peraturan pemerintah nomor 47 th 2021 tentang … · 2021. 3. 9. · 4 (empat) spesialis dasar dan...
TRANSCRIPT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TH 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG PERUMAHSAKITAN
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
PP 47 Tahun 2021 dibuat
dengan semangat Peluang
untuk memenuhi akses
kebutuhan pelayanan
Kesehatan Tingkat
Lanjutan
Mengembangkan
pelayanan yang bermutu
Melalui peningkatkan
pembangunan RS,
Investasi/perencanaan
pemenuhan SDM/dokter
(Berdasarkan ABK), dan
Mendorong pimpinan RS
untuk berinovasi
Mendorong distribusi,
pemenuhan dan pemerataan
SDM/dokter spesialis,
Sarpras dan peralatan.
Membuka ruang pekerjaan
bagi dokter
spesialis/subspesialis yang
baru selesai Pendidikan
Masyarakat dapat
memiliki akses ke RS
sesuai kemampuan
pelayanan yang diberikan
jika penyebaran Dokter
Spesialis merata
Prinsip pemenuhan
dokter spesialis/
subspesialis dan
spesialis kewenangan
tambahan tetap menjadi
kebutuhan RS, sesuai
dengan standar
penyelenggaraan
pelayanan yang optimal
TANTANGAN DAN PELUANG PELAYANAN KESEHATAN
PP 47 Tahun 2021
mengatur Kelas
Standar di Rumah Sakit
Segera ada regulasi
kelas standar JKN,
Kebutuhan Dasar
Kesehatan dan Single
Tarif.
Sistem rujukan tetap
berbasis kompetensi
pelayanan sesuai kebutuhan
medis pasien, yang sesuai
kebutuhannya akan merujuk
ke RS yang mempunyai
Kemampuan layanan menurut
peraturan perundangan Jadi
tidak berbasis kelas RS lagi.
Rumah Sakit mempunyai
Kewajiban dan
menyelenggarakannya
sesuai Tata Kelola Rumah
Sakit dan Tata Kelola
Klinik RS
KEWAJIBAN
RUMAH
SAKIT
(Pasal 27)
Rumah Sakit dalam Upaya Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
MENDORONG PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
MEMUDAHKAN PEMBUKAAN USAHA BARU
MENDUKUNG PEMBERANTASAN KORUPSI
UMKMDari 64,19 juta UMK-M, 64,13 juta adalah
UMK yang Sebagian besar berada di sektor
informal, sehingga perlu didorong untuk
bertranformasi menjadi formal.
REGULASIPermasalahan Perizinan yang Rumit dengan
banyaknya regulasi pusat & daerah (hiper-regulasi)
yang mengatur sektor, menyebabkan disharmoni,
tumpang tindih, tidak operasional, dan sektoral.
TENAGA KERJA
Banyak orang butuh kerja dan terus
bertambah setiap tahun.
UU TENTANG CIPTA KERJA
KELAS
A & B
Kelas A:4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) penunjang medik spesialis, 12 (dua belas) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 13 (tiga belas) subspesialis
Kelas B:4 (empat) spesialis dasar,4 (empat) penunjang medik spesialis, 8 (delapan) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 2 (dua) sub spesialis dasar
REFORMASI REGULASI
KELAS
C & D
PELAYANAN SPESIALISTIKKelas C:4 (empat) spesialis dasar dan 4 (empat) penunjang medik spesialis
Kelas D:2 (dua) spesialis dasar
PELAYANAN SPESIALISTIK DAN SUBSPESIALISTIK
AKSES PELAYANAN KESEHATAN KEPADA
MASYARAKAT
KEMUDAHAN PELAKU USAHA DALAM
MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN
KEMUDAHAN PEKERJA/TENAGA
KESEHATAN DALAM MEMPEROLEH
LAPANGAN KERJA & MENINGKATKAN
KOMPETENSI
01
02
03
KELAS A
KELAS D
KELAS B
KELAS C
1
2
Izin MendirikanIzin Operasional
Perizinan BerusahaEKSISTING
KEDEPAN
Kemampuan Pelayanan
Fasilitas Kesehatan
Sarana Penunjang
Sumber Daya Manusia
KLASIFIKASI RS
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KELAS A
Pemerintah menetapkan klasifikasi RS berdasarkan:
Kemampuan Pelayanan
Fasilitas Kesehatan
Sarana Penunjang
Sumber Daya Manusia
Menjabarkan gambaran RS Umum dan RS
Khusus berdasarkan kemampuan pelayanan
yang diberikan, bangunan dan prasarana,
ketersediaan tempat tidur, dan peralatan, serta
Sumber Daya Manusia.
