perancangan destination branding wisata religi …

16
JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI DESA BUNGAH KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK KARYA DESAIN Oleh: MUHAMMAD QOWIYUL AMIN NIM 1512343024 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2020

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

1

JURNAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA

RELIGI DESA BUNGAH

KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

KARYA DESAIN

Oleh:

MUHAMMAD QOWIYUL AMIN

NIM 1512343024

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

JURUSAN DESAIN

FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2020

Page 2: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

1

JURNAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA

RELIGI DESA BUNGAH KECAMATAN BUNGAH

KABUPATEN GRESIK

KARYA DESAIN

Oleh:

MUHAMMAD QOWIYUL AMIN

NIM 1512343024

Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa

Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang

Desain Komunikasi Visual

2020

Page 3: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

2

Jurnal Tugas Akhir Penciptaan / Perancangan berjudul :

PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI DESA BUNGAH

KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK diajukan oleh Muhammad Qowiyul

Amin, NIM 1512343024, Program Studi S-1 Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain,

Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta (Kode Prodi: 90241), telah

dipertanggungjawabkan di depan Tim Penguji Tugas Akhir pada tanggal 8 Januari 2020 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Mengetahui,

Ketua Program Studi / Ketua / Anggota

Indiria Maharsi, S.Sn., M.Sn.

NIP. 19720909 200812 1 001 / NIDN 0009097204

Page 4: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

3

ABSTRAK

PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI DESA BUNGAH KECAMATAN

BUNGAH KABUPATEN GRESIK

Oleh : Muhammad Qowiyul Amin

NIM: 1512343024

Desa Bungah memiliki banyak kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun,

beberapa diantaranya seperti Haul Akbar, Maulud Nabi Muhammad, dan Dzikir Saman. Selain

kegiatan keagamaan, desa Bungah juga terkenal dengan industri kreatifnya yang sudah

merambah pasar internasional, hal ini merupakan potensi yang dapat diolah dan dikembangkan.

Maka dari itu perancangan destination branding wisata religi desa Bungah ini dilaksanakan

untuk nantinya dapat digunakan sebagai acuan jika hendak direalisasikan oleh pemerintah desa

Bungah. Perancangan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis SWOT

untuk mengetahui kekuatan hingga ancaman desa Bungah. Metode perancangannya sendiri

dimulai dari tahap pengumpulan analisis data, melakukan studi visual, kemudian dibuat konsep

dan diwujudkan menjadi sebuah rancangan identitas visual beserta promosi yang jelas bagi

desa Bungah. Adapun hasil perancangan destination branding ini dapat dijadikan sebagai

identitas yang kuat bagi desa Bungah.

Kata kunci : Desa Bungah, identitas vidusl, wisata religi, Destination Branding.

Page 5: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

4

ABSTRACT

DESIGN OF DESTINATION BRANDING TOURISM RELIGIOUS

VILLAGE OF BUNGAH SUB-DISTRICT BUNGAH DISTRICT GRESIK Oleh : Muhammad Qowiyul Amin

NIM: 1512343024

Bungah Village has many religious activities carried out every year, some of which are held

such as Haul Akbar, Maulud Nabi Muhammad, and Dhikr Saman. In addition to religious

activities, the village of Bungah is also famous for its creative industries that have penetrated

the international market, this is a potential that can be processed and developed. Therefore the

design of the Bungah village religious tourism branding destination is designed to be used as

a reference if it is realized by the Bungah village government. This design uses a Qualitative

method with a SWOT discussion to Get Confidence for Bungah Village. The design method

itself starts from the installation of data analysis, conducting visual studies, then making

concepts and making identity designs for clear promotion for the village of Bungah. As a result

of design, objectives, branding, can be made as a strong identity for the village of Bungah.

