ringan menjadi keras.

b.      Metode Pengurutan

Untuk memperoleh ketenangan orang yang diurut, denga hasil pengurutan sesuai dengan

tujuan dan manfaat pengurutan, maka pengurutan harus dilakukan dengan penuh konsentrasi,

gerakan urut halus, ringan dan perlahan-lahan berirama sesuai dengan kondisi kulit.

Petunjuk-petunjuk akan melaksanakan pengurutan antara lain:

1)      Pada waktu mengurut, sikap Beautician harus tegak (tidak melengkung)

2)      Mengatur keseimbangan irama dari setiap teknik gerakan urut

3)      Menguasai tingkat teknik gerakan urut tangan dengan benar

4)      Mempertahankan keluwesan tangan sesuai dengan setiap gerakan

5)      Menguasai keseimbangan tangan sesuai dengan setiap teknik gerakan

6)      Mengatur tekanan-tekanan gerakan urut sesuai dengan kondisi otot dan kulit wajah

c.       Klasifikasi Gerakan Urut

Gerakan urut untuk pengurutan kulit muka dapat dibedakan dalam beberapa klasifikasi

gerakan sesuai dengan tujuan serta efek dari tiap gerakan.

1)      Eflleurage

Adalah gerakan mengusap perlahan-lahan, tidak dengan tekanan ataupun dengan tekanan

ringan dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari-jari tangan.

a)      Guna gerakan eflleurage

·         Untuk meratakan krim urut / kosmetik

·         Sebagai gerakan pemula untuk memperkenalkan gerakan-gerakan selanjutnya

·         Untuk menenangkan kembali jaringan otot setelah dilakukan gerakan yang merangsang

missal tapotage

·         Untuk mengakhiri seluruh gerakan pengurutan

b)      Efek gerakan eflleurage

·         Member rasa rileks/ketenangan pada orang yang diurut

·         Membantu meningkatkan peredaran darah dan getah bening

·         Meningkatkan fungsi kulit karena mungkin sel-sel kulit yang sudah mati dapat ikut

larut ketika krim urut dibersihkan

2)      Petrissage

Adalah gerakan dengan tekanan ataupun meremas dan melingkar-lingkar yang dilakukan

dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan.

a)      Guna petrissage

·         Merangsang pembuluh darah dan kelanjar getah bening

·         Merangsang serabut-serabut kenyal jaringan ikat

b)      Efek gerakan petrissage

·         Meningkatkan peredaran darah dan getah bening

·         Meningkatkan kekenyalan jaringan otot

·         Rileksasi otot dan meningkatkan tonus

3)      Tapotage

Adalah gerakan menepuk, mengetuk atau menjentik dengan menggunakan telapak tangan

atau bantalan jari.

a)      Guna tapotage

·         Merangsang reaksi ujung-ujung syaraf kulit

·         Menghancurkan lemak

b)      Efek tapotage

·         Merangsang tonus otot sehingga mengembalikan kekendoran kulit

·         Meningkatkan aktifitas pembuluh darah

·         Mengencangkan dan menyegarkan jaringan kulit

4)      Vibratie

Adalah gerakan menggetar baik dengan menggunakan telapak tangan ataupun bantalan jari

tangan gerakan ini ada yang bersifat menenangkan syaraf. (Vibratic Statis) dan bersifat

merangsang saraf (vibratic dinamis).

Efek dari vibratic adalah :

·         Menimbulkan rasa rilex dan menyembuhkan ketegangan /kekencangan otot

·         Merangsang lapisan kulit yang paling dalam

·         Merangsang dan menenangkan syaraf kulit

5)      Friction ( Friksyen)

Adalah gerakan menggosok secara melingkar-lingkar perlahan dengan irama tekanan

diperkuat dan diperingan secara berkesinambungan dan beraturan. Gerakan ini biasanya

dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung bantalan jari. Gerakan ini akan memperbaiki

kondisi kulit, kulit menjadi halus.

Efek gerakan friction antara lain:

·        Merangsang kelenjar-kelenjar dalam kulit

·        Memperbaiki serabut-serabut kolagen dan serabut-serabut elastin sehingga

meningkatkan kekenyalan otot

·         Menghaluskan kulit karena dengan menggosok mungkin sel-sel tanduk yang sudah

melunak dapat lepas.

Gambar gerakan urut dapat dilihat sebagai berikut

1.      Gerakan Effleurage

2.      Gerakan Petrissage

3.      Gerakan Tapotage

4.      Gerakan Vibratie

5.      Gerakan Friction

OPERASIONALISASI PERAWATAN KULIT WAJAH

1.      Proses Kerja Perawatan

Perawatan kulit wajah baik yang dilakukan untuk perawatan sehari-hari maupun perawatan

secara berkala harus melalui proses kerja (prosedur) yang teratur sesuai ketentuan yang

berlaku.

Adapun proses kerja perawatan adalah sebagai berikut:

a.       Persiapan

Persiapan adalah suatu hal yang mutlak dilakukan dalam melakukan suatu pekerjaan. Suatu

pekerjaan tidak akan berhasil baik bila tidak didahului dengan persiapan yang benar.

Adapun persiapan meliputi:

1)      Persiapan area kerja

·         Ruangan harus terang, bersih dan hygiene

·         Perabot ( facial bed dan trolley ) harus diatur

·         Lantai harus bebas kuman dan debu

2)      Persiapan alat

·         Semua alat yang digunakan harus bersih dan bebas kuman

·         Bed dialas dengan sprei putih

·         Sediakan tempat sampah berpedal

·         Siapkan botol yang berisi cairan antiseptic untuk merendam instrument pinset yang

telah disterilkan terlebih dahulu, agar alat tersebut tetap dalam keadaan steril

·         Kwas masker tetap disimpan dalam sterilizer sebelum digunakan

·         Waskom untuk menempatkan air dan handuk yang telah dipakai

·         Handuk kecil putih, kamisol, penutup kepala dan bando serta selimut (penutup tubuh)

diatur diatas facial bed

3)      Persiapan bahan dan kosmetika

·         Kapas yang sudah dilembabkan dengan berbagai bentuk dan fungsi

·         Alcohol 5 %

·         Sabun lunak (cair)

·         Detol

·         Air panas dan air dingin

·         Kosmetika sesuai dengan kebutuhan pembersih, penyegar, krim urut, masker, dll

4)      Persiapan klien

·         Konsultasi dengan klien sambil mengisi kartu perawatan

·         Siapkan klien di facial bed

·         Perhiasan harus dilepas dan disimpan dalam wadah atau dipersilakan untuk

menyimpan sendiri

·         Tanyakan pada klien apakah cukup nyaman berbaringnya

5)      Persiapan pribadi

·         Mengenakan baju kerja warna putih

·         Tidak mengenakan perhiasan ( cincin, gelang, kalung, giwang)

·         Kuku tidak boleh panjang dan tidak mengenakan cat kuku

·         Mengenakan penutup mulut bila perlu

·         Sanitasi tangan sebelum kerja

b.      Pelaksanaan

1)      Pra perawatan

Pembersihan 1 manual

Diagnosa kulit muka

Pencabutan alis (epilasi)

2)      Perawatan

Pembersihan 2 manual

Pengelupasan sel tanduk (skin peeling)

Pengurutan wajah

Pengeluaran lemak dan komedo

Pengobatan acne dan hyperpigmentasi (bila ada)

Pemakaian masker

Pengangkatan masker

3.      Perawatan pasca

Penyegaran

Pelembaban

c.       Berkemas

1)      Mengemas perangkat bekerja dan kosmetika

2)      Membersihkan area kerja

3)      Mengantar dan melayani klien