perancangan sistem informasi kependudukan di kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/publikasi...

20
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN CATURHARJO BANTUL NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Sujadmika 09.12.3898 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Upload: truongtuyen

Post on 12-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN CATURHARJO BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Sujadmika 09.12.3898

kepada

JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

Page 2: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

Page 3: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN CATURHARJO BANTUL

Sujadmika

Jurusan Sistem Informasi STMIK Amikom Yogyakarta

ABSTRACT

Computers have become an important part of everyday life. One advantage of the computer is processing data quickly and accurately. Many government agencies require a computer to help with his duties, one of which is urban village. As increasing number of people in a village, then the data must be processed will be many more. If the data processing is done with a manual system with books, it will be more difficult and long time, this is what happens in the Urban Village Caturharjo. Data processing in the Urban Village Caturharjo using manual system caused many problems, including less neat and long time in the presentation of information.

That requires a computer based information system that can process data quickly and present information that is accurate. The information system is called a population information system. With this system the data recording done using a computer and the data is also stored in the computer. Data storage on the computer will reduce the risk of lose and damage to data. The use of computer based information system will improve the quality of public services at the Urban Village Office Caturharjo.

This study aims to replace the manual system in the village is not neat and takes a long time in the presentation of information into computer based population information system that would be neater and faster in processing the data. Population information system will be built using the Java language and the database using MySQL. With a population information system is expected to help the progress of the village.

Keywords : Information systems, Urban village, Population, Computer

Page 4: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi di Indonesia semakin maju, komputer telah menjadi

kebutuhan untuk membantu mengerjakan tugas atau sebagai hiburan. Komputer akan

mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Pengolahan data yang cepat dan akurat

menjadi salah satu kelebihan menggunakan komputer. Instansi yang mempunyai data

banyak akan sangat terbantu jika pengolahan datanya menggunakan komputer.

Pengolahan data dengan komputer akan menghasilkan informasi yang lebih cepat

dan akurat. Sebuah instansi besar tentunya juga mempunyai data yang banyak untuk

diolah. Hal ini akan sangat sulit jika pengolahan datanya masih menggunakan

pencatatan dengan buku. Kelurahan Caturharjo adalah salah satu instansi pemerintah di

Bantul yang masih menggunakan pencatatan dengan buku untuk melayani administrasi

kependudukan. Pekerjaan administrasi seperti pencatatan penduduk baru, perpindahan

penduduk, kematian dan kelahiran tentunya bukan hal mudah. Data penduduk yang telah

pindah tapi masih tercatat dalam buku, begitu juga ada penduduk baru yang belum

masuk dalam laporan, data ini menyebabkan kurang akuratnya informasi kependudukan

yang ada di Kelurahan Caturharjo.

Kelurahan Caturharjo mempunyai penduduk sekitar 12.352 jiwa pada bulan

September tahun 2012. Permasalahan yang juga sering terjadi adalah ketika akan

dilakukan pemilihan kepala desa. Pegawai kelurahan mengaku kesulitan untuk

mengumpulkan data penduduk yang usianya sudah melebihi 17 (tujuh belas) tahun dan

mempunyai hak pilih. Untuk mengumpulkan data-data pemilih tetap suatu pemilihan

umum dibutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini terjadi karena pegawai kelurahan harus

mencari di arsip mereka satu persatu.

Sistem informasi kependudukan menjadi pilihan tepat sebagai penunjang untuk

mengerjakan administrasi kependudukan. Sistem informasi kependudukan adalah suatu

sistem pengolahan data, pencarian, penyimpanan dan penyajian informasi yang

mempunyai keunggulan kecepatan, keakuratan dan daya tampung data yang besar.

Informasi-informasi tentang kependudukan seperti jumlah kartu keluarga, jumlah

penduduk dan usia penduduk akan lebih mudah diperoleh dengan menggunakan sistem

informasi berbasis komputer ini. Dengan adanya sistem informasi kependudukan dapat

menjadi alat rekam data kependudukan, pencarian dan penyaji informasi-informasi yang

akurat dan up to date untuk membantu membangun Kelurahan Caturharjo.

Pembuatan sistem informasi kependudukan ini dibahas sebagai laporan

penyusunan skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di

Kelurahan Caturharjo Bantul”.