Keywords: Bungah, visual identity, religious tourism, branding destination

Page 6: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

5

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Gresik merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dan

wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 Km lepas

pantai Laut Jawa. Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya dan Selat

Madura di sebelah timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah

utara, serta Kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto di sebelah selatan. Selain dikenal

sebagai Kota Industri dan Kota Wali, kota Gresik juga bisa disebut

dengan Kota Santri, karena keberadaan pondok-pondok pesantren dan sekolah yang

bernuansa Islami, yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan

Madrasah Aliyah (MA) hingga Perguruan Tinggi yang cukup banyak di kota ini. Hasil

industri kreatif yang bernuansa Islam juga banyak dihasilkan oleh masyarakat Gresik.

Salah satunya yang ada di Desa Bungah, desa ini memiliki industri kreatif yang kian

berkembang pesat. Produk yang bernuansa Islami yang diproduksi di desa ini adalah

songkok atau kopiah, sarung, mukenah, sorban dan rebana. Selain itu ada pula

berbagai macam produk makanan.

Budaya pesantren yang masih kental bisa dirasakan di desa ini, hal

tersebut dikarenakan adanya 11 pesantren yang terdapat di desa ini. Banyaknya

pesantren yang tersebar di desa ini mempengaruhi gaya hidup religius

masyarakat Desa Bungah. Gaya hidup religius masyarakat Desa Bungah, bisa dilihat

melalui kegiatan-kegiatan adat yang masih rutin dirayakan setiap tahun yang berbeda

dari kegiatan umat Islam di daerah lain, seperti Haul Akbar, Dzikir Saman, Maulid

Nabi dan masyarakat desa juga kerap berziarah ke makam-makam Wali di desa

setempat setiap hari Jum’at.

Kegiatan adat religi Desa Bungah ini jika dilihat dari penamaannya sama

seperti yang sering terdengar di masyarakat luar, namun dalam pelaksanaannya

kegiatan religi di Desa Bungah memiliki perbedaan dengan desa-desa lain. Maulid

Nabi misalnya, di Desa Bungah Maulid Nabi diselenggarakan dengan waktu yang

bergantian, sehingga nuansa Maulid Nabi bisa dirasakan sepanjang bulan Rabi’ul

Awwal. Ada pula bacaan shalawat yang dibacakan berbeda dengan mushollah-

mushollah kampung pada umumnya. Di Desa Bungah, perayaan Maulid abi dirayakan

dengan membaca shalawat Syaraful Anam, sehingga waktu pelaksanaan kegiatan ini

berlangsung lama, sekitar 5-6 jam. Di kampung lain, perayaan Maulid Nabi hanya

membacakan Mauluddiba’ ada juga yang membaca shalawat Barzanji. Dengan

adanya keunikan kebudayaan religi ini, masyarakat Desa Bungah menyebut kegiatan

adat ini sebagai Hari Raya ke 3 dan ke 4 selain hari raya Idul Fitri dan Adha.

Selain kegiatan kebudayaan religi, Desa Bungah juga memiliki kuliner khas

desa yang masih memiliki korelasi dengan kebudayaanya, yakni bubur Harisah yang

banyak dijumpai ketika Haul Akbar. Dalam industri kreatif produk asli Desa Bungah

telah mencapai pasar internasional, yakni Peci atau Kopiah atau Songkok dan juga

rebana. Kedua bidang industri kreatif ini juga kerap mengekspor dagangannya ke

mancanegara. Bahkan tak jarang industri kreatif rebana di Desa Bungah diliput oleh

televisi lokal.

Page 7: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

6

Adanya kegiatan kebudayaan religi yang terdapat di Desa Bungah ini masih

kurang diketahui oleh masyarakat luar. Sehingga untuk mengenalkan dan

mempromosikan kegiatan kebudayaan desa Bungah, diperlukan adanya identitas yang

kuat, guna dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan banyaknya

wisatawan yang menghadiri kegiatan desa, ditargetkan mampu meningkatkan

perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa Bungah. Selain itu, budaya yang

ada di desa tersebut dapat diketahui masyarakat luas, sehingga tongkat estafet

kebudayaan religi di Desa Bungah akan terus bergulir dan tak terlupakan.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana merancang destination branding desa wisata religi Bungah yang

sesuai dengan citra desa wisata religi dan potensi dari wilayah tersebut?

3. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan perancangan ini sebagai berikut.

a. Merancang destination branding yang menarik bagi Desa Bungah sebagai desa

wisata religi.

b. Menciptakan brand Desa Bungah yang sesuai dengan citra desa wisata religi dan

potensi dari wilayah tersebut.

c. Menunjukkan identitas Desa Bungah yang dikemas dengan kreatif dan menarik.

4. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Lokasi yang diangkat dalam perancangan visual branding yaitu Desa Bungah

b. Perancangan destination branding meliputi logo, visual identity, tagline, sign

system, media promosi, iklan media digital atau online (Instagram, Twitter,

Facebook, Youtube), dan merchandise.

c. Secara demografis target audience dari perancangan ini adalah masyarakat sekitar

desa Bungah dan wisatawan luar kabupaten Gresik dengan rentang usia 18-85

tahun.

5. Metode Analisis Data

Perancangan destination Branding desa Bungah termasuk kategori promosi

komersial maka metode analisis yang akan diterapkan adalah metode analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi

yang bersifat satu unit bisnis tunggal. SWOT merupakan singkatan

dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),

and Threats (ancaman).

Untuk menerapkan analisis SWOT dalam perancangan ini, maka

perlu dijabarkan untuk mengetahui apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, serta

ancaman dalam destination branding desa wisata religi Bungah.

a. Strengths (kekuatan), Desa Bungah memiliki lebih banyak kekuatan, dari bidang

pendidikan, ekonomi, infrastruktur, industri kreatif, hingga layanan masyarakat,

serta kondisi udara Desa Bungah lebih segar.

Page 8: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

7

b. Weakness (kelemahan) dari desa Bungah adalah belum adanya penginapan yang

tersedia untuk wisatawan.

c. Opportunities (peluang), desa Bungah berpeluang sebagai desa percontohan, selain

itu juga dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang akan berimbas pada

meningkatnya perekonomian masyarakat setempat, serta berpotensi sebagai paket

wisata dalam satu wilayah Gresik dengan sunan Giri dan sunan Gresik

d. Threats (ancaman), generasi muda memilih untuk merantau sehingga semakin

sedikit penerus kebudayaan yang ada di Desa Bungah. Selain itu perkembangan

globalisasi yang membuat generasi muda lebih memilih menonton/mendengarkan

pengajian via online/streaming daripada datang dan berinteraksi langsung dengan

masyarakat

B. KONSEP PERANCANGAN

1. Konsep Kreatif

a. What to say

Sejarah, pendidikan, potensi dan kebudayaan yang ada di Desa Bungah

menjadi ide utama penyampaian pesan, karena keempat hal tersebut adalah apa

yang ingin disuguhkan masyarakat Desa Bungah kepada para wisatawan yang

mengunjungi Desa Bungah. Pesantren yang tidak sedikit tersebar di Desa Bungah,

serta dengan adanya berbagai tradisi keagamaan yang masih rutin dilaksanakan

setiap tahunnya, memberikan suasana yang tenang tenang dan juga religius.

Pemberian sebuah tagline yang bersifat persuasif diharapkan akan muncul sebuah

pertanyaan di benak audience mengenai Desa Bungah. Kemudian dengan

munculnya pertanyaan akan menggiring mereka untuk menemukan jawaban, dan

jawabannya adalah dengan mengunjungi Desa Bungah.

Sementara itu, cara paling tepat untuk memperkenalkan wisata religi Desa

Bungah adalah dengan cara memanfaatan salah satu kegiatan kebudayaan yang

sudah dikenal banyak masyarakat luar Desa Bungah yakni Haul Akbar Kiai Sholeh

Tsani.

b. How to say

Bentuk pesan dari perancangan destination branding ini menjelaskan

mengenai bagaimana isi pesan tersebut akan dirancang sehingga menjadi sebuah

bentuk pesan visual maupun verbal. Pesan dalam bentuk visual akan disampaikan

dengan bentuk logo dan identitas visual Desa Bungah dalam satu kesatuan ide

visual. Logo city branding Desa Bungah merupakan hasil olahan dari unsur-unsur

yang membentuk citra Desa Bungah, mulai dari sejarah, pendidikan, potensi dan

kebudayaan yang ada di Desa Bungah. Kemudian untuk menyampaikan logo dan

identitas visual tersebut, maka akan diaplikasikan ke dalam beberapa media visual

baik cetak, digital, atau media unconventional untuk menyampaikan image

identitas city branding Desa Bungah.

