bab ii gambaran umum kondisi daerah - website resmi sumba … · 2018. 10. 4. · kabupaten sumba...

172
II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Gambaran umum kondisi wilayah Kabupaten Sumba Barat meliputi gambaran mengenai aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. Kajian ini penting sebagai acuan dalam menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah lima tahun yang akan datang. 2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFIS 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan letak berada pada 9°22’–9°47’ Lintang Selatan dan 119°07’–119°33Bujur Timur, dan memiliki batas–batas administratif pemerintahan : - Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sumba Tengah - Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia - Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sumba Barat Daya - Sebelah utara berbatasan dengan Selat Sumba Luas wilayah Kabupaten Sumba Barat adalah 737,42 Km², dan jika luas wilayah daratan tersebut diakumulasikan dengan luas wilayah laut, maka total wilayah Kabupaten Sumba Barat adalah 1.178,42 Km² (luas daratan 737,42 Km² + luas laut 441 Km²). Wilayah administrasi Kabupaten Sumba Barat memiliki 6 wilayah kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Loli, Kecamatan Kota Waikabubak, Kecamatan Lamboya, Kecamatan Wanukaka, Kecamatan Tana Righu, dan Kecamatan Laboya Barat. Peta administrasi Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada Gambar 2.1. dan luas wilayah untuk masing- masing kecamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Gambaran umum kondisi wilayah Kabupaten Sumba Barat meliputi

gambaran mengenai aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan

masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. Kajian ini

penting sebagai acuan dalam menentukan arah kebijakan dan strategi

pembangunan daerah lima tahun yang akan datang.

2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFIS

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada

di bagian barat Pulau Sumba, dengan letak berada pada 9°22’–9°47’ Lintang

Selatan dan 119°07’–119°33’ Bujur Timur, dan memiliki batas–batas

administratif pemerintahan :

- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sumba Tengah

- Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia

- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sumba Barat Daya

- Sebelah utara berbatasan dengan Selat Sumba

Luas wilayah Kabupaten Sumba Barat adalah 737,42 Km², dan jika luas

wilayah daratan tersebut diakumulasikan dengan luas wilayah laut, maka total

wilayah Kabupaten Sumba Barat adalah 1.178,42 Km² (luas daratan 737,42

Km² + luas laut 441 Km²). Wilayah administrasi Kabupaten Sumba Barat

memiliki 6 wilayah kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Loli, Kecamatan

Kota Waikabubak, Kecamatan Lamboya, Kecamatan Wanukaka, Kecamatan

Tana Righu, dan Kecamatan Laboya Barat. Peta administrasi Kabupaten

Sumba Barat dapat dilihat pada Gambar 2.1. dan luas wilayah untuk masing-

masing kecamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-2

Sumber : Dokumen RTRW kabupaten Sumba Barat Tahun 2012 – 2031

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Sumba Barat

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-3

Tabel 2.1. Luas Wilayah Per Kecamatan

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No. Kecamatan Luas

Wilayah (Ha)

Persentase (%)

1 Lamboya 12.565 17,04

2 Wanukaka 13.368 18,13

3 Laboya Barat 16.123 21,86

4 Loli 13.236 17,95

5 Kota Waikabubak 4.471 6,06

6 Tana Righu 13.979 18,96

Jumlah 73.742 100,00

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2015

Gambar 2. 2 Prosentase Luas Wilayah Per Kecamatan Kabupaten Sumba Barat

2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

A. Posisi Astronomis

Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di

bagian barat Pulau Sumba, dengan letak berada pada 9°22’–9°47’ Lintang

Selatan dan 119°07’–119°33’ Bujur Timur.

B. Posisi Geostrategis

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 179 Tahun 2014 Tentang Rencana

Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Nusa Tenggara

Timur, Kabupaten Sumba Barat menjadi salah satu kawasan perbatasan

laut negara yaitu 3 (tiga) kecamatan yang meliputi Kecamatan Wanukaka,

Kecamatan Lamboya, dan Kecamatan Laboya Barat. Dan secara strategis

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-4

pengembangan, kawasan tersebut telah dilintasi jalan provinsi yang

menghubungkan pesisir selatan Kabupaten Sumba Barat hingga

Kabupaten Sumba Barat Daya. Pada kawasan tersebut selain sebagai

kawasan perbatasan laut negara juga memiliki potensi di sektor kelautan

berupa perikanan dan potensi wisata Pantai serta Budaya berupa kampung

– kampung tradisional arsitektur Sumba yang masih terjaga serta budaya

Pasola yang telah menjadi daya tarik wisatawan hingga mancanegara.

C. Kondisi Wilayah

Berdasarkan Lampiran Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015

Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019, Kabupaten

Sumba Barat merupakan salah satunya.

1. Pedalaman

Berdasarkan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 – 2018,

Kondisi kawasan pedalaman dikembangkan melalui pengembangan

habitat Komunitas Adat Terpencil (KAT) atau lokasi tempat habitat

berada dengan indikator yaitu :

1. Dataran rendah dan atau daerah rawa;

2. Dataran tinggi dan atau daerah pegunungan;

3. Pedalaman dan atau daerah perbatasan;

4. Diatas perahu dan atau pesisir pantai.

Dan Berdasarkan Data Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)

Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2010 - 2014 sesuai

Kabupaten, Lokasi Pemberdayaan, Desa Dan Kecamatan untuk di

Kabupaten Sumba Barat tidak ada.

2. Terpencil

Permasalahan yang menyebabkan suatu wilayah menjadi terisolasi

(terpencil) antara lain :

a. Pengaruh Geografis yang membagi wilayah dalam berbagai

keadaan/kondisi (Pulau, Pesisir, Dataran Rendah ataupun Dataran

Tinggi) dengan pembatas alami seperti Laut, Sungai, Gunung, dan

lain-lain.

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-5

b. Kurangnya Sarana Aksesibilitas yang menghubungkan suatu

wilayah dengan wilayah lain seperti Jalan, Jembatan, Dermaga

atau Bandar Udara.

c. Gangguan Akibat Bencana yang menyebabkan rusaknya Sarana

Aksesibilitas yang telah ada.

d. Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang secara sadar memisahkan

diri dari lingkungan sosial di luar wilayahnya (Self Isolation), serta

menolak intervensi.

Bila didasarkan pada indikator di atas sebagai kawasan terpencil, untuk

Kabupaten Sumba Barat Tidak ada wilayah maupun perkampungan

dikategorikan sebagai pedalaman dan terpencil. Untuk perkampungan

sebagian besar juga telah terhubung akses jalannya hingga jalan

kabupaten.

3. Pesisir

Topografi yang berbukit di Kabupaten Sumba Barat mempengaruhi

masyarakat dalam membentuk suatu komunitas. Beberapa hal yang

nyata terlihat adalah terbentuknya suatu desa dengan luas yang

berbeda. Untuk Wilayah Selatan, di Kecamatan Wanukaka terdapat 6

(enam) desa pesisir, dimana wilayah terluas berada di Desa Baliloku

seluas 23.12 km² dengan panjang garis pantai 7,35 km, sedangkan

wilayah terkecil berada di Desa waemangoma sebesar 6 km² dengan

panjang garis pantai 1 km. Kecamatan Lamboya memiliki 3 (tiga) desa

pesisir yaitu Desa Patiala Bawah, Desa Watu Karere dan Desa

Palamoko, Desa pesisir Patiala Bawah memiliki luasan sebesar 9.89 km²

dengan panjang garis pantai 9 km, sedangkan luas Desa Watu Karere

sebesar 9.36 km² dengan panjang garis pantai hanya 2 km. Desa pesisir

di Kecamatan Laboya Barat yang memiliki luasan paling besar berada di

Desa Wetana dengan luasan 64.12 km² dengan panjang garis pantai 13

km, sedangkan desa yang memiliki luasan terkecil berada di Desa

Harona Kalla sebesar 17.06 km² dengan panjang garis pantai 2,5 km.

Untuk Wilayah Utara, Desa Lokory memiliki luas desa 11,18 km² dengan

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-6

panjang garis pantai 2.83 km. Pada tabel 2.2 di bawah menjelaskan

secara lebih terperinci mengenai nama desa pesisir berserta luas desa

dan panjang garis pantai masing masing desa.

Tabel 2.2. Nama Desa, Panjang Garis Pantai Dan Luas Desa Di Wilayah Pesisir

Kabupaten Sumba Barat

NO KECAMATAN/DESA PANJANG GARIS

PANTAI

LUAS DESA

(km²)

I WANUKAKA 17,45 64,58

1 Hobawawi 2,00 11,00

2 Wei Mangoma 1,00 6,00

3 Rua 2,50 11,27

4 Pahola 2,00 6,92

5 Weihura 2,60 6,27

6 Bali Loku 7,35 23,12

II LAMBOYA 12,00 19,25

7 Patiala Bawa 9,00 9,89

8 Palamoko 1,00

9 Watu Karere 2,00 9,36

III LABOYA BARAT 27,25 161,24

10 Weetana 13,00 64,12

11 Gaura 9,25 61,7

12 Patiala Dete 2,50 18,36

13 Harona Kalla 2,50 17,06

IV TANA RIGHU 2,83 11,18

14 Lokori 2,83 11,18

Jumlah 59,53 256,25

Sumber : Data masing masing desa pesisir, 2013

Kabupaten Sumba Barat mempunyai potensi kelautan dan perikanan

cukup besar untuk dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan

dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan. Tantangan yang

dihadapi adalah belum tersedianya prasarana dan sarana kelautan dan

perikanan seperti prasarana dermaga perikanan, pengawetan,

pengalengan, dan sebagainya yang memadai baik dari segi kualitas

maupun kuantitas. Wilayah pesisir di Kabupaten Sumba Barat terdapat di

3 kecamatan yaitu di Kecamatan Lamboya, Kecamatan Wanukaka dan

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-7

Kecamatan Laboya Barat yang merupakan wilayah kawasan pesisir

selatan dengan luas 421 km² dan panjang pantai ± 56 km yang

berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia. Pengembangan

perikanan budidaya di Kabupaten Sumba Barat dilakukan secara

intensifikasi melalui teknologi budidaya yang disampaikan melalui

pelatihan serta pendampingan di lapangan serta secara ekstensifikasi

melalui perluasan areal budidaya. Untuk pengembangan secara

ekstensifikasi lebih banyak dilaksanakan mengingat luas lahan potensial

bagi usaha budidaya perikanan Kabupaten Sumba Barat masih cukup

tersedia dan yang dimanfaatkan sampai saat ini masih sedikit. Luas

potensial lahan budidaya perikanan Kabupaten Sumba Barat secara

keseluruhan untuk Budidaya Air Tawar dibagi menjadi 2 (dua) jenis lahan

yaitu kolam tanah/terpal luas lahan 195 Ha, KJA seluas 2 Ha. Budidaya

air laut terbagi menjadi budidaya rumput laut seluas 2,205 Ha, budidaya

kerapu/kakap seluas 120 Ha, demikian juga budidaya teripang dan

budidaya lobster yang memiliki luasan 120 Ha. Sedangkan untuk

budidaya air payau meliputi budidaya bandeng dan udang dengan luas

lahan 219 Ha. Pengembangan perikanan budidaya air tawar yang ada di

Kabupaten Sumba Barat terletak di Kecamatan Kota Waikabubak (Desa

Sobarade, Desa Lapale, Desa Tebara), Kecamatan Loli (Desa Ubupede,

Desa Beradolu, Desa Weekarou, Desa Sobawawi, Desa Tana Rara,

Desa Dokakaka), dan Kecamatan Wanokaka (Desa Humupada).

Pengembangan perikanan budidaya air payau terdapat di Kecamatan

Lamboya, Kecamatan Wanukaka dan Kecamatan Laboya Barat.

Sedangkan untuk pengembangan perikanan budidaya laut terletak di

Kecamatan Lamboya (Desa Watu Karere, Desa Patiala Bawa),

Kecamatan Laboya Barat (Desa Patiala Dete, Desa Harona Kalla, Desa

Wetana, Desa Gaura), Kecamatan Wanukaka (Desa Waihura, Desa

Baliloku, Desa Rua, Desa Hobawawi, Desa Pahola) dan Kecamatan

Tana Righu terdapat di Desa Lokory. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di

bawah ini.

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-8

Tabel 2.3. Desa yang Mempunyai Potensi Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2010

No Kecamatan Desa/Kelurahan

Potensi Pengembangan

Perikanan Tangkap

Laut Tawar Payau

1 Laboya Barat Harona Kalla √ √ √ Proses identifikasi

Patiala Dete √ √ √

Gaura √ √ √

Wetana √ √ √ Proses identifikasi

2 Lamboya Watu Karere

√ √ Proses identifikasi

Patiala Bawa √ √ √ √

Sodana √

Weelibo √

Laboya Bawa √

Laboya Dete √

Kabukarudi √

3 Wanukaka Waihura √ √ √ Proses identifikasi

Baliloku √ √ √ Proses identifikasi

Pahola √ √

Rua √ √ √ Proses identifikasi

Hobawawi √ √ √

Hupumada √

Praibakul √

4 Loli Lapale √

Kel. Weekaroku √

Dedekadu √

Beradolu √

Kel. Sobawawi √

Dokaka √

Padira Tana √

Kel. Loda Pare √

Uburaya √

Ubu Pede √

Tanarara √

Baliledo √

5 Kota Waikabubak

Kel. Sobawawi √

Tebara √

Kalimbukuni √

Kel. Kampung Sawah √

Kel. Kampung Baru √

Kel. Komerda √

Kel. Wailiang √

Kel. Padaeweta √

6 Tana Righu Lokory √ √ Proses identifikasi

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-9

No Kecamatan Desa/Kelurahan

Potensi Pengembangan

Perikanan Tangkap

Laut Tawar Payau

Malata

Proses identifikasi

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

Gambar 2. 3 Hasil Perikanan yang ada di Kabupaten Sumba Barat

2.1.1.3. Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Sumba Barat pada umumnya

berbukit-bukit dengan kemiringan lahan Kabupaten Sumba Barat secara

umum didominasi oleh pedataran sampai perbukitan berlereng sedang

dengan kemiringan 0-8% yang tersebar di sebelah selatan, barat, dan

utara yaitu Kecamatan Wanukaka dan Kecamatan Tana Righu; daerah

perbukitan berlereng agak terjal dengan kemiringan 8-25% di sebelah

timur yaitu pada Kecamatan Kota Waikabubak. Sebagian besar

wilayahnya berbukit-bukit dimana 50% luas wilayahnya memiliki

kemiringan 140 – 400%. Topografi yang berbukit-bukit mengakibatkan

tanah rentan terhadap erosi.

Letak ketinggian wilayah Kabupaten Sumba Barat dari permukaan

air laut adalah kurang lebih 0-700 meter, letak ketinggian Kabupaten

Sumba Barat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-10

a. Bagian Utara dan Selatan : merupakan daerah yang bervariasi

mulai 0–550 meter yang merupakan

titik tertinggi. Kecamatan Tana Righu

berada pada ketinggian 0–550 meter,

sedangkan Kecamatan Wanukaka

berada pada 0–450 meter.

b. Bagian Barat : Kecamatan Lamboya dan Kecamatan

Laboya Barat merupakan daerah

dataran dengan ketinggian 0–700

meter.

c. Bagian Timur : Kecamatan Kota Waikabubak,

Kecamatan Loli berada pada

ketinggian 200–600 meter.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Kemiringan Lahan

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No Kecamatan 0 - 8 % 8 - 15 % 15 - 25 % 25 - 45 % > 45 % Total

1 Lamboya 6.511 947 1.361 1.960 1.786 12.565

2 Wanukaka 6.720 1.366 1.934 1.956 1.393 13.368

3 Laboya Barat 9.796 1.613 1.650 1.625 1.439 16.123

4 Loli 8.788 1.312 1.172 1.149 816 13.236

5 Kota Waikabubak 3.002 419 426 413 210 4.471

6 Tana Righu 6.732 521 1.028 2.208 3.490 13.979

Jumlah 41.981 6.177 7.570 9.311 9.135 73.742

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

Tabel 2.5. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No Kecamatan

Klasifikasi Ketinggian (m)

Total 0-100

100-200

200-300

300-400

400-500

500-600

600-700

700-800

1 Lamboya - 6.103 2.103 1.572 1.573 906 307 1 12.565

2 Wanukaka 4.958 5.361 1.858 818 373 - - - 13.368

3 Laboya Barat 4.822 6.496 3.004 1.336 461 4 - - 16.123

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-11

No Kecamatan

Klasifikasi Ketinggian (m)

Total 0-100

100-200

200-300

300-400

400-500

500-600

600-700

700-800

4 Loli 217 217 319 2.485 5.964 3.767 208 60 13.236

5 Kota Waikabubak

- 32 165 563 1.907 1.804 - - 4.471

6 Tana Righu 2.812 2.844 1.333 1.621 2.383 1.984 783 218 13.979

Jumlah 12.809 21.054 8.783 8.394 12.662 8.464 1.297 279 73.742

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

2.1.1.4. Geologi

A. Geologi

Kabupaten Sumba Barat terbentuk dari 6 formasi geologi, yaitu Aluvium

(Qa), Formasi Kaliangga (Qpk), Formasi Kananggar (Tmpk), Formasi

Waikabubak (Tmpw), Formasi Masu (Tpm) dan Formasi Jawila (Tmj).

1. Aluvium (Qa)

Tersusun atas bahan endapan lempung lanau, pasir dan kerikil.

Bahan endapan ini berumur kuarter, kala Halosen. Penyebaran

aluvium ini, dijumpai di Desa Kawangu bagian barat – utara dan

telah dipergunakan untuk persawahan.

2. Formasi Kaliangga

Terendapkan dalam lingkungan laut dangkal. Berdasarkan

kandungan fosilnya, formasi ini diperkirakan berumur kuarter, kala

Plistosen atau lebih muda. Tersusun atas batu gamping terumbu

yang berundak-undak, berwarna putih kekuningan dan berongga,

mengandung koral dan cangkang kerang. Penyebaran formasi ini

terdapat di bagian timur wilayah kabupaten, mulai dari pantai utara

ke selatan, mencapai jarak antara 25–30 km, dengan ketinggian

tempat mencapai 400–500 meter dpl.

3. Formasi Kananggar

Terendapkan dalam lingkungan laut dalam dan diperkirakan berumur

tersier, kala miosen akhir. Formasi ini terdiri dari perselingan batu

pasir, baru pasir tufaan, napal tufaan, tuf dan napal pasiran dengan

sisipan batu gamping. Bagian bawahnya terutama ditempati oleh

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-12

batu pasir tufaan, tuf dan sisipan batu gamping, setempat dijumpai

adanya struktur sedimen yang mencirikan endapan turbudit. Formasi

yang sering dijumpai pecahan batu apung berbutir halus sampai

kasar, sedangkan di bagian atas, disusun oleh batu kapur plagik dan

napal.

4. Formasi Waikabubak

Terendapkan dalam lingkungan laut dangkal, merupakan batu

gamping, batu gamping lempungan, sisipan napal pasiran, dan napal

tufaan. Penyebarannya mendominasi wilayah bagian tengah

Kabupaten Sumba Barat.

5. Formasi Masu

Merupakan produk gunung api, terdiri dari lava dan breksi

bersusunan andesit dan tuf, lava dan breksi bersusunan basal, lava

dan breksi bersusunan anakit dan lava bersusunan rhiolit.

6. Formasi Jawila

Berupa batuan gunung api terdiri dari lava bersusunan andesit dan

breksi gunung api di beberapa tempat ditemukan kayu mengersik.

Tabel 2.6. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Geologi

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No Jenis Geologi Jumlah

(Ha)

1 Kaliangga 9.398

2 Praikajelu 17.434

3 Jawila 240

4 Waihekang 30.062

5 Alluvium and Coastal Deposits 1.653

6 Kananggar 2.761

7 Masu 6.835

8 Watopata 4.783

9 Pamalar 396

10 Intrusive Rocks (Granodiorit) 181

Total 73.742

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

B. Landform

Kabupaten Sumba Barat dikelompokkan dalam 7 grup landform, yaitu :

1. Grup Aluvial (A)

Merupakan landform muda (resen) yang terbentuk dari proses fluvial

(aktivis sungai ), koluvial (gravitasi) atau gabungan dari proses keduanya.

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-13

Penyebaran landform aluvial umumnya di sekitar sungai, dataran aluvial,

pelembahan dan lereng bawah dari perbukitan, seluas 17.159 ha (4,36%).

2. Grup Marin (M)

Landform muda (resen) yang terbentuk oleh proses marin, baik yang

bersifat konstruktif (pengendapan) maupun destruktif (abrasi). Penyebaran

landform marin umumnya di sekitar pantai, seluas 11.159 ha (2,84%).

3. Grup Fluvio-marin

Landform yang terbentuk oleh gabungan dari aktivitas marin dan sungai.

Bahan endapan yang terbentuk merupakan perpaduan karakteristik dari

bahan aluvial dari endapan sungai dan bahan marin dari endapan pantai.

Penyebarannya ditemukan di pantai utara dan selatan terutama di sekitar

sungai besar seluas 348 (0,09%).

4. Grup Karst

Terbentuk dari bahan batu gamping keras dan massif (terumbu karang)

dengan bentukan topografi tidak teratur, terbentuk karena pengangkatan

batu gamping, yang dilanjutkan dengan pelarutan batu gamping.

Penyebaran landform karst mendominasi wilayah Kabupaten Sumba Barat

terutama di bagian tengah sampai kearah pantai seluas 217.081 ha

(55,21%).

5. Grup Tektonik (T)

Terbentuk akibat dari proses tektonik (orogenesis dan epirogenesis),

berupa proses angkatan, lipatan dan atau patahan. Bentukan landform

tersebut ditentukan oleh proses-proses di atas dan sifat litologinya

(struktural). Landform tektonik di Kabupaten Sumba Barat mempunyai

penyebaran di bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Sumba

Tengah terutama di bagian pantai utara dan selatan seluas 73.522 ha

(18,70%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-14

Tabel 2.7. Klasifikasi Landform

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No Simbol Landform Luas (ha)

Prosentase (%)

1 Grup Aluvial (A)

A.13 Dataran aluvial 2.090 0,53

A.14 Dasar lembah 2.104 0,54

A.15 Jalur aliran 6.667 1,70

A.221 Dataran koluvial 6.144 1,56

A.223 Lereng koluvial 154 0,04

2 Grup Marin (M)

M.21 Dataran padang surut pasir 605 0,15

M.41 Karang pinggir 10.554 2,68

3 Grup Fluvio Marin (B)

B.2 Dataran estuarin sepanjang muara 348 0,09

4 Grup Karst (K)

K.11 Permukaan karst plateau 1.268 0,32

K.21 Dataran karst 77.728 19,77

K.24 Poljes dataran karst 19.682 5,01

K.31 Perbukitan karst 114.073 29,01

K.325 Pelembahan perbukitan karst 4.330 1,10

5 Grup Volkan (V)

V.111 Kepundan/kawah 87 0,02

V.132 Aliran lava subresen 2.813 0,72

V.31 Dataran volkan tua 1.074 0,27

V.32 Perbukitan volkan tua 23.641 6,01

V.33 Pegunungan volkan tua 16.988 4,23

V.41 Leher volkan 51 0,01

V.44 Batolit 443 0,11

6 Grup Tektonik (T)

T.111 Dataran tektonik datar 55 0,01

T.112 Dataran tektonik berombak 2.268 0,58

T.113 Dataran tektonik bergelombang 2.870 0,73

T.121 Perbukitan tektonik 32.414 8,24

T.122 Pegunungan tektonik 14.551 3,70

T.3 Bute 707 0,18

T.41 Teras angkatan datar 11.908 3,03

T.42 Teras angkatan berombak 2.664 0,68

T.92 Perbukitan paralel 6.085 1,55

7 Grup Aneka (X)

X.1 Escarpment 28.026 7,13

X.3 Badan air ( sungai, danau, waduk) 745 0,19

X.8 Pulau-pulau 22 0,01

Jumlah 393.159 100

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-15

2.1.1.5. Hidrologi

Keadaan hidrologi mengandung 2 (dua) pengertian tempat dan asal air

berada, yang pertama adalah sumber air permukaan berupa air sungai dan

sumber air tanah berupa sumber mata air atau sumur. Kondisi hidrologi dan

hidrogeologi wilayah Kabupaten Sumba Barat meliputi air tanah terutama

berupa mata air dan air permukaan seperti sungai dan anak-anak sungainya.

Sementara air permukaan yang sebagian besar terdiri atas sungai-sungai,

seperti Sungai Kadengar di Kecamatan Lamboya, Sungai Loku Bakul di

Kecamatan Wanukaka, Sungai Loko Kalada di Kecamatan Loli, dan Sungai

Tabaka Dana di Kota Waikabubak. Berdasarkan kondisi hidrologis dan

kemiringan lahan, maka arus aliran air permukaan dan air tanah di wilayah

Sumba Barat mengalir dari Utara ke Selatan. Di wilayah Kabupaten Sumba

Barat banyak dijumpai mata air, biasanya tempat pemunculan mata air ini

berasal dari dasar lembah atau kaki perbukitan. Sedangkan untuk air tanah

atau mata air meliputi :

a. Mata air Katibaluji di Desa Gaura Kecamatan Laboya Barat;

b. Mata air Laboya di Desa Laboya Bawah Kecamatan Lamboya;

c. Mata air Lapopu di Desa Humupada Kecamatan Wanukaka;

d. Mata air Praijing di Desa kalibukini Kecamatan Kota Waikabubak;

e. Mata air Omba Leghu di Desa Kareka Nduku Kecamatan Tana Righu;

f. Mata air Wangge Desa Lokori Kecamatan Tana Righu; dan

g. Mata air Weekabete di Desa Dokaka Kecamatan Loli.

Penjabaran debit mata air dan karateristik DAS sebagaimana

ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2.8. Debit Pengukuran Potensi Air Permukaan

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No Kecamatan Desa Titik Pengukuran Debit

Pengukuran (m³/detik)

1 Laboya Barat Wetana Polapare 14,33

2 Lamboya Lamboya Bawah Loko Kadengara 0,73

3 Wanukaka Katikuloku B. Lahikaninu/Lokolabarin 9,99

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-16

Tabel 2.9. Karakteristik DAS (Daerah Aliran Sungai), Nama dan Panjang Sungai

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No DAS Luas DAS

(ha) Keliling DAS

(km) Panjang

(km)

1 Loko Polapare 349,3 107,5 -

2 Loko Kadengara 88,2 49 2

3 Loko Bakul - - 1

4 Loko Kalada - - 5

5 Tabaka Dana - - 2,5

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

2.1.1.6. Klimatologi

Iklim merupakan salah satu faktor determinan yang sangat menentukan

tingkat kesesuaian lahan, produktivitas, jenis, dan mutu produk. Seperti halnya

di tempat lain di Indonesia, di Kabupaten Sumba Barat dan Provinsi Nusa

Tenggara Timur hanya dikenal 2 musim yaitu musim kemarau dan musim

hujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasal dari

Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan

musim kemarau. Sebaliknya, pada bulan Desember sampai dengan Maret arus

angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera

Pasifik, sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap

setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan

Oktober-November. Walaupun demikian, mengingat Sumba Barat dan

umumnya NTT dekat dengan Australia, arus angin yang banyak mengandung

uap air dari Asia dan Samudera Pasifik sampai di wilayah Sumba Barat

kandungan uap airnya sudah berkurang yang mengakibatkan hari hujan di

Sumba Barat lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah yang lebih dekat

dengan Asia. Hal ini menjadikan Sumba Barat sebagai wilayah yang tergolong

kering dimana hanya 4 bulan (Januari sampai dengan Maret, dan Desember)

yang keadaannya relatif basah dan 8 bulan sisanya relatif kering. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-17

Tabel 2.10. Curah Hujan

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2014

No Bulan Curah Hujan (Milimeter)

Harian Hujan (Hari)

1 Januari 2.222 84

2 Pebruari 1.455 51

3 Maret 930 37

4 April 122 51

5 Mei 239 26

6 Juni 122 16

7 Juli 177 11

8 Agustus 127 4

9 September 10 1

10 Oktober - 6

11 Nopember 328 66

12 Desember 793 81

Jumlah 6.525 434

Sumber : Kabupaten Sumba Barat dalam Angka Tahun 2015

2.1.1.7. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Sumba Barat terdiri dari penggunaan

lahan hutan, tegalan, padang rumput, permukiman, sawah tadah hujan, semak

belukar, kebun, danau, sawah irigasi dan rawa. Pengunaan lahan di Kabupaten

Sumba Barat didominasi oleh kawasan tidak terbangun berupa kawasan semak

belukar seluas 29.806,7 Ha. Sedangkan kawasan terbangun berupa

permukiman seluas 376,4 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2.11. Pemanfaatan Ruang (Land Use)

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

No Kecamatan Hutan Tegalan Padaang Rumput

Permukiman Sawah Tadah Hujan

Belukar Kebun Danau Sawah Irigasi

Rawa Total

1 Lamboya 1.554,6 195,3 3.186,0 35,9 697,9 5.099,4 814,2 24,7 907,0 49,9 12.565,0

2 Wanukaka 1.286,1 344,3 3.541,3 44,5 1.740,6 5.266,9 1.124,0 20,3 - - 13.368,0

3 Laboya Barat

3.153,9 195,2 2.153,0 6,1 457,5 9.366,8 489,6 2,8 298,0 - 16.123,0

4 Loli 852,2 665,4 4.249,9 63,9 1.549,0 5.306,8 478,8 0,6 69,4 - 13.236,0

5 Kota Waikabubak

318,8 108,2 1.976,8 130,9 951,8 740,1 243,2 1,0 - - 4.471,0

6 Tana Righu 500,6 1.470,2 7.193,7 95,0 146,9 4.026,6 545,9 - - - 13.979,0

Total 7.666,2 2.978,5 22.300,8 376,4 5.543,9 29.806,7 3.695,7 49,5 12.74,4 49,9 73.742,0

Sumber : RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2031

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-18

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Sebagaimana yang telah dijabarkan dalam rencana umum

pengembangan wilayah tertuang dalam Rencana Tata Ruang wilayah

Kabupaten Sumba Barat serta didasarkan pada karakteristik wilayahnya,

Kabupaten Sumba Barat diarahkan menjadi 5 pusat pertumbuhan yaitu :

1. PKWp di Perkotaan Waikabubak.

2. PKLp di Perkotaan Kabukarudi.

3. PPK di Perkotaan Dokakakaka, Perkotaan Gaura, Perkotaan Taramanu,

Perkotaan Malata dan Perkotaan Kareka Nduku.

4. PPL di Desa Tana Rara, Desa Watu Karere, Desa Mamodu, Desa

Patiala Dete dan Desa Wee Patola

Dari Sisi Wilayah Pengembangan, wilayah utara berpotensi untuk

pengembangan jalur distribusi barang dari laut melalui pengembangan

Dermaga di Lokory Kecamatan Tanarighu serta pengembangan peternakan

dan perkebunan, di bagian tengah sebagai pusat pelayanan ibukota Kabupaten

berupa pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa serta sumber pangan

dengan mempertahankan lahan pertanian basah yang ada di perkotaan

Waikabubak. dibagian selatan memiliki potensi pengembangan di sektor

perikanan, pariwisata , perkebunan, peternakan dan budaya. Adanya potensi

untuk pengembangan sentra perikanan tangkap di Kecamatan Wanukaka,

terdapat beberapa kampung adat dan atraksi pasola yang menjadi daya tarik

wisatawan dan sudah menarik wisatawan mancanegara. Di wilayah pesisir

selatan Kabupaten Sumba Barat juga terdapat resort Nihiwatu yang menjadi

primadona dan berkelas internasional sudah terkenal keseluruh penjuru dunia.

A. KAWASAN LINDUNG

Penentuan kawasan hutan lindung dapat mengacu kepada cara

Keputusan Menteri Pertanian No. 183/KPTS/UM/II/1980 dimana unsur-unsur

yang digunakan adalah keadaan lereng, jenis tanah dan intensitas curah hujan.

Penetapan kawasan hutan lindung didasarkan pada Keputusan Presiden

No.32 Tahun 1990. Kriteria yang digunakan adalah :

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-19

Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng lapangan, jenis tanah, curah

hujan yang melebihi nilai skor 175;

Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40% atau lebih; dan

Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian di atas permukaan laut

1.500 m atau lebih.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka di Kabupaten Sumba Barat dapat

diidentifikasi kesesuaian lahan untuk kawasan hutan lindung seluas 2.754,48

Ha meliputi :

Kawasan Hutan Poronumbu seluas 1.154,48 Ha yang tersebar di

Kecamatan Tana Righu (Desa Wanukaka dan Desa Bondo Tera) dan

Kecamatan Loli (Desa Dokaka dan Desa Ubu Raya)

Kawasan Hutan Pola Pare Cako seluas 1.400 Ha yang tersebar di di

Kecamatan Laboya Barat Desa Weetana dan Desa Gaura.

Hutan Kabota seluas kurang lebih 200 Ha tersebar di Desa Ringu Rara

di Kecamatan Lamboya dan Desa Rua di Kecamatan Wanukaka.

1. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan

Bawahannya

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya

di Kabupaten Sumba Barat terdiri dari kawasan resapan air. Kawasan

Resapan air adalah daerah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk

resapan air hujan, sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer)

yang berguna sebagai sumber air. Kawasan resapan air di Kabupaten

Sumba Barat seluas kurang lebih 6.249,9 Ha yang tersebar di seluruh

kecamatan.

2. Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan yang berfungsi untuk melindungi kelestarian suatu manfaat atau

suatu fungsi tertentu, baik yang merupakan bentukan alami maupun

buatan. Sebagaimana dimaksud Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990

tentang Pengelolaan Kawasan Lindung Pasal 5, kawasan perlindungan

setempat terdiri dari sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan danau

dan kawasan sekitar mata air.

