perancangan expert system pada penilaian …

15
Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015 Jurnal Ekonomi dan Bisnis PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI DENGAN VISUALISASI MENGGUNAKAN SISTEM DASHBOARD (Studi Kasus pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur) Syamsul Hidayat | Dinas Koperasi dan UMKM Email: [email protected] ABSTRAK Penilaian kesehatan koperasi merupakan salah satu bentuk pengukuran terhadap kinerja Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang dilakukan oleh tim penilai kesehatan. Minimnya jumlah SDM kompeten yang ada pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur dan perbedaan tingkat kemampuan dapat menyebabkan waktu penyelesaian yang lama, sehingga berdampak pada minimnya pencapaian jumlah koperasi yang telah dinilai. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan expert system yang mengekstrak pengetahuan penilaian kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rancangan expert system penilaian kesehatan KSP yang berpedoman pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI tahun 2008 yang disempurnakan tahun 2009 dengan visualisasi menggunakan sistem dashboard. Metodologi yang digunakan menggunakan penelitian kualitatif eksploratoris dengan pendekatan studi kasus. Pada penelitian ini berhasil menyusun rancangan expert system penilaian kesehatan KSP sampai pada tahap prototype. Rancangan knowledge base berisi pengetahuan penilaian kesehatan KSP yang berasal dari Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI yang direpresentasikan dalam bentuk rule base. Inference engine sebagai otak dari expert system dirancang menggunakan bahasa pemrograman yang support dengan basis web, dengan media penyimpanan database menggunakan MySQL, dan sistem operasi Windows. Perancangan user interface menggunakan tampilan berbasis web dengan visualisasi menggunakan performance dashboard. Hasil survey menunjukkan bahwa sistem tersebut dapat membantu proses penilaian kesehatan dan mudah dioperasikan dengan waktu penyelesaian yang relatif cepat. Kata kunci: Koperasi Simpan Pinjam, penilaian kesehatan koperasi, expert system, performance dashboard. ABSTRACT Assessment of health cooperatives is one form of measurement of the performance of Credit Unions (KSP) conducted by the health assessment team. Inadequate number of competent human resources that exist in the Department of Cooperatives and SMEs in East Java province and the different levels of ability can lead to the completion of a long time, so the impact on the lack of achievement of a number of cooperatives that have been assessed. These needs can be met with an expert system that extracts knowledge of health assessment. This study aims to draft a health assessment expert system KSP guided by the Regulation of the Minister of Cooperatives and SMEs RI 2008 enhanced in 2009 with the visualizations using the system dashboard. The methodology used using qualitative research of exploratory case study approach. In this study managed to draft expert system health assessment KSP reached the prototype stage. The design knowledge base contains knowledge of health assessment KSP derived from Regulation Minister of Cooperatives and SMEs RI is represented in the form of the rule base. Inference engine as the brain of an expert system is designed using a programming language that supports web-based, with the storage media using a MySQL database, and the Windows operating system. Designing a user interface using a web based visualization using a performance dashboard. The survey shows that the system can help the process of assessing the health and easy to operate with a relatively quick turnaround time. Keywords: Credit Unions, cooperative health assessments, expert systems, performance dashboard. Debby Ratna Daniel Provinsi Jawa Timur | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga - 270 -

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI DENGAN VISUALISASI MENGGUNAKAN SISTEM DASHBOARD (Studi Kasus pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur)

Syamsul Hidayat | Dinas Koperasi dan UMKM

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penilaian kesehatan koperasi merupakan salah satu bentuk pengukuran terhadap kinerja Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang dilakukan oleh tim penilai kesehatan. Minimnya jumlah SDM kompeten yang ada pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur dan perbedaan tingkat kemampuan dapat menyebabkan waktu penyelesaian yang lama, sehingga berdampak pada minimnya pencapaian jumlah koperasi yang telah dinilai. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan expert system yang mengekstrak pengetahuan penilaian kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rancangan expert system penilaian kesehatan KSP yang berpedoman pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI tahun 2008 yang disempurnakan tahun 2009 dengan visualisasi menggunakan sistem dashboard. Metodologi yang digunakan menggunakan penelitian kualitatif eksploratoris dengan pendekatan studi kasus.

Pada penelitian ini berhasil menyusun rancangan expert system penilaian kesehatan KSP sampai pada tahap prototype. Rancangan knowledge base berisi pengetahuan penilaian kesehatan KSP yang berasal dari Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI yang direpresentasikan dalam bentuk rule base. Inference engine sebagai otak dari expert system dirancang menggunakan bahasa pemrograman yang support dengan basis web, dengan media penyimpanan database menggunakan MySQL, dan sistem operasi Windows. Perancangan user interface menggunakan tampilan berbasis web dengan visualisasi menggunakan performance dashboard. Hasil survey menunjukkan bahwa sistem tersebut dapat membantu proses penilaian kesehatan dan mudah dioperasikan dengan waktu penyelesaian yang relatif cepat.

Kata kunci: Koperasi Simpan Pinjam, penilaian kesehatan koperasi, expert system, performance dashboard.

ABSTRACT

Assessment of health cooperatives is one form of measurement of the performance of Credit Unions (KSP) conducted by the health assessment team. Inadequate number of competent human resources that exist in the Department of Cooperatives and SMEs in East Java province and the different levels of ability can lead to the completion of a long time, so the impact on the lack of achievement of a number of cooperatives that have been assessed. These needs can be met with an expert system that extracts knowledge of health assessment. This study aims to draft a health assessment expert system KSP guided by the Regulation of the Minister of Cooperatives and SMEs RI 2008 enhanced in 2009 with the visualizations using the system dashboard. The methodology used using qualitative research of exploratory case study approach.

In this study managed to draft expert system health assessment KSP reached the prototype stage. The design knowledge base contains knowledge of health assessment KSP derived from Regulation Minister of Cooperatives and SMEs RI is represented in the form of the rule base. Inference engine as the brain of an expert system is designed using a programming language that supports web-based, with the storage media using a MySQL database, and the Windows operating system. Designing a user interface using a web based visualization using a performance dashboard. The survey shows that the system can help the process of assessing the health and easy to operate with a relatively quick turnaround time.

Keywords: Credit Unions, cooperative health assessments, expert systems, performance dashboard.

Debby Ratna DanielProvinsi Jawa Timur | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

- 270 -

Page 2: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Penilaian kesehatan koperasi merupakan salah satu (Grafik 1.1), sehingga proses monitoring dan evaluasi bentuk pengukuran terhadap kinerja Koperasi Simpan sebagai bahan untuk pembinaan, pengawasan dan Pinjam (KSP). Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi mengikuti aturan dalam pedoman penilaian kesehatan dan UMKM Provinsi Jawa Timur terhadap koperasi koperasi yang tertuang dalam Permenkop dan UKM khususnya KSP belum dapat dilakukan secara RI nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 yang merupa- optimal.kan penyempurnaan dari Permenkop dan UKM RI Grafik 1.1nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008. Penilaian keseha-

Data Penilaian Kesehatan Koperasitan KSP bertujuan untuk mengklasifikasikan tingkat Skala Provinsi Jawa Timurpengelolaan usaha simpan pinjam dengan melakukan penilaian terhadap tujuh aspek penilaian meliputi: aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manaje-men, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbu-han, dan aspek jatidiri koperasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) provinsi Jawa Timur memiliki wewenang dalam melakukan penilaian kesehatan terhadap KSP skala provinsi yang merupakan binaan-nya. Kewenangan penilaian kesehatan KSP dilakukan oleh pejabat penilai kesehatan koperasi yang diangkat oleh Menteri atau pejabat yang mewakilinya dan bertugas pada instansi yang membidangi koperasi di

Pemanfaatan kemajuan teknologi komputer, yang tingkat provinsi.

salah satunya adalah aplikasi expert system berbasis web dapat digunakan sebagai solusi dalam mengatasi Pada dasarnya dalam proses pelaksanaan penilaian permasalahan minimnya jumlah pencapaian koperasi kesehatan koperasi memerlukan kompetensi dalam yang telah dinilai akibat dari keterbatasan sumber melakukan analisis terhadap laporan keuangan daya manusia baik secara kualitatif maupun koperasi, melakukan pemeriksaan terhadap transaksi kuantitatif yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan pinjaman, pemahaman terhadap kebijakan akuntansi, UMKM Provinsi Jawa Timur. Expert system sebagai dan pengetahuan dalam hal perkoperasian. Latar bela-bagian dari artificial intelligence dapat meniru kang pendidikan, pengetahuan teknis serta pengala-perilaku dan pola pikir manusia (Laudon dan Laudon, man dalam melakukan penilaian kesehatan yang 2011:380), dengan memahami mekanisme penalaran dimiliki oleh pejabat penilai kesehatan dalam tim seperti manusia diharapkan dapat berguna untuk berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat menimbul-membantu manusia dalam memecahkan permasala-kan kemungkinan kesalahan dalam penetapan predi-han yang memerlukan penalaran. Expert system kat tingkat kesehatan koperasi dan kecepatan waktu dirancang untuk membantu manusia dalam menye-penyelesaian pekerjaan. Perbedaan kecepatan waktu lesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi seperti penyelesaian pekerjaan berakibat pada jumlah capaian halnya seorang pakar (Turban et al., 2008:495; penyelesaian pekerjaan penilaian kesehatan KSP.Jogiyanto, 2009:295). Kebutuhan terhadap SDM

Berdasarkan data yang ada pada Dinas Koperasi dan yang kompeten dalam melakukan penilaian kesehatan UMKM Provinsi Jawa Timur per 30 Juni 2013, jumlah koperasi dan minimnya jumlah SDM yang kompeten koperasi yang layak dinilai berdasarkan lamanya dalam melakukan penilaian kesehatan dapat di operasi dengan melihat tahun penerbitan badan akomodasi dengan mengekstrak pengetahuan dari hukum dan pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) pedoman penilaian kesehatan koperasi yang bersum-adalah sebanyak 439 koperasi. Untuk melaksanakan ber dari peraturan Menteri dan menyebarkannya penilaian dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) kepada tim penilai kesehatan. yang kompeten dalam jumlah yang cukup banyak.

Evaluasi atau penilaian kinerja merupakan salah satu Namun jumlah SDM yang kompeten pada Dinas bentuk aplikasi dalam expert system (Turban et al., Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur sangatlah 2011:549). Survey atas sejumlah aplikasi expert terbatas. Keterbatasan itu menyebabkan masih banyak system yang terkenal dalam domain keuangan telah koperasi yang belum dilakukan penilaian kesehatan

PENDAHULUAN

Jumlah Koperasi Lintas Kab./Kota (unit)

Layak Dinilai (unit)

Sudah Dinilai (unit)

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, 2013

- 271 -

Page 3: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

dilakukan oleh Nedovic dan Devedzic (2002), untuk aspek penilaian yang telah dilakukan, bagian mana bisnis (Metaxiotis dan Psarras, 2003; Thakur, 2012). saja yang kurang dan cukup memenuhi standar bobot Pengaplikasian expert system untuk evaluasi atau penilaian. Salah satu teknologi yang dapat memvi-penilaian kinerja telah ditunjukkan di dalam beberapa sualisasikan data tersebut adalah dengan performance penelitian yang telah dilakukan, antara lain: untuk dashboard (Eckerson, 2011:5). Penyajian informasi evaluasi kualitas pengajaran (Karnyanszky, 2008), kinerja melalui performance dashboard dapat untuk evaluasi kinerja guru (Khan et al., 2011), untuk digunakan untuk membantu memodelkan atau penilaian kredit nasabah bank (Nosratabadi et al., menampilkan kinerja dalam format presentasi visual 2012), untuk penilaian dan pemahaman siswa dalam bentuk grafik, diagram dan tabel yang menarik terhadap materi di kelas (Choudhury et al., 2013), dan interaktif (Wibisono et al., 2011). Penyajian sedangkan untuk keperluan pengklasifikasian telah performanace dashboard yang baik harus dapat dilakukan penelitian oleh Zuhri (2013). Expert system merepresentasikan data dan informasi yang padat juga dapat digunakan untuk penyajian sistem infor- dengan tampilan yang efisien, menarik, dan mudah masi nasabah bank sebagai dasar pengambilan kepu- untuk dimengerti (Suhaidir dan Sensuse, 2010).tusan (Starparu dan Cojocaru, 2009).

Dengan pemodelan atau tampilan hasil penilaian Output dari penilaian kesehatan koperasi dapat kesehatan koperasi dalam bentuk performance digunakan oleh dinas yang membidangi koperasi dashboard dapat mempermudah pengguna khususnya untuk melakukan monitoring dan evaluasi dalam Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Jawa Timur rangka melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemberdayaan. Data dan informasi dari hasil peni- kinerja KSP dan pengambilan keputusan dapat dila-laian kesehatan yang dalam bentuk angka-angka kukan dengan cepat sehingga dapat segera dipikirkan sering sulit dipahami oleh pemakai secara cepat dan langkah-langkah pembinaan yang tepat. Berdasarkan kurang informatif. Untuk mempermudah dalam latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasala-memahami hasil penilaian kesehatan dan memper- hannya adalah: “Bagaimanakah perancangan expert mudah pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas system pada penilaian kesehatan Koperasi Simpan kinerja KSP binaan Dinas Koperasi dan UMKM Pinjam yang berbasis web dengan visualisasi Provinsi Jawa Timur, diperlukan suatu teknologi yang menggunakan sistem dashboard?”mampu untuk mengintegrasikan keseluruhan isi data pendukung sehingga saat monitoring dan evaluasi didapatkan sebuah informasi secara keseluruhan atas

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Penelitian Terdahulu bank dilakukan oleh Nosratabadi et al. (2012) yang menghasilkan sebuah aplikasi “Mamdani Expert Penelitian yang dilakukan Karnyanszky (2008) System” yang dapat digunakan untuk melakukan menghasilkan sebuah penyajian sistem evaluasi pengelompokan tingkat kredit dari nasabah bank kinerja pengajaran pada Tibiscus University of berdasarkan kriteria finansial (current ratio, debt Timisoara Rumania secara online dengan nama ratio, net benefit ratio,dan claim collection period).aplikasi Online Evaluation yang menggunakan bahasa

pemrograman PHP, database server MySQL, dan Perbedaan dengan penelitian ini antara lain pada:

server Apache. Khan et al. (2011) melakukan objek dari penilaian adalah koperasi simpan pinjam

penelitian dengan pengaplikasian expert system untuk (KSP) dan sumber pengetahuan dari ahli penilai

membantu pengambilan keputusan dalam mengeva-kesehatan koperasi dan buku pedoman penilaian

luasi kinerja dosen pada pendidikan tinggi di Pakistan. kesehatan berdasarkan peraturan Menteri. Sedang-

Choudhury et al. (2012) melakukan penelitian dengan kan persamaan dengan penelitian terdahulu terletak

membuat kerangka kerja arsitektur dari expert system pada perepresentasian pengetahuan, yaitu dengan

untuk penilaian siswa secara online (ESOA) di India, menggunakan rule base.

yang dirancang dengan menggunakan Aphace web sever, tomcat servlet engine, database MySQL server,

Koperasi Simpan PinjamXML dan JESS. Choudhury et al. (2013) melanjutkan

Didasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan/atau penelitiannya dengan pengimplementasian ESOA kepentingan ekonomi anggota (UU No. 17; 2012/83), untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa koperasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: koperasi terhadap materi di kelas. Penilaian kredit nasabah