2. Tujuan media

Perancangan karya desain harus memiliki sebuah tujuan media, hal ini

dilakukan agar ranah desain yang dirancang tepat sasaran sesuai dengan target dan

Page 9: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

8

penyampaian informasi yang diinginkan tersampaikan dengan baik kepada

target audience.

Suksesnya perancangan dipengaruhi oleh pemilihan media yang tepat, hal ini

memegang peranan yang sangat penting, baik media utama maupun media pendukung

harus dipilih dengan tepat agar tujuan media dapat tercapai.

Output utama dalam perancangan destination branding ini adalah logo,

sehingga untuk menunjang pengaplikasiannya dibutuhkan adanya media pendukung

agar logo dapat diaplikasikan ke beberapa media sehingga dapat

membentuk branding desa wisata religi Bungah dengan baik. media yang akan

digunakan adalah landmark, print ads, maskot, graphic corporate, website, serta media

sosial

Media tersebut merupakan pilihan tepat untuk mampu menjelaskan logo Desa

Bungah sebagai Desa Wisata Religi. selain itu media tersebut dirasa memenuhi syarat

sebagai media penyampai informasi dalam pembentukan branding Desa Bungah.

3. Strategi Media

Media yang digunakan sebagai pendukung logo Desa Bungah adalah identitas

visual berupa landmark, print ads, maskot, graphic corporate, website, serta media

sosial. Landmark merupakan salah satu karya desain yang dapat menjadi penanda dan

juga identitas visual di suatu area atau lokasi tertentu. Maskot sendiri dibuat sebagai

penunjang dalam mempromosikan kegiatan dan apa yang ada pada desa wisata religi

Bungah. sementara website dan media sosial berfungsi sebagai penyebaran informasi

dan pusat informasi bagi wisatawan yang hendak mencari tahu tentang Desa Bungah.

Saat ini banyak kota ataupun tempat wisata yang

menggunakan landmark berupa unsur tipografi ataupun logo yang dibuat dalam

ukuran yang besar di pinggir jalan ataupun sudut kota untuk menunjukkan identitas

visual suatu daerah atau lokasi. dengan adanya landmark tersebut akan menarik

perhatian masyarakat yang melihat, karena daya tarik visual dan mudah diingat karena

bentuk, tulisan, dan juga warna. landmark dirancang sebagai pemicu daya tarik

masyarakat terutama bagi pengguna jalan yang melintasi Desa Bungah. landmark juga

dapat berfungsi sebagai background untuk berfoto baik selfie maupun bersama

rombongan sebagai kenang-kenangan. Jadi, perlu ditentukan sebuah strategi agar

tujuan dari perancangan dapat tersampaikan dengan baik ke audience. Landmark Desa

Bungah akan menggunakan logo city branding dan juga font dengan elemen islami

yang akan diletakkan di pinggir jalan yang paling strategis di Desa Bungah.

4. Program Media

Meminimalisir kegagalan dalam program media dapat dilakukan dengan

memilih media publikasi yang sesuai dengan tujuan dan fokus pada media-media yang

paling efektif sehingga akan tepat sasaran.

a. Media Utama

Page 10: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

9

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, media utama yang digunakan

meliputi media luar ruang (outdoor) dan media sosial.

1) Media luar ruang (outdoor) dengan medium billboard, transit

ad, serta landmark. Media yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat

adalah billboard, transit ad dan landmark, karena masyarakat Desa Bungah

banyak melakukan aktifitas di luar rumah. Selain itu media luar ruangan

seperti billboard, transit ad, dan landmark dapat menarik perhatian dan

memunculkan rasa penasaran, pemilihan media landmark sebagai media

utama juga dikarenakan masih jarang penggunaan landmark di desa desa

sekitaran gresik, bahkan kecamatan juga masih jarang

menggunakan landmark sebagai identitas visual.

