peraturan daerah kabupaten sumba timur ......1 peraturan daerah kabupaten sumba timur nomor 10 tahun...

62
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA TIMUR, Menimbang : a. bahwa retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan daerah dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan mewujudkan kemandirian daerah; b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka beberapa Peraturan Daerah yang mengatur mengenai Retribusi Jasa Umum di Kabupaten Sumba Timur perlu disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881) 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR

NOMOR 10 TAHUN 2011

TENTANG

RETRIBUSI JASA UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBA TIMUR,

Menimbang : a. bahwa retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang

penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan daerah dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan

mewujudkan kemandirian daerah;

b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, maka beberapa Peraturan Daerah yang mengatur

mengenai Retribusi Jasa Umum di Kabupaten Sumba Timur perlu disesuaikan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan

huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor

122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3881)

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

2

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674);

8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4587);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian dan

Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Sumba Timur (Lembaran

Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2008 Nomor 151, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 161);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba

Timur Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba

Timur Nomor 181);

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

3

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR

dan

BUPATI SUMBA TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Sumba Timur.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.

3. Bupati adalah Bupati Sumba Timur.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Sumba Timur.

5. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu di bidang Retribusi Daerah sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD, adalah Perangkat Daerah pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur.

7. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disebut Dinas

PPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumba

Timur.

8. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan Uang daerah yang ditentukan oleh Bupati

untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh

pengeluaran daerah.

9. Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah Pungutan Daerah sebagai

pembayaran atas Jasa atau pemberian Izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau

diberikan oleh Pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

10. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk

tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau

badan.

11. Jasa adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan

barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau

badan.

12. Subyek Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/

menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan.

13. Obyek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah

untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang

pribadi atau badan.

14. Wajib Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran

retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi jasa umum.

15. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi

wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dari Pemerintah Daerah.

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

4

16. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut SSRD adalah bukti pembayaran

atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan mengunakan formulir atau telah

dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh

Bupati.

17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut SKRD adalah surat ketetapan

retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang.

18. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disebut SKRDLB adalah

surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi kerena

jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak

terhutang.

19. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut STRD adalah surat untuk

melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.

20. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan,

dan/atau bukti yang dilaksanakan secara Obyektif dan profesional berdasarkan suatu

standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah

dan retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan daerah dan retribusi daerah.

21. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang

melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,

perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan

usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,

koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi

sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak

investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

22. Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas

pelayanan perizinan dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas,

Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Sarana

Pelayanan Kesehatan lainnya tidak termasuk pelayanan pendaftaran.

23. Pelayanan Kesehatan adalah jasa pelayanan kesehatan dalam bentuk rawat jalan maupun

rawat inap kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh unit sarana pelayanan kesehatan

Pemerintah Daerah dengan dipungut biaya.

24. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah

pembayaran atau jasa pelayanan persampahan/kebersihan yang khusus disediakan dan/atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

25. Tempat Pembuangan Sementara yang selanjutnya disebut TPS, adalah tempat penampungan

sampah yang berasal dari lingkungan Kelurahan sebelum diangkut ke TPA.

26. Tempat Pembuangan Akhir yang selanjutnya disebut TPA, adalah tempat untuk

penampungan, mengelola dan memusnahkan sampah.

27. Sampah adalah limbah yang berbentuk padat atau setengah padat yang berasal dari kegiatan

orang pribadi atau badan yang terdiri dari bahan organik dan anorganik tetapi tidak termasuk

buangan biologis/kotoran manusia dan bahan beracun dan berbahaya.

28. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk, Akta Catatan Sipil, Surat

Keterangan Kependudukan dan Surat Keterangan Catatan Sipil yang selanjutnya disebut

Retribusi, adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pengadaan Kartu

Tanda Penduduk, Akta Catatan Sipil, Surat Keterangan Kependudukan dan Surat Keterangan

Catatan Sipil yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan dan kemanfaatan

umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan Hukum Publik/Privat.

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

5

29. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan

peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta

penerbitan dokumen penduduk berupa identitas, kartu atau surat keterangan kependudukan.

30. Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang pada

register catatan sipil oleh unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan

sipil.

31. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat yang selanjutnya disebut Retribusi

adalah pembayaran atas pelayanan penguburan/pemakaman, pembakaran/pengabuan

mayat, sewa tempat pemakaman/Penyemanyaman atau pembakaran/pengabuan mayat yang

dimiliki atau dikelola Pemerintah Daerah.

32. Pemakaman dan pengabuan mayat adalah penguburan/pemakaman termasuk penggalian dan

pengurukan, pembakaran/pengabuan mayat, dan sewa tempat pemakaman atau

pembakaran/pengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

33. Pengabuan/kremasi adalah pembakaran jenazah seseorang yang telah meninggal dunia dan

atau kerangka jenazah.

34. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, yang selanjutnya disebut Retribusi adalah

pembayaran atas penggunaan tempat parkir ditepi jalan umum yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah.

35. Kendaraan adalah kendaraan baik bermotor maupun tidak bermotor yang menggunakan

tempat parkir di tepi jalan umum.

36. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara.

37. Tempat Parkir adalah tempat yang berada di tepi jalan umum tertentu dan telah ditetapkan

oleh Bupati sebagai tempat parkir kendaraan.

38. Retribusi Pelayanan Pasar, adalah pungutan sebagai Pembayaran atas penggunaan pemakaian

dan pemanfaatan kios, los atau toko di kawasan Pasar dan tempat pedagangan umum yang

disediakan oleh Pemerintah Daerah.

39. Kios adalah bagian bangunan pasar yang dibangun dan disediakan oleh Pemerintah Daerah

yang bersifat permanen, semi permanen dan tertutup sehingga dapat digunakan sebagai

tempat menyimpan dan memasarkan barang dagangan, dimana setiap petak kios dibatasi

dengan dinding tembok atau bahan bangunan lainnya dan dilengkapi dengan pintu.

40. Los adalah bagunan pasar yang dibangun dan disediakan oleh Pemerintah Daerah yang

bersifat permanen, semi permanen dan tertutup sehingga hanya dapat digunakan untuk

memasarkan barang dagangan, dimana setiap los terdiri dari beberapa petak dan masing-

masing petak diberi tanda batas yang mudah dilihat dan dimengerti oleh semua pihak yang

berkepentingan.

41. Lapangan Pasar adalah bagian bangunan pasar yang dibuat dan disediakan oleh Pemerintah

Daerah yang bersifat terbuka tanpa atap, dinding dan hanya dipergunakan untuk memasarkan

barang dagangan secara insedentil.

42. Tempat Dasaran adalah bangunan berupa kios, los maupun lapangan terbuka yang

merupakan bagian dari Pasar.

43. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran

atas pelayanan pengujian oleh Pemerintah Daerah terhadap kendaraan bermotor yang

dimiliki dan/atau dipergunakan oleh orang pribadi atau Badan.

44. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada

pada kendaraan itu.

45. Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau

memeriksa bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan

khusus yang dilakukan secara berkala dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis

dan laik jalan.

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

6

46. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran yang selanjutnya disebut Retribusi adalah

pembayaran atas pelayanan pemeriksaan oleh Pemerintah Daerah terhadap alat-alat

pemadam kebakaran yang dimiliki dan/atau dipergunakan oleh orang pribadi atau Badan.

47. Alat pemadam Kebakaran adalah alat-alat teknis yang dipergunakan untuk mencegah dan

memadamkan kebakaran.

48. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan

daerah atas pelayanan pemberian data dalam bentuk peta yang diberikan Pemerintah Daerah

kepada orang pribadi atau Badan.

49. Peta foto adalah peta yang pembuatannya berasal dari pemotretan atau pencitraan satelit.

50. Peta dasar adalah peta yang pembuatannya merupakan pengolahan lebih lanjut dari peta

hasil pemotretan atau pencitraan satelit dan olah lapangan.

51. Peta tematik adalah peta yang menggambarkan data dengan tema khusus yang berkaitan

dengan detail topografi tertentu yang pembuatannya dapat berdasarkan peta dasar.

52. Peta teknis adalah peta yang menggambarkan kondisi teknis pemanfaatan ruang tertentu.

53. Retribusi Penyedotan Kakus yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas

pelayanan penyedotan kakus/jamban, transportasi dan pembuangan di Tempat pembuangan

Akhir (TPA) tinja yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh

pihak swasta.

54. Retribusi Pengolahan Limbah Cair yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas

penggunaan fasilitas pengolahan limbah cair yang dimiliki atau disediakan oleh Pemerintah

Daerah yang bertujuan sebagai sarana untuk mengalirkan air limbah.

55. Retribusi Tera atau Tera Ulang yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas

pelayanan Tera/Tera Ulang dan Kalibrasi Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya

serta Pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

56. Menera adalah hal menandai dengan tanda tera sah atau tanda tera batal yang beriaku, atau

memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tanda batal yang

berlaku, dilakukan oleh Pegawai-pegawai yang berhak melakukannya berdasarkan pengujian

yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan periengkapannya yang belum dipakai.

57. Tera ulang adalah hal menandai berkala dengan tanda tera sah atau tanda tera batal yang

berlaku atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tanda

batal yang berlaku, dilakukan oleh Pegawai-pegawai yang berhak melakukannya berdasarkan

pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang telah

ditera.

58. Alat Ukur adalah alat yang dipergunakan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan/atau

kualitas.

59. Alat Takar adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas atau

penakaran.

60. Alat Timbang adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai untuk ukuran masa atau

penimbangan.

61. Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya selanjutnya disebut alat-alat UTTP.

62. Barang Dalam Keadaan Terbungkus yang selanjutnya disebut BDKT adalah barang yang

ditempatkan dalam bungkusan atau kemasan tertutup yang untuk mempergunakannya harus

merusak pembungkusnya atau segel pembungkusnya.

63. Retribusi Pelayanan Pendidikan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas

pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

7

64. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi yang selanjutnya disebut Retribusi adalah

pembayaran atas pelayanan terhadap pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi

dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum.

65. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran pengiriman dan/atau penerimaan penerimaan dari

setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui

sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik yang lainnya.

66. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi

sehingga memungkinkan terselenggarakannya komunikasi.

67. Menara Telekomunikasi adalah bangunan yang berfungsi sebagai penunjang jaringan

telekomunikasi yang desain dan bentuk konstruksinya disesuaikan dengan keperluan jaringan

telekomunikasi.

68. Menara Bersama Telekomunikasi adalah menara telekomunikasi yang digunakan secara

bersama oleh beberapa penyedia layanan telekomunikasi (operator) untuk menempatkan dan

mengoperasikan peralatan telekomunikasi berbasis radio (Base Transceiver Station)

berdasarkan cellular planning yang diselaraskan dengan rencana Induk Menara Bersama

telekomunikasi.

69. Menara Telekomunikasi Khusus adalah menara telekomunikasi yang berfungsi sebagai

penunjang jaringan telekomunikasi khusus.

70. Menara Telekomunikasi kamuflase adalah menara telekomunikasi yang desain dan bentuknya

diselaraskan dengan lingkungan dimana menara tersebut berada.

71. Izin Mendirikan Bangunan Menara yang selanjutnya disebut IMB Menara, adalah izin

mendirikan bangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

72. Izin Gangguan (HO) Menara adalah Izin usaha yang diberikan kepada badan usaha di wilayah

daerah yang usahanya berpotensi menimbulkan bahaya, kerugian/gangguan.

73. Izin Operasional adalah izin yang memberi hak dan kewajiban kepada pemohon untuk

mengoperasionalkan menara bersama telekomunikasi dalam wilayah Daerah.

74. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi daerah adalah

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan

bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah

dan retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II

JENIS RETRIBUSI JASA UMUM

Pasal 2

(1) Jenis Retribusi Jasa Umum Terdiri atas :

a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;

b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;

c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil;

d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;

e. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

f. Retribusi Pelayanan Pasar;

g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

h. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;

i. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

j. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;

k. Retribusi Pengolahan Limbah Cair;

l. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;

m. Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan

n. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

8

(2) Jenis Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat tidak dipungut apabila potensinya

kurang memadai dan/atau disesuaikan dengan kebijakan daerah yang ditetapkan dengan

Peraturan Bupati.

BAB III

RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 3

(1) Dengan nama retribusi pelayanan kesehatan dipungut retribusi atas pelayanan kesehatan oleh

Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pelayanan Kesehatan meliputi :

a. pelayanan kesehatan di RSUD;

b. pelayanan kesehatan di Puskesmas/Balai Pengobatan/Pustu/Polindes;

c. pelayanan kesehatan di Puskesmas keliling; dan/atau

d. pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan lainnya.

(3) Dikecualikan dari Obyek Retribusi pelayanan kesehatan adalah :

a. pelayanan pendaftaran;

b. pelayanan kesehatan yang bersifat bakti sosial;

c. pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, BUMN, BUMD dan pihak

swasta; dan/atau

d. pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan lainnya yang bersifat sosial.

Pasal 4

(1) Subyek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah orang pribadi atau badan yang

mengunakan/menikmati Pelayanan Kesehatan dari Pemerintah Daerah.

(2) Wajib Retribusi Pemakaian Pelayanan Kesehatan adalah orang pribadi atau badan yang

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Pelayanan Kesehatan.

(3) Retribusi pelayanan kesehatan digolongkan sebagai retribusi jasa umum.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 5

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis Pelayanan yang diberikan.

(2) Masa retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) bulan Kalender.

Pasal 6

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup

sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan kesehatan dengan mempertimbangkan

kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan aspek pelayanan publik.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya prasarana, biaya operasional dan

pemeliharaan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 7

Besarnya tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan di tetapkan sebagai berikut :

a. Tarif Retrubsi Pelayanan Kesehatan di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu :

1. Rawat Jalan

a. Pelayanan Poliklinik Umum dan Anak :

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

9

Jenis

Kunjungan

Jenis Pelayanan Tarif (Rp) Keterangan

Rawat Jalan 1. Pemeriksaan :

1. Dokter/Dokter Gigi

2. Spesialis

2. Pengujian Kesehatan :

a. Kesehatan

Pelajar/Mahasiswa

b. Masyarakat Umum

c. Oleh DPT/Tim Penguji

Kesehatan

d. Surat Keterangan

lainnya

3. Biaya Kartu Kunjungan

5.000

(dengan rujukan)

7.500

(tanpa rujukan)

7.500

(dengan rujukan)

10.000

(tanpa rujukan)

5.000

10.000

20.000

10.000

5.000

Diluar harga barang

Farmasi berdasarkan

Permenkes

66/Menkes/SK/II/1997

tentang Pola Tarif Bab

V Pasal 5.

Diluar pemeriksaan

penunjang diagnostik

30% dari tarif untuk

jasa pelayanan

Untuk pembuatan

kartu baru

b. Pelayanan Medik Gigi dan Mulut :

Macam Tindakan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

I. Sederhana :

a. Tumpatan Sementara

b. Perawatan abses

c. Tindakan pasca bedah

d. Tumpatan Analgam 1 bidang

e. Tumpatan komposit silikat

f. Extraksi gigi dengan CE

g. Extraksi gigi tanpa penyulit

dengan lokal anestesi

h. Scalling/pembersihan

kalkulus

i. Gingival curettase

II. Sedang :

� Tumpatan amalgam 2 bdg

� Tumpatan komposit/silikat 2

5.000

7.000

5.000

10.000

10.000

7.500

12.500

7.500

7.500

12.500

12.500

3.000

3.000

2.000

5.000

6.000

5.000

5.000

3.500

3.500

5.000

5.000

2.000

2.500

1.000

4.000

4.000

2.500

6.000

2.500

2.500

5.000

5.000

10.000

12.500

8.000

19.000

20.000

15.000

23.500

13.500

13.500

22.500

22.500

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

10

� Extarksi gigi dengan penyulit

� Scalling, root palnning,

� Exterpasi epulis

� Operculectctony

� Alveolectony

� Enucleasi Kisat/Marsupilasi

� Adontectoni ringan

� Fixasi sederhana

III. Besar :

Adontectony berat (operasi gigi

tertanam)

IV. Khusus :

a. Protesa lepasan sebagian

plat + gigi pertama

b. Tiap tambah 1 gigi

berikutnya

c. Protesa lepasan penuh per

rahang

d. Mahkota sacket

porselen/Bridge per unit

e. Mahkota sacket aerylic

f. Alat ortho lepasan

g. Alat ortho cekat

15.000

10.000

25.000

10.000

30.000

20.000

25.000

20.000

60.000

60.000

25.000

300.000

200.000

75.000

75.000

700.000

7.000

4.000

7.500

5.000

10.000

10.000

8.000

7.500

25.000

15.000

10.000

100.000

50.000

30.000

25.000

400.000

8.000

4.000

7.500

5.000

10.000

10.000

8.000

7.500

25.000

25.000

10.000

200.000

100.000

45.000

50.000

200.000

30.000

18.000

40.000

20.000

50.000

40.000

41.000

35.000

110.000

100.000

45.000

600.000

350.000

150.000

150.000

1.300.000

c. Poli kebidanan dan Kandungan (ditangani Bidan) :

Jenis Tindakan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. Pemasangan IUD 15.000 10.000 5.000 30.000

2. Pemasangan Susuk 15.000 10.000 5.000 30.000

3. Anstepen 5.000 2.500 2.500 10.000

4. Kontrol IUD/Penyulit 7.500 5.000 2.500 15.000

5. Aff Susuk 15.000 10.000 5.000 30.000

6. Immunisasi 6.000 3.000 1.000 10.000

7. Suntik KB 10.000 4.000 1.000 15.000

8. PIL 3.000 1.000 1.000 5.000

d. Poli Bedah :

Jenis Tindakan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. Kecil (luka ringan, tindik, dll) 5.000 2.500 2.500 10.000

2. Sedang (luka besar, pasang

Kateter, Incisi, aff heckting, dll) 7.500 2.500 5.000 15.000

3. Besar (eksterpasi, dll) 65.000 15.000 20.000 100.000

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

11

e. Poli Mata :

Jenis Tindakan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Pemeriksaan mata

5.000

2.500

2.500

10.000

2. Instalasi Rawat Darurat (IRD)

Macam Tindakan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Sarana

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Total

(Rp)

1. Kunjungan Rawat Darurat

2. Dengan Tindakan :

- Kecil (1-5 jahitan)

- Sedang (6-10 jahitan)

- Besar (> 10 jahitan)

7.500

20.000

30.000

60.000

5.000

5.000

5.000

20.000

5.000

10.000

15.000

20.000

17.500

35.000

50.000

100.000

3. Tarif Rawat Inap

Kelas Akomodasi / Hari

(Rp)

Jasa Pelayanan (visite)

Dr. Umum /

Dr. Spesialis (Rp)

Jumlah

Dr. Umum /

Dr. Spesialis (Rp)

a. Kelas III

b. kelas II

c. kelas I

d. Utama

e. VIP/ICU

20.000

45.000

70.000

100.000

130.000

10.000/15.000

20.000/25.000

25.000/30.000

30.000/40.000

40.000/50.000

30.000/35.000

65.000/70.000

95.000/100.000

130.000/140.000

170.000/180.000

4. Radiologi

Jenis Tindakan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. Sederhana

- Film Gigi

- Film ukuran kecil

- Film ukuran besar

2. Sedang

- Tomogran,

- Fluoroscopy, dll

- USG

3. Canggih

- Intra Venous Pyelografi

- Desophagus Mag

- Duodenum (OMD) Barium Intake

- Colon In Loop

- Foto Follow Trough

- Uretro Cystografi

- Chole Cystografi

- HSG

20.000

30.000

35.000

45.000

50.000

500.000

275.000

325.000

375.000

375.000

375.000

375.000

375.000

15.000

15.000

17.500

15.000

15.000

45.000

45.000

45.000

45.000

45.000

45.000

45.000

45.000

5.000

5.000

7.500

15.000

15.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.000

.30.000

40.000

50.000

60.000

75.000

80.000

575.000

350.000

400.000

450.000

450.000

450.000

450.000

450.000

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

12

5. Pelayanan Elektromedik

Jenis Tindakan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

EKG (Elektro Kardiologi)

25.000

10.000

15.000

50.000

6. Tindakan Invasif dan Non Invasif (Non Operatif)

Jenis Pelayanan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. Kecil

(Pasang Kateter/NGT)

2. Sedang

(Rawat luka bakar)

3. Besar

(Pasang Endotracheal Cup)

4. Tindakan Khusus

(Punctie Pleura, Punctie Abdomen,

Punctie Kandung Kemih)

5.000

10.000

20.000

25.000

3.500

3.000

5.000

15.000

1.500

2.000

5.000

10.000

10.000

15.000

30.000

50.000

7. Operasi

Jenis Pelayanan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Rumah

Sakit

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. Kecil

2. Sedang

3. Besar

4. Canggih/Khusus

175.000

300.000

425.000

750.000

100.000

125.000

175.000

300.000

150.000

400.000

500.000

900.000

425.000

825.000

1.100.000

1.950.000

8. Persalinan

a. Persalinan Normal :

Jenis

Tindakan

Bahan

dan Alat

(Rp)

Jasa

Saran

a (Rp)

Jasa Pelayanan Total (Rp)

Bidan

(Rp)

Dr.

Umum

(Rp)

Dr.

Spesialis

(Rp)

Bidan

(Rp)

Dr.

Umum

(Rp)

Dr.

Spesialis

(Rp)

Persali-

nan

Normal

125.000 50.000 100.000 150.000 300.000 275.000 325.000 425.000

b. Persalinan Pervaginam dengan Tindakan (Penyulit)

Jenis Tindakan Bahan dan

Alat (Rp)

Jasa

Sarana

(Rp)

Jasa Dokter

Sp.OG

(Rp)

Jasa

Pelayanan

Dokter

Sp.OG (Rp)

Total (Rp)

Persalinan

Pervaginam

dengan Tindakan

(Penyulit)

175.000

125.000

400.000

150.000

850.000

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

13

9. Pencucian Pakaian

Tarif pencucian pakaian pasien ditetapkan per potong sebagai berikut :

Bahan dan Alat

(Rp)

Jasa Sarana

(Rp)

Jasa Pelayanan (Rp) Jumlah (Rp)

2.000

1.000

1.000

4.000

10. Kendaraan Ambulance

Jarak

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Sarana

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

- 0 – 10 km

- kelebihan setiap km ditambah

55.000

3.000

15.000

1.000

10.000

1.000

80.000

5.000

11. Kendaraan Jenazah

Jarak

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Sarana

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

- 0 – 10 km

- kelebihan setiap km ditambah

80.000

4.000

30.000

2.500

15.000

1.000

125.000

7.500

12. Kamar Jenazah dan Perawatan Jenazah

Jenis Pelayanan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Sarana

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

- Penitipan mayat (per hari)

- Pengawetan (dengan formalin)

20.000

65.000

15.000

35.000

15.000

50.000

60.000

150.000

13. Pelayanan Medico Legal

Jenis Pelayanan

Bahan dan

Alat

(Rp)

Jasa

Sarana

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Pembuatan Visum Et Repertum :

a. Pemeriksaan luar jenazah

b. Autopsi

c. Orang hidup (di IRD)

50.000

125.000

40.000

20.000

75.000

20.000

50.000

300.000

50.000

120.000

500.000

110.000

14. Pemeriksaan Laboratorium

(Berlaku untuk semua Kelas Perawatan)

No Jenis Pelayanan Bahan

dan Alat

(Rp)

Jasa

Sarana

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. a. Pemeriksaan urine lengkap

b. Pemeriksaan faeses lengkap

c. Pemeriksaan even test

d. Pemeriksaan darah lengkap

sederhana :

- TT

- HB

- LL

- LED

- HD

12.000

7.500

19.500

10.000

7.000

4.000

7.000

5.000

5.000

4.000

4.500

3.000

5.500

1.500

1.500

1.500

1.500

1.500

4.000

3.000

2.500

4.500

1.500

1.500

1.500

1.500

1.500

20.000

15.000

25.000

20.000

10.000

7.000

10.000

8.000

8.000

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

14

- CTBT

- PSU

- Trombosit

7.000

7.000

5.000

1.500

1.500

1.500

1.500

1.500

1.500

10.000

10.000

8.000

2. Transfusi Darah :

a. Darah silang

b. Golongan darah

17.500

10.000

4.500

3.000

3.000

2.000

25.000

15.000

3. Pemeriksaan Darah sedang :

a. Darah filarias

b. Widal test

6.000

35.000

2.000

2.500

2.000

2.500

10.000

40.000

4. Pemeriksaan Kimia Darah :

a. Gula darah :

1. Nuchter

2. 2 jam post prandial

b. Cholesterol

c. Trigliserida

d. HDL

e. SGOT

f. SGPT

g. Bilirubin direct

h. Bilirubin in total

i. Ureum

j. Creatinin

k. Alkali Phospatase

l. Acid Phospatase

m. Protein

n. Uric Acid

o. Kalium

p. Amilase

q. Creatinin Klarens (CK)

r. Gama (GT)

30.000

30.000

35.000

35.000

45.000

40.000

40.000

35.000

45.000

40.000

40.000

40.000

40.000

35.000

60.000

40.000

40.000

35.000

35.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

35.000

35.000

40.000

40.000

50.000

45.000

45.000

40.000

50.000

45.000

45.000

45.000

45.000

40.000

65.000

45.000

45.000

40.000

40.000

5. Pemeriksaan Dahak :

a. BTA

8.500

2.500

4.000

15.000

6. Pemeriksaan Secret :

a. Vagina, uretrha, tenggorokan

b. Pap smear

c. Gram

6.000

32.000

8.000

4.000

4.000

3.000

2.500

4.000

4.000

12.500

40.000

15.000

7. Pemeriksaan Cairan Otak/Spinal :

a. None Pandi

b. Microscopics

c. Glukose

d. Kadar protein

6.000

6.000

6.000

6.000

2.500

2.500

2.500

2.500

1.500

1.500

1.500

1.500

10.000

10.000

10.000

10.000

8. Pemeriksaan lain-lain :

a. Analisa sperma

b. Cross matching

c. VDRL

d. Ambil darah di rumah ditambah

e. HbsAg

f. HIV 1,2

g. HCV

30.000

17.000

44.000

--

33.000

44.000

44.000

6.000

4.000

3.000

--

4.000

3.000

3.000

4.000

4.000

3.000

10.000

3.000

3.000

3.000

40.000

25.000

50.000

10.000

40.000

50.000

50.000

9. Zat adiktif/narkoba :

a. Humadrug methamplufamin

b. Humadrug Opiate

c. Narkoba Humadrug

39.000

39.000

39.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

45.000

45.000

45.000

10. UTDRS 229.500 19.500 21.000 270.000

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

15

11. Kantong darah 50.000 50.000

12. Golda 10.000 2.000 2.000 14.000

13. HB 2.500 2.000 1.500 6.000

14. HIV 40.000 3.000 3.000 46.000

15. VDRL 40.000 2.000 2.000 44.000

16. HbSAg 30.000 3.000 3.000 36.000

17. Darah Silang 15.000 2.000 3.000 20.000

18. HCV 40.000 3.000 3.000 46.000

19. Pengadaan 2.000 3.500 2.500 8.000

15. Pelayanan Instalasi Farmasi

Bahan dan Alat

(Rp)

Jasa Sarana

(Rp)

Jasa Pelayanan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

100 %

25 %/30%

5 %/10%

130 %/140%

16. Anastesi, Instrumen dan Asisten

Jenis Pelayanan

operasi

Jasa

Asistensi

Jasa

Instrumen

Jasa Penata

Anestesi

(Pembiusan)

Jasa Dokter

Anastesi

Total

Kecil 17.500 17.500 25.000 100.000 160.000

Sedang 45.000 45.000 60.000 150.000 300.000

Besar 60.000 60.000 90.000 240.000 450.000

Canggih/Khusus 90.000 90.000 135.000 335.000 650.000

17. Tindakan Keperawatan

Jenis Pelayanan Jasa Sarana Jasa Tindakan Jumlah

Pemasangan Infus 7.500 2.500 10.000

Penyuntikan IV,IM,SC,IC 7.500 2.500 10.000

Perawatan Bayi baru lahir 10.000 5.000 15.000

Pemasangan DC 10.000 5.000 15.000

18. Pelayanan Fisioterapi

Berlaku untuk semua Kelas Perawatan

No Jenis Pelayanan Bahan dan

Alat (Rp)

Jasa Sarana

(Rp)

Jasa

Pelayanan

(Rp)

Jumlah Total

(Rp)

1. -TERAPI LATIHAN 20.000 5.000 5.000 30.000

a. Latihan LGS/Lingkup Gerak

Sendi (Exercisie Berat)

b. Latihan (Exercisie Berat)

-Pernafasan/Breathing

Exercise

15.000

5.000

5.000

25.000

c.Mobilisasi (Ringan)

d.Transfer (Ringan)

2. TERAPI MANIPULASI

- Massage 15.000 5.000 5.000 25.000

3. TERAPI MODALITAS

a. Ultrasound (Alat terapi

dengan Gelombang suara

15.000 5.000 5.000 25.000

b. Diathermy (Pemanasan) 5.000 2.000 3.000 10.000

c.Parafin Bath (Lilin Parafin) 10.000 5.000 5.000 20.000

d.TENS (Trans Electrical

Nerve Stimulation)

20.000 5.000 5.000 30.000

e.Traksi Table 10.000 5.000 5.000 20.000

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

16

f.Sepeda Statistik 7.500 2.500 2.500 12.500

g.Treadmill 10.000 5.000 5.000 20.000

h.Paralel Bar 5.000 2.500 2.500 10.000

b. Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, Pustu, Puskesmas Keliling, Polindes dan

Sarana Kesehatan Lainnya ditetapkan sebagai berikut :

NO JENIS PELAYANAN PERUBAHAN TARIF PERTIMBANGAN

1 2 4 5

1 RAWAT JALAN

Kunjungan Rawat Jalan

Rujukan Spesial

5000

6000

Tidak membebani

yang miskin, biaya

pelayanan lebih

mahal.

2 RAWAT INAP

- Biaya akomodasi (Makan-minum

petugas jaga)

- Biaya Makan Pasien.

- Jasa Dokter

- Jasa Perawat

7.000/hari

30.000/hari

10.000/hari

8.000/hari

3 VISUM ET REPERTUM

a. Untuk orang hidup (per Orang)

b. Untuk Orang Mati (per jenasah)

1) Pemeriksaan Luar

2) Bedah Mayat

- Bahan dan Alat:

10.000

- Jasa Pelayanan : 10.000

- Jumlah : 20.000

- Bahan dan Alat:

10.000

- Jasa Pelayanan : 50.000

- Jumlah : 60.000

4 PELAYANAN AMBULANCE

- BBM

- Jasa Pelayanan <6 Jam

- Jasa Pelayanan >6 Jam

2000 / km

40.000

80.000

Jumlah : 122.000

5 SURAT KETERANGAN

a. Pelajar/Mahasiswa

b. Calon Pegawai

c. Keterangan Kelahiran/ Kematian

d. Keterangan Sakit

2.500

2.500

2.500

5.000

6 JASA PEMERIKSAAN LABORATORIUM

(DI LUAR JAM KERJA)

a. Darah Rutin

Golongan Darah

Tetes Tebal

Hb

Laju Endap Darah (LED)

b. Urine Rutin

1. Albumin

2. Sedimen

3. Billirubin

4. Uroblin

5. Tes Kehamilan

6. Gula Urine

2.000

2,000

2,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

17

c. Tinja

d. Dahak

e. Filaria

f. Mycobakterium Leprae

g. Gula Darah

h. Jamur

i. Pap Smear

j. Pemeriksaan kualitas air

(Bakteriologi)

5,000

3,000

2,000

3,000

1,000

1,000

10,000

75,000

7 JASA TINDAKAN MEDIK (DI LUAR JAM

KERJA)

a. Tindakan Medik Ringan

1. Debridemen Luka

2. Jahit Luka

3. Insisi Abses

4. Sirkumsisi/Sunat

5. Tindik Daun Telinga

6. Pemasangan dan Pencabutan IUD

7. Pemasangan dan Pencabutan Implant

8. Insisi Hordeolum

9. Vasektomi

10. Pertolongan Persalinan Normal

11. Fisioterapi

b. Tindakan Medik Sedang

Keretage (Abortus)

c. Tindakan Medik Gigi

1. Pembersihan Karang Gigi

2. Pencabutan untuk setiap gigi

tak tertanam

3. Pencabutan untuk setiap gigi

tertanam

4. Insisi Abses Gigi

5. Tumpatan untuk setiap gigi

6. Pemasangan mahkota gigi

untuk setiap gigi.

5,000

7,500

7,500

50,000

2,000

10,000

20,000

5,000

50,000

100,000

10,000

100,000

7,500

7,500

10,000

7,500

5,000

50,000

BAB IV

RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 8

(1) Dengan nama retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dipungut retribusi atas pelayanan

persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah Pelayanan Persampahan/

Kebersihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, meliputi :

a. pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara;

b. pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan sementara ke lokasi

pembuangan/pembuangan akhir sampah; dan

c. penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.

(3) Dikecualikan dari Obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pelayanan

kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial, dan tempat yang dapat digunakan oleh

masyarakat umum dan dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 9

(1) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau menikmati

pelayanan persampahan/kebersihan dari Pemerintah Daerah.

(2) Wajib Retribusi Pelayanan Persampahan/kebersihan adalah orang pribadi atau badan yang

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

Page 18: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

18

(3) Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan digolongkan sebagai retribusi jasa umum.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 10

(1) Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan diukur berdasarkan

pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Jenis sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sampah organik dan non organik.

(3) Dalam hal volume sampah sulit diukur, maka volume sampah dimaksud dapat ditaksir dengan

berbagai pendekatan, antara lain berdasarkan bangunan rumah tangga, perdagangan dan

industri.

(4) Masa Retribusi adalah jangka waktu selama 1 (satu) bulan kalender pelayanan

Persampahan/Kebersihan diberikan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 11

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi, yaitu untuk

menutup biaya penyelenggaraan pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan

masyarakat dan aspek keadilan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pengumpulan, pengangkutan dan

pengelolaan sampah dan/atau pemusnahan sampah yang termasuk sewa/beli lokasi tempat

pembuangan akhir.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 12

Besarnya tarif digolongkan berdasarkan pelayanan yang diberikan, sebagai berikut :

No. Tempat Pengambilan Tarif (Rp)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

13.

14.

15.

16.

Taman-taman rekreasi

Rumah tinggal :

Hotel :

- Melati Satu

- Melati Dua

- Melati Tiga

- Hotel Berbintang

Restoran

Rumah Makan/Depot Makan

Warung Makan

Rombong

Industri :

- Besar

- Menengah

- Kecil

Pertokoan :

- Besar

- Menengah

- Kecil

Kios

Pedagang kaki lima

Pedagang yang menggunakan pelataran dalam pasar :

- Secara tetap

- Secara tidak tetap

Pedagang yang menggunakan pelataran luar pasar

Perusahaan BUMN, Kantor Swasta

Perusahaan BUMD

15.000/bulan

2.000/bulan

20.000/bulan

30.000/bulan

40.000/bulan

100.000/bulan

20.000/bulan

15.000/bulan

10.000/bulan

3.000/bulan

25.000/bulan

15.000/bulan

10.000/bulan

25.000/bulan

15.000/bulan

10.000/bulan

5.000/bulan

500/hari

10.000/bulan

500/hari

500/hari

25.000/bulan

25.000/bulan

Page 19: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

19

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

Kantor Instansi Pemerintah

RUKO (Rumah Toko)

Apotek

Salon Kecantikan

Warung yang menyatu dengan Rumah Tinggal

Café

Tempat Karaoke

Rumah Sakit

Gudang

Rumah Usaha Kos

- usaha kos dengan 1-5 kamar

- usaha kos dengan 6-10 kamar

-usaha kos dengan 11 kamar ke atas

10.000/bulan

20.000/bulan

20.000/bulan

15.000/bulan

10.000/bulan

25.000/bulan

25.000/bulan

25.000/bulan

25.000/bulan

5.000/kamar/bulan

7.000/kamar/bulan

15.000/kamar/bulan

BAB V

RETRIBUSI PENGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK

DAN AKTA CATATAN SIPIL

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 13

(1) Dengan nama retribusi penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil

dipungut retribusi atas pelayanan cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil

meliputi pencetakan perangkat administrasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

(3) Perangkat administrasi pendaftaran penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :

a. Kartu Keluarga;

b. Kartu Tanda Penduduk;

c. Surat Keterangan Pindah; dan

d. Surat Keterangan Pindah Datang.

(4) Perangkat administrasi pencatatan sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. Akta Kematian;

b. Akta Perkawinan;

c. Akta Perceraian;

d. Akta Pengesahan dan Pengakuan Anak;dan

e. Akta Ganti nama bagi WNA.

(5) Perubahan Akta Catatan Sipil karena terjadinya peristiwa penting, yaitu :

a. Pengakuan Anak;

b. Pengesahan Anak;

c. Perubahan Nama;

Pasal 14

(1) Subyek Retribusi adalah orang pribadi yang mendapatkan pelayanan cetak Kartu Tanda

Penduduk dan Akta Catatan Sipil dari Pemerintah Daerah.

(2) Wajib Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil adalah

orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi

diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong

retribusi.

(3) Retribusi Penggatian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil digolongkan

sebagai retribusi Jasa Umum.

Page 20: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

20

Bagian Kedua

Tingkat Penggunaan Jasa dan Masa Retribusi

Pasal 15

(1) Tingkat penggunaan jasa pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil dihitung berdasarkan

jumlah dan jenis kartu dan dokumen catatan sipil yang dicetak atau diterbitkan oleh

Pemerintah Daerah.

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender.

Bagian Ketiga

Prinsip dan Sasaran dalam Penetapan Struktur dan Besaran Tarif

Pasal 16

(1) Prinsip dan sasaran dalam Penetapan Struktur dan Besaran Tarif Retribusi adalah untuk

meningkatkan pelayanan dan penggantian biaya cetak KK, KTP dan/atau Akta Catatan Sipil.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya investasi sarana dan prasarana,

operasional dan pemeliharaan.

Bagian Keempat

Struktur dan Besaran Tarif

Pasal 17

(1) Struktur dan besarnya tarif dihitung berdasarkan pelayanan yang diberikan.

(2) Besaran tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil adalah sebagai

berikut :

a. Penggantian Biaya Cetak KK Rp. 10.000

b. Penggantian Biaya Cetak KTP Rp. 20.000

c. SKTS Rp. 10.000

d. SKTT bagi orang Asing Tinggal Terbatas Rp. 100.000

e. Surat Keterangan Pindah Rp. 10.000

f. Penggantian Biaya Cetak Akta Catatan Sipil :

1. Akta Kelahiran Rp. 15.000

2. Akta Kematian Rp. 5.000

3. Akta Perkawinan Rp. 100.000

4. Akta Perceraian Rp. 300.000

5. Akta Pengakuan Anak Rp. 50.000

g. Penggantian Perubahan Akta Catatan Sipil karena terjadinya peristiwa penting lainnya :

1. Pengangkatan Anak Rp. 50.000

2. Pengesahan Anak Rp. 50.000

3. Perubahan Nama Rp. 50.000

4. Perubahan Kewarganegaraan Rp. 250.000

5. Peristiwa Penting lainnya :

- Akta Ijin Kawin Rp. 15.000

- Surat Keterangan Belum Kawin Rp. 10.000

(3) Besarnya tarif retribusi karena melampaui batas waktu melapor :

a. Pelaporan Kelahiran

1. pelaporan kelahiran 61 hari s/d 1 tahun Rp. 100.000

2. pelaporan kelahiran 1 tahun ke atas Rp. 150.000

b. Pelaporan Lahir Mati 31 hari ke atas sejak lahir mati Rp. 15.000

c. Pelaporan Kematian 31 hari ke atas sejak kematian Rp. 25.000

d. Pelaporan Pencatatan Pengangkatan Anak 31 hari ke atas

sejak penetapan Pengadilan Rp. 75.000

e. Pelaporan Pencatatan Pengakuan Anak 31 hari ke atas sejak surat

pengakuan Ayah biologis yang disetujui Ibu kandungnya Rp. 75.000

Page 21: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

21

f. Pelaporan Pencatatan Pengesahan Anak 31 hari ke atas sejak Ayah

dan Ibu anak yang bersangkutan melakukan perkawinan dan

mendapat akta perkawinan Rp. 75.000

g. Pelaporan Pencatatan Perubahan Nama 31 hari ke atas sejak

diterimanya penetapan Pengadilan Rp. 75.000

h. Pelaporan Pencatatan Perubahan Status Kewarganegaraan 61 hari

ke atas sejak berita acara pengucapan sumpah/janji oleh pejabat Rp. 1.000.000

i. Pelaporan Pencatatan Peristiwa Penting Lainnya 31 hari ke atas

sejak diterimanya salinan penetapan Pengadilan Rp. 75.000

j. Pelaporan Perubahan Susunan Keluarga dalam KK 31 hari ke atas

sejak terjadinya perubahan Rp. 25.000

k. Pelaporan perpanjangan masa berlaku KTP 31 hari ke atas sejak

masa berlaku KTP berakhir Rp. 20.000

l. Pelaporan Pencatatan Perkawinan 61 hari ke atas sejak terjadinya

perkawinan Rp.200.000

m. Pelaporan pembatalan perkawinan 91 hari ke atas sejak terjadinya

putusan Pengadilan Rp.200.000

n. Pelaporan Perceraian 61 hari ke atas sejak putusan Pengadilan Rp.300.000

o. Pelaporan Pembatalan Perceraian 61 hari ke atas sejak putusan

Pengadilan Rp.200.000

Bagian Kelima

Pengecualian Pengenaan Retribusi

Pasal 18

Pengecualian pengenaan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta

Catatan Sipil adalah :

1. Akta Kelahiran bagi anak usia 0 – 60 hari;

2. KTP seumur hidup bagi penduduk berusia 60 tahun ke atas; dan

3. KTP bagi penduduk korban bencana;dan

4. Perubahan Alamat karena pemekaran wilayah.

BAB VI

RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 19

(1) Dengan nama retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat dipungut retribusi atas

pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat adalah Pelayanan yang

meliputi:

a. Pelayanan penguburan/pemakaman termasuk penggalian dan pengurukan, pembakaran/

pengabuan mayat.

b. Sewa tempat penyemayaman atau pembakaran/pengabuan mayat yang dimiliki atau

dikelola Pemerintah Daerah.

(3) Dikecualikan dari pemungutan retribusi terhadap orang miskin yang dibuktikan dengan surat

keterangan miskin dari Lurah setempat atau Pejabat lain yang berwenang untuk itu diketahui

oleh Camat setempat.

Pasal 20

(1) Subyek Retribusi adalah setiap orang pribadi atau badan yang memperoleh Pelayanan berupa

tempat Pemakaman dan Pengabuan mayat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Page 22: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

22

(2) Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang berkewajiban untuk membayar

retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

(3) Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat digolongkan sebagai retribusi Jasa

Umum.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 21

(1) Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan jumlah Pelayanan.

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender.

Pasal 22

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi dimaksud untuk menutup biaya

pelayanan pemakaman atau pengabuan mayat/jenazah dengan mempertimbangkan

kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya penggunaan tanah, biaya

operasional dan pemeliharaan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 23

Besarnya tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis pelayanan, ditetapkan sebagai berikut:

a. Tarif Pelayanan Pemakaman :

No Jenis Tarif

1 Pemakaman Dewasa Rp. 1.500.000,-/Jenasah

2 Pemakaman Anak-anak Rp. 1.000.000,-/Jenasah

3 Pembongkaran makam dan menutup kembali Rp. 1.000.000,-/Jenasah

4 Mengubur kembali jenazah yang telah dibongkar

mayatnya

Rp. 500.000,-/Jenasah

b. Tarif pelayanan pengabuan mayat :

No Jenis Tarif

1 Pengabuan terbuka Rp. 200.000,-/jenazah

2 Pengabuan Rp. 300.000,-/jenazah

c. Tarif pelayanan persemayaman mayat

NO Jenis Tarif

Pelayanan Persemayaman mayat Rp. 20.000/hari

BAB VII

RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek,Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 24

(1) Dengan nama retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dipungut retribusi pelayanan

parkir di tepi jalan umum yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah Penyediaan Pelayanan parkir di

tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 23: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

23

Pasal 25

(1) Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tempat parkir di tepi

jalan umum.

(2) Wajib Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah orang pribadi atau badan yang

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Parkir di Tepi Jalan

Umum.

(3) Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

Bagian Kedua

Tingkat Pengguna Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 26

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis kendaraan yang menggunakan tempat

parkir dan frekuensi penggunaan tempat parkir.

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender.

Pasal 27

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan parkir di tepi

jalan umum didasarkan atas tujuan untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan jasa

pelayanan dalam rangka memperlancar lalu lintas jalan dengan tetap memperhatikan biaya

penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 28

Besarnya tarif Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum ditetapkan sebagai berikut :

Tingkat Kepadatan Parkir Jenis Kendaraan Bermotor Tarif (Rp)

Rendah a. Sedan, Jeep, Minibus, Pickup dan

sejenisnya

b. Bus, Truk dan sejenisnya

c. Sepeda Motor

d. Kendaraan di atas 6 Roda

1000/sekali parkir

2000/sekali parkir

500/sekali parkir

3.000/sekali parkir

Tinggi e. Sedan, Jeep, Minibus, Pickup dan

sejenisnya

f. Bus, Truk dan sejenisnya

g. Sepeda Motor

h. Kendaraan di atas 6 Roda

1.500/sekali parkir

2.500/sekali parkir

1.000/sekali parkir

3.500/sekali parkir

BAB VIII

RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 29

(1) Dengan nama retribusi Pelayanan Pasar dipungut retribusi atas pelayanan pasar yang dikelolah

oleh Pemerintah Daerah.

Page 24: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

24

(2) Obyek Retribusi Pelayanan Pasar adalah Penyediaan fasilitas pasar berupa pelataran, los, kios

yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang.

(3) Dikecualikan dari Obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pelayanan

fasilitas pasar yang dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 30

(1) Subyek Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi atau Badan yang berdagang/berusaha

pada tempat/bangunan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Wajib Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi,

termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Pelayanan Pasar.

(3) Retribusi Pelayanan Pasar digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 31

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan atas jenis dan luas tempat yang digunakan

sebagai fasilitas pasar.

(2) Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkannya Surat Ketetapan Retribusi Daerah

(SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan.

(3) Masa retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender.

Pasal 32

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi didasarkan pada kebijakan Daerah dengan

memperhatikan biaya penyediaan fasilitas pasar, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

Bagian Ketiga

Wewenang Pengurusan dan Pembinaan Pasar

Pasal 33

(1) Pengurusan dan pembinaan pasar-pasar di wilayah Daerah dilaksanakan oleh Bupati melalui

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

(2) Pembangunan, pemindahan atau penghapusan Pasar dilaksanakan oleh Bupati setelah

mendapat persetujuan DPRD.

Bagian Keempat

Pemakaian Tempat Usaha

Pasal 34

Setiap pedagang yang berjualan di Pasar harus memiliki izin hak pakai tempat dasaran.

Pasal 35

(1) Syarat-syarat untuk mendapatkan izin hak pakai tempat dasaran sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 35 adalah sebagai berikut :

a. Hak pakai tempat dasaran harus mendapat izin dari Bupati melalui DPPKAD;

b. Hak izin pakai tempat dasaran harus dipergunakan sendiri oleh pemegang izin;

c. Pemindahan hak pakai tempat dasaran, baik berupa jual beli dan atau hibah maupun

disewakan untuk sementara harus dengan izin Bupati melalui DPPKAD; dan

d. Izin hak pakai tempat dasaran berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang

kembali setelah dilakukan pendaftaran ulang tiap tahun.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi padagang yang berjualan

secara musiman/lesehan di lapangan pasar.

Page 25: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

25

Pasal 36

(1) Hak izin pakai tempat dasaran tidak berlaku lagi apabila :

a. Pemegang izin hak pakai tempat dasaran tidak melakukan daftar ulang izin hak pakai;

b. Pemegang izin melanggar ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf c;

c. Izin hak pakai tempat dasaran telah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang lagi;

dan

d. Bangunan pasar akan dihapus/dipindahkan dan atau akan digunakan oleh Pemerintah

Daerah untuk kepentingan umum.

(2) Tata cara permohonan izin hak pakai tempat dasaran akan diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Bupati.

Bagian Kelima

Kewajiban dan Larangan

Pasal 37

(1) Para pemakai Pasar diwajibkan :

a. memelihara kebersihan, kerapihan, keamanan tempat usaha dan dagangan serta

inventarisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. menempatkan dan mengatur barang dagangannya secara teratur, rapi dan tidak

mengganggu lalu lintas orang didalam pasar;

c. memenuhi kewajiban membayar Retribusi Pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

dan

d. menyediakan alat pemadam kebakaran, kecuali bagi pedagang musiman dan lesehan yang

berjualan di lapangan pasar.

(2) Para pemegang Hak Izin Pakai dilarang :

a. merombak, menambah dan atau merubah bangunan tempat usaha, kecuali atas izin

Bupati;

b. memperluas tempat usaha yang telah ditetapkan;

c. menjualbelikan dan memindahtangankan hak pakai tempat usaha tanpa izin Bupati;

d. menjadikan tempat usaha sebagai sarana menimbun barang dagangan atau gudang; dan

e. menggunakan tempat usaha untuk kegiatan lain selain fungsi Pasar.

Bagian Keenam

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 38

Besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pasar ditetapkan sebagai berikut :

A. Dalam Kota Waingapu :

1. Kios yang berhadapan dengan jalan Rp. 125.000/bulan

2. Kios permanen dalam Pasar Rp. 75.000/bulan

3. Kios Semi Permanen Rp. 35.000/bulan

4. Los Pasar tiap 1 m2 Rp. 2.000/hari

5. Lapangan Pasar tiap 1 m2 Rp. 1.000/hari

B. Diluar Kota Waingapu :

1. Kios yang berhadapan dengan jalan Rp. 75.000/bulan

2. Kios permanen dalam Pasar Rp. 35.000/bulan

3. Kios Semi Permanen Rp. 25.000/bulan

4. Los Pasar tiap 1 m2 Rp. 1.000/hari

5. Lapangan Pasar tiap 1 m2 Rp. 500/hari

Page 26: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

26

BAB IX

RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 39

(1) Dengan nama retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dipungut retribusi atas pelayanan

pengujian kendaraan bermotor yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah pelayanan yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah berupa pengujian kendaraan bermotor yaitu mobil penumpang umum,

bus, mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan dan kereta tempelan dalam rangka

pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

(3) Dikecualikan dari Obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pelayanan

pengujian kendaraan bermotor Dinas berupa sepeda motor atau kendaraan bermotor Dinas

jenis mobil penumpang (jee, station, sedan dan sejenisnya).

Pasal 40

(1) Subyek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah pemilik kendaraan yang

mendapatkan pelayanan pengujian kendaraan bermotor wajib uji di dalam wilayah Daerah.

(2) Wajib Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

(3) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

Bagian Kedua

Tingkat Penggunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 41

(1) Tingkat penggunaan jasa ditentukan berdasarkan pemeriksaan terhadap jenis, berat total

kendaraan, jangka waktu pemeriksaan dan frekuensi penggunaan peralatan pengujian

kendaraan bermotor.

(2) Masa Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah setiap 6 (enam) bulan sekali dan atau

pada saat mengajukan permohonan perubahan bentuk dan/atau numpang uji dan atau

mutasi uji.

Pasal 42

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besaran tarif didasarkan pada kebijakan daerah

dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

Bagian ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 43

(1) Besarnya tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan, ditetapkan sebagai berikut :

a. Pengujian berkala pertama kali dan/atau pengujian berkala perubahan bentuk :

No. Jenis Kendaraan Tarif (Rp)

1.

2.

3.

Mobil bus, mobil barang, traktor head dan

kendaraan khusus

Kereta gandengan dan/atau kereta tempelan

Mobil penumpang umum

120.000/kendaraan

100.000/kendaraan

90.000/kendaraan

Page 27: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

27

b. Pengujian berkala kedua atau berikutnya ditetapkan sebagai berikut :

No. Jenis Kendaraan Tarif (Rp)

1.

2.

3.

Mobil bus, mobil barang, traktor head dan

kendaraan khusus

Kereta gandengan dan/atau kereta tempelan

Mobil penumpang umum

100.000/kendaraan

90.000/kendaraan

80.000/kendaraan

(2) Kendaraan wajib uji yang akan dimutasikan ke daerah lain dan telah habis masa berlaku tanda

bukti lulus uji, wajib melakukan pengujian berkala terlebih dahulu dan dikenakan Retribusi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) butir b.

(3) Kendaraan numpang uji dari luar daerah dikenakan Retribusi sebagaimana deimaksud pada

ayat (1) butir b.

(4) Biaya penggantian bukti lulus uji yang rusak sebesar Rp. 10.000 untuk setiap buku uji dan/atau

sepasang tanda uji.

(5) Biaya penggantian tanda bukti lulus uji yang hilang sebesar Rp. 15.000 untuk setiap buku uji

dan/atau sepasang tanda uji dengan melampirkan keterangan kehilangan dari Kepolisian

Republik Indonesia setempat.

(6) Biaya pengujian kendaraan yang dilaporkan rusak, pengadaan baru dan atau penghapusan

kendaraan sebagai berikut :

No. Jenis Kendaraan Tarif (Rp)

1.

2.

3.

Kendaraan Roda 6 (enam) atau lebih

Kendaraan Roda 4 (empat)

Kendaraan Roda 2 (dua)

60.000/kendaraan

40.000/kendaraan

20.000/kendaraan

(7) Biaya Mutasi Wajib Uji Kendaraan keluar daerah Sumba Timur 100.000/kendaraan

BAB X

RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 44

(1) Dengan nama retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran dipungut retribusi atas

pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan

kebakaran dan alat penyelamatan jiwa oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan

dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan kebakaran, dan alat

penyelamatan jiwa oleh Pemerintah Daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran, alat

penanggulangan kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan

oleh masyarakat.

Pasal 45

(1) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan pemeriksaan

dan pengujian alat-alat pemadam kebakaran.

(2) Wajib Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran adalah orang pribadi atau badan yang

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

(3) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

Page 28: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

28

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 46

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekuensi dan jumlah alat pemadam kebakaran

yang diperiksa atau diuji.

(2) Masa retribusi adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun.

Pasal 47

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi dimaksudkan untuk memastikan

kelayakan alat pemadam kebakaran dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat,

aspek keadilan dan aspek pelayanan public.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya prasarana, biaya operasional dan

pemeliharaan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 48

(1) Besarnya tarif ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya penyelenggaraan pengujian dan

jenis alat pemadam kebakaran.

(2) Biaya penyelenggaraan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas belanja

operasi, biaya pemeliharaan, dan belanja modal yang berkaitan dengan pelayanan pengujian

alat pemadam kebakaran.

(3) Belanja operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi :

a. biaya pemeriksaan dan pengecekan;

b. biaya pengadaan racun api;

c. biaya pengadaan segel;

d. biaya transportasi;

e. biaya label (tanda uji);

f. stiker (tingkat ancaman); dan

g. pembayaran bunga pinjaman.

(4) Belanja modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi :

a. tanah dan bangunan;

b. pengadaan alat uji; dan

c. pengembalian pokok pinjaman.

(5) Belanja modal untuk pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a dihitung

berdasarkan nilai sewa untuk 1 (satu) tahun anggaran.

(6) Belanja modal untuk pengadaan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a dan

peralatan uji sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dihitung berdasarkan

pembebanan tahunan nilai bangunan dan peralatan tersebut.

(7) Besaran tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut :

a. Sarana Proteksi Kebakaran, Sarana Penyelamatan Jiwa dan Ancaman Bahaya Kebakaran :

1. Hidran Kebakaran.............................……………………………… Rp. 10.000,-/titik/tahun

2. Pemercik/Spinkler............................................................. Rp. 1.000,-/titik/tahun

3. Alarm Kebakaran :

a) Otomatis....................................................................... Rp. 2.500,-/titik/tahun

b) Manual ......................................................................... Rp. 5.000,-/titik/tahun

b. Alat Pemadam Api Ringan :

1. Jenis Air Bertekanan :

a) Isi s/d 9 liter………..................................................... Rp. 7.500,-/tahun

b) Isi lebih dari 9 liter…………..…………………………………… Rp. 15.000,-/tahun

2. Jenis Busa Kimia ( Chemical ) :

a) Isi s/d 9 liter………………............................................. Rp. 7.500,-/tahun

b) Isi lebih dari 9 liter……………………………………………….. Rp. 15.000,-/tahun

Page 29: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

29

3. Jenis Busa Mekanik :

a) Isi s/d 9 liter………………............................................. Rp. 7.500,-/tahun

b) Isi lebih dari 9 liter……………..................................... Rp. 15.000,-/tahun

4. Jenis Tepung Kimia Kering ( Dry Chemical Powder ) :

a) Isi s/d 6 Kg…………….................................................. Rp. 7.500,-/tahun

b) Isi lebih dari 6 Kg……….………………………………………… Rp.15.000,-/tahun

5. Jenis Carbondioxida ( CO2 ) :

a) Isi s/d 6 Kg…………………............................................ Rp. 7.500,-/tahun

b) Isi lebih dari 6 Kg……………........................................ Rp. 15.000,-/tahun

c. Bangunan yang menyimpan bahaya kebakaran :

1. Tanda ancaman bahaya ringan.................................... Rp. 10.000,-/meter

2. Tanda ancaman bahaya sedang................................... Rp. 15.000,-/meter

3. Tanda ancaman bahaya tinggi..................................... Rp. 20.000,-/meter

d. Pemakaian Mobil Pemadam Kebakaran :

1. Bantuan Khusus penjagaan yang bersifat Komersial oleh swasta selama 24 (dua

puluh empat ) jam atau kurang Rp. 250.000,-/unit

2. Bantuan Khusus penjagaan untuk swasta Non Komersial dan atau yang

diselenggarakan oleh instansi Pemerintah Daerah yang komersial selama 24 (dua

puluh empat ) jam atau kurang Rp. 250.000,-/unit

(8) Biaya pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tidak termasuk biaya bahan racun api

dan/atau bahan lain yang dibutuhkan.

BAB XI

RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek,Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 49

(1) Dengan nama retribusi Penggantian biaya cetak peta dipungut retribusi atas pelayanan

penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyediaan peta yang dibuat oleh

Pemerintah Daerah.

Pasal 50

(1) Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh layanan data dalam

bentuk peta.

(2) Wajib Retribusi Peta adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi,

termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip

Pasal 51

(1) Tingkat penggunaan jasa untuk pelayanan cetak peta diukur berdasarkan ukuran dan jenis

peta.

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender.

Pasal 52

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi penggantian biaya cetak peta didasarkan

pada kebijakan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang

bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan komponen biaya retribusi.

(2) Komponen biaya retribusi meliputi:

a. jenis peta;

Page 30: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

30

b. bentuk peta;

c. ukuran peta; dan

d. pemeliharaan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 53

Besaran tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan pergantian biaya cetak peta, ditetapkan

sebagai berikut :

No Jenis Baiay Cetak (Ukuran)

A0 A1 A2 A3

1 Peta Foto Rp. 300.000 Rp. 200.000 Rp. 100.000 Rp. 50.000

2 Peta Dasar Rp. 200.000 Rp. 150.000 Rp. 75.000 Rp. 75.000

3 Peta Tematik Rp. 200.000 Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 75.000

4 Peta Teknis Rp. 200.000 Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 75.000

BAB XII

RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 54

(1) Dengan nama Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus dipungut retribusi atas

pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi adalah pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus/jamban oleh

Pemerintah Daerah dan pembuangan tinja di TPA Tinja, yang meliputi :

a. Penyedotan kakus dari sumber ke TPA Tinja;

b. Penyediaan lokasi pembuangan pengolahan lumpur Tinja di TPA Tinja.

(3) Dikecualikan dari Obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan

Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh

Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 55

(1) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memeperoleh pelayanan penyediaan

dan/atau penyedotan kakus dan pembuangan tinja di TPA Tinja.

(2) Wajib Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus adalah orang pribadi atau badan

yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk

melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Penyediaan

dan/atau Penyedotan Kakus.

(3) Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa dan Prinsip Retribusi

Pasal 56

Tingkat Penggunaan Jasa diukur berdasarkan volume tinja yang disedot dan atau yang dibuang di

TPA Tinja.

Page 31: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

31

Pasal 57

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya Tarif Retribusi dimaksudkan untuk

memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas dengan

mempertimbangkan kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan aspek pelayanan public.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya prasarana, biaya operasional dan

pemeliharaan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif retribusi

Pasal 58

Besarnya Tarif terhadap pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus dan pembuangannya

adalah sebagai berikut :

a. Jasa penyedotan sebesar Rp. 50.000,- /M3;

b. Jasa pembuangan sebesar Rp. 10.000,- /M3.

BAB XIII

RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 59

(1) Dengan nama Retribusi Pengolahan Limbah Cair dipungut retribusi atas pelayanan

pengelolaan limbah cair oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair rumah

tangga, perkantoran, dan industri yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola secara khusus

Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair.

(3) Dikecualikan dari obyek retribusi adalah pelayanan pengolahan limbah cair yang disediakan,

dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, pihak swasta, dan pembuangan

limbah cair secara langsung ke sungai, drainase, dan/atau sarana pembuangan lainnya.

Pasal 60

(1) Subyek Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan pelayanan pengolahan limbah cair yang dimiliki atau yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah.

(2) Wajib Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah orang pribadi atau badan yang menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

(3) Retribusi Pengolahan Limbah Cair digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 61

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan volume limbah cair yang diolah.

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu selama 1(satu) bulan kalender.

Pasal 62

Prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi adalah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa

pelayanaan pengolahan limbah cair, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

Page 32: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

32

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 63

(1) Besarnya tarif retribusi atas pengolahan limbah cair ditetapkan sebagai berikut :

No Golongan Pelanggan Klasifikasi Volume Limbah Cair (M3)

0-15 (Rp) 16-30 (Rp) 31-50 (Rp) >50 (Rp)

1 Rumah Tangga 16.000 33.000 75.000 150.000

2 Kios/Toko dalam Pasar 20.000 40.000 80.000 160.000

3 Toko di tepi jalan/diluar Pasar 25.000 50.000 100.000 200.000

4 Kantor-kantor Swasta 30.000 60.000 120.000 240.000

5 Wisma/Penginapan 50.000 100.000 200.000 400.000

6 Restoran 50.000 100.000 200.000 400.000

7 Rumah Makan 25.000 50.000 100.000 200.000

8 Kedai Kopi 20.000 40.000 80.000 160.000

9 Hotel :

a. Bintang 1

b. Bintang 2

c. Bintang 3

d. Bintang 4

e. Bintang 5

200.000

300.000

500.000

750.000

1.000.000

400.000

600.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

800.000

1.200.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

1.600.000

2.400.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

(2) Besarnya tarif retribusi pembuangan limbah cair yang sudah melewati baku mutu, ditetapkan

dalam rupiah tiap M3 limbah yang dibuang adalah :

No Volume Klasifikasi Volume Limbah Tarif Retribusi (Rp)

1 Volume Limbah < 150 m3/bulan 100/m3

2 Volume Limbah > 150 m3/bulan 105/m3

3 Volume Limbah > 500 m3/bulan 200/m3

4 Volume Limbah < 750 m3/bulan 250/m3

BAB XIV

RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG

Bagian Kesatu

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 64

(1) Dengan bnama retribusi pelayanan tera/tera ulang dipungut retribusi atas pelayanan alat-

alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya serta pengujian barang dalam keadaan

terbungkus yang diwajibkan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2) Obyek Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang adalah Pelayanan pengujian alat-alat ukur, takar,

timbang, dan perlengkapannya, serta pengujian barang dalam keadaan terbungkus yang

diwajibkan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 65

(1) Subyek Retribusi adalah setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan atau

memperoleh pelayanan tera/tera ulang.

Page 33: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

33

(2) Wajib Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang adalah orang pribadi atau badan yang menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Pelayanan Tera/Tera

Ulang.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 66

(1) Tingkat penggunaan jasa ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan, karakteristik, jenis,

kapasitas dan peralatan yang digunakan.

(2) Masa berlaku Retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) tahun.

Pasal 67

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif dimaksudkan untuk menutup sebagian

atau seluruh biaya penyediaan jasa dengan mempertimbangkan , Kemampuan masyarakat

dan aspek keadilan dan efektifitas pengendalian pelayanan publik.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya prasarana, biaya operasional dan

pemeliharaan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 68

Besarnya tarif retribusi pelayanan tera adalah sebagai berikut :

No Jenis UTTP dan BDKT Satuan Tarif

A ALAT-ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG DAN

PERLENGKAPANNYA (UUTP) :

1. Ukuran Panjang :

a. Sampai dengan 2 m :

1) Meter dengan pegangan

2) Meter meja dari bahan logam

3) Meter saku baja

4) Salib ukur

5) Gauge block

6) Micrometer

7) Jangka sorong

b. Lebih dari 2 m sampai dengan 10 m :

1) Tongkat duga

2) Meter saku baja

3) Bahan ukur kundang, Depth tape

4) Alat ukur tinggi orang

5) Komparator

c. Lebih dari 10 m, biaya pada huruf b angka ini

ditambah untuk setiap 10m atau bagiannya, atas :

1) Bahan ukur kundang, Depth tape

2) Komparator

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

2.000,-

3.500,-

2.000,-

7.000,-

8.500,-

10.000,-

10.000,-

8.500,-

4.000,-

8.500,-

8.500,-

35.000,-

8.500,-

50.000,-

2 Ukuran Panjang dengan Alat Hitung (Counter Mater) buah 20.000,-

Page 34: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

34

3 Alat Ukur Permukaan Cairan (Level Gauge) :

a. Mekanik

b. Elektronik

buah

buah

125.000,-

235.000,-

4 Takaran (Basah/Kering) :

a. Sampai dengan 2 ltr

b. Lebih dari 2 ltr sampai 5 ltr

c. Lebih dari 5 ltr

buah

buah

buah

2.500,-

5.000,-

10.000,-

5 Tangki Ukur Tetap :

a. Bentuk Silinder Tegak :

1) Sampai dengan 500 kl

2) Lebih dari 500 kl, dihitung sbb :

b) 500 kl pertama

c) Selebihnya dari 500 kl sampai dengan 1.000

kL, setiap kL

d) Selebihnya dari 1.000 kl sampai dengan 2.000

kL, setiap kL

e) Selebihnya dari 2.000 kl sampai dengan 10.000

kL, setiap kL

f) Selebihnya dari 10.000 kl sampai dengan

20.000 kL. Setiap kL

g) Selebihnya dari 20.000 kL, setiap kL

b. Bentuk Silinder Datar :

1) Sampai dengan 500 kL

2) Lebih dari 500 kl, dihitung sbb :

a) 500 kL pertama

b) Selebihnya dari 500 kL sampai dengan 1.000

kL, setiap kL.

c) Selebihnya dari 1.000 kL sampai dengan 2.000

kL, setiap kL

d) Selebihnya dari 2.000 kL sampai dengan

10.000 kL, setiap kL

e) Selebihnya dari 10.000 kL sampai dengan

20.000 kL, setiap kL

f) Selebihnya dari 20.000 kL.

c. Bentuk Bola dan Speroidal :

1) Sampai dengan 500 kL

2) Lebih dari 500 kL, dihitung sbb :

a) 500 kL pertama

b) Selebihnya dari 500 kL sampai dengan 1.000

kL, setiap kL.

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

300.000,-

300.000,-

1.000,-

500,-

150,-

100,-

75,-

400.000,-

400.000,-

600,-

300,-

175,-

150,-

100,-

600.000,-

600.000,-

600,-

6 Tangki Ukur Gerak :

a. Tangki ukur Mobil dan tangki ukur Wagon :

1) Kapasitas sampai dengan 5 kL

buah

75.000,-

Page 35: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

35

2) Lebih dari 5 kL, dihitung sbb :

(4) 5 kL pertama

(5) Selebihnya dari 5 kL, setiap kL.

b. Tangki ukur Tongkang, Tangki ukur Pindah, Tangki

ukur Apung dan Kapal :

1) Kapasitas sampai dengan 50 kL

2) Lebih dari 50 kL, dihitung sbb :

a) 50 kL pertama

b) Selebihnya dari 50 kL sampai dengan 75 kL,

setiap kL

c) Selebihnya dari 75 kL sampai dengan 100 kL,

setiap kL

d) Selebihnya dari 100 kL sampai dengan 250

kL, setiap kL

e) Selebihnya dari 250 kL sampai dengan 500

kL, setiap kL

f) Selebihnya dari 500 kL sampai dengan 1.000

kL, setiap kL

g) Selebihnya dari 1.000 kL, setiap kL.

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

75.000,-

8.500,-

500.000,-

500.000,-

5.000,-

2.500,-

1.500,-

1.000,-

750,-

500,-

7 Alat Ukur dari Gelas :

a. Labu ukur, buret dan pipet

b. Gelas ukur

buah

buah

25.000,-

15.000,-

8 Bejana Ukur :

a. Sampai dengan 50 L.

b. Lebih dari 50 L sampai dengan 200 L.

c. Lebih dari 200 L sampai dengan 500 L.

d. Lebih dari 500 L sampai dengan 1.000 L.

e. Lebih dari 1.000 L, biaya pada huruf d angka ini

ditambah tiap 1.000 L.

Bagian-bagian dari 1.000 L dihitung 1.000 L

buah

buah

buah

buah

buah

30.000,-

40.000,-

60.000,-

85.000,-

25.000,-

9 Meter Taksi

buah 20.000,-

10 Thermometer

buah 15.000,-

11 Densimeter

buah 15.000,-

12 Viskometer

buah 15.000,-

13 Alat Ukur Luas

buah 15.000,-

14 Alat Ukur Sudut

buah 15.000,-

Page 36: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

36

15 Alat Ukur Cairan Minyak :

a. Meter bahan bakar minyak :

a.1 Meter Induk :

1) Sampai dengan 25 m3h

2) Lebih dari 25 m3h dihitung sbb :

a. 25 m3h pertama

b. Selebihnya dari 25 m3h sampai dengan

100 m3h, setiap m3/h

c. Selebihnya dari 100 m3h sampai dengan

500 m3h, setiap m3/h

d. Selebihnya dari 500 m3h, setiap m3/h

Bagian-bagian dari m3h dihitung 1 m3/h

a.2 Meter Kerja :

Untuk setiap jenis media uji :

1) Sampai dengan 15 m3h

2) Lebih dari 15 m3h dihitung sbb :

a) 15 m3h pertama

b) Selebihnya dari 15 m3h sampai dengan

100 m3h, setiap m3/h

c) Selebihnya dari 100 m3h sampai dengan

500 m3h, setiap m3/h

d) Selebihnya dari 500 m3/h, setiap m3/h

Bagian-bagian dari m3h dihitung 1 m3/h

a.3 Pompa Ukur :

Untuk setiap badan ukur

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

150.000,-

150.000,-

7.000,-

4.000,-

2.000,-

50.000,-

50.000,-

1.000,-

750,-

500,-

40.000,-

16 Alat Ukur Gas :

a. Meter Induk :

1) Sampai dengan 100 m3/h

2) Lebih dari 100 m3/h dihitung sbb :

a) 100 m3/h pertama

b) Selebihnya dari 100 m3/h sampai

dengan 500 m3/h, setiap m3/h

c) Selebihnya dari 500 m3/h sampai

dengan 1.000 m3/h, setiap m3/h

d) Selebihnya dari 1.000 m3/h sampai

dengan 2.000 m3/h, setiap m3/h

e) Selebihnya dari 2.000 m3/h, setiap m3/h

Bagian-bagian dari m3/h dihitung 1

m3/h

buah

buah

buah

buah

buah

buah

100.000,-

100.000,-

400,-

150,-

75,-

40,-

Page 37: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

37

b. Meter Kerja :

1) Sampai dengan 50 m3/h

2) Lebih dari 50 m3/h, dihitung sbb :

a) 50 m3/h pertama

b) Selebihnya dari 50 m3/h sampai dengan

500 m3/h, setiap m3/h

c) Selebihnya dari 500 m3/h sampai

dengan 1.000 m3/h, setiap m3/h

d) Selebihnya dari 1.000 m3/h sampai

dengan 2.000 m3/h

e) Selebihnya dari 2.000 m3/h, setiap m3/h

Bagian-bagian dari m3h dihitung 1 m3/h

c. Meter Gas Office dan sejenisnya (merupakan

satu system/unit alat ukur)

d. Perlengkapan meter gas office (jika diuji

tersendiri)

e. Pompa ukur Bahan Bakar Gas (BBG) Elpiji

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

20.000,-

20.000,-

50,-

30,-

20,-

15,-

400.000,-

75.000,-

100.000,-

17 Meter Air

a. Meter Induk :

1) Sampai dengan 15 m3/h

2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan 100 m3/h

3) Lebih dari 100 m3/h

b. Meter Kerja :

1) Sampai dengan 3 m3/h

buah

buah

buah

buah

50.000,-

100.000,-

100.000,-

1.000,-

2) Lebih dari 3 m3/h sampai dengan 10 m3/h

3) Lebih dari 10 m3/h sampai dengan 100 m3/h

4) Lebih dari 100 m3/h

buah

buah

buah

5.000,-

7.000,-

5.000,-

18 Meter Cairan Minum Selain Air

a) Meter Induk :

1) Sampai dengan 15 m3/h

2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan 100

m3/h

3) Lebih dari 100 m3/h

b) Meter Kerja :

1) Sampai dengan 15 m3/h

2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan 100

m3/h

3) Lebih dari 100 m3/h

buah

buah

buah

buah

buah

buah

100.000,-

145.000,-

172.500,-

10.000,-

13.750,-

50.000,-

19 Pembatas Arus Air buah 7.500,-

20 Alat Kompensasi Suhu (ATC)/ Tekanan (ATG)/

Kompensasi Lainnya

buah 75.000,-

Page 38: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

38

21 Meter Prover

a. Sampai dengan 2.000 L

b. Lebih dari 2.000 L sampai dengan 10.000 L

c. Lebih dari 10.000 L

Meter Prover yang mempunyai 2 (dua) seksi atau lebih,

maka setiap seksi dihitung sebagai satu alat ukur.

buah

buah

buah

275.000,-

350.000,-

500.000,-

22 Meter Arus Massa

Meter Kerja :

Untuk setiap jenis media uji :

1) Sampai dengan 15 kg/min

2) Lebih dari 15 kg/min dihitung sbb :

a) 15 kg/min pertama

b) Selebihnya dari 15 kg/min sampai dengan

100 kg/min, setiap kg/min

c) Selebihnya dari 100 kg/min sampai dengan

500 kg/min, setiap kg/min

d) Selebihnya dari 500 kg/min sampai dengan

1.000 kg/min, setiap kg/min

e) Selebihnya dari 1.000 kg/min, setiap kg/min

Bagian-bagian dari kg/min dihitung 1 kg/min

buah

buah

buah

buah

buah

buah

50.000,-

50.000,-

2.000,-

1.000,-

500,-

100,-

23 Alat Ukur Pengisi (Filling Machine)

Untuk setiap jenis media :

1. Sampai dengan 4 alat pengisi

2. Selebihnya dari 4 alat pengisi, setiap alat pengisi

buah

buah

50.000,-

10.000,-

24 Meter Listrik : Meter kWh/meter energy listrik lainnya

a. Meter Induk :

1) 3 (tiga) phasa

2) 1 (satu) phasa

b. Meter Kerja Kelas 2 :

1) 3 (tiga) phasa

2) 1 (satu) phasa

c. Meter Kerja Kelas 1, kelas 0,5 :

1) 3 (tiga) phasa

2) 1 (satu) phasa

buah

buah

buah

buah

buah

buah

95.000,-

30.000,-

7.500,-

3.000,-

12.500,-

3.500,-

25 Stop Watch buah 6.000,-

26 Meter Parkir buah 15.000,-

27 Anak Timbangan

a. Ketelitian sedang dan biasa (kelas M2 dan M3) :

1) Sampai dengan 1 kg

2) Lebih dari 1 kg sampai dengan 5 kg

3) Lebih dari 5 kg sampai dengan 50 kg

buah

buah

buah

750,-

1.500,-

2.500,-

Page 39: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

39

b. Ketelitian halus (kelas F2 dan M1) :

1) Sampai dengan 1 kg

2) Lebih dari 1 kg sampai dengan 5 kg

3) Lebih dari 5 kg sampai dengan 50 kg

c. Ketelitian khusus (kelas E2 dan F1) :

1) Sampai dengan 1 kg

2) Lebih dari 1 kg sampai dengan 5 kg

3) Lebih dari 5 kg sampai dengan 50 kg

buah

buah

buah

buah

buah

buah

2.500,-

5.000,-

12.500,-

15.000,-

20.000,-

35.000,-

28 Timbangan

a. Sampai dengan 3.000 kg

1) Ketelitian sedang dan biasa (kelas III dan IV)

a) Sampai dengan 25 kg

b) > 25 kg sampai dengan 50 kg

c) > 50 kg sampai dengan 150 kg

d) > 150 kg sampai dengan 500 kg

e) > 500 kg sampai dengan 1.000 kg

f) > 1.000 kg sampai dengan 3.000 kg

2) Ketelitian halus ( kelas II)

a) Sampai dengan 1 kg

b) > 1 kg sampai dengan 25 kg

c) > 25 kg sampai dengan 100 kg

d) > 100 kg sampai dengan 1.000 kg

e) > 1.000 kg sampai dengan 3.000 kg

3) Ketelitian khusus (Kelas I)

b. Lebih dari 3.000 kg :

1) Ketelitian sedang dan biasa, setiap ton

2) Ketelitian khusus dan halus, setiap ton

c. Timbangan ban berjalan :

1) Sampai dengan 100 ton/h

2) > 100 ton/h sampai dengan 500 ton/h

3) > 500 ton/h

d. Timbangan dengan dua skala (multirange) 2

atau lebih, dan dengan sebuah alat penunjuk

yang penunjukkannya dapat deprogram untuk

penggunaan setiap skala timbang, biaya

pengujian, peneraan atau penera ulangnya

dihitung sesuai dengan jumlah lantai timbangan

dan kapasitas masing-masing serta menurut

tarif pada angka 29 huruf a, huruf b dan huruf c.

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

6.000,-

8.500,-

12.000,-

15.000,-

30.000,-

75.000,-

40.000,-

50.000,-

75.000,-

125.000,-

175.000,-

250.000,-

10.000,-

15.000,-

400.000,-

750.000,-

1.000.000,-

29 a. Dead Weight Testing Machine :

Page 40: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

40

1) Sampai dengan 100 kg/cm2

2) Lebih dari 100 kg/cm2 sampai dengan 1.000

kg/cm2

3) Lebih dari 1.000 kg/cm2

b. 1) Alat Ukur Tekanan Darah

2) Manometer Minyak

a) Sampai dengan 100 kg/cm2

b) Lebih dari 100 kg/cm2 sampai dengan

1.000 kg/cm3

c) Lebih dari 1.000 kg/cm2

3) Pressure Calibrator

4) Pressure Recorder

a) Sampai dengan 100 kg/cm2

b) > 100 kg/cm2 sampai dengan 1.000

kg/cm2

c) > 1.000 kg/cm2

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

buah

12.500,-

25.000,-

35.000,-

15.000,-

17.500,-

25.000,-

30.000,-

55.000,

17.500,-

30.000,-

45.000,-

30 Pencap Kartu (Printer Recorder) Otomatis buah 15.000,-

31 Meter Kadar Air, dihitung berdasarkan komoditi :

a. Untuk biji-bijian tidak mengandung minyak, setiap

komoditi

b. Untuk biji-bijian mengandung minyak, kapas dan

tekstil, setiap komoditi

c. Untuk kayu dan komoditi lain, setiap komoditi

buah

buah

buah

20.000,-

25.000,-

27.500,-

32

Selain UTTP tersebut pada angka 1 sampai dengan 31,

atau benda/barang bukan UTTP yang atas permintaan

untuk diukur, ditakar, ditimbang, setiap jam dan bagian

dari jam dihitung 1 jam.

buah

10.000,-

B RETRIBUSI BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS

1 Makanan, Semen, Air Minum

a. Sampai dengan 1 kg

b. > 1 kg sampai dengan 5 kg

c. > 5 kg sampai dengan 20 kg

d. > 20 kg sampai dengan 50 kg

e. > 50 kg sampai dengan 100 kg

f. > 100 kg

buah

buah

buah

buah

buah

buah

50,-

80,-

125,-

175,-

900,-

2.000,-

2 Minuman

a. Sampai dengan 1 L

b. > 1 L sampai dengan 5 L

c. > 5 L sampai dengan 20 L

d. > 20 L

buah

buah

buah

buah

50,-

80,-

175,-

325,-

3 Selain Makanan dan Minuman

a. Sampai dengan 1 kg

buah

150,-

Page 41: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

41

b. > 1 kg sampai dengan 5 kg

c. > 5 kg sampai dengan 20 kg

d. > 20 kg sampai dengan 50 kg

e. > 50 kg sampai dengan 100 kg

f. > 100 kg

buah

buah

buah

buah

buah

375,-

450,-

600,-

1.200,-

1.500,-

BAB XV

RETRIBUSI PELAYANAN PENDIDIKAN

Bagian Kesatu

Nama, Obyek , Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 69

(1) Dengan nama retribusi pelayanan pendidikan dipungut retribusi atas pelayanan pelayanan

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

(3) Dikecualikan dari Obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah :

a. pelayanan pendidikan dasar dan menegah yang diselenggarakan oleh Pemerintah

Daerah;

b. pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah;

c. pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan oleh BUMN, BUMD; dan

d. pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak swasta.

Pasal 70

(1) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan pelayanan pendidikan

dan pelatihan teknis dari Pemerintah Daerah.

(2) Wajib Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah orang pribadi atau badan yang menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan

pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

Bagian Kedua

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 71

(1) Tingkat penggunaan jasa ditentukan berdasarkan jenis pendidikan dan/atau pelatihan serta

jangka waktu pendidikan dan/atau pelatihan.

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender.

Pasal 72

(1) Prinsip dan sasaran yang dianut dalam penetapan besarnya tarif Retribusi dimaksudkan untuk

menutup sebagian atau seluruh biaya pendidikan dan/atau pelatihan dengan

mempertimbangkan kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan aspek pelayanan publik.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya prasarana, biaya operasional dan

pemeliharaan.

Bagian Ketiga

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 73

Besarnya tarif retribusi pelayanan pendidikan adalah Rp. 500/orang/hari untuk pendidikan yang

tidak menggunakan bahan praktek dan Rp. 1000/0rang/hari untuk pendidikan yang menggunakan

bahan praktek.

Page 42: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

42

BAB XVI

RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

Bagian Kesatu

KETENTUAN PEMBANGUNAN MENARA

Paragraf 1

Rencana Induk Menara Bersama Telekomunikasi

Pasal 74

(1) Pembangunan dan pengoperasian Menara bersama telekomunikasi di seluruh wilayah

daerah wajib mengacu kepada Rencana Induk Menara Telekomunikasi Terpadu di daerah

dan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.

(2) Rencana Induk Menara Telekomunikasi Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berfungsi untuk mengarahkan, menjaga dan menjamin agar pembangunan dan

pengoperasian menara telekomunikasi di daerah dapat terlaksana secara tertata dengan

baik, berorentasi masa depan, terintegrasi dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

bagi semua pihak serta dalam rangka:

a. menjaga estitika kawasan daerah tetap indah, bersih dan lestari serta tetap terpelihara

sebagai daerah tujuan wisata;

b. mendukung kehidupan sosial, budaya, politik dan ekonomi serta kegiatan pemerintahan;

c. menghindari pembangunan menara telekomunikasi yang tidak terkendali;

d. menentukan lokasi-lokasi menara telekomunikasi yang tertata;

e. standarisasi bentuk, kualitas dan keamanan menara telekomunikasi;

f. meminimalisir gejolak sosial;

g. meningkatkan citra wilayah;

h. keselarasan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);

i. memudahkan pengawasan dan pengendalian;

j. mengantisipasi menara telekomunikasi ilegal sehingga menjamin legalitas setiap menara

telekomunikasi (berizin);

k. kepastian peruntukan dan efesiensi lahan;

l. memenuhi kebutuhan lalu lintas telekomunikasi seluler secara optimal;

m. menghindari wilayah yang tidak terjangkau (blank spot area );

n. acuan konsep yang dapat digunakan oleh seluruh operator, baik GSM (global system for

mobile communication) maupun CDMA (code division multiple access) serta dapat

digunakan untuk layanan nir kabel, LAN dan lain-lain;

o. mendorong efisiensi ndan efektifitas biaya telekomunikasi dan biaya investasi akibat

adanya kerja sama antar operator; dan

p. mendorong persaingan yang lebih sehat antar operator.

Pagaraf 2

Pembagian Zona

Pasal 75

(1) Penetapan zona pembangunan dan pengoperasian menara bersama telekomunikasi

disesuaikan dengan kaidah penataan ruang, keamanan dan ketertiban lingkungan, estetika

dan kebutuhan kegiatan usaha yang zonanya telah ditetapkan berdasarkan rencana induk

menara telekomunikasi terpadu yang berlaku di wilayah Daerah.

(2) Zona menara bersama telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan ditetapkan

dengan Peraturan Bupati.

Page 43: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

43

Paragraf 3

Pembangunan Menara dan Penempatan Titik Lokasi

Pasal 76

(1) Pembangunan menara dalam zona dibatasi minimal 3 (tiga) menara dengan radius 400

(empat ratus) meter.

(2) Penyelenggara telekomunikasi wajib memanfaatkan terlebih dahulu menara telekomunikasi

existing.

(3) Jarak penyebaran titik lokasi pembangunan antar menara disesuaikan dengan estetika dan

titik koordinat.

(4) Pergeseran titik lokasi yang dikarenakan kondisi alam,bangunan atau sebab lainnya adalah

dalam radius maksimum 200 (dua ratus) meter dari titik yang telah ditentukan.

Paragraf 4

Pembangunan dan Pengoperasian Menara Bersama Telekomunikasi

Pasal 77

(1) Demi efesiensi dan efektifitas penggunaan ruang,maka menara telekomunikasi harus

digunakan secara bersama dalam bentuk Menara Bersama Telekomunikasi dengan tetap

memperhatikan kesinambungan pertumbuhan industri telekomunikasi.

(2) Ketentuan penggunaan menara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku

untuk :

a. menara yang digunakan untuk keperluan jaringan utama; dan/atau

b. menara yang dibangun pada daerah daerah yang belum mendapatkan layanan

telekomunikasi atau daerah-daerah yang tidak layak secara ekonomis.

Pasal 78

Pembangunan menara Bersama telekomunilkasi dapat dilaksanakan oleh :

a. badan usaha milik negara;

b. badan usaha milik daerah; dan

c. badan usaha swasta nasional.

d. Pemerintah Daerah

Pasal 79

(1) Pemasangan antena pemancar telekomunikasi harus dilakukan pada Menara Bersama

Telekomunikasi.

(2) Pembangunan menara telekomunikasi diatas bangunan/gedung, papan iklan/reklame,

ketentuan perizinannya disamakan dengan pembangunan menara diatas tanah.

Pasal 80

(1) Bidang usaha jasa konstruksi untuk pembangunan Menara Bersama Telekomunikasi sebagai

bentuk bangunan dengan fungsi khusus merupakan bidang usaha yang tertutup untuk

penanaman modal asing.

(2) Penyedia menara, Pengelola Menara atau Kontraktor Menara yang bergerak di bidang usaha

jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah badan usaha Indonesia yang

seluruh modalnya atau kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pelaku usaha dalam negeri serta

memiliki izin usaha jasa konstruksi.

(3) Penyelenggara Telekomunikasi yang menaranya dikelola pihak ketiga harus menjamin bahwa

pihak ketiga tersebut memenuhi kriteria sebagai Pengelola menara dan /atau penyedia

menara sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Penyelenggara Telekomunikasi yang pembangunan menaranya dilakukan oleh pihak Ketiga

harus menjamin bahwa pihak ketiga tersebut memenuhi kriteria Kontraktor Menara

sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Page 44: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

44

Pasal 81

Pembangunan menara Bersama Telekomunikasi harus sesuai dengan standar baku tertentu untuk

menjamin keamanan lingkungan dengan memperhitungkan faktor-faktor yang menentukan

kekuatan dan kestabilan konstruksi menara telekomunikasi, antara lain :

a. tempat/space penempatan antena dan perangkat telekomunikasi untuk penggunaan

bersama;

b. ketinggian menara telekomunikasi;

c. struktur menara telekomunikasi;

d. rangka struktur menara telekomunikasi;

e. pondasi menara telekomunikasi;

f. kekuatan angin; dan

g. gempa bumi.

Pasal 82

(1) Menara Bersama Telekomunikasi harus dilengkapi dengan sarana pendukung dan identitas

hukum yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

(2) Sarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, antara lain :

a. pertanahan (grounding)

b. penangkal petir;

c. catu daya;

d. lampu halangan penerbangan (Aviation Obstruction Light);

e. marka halangan penerbangan (Aviation Obstruction Marking); dan

f. pagar pengamanan.

(3) Identitas hukum terhadap Menara Bersama Telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) antara lain :

a. nama pemilik Menara Bersama Telekomunikasi;

b. penyedia Jasa kontruksi;

c. lokasi menara Bersama Telekomunikasi;

d. tinggi menara Bersama Telekomunikasi dan titik koordinat;

e. tahun pembuatan / pemasangan Menara Bersama Telekomunikasi;

f. luas area Menara Bersama telekomunikasi;

g. kapasitas listrik terpasang;

h. beban maksimal Menara Bersama Telekomunikasi;

i. data Telco operator yang menyewa (tenant) di tower tersebut;

j. nomor dan tanggal IMB; dan

k. nomor dan tanggal Izin Gangguan.

Paragraf 5

Pembangunan dan Pengoperasian Menara Telekomunikasi Khusus

Pasal 83

Untuk kepentingan pembangunan dan pengoperasian menara telekomunikasi khusus yang

memerlukan kriteria khusus seperti untuk keperluan meteorologi dan geofisika, radio siaran,

navigasi, penerbangan, pencarian dan pertolongan kecelakaan, amatir radio, TV, komunikasi antar

penduduk dan penyelenggaraan telekomunikasi khusus instansi pemerintah tertentu atau swasta

serta keperluan transmisi jaringan telekomunikasi utama (backbone) dikecualikan dari ketentuan

Peraturan Daerah ini.

Paragraf 6

Ketentuan Pembangunan Menara di Kawasan Tertentu

Pasal 84

(1) Pembangunan menara telekomunikasi di kawasan tertentu harus memenuhi ketentuan

perundang undangan yang berlaku untuk kawasan dimaksud.

Page 45: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

45

(2) Kawasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kawasan yang sifat dan

peruntukannya memiliki karakteristik tertentu, antara lain :

a. kawasan bandar udara/pelabuhan;

b. kawasan pengawasan militer;

c. kawasan cagar budaya;

d. kawasan pariwisata;

e. kawasan hutan lindung;

f. kawasan yang karena fungsinya memiliki atau memerlukan tingkat keamanan dan

kerahasiaan yang tinggi; dan

g. kawasan pengendalian ketat lainnya.

(3) Izin penyelenggaraan menara di kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan

setelah mendapatkan persetujuan dari Instansi pengelolanya

Paragraf 7

Pembangunan dan Pengoperasian Menara Tambahan Penghubung

dan Menara Kamuflase

Pasal 85

Pembangunan dan pengoperasian menara telekomunikasi tambahan penghubung diizinkan apabila

fungsinya hanya untuk meningkatkan kehandalan cakupan (coverage) dan kemampuan trafik

frekuensi telekomunikasi

Pasal 86

Pembangunan Menara Bersama Telekomunikasi yang berada di kawasan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 85, apabila dimungkinkan menurut hasil kajian secara teknis dari Pemerintah Daerah

maka bentuk dan desain menara wajib berwujud Menara Telekomunikasi Kamuflase yang

bangunan pendukungnya bercirikan arsitektur Daerah sehingga selaras dengan estetika lingkungan

dan/atau kawasan setempat yang juga merupakan bagian dari Menara Bersama Telekomunikasi.

Bagian Kedua

Penggunaan Menara Bersama

Pasal 87

Penyedia Menara Bersama Telekomunikasi atau Pengelola Menara Bersama Telekomunikasi, harus

memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para penyelenggara

telekomunikasi lain untuk menggunakan menara bersama telekomunikasi secara bersama-sama

sesuai kemampuan teknis menara bersama telekomunikasi.

Pasal 88

Calon pengguna Menara Bersama telekomunikasi dalam mengajukan surat permohonan untuk ikut

menggunakan Menara Bersama Telekomunikasi harus memuat keterangan sekurang-kurangnya

antara lain :

a. nama penyelenggara telekomunikasi dan pertanggungjawaban ;

b. izin penyelenggaraan telekomunikasi;

c. maksud dan tujuan penggunaan menara yang diminta dan spesifikasi teknis perangkat yang

digunakan; dan

d. kebutuhan akan ketinggian arah, jumlah atau beban menara.

Pasal 89

(1) Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi oleh Penyelenggara Telekomunikasi dilarang

menimbulkan interferensi yang merugikan.

(2) Dalam hal terjadi interferensi yang merugikan, Penyelenggara Telekomunikasi yang

menggunakan Menara Bersama Telekomunikasi harus saling berkoordinasi.

Page 46: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

46

(3) Dalam hal koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menghasilkan kesepakatan,

penyelenggara Telekomunikasi yang menggunakan Menara Bersama Telekomunikasi

dan/atau Penyedia Menara dapat meminta kepada Direktur Jenderal untuk melakukan

mediasi.

Bagian Ketiga

Prinsip-Prinsip Penggunaan Menara Bersama

Pasal 90

(1) Penyedia Menara Bersama telekomunikasi atau Pengelola Menara Bersama telekomunikasi

diwajibkan untuk :

a. memperhatikan ketentuan hukum tentang larangan praktek monopoli dan persaingan

usaha tidak sehat;

b. menyampaikan informasi mengenai ketersediaan kapasitas menaranya kepada calon

pengguna Menara Bersama Telekomunikasi secara transparan;dan

c. menggunakan sistem antrian dengan mendahulukan calon pengguna Menara Bersama

Telekomunikasi yang lebih dahulu menyampaikan permintaan penggunaan Menara

Bersama Telekomunikasi dengan tetap memperhatikan kelayakan dan kemampuan.

(2) Apabila dalam satu wilayah menara bersama terdapat lebih dari 1 (satu) perusahaan yang

berminat untuk membangun menara bersama, maka pendaftar pertama dengan persyaratan

lengkap dan benar yang akan diberikan izin terlebih dahulu.

Pasal 91

Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi antara Penyelenggaraan Telekomunikasi, antar

Penyedia Menara dengan Penyelenggara Telekomunikasi, atau antar Pengelola Menara dengan

Penyelenggara Telekomunikasi, harus dituangkan dalam perjanjian tertulis dan dicatatkan kepada

Pemerintah Daerah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait.

Pasal 92

(1) Dalam rangka kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan program menara bersama

telekomunikasi, Bupati membentuk TP3MT.

(2) TP3MT sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) bertugas :

a. melakukan kajian teknis terhadap desain, penataan, dan pembangunan;

b. meneliti kelayakan konstruksi dan rencana anggaran Biaya (RAB);

c. melakukan perhitungan besarnya retribusi;

d. melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan;

e. memberikan rekomendasi pemberian izin;

f. memberikan rekomendasi pencabutan izin;

g. memberikan rekomendasi pembongkaran bangunan menara; dan

h. melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan pemberian izin menara bersama

telekomunikasi.

(3) TP3MT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur Instansi terkait dan ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.

Bagian Keempat

Ketentuan Perizinan

Paragraf 1

Perizinan

Pasal 93

(1) Setiap pembangunan dan pengoperasian Menara Bersama Telekomunikasi wajib memiliki :

a. Rekomendasi pengusahaan menara bersama telekomunikasi

b. IMB Menara;

Page 47: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

47

c. Izin Gangguan (HO) Menara; dan

d. Izin Operasional Menara Bersama Telekomunikasi.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapatkan rekomendasi dari

TP3MT.

(3) Ketentuan mengenai mekanisme perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diatur

lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 94

(1) Setiap penyelenggaraan kegiatan pembangunan dan pengoperasian Menara Bersama

Telekomunikasi wajib mengajukan permohonan rekomendasi Pengusahaan menara Bersama

telekomunikasi kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

(2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud ayat (1) sebagai langkah awal untuk mengurus

perizinan berikutnya.

(3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku paling lama 6 (enam) bulan dan tidak

dapat dipindah tangankan.

(4) Apabila terdapat alasan yang dapat dipertanggungjawabkan maka rekomendasi dapat

diperpanjang untuk 6 (enam) bulan berikutnya.

Pasal 95

(1) IMB menara bersama telekomunikasi dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang.

(2) Memperhatikan ketentuan tentang penataan ruang di daerah Kabupaten Sumba Timur,

keselamatan operasi penerbangan pesawat udara, serta hasi kajian teknis terhadap desain

penataan, pembangunan dan pengoperasian Menara Bersama telekomunikasi dan

didasarkan pada Rencana Induk Menara Telekomunikasi Terpadu.

(3) Selain mendirikan sebagaimana diatur pada ayat (2) pemberian IMB Menara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) IMB menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku tanpa batas waktu sepanjang tidak

ada perubahan struktur atau perubahan kontruksi menara.

Paragraf 2

Izin Operasional Menara Bersama Telekomunikasi

Pasal 96

(1) Izin operasional menara bersama Telekomunikasi dikeluarkan oleh SKPD yang berwenang.

(2) Izin Operasional Menara Bersama Telekomunikasi dilakukan daftar ulang setiap 5 (lima)

tahun sekali.