KETENTUAN :
01
02
RS KHUSUS
KELAS C
KELAS B
KELAS D
KELAS A
KELAS B
KELAS C
RS UMUM
RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA
TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
TUGAS RUMAH SAKIT
Memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara
paripurna
Penyelenggaraan pelayanan pengobatan
dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
Pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan
FUNGSI RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT KELAS D PRATAMA
Daerah terpencil dan daerah yang sulit
dijangkau karena keadaan geografis;
Daerah yang belum tersedia Rumah Sakit
atau Rumah Sakit yang telah ada sulit
dijangkau akibat kondisi geografis
Daerah perbatasan yang berhadapan
dengan negara lainnya baik yang dibatasi
darat maupun laut
Daerah tertinggal
Daerah kepulauan, wilayah pesisir dan
pulaupulau kecil, dan pulau-pulau kecil
terluar
HANYA DAPAT DIDIRIKAN PADA DAERAH YANG
MEMENUHI KRITERIA:
KLASIFIKASI RUMAH SAKITKEMAMPUAN PELAYANAN
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJAN
RUMAH SAKIT UMUM
RUMAH SAKIT KHUSUS
SUMBER DAYA MANUSIA
Kemampuan pelayanan merupakan jenis pelayanan yang dapat
diberikan oleh Rumah Sakit
Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang pada Rumah Sakit
terdiri atas: (a). bangunan dan prasarana (b). ketersediaan
tempat tidur rawat inap; dan (c). peralatan
Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit.
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya
Sumber daya manusia untuk setiap kelas Rumah Sakit
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diberikan
oleh Rumah Sakit
PEMERINTAH MENETAPKAN
KLASIFIKASI RS BERDASARKAN
KATEGORI BERDASARKAN JENIS
PELAYANAN YANG DIBERIKAN1
2
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
Pelayanan yang diberikan
• RS umum meliputi pelayanan medik dan penunjang medik,
keperawatan dan kebidanan, kefarmasian, dan pelayanan
penunjang.
• RS khusus meliputi pelayanan medik dan penjang medik
sesuai kekhususan, , keperawatan dan/atau kebidanan,
kefarmasian, dan pelayanan penunjang,
FASILITAS KESEHATAN DAN
SARANA PENUNJANG
SUMBER DAYA MANUSIA
KEMAMPUAN PELAYANAN
Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang Rumah Sakit terdiri
atas: a. bangunan dan prasarana; b. ketersediaan tempat tidur
rawat inap; dan c. Peralatan, disesuaikan dengan kelas RS dan
kebutuhan pelayanan
Sumber daya manusia untuk setiap kelas Rumah Sakit
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh
Rumah Sakit..
BATANG TUBUH LAMPIRAN
Digunakan sebagai Self
assessment dalam
pendirian rumah sakit
KLASIFIKASI
Menteri dapat menetapkan (koordinasi dg
K/L terkait) RS khusus lainnya berdasarkan
hasil kajian kebutuhan pelayanan
Dapat menyelenggarakan pelayanan lain di
luar kekhususannya (paling banyak 40% dari
seluruh jumlah tempat tidur rawat inap).
1. Pelayanan medik dan
penunjang medik
2. Pelayanan keperawatan dan
kebidanan
3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan penunjang lainnya
(yang diberikan oleh nakes dan
non nakes)
PELAYANAN KESEHATAN
BERUPA:
PELAYANAN KESEHATAN
BERUPA: 1. Pelayanan medik dan penunjang
medik sesuai dengan kekhususan
2. Pelayanan keperawatan dan/atau
kebidanan
3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan penunjang lainnya (yang
diberikan oleh nakes dan non nakes)
Memberikan pelayanan utama pada satu
bidang atau satu jenis penyakit tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya
RUMAH SAKIT KHUSUS
RS yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit
RUMAH SAKIT UMUM
KEMAMPUAN PELAYANAN
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG
• Harus memenuhi
aspek keandalan
teknis bangunan
gedung dan
konstruksi
• Harus memenuhi
persyaratan teknis
bangunan Rumah
Sakit
BANGUNAN DAN
PRASARANA• Peralatan medis dan
nonmedis yang
memenuhi standar
pelayanan,
persyaratan mutu,
keamanan,
keselamatan, dan
laik pakai.