2) Media sosial dengan mengoptimalkan penyebaran informasi melalui aplikasi-

aplikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat,

seperti Instagram, Facebook, Twitter, Youtube dan Website. Penyampaian

informasi secara detail kepada target audiens melalui media sosial dipilih karena

saat ini masyarakat tidak dapat terlepas dari penggunaan smartphone, terlebih

media sosial.

b. Media Pendukung

Wisata religi Desa Bungah juga membutuhkan media pendukung dalam

mempromosikan dan menyebarkan informasi. maka berikut adalah media

pendukung yang dirasa efektif dalam membantu menciptakan citra baik bagi Desa

Bungah :

1) Merchandise

Media ini dirasa efektif serta efisien sebagai cinderamata yang membuat

pengunjung mengingat Desa Bungah. Merchandise juga digunakan sebagai

media pendukung promosi yang dapat dijual di setiap kegiatan keagamaan

di Desa Bungah, seperti kaos, totebag, mug, gantungan kunci dan notebook.

2) Poster

Media poster mudah diaplikasikan di ruang publik, dan lebih mudah

menjangkau target audiens. Ukuran media poster dicetak A3, sehingga bisa

diletakkan di beberapa tempat strategis seperti majalah dinding, papan

informasi, halte, dan lain sebagainya.

3) Katalog

Katalog disediakan sebagai salah satu penunjang informasi untuk

pengunjung. Dalam katalog berisi tentang potensi wisata yang ada di Desa

Bungah, peta lokasi, serta jadwal kegiatan keagamaan di Desa Bungah.

4) Wayfinding

Untuk membantu wisatawan menemukan suatu lokasi atau penunjuk

jalan, maka diperlukan adanya wayfinding. Dikarenakan di Desa Bungah belum

ada penunjuk arah, maka media pendukung wayfinding sangat tepat untuk

memecahkan permasalahan tersebut.

5) X-banner

Page 11: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

10

Media penunjang x-banner digunakan untuk membantu memberikan

informasi pada saat launching desa wisata religi Bungah. Di dalam media ini

berisi informasi pokok yang dikemas secara sederhana.

6) Video Promosi

Media audio visual seperti video promosi dapat digunakan sebagai

media untuk memperkenalkan potensi-potensi Desa Bungah kepada audiens.

Video promosi ini dapat mudah disebarkan melalui media sosial.

7) Peta Desa Bungah

Sebagai petunjuk lokasi di Desa Bungah, adanya peta Desa Bungah

dapat membantu pengunjung untuk mengetahui rute dan lokasi-lokasi tertentu

yang ada di Desa Bungah.

C. HASIL PERANCANGAN

1. Studi Visual Logo

Membranding sebuah destinasi wisata memerlukan sebuah identitas visual

yang dapat mempresentasikan brand tersebut. Maka dari itu identitas visual

merupakan unsur utama dalam sebuah branding. Untuk mendapatkan identitas visual

yang tepat, maka diperlukan studi visual dengan cara mengolah hasil data visual yang

telah ditentukan. Setelah data visual ditentukan, perancangan desain dapat dilakukan

sesuai kebutuhan.

Gambar 1. Sketsa hasil Studi Visual dari Data Visual

(Sumber : Dokumentasi Qowiyul Amin)

2. Studi Visual Warna

Setelah terbentuk gambar yang sesuai rancangan, maka dilanjutkan ke tahap

akhir yakni pemilihan warna. Tahap akhir ini dilakukan untuk mendapatkan hasil

desain dengan kedalaman makna, pemenuhan unsur estetis, serta memberikan kesan

dari desain itu sendiri. Penggunaan warna yang akan diterapkan dalam desain identitas

visual destination branding Desa Bungah, didasarkan pada warna-warna yang

mencerminkan karakteristik Desa Bungah.