(3) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk setiap menara dilampiri

persyaratan sebagai berikut:

a. rekomendasi ketinggian dari instansi yang berwenang;

b. surat kuasa yang sah dari perusahaan apabila diurus oleh pihak lain;

c. bukti kepemilikan tanah dan atau surat kerelaan atau perjanjian penggunaan/

pemanfaatan/sewa tanah atau lahan;

d. surat pernyataan persetuan minimal ¾ dari jumlah kepala keluarga sekitar dalam radius

1 (satu) kali tinggi menara yang diketahui oleh kepala desa/Lurah, dan camat setempat

setelah dilakukan sosialisasi obyektif tentang menara kepada masyarakat sekitar;

e. surat pernyataan sanggup mengganti kepada warga masyarakat apabila terjadi

kerugian/kerusakan yang diakibatkan oleh keberadaan menara telekomunikasi yang

dibangun dan dioperasikan;

f. Penyelenggara telekomunikasi atau penyedia menara yang telah membangun menara

harus mengansuransikan lingkungan menara untuk mengantisipasi jika terjadi suatu

kecelakaan jiwa maupun kerusakan material akibat bangunan tower dimaksud

dibuktikan dengan polis asuransi;

Page 48: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

48

g. surat kesanggupan membongkar Menara Bersama Telekomunikasi apabila sudah tidak

dimanfaatkan kembali atau habis masa perizinannya atau keberadaannya bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Gambar teknis, meliputi:

1. peta lokasi

2. peta situasi lokasi

3. site plan;

4. denah bangunan 1:100;

5. tampak, potongan, rencana pondasi 1:100;

6. perhitungan struktur/konstruksi;

7. uji penyelidikan tanah;

8. grounding (penangkal petir);

9. titik koordinat (dari GPS).

i. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dari

Instansi yang berwenang;

j. surat pernyataan kesanggupan untuk memakai menara bersama telekomunikasi; dan

k. surat kontak kerjasama paling sedikit 3 (tiga) operator untuk pemohon izin baru dan

paling sedikit 2 (dua) operator untuk menara existing.

Pasal 97

(1) Izin operasional dikeluarkan paling lama 14 (empat belas) hari sejak diterimanya surat

permohonan izin secara lengkap dan benar.

(2) Izin operasional Menara Bersama Telekomunikasi tidak dapat dipindah tangankan kepada

pihak lain.

(3) Izin operasional sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan berdasarkan rekomendasi dari

TP3MT/Instansi teknis terkait.

Paragraf 3

Hak dan Kewajiban Penyelenggaraan Menara

Pasal 98

Setiap penyelenggara menara bersama telekomunikasi telah memiliki izin sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21 berhak menggunakan menara telekomunikasi sesuai dengan kesepakatan sebagai

menara bersama telekomunikasi dan izin yang telah diperoleh dengan kewajiban sebagai berikut :

a. melaksanakan kegiatan sesuai dengan perizinan yang diberikan;

b. melaksanakan ketentuan teknis, keamanan dan keselamatan serta kelestarian fungsi

lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan intern; dan

d. bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari pelaksanaan izin yang telah diberikan.

Paragraf 4

Sewa Menara

Pasal 99

(1) Penyedia Menara Bersama Telekomunikasi atau Pengelola Menara Bersama Telekomunikasi

berhak memungut biaya penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi kepada

Penyelenggara Telekomunikasi yang menggunakan menaranya.

(2) Biaya penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Penyedia Menara Bersama Telekomunikasi atau pengelola Menara Bersama

telekomunikasi dengan harga yang wajar, berdasarkan perhitungan biaya investasi, operasi,

pengembalian modal dan keuntungan.

Page 49: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

49

Bagian Kelima

Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Paragraf 1

Nama, Obyek, Subyek, Wajib dan Golongan Retribusi

Pasal 100

(1) Dengan nama retribusi pengendalian menara telekomunikasi dipungut retribusi atas

pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi.

(2) Obyek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah pemanfaatan ruang untuk

menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan

kepentingan umum.

(3) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan Pengendalian

Menara Telekomunikasi.

Pasal 101

(1) Wajib Retribusi Tempat adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk

pemungut atau pemotong Retribusi.

(2) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

Paragraf 2

Tingkat Pengunaan Jasa, Masa dan Prinsip Retribusi

Pasal 102

(1) Tingkat penggunaan jasa adalah jumlah jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang

dipikul Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan pelayanan jasa pengendalian menara

telekomunikasi.

(2) Masa Retribusi adalah jangka waktu 1 (satu) tahun.

Pasal 103

(1) Prinsip dan sasaran penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk

menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaran pelayanan perizinan menara

telekomunikasi dengan mempertimbangkan aspek pengendalian tata ruang, mengoptimalkan

fungsi menara dan prinsip keadilan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya prasarana, biaya operasional dan

pemeliharaan.

Paragraf 3

Besaran Tarif Retribusi

Pasal 104

(1) Struktur tarif retribusi digolongkan berdasarkan ketinggian menara, posisi ketinggian

operator pada suatu menara dan jenis penggunaan menara telekomunikasi.

(2) Besaran tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut : 2% (dua persen) dikalikan dengan nilai jual

Obyek Pajak Bumi dan Bangunan menara telkomunikasi.

BAB XVII

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 105

Retribusi Jasa Umum dipungut di wilayah Daerah.

Page 50: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

50

BAB XVIII

TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Pasal 106

(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(3) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa karcis,

kupon dan kartu langganan.

BAB XIX

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 107

(1) Pembayaran Retribusi dilakukan di Kas Umum Daerah atau ditempat lain yang ditunjuk sesuai

dengan yang ditentukan dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(2) Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan

Retribusi Daerah harus disetor ke Kas Umum Daerah paling lambat 1 x 24 Jam atau dalam

waktu yang ditentukan oleh Bupati.

Pasal 108

(1) Pembayaran Retribusi harus dilakukan secara tunai/lunas.

(2) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberi izin kepada wajib retribusi untuk

mengangsur retribusi terutang dalam jangka waktu tertentu dengan alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

(3) Bupati atau pejabat yang ditunjuk dapat mengizinkan wajib retribusi untuk menunda

pembayaran retribusi sampai batas waktu yang ditentukan dengan alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

(4) Tata cara pembayaran, penentuan tempat pembayaran, angsuran dan penundaan

pembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 109

(1) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 109 diberikan tanda bukti

pembayaran.

(2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan.

(3) Bentuk, isi, kualitas ukuran buku dan tanda bukti pembayaran ditetapkan oleh Bupati.

BAB XX

TATA CARA PENAGIHAN RETRIBUSI

Pasal 110

(1) Penagihan retribusi terutang yang tidak atau kurang bayar dilakukan dengan menggunakan

STRD.

(2) Penagihan Retribusi terutang didahului dengan Surat Teguran.

(3) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan

pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak tanggal jatuh

tempo pembayaran.

(4) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/peringatan/surat lain yang

sejenis, wajib retribusi harus membayar retribusinya yang terutang.

(5) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.

(6) Tata cara penagihan dan penerbitan surat teguran diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 51: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

51

Pasal 111

Bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan retribusi sebagaimana

dimaksud pada pasal 110 ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

BAB XXI

TATA CARA PERUBAHAN TARIF

Pasal 112

(1) Tarif Retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali.

(2) Peninjauan kembali Tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.

(3) Penetapan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan

Bupati.

BAB XXII

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 113

Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar,

dikenakan sanksi administratif berupa bunga 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang

terutang yang tidak atau kurang dibayar.

BAB XXIII

TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN

Pasal 114

(1) Wajib Retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau Pejabat

yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan jelas disertai alasan-

alasan yang jelas.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKRD

diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu

tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

(4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah suatu keadaan

yang terjadi di luar kehendak atau kekuasaan Wajib Retribusi.

(5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar Retribusi dan pelaksanaan

penagihan Retribusi.

Pasal 115

(1) Dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima, Bupati

harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan dengan menerbitkan Surat

Keputusan Keberatan.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk memberikan kepastian hukum

bagi Wajib Retribusi, bahwa keberatan yang diajukan harus diberi keputusan oleh Bupati.

(3) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian,

menolak atau menambah besarnya Retribusi yang terutang.

(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak

memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

Pasal 116

(1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran

Retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan

untuk paling lama 12 (dua belas) bulan.

Page 52: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

52

(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak bulan pelunasan sampai

diterbitkannya SKRDLB.

BAB XXIV

TATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN DAN

PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 117

(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi.

(2) Pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan dengan memperhatikan kemampuan wajib retribusi.

(3) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan oleh Bupati.

BAB XXV

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 118

(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan

pengembalian kepada Bupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, sejak diterimanya permohonan

pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus

memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati tidak

memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian pembayaran Retribusi dianggap

dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang, kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan terlebih dahulu utang Retribusi.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB.

(6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan,

Bupati memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan

pembayaran kelebihan pembayaran Retribusi.

(7) Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XXVI

KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 119

(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahun terhitung

sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di

bidang retribusi.

(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh jika:

a. diterbitkan Surat Teguran; atau

b. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi, baik langsung maupun tidak

langsung.

(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.

(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang Retribusi

dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

(5) Penggakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran

dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.

Page 53: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

53

Pasal 120

(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan

sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Bupati menetapkan Keputusan penghapusan Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan

Bupati. BAB XXVII

PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN

Pasal 121

(1) Bupati berwenang melakukan pemeriksaaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban retribusi daerah dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan.

(2) Wajib Retribusi yang diperiksa wajib :

a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi

dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan Obyek Retribusi yang terutang;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu

dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan/atau

c. memberikan keterangan yang diperlukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan Retribusi diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Bupati.

BAB XXVIII

INSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 122

(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusi dapat diberikan insentif atas dasar

pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pemberian insentif sebagaimana pada ayat (1) ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah.

(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan Peraturan Bupati.

BAB XXIX

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 123

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang

Khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi

Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu di

lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan

dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut

menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau Badan

tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana

Retribusi Daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badan sehubungan dengan

tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

Page 54: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

54

d. memeriksa buku, catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang

Retribusi Daerah;

e. melakukan Penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan,

dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana

di bidang Retribusi Daerah;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat

pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda,

dan/atau dokumen yang dibawa;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau

saksi;

j. menghentikan penyidikan; dan/atau

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang

retribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan

menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik pejabat Polisi

Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang

Hukum Acara Pidana.

BAB XXX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 124

(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan

daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak

3 kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penerimaan Negara.

BAB XXXI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 125

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka :

a. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 3 Tahun 2006 tentang Retribusi Pelayanan

Kesehatan (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2006 Nomor 4, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 118);

b. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 13 Tahun 1998 tentang Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 1998 Nomor 03,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 03) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perubahan

Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 13 Tahun 1998 tentang Retribusi

Pelayanan Persampahan/Kebersihan;

c. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 18 Tahun 2006 tentang Retribusi

Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba

Timur Tahun 2006 Nomor 28, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor

133);

d. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 11 Tahun 1998 tentang Retribusi Pelayanan

Parkir di Tepi Jalan Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 1998 Nomor 01,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 01);

e. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 12 Tahun 1998 tentang Retribusi Pelayanan

Pasar (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 1998 Nomor 02, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 02);dan

Page 55: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

55

f. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 37 Tahun 2000 tentang Retribusi Pengujian

Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2000 Nomor 62,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 45);

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 126

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur.

Ditetapkan di Waingapu

pada tanggal 7 Nopember 2011

BUPATI SUMBA TIMUR,

GIDION MBILIJORA

Diundangkan di Waingapu

pada tanggal 7 Nopember 2011

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SUMBA TIMUR,

UMBU HAMAKONDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2011 NOMOR 215

Page 56: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

56

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR

NOMOR 10 TAHUN 2011

TENTANG

RETRIBUSI JASA UMUM

I. UMUM

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, maka semua Peraturan Daerah yang mengatur retribusi daerah harus

menyesuaikan dengan undang-undang tersebut. Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa

Umum ini akan menjadi pedoman dalam upaya penanganan dan pengelolaan retribusi daerah

guna meningkatkan penerimaan daerah. Retribusi daerah mempunyai peranan penting untuk

mendorong pembangunan daerah, meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka mencapai

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Selain itu dengan Peraturan Daerah ini diharapkan ada

peningkatan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban retribusi.

Pengenaan Retribusi Jasa Umum agar dapat memenuhi asas-asas keadilan, kepastian

hukum, legalitas dan sistem administrasi perpajakan yang memudahkan Wajib Retribusi dalam

membayar retribusi jasa umum, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah

Kabupaten Sumba Timur tentang Retribusi Jasa Umum.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Page 57: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

57

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Page 58: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

58

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Page 59: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

59

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61

Cukup jelas.

Pasal 62

Cukup jelas.

Pasal 63

Cukup jelas.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Cukup jelas.

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69

Cukup jelas.

Pasal 70

Cukup jelas.

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal 72

Cukup jelas.

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal 74

Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76

Cukup jelas.

Page 60: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

60

Pasal 77

Cukup jelas.

Pasal 78

Cukup jelas.

Pasal 79

Cukup jelas.

Pasal 80

Cukup jelas.

Pasal 81

Cukup jelas.

Pasal 82

Cukup jelas.

Pasal 83

Cukup jelas.

Pasal 84

Cukup jelas.

Pasal 85

Cukup jelas.

Pasal 86

Cukup jelas.

Pasal 87

Cukup jelas.

Pasal 88

Cukup jelas.

Pasal 89

Cukup jelas.

Pasal 90

Cukup jelas.

Pasal 91

Cukup jelas.

Pasal 92

Cukup jelas.

Pasal 93

Cukup jelas.

Pasal 94

Cukup jelas.

Pasal 95

Cukup jelas.

Pasal 96

Cukup jelas.

Pasal 97

Cukup jelas.

Pasal 98

Cukup jelas.

Page 61: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

61

Pasal 99

Cukup jelas.

Pasal 100

Cukup jelas.

Pasal 101

Cukup jelas.

Pasal 102

Cukup jelas.

Pasal 103

Cukup jelas.

Pasal 104

Cukup jelas.

Pasal 105

Cukup jelas.

Pasal 106

Cukup jelas.

Pasal 107

Cukup jelas.

Pasal 108

Cukup jelas.

Pasal 109

Cukup jelas.

Pasal 110

Cukup jelas.

Pasal 111

Cukup jelas.

Pasal 112

Cukup jelas.

Pasal 113

Cukup jelas.

Pasal 114

Cukup jelas.

Pasal 115

Cukup jelas.

Pasal 116

Cukup jelas.

Pasal 117

Cukup jelas.

Pasal 118

Cukup jelas.

Pasal 119

Cukup jelas.

Pasal 120

Cukup jelas.

Page 62: PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR ......1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA

62

Pasal 121

Cukup jelas.

Pasal 122

Cukup jelas.

Pasal 123

Cukup jelas.

Pasal 124

Cukup jelas.

Pasal 125

Cukup jelas.

Pasal 126

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 406