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-20

3. Kawasan Sempadan Pantai

Kawasan sempadan pantai adalah kawasan sepanjang pantai yang

mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi

pantai. Luas kawasan sempadan pantai direncanakan seluas kurang lebih

625,45 Ha. Kawasan sempadan pantai terletak di sepanjang pantai yaitu

sepanjang pantai utara dan pantai selatan. Kecamatan yang memiliki

sempadan pantai terdapat di 4 kecamatan antara lain Kecamatan Laboya

Barat, Kecamatan Lamboya, Kecamatan Wanukaka dan Kecamatan Tana

Righu. Sempadan pantai sekurang-kurangnya adalah 100 m dari titik

tertinggi muka air ke arah darat.

Pada kawasan lindung setempat sempadan pantai ini terdapat fungsi

budidaya seperti perikanan, pariwisata, permukiman dan tambak. Guna

menjaga kawasan sekitar pantai dari kerusakan lingkungan dan kerusakan

ekosistem pantai dari kegiatan yang menganggu kelestarian fungsi pantai

dan juga untuk mengatisipasi gelombang pasang dan bahaya tsunami.

Sehingga dilakukan pembatasan perluasan kegiatan pada kawasan yang

telah ditetapkan sebagai kawasan perlindungan setempat.

4. Kawasan Sempadan Sungai

Sebagaimana dimaksud Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990

tentang Pengelolaan Kawasan Lindung Pasal 15, perlindungan terhadap

sempadan sungai dilakukan untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia

yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik

pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.

5. Kawasan Sekitar Danau Atau Waduk

Kawasan sekitar danau atau waduk dilakukan untuk melindungi dari

kegiatan budidaya yang dapat menganggu kelestarian danau. Kriteria

kawasan sekitar danau adalah daratan sepanjang tepian danau yang lebar

proporsional dengan bentuk dan kondisi danau dengan jarak 50-100 m.

Perlindungan terhadap kawasan sekitar danau dari kegiatan budidaya yang

dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya. Di

Kabupaten Sumba Barat terdapat danau yang berperan menyimpan air,

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-21

menjaga keseimbangan lingkungan selain itu juga sangat potensial sebagai

obyek wisata. Luas kawasan perlindungan danau direncanakan seluas

kurang lebih 112,09 Ha dan tersebar di Kecamatan Lamboya, Kecamatan

Wanukaka dan Kecamatan Laboya Barat.

6. Kawasan Sekitar Mata Air

Kawasan sekitar mata air, didefinisikan sebagai kawasan di sekeliling mata

air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian

fungsi mata air Kawasan ini kurang lebih berjari-jari 200 m dari mata air.

Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk

melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air

dan kondisi fisik kawasan sekitarnya. Rencana pengembangan kawasan

sempadan mata air seluas kurang lebih 37,5 Ha. Kawasan mata air di

Kabupaten Sumba Barat meliputi :

1) Mata air Katibaluji di Desa Gaura Kecamatan Laboya Barat;

2) Mata air Laboya di Desa Laboya Bawa Kecamatan Lamboya;

3) Mata air Kabukarudi di Desa Kabukaru Kecamatan Lamboya;

4) Mata air Weelibo di Desa Weelibo Kecamatan Lamboya;

5) Mata air Lapopu di Desa Hupumada Kecamatan Wanukaka;

6) Mata air Maulauky di Desa Praibakul Kecamatan Wanukaka;

7) Mata air Lokoroda di Desa Kalibukini Kecamatan Kota Waikabubak;

8) Mata air Wee Pakoda di Desa Kodaka Kecamatan Kota Waikabubak;

9) Mata air Umbalingho di Desa Kareka Nduku Kecamatan Tana Righu;

10) Mata air Wangge Desa Lokory Kecamatan Tana Righu;

11) Mata air Weekabete di Desa Dokakakaka Kecamatan Loli;

12) Mata air Tramos di Desa Baliledo Kecamatan Loli; dan

13) Mata air Weekanuru di Desa Weekarou Kecamatan Loli.

7. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

Daerah yang termasuk dalam jenis kawasan suaka alam dan cagar budaya

adalah kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan

lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut, cagar alam dan

cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional dan

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-22

taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman

wisata alam laut, dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

Secara garis besar tidak semua kawasan tersebut terdapat di Kabupaten

Sumba Barat akan tetapi perlu penelitian lebih lanjut untuk mencari

kawasan yang sesuai dengan kriterianya. Pada saat ini di Kabupaten

Sumba Barat terdapat kawasan lindung taman nasional, taman nasional

laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

8. Kawasan Konservasi Perairan Nasional Laut

Laut Sawu merupakan pecandangan kawasan konservasi perairan nasional

laut. Pada dasarnya Laut Sawu akan menguntungkan bagi masyarakat

karena dapat menjamin produksi ikan di Laut Sawu. Nelayan tidak dilarang

menangkap ikan di Laut Sawu, tapi diatur cara, waktu dan tempat

penangkapannya.

Yang harus diperhatikan dalam Laut Sawu ini harus dibuat daerah

perlindungan ikan. Daerah perlindungan ikan ini seperti bank ikan. Dengan

adanya bank ikan tersebut, ikan akan tumbuh dan berkembang dengan

baik dan persediaan ikan akan terjaga. Jika Laut Sawu ini berhasil maka

kegiatan ekonomi masyarakat secara keseluruhanpun dapat berkembang

dengan sendirinya.

Penangkapan ikan akan terus berlangsung baik, dan kegiatan budidaya

dapat dilakukan. Usaha wisata bahari akan menggerakkan sektor

penginapan, transportasi, perdagangan dan lain‐lain. Dari situ kita akan

bisa mengambil keuntungan dengan menyediakan kebutuhan turis asing

tesebut. Secara tidak langsung akan menguntungkan masyarakat dan

daerah kita secara keseluruhan.

Laut Sawu akan menguntungkan masyarakat sebab pemerintah pasti

memikirkan nasib nelayan. Pemerintah hanya berupaya membuat aturan

yang menguntungkan bagi semua pihak dan tidak merugikan masyarakat.

Laut Sawu ini baik untuk masa mendatang, tapi yang paling penting adalah

dukungan dari semua pihak.

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-23

Pencadangan kawasan konservasi perairan Taman Nasional Laut Sawu

berada di perairan sebelah utara di Kabupaten Sumba Barat.

9. Kawasan Taman Nasional

Penetapan suatu wilayah sebagai taman nasional, taman hutan raya dan

taman wisata alam adalah berupa kawasan berhutan atau bervegetasi tetap

yang memiliki tumbuhan dan satwa beraneka ragam, memiliki arsitektur

bentang alam yang baik dan memiliki akses untuk keperluan pariwisata

dengan lokasi yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah. Kawasan

taman nasional Hutan seluas kurang lebih 87.984 Ha dan sebagian

wilayahnnya melintasi Kabupaten Sumba Barat dengan luas kurang lebih

1.870 Ha yang terdapat di Kecamatan Kota Waikabubak dan Kecamatan

Wanukaka. Perlindungan untuk taman nasional adalah dengan :

Melindungi ekosistem baik flora maupun fauna yang terdapat dalam

kawasan suaka alam, taman hutan raya dan taman nasional;

Menambah dan memelihara keanekaragaman flora dan fauna;

Pembangunan pos-pos keamanan di sekitar kawasan cagar alam yang

berfungsi menjaga keamanan kawasan cagar alam; dan

Mempertahankan keberadaannya dan menjaga kelestarian taman

nasional.

10. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan adalah kawasan dimana

lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun

bentukan geologi alami yang khas berada. Kriteria yang digunakan adalah

tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi, situs

purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu yang mempunyai

manfaat tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Berdasarkan

kriteria tersebut maka kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan yang

dapat dikembangkan di Kabupaten Sumba Barat adalah perkampungan

tradisional (desa-desa yang banyak memiliki rumah adat/rumah tradisional)

yang tersebar di beberapa kecamatan, meliputi :

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-24

a. Kampung adat Sodana, dan kampung adat Malisu di Kecamatan

Lamboya;

b. Kampung adat Prai Golli, kampung adat Waikawolu, kampung adat

Waiwuli, kampung adat Wai Galli, kampung adat Kadoku, kampung adat

Waiwuang, dan kampung adat Ubu Bewi di Kecamatan Wanukaka;

c. Kampung adat Tarung, kampung adat Weetabar, kampung adat Bodo

Ede kampung adat Wee Kalowo kampung adat Gelle Koko dan kampung

adat Tabera di Kecamatan Loli;

d. Kampung adat Paleti Lolu, kampung adat Tambelar, kampung adat

Praijing, kampung adat Prairame kampung adat Bondo Maroto dan

kampung adat Gollu di Kecamatan Kota Waikabubak; dan

e. Kampung adat Omba Rade dan kampung adat Dikita di Kecamatan Tana

Righu.

Pelestarian kawasan cagar budaya dilakukan dengan:

Melestarikan budaya masyarakat setempat dalam satu kesatuan dengan

kehidupan masyarakat; dan

Melaksanakan kerjasama antar wilayah dalam penanganan cagar

budaya.

B. KAWASAN BUDIDAYA

1. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman adalah kawasan di luar kawasan kawasan lindung

yang diperlukan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian

yang berada di daerah perkotaan atau daerah perdesaan. Kriteria kawasan

permukiman adalah kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk

permukiman yang aman dari bahaya bencana alam, sehat, dan mempunyai

akses untuk kesempatan berusaha, serta kawasan yang apabila digunakan

untuk permukiman dapat membedakan manfaat : meningkatkan

ketersediaan permukiman dan mendayagunakan fasilitas yang ada di

sekitarnya, tidak mengganggu fungsi lindung, tidak mengganggu upaya-

upaya kelestarian sumber daya alam, meningkatkan pendapatan

masyarakat, kesempatan kerja, mendorong perkembangan masyarakat.

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-25

Untuk prosentase kawasan permukiman yaitu seluas 376,4 Ha dari

keseluruhan luas wilayah yang tersebar di seluruh kecamatan di wilayah

Kabupaten Sumba Barat.

2. Permukiman Perdesaan

Kawasan permukiman perdesaan adalah suatu kawasan untuk permukiman

yang pada lokasi sekitarnya masih didominasi oleh lahan pertanian,

tegalan, perkebunan. Kawasan permukiman perdesaan ini, prosentasenya

lebih kecil daripada permukiman kota. Pada kawasan ini peningkatan

kegiatannya diarahkan untuk permukiman dengan fasilitas penunjangnya,

dan terdapat kawasan pertanian untuk kegiatan usaha.

3. Permukiman Perkotaan

Kawasan permukiman perkotaan adalah kawasan yang digunakan untuk

kegiatan permukiman dengan kegiatan utamanya non pertanian (dominasi

kegiatannya bersifat kekotaan) dan umumnya ditunjang oleh sarana dan

prasarana transportasi yang memadai, fasilitas peribadatan, perdagangan

dan jasa, perkantoran dan pemerintahan.

4. Kawasan Pertanian

Kawasan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Sumba Barat terdiri dari

kawasan tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi

kayu dan ubi jalar. Untuk luasan lahan pertanian paling besar yaitu

pekarangan sebesar 10.825 ha. Kawasan pertanian di Kabupaten Sumba

Barat ini memiliki prosentase 32 % dari luas wilayah keseluruhan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.12. Luas Lahan PersawahanKabupaten Sumba Barat

Tahun 2009

No Jenis

Kawasan Luas (ha)

Presentase (%)

1 Irigasi 2.431 4

2 Tadah Hujan 4.829 7

3 Pekarangan 10.825 17

4 Ladang/huma 2.975 4

Jumlah 21.060 32

Sumber : Sumba Barat Dalam Angka 2010

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-26

5. Kawasan Perkebunan

Kawasan perkebunan yang dominan di Kabupaten Sumba Barat adalah

perkebunan pinang yang terdapat hampir di semua wilayah karena

memang kondisi alam dan tanahnya sangat sesuai untuk jenis tanaman ini.

Jenis perkebunan yang lain yang terdapat di Kabupaten Sumba Barat ini

yaitu perkebunan jambu mente, kelapa, kopi, coklat/kakao, cengkeh, sirih

dan jarak pagar.

6. Kawasan Industri

Jenis industri yang berkembang di Kabupaten Sumba Barat lokasinya

tersebar di wilayah kecamatan. Untuk jenis industri yang ada di Kabupaten

Sumba Barat ini meliputi : industri tenun yang terdapat di Desa Ruwa,

Kecamatan Wanukaka, industri pengolahan biji jarak di Desa Dokaka,

Kecamatan Loli dan industri minyak kelapa di Desa Weihura, Kecamatan

Loli.

7. Kawasan Perikanan

Potensi perikanan di Kabupaten Sumba Barat cukup menjanjikan

mengingat wilayah ini dikelilingi oleh kawasan laut yang menyimpan

sumber daya perairan yang melimpah. Kawasan perikanan di wilayah

Kabupaten Sumba Barat ini meliputi perikanan budidaya air tawar,

perikanan budidaya payau dan perikanan budidaya laut. Kecamatan

Wanukaka maupun Kecamatan Lamboya yang merupakan kecamatan

yang sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan

tradisional. Untuk wilayah pesisir bagian selatan mayoritas komoditas yang

dihasilkan merupakan produksi perikanan laut yaitu ikan tongkol, ikan

merah dan ikan kerapu.

8. Kawasan Peternakan

Potensi peternakan Kabupaten Sumba Barat sesuai dengan kondisi dan

potensi daerah yaitu ternak besar yang meliputi sapi, kerbau, kuda, dan

ternak kecil. Sedangkan untuk potensi ternak unggas meliputi ayam

kampung, ayam petelur dan itik manila. Kecamatan-kecamatan yang ada di

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-27

Kabupaten Sumba Barat mempunyai potensi untuk pengembangan

kawasan peternakan.

9. Kawasan Pariwisata

Kabupaten Sumba Barat memiliki daya tarik wisata yang beragam baik

daya tarik wisata alam, wisata budaya dan minat khusus. kombinasi antara

daya tarik tersebut pantas diperhitungkan oleh wisatawan sebagai destinasi

wisata yang menawarkan perbedaan suasana. Obyek wisata yang ada di

Kabupaten Sumba Barat adalah sebagai berikut :

A. Wisata Alam

1. Pantai Rua

Terletak di Desa Rua, Kecamatan Wanukaka ± 27 km dari Kota

Waikabubak. Daya tarik wisata Pantai Rua ini menawarkan panorama

pantai berpasir putih dengan didukung pesona budaya perkampungan

nelayan dan aktivitasnya yang konvensional. Pantai ini berlokasi tidak

jauh dari pusat kota, oleh karena itu bisa menjadi pilihan bagi wisatawan

yang ingin menikmati keindahan alam yang masih alami dan belum

terjamah. Keunikan dari pantai ini yaitu mempunyai hamparan batu

karang di tepian pantai yang terangkat ke permukaan.

2. Pantai Nihi Watu

Terletak di Desa Rua, Kecamatan Wanukaka ± 30 km dari Kota

Waikabubak. Daya tarik wisata Pantai Nihi Watu ini menjadi destinasi

bagi wisatawan yang secara eksklusif ingin menikmati panorama pantai

tropis yang lekat dengan sentuhan budaya lokal. Keindahan pantai ini

dengan segala aktivitas yang dapat dilakukan serta amenitas penunjang

didesain khusus untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan,

sehingga ampu menjaga privasi wisatawan. Pantai ini juga menjadi satu-

satunya pantai yang mempunyai resort dan menjadi destinasi wisata

yang memberikan pelayanan secara eksklusif bagi wisatawan yang

mencari privasi. Memiliki pesona yang eksotik, wisatawan juga dapat

melakukan aktivitas air seperti memancing, menyelam, berselancar,

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-28

berperahu dan ber-snorkling (mengapung di permukaan), dan wisatawan

juga dapat melakukan kegiatan relaksasi berupa spa dan yoga.

3. Pantai Pahiwi

Terletak di Desa Waihura, Kecamatan Wanukaka ± 32 km dari Kota

Waikabubak. Keindahan pantai ini terletak pada bentangan pantai yang

landai diantara 2 daratan yang menjorok di kanan kiri sehingga terlihat

bagai banteng yang melindungi pantai dari gelombang yang besar, dan

hal ini memberikan nilai keunikan tersendiri. Keragaman daya tarik

pantainya dengan panorama yang indah dan ekosistem pesisir yang

masih terjaga keseimbangannya, serta hamparan pasir hitam yang

halus.

4. Pantai Lai Ilang

Terletak di Desa Bali Loku, Kecamatan Wanukaka ± 22 km dari Kota

Waikabubak. Kondisi pantai dengan kombinasi karang, tebing dan teluk,

pasir putih dan hutannya yang masih alami dan memberikan nilai

keunkan tersendiri sehingga terlihat bagai benteng yang melindungi

pantai dari gelombang yang besar. terdapat juga gua Marapu yang

penuh dengan ornament yang sangat unik yang dihiasi dengan stalaktit.

Keragaman daya tarik yang lainnya yaitu panorama yang indah dan

ekosistem pesisir yang masih terjaga keseimbangannya, serta hamparan

pasir hitam yang halus menambah keeksotikan pantai tersebut.

B. Wisata Budaya

1. Kampung Adat Prai Ijing

Terletak di Kecamatan Kota Waikabubak ± 1 km dari pusat Kota

Waikabubak. Situs kampung adat yang juga menjadi daya tarik wisata

kampung adat. Kehidupan yang kental dengan budaya tetap menjadi

daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin mendokumentasikannya.

Arsitektur atau bentuk rumah dengan desain yang unit terdiri dari 3

bagian dan kehidupan masyarakatnya masih alami. Kondisi lingkungan

budaya masih sangat terjaga dan belum ada penataan kawasan daya

tarik wisata.

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-29

2. Kampung Adat Tambelar dan Paleti Lolu

Terletak di Desa Kalembu Kuni, Kecamatan Kota Waikabubak, ± 1 km

dari pusat Kota Waikabubak. Situs kampung adat ini berada di atas bukit

dengan kehidupan masyarakatnya yang masih kental dengan budaya.

Bentuk rumah dengan desain yang unit terdiri dari 3 bagian. Ritual

adatnya berupa upacara kematian dan Wulla Podu atau bulan pemali

pada bulan November. Kondisi lingkungan budaya masih sangat terjaga

dan belum ada penataan kawasan daya tarik wisata.

3. Kampung Adat Bondomaroto

Terletak di Desa Kalembu Kuni, Kecamatan Kota Waikabubak ± 3 km

dari Pusat Kota Waikabubak. Situs kampung adat ini berada di atas bukit

karst yang menjadi daya tarik wisatawan, memiliki nilai budaya dan

sejarah yang menarik untuk didokumentasikan dan dilestarikan. Pada

saat masuk kawasan perkampungan wisatawan mendapatkan atraksi

yang menantang yaitu mendaki bukit sampai akhirnya pada pusat

perkampungan dengan kehidupan yang tradisional. Keragaman daya

tarik yang ada antara lain bentuk rumah dengan desain yang unit terdiri

dari 3 bagian, ritual adat yaitu upacara kematian dan Wulla Podu atau

bulan pemali pada bulan November, serta atraksi menenun para wanita

di kampung adat. Kondisi lingkungan budaya masih sangat terjaga,

penataan ruang untuk daya tarik wisatanya sudah tersedia berupa jalan

di dalam kampung dan fasilitas pendukung wisata bagi para wisatawan.

4. Kampung Adat Gollu

Terletak di Kecamatan Kota Waikabubak ± 1 km dari Kota Waikabubak.

Daya tarik wisata yang disuguhkan yaitu rumah adat yang merupakan

rumah utama dari setiap suku. Upacara puncak Wulla Podu diwarnai

dengan berbagai tarian adat yang ditarikan seharian penuh, dari pagi

hingga petang. Semua tarian itu hanya bias disaksikan sekali dalam

setahun. Selain diiringi dengan bunyi-bunyian, para rato (tetua adat) juga

silih berganti melantunkan syair-syair adat yang ditujukan pada Tuhan

YME.

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-30

5. Kampung Adat Tarung

Terletak di Desa Soba Wawi, Kecamatan Loli ± 1 km dari Kota

Waikabubak. Merupakan suatu situs budaya yang masih terjaga keaslian

tatanan rumah adat yang terdiri dari 12 unit dan kehidupan

masyarakatnya yang lekat dengan budaya Marapu walaupun lokasinya

berada sekitar pusat kota. Berkunjung ke Kampung Adat Tarung menjadi

pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati kehidupan tradisional di

pusat Kota Waikabubak. Keragaman daya tarik yang ada antara lain

bentuk rumah dengan desain yang unik terdiri dari 3 bagian, ritual adat

yaitu upacara kematian dan Wulla Podu atau bulan yang dikeramatkan,

atraksi menenun yang merupakan kegiatan wisata, serta produk hasil

tenun yang hanya dijual ke wsiatawan yang datang berkunjung. Kondisi

lingkungan budaya masih sangat terjaga dengan penataa ruang untuk

daya tarik wisata berupa jalan di dalam kampung sudah tersedia.

6. Kampung Adat Wee Kalowo

Terletak di Kecamatan Loli ± 12 km dari pusat Kota Waikabubak. Situs

kampung adat yang berada di atas bukit karst menjadi daya tarik

tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Lokasinya yang berada di

atas bukit memiliki nilai budaya dan sejarah yang menarik untuk

didokumentasikan dan dilestarikan. Pada saat masuk kawasan

perkampungan wisatawan mendapatkan atraksi yang menantang yaitu

mendaki bukit hingga akhirnya sampai pada pusat perkampungan

dengan kehidupan yang tradisional. Keunikan yang dipunyai oleh

kampung adat ini adalah meskipun terletak di sekitar pusat kota tetapi

keasliannya masih terjaga. Keragaman daya tariknya antara lain bentuk

rumah dengan desain yang unik terdiri dari 3 bagian, ritual adat yaitu

upacara kematian dan Wulla Podu atau bulan yang dikeramatkan, atraksi

menenun dan produk tenun yang hanya dijual ke wisatawan yang

berkunjung. Kondisi lingkungan budaya masih sangat terjaga. Penataan

ruang sebagai daya tarik wisata seperti jalan di dalam kampung telah

tersedia.

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-31

7. Kampung Adat Waitabar

Terletak Desa Soba Wari, Kecamatan Loli ± 1 km dari pusat Kota

Waikabubak. Situs kampung adat ini memiliki daya tarik yang sama

dengan kampung adat Tarung karena kampung adat ini merupakan

rangkaian dari kampung adat Tarung. Setelah berkunjung ke kampung

adat tarung, wisatawan dapat langsung menikmati pesona budaya di

kampung adat Waitabar beserta kehidupan di dalamnya yang masih

tradisional. Keunikan tersendiri kampung yaitu terletak di pusat kota

dengan keaslian yang masih terjaga sampai sekarang. Keragaman daya

tariknya antara lain bentuk rumah dengan desain yang unik terdiri dari 3

bagian, ritual adat yaitu upacara kematian dan Wulla Podu atau bulan

yang dikeramatkan, atraksi menenun dan produk hasil tenun yang hanya

dijual ke wisatawan yang berkunjung. Kondisi lingkungan budaya masih

sangat terjaga.

8. Kampung Adat Gelle Koko

Terletak di Kecamatan Loli ± 8 km dari pusat Kota Waikabubak. Situs

kampung adat ini memiliki daya tarik yang sama dengan kampung adat

yang lainnya karena kampung adat ini wisatawan yang berkunjung dapat

langsung menikmati pesona budaya beserta kehidupan di dalamnya

yang masih tradisional. Keunikan tersendiri kampung adat ini yaitu

terletak di sekitar pusat pusat kota dengan keaslian yang masih terjaga

hingga sekarang. Keragaman daya tariknya antara lain bentuk rumah

dengan desain unik terdiri dari 3 bagian, ritual adat yaitu upacara

kematian dan Wulla Podu atau bulan yang dikeramatkan, atraksi

menenun dan produk hasil tenun yang hanya dijual ke wisatawan yang

berkunjung. Kondisi lingkungan budaya masih sangat terjaga.

Keragaman daya tariknya antara lain bentuk rumah dengan desain yang

unik terdiri dari tiga bagian, batu kubur megalitik yang unik dan langka,

dan keramahan masyarakat dalam menyambut wisatawan memberikan

kepuasan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-32

9. Kampung Adat Tabera

Terletak di Desa Dokaka, Kecamatan Loli ± 7 km dari pusat Kota

Waikabubak. Situs kampung adat ini memiliki kearifan lokal yang sangat

luar biasa, yaitu bila dibandingkan dengan kampung adat yang lain

kampung adat Tabera memiliki rato atau kepala suku dimana beliau

mempunyai keputusan acara Wulla Podu atau menentukan hari baik

yang tidak dimiliki oleh kampung adat lainnya, setelah diresmikan oleh

rato tersebut maka di mulailah acara ritual tahunan. Keunikan tersendiri

kampung adat ini yaitu posisi letak desa yang sangat tertata dan berada

di atas bukit untuk menghindari serangan musuh. Keragaman daya

tariknya antara lain bentuk rumah dengan desain unik terdiri dari 3

bagian, ritual adat yaitu upacara kematian dan Wulla Podu atau bulan

yang dikeramatkan, atraksi menenun dan produk hasil tenun yang hanya

dijual ke wisatawan yang berkunjung. Kondisi lingkungan budaya masih

sangat terjaga.

10. Kampung Adat Bodo Ede

Terletak di Kecamatan Loli ± 12 km dari pusat Kota Waikabubak. Situs

kampung adat ini masih tergolong masih asli dengan keunikan yang

disuguhkan berupa batu kubur megalitik yang bernilai budaya tinggi dan

keunikan ini tidak ditemukan di kampung adat lainnya. Keragaman daya

tariknya antara lain bentuk rumah dengan desain unik terdiri dari 3

bagian, atraksi menenun dan produk hasil tenun yang hanya dijual ke

wisatawan yang berkunjung. Kondisi lingkungan budaya masih sangat

terjaga.

11. Kampung Adat Prai Golli

Terletak di Desa Wai Hura, Kecamatan Wanukaka ± 23 km dari Kota

Waikabubak. Kampung adat ini merupakan rangkaian dari kampung

adat Waikawolu dan Waiwuli yang keseluruhan berjumlah 8 rumah.

Dengan sedikit menuruni beberapa anak tangga dari kampung

Waikawolu dan Waiwuli, wisatawan dapat langsung menikmati pesona

budaya yang tidak didapatkan di dua kampung sebelumnya yaitu

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-33

berupa batu kubur megalitik di tengah kampung yang diperkirakan

sudah berumur ratusan tahun dan masih terjaga keasliannya hingga

sekarang. Batu kubur tersebut diyakini oleh masyarakat setempat

sebagai tempat yang dikeramatkan dan temapt dilaksanakannya

puncak ritual Wulla Podu. Kondisi lingkungan alam dan budaya masih

seimbang.

12. Kampung Adat Waikawolu dan Kampung Waiwuli

Terletak di Desa Wai Hura, Kecamatan Wanukaka ± 23 km dari Kota

Waikabubak. Kampung adat ini berlokasi pada tempat yang sama

sehingga keduanya merupakan kesatuan kampung adat tanpa adanya

pemisah khusus secara fisik. Kedua kampung adat tersebut memiliki

daya tarik budaya yang terletak pada bentuk rumah dengan gaya

arsitektur local yang masih terjaga keasliannya sampai sekarang dan

kehidupan masyarakatnya yang serba tradisional, semuanya menarik

untuk diabadikan. Keunikan dari arsitektur yang ada di kampung adat

ini adalah rumah Sumba yang masih terjaga keasliannya. Keragaman

daya tariknya antara lain bentuk rumah dengan desain yang unit terdiri

dari 3 bagian dan ritual adat yaitu upacara kematian danWulla Podu

atau bulan pemali. Kondisi lingkungan budaya masih sangat terjaga

keasliannya dan belum terdapat penataan ruang daya tarik wisata.

13. Kampung Adat Wai Galli

Terletak di Desa Wai Hura, Kecamatan Wanukaka ± 23 km dari Kota

Waikabubak. Kampung adat ini memiliki batu kubur megalitik di tengah

kampung yang diperkirakan sudah berumur ratusan tahun dan masih

terjaga kelestariannya dan masyarakat meyakini bahwa batu kubur

tersebut keramat. Keragaman daya tariknya antara lain bentuk rumah

dengan desain yang unik terdiri dari tiga bagian, batu kubur megalitik

yang unik dan langka dan keramahan masyarakatnya dalam

menyambut wisatawan memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang berkunjung. Kondisi lingkungan alam dan budaya

masih sangat seimbang.

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-34

14. Kampung Adat Kadoku

Terletak di Desa Praibakul, Kecamatan Wanukaka ± 12 km dari Kota

Waikabubak. Kampung adat ini memiliki 19 rumah secara keseluruhan

yang mempunyai daya tarik yang hampir sama dengan kampung adat

lainnya yaitu arsitektur rumah yang khas mengelilingi kubur batu dan

kehidupan yang tradisional. Untuk kampung Kadoku, kehidupan

masyarakatnya sudah diwarnai dengan aktivitas menenun yang

menjadi ciri khas kehidupan wanita Sumba. Keragaman daya tariknya

antara lain bentuk rumah dengan desain unik yang terdiri dari 3 bagian,

ritual adat yaitu upacara kematian dan Wulla Podu atau bulan pemali,

atraksi menenun dan terdapat suatu area pemali yaitu tempat

meletakan mayat. Kondisi lingkungan budaya masih sangat terjaga

keasliannya dan belum terdapat penataan ruang daya tarik wisata.

C. Event Budaya

1. Liang Marapu

Terletak di Kecamatan Loli ± 23 km dari Kota Waikabubak. Ritual

budaya ini dilaksanakan sekali dalam setahun, berupa doa dan

persembahan kepada Dewa Marapu. Ritual ini dimaksudkan sebagai

rasa syukur kepada Dewa Marapu sekaligus memprediksi hasil panen

yang akan datang. Ritual ini dilahirkan para Imam yang telah

menyucikan diri dengan menuruni liang dimana sang dewa bertahta

yang terletak sekitar 5 km dari kampong tua Marewa Tana. Ritual

Purunga Taliang Marapu ini mempunyai tahap-tahap utama yang

sangat diperhatikan secara sakral. Tahap tersebut antara lain adalah

Patujak, Rahi Hunga, Uratu, Huhungu, Walla, Acara puncak dan

memberi sesaji.

2. Pasola Wanukaka

Terletak di Desa Hai Hura, Kecamatan Wanukaka ± 23 km dari Kota

Waikabubak. Daya tarik event ini ada pada atraksi lempar lembing kayu

dari atas kuda yang melaju kencang. Ritual kepercayaan ini

dilaksanakan sehari penuh dan diakhiri ketika sudah ada pertumpahan

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-35

darah dari salah satu kelompok. Lain halnya dengan Pasola Kodi dan

Lamboya, Pasola Wanukaka dilaksanakan pada bulan Maret yang

penentuan tanggalnya didasarkan atas gejala-gejala alam. Banyak

daya tarik dari ritual pasola yang antara lain adalah budaya Marapu

yang masih melekat dan kepercayaan pertumpahan darah pasola

menandakan kehidupan masyarakat kedepan akan makmur, serta

pelaksanaan yang matang dan dekorasi pemain dan kudanya juga

menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada peta 3.9.

10. Kawasan Pertambangan

Wilayah Kabupaten Sumba Barat mempunyai potensi pertambangan yang

cukup banyak, antara lain yang sudah ada sekarang yaitu tambang batu

kapur, tambang pasir kali, tambang oker dan tambang pasir laut. Jenis

pertambangan tersebut masih bersifat tradisional karena masih dioleh

secara manual dan oleh manusia. Kawasan pertambangan pasir kali

terdapat di Kecamatan Wanukaka di Desa Katikuloku dan Kecamatan

Lamboya di Marapu Anakalang dan wilayah di Desa Kabukarudi dan Subak

di Desa Sodana.

11. Kawasan Pesisir

Kabupaten Sumba Barat mempunyai potensi kelautan dan perikanan cukup

besar untuk dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan dengan

memperhatikan keseimbangan lingkungan. Tantangan yang dihadapi

adalah belum tersedianya prasarana dan sarana kelautan dan perikanan

seperti prasarana dermaga perikanan, pengawetan, pengalengan, dan

sebagainya yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Wilayah pesisir di Kabupaten Sumba Barat terdapat di 3 kecamatan yaitu di

Kecamatan Lamboya, Kecamatan Wanukaka dan Kecamatan Laboya Barat

yang merupakan wilayah kawasan pesisir selatan dengan luas 421 km² dan

panjang pantai ± 56 km yang berhadapan langsung dengan Samudera

Indonesia. Pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Sumba Barat

dilakukan secara intensifikasi melalui teknologi budidaya yang disampaikan

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-36

melalui pelatihan serta pendampingan di lapangan serta secara

ekstensifikasi melalui perluasan areal budidaya. Untuk pengembangan

secara ekstensifikasi labih banyak dilaksanakan mengingat luas lahan

potensial bagi usaha budidaya perikanan kabupaten Sumba Barat masih

cukup tersedia dan yang dimanfaatkan sampai saat ini masih sedikit. Luas

potensial lahan budidaya perikanan Kabupaten Sumba Barat secara

keseluruhan untuk Budidaya Air Tawar dibagi menjadi 2 (dua) jenis lahan

yaitu kolam tanah/terpal luas lahan 195 Ha, KJA seluas 2 Ha. Budidaya air

laut terbagi menjadi budidaya rumput laut seluas 2,205 Ha, budidaya

kerapu/kakap seluas 120 Ha, demikian juga budidaya teripang dan

budidaya lobster yang memiliki luasan 120 Ha. Sedangkan untuk budidaya

air payau meliputi budidaya bandeng dan udang dengan luas lahan 219 Ha.