Warna-warna itu didapat dari data visual mengenai unsur islami, serta warna

dari pohon, daun, dan bunga kelapa.

Page 12: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

11

3. Desain Logo

Identitas visual atau yang sering disebut dengan logo merupakan unsur

terpenting dalam sebuah branding. Identitas visual diharuskan mampu

mempresentasikan atau setidaknya mewakili gambaran identitas yang sedang

dirancang. Hal ini membuat peran identitas visual sangat penting, karena dijadikan

sebagai acuan dalam perancangan branding untuk pengaplikasian pada media.

Identitas visual memiliki kriteria untuk bisa dikatakan baik. Kriteria tersebut

seperti halnya jelas dan mudah dibaca, mudah diingat, menarik, sederhana, serta

aplikatif untuk diterapkan dalam berbagai media.

Agar audience mudah dalam menangkap informasi dan mengingat identitas

visual destination branding Desa Bungah, maka perancangannya akan dibuat untuk

menunjukkan kesan yang ingin disampaikan dan citra baik yang ingin ditunjukkan

oleh Desa Bungah.

a. Desain logo desa Bungah

Gambar 2. Digitalisasi Alternatif Logo desa Bungah

(Sumber : Dokumentasi Qowiyul Amin)

Page 13: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

12

4. Media Promosi

a. Media Luar Ruang

Gambar 3. Billboard poster haul KH. Sholeh Tsani tahun 2020 dan landmark

(Sumber : Dokumentasi Qowiyul Amin)

b. Brosur

Gambar 4. Brosur desa Bungah

(Sumber : Dokumentasi Qowiyul Amin)

Page 14: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

13

c. Wayfinding

Gambar 5. Desain wayfinding desa Bungah

(Sumber : Dokumentasi Qowiyul Amin)

d. Sosial Media

Gambar 6. Sosial media dan halaman utama website desa Bungah

(Sumber : Dokumentasi Qowiyul Amin) e. Merchandise

Gambar 7. Merchandise

(Sumber : Dokumentasi Qowiyul Amin)

Page 15: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

14

D. KESIMPULAN

Setelah terselesaikan perancangan ini dan dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa Desa Bungah dapat dijadikan desa wisata religi dengan

mengemas potensi-potensi yang ada dengan baik. Perancangan destination banding wisata

religi Desa Bungah juga mengambil unsur-unsur dari potensi yang ada di desa tersebut,

hingga terciptalah identitas visual yang dapat menunjukkan citra positif bagi Desa Bungah.

Perancangan ini menunjukkan bahwa International Swiss design cocok digunakan

untuk branding sebuah destinasi wisata, karena pengaplikasiannya yang simpel dan

sederhana namun tetap terlihat elegan dan berkelas. Media promosi yang digunakan

menyesuaikan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat, selain itu cara paling

tepat untuk memperkenalkan wisata lain yang ada di suatu daerah, bisa dengan cara

memanfaatan salah satu kegiatan kebudayaan yang sudah dikenal banyak masyarakat luar.

Kegiatan keagamaan yang sudah berlangsung selama bertahun tahun telah menjadi

sebuah kebudayaan. Kebudayaan daerah merupakan sumber potensial untuk memberikan

corak dan karakteristik kepribadian bangsa. Maka dari itu, kebudayaan harus dijaga

eksistensinya dan dilestarikan oleh generasi penerus. Karya desain komunikasi visual

(DKV) khususnya destination branding yang mecakup berbagai unsur dapat menjadi salah

satu cara efektif dalam meningkatkan eksistensi kebudayaan. Dengan demikian

diharapkan perancangan ini dapat berperan odalan menjaga dan melestarikan kebudayaan

yang ada di Desa Bungah, juga dapat menjadi acuan dalam penerapan desa wisata religi

jikalau pemerintah Desa Bungah hendak merealisasikannya, hingga dapat memberikan

kebermanfaatan bagi masyarakat di sekitaran Desa Bungah.

Page 16: PERANCANGAN DESTINATION BRANDING WISATA RELIGