peraturan bupati sragen nomor 100 tahun 2016 …jdihukum.sragenkab.go.id/adm/file/9 setda final...

33
PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sragen tentang Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 SALINAN

Upload: dotram

Post on 25-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERATURAN BUPATI SRAGEN

NOMOR 100 TAHUN 2016

TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SRAGEN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan

Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu

menetapkan Peraturan Bupati Sragen tentang Tugas dan

Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten

Sragen;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

PembentukanPeraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

SALINAN

-2-

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembetukan Produk Hukum Daerah (Berita

Negara Tahun 2015 Nomor 2036);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sragen Tahun

2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Sragen Nomor 3);

10. Peraturan Bupati Sragen Nomor 87 Tahun 2016

tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi

Perangkat Daerah dan Staf Ahli Bupati (Berita Daerah

Kabupaten Sragen Tahun 2016 Nomor 87).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS DAN FUNGSI

SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

SRAGEN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Sragen.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah

Kabupaten Sragen.

3. Bupati adalah Bupati Sragen.

-3-

4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah

Kabupaten Sragen.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah

Kabupaten Sragen.

6. Kepala Bagian adalah Kepala Bagian pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen.

7. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan

hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan

organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya

didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan

tertentu serta bersifat mandiri.

8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan

jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga

ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi

dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya.

BAB II

TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu

Sekretariat Daerah

Pasal 2

Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati

dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian

administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat

daerah serta pelayanan administratif.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi:

a. perumusan penyusunan kebijakan daerah;

b. pelaksanaan koordinasipenyusunan kebijakan daerah;

c. penyelenggaraan kebijakan daerah;

d. pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan kebijakan

daerah

e. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas satuan

kerja perangkat daerah;

f. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

kebijakan daerah;

-4-

g. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil

Negara; dan

h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh

Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

Pasal 4

(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

adalah unsur pembantu Sekretariat Daerah, yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris Daerah.

(2) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

dipimpin oleh seorang Asisten.

Pasal 5

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam

mengkoordinasikan perumusan, penyelenggaraan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan kebijakan daerah bidang pemerintahan dan

otonomi daerah, hukum dan kesejahteraan rakyat.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan

Rakyat mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang pemerintahan dan otonomi daerah,

hukum dan kesejahteraan rakyat;

b. pengkoordinasian penyelenggaraan kebijakan

pemerintah daerah bidang pemerintahan dan otonomi

daerah, hukum dan kesejahteraan rakyat;

c. pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi

penyelenggaraan kebijakan daerah bidang

pemerintahan dan otonomi daerah, hukum dan

kesejahteraan rakyat;

-5-

d. pengkoordinasian penyelenggaraan dan pelayanan

administrasi dan teknis bidang pemerintahan dan

otonomi daerah, hukum dan kesejahteraan rakyat;

e. pengkoordinasian pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan pemerintah daerah bidang pemerintahan

dan otonomi daerah, hukum dan kesejahteraan

rakyat;dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 7

(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, terdiri dari :

a. Bagian Pemerintahan;

b. Bagian Pemerintahan Desa;

c. Bagian Hukum; dan

d. Bagian Kesejahteraan Rakyat.

(2) Bagian-bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh Kepala Bagian, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf 1

Bagian Pemerintahan

Pasal 8

Bagian Pemerintahan mempunyai tugas perencanaan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang administrasi otonomi daerah,

tata pemerintahan dan penataan wilayah, serta

kerjasama.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 8, Bagian Pemerintahan mempunyai fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah

bidangadministrasi otonomi daerah, tata pemerintahan

dan penataan wilayah, serta kerjasama;

-6-

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

administrasi otonomi daerah, tata pemerintahan dan

penataan wilayah, serta kerjasama;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang administrasi otonomi daerah, tata

pemerintahan dan penataan wilayah, serta kerjasama;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang administrasi otonomi daerah, tata

pemerintahan dan penataan wilayah, serta kerjasama;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang administrasi otonomi daerah, tata

pemerintahan dan penataan wilayah, serta kerjasama;

dan

f. pelaksanaan tugas kedinasanlain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 10

(1) Bagian Pemerintahan terdiri dari:

a. Sub Bagian Administrasi Otonomi Daerah;

b. Sub Bagian Tata Pemerintahan dan Penataan

Wilayah; dan

c. Sub Bagian Kerjasama.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Pemerintahan.

Pasal 11

Sub Bagian Administrasi Otonomi Daerah mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,

koordinasi, pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi

penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (LPPD) dan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran serta

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Akhir Masa Jabatan Bupati, evaluasi kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah, memori serah terima

jabatan Bupati, proses pelantikan anggota DPRD, Bupati

dan Wakil Bupati dan pergantian antar waktu anggota

-7-

DPRD serta desk pemilihan anggota legislatif dan

eksekutif tingkat kabupaten sampai dengan Pemerintah

Pusat, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 12

Sub Bagian Tata Pemerintahan dan Penataan Wilayah

mempunyai tugas melakukan tugas penyiapan bahan

perumusan, koordinasi, pelaksanaan kebijakan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan

pelaporan meliputi penyusunan Standar Pelayanan

Minimal (SPM), administrasi pelayanan publik kecamatan

dan kelurahan, penegasan batas wilayah antar

kabupaten/provinsi, pembuatan peta rupa bumi serta

pembuatan batas wilayah, fasilitasi administrasi bantuan

hibah/sosial lembaga kemasyarakatan yang ada di

kelurahan, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 13

Sub Bagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan

koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi bidang

pembuatan kerjasama antar pemerintah daerah,

pemerintah daerah dengan pihak ketiga, pemerintah

daerah dengan luar negeri, pemerintah daerah dengan

pihak ketiga luar negeri serta mengurus perjalanan dinas

luar negeri, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Paragraf 2

Bagian Pemerintahan Desa

Pasal 14

Bagian Pemerintahan Desa mempunyai tugas

perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

-8-

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang tata pemerintahan umum

desa, keuangan dan asset desa serta aparatur

pemerintahan desa.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14, Bagian Pemerintahan Desa mempunyai

fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah

bidang tata pemerintahan umum desa, keuangan dan

asset desa serta aparatur pemerintahan desa;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

tata pemerintahan umum desa, keuangan dan asset

desa serta aparatur pemerintahan desa;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang tata pemerintahan umum desa,

keuangan dan asset desa serta aparatur pemerintahan

desa;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang tata pemerintahan umum desa, keuangan dan

asset desa serta aparatur pemerintahan desa;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang tata pemerintahan umum desa,

keuangan dan asset desa serta aparatur pemerintahan

desa; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 16

(1) Bagian Pemerintahan Desa terdiri dari:

a. Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa;

b. Sub Bagian Keuangan dan Aset Desa; dan

c. Sub Bagian Administrasi dan Aparatur Pemerintah

Desa.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Pemerintahan Desa.

Pasal 17

Sub Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas

-9-

melakukan penyiapan bahan perumusan, koordinasi,

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi administrasi

pemerintahan desa, produk hukum desa, Rencana

Pembangunan Jangka Menegah Desa (RPJMDes),

Rencana Kegiatan Pemerintahan Desa (RKPDes), Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPDes), Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Pemerintahan Desa

(LKPPDes), dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa (IPPDes), serta melakukan tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 18

Sub Bagian Keuangan dan Aset Desa mempunyai tugas

melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi pengelolaan

pendapatan dan kekayaan/aset desa, penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), sistem

keuangan desa, pengadaan barang dan jasa di desa,

penghasilan kepala desa dan perangkat desa, serta

pertanggungjawaban keuangan desa, serta melakukan

tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugasnya.

Pasal 19

Sub Bagian Administrasi dan Aparatur Pemerintah Desa

mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan

pelaporan meliputi proses pemilihan/pengangkatan

aparatur pemerintahan desa yang terdiri darikepala desa

dan perangkat desa, pengangkatan dan pemberhentian

pejabat/pelaksana tugas aparatur pemerintahan desa,

peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan

lembaga desa, serta pembinaan dan peningkatan disiplin

aparatur pemerintahan desa, serta melakukan tugas

kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugasnya.

Paragraf 3

Bagian Hukum

Pasal 20

Bagian Hukum mempunyai tugas perencanaan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

-10-

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang peraturan perundang-

undangan, pengkajian dan dokumentasi hukum serta

bantuan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 20, Bagian Hukum mempunyai fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah

bidang Peraturan perundang-undangan, pengkajian

dan dokumentasi hukum serta bantuan hukum dan

Hak Asasi Manusia (HAM);

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

peraturan perundang-undangan, pengkajian dan

dokumentasi hukum serta bantuan hukum dan Hak

Asasi Manusia (HAM);

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidangperaturan perundang-undangan,

pengkajian dan dokumentasi hukum serta bantuan

hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM);

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang peraturan perundang-undangan, pengkajian

dan dokumentasi hukum serta bantuan hukum dan

Hak Asasi Manusia (HAM);

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang perundang-undangan, pengkajian

dan dokumentasi serta bantuan hukum dan Hak Asasi

Manusia (HAM); dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 22

(1) Bagian Hukum terdiri dari:

a. Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan;

b. Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum;

dan

c. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi

Manusia.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Hukum.

Pasal 23

Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai

-11-

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,

koordinasi, pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi

penyusunan produk hukum daerah, harmonisasi produk

hukum daerah, serta pengajuan klarifikasi dan evaluasi

produk hukum daerah, serta melakukan tugas kedinasan

lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 24

Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum

mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan

pelaporan meliputi pengkajian produk hukum daerah,

pengelolaan sistem jaringan dokumentasi dan informasi

produk hukum daerah, publikasi produk hukum dan

dokumentasi hukum, sosialisasi produk hukum dan

pelayanan informasi kepada perangkat daerah dan

masyarakat tentang produk hukum daerah, serta

melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 25

Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia

mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan

pelaporan meliputi penyelesaian permasalahan hukum

bagi aparatur perangkat daerah dan perangkat desa,

mediasi penyelesaian sengketa hukum, pendampingan

penyelesaian kasus Tata Usaha Negara, penyuluhan

hukum dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) Tingkat

Kabupaten, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Paragraf 4

Bagian Kesejahteraan Rakyat

Pasal 26

Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas

perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

-12-

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang agama dan kerohanian,

kesejahteraan masyarakat serta pendidikan.

Pasal 27

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28, Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai

fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang agama dan kerohanian, kesejahteraan

masyarakat serta pendidikan;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

agama dan kerohanian, kesejahteraan masyarakat

serta pendidikan;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang agama dan kerohanian, kesejahteraan

masyarakat serta pendidikan;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang agama dan kerohanian, kesejahteraan

masyarakat serta pendidikan;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang agama dan kerohanian,

kesejahteraan masyarakat serta pendidikan; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 28

(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat terdiri dari:

a. Sub Bagian Agama dan Kerohanian;

b. Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat;

c. Sub Bagian Pendidikan.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat.

Pasal 29

Sub Bagian Agama dan Kerohanian mempunyai tugas

membantu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dalam

melakukan penyiapan bahan perumusan, koordinasi,

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi kegiatan

-13-

peringatan hari besar keagamaan, penghimpunan Data

lembaga keagamaan formal dan non formal, Pembinaan

dan Pemberdayaan lembaga keagamaan formal dan non

formal, fasilitasi kegiatan keagamaan dan kerohanian

tingkat kabupaten meliputi Haji, MTQ, pembinaan

keagamaan dan kerohanian Aparatur Sipil Negara dan

masyarakat, fasilitasi administrasi kegiatan keagamaan,

serta melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 30

Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas

membantu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dalam

melakukan perumusan kebijakan, koordinasi dan

pelaksanaan kebijakan, pembinaan, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan bidang kesejahteraan masyarakat

meliputi kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat

dan fasilitasi administrasi kegiatan kepada lembaga sosial

kemasyarakatan, serta melakukan tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 31

Sub Bagian Pendidikan mempunyai tugas melakukan

koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi data

pendidikan lingkup kabupaten Sragen dan fasilitasi

administrasi beasiswa mahasiswa keluarga miskin, serta

melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugasnya.

Bagian Ketiga

Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Pasal 32

(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan adalah

unsur pembantu Sekretariat Daerah, yang berada

-14-

dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

Daerah.

(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan dipimpin

oleh seorang Asisten.

Pasal 33

Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai

tugas membantu Sekretaris Daerah dalam

mengkoordinasikan perumusan, penyelenggaraan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan kebijakan daerah bidang perekonomian,

administrasi pembangunan serta layanan pengadaan

barang dan jasa.

Pasal 34

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 33, Asisten Perekonomian dan Pembangunan

mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang perekonomian, administrasi

pembangunan serta layanan pengadaan barang dan

jasa;

b. pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi

penyelenggaraan kebijakan daerah bidang

perekonomian, administrasi pembangunan serta

layanan pengadaan barang dan jasa;

c. pengkoordinasian penyelenggaraan dan pelayanan

administrasi dan teknis bidang perekonomian,

administrasi pembangunan serta layanan pengadaan

barang dan jasa;

d. pengkoordinasian pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan pemerintah daerah bidang perekonomian,

administrasi pembangunan serta layanan pengadaan

barang dan jasa; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 35

(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, terdiri dari :

a. Bagian Perekonomian;

-15-

b. Bagian Administrasi Pembangunan; dan

c. Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.

(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-

masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Asisten Perekonomian dan Pembangunan.

Paragraf 1

Bagian Perekonomian

Pasal 36

Bagian Perekonomian mempunyai tugas perencanaan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang bina perekonomian, bina

produksi daerah serta bina perusahaan daerah.

Pasal 37

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 36, Bagian Perekonomian mempunyai fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang bina perekonomian, bina produksi

daerah serta bina perusahaan daerah;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

bina perekonomian, bina produksi daerah serta bina

perusahaan daerah;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang bina perekonomian, bina produksi

daerah serta bina perusahaan daerah;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang bina perekonomian, bina produksi daerah

serta bina perusahaan daerah;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang bina perekonomian, bina produksi

daerah serta bina perusahaan daerah; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 38

(1) Bagian Perekonomian terdiri dari:

a. Sub Bagian Bina Perekonomian;

-16-

b. Sub Bagian Bina Produksi Daerah; dan

c. Sub Bagian Bina Perusahaan Daerah.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Perekonomian.

Pasal 39

Sub Bagian Bina Perekonomian mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan, koordinasi,

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi prasarana

perekonomian rakyat, pengendalian harga kebutuhan

pokok rakyat, ekonomi keuangan, industri, dan

perdagangan, pengendalian inflasi daerah serta

pengembangan lembaga keuangan mikro, serta

melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 40

Sub Bagian Bina Produksi Daerah mempunyai tugas

melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporanmeliputi bidang

pertanian, peternakan dan perikanan, energi,kelistrikan

daerah, air tanah daerah, data potensi sumber daya alam

dan kelembagaannya, serta pengembangan dan

pemanfaatan sumber daya alam, serta melakukan tugas

kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugasnya.

Pasal 41

Sub Bagian Bina Perusahaan Daerah mempunyai tugas

melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi rancangan

kebijakan tentang perusahaan daerah, pembinaan

-17-

perusahaan daerah, penguatan dan pengembangan

perusahaan daerah serta monitoring dan evaluasi

perusahaan daerah, serta melakukan tugas kedinasan

lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Paragraf 2

Bagian Administrasi Pembangunan

Pasal 42

Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas

perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang bina program, pengendalian

serta pelaporan.

Pasal 43

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 42, Bagian Administrasi Pembangunan

mempunyai fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang bina program, pengendalian serta

pelaporan;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

bina program, pengendalian serta pelaporan;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang bina program, pengendalian serta

pelaporan;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang bina program, pengendalian serta pelaporan;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang bina program, pengendalian serta

pelaporan; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 44

(1) Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari :

a. Sub Bagian Bina Program;

b. Sub Bagian Pengendalian; dan

c. Sub Bagian Pelaporan.

-18-

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Adminsitrasi Pembangunan.

Pasal 45

Sub Bagian Bina Program mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan, koordinasi, pelaksanaan

kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi

dan pelaporan meliputi penyusunan anggaran kegiatan,

penyusunan pedoman/petunjuk teknis pelaksanaan

kegiatan pembangunan Pemerintah Daerah, sinkronisasi

usulan kebijakan umum anggaran/plafon prioritas

anggaran sementara di Sekretariat Daerah,

ketatausahaan program bantuan pembangunan daerah

yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

atau dana pembangunan lainnya, serta memfasilitasi

rapat koordinasi penyusunan program pembangunan,

serta melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 46

Sub Bagian Pengendalian mempunyai tugas melakukan

koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi

pengendalian, monitoring, dan evaluasi pembangunan

serta sinkronisasi pembangunan, serta melakukan tugas

kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugasnya.

Pasal 47

Sub Bagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan

koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi rapat

koordinasi dengan instansi lain tentang monitoring,

-19-

evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan daerah,

rapat pengendalian operasional kegiatan (POK),

pengumpulan bahan/data hasil pelaksanaan

pembangunan, penyempurnaan data hasil pembangunan,

serta menyusun konsep rancangan laporan keuangan

yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

atau dana pembangunan lainnya lingkup Pemerintah

Daerah, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Paragraf 3

Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa

Pasal 48

Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai

tugas perencanaan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

kebijakan pemerintah daerah bidang perencanaan dan

pembinaan pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta

layanan pengadaan secara elektronik.

Pasal 49

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 48, Bagian Layanan Pengadaan Barang dan

Jasa mempunyai fungsi :

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang perencanaan dan pembinaan

pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta layanan

pengadaan secara elektronik;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

perencanaan dan pembinaan pengadaan, pengadaan

barang dan jasa serta layanan pengadaan secara

elektronik;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang perencanaan dan pembinaan

pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta layanan

pengadaan secara elektronik;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang perencanaan dan pembinaan pengadaan,

-20-

pengadaan barang dan jasa serta layanan pengadaan

secara elektronik;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang perencanaan dan pembinaan

pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta layanan

pengadaan secara elektronik; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 50

(1) Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasaterdiri

dari :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pembinaan Barang

dan Jasa;

b. Sub Bagian Pengadaan Barang danJasa; dan

c. Sub Bagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik.

(2) Sub Bagian-sub bagian sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan

Jasa.

Pasal 51

Sub Bagian Perencanaan dan Pembinaan Barang dan

Jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, koordinasi, pelaksanaan kebijakan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan

pelaporan meliputi penyusunan pedoman dan petunjuk

teknis pengadaan barang dan jasa, rencana pemilihan

penyedia barang dan jasa, penyusunan program kerja dan

anggaran Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa,

inventarisasi paket-paket yang akan dilelang, menyiapkan

dokumen pendukung dan informasi pengadaan barang

dan jasa serta pengembangan dan pembinaan Sumber

Daya Manusia pengadaan barang dan jasa, serta

melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 52

Sub Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai

-21-

tugas melakukan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,

pembinaan dan fasilitasi, evaluasi dan pelaporan meliputi

strategi pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan

kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh

Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, menyampaikan

hasil pemilihan penyedia barang dan jasa kepada

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna AnggaranPejabat

Pembuat Komitmen, serta mengelola dokumen pengadaan

barang dan jasa, serta melakukan tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 53

Sub Bagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

mempunyai tugas melakukan koordinasi, pelaksanaan

kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi

dan pelaporan meliputi pengelolaan sistem informasi

manajemen pengadaan dan sistem pengadaan secara

elektronik, pelatihan, akses internet dan bantuan teknis

untuk operasional Sistem Pengadaan Secara Elektronik

(SPSE) kepada Pejabat Pembuat

Komitmen/panitia/petugas dan penyedia barang dan

jasa, melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap

Pejabat Pembuat Komitmen/panitia dan penyedia barang

dan jasa, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Bagian Keempat

Asisten Administrasi Umum

Pasal 54

(1) Asisten Administrasi Umum adalah unsur pembantu

Sekretariat Daerah, yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah

(2) Asisten Administrasi Umum dipimpin oleh seorang

Asisten

-22-

Pasal 55

Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas membantu

Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan perumusan,

penyelenggaraan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah bidang

organisasi, umum dan keuangan serta hubungan

masyarakat (humas).

Pasal 56

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 55, Asisten Administrasi Umum mempunyai

fungsi:

a. pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang organisasi, umum dan keuangan serta

hubungan masyarakat (humas);

b. pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi

penyelenggaraan kebijakan daerah bidang organisasi,

umum dan keuangan serta hubungan masyarakat

(humas);

c. pengkoordinasian penyelenggaraan dan pelayanan

administrasi dan teknis bidang organisasi, umum dan

keuangan serta hubungan masyarakat (humas);

d. pengkoordinasian pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan pemerintah daerah bidang organisasi, umum

dan keuangan serta hubungan masyarakat (humas);

e. pengkoordinasian pelayanan administrasif dan

pembinaan aparatur sipil negara; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 57

(1) Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 55, terdiri dari:

a. Bagian Organisasi;

b. Bagian Umum dan Keuangan; dan

c. Bagian Humas.

(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-

masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Asisten Administrasi Umum.

-23-

Paragraf 1

Bagian Organisasi

Pasal 58

Bagian Organisasi mempunyai tugas perencanaan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan

serta kinerja dan aparatur.

Pasal 59

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 58, Bagian Organisasi mempunyai fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan serta

kinerja dan aparatur;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

kelembagaan, ketatalaksanaan serta kinerja dan

aparatur;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan serta

kinerja dan aparatur;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang kelembagaan, ketatalaksanaan serta kinerja

dan aparatur;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan

serta kinerja dan aparatur; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 60

(1) Bagian Organisasi terdiri dari:

a. Sub Bagian Kelembagaan;

b. Sub Bagian Ketatalaksanaan; dan

c. Sub Bagian Kinerja dan Aparatur.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Organisasi.

-24-

Pasal 61

Sub Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan, koordinasi, pelaksanaan

kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi

dan pelaporan meliputi konsep rancangan Kebijakan

kelembagaan, evaluasi kelembagaan, serta melakukan

tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugasnya.

Pasal 62

Sub Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas

melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporanmeliputi konsep

rancangan kebijakan ketatalaksanaan, standar pelayanan

publik, akreditasi pelayanan publik, survei kepuasan

masyarakat, pengelolaan Sistem Inovasi Pelayanan

Publik, pembinaan dan evaluasi pelayanan publik,

Standar Operasional Prosedur (SOP), Tata Naskah Dinas,

standarisasi pelayanan minimal, konsep rancangan

pakaian dinas, standarisasi sarana dan prasarana kantor,

stempel dinas, tata guna sarana dan prasarana kantor,

serta melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 63

Sub Bagian Kinerja dan Aparatur mempunyai tugas

melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi

peningkatan, pengembangan, dan pembinaan Sumber

Daya Manusia (SDM) aparatur, melaksanakan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan pengelolaan Sistem

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (e-SAKIP), pembinaan

dan evaluasi nilai budaya kerja, etika kerja, pencegahan

korupsi dan reformasi birokrasi, serta melakukan tugas

kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugasnya.

-25-

Paragraf 2

Bagian Umum dan Keuangan

Pasal 64

Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas

perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah bidang tata usaha dan kepegawaian,

rumah tangga serta keuangan dan perlengkapan.

Pasal 65

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 64, Bagian Umum dan Keuangan mempunyai

fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah

daerah bidang tata usaha dan kepegawaian, rumah

tangga serta keuangan dan perlengkapan;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

tata usaha dan kepegawaian, rumah tangga , serta

keuangan dan perlengkapan;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang tata usaha dan kepegawaian, rumah

tangga, serta keuangan dan perlengkapan;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah

daerah bidang tata usaha dan kepegawaian, rumah

tangga, serta keuangan dan perlengkapan;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang tata usaha dan kepegawaian,

rumah tangga, serta keuangan dan perlengkapan; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 66

(1) Bagian Umum dan Keuangan terdiri dari:

a. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Rumah Tangga; dan

c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Umum dan Keuangan.