LANDASAN TEORI

- 272 -

Page 4: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, dan Liability Management, peraturan-peraturan yang koperasi simpan pinjam (KSP). Koperasi simpan ditetapkan oleh koperasi, pedoman yang diterapkan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai oleh koperasi, dan dokumen-dokumen pendukung satu-satunya usaha yang melayani anggota. Koperasi lainnya simpan pinjam meliputi kegiatan antara lain: meng-

Berdasarkan peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI himpun dana dari anggota, memberikan pinjaman nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 yang telah disem-kepada anggota, dan menempatkan dana pada purnakan dengan peraturan nomor: 14/Per/M.KUKM/ koperasi simpan pinjam sekundernya. XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, KSP/USP Koperasi, terdapat 7 (tujuh) aspek dalam KSP dapat membuka jaringan pelayanan yang terdiri penilaian kesehatan KSP/USP Koperasi. Setiap aspek atas: kantor cabang, kantor cabang pembantu mau- diberikan bobot penilaian yang bervariasi sebagai pun kantor kas. Untuk meningkatkan usaha dan dasar perhitungan penilaian kesehatan, aspek-aspek menyatukan potensi usaha anggota serta mengem- penilaian tersebut merupakan satu kesatuan yang bangkan kerjasama antar KSP, KSP dapat mendirikan membentuk nilai untuk dapat mengklasifikasikan atau menjadi anggota KSP sekunder. KSP juga dapat usaha simpan pinjam koperasi dalam predikat sehat, melakukan kemitraan dengan koperasi lain atau cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, atau sangat dengan lembaga keuangan lain selama kemitraan tidak sehat (Tabel 1 dan Tabel 2). Penilaian ini tersebut bermanfaat bagi kemajuan koperasi dan menggunakan pendekatan secara kuantitatif dan anggotanya (Per. Menkop dan UKM No.19/Per/ kualitatif.M.KUKM/XI/08).

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) sebagai lembaga intermediasi yang beroperasi seperti layaknya Penilaian Kesehatan Koperasilembaga keuangan perbankan, memasukkan analisis

Penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi rasio keuangan likuiditas, profitabilitas, dan solva-dilakukan secara berkala sebagai salah satu bentuk bilitas yang telah disesuaikan dengan kondisi organi-pembinaan teknis dan pengawasan terhadap kegiatan sasi koperasi dalam mengklasifikasikan tingkat usaha simpan pinjam koperasi dilakukan dengan kesehatan pengelolaan usaha simpan pinjam.memantau perkembangan kegiatan simpan pinjam Tabel 1(Per. Menkop & UKM RI nomor 19 tahun 2008 dan Bobot Penilaian Aspek dan Komponennomor 21 tahun 2008). Penilaian kesehatan KSP Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasibertujuan untuk mengklasifikasikan tingkat kesehatan pengelolaan usaha simpan pinjam dalam 5 (lima) predikat yaitu: sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak. KSP yang layak dinilai kesehatannya adalah KSP yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku dan telah melak-sanakan rapat anggota tahunan (RAT). Pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi dilaksanakan pada posisi setiap akhir tahun buku.

Dalam proses pelaksanaan penilaian kesehatan, pengelola KSP perlu mengidentifikasi dan menyiap-kan data yang dibutuhkan sebagai pendukung dalam melakukan penilaian kesehatan diantaranya: laporan keuangan KSP, buku besar pinjaman dan buku pembantu piutang, buku daftar pinjaman dan agunan, program kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja, struktur organisasi beserta uraian tugas dan pekerjaan, dokumen SOM dan SOP atau peraturan khusus, dokumen annual disclosure, dokumen kebijakan akuntansi dan keuangan, dokumen kebijakan pinjaman, dokumen kerjasama atau SPPP (Surat Persetujuan Pencairan Pinjaman), asset

AspekYang

DinilaiKomponen Bobot

NilaiPendekatanPenilaian

No.

1

a. Rasio modal sendiri terhadap total asset

b. Rasio modal sendiri terhadap pin-jaman diberikan yang beresiko

c. Rasio kecukupan modal sendiri

Kuantitatif

KuantitatifKuantitatif

Permodalan

6

63

1. 15

Kualitas aktiva Produktif2.

a. Rasio volume gota terhadap volume pinjaman diberikan

b. Rasio resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

c. Rasio cadangan resiko terhadap pinjaman bermasalah

d. Rasio pinjaman yang beresiko ter-hadap pinjaman yang diberikan

pinjaman pada Ang-

Kuantitatif

Kuantitatif

Kuantitatif

Kuantitatif

10

5

5

5

a. Manajemen Umum, terdiri atas 12 pertanyaan

b. Kelembagaan terdiri atas 6 per-tanyaan

c. Manajemen Permodalan terdiri atas 5 pertanyaan

d. Manajemen Aktiva terdiri atas 10 pertanyaan

e. Manajemen Likuiditas terdiri atas 5 pertanyaan

Kualitatif

KualitatifKuantitatif

& KualitatifKuantitatif

& KualitatifKuantitatif

& Kualitatif

3

3

3

3

3

25

Manajemen3. 15

2 3 4 5

- 273 -

Page 5: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

1

a. Rasio beban operasi anggota ter-hadap partisipasi bruto

b. Rasio beban usaha terhadap SHU kotor

c. Rasio efisiensi pelayanan

Kuantitatif

KuantitatifKuantitatif

4

42

a. Rasio kasb. Rasio pinjaman yang diberikan terha-

dap dana yang diterima

Kuantitatif

Kuantitatif

10

5

a. Rentabilitas Assetb. Rentabilitas Modal Sendiric. Kemandirian Operasional

Pelayanan

KuantitatifKuantitatif

Kuantitatif

33

4

a. Rasio Partisipasi Brutob. Rasio Promosi Ekonomi Anggota

(PEA)

Kuantitatif

Kuantitatif

7

3

Efisiensi4. 10

Likuiditas5. 15

Kemandirian dan Pertumbuhan6. 10

Jatidiri Koperasi7. 10

100

2 3 4 5

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Skor penilaian sama dengan 80 - 100Skor penilaian sama dengan 60 < 80Skor penilaian sama dengan 40 < 60Skor penilaian sama dengan 20 < 40Skor penilaian < 20

SehatCukup SehatKurang SehatTidak Sehat

Sangat Tidak Sehat

No. Skor Penilaian Predikat

1.2.3.4.5.

Sumber: Permenkop dan UKM RI No. 14 tahun 2009

Tabel 2Predikat Tingkat Kesehatan KSP/USP-Koperasi

Nosratabadi et al.; 2012).

Struktur Expert System

Expert system memiliki dua bagian utama (Turban et al., 2011:550), yaitu development environment dan consultation environment (Gambar 2.2). Lingkungan pengembangan (development environment) diguna-kan untuk memasukan pengetahuan pakar ke dalam sistem, sedangkan lingkungan konsultasi (consulta-tion environment) digunakan oleh user untuk menda-patkan saran dan memecahkan masalah dengan meng-gunakan pengetahuan pakar yang tertanam dalam sistem.

Expert System

Expert system merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dapat meniru perilaku dan pola pikir manusia. Ide dasar dibalik expert system cukup sederhana, yaitu keahlian Pada expert system terdapat tiga komponen utama ditransfer dari seorang pakar atau sumber lain yang meliputi: User interface, Inference engine, dan keahlian ke dalam sebuah komputer (Turban et al., Knowledge base (Turban et al., 2011:550; Brown et 2008:495). Pengetahuan (knowledge) dari seorang al., 2009:255; Metaxiotis dan Psarras, 2003). Sedang-pakar tersebut kemudian diatur dan disimpan dalam kan Turban et al. (2011:550) menambahkan kompo-sebuah komputer (Marakas, 2003:208). Knowledge nen tambahan yang ada dalam expert system antara dalam sistem pakar ini bisa berasal dari kepandaian lain: Knowledge acquisition subsystem, Blackboard seorang pakar, pengetahuan yang umumnya terdapat (workplace), Explanation subsystem (justifier), dan dalam buku atau literatur, maupun berasal dari Knowledge-refining system. peraturan-peraturan yang ada terkait dengan suatu bidang (Arhami, 2005:3). 1. User interface

Merupakan bagian penghubung antara program Expert system dirancang untuk membantu manusia expert system dengan pemakai (Jogiyanto, dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang 2009:300). Melalui interface ini pemakai dapat dihadapi seperti halnya seorang pakar (Turban et al., berkomunikasi dengan program, dimana pemakai 2008:495; Jogiyanto, 2009:295). Sistem ini berusaha memberikan instruksi dan informasi (input) untuk menduplikasikan keahlian seorang pakar pada kepada sistem pakar, dan pemakai menerima suatu bidang tertentu. Dengan menggunakan expert informasi (output) dari sistem pakar. Pada umum-system seorang pemakai dapat membuat keputusan nya interface yang dipakai oleh expert system seperti keputusan yang diberikan seorang pakar adalah keyboard dengan monitor. Keberhasilan melalui program komputer. Expert system melakukan atau kegagalan suatu expert system seringkali tugasnya seperti halnya seorang pakar membuat dikaitkan dengan kualitas dan fungsi dari sebuah keputusan dalam menyelesaikan suatu interface (Marakas, 2003:219).masalah yang dihadapi (Devi dan Rajagopalan, 2011;

HumanExpert (s)

OtherKnowledge

Sources

InformationGathering

KnowledgeElicitation

KnowledgeRulesKnowledge

Engineer

InferencingRules Rule

Firings

RefinedRules

Data/InformationFactsFacts

Questions/Answers

UserInterface

User

Inference Engine

KnowledgeRefinement

Dev

elop

men

t

Enviro

nmen

t

Con

sulta

tion

Enviro

nmen

t

KnowledgeBase(s)

(Long Term)

ExplanationFacility

Blackboard (Workspace)

External DataSources

(via WWW)

WorkingMemory

(Short Term)

Gambar 1 Struktur/Arsitektur Expert System

- 274 -

Page 6: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

2. Inference engine Manfaat dan kelebihan expert system di aplikasi bisnis antara lain (Turban et al., 2011:569; Jogiyanto, Merupakan perangkat lunak yang ada di sistem 2009:302; O'Brien, 2004:298, Marakas, 2003:226): pakar yang mengandung mekanisme pola pikir dan meningkatkan output dan produktivitas, memberikan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, mengurangi menyelesaikan suatu masalah, merupakan otak waktu pengambilan keputusan, meningkatkan proses dari expert system juga dikenal sebagai control dan kualitas produk, mengatasi kelangkaan tenaga structure atau rule interpreter (Turban et al., ahli, memberikan solusi tepat waktu, menyimpan 2011:551). Pada dasarnya inference engine adalah pengetahuan di organisasi, menghilangkan kebutuhan sebuah program komputer yang menyediakan akan peralatan yang mahal, dan transfer pengetahun suatu metodologi untuk penalaran tentang infor-hingga lokasi terpencil.masi dalam knowledge base untuk merumuskan

kesimpulan yang tepat (Turban et al., 2011:551). Sistem DashboardTerdapat dua pendekatan yang bisa digunakan oleh

inference engine dalam mencari kesimpulan untuk Dashboard merupakan sistem pengiriman informasi mendapatkan solusi bagi permasalahan yang yang berlapis berupa paket informasi, pemahaman, dihadapi, yaitu forward chaining dan backward dan alert kepada pengguna sesuai permintaan sehing-chaining (Turban et al., 2011:558; Marakas, ga mereka dapat mengukur , memonitor, dan menge-2003:220). Dalam forward chaining memulai lola kinerja bisnis lebih efisien (Eckerson, 2011:10). proses pelacakan dari informasi yang dimasukan Dashboard menyediakan tampilan visual yang oleh pemakain sampai mendapatkan suatu komprehensif atas ukuran kinerja perusahaan, trend, kesimpulan yang menjadi solusi dari permasalahan dan ekspektasi (Turban et al., 2011:22). Dengan dash-yang dihadapi. Sedangkan pada backward board tampilan visual antar muka pengguna dapat chaining proses pelacakannya dimulai dari hasil dibuat secara interaktif dalam mengukur, memonitor, akhir atau tujuan yang berupa suatu hipotesis dan dan mengelola kinerja operasional organisasi. Salah akan dicari pembuktiannya. satu fitur yang paling menonjol dari performance

dashboard adalah ”three threes”: three applications, 3. Knowledge base

three layers, dan three types (Eckerson, 2011:10). Knowledge base berisi fakta-fakta dan aturan- Tiga aplikasi dashboard yaitu: (1) monitoring, (2) aturan (O'Brien, 2004:292), yang merupakan analysis, dan (3) management. Sedangkan berdasar-pondasi dari expert system (Turban et al., kan tiga lapisan informasi terdiri dari: (1) graphical, 2011:551). Aturan-aturan tersebut berkaitan satu metrics data, (2) summarized, dimensional data, dan dengan lainnya dan diperoleh dari kepandaian (3) detailed, transactional data. seorang pakar (Jogiyanto, 2009:301). Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area Berdasarkan level manajemen yang didukungnya, permasalahan tertentu, sedangkan aturan dashboard dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe merupakan informasi tentang cara bagaimana (Eckerson, 2011:17), yaitu: operational, tactical, dan memperoleh fakta baru dari fakta yang telah strategic dashboard. Pada setiap tipe dari dashboard diketahui. menekankan tingkat yang berbeda untuk layers dan

aplikasi.Cara Kerja dan Manfaat Expert System a. Operational dashboard, digunakan oleh pekerja Expert system bekerja dimulai dari adanya permin- front-line dan supervisor untuk mengelola dan taan dari pemakai. Pemakai melakukan input data mengendalikan proses operasional menggunakan melalui user interface dan mengikuti alur yang data detail, dinamis dan memerlukan data diperintahkan. Berdasarkan data yang diinput real-time. inference engine akan melakukan pencarian terhadap b. Tactical dashboard, digunakan oleh manager dan aturan yang ada pada knowledge base untuk membe- analis untuk mengukur dan menganalisa kinerja rikan sebuah jawaban atau kesimpulan. Dalam mela- dari aktivitas per departemen, proses, dan tujuan. kukan proses penarikan kesimpulan atau merumus- Tidak memerlukan data real-time. kan kesimpulan yang tepat dapat dilakukan dengan

c. Strategic dashboard, digunakan oleh eksekutif, pendekatan forward chaining atau backward chaining manager, dan staf untuk memonitor secara bulana (Turban et al., 2011:558; Marakas, 2003:220). Proses atau triwulanan dan melacak kemajuan dalam berikutnya, jawaban atau kesimpulan yang dihasilkan mencapai tujuan strategis secara top-down. Tidak oleh expert system akan disampaikan kepada pemakai memerlukan data real-time. melalui user interface.

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- 275 -

Page 7: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Dashboard memberikan banyak manfaat dalam konsisten dalam bisnis, mengurangi biaya dan suatu organisasi (Eckerson, 2011:6), antara lain: redundancy, memberdayakan para pengguna, dan mengkomunikasikan strategi, memperbaiki strategi, menyampaikan informasi yang dapat ditindaklanjuti.meningkatkan visibilitas, meningkatkan koordinasi, meningkatkan motivasi, memberikan tampilan yang

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Pendekatan Penelitian (construction), dan implementasi (implementation). Untuk memenuhi ketiga tahapan tersebut harus mela-Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan lui delapan langkah atau phase yang harus dilalui metode penelitian kualitatif dengan alasan dikarena-yaitu: feasibility analysis, requierements definition, kan pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti system design, system building, system testing, dengan pertanyaan yang dimulai dengan kata installation, operations dan maintenance. Sementara “bagaimana”. Salah satu model yang digunakan menurut Jogiyanto (2009: 434) pendekatan SDLC dalam penelitian kualitatif adalah dengan menggu-melalui beberapa tahapan antara lain: analisis sistem, nakan studi kasus (Herdiansyah, 2011:61). Studi perancangan sistem, implementasi sistem, dan kasus merupakan strategi yang lebih cocok digunakan operasi dan perawatan sistem (Gambar 3.1).bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan

dengan ”bagaimana” atau “mengapa”, memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan fokus penelitian pada fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2012:1).

Pada penelitian ini berusaha untuk mendalami sebuah proses perancangan expert system pada penilaian kesehatan koperasi untuk menghasilkan pengklasifi-kasian predikat tingkat kesehatan koperasi, dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sebuah perancangan expert system dengan penekanan pada pertanyaan “bagaimana”. Minimnya SDM penilai kesehatan yang kompeten dan perbedaan tingkat kemampuan pada tenaga ahli yang dimiliki oleh Dinas Koperasi

Pertanyaan Penelitian dan Unit Analisisdan UMKM Provinsi Jawa Timur serta dampaknya Sebagai komponen yang sangat penting dalam pada organisasi merupakan sebuah fenomena penelitian studi kasus (Yin, 2012:29), pertanyaan kontemporer yang dihadapi pada objek penelitian ini penelitian salah satu fungsinya untuk membantu yang memerlukan sebuah solusi. Salah satu solusi peneliti dalam memfokuskan tujuan penelitian yang diberikan adalah dengan memanfaatkan expert (Herdiansyah, 2011:91). Dalam penelitian ini system. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini lebih berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan tepat menggunakan metodologi penelitian kualitatif oleh peneliti, maka dapat peneliti susun pertanyaan dengan pendekatan studi kasus.penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penilaian kesehatan KSP?Pendekatan Model Pengembangan SistemAplikasi 2. Bagaimana komposisi jumlah pejabat penilai

kesehatan dengan jumlah koperasi yang layak Dalam pengembangan sistem aplikasi yang sesuai dinilai?dengan kebutuhannya sendiri dapat menggunakan

pendekatan system development life cycle (SDLC). 3. Bagaimanakah rancangan knowledge base pada Pendekatan SDLC dimulai dari tahapan awal sampai expert system untuk penilaian kesehatan KSP?dengan tahapan akhir dan kembali pada tahapan awal

4. Bagaimanakah rancangan inference enginee membentuk siklus hidup (Jogiyanto, 2009:433).

pada expert system untuk penilaian kesehatan Menurut Brown (2009:305) pendekatan SDLC mela-

KSP?lui tiga tahapan yaitu: definisi (definition), konstruksi

METODE PENELITIAN

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

Operasi dan Perawatan Sistem

Gambar 3.1Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Sumber: Jogiyanto (2009:434), Sistem Teknologi Informasi, Edisi III

- 276 -

Page 8: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

5. Bagaimanakah rancangan user interface pada melakukan proses analisis dan perhitungan tersebut. expert system untuk penilaian kesehatan KSP Proses wawancara dilakukan terhadap tim penilai dengan visualisasi sistem dashboard? yang terlibat dalam proses penilaian kesehatan

koperasi di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Unit analisa secara fundamental berkaitan dengan Jawa Timur dan konsultan ahli pemrograman sebagai penentuan masalah yang diteliti (Yin, 2012:30). rekanan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Dalam penelitian ini berusaha untuk mengetahui Timur. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh bagaimana rancangan expert system pada penilaian data dan pengetahuan mengenai perancangan expert kesehatan KSP dengan visualisasi sistem dashboard, system pada penilaian kesehatan KSP dan sistem dengan demikian yang di jadikan unit analisa dalam dashboard. Dokumen yang dikumpulkan meliputi penelitian ini adalah perancangan expert system pada literatur-literatur mengenai expert system, sistem penilaian kesehatan KSP yang berpedoman pada dashboard, dan buku pedoman penilaian kesehatan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI koperasi. n o m o r : 2 0 / P e r / M . K U K M / X I / 2 0 0 8 d a n nomor: 14/Per/ M.KUKM/XII/2009. Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya, setelah data dan informasi telah Teknik Pengumpulan Data

diperoleh adalah melakukan analisis terhadap data Data merupakan sesuatu yang diperoleh melalui suatu dan informasi tersebut. Analisis atas data dan infor-teknik atau metode pengumpulan data (Herdiansyah, masi yang telah diperoleh dilakukan dengan cara:2011:116). Teknik pengumpulan data yang digunakan 1. Pemilahan data dan informasi yang diperoleh dari dalam penelitian ini meliputi: observasi, wawancara, hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.dan dokumentasi. Observasi partisipatoris penelitian

2. Menyusun data dan informasi tersebut sesuai dilakukan pada kegiatan kunjungan lapangan, proses dengan urutan kronologis pertanyaan penelitian. analisis dan perhitungan terhadap laporan keuangan

dan dokumen RAT yang merupakan bagian dari Hasil pemilahan dan penyusunan data dan informasi proses pelaksanaan penilaian kesehatan terhadap KSP tersebut dapat digunakan untuk menjawab yang dilakukan oleh tim penilai kesehatan koperasi di pertanyaan penelitian.Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, termasuk terhadap alat yang digunakan dalam

Pelaksanaan Penilaian Kesehatan KSP data koperasi yang tidak lengkap, kesulitan tim penilai dalam membaca laporan keuangan koperasi, Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP pada Dinas kemampuan dan kompetensi SDM penilai.Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur dilaku-

kan rutin setiap tahun sekali. Pelaksanaan penilaian Hasil wawancara dengan tim penilai juga menunjuk-

kesehatan KSP dilakukan oleh pejabat penilai yang kan bahwa kemampuan SDM penilai dalam

tergabung dalam tim penilai pada bidang FPUSP melakukan proses penilaian kesehatan KSP berbeda-

yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan (SK) beda dan SDM kompeten yang dimiliki dalam jumlah

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa terbatas. Perbedaan kemampuan dalam penilaian

Timur secara hirarki bertanggungjawab langsung kesehatan KSP disebabkan latar belakang pendidikan

pada kepala dinas. Sebagai salah satu icon pelayanan yang tidak sama dan lama waktu penugasan dalam tim

publik pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi penilai. Namun demikian, pejabat penilai senior yang

Jawa Timur proses penilaian kesehatan KSP harus telah lama ditugaskan pada pelaksanaan penilaian

sesuai dengan Perda Provinsi Jawa Timur no. 11 kesehatan dan telah mengikuti pendidikan dan

tahun 2005 tentang pelayanan publik di Jawa Timur pelatihan penilaian kesehatan KSP tidak serta merta

yang mewajibkan standarisasi waktu penyelesaian. mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur pejabat penilai lainnya karena pada kenyataannya

menetapkan standar waktu penyelesaian pekerjaan masih kesulitan juga dalam pelaksanaan penilaian

maksimal 3 (tiga) hari kerja. Hasil wawancara kesehatan KSP. Perbedaan kemampuan dapat

dengan tim penilai kesehatan menunjukkan bahwa menyebabkan perbedaan penetapan hasil penilaian

waktu penyelesaian pekerjaan penilaian kesehatan yang berdampak pada penetapan predikat tingkat

KSP melebihi standar waktu penyelesaian yang kesehatan KSP, lamanya waktu penyelesaian

ditetapkan dengan beberapa penyebab antara lain:

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- 277 -

Page 9: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

sehingga pencapaian jumlah koperasi yang dinilai Pada tahap selanjutnya adalah memilih pakar yang tidak optimal. akan diambil pengetahuannya. Pada proses pemba-

ngunan expert system pada penilaian kesehatan KSP, Dengan komposisi tim penilai sebanyak 13 orang, pakar yang akan diambil pengetahuannya adalah sebanyak 4 orang menduduki jabatan struktural, SDM bersumber dari Peraturan Menteri Koperasi dan UKM kompeten dalam jumlah terbatas dengan jumlah RI nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 yang telah koperasi yang layak dinilai sebanyak 439 koperasi disempurnakan dengan Peraturan Menteri Koperasi sangat tidak dimungkinkan untuk menyelesaikan dan UKM RI nomor:14/Per/M.KUKM/XII/2009 pekerjaan penilaian kesehatan untuk seluruh koperasi. yang merupakan sebuah pedoman dalam penilaian Hasil wawancara dengan tim penilai menunjukkan kesehatan KSP, dan pengetahuan dari ahli penilai adanya dukungan perangkat bantu yang digunakan kesehatan KSP. Hasil dokumentasi terhadap dalam proses penilaian kesehatan KSP dengan Permenkop dan UKM RI untuk penilaian kesehatan aplikasi excel, namun kenyataannya belum banyak KSP memberikan pemahaman petunjuk dan pelak-mendukung pencapaian hasil yang optimal. Tim peni- sanaan penilaian dan setiap aspek penilaian terdiri lai membutuhkan perangkat bantu yang lebih baik dari beberapa komponen dengan bobot penilaian yang yang dapat mendukung penuh pekerjaan penilaian berbeda.kesehatan KSP.

Perancangan Expert System Pada Penilaian Analisis Sistem Pada Penilaian Kesehatan KSP Kesehatan KSPBerdasarkan tahapan pengembangan sistem dengan Dalam proses perancangan expert system perlu pendekatan SDLC pada expert system, perlu adanya adanya proses akuisisi pengetahuan dari expertes. studi awal dengan tujuan untuk mempelajari dan Pada penilaian kesehatan KSP bersumber pada memahami inti dari permasalahan yang terjadi pada pedoman penilaian kesehatan yang dituangkan dalam proses pelaksanaan kegiatan penilaian kesehatan pada peraturan Menteri dengan langkah-langkah melaku-Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur dan kan identifikasi sasaran, identifikasi atribut item-item kelayakannya apakah dapat dibuatkan sebuah expert dan nilai-nilainya, menderivasi aturan-aturan, dan system untuk membantu proses penilaian atau tidak. membuat prototype (Jogiyanto, 2009:306). Pada Dari hasil dokumentasi, observasi, dan wawancara proses pelaksanaan penilaian kesehatan KSP sasaran terhadap tim penilai kesehatan sangat dimungkinkan yang akan dicapai adalah predikat tingkat kesehatan untuk dibuatkan sebuah sistem yang dapat memper- KSP. Kemungkinan hasil dari sasaran yang akan mudah proses pelaksanaan penilaian kesehatan KSP. dicapai adalah tingkat kesehatan KSP dalam kondisi

“Sehat”, “Cukup Sehat”, “Kurang Sehat”, “Tidak Menentukan perangkat lunak dari expert system yang Sehat”, ataupun “Sangat Tidak Sehat”. akan digunakan merupakan langkah lanjutan setelah

melakukan studi pendahuluan. Hasil dari wawancara Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai untuk dengan konsultan IT menyebutkan bahwa untuk mem- langkah berikutnya mengidentifikasi item-item yang bangun expert system dibutuhkan beberapa logika menyebabkan sasarannya. Hasil dari tingkat kese-pemrograman, pengkodean yang bisa dilakukan hatan KSP ditentukan oleh 7 (tujuh) aspek penilaian, dengan beberapa bahasa pemrograman diantaranya yaitu: 1) aspek permodalan, 2) aspek kualitas aktiva adalah PHP, Javascript, CSS dan media penyimpanan produktif, 3) aspek manajemen, 4) aspek efisiensi, 5) database menggunakan MySQL ataupun Oracle. aspek likuiditas, 6) aspek kemandirian dan Menurut konsultan IT, dengan mempertimbangkan pertumbuhan, dan 7) aspek jatidiri koperasi. Untuk efisiensi biaya dan lebih familiar dibandingkan masing-masing aspek terdiri dari beberapa komponen dengan yang lainnya, bahasa pemrograman PHP yang memiliki bobot penilaian yang berbeda. Dengan dengan media penyimpanan database menggunakan membuat diagram ketergantungan untuk item MySQL dan sistem operasi menggunakan windows pertanyaan, aspek, dan komponen penilaian menjadi pilihan dalam pengembangan aplikasi expert kesehatan (Gambar 4.1) dapat menderivasi aturan-system penilaian kesehatan KSP. aturan yang akan dituangkan dalam knowledge base

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- 278 -

Page 10: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Skor Max = 10Skor Min = 1,75

Skor Max = 10Skor Min = 1,5

Skor Max = 15Skor Min = 3,75

Skor Max = 10Skor Min = 1,0

Skor Max = 15Skor Min = 0

Skor Max =25Skor Min =1,25

Skor Max =55Skor Min =1,5

AspekPermodalan

Aspek KualitasAktiva Produktif

Aspek Manajemen

AspekEfisiensi

AspekLikuiditas

AspekKemandirian &Pertumbuhan

Aspek JatidiriKoperasi

SehatCukup SehatKurang SehatTidak SehatSangat Tidak Sehat

MS

TA

MS

PDB

MST

ATMR

VPA

VP

PB

PO

CR

PB

PDB

PO

BOA

PARTB

BU

SHUK

BK

VP

KB

KL

PO

DO

EBIT

TA

SHUBA

MS

PARTN

BUA + BP

PARTB

PARTB + PDO

PEA

SP + SW

38Pertanyaan

AspekManajemen

Predikat TingkatKesehatan KSP

Rasio MSTTA

RasioMSTPOB

CAR

RasioVPATVPD

RasioRPBTPD

RasioCRTPB

RasioPDBTPD

RasioBOATPB

RasioBUTSHU

Rasio EP

RasioKas

RasioPDTDD

ROA

ROE

KOP

Rasio PB

Rasio PEA

MK

MP

MA

ML

MU

ELEMENDATA NERACA

PERTANYAAN NO. 1-14TERKAIT

DATA SIMPAN PINJAM

PERTANYAAN NO. 1-12TERKAIT

MANAJEMEN UMUM

PERTANYAAN NO. 1-6TERKAIT

MANAJEMEN KELEMBAGAAN

PERTANYAAN NO. 1-5TERKAIT

MANAJEMEN PERMODALAN

PERTANYAAN NO. 1-10TERKAIT

MANAJEMEN AKTIVA

PERTANYAAN NO. 1-5TERKAIT

MANAJEMEN LIKUIDITAS

ELEMENTDATA PHU

PERTANYAAN NO. 1-4TERKAIT

DATA PERSAINGAN USAHA

Goal:

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- 279 -

Page 11: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Rancangan Knowledge Base sehingga berakhir pada sebuah titik kesimpulan berupa skoring hasil penilaian yang menunjukkan

Pada proses penilaian kesehatan KSP, pengetahuan predikat tingkat kesehatan KSP. Berdasarkan proses mengenai aspek penilaian dan cara perhitungan pemberian jawaban atau penarikan kesimpulan atas hingga menghasilkan skor dan penentuan predikat pertanyaan yang dimasukan oleh pemakai ke dalam tingkat kesehatan KSP di akuisisi dari pedoman sistem, expert system untuk penilaian kesehatan KSP penilaian kesehatan KSP berdasarkan Permenkop dan ini menggunakan pendekatan forward chaining. UKM RI nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 yang telah disempurnakan dengan Permenkop dan UKM Hasil wawancara dengan konsultan IT menyebutkan RI nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009, dan penge- bahwa untuk membangun expert system dibutuhkan tahuan dari ahli penilai kesehatan KSP. Pengetahuan beberapa logika pemrograman, pengkodean yang yang telah diperoleh direpresentasikan dalam sebuah bisa dilakukan dengan beberapa bahasa pemrogra-format yang dapat dipahami oleh manusia dan dapat man. Untuk expert system penilaian kesehatan KSP dieksekusi pada komputer (Turban et al., 2011:557). sebaiknya menggunakan bahasa pemrograman yang Mengacu pada metode yang digunakan pada peneli- support dengan desain sistem berbasis web, dengan tian yang dilakukan oleh Khan et al.(2011) dan model media penyimpanan database menggunakan yang dikemukakan oleh Turban et al. (2011:557) MySQL, dan sistem pengoperasiannya mengguna-maupun Metaxiotis dan Psarras (2003), pengetahuan kan windows. Pertimbangan yang digunakan dalam tentang penilaian kesehatan KSP dapat direpresen- memutuskan pemilihan perangkat lunak itu adalah tasikan dengan menggunakan tehnik “IF-THEN” masalah lisensi yang free atau bebas biaya untuk rules atau biasa disebut production rules. penggunaannya sehingga lebih efisien, lebih familiar,

dan program berbasis web. Pedoman penilaian kesehatan KSP berdasarkan Permenkop dan UKM RI itu memberikan pema- Rancangan User Interface dengan Visualisasi haman petunjuk dan pelaksanaan atau sistematika Dashboardpenilaian kesehatan KSP meliputi bobot penilaian

Pemakai expert system penilaian kesehatan KSP aspek dan komponen beserta penjelasannya yang

adalah pejabat penilai kesehatan dan pengurus atau terdiri dari 7 (tujuh) aspek penilaian dan setiap aspek

pengelola koperasi, untuk itu user interface harus penilaian terdiri dari beberapa komponen dengan

memenuhi informasi yang diperlukan oleh pejabat bobot penilaian yang berbeda. Dari pemahaman atas

penilai dan pengurus atau pengelola koperasi. User pedoman penilaian dan penjelasannya beserta

interface harus dibuat secara menarik dan dapat keterkaitaan untuk item pertanyaan, komponen, dan

divisualisasikan dengan performance dashboard. aspek penilaian (Gambar 4.1), knowledge base dapat

Untuk mempermudah user dalam menjalankan dirancang.

aplikasi sistem pakar dibutuhkan user interface yang cukup friendly mulai dari perpaduan warna interface,

Rancangan Inference Enginetata letak menu dan design template yang tidak

Sebagai otak dari expert system, inference engine membuat bingung user dalam menjalankan aplikasi merupakan sebuah perangkat lunak yang akan expert system.mengaplikasian aturan-aturan yang di sediakan di dalam knowledge base dengan urutan-urutan tertentu. Aplikasi expert system penilaian kesehatan KSP dapat Inference engine bertugas untuk memberikan jawaban diintegrasikan dengan website Dinas Koperasi dan atau menarik sebuah kesimpulan atas pertanyaan- UMKM Provinsi Jawa Timur. Dalam rancangan user pertanyaan yang diberikan pemakai sistem. Penarikan interface expert system penilaian kesehatan KSP, kesimpulan dalam proses penilaian kesehatan KSP untuk memulai pemakaian aplikasi, pemakai dapat dimulai dari daftar pertanyaan berupa data elemen melakukan browsing website Dinas Koperasi dan neraca, perhitungan hasil usaha (PHU), data simpan UMKM Provinsi Jawa Timur pada alamat pinjam, persaingan usaha, dan aspek manajemen yang www.diskopumkm.jatimprov.go.id dan pemilihan dimasukkan oleh pemakai sistem dalam hal ini tim menu link “e-Penilaian Kesehatan” (Gambar 4.2) penilai kesehatan atau KSP yang bersangkutan sampai hingga muncul tampilan dialog pengisian “Username dengan tidak adanya aturan yang dapat diberlakukan dan Password” (Gambar 4.3).

- 280 -

Page 12: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Gambar 4.2 Level 4 : Pihak Lainnya (LPDB, Bank, dll.), yang hanya dapat mengakses informasi.Tampilan Dialog Link e-Penilaian Kesehatan KSP

Gambar 4.4Tampilan Dialog Entry Data Koperasi

Gambar 4.3Tampilan Dialog Username dan Password e-

Penilaian Kesehatan KSP

Gambar 4.5Tampilan Dialog Hasil Penilaian Kesehatan KSP

Pada proses entry data atau inputing data ke dalam aplikasi expert system penilaian kesehatan KSP seorang penginput harus mempunyai username dan password yang digunakan untuk mengakses ke aplikasi expert system penilaian kesehatan. Terdapat 4 (empat) level pemakai yang berbeda, antara lain:

Level 1 : Admin, yang dapat mengakses informasi secara keseluruhan, dapat mengedit data dan mengubah knowledge base.

Level 2 : Pejabat Penilai, yang dapat mengakses informasi secara keseluruhan, dapat meng-edit data inputing, namun tidak dapat mengubah knowledge base.

Level 3 : User Koperasi, yang dapat mengakses informasi secara keseluruhan dan dapat menginput maupun mengedit data hanya untuk koperasi yang bersangkutan.

Data neraca, perhitungan hasil usaha (PHU), simpan pinjam, persaingan usaha, dan aspek manajemen menjadi input data pada tampilan entry data pada aplikasi expert system penilaian kesehatan KSP yang dilakukan oleh masing-masing koperasi (Gambar 4.4).

Output dari proses penilaian kesehatan KSP berupa hasil total skoring yang dapat menentukan predikat tingkat kesehatan KSP. Pada rancangan user interface expert system hasil penilaian kesehatan KSP di visualisasikan dengan performa dashboard (Gambar 4.5), dengan menggunakan tampilan yang efisien dan mudah untuk di mengerti.

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Sumber: Data olahan, 2014

Sumber: Data olahan, 2014

Sumber: Data olahan, 2014

- 281 -

Page 13: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Pada proses perancangan user interface expert model self assessment yang dituangkan dalam system penilaian kesehatan KSP langkah akhir yang aplikasi excel, diketahui bahwa seluruhnya (100%) dilakukan adalah memperoleh tanggapan dan menyatakan bahwa expert system penilaian masukan dari pemakai. Berdasarkan simulasi dan kesehatan KSP dapat membantu dan mempermudah hasil survey kepada 65 responden pengelola proses penilaian kesehatan.koperasi selaku pemakai dengan menggunakan expert system penilaian kesehatan KSP dengan

Kesimpulan web yang di visualisasikan dengan performance dashboard memberikan kemudahan pada Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pemakai dalam menginput data. Dengan penelitian, simpulan dari penelitian ini adalah:performance dashboard pemakai dapat lebih

1. Expert system pada penilaian kesehatan KSP mudah melakukan monitoring dan evaluasi atas mampu menggantikan peran tim penilai yang hasil dari penilaian kesehatan.kompeten dalam melakukan proses penilaian kesehatan, mempercepat penarikan kesimpulan Sarandan memberikan kesimpulan yang konsisten

Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya, pada hasil penilaian kesehatan. saran dalam penelitian ini adalah:

2. Knowledge base pada expert system penilaian 1. Rancangan expert system penilaian kesehatan

kesehatan KSP, berisi pengetahuan dari Peraturan KSP ini dapat dibuatkan aplikasi sistem berbasis

Menteri Koperasi dan UKM RI tentang pedoman web secara online sehingga dapat segera di

penilaian kesehatan yang direpresentasikan dengan implementasikan.

teknik rule-base dengan pola aturan (IF...THEN...).2. Expert system penilaian kesehatan KSP dapat

3. Inference engine sebagai otak dari expert system dikembangkan dengan mengintegrasikan sistem

dirancang dengan menggunakan bahasa pemrogra-pelaporan lainnya yang ada pada Dinas Koperasi

man yang support dengan desain sistem berbasis dan UMKM Provinsi Jawa Timur.

web, dengan media penyimpanan database meng-gunakan MySQL, dan sistem operasi windows.

4. Perancangan user interface dilakukan dengan membuat desain tampilan menggunakan basis

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, Muhammad. 2005. “Konsep Dasar Sistem Pakar”. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Bachrudin, Rachmat Tatang. 2010. “Nyala Obor di Kala Hujan Koperasi Indonesia, Rumah Kita”. Penerbit Yayasan Obor Nusantara, Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2006. “Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi 9. Terjemahan. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Brown, Carol V., Daniel W. DeHayes, Jeffrey A. Hoffer, E. Wainright Martin, William C. Perkins. 2009. “Managing Information Technology” 6th Edition, Pearson Prentice Hall, USA.

Choudhury, Ridip Dev., Khurshid Alam Borbora, dan Shikhar Kumar Sarma. 2012. “Expert System Based Online Assessment System”. International Journal of Applied Information System (IJAIS), Vol. 2, No. 1, pp. 30-33.

Choudhury, Ridip Dev., Khurshid Alam Borbora, dan Shikhar Kumar Sarma. 2013. “ESOA: A Web-Based Expert System for Online Assessment: Prototype Design and Implementation”. International Journal of Computer Science Engineering and Information Technology Research (IJCSEITR), Vol. 3, Issue 2, pp. 449-458.

- 282 -

Page 14: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Deputi Bidang Pengembangan SDM. 2013. “Modul Pengawas dan Penilai KJK dan KJKS”. Kementerian Koperasi dan UKM RI, Jakarta.

Devi, P. Isakki., dan Rajagopalan. 2011. “The Expert System Designed to Improve Customer Satsfaction”. Advance Computing: An International Journal (ACIJ), Vol. 2 No. 6, 2011 pp. 69-82.

Eckerson, Wayne W. 2011. “Performance Dashboards : Measuring, Monitoring, and managing Your Business”. Second Edition, John Wiley & Sons, Inc. New Jersey, Canada.

Fahmi, Irham. 2013. “Analisis Laporan Keuangan”. Cetakan Ketiga. Alfabeta, Bandung.

Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim. 2012. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi Keempat. Cetakan Ketiga. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Herdiansyah, Haris. 2011. “Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial”. Cetakan Kedua. Salemba Humanika, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, “Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik”. Jakarta, Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI.

Jogiyanto, HM. 2009. “Sistem Teknologi Informasi”. Edisi III. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Karnyanszky, Tiberiu Marius. 2008. “Expert System for Quality Assessment in “Tibiscus” University”. Anale, Seria Informatica, Vol. VI, Fasc. I, pp. 239-248.

Khan, Abdul Rashid., Hafeez Ullah Amin, Zia Ur Rehman. 2011. “Application of Expert System with Fuzzy Logic in Teacher's Performance Evaluation”. International Journal of Advanced Computer Science and Applications, Vol. 2 No. 2, pp. 51-57.

Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon. 2011. “Essentials of Management Information Systems”. Ninth Edition. Global Edition. Pearson, Prentice Hall, USA.

st Marakas, George M. 2003. “Decision Support Systems in 21 Century”. Second Edition. Prentice Hall, New Jersey.

Metaxiotis K., dan John Psarras. 2003. “Expert system in Business: Applications and Future Directions for the Operations Researcher”. Industrial Management & Data Systems, 103/5, pp. 361-368.

Nedovic, Ljubica, dan Vladan Devedzic. 2002. “Expert System in Finance – a Cross Section of the Field”. Expert System with Applications, Vol. 23, pp. 49-66.

Nosratabadi, Hamid Eslami; Ahmad Nadali dan Sanaz Pourdarab. 2012. “Credit Assessment of Bank Customers by a Fuzzy Expert System Based on Rules Extracted from Association Rules”. International Journal of Machine Learning and Computing, Vol. 2, No. 5, pp. 662-666.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Timur.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur.

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 86 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Provinsi Jawa Timur.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor: 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor: 21/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- 283 -

Page 15: PERANCANGAN EXPERT SYSTEM PADA PENILAIAN …

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor: 04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi.

Prastowo, Dwi. 2011. “Analisis Laporan Keuangan : Konsep dan Aplikasi”. Edisi Ketiga. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

O'Brien, James A. 2004. “Management Information Systems : Managing Information Technology in the Business Enterprise”. Sixth Edition. McGraw-Hill, International Edition, New York.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. “Koperasi : Teori dan Praktik”. Penerbit Erlangga, Jakarta. (dalam http://books.google.co.id/ diakses pada tanggal 05/10/2013 Jam : 22.35 WIB)

Starparu, Lucian, dan Constantin Cojocaru. 2009. “Expert System in Bank Disclosure”. Economy Transdisciplinary Cognition, Issue 2, pp. 252-258. http://e-resources.pnri.go.id:2058/docview/ 757936113?accountid=25704

Suhaidir, William, dan Dana Indra Sensuse. 2010. “Perancangan Digital Dashboard System Untuk Menyajikan Sensitivity Analysis Kinerja Keuangan Perusahaan Studi Kasus: PT XYZ”. Jurnal of Information Systems, Vol. 6, Issue 2, pp. 94-107.

Thakur, Jagvinder Singh. 2012. “Role of Artificial Intelligence & Expert System in: Business Competitiveness”. Gian Jyoti E-Journal, Vol. 2, Issue 2.

Tim Penerbit ANDI. 2009. “Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic”. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Turban, Leidner, McLean, Wetherbe. 2008. “Information Technology for Management: Transforming thOrganizations In the Digital Economy” 6 Edition, John Wiley & Sons Inc., Danver.

Turban, Efraim; Ramses Sharda; Dursun Delen; Jay E. Aronson; Ting-Peng Liang dan David King. 2011. “Decision Support and Business Intelligence Systems” Ninth Edition. International Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

Weygandt Jerry J.; Kimmel Paul D. dan Kieso Donald E. 2008. “Managerial Accounting”. Fourth Edition. John Wiley & Sons (Asia).

Whitecotton Stacey, Libby Robert, Phillips Fred. 2011. “Managerial Accounting”. McGraw Hill, International Edition, New York.

Wibisono, Eric., Lisa Mardiono, dan Priskila Stefani Wijaya. 2011. “Integrasi Model Analytics dan Performance Dashboard dalam Pengukuran Kinerja Menggunakan Balance Scorecard”.

thProceedings 6 National Industrial Engineering Conference (NIEC-6), Surabaya, 20 Oktober 2011.

Yin, Robert K. 2012. “Studi Kasus: Desain & Metode”. Edisi Terjemahan. Cetakan Ke-11. Rajawali Pers, Jakarta.

Zuhri, Ahmad Saifuddin. 2013. “Perancangan Expert System UNtuk Klasifikasi Barang Pada Kantor Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya”. Thesis. Universitas Airlangga, Surabaya.

http://www.depkop.go.id/ (di akses pada tanggal 18/09/2013 Jam 22.30)http://www.diskopjatim.go.id/

Tahun XXVI, No. 3 Desember 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- 284 -