perancangan kompor biomassa
DESCRIPTION
kompor biomassaTRANSCRIPT
![Page 1: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/1.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 6
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Biomassa
Di Indonesia terdapat cukup banyak sumber energi alternatif yang dapat
dikembangkan, baik dengan penerapan teknologi tinggi maupun teknologi sederhana.
Dengan kondisi saat ini yang tidak menguntungkan, energi alternatif yang bisa
dikembangkan dan ditawarkan kepada masyarakat harus murah, mudah dibuat, mudah
dicari sumber bahannya.
Berfikir tentang sebuah alat yang mengumpulkan dan menyimpan energi
matahari, tidak menghasilkan polusi, tidak ada biaya untuk membangun, dan dapat
memperbaharui dirinya sendiri di sepanjang hidupnya adalah berfikir tentang tumbuhan
hijau. Tumbuhan mengambil bahan-bahan mentah dari tanah dan karbon dioksida dari
atmosfer dan mengubahnya menjadi oksigen dan gula menggunakan energi sinar
matahari untuk memberi tenaga pada proses tersebut. Daun, batang, dan akarnya
menyimpan energi kimia dengan daya guna dan dapat dilepas ketika tanaman dibakar,
mati dan membusuk atau ketika dimakan oleh hewan.
Biomassa adalah keseluruhan makhluk hidup (hidup atau mati), misalnya
tumbuh-tumbuhan, binatang, mikroorganisme, dan bahan organik (termasuk sampah
organik), unsur utama dari biomassa adalah bermacam-macam zat kimia (molekul),
yang sebagian besar mengandung atom karbon (C). Bila kita membakar biomassa,
karbon tersebut dilepaskan keudara dalam bentuk Karbon Dioksida (CO2).
Energi biomassa merupakan energi tertua yang telah digunakan sejak
peradaban manusia dimulai. Sampai saat inipun energi biomassa masih memegang
peranan penting khususnya di daerah pedesaan. (Daryanto, 2007)
Biomassa ini sangat mudah ditemukan dari aktivitas pertanian, peternakan,
kehutanan, perkebunan, perikanan dan limbah-limbahnya di daerah, sehingga mudah
dimanfaatkan untuk mengembangkan alternatif energi. Dari beberapa jenis bahan baku
yang paling mudah dan melimpah serta tidak pernah habis adalah sampah.
![Page 2: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/2.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 7
2.2 Sumber Biomassa
Sumber energi biomassa adalah sumber energi yang berasal dari bahan nabati
termasuk limbah yang berasal dari manusia atau hewan. Dilihat dari sumbernya,
biomassa berasal dari hutan, perkebunan, lahan masyarakat (kebun campuran, tegalan,
sawah dan pekarangan) dan limbah kota. Semua bahan organik yang sudah berbentuk
limbah beserta turunannya yang masih memiliki sejumlah energi dapat diubah menjadi
bahan bakar biomassa. Berdasarkan definisi tersebut, banyak pilihan peluang bisa
ditempuh. di setiap tempat, dimana banyak dijumpai limbah organik sebagai hasil
ikutan dari kegiatan industri dan pertanian. Misalnya, sekam padi, jerami, serbuk
gergaji, eceng gondok, dedaunan, rerumputan, gambut, cocodust, serta sampah rumah
tangga merupakan bahan baku sangat potensial untuk produksi bahan bakar biomassa.
2.3 Kayu Bakar
penggunaan kayu bakar oleh rakyat Indonesia, sering dilakukan dalam rumah.
Asap pembakaran dari memasak dengan kayu bakar tersebut menyebabkan banyak
anggota keluarga terpaksa menghirup gas beracun karbondioksida.
Gambar 2.1 Maysarakat Memasak dengan Menggunakan Kayu Bakar
![Page 3: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/3.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 8
Data Clinton Global Initiative mencatat, asap dari memasak dengan kayu
bakar didalam rumah telah menyebabkan kematian pada 1,9 juta orang yang
kebanyakan dialami perempuan dan anak-anak, karena setiap hari selama bertahun-
tahun menghirup asap dari kompor kayu di dalam rumah.
Asap dari hasil memasak dengan tungku kayu telah membuat gas beracun
membumbung di dalam rumah. Gas ini telah menyebabkan pneumonia pada anak-
anak, kanker paru-paru, bronkitis dan penyakit kardiovaskuler. Sedangkan efek lain
dari memasak dengan kayu bakar adalah ikut memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim melalui emisi karbon dioksida dan metana yang dikeluarkan. Kedua
gas ini merupakan faktor utama gas rumah kaca.
2.4 Pembakaran
Dalam ensiklopedi sains dan kehidupan (2003) disebutkan bahwa
Pembakaran umumnya merupakan reaksi eksoterm antara suatu bahan dengan gas
oksigen. Selain itu pembakaran dapat pula melibatkan gas lain seperti klorin.
Penjelasan lain tentang pembakaran yakni, Pembakaran merupakan oksidasi cepat
bahan bakar disertai dengan produksi panas dan cahaya. Pembakaran sempurna bahan
bakar terjadi hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup.
Pembakaran spontan adalah pembakaran dimana bahan mengalami oksidasi
perlahan-lahan sehingga kalor yang dihasilkan tidak dilepaskan, akan tetapi dipakai
untuk menaikkan suhu bahan secara pelan-pelan sampai mencapai suhu nyala.
Pembakaran sempurna adalah pembakaran dimana semua konstituen yang dapat
terbakar di dalam bahan bakar membentuk gas CO2, air (H2O), dan gas SO2, sehingga
tak ada lagi bahan yang dapat terbakar tersisa.
2.5 Analisis Kalor
Panas atau kalor merupakan salah satu bentuk energi. Suatu benda dapat
melepas kalor pada benda-benda lain dan kalor yang diterima benda lain akan sama
dengan kalor yang dilepas benda tersebut. Dalam hal ini berlaku Asas Black yaitu kalor
![Page 4: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/4.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 9
yang dilepas = kalor yang diterima. (Sugiasih, 2007). Kalor juga didefinisikan sebagai
energi yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain akibat adanya perbedaan
suhu. Kalor secara alamiah akan mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi
menuju benda yang bersuhu lebih rendah. Dalam satuan SI, kalor memmpunyai satuan
Joule.
Joule adalah orang yang memperlihatkan dengan eksperimen bahwa bila
suatu kualitas tenaga mekanis yang diubah menjadi kalor, maka kuantitas kalor yang
sama selalu dikembangkan (dihasilkan). Jadi kesetaraan kalor dan kerja mekanis
sebagai dua bentuk tenaga telah diperlihatkan secara pasti.
Besarnya nilai kuantitas panas sangat berhubungan dengan nilai panas
spesifiknya, jika kuantitas panas ∆Q dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan
temperatur ∆T bagi satu massa zat m, maka panas spesifiknya adalah
c =
atau ∆Q = m.c. ∆T ................................................................................(2.1)
Dalam SI, c memiliki satuan J/Kg K yang ekivalen dengan J/Kg.ºC. Selain itu
satuan yang sering digunakan adalah kal/g.ºC, dimana 1kal//g.ºC=1 Btu/lb oF tepat.
Perhatikan bahwa kalor jenis air, yang sama dengan 1,00 cal/g. oC, adalah besar
dibandingkan terhadap kalor jenis dari kebanyakan zat. Satuan kalor yang paling enak
dipakai disebut kalori dan didefinisikan sebagai sejumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikan temperatur 1 gram air sebesar 1 oC. Untuk mengukur jumlah kalor yang
dipindahkan antara suatu sistem dengan sejumlah air, kita hanya memerlukan dua
pengukuran, yaitu: massa air dan perubahan temperatur.
2.6 Makanisme Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dapat dipandang sebagai perpindahan energi dari suatu
daerah ke daerah lainnya, akibat perbedaan temperatur antara daerah daerah tersebut.
Kalor akan selalu mengalir dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang
![Page 5: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/5.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 10
bertemperatur rendah. Aliran kalor ini akan terus terjadi selama masih terdapat
perbedaan temperatur antara dua daerah tersebut. Peristiwa ini akan berhenti bila telah
tercapai keseimbangan termal.
Ketika suatu ketel di letakkan di atas kompor, temperatur air akan naik. Kita
bisa mengatakan bahwa kalor mengalir dari kompor ke air yang dingin. Ketika dua
benda yang temperaturnya berbeda dan di letakkan saling bersentuhan, kalor akan
mengalir seketika dari yang panas ke yang dingin. Aliran kalor selalu dalam arah yang
cenderung menyamakan temperatur. Jika kedua benda tresebut di sentuhkan cukup
lama sehingga temperatur keduanya sama, keduanya bisa di katakan dalam keadaan
setimbang termal dan tidak ada lagi kalor yang mengalir di antaranya.
2.7 Temperature
Temperatur adalah ukuran derajat panas suatu benda. Ukuran keadaan benda
yang menentukan kecepatan benda itu menerima atau melepas kalor terhadap
sekelilingnya yang keadaannya berbeda dengan benda itu.
Dalam reverensi lain menyebutkan bahwa ”semua keadaan isoterm
bersesuaian dari semua sistem mempunyai suatu kesamaan, yaitu semua dalam
keadaan kesetimbangan termal satu sama lain. Dalam keadaan ini sistem sendiri dapat
dikatakan memiliki sifat yang menjamin bahwa sistem dalam kesetimbangan termal
satu sama lain. Sifat ini disebut temperatur. Temperatur sistem adalah suatu sifat yang
menentukan apakah sistem dalam kesetimbangan termal dengan sistem lain”.
(Zemansky, 1986)
Temperatur merupakan sebuah sistem dengan sebuah sifat yang pada
akhirnya akan mencapai sebuah nilai yang sama seperti nilai dari sistem yang lain
apabila sistem-sistem tersebut dibuat bersentuhan. Konsep ini sesuai dengan konsep
pemikiran sehari-hari mengenai temperatur sebagai ukuran panas dingin sebuah
sistem.
Pengungkapan yang lebih formal barangkali lebih fundamental mengenai
hukum ke nol yang berhubungan dengan temperatur adalah: terdapat sebuah kuantitas
![Page 6: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/6.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 11
skalar yang dinamakan temperatur, yang merupakan sebuah sifat semua sistem
termodinamika (di dalam keadaan-keadaan kesetimbangan), sehingga kesamaan
temperatur adalah merupakan syarat yang perlu dan cukup untuk kesetimbangan
termal. Secara bebas dapat dikatakan, sari hukum ke nol adalah: ada sebuah kuantitas
yang berguna yang dinamakan temperatur.
2.8 Skala Celcius dan Skala Fahrenheit
Skala temperatur celcius memakai derajat yang besarnya sama dengan
temperatur gas ideal, tetapi titik nolnya digeser sehingga temperatur celcius titik tripel
air ialah 0,01 derajat Celcius, atau disingkat menjadi 0,01 oC. Jadi jika T menyatakan
temperatur Celcius,
t(°C) = θ (K) – 273,15 ............................................................................................ (2.2)
Dengan demikian temperatur celcius ts, yaitu temperatur pada waktu uap air
mengembun pada tekanan baku, ialah = − 273,15
ts = θs ...................................................................................................................... (2.3)
Skala Fahrenheit, yang masih digunakan dalam beberapa negara yang
berbahasa inggris tidaklah digunakan di dalam bidang pekerjaan ilmiah. Hubungan
diantara skala fahrenheit dan skala celcius didefinisikan sebagai:
TF = 32 +
TC........................................................................................................ (2.4)
Dalam gambar 2.2 dapat dibandingkan skala-skala Kelvin, Celcius dan
Fahrenheit.
![Page 7: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/7.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 12
Gambar 2.2 Skala Kelvin, Celcius dan Fahrenheit
2.9 Perpindahan Kalor
Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu
daerah ke daerah lain sebagai akibat dari perbedaan suhu antara daerahdaerah lain.
Perpindahan panas dibedakan atas konduksi, konveksi dan radiasi.
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu bahan, yang tidak disertai
perpindahan bahan itu. Proses hantaran kalor ini disebabkan oleh molekulmolekul
yang suhunya lebih tinggi akan bergetar lebih cepat dan membentur molekul-molekul
lain yang suhunya lebih rendah. Benturan tersebut mengakibatkan molekul-molekul
disekitarnya juga bergetar lebih cepat sehingga akhirnya semua molekul bahan
bergetar cepat dan suhunya naik. Kecepatan perpindahan kalor bergantung pada
panjang, luas penampang, suhu dan jenis bahan.
![Page 8: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/8.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 13
Sebuah benda dengan luas penampang A dan tebal L, Suhu kedua permukaan
T1 dan T2 sehingga perbedaan suhu diantara kedua permukaan adalah ∆T = T1 - T2.
Besaran (T1 - T2) / L disebut gradien suhu. Gradien suhu adalah perubahan suhu
terhadap jarak. Jumlah kalor yang berpindah dari permukaan 1 ke permukaan 2 dalam
waktu ∆t adalah:
= k A
..........................................................................................................(2.5)
K adalah tetapan perbandingan dan bergantung pada zat; disebut koefisien
konduktifitas termal. 1 kal/s.cm. ºC = 418,4 W/m.K dan1Btu.in/h.ft2.ºF =
0,144W/m.K.
Sebuah batang logam jika dibentuk sebagai batang dan salah satu ujungnya
dipanaskan secara listrik sedangkan ujung yang lain didinginkan dengan aliran air,
maka permukaan batang tersebut termal dan kalor yang hilang melalui penyekat dapat
dihitung dengan mengurangi laju kalor yang memasuki air dari laju energi listrik yang
diberikan. Temperaturnya bisa diukur dengan memakai termokopel yang sesuai,
dengan dua tempat yang berjarak L, dan persamaanya adalah:
K =
Q ..................................................................................................(2.6)
Dipakai untuk menentukan konduktifitas termal rata-rata dalam daerah
temperatur tertentu. Jika θ1 − θ2 kecil, K praktis sama dengan konduktifitas termal
pada temperatur rata-ratanya. K mempunyai satuan W/m.K.
2. Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan panas disertai perpindahan molekul zat
akibat perbedaan massa jenis. Misalnya, air dipanaskan akan memuai sehingga
massanya lebih kecil, akibatnya air yang panas tadi mengalir dan tempatnya akan diisi
![Page 9: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/9.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 14
oleh air yang lebih dingin karena massa jenisnya lebih besar. Konveksi dapat terjadi
pada fluida (zat alir) baik zat cair maupun gas. Contoh konveksi antara lain terjadinya
angin darat (malam hari), angin laut (siang hari), dan aliran udara dalm ruang yang
berventilasi.
Konveksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu konveksi paksaan (forced
convection) dan konveksi alamiah (natural convection). Jika suatu bahan yang
dipanaskan dipaksa bergerak dengan alat peniup atau pompa, prosesnya disebut
konveksi paksaan. Sedangkan jika bahan itu mengalir akibat perbedaan rapat massa,
prosesnya disebut konveksi alamiah atau konveksi bebas. Secara sederhana besarnya
panas yang dialirkan dirumuskan seperti dibawah ini:
H = h . A . ∆T ......................................................................................................... (2.7)
Dimana h = koefisien konveksi, dengan satuan watt/m2.oC; dan A = luas
permukaan dimana konveksi terjadi. Dengan kata lain, besarnya panas yang dialirkan
per satuan waktu tergantung pada luasan permukaan, selisih suhu, dan juga koefisien
konveksi zat tersebut yang menjadi kekhasan suatu zat.
Karena sifat fisis fluida bergantung pada temperatur dan tekanan, jelas bahwa
perhitungan ketat koefisien konveksi yang cocok dengan dinding tertentu serta
fluidanya merupakan masalah yang cukup rumit. Hanya baru-baru ini saja pemecahan
masalah ini, yang cukup baik dan praktis, telah tercapai dengan analisis demonsional.
Analisis yang menghasilkan ungkapan untuk h bersifat fisis, kecepatan fluida, serta
tetapan serta eksponen yang belum diketahui.
3. Radiasi
Radiasi adalah cara energi termal berpindah dalam vakum dan ruangan
kosong diantara molekul-molekul. Radiasi adalah peristiwa gelombang
elektromagnetik. (Bueche, 1998) Radiasi dimaksudkan ialah pancaran (emisi) energi
terus menerus dari permukaan semua benda. Energi ini dinamakan energi radian dan
![Page 10: perancangan kompor biomassa](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/55cf9b19550346d033a4b6b5/html5/thumbnails/10.jpg)
KOMPOR BIOMASSA 2012
LAPORAN TUGAS PERANCANGAN 15
dalam bentuk gelombang elektromaknet. Gelombang ini bergerak secara cepat dengan
kecepatan cahaya dan dapat melewati ruang hampa, dan juga melalui udara. Kalau
terhalang oleh suatu benda yang tidak dapat dilaluinya, misal telapak tangan atau
dinding kamar, gelombang itu akan diserapnya.
2.10 Laju Perpindahan Panas
Kalor selalu berpindah dari zat yang lebih tinggi suhunya, menuju ke zat yang
lebih rendah suhunya. Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya
suatu energi dari suatu daerah lainnya akibat dari beda suhu antara daerah – daerah
tersebut. Dengan sains modern dijelaskan bahwa air akan mengalir dari daerah yang
mempunyai muka air tanah tinggi (high water table) menuju daerah dengan muka air
tanah yang rendah (low water table).