-26-

Pasal 67

Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,

koordinasi, pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi

tata usaha Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Asisten, dan Staf

Ahli Bupati, pengelolaan administrasi surat masuk dan

surat keluar, pengelolaan dan penyimpanan surat, arsip

in aktif, mengekspedisi surat keluar baik secara langsung

kepada alamat maupun melalui jasa pos, pengelolaan

administrasi kepegawaian, pelaksanaan pengadaan dan

pendistribusian barang cetakan lingkup Sekretariat

Daerah, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 68

Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan

koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi penyiapan

tempat ruangan, akomodasi serta konsumsi untuk rapat

dinas, pengurusan rumah tangga Bupati, Wakil Bupati,

dan Sekretaris Daerah, pengelolaan kendaraan dinas,

pemeliharaan sarana prasarana lingkup Sekretariat

Daerah, pengurusan perjalanan dinas Aparatur Sipil

Negara lingkup Sekretariat Daerah, pelaksanaan

kebersihan, keamanan dan parkir kendaraan lingkup

Sekretariat Daerah, serta melakukan tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 69

Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai

tugas melakukan koordinasi dan penyiapan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi

pengelolaan anggaran, perbendaharaan dan akuntansi

-27-

Bupati, Wakil Bupati, dan lingkup Sekretariat Daerah,

verifikasi penatausahaan keuangan, pengadaan sarana

prasarana Rumah Dinas Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris

Daerah dan sarana prasarana lingkup Sekretariat Daerah

dan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian alat

tulis kantor lingkup Sekretariat Daerah, serta melakukan

tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugasnya.

Paragraf 3

Bagian Humas

Pasal 70

Bagian Humas mempunyai tugas melakukan

perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah di bidang informasi dan kehumasan

yang meliputi keprotokolan, pengelolaan opini dan

aspirasi publik serta pelayanan hubungan media.

Pasal 71

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 70, Bagian Humas mempunyai fungsi:

a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah

bidang kehumasan;

b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang

kehumasan;

c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah

daerah bidang kehumasan;

d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah

bidang kehumasan;

e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan

pemerintah bidang kehumasan; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 72

(1) Bagian Humas terdiri dari:

a. Sub Bagian Protokol;

-28-

b. Sub Bagian Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik;

dan

c. Sub Bagian Pelayanan Hubungan Media.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bagian Humas.

Pasal 73

Sub Bagian Protokol mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan, koordinasi, pelaksanaan

kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi

dan pelaporan meliputi pembinaan keprotokolan, fasilitasi

keprotokolan upacara, keprotokolan rapat/kegiatan dinas

serta penerimaan tamu daerah, serta melakukan tugas

kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugasnya.

Pasal 74

Sub Bagian Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik

mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan yang meliputi pengumpulan, pengolahan dan

penyajian, penyimpanan dan perawatan data opini dan

aspirasi publik yang muncul di masyarakat maupun yang

termuat di media massa, melakukan analisa opini dan

aspirasi publik serta melakukan tugas kedinasan lain

yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pasal 75

Sub Bagian Pelayanan Hubungan Media mempunyai

tugas melakukan koordinasi dan penyiapan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi

penyiapan materi untuk siaran pers dan media massa,

pelaksanaan dokumentasi kegiatan unsur pimpinan

-29-

Pemerintah Daerah, penyelenggaraan kerja sama dengan

media massa, penyaringan informasi baik yang akan

dipublikasikan kepada masyarakat, maupun sebagai

bahan pengambilan keputusan, penyebarluasan informasi

dan sosialisasi kebijakan Pemerintah Daerah melalui

media massa, serta melakukan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Bagian Kelima

Jabatan Fungsional

Pasal 76

Kelompok Jabatan Fungsional pada lingkungan

Sekretariat Daerah dapat ditetapkan menurut kebutuhan

yang mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 77

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai

dengan bidang keahliannya.

(2) Jumlah jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja.

(3) Jenis dan jenjang jabatan Fungsional sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai peraturan

perundang-undangan.

(4) Untuk memenuhi kebutuhan jabatan fungsional dapat

dilakukan dengan pengangkatan pertama,

perpindahan dan penyesuaian jabatan sesuai

peraturan perundang-undangan.

(5) Pelaksanaan tugas jabatan fungsional dikoordinasikan

oleh koordinator kelompok jabatan fungsional sesuai

dengan rumpun jabatan masing-masing.

(6) Pelaksanaan penilaian prestasi kerja jabatan fungsional

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

-30-

BAB III

TATA KERJA

Pasal 78

Sekretariat Daerah menyampaikan laporan kepada Bupati

mengenai hasil pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah

secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Pasal 79

Sekretariat Daerah menyusun analisis jabatan, peta

jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap

seluruh jabatan di lingkungan Sekretariat Daerah.

Pasal 80

Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugasnya

menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi

baik dalam lingkungan Sekretariat Daerah maupun dalam

hubungan antar instansi tingkat kabupaten, provinsi

maupun pusat.

Pasal 81

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan dan unit

organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib

menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan

organisasi di lingkungan Sekretariat Daerah serta dengan

instansi lain diluar Sekretariat Daerah sesuai dengan

tugas masing-masing

Pasal 82

Setiap pimpinan unit organisasi pada Sekretariat Daerah

dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip

perencanaan, pengorganisasian, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan sesuai bidang tugasnya masing-masing.

Pasal 83

Setiap pimpinan unit organisasi padaSekretariat Daerah

menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di

-31-

lingkungan masing-masing untuk mewujudkan

terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui

penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan

kinerja yang terintegrasi.

Pasal 84

Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab

memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-

masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi

pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 85

Setiap pimpinan unit organisasi mengawasi pelaksanaan

tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi

penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang

diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 86

Setiap pimpinan unit organisasi harus mengikuti dan

mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab pada atasan

masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat

pada waktunya.

Pasal 87

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan

organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan

sebagai bahan petunjuk untukpenyusunan laporan lebih

lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

Pasal 88

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan tembusan

laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi

lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 89

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan

organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi

-32-

dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan

kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat

berkala.

BAB IV

KETENTUAN LAIN LAIN

Pasal 90

(1) Dalam melaksanakan tugas pembantuan yang

diberikan kepada daerah, hubungan Perangkat Daerah

provinsi dan Perangkat Daerah kabupaten/kota

bersifat koordinatif dan fungsional untuk

mensinkronkan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-

masing.

(2) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

meliputi :

a. sinkronisasi data;

b. sinkronisasi sasaran dan program; dan

c. sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan.

(3) Dalam hal perangkat gubernur selaku wakil

Pemerintah Pusat belum terbentuk, pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan kebijakan pemerintahan

yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten

dilakukan oleh Bupati dibantu oleh perangkat daerah.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 91

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka

Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2016 tentang Tugas

dan Fungsi serta Tata Kerja Pada Sekretariat Daerah

Kabupaten Sragen (Berita Daerah Kabupaten Tahun 2016

Nomor 21), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 92

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini,

sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih

lanjut oleh Bupati.

-33-

Pasal 93

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sragen.

Ditetapkan di Sragen

pada tanggal 30-12-2016

BUPATI SRAGEN,

TTD dan CAP

KUSDINAR UNTUNG YUNI SUKOWATI

Diundangkan di Sragen

pada tanggal 30-12-2016

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SRAGEN

TTD dan CAP

TATAG PRABAWANTO B.

BERITA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016 NOMOR 100

Salinan sesuai dengan aslinnya

Kepala Bagian Hukum

Setda Kabupaten Sragen

RIHANDAYANI,SH

Pembina Tingkat I (IV/b)

NIP. 19640425 198903 2 007