PERALATAN
RS Umum
Kelas A paling sedikit 250
Kelas B paling sedikit 200
Kelas C paling sedikit 100
Kelas D paling sedikit 50
RS Khusus
Kelas A paling sedikit 100
Kelas B paling sedikit 75
Kelas C paling sedikit 25
KETERSEDIAAN
TEMPAT TIDUR
1 2 3
RS Khusus Gigi dan Mulut
• Kelas A paling sedikit 14 TT dan 75 dental unit
• Kelas B paling sedikit 12 TT dan 50 dental unit
• Kelas C paling sedikit 10 TT dan 25 dental unit
RS Khusus THT KL dan Mata
• Kelas A paling sedikit 40 TT
• Kelas B paling sedikit 25 TT
• Kelas C paling sedikit 15 TT
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah; dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.
DITERAPKAN SECARA BERTAHAP PALING LAMBAT SAMPAI
DENGAN 1 JANUARI 2023
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF
Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan
b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas perawatan
intensif neonatus dan perawatan intensif pediatrik (NICU dan
PICU).
RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI
• Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
• Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang dapat
digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
a. 30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat
dan Pemda; dan
b. 20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
• Jumlah tempat tidur RS Umum PMA paling sedikit sesuai dengan
jumlah tempat tidur RS Umum kelas B
• Jumlah tempat tidur untuk RS Khusus PMA paling sedikit sesuai
dengan jumlah tempat tidur RS kelas A pada setiap jenis Rumah
Sakit khusus.
ATAU SESUAI KESEPAKATAN/KERJA SAMA INTERNASIONAL
RUMAH SAKIT PMA
DIKECUALIKAN
BAGI
RS KHUSUS
GILUT,
MATA DAN
THT-KL
SUMBER DAYA MANUSIASDM PADA RUMAH SAKIT UMUM DAN RS KSUSUS
-40
Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap
dan/atau tenaga lainnya berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan Rumah Sakit
SDM RS diangkat dan ditetapkan oleh kepala atau direktur
Rumah Sakit
Pemilik Rumah sakit dan kepala atau direktur RS
bertanggung jawab dalam pemenuhan SDM dengan
jumlah dan kualifikasi sesuai hasil ABK, kebutuhan, dan
kemampuan pelayanan Rumah Sakit
Meliputi tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan,
tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lain, tenaga manajeman
rumah sakit, dan tenaga non kesehatan
Merupakan tenaga tetap yang bekerja secara purna waktu
01
02
03
04
05
PERUBAHAN KELAS RUMAH SAKIT
DASAR PERUBAHAN
KELAS RS
SYARAT PERUBAHAN
KELAS RS
MEKANISME PERUBAH
KELAS RS
TINDAKLANJUT
1.1. Usulan dari pemilik atau Kepala/Direktur RS
2. Hasil pengawasan oleh Pemerintah Pusat/Pemda
2.Usulan perubahan kelas dari pemilik atau
kepala/direktur rumah sakit hanya dapat dilakukan
terhadap Rumah Sakit yang telah terakredi
3.Perubahan kelas dilakukan dengan menilai pemenuhan
kemampuan pelayanan, faskes dan sarana penunjang,
dan SDM sesuai ketentuan klasifikasi RS
4.Perubahan kelas Rumah Sakit ditindaklanjuti dengan
penetapan kelas Rumah Sakit yang baru melalui
perubahan Perizinan Berusaha sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT
1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan RS kepadamasyarakat;
2. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi,dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai denganstandar pelayanan RS;
3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengankemampuan pelayanannya;
4. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan padabencana, sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
5. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampuatau miskin;
6. melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitaspelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurattanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dankejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;
7. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanankesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
8. menyelenggarakan rekam medis;9. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain
sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanitamenyusui, anak-anak, dan lanjut usia;
10. melaksanakan sistem rujukan;11. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi
dan etika serta ketentuan peraturan perundang-undangan;12. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;13. menghormati dan melindungi hak pasien;14. melaksanakan etika Rumah Sakit;15. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan
bencana;16. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan, baik secara
regional maupun nasional;17. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran
atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;18. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit
(hospital by laws);19. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas
Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas; dan20. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan
tanpa rokok.
MENGURAIKAN 20 KEWAJIBAN RS SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UU
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT …
PENGECUALIAN
1 234
Dikecualikan bagi informasi yang bersifat
rahasia kedokteran
INFORMASI UMUM RUMAH SAKIT
MEMBERIKAN INFORMASI YANG BENAR TENTANG PELAYANAN RUMAHSAKIT KEPADA MASYARAKAT
INFORMASI TERKAIT KINERJA PELAYANAN
RUMAH SAKIT
INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN
PELAYANAN KESEHATAN KEPADA PASIEN
1. profil Rumah Sakit;
2. tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit;
3. hak dan kewajiban Pasien;
4. mekanisme pengaduan; dan
5. pembiayaan.
Paling sedikit berupa:
pemberi pelayanan, diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif Tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadiI, prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan; dan perkiraan pembiayaan.
Paling sedikit berupa hasil pencapaian
indikator nasional mutu pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dengan melibatkan organisasi profesi, asosiasi perumahsakitan,
dan organisasi kemasyarakatan lainnya sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing (dilakukan sesuai NSPK yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat)
PELAKSANA BINWAS
TUJUAN BINWAS
LINGKUP BINWAS
Diarahkan untuk: pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, peningkatan mutu
pelayanan kesehatan, keselamatan pasien, pengembangan
jangkauan pelayanan, dan peningkatan kemampuan
kemandirian RS
Lingkup binwas: pemenuhan persyaratan RS; kesesuaian
klasifikasi RS; perizinan RS; pemenuhan kewajiban dan hak
RS dan Pasien; dan standar dan mutu pelayanan RS.
a. bimbingan teknis;
b. advokasi;
c. konsultasi; dan/atau
d. pendidikan dan pelatihan
BENTUK PEMBINAAN
a. monitoring;
b. evaluasi; dan
c. pemeriksaan
BENTUK PENGAWASAN
1
2
TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
18
KRITERIA SANKSI
JENIS SANKSI
18
TATA CARA PENGENAAN SANKSI
Jenis sanksi administratif:
a. teguran;
b. teguran tertulis;
c. denda; dan/atau
d. pencabutan perizinan berusaha
1. Melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan kewajiban Rumah Sakit
2. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan
1. Pengenaan sanksi berdasarkan laporan dari:
a.Pengaduan
b.Pemberitaan media elektronik/cetak
c.Hasil monitoring evaluasi
2. Pemeriksaan laporan dugaan pelanggaran dengan membentuk tim panel yang bersifat
adhoc
3. Tim Panel memberikan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang memberikan
sanksi (Pemerintah Pusat dan Pemda)
4. Pengenaan sanksi dilakukan secara bertahap mulai dari sanksi teguran, teguran
tertulis, denda, sampai dengan pencabutan perizinan berusaha
SANKSI DENDA PALING BANYAK SEBESAR RP.100.000.000, DENGAN PERHITUNGAN UNTUK
SETIAP 1 (SATU) JENIS PELANGGARAN SEBESAR RP.10.000.000
PERIZINAN BERUSAHA (PP Nomor 5 tahun 2021)
Menteri Gubernur Bupati/wali kot
a
Izin Berusaha
Rumah Sakit Kelas A
dan PMA (Kelas A da
n
Kelas B)
Izin Berusaha
Rumah Sakit
Kelas B
Izin Berusaha
Rumah Sakit Kelas C,
Kelas D
Sebaran Rumah Sakit
secara merata
Jumlah dan
persebaran
penduduk
Rasio jumlah
Tempat Tidur
Akses masyarakat
OSS (Online Single Submission)
DATA RUMAH SAKIT TAHUN 2021
RS Online, 1 Februari 2021
EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH TT RS UMUM
RS UMUM
RS Online, 1 Februari 2021
EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH TT RS KHUSUS(kecuali RSGM, RS Mata dan RS THT-KL)
RS Khusus
RS Online, 1 Februari 2021
Sesuai
Tidak Sesuai
EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH TT RS KHUSUS(RSGM, RS Mata dan RS THT-KL)
RS KHUSUS MATARS KHUSUS GIGI dan Mulut
RS KHUSUS THT-KL
Keterangan
RS Online, 1 Februari 2021
EVALUASI % KETERSEDIAAN TT ICU, PICU DAN NICU BERBANDING TOTAL TT RS DI PROVINSI
PROVIN
SI Bali NTB Sulteng Sulbar DKI
Goron
talo Aceh NTT Jatim Sulsel Kepri Sumut Sulteng
NASIONA
L Banten Jateng Kalteng BengkuluRiau Jabar DIY Papua Kaltim Sumsel
Maluku
Utara
Sumba
r
Papua
Barat Kaltara Babel Kalsel Jambi Sulut Kalbar Maluku
Lamp
ung
TOTAL
TT 8,429 4,559 3,552 1,672 35,904 2,288 9,361 5,340 53,026 16,966 4,013 24,965 4,970 388,106 14,662 47,803 3,740 2,959 8,525 55,334 7,409 4,620 8,168 10,243 1,598 7,573 2,176 1,269 2,199 6,144 4,614 6,697 5,769 2,964 8,595
ICU 396 128 103 54 1,689 54 245 146 2,082 583 159 962 148 13,854 564 1,977 128 91 263 1,920 240 109 240 295 46 226 42 44 67 152 142 210 169 66 114
PICU 40 21 14 6 141 25 57 39 177 60 10 103 39 1,572 46 266 14 4 49 227 25 15 58 42 2 28 8 3 2 14 10 6 15 0 6
NICU 128 154 109 44 362 60 252 130 863 328 59 330 90 5,072 163 276 54 58 115 559 96 98 89 139 25 76 44 7 24 93 42 59 39 4 73
TOTAL
ICU,
PICU
DAN
564 303 226 104 2,192 139 554 315 3,122 971 228 1,395 277 20,498 773 2,519 196 153 427 2,706 361 222 387 476 73 330 94 54 93 259 194 275 223 70 193RS Online, 1 Februari 2021
DATA SDM DOKTER SPESIALIS DASAR dan SPESIALIS LAIN di RUMAH SAKIT
(Jumlah SIP)
DOKTER SPESIALIS
Penyakit
DalamAnak Bedah Obsgyn Anestesi Radiologi
Patologi
Klinik
RS Khusus
Kelas A 66 51 18 33 60 78 54
Kelas B 39 83 11 102 70 49 38
Kelas C 238 629 198 925 444 122 136
RS Umum
Kelas A 456 348 155 332 252 182 181
Kelas B 1929 1787 1257 1862 1276 1086 674
Kelas C 3341 3022 2535 3431 2162 1572 1164
Kelas D 1149 968 908 1099 646 472 319
TOTAL SIP 7218 6888 5082 7784 4910 3561 2566
DATA OP (Jumlah
Dokter) 3147 4042 3056 4041 2013 1540 1591RS Online, 1 Februari 2021
DATA SDM DOKTER SUBSPESIALIS DASAR DI RUMAH SAKIT
(Jumlah SIP)
DOKTER SUB-SPESIALIS
Sub
Penyakit
Dalam
Sub Anak Sub Bedah Sub Obsgyn
RS Khusus
Kelas A 35 52 23 35
Kelas B 13 56 8 13
Kelas C 15 105 27 15
RS Umum
Kelas A 391 300 246 391
Kelas B 707 375 619 707
Kelas C 214 151 274 214
Kelas D 20 28 41 20
TOTAL 1395 1067 1238 1395
RS Online, 1 Februari 2021
DATA OP
(Jumlah Dokter
subspesialis) 928 627 459 905
KESIMPULAN
• PP 47 Tahun 2021 dan PP 5 Tahun 2021 membuka peluang investasirumah sakit
• Klasifikasi RS berdasarkan kemampuan pelayanan, fasilitas kesehatan,sarana penunjang, dan sumber daya manusia.
• Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memenuhi akseskebutuhan pelayanan Kesehatan untuk masyarakat,
• Optimalisasi penyelenggaraan pelayanan sesuai standar untuk kualitassesuai kemampuan pelayanan di RS
• Kewajiban RS harus dipenuhi agar dapat memberikan pelayanankesehatan
• Pemerintah daerah dapat melakukan monitoring dan evaluasi secaraberkala
Thank youKEMENTERIAN KESEHATAN RI