perancangan sistem informasi cuti karyawan pada …library.stmikgici.ac.id/skripsi/161300143.pdf4....

96
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUTI KARYAWAN PADA PT. LATRADE BATAM INDONESIA SKRIPSI Oleh Farida 161300143 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM 2017

Upload: others

Post on 09-Jan-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUTI KARYAWAN PADA PT. LATRADE BATAM INDONESIA

    SKRIPSI

    Oleh Farida

    161300143

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

    KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM 2017

  • ii

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUTI KARYAWAN PADA PT. LATRADE BATAM, INDONESIA

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

    Oleh Farida

    161300143

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN SISTEM INFORMATIKA DAN

    KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM

    2017

  • iii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Judul skripsi : Perancangan Sistem Informasi Cuti Karyawan pada PT.

    Latrade Batam, Indonesia Giken Precision Indonesia

    Nama : Farida

    NIM : 161300143

    Program Studi : Sistem Informasi

    Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

    GICI Batam

    Telah memenuhi Persyaratan Untuk Diuji Di Depan Dewan Penguji

    Pada Sidang Skripsi

    Batam, tgl acc

    Pembimbing I Ka. Prodi. Sistem Informasi Nama pembimbing I Dedi Rahman Habibi NIDN : NIDN :

  • iv

    HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Perancangan Sistem Informasi Cuti Karyawan pada PT.

    Latrade Batam, Indonesia

    Nama Mahasiswa : Farida

    NIM : 161300143

    Program Studi : Sistem Informasi

    Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan komputer

    GICI Batam

    Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Sidang

    Pada Tanggal

    Dinyatakan Lulus dan Memenuhi Syarat

    Batam, sidang

    Penguji I Penguji II Rona Tanjung, S.Kom., M.Si Indra Firdiyansyah, S.E., M.Si NIDN : NIDN :

    Diketahui Oleh Ketua Program Studi Sistem Informasi

    STMIK GICI Batam

    Sandy Suwandana, M.Kom NIDN :

  • v

    HALAMAN PERNYATAAN

    Nama Mahasiswa : Farida

    NIM : 161300143

    Judul Skripsi : Perancangan Sistem Informasi Cuti Karyawan pada

    PT. Latrade Batam Indonesia

    Dengan ini menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

    akademik (ahli madya, sarjana, magister, dan/atau doktor), baik Sekolah Tinggi

    Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Gici Batam maupun di

    perguruan Tinggi lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai

    acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam

    daftar pustaka;

    2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

    bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing;

    3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

    terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam peryataan ini, maka saya

    bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

    diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.

    Batam, Agustus 2017

    Yang Membuat Pernyataan,

    Farida

    161300143

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

    rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Perancangan Sistem

    Informasi Cuti Karyawan pada PT. Latrade Batam, Indonesia

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

    pihak, penulis akan banyak menemui kesulitan dalam penyusunan Skripsi ini. Untuk

    itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan Sekolah Tinggi Manajemen

    Informatika Batam

    2. Bapak Zainul Munir, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

    Komputer Gici Batam

    3. Bapak Dedi Rahman Habibie, S.Kom., M,Kom selaku Pembimbing yang telah

    mengarahkan dan membimbing penulis selama mengerjakan Skripsi ini

    4. Staff Dosen dan Kai kampus karryawan STMIK Gici Batam, yang telah banyak

    memberikan ilmu dan kemudahan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

    5. Ayah dan Ibu dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan

    kepada penulis.

    6. Teman - teman di kampus GICI terutama Anika Parhusip, sahabat baik yang

    telah mengajari dan selalu meluangkan waktu buat penulis sehingga penulis

    dapat menyelesaikan Skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab

    itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun dari

    pembaca, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan

    Skripsi ini.

    Batam, Agustus 2017

    Penulis,

  • vi

    Farida

  • vii

    ABSTRAK

    Penulisan ini membahas penerapan aplikasi cuti karyawan di PT. Latrade Batam Indonesia. Program ini dibuat dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 2008. Aplikasi cuti karyawan melayani proses updating data karyawan dan proses cuti karyawan. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, aplikasi cuti dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam memproses data update karyawan dan pemrosesan cuti karyawan dan laporan laporan cuti dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti laporan cuti karyawan, status cuti karyawan dan riwayat cuti karyawan.Penerapan cara manual untuk pengaturan data permohonan cuti memiliki beberapa kendala yang mengakibatkan kurang efisiensi dan efektifitas dalam pekerjaan, sehingga berdasarkan kondisi tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu aktifitas pengaturan permohonan cuti karyawan, sehingga diperlukan sistem pengaturan permohonan cuti secara terkomputerisasi mulai dari aktifitas pengajuan cuti hingga proses persetujuan yang dapat dilakukan secara online.

    Kata kunci : Sistem Informasi, Permohonan cuti, Karyawan

  • viii

    ABSTRACT

    This writing discusses the application of employee leave application at PT.

    Latrade Batam Indonesia. This program is created using Microsoft Visual Basic 2008 software. Employee leave application is serving the process of updating employee data and employee leave process. Based on the experiments performed, leave applications can be used to meet the needs in processing employee update data and employee leave processing and leave report reports can be used for everyday purposes such as employee leave reports, employee leave position and employee leave history. The application of manual procedure for arranging the data of the leave application has several obstacles that result in less efficiency and effectiveness in the work, so based on the condition is required a system that can help the activities of the employee leave application arrangements, so the system required a computerized leave application arrangement from the activity of the filing of leave to Approval process that can be done online. Keywords: Information System, Leave Application, Employee

  • ix

    DAFTAR ISI Judul Halaman

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................... v

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

    ABSTRAK ................................................................................................................ vii

    ABSTRACT ............................................................................................................. viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 2

    1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 3

    1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

    1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4

    1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 4

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 6

    2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi .............................................................. 6

    2.1.1 Pengertian Dasar Sistem ..................................................................... 6

    2.1.1.1 Karakteristik Sistem ............................................................... 7

    2.1.1.2 Klasifikasi Sistem .................................................................. 9

    2.1.2 Pengertian Dasar Informasi .............................................................. 10

    2.1.3 Pengertian Dasar Sistem Informasi .................................................. 12

  • x

    2.1.3.1 Komponen Sistem Informasi ............................................... 13

    2.1.3.2 Klasifikasi SistemInformasiberdasarkan Fungsi ................ 15

    2.2 Cuti Karyawan ............................................................................................ 15

    2.2.1 Manfaat dari cuti ............................................................................... 16

    2.3 Alat perancangan Sistem ............................................................................ 18

    2.3.1 Data Flow Diagram (DFD) ............................................................... 17

    2.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ................................................ 23

    2.3.3 Flowchart ......................................................................................... 24

    2.3.4 Kamus Data (Data Dictionary) ........................................................ 25

    2.4 Pengenalan Basis Data ................................................................................ 27

    2.4.1 Tingkatan Basis Data ........................................................................ 28

    2.4.2 Model-Model Basis Data .................................................................. 29

    2.5 PenelitianTerdahulu .................................................................................... 33

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 35

    3.1 Metode Penelitian ....................................................................................... 35

    3.2 Metode Pengumpulan Data......................................................................... 35

    3.2Kerangka Kerja ............................................................................................ 36

    3.3 GambaranUmum Perusahaan PT Latrade Batam Indonesia ...................... 39

    3.2.1 Sejarah Singkat PT. Latrade Batam Indonesia ................................. 39

    3.2.2 Struktur Organisasi ........................................................................... 41

    BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ........................................................ 46

    4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ....................................................... 46

    4.1.1 Prosedur yang Sedang Berjalan ........................................................ 46

    4.1.2 Dokumen Input ................................................................................. 51

    4.1.3 Dokumen Output .............................................................................. 52

    4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan ................................................................. 53

    4.3 Rancangan Basis Data ................................................................................ 58

    4.3.1 Rancangan Input ............................................................................... 63

    4.3.2 Perancangan Output .......................................................................... 68

    4.4 Implementasi............................................................................................... 71

  • xi

    4.4.1 Implementasi Dokumen Input AntarMuka ....................................... 71

    4.4.2 Implementasi Dokumen Output AntarMuka .................................... 74

    BAB V PENUTUP ................................................................................................... 78

    5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 78

    5.2 Saran ........................................................................................................... 79

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Alir Data ......................................................... 21

    Tabel 2.2 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD) ......................................... 23

    Tabel 2.3 Simbol Flowchart .................................................................................. 24

    Tabel 2.4 Simbol Kamus Data ............................................................................... 26

    Tabel 2.5 Model Relasional ................................................................................... 31

    Tabel 4.1 Perancangan Laporan Data Karyawan ................................................... 68

    Tabel 4.2 Perancangan Laporan Data Cuti ............................................................ 69

    Tabel 4.3 Perancangan Laporan Data Atasan ........................................................ 70

    Tabel 4.4 Perancangan Laporan Data Permohonan Cuti ...................................... 70

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi .............................................................. 15

    Gambar 2.2 Tingkatan Basis Data ......................................................................... 29

    Gambar 2.3 Model Hirarkis (Model Pohon) .......................................................... 30

    Gambar 2.4 Model Jaringan (Network Model) ...................................................... 30

    Gambar 3.2 Group Organisasi PT Latrade Batam Indonesia ................................. 41

    Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT Latrade Batam Indonesia .............................. 41

    Gambar 4.1 Diagram Arus Dokumen sistem Berjalan .......................................... 47

    Gambar 4.2 Form Permohonan Cuti ..................................................................... 50

    Gambar 4.3 Form Cuti ........................................................................................... 51

    Gambar 4.4 Diagram Arus Dokumen Sistem yang Diusulkan .............................. 55

    Gambar 4.5 Diagram Kontek yang diusulkan yang Diusulkan.............................. 56

    Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 0 .............................................................. 57

    Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 0 ................................................ 57

    Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 01............................................... 58

    Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram ............................................................. 59

    Gambar 4.9 Database Relationship ....................................................................... 60

    Gambar 4.10 Bentuk Tidak Normal ....................................................................... 61

    Gambar 4.11 Bentuk Normal ke Satu (1NF) ......................................................... 62

    Gambar 4.12 Bentuk Normal ke Satu (2NF) ......................................................... 62

    Gambar 4.13 Rancangan Input Menu Login .......................................................... 63

    Gambar 4.14 Rancangan menuutama .................................................................... 64

  • xiv

    Gambar 4.15 Rancangan Input Menuutama........................................................... 64

    Gambar 4.16 Rancangan Input Data Karyawan ..................................................... 65

    Gambar 4.17 Rancangan Input Data Cuti .............................................................. 66

    Gambar 4.18 Rancangan Input Data Atasan ......................................................... 67

    Gambar 4.19 Rancangan Input Permohonan Cuti.................................................. 68

    Gambar 4.20 Implementasi Menu Login ............................................................... 71

    Gambar 4.21 Implementasi Menu Utama .............................................................. 72

    Gambar 4.22 Implementasi Menu Master Data Karyawan .................................... 72

    Gambar 4.23 Implementasi Menu Master Data Cuti ............................................. 73

    Gambar 4.24 Implementasi Menu Master Data Atasan ......................................... 73

    Gambar 4.25 Implementasi Menu Transaksi Data Permohonan Cuti.................... 74

    Gambar 4.26 Implementasi Laporan Karyawan .................................................... 74

    Gambar 4.27 Implementasi Laporan Cuti Karyawan ............................................ 75

    Gambar 4.28 Implementasi Laporan Atasan .......................................................... 75

    Gambar 4.29 Implementasi Laporan Permohonan Cuti ......................................... 76

  • 1

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada era globalisasi ini telah banyak dilakukan penerapan teknologi informasi

    di berbagai perusahaan dan instansi, misalnya instansi pemerintahan dan swasta. Hal

    ini disebabkan karena kebutuhan akan informasi yang semakin cepat dan akurat.

    Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, sistem informasi

    dimanfaatkan sebagai sarana peningkatan informasi. Pemanfaatan tersebut akan

    mempermudah suatu pekerjaan seperti halnya pengolahan data lebih cepat, keputusan

    yang akan diambil lebih tepat, menghemat waktu dan biaya. Selain itu, sistem

    informasi juga dapat menjadi sarana promosi yang efesien dan sumber informasi yang

    dapat diakses oleh pengguna internet yang semakin lama semakin luas. Dengan

    penggunaan sistem yang terkomputerisasi akan menghasilkan keakuratan penyajian

    data.

    Permasalahan yang dihadapi oleh PT Latrade Batam Indonesia adalah semua

    pemrosesan data khususnya pada bagian kepegawaian masih dilakukan secara manual

    dimana dalam proses pembuatan permintaan cuti maupun dalam pembuatan laporan

    setiap bulannya masih menggunakan microsoft word maupun microsoft excell,

    sehingga sering kali menghadapi permasalahan dalam kegiatan operasionalnya.

    Terkadang sering terjadi kesalahan dalam penulisan pada lembaran form cuti

  • 2

    sehingga otomatis akan salah juga dalam proses inputnya di komputer sehingga

    menimbulkan tuntutan pada karyawan.

    Dengan melihat kondisi diatas penulis tertarik untuk membuat suatu

    perancangan sistem yang terkomputerisasi dan datanya disimpan dalam suatu

    database yang mampu menjawab semua kekurangan yang ada di PT Latrade

    terutama pada masalah cuti karyawan.

    Berdasarkan pemikiran tersebut diatas penulis melihat pada bidang ini perlu

    dibangun sebuah sistem yang diharapkan mampu membantu pihak perusahaan untuk

    memberikan solusi yang tepat dalam kelancaran proses pengajuan cuti karyawan

    secara optimal dengan melakukan penelitian perancangan sistem informasi cuti

    karyawan. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “ Perancangan

    Sistem Informasi Cuti Karyawan pada PT. Latrade Batam Indonesia”.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka pokok

    permasalahan yang ditemukan adalah :

    1. Bagaimana merancang dan mengembangkan Sistem Informasi cuti karyawan?

    2. Bagaimana mempermudah pencarian data berdasarkan kategori tertentu secara

    cepat?

    3. Bagaimana mengurangi tingkat kesalahan dalam perhitungan cuti karyawan?

    4. Bagaimana Sistem Informasi dapat menghasilkan laporan cuti karyawan yang

    akurat?

  • 3

    1.3 Batasan Masalah

    Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas

    sebagai berikut :

    1. Mengenai Sistem Informasi cuti karyawan

    2. Sistem Informasi ini menggunakan Visual Basic 2008

    3. Perancangan database menggunakan MySQL

    4. Report dibuat dengan Crystal Report

    1.4 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya

    sesuatu hal yang diperoleh setelah kegiatan penelitian selesai. Dengan demikian, pada

    dasarnya tujuan penelitian akan memberikan informasi mengenai apa yang akan

    diperoleh setelah selesai penelitian. Tujuan penelitian berkaitan dengan rumusan

    masalah. Adapun tujuan diadakan penelitian adalah:

    1. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan sistem cuti karyawan PT.

    Latrade Batam Indonesia.

    2. Merancang sebuah sistem untuk cuti karyawan pada PT Latrade Batam Indonesia.

    3. Memberikan pilihan dan solusi untuk memperbaiki permasalahan cuti dan

    prosedur yang lebih luas lagi yang terjadi pada sistem tersebut agar lebih efektif

    dan efesien dengan dukungan teknologi.

    4. Dapat menghasilkan satu sistem perancangan informasi cuti karyawan yang

    akurat, dan efisien

  • 4

    1.5 Manfaat Penelitian

    Kegunaan dari hasil penelitian yang akan dilakukan, diharapkan mampu

    memberikan manfaat baik kegunaan secara teoritis dan praktis yang akan dijabarkan

    sebagai berikut:

    1. Diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya tentang sistem

    informasi terutama bagi akademisi yang ingin menganalisis perancangan sistem

    informasi cuti karyawan.

    2. Adapun hasil dari kegiatan ini dapat diabadikan sebagai tambahan literatur dan

    referensi bagi penelitian yang berhubungan di masa yang akan mendatang dan

    sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan yang masih

    menggunakan aplikasi manual (excel) tentang perancangan sistem informasi cuti

    karyawan.

    3. Dengan adanya sistem informasi cuti karyawanbahan baku ini diharapkan dapat

    memberi kemudahan bagi pengguna supaya lebih efektif dan efisien dalam

    mengolah data cuti karyawan, mendapatkan informasi akurat dan cepat tentang

    cuti karyawan guna membuat sebuah keputusan.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Secara garis besar penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dan beberapa lampiran.

    Adapun setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Berikut adalah sistematika penulisan

    skripsi ini:

  • 5

    BAB I PENDAHULUAN

    Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, pemilihan judul,

    perumusan masalah, batasan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

    serta sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Landasan teori yaitu bab yang menguraikan tentang kajian pustaka baik dari buku-

    buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini,

    diantaranya mengenai teori-teori sistem informasi cuti karyawandan bahasa

    pemrograman yang digunakan.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Metodologi penelitian yaitu menguraikan tentang objek penelitian, metode

    pengumpulan data dan model dari metode pengembangan sistem yang digunakan.

    BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

    Bab ini menjelaskan tentang analisis sistem berjalan dan perancangan sistem baru

    menggunakan visual basic net dan juga uraian tinjauan umum perusahaan tentang

    perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang digunakan.

    BAB V PENUTUP

    Penutup yaitu bab yang berisi kesimpulan berdasarkan uraian yang diperoleh dari

    bab-bab sebelumnya dan saran yang berguna untuk pengembangan sistem lebih

    lanjut.

  • 6

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Teori Pendukung

    2.1.1 Pengertian Dasar Sistem

    Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang

    dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi, Nur

    Elfi Husda (2012:111). Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:43), kegiatan

    pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru

    untuk mengganti, memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang sudah ada.

    Sehingga dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

    berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Contohnya:

    sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat

    lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem yang lebih kecil lagi

    atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat

    terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-

    subsistem saling berinterkasi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan

    sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

    Syarat-syarat sistem:

    1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

    2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

    3. Adanya hubungan diantara elemen sistem

  • 7

    4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari

    pada elemen sistem.

    5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

    2.1.1.1 Karakteristik sistem

    Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, Nur Elfi Husda

    (2012:112). Karakteristik sistem antara lain:

    1. Komponen sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

    artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

    sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-

    bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang

    menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

    keseluruhan.

    2. Batas sistem/Ruang Lingkup Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

    sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

    memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Enviroment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

    mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan dan

    dapat merugikan sistem tersebut.

  • 8

    4. Penghubung sistem (Interface)

    Penghubung merupakan media penghubung antar satu subsistem dengan

    subsistem yang lainnya. Keluaran (Output) dari satu subsistem akan menjadi

    masukan (Input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

    5. Masukan sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

    berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (Signal

    Input).

    6. Keluaran sistem (Output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

    keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalnya untuk sistem komputer,

    panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna hasil sisa

    pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

    7. Pengolah sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

    masukan menjadi keluaran. Contohnya bagian akuntansi yang mengolah data

    transaksi menjadi laporan keuangan.

    8. Sasaran sistem (Objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

    merupakan hasil yang ingin dicapai oleh sistem, sehingga dapat dikatakan bahwa

    suatu sistem akan berhasil bila sasaran dan tujuan dapat dicapai.

    Dalam karakteristik sistem yang telah disebutkan sebelumnya, suatu sistem

    memerlukan masukan (input) yang akan diproses dan akan menghasilkan

  • 9

    keluaran (Output). Salah satu input dari sebuah sistem dapat berupa informasi.

    Informasi sangat penting bagi suatu sistem

    2.1.1.2 Klasifikasi Sistem

    Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, Nur Elfi Husda

    (2012:115) diantaranya sebagai berikut ini:

    1. Sistem diklasifikasikan sebagai abstrak (abstract system) dan sistem fisik

    (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-

    ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang

    berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem

    fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalkan sistem komputer, sistem

    akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

    2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

    buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi

    melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dimana

    melibatkan interakasi antara manusia dengan mesin, disebut dengan human-

    machine system ataupun man-machine-system. Sistem informasi akuntansi

    merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan

    komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem

    tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku

    yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi

  • 10

    dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer

    adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan

    berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem

    yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

    probabilitas, contoh sistem manusia.

    4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

    terbuka (open system). Sistem tetutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

    dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini sudah ada

    mekanisme pengendalian dan tanpa adanya turut campur tangan dari pihak

    diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada

    sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system

    (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem

    yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini

    menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

    subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh

    lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem

    pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa,

    sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara

    otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

    2.1.2 Pengertian Dasar informasi

    Menurut Gordon B. Davis, yang dikutip dari buku Nur Elfi Husda (2012:117)

    informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi

  • 11

    sipenerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-

    keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Menurut

    Raymond Mcleod, yang dikutip dari buku Nur Elfi Husda (2012:117) informasi

    adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi sipenerima dan

    bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

    Secara umum informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data

    dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

    menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan

    untuk pengambilan keputusan. Suatu sistem yang kurang informasi akan menjadi

    luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirnya disebut dengan

    istilah entropy. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak

    dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan

    suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu

    yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata

    seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

    Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut:

    1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai

    2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai

    3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.

    Informasi yang berkualitas harus akurat yaitu harus bebas dari kesalahan-kesalahan

    dan tidak bias atau menyesatkan, tepat waktu yaitu informasi diterima pada waktu

    yang tepat karena informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, dan

    relevan artinya mempunyai manfaat untuk pemakainya.

  • 12

    2.1.3 Pengertian Dasar Sistem Informasi

    Menurut Raymond Mcleod, yang dikutip dari buku Nur Elfi Husda

    (2012:119), sistem informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk

    mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media

    untuk menampilkan infomasi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu

    sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang,

    fasilitas-fasilitas, teknologi media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang

    ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi

    rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-

    kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi

    untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

    Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam

    pengambilan keputusan. Untuk mempermudah pekerjaan manusia, dalam hal ini

    untuk menghemat waktu dan memperkecil kesalahan dalam perhitungan, sistem

    informasi dikembangkan menjadi sistem informasi berbasis komputer. Informasi bisa

    diperoleh dari sistem informasi (information system) atau sering disebut juga dengan

    processing systems.

    Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat sebagai berikut:

    1. Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian

    terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang

    sesuai.

    2. Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen,

    keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan

  • 13

    3. Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu

    macam operasi

    4. Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan

    puas terhadap sistem informasi.

    Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah:

    1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi

    para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.

    2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

    informasi secara kritis.

    3. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem

    informasi dan mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

    4. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

    5. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem

    informasi dan teknologi baru untuk memperbaiki produktivitas dalam aplikasi

    pengembangan dan pemeliharaan sistem.

    6. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,

    mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau

    pelayanan mereka.

    2.1.3.1 Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok

    bangunan (Building Block), yaitu:

  • 14

    1. Blok masukan (Input Block)

    Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

    2. Blok Model (Model Block)

    Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data

    input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan

    untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

    Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

    berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi

    digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

    mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

    pengendalian dari sistem secara meyeluruh.

    5. Blok Basis Data (Database Block)

    Merupakan kumpulan dari dat yang saling berhubungan satu sama lainnya,

    tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

    memanipulasinya.

    6. Blok kendali (Control Block)

    Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi

    gangguan-gangguan terhadap sistem

  • 15

    Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

    2.1.3.2 Klasifikasi Sistem Informasi Berdasarkan Fungsi

    Klasifikasi sistem informasi berdasarkan fungsi menurut Jeffrey L. Whiiten

    yang dikutip dari buku Nur Elfi Husda (2012:123), terdiri dari:

    1. Sistem pemrosesan transaksi (Transaction Processing System/TPS)

    Sebuah sistem yang meng-capture dan memproses data transaksi bisnis.

    Misalnya: pesanan, kartu absensi, pembayaran, KRS, reservasi, dll

    2. Sistem informasi manajemen (Management Informartion System/MIS)

    Sistem informasi yang menyediakan pelaporan yang berorientasi manajemen

    berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi transaksi

    3. Sistem pendukung keputusan (Decision Support System/DSS)

    Sistem informasi yang mengidentifikasi berbagai alternatif keputusan atau

    menyediakan informasi untuk membantu pembuatan keputusan

    4. Sistem informasi eksekutif (Executive Information System/EIS)

    Sistem informasi yang diperuntukkan oleh manajer eksekutif untuk mendukung

    perencanaan bisnis dan menilai performa rencana tersebut, peran para manajer

  • 16

    dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan

    memotivasi seluruh personil yang terlibat.

    Sistem informasi manajemen yang baik adalah sistem informasi manajemen yang

    mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh, artinya sistem

    informasi manajemen akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta

    tak terukur manfaat sistem informasi yang muncul.

    2.2 Cuti karyawan

    Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu

    tertentu. Atau dapat juga merupakan hak bagi karyawan berupa izin tidak masuk

    kerja yang dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu apabila kepentingan

    mendesak.

    2.2.1 Manfaat Dari Cuti

    Umumnya setiap perusahaan memberikan hak cuti untuk karyawannya yang

    bisa diambil sekitar 12 kali atau lebih per tahun. Cuti tersebut bisa digunakan untuk

    berbagai kepentingan seperti menikah, liburan, atau hal lain yang ingin Anda

    lakukan ketika hari kerja.

    Hal itu juga tertuang dalam Undang-Undang (UU) No. 13 tahun 2003 Pasal 79

    ayat (2), yang menyebutkan bahwa seorang pekerja berhak mendapatkan cuti

    tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja. Keuntungan mengambil cuti antara lain :

  • 17

    1. Hilangkan Jenuh

    Cuti dapat menghilangkan jenuh. Saat Anda merasa bosan dengan pekerjaan

    sebaiknya segera ambil cuti. Jangan langsung terburu-buru memutuskan resign.

    Coba ambil waktu libur untuk kembali menyegarkan pikiran Anda.

    "Salah satu yang membuat baterai awet ketika di charge dalam kondisi mesin

    mati, sama seperti otak, kita tidak bisa memaksanya untuk selalu bekerja setiap

    waktu karena akan timbul di mana rasa jenuh, stres dan rasa sensitivitas yang

    tinggi.

    2. Membuat diri menjadi lebih produktif

    Salah satu keuntungan mengambil hak libur di hari kerja bisa meningkatkan

    produktivitas.Manfaatkan hak cuti per tahun untuk benar-benar menyegarkan

    pikiran Anda. Manfaat cuti bisa membuat produktivitas semakin meningkat,

    apalagi untuk pekerjaan yang membutuhkan kreativitas.

    3. Mendapatkan Inspirasi Baru

    Bagi seseorang yang bekerja di bidang kreatif, salah satu manfaat cuti bisa

    mendapatkan inshpirasi baru. Inspirasi tersebut tentunya akan memacu semangat

    Anda ketika bekerja. Oleh karena itu, tidak ada salahnya melakukan aktivitas atau

    berpergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi.

    Berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 Pasal 79 ayat (2), seorang

    pekerja berhak atas cuti tahunan sekurang kurangnya 12 hari kerja.

    Bagaimana ketentuannya apabila pekerja ingin mengambil cuti tahunan padahal

    masa kerjanya masih kurang dari 1 tahun?. Berdasarkan Undang-undang no. 13

    tahun 2003 Pasal 79 ayat (2), hanya karyawan yang sudah bekerja minimal 12

    http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/akhir-pekan-dan-hari-libur/cuti-tahunan/pertanyaan-mengenai-cuti-kerja-tahunan

  • 18

    bulan yang berhak mendapat cuti tahunan 12 hari. Karena itu, perusahaan

    berwenang untuk menolak permintaan cuti dari karyawan yang belum genap 1

    tahun bekerja. Apabila perusahaan bersedia memberikan ijin, maka disebut

    sebagai “cuti di luar tanggungan” dan perusahaan dapat memotong gaji pekerja

    tersebut secara pro rata sesuai dengan jumlah ketidak-hadirannya.

    Tetapi disebutkan juga dalam Undang-undang tersebut bahwa pelaksanaan dari

    cuti tahunan ditentukan dari Perjanjian Kerja Bersama; dan/atau Peraturan

    Perusahaan; dan/atau Perjanjian Kerja. Artinya, cuti tersebut bergantung dari

    kesepakatan antara karyawan dengan pengusaha. Pada situasi ini, keberadaan dan

    pelaksanaan cuti bergantung pada negosiasi personal masing-masing karyawan

    dengan pengusaha.

    Peraturan mengenai pelaksanaan cuti baik cuti seharusnya diatur secara jelas

    oleh perusahaan untuk memberikan kejelasan kepada karyawan mengenai karyawan

    yang boleh mengambil cuti dengan gaji tetap dibayar. Termasuk mengenai cuti

    tambahan ketika karyawan tidak bisa datang bekerja karena sakit. Jadi, pada dasarnya

    ini kembali pada kesepakatan antara perusahaan dengan karyawan untuk

    memberlakukan cuti sakit ke dalam cuti tahunan atau tidak.

    2.3 Alat Perancangan Sistem

    2.3.1 Data Flow Diagram (DFD)

    Data Flow Diagram (DFD) atau diagram alir data (DAD) adalah suatu

    diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data

    http://www.gajimu.com/main/tips-karir/potong-gaji-2http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/serikat-pekerja/perjanjian-kerja-bersama/tanya-jawab-seputar-perjanjian-kerja-bersamahttp://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kontrak-kerja/kontrak-kerja/ketentuan-seputar-kontrak-kerja

  • 19

    sistem, yang penggunaanya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,

    terstruktur dan jelas.

    Data Flow Diagram atau diagram alir data adalah representasi grafik yang

    menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan

    sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (Output), Rosa A.S

    dan M. Shalahuddin (2011:64). Data flow diagram merupakan alat bantu dalam

    menggambarkan atau menjelaskan arus data. Data flow diagram ini sering juga

    disebut dengan nama buble chart, buble diagram, model proses, diagram alur kerja,

    atau model fungsi. Informasi yang ada di dalam perangkat lunak dimodifikasi dengan

    beberapa transformasi yang dibutuhkan.

    Manfaat Data flow diagram adalah:

    1. Sebagai alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk

    menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsinal yang

    dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun

    komputerisasi.

    2. Salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-

    fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data

    yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, data flow diagram adalah alat

    pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

    Data Flow Diagram ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi

    pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran

    analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional

    sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Notasi-notasi pada data flow

  • 20

    diagram menurut tehnik Yorden De Marco. yang dikutip dari buku Rosa A.S dan M.

    Shalahuddin (2011:65), adalah sebagai berikut:

    1. Entitas/Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

    Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem

    dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan

    (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, divisi, organisasi atau

    sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input

    atau menerima Output.

    2. Arus Data (Data Flow)

    Arus data di data flow diagram diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir

    diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Merupakan arus data yang

    dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem

    3. Proses (Process)

    Suatu proses adalah kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau

    komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan

    arus data yang akan keluar dari proses. Proses harus memiliki masukan dan

    keluaran, dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses

    melalui alur data, sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh

    profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

    4. Simpanan Data (Data Store)

    Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem

    komputer, arsip, atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel

  • 21

    acuan manual, agenda atau buku. Disimbolkan dengan sepasang garis horizontal

    parallel.

    Simbol data flow diagram terdiri dari 2 tehnik yaitu tehnik Yorden De Marco

    dan tehnik Gae Sarson. Simbol-simbol data flow diagram menurut teknik Yorden De

    Marco adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Alir Data

    Notasi Keterangan

    1. Proses Simbol proses menunjukkan transformasi dari input menjadi Output. Nama yang

    diberikan pada proses biasanya kata kerja.

    2. Aliran Data Simbol aliran data ini digunakan untuk menggambarkan gerakan data atau informasi

    dari suatu bagian ke bagian yang lain.

    3. Penyimpanan Data

    Merupakan penyimpanan data berupa file

    atau basis data di sistem komputer, arsip

    atau catatan manual.

    4. Terminator

    Entity lingkungan luar dimana sistem

    berkomunikasi, berupa perorangan ataupun

    organisasi.

    Berikut adalah tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan data flow

    diagram:

    1. Diagram Konteks

    Merupakan diagram tingkat atas yang terdiri dari proses dan menggambarkan

    hubungan terminator dengan sistem yang mewakili suatu proses. Hubungan antar

    terminator dan penyimpanan data tidak digambarkan

  • 22

    2. Diagram zero (0)

    Diagram ini merupakan diagram tingkat menengah yang menggunakan proses

    utama dari sebuah sistem, yang terdiri dari hubungan entitas, proses, arus data,

    dan penyimpanan data.

    3. Diagram Level Satu (1)

    Data flow diagram level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang

    ada dalam sistem yang akan dikembangkan. Data flow diagram level 1

    merupakan hasil breakdown data flow diagram level 0 yang sebelumnya sudah

    dibuat.

    4. Diagram level Dua, Tiga, (2,3), dan level seterusnya

    Modul-modul pada data flow diagram level 1 dapat di-breakdown menjadi data

    flow diagram level 2. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih detail

    tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah

    cukup detail dan rinci maka modul tersebut sudah tidak perlu untuk di-

    breakdown lagi. Untuk sebuah sistem, jumlah data flow diagram level 2 sama

    dengan jumlah modul pada data flow diagram level 1 yang di-breakdown. DFD

    level 3 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada data flow diagram

    level di atasnya.

    Pada satu diagram data flow diagram sebaiknya jumlah modul tidak boleh lebih

    dari 20 buah. Jika lebih dari 20 buah modul, diagram akan terlihat rumit dan susah

    untuk dibaca sehingga menyebabkan sistem yang dikembangkan juga menjadi rumit.

  • 23

    2.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

    ERD adalah model konsepsual yang mendeskripsikan hubungan antara

    penyimpanan (dalam DFD), Nur Elfi Husda (2012:144). ERD digunakan untuk

    memodelkan struktur data hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji

    dengan mengabaikan proses yang dilakukan. ERD pertama kali dideskripsikan oleh

    Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE. Simbol-simbol

    yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 2.2 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

    Simbol Deskripsi

    1. Entitas / Entity

    entitas merupakan data inti yang akan

    disimpan; bakal tabel pada basis data

    2. Atribut

    field atau kolom data yang butuh disimpan

    dalam suatu entitas

    3. Atribut Kunci Primer

    field atau kolom data yang butuh disimpan

    dalam suatu entitas dan digunakan sebagai

    kunci akses record yang diinginkan;

    biasanya berupa id

    4. Atribut multinilai/multivalue

    field atau kolom data yang butuh disimpan

    dalam suatu entitas yang dapat memiliki

    nilai lebih dari satu

    5. Relasi relasi yang menghubungkan antarentitas;

    biasanya diawali dengan kata kerja

    Nama_atribut

    Nama_kunci primer

    Nama_entity

    Nama_atribut

    Nama_relasi

  • 24

    6. Asosiasi / association penghubung antara relasi dan entitas dimana

    di kedua ujungnya memiliki multiplicity

    kemungkinan jumlah pemakaian

    Kardinalitas (cardinality) adalah jumlah minimum dan maksimum

    kemunculan satu entitas yang mungkin dihubungkan dengan kemunculan tunggal dari

    entitas lain.

    2.3.3 Flowchart

    Flowchart adalah suatu alur untuk menyelesaikan masalah secara logika dengan

    menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:

    Tabel 2.3 Simbol Flowchart

    Simbol Keterangan

    1. Terminator Simbol titik terminal ini digunakan untuk menunjukkan awal kegiatan atau akhir dari

    suatu proses.

    2. Decision

    Simbol keputusan sebagai perbandingan bila

    hasilnya “ya” maka arah alir akan menuju ke

    suatu tempat. Sebaliknya bila “tidak” maka

    akan arah alir menuju ke tempat lain.

    3. Input/Output

    Simbol ini digunakan untuk mewakili data

    input dan menuliskan Outputnya.

    4. Predefined

    Simbol proses terdefinisi digunakan untuk

    menunjukkan suatu operasi yang rinciannya

    ditunjukkan di tempat lain

    1 0..*

  • 25

    5. Page Connector

    Simbol penghubung ini menunjukkan

    sambungan bagan alir yang terputus dalam

    halaman yang sama.

    6. Looping

    Simbol persiapan berfungsi untuk

    mengerjakan suatu pengerjaan secara

    berulang – ulang tetapi perintahnya hanya

    dilakukan sekali saja.

    7. Off Page Connector

    Simbol ini merupakan penghubung

    sambungan bagan alir bila halaman berbeda.

    8. Flow Line

    Berfungsi menentukan arah aliran proses.

    Arah arus proses lurus keatas atau kebawah

    dan kekanan atau kesamping.

    9. Document

    Simbol ini merupakan tempat penyimpanan

    data informasi.

    10. Process

    Digunakan untuk mewakili suatu proses. Baik

    berupa operasi perhitungan matematika,

    pendefenisian variabel, pemberian nilai awal.

    2.3.4 Kamus Data (Data Dictionary)

    Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem

    perangkat lunak sehingga masukan dan keluaran dapat dipahami secara umum

    (meliki standar cara penulisan), Rosa A. S. dan M. Shalahuddin (2011:67). Kamus

    data biasanya berisi:

    1. Nama - nama dari data

  • 26

    2. Digunakan pada - merupakan proses-proses yang terkait data

    3. Dekripsi - merupakan deskripsi data

    4. Informasi tambahan – seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen

    yang membentuk data

    Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi

    secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem

    secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian

    yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses. Kamus data pada

    DFD nanti harus dapat dipetakan dengan hasil perancangan basis data yang dilakukan

    sebelumnya. Jika ada kamus data yang tidak dapat dipetakan pada tabel hasil

    perancangan basis data berarti hasil perancangan basis data dengan perancangan

    dengan DFD masih belum sesuai, sehingga harus ada yang diperbaiki baik

    perancangan basis datanya, perancangan DFD-nya, atau keduanya.

    Kamus data memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan informasi tambahan

    sebagai berikut:

    Tabel 2.4 Simbol Kamus Data

    Simbol Keterangan

    = disusun atau terdiri dari

    + Dan

    [|] baik…atau…

    {}n n kali diulang/bernilai banyak

    ( ) data opsional

  • 27

    Lanjutan

    *…* batas komentar

    2.4 Pengenalan Basis Data

    Istilah basis data (database) mengacu pada koleksi dari data-data yang saling

    berhubungan. Menurut Chou yang dikutip daru buku Nur Elfi Husda (2012:151),

    basis data adalah kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan dalam tata

    cara yang khusus. Menurut James martin yang dikutip daru buku Nur Elfi Husda

    (2012:151), basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara

    bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu

    kerangkapan data dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan dan

    ditampilkan kembali, dapat digunakan untuk satu atau lebih program aplikasi secara

    optimal, data dapat disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang

    akan menggunakannya, serta disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan,

    pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

    Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses

    dengan mudah dan cepat. Sehingga basis data sendiri dapat disimpulkan sebagai:

    1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan

    sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan

    mudah.

    2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

    sedemikian rupa dan tanpa pengulangan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

  • 28

    3. Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

    media penyimpanan elektronis.

    2.4.1 Tingkatan Basis Data

    Sebuah data pada basis data mempunyai beberapa tingkatan diantarnya

    adalah:

    1. Karakter (Character)

    Karakter merupakan bagian data yang paling kecil, dapat berupa angka, huruf

    atau karakter khusus yang membentuk suatu item data atau field.

    Contoh: 1,2,3,A,B,c,d,=,>,# dan sebagainya

    2. Data Item (Field)

    Field merupakan representasi suatu atribut dari record yang sejenis yang

    menunjukkan suatu item dari data

    Contoh: nama, alamat, tanggal dan sebagainya.

    3. Rekaman (Record)

    Record adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan yang menginformasikan

    tentang satu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau

    informasi.

    Contoh: NIM, nama, alamat, tanggal lahir.

    4. File

    File merupakan kumpulan dari records dalam basis data yang menggambarkan

    satu kesatuan data yang sejenis.

    Contoh: file mata kuliah yang berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.

  • 29

    5. Basis Data (Database)

    Merupakan kumpulan dari beberapa file atau tabel yang saling berhubungan

    sehingga membentuk satu basis data

    Contoh: Basis data perpustakaan, Basis data penjualan dan sebagainya.

    Gambar 2.2 Tingkatan Basis Data

    2.4.2 Model-Model Basis Data

    Model-model basis data pada hakekatnya adalah kumpulan perangkat konseptual

    untuk menggambarkan data, relasi data, makna (semantik) data, dan batasan data.

    Ada sejumlah cara dalam merepresentasikan model data untuk keperluan

    perancangan basis data.

    Model-model basis data yang sering disebut 5 (lima) macam tipe base modelling,

    atau 5 jenis database modelling:

    Data item/field

    database

    file

    Character (byte & bit)

    record

  • 30

    1. Model Hirarkis (Hierarchical Model)

    Biasa digunakan untuk jaringan komunikasi data yang berupa hierarchi/tree.

    Dasar hirarkis basis data berusaha untuk menggambar realita dalam sebuah

    organisasi ke bentuk data komputer. Lebih dikenal dengan model pohon.

    Gambar 2.3 Model Hirarkis (Model Pohon)

    2. Model Jaringan (Network Model)

    Model data jaringan adalah pengembangan dari model data hirarkis, melihat

    kekurangan dari model hirarkis tersebut. Pada model jaringan diperkenankan

    bahwa sebuah child-record bisa memiliki lebih dari parent-record dan child-

    record diperlukan penghubung (link atau pointer) yang bisa satu arah atau dua

    arah.

    Gambar 2.4 Model Jaringan (Network Model)

    Dosen Dian

    Pengantar Basis Data

    Pemrograman C

    Ruji Asri

    Tian Peru Sela

    Matematika 1

    Rose Risa

    Dosen Putra

    Dosen Dian

    Pengantar Basis Data

    Pemrograman C

    Ruji Asri

    Tian Sela

    Matematika 1

    Rose

    Dosen Putra

  • 31

    3. Model Relasional (Relational Model)

    Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap

    field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field. Model relasional

    menggunakan kumpulan tabel-tabel untuk merepresentasikan data & relasi antar

    data-data tersebut. Setiap tabel terdiri atas kolom-kolom, dan setiap kolom

    mempunyai nama yang unik.

    Model data relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini.

    Model ini dimisalkan sebagai himpunan dari record.

    Tabel 2.5 Model Relasional

    Mahasiswa No NIM Nama Alamat 1 10245602 Nurhayati Batam 2 10245603 Astuti Jakarta 3 10245604 Benny Medan

    4 10245605 Rindawani Bandung

    5 10245606 Puput Bandung

    6 10245607 Ferdiansyah Batam

    Mata Kuliah

    No KDMK Mata Kuliah SKS

    1 KK021 Perancangan Basis Data 2

    2 KD132 SIM 3

    3 KU122 MI 2

    Nilai

    No NIM Kode Mata Kuliah MID Final

    1 10245602 KK021 60 75

    2 10245603 KD132 70 90

    3 10245604 KU122 55 40

  • 32

    Lanjutan

    4 10245605 KK131 90 80

    5 10245606 KD130 75 75

    6 10245607 KK137 80 0

    4. Model Berorientasi Objek (Object Oriented Database Management System)

    Model basis data berorientasi objek (OODBMS) menggunakan konsep-konsep

    pendekatan berorientasi objek yang tidak hanya meyimpan data tapi juga operasi

    terhadap data yang membentuk objek apa yang dapat dilakukan pada data yang

    dikandungnya. Pengembangan basis data berorientasi objek dan realisasi untuk

    mengatasi keterbatasan basis data relasional.

    Menurut Bambang (2004), yang dikutip dari buku Nur Elfi Husda (2012:156),

    OODBMS adalah perluasan bahasa pemrograman menjadi bahasa versi persitens.

    Bahasa versi persitens ini memungkinkan pemrogram memanipulasi data secara

    langsung dari bahasa pemrograman tanpa perlu melalui memanipulasi data seperti

    SQL. Dengan cara ini maka terdapat integrasi lebih erat pada bahasa pemrograman

    dengan basis data dibanding melalui SQL. Perluasan ini berkehendak dapat member

    transparansi antara konsep-konsep kelas dan objek di bahasa pemrograman tanpa

    memperdulikan keberadaan di memori ataupun di disket.

  • 33

    2.5 Penelitian Terdahulu

    Berikut ini adalah penelitian yang telah di lakukan dan memiliki korelasi yang

    searah dengan

    a. Penelitian ini di lakukan oleh (Siti Mulyanah:2007)

    Dia adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang membahas mengenai

    “Analisa Sistem Informasi Cuti Karyawan Pada PT. SECURINDO PACKTAMA

    INDONESIA cabang Metropolis Town Sequare”. System yang berjalan pada PT.

    Securindo Packtama Indonesia masih memiliki kendala karena masih menggunakan

    system manual, dalam penyampaian informasi dan laporan masih lambat dan

    membutuhkan waktu yang cukup lama. Penelitian tersebut hanya sampai pada tahap

    analisa saja.

    b. Penelitian Yang Dilakukan Oleh (Egi Hermawan:2009)

    Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung ini

    membahas mengenai “Sistem Informasi Pengajuan Cuti Pegawai di Departement

    Perindustrian dan Perdagangan Agro Berbasis Visual Basic 6.0”. Penelitian ini

    membahastentang permasalahan system permohonan cuti pegawai di Departemen

    Perindustrian dan Perdagangan Agro cukup sering dilakukan oleh pegawai

    departemen dan sampai saat ini masih menggunakan system manual sehingga

    terkadang muncul berbagai macam kendala seperti ketidak cocokan data. Meninjau

    hal tersebut maka penulis memberikan masukan terhadap Departemen Perindustrian

    dan Perdagangan Agro dengan merancang suatu basis data dengan menggunakan

    Visual Basic 6.0 dan SQL Server 7.0 pada pengolahan data permohonan pengajuan

    cuti pegawai.

  • 34

    c. Penelitian ini di lakukan oleh (Muhammad Abdul Basit:2009)

    Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang membahas mengenai ”Analisa

    Sistem Informasi Cuti Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Sistem yang berjalan pada

    Perguruan Tinggi Raharja ini menggunakan sistem semikomputerisasi, sehingga

    masih belum memudahkan mahasiswa, staff dan khususnya pegawai Perguruan

    Tinggi Raharja untuk mengaksesnya. Penelitian tersebut hanya sampai pada tahap

    analisa saja.

  • 35

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data.

    Menurut Sugiyono (2012:2) menjelaskan bahwa metode penelitian pada dasarnya

    merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu

    cara untuk mendapatkan data guna membantu menyelesaikan pemecahan masalah

    penelitian yang dilaksanakan secara terencana sehingga dapat menghasilkan suatu

    kesimpulan. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah

    yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan di

    kumpulkan, diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang

    telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan dapat ditarik kesimpulan.

    3.2 Metode Pengumpulan Data

    Untuk mendapatkan sistem yang baik, tidak terlepas dari cara dan metode yang

    digunakan saat melakukan proses penelitian yang mencakup keberadaan penulisan

    laporan skripsi. Pada penulisan laporan ini dipergunakan beberapa metode penelitian

    antara lain:

  • 36

    1. Studi Pustaka (Library Research)

    Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari dan meneliti

    berbagai sumber bacaan yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang

    dihadapi dan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini, seperti buku-

    buku penunjang kajian, internet, catatan-catatan maupun referensi penelitian

    terdahulu.

    2. Penelitian Lapangan (Field Research)

    Metode observasi yang dilakukan penulis adalah dengan cara mengamati

    kegiatan atau peninjauan langsung kebagian yang berhubungan dengan kegiatan yang

    menyangkut penggajian karyawan ,untuk mendapatkan gambaran yang jelas

    mengenai pelaksanaan sistem yang berjalan. Kegiatan ini diperlukan guna mencari

    dan mengumpulkan data yang dibutuhkan langsung dari sumbernya.

    3. Wawancara (interview)

    Pada penelitian kegiatan ini merupakan serangkaian tanya jawab dan

    wawancara pada bagian-bagian yang berhubungan dengan masalah yang terkait,

    sehingga dapat diketahui masalah-masalah yang ada yang perlu di kembangkan.

    3.3 Kerangka Kerja (Frame Work)

    Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya susunan

    kerangka kerja (frame work) yang jelas tahapan-tahapannya. Kerangka kerja ini

    merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah yang

    akan dibahas. Adapun kerangka kerja penelitian yang di gunakan seperti terlihat

    Pada tabel dibawah ini :

  • 37

    Tabel 3.1 Kerangka Kerja

    Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka

    dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah sebagai

    berikut :

    1. Studi Literatur

    Pada tahap ini dilakukan pencarian landasan-landasan teori yang diperoleh dari

    berbagai buku,jurnal dan juga internet untuk melengkapi perbendaharaan konsep

    dan teori, sehingga memiliki landasan dan keilmuan yang baik dan sesuai.

    Kegiatan

    Studi Literatur

    Pengumpulan data

    Analisis Sistem

    Perancangan Sistem

    Pembuatan Laporan

    Keluaran

    Data dan Informasi yang dibutuhkan

    Daftar masalah yang membutuh kansolusi

    Usulan Perancangan Sistem

    Laporan Penelitian

    Pemahaman tentang teori dan konsep

  • 38

    2. Pengumpulan Data

    Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode wawancara dan

    observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa terhadap cuti karyawan pada

    PT. Latrade Batam Indonesia sehingga mendapatkan data dan informasi yang

    dibutuhkan oleh penulis.

    3. Analisis Sistem

    Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah pada sistem yang sedang berjalan.

    Dengan demikian, diharapkan peneliti dapat menemukan kendala-kendala dan

    permasalahan yang terjadi pada sistem cuti karyawan PT. Latrade Batam Indonesia

    sehingga penulis dapat mencari solusi dari permasalahan tersebut.

    4. Perancangan Sistem

    Pada Tahap ini dilakukan Analisis sistem berjalan dan usulan perancangan sistem.

    5. Pembuatan Laporan

    Pada tahapan ini dilakukan pembuatan laporan yang disusun berdasarkan hasil

    penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder

    sehingga menjadi laporan penelitian yang dapat memberikan gambaran secara utuh

    tentang sistem yang sedang dibangun.

  • 39

    3.4 Gambaran Umum Perusahaan

    3.4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

    Kawasan Industri PT Latrade Batam Indonesia berdiri sejak tahun 2000 lalu,

    PT Latrade Batam Indonesia yang mengelola kawasan Industri seluas kurang lebih

    70 hektar berlokasi di Kelurahan Sei Binti Tanjung Uncang Kecamatan Sagulung

    kota Batam, di dalamnya tergabung belasan perusahaan dari berbagai Negara maupun

    perusahaan dari dalam negeri,di antaranya Singapura, Jerman, Jepang dan berbagai

    Negara lainnya. Beberapa perusahaan yang berdiri di kawasan Industeri PT Latrade

    Batam Indonesia, bergerak dan memproduksi berbagai jenis manufacturing.

    PT Latrade Batam Indonesia selaimn membangun kawasan industry,

    perusahaan PMA dari Singapore ini juga membangun bisnis industry kayu olahan

    campuran serbuk kayu yang di ekspor ke berbagai Negara.

    3.4.2 Logo Perusahaan

    Logo merupakan salah satu unsur penting dalam perusahaan karena logo merupakan

    bentuk identitas dari suatu perusahaan dan berikut ini adalah desain logo PT.

    LATRADE BATAM INDONESIA

    Gambar 3.1

  • 40

    3.4.3 Lokasi Perusahaan

    PT. Latrade Batam Indonesia berlokasi di Kawasan Latrade Industrial Park

    Blok E3 Sei Binti Tanjung Uncang Batam, Kepulauan Riau – Indonesia

    3.4.4 Visi dan Misi Perusahaan

    Sebuah perusahaan yang baik dan ingin maju haruslah mempunyai visi dan misi

    kedepan guna mencapai tujuan dari perusahaan tersebut, adapun visi dan misi dari

    PT. Latrade Batam Indonesia adalah sebagai berikut :

    1. Visi

    Menjadi perusahaan kayu composite yang terbaik dengan produk yang berkualitas.

    2. Misi

    Menjadi yang terbaik yang mampu memberikan produk-produk ekspor yang

    berkualitas dan peningkatan penjualan ke luar negeri maupun dalam negeri.

  • 41

    3.4.5 Struktur Organisasi

    Berikut ini adalah susunan struktur organisasi PT. Latrade Batam Indonesia

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Latreade Batam,

    Indonesia

    Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian department dari struktur

    organisasi adalah sebagai berikut:

    1. Presiden Direktur

    a. Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan perusahaan untuk mencapai

    tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

    b. Memberhentikan dan mengangkat Direktur/Manajer atas persetujuan Dewan

    Komisaris.

    c. Menentukan sistem dan prosedur untuk dilaksanakan oleh para Manajer, mulai

    dari perencanaan sampai dengan pelaporan.

    PRESIDENT DIREKTUR

    MARKETING

    GENERAL MANAJER

    MANAJER STORE MANAJER PRODUKSI MANAJER AKUNTING MANAJER HR MANAJER QA MANAJER HSE

    SPV STORE SPV PRODUKSI SPV AKUNTING SPV HR SPV QA SPV HSE

    DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI

  • 42

    d. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan perusahaan.

    2. Direktur Marketing

    a. Bertugas membantu Presiden Direktur dan bertanggung jawab terhadap

    kelancaran kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

    b. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran.

    c. Menentukan target penjualan lokal maupun ekspor.

    d. Mengkoordinir survey pasar.

    e. Mengamati perkembangan pasar diberbagai wilayah pemasaran.

    f. Menaikan omzet penjualan.

    g. Mempertanggung jawabkan terlaksananya pekerjaan-pekerjaan pengiriman

    barang.

    h. Membuat laporan kepada atasan.

    4. General Manager

    a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya

    b. Mengelola operasional harian perusahaan

    c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis

    semua aktivitas bisnis perusahaan

    d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

    e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan

    f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan degan

    maksimal

    g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif

    dan optimal

  • 43

    h. Mengelola anggaran keuangan perusahaan

    i. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan

    j. Membuat prosedur dan standar perusahaan

    k. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi

    l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka

    menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan

    m. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan

    5. Faktory Manager

    a. Memimpin, mengarahkan, serta mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional

    di production.

    b. Membuat rencana dan pengendalian produksi barang

    c. Mengkoordinir pengadaan bahan baku dan mesin-mesin.

    d. Mengadakan penelitian bahan baku.

    e. Mengusahakan peningkatan produktivitas dan efisiensi di segala bidang.

    f. Memberikan laporan secara berkala.

    6. Supervisor Produksi

    a. Membuat perencanaan dan permintaan semua kebutuhan untuk proses produksi

    b. Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua tugas bawahannya agar

    sesuai perencanaan, prosedur dan standar kerja perusahaan

    c. jawab pada dalam pencapaian target produksi dan kualitas standar hasil

    produksi

    d. Memberi bimbingan pada bawahan agar bawahan dapat meningkatkan

    kemampuannya dan melakukan penilaian kinerja bawahan

  • 44

    e. Memimpin dan mengawasi proses pelaksanaan produksi agar sesuai dengan

    standar perusahaan

    f. Bertanggung jawab pada ketertiban dan kedisiplinan bawahan

    g. Membuat laporan kerja dan analisa permasalahan kerja yang terjadi kepada

    atasan secara berkala

    h. Bertanggung jawab pada kebersihan lingkungan kerja dan keselamatan kerja

    bawahannya.

    7. Finance dan accounting

    a. Bertanggung jawab atas seluruh keuangan perusahaan yang berhubungan

    dengan kegiatan ankutansi dan keuangan, serta penggunaan dana.

    b. Menyusun kebijaksanaan prosedur dan program kerja bidang akuntansi,

    administrasi keuangan dan pelaksanaannya, serta mengawasi dan

    mengamankan seluruh harta perusahaan.

    c. Mengadakan analisis biaya untuk manajemen

    d. Memeriksa laporan keuangan dan laporan hasil operasi perusahaan.

    Adapun tugas dari masing-masing Manager atau seksi-seksi adalah

    menjalankan kegiatan rutin yang berhubungan dengan bagian yang menjadi tanggung

    jawabnya, dibawah komando dari direktur masing-masing.

    8. Human Resources Dept (HRD)

    a. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.

    Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber

    daya manusia dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.

  • 45

    b. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat SOP,

    job description, training and development system dll.

    c. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari

    mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.

    d. Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang

    dianggap perlu.

    e. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang

    berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental,

    keterampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar

    perusahaan.

    f. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan,

    perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.

    g. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya

    kontrak kerja.

    h. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau

    kebijakan perusahaan.

    9. Store & Logistik

    a. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengiriman produk serta administrasi

    ekspor

    b. Membuat laporan dan dokumen yang berkaitan dengan pengiriman barang

    ekspor secara tepat dan akurat

    c. Mengatur dan membuat jadwal stuffing barang

    d. Mempersiapkan dokumen dokumen ekspor

  • 46

    BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

    4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

    PT. Latrade Batam Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

    Industri Pellet dan komponen bahan bangunan. Sebagai salah satu perusahaan yang

    sedang berkembang, PT Latrade memiliki ratusan karyawan. Dari hasil wawancara

    dapat ditarik kesimpulan yaitu selama ini proses pengambilan cuti karyawan dan

    penyimpanan data cuti masih dilakukan secara manual menggunakan Microsoft Excel

    yang tidak mempunyai Database Management System (DBMS). Dimana proses ini

    belum bisa digunakan untuk membuat aplikasi basis data dengan cepat karena belum

    dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang lengkap dan mudah digunakan

    penggunaannya seperti penggunaan tombol-tombol secara otomatis, data pembuatan

    laporan tidak dapat dilakukan secara otomatis, sehingga kurang efisien untuk

    mengontrol cuti karyawan dan sisa cuti yang belum diambil dan memungkinkan

    perbedaan antara data dengan aktual data cuti yang ada di computer. Oleh karena itu

    untuk pelayanan terkait kecepatan, keakuratan, dan pengolahan data cuti tersebut,

    diperlukan sebuah sistem informasi perancangan cuti karyawan yang

    terkomputerisasi. Dalam perancangan sistem ini mengikuti metode Siklus Hidup

    Pengembangan Sistem dan aplikasi program menggunakan Microsoft Visual Basic

    Net sebagai basis datanya. Dengan dibangunnya sistem persediaan barang

    terdistribusi pada PT. Latrade Batam Indonesia, diharapkan dapat membantu

    karyawan yang membutuhkan informasi sisa cuti yang ada secara langsung, Hal ini

  • 47

    merupakan persoalan yang harus dibenahi dan dicari solusinya karena penting

    untuk kelancaran proses pencutian karyawan untuk mempercepat proses pengambilan

    dan pengecekan cuti secara cepat dan akurat.

    Untuk membantu PT. Latrade dalam menangani masalah di atas khususnya

    mempermudah pekerjaan bagian HRD, maka dikembangkan sistem informasi cuti

    karyawan yang penyimpanan datanya secara digital sehingga akan lebih mudah

    dalam pengolahan data nantinya.

    Gambar 4.1. Prosedur yang Sedang Berjalan

    Analisa prosedur dilakukan untuk mempresentasikan aliran data dan informasi

    yang sedang berjalan dalam sistem cuti karyawan pada PT. Latrade Batam Indonesia.

    Dari hasil analisa sistem yang berjalan terdapat beberapa entitas yang terlibat

    diantaranya:

    1. Entitas bagian karyawan, entitas ini adalah bagian yang mengajukan cuti

  • 48

    2. Entitas Entitas bagian personalia/HRD, entitas ini bertugas mengontrol cuti

    karyawan.

    3. Entitas pimpinan, entitas ini mengetahui dan menyetujui permohonan cuti

    karyawan.

    Sistem Cuti di PT Latrade yang berjalan saat ini terbagi menjadi beberapa modul

    diantaranya pengajuan cuti biasa, pengajuan cuti darurat, potong cuti, pembatalan

    cuti.

    1. Pengajuan Cuti Biasa

    Pengajuan cuti biasa merupakan pengajuan cuti yang dilakukan karyawan jika sisa

    cuti dalam tahun tersebut masih ada. Berikut ini beberapa proses yang terdapat

    dalam proses pengajuan cuti biasa.

    a. Proses Cek Sisa Cuti

    Pengecekan sisa cuti dilakukan oleh karyawan sebagai dasar pengajuan cuti, jika

    sisa cuti masih ada maka bisa melakukan pengajuan cuti, jika sisa cuti sudah habis

    maka bagian cuti (HRD) akan memberitahukan bahwa sisa cuti sudah habis dan

    disarankan menggunakan hak cuti daruratnya.

    b. Proses Pengajuan Cuti

    Jika hak cuti dari karyawan memenuhi atau masih ada maka tahap selanjutnya

    karyawan harus mengisi form pengajuan cuti sesuai kebutuhannya.

    c. Proses Persetujuan Cuti

    Form pengajuan cuti yang sudah dibuat karyawan diberikan kepada atasan masing-

    masing untuk ditanda tangani oleh atasan, jika disetujui oleh atasan lanjut ke

  • 49

    proses berikutnya, sedangkan jika ditolak maka pengajuan cuti tersebut dianggap

    batal/hangus tanpa mengurangi sisa cuti.

    d. Proses Pendataan Cuti

    Form pengajuan cuti yang sudah disetujui oleh atasan selanjutnya diberikan

    kepada HRD yang berada dikantor pusat untuk diarsipkan, jika karyawan tersebut

    berada diluar kota maka harus mengirimkan form tersebut dalam bentuk fax atau

    dalam bentuk hasil scan ke HRD kantor pusat. Selanjutnya dilakukan pendataan

    terhadap form tersebut, seperti detail karyawan, tanggal cuti, alasan cuti.

    Pengajuan Cuti Darurat

    a. Proses pengajuan cuti darurat merupakan pengajuan cuti yang dilakukan karyawan

    jika sisa cuti dalam tahun tersebut sudah habis (nol) dan mengambil hak cuti tahun

    berikutnya atas dasar kepentingan yang mendesak dan kebijaksanaan perusahaan.

    Berikut ini beberapa proses yang terdapat dalam proses pengajuan cuti darurat.

    b. Proses Cek Sisa Cuti

    Pengecekan sisa cuti darurat dilakukan oleh karyawan sebagai dasar pengajuan

    cuti darurat, jika sisa cuti biasa sudah habis maka bisa melakukan pengajuan cuti

    darurat, jika sisa cuti biasa masih ada maka bagian cuti (HRD) akan

    memberitahukan bahwa sisa cuti tahunan masih ada dan dianjurkan menggunakan

    hak cutinya.

    c. Proses Pengajuan Cuti Darurat

    Form pengajuan cuti darurat memiliki persetujuan khusus dari atasan sebelum

    mengisinya, jika sudah diijinkan untuk melakukan cuti darurat kemudian

    karyawan mengisi form pengajuan cuti darurat sesuai kepentingannya.

  • 50

    d. Proses Persetujuan Cuti Darurat

    Gambar 4.2 Form Permohonan Cuti

  • 51

    Gambar 4.3 Form Cuti

    4.1.2 Dokumen Input

    Tujuan dari analisa input ini adalah untuk mengetahui data apa saja yang

    menjadi data masukan pada sistem berjalan, antara lain:

    1. Data Karyawan

    Merupakan data data dari karyawan yang bekerja di PT Latrade Batam Indonesia

    yang mengajukan cuti. dokumen permintaan dan diberikan ke pimpinan atau

    manajemen.

    2. Data Cuti Karyawan

    Merupakan data data permintaan karyawan yang bekerja di PT Latrade Batam

    Indonesia yang mengajukan cuti. Data ini dicetak sebagai dokumen permintaan

    dan diberikan ke pimpinan/manajemen.

  • 52

    3. Balancing cuti Karyawan

    Merupakan data sisa cuti karyawan setelah dihitung dari tanggal masuk karyawan

    tersebut dan dikurangi dengan cuti yang tersedia. Data ini di cetak sebagai

    dokumen balancing cuti dan diberikan ke pimpinan/manajemen.

    4.1.3 Dokumen Output

    Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui data apa saja yang menjadi

    data keluaran pada sistem berjalan, antara lain:

    1. Data Karyawan

    Merupakan data data dari karyawan yang bekerja di PT Latrade Batam Indonesia

    yang mengajukan cuti. dokumen permintaan dan diberikan ke pimpinan atau

    manajemen.

    2. Data Cuti Karyawan

    Merupakan data data permintaan karyawan yang bekerja di PT Latrade Batam

    Indonesia yang mengajukan cuti. Data ini dicetak sebagai dokumen permintaan

    dan diberikan ke pimpinan/manajemen.

    3. Balancing cuti Karyawan

    Merupakan data sisa cuti karyawan setelah dihitung dari tanggal masuk karyawan

    tersebut dan dikurangi dengan cuti yang tersedia. Data ini di cetak sebagai

    dokumen balancing cuti dan diberikan ke pimpinan/manajemen.

    Berikut adalah kelebihan dan kelemahan sistem yang sedang berjalan. Analisa

    terhadap kelemahan sistem bertujuan untuk mengenali lebih jauh apakah sistem yang

    digunakan selama ini masih layak digunakan.

  • 53

    1. Kelebihan sistem yang sedang berjalan:

    a. Memiliki cara dan struktur yang jelas dalam penanganan data cuti karyawan

    b. Informasi laporan cuti karyawan yang cukup jelas terperinci

    c. Informasi data cuti karyawan dilakukan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan

    2. Kelemahan sistem yang sedang berjalan

    a. Masih lambatnya sistem berjalan dalam proses penyajian informasi cuti

    karyawan kepada bagian-bagian yang membutuhkan.

    b. Masih ditemukan proses manual update data cuti karyawan sehingga menemui

    kesulitan jika data hilang atau human error.

    c. Belum adanya laporan yang disusun secara sistematis

    d. Dibutuhkan tenaga dan waktu yang tinggi dalam membuat laporan cuti

    karyawan dalam periode per bulan maupun tahunan, mengingat jumlah

    karyawan yang banyak.

    4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan

    Perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI) akhir-akhir ini semakin pesat.

    Perkembangan tersebut membawa dampak yang besar di dalam berbagai aspek

    kehidupan, misalnya untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada di jarak

    jauh dapat dilakukan melalui internet, hal ini juga bepengaruh dalam dunia pekerjaan

    yaitu menggunakan sistem komputerisasi untuk efisiensi pekerjaan. Dengan sistem

    ini maka data-data dapat tersimpan dengan baik dan juga terhindar dari kelalaian

    apabila dilakukan secara manual

  • 54

    Adapun solusi yang diusulkan adalah memberikan sebuah sistem aplikasi cuti

    karyawan yang terintegrasi dengan bagian umum yakni: terkomputerisasi, adanya

    basis data yang menyimpan data-data karyawan, Mempermudah mendapat informasi

    data cuti karyawan sehingga mempermudah pihak yang membutuhkan seperti

    akunting untuk menghitung gaji, dan membuat laporan cuti.

    Pembangunan sistem ini dimulai dari proses pendataan data karyawan,

    permintaan cuti, data atasan yang akan menyetujui cuti, karena pada saat cuti atasan

    department harus mengatur orang untuk mengerjakan pekerjaan