Page 5: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem

Sistem mempunyai beberapa definisi, tetapi dari beberapa definisi itu mempunyai

makna yang hampir sama. Sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen yang

saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama. Definisi sistem menurut pakar antara

lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Murdick dan Ross (1993) :

Sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang

lainnya untuk suatu tujuan bersama.

2. Menurut Scott (1996) :

Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing),

serta keluaran (output).

3. Menurut Mc. Leod (1995) :

Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan.

2.2 Pengertian Informasi Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri. Data adalah bahan

dasar dari sebuah informasi. Sementara pengertian informasi adalah data yang telah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pemakainya untuk mengambil

keputusan. Definisi informasi menurut pakar antara lain :

1. Menurut Mc. Leod (1995) :

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.

2. Menurut Davis (1995) :

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

mendatang.

2.3 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan.

Sedangkan menurut Mc. Leod : “Sistem informasi merupakan sistem yang

mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan

menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.”

Page 6: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

2.4 Kependudukan Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di Indonesia umumnya

yang menyangkut pelaporan dan pencatatan kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam

pengertian ini sistem registrasi penduduk banyak dijumpai di desa-desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 menyatakan bahwa urusan

administrasi kependudukan di kabupaten atau kota dilaksanakan oleh Instansi

Pelaksana. Pelaksanaan pencatatan sipil yang meliputi peristiwa kelahiran, kematian,

perkawinan, perceraian, pengakuan anak di kecamatan tertentu dilakukan oleh Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instansi Pelaksana. Dalam Peraturan Presiden Nomor

25 Tahun 2008 dapat diketahui bahwa selain terdapat Instansi Pelaksana dan UPTD

Instansi Pelaksana, juga terdapat Petugas Registrasi. Salah satu isi Peraturan Presiden

Nomor 25 Tahun 2008 menegaskan bahwa Petugas Registrasi adalah pegawai negeri

sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan penting

serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan di desa atau kelurahan.

Masalah-masalah yang sering ditangani di kantor kelurahan tentang kependudukan

antara lain adalah pendataan penduduk baru, penduduk yang mau pindah atau mutasi,

kelahiran dan kematian. Selain itu pegawai kelurahan juga membutuhkan laporan

statistik jumlah penduduk dan jumlah KK. Terkadang ketika ada seorang penduduk yang

pindah tetapi data penduduk tersebut masih tercantum sebagai anggota kelurahan

tersebut, akibatnya saat dilakukan penghitungan jumlah penduduk hasilnya tidak akurat.

Sistem informasi kependudukan adalah sistem yang dirancang untuk menangani

pengolahan data penduduk, penyimpanan, pencarian dan penyajian informasi. Dengan

sistem informasi berbasis komputer, pengolahan data menjadi lebih cepat dan akurat.

Sistem informasi kependudukan digunakan sebagai sarana rekam data kependudukan

dan pengolahan data kependudukan untuk kebutuhan informasi kelurahan dan

penduduk. Di zaman yang semakin maju, masyarakat tentunya mengharapkan

pelayanan yang lebih baik tentang masalah kependudukan.

Page 7: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

3. Analisis 3.1 Analisis Kelemahan Sistem

Alat ukur yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yaitu analisis

PIECES (Perfomance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services).

3.1.1 Analisis Kinerja (Perfomance Analysis) Analisis kinerja bertujuan untuk menghasilkan peningkatan kinerja sistem

yang baru. Kinerja dapat diukur dari dua hal, yaitu Througput dan Respon time.

Trougput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.

Througput berkaitan dengan produktivitas pegawai di kantor Kelurahan Caturharjo.

Sedangkan respon time adalah interval waktu antara perintah input yang siap untuk

terminal sistem sampai dengan adanya tanggapan kembali pada terminal. Respon

time dapat dilihat dari berapa lama waktu yang dibutuhkan atau waktu yang

terbuang oleh pegawai kelurahan dalam melakukan pekerjaan. Kelemahan yang

ditemukan pada Kelurahan Caturharjo yaitu :

1. Pegawai kelurahan bisa menghabiskan waktu sehari untuk merekap data

kependudukan dari buku untuk kemudian diketik dan dijadikan laporan.

Apalagi jika pegawai kelurahan sedang ada pekerjaan lain, maka

pembuatan laporan akan memakan waktu yang lebih lama dan akan

mengakibatkan keterlambatan.

2. Ketika suatu saat ada yang membutuhkan data tentang penduduk tertentu,

misalkan nama atau alamat penduduk, pegawai kelurahan merasa tidak

sanggup untuk mencarinya karena harus mencari di arsip yang banyak dan

dilakukan satu persatu

Sistem baru yang dirancang berbasis komputer hanya dibutuhkan waktu ± 5

menit untuk membuat laporan kependudukan karena hanya tinggal memilih tanggal

yang diiginkan. Sedangkan untuk pencarian data penduduk akan lebih mudah

digunakan karena tinggal memasukkan nilai yang dicari maka sistem akan

mencarinya dan data akan segera didapatkan.

3.1.2 Analisis Informasi (Information Analysis) Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah instansi ataupun

individu untuk menunjang pengambilan keputusan. Analisis informasi yang dilakukan

pada kantor Kelurahan Caturharjo terdapat beberapa masalah, yaitu :

1. Pertama adalah kecepatan dalam mendapatkan informasi. Pembuatan

laporan bulanan yang digunakan sebagai informasi perkembangan

kependudukan di wilayah Kelurahan Caturharjo membutuhkan waktu sehari,

terkadang waktu sehari juga belum cukup jika pegawai sedang banyak

Page 8: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

pekerjaan, hal ini akan menimbulkan keterlambatan atau ketidaktepatan

waktu informasi.

2. Kedua adalah keakuratan jumlah penduduk, data penduduk yang telah

pindah atau meninggal masih sering tercatat sebagai penduduk setempat

ketika penghitungan jumlah penduduk, akibatnya informasi jumlah penduduk

yang dihasilkan tidak akurat.

Sistem yang baru dibuat menggunakan teknologi berbasis komputer sehingga

pembuatan laporan akan lebih mudah, tinggal memilih tanggal yang diinginkan,

sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan, dan data yang dihasilkan akurat,

karena setiap ada perubahan data penduduk, sistem akan segera memperbaharui

database.

3.1.3 Analisis Ekonomi (Economic Analysis) Analisis ekomomi yang dilakukan di Kelurahan Caturharjo ditemukan

beberapa masalah, yaitu :

1. Pengolahan data yang masih menggunakan pencatatan pada buku

memerlukan waktu yang lama dan pembuatan laporan bulanan yang

memakan waktu sehari merupakan pemborosan waktu pegawai.

2. Pemborosan kertas terjadi karena untuk mencetak form kosong penduduk

baru, perpindahan penduduk, kelahiran, kematian, dan surat pengantar.

Form kosong yang telah dicetak banyak yang belum terpakai hingga 1 (satu)

tahun bahkan sampai usang atau rusak.

Sistem yang baru pengolahan datanya menggunakan komputer, pencatatan

data kependudukan dan pembuatan surat pengantar atau surat keterangan akan

lebih cepat. Pemborosan kertas juga akan berkurang karena pencetakkan form dan

laporan disesuaikan dengan waktu kapan form atau laporan tersebut dibutuhkan.

3.1.4 Analisis Kontrol (Control Analysis) Kontrol dalam sebuah sistem diperlukan untuk menghindari dan mendeteksi

secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem, serta untuk menjamin

keamanan data dan informasi. Analisis kontrol dilakukan untuk meningkatkan kinerja

sistem, mendeteksi kesalahan atau penyalahgunaan sistem dan menjamin

keamanan data dari pihak luar yang tidak berkepentingan.

Analisis kontrol yang dilakukan di kantor Kelurahan Caturharjo ditemukan

kelemahan kontrol data masih kurang, pengecekan data jarang dilakukan. Buku-

buku yang merupakan arsip tentang kependudukan bila tidak terawat akan

mengakibatkan kehilangan data.

Page 9: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

 

Sistem baru akan dilengkapi dengan password, sehingga tidak semua orang

dapat mengakses data. Selain itu pengguna juga dapat melakukan back up data.

3.1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) Pemborosan sumber daya yang minimal adalah tujuan dilakukannya analisis

efisiensi. Pada kantor Kelurahan Caturharjo pemborosan sumber daya terjadi

karena pengolahan data yang masih dilakukan dengan pencatatan manual

menimbulkan beban yang besar pada pegawai. Selain itu banyak form penduduk

baru, mutasi penduduk, kematian, dan kelahiran yang belum terpakai bahkan

sampai usang menyebabkan pemborosan kertas. Dengan sistem yang baru beban

kerja pegawai menjadi lebih ringan karena tidak harus mencatat dan merekap data

penduduk di buku serta pencarian data penduduk akan lebih mudah. Selain itu

pemborosan kertas juga akan berkurang karena pencetakan hanya dilakukan pada

saat dibutuhkan saja.

3.1.6 Analisis Pelayanan (Service Analysis) Kelemahan pelayanan yang ada di Kelurahan Caturharjo adalah pencatatan

manual dengan buku atau kertas memperlama proses administrasi kependudukan

sehingga dapat menimbulkan antrian.

Peningkatan pelayanan dilakukan melalui perbaikan dalam sistem

pengolahan data kependudukan yang semula semua proses kependudukan dicatat

dan direkap dalam buku akan ditunjang dengan sistem informasi berbasis komputer

yang dapat mengolah data dengan cepat dan menyajikan informasi yang akurat

dengan tepat waktu. Peningkatan pelayanan yang baik pada kantor Kelurahan

Caturharjo bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk penduduk dan

meningkatkan kepuasan kerja pegawai.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem bertujuan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun

sesuai dengan kebutuhan dari obyek penelitian. Analisis kebutuhan sistem menjelaskan

tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun pada kantor Kelurahan Caturharjo.

Sistem informasi yang baik harus dapat menganalisa dan memenuhi kebutuhan

pemakainya.

3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan berupa proses-proses apa

saja yang bisa dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional dari obyek penelitian

antara lain :

Page 10: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

10 

 

a. Pencatatan dan pengeditan data lebih cepat dan mudah.

b. Pembuatan laporan jumlah penduduk dan jumlah KK lebih cepat dan akurat.

c. Pencarian data penduduk lebih cepat dan mudah.

d. Pencarian umur penduduk untuk data pemilih pemilihan kepala desa.

e. Pembuatan laporan data kependudukan yang lebih cepat dan mudah.

f. Pembuatan surat izin pendatang, perpindahan penduduk, surat keterangan

kelahiran, dan surat keterangan kematian yang akan lebih mudah dan cepat

pembuatannya.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional Kebutuhan nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi properti yang

dimiliki oleh sistem. Kebutuhan nonfungsional meliputi kebutuhan teknologi sebuah

sistem informasi berbasis komputer terdiri dari perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), keamanan dan arsitektur sistem, serta perangkat

manusia (brainware). Rincian kebutuhan teknologi yang digunakan dalam

pembuatan sistem informasi kependudukan adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan perangkat keras (hardware)

Alat Masukan

Alat masukkan digunakan untuk memasukkan data atau program yang akan

diproses oleh komputer. Alat masukkan yang akan digunakan dalam sistem

informasi kependudukan ini adalah mouse dan keyboard.

Alat Pemroses

Alat pemroses digunakan untuk memproses instruksi dalam pengolahan data.

Alat pemroses yang akan digunakan dalam sistem informasi kependudukan

ini adalah Central Processing Unit (CPU). CPU yang akan digunakan dan

sudah tersedia di kantor Kelurahan Caturharjo dengan rincian Prosesor Dual

Core 1.30 GHz dan RAM 2 GB.

Alat Penyimpanan Data

Perangkat keras ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Alat yang

digunakan adalah harddisk.

Alat Keluaran

Alat keluaran digunakan untuk menampilkan hasil atau keluaran data pada

monitor ataupun laporan yang akan dicetak dengan printer.

b. Kebutuhan perangkat lunak (software)

Perangkat lunak merupakan program yang berisi instruksi atau perintah yang

dimengerti oleh komputer untuk melakukan kegiatan seperti menghitung,

menggambar, dan menghasilkan suara, sehingga ada komunikasi antara komputer

Page 11: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

11 

 

dengan pemakai. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem

informasi kependudukan ini adalah Windows 7 sebagai sistem operasi, NetBeans

6.8 dan XAMPP for Windows 1.7.3 sebagai pendukung pengolahan datanya.

c. Keamanan dan arsitektur sistem

Sistem yang dibuat menggunakan perangkat lunak di atas akan dilengkapi

dengan sistem keamanan berupa sistem password setiap pertama kali aplikasi

dijalankan, jadi tidak semua orang bisa menggunakan aplikasi tersebut. Selain itu

aplikasi akan dibangun dengan konsep arsitektur single tier disesuaikan dengan

infrastruktur yang sudah ada di kantor Kelurahan Caturharjo.

d. Kebutuhan perangkat manusia (brainware)

Brainware yang dibutuhkan dalam pembuatan dan pengoperasian sistem

informasi kependudukan ini adalah :

Analis Sistem

Analis sistem bertugas mempelajari, menganalisa, dan memberikan

penjelasan terhadap suatu masalah untuk diselesaikan oleh sistem yang

baru.

Programmer

Programmer bertugas melakukan penulisan kode sesuai dengan hasil dari

analis sistem.

Operator

Operator bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat berupa

pengolahan data dengan komputer.

3.3 Analisis Kelayakan Sistem Semua kebutuhan sistem yang telah didefinisikan dalam analisis kebutuhan

sistem belum tentu layak. Untuk menentukan kebutuhan sistem tersebut layak atau tidak

maka dibutuhkan analisis kelayakan sistem. Analisis ini terdiri dari 4 (empat) aspek.

3.3.1 Kelayakan Teknis Kelayakan teknis berkaitan dengan kebutuhan sistem yang telah disusun dari

aspek teknologi yang digunakan. Perangkat teknologi berupa hardware dan software

yang sebagian besar sudah tersedia pada kantor Kelurahan Caturharjo, hanya

kurang dua software yang belum tersedia, yaitu XAMPP for Windows 1.7.3 dan JDK.

Pembuatan aplikasi sistem informasi kependudukan dirancang user friendly untuk

memudahkan pengoperasiannya, selain itu pegawai kependudukan di kantor

kelurahan juga sudah biasa mengoperasikan komputer. Dari analisis yang telah

Page 12: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

12 

 

dilakukan tidak ditemukan hambatan-hambatan berarti dalam menerapkan sistem

baru ini.

3.3.2 Kelayakan Operasional Sistem informasi kependudukan harus bisa menyelesaikan masalah-masalah

yang dialami oleh Kelurahan Caturharjo dibidang kependudukan. Dengan adanya

sistem ini informasi yang dibutuhkan akan didapatkan dengan cepat dan tepat

waktu. Laporan bulanan kependudukan yang biasanya pembuatannya bisa

mencapai satu hari dan merupakan pemborosan waktu pegawai, tidak akan terjadi

lagi. Pencarian data penduduk yang biasanya pegawai kelurahan tidak sanggup,

dengan adanya sistem ini maka pencarian data penduduk akan lebih mudah.

Sistem informasi kependudukan ini juga tidak memerlukan operator dengan

keahlian khusus untuk mengoperasikannya karena sistem dirancang untuk mudah

dioperasikan. Selain itu akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga akan

memudahkan user untuk mengoperasikannya.

3.3.3 Kelayakan Hukum Penerapan sistem yang baru harus sesuai dengan hukum yang berlaku di

negara ini. Jangan sampai dikemudian hari menimbulkan masalah karena perijinan

penggunaan aplikasi. Perangkat lunak yang digunakan harus resmi (legal) sesuai

dengan perijinan, sehingga tidak melanggar ketentuan hukum. Dari aspek kelayakan

hukum, sistem baru ini layak pakai karena menggunakan software yang legal.

3.3.4 Kelayakan Ekonomi Aspek ekonomi merupakan aspek yang dominan dalam menentukan

kelayakan proyek. Dalam menganalisa kelayakan ekonomi digunakan analisis biaya

dan manfaat. Keuntungan dari pembuatan sistem informasi tidak semuanya mudah

diukur secara langsung dengan nilai uang, misal keuntungan pelayanan kepada

pelanggan yang lebih baik.

Tabel 3.1 Rincian Biaya dan Manfaat

Definisi Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2

Biaya

a.Pengadaan proyek 0 0 0

b.Pelatihan 200.000 0 0

c.Pemeliharaan 0 0 200.000

d.Biaya Overhead Listrik 0 9.360 10.300

Total Biaya 200.000 9.360 210.300

Page 13: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

13 

 

Manfaat

a.Berwujud

- Pengurangan

Biaya Operasional 0 150.000 150.000

b. Tak Berwujud

- Peningkatan Pelayanan 0 1.140.000 1.254.000

Total Manfaat 0 1.290.000 1.404.000

Selisih Antara Total Manfaat & Total Biaya (Proceed)

(200.000) 1.280.640 1.193.700

Berdasarkan rincian tabel tersebut maka dapat dianalisis biaya manfaat sebagai

berikut :

1) Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)

Payback period digunakan untuk menguji secara kuantitatif untuk menghitung

jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah

dikeluarkan.

Penghitungan payback period proyek adalah sebagai berikut :

Biaya investasi = Rp 200.000

Proceed tahun 1 = Rp 1.280.640

PP = 640.280.1

000.200x 12 bulan

= 0,16 x 12 bulan

= 1,92 bulan

Investasi ini layak digunakan dalam pembuatan sistem informasi karena penerapan

sistem baru akan mengalami titik impas dalam waktu 1,92 bulan.

2) Analisis Pengembalian Investasi (Return On Investment)

Return On Investment (ROI) adalah besarnya keuntungan yang bisa diperoleh

selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menjalankan proyek. ROI

menggambarkan presentase manfaat yang dihasilkan oleh sistem baru.

ROI = TotalBiaya

TotalBiayaatTotalManfa −x 100%

Jika nilai ROI bernilai positif maka proyek dianggap layak, sebaliknya jika ROI

bernilai negatif proyek dianggap tidak layak.

Manfaat tahun 1 = Rp 1.280.640

Manfaat tahun 2 = Rp 1.193.700 (+)

Total Manfaat = Rp 2.474.340

Page 14: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

14 

 

Biaya tahun 0 = Rp 200.000

Biaya tahun 1 = Rp 9.360

Biaya tahun 2 = Rp 210.300 (+)

Total Biaya = Rp 419.660

ROI = 660.419

660.419340.474.2 −x 100%

= 4,90 x 100% = 490%

Penghitungan di atas menghasilkan nilai ROI yang positif, berarti proyek

dianggap layak atau menguntungkan.

3) Analisis Net Present Value (NPV)

NPV adalah metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Penghitungan

NPV menggunakan tingkat bunga BI rate sebesar 5,75% dari sumber (www.bi.go.id)

yang dikeluarkan pada tanggal 13 September 2012.

NPV = ∑ tiCtBt)1(

)(+−

- Ko

Bt = Benefit tahun ke t

Ct = Cost tahun ke t

I = Interest rate

t = Tahun

Jika NPV > 0 maka proyek dianggap layak.

NPV = 1%)75,51(1.280.640+

+ 2%)75,51( 1.193.700

+ - 200.000

= 0575,1

1.280.640 +

118,1 1.193.700

- 200.000

= 1.211.007,09 + 1.067.710,20 - 200.000

= 2.278.717,29

Hasil penghitungan di atas menunjukkan proyek menguntungkan karena NPV > 0.

Tabel 3.2 Metode Analisis Biaya dan Manfaat

No Metode Nilai Ketentuan Keputusan

1 Payback Period 1,92 Bulan 2 Tahun Layak

2 Return On Investment 490% > 0 Layak

3 Net Present Value 2.278.717,29 > 0 Layak

Page 15: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

15 

 

3.4 Flowchart Sistem

Gambar 3.1 Flowchart Sistem

Page 16: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

16 

 

3.5 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah logical model dari sistem informasi yang

menjelaskan kepada pemakai bagaimana fungsi-fungsi dalam sebuah sistem secara

logika akan bekerja. DFD yang diusulkan dalam pembuatan sistem informasi

pendudukan ini adalah sebagai berikut :

1) DFD Level 0

Gambar 3.2 DFD Level 0

2) DFD Level 1

Proses-proses dalam sistem informasi kependudukan akan lebih dijabarkan

lagi dalam DFD level 1 yang dapat dilihat dalam Gambar 3.3 berikut ini.

Page 17: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

17 

 

Gambar 3.3 DFD Level 1

Page 18: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

18 

 

4. Pembahasan 4.1 Pembahasan Listing Program

Implementasi yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan tidak adanya

kesalahan kode program yang ditemukan. Program berjalan lancar disertai validasi-

validasi yang memudahkan pengguna untuk menjalankan program, seperti

peringatan jika data belum lengkap, penyimpanan berhasil, dan peringatan jika akan

dilakukan penghapusan data.

4.2 Pembahasan Basis Data Perancangan basis data yang telah ada membuat data yang ada menjadi

fleksibel. Misalkan tabel agama, dulu agama cuma ada lima, tetapi seiring

perkembangan zaman dan peraturan dari pemerintah, jumlah agama bisa

bertambah. Hal ini telah diantisipasi dengan adanya tabel agama, jika ada

penambahan agama, maka pengguna tinggal menambahkan data agama melalui

form agama. Selain agama, data yang bisa berubah seperti dusun, status nikah,

hubungan keluarga, pekerjaan, dan pendidikan juga dibuat tabel sendiri untuk

mengantisipasi perubahan berdasarkan peraturan pemerintah.

4.3 Pembahasan Antarmuka Antarmuka aplikasi sistem informasi kependudukan dirancang untuk

memudahkan dalam penggunaannya. Misalnya untuk memasukkan data penduduk,

pengguna tinggal memilih data agama, status nikah, hubungan keluarga, pekerjaan

dan pendidikan, tidak perlu mengetikkan satu persatu. Sedangkan untuk mencari

data penduduk atau umur penduduk, pengguna juga tinggal memasukkan nilai yang

diinginkan.

Page 19: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

19 

 

5. Kesimpulan Penerapan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan Caturharjo yang berbasis

komputer mempunyai beberapa keuntungan yang dapat mengatasi rumusan masalah

yang ada. Keuntungan dari sistem baru ini antara lain adalah :

1. Pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman java, sedangkan

databasenya menggunakan MySql.

2. Pengolahan data penduduk akan lebih mudah dilakukan dengan sistem informasi

kependudukan yang berbasis komputer.

3. Pencarian data penduduk mudah dilakukan karena tinggal memasukkan nilai

yang dicari maka sistem akan mencarinya dengan cepat.

4. Jumlah penduduk dari laporan yang dihasilkan akurat, karena setiap ada

penambahan atau pengurangan jumlah penduduk, sistem akan langsung

memperbaharui database.

5. Pembuatan laporan bulanan yang cepat dan bisa dibuat sewaktu-waktu

dibutuhkan.

6. Pencarian umur jika akan ada pemilihan umum lebih mudah dan cepat, tinggal

memasukkan umur minimal yang dicari, maka sistem akan mencarinya.

7. Pemborosan kertas yang disebabkan pencetakan form-form kosong dengan

jumlah besar pada sistem lama yang banyak tidak terpakai hingga usang, dapat

dikurangi dengan sistem baru ini, karena dengan sistem baru ini pencetakan

dilakukan hanya pada waktu dibutuhkan saja.

8. Mampu mengendalikan adanya data ganda, karena sistem informasi

kependudukan akan memberikan peringatan jika data sudah ada.

Page 20: Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi 09.12.3898.pdf · Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di

20 

 

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi.

Hermawan, Benny. 2004. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming.

Yogyakarta : Andi.

Kadir, Abdul. 2012. Algoritma & Pemrograman Menggunakan Java. Yogyakarta: Andi.

Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi.

Pangera, Abas Ali, dan Ariyus, Dony. 2005. Sistem Operasi. Yogyakarta : Andi.

Prabantoro, Gatot.____, Mengukur Kelayakan Ekonomis Proyek Sistem Informasi

Manajemen Menggunakan Metode ‘Cost & Benefits Analysis’ Dan Aplikasinya

Dengan MS EXCEL 2000,

(http://www.geocities.ws/gatot_prabantoro/cost_n_benefit_analysis.pdf, diakses

tanggal 27 Sepetember 2012)

Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES.

Sanjaya, Ridwan. 2005. Pengolahan Database MySQL 5 dengan Java 2 disertai

Teknik Pencetakan Laporan. Yogyakarta : Andi.

Sidik, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang

Aplikasi Web. Bandung : Informatika Bandung.

Supardi, Yuniar. 2008. Sistem Informasi Penjualan dengan Java. Jakarta : Elex Media

Komputindo.

Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Wahana Komputer. 2006. Membuat Aplikasi Database dengan Java 2.

Yogyakarta : Andi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_alir, diakses tanggal 25 September 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP, diakses tanggal 25 September 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/SQL, diakses tanggal 25 September 2012