Pengembangan perikanan budidaya air tawar yang ada di Kabupaten

Sumba Barat terletak di Kecamatan Kota Waikabubak (Desa Sobarade,

Desa Lapale, Desa Tebara), Kecamatan Loli (Desa Ubupede, Desa

Beradolu, Desa Weekarou, Desa Sobawawi, Desa Tana Rara, Desa

Dokakaka), dan Kecamatan Wanokaka (Desa Humupada). Pengembangan

perikanan budidaya air payau terdapat di Kecamatan Lamboya, Kecamatan

Wanukaka dan Kecamatan Laboya Barat. Sedangkan untuk

pengembangan perikanan budidaya laut terletak di Kecamatan Lamboya

(Desa Watu Karere, Desa Patiala Bawa), Kecamatan Laboya Barat (Desa

Patiala Dete, Desa Harona Kalla, Desa Wetana, Desa Gaura), Kecamatan

Wanukaka (Desa Waihura, Desa Baliloku, Desa Rua, Desa Hobawawi,

Desa Pahola) dan Kecamatan Tana Righu terdapat di Desa Lokory.

Kabupaten Sumba Barat memiliki potensi pengembangan wilayah cukup

prospektif. Potensi ini dituangkan dalam kebijakan penataan ruang wilayah

Kabupaten Sumba Barat (RTRW Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-

2031). Dimana arah pengembangan wilayah tersebut merupakan bagian

dari program pengambangan wilayah Kabupaten Sumba Barat yang

meliputi :

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-37

1. Pemanfaatan luasan padang rumput yang belum optimal. Sehingga

memberi peluang untuk pengembangan padang pengembalaan.

2. Potensi kelautan dan perikanan cukup besar untuk dimanfaatkan secara

maksimal dan berkelanjutan dengan pengembangan kawasan minapolitan

di Kecamatan Laboya Barat, Kecamatan Lamboya dan Kecamatan

Wanukaka.

3. Pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Kecamatan Loli,

Kecamatan Tana Righu, kecamatan Lamboya dan Kecamatan Wanukaka.

4. Pengembangan prasarana dan sarana energi, kelistrikan, telepon dan

sumber daya air bersih di seluruh kecamatan.

5. Pengembangan kawasan hutan dengan penanaman tiga juta pohon

kelapa di kecamatan Tana Righu.

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana

Di Kabupaten Sumba Barat terdapat beberapa lokasi yang memiliki

potensi rawan bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir. Kawasan rawan

longsor yaitu daerah Lapale, Rua, Sodana, Raka, Pal 3, Parimotu, Lolo Kolaka,

Waibangga. Sedangkan daerah-daerah rawan banjir adalah daerah berada di

sekitar daerah aliran sungai, yaitu sungai Kadengara, Lahi Kaninu, Tabaka

Dana, Loko Bakul dan Loko Kalada dan wilayah pesisir antara lain Waihura,

Wanokaka, Rua, Marosi dan Mambang. Selain potensi bencana alam di

Kabupaten Sumba Barat ada potensi bencana sosial adalah kebakaran

kampung mengingat jumlah perkampungan sangat banyak, dimana kampung-

kampung situs berjumlah 35 buah, kampung adat berjumlah ratusan lebih,

selain itu pola permukiman di kampung-kampung jarak antar rumah sangat

berdekatan satu sama lain dan beratapkan alang-alang sehingga rawan

terhadap kebakaran.

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-38

2.1.4. Demografis

2.1.4.1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Sumba Barat perkembangan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dalam

kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami flugtuasi naik turun. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Perempuan (Jiwa) 54.551 56.337 56.971 57.873 62.981

2. Laki-Laki (Jiwa) 58.638 60.284 60.816 62.034 58.940

Jumlah 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

Sumber : Kabupaten Sumba Barat dalam Angka Tahun 2012-2016

2.1.4.2. Jumlah Penduduk Migrasi Keluar dan Masuk

Berdasarkan data Kependudukan Kabupaten Sumba Barat, dalam kurun

waktu lima tahun terakhir (2011-2015) jumlah penduduk Kabupaten Sumba

Barat sebesar 119.907 jiwa. Dimana jumlah tersebut merupakan penduduk

yang tinggal dan menetap di wilayah Kabupaten Sumba Barat. Sedangkan

jumlah penduduk berdasarkan migrasi keluar dan masuk dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2.14. Jumlah Penduduk Menurut Migrasi Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Migrasi Masuk 23 66 74 98 121

2. Migrasi Keluar 49 119 174 153 377

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015

2.1.4.3. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Jumlah penduduk menurut agama meliputi Kristen Katholik, Kristen

Protestan, Islam, Hindu, Budha, Khonghucu, dan aliran kepercayaan lainnya

yang dirinci berdasarkan populasi tahun 2011 s.d 2015. Dimana jumlah yang

terbesar adalah penduduk yang memeluk agama Kristen Protestan, diikuti

dengan agama Kristen Katholik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 39: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-39

Tabel 2.15. Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kristen Katolik 20.961 23.483 29.215 22.393 29.215

2 Kristen Protestan 79.065 79.406 64.975 62.977 56.823

3 Islam 8.849 9.291 5.664 6.240 6.870

4 Hindu 195 199 214 248 248

5 Budha - - - - -

6 Khonghucu - - - - -

7 Marapu 4.119 4.242 17.719 28.049 28.765

8 Aliran lainya - - - - -

Jumlah Penduduk 109.070 112.379 100.068 91.858 93.156

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2012-2016

Rasio Tempat Ibadah Persatuan Penduduk

Untuk menghitung rasio tempat ibadah persatuan penduduk di

Kabupaten Sumba Barat dapat disusun tabel berikut.

Tabel 2.16. Rasio Tempat Ibadah

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Bangunan

Tempat Ibadah

2011 2012 2013

Jumlah (Unit)

Jumlah Pemeluk

(Jiwa) Rasio

Jumlah (Unit)

Jumlah Pemeluk

(Jiwa) Rasio

Jumlah (Unit)

Jumlah Pemeluk

(Jiwa) Rasio

1. Masjid 8 9.291 1:1161 8 4.778 1:597 7 5.664 1:809

2. Gereja Khatolik

54 23.483 1:434 55 25.077 1:455 56 29.215 1:521

3. Gereja Protestan

171 79.406 1:464 172 80.204 1:466 173 81.975 1:473

4 Pura /Vihara 1 199 1:199 1 200 1:200 1 214 1:214

Lanjutan

2014 2015

Jumlah (Unit) Jumlah Pemeluk

(Jiwa) Rasio Jumlah (Unit)

Jumlah Pemeluk (Jiwa)

Rasio

8 6.240 1:780 8 6.870 1:858

58 22.393 1:386 60 29.215 1:486

178 62.977 1:353 179 62.977 1:351

1 248 1:248 1 248 1:248

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Sumba Barat Tahun 2012-2016

2.1.4.4. Jumlah Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran,

kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar

Page 40: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-40

maupun dari luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan

jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada

pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak

hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan

penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan

penduduk dari dalam keluar.

Komponen pertumbuhan penduduk :

1. Faktor penambah

Kelahiran (fertilitas) adalah: kemampuan riil seorang wanita atau

sekelompok untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah

bayi yang dilahirkan hidup.

Migrasi masuk (imigrasi) adalah masuknya penduduk ke suatu

daerah tempat tujuan.

2. Faktor pengurang

Kematian (mortalitas) adalah keadaan menghilangnya semua

tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap

saat setelah kelahiran hidup.

Migrasi keluar (emigrasi) adalah perpindahan penduduk keluar

dari suatu daerah.

Hasil perhitungan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sumba

Barat dituangkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.17. Jumlah Penduduk Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Tahun Jumlah

Penduduk

Perkembangan Penduduk

(%)

1 2011 113.189 2

2 2012 116.621 3

3 2013 117.787 1

4 2014 119.907 2

5 2015 121.921 2

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2012-2016

Page 41: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-41

2.1.4.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Rasio jenis kelamin (sex rasio) adalah banyaknya penduduk laki-laki per

100 penduduk perempuan ((penduduk laki-laki) : (penduduk perempuan) x

100). Dari rumusan tersebut dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan dalam satu wilayah. Hasilnya dituangkan dalam tabel berikut.

Tabel 2.18. Pengelompokan Penduduk Berdasarkan Umur Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Kelompok

Umur 2011 2012 2013 2014 2015

1 0-4 15.652 16.970 16.801 16.902 17.386

2 5-9 16.342 15.287 15.259 15.427 15.796

3 10-14 14.429 14.737 14.257 14.453 14.765

4 15-19 10.581 12.095 12.446 12.834 12.878

5 20-24 8.849 8.545 9.204 9.521 9.506

6 25-29 8.113 8.371 8.548 8.596 8.839

7 30-34 8.068 8.148 8.140 8.253 8.421

8 35-39 6.857 7.209 7.226 7.314 7.482

9 40-44 5.544 6.051 6.147 6.250 6.366

10 45-49 5.193 5.110 5.182 5.301 5.368

11 50-54 3.835 4.206 4.302 4.444 4.459

12 55-59 2.850 3.033 3.179 3.326 3.296

13 60-64 1.820 2.393 2.493 2.588 2.585

14 65-69 1.809 1.982 1.958 2.009 2.031

15 70-74 1.718 1.264 1.405 1.430 1.456

16 75 keatas 1.526 1.220 1.240 1.259 1.287

Jumlah 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka 2012-2016

2.1.4.6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pesebaran Penduduk/Geografis

Persebaran penduduk dapat dihitung berdasarkan :

1. Persebaran geografis; yaitu persebaran penduduk menurut pulau.

2. Persebaran administratif dan politis, yaitu persebaran penduduk

berdasarkan kecamatan.

Berikut tabel sebaran penduduk menurut luas wilayah di Kabupaten

Sumba Barat Tahun 2014.

Page 42: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-42

Tabel 2.19. Sebaran Penduduk Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Tahun 2014

Kabupaten Sumba Barat

No Kecamatan Jumlah Penduduk

(Jiwa) Luas (Km²)

Kepadatan (jiwa/Km2)

1 Lamboya 17.043 125,65 135

2 Wanokaka 15.387 133,68 115

3 Laboya Barat 8.170 161,23 50

4 Loli 30.113 132,36 227

5 Kota Waikabubak 31.834 44,71 712

6 Tana Righu 19.015 139,79 138

121.921 737,42 165

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Kabupaten Sumba Barat Tahun 2015

2.1.4.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Selain berdasarkan jenis kelamin, penduduk juga dapat dikelompokan

berdasarkan tingkat pendidikan. Pengelompokan jumlah penduduk menurut

tingkat pendidikan di Kabupaten Sumba Barat dapat menggunakan tabel

berikut.

Tabel 2.20. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan

Tahun 2011- 2015 Kabupaten Sumba Barat

No APT 2011 2012 2013 2014 2015

1 Belum tamat SD/sederajat 36.319 39.517 44.366 45.987 33.532

2 SD/Sederajat 17.163 18.398 19.998 20.602 20.709

3 SMP/Sederajat 13.153 14.575 16.554 17.140 17.310

4 SMA/Sederajat 14.423 15.429 18.076 18.718 19.001

5 D I / D II 245 391 436 442 443

6 Akademi/D-III/Sarjana Muda 786 907 1.096 1.127 1.139

7 D IV/Strata I 2.898 3.276 4.048 4.191 4.262

8 Strata II 58 79 87 89 92

9 Strata III - - - 2 2

10 Tidak sekolah / Tidak Tamat 21.838 19.258 18.075 17.320 13.532

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Aspek kesejahteraan masyarakat mengambarkan gambaran dan hasil

analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, mencakup kesejahteraan

dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya dan olah raga.

Page 43: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-43

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2.2.1.1 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Sumba Barat

PDRB adalah salah satu indikator untuk melihat keberhasilan

pembangunan ekonomi. PDRB merupakan hasil penjumlahan nilai tambah

bruto yang dihasilkan oleh unit-unit kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada

suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Dalam kurun waktu 2010-

2014 PDRB Kabupaten Sumba Barat tetap beranjak naik. Untuk mengetahui

perkembangan PDRB Kabupaten Sumba Barat Tahun 2010-2014 dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 2.21. Produk Domestik Regional Bruto Seri 2010 Kabupaten Sumba Barat Tahun 2010-2014

Tahun PDB-ADHB

(Milyar Rupiah)

Perkembangan (%)

PDB-ADHK (Milyar Rupiah)

Perkembangan (%)

2010 930,86 100% 930,86 100%

2011 1.040,99 112% 975,76 105%

2012 1.164,08 125% 1.024,89 110%

2013 1.313,73 141% 1.077,82 116%

2014 1.467,87 158% 1.129,10 121%

Sumber: BPS Kabupaten Sumba Barat (diolah) Tahun 2016

Dapat dilihat pada tabel di atas, pada tahun 2010 PDRB Kabupaten

Sumba Barat atas dasar harga berlaku sebesar 930,86 (milyar rupiah) dan atas

dasar harga konstan sebesar 930,86 (milyar rupiah). PDRB Kabupaten Sumba

Barat setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2014 PDRB atas

dasar harga berlaku menjadi 1.467,87 (milyar rupiah) dan atas dasar harga

konstan menjadi 1.129,10 (milyar rupiah).

Page 44: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-44

Gambar 2. 4 Perkembangan PDRB Seri 2010

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2010-2014

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan pada gambar di atas, menjelaskan bahwa perkembangan

PDRB Kabupaten Sumba Barat dari tahun 2010 sampai tahun 2014 terus

meningkat. Perkembangan PDRB Kabupaten Sumba Barat atas dasar harga

berlaku dari tahun 2010 sampai 2014 meningkat menjadi 158% dan

perkembangan PDRB Kabupaten Sumba Barat atas dasar harga konstan dari

tahun 2010 sampai tahun 2014 meningkat menjadi 121%. Pada PDRB

Kabupaten Sumba Barat atas dasar harga berlaku menunjukkan peningkatan

yang lebih besar dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Sumba Barat atas

dasar harga konstan. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Perkembangan total PDRB

Kabupaten Sumba Barat ini tidak terlepas dengan adanya peningkatan PDRB

di masing-masing sektor.

2.2.1.2 Laju Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat

Pertumbuhan ekonomi disamping dapat berdampak peningkatan

pendapatan pada akhirnya juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah.

Semakin mampu menggali potensi perekonomian daerah yang ada, akan

semakin besar Produk Domestik Regional Bruto dan Pendapatan Asli Daerah,

sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalam menunjang

pelaksanaan otonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu

Page 45: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-45

gambaran mengenai dampak dari kebijaksanaan pembangunan yang telah

diambil khususnya dalam bidang ekonomi. Bagi setiap daerah, indikator ini

penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai, dan

berguna sebagai bahan untuk menentukan kebijaksanaan dan arah

pembangunan dimasa yang akan datang. Pertumbuhan tersebut merupakan

laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai sektor ekonomi, yang secara

tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Untuk

mengetahui Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-

2014 dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 2.22. Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2014

Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi

2011 4,82%

2012 5,03%

2013 5,17%

2014 4,76%

Sumber: Data diolah, 2016

Dapat dilihat pada tabel di atas, Pada tahun 2011 laju pertumbuhan

Kabupaten Sumba Barat sebesar 4,82% dan meningkat pada tahun 2012

menjadi 5,03% dan pada tahun 2013 laju pertumbuhan Kabupaten Sumba

Barat meningkat lagi menjadi sebesar 5,17%. Namun kemudian pada tahun

2014 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat melambat menjadi

4,76%. Hal tersebut disebabkan melambatnya pertumbuhan nasional dan

regional yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba

Barat.

Page 46: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-46

Gambar 2. 5 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumba Barat

Tahun 2011-2014 Sumber: Data diolah, 2016

Dari gambar di atas laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat

terlihat jelas. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba

Barat sebesar 4,82%, kemudian meningkat pada tahun 2012 menjadi 5,03%

dan tahun 2013 menjadi 5,17%. Selanjutnya pada tahun 2014 melambat lagi

menjadi 4,76%.

2.2.1.3 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Sumba Barat

Untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumba Barat

menurut lapangan usaha (sektor), Atas Dasar Harga Konstan tahun 2011-2014

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.23. Pertumbuhan Sektor Ekonomi

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2014 Kategori Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,91% 2,49% 2,67% 2,87%

B Pertambangan dan Penggalian 6,30% 7,50% 6,97% 6,66%

C Industri Pengolahan 3,66% 4,33% 4,32% 3,75%

D Pengadaan Listrik dan Gas 5,64% 6,30% 7,68% 7,09%

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

6,67% 5,59% 7,48% 4,73%

F Konstruksi 7,49% 7,04% 5,32% 5,82%

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Spd Motor

6,53% 8,19% 6,86% 5,81%

H Transportasi dan Pergudangan 4,02% 3,99% 5,32% 5,54%

Page 47: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-47

Kategori Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,97% 6,64% 7,72% 6,31%

J Informasi dan Komunikasi 5,43% 4,95% 5,51% 4,42%

K Jasa Keuangan dan Asuransi 7,97% 8,41% 8,82% 7,13%

L Real Estate 4,54% 4,69% 4,53% 3,85%

M,N Jasa Perusahaan 4,26% 3,94% 3,30% 2,91%

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

7,55% 6,69% 7,36% 7,03%

P Jasa Pendidikan 3,35% 2,61% 4,47% 3,37%

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,08% 3,90% 3,11% 3,27%

R,S,T,U Jasa lainnya 5,30% 2,94% 3,21% 2,50%

PDRB 4,82% 5,03% 5,17% 4,76%

Sumber: Data Diolah, 2016

Dari tabel di atas, laju pertumbuhan ekonomi menurut sektor di

Kabupaten Sumba Barat tahun 2014 yang mengalami pertumbuhan yang

meningkat adalah sektor :

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2. Konstruksi

3. Transportasi dan Pergudangan

4. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan melambat adalah sektor :

1. Pertambangan dan Penggalian

2. Industri Pengolahan

3. Pengadaan Listrik dan Gas

4. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

5. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

6. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

7. Informasi dan Komunikasi

8. Jasa Keuangan dan Asuransi

9. Real Estate

10. Jasa Perusahaan

11. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

12. Jasa Pendidikan

13. Jasa lainnya

Page 48: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-48

2.2.1.4 Struktur Ekonomi Kabupaten Sumba Barat

Struktur perekonomian menggambarkan berapa besar peran masing-

masing sektor terhadap pembentukan angka Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Dari nilai peran sembilan sektor perekonomian bisa dilihat sektor mana

yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan angka PDRB. Dengan

melihat besarnya peranan masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Sumba Barat, dapat diketahui mana kecenderungan struktur

ekonomi Kabupaten Sumba Barat tersebut. Seiring dengan berkembangnya

perekonomian Kabupaten Sumba Barat, maka akan terjadi pula perubahan-

perubahan peranan setiap sektor yang berakibat bergesernya struktur ekonomi

Kabupaten Sumba Barat tersebut.

Untuk mengetahui Struktur Ekonomi Kabupaten Sumba Barat Atas

Dasar Harga Berlaku tahun 2010-2014 dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 2.24. Struktur Ekonomi

Kabupaten Sumba Barat ADHB Tahun 2010-2014 Kategori Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

29,55% 29,29% 28,80% 28,54% 28,39%

B Pertambangan dan Penggalian 1,04% 1,03% 1,03% 1,06% 1,11%

C Industri Pengolahan 1,79% 1,76% 1,75% 1,72% 1,69%

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05% 0,04% 0,04% 0,03% 0,03%

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

F Konstruksi 6,20% 6,08% 6,36% 6,23% 6,33%

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Spd Motor

15,77% 15,98% 16,00% 15,92% 15,85%

H Transportasi dan Pergudangan 2,26% 2,19% 2,14% 2,10% 2,06%

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0,31% 0,31% 0,32% 0,33% 0,34%

J Informasi dan Komunikasi 6,38% 6,41% 6,34% 6,30% 6,21%

K Jasa Keuangan dan Asuransi 4,38% 4,50% 4,66% 4,84% 5,00%

L Real Estate 2,70% 2,67% 2,66% 2,71% 2,75%

M,N Jasa Perusahaan 0,22% 0,21% 0,20% 0,20% 0,20%

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

15,73% 15,93% 16,36% 16,58% 16,47%

P Jasa Pendidikan 9,88% 9,92% 9,81% 9,97% 10,12%

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1,52% 1,51% 1,44% 1,38% 1,39%

R,S,T,U Jasa lainnya 2,20% 2,16% 2,09% 2,07% 2,04%

PDRB 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: Data diolah, 2016

Page 49: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-49

Dari perkembangan struktur ekonomi Kabupaten Sumba Barat dari tahun

2010 hingga tahun 2014 lebih didominasi sektor Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan, sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Spd

Motor, sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib, dan sektor Jasa Pendidikan.

Pada gambar 2.6 di bawah ini lebih menjelaskan bahwa struktur ekonomi

terdiri dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, sektor Pertambangan

dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, sektor Pengadaan Listrik dan Gas,

sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor

Konstruksi, sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Spd

Motor, sektor Transportasi dan Pergudangan, sektor Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum, sektor Informasi dan Komunikasi, sektor Jasa Keuangan

dan Asuransi, sektor Real Estate, sektor Jasa Perusahaan, sektor Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, sektor Jasa Pendidikan,

sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta sektor Jasa lainnya.

Struktur ekonomi Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2014 yang paling

besar adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (26,72%), sektor

Konstruksi (10,59%), sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Spd Motor (13,10%), sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib (9,92%), dan sektor Jasa Pendidikan (16,00%).

Struktur ekonomi Kabupaten Sumba Barat tahun 2014 yang paling kecil

adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas (0,03%), sektor Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang (0,02%), sektor Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum (0,25%), dan sektor Jasa Perusahaan (0,25%).

Page 50: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-50

Gambar 2. 6 Struktur Ekonomi Kabupaten Sumba Barat

ADHB Tahun 2010-2014 Sumber: Data diolah, 2016

2.2.1.5 Pendapatan Perkapita Kabupaten Sumba Barat

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan

penduduk suatu daerah adalah PDRB perkapita, dimana semakin besar PDRB

perkapita suatu daerah bisa diartikan semakin baik tingkat kesejahteraan

masyarakat, begitu pula sebaliknya. PDRB perkapita merupakan total PDRB

dibagi dengan jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Sumba Barat.

Tabel 2.25. Pendapatan Perkapita

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2010-2014

Tahun PDRB-ADHB Jumlah

Penduduk Pendapatan

Perkapita Jumlah (Milyar Rp)

2010 930,86 110.993 8.386.610,87

2011 1.040,99 113.189 9.196.876,90

2012 1.164,08 116.621 9.981.769,15

2013 1.313,73 117.787 11.153.461,76

2014 1.467,87 119.907 12.241.761,53

Sumber : BPS Kabupaten Sumba Barat (diolah) Tahun 2016

PDRB-ADHB Kabupaten Sumba Barat selama tahun 2010-2014 terus

mengalami perkembangan yang positif, dari 930,86 (milyar rupiah) tahun 2010

menjadi 1.467,87 (milyar rupiah) pada tahun 2014. Begitu juga dengan PDRB

perkapita di Kabupaten Sumba Barat juga mengalami peningkatan yang

Page 51: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-51

signifikan, dari Rp8.386.610,87perkapita tahun 2010 menjadi Rp12.241.761,53

perkapita pada tahun 2014.

Gambar 2. 7 Pendapatan Perkapita Kabupaten Sumba Barat

ADHB Tahun 2010-2014 Sumber: Data diolah, 2016

Dari gambar 2.7 di atas terlihat perkembangan pendapatan perkapita

Kabupaten Sumba Barat yang menggembirakan dari tahun 2010 hingga tahun

2014. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kesejahteraan penduduk Kabupaten

Sumba Barat meningkat seiring dengan meningkatnya produk domestik

regional bruto atas dasar harga yang berlaku.

2.2.1.6 Tingkat Inflasi Kabupaten Sumba Barat

Secara riil, tingginya kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan hidup

dari bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun tergambar dari angka

inflasinya. Penilaian angka atau tingkat keparahan inflasi biasanya

dikelompokkan dalam 4 (empat) golongan, yaitu: inflasi ringan (kurang dari

10%), inflasi sedang (10%-30%), inflasi berat (30%-100%) dan hiper inflasi

(lebih dari 100%).

Masalah inflasi dapat berakibat buruk bagi individu, masyarakat dan

kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Salah satu akibat penting dari

inflasi ialah cederung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar

masyarakat. Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi

Page 52: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-52

semakin memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung

akan bertambah cepat apabila tidak diatasi. Inflasi yang bertambah serius

tersebut cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi

ekspor dan menaikkan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat

pertumbuhan ekonomi. Perkembangan Inflasi di Kabupaten Sumba Barat dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. 8 Tingkat Inflasi (IH Implisit) Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2014

Sumber: Data diolah, 2016

Perkembangan inflasi di Kabupaten Sumba Barat yang ditunjukkan

gambar 2.8 dari tahun 2011 sebesar 6,68% dan pada tahun 2012 inflasi

Kabupaten Sumba Barat turun menjadi 6,47%. Kemudian pada tahun 2013

inflasi Kabupaten Sumba Barat meningkat tajam menjadi 7,31%. Selanjutnya

pada tahun 2014 inflasi Kabupaten Sumba Barat menurun menjadi 6,66%.

2.2.1.7 Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan

Kemiskinan telah menjadi isu sentral dalam setiap tahapan perencanaan

pembangunan baik di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini mudah

dipahami bahwa tujuan dari suatu proses pembangunan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi, atau dengan kata

lain sasaran dari pembangunan adalah untuk mengurangi penduduk yang

dikategorikan sebagai penduduk miskin.

Page 53: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-53

Banyaknya dimensi dari masalah kemiskinan, menuntut metodologi

perhitungan penduduk miskin semakin bertambah kriteria-kriteria kemiskinan,

namun secara umum kriteria yang digunakan dengan pendekatan “basic

needs approach” atau pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar yang

dikonseptualisasikan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar

manusia. Jumlah dan persentasi penduduk miskin dihitung berdasarkan tingkat

pengeluaran perkapita per bulan untuk memenuhi batas kecukupan kebutuhan

makanan dan non makanan.

Data jumlah penduduk miskin Kabupaten Sumba Barat selama 5 (lima)

tahun terakhir yaitu tahun 2011 – 2015 menunjukkan kecenderungan menurun

setiap tahunnya walaupun penurunannya tidak signifikan. Perkembangan

penurunan jumlah penduduk miskin Kabupaten Sumba Barat dan Provinsi NTT,

tahun 2011 – 2015 dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.26. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Sumba Barat

dan Provinsi NTT Tahun 2011 – 2015. No Tahun Sumba Barat % NTT %

1 2011 34.100 29,84 986.500 20,48

2 2012 34.600 29,61 1.000.300 20,41

3 2013 34.200 28,92 1.006.900 20.24

4 2014 33.900 28,04 991.880 19,60

5 2015 33.800 27,74 1.159.840 22,61

Sumber : Survey Sosial Ekonomi Nasional 2013

2.2.1.8 Angka Kriminalitas Yang Ditangani

Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu

bulan pada tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa

tindak kriminalitas untuk berbagai kategori seperti pencurian, pembunuhan,

pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator ini berguna untuk menggambarkan

tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat kriminalitas, maka

semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat. Berikut gambaran kondisi

kriminalitas di Kabupaten Sumba Barat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Page 54: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-54

Tabel 2.27. Gambaran Kondisi Kriminalitas

Kabupaten Sumba Barat 2011-2015 No Jenis Kriminal 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Kasus Narkoba - - 2 - -

2. Jumlah Kasus Pembunuhan 6 3 2 6 5

3. Jumlah Kejahatan Seksual 15 20 17 21 17

4. Jumlah Kasus Penganiayaan 75 85 67 78 85

5. Jumlah Kasus Pencurian 110 132 100 127 115

6. Jumlah Kasus Penipuan 16 14 32 17 29

7. Jumlah Kasus Pemalsuan Materai / Surat

- 1 2 1 3

8. Politik - - - - -

9. Terhadap Kepala Negara - - - - -

10. Terhadap Ketertiban Umum - - - - -

11. Pembakaran 11 2 10 4

12. Penyuapan - - - - -

13. Perampokan / Pencurian 2 1 7 - -

14. Memeras / Mengancam 6 4 5 9 9

15. Penggelapan 8 16 7 9 7

16. Dalam Jabatan - - - - -

17. Jumlah Perjudian - - - - -

18. Merusak Barang 17 18 23 22 31

19. Penadah - 1 - - -

20. Lain-lain 96 81 72 63 55

21. Ekonomi - - - -

22.

Jumlah Tindak Kriminal selama 1 Tahun

362 378 347 357 360

Angka Kriminalitas 0,32 % 0,32 % 0,29 % 0,30 % 0,30 %

Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 122.023

*

Sumber : POLRES SUMBA BARAT Tahun 2011 - 2015.

Tabel 2.28. Gambaran Masalah Sosial

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Anak balita terlantar - - 2 2 2

2 Anak terlantar 198 212 215 297 239

3 Anak berhadapan dengan hukum - - 5 9 18

4 Anak jalanan - - - - -

5 Lanjut usia terlantar 40 60 60 40 50

6 Wanita rawan sosial ekonomi - - 169 450 25

11 RTSM/ Kepala Keluarga Miskin 3571 - - 17.066

12 Rumah tidak layak huni 7112 6920 6015 5472 4670

13 Keluarga bermasalah sosial psikologi

- - - - -

14 Korban bencana alam 30 98 68 77 63

15 Komunitas adat terpencil 50 50 50 60 50

16 Korban bencana sosial - - - - -

17 Pekerja migran terlantar - - - - -

18 Penyandang HIV/AIDS - - - - 3

Page 55: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-55

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

19 Keluarga rentan sosial ekonomis - - - - -

Sumber : Dinas Sosial Tahun 2015

2.2.1.9 Pemerataan Pendapatan

Pemerataan pendapatan rumah tangga yang diukur dari kelompok-

kelompok pengeluaran bulanan, data menunjukan adanya peningkatan daya

beli masyarakat pada kelompok pendapatan dengan pengeluaran per kapita

per bulan antara kelompok pengeluaran Rp. 200.000 – Rp. 249.999 selama 3

(tiga) tahun terus meningkat dimana pata tahun 2012 persentasi sebesar

27,18% meningkat menjadi 32,87% pada tahun 2013 pengeluaran Rp. 300.000

– Rp. 499.999 selama 3 (tiga) tahun terakhir pertumbuhannya berfluktuasi,

dimana pada tahun 2012 sebesar 31,10% menurun menjadi 29,80% pada

tahun 2013 dan pada tahun 2014 meningkat kembali menjadi 33,77%,

sedangkan kelompok pengeluaran kurang dari Rp. 100.000 – Rp. 199.999

selama 3 (tiga) tahun terakhir tidak mengalami perubahan yaitu tetap 0%, ini

artinya pendapatan masyarakat dengan pengeluaran per kapita per bulan

kurang dari Rp. 100.000 – Rp. 199.999 tidak ada lagi.

Indikasi peningkatan daya beli masyarakat berdasarkan kelompok

pendapatan dengan pengeluaran per kapita per bulan. Hal ini dapat dilihat dari

grafik persentase penduduk menurut golongan pengeluaran sebagaimana yang

tertuang dalam gambar berikut.

Page 56: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-56

Gambar 2. 9 Grafik Pesentasi Penduduk menurut Golongan Pengeluaran

Per Kapita Sebulan, Kabupaten Sumba Barat Tahun 2012 – 2014

SUMBER: Susenas 2012, 2013, dan 2014

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

2.2.2.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator angka melek

huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan

yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi,

angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan dan rasio

penduduk yang bekerja. Berikut disajikan uraian fokus kesejahteraan di

Kabupaten Sumba Barat.

Tabel 2.29. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumba Barat

Tahun 2010-2015 Komponen 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Angka Harapan Hidup (Tahun)

64,85 65,00 65,75 65,85 66,00

Angka Melek Huruf (%)

81,30 81,44 81,88 82,16 82,81

Rata-rata Lamanya Sekolah (Tahun)

5,96 6,42 6,54 6,64 6,74

Pengeluaran Riil per Kapita (ribu

606,67 612,59 615,31 620,15 623,39

Page 57: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-57

Komponen 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rp.)

Indeks Pembangunan

Manusia 62,79 63,85 64,88 65,49 66,51

Catatan : *) menggunakan metodologi baru, Sumba Barat peringkat 9 dari 22 Kabupaten / Kota di NTT Sumber : IPM NTT 2014

2.2.2.2. Pendidikan

A. Angka Melek Huruf (AMH)

Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun

ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya.

AMH dapat digunkan untuk :

1. Mengukur keberhasilan program 4 program pemberantasan buta

huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih

tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak

tamat SD.

2. Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam

menyerap informasi dari berbagai media.

3. Menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan

tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat berdasarkan kabupaten

mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus

kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Angka melek huruf didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15

tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk

usia 15 tahun keatas kemudian hasilnya dikalikan dengan seratus. Untuk

lebih jelasnya angka melek huruf di Kabupaten Sumba Barat 5 tahun

terakhir berdasarka Buku Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka dapat

dilihat pada tabel berikut.

Page 58: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-58

Tabel 2.30. Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Angka Melek Huruf (%) 19,68 18,15 16,63 15,10 13,57

Sumber : KDA Tahun 2012-2016

Dari tabel diatas persentase angka melek huruf dari tahun 2011 sampai

tahun 2015 berturut-turut yaitu 19,68 %, 18,15 %, 16,63 %, 15,10 % dan

13,57 %.

B. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang

menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar

sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT). Pada prinsipnya

angka ini merupakan transformasi dari bentuk kategori TPT menjadi

bentuk numerik. Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah

tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk

menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan

individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu

meningkatkan pendapatan individu tersebut. Rata-rata lama bersekolah

dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu daerah. Ukuran

ini mengatasi masalah kekurangan estimasi dari TPT yang tidak

mengakomodir kelas tertinggi yang pernah dicapai individu.

Tetapi, jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan kasus-kasus tidak

naik kelas, putus sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk

sekolah dasar di usia yang terlalu muda atau sebaliknya. Sehingga nilai

dari jumlah tahun bersekolah menjadi terlalu tinggi kelebihan estimasi atau

bahkan terlalu rendah (underestimate).

Berdasarkan Buku Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka yang ada

angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat

pada tabel berikut.

Page 59: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-59

Tabel 2.31. Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Angka Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun)

6,42 6,44 6,62 6,64 6,38

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012-2016

C. Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7

hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan

SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18

tahun.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang

berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia

yang sama APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah

di tingkat pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator

daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi,

jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih

baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di

jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut.

APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa

atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah

penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut.

Berikut gambaran APM di Kabupaten Sumba Barat dalam kurun waktu 5

tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.32. Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Angka Partisipasi Murni 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD : 7 – 12 93,46 95,36 94,36 95,00 95,04

2 SMP : 13 – 15 56,05 39,26 59,86 73,82 75,32

3 SMA/MA : 16 – 18 35,01 43,25 46,30 62,53 72,06

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Sumba Barat 2015 Dan Dinas PPOTahun 2015

Page 60: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-60

Angka Partisipasi Murni (APM) menurut jenjang pendidikan penduduk usia

sekolah yang tepat waktu dalam setiap jenjang pendidikan.

D. Angka Partisipasi Kasar (APK)

APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan

SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18

tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah

di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia

yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.

APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu

tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana

untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing

jenjang pendidikan.

APK didapat dengan membagi jumlah penduduk yang sedang bersekolah

(atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur, pada jenjang

pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia yang

berkaitan dengan jenjang pendidikan tersebut. Berikut gambaran APK di

Kabupaten Sumba Barat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2.33. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Angka Partisipasi Kasar 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD : 7 – 12 129 115 145 121 116,47

2 SMP : 13 – 15 91 85 99 88 100,89

3 SMA/MA : 16 – 18 74 87 73 73 69,06

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Sumba Barat 2015

Upaya untuk memperluas jangkauan pelayanan pendidikan bertujuan

untuk meningkatkan pemerataan pemanfaatan fasilitas pendidikan,

sehingga semakin banyak penduduk usia sekolah untuk dapat bersekolah

pada setiap jenjang pendidikan. Data menunjukan bahwa pada tahun

2012 penduduk usia 7–12 tahun yang bersekolah pada jenjang pendidikan

dasar (SD) sebanyak 129 %, ini menunjukan bahwa Angka Partisipasi

Page 61: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-61

Kasar (APK) anak usia diatas 7–12 tahun yang masih duduk di bangku SD

masih tinggi.

E. Angka Pendidikan yang ditamatkan (APT)

APT adalah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir

suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan

mendapatkan surat tanda tamat belajar/ijazah. APT bermanfaat untuk

menunjukkan pencapaian pembangunan pendidikan di suatu daerah, juga

berguna untuk melakukan perencanaan penawaran tenaga kerja,

terutama untuk melihat kualifikasi pendidikan angkatan kerja di suatu

wilayah. Untuk gambaran tentang kondisi APT di Kabupaten Sumba Barat

dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.34. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No APT 2011 2012 2013 2014 2015

1 Tidak Punya Ijasah 40,32 48,54 47,89 - -

2 Tamat SD/Sederajat 26,70 21,19 24,51 - -

3 Tamat SMP/Sederajat 14,18 11,66 12,92 - -

4 Tamat SMA/Sederajat 13,72 13,24 12,06 - -

5 Tamat D I/II 0,69 0,44 0,18 - -

6 Tamat Akademi/D-III/Sarjana Muda

1,79 1,15 0,23 - -

7 Tamat D IV/Strata I/II/III 2,58 3,79 2,19 - -

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Tahun 2012-2016

Disamping itu APT juga merupakan persentase jumlah penduduk, baik

yang masih sekolah ataupun tidak sekolah lagi, menurut pendidikan tertinggi

yang telah ditamatkan. Dimana perkembangan angka pendidikan yang

ditamatkan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.35. Perkembangan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT)

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No APT 2011 2012 2013 2014 2015

1 Tidak Punya Ijasah 48,10 40,34 48,54 47,89 34,73

2 SD/Sederajat 23,81 26,70 21,19 24,51 28,23

3 SMP/Sederajat 11,18 14,18 11,66 12,92 15,58

4 SMA/Sederajat 11,89 13,72 13,24 12,06 17,18

Page 62: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-62

No APT 2011 2012 2013 2014 2015

5 D I/II 0,69 0,69 0,44 0,18 0,28

6 Akademi/D-III/Sarjana Muda 1,19 1,79 1,15 0,23 1,17

7 D IV/Strata I/II/III 3,14 2,58 3,79 2,19 2,84 Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tahun 2012-2016

2.2.2.3. Kesehatan

A. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat seletah bayi

lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka kematian bayi

(AKB) mengambbarkan banyaknya kematian bayi berusia di bawah satu

tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu.

Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Sumba Barat

menunjukkan angka yang kurang stabil setiap tahunnya. Dari data yang

tersedia pada tahun 2012 mengalami sedikit penurunan di tahun 2013

yaitu sebesar 1. Kekwatiran mulai muncul ketika memasuki tahun 2013

ke tahun 2014 terjadi peningkatan kematian bayi, untuk lebih jelasnya

lihat pada tabel berikut.

Tabel 2.36. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2012 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015

Angka kematian bayi (kasus) 4 3 5 7

Angka kematian balita (kasus) 3 7 11 4

Sumber : Hasil Pengolahan Data Bidang Kesehatan Tahun 2016

B. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran Hidup

Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Sumba Barat dari tahun 2012-

2014 cenderung fluktuatif, hal itu bisa dilihat dari angka kematian ibu

pada tahun 2012 sebesar 2 meningkat menjadi 4 pada tahun 2014. Hal

itu terjadi karena sebagian besar penyebabnya kematian berasal dari

penyakit penyerta, misalnya jantung, gagal ginjal, sesak dan lain-lain,

hanya sebagian kecil akibat langsung proses kehamilan dan persalinan.

Page 63: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-63

Untuk lebih jelasnya perkembangan angka kematian ibu di Kabupaten

Sumba Barat dapat dilihat pad tabel berikut.

Tabel 2.37. Perkembangan Angka Kematian Ibu Tahun 2012 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015

Angka kematian ibu (kasus) 2 3 4 4

Sumber : Hasil Pengolahan Data Bidang Kesehatan Tahun 2016

C. Angka Usia Harapan Hidup

Angka usia harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup

rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas

menurut umur.

Angka harapan hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup

yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai

umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku

di lingkungan masyarakatnya.

Angka harapan hidup saat lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan

dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.

Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada

umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.

Idealnya angka harapan hidup dihitung berdasarkan angka kematian

menurut umur (Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh

dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga

dimungkinkan dibuat tabel kematian. Tetapi karena sistem registrasi

penduduk di Indonesia belum berjalan dengan baik maka untuk

menghitung angka harapan hidup digunakan dengan mengutip angka

yang diterbitkan BPS.

Untuk gambaran angka usia harapan hidup di Kabupaten Sumba Barat

dalam kurun waktu 4 tahun terakhir perkembangan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Page 64: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-64

Tabel 2.38. Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2012 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015

Angka Harapan Hidup (%) 65,75 65,85 66,00 66,05

Sumber : Hasil Pengolahan Data Bidang Kesehatan Tahun 2016

D. Prosentase Balita Gizi Buruk

Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi

buruk terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari

berat badan menurut umur. Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan

standar WHO.

WHO (1999) mengelompokkan wilayah yaitu kecamatan untuk

kabupaten/kota dan kabupaten/kota untuk provinsi berdasarkan

prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok dari seluruh jumlah balita,

yaitu :

1. Rendah = di bawah 10 %

2. Sedang = 10-19%

3. Tinggi = 20-29%

4. Sangat tinggi = 30%

Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi

menahun. Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan

membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut

panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan.

Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut

gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila

jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk.

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran umum kondisi balita gizi buruk di

Kabupaten Sumba Barat dalam periode kurun waktu 4 tahun terakhir

perkembangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 65: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-65

Tabel 2.39. Prosentase Perkembangan Balita Gizi Buruk Tahun 2012 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015

Prevalensi Gizi Buruk (%) 5,44 4,20 3,60 2,07

Sumber : Hasil Pengolahan Data Bidang Kesehatan Tahun 2016

Melihat prosentase perkembangan balita gizi buruk pada tabel di atas

maka Kabupaten Sumba Barat berdasarkan klasifikasi WHO termasuk

dalam kategori rendah yaitu di bawah 10 %.

E. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga Miskin

Sesuai dengan semangat otonomi daerah dimana berusaha mendekati

pelayanan kepada masyarakat pelayanan kepada masyarakat. Begitu

juga dalam urusan kesehatan, pemerintah daerah berupaya

mempermudah dan meningkatakan akses pelayanan dan pemeliharaan

kesehatan bagi masyarakat, tidak terkecuali warga miskin. Pemerintah

pusat maupun pemerintah provinsi berupaya memberikan jaminam

pemeliharaan kesehatan masyarakat, begitu juga halnya yang

dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat. Berikut data

kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masayarakat Kabupaten

Sumba Barat.

Tabel 2.40. Prosentase Perkembangan Peserta Jaminan Pemeliharaan kesehatan

Warga Miskin Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Ketersediaan Jaminan Kesehatan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jamkesmas 77,20 75,71 67,77 - 67,10

2 Jamkesda - - 9,86 - 9,76

3 JPK Jamsostek - - - - -

4 Tunjangan Perusahaan - - - - -

5 JPK PNS/Veteran/Pensiunan 4,59 4,50 1,65 - 8,95

6 Asuransi Kesehatan Swasta - - - - -

7 JPK MM/Kartu Sehat/JPK Gakin/ Kartu Miskin

87,30 97,19 - - -

8 Dana Sehat - - - - -

9 JPKM/JPK Lain 10,36 10,16 - - -

Sumber : Hasil Pengolahan Data Bidang KesehatanTahun 2016

Page 66: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-66

2.2.2.4. Kemiskinan

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2014 14,2%.

Perkembangan jumlah penduduk miskin dan prosentase penduduk miskin di

Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.41. Perkembangan Penduduk Miskin Tahun 2013-2014

Kabupaten Sumba Barat

Uraian Tahun

2013 2014

Jumlah RT Miskin (Jiwa) 16.650 17.066

Jumlah Penduduk (Jiwa) 117.787 119.907

Prosentase Penduduk Miskin 14,1 14,2

Sumber : BAPPEDA Tahun 2016

2.2.2.5. Kesempatan Kerja

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka

pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas SDM. Kualitas SDM

iniberkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi

kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Kualitas tenaga kerja di

suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi

tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah, maka semakin

baik kualitas tenaga kerjanya.

Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan

kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus

diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja dengan

demikian dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.

Tabel 2.42. Jumlah Penduduk yang Bekerja dengan Angkatan Kerja Tahun 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Golongan Umur Angkatan Kerja

Jumlah Bekerja Mencari Kerja

1 15-19 399 3.096 17.397

2 20-24 1.869 4.894 13.152

3 25-29 5.745 4.410 13.006

4 30-34 6.875 1.852 10.824

5 35-39 6.969 1.002 10.039

6 40-44 5.835 376 7.913

7 45-49 5.219 239 6.918

Page 67: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-67

No Golongan Umur Angkatan Kerja

Jumlah Bekerja Mencari Kerja

8 50-54 4.086 186 5.459

9 55-59 3.970 136 5.224

10 60+ 2.037 111 9.517

Jumlah 43.004 16.302 99449

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015

Tabel 2.43. Jumlah Penduduk yang Bekerja dengan Angkatan Kerja Tahun 2010 s.d 2014

Kabupaten Sumba Barat No Tahun Angkatan Kerja Jumlah

Bekerja Pengangguran

1 2011 22.114 9.838 81.231

2 2012 37.210 14.209 85.294

3 2013 41.221 15.699 95.170

4 2014 42.352 16.132 99.340

5 2015 43.004 16.302 99.449

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat

dengan kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua)

sasaran pencapaian pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu

(i) untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral,

beretika, berbudaya dan beradab serta (ii) mewujudkan bangsa yang berdaya

saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.

Pencapaian pembangunan seni, budaya dan olahraga dapat dilihat

berdasarkan indikator sebagai berikut :

a. Jumlah grup kesenian adalah jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk.

b. Jumlah gedung kesenian adalah jumlah gedung kesenian per 10.000

penduduk.

c. Jumlah klub olahraga adalah jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk.

d. Jumlah gedung olahraga adalah jumlah gedung olahraga per 10.000

penduduk.

Selanjutnya penyajian pencapaian pembangunan seni, budaya dan

olahraga di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 68: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-68

Tabel 2.44. Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah cabang olahraga (Unit)

2 Lapangan olahraga (Unit) 2 2 2 6 6

3 Jumlah Kampung Situs (Unit) - - - 25 25

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib Pelayanan Dasar

2.3.1.1. Pendidikan

A. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap

penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya

perubahan penduduk terutama usia muda. APS adalah jumlah murid

kelompok usia pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) yang

masih menempuh pendidikan dasar per jumlah penduduk usia dasar.

Perkembangan APS di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat tabel di

bawah ini.

Tabel 2.45. Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah(APS) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No APS Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/Sederjat 24.253 24.390 24.052 24.533 24.027

2 SMP/Sederajat 6.375 6.838 7.429 8.269 9.071

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

B. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan

SD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA/SMK perjumlah pendidikan SD/MI,

SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Rasio ini mengidentifikasi kemapuan

untuk menampung semua penduduk usia pendidikan SD/Mi, SMP/Mts

dan SMA/MA/SMK. Untuk mengetahui rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah tersaji pada tabel sebagai berikut.

Page 69: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-69

Tabel 2.46. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Rasio

Ketersediaan Sekolah

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/Sederjat 87 unit/24.253

murid

91 unit/24.390

murid

92 unit/24.052

murid

92 unit/24.533

murid

92 unit/24.027

murid

2 SMP/Sederajat 33 unit/6.375

murid

36 unit/6.838

murid

37 unit/7.429

murid

37 unit/8.269

murid

38 unit/9.071

murid

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

C. Rasio Guru/Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan SD/Mi,

SMP/Mts dan SMA/MA/SMK per jumlah murid pendidikan SD/Mi,

SMP/Mts dan SMA/MA/SMK. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan

tenaga pengajar, disamping juga untuk mengukur jumlah ideal murid

untuk satu guru tercapai mutu pengajaran. Untuk mengetahui rasio guru

terhadap murid dapat dilihat tabel berikut ini

Tabel 2.47. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Jenjang Pendidikan

2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI

1.1 Jumlah Guru 1.036 1.100 1.133 1.242 1.225

1.2. Jumlah Murid 24.046 24.034 25.736 24.302 24.216

1.3 Rasio 431 458 440 511 505

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah Guru 539 569 719 620 620

2.2. Jumlah Murid 7.070 7.476 8.269 8.269 8.269

2.3 Rasio 762 761 870 750 750

3 SMA/MA/SMK

3.1 Jumlah Guru 338 383 470 422 422

3.2 Jumlah Murid 4.651 5.201 5.617 6.028 6.028

3.3 Rasio 727 736 837 700 700

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012-2016

Page 70: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-70

D. Angka Putus Sekolah

Angka putus sekolah di kabupaten Sumba Barat menurut Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 dalam 5 kurun waktu

perkembangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.48. Angka Putus Sekolah (APS) Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Angka Putus Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI (siswa) 26 13 6 0 0

2 SMP/MTs (siswa) 34 21 12 6 4

3 SMA/SMK/MA (siswa) 12 8 6 4 2

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

E. Angka Kelulusan Sekolah

Angka kelulusan (AL) Sekolah di Kabupaten Sumba Barat menurut Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 dari tahun 2011-2015

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.49. Angka Kelulusan Sekolah Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Angka Kelulusan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI (peserta) 2.504 2.775 3.136 3.339 -

2 SMP/MTs (peserta) 1.815 1.943 2.136 2.374 -

3 SMA/SMK/MA (peserta) 756 1.106 1.435 1.457 -

Sumber : Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

2.3.1.2. Kesehatan

A. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Persatuan Balita

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari

masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan

pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga

berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber

daya manusia sejak dini. Untuk menghitung rasio posyandu per satuan

balita di Kabupaten Sumba Barat dapat disusun tabel sebagai berikut.

Page 71: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-71

Tabel 2.50. Jumlah Posyandu dan Balita

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Posyandu 171 185 219 219 239

2. Jumlah Balita - - - 9.000 4.305

3. Rasio - - - 1:41 1:18

Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2016

B. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu

Untung menghitung rasio puskesmas, poliklinik dan pustu di Kabupaten

Sumba Barat dapat disusun tabel sebagai berikut.

Tabel 2.51. Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Puskesmas 7 8 9 9 9

2. Jumlah Pustu 11 10 10 10 10

3. Jumlah Poskesdes 15 17 17 17 17

4. Jumlah Polindes 18 22 22 22 22

5. Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

Rasio 1 : 2219 1 : 2045 1 : 2030 1 : 2067 1 : 2102

Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2016

C. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis

profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang

berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh

pasien.

Untuk menghitung rasio rumah sakit per satuan penduduk di Kabupaten

Sumba Barat dapat disusun tabel sebagai berikut.

Tabel 2.52. Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Perjumlah Penduduk

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Rumah Sakit Umum (Pemerintah)

1 1 1 1 1

2. Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan Penyakit Khusus Lainnya milik Pemerintah

- - - - -

3. Jumlah Rumah Sakit AD/AU/AL/POLRI/Yayasan

- - - - -

Page 72: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-72

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

4 Jumlah Rumah Sakit Umum Daerah (Kabupaten)

1 1 1 1 1

5 Jumlah Seluruh Rumah Sakit 2 2 2 2 2

6 Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

Rasio 1 : 56.594 1 : 58.310 1:58.893 1:59.953 1:60.960

Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2016

D. Rasio Rumah Dokter Per Satuan Pendud uk

Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan

yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada.

Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu,

idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Jumlah dokter dan

dokter spesialis di Indonesia belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio

jumlah penduduk Indonesia. Selain itu distribusi dokter dan dokter spesialis

tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan.

Untuk menghitung rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Sumba

Barat dapat disusun tabel sebagai berikut.

Tabel 2.53. Jumlah Dokter Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Dokter 33 31 33 35 29

2. Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

Rasio 1:3429 1:3761 1:3569 1:3425 1:4204

Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2016

E. Rasio Tenaga Medis Per Satuan Penduduk

Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar

ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada

penduduk. Untuk menghitung rasio tenaga medis persatuan penduduk di

Kabupaten Sumba Barat dapat disusun tabel sebagai berikut.

Tabel 2.54. Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Tenaga Medis 239 198 301 314 315

2. Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

3. Rasio 1:473 1:588 1:391 1:381 1:387

Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Page 73: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-73

2.3.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

A. Rasio Panjang Jalan Perjumlah Kendaraan

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui

tingkat ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan.

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang

jalan terhadap jumlah kendaraan. Untuk mengetahui rasio panjang jalan

perjumlah kendaraan di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 2.55. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Panjang Jalan (Km) 534,35 534,35 534,35 534,35 534,35

2 Jumlah Kendaraan (Unit) 18.316 31.047 33.806 36.608 38.511

3 Rasio 1:34 1:58 1:63 1:68 1:72

Sumber : Dinas Perhubungan dan Komunikasi Tahun 2016

B. Proporsi Panjang Jalan dalam Kondisi Baik

Kinerja jaringan jalan sebagai hasil dari manajemen pengelolaan

didasarkan kepada beberapa indikator makro yaitu :

1. Kinerja Jaringan Jalan Berdasarkan Kemantapan

Kinerja jaringan jalan berdasarkan aspek kemantapan adalah

merupakan kinerja gabungan dari aspek kondisi dan aspek

pemanfaatan/kapasitas. Kinerja jaringan jalan dinyatakan sebagai

Mantap Sempurna, Mantap Marginal dan Tidak Mantap, dimana hal

tersebut lebih merupakan definisi secara kualitatif. Untuk keperluan

teknis operasional diperlukan suatu definisi atau batasan/kriteria

teknis (“engineering criteria”) yang lebih jelas dan bersifat kuantitatif.

Kinerja jaringan jalan berdasarkan kemantapan dapat dikelompokkan

menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :

Mantap Sempurna, adalah semua ruas jalan dengan kondisi

sedang sampai baik dan lebarnya memenuhi ketentuan lebar

minimum perkerasan (berdasarkan LHR yang ada), atau semua

Page 74: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-74

ruas jalan yang mantap baik dari aspek kondisi maupun aspek

pemanfaatan/kapasitas.

Mantap Marginal, adalah semua ruas jalan dengan kondisi

sedang sampai baik tetapi lebarnya kurang dari ketentuan

berdasarkan jumlah LHR yang ada, atau sebaliknya yaitu jalan

dengan lebar yang cukup tetapi kondisi rusak sampai rusak

berat. Dapat dikatakan juga sebagai semua ruas jalan yang

mantap dari aspek kondisi tetapi tidak mantap dari aspek

pemanfaatan/kapasitas atau sebaliknya.

Tidak Mantap, adalah semua ruas jalan baik secara kondisi

maupun kapasitas tidak mantap.

2. Kinerja Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi

Kinerja jaringan berdasarkan kondisi dengan terminologi baik,

sedang, sedang rusak, rusak dan rusak berat. Terminologi ini

didasarkan pada besarnya persentase tingkat kerusakan dengan

penjelasan sebagai berikut :

Kondisi Baik (B) adalah semua ruas jalan dimana permukaan

perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi baik

menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan ≤ 6%), sehingga arus

lalu 4 lintas dapat berjalan lancar sesuai dengan kecepatan

disain dan tidak ada hambatan yang disebabkan oleh kondisi

jalan.

Kondisi Sedang (S) adalah semua ruas jalan dimana permukaan

perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi

sedang menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan 6 s/d 10%).

Kerusakan yang ada belum (atau sedikit saja) menimbulkan

gangguan terhadap kelancaran arus pergerakan lalu – lintas.

Kondisi Sedang Rusak (SR) adalah semua ruas jalan dimana

permukaan perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam

kondisi sedang menuju rusak menurut kriteria teknis (tingkat

kerusakan 10 s/d 16%). Kerusakan yang ada mulai menimbulkan

Page 75: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-75

gangguan terhadap kelancaran arus pergerakan lalu–lintas,

sehingga kendaraan harus mengurangi kecepatannya.

Kondisi Rusak (R) adalah semua ruas jalan dimana permukaan

perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi rusak

menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan 16 s/d 20%).

Kerusakan yang ada sudah sangat menghambat kelancaran

arus pergerakan lalu-lintas, sehingga kendaraan harus berjalan

secara perlahan-lahan, mengurangi kecepatannya, kadangkala

harus berhenti akibat adanya kerusakan atau hambatan pada

permukaan perkerasan.

Kondisi Rusak Berat (RB) adalah semua ruas jalan dimana

permukaan perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam

kondisi rusak berat menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan >

20%). Kerusakan yang ada sudah sangat parah dan nyaris tidak

dapat lagi dilewati oleh kendaraan roda 4, atau hanya dapat

dilewati dengan kecepatan sangat rendah.

3. Kinerja Jaringan Jalan Berdasarkan Aspek Pemanfaatan

Dua hal utama yang berkaitan erat dengan kinerja jalan, baik untuk

individual segmen maupun untuk sepanjang ruas dan sistem jaringan

adalah aspek kondisi dan aspek pemanfaatannya.

Kondisi diukur (terutama) dengan besaran nilai Kondisi, sedangkan

aspek pemanfaatan diukur dengan besaran V/C ratio. V/C ratio

menunjukkan gambaran mengenai tingkat pelayanan suatu jalan

dalam melayani arus (pergerakan) lalu–lintas, dimana semakin besar

nilai V/C ratio berarti semakin rendahnya tingkat pelayanan jalan

tersebut yang ditunjukkan dengan terjadinya kemacetan. Batasan

nilai V/C ratio yang menunjukkan tingkat pelayanan mulai mendekati

kemacetan diambil > 0,65.

Untuk menghitung proporsi panjang jaringan jalan berdasarkan

kondisi jalan di Kabupaten Sumba Barat dapat disusun tabel sebagai

berikut.

Page 76: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-76

Tabel 2.56. Panjang Jaringan Jalan Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (Km)

158,52 157,37 145,07 136,95 120,74

2 Panjang jalan dalam kondisi sedang (Km)

135,43 153,50 151,90 147,17 213,16

3 Panjang jaringan jalan dalam kondisi rusak (Km)

108,82 117,53 125,07 139,62 164,09

4 Panjang jaringan jalan dalam kondisi rusak berat (Km)

131,54 105,96 112,31 110,61 120,67

5

Panjang jarngan jalan menurut pemerintahan yang berwenang - Jalan Negara (Km)

15 15 15 15 15

6

Panjang jarngan jalan menurut pemerintahan yang berwenang - Jalan Provinsi (Km)

74,54 74,54 74,54 74,54 74,54

7

Panjang jarngan jalan menurut pemerintahan yang berwenang - Jalan Kabupaten (Km)

444,81 444, 81 444, 81 444, 81 444, 81

8 Panjang jalan menurut jenis permukaan - Aspal (Km)

338,44 345,73 345,03 378,01 384.71

9 Panjang jalan Menurut Jenis Permukaan - Kerikil (Km)

180,74 181,09 182,09 150,14 144,14

10 Panjang jalan Menurut Jenis Permukaan- Tanah (Km)

10,17 7.1 6,8 6,2 5,5

11 Panjang jalan dilalui Roda 4 (Km)

534,35 534,35 534,35 534,35 534,35

12 Panjang jalan dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

519,18 526,82 527,12 528,15 528,85

13

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air ( minimal 1,5 m)

3,6 4,2 5,3 6,0 6,7

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Tahun 2016

C. Keteresediaan Air Bersih

Air Bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan

sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat

diminum setelah dimasak.

Air Minum (drinking water) Air yang melalui proses pengolahan atau

tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun

Page 77: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-77

2002). Untuk gambaran umum ketersediaan air bersih di Kabupaten

Sumba Barat tahun 2009-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.57. Banyaknya Pelanggan Pemakaian Air

Tahun jumlah Pelanggan

2009 32

2010 50

2011 28

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka

Tahun 2009-2011

D. Penataan Ruang

Kabupaten Sumba Barat telah memiliki rencana tata ruang yakni

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumba Barat yang tertuang

dalam Perda No1 Tahun 2012 Pada dasarnya rencana tata ruang

wilayah Kabupaten Sumba Barat ini menjadi acuhan pembangunan di

daerah serta menjadi acuhan dalam penyusunan rencana tata ruang

yang lebih rinci yakni RDTRK dan RTRKSK Sumba Barat.

RTRW Kabupaten Sumba Barat yang telah ditetapkan pada tahun 2012

pada saat ini sudah berusia 5 tahun. Sesuai dengan amanah undang-

undang no 26 tahun 2007 tentang penataan ruang bahwa RTRW

Kabupaten harus ditinjau kembali setiap lima tahun sekali, sehingga

sudah saatnya RTRW Sumba Barat melakukan Peninjauan Kembali.

Selanjutnya perlu disusun RDTRK dan RTRKSK Kabupaten Sumba

Barat untuk lebih digunakan sebagai pedoman operasional

pembangunan daerah.

2.3.1.4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

A. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman adalah kawasan di luar kawasan kawasan lindung

yang diperlukan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian

yang berada di daerah perkotaan atau daerah perdesaan. Kriteria kawasan

permukiman adalah kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk

permukiman yang aman dari bahaya bencana alam, sehat, dan mempunyai

Page 78: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-78

akses untuk kesempatan berusaha, serta kawasan yang apabila digunakan

untuk permukiman dapat membedakan manfaat : meningkatkan

ketersediaan permukiman dan mendayagunakan fasilitas yang ada di

sekitarnya, tidak mengganggu fungsi lindung, tidak mengganggu upaya

upaya kelestarian sumber daya alam, meningkatkan pendapatan

masyarakat, kesempatan kerja, mendorong perkembangan masyarakat.

Untuk prosentase kawasan permukiman yaitu seluas 376,4 Ha dari

keseluruhan luas wilayah yang tersebar di seluruh kecamatan di wilayah

Kabupaten Sumba Barat.

B. Permukiman Perdesaan

Kawasan permukiman perdesaan adalah suatu kawasan untuk permukiman

yang pada lokasi sekitarnya masih didominasi oleh lahan pertanian,

tegalan, perkebunan. Kawasan permukiman perdesaan ini, prosentasenya

lebih kecil daripada permukiman kota. Pada kawasan ini peningkatan

kegiatannya diarahkan untuk permukiman dengan fasilitas penunjangnya,

dan terdapat kawasan pertanian untuk kegiatan usaha.

C. Permukiman Perkotaan

Kawasan permukiman perkotaan adalah kawasan yang digunakan untuk

kegiatan permukiman dengan kegiatan utamanya non pertanian (dominasi

kegiatannya bersifat kekotaan) dan umumnya ditunjang oleh sarana dan

prasarana transportasi yang memadai, fasilitas peribadatan, perdagangan

dan jasa, perkantoran dan pemerintahan.

2.3.1.5. Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

A. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000 Penduduk

Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang

melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan

menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan

Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

Page 79: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-79

Jumlah polisi pamong praja dihitung dari jumlah aparatur pada satuan

polisi pamong praja yang ditetapkan tugas pokok dan fungsinya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Satuan polisi pamong praja merupakan perangkat daerah yang dapat

berbentuk dinas daerah atau lembaga teknis daerah.

Rasio jumlah polisi pamong praja menggambarkan kapasitas pemda

dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban

umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

Semakin besar rasio jumlah polisi pamong praja maka akan semakin

besar ketersediaan polisi pamong praja yang dimiliki pemerintah daerah

dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Untuk lebih jelasnya tentang gambaran umum

rasio jumlah polisi pramong praja per 10.000 penduduk di Kabupaten

Sumba Barat dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang dapat dilihat tabel

2.58.

B. Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk

Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan satuan yang

memiliki tugas umum pemeliharaan ketentraman dan ketertiban

masyarakat. Satuan ini memiliki peran penting dalam ketertiban

masyarakat secara luas.

Rasio jumlah linmas menggambarkan kapasitas pemda untuk

memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat adalah upaya

mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan demokratif sehingga

tercipta kehidupan strata sosial yang interaktif.

Semakin besar rasio jumlah linmas maka akan semakin besar

ketersediaan linmas yang dimiliki pemerintah daerah dalam memberikan

pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam

upaya pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran umum rasio jumlah Linmas per

10.000 penduduk di Kabupaten Sumba Barat dalam kurun waktu 5 tahun

kebelakang dapat dilihat tabel 2.58.

Page 80: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-80

C. Rasio Pos Siskamling

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran umum rasio jumlah pos

siskamling di Kabupaten Sumba Barat dalam kurun waktu 5 tahun

kebelakang dapat dilihat tabel berikut.

Tabel 2.58. Perkembangan Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

0,30 0,28 0,25 0,26 0,29

2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk

98,06 95,18 96,65 96,65 96,65

3 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan

1:4 1:4 1:4 1:4 1:4

4 Penegakan PERDA 4 4 6 6 8

5 Cakupan patroli petugas Satpol PP

210 225 229 231 240

6 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

10 9 10 8 6

7 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten

1.480 1.480 1.480 1.480 1.480

8 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

10 10 10 10 10

9 Kegiatan pembinaan politik daerah

3 3 3 3 3

10 Pembentuka forum kerukunan umat beragama (FKUB) tingkat kecamatan

6 6 6 6 6

11 Pembentukan forum pambauran kebangsaan (FKP)

6 6 6 6 6

12 Penguatan kelembagaan FKP dan FKUB

6 6 6 6 6

13 Peningkatan wawasan kebangsaan berupa seminar, lomba cerdas cermat dan lomba pidato antar pelajar SMA dan SMP

10 10 10 10 10

Page 81: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-81

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

14 Peningkatan toleransi antar umat beragama berupa lomba volley ball antar umat beragama

3 3 3 3 3

15 Pembentukan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) tingkat kecamatan

6 6 6 6 6

16 Pengawasan dan pengendalian narkoba berupa tes urine anggota DPRD dan pejabat daerah

- - - - -

17 Pengawasan orang asing dan lembaga asing di daerah

3 3 3 3 3

18 Bimtek narkoba 2 2 2 2 2

19 Penanganan konflik sosial dan pembuatan rencana aksinya

4 5 6 6 7

20 Penguatan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) tingkat kecamatan

6 6 6 6 6

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja dan BAPPEDA Tahun 2016

2.3.1.6. Sosial

Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah

satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan

terutama di daerah. Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik

apabila pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat,

menjaga ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi

kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir.

Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh

aparat penegak hukum (polisi/kejaksaan). Angka kriminalitas yang ditangani

merupakan jumlah tindak kriminal yang ditangani selama 1 tahun terhadap

10.000 penduduk.

Kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sumba Barat sering

diwarnai peristiwa–peristiwa seperti pertikaian, konflik antar kelompok

masyarakat maupun kasus-kasus kriminal lainnya.

Page 82: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-82

Gambaran mengenai angka kriminalitas di Kabupaten Sumba Barat

Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.59. Gambaran Kondisi Kriminalitas Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Jenis Kriminal 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Kasus Narkoba - - 2 - -

2. Jumlah Kasus Pembunuhan 6 3 2 6 5

3. Jumlah Kejahatan Seksual 15 20 17 21 17

4. Jumlah Kasus Penganiayaan 75 85 67 78 85

5. Jumlah Kasus Pencurian 110 132 100 127 115

6. Jumlah Kasus Penipuan 16 14 32 17 29

7. Jumlah Kasus Pemalsuan Materai / Surat

- 1 2 1 3

8. Politik - - - - -

9. Terhadap Kepala Negara - - - - -

10. Terhadap Ketertiban Umum - - - - -

11. Pembakaran 11 2 10 4

12. Penyuapan - - - - -

13. Perampokan / Pencurian 2 1 7 - -

14. Memeras / Mengancam 6 4 5 9 9

15. Penggelapan 8 16 7 9 7

16. Dalam Jabatan - - - - -

17. Jumlah Perjudian - - - - -

18. Merusak Barang 17 18 23 22 31

19. Penadah - 1 - - -

20. Lain-lain 96 81 72 63 55

21. Ekonomi - - - -

22. Jumlah Tindak Kriminal selama 1 Tahun

362 378 347 357 360

Angka Kriminalitas 0,32 % 0,32 % 0,29 % 0,30 % 0,30 %

Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

Sumber : POLRES Sumba Barat Tahun 2011 2015

Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa kondisi kriminalitas

Kabupaten Sumba Barat selama 5 (lima) tahun terakhir sedikit mengalami

penurunan bila di lihat jumlah tindak kriminalltas pada tahun 2011 dan 2012

persentasinya 0,32% menurun menjadi 0,29% pada tahun 2013 dan pada

tahun 2014 dan 2015 meningkat kembali menjadi 0,30%.

Berikut gambaran mengenai jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan

Waikabubak berdasarkan jenis kejahatan/pelanggaran.

Page 83: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-83

Tabel 2.60. Jumlah Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Waikabubak

Menurut Jenis Kejahatan/Pelanggaran Tahun 2013 - 2015

No. Jenis Kejahatan/ Pelanggaran

Tahun (Jenis Kelamin)

2013 2014 2015

L P L P L P

1. Ketertiban umum 18 - 14 - 20 -

2. Pembakaran - - 2 - 3 -

3 Kesusilaan - - - - - -

4. Pembunuhan 2 - 2 - 17 -

5. Penganiayaan 8 - 2 1 6 -

6. Pencurian 15 - 5 - 14 -

7. Perampokan 6 - 17 - 4 -

8. Penadah - - 1 - - 1

9. Lain–lain 13 1 20 1 32 1

Sumber : LAPAS Klas IIB Waikabubak 2013-2015

Data di atas menunjukkan bahwa jumlah penghuni Lapas Waikabubak

dalam 3 (tiga) tahun terakhir di dominasi 4 jenis kejahatan/pelanggaran secara

berturut-turut yaitu kejahatan lain-lain, dikuti kejahatan ketertiban umum,

perampokan dan pembunuhan, hal ini mengindikasikan bahwa gangguan

keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat masih mempengaruhi

stabilitas di daerah, sehingga harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk

menciptakan kondisi yang memungkinkan proses pemerintahan berjalan secara

efektif dan efisien, khususnya dalam meningkatkan investasi di daerah.

Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan, ketentraman dan

ketertiban umum adalah dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam

menjaga keamanan lingkungan secara mandiri dan terjadinya kewaspadaan

dini masyarakat.

Tabel 2.61. Perkembangan Sarana Sosial Tahun 2011s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Panti Asuhan 6 6 6 7 7

2 Panti Rehabilitasi 2 2 2 2 2

Jumlah 8 8 8 9 9

Sumber : Dinas Sosial Tahun 2016

Page 84: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-84

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar

Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-

indikator kinerja penyelengaraan urusan pilihan pemerintahan daerah

provinsi/kabupaten/kota, yaitu bidang urusan pertanian, kehutanan, energi dan

sumber daya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan,

industri dan ketransmigrasian.

Berikut ini disajikan hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada

fokus layanan urusan pilihan pemerintahan daerah di Kabupaten Sumba Barat

sebagai berikut.

2.3.2.1. Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga

kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.

Tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia kerja (dalam

literatur 15-64 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun. Tenaga

kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara

yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap

tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.

Tabel 2.62. Aspek Ketenagakerjaan Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Prosentase penduduk yang bekerja 70,58 72,12 74,18 75,21 77,15

2 Jumlah Tenaga Kerja Yang di Latih (jiwa) 176 392 72 88 10

3 Jumlah pendaftar pelatihan berbasis kompetensi (jiwa)

- - - - -

4 Jumlah pendapatan pelatihan berbasis masyarakat

738 957 481 197 50

5 Jumlah pendaftar pelatihan kewirausahaan - 304 156 203 87

6 Jumlah pencari kerja yang ditempatkan 362 565 481 197 50

7 Jumlah pencari kerja terdaftar - 656 1210 606 320

8 Jumlah pekerja/buruh peserta program jamsostek

250 300 300 1.036 1.038

9 Jumlah pekerja/buruh 953 1.028 1.037 1.720 1.723

10 Angka partisipasi angkatan kerja (jiwa) - - - - -

11 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun

- - - - -

12 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 72,83 72,80 72,76 69,09 67,17

13 Tingkat pengangguran terbuka (%) - - - - -

14 Keselamatan dan perlindungan - - - - -

15 Perselisihan buruh dan pengusaha - - - - -

Page 85: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-85

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

terhadap kebijakan pemerintah daerah

16 Jumlah Tenaga Kerja yang bekerja pada perusahaan PMA/PMDN

953 1.028 1.037 1.720 1.723

17 Jumlah pekerja anak usia 5-14 tahun 78 66 57 43 38

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Tahun 2016

A. Angkatan Kerja (Labor Force)

Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk

dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.

Tenaga kerja dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk

usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun.

Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi : angkatan kerja dan bukan

angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah

bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja).

Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap

masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan

potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Sedangkan, bukan

angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun

mencari kerja.

Tingkat partisipasi umum yaitu jumlah angkatan kerja dibagi seluruh

penduduk berumur 10 tahun ke atas.

Tabel 2.63. Penduduk Usia 15 Tahun Ketas Dirinci Menurut Angkatan Kerja

Dan Bukan Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin Tahun 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian Laki-Laki Perempuan Jumlah

Rata-Rata

1 ANGKATAN KERJA

Prosentase Bekerja 97,27 97,62 97,42

Prosentase Pengangguran 2,73 2,38 2,58

Jumlah penduduk angkatan kerja (I) 36.639 29.976 33.308

2 BUKAN ANGKATAN KERJA

Prosentase Sekolah 72,68 36,49 50,79

Prosentase Mengurus RT 13,19 56,38 39,32

Lainnya 14,12 7,13 9,89

Jumlah Penduduk Bukan Angkatan Kerja (II) 26.370 21.577 23.973

3 TPAK (Tingkat partisipasi angkatan kerja) 76,59 60,92 69,09

4 TPT (Tingkat pengguran terbuka) 2,73 2,38 2,58

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Tahun 2016

Page 86: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-86

Rasio penduduk yang bekerja adalah perbandingan jumlah penduduk

yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Jika yang tersedia adalah

angka pengangguran, maka angka yang digunakan adalah = (1 - angka

pengangguran)

Tabel 2.64. Penduduk Angatan Kerja Tahun 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Golongan Umur Angkatan Kerja

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1 15-19 9.049 8.348 17.397

2 20-24 6.695 6.457 13.152

3 25-29 6.740 6.266 13.006

4 30-34 5.408 5.416 10.824

5 35-39 5.005 5.034 10.039

6 40-44 4.040 3.873 7.913

7 45-49 3.517 3.401 6.918

8 50-54 2.820 2.639 5.459

9 55-59 2.768 2.456 5.224

10 60+ 4.867 4.650 9.517

Jumlah 50.909 48.540 99.449

Sumber : Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Tahun 2016

2.3.2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

diperlukan akses seluas-luasnya terhadap perempuan untuk berperan aktif di

semua bidang kehidupan dalam rangka pemberdayaan untuk menuju

kesetaraan gender. Untuk mengetahui peran aktif perempuan dapat diukur dari

partisipasi perempuan di lembaga pemerintah maupun swasta, besarnya angka

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Berikut gambaran pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011

sampai tahun 2015.

Tabel 2.65. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Aspek, Fokus & Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

179 215 244 278 305

2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta

26.816 27.302 27.519 28.715 29.671

3 Rasio KDRT 51 65 61 53 59

4 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur

12,75 12,63 12,10 12,05 12,01

5 Partisipasi angkatan kerja perempuan (jiwa)

42.449 44.317 42.469 46.712 48.540

Page 87: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-87

No Aspek, Fokus & Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

6 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

1 1 1 2 2

7 Jumlah perkara yang diputuskan pengadilan dengan dasar perundang-undangan yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak

- - 1 - -

8 Jumlah perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak yang disidangkan

- - 1 - -

9 Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan pelayanan pemulangan

- - - - -

10 Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang tercatat di UPT

67 69 62 53 59

11 Presentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dari 9% pada tahun 2010 naik menjadi 15% pada tahun 2015

- - - - -

12 Presentase partisipasi perempuan di lembaga swasta dari 15% pada tahun 2010 naik menjadi 20% pada tahun 2015

- - - - -

13 Rasio KDRT dari 10% pada tahun 2010 menurun menjadi 7% pada tahun 2015

- - - - -

14 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur dari 1% pada tahun 2010 menurun menjadi 0,5% pada tahun 2015

- - - - -

15 Presentase Partisipasi angkatan kerja perempuan dari 50% pada tahun 2010 menjadi 75% pada tahun 2015

- - - - -

16 Presentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan dari 10% pada tahun 2010 menjadi 100% tahun 2015

- - - - -

17 Presentase KB aktif dari 44,6% pada tahun 2010 naik menjadi 65% pada tahun 2015

- - - - -

18 Presentase Unmet Need (PUS yang ingin ber KB tapi belum terlayani) 23,15% pada tahun 2010 turun menjadi 15% pada tahun 2015

- - - - -

19 Presentase PUS yang menikah dibawah umur 20 tahun dari 3,7% pada tahun 2010 menjadi 3,5% pada tahun 2015

- - - - -

20 Presentase PUS peserta KB anggota UPPKS dari 11% pada tahun 2010 menjadi 60% pada tahun 2015

- - - - -

21 Presentase tersedianya data mikro keluarga disetiap desa/kelurahan dari 30% pada tahun 2010 menjadi 70%

- - - - -

Page 88: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-88

No Aspek, Fokus & Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

pada tahun 2015

22 Presentase anggota Bina Keluarga Remaja (BKR) dari 11% pada tahun 2010 naik menjadi 60% pada tahun 2015

- - - - -

23 Presentase anggota Bina Keluarga Balita (BKB) dari 11% pada tahun 2010 naik menjadi 60% pada tahun 2015

- - - - -

24 Meningkatkan jumlah PLKB dan koordinator lapangan 32 orang pada tahun 2010 menjadi 78 orang pada tahun 2015

- - - - -

Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Tahun 2016

2.3.2.3. Pangan

Penanganan kerawanan pangan adalah penanganan kondisi

ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat, atau rumah tangga,

pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologi bagi

pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Kerawanan pangan sangat

dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang ditentukan oleh tingkat

pendapatannya, rendahnya tingkat pendapatan memperburuk konsumsi energi

dan protein.

2.3.2.4. Pertanahan

Prosentase luas lahan bersertifikat adalah proporsi jumlah luas lahan

bersertifikat (HGB, HGU, HM, HPL) terhadap luas wilayah daratan. Indikator

pertanahan ini bertujuan untuk mengetahui tertib administrasi sebagai

kepastian dalam kepemilikan.

Hak Milik (HM) merupakan hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh

yang dapat dipunyai orang atas tanah. Sifat-sifat hak milik yang

membedakannya dengan hak-hak lainnya adalah hak yang “terkuat dan

terpenuh”, maksudnya untuk menunjukkan bahwa diantara hak-hak atas tanah

yang dipunyai orang, hak miliklah yang paling kuat dan penuh.

Hak Guna Usaha (HGU) adalah hak untuk mengusahakan tanah yang

dikuasai langsung oleh negara dalam jangka waktu paling lama 25 tahun. Hak

Page 89: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-89

Guna Usaha merupakan hak khusus untuk mengusahakan tanah yang bukan

miliknya sendiri guna perusahaan, pertanian, perikanan dan peternakan.

Hak Guna Bangunan (HGB) adalah hak untuk mendirikan dan

mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri,

dengan jangka waktu paling lama 30 tahun. Tidak mengenai tanah pertanian,

oleh karena itu dapat diberikan atas tanah yang dikuasai langsung oleh negara

maupun tanah milik seseorang.

Hak Pengelolaan Lahan (HPL) adalah hak untuk mengelola lahan yang

hanya diberikan atas tanah negara yang dikuasai oleh Badan Pemerintah,

BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) .

Selanjutnya hasil kajian dalam bentuk tabel tentang gambaran umum

luas lahan bersertifikat di Kabupaten Sumba Barat berdasarakan data Badan

Petanahan 5 tahun kebelakan sebagai berikut.

Tabel 2.66. Jumlah Sertfikat Tanah Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah (Hak Milik)

17.593 19.394 20.903 21.562 24.431

2 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah (HGB)

530 530 530 533 533

3 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah (HGU)

1 1 1 1 1

4 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah (Hak Pakai)

549 554 564 567 570

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

2.3.2.5. Lingkungan Hidup

A. Prosentase Penanganan Sampah

Untuk menghitung penanganan sampah di Kabupaten Sumba Barat dapat

disusun tabel sebagai berikut.

Page 90: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-90

Tabel 2.67. Jumlah Volume dan Produksi Sampah

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah sampah yang ditangani (%)

40 40 50 55 55

2. Jumlah volume timbunan sampah (m3)

4.563 5018 5475 5932 6388

3. Jumlah Penduduk yang dilayani kegiatan pengangkutan sampah (jiwa)

45.275 46.499 47.115 47.963 48.809

4 Kapasitas Kendaraan Pengangkutan Sampah (m3)

25 25 25 30 30

6 Jumlah Truk Sampah (unit)

5 5 5 6 6

7 Motor Sampah (unit) 20 20 20

8 Kwalitas penangan (TPS)

7 7 7 7 7

9 Lama Timbulan Sampah (hari)

2 2 2 2 2

Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

B. Persentase Penduduk Terakses Air Minum

Untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari masyarakat di Kabupaten

Sumba Barat memperoleh air dari berbagai sumber baik dengan

menggunakan sistem perpipaan maupun sistem non perpipaan. Penggunaan

penangkap air hujan sebagai sumber air bersih terutama dilakukan oleh

masyarakat yang kesulitan, mendapatkan sumber air minum, dimana

alternatif sumber air lainnya baik sistem perpipaan maupun sistem lain tidak

memungkinkan. Di Kabupaten Sumba Barat penduduk dengan akses air

minum tahun 2015 sebesar 94 % penduduk. Prosentase penggunaan

sumber air minum di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Page 91: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-91

Tabel 2.68. Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan

Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum (Jiwa)

3.150 3.827 44.437 - 114.655

2. Jumlah penduduk (Jiwa) 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

3. Prosentase penduduk berakses air bersih (%)

2,78 3,28 38 - 94

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

2.3.2.6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pelaksanaan urusan wajib kependudukan dan catatan sipil dilaksanakan

terutama aspek koordinasinya untuk meningkatkan penduduk melaksanakan

rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk, rasio pasangan berakte nikah,

kepemilikan KTP non elektroniks kepemilikan akte kelahiran per 1.000

penduduk dan penerapan KTP Nasional bersasis NIK. Dengan ditetapkannya

kebijakan pemerintah melaksanakan E-KTP tanpa biaya berdampak pada

peningkatan penduduk memiliki KTP. Tabel berikut.

Tabel 2.69. Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, Akte Nikah, KTP Non elektronik,

Akte Kelahiran dan KTP Nasional Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Prosentase Penduduk ber KTP per satuan penduduk

16,22 25,77 26,91 51,55 54,88

2 Prosentase pasangan berakte nikah

1,67 1,89 2,24 2,31 2,34

3 Kepemilikan KTP non elektrik

7.983 20.215 23.536 - -

4 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk

115 219 241 249 250

5 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

7.983 10.215 23.536 46.430 50.135

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2016

Page 92: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-92

2.3.2.7. Pemberdayaan Masyarakata dan Desa

A. Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan (PKK)

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disingkat PKK,

adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh

dari bawah yang pengelolaanya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju

terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, Berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan

mandiri, kesejahteraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan

lingkungan.

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK adalah banyaknya kelompok

binaan PKK dalam 1 (satu) tahun dibagi dengan jumlah PKK.

Kelompok binaan PKK adalah kelompok-kelompok masyarakat yang

berada di bawah Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, yang dapat

dibentuk berdasarkan kewilayahan atau kegiatan seperti kelompok

dasawisma dan kelompok sejenis.

Tim Penggerak PKK adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi

kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana,

pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang

untuk terlaksananya program PKK.

Untuk menghitung Jumlah PKK maka dihitung dari jumlah tim penggerak

PKK dalam lingkup wilayah pemerintah daerah. Tim penggerak PKK

beranggotakan warga masyarakat baik laki-laki maupun perempuan,

perorangan, bersifat sukarela, tidak mewakili organisasi, golongan partai

politik, lembaga atau instansi, dan berfungsi sebagai perencana,

pelaksana pengendali Gerakan PKK.

Berikut gambaran kelompok binaan (PKK) berdasarkan data Badan

Pemberdayaan Masyarakat atau yang biasa disingkat BPM dari kurun

waktu 5 tahun kebelakang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 93: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-93

Tabel 2.70. Kelompok Binaan PKK Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Tahun Rata-rata Jumlah Kleompok

Binaan (PKK)

1 2011 126

2 2012 148

3 2013 148

4 2014 148

5 2015 148

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2016

Semakin besar rata-rata jumlah kelompok binaan PKK maka

menggambarkan keaktifan masyarakat untuk ikut serta dalam

pembangunan daerah melalui PKK. Besarnya rata-rata jumlah kelompok

binaan PKK juga menunjukkan besarnya pelayanan penunjang yang

dapat diciptakan oleh pemerintah daerah dalam memberdayakan

masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui

PKK.

B. Jumlah LSM yang aktif

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah Organisasi/Lembaga yang

dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia

secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak

dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga

sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan masyarakat, yang menitik beratkan kepada

pengabdian secara swadaya.

Jumlah LSM dihitung berdasarkan jumlah LSM aktif dalam satu (1)

tahun. Untuk menghitung LSM yang aktif di Kabupaten Sumba Barat

berdasarakan data Badan Pemeberdayaan Masyarakat atau yang biasa

disingkat BPM dari kurun waktu 5 tahun kebelakang dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 2.71. Jumlah LSM Aktif Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah LSM 12 9 9 8 8

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2016

Page 94: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-94

Besarnya jumlah LSM aktif akan menggambarkan kapasitas yang dimiliki

oleh daerah untuk mewujudkan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan daerah sebagai upaya meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat daerah.

Besarnya jumlah LSM aktif juga menunjukkan ketersediaan fasilitas

penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk meningkatkan

keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan daerah.

2.3.2.8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Salah satu indikator keberhasilan keluarga berencana adalah penurunan

rata-rata jumlah anak per keluarga. Berikut gambaran uumum tentang kondisi

keluarga berencana dan keluarga sejahtera di Kabupaten Sumba Barat dari

tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pda tabel di bawah ini.

Tabel 2.72. Perkembangan Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS)

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Aspek, Fokus &

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1 Rata-rata jumlah anak per keluarga

3 3 3 3 3

2 Rasio akseptor KB 75,59 60,85 6.434,00 47,07 55,62

3 Cakupan peserta KB aktif

12.235 11.593 12.626 9.550 8.793

4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (KK)

20.838 20.228 21.258 21.260 19.281

5 Jumlah PUS yang tidak ber KB

5.967 8.096 6.999 10.738 7.015

6 Jumlah keluarga anggota BKB peserta KB

315 380 410 120 135

7 Jumlah keluarga anggota BKB berstatus PUS

115 372 395 109 172

8 Jumlah desa dan kelurahan

63 74 74 74 74

9 Jumlah pelayanan KB - - - - -

10 Jumlah materi kegiatan kelompok BKB

- - - - -

11 Jumlah kader BKB terlatih

- - - - -

12 Jumlah kegiatan BKB 12 12 12 12 12

13 Jumlah kelompok BKB - 38 41 6 8

Page 95: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-95

No Aspek, Fokus &

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

14 Jumlah pertemuan kelompok BKB

- 456 492 72 -

15 Jumlah PLKB/PKB 17 17 17 17 23

16 Jumlah PPKBD 63 74 74 74 74

17 Jumlah penyedian alat dan kontrasepsi

- - - - -

18 Jumlah PPM PB 4.775 3.420 3.390 3.940 2.117

19 Jumlah PPM PA 15.822 15.822 13.248 12.897 -

20 Jumlah peserta PUS - - - - -

21 Jumlah peserta KB Mandiri

- - - - -

Sumber : Dina Pemberdayaan Perempuan Dan KB Tahun 2016

2.3.2.9. Perhubungan

A. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum

Untuk menghitung jumlah arus penumpang angkutan umum di

Kabupaten Sumba Barat disajikan tabel sebagai berikut.

Tabel 2.73. Jumlah Penumpang Angkutan Umum

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Tahun Jumlah

Penumpang Bus

1 2011 1.897

2 2012 1.966

3 2013 1.672

4 2014 1.844

5 2015 1.465

Total 8.844

Sumber : Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Tahun 2016

B. Jumlah Terminal BUS

Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasi jalan untuk

keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra

dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum.

Untuk menghitung jumlah terminal Bis di Kabupaten Sumba Barat

disajikan tabel sebagai berikut.

Page 96: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-96

Tabel 2.74. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/terminal Bis

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah terminal bis 1 1 1 1 1

Sumber : Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi 2016

C. Jumlah Angkutan Orang dan Barang

Berikut jumlah angkutan orang dan barang dalam kurun waktu 5 tahun

kebelakang di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 2.75. Jumlah Angkutan Orang dan Barang

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Angkutan Orang

158 206 254 164 154

2 Jumlah Angkutan Barang

533 532 293 567 588

Sumber : Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi 2016

D. Jumlah Orang/Barang melalui Terminal per tahun

Berikut jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal per

tahun dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang di Kabupaten Sumba

Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.76. Jumlah Orang/Barang Melalui Dermaga/Bandara/Terminal

Tahun 2010 s.d 2014 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Penumpang Datang 1.897 1.966 1.672 1.844 1.465

2 Jumlah Penumpang Berangkat 1.642 1.360 877 1.830 976

Sumber : Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Tahun 2016

Page 97: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-97

2.3.2.10. Komunikasi dan Informasi

A. Rasio Wartel/Warnet Terhdap Penduduk

Rasio wartel/warnet atau rasio ketersediaan wartel/warnet adalah jumlah

wartel/warnet per 1.000 penduduk.

Wartel atau warung telekomunikasi adalah tempat usaha komersial yang

dimiliki oleh perorangan atau badan hukum yang memberikan jasa

sambungan telekomunikasi kepada masyarakat dan akan menerima

pembayaran dari konsumen secara langsung setelah jasa diberikan.

Warnet atau warung internet adalah tempat usaha komersial yang

dimiliki oleh perorangan atau badan hukum yang memberikan jasa

sambungan internet kepada masyarakat dan akan menerima

pembayaran dari konsumen secara langsung setelah jasa diberikan.

Selanjutnya hasilnya sajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2.77. Rasio Wartel/Warnet per 1.000 penduduk Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Aspek, Fokus &

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah wartel 2 2 2 1 1

2 Jumlah warnet 2 3 2 1 1

3 Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

4 Rasio 0,03 0,04 0,03 0,01 0,01

Sumber : Hasil Survey 2011-2015

Semakin besar rasio wartel/warnet per 1000 penduduk akan

menggambarkan semakin besar ketersediaan fasilitas jaringan internet

dan fasilitas jaringan komunikasi data sebagai pelayanan penunjang

dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.

B. Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal

Jumlah penyiaran radio/TV lokal adalah banyaknya penyiaran radio/TV

nasional maupun radio/TV lokal yang masuk daerah.

Untuk menghitung jumlah penyiaran radio/TV lokal di Kabupaten Sumba

Barat berdasarkan data Dinas Informasi dan Komunikasi selama kurun

waktu 5 tahun kebelakang dapat disusun tabel sebagai berikut:

Page 98: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-98

Tabel 2.78. Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Aspek, Fokus & Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah penyiaran radio/TV lokal - - - - -

2 Website milik pemerintah daerah 1 1 1 1 1

3 Pameran/expo 2 2 2 2 2

4 Jumlah Media Baru (Website, media dan on line)

- - - - -

5 Jumlah media tradisional (pertunjukan rakyat)

- - - - -

6 Jumlah kelompok informasi masyarakat

6 6 6 6 6

Sumber : BAPPEDA Tahun 2016

2.3.2.11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

A. Prosentase Koperasi Aktif

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

azas kekeluargaan.

Koperasi Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir

mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau koperasi yang dalam

tahun terakhir melakukan kegiatan usaha.

Selanjutnya hasilnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 2.79. Prosentase Koperasi Aktif Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah koperasi aktif 53 56 59 62 81

2. Jumlah koperasi 66 76 76 96 141

3. Prosentase koperasi aktif 80 74 78 65 57

Sumber : Dinas Koperasi Dan UKM Tahun 2016

Semakin besar jumlah persentase ini maka akan semakin besar

pelayanan penunjang yang dimiliki daerah dalam menggerakkan

perekonomian melalui koperasi.

Page 99: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-99

2.3.2.12. Penanaman Modal

A. Jumlah Investor berskala Nasional (PMDN/PMA)

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah penggunaan modal

dalam negeri bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan

ekonomi pada umumnya.

Penanaman modal asing (PMA) merupakan penanaman modal asing

secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan

perundang-undang di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara

langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.

Jumlah investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan banyaknya

investor PMDN berskala nasional dengan banyaknya investor PMA

berskala nasional yang aktif berinvestasi di daerah dan pada suatu

periode tahun pengamatan.

Untuk menghitung jumlah investor PMDN/PMA di Kabupaten Sumba

Barat dapat disusun tabel sebagai berikut.

Tabel 2.80. Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat Tahun Uraian PMDN/PMA

2009 Jumlah Investor 2

2010 Jumlah Investor 3

2011 Jumlah Investor 3

2012 Jumlah Investor 3

2013 Jumlah Investor 4

2014 Jumlah Investor 4

2015 Jumlah Investor 5

Sumber : Kantor PPTSP 2016

Semakin banyak jumlah investor maka akan semakin menggambarkan

ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah berupa

ketertarikan investor untuk meningkatkan investasinya di daerah.

B. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)

Jumlah nilai investasi investor PMDN/PMA dihitung dengan

menjumlahkan jumlah realisasi nilai proyek investasi berupa PMDN dan

nilai proyek investasi PMA yang telah disetujui oleh Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM). Banyaknya investasi PMDN berskala

Page 100: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-100

nasional dengan banyaknya investasi PMA berskala nasional dihitung

dari total nilai proyek yang telah terealisasi pada suatu periode tahun

pengamatan.

Untuk menghitung nilai PMDN/PMA di Kabupaten Sumba Barat dapat

disusun tabel sebagai berikut.

Tabel 2.81. Jumlah Nilai Investasi PMDN/PMA Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat Tahun Nilai Investasi (PMDN/PMA)

2011 24.000.000.000

2012 24.000.000.000

2013 59.400.000.000

2014 51.430.000.000

2015 94.280.000.000

Sumber : Kantor KPPST Tahun 2016

Semakin banyak nilai realisasi investasi maka akan semakin

menggambarkan ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki

daerah berupa ketertarikan investor untuk meningkatkan investasinya di

daerah. Semakin banyak realisasi proyek maka akan menggambarkan

keberhasilan daerah dalam memberi fasilitas penunjang pada investor

untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan.

C. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah

tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan jumlah

seluruh PMA/PMDN.

Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dihitung dari

banyaknya tenaga kerja yang bekerja pada investasi PMA/PMDN yang

terealisasi pada suatu tahun. Jumlah seluruh PMA/PMDN dihitung dari

banyaknya proyek investasi yang terealisasi di daerah pada suatu tahun

berdasarkan data BKPM.

Selanjutnya hasilnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Page 101: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-101

Tabel 2.82. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMA/PMDN

130 230 267 376 1146

2. Jumlah seluruh PMA/PMDN 3 4 4 4 5

3. Rasio daya serap tenaga kerja 1:43 1:57 1:67 1:94 1:229

Sumber : Hasil Olahan BAPPEDA Tahun 2016

Semakin besar rasio daya serap tenaga kerja pada PMA dan PMDN

akan mencerminkan besarnya daya tampung proyek investasi

PMA/PMDN untuk menyerap tenaga kerja di suatu daerah.

2.3.2.13. Kepemudaan dan Olahraga

Indikator pemuda dan olah raga berdasarkan data dari Dinas Pendidikan

dan Olahraga Tahun 2015 terdiri dari jumlah cabang olahraga 14 unit, jumlah

lapangan olahraga 5 unit. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.

Tabel 2.83. Perkembangan Pemuda dan Olahraga Tahun 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Uraian Jumlah

(Unit)

1 Jumlah cabang olahraga 14

2 Lapangan olahraga 5

3 Jumlah museum budaya -

Sumber : Dinas Pendidikan dan Olahraga 2016

2.3.2.14. Statistik

Untuk menunjang data di wilayah pembangunan Kabupaten Sumba

Barat telah diadakan data statistk yang berisi data-data secara umum di

Kabupaten Sumba Barat. Data ini bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun

masyarakat khususnya berkaitan dengan kebijakan pembangunan daerah.

Adapun jenis data yang sudah ada dan dipublikasikan setiap tahun meliputi :

1. Kabupaten Dalam Angka;

2. Kecamatan Dalam Angka;

3. PDRB Kabupaten; dan

4. Potensi Desa.

Page 102: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-102

2.3.2.15. Persandian

Persandian pada dasarnya merupakan SKPD yang berkaitan dengan

penyampaian pelaksanaan pembangunan di daerah baik yang bersifat rahasia

maupun umum dalam pengertian dapat dipublikasi kepada masyarakat. Sesuai

dengan perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi maka pelaksanaan

persandian dilakukan dengan mengikuti perkembangan teknologi di Kabupaten

Sumba Barat. Pelaksanaan persandian di Kabupaten Sumba Barat dilakukan

oleh Dinas Komunikasi dan Informatika, Persandian dan Statistik.

2.3.2.16. Kebudayaan

Kabupaten Sumba Barat malakukan pembangunan dibidang

kebudayaan yang ada diantaranya adalah : (1) pasola, (2) pajura (3) ritual wulla

poddu (4) Kampung-kampung Adat/Situs. Pelestarian budaya ini dilakukan

melalui : pengkajian, pembinaan, pendataan, pelestarian, pengembangan nilai

tradisional, kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesenian dan bahasa

dan sastra.

2.3.2.17. Perpustakaan

A. Jumlah Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat dimana di dalamnya

terdapat bahan pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistem

tertentu, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan

masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan.

Jumlah perpustakaan dihitung berdasarkan jumlah perpustakaan umum

yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat yang beroperasi di

wilayah pemerintah daerah.

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas

mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan

pustakanya untuk masyarakat umum.

Page 103: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-103

Untuk menghitung jumlah perpustakaan di Kabupaten Sumba Barat

berdasarkan data Kantor Arsip Daerah dapat disusun tabel sebagai

berikut.

Tabel 2.84. Jumlah Perpustakaan dan Koleksi Buku Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah perpustakaan yang ada

a. Milik PEMDA 1 1 1 1 1 1 1

b. Non PEMDA - - - - - - -

c. Perpustakaan desa 5 21 21 33 38 38 38

d. Perpustakaan kelurahan

8 9 9 9 10 10 10

e. Perpustakaan SD - - - - - - 92

f. Perpustakaan SMP - - - - - - 38

g. Perpustakaan SMA - - - - - 49

h. Perpustakaan Puskesmas

1 1 1 1 1 1 1

2 Jumlah koleksi 6.237 10.117 12.237 13.405 14.972 16.515 17.095

Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dokumen Tahun 2016

Banyaknya jumlah perpustakaan akan menggambarkan kapasitas yang

dimiliki oleh daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

umum dalam memberikan bahan pustaka kepada masyarakat pengguna

perpustakan.

Besarnya jumlah perpustakaan juga menunjukkan ketersediaan fasilitas

penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk meningkatkan

mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan

pelayanan pendidikan.

B. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun

Pengunjung perpustakaan adalah pemakai perpustakaan yang

berkunjung ke perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam satu

(1) tahun. Pengunjung perpustakaan dihitung berdasar pengunjung yang

mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang diperoleh melalui

sistem pendataan pengunjung.

Untuk menghitung jumlah pengunjung perpustakaan di Kabupaten

Sumba Barat berdasarkan data pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

dapat disusun tabel sebagai berikut.

Page 104: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-104

Tabel 2.85. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Milik Pemda

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Tahun Orang

1 2009 213

2 2010 5.347

3 2011 1.135

4 2012 1.090

5 2013 376

6 2014 483

7 2015 917

Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dokumen

Tahun 2016

Banyaknya jumlah pengunjung perpustakaan menggambarkan tingginya

minat baca di daerah.

Dengan jumlah pengunjung perpustakaan yang tinggi merupakan

indikator efektifitas penyediaan pelayanan perpustakaan di daerah.

Besarnya jumlah perpustakaan juga menunjukkan ketersediaan fasilitas

penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai peluang

untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai

penunjang kelangsungan pelayanan pendidikan.

2.3.2.18. Kearsipan

Dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sumba Barat maka

berbagai informasi pembangunan yang telah dilaksanakan harus didokumentasi

dan disimpan sehingga dapat diketahui perkembangan pelaksanaan

pembangunan. Untuk itu diperlukan sistem kearsipan yang baik dan terpelihara

sehingga diperlukan perangkat daerah khusu untuk menangani hal tersebut.

Pengelolaan Sistem kearsipan yang baik ini ditunjang oleh kelengkapan alat

kearsipan yang memadai di seluruh perangkat daerah serta dukungan Tim

pemilih Arsip yang telah dibentuk.

Page 105: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-105

2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pilihan

2.3.3.1. Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Sumba Barat masih memiliki kekayaan laut yang masih butuh

pengembangan. Komoditi potensial yang ada antara lain ikan merah, kerapu,

kakap, ekor kuning, cucut, tongkol, julung-julung, ikan tembang, kembung,

tengiri, tuna, cakalang, ikan terbang, cumi-cumi, dan jenis ikan lainnya.

Sedangkan untuk jenis komoditi perikanan lainnya yang paling berpotensi untuk

dikembangkan adalah rumput laut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 2.86. Jumlah Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan Tahun 2014

No Jenis Ikan Jumlah

(ton)

1 Paperek/ Pobu Fish 5,23

2 Ikan Merah/ Red Snappers 272,60

3 Kerapu/ Groupers 169,08

4 Kakap/ Barramundi Bream 88,26

5 Ekor Kuning/ Yellow tail 18,48

6 Cucut/ Shurks 18,72

7 Alu-alu/ Barraendas 33,72

8 Sela/ Treballies 5,63

9 Tongkol/ Eastern Tuna 635,56

10 Julung-julung/ Garfish and Half Beaks 125,43

11 Teri/ Anchovies 12,59

12 Tembang/ Fringescale Sardinella 399,36

13 Kembung/ Indo Pacific Mackerel 124,35

14 Tenggiri/ Narrow Barred 22,41

15 Tuna / Cakalang/ Tunas / Skipjack Tuna 33,53

16 Pari 7,17

17 Kurisi 3,60

18 Biji Nangka 7,00

19 Belanak 9,16

20 Lemadang 5,15

21 Bawal Putih 3,10

22 Bawal Hitam 2,58

23 Layang 10,79

24 Marlin 3,44

25 Sese/ Sunglir 5,29

26 Lalosi Biru 5,80

Page 106: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-106

No Jenis Ikan Jumlah

(ton)

27 Cendro 13,72

28 Sardin 15,54

29 Lemuru 4,54

30 Golok-golok 25,51

31 Terbang 10,79

32 Kuwe/Mubarak 20,49

33 Ikan Lainnya 178,17

34 Udang Barong/ Prawn 0,87

35 Udang Lain/ Shrimp -

36 Cumi-cumi/ Squid 7,54

37 Teripang/ Sea Cucumbar 0,62

38 Rumput Laut/ Sea Weed 60,00

39 Komoditas Laut Lainnya/ Others 17,41

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2015

2.3.3.2. Pariwisata

A. Ketersediaan Penginapan

Ketersediaan penginapan/hotel merupakan salah satu aspek yang

penting dalam meningkatkan daya saing daerah, terutama dalam menerima

dan melayani jumlah kunjungan dari luar daerah.

Semakin berkembangnya investasi ekonomi daerah akan meningkatkan

daya tarik kunjungan ke daerah tersebut. Dengan semakin banyaknya jumlah

kunjungan orang dan wisatawan ke suatu daerah perlu didukung oleh

ketersediaan penginapan/hotel.

Untuk gambaran umum ketersediaan penginapan dan perkembangan

kunjungan wisatawan di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 2.87. Jumlah Penginapan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Hotel 9 9 9 9 9

2 Wisma 1 1 1 1 1

3 Penginapan Lainnya / Homestay

2 2 2 2 2

Total/Jumlah 2 12 12 12 12

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tahun 2016

Page 107: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-107

Tabel 2.88. Perkembangan Kunjungan Wisatawan

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

Tahun Wisatawan Nusantara

Wisatawan Asing

Jumlah

2011 3498 1494 4.992

2012 1330 333 1.663

2013 2739 680 3.419

2014 2500 678 3.178

2015 2860 9727 12.587

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tahun 2016

2.3.3.3. Pertanian

A. Tanaman Pangan

Komoditas pertanian tanaman pangan di Kabupaten Sumba Barat

meliputi padi sawah, padi ladang, jabung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah,

kedelai, dan kacang hijau. Perkembangan rata-rata produksi tanaman pangan

dari tahun 2011 hingga tahun 2015 mengalami fluktuasi yang kurang stabil.

Produksi tanaman pangan yang cenderung mengalami peningkatan adalah

tanaman padi sawah dan kacang hijau. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini

Tabel 2.89. Perkembangan Rata-Rata Produksi Per Hektar Tanaman Pangan

Di Sumba Barat Tahun 2011- 2015

No Jenis Tanaman Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Padi Sawah Padi Ladang

23,06 33,90

29,88 38,98

29,13 35,91

27,01 34,11

34,76 4,37

2 Jagung 19,62 24,98 22,42 21,73 14,28

3 Ubi Kayu 98,46 97,33 99,50 106,04 20,49

4 Ubi Jalar

79,32

80,62

80,15

71,83

1,27

5 Kacang Tanah 12,50 11,3 10,44 10,49 11

6 Kedelai 11,25

8,72 7,69

7,84

6,22

7 Kacang Hijau 9,41 9,24 9,21 7,71 11,00

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2011-2016

Page 108: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-108

B. Perkebunan

Sub sektor perkebunan di Kabupaten Sumba Barat tergolong

perkebunan rakyat sehingga belum dapat berkembang dan dikelola secara

baik. Komoditas perkebunan pada tahun 2015 dari kabupaten ini adalah kelapa,

kopi, kakao, dan lainnya. Komoditas perkebunan tertinggi adalah kelapa dan

tanaman perkebunan lainyya yaitu 1.132 ton dan 1.194 ton. Komoditas kelapa

banyak diproduksi di Kecamatan Wanukaka sebesar 739 ton dengan luas

tanaman 3.845 Ha. Komoditas kopi banyak diproduksi di Kecamatan Laboya

Barat sebesar 93 ton dengan luas tanaman 730 Ha. Komoditas kakao banyak

diproduksi di Kecamatan Lamboya sebesar 25 ton dengan luas tanaman 789

Ha. Sedangkan untuk jenis tanaman lainnya banyak diproduksi di Kecamatan

Tana Righu yaitu sebesar 616 ton dengan luas tanaman mencapai 3.554 Ha.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini

Tabel 2.90. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan

dan Jenis Tanaman di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2015

No Kecamatan

Luas Tanaman Perkebunan (Ha) Produksi Tanaman Perkebunan (Ha)

Kelapa Kopi Kakao Lainnya Kelapa Kopi Kakao Lainnya

1 Lamboya 789 138 123 283 92 12 25 67

2 Wanukaka 3,854 203 15 4,254 730 8 2 336

3 Laboya Barat 730 524 373 306 75 93 10 31

4 Loli 260 41 6 1,108 12 10 2 142

5 Kota Waikabubak 368 147 56 14 36 19 4 2

6 Tana Righu 1,872 896 45 3,554 187 160 3 616

Jumlah 7,873 1,949 618 9,519 1,132 302 46 1,194

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2016

Page 109: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-109

C. Peternakan

Jenis–jenis ternak yang saat ini diusahakan di Kabupaten Sumba Barat

berbagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu ternak besar yang terdiri dari sapi, kerbau

dan kuda; ternak kecil yang terdiri dari babi, kambing dan domba; dan ternak

unggas yaitu ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam petelur, dan itik/itik

manila. Tidak semua jenis hewan ternak mengalami peningkatan kuantitas.

Hanya kerbau, kuda, babi, kambing, dan ternak unggas mengalami

peningkatan yang cukup drastis dari tahun 2014 sampai tahun 2015. Ternak

kerbau mengalami kenaikan menjadi 11.264 ekor di tahun 2015 dari 10.176

ekor di tahun 2014. Populasi kuda juga meningkat menjadi 4.328 ekor di tahun

2015 dari populasi 4.082 ekor di tahun 2014. Populai ternak kecil seperti

kambing babi dan kambing juga mengalami peningkatan populasi di tahun 2015

yaitu sebesar 52.237 ekor dan 2.464 ekor dari 45.813 ekor dan 2.432 ekor di

tahun 2014. Populasi semua jenis ternak unggas yang mengalami kenaikan di

tahun 2015, dimana ayam kampung naik menjadi 204.703 ekor, populasi ayam

ras pedaging sebesar 115.744 ekor, populasi ayam petelur sebesar 11.656

ekor, dan populasi itik sebesar 12.342 ekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.91. Jumlah Ternak Besar Kabupaten Sumba Barat Tahun 2014 - 2015

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

Sapi Kerbau Kuda Sapi Kerbau Kuda

1 Lamboya 242 2.827 1.044 183 2.987 1.184

2 Wanokaka 255 1.827 674 165 2.162 787

3 Laboya Barat 211 1.355 498 132 1.819 506

4 L o l i 153 1.942 691 348 1.891 796

5 Kota Waikabubak 105 1.357 604 95 1.422 621

6 Tana Righu 609 868 571 373 983 434

Jumlah 1.575 10.176 4.082 1.296 11.264 4.328

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2015 dan Tahun 2016

Page 110: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-110

Tabel 2.92. Jumlah Ternak Kecil Kabupaten Sumba Barat Tahun 2014 - 2015

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

Babi Kambing Domba Babi Kambing Domba

1 Lamboya 10.725 563 - 12.414 563 -

2 Wanokaka 6.538 248 2 9.249 248 -

3 Laboya Barat

6.924 429 - 7.671 461 7

4 L o l i 7.724 145 6 8.049 145 -

5 Kota Waikabubak

6.383 93 - 6.339 93 6

6 Tana Righu 7.549 954 7 8.515 954

Jumlah 45.813 2.432 15 52.237 2.464 13

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2015 dan Tahun 2016

Tabel 2.93. Jumlah Ternak Unggas Kabupaten Sumba Barat Tahun 2014

No Uraian

Tahun 2014 Tahun 2015

Ayam Kampung

Ayam Ras

Pedaging

Ayam Petelur

Itik/ Itik

Manila

Ayam Kampung

Ayam Ras

Pedaging

Ayam Petelur

Itik/ Itik

Manila

1 Lamboya 37.976 1.216 120 241 38576 5613 135 883

2 Wanokaka 12.130 1.190 150 4 18969 3557 167 1423

3 Laboya Barat

29.355 546 98 487 29355 2213 102 670

4 L o l i 31.118 4.500 5.450 542 35624 37583 11656 3921

5 Kota Waikabubak

57.111 21.873 15.720 422 57111 63378 16.802 4787

6 Tana Righu 9.438 355 215 24 25068 3400 230 658

Jumlah 177.128 29.680 5.450 1.720 204.703 115.744 11.656 12.342

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2015 dan Tahun 2016

2.3.3.4. Kehutanan

Luas kawasan hutan Kabupaten Sumba Barat sebesar 10.274,34 Ha

atau 13,93% dari luas daratan wilayah Kabupaten Sumba Barat. Kondisi ini

menunjukkan bahwa Sumba Barat berada jauh di bawah standar luas hutan

ideal suatu daerah yaitu sekitar 30% dari luas wilayah. Dengan luas kawasan

hutan yang masih dibawah 30%, kerusakan hutan masih terus terjadi.

Kerusakan kawasan hutan terutama disebabkan karena pembakaran hutan

Page 111: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-111

yang tidak terkendali, sistem perladangan berpindah-pindah dan adanya

keinginan untuk memperoleh keuntungan ekonomi jangka pendek menimbulkan

keinginan untuk mengeksploitasi hasil hutan secara berlebihan sehingga

merusak sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kondisi tersebut akan

mengancam kelestarian dan mengarah pada kepunahan 70 jenis tumbuhan

yang merupakan habitat asli serta 9 jenis burung langka yang ada. Berdasarkan

fungsi hutan, luas dan letak dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.94. Nama-nama Kawasan Hutan dirinci menurut

Luas Areal, Fungsi dan Lokasi

No Nama Kawasan Luas Areal

(Ha) Fungsi Hutan

RTK Lokasi/Kecamatan

1. Poronombu Rabawawi

1.649,25 HL/HP 4 Loli,T.Righu,W.Timur

2. Pogobina 350,00 HT 19 Loli

3. Ombakaporota 250,00 HP 21 Kota Waikabubak

4. Kanungga Rara 776,30 HP 52 Tana Righu

5. Lamboya 5.000,00 HL/HT 43 Lamboya,Loli,W.Sel

6. Kalada Wogo 800,00 HP 20 Loli,Katikutana,Kota

7. Kabota 200,00 HP 66 Lamboya,Wanokaka

8. Gollu Kare 700,00 HP 59 Laboya Barat

9. Matikatilu 500,00 HT 29 Lamboya

10. Rangga Dongu 48,79 HP 76 Kota Waikabubak

11. Waipada 1500,00 HPT 54 Loli-Sumba Tengah

12. Polapare Cako 1400,00 HP 27 Laboya Barat-SBD

11. Manupeu *) 87.984,86 HTN - Wanokaka - Sumba Tengah

Jumlah 13.174,34 430

Ket. : HL : Hutan Lindung; HT : Hutan Produksi Terbatas; HP : Hutan Produksi Tetap;

HTN : Taman Nasional, RTK : Register Tanah Kehutanan *) : Dikelola oleh Taman Nasional (belum ada batas tetap, Luas aset Kab.

Sumba Barat belum dapat diketahui) Sumber : Sumba Barat dalam Angka Tahun 2014

Berdasarkan data tersebut, luas fungsi hutan didominasi oleh hutan produksi

sebesar 89,00%. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan hutan di Kabupaten

Sumba Barat berpotensi memproduksi hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat antara lain untuk bahan bangunan, industri, bahkan dapat dijadikan

sebagai jenis komiditi daerah yang diantar pulaukan sehingga pada gilirannya

menambah pendapatan daerah. Namun di sisi lain, persentase hutan lindung

hanya sebesar 11,00%, sehingga perlu dilestarikan dan ditingkatkan sehingga

Page 112: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-112

dapat menjamin kelestarian lingkungan hidup. Beberapa masalah yang

mengancam kelestarian hutan adalah kebakaran padang dan pencurian kayu

(illegal logging).

2.3.3.5. Energi dan Sumber daya Mineral

A. Ketersediaan Daya Listrik

Untuk gambaran umum ketersediaan daya listrik di Kabupaten Sumba

Barat 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 2.95. Perkiraan Kebutuhan Beban Tenaga Listrik

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Produksi Listrik (KWh) 11.006.779 10.556.376 11.488.771 11.405.984 11.240.509

2 Listrik Terjual (Kwh) 10.833.107 10.311.252 11.162.257 11.257.575 11.124.905

3 Dipakai Sendiri (KWh) 173.672 245.124 326.514 148.409 115.604

4 Susut/Hilang (Kwh) 429.660 393.481 494.496 - -

Sumber : Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2011-2015

B. Banyaknya Pelanggan Listrik

Penyediaan tenaga listrik bertujuan untuk meningkatkan perekonomian

serta memajukan kesejahteraan masyarakat. Bila tenaga listrik telah

dicapai pada suatu daerah atau wilayah maka kegiatan ekonomi dan

kesejateraan pada daerah tersebut dapat meningkat. Untuk mewujudkan

hal tersebut maka Pemerintah Daerah berkewajiban untuk melistriki

masyarakat tidak mampu dan daerah terpencil. Indikator yang digunakan

untuk melihat pencapaian sasaran pemerintah daerah tersebut adalah

persentase rumah tangga yang menggunakan listrik.

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran umum banyaknya pelanggan

listrik di Kabupaten Sumba Barat dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 113: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-113

Tabel 2.96. Banyaknya Pelanggan Listrik

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Prabayar 5.815 5.718 2.439 9.980 -

2 Paska Bayar - - - 82 -

3 Sehen - - - 1.566 -

Sumber : Sumba Barat Dalam Angka 2012-2016

2.3.3.6. Perindustrian dan Perdagangan

A. Industri

Kegiatan sektor industri di Kabupaten Sumba Barat terus berkembang

dari tahun ke tahun. Jenis kegiatan di sektor industri masih terbatas pada

industri kecil dan rumah tangga. Industri yang banyak menyerap tenaga kerja

adalah industri yang bergerak pada bidang tekstil, pakaian jadi dan kulit.

Industri di Kabupaten Sumba Barat memiliki jumlah industri 417 perusahaan

dengan jumlah tenaga kerja mencapai 858 orang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.97. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Klasifikasi Industri

Tahun 2015

No Klasifikasi Industri Jumlah

Perusahaan

Jumlah Tenaga Kerja

1 Mesin dan Perlengkapan 75 126

2 Barang logam, bukan mesin dan peralatannya 31 80

3 Makanan 71 191

4 Minuman 5 15

5 Barang Galian Bukan Logam 8 21

6 Pakaian Jadi 15 25

7 Furniture 46 125

8 Tekstil 126 161

9 Kulit, Barang dari kulit dan alas kaki 2 4

10 Percetakan dan reproduksi medi arekaman 2 16

11 Kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitue) dan barang anyaman

20 43

12 Barang lainnya dari kayum barangd ari gabusa dan barang anyaman daeri jerami, rotan, bambu, dan sejenisnya

15 50

Page 114: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-114

No Klasifikasi Industri Jumlah

Perusahaan

Jumlah Tenaga Kerja

13 Pengolahan lainnya 1 1

Jumlah 417 858

Sumber : Sumba Barat dalam angka tahun 2016

B. Ketersediaan Restoran

Ketersediaan restoran pada suatu daerah menunjukan tingkat daya tarik

investasi suatu daerah. Banyaknya restoran dan rumah makan menunjukkan

perkembangan kegiatan ekonomi suatu daerah dan peluang-peluang yang

ditimbulkannya.

Pengertian restoran adalah tempat menyantap makanan dan minuman

yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jenis tataboga

atau catering. Sedangkan pengusahaan usaha restoran dan rumah makan

adalah penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman kepada tamu

sebagai usaha pokok.

Gambaran umum ketersediaan restoran di Kabupaten Sumba Barat

dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.98. Jumlah Restoran Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Restoran/Rumah Makan 21 21 24 25 27

Total/Jumlah 21 21 24 25 27

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tahun 2016

2.3.3.7. Transmigrasi

Penyebaran kawasan tranmigrasi di Kabupaten Sumba Barat sampai

dengan tahun 2015 mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat untuk

melaksanakan program pengembangan kawasan transmigrasi meliputi :

1. Lokasi Transmigrasi Desa Wetana dan Gaura di Kecamatan Laboya

Barat;

2. Lokasi Transmigrasi Desa Kobukarudi di Kecamatan Lamboya;

Page 115: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-115

3. Lokasi Transmigrasi Lamaloku dan Hoba Jangi di Desa Baliloku

Kecamatan Wanukaka;

4. Lokasi Transmigrasi Desa Baliledo di Kecamatan Loli dan Tebara Kec. Kota;

2.3.4. Fokus Layanan Urusan Penunjang (Perencanaan Pembangunan)

Perencanaan pembangunan dilakasanakan untuk mendukung koordinasi

antar pelaku pembangunan; menjamin terciptanya intergrasi, sinkronisasi dan

sinergi baik antar Daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintahan

maupun antara pusat dan daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antar

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan

partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya

secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Selama tahun 2015

perencanaan pembangunan daerah didukung dokumen perencanaan

pembangunan yang ditetapkan dalam peraturan (PERDA) dan Peraturan Bupati

(Perbu) sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.99. Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahun 2015

No Dokumen Perencanaan Pembangunan

Jenis Regulasi

Perda Perbup

1 RPJPD Kabupaten Sumba Barat Tahun 2005-2025

√ -

2 RPJMD Kabupaten Sumba Barat Tahun 2005-2010

√ -

3 RPJMD Kabupaten Sumba Barat Tahun 2011-2015

√ -

4 RKPD Kabupaten Sumba Barat Tahun 2017

- √

Sumber : Bappeda Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016

Berdasarkan dokumen perencanaan pembangunan tersebut maka

sinergi pembangunan dapat dilaksanakan lebih optimal dengan menjadikan

desa/kelurahan sebagai satuan terkecil wilayah pembangunan. Ditetapkan

kebijakan pembangunan daerah terpadu berbasis desa/kelurahan memberikan

arahan bahwa setiap perencanaan pembangunan yang dilaksanakan yang

bersumber dari dana APBD Kabupaten sumber pendanaan lainnya harus

menetapkan lokasi secara jelas yaitu desa/kelurahan.

Page 116: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-116

2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan

otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu

daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan

pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan

daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing

daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik

(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke

suatu daerah untuk menciptakan multiplier effect bagi peningkatan daya saing

daerah.

Kemampuan ekonomi daerah memicu daya saing daerah dalam

beberapa tolok ukur, sebagai berikut.

2.4.1.1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka

konsumsi RT per kapita)

Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan

untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa

atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka

konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan

menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata pengeluaran

konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan

pengeluaran penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah

penduduk. Makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi,

minuman, tembakau, dan sirih. Bukan makanan mencakup perumahan,

sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan sebagainya.

Page 117: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-117

Tabel 2.100.

Angka Konsumsi RT Per Kapita Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (rupiah)

221.294 241.546 224.877 244.371 282.127

2 Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita (rupiah)

142.173 212.132 145.976 159.710 198.116

Sumber: Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2012-2016

2.4.1.2. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga

yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam

persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat

kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar

(term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi

maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat

pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di Kabupaten Sumba Barat

pada Januari 2015 NTP di Kabupaten Sumba Barat mengalami penurunan

dibanding Desember 2014 yaitu sebesar 0,14 persen. Hal ini disebabkan

kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih kecil dibandingkan dengan

kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga

maupun untuk keperluan produksi pertanian. Ditinjau per subsektor dengan

membandingkan NTP Januari 2015 dengan NTP Desember 2014 maka sub

sektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan mengalami

penurunan, sedangkan 3 subsektor lainnya mengalami peningkatan. Sub sektor

yang mengalami penurunan adalah sebesar 2,10 persen untuk sub sektor

tanaman perkebunan rakyat, dan 0,36 persen untuk sub sektor peternakan.

Sub sektor yang mengalami peningkatan adalah 0,93 persen untuk sub sektor

Page 118: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-118

padi dan palawija, 0,75 persen untuk sub sektor hortikultura dan 1,93 persen

untuk sub sektor perikanan.

Indeks harga yang diterima petani dari ke lima sub sektor menunjukkan

fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada

Januari 2015, indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,28%

dibandingkan Desember 2014 yaitu dari 116,59 menjadi 116,92.

Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga

barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya

petani yang merupakan bagian terbesar di pedesaan serta fluktuasi harga

barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada

Januari 2015 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan mengalami

peningkatan dibandingkan Desember 2014 yaitu 115,40 menjadi 115,89 atau

meningkat sebesar 0,4%.

Tabel 2.101.

Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2014-2015

Kabupaten Sumba Barat

No. Uraian 2014 2015

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 116,59 116,92

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 115,40 115,89

3. Rasio 101,03 100,89 Sumber: Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2012-2016

Page 119: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-119

2.4.1.3. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita (Persentase

Konsumsi Rt Untuk Non Pangan)

Untuk mengetahui persentase konsumsi RT non-pangan perkapita,

dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2.102.

Persentase Konsumsi RT Non-Pangan

Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

Tahun Persentase

Konsumsi RT Non-Pangan

2011 39,12%

2012 46,76%

2013 39,36%

2014 39,52%

2015 41,25% Sumber: Kabupaten Sumba Barat Dalam

Angka Tahun 2012-2016

2.4.1.4. Incremental Capital Output Ratio (ICOR)

Bagi investor, informasi mengenai potensi investasi dan iklim investasi

daerah sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan lokasi untuk investasi. Tetapi hal ini tidak cukup sampai sebatas

ketersediaan informasi saja. Diperlukan rangkaian upaya untuk memberikan

gambaran yang lebih komprehensif mengenai iklim investasi di berbagai

daerah, untuk membantu para investor dalam membuat keputusan lokasi

investasinya. Pemeringkatan daya saing investasi daerah yang dilakukan oleh

Kabupaten Sumba Barat salah satunya adalah untuk menjawab permasalahan

di atas, disamping juga untuk membantu pemerintah daerah dalam melihat

daya saingnya terhadap investasi dibandingkan dengan daerah lainnya.

Page 120: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-120

Tabel 2.103.

Incremental Capital Output Ratio (ICOR)

Tahun 2012 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

Tahun Investasi PDRB-ADHB Penambahan PDRB-ADHB

ICOR

2011 24,000,000,000 930,855,100,000 -

2012 24,000,000,000 1,040,985,300,000 110,130,200,000 0.22

2013 59,400,000,000 1,164,083,900,000 123,098,600,000 0.48

2014 51,430,000,000 1,313,732,800,000 149,648,900,000 0.34

2015 94,280,000,000 1,467,872,900,000 154,140,100,000 0.61

Sumber: BAPPEDA Data diolah Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa dengan ICOR sebesar 0.22

(2011), maka untuk menghasilkan pertumbuhan PDRB 1 persen Kabupaten

Sumba Barat membutuhkan investasi sebesar 0,22% dari penambahan PDRB.

Begitu pula untuk tahun 2015, untuk menghasilkan pertumbuhan PDRB 1

persen Kabupaten Sumba Barat membutuhkan investasi sebesar 0,61% dari

penambahan PDRB. Nilai ICOR tersebut < 1, artinya investasi yang dilakukan

Kabupaten Sumba Barat adalah efisien.

2.4.1.5. Produktivitas Total Daerah

Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas

tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap

angkatan kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas

Total Daerah dapat diketahui dengan menghitung produktivitas daerah per

sektor (17 sektor) yang merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi

dengan jumlah angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan.

Page 121: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-121

Tabel 2.104.

Produktivitas Total Daerah

Kabupaten Sumba Barat Tahun 2014

PDRB-ADHBProduktivitas

Daerah

A 303.40 0.60%

B 12.62 0.02%

C 19.53 0.04%

D 0.57 0.00%

E 0.11 0.00%

F 74.03 0.15%

G 191.34 0.38%

H 25.33 0.05%

I 3.74 0.01%

J 72.38 0.14%

K 55.67 0.11%

L 29.87 0.06%

M,N 2.31 0.00%

O 193.12 0.38%

P 105.35 0.21%

Q 16.25 0.03%

R,S,T,U 23.48 0.05%

1,129.10 2.23%

50,649

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa lainnya

Jumlah Angkatan Kerja

PDRB

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan

Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Kategori Lapangan Usaha

2014

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Sumber: BAPPEDA Data diolah Tahun 2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa produktivitas total daerah yang

terbesar ada pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar

0,60%. Sedangkan produktivitas yang terkecil ada pada sektor Pengadaan

Listrik dan Gas, yaitu sebesar 0,00% dan sektor Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang, yaitu sebesar 0,00%. Sedangkan

produktivitas total (PDRB) sebesar 2,23%.

2.4.1.6. Rasio Gini

Merupakan suatu ukuran kemerataan yang dihitung dengan

membandingkan luas antara diagonal dan kurva lorenz (daerah A) dibagi

dengan luas segitiga di bawah diagonal. Kegunaan : Untuk mengukur derajat

ketidakmerataan distribusi penduduk. Keterangan : Rasio Gini bernilai antara 0

dan 1. Nilai 1 menunjukkan complete inequality atau perfectly inequal, dimana

Page 122: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-122

seluruh penduduk menempati satu lokasi di suatu negara dan tidak ada

penduduk di lokasi lainnya. Nilai 0 menunjukkan perfectly equal, yaitu penduduk

terdistribusikan sempurna di seluruh wilayah suatu negara. Jadi, semakin besar

nilai rasio konsentrasi Gini, semakin besar ketidakmerataan antara distribusi

penduduk dan jumlah lokasi.

Tabel 2.105.

Rasio Gini

Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat

Tahun Rasio Gini

2011 0,36

2012 0,36

2013 0,35

2014 0,36

2015 0,34 Sumber: Hasil Olahan Bappeda Kab. Sumba Barat Tahun 2016

Dari tabel di atas, bila pada 2011 rasio gini tercatat sebesar 0,36%, maka

pada 2015, angka itu menurun menjadi 0,34. Hal itu berarti kesenjangan antara

orang kaya dengan orang miskin di Kabupaten Sumba Barat semakin mengecil.

2.4.1.7. Potensi Sektoral Kabupaten Sumba Barat

Location quotient (LQ) adalah suatu perbandingan antara besarnya

peran suatu sektor di Kabupaten Sumba Barat terhadap besarnya peran sektor

tersebut di tingkat yang lebih tinggi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tabel di bawah ini melaporkan hasil analisa LQ Kabupaten Sumba Barat

sehubungan dengan (with respect to atau w.r.t.) Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dibandingkan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Tabel 2.6), sektor basis

Kabupaten Sumba Barat adalah sektor:

1. Industri Pengolahan

2. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

3. Jasa Keuangan dan Asuransi

4. Real Estate

5. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Page 123: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-123

6. Jasa Pendidikan

Sedangkan sektor non basis Kabupaten Sumba Barat adalah:

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Pengadaan Listrik dan Gas

4. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

5. Konstruksi

6. Transportasi dan Pergudangan

7. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

8. Informasi dan Komunikasi

9. Jasa Perusahaan

10. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

11. Jasa lainnya

Tabel 2.106. Analisa LQ Kabupaten Sumba Barat (pada Harga Konstan)

Kategori Lapangan Usaha

Tahun Basis/Non Basis

2010 2014 2010 2014

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,93 0,93

Non Basis

Non Basis

B Pertambangan dan Penggalian 0,72 0,77

Non Basis

Non Basis

C Industri Pengolahan 1,42 1,39 Basis Basis

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,94 0,81

Non Basis

Non Basis

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,13 0,13 Non

Basis Non Basis

F Konstruksi 0,61 0,62

Non Basis

Non Basis

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1,45 1,50 Basis Basis

H Transportasi dan Pergudangan 0,46 0,45

Non Basis

Non Basis

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0,55 0,56 Non

Basis Non Basis

J Informasi dan Komunikasi 0,80 0,75

Non Basis

Non Basis

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,37 1,29 Basis Basis

L Real Estate 1,02 1,02 Basis Basis

M,N Jasa Perusahaan 0,75 0,70 Non Non Basis

Page 124: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-124

Kategori Lapangan Usaha

Tahun Basis/Non Basis

2010 2014 2010 2014

Basis

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1,34 1,36 Basis Basis

P Jasa Pendidikan 1,15 1,06 Basis Basis

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,71 0,68

Non Basis

Non Basis

R,S,T,U Jasa lainnya 0,95 0,96

Non Basis

Non Basis

Sumber: BAPPEDA Data diolah, Tahun 2016

Berdasarkan analisa LQ sehubungan dengan Provinsi Nusa Tenggara

Timur pada tabel 2.6, tahun 2014 di Kabupaten Sumba Barat terdapat 6 sektor

ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif (nilai LQ>1), yaitu : Sektor

Industri Pengolahan, sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor, sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, sektor Real Estate,

sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, dan

sektor Jasa Pendidikan. Ini mengindikasikan bahwa wilayah ini telah mampu

memenuhi sendiri kebutuhannya disektor tersebut dan dimungkinkan untuk

mengekspor keluar daerah barang dan jasa pada sektor ini.

2.4.1.8. Perubahan Struktur Ekonomi Kabupaten Sumba Barat

Analisa LQ (Location quotient) tidak memberikan penjelasan tentang

faktor penyebab perubahan variabel PDRB, sedangkan analisa SS (shift share)

memerinci penyebab perubahan suatu variabel dengan mengisolasi berbagai

faktor yang menyebabkan perubahan PDRB sektoral di suatu daerah dari satu

kurun waktu ke kurun waktu berikutnya. Untuk mengetahui bagaimana analisa

SS berkerja, dapat dilihat pada tabel berikut yang menunjukkan perubahan

PDRB atau output sektoral Kabupaten Sumba Barat dari 2010 hingga 2014.

Page 125: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-125

Tabel 2.107. Perubahan Output Sektoral Kabupaten Sumba Barat

Sejak 2010 Hingga 2014

Kategori Lapangan Usaha

PDRB ADHK (Milyar Rupiah)

Perubahan (PDRB ADHK)

Persen 2010 2014

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

275,06 303,40 28,34 10,30

B Pertambangan dan Penggalian 9,68 12,62 2,94 30,38

C Industri Pengolahan 16,68 19,53 2,85 17,06

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,44 0,57 0,13 29,50

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,09 0,11 0,02 26,78

F Konstruksi 57,73 74,03 16,30 28,23

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

146,82 191,34 44,52 30,32

H Transportasi dan Pergudangan 21,06 25,33 4,26 20,24

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

2,92 3,74 0,82 28,20

J Informasi dan Komunikasi 59,38 72,38 13,01 21,90

K Jasa Keuangan dan Asuransi 40,80 55,67 14,87 36,45

L Real Estate 25,15 29,87 4,73 18,80

M,N Jasa Perusahaan 2,01 2,31 0,30 15,19

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

146,47 193,12 46,65 31,85

P Jasa Pendidikan 91,99 105,35 13,36 14,53

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

14,11 16,25 2,14 15,14

R,S,T,U Jasa lainnya 20,47 23,48 3,00 14,66

PDRB 930,86 1.129,10 198,24 21,30

Sumber: BAPPEDA Data diolah, Tahun 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa total perubahan output Kabupaten

Sumba Barat sejak 2010 hingga 2014 adalah 198,24 (milyar rupiah) atau

pertumbuhan PDRB-nya pada periode tersebut adalah sebesar 21,30%. Yang

dipersoalkan oleh analisa SS adalah apakah penyumbang perubahan atau

pertumbuhan itu. Karena itu, analisa memerinci perubahan itu dengan

meletakkan Kabupaten Sumba Barat dalam wilayah yang lebih tinggi, yang

dalam hal ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi dimana Kabupaten Sumba

Barat adalah salah satu daerah di dalamnya. Total PDRB atau total output yang

Page 126: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-126

dihasilkan dari provinsi itu, dalam periode 2010-2014, dan perubahannya

seperti yang terlihat pada tabel berikut. Dalam periode tersebut, Provinsi Nusa

Tenggara Timur mengalami pertumbuhan sebesar 23,40%. Ini berarti dalam

periode tersebut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat (21,30%)

lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur

(23,40%).

Tabel 2.108. Perubahan Output Sektoral Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sejak 2010 Hingga 2014

Kategori Lapangan Usaha

PDRB ADHK (Milyar Rupiah)

Perubahan (PDRB ADHK)

Persen 2010 2014

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

13.963,14 15.610,60 1.647,46 11,80

B Pertambangan dan Penggalian

629,95 780,67 150,72 23,93

C Industri Pengolahan 555,18 674,63 119,45 21,52

D Pengadaan Listrik dan Gas 22,12 33,80 11,68 52,80

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

31,77 39,15 7,38 23,23

F Konstruksi 4.436,39 5.733,39 1.297,00 29,24

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

4.753,75 6.112,18 1.358,43 28,58

H Transportasi dan Pergudangan

2.152,92 2.702,26 549,34 25,52

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

247,89 318,29 70,40 28,40

J Informasi dan Komunikasi 3.508,93 4.595,31 1.086,38 30,96

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.403,00 2.070,59 667,59 47,58

L Real Estate 1.161,58 1.402,82 241,24 20,77

M,N Jasa Perusahaan 125,80 157,72 31,92 25,37

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

5.135,32 6.785,67 1.650,35 32,14

P Jasa Pendidikan 3.767,84 4.770,35 1.002,51 26,61

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

931,50 1.148,84 217,34 23,33

R,S,T,U Jasa lainnya 1.019,51 1.172,22 152,71 14,98

PDRB 43.846,61 54.108,48 10.261,87 23,40

Sumber: BAPPEDA Data Diolah, Tahun 2016

Page 127: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-127

Apabila pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat disamakan (di-

trend-kan) dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur (yaitu

sebesar 23,40%), maka output atau PDRB yang dihasilkan Kabupaten Sumba

Barat adalah sebesar 217,86 (milyar rupiah). Ini dinamakan sebagai provincial

growth share (PGS). Faktanya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumba Barat

adalah lebih rendah dari itu, yaitu sebesar 21,30%, yang membuat PDRB nya

menjadi 198,24 (milyar rupiah). Selisih negatif dari angka ini merupakan loss

bagi Kabupaten Sumba Barat.

Tabel 2.109. Provincial Growth Share (PGS)

Kategori Lapangan Usaha PGS

(milyar rupiah)

persen

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 162,41 23,40

B Pertambangan dan Penggalian 64,37 23,40

C Industri Pengolahan 2,27 23,40

D Pengadaan Listrik dan Gas 3,90 23,40

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,10 23,40

F Konstruksi 0,02 23,40

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

13,51 23,40

H Transportasi dan Pergudangan 34,36 23,40

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,93 23,40

J Informasi dan Komunikasi 0,68 23,40

K Jasa Keuangan dan Asuransi 13,90 23,40

L Real Estate 9,55 23,40

M,N Jasa Perusahaan 5,89 23,40

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0,47 23,40

P Jasa Pendidikan 34,28 23,40

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 21,53 23,40

R,S,T,U Jasa lainnya 3,30 23,40

Total 217,86 23,40

Sumber: BAPPEDA Data diolah, Tahun 2016

Pertumbuhan total output (PDRB) tidaklah selalu seragam, melainkan

bervariasi. Ada PDRB kota/kabupaten yang tumbuh dengan tinggi, ada pula

yang tumbuh dengan rendah relatif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah

Page 128: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-128

yang lebih tinggi. Apabila pertumbuhan per sektor Kabupaten Sumba Barat

masing-masing “ditimbang” dengan total pertumbuhan PDRB Provinsi Nusa

Tenggara Timur, maka dihasilkan industrial mix share (IMS) sebesar 6,18

(milyar rupiah) seperti tampak pada Tabel di bawah. Ini berarti bahwa ketika

struktur ekonomi Kabupaten Sumba Barat sama dengan struktur ekonomi

Provinsi Nusa Tenggara Timur (tetapi lepas dari pengaruh total pertumbuhan

ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur), maka Kabupaten Sumba Barat

mempunyai peningkatan output sebesar 7,23 (milyar rupiah).

Tabel 2.110. Industrial Mix Share (IMS)

Kategori Lapangan Usaha IMS

(milyar rupiah)

persen

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -31,92 -11,61

B Pertambangan dan Penggalian 0,05 0,52

C Industri Pengolahan -0,32 -1,89

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,13 29,40

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,00 -0,17

F Konstruksi 3,37 5,83

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

7,59 5,17

H Transportasi dan Pergudangan 0,44 2,11

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,15 5,00

J Informasi dan Komunikasi 4,49 7,56

K Jasa Keuangan dan Asuransi 9,86 24,18

L Real Estate -0,66 -2,64

M,N Jasa Perusahaan 0,04 1,97

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

12,79 8,73

P Jasa Pendidikan 2,95 3,20

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -0,01 -0,07

R,S,T,U Jasa lainnya -1,72 -8,43

Total 7,23 68,87

Sumber: BAPPEDA Data Diolah, Tahun 2016

Pertumbuhan sektoral tidaklah pula selalu seragam melainkan bervariasi.

Ada sektor (local industry) yang tumbuh lebih cepat, ada pula yang tumbuh

lebih lambat dibanding sektor yang relevan di wilayah yang lebih tinggi. Local

Page 129: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-129

share (LS) adalah untuk mengukur apakah pertumbuhan per sektor di

Kabupaten Sumba Barat sama, lebih cepat, atau lebih lambat dibanding

pertumbuhan per sektor yang sama di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tabel di

atas melaporkan bahwa pertumbuhan sektoral Kabupaten Sumba Barat lebih

lambat daripada pertumbuhan sektoral Provinsi Nusa Tenggara Timur. Lebih

lambatnya pertumbuhan sektoral Kabupaten Sumba Barat tersebut adalah

negatif 26,84 (milyar rupiah).

Tabel 2.111. Local Share (LS)

Kategori Lapangan Usaha

LS

(milyar rupiah)

persen

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -4,11 -1,50

B Pertambangan dan Penggalian 0,62 6,45

C Industri Pengolahan -0,74 -4,45

D Pengadaan Listrik dan Gas -0,10 -23,30

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,00 3,55

F Konstruksi -0,58 -1,00

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,56 1,74

H Transportasi dan Pergudangan -1,11 -5,28

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -0,01 -0,20

J Informasi dan Komunikasi -5,38 -9,06

K Jasa Keuangan dan Asuransi -4,54 -11,13

L Real Estate -0,50 -1,97

M,N Jasa Perusahaan -0,20 -10,18

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

-0,42 -0,29

P Jasa Pendidikan -11,11 -12,08

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -1,16 -8,19

R,S,T,U Jasa lainnya -0,06 -0,32 Total -26,84 -77,20

Sumber: BAPPEDA Data diolah, Tahun 2016

Dari hasil perhitungan tiga komponen di atas, dapat dilakukan checking

sebagai berikut:

Komponen Provincial Growth Share (PGS) : 217,86

Komponen Industrial Mix Share (IMS) : 7,23

Komponen Local Share (LS) : -26,84 +

Perubahan Output Kabupaten Sumba Barat 198,24

Page 130: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-130

Dari hasil analisa Shift Share (SS) Kabupaten Sumba Barat terhadap

Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, mengalami perubahan

perekonomian sebesar 64,37 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh

perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran

industri (IMS) mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi

sebesar -31,92 (milyar rupiah) atau -11,61%. Ini menunjukkan bahwa sektor

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mempunyai pertumbuhan yang

lambat di banding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS)

mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi sebesar -4,11 (milyar

rupiah) atau -1,5%. Ini berarti pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah di

banding kawasan Nusa Tenggara Timur.

2) Sektor Pertambangan dan Penggalian, mengalami perubahan

perekonomian sebesar 2,27 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh

perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran

industri (IMS) mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi

sebesar 0,05 (milyar rupiah) atau 0,52%. Ini menunjukkan bahwa sektor

Pertambangan dan Penggalian mempunyai pertumbuhan agak cepat di

banding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS)

mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi sebesar 0,62 (milyar

rupiah) atau 6,45%. Ini berarti pada sektor Pertambangan dan Penggalian

di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang kuat dibanding

kawasan Nusa Tenggara Timur.

3) Sektor Industri Pengolahan, mengalami perubahan perekonomian sebesar

3,90 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara

Timur (PGS) sebesar 23,4%. Bauran industri (IMS) mempengaruhi

perubahan penurunan output ekonomi sebesar -0,32 (milyar rupiah) atau -

1,89%. Ini menunjukkan bahwa sektor Industri Pengolahan mempunyai

pertumbuhan yang lambat di banding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya

saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi

Page 131: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-131

sebesar -0,74 (milyar rupiah) atau -4,45%. Ini berarti pada sektor Industri

Pengolahan di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah

dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

4) Sektor Pengadaan Listrik dan Gas, mengalami perubahan perekonomian

sebesar 0,10 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa

Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran industri (IMS)

mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi sebesar 0,13

(milyar rupiah) atau 29,40%. Ini menunjukkan bahwa sektor Pengadaan

Listrik dan Gas mempunyai pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan

Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan

penurunan output ekonomi sebesar -0,10 (milyar rupiah) atau -23,30%. Ini

berarti pada sektor Pengadaan Listrik dan Gas di Kabupaten Sumba Barat

memilki daya saing yang lemah dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

5) Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,

mengalami perubahan perekonomian sebesar 0,02 (milyar rupiah) yang

dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar

23,40%. Bauran industri (IMS) mempengaruhi perubahan penurunan output

ekonomi sebesar 0,00 (milyar rupiah) atau -0,17%. Ini menunjukkan bahwa

sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

mempunyai pertumbuhan yang lambat dibanding kawasan Nusa Tenggara

Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan penurunan

output ekonomi sebesar 0,00 (milyar rupiah) atau 3,55%. Ini berarti pada

sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang di

Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah di banding

kawasan Nusa Tenggara Timur.

6) Sektor Konstruksi, mengalami perubahan perekonomian sebesar 13,51

(milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara Timur

(PGS) sebesar 23,40 persen. Bauran industri (IMS) mempengaruhi

perubahan peningkatan output ekonomi sebesar 3,37 (milyar rupiah) atau

5,83%. Ini menunjukkan bahwa sektor Konstruksi mempunyai pertumbuhan

yang cepat dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah

Page 132: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-132

(LS) mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi sebesar -0,58

(milyar rupiah) atau -1,0%. Ini berarti pada sektor Konstruksi di Kabupaten

Sumba Barat memilki daya saing yang lemah di banding kawasan Nusa

Tenggara Timur.

7) Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor,

mengalami perubahan perekonomian sebesar 34,36 (milyar rupiah) yang

dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar

23,40%. Bauran industri (IMS) mempengaruhi perubahan peningkatan

output ekonomi sebesar 7,59 (milyar rupiah) atau 5,1%. Ini menunjukkan

bahwa sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor mempunyai pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan Nusa

Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan

penurunan output ekonomi sebesar 2,56 (milyar rupiah) atau 1,74%. Ini

berarti pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang kuat

dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

8) Sektor Transportasi dan Pergudangan, mengalami perubahan

perekonomian sebesar 4,93 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh

perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,4%. Bauran industri

(IMS) mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi sebesar 0,44

(milyar rupiah) atau 2,11%. Ini menunjukkan bahwa sektor Transportasi dan

Pergudangan mempunyai pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan

Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan

penurunan output ekonomi sebesar -1,11 (milyar rupiah) atau -5,28%. Ini

berarti pada sektor Transportasi dan Pergudangan di Kabupaten Sumba

Barat memilki daya saing yang lemah dibanding kawasan Nusa Tenggara

Timur.

9) Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, mengalami perubahan

perekonomian sebesar 0,68 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh

perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran

industri (IMS) mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi

Page 133: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-133

sebesar 0,15 (milyar rupiah) atau 5,00%. Ini menunjukkan bahwa sektor

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mempunyai pertumbuhan yang

cepat dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS)

mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi sebesar -0,01 (milyar

rupiah) atau -0,20%. Ini berarti pada sektor Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah

dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

10) Sektor Informasi dan Komunikasi, mengalami perubahan perekonomian

sebesar 13,90 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa

Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran industri (IMS)

mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi sebesar 4,49

(milyar rupiah) atau 7,56%. Ini menunjukkan bahwa sektor Informasi dan

Komunikasi mempunyai pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan Nusa

Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan

penurunan output ekonomi sebesar -5,38 (milyar rupiah) atau -9,06%. Ini

berarti pada sektor Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Sumba Barat

memilki daya saing yang lemah dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

11) Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, mengalami perubahan perekonomian

sebesar 9,55 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa

Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran industri (IMS)

mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi sebesar 9,86

(milyar rupiah) atau 24,18%. Ini menunjukkan bahwa sektor Jasa Keuangan

dan Asuransi mempunyai pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan

Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan

penurunan output ekonomi sebesar -4,54 (milyar rupiah) atau -11,13%. Ini

berarti pada sektor Jasa Keuangan dan Asuransi di Kabupaten Sumba

Barat memilki daya saing yang lemah dibanding kawasan Nusa Tenggara

Timur.

12) Sektor Real Estate, mengalami perubahan perekonomian sebesar 5,89

(milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara Timur

(PGS) sebesar 23,40%. Bauran industri (IMS) mempengaruhi perubahan

Page 134: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-134

penurunan output ekonomi sebesar -0,66 (milyar rupiah) atau -2,64%. Ini

menunjukkan bahwa sektor Real Estate mempunyai pertumbuhan yang

lambat dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS)

mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi sebesar -0,50

(milyar rupiah) atau -1,97%. Ini berarti pada sektor Real Estate di

Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah dibanding

kawasan Nusa Tenggara Timur.

13) Sektor Jasa Perusahaan, mengalami perubahan perekonomian sebesar

0,47 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara

Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran industri (IMS) mempengaruhi

perubahan peningkatan output ekonomi sebesar 0,04 (milyar rupiah) atau

1,97%. Ini menunjukkan bahwa sektor Jasa Perusahaan mempunyai

pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya

saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi

sebesar -0,20 (milyar rupiah) atau -10,18%. Ini berarti pada sektor Jasa

Perusahaan di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah

dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

14) Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib,

mengalami perubahan perekonomian sebesar 34,28 (milyar rupiah) yang

dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar

23,40%. Bauran industri (IMS) mempengaruhi perubahan peningkatan

output ekonomi sebesar 12,79 (milyar rupiah) atau 8,73%. Ini menunjukkan

bahwa sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib mempunyai pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan Nusa

Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan

peningkatan output ekonomi sebesar -0,42 (milyar rupiah) atau -0,29%. Ini

berarti pada sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah

dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

15) Sektor Jasa Pendidikan, mengalami perubahan perekonomian sebesar

21,53 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh perekonomian Nusa Tenggara

Page 135: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-135

Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran industri (IMS) mempengaruhi

perubahan peningkatan output ekonomi sebesar 2,95 (milyar rupiah) atau

3,20%. Ini menunjukkan bahwa sektor Jasa Pendidikan mempunyai

pertumbuhan yang cepat dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya

saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan peningkatan output ekonomi

sebesar -11,11 (milyar rupiah) atau -12,08%. Ini berarti pada sektor Jasa

Pendidikan di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah

dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

16) Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, mengalami perubahan

perekonomian sebesar 3,30 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh

perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran

industri (IMS) mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi

sebesar -0,01 (milyar rupiah) atau -0,07%. Ini menunjukkan bahwa sektor

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mempunyai pertumbuhan yang

lambat dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS)

mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi sebesar -1,16 (milyar

rupiah) atau -8,19%. Ini berarti pada sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial di Kabupaten Sumba Barat memilki daya saing yang lemah

dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

17) Sektor yang terakhir adalah sektor Jasa lainnya, mengalami perubahan

perekonomian sebesar 4,79 (milyar rupiah) yang dipengaruhi oleh

perekonomian Nusa Tenggara Timur (PGS) sebesar 23,40%. Bauran

industri (IMS) mempengaruhi perubahan penurunan output ekonomi

sebesar -1,72 (milyar rupiah) atau -8,43%. Ini menunjukkan bahwa sektor

Jasa lainnya mempunyai pertumbuhan yang lambat dibanding kawasan

Nusa Tenggara Timur. Daya saing daerah (LS) mempengaruhi perubahan

penurunan output ekonomi sebesar -0,06 (milyar rupiah) atau -0,32%. Ini

berarti pada sektor Jasa lainnya di Kabupaten Sumba Barat memilki daya

saing yang lemah dibanding kawasan Nusa Tenggara Timur.

Dari hasil perhitungan shift share, sektor yang termasuk berkembang di

Kabupaten Sumba Barat (IMS) yaitu :

Page 136: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-136

1. Sektor Pertambangan dan Penggalian

2. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

3. Sektor Konstruksi

4. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

5. Sektor Transportasi dan Pergudangan

6. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

7. Sektor Informasi dan Komunikasi

8. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

9. Sektor Jasa Perusahaan

10. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

11. Sektor Jasa Pendidikan

Sedangkan sektor yang termasuk kurang berkembang, yaitu:

1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2. Sektor Industri Pengolahan

3. Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

4. Sektor Real Estate

5. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

6. Sektor Jasa lainnya

Sementara itu sektor yang memiliki daya saing tinggi (LS) di Kabupaten

Sumba Barat untuk kawasan Nusa Tenggara Timur ada 3 sektor, yaitu:

1. Sektor Pertambangan dan Penggalian

2. Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

3. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

Sedangkan sektor yang memilki daya saing yang lemah, yaitu:

1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2. Sektor Industri Pengolahan

Page 137: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-137

3. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

4. Sektor Konstruksi

5. Sektor Transportasi dan Pergudangan

6. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

7. Sektor Informasi dan Komunikasi

8. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

9. Sektor Real Estate

10. Sektor Jasa Perusahaan

11. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

12. Sektor Jasa Pendidikan

13. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

14. Sektor Jasa lainnya

Shift Share Perhitungan Pergeseran Bersih

Pergeseran bersih (PB) diperoleh dari hasil penjumlahan antara

Industrial Mix Share (IMS) dan Local Share (LS) di setiap sektor perekonomian.

Apabila PB > 0, maka pertumbuhan sektor di Kabupaten Sumba Barat

termasuk dalam kelompok yang progresif (maju). Sedangkan PB<0 artinya

sektor perekonomian di Kabupaten Sumba Barat termasuk kelompok yang

degresif (lamban).

Berdasarkan hasil perhitungan, secara agregat pergeseran bersih di

Kabupaten Sumba Barat menghasilkan nilai negatif, yang turut memberikan

sumbangan terhadap pertumbuhan PDRB pada periode 2010-2014 di

Kabupaten Sumba Barat sebesar -37,29 (milyar rupiah). Hal ini juga

menunjukkan bahwa secara umum, Kabupaten Sumba Barat termasuk

kedalam kelompok daerah yang degresif (lamban).

Ditingkat sektoral, sektor yang memiliki nilai PB > 0 yaitu sektor Industri

Pengolahan, sektor Pengadaan Listrik dan Gas, sektor Konstruksi, sektor

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, sektor

Transportasi dan Pergudangan, sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan

Page 138: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-138

Minum, sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, sektor Real Estate, sektor Jasa

Perusahaan, sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib, dan sektor Jasa Pendidikan.

Sedangkan sektor yang memiliki PB < 0 yaitu sektor Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan, sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor

Informasi dan Komunikasi, sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dan

sektor Jasa lainnya.

Tabel 2.112. Pergeseran Bersih

Kategori Lapangan Usaha PB

(milyar rupiah)

persen

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -36,03 -13,10

B Pertambangan dan Penggalian 0,68 6,97

C Industri Pengolahan -1,06 -6,34

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,03 6,10

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,00 3,38

F Konstruksi 2,79 4,83

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

10,15 6,92

H Transportasi dan Pergudangan -0,67 -3,16

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,14 4,79

J Informasi dan Komunikasi -0,89 -1,50

K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,32 13,05

L Real Estate -1,16 -4,61

M,N Jasa Perusahaan -0,16 -8,21

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

12,37 8,44

P Jasa Pendidikan -8,17 -8,88

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -1,17 -8,26

R,S,T,U Jasa lainnya -1,79 -8,74

Total -19,62 -8,33

Sumber: BAPPEDA Data diolah, Tahun 2016

Page 139: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-139

Analisis Kuadran

Dengan melihat besaran IMS dan LS, maka suatu daerah/sektor dapat

dikategorikan menjadi empat kelompok/kuadran. Dengan menggunakan alat

analisa Shift Share, dapat dilihat dari pendekatan IMS dan LS sekaligus.

Gambar 2. 10 Industrial Mix Share (IMS) dan Local Share (LS)

Sektor Ekonomi di Kabupaten Sumba Barat periode 2010-2014 Sumber: Data diolah, 2016

Pada kuadran I (IMS positif dan LS positif), ditempati sektor 2 dan 7,

yaitu:

1. Sektor Pertambangan dan Penggalian

2. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

Pada kuadran ini memberikan pengertian bahwa sektor tersebut memiliki

laju pertumbuhan yang cepat. Sektor tersebut juga mampu bersaing dengan

sektor-sektor perekonomian dari wilayah lain di Nusa Tenggara Timur.

Pada kuadran II (IMS Negatif dan LS Positif), ditempati oleh sektor 5

yaitu:

1. Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Page 140: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-140

Sektor ini memberikan pengertian bahwa sektor tersebut mempunyai

kecenderungan sebagai sektor yang tertekan tetapi berpotensi (highly

potential). Kelompok sektor ini memiliki laju pertumbuhan yang lambat tetapi

mempunyai daya saing yang kuat.

Pada kuadran III (IMS Positif dan LS negatif) ditempati oleh sektor 4, 6,

8, 9, 10, 11, 13, 14 dan 15, yaitu :

1. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

2. Sektor Konstruksi

3. Sektor Transportasi dan Pergudangan

4. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

5. Sektor Informasi dan Komunikasi

6. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

7. Sektor Jasa Perusahaan

8. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

9. Sektor Jasa Pendidikan

Sektor-sektor ini dikategorikan sebagai sektor ekonomi yang memiliki

daya saing yang lemah tetapi laju pertumbuhannya cepat.

Sementara itu, di kuadran IV (IMS negatif dan LS negatif) terdapat sektor

1, 3, 12, 16, dan 17 yaitu :

1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2. Sektor Industri Pengolahan

3. Sektor Real Estate

4. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

5. Sektor Jasa lainnya

Hal ini menunjukkan bahwa sektor tersebut dikategorikan sebagai sektor

yang terbelakang dan berdaya saing lemah atau dikategorikan terbelakang

(depressed).

Dari analisa LQ, SS, PB dan Kuadran tersebut di atas, diringkas untuk

mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai posisi masing-masing

Page 141: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-141

sektor dilihat dari tingkat basis, kecepatan pertumbuhan, daya saing dan

perkembangannya.

Tabel 2.113. Ringkasan Hasil Analisa LQ, SS, PB dan Kuadran

No. Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Sumba Barat Terhadap Provinsi Nusa Tenggara Timur

LQ SS PB

Kuadran 2010 2014 PGS IMS LS

1. A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0,93 0,93 64,37 -31,92 -4,11 -36,03 IV

2. B Pertambangan dan Penggalian

0,72 0,77 2,27 0,05 0,62 0,68 I

3. C Industri Pengolahan 1,42 1,39 3,90 -0,32 -0,74 -1,06 IV

4. D Pengadaan Listrik dan Gas

0,94 0,81 0,10 0,13 -0,10 0,03 III

5. E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,13 0,13 0,02 -0,00 0,00 0,00 II

6. F Konstruksi 0,61 0,62 13,51 3,37 -0,58 2,79 III

7. G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1,45 1,50 34,36 7,59 2,56 10,15 I

8. H Transportasi dan Pergudangan

0,46 0,45 4,93 0,44 -1,11 -0,67 III

9. I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

0,55 0,56 0,68 0,15 -0,01 0,14 III

10. J Informasi dan Komunikasi

0,80 0,75 13,90 4,49 -5,38 -0,89 III

11. K Jasa Keuangan dan Asuransi

1,37 1,29 9,55 9,86 -4,54 5,32 III

12. L Real Estate 1,02 1,02 5,89 -0,66 -0,50 -1,16 IV

13. M,N Jasa Perusahaan 0,75 0,70 0,47 0,04 -0,20 -0,16 III

14. O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1,34 1,36 34,28 12,79 -0,42 12,37 III

15. P Jasa Pendidikan 1,15 1,06 21,53 2,95 -11,11 -8,17 III 16. Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 0,71 0,68 3,30 -0,01 -1,16 -1,17 IV

17 R,S,T,U Jasa lainnya 0,95 0,96 4,79 -1,72 -0,06 -1,79 IV Total 217,86 7,23 -26,84 -19,62

Sumber : BAPPEDA Data diolah Tahun 2016

2.4.2. Penataan Wilayah

2.4.2.1. Ketaatan Terhadap RTRW

Selama ini Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumba

Barat telah menjadi pedoman dan acuan diantaranya :

Page 142: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-142

a. Di dalam pertimbangan dan pedoman pembangunan

b. Di dalam Pedoman dan pertimbangan di dalam penyusunan rencana

kawasan lebih detail dan rinci. Dan sampai saat ini terdapat 4 (empat)

pusat perkotaan yang telah dirinci dalam Rencana Detail Tata Ruang

(RDTR) dan Peraturan Zonasinya, yaitu Kawasan Perkotaan Waikabubak,

Kawasan Perkotaan Wanukaka, Kawasan perkotaan Lamboya dan

Kawasan Perkotaan Nggongi. Namun semua rencana detail tersebut

belum ada yang dilegal standingkan atau ditindak lanjuti menjadi

Peraturan Daerah.

c. Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Sumba Barat juga menjadi salah

satu acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumba Barat.

d. Dalam Hal perijinan sejauh ini telah berjalan dengan baik, dan setiap akan

melakukan proses perijinan selalu mempertimbangkan arahan dari RTRW

sebagai acuan didalam pemberian rekomendasi dan adviceplan.

2.4.2.2. Luas Wilayah Produktif

Wilayah produktif yaitu wilayah yang sangat berpotensi sebagai

penghasil produk seperti pertanian, perkebunan dan lain-lain, di Kabupaten

Sumba Barat luas wilayah produktif dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.114. Luas Wilayah Produktif Tahun 2011-2015

Kabupaten Sumba Barat Tahun Luas (Ha)

2011 111.390

2012 114.987

2013 120.589

2014 120.589

Sumber : Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka Tahun 2011-2014

Page 143: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-143

2.4.2.3. Kawasan Rawan Longsor

Kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Sumba Barat terdapat di

Kecamatan Wanukaka; Kecamatan Laboya Barat; Kecamatan Lamboya,

Kecamatan Kota Waikabubak dan Kecamatan Loli seluas kurang lebih 1.407,9

Ha. Pada lokasi ini sering mengalami gerakan tanah atau longsor terutama

pada musim hujan atau saat gempa bumi terjadi.

2.4.2.4. Luas Wilayah Kebanjiran

Kawasan rawan bencana banjir hampir meliputi seluruh wilayah

sepanjang pinggir sungai yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat

yaitu tergenangnya areal pertanian karena terletak di dekat sungai. Kawasan

rawan bencana banjir yang ada di Kabupaten Sumba Barat berada di sekitar

sungai meliputi seluruh wilayah di pinggir sungai antara lain yaitu Sungai

Kadengar di Kecamatan Lamboya, Sungai Loku Bakul di Kecamatan

Wanukaka, Sungai Loko Kalada di Kecamatan Loli, dan Sungai Tabaka Dana di

Kecamatan Kota Waikabubak.

2.4.2.5. Rawan Abrasi pantai

Kabupaten Sumba Barat memiliki panjang garis pantai sekitar kurang

lebih 59 km dan seperti kabupaten lain di Indonesia juga memiliki masalah

dengan ekosistem pantainya terutama dengan masalah abrasi pantai. Kawasan

rawan abrasi pantai di Kabupaten Sumba Barat meliputi Kawasan Pantai Rua,

Pantai Wanukaka dan Pantai Karewe.

2.4.2.6. Luas Wilayah Kekeringan

Di Kabupaten Sumba Barat terdapat beberapa lokasi yang memiliki

potensi rawan bencana, yaitu lokasi yang berada di sekitar daerah aliran sungai

antara lain wilayah Kadengara, Lahi Kaninu dan wilayah pesisir antara lain

Waihura, Rua, Kkere Wei, marosi dan Mambang. Selain itu, potensi bencana

yang diperkirakan dapat terjadi antara lain : bencana kekeringan akibat musim

kemarau yang panjang diikuti munculnya berbagai penyakit antara lain : busung

lapar, kekurangan gizi, diare, dan penyakit tanaman yang dapat menurunkan

Page 144: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-144

produksi pertanian serta berbagai jenis penyakit ternak yang dapat

mempengaruhi produktivitas ternak dan menimbulkan masalah kesehatan pada

manusia. Untuk mengatasi potensi bencana tersebut, ada berbagai kegiatan

yang dilakukan pemerintah daerah, yakni sosialisasi kepada masyarakat untuk

mencegah dan menanggulangi kemungkinan bencana alam dengan

membentuk tim reaksi cepat penanggulangan bencana alam, yang juga telah

melaksanakan upaya sosialisasi di tingkat kecamatan.

2.4.2.7. Luas Wilayah Perkotaan

Luas Wilayah Perkotaan Kabupaten Sumba Barat yaitu :

1. Perkotaan Waikabubak dengan luas 2.633,76 Ha

2. Perkotaan Lamboya dengan luas 231,52 Ha

3. Perkotaan Doka Kaka, dengan luas 1.666 Ha

4. Perkotaan Malata, dengan luas 1.796 Ha

5. Perkotaan Taramanu, dengan luas 800 Ha

6. Perkotaan Gaura, dengan luas 170 Ha

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

2.4.3.1. Kemudahan Perizinan

Investasi yang akan masuk ke suatu daerah bergantung kepada daya

saing investasi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Daya saing

investasi suatu daerah tidak terjadi dengan serta merta.

Pembentukan daya saing investasi, berlangsung secara terus menerus

dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya

kemudahan perijinan.

Kemudahan perijinan adalah proses pengurusan perijinan yang terkait

dengan persoalan investasi relatif sangat mudah dan tidak memerlukan waktu

yang lama. Lama proses perijinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan

untuk memperoleh suatu perijinan (dalam hari). Untuk lebih jelasnya tentang

gambaran umum perijinan di Kabupaten Sumba Barat dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Page 145: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-145

Tabel 2.115. Lama Proses Perijinan Tahun 2011 s.d 2015

Kabupaten Sumba Barat No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Izin Usaha - 147 135 217 255

2 Data badan usaha 372

3 Tanda daftar usaha - 65 70 131 152

Sumber : KPPTSP Tahun 2016

2.4.3.2. Penegakan Peraturan Daerah (PERDA) yang Mendukung Iklim

Usaha

Perda merupakan sebuah instrumen kebijakan daerah yang sifatnya

formal, melalui perda inilah dapat diindikasikan adanya insentif maupun

disinsentif sebuah kebijakan di daerah terhadap aktivitas perekonomian. Perda

yang mendukung iklim usaha dibatasi yaitu perda terkait dengan perizinan,

perda terkait dengan lalu lintas barang dan jasa, serta perda terkait dengan

ketenagakerjaan.

Berikut gambaran umum penegakan peraturan daerah di Kabupaten

Sumba Barat.

Tabel 2.116. Jumlah Penegakan Perda

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Penegakan PERDA - - 4 4 5

Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2016

2.4.3.3. Status Desa (Prosentase desa berstatus swasembada terhadap

total desa)

Pembangunan desa dalam jangka panjang ditujukan untuk memperkuat

dasar-dasar sosial ekonomi pedesaan yang memiliki hubungan fungsional yang

kuat dan mendasar dengan kota-kota dan wilayah di sekitarnya. Pembangunan

desa dan pembangunan sektor yang lain di setiap pedesaan akan

mempercepat pertumbuhan desa menjadi desa swasembada yang memiliki

ketahanan di segala bidang dan dengan demikian dapat mendukung

Page 146: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-146

pemantapan ketahanan nasional. Dalam rangka mencapai tujuan itu

pembangunan desa diarahkan untuk mengembangkan sumber daya

manusianya yang merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia, dengan

meningkatkan kualitas hidup, kemampuan, keterampilan dan prakarsanya,

dalam memanfaatkan berbagai potensi desa maupun peluang yang ada untuk

berkembang.

Berdasarkan kriteria status, desa/kelurahan diklasifikasikan menjadi 3

(tiga), yakni desa swadaya (tradisional); desa swakarya (transisional); dan desa

swasembada (berkembang). Pengertian masing-masing klasifikasi desa

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Desa Terbelakang atau Desa Swadaya

Desa terbelakang adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia

atau tenaga kerja dan juga kekurangan dana sehingga tidak mampu

memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Biasanya desa terbelakang

berada di wilayah yang terpencil jauh dari kota, taraf berkehidupan miskin

dan tradisional serta tidak memiliki sarana dan prasarana penunjang yang

mencukupi.

2. Desa Sedang Berkembang atau Desa Swakarsa

Desa sedang berkembang adalah desa yang mulai menggunakan dan

memanfaatkan potensi fisik dan nonfisik yang dimilikinya tetapi masih

kekurangan sumber keuangan atau dana. Desa swakarsa belum banyak

memiliki sarana dan prasarana desa yang biasanya terletak di daerah

peralihan desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarsa masih

sedikit yang berpendidikan tinggi dan tidak bermata pencaharian utama

sebagai petani di pertanian saja serta banyak mengerjakan sesuatu

secara gotong royong.

3. Desa Maju atau Desa Swasembada

Desa maju adalah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya

manusia dan juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat

memanfaatkan dan menggunakan segala potensi fisik dan non fisik desa

secara maksimal. Kehidupan desa swasembada sudah mirip kota yang

Page 147: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-147

modern dengan pekerjaan mata pencarian yang beraneka ragam serta

sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk menunjang kehidupan

masyarakat pedesaan maju.

Dalam upaya peningkatan daya saing daerah salah satu potensi yang

perlu dikembangkan adalah melalui peningkatan dan percepatan pertumbuhan

status desa menjadi desa swasembada. Indikator peningkatan daya saing

terkait pertumbuhan desa swasembada dapat dilihat dari persentase

desa/kelurahan berstatus swasembada terhadap total desa/kelurahan.

Berikut gambaran status desa di Kabupaten Sumba Barat dalam kurun

waktu 4 tahun terakhir.

Tabel 2.117. Jumlah Desa Swasembada

Tahun 2011 s.d 2014 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Desa Swadaya 9 9 1 - 1

2 Jumlah Desa Swakarsa 64 64 72 72 72

3 Jumlah Desa Swasembada - - - - -

4 Jumlah Desa Keseluruhan 74 74 74 74 74

5 Prosentase Desa berstatus swasembada - - - - -

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2016

2.4.3.4. Fasilitas Bank dan Non Bank

Fasilitas bank dan non bank diukur dengan jenis dan jumlah bank dan

cabang-cabangnya, dan jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-

cabangnya.

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak. Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi bank umum dan

bank perkreditan rakyat.

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 148: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-148

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Untuk lebih jelasnya tentang jumlah bank di Kabupaten Sumba Barat

dalam kurn waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 2.118. Jumlah Bank dan Cabangnya

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat No Tahun Unit

1 2011 4

2 2012 5

3 2013 7

4 2014 7

5 2015 8

Sumber : BAPPEDA Tahun 2016

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci

keberhasilan pembangunan nasional dan daerah. Hal ini dapat disadari oleh

karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Mengingat

hal tersebut, maka pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu

dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional.

Disamping itu juga mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai

ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan

pembangunan nasional.

Kualitas sumber daya manusia juga memiliki peranan penting dalam

meningkatkan daya saing daerah dan perkembangan investasi di daerah.

Indikator kualitas sumber daya manusia dalam rangka peningkatan daya saing

daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan

penduduk untuk melihat sejauh mana beban ketergantungan penduduk.

2.4.4.1. Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulus S1/S2/S3)

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka

pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia

Page 149: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-149

(SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang

tersedia untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri.

Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat

pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan

penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas

tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk

yang telah menyelesaiakan S1, S2 dan S3.

Rasio lulusan S1/S2/S3 adalah jumlah lulusan S1/S2/S3 per 10.000

penduduk, untuk lebih jelasnya tentang rasio lulus S1/S2/S3 di Kabupaten

Sumba Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.119. Rasio Lulusan S1/S2/S3

Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Lulusan S1 2.898 3.276 4.048 4.191 4.262

2 Jumlah Lulusan S2 58 79 87 89 92

3 Jumlah Lulusan S3 - -

4 Jumlah Total (S1/S2/S3) 2.956 3.355 4.135 4.280 4.354

5 Jumlah Penduduk 113.189 116.621 117.787 119.907 121.921

6 Rasio Lulusan (S1/S2/S3) 261 287 351 356 357

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

2.4.4.2. Tingkat Ketergantungan

Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang

harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk

yang tidak produktif.

Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai

penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung

pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk

berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati

masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang

dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa

besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun

Page 150: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-150

tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran

ekonomis penduduk dari sisi demografi.

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai

indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu

negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.

Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting.

Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin

tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk

membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan

semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk

membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Rasio ketergantungan adalah perbandingan jumlah penduduk usia <15

tahun dan >64 tahun terhadap jumlah penduduk usia 15-64 tahun, untuk lebih

jelasnya tentang gambaran umum tingkat ketergantungan di Kabupaten Sumba

Barat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.120. Rasio Ketergantungan Tahun 2011 s.d 2014

Kabupaten Sumba Barat

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Penduduk Usia < 15 Tahun 46.423 46.994 46.317 46.782 47.947

2 Jumlah Penduduk Usia > 64 Tahun 5.053 4.466 4.603 4.698 4.774

3 Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif 51.476 51.460 50.920 51.480 52.721

4 Jumlah Penduduk Usia 15-64 Tahun 61.710 65.161 66.867 68.427 69.200

5 Rasio Ketergantungan 0,8 0,7 0,7 0,7 0,7

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, diolah Th. 2016

Page 151: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-151

Tabel 2.121. Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Kabupaten Sumba Barat

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kesejahteraan Masyarakat

1.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1.1.1 PDRB Per kapita (ADHK) (Rp)

975,76 1.024,89 1.077,82 1.129,10

1.1.1.2 PDRB Per kapita (ADHB) (Rp)

1.040,99 1.164,08 1.313,73 1.467,87

1.1.1.3 Laju dan pertumbuhan ekonomi (%)

4,82% 5,03% 5,17% 4,76%

1.1.1.4 Pendapatan per kapita (Rp) 1.040,99 1.164,08 1.313,73 1.467,87

1.1.1.5 Tingkat inflasi (%) 6,68 6,47 7,31 6,66

1.1.1.6 ICOR 0,22 0,48 0,34 0,61

1.1.1.7 Rasio Indeks Gini 0,36 0,36 0,35 0,36 0,34

1.1.1.8 Indeks Ketimpangan Williamson

1.2 Kesejahteraan Sosial

1.2.1 Indeks Pembangunan Manusia

63,85 64,88 65,49 66,51

1.2.2 Angka Harapan Hidup (tahun) 65 65,75 65,85 66

1.2.3 Angka Melek Huruf (%) 81,44 81,88 82,16 82,81

1.2.4 Rata-rata lama sekolah (Tahun)

6,42 6,54 6,64 6,74

1.2.5 Pengeluaran per kapita (Ribu Rp)

612,59 615,31 620,15 623,39

1.2.6 Pendidikan

1.2.6.1 Angka melek huruf (%) 19,68 18,15 16,63 15,1 82,81

Page 152: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-152

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

1.2.6.2 Angka rata-rata lama sekolah (%)

6,42 6,44 6,62 6,64 6,38

1.2.6.3 Angka Partisipasi Murni (APM)

1.2.6.3.1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

93,46 95,36 94,36 95 95,04

1.2.6.3.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

56,05 39,26 59,86 73,82 75,32

1.2.6.3.3 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

35,01 43,25 46,3 62,53 72,06

1.2.6.4 Angka partisipasi kasar

1.2.6.4.1 SD/Sederajat 129 115 145 121 116,47

1.2.6.4.2 SMP/Sederajat 91 85 99 88 100,89

1.2.6.4.3 SMA/Sederajat 74 87 73 73 69,06

1.2.6.5 Angka Pendidikan yang ditamatkan

1.2.6.5.1 Tidak Sekolah 48,1 40,34 48,54 47,89 34,73

1.2.6.5.2 Belum tamat SD/Sederajat

1.2.6.5.3 SD/Sederajat 23,81 26,7 21,19 24,51 28,23

1.2.6.5.4 SMP/Sederajat 11,18 14,18 11,66 12,92 15,58

1.2.6.5.5 SMA/Sederajat 11,89 13,72 13,24 12,06 17,18

1.2.6.5.6 D-I/D-II 0,69 0,69 0,44 0,18 0,28

1.2.6.5.7 Akademi/D-III/Sarjana Muda 1,19 1,79 1,15 0,23 1,17

1.2.6.5.8 D-IV/Strata-I 3,14 2,58 3,79 2,19 2,84

1.2.6.5.9 Strata-II/III 3,14 2,58 3,79 2,19 2,84

1.2.7 Kesehatan

1.2.7.1 Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita

1.2.4.7.1 Ibu 2 3 4 4

1.2.4.7.2 Bayi 4 3 5 7

Page 153: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-153

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

1.2.4.7.3 Balita 3 7 11 4

1.2.7.2 Angka umur kematian Neonatus

1.2.7.2.1 Umur < 1 minggu

1.2.7.2.2 Umur 1 minggu – 1 bulan

1.2.7.2.3 Angka ibu hamil mengalami KEK

1.2.7.2.4 Angka Usia Harapan Hidup 65,75 65,85 66 66,05

1.2.7.2.5 Persentase balita gizi buruk (%)

5,44 4,2 3,6 2,07

1.2.7.3 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin

1.2.7.3.1 Jamkesmas 77,2 75,71 67,77 - 67,1

1.2.7.3.2 Jamkesda - - 9,86 - 9,76

1.2.7.3.3 JPK Jamsostek - - - - -

1.2.7.3.4 Tunjangan Perusahaan - - - - -

1.2.7.3.5 JPK PNS/Veteran/Pensiunan 4,59 4,5 1,65 - 8,95

1.2.7.3.6 Asuransi Kesehatan Swasta - - - - -

1.2.7.3.7 JPK MM/Kartu Sehat/JPK Gakin/ Kartu Miskin

87,3 97,19 - - -

1.2.7.3.8 Dana Sehat - - - - -

1.2.7.3.9 JPKM/JPK Lain 10,36 10,16 - - -

1.2.7.4 Ketenagakerjaan 81.231 85.294 95.170 99.340 99.449

1.2.7.4.1 Rasio penduduk yang bekerja

1.2.7.4.2 Tingkat partisipasi angkatan kerja

72,83 72,8 72,76 69,09 67,17

1.3 Seni Budaya dan Olahraga

1.3.1 Pemuda dan Olahraga

1.3.1.1 Jumlah cabang olahraga

Page 154: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-154

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

1.3.1.2 Lapangan olahraga 2 2 2 6 6

1.3.1.3 Jumlah Kampung Situs (Unit) - - - 25 25

1.3.1.4 Jumlah Grup Kesenian

2 Pelayanan Umum

2.1 Layanan Urusan Wajib

2.1.1 Pendidikan

2.1.1.1 Pendidikan dasar

2.1.1.1.1 Angka partisipasi sekolah

a. SD/Sederajat 24.253 24.390 24.052 24.533 24.027

b. SMP/Sederajat 6.375 6.838 7.429 8.269 9.071

c. SMA/Sederajat

2.1.1.1.2 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

a.SD/MI 87

unit/24.253 murid

91 unit/24.390

murid

92 unit/24.052

murid

92 unit/24.533

murid

92 unit/24.027

murid

b.SMP/MTs 33

unit/6.375 murid

36 unit/6.838

murid

37 unit/7.429

murid

37 unit/8.269 murid

38 unit/9.071 murid

2.1.1.1.3 Rasio guru/murid

a.SD/MI 431 458 440 511 505

b.SMP/MTs 762 761 870 750 750

2.1.1.2 Pendidikan menengah

2.1.1.2.1 Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah (SMA/SMK/MA)

2.1.1.2.2 Rasio guru terhadap murid

2.1.1.3 Angka Putus Sekolah

Page 155: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-155

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.1.3.1 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

26 13 6 0 0

2.1.1.3.2 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

34 21 12 6 4

2.1.1.3.3 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/Ma

12 8 6 4 2

2.1.1.4 Angka Kelulusan

2.1.1.4.1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 2.504 2.775 3.136 3.339 -

2.1.1.4.2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

1.815 1.943 2.136 2.374 -

2.1.1.4.3 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMk/MA

756 1.106 1.435 1.457 -

2.1.2 Kesehatan

2.1.2.1 Rasio posyandu per satuan balita

- - - 1:41 1:18

2.1.2.2 Rasio puskesmas/poliklinik/pustu

1,582 1,46 1,45 1,47 1,50

2.1.2.3 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

1 : 56.594 1 : 58.310 1:58.893 1:59.953 1:60.960

2.1.2.4 Rasio dokter per satuan penduduk

2,422916667

2,653472222

2,520138889

2,420138889 2,961111111

2.1.2.5 Rasio tenaga medis per satuan penduduk

0,370138889

0,45 0,31319444

4 0,30625 0,310416667

2.1.3 Pekerjaan Umum

2.1.3.1 Jalan

2.1.3.1.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

158,52 157,37 145,07 136,95 120,74

2.1.3.1.2 Panjang jalan dalam kondisi sedang (Km)

135,43 153,5 151,9 147,17 213,16

2.1.3.1.3 Panjang jaringan jalan dalam kondisi rusak (Km)

108,82 117,53 125,07 139,62 164,09

Page 156: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-156

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.3.1.4 Panjang jaringan jalan dalam kondisi rusak berat (Km)

131,54 105,96 112,31 110,61 120,67

2.1.3.1.5

Panjang jaringan jalan menurut pemerintahan yang berwenang - Jalan Negara (Km)

15 15 15 15 15

2.1.3.1.6

Panjang jarngan jalan menurut pemerintahan yang berwenang - Jalan Provinsi (Km)

74,54 74,54 74,54 74,54 74,54

2.1.3.1.7

Panjang jarngan jalan menurut pemerintahan yang berwenang - Jalan Kabupaten (Km)

444,81 444, 81 444, 81 444, 81 444, 81

2.1.3.1.8 Panjang jalan menurut jenis permukaan - Aspal (Km)

338,44 345,73 345,03 378,01 384.71

2.1.3.1.9 Panjang jalan Menurut Jenis Permukaan - Kerikil (Km)

180,74 181,09 182,09 150,14 144,14

2.1.3.1.10 Panjang jalan Menurut Jenis Permukaan- Tanah (Km)

10,17 7.1 6,8 6,2 5,5

2.1.3.1.11 Panjang jalan dilalui roda 4 (Km)

534,35 534,35 534,35 534,35 534,35

2.1.3.1.12 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40km/jam)

519,18 526,82 527,12 528,15 528,85

2.1.3.1.13

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 meter)

3,6 4,2 5,3 6 6,7

2.1.3.1.14 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

1:34 1:58 0,08541666

7 0,088888889 0,091666667

2.1.3.2 Rasio jaringan irigasi

2.1.3.3 Banyaknya pelanggan PDAM 28

Page 157: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-157

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.3.4 Persentase cakupan air bersih perdesaan

2.1.4 Perencanaan Pembangunan

2.1.4.1

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda

2.1.4.2

Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perbup

2.1.4.3

Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Perbup

2.1.4.4 Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD

2.1.5 Perhubungan

2.1.5.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

1.897 1.966 1.672 1.844 1.465

2.1.5.2 Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bus

2.1.5.3 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

1:34 1:58 0,08541666

7 0,088888889 0,091666667

2.1.5.4 Jumlah arus penumpang angkutan umum

2.1.5.5 Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis

2.1.5.6 Jumlah pelabuhan laut

2.1.5.7 Jumlah pelabuhan udara

2.1.5.8 Jumlah terminal bis 1 1 1 1 1

Page 158: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-158

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.5.9 Jumlah angkutan orang dan barang

2.1.5.9.1 Jumlah Angkutan Orang 158 206 254 164 154

2.1.5.9.2 Jumlah Angkutan Barang 533 532 293 567 588

2.1.5.10 Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal

2.1.5.13 Terminal

a.Jumlah Penumpang Datang 1.897 1.966 1.672 1.844 1.465

b.Jumlah Penumpang Berangkat

1.642 1.360 877 1.830 976

2.1.6 Lingkungan Hidup

2.1.6.1 Persentase penduduk berakses air minum

2,78 3,28 38 - 94

2.1.6.2 Persampahan

2.1.6.2.1 Jumlah sampah yang ditangani (%)

40 40 50 55 55

2.1.6.2.2 Jumlah volume timbulan sampah (m3)

4.563 5018 5475 5932 6388

2.1.6.2.3 Jumlah Penduduk yang dilayani kegiatan pengangkutan sampah (jiwa)

45.275 46.499 47.115 47.963 48.809

2.1.6.2.4 Kapasitas Kendaraan Pengangkutan Sampah (m3)

25 25 25 30 30

2.1.6.2.5 Jumlah Truk Sampah (unit) 5 5 5 6 6

2.1.6.2.6 Motor Sampah (unit) 20 20 20

2.1.6.2.7 Kualitas penanganan 7 7 7 7 7

2.1.6.2.8 Lama Timbulan Sampah (hari)

2 2 2 2 2

2.1.9 Pertanahan

2.1.9.1 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis

17.593 19.394 20.903 21.562 24.431

Page 159: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-159

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

Hak Atas Tanah (Hak Milik)

2.1.9.2 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah (HGB)

530 530 530 533 533

2.1.9.3 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah (HGU)

1 1 1 1 1

2.1.9.4 Banyak Sertifikat yang dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah (Hak Pakai)

549 554 564 567 570

2.1.7 Kependudukan dan Catatan Sipil

2.1.7.1 Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk

16,22 25,77 26,91 51,55 54,88

2.1.7.2 Rasio pasangan berakte nikah

1,67 1,89 2,24 2,31 2,34

2.1.7.3 Kepemilikan KTP non elektrik 7.983 20.215 23.536 - -

2.1.7.4 Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk

115 219 241 249 250

2.1.7.5 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

7.983 10.215 23.536 46.430 50.135

2.1.8 Pemberdayaan Perempuan

2.1.8.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

179 215 244 278 305

2.1.8.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta (Jiwa)

26.816 27.302 27.519 28.715 29.671

2.1.8.3 Rasio KDRT (Kasus) 51 65 61 53 59

2.1.8.4 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur (%)

12,75 12,63 12,1 12,05 12,01

2.1.8.5 Partisipasi angkatan kerja perempuan

42.449 44.317 42.469 46.712 48.540

Page 160: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-160

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.8.6 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

1 1 1 2 2

2.1.8.7

Jumlah perkara yang diputuskan pengadilan dengan dasar perundang-undangan yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak

- - 1 - -

2.1.8.8 Jumlah perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak yang disidangkan

- - 1 - -

2.1.8.9 Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang tercatat di UPT

67 69 62 53 59

2.1.10 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

2.1.10.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga

3 3 3 3 3

2.1.10.2 Rasio akseptor KB 75,59 60,85 6.434,00 47,07 55,62

2.1.10.3 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

20.838 20.228 21.258 21.260 19.281

2.1.10.4 Jumlah PUS yang tidak ber KB

5.967 8.096 6.999 10.738 7.015

2.1.10.5 Jumlah keluarga anggota BKB peserta KB

315 380 410 120 135

2.1.10.6 Jumlah keluarga anggota BKB berstatus PUS

115 372 395 109 172

2.1.10.7 Jumlah desa dan kelurahan 63 74 74 74 74

2.1.10.8 Jumlah pelayanan KB - - - - -

2.1.10.9 Jumlah materi kegiatan kelompok BKB

- - - - -

2.1.10.10 Jumlah kader BKB terlatih - - - - -

Page 161: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-161

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.10.11 Jumlah kegiatan BKB 12 12 12 12 12

2.1.10.12 Jumlah kelompok BKB - 38 41 6 8

2.1.10.13 Jumlah pertemuan kelompok BKB

- 456 492 72 -

2.1.10.14 Jumlah PLKB/PKB 17 17 17 17 23

2.1.10.15 Jumlah PPKBD 63 74 74 74 74

2.1.10.16 Jumlah penyedian alat dan kontrasepsi

- - - - -

2.1.10.17 Jumlah PPM PB 4.775 3.420 3.390 3.940 2.117

2.1.10.18 Jumlah PPM PA 15.822 15.822 13.248 12.897 -

2.1.10.19 Jumlah peserta PUS - - - - -

2.1.10.20 Jumlah peserta KB Mandiri - - - - -

2.1.10.21 Cakupan peserta KB aktif 12.235 11.593 12.626 9.550 8.793

2.1.11 Sosial

2.1.11.1 Angka kriminalitas (%) 0,32% 0,32% 0,29% 0,30% 0,30%

2.1.11.2 Penyandang masalah kesejahteraan sosial dan kriminalitas

2.1.11.3 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi (unit)

8 8 8 9 9

2.1.11.4 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%)

29,84 29,84 29,84 29,84 29,84

2.1.11.5 Anak balita terlantar - - 2 2 2

2.1.11.6 Anak terlantar 198 212 215 297 239

2.1.11.7 Anak berhadapan dengan hukum

- - 5 9 18

2.1.11.8 Anak jalanan - - - - -

2.1.11.9 Lanjut usia terlantar 40 60 60 40 50

Page 162: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-162

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.11.10 Wanita rawan sosial ekonomi - - 169 450 25

2.1.11.11 RTSM/ Kepala Keluarga Miskin

3571 - - 17.066

2.1.11.12 Rumah tidak layak huni 7112 6920 6015 5472 4670

2.1.11.13 Keluarga bermasalah sosial psikologi

- - - - -

2.1.11.14 Korban bencana alam 30 98 68 77 63

2.1.11.15 Komunitas adat terpencil 50 50 50 60 50

2.1.11.16 Korban bencana sosial - - - - -

2.1.11.17 Pekerja migran terlantar - - - - -

2.1.11.19 Penyandang HIV/AIDS - - - - 3

2.1.11.20 Jumlah RT Miskin (Jiwa) 2013 2014

2.1.11.21 Jumlah Penduduk (Jiwa) 16.650 17.066

2.1.11.22 Prosentase Penduduk Miskin 117.787 119.907

2.1.11.23 Jumlah Desa Swadaya 9 9 1 - 1

2.1.11.24 Jumlah Desa Swakarsa 64 64 72 72 72

2.1.11.25 Jumlah Desa Swasembada - - - - -

2.1.11.26 Jumlah Desa Keseluruhan 74 74 74 74 74

2.1.11.27 Prosentase Desa berstatus swasembada

- - - - -

2.1.12 Tenaga Kerja

2.1.12.1 Rasio penduduk yang bekerja 70,58 72,12 74,18 75,21 77,15

2.1.12.2 Jumlah Tenaga Kerja Yang di Latih (jiwa)

176 392 72 88 10

2.1.12.3 Jumlah pendaftar pelatihan berbasis kompetensi (jiwa)

- - - - -

2.1.12.4 Jumlah pendaftar pelatihan berbasis masyarkat

738 957 481 197 50

Page 163: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-163

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.12.5 Jumlah pendaftar pelatihan kewirausahaan

- 304 156 203 87

2.1.12.6 Jumlah pencari kerja yang ditempatkan

362 565 481 197 50

2.1.12.7 Jumlah pencari kerja terdaftar - 656 1210 606 320

2.1.12.8 Jumlah pekerja/buruh peserta program jamsostek

250 300 300 1.036 1.038

2.1.12.9 Jumlah pekerja/buruh 953 1.028 1.037 1.720 1.723

2.1.12.10 Angka partisipasi angkatan kerja (Jiwa)

- - - - -

2.1.12.11 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun

- - - - -

2.1.12.12 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)

72,83 72,8 72,76 69,09 67,17

2.1.12.13 Pencari kerja yang ditempatkan

2.1.12.14 Tingkat pengangguran terbuka

- - - - -

2.1.12.15 Keselamatan dan perlindungan

- - - - -

2.1.12.16 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

- - - - -

2.1.12.17 Jumlah Tenaga Kerja yang bekerja pada perusahaan PMA/PMDN

953 1.028 1.037 1.720 1.723

2.1.12.18 Pekerja anak usia 5-14 tahun 78 66 57 43 38

2.1.12.19 Jumlah pekerja usia 15 tahun keatas

2.1.13 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

2.1.13.1 Persentase koperasi aktif (%) 80 74 78 65 57

Page 164: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-164

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.13.2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

2.1.13.3 Jumlah BPR/LKM

2.1.13.4 Usaha Mikro dan Kecil

2.1.14 Penanaman Modal

2.1.14.1 Jumlah investor PMDN 3 3 4 4 5

2.1.14.2 Jumlah nilai investasi (PMDN/PMA) (juta)

24.000.000.000

24.000.000.000

59.400.000.000

51.430.000.000

94.280.000.000

2.1.14.3 Rasio daya serap tenaga kerja

1:43 1:57 0,08819444

4 0,106944444 0,200694444

2.1.15 Kebudayaan

2.1.15.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya

2.1.15.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

2.1.16 Kepemudaan dan Olahraga

2.1.16.1 Jumlah cabang olahraga - - - - 14

2.1.16.2 Lapangan olahraga - - - - 5

2.1.17 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

2.1.17.1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

2.1.17.2 Kegiatan pembinaan politik daerah

2.1.18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

2.1.18.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

0,3 0,28 0,25 0,26 0,29

2.1.18.2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk

98,06 95,18 96,65 96,65 96,65

2.1.18.3 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan

1:04 1:04 1:04 1:04 1:04

Page 165: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-165

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.18.4 Penegakan PERDA 4 4 6 6 8

2.1.18.5 Cakupan patroli petugas Satpol PP

210 225 229 231 240

2.1.18.6

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

10 9 10 8 6

2.1.18.7 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten

1.480 1.480 1.480 1.480 1.480

2.1.18.8 Pembentukan forum kerukunan umat beragama (FKUB) tingkat kecamatan

6 6 6 6 6

2.1.18.9 Pembentukan forum pambauran kebangsaan (FKP)

6 6 6 6 6

2.1.18.10 Penguatan kelembagaan FKP dan FKUB

6 6 6 6 6

2.1.18.11

Peningkatan wawasan kebangsaan berupa seminar, lomba cerdas cermat dan lomba pidato antar pelajar SMA dan SMP

10 10 10 10 10

2.1.18.14

Peningkatan toleransi antar umat beragama berupa lomba volley ball antar umat beragama

3 3 3 3 3

2.1.18.15

Pembentukan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) tingkat kecamatan

6 6 6 6 6

2.1.18.16 Pengawasan dan pengendalian narkoba berupa

- - - - -

Page 166: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-166

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

tes urine anggota DPRD dan pejabat daerah

2.1.18.17 Pengawasan orang asing dan lembaga asing di daerah

3 3 3 3 3

2.1.18.18 Bimtek narkoba 2 2 2 2 2

2.1.18.19 Penanganan konflik sosial dan pembuatan rencana aksinya

4 5 6 6 7

2.1.18.20

Penguatan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) tingkat kecamatan

6 6 6 6 6

2.1.18.21 Persentase Penduduk Kemiskinan (%)

14,1 14,2

2.1.19 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

2.1.19.1

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

2.1.19.2 LPM Berprestasi

2.1.19.3 Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat

2.1.19.4 Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat (Kecamatan)

2.1.19.5 Jumlah PKK

2.1.19.6 Jumlah kelompok binaan PKK 126 148 148 148 148

2.1.19.7 Rasio Kelompok Binaan PKK

2.1.19.8 Jumlah LSM 12 9 9 8 8

2.1.20 Statistik

Page 167: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-167

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2.1.20.1 Buku ”kabupaten dalam angka”

2.1.20.2 Buku ”PDRB kabupaten”

2.1.21 Perpustakaan (Kearsipan)

2.1.21.1 Jumlah perpustakaan 32 44 50 50 229

2.1.21.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

1.135 1.090 376 483 917

2.1.21.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

6.237 10.117 12.237 13.405 14.972 16.515 17.095

2.1.2.24 Komunikasi dan Informatika

2.1.2.24.1 Jaringan komunikasi

2.1.2.24.2 Jumlah Jaringan Komunikasi 9 9 9 9 9

2.1.2.24.3 Jumlah Pelanggan Telepon Pemerintah

2.1.2.24.4 Jumlah Pelanggan Telepon Swasta

2.1.2.24.5 Jumlah Jaringan Telepon stasioner

2.1.2.24.6 Jumlah Penduduk yang memiliki telepon PSTN

2.1.2.24.7 Jumlah Penduduk yang memiliki HP

2.1.2.24.8 Rasio wartel/warnet per 1.000 penduduk

0,03 0,04 0,03 0,01 0,01

2.1.2.24.9 Jumlah surat kabar nasional/local

2.1.2.24.10

Jumlah penyiaran radio/TV lokal

- - - - -

2.1.2.24.11

Website milik pemerintah daerah

1 1 1 1 1

2.1.2.24.1 Pameran/expo 2 2 2 2 2

Page 168: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-168

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

2

2.1.2.24.13

Jumlah Media Baru (Website, media dan on line)

- - - - -

2.1.2.24.14

Jumlah media tradisional (pertunjukan rakyat)

- - - - -

2.1.2.24.15

Jumlah kelompok informasi masyarakat

6 6 6 6 6

2.1.2.24.16

Persentase penduduk menggunakan telepon/HP

3 Layanan Urusan Pilihan

3.1 Pertanian

3.1.1. Jumlah produktivitas Tanaman Pangan (kw/ha)

a. Padi Sawah 23,06 29,88 29,13 27,01 34,76

b. Padi Ladang 33,9 38,98 35,91 34,11 4,37

c.Jagung 19,62 24,98 22,42 21,73 14,28

d.Ubi Kayu 98,46 97,33 99,5 106,04 20,49

e.Ubi Jalar 79,32 80,62 80,15 71,83 1,27

f.Kacang Tanah 12,5 11,3 10,44 10,49 11

g.Kacang Kedelai 11,25 8,72 7,69 7,84 6,22

h.Kacang Hijau 9,41 9,24 9,21 7,71 11

3.1.2 Jumlah produktivitas Perkebunan (kw/ha)

a.Kelapa 1,132

b.Jambu Mete

c.Kopi 302

d.Kakao 302

e.Kemiri

f.Kapuk

Page 169: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-169

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

g.Cengkeh

h.Pinang

i.Vanili

j.Sirih

k.Jarak Pagar

l.Tembakau

3.1.3 Jumlah Populasi Peternakan (ekor)

a.Sapi 1.575 1.296

b.Kuda 4.082 4.328

c.Kerbau 10.176 11.264

d.Babi 45.813 52.237

e.Kambing 2.432 2.464

f.Domba 15 13

g. Ayam Kampung 177.128 204.703

h. Ayam ras pedaging 29.680 115.744

i. Ayam petelur 5.450 11.656

j. Itik Manila 1.720 12.342

3.1.4 Kelompok tani (unit poktan)

a.Pemula

b.Lanjut

c.Madya

3.2 Kehutanan

3.2.1 Persentase luasan Kehutanan

a.Hutan Lindung

b.Hutan Produksi Tetap

Page 170: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-170

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

c.Hutan Produksi Terbatas

d.Wanna Riset

e.Taman Nasional

3.3 Energi dan sumberdaya mineral

3.3.1 Ketersediaan daya listrik

3.3.2 Produksi Listrik (KWh) 11.006.779 10.556.376 11.488.771 11.405.984 11.240.509

3.3.3 Listrik Terjual (Kwh) 10.833.107 10.311.252 11.162.257 11.257.575 11.124.905

3.3.4 Dipakai Sendiri (KWh) 173.672 245.124 326.514 148.409 115.604

3.3.5 Susut/Hilang (Kwh) 429.660 393.481 494.496 - -

3.3.6 Jumlah pelanggan listrik 5.815 6.718 2.439 11.628 -

3.4 Pariwisata

3.4.1 Jumlah penginapan (unit) 2 12 12 12 12

3.4.2 Jumlah perkembangan kunjungan wisatawan (jiwa)

a. Mancanegara 1.494 333 680 678 9.727

b. Dalam negeri 3.498 1.330 2.739 2.500 2.860

3.5 Kelautan dan Perikanan

3.5.1 Jumlah produksi kelautan dan perikanan (ton)

3.5.2 Perikanan Tangkap

3.5.3 Perikanan Budidaya

3.5.4 Rumput Laut 60.00

3.6 Perdagangan

3.6.1 Ketersediaan pasar desa dan toko/kios

3.6.2 Ketersediaan restoran/pub karaoke

21 21 24 25 27

4 Daya Saing Daerah

Page 171: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-171

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah

4.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

4.1.1.1

Pengeluaran konsumsi rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang makanan

4.1.1.2

Pengeluaran konsumsi rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang bukan makanan

4.1.1.3 Nilai Tukar Petani 101,03 100,89

4.1.1.4 Produktivitas total daerah

4.1.2 Penataan Ruang

4.1.2.1 Ketaatan terhadap RTRW

4.1.2.2 Luas wilayah produktif (ha) 1

11.390 1

14.987 1

20.589 1

20.589

4.1.2.3 Luas wilayah kebanjiran (ha)

4.1.2.4 Luas wilayah kekeringan (ha)

4.1.2.5 Luas wilayah perkotaan (ha)

4.3 Iklim Berinvestasi

4.3.1 Kemudahan Perijinan

4.3.1.2 Lama proses perijinan

4.3.1.2.1 Izin usaha - 147 135 217 255

4.3.1.2.2 Data badan usaha 372

4.3.1.2.3 Tanda daftar usaha - 65 70 131 152

4.3.2 Jumlah dan macam pajak serta retribusi daerah

4.3.3 Penegakan PERDA

Page 172: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - Website Resmi Sumba … · 2018. 10. 4. · Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan

II-172

No.

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Capaian kinerja Standar

Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=)

melampaui (>) 2011 2012 2013 2014 2015

4.3.3.1 Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha

4 4 6 6 8

4.3.4 Status Desa

4.3.4.1 Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

- - - - -

4.3.5 Fasilitas Bank dan Non Bank

4.3.5.1 Jenis dan jumlah bank dan cabang

4 5 7 7 8

4.4 Sumber Daya Manusia

4.4.1 Kualitas tenaga kerja

4.4.1.1 Rasio lulusan S1/S2/S3 261 287 351 356 357

4.4.1.2 Rasio ketergantungan 0,8 0,7 0,7 0,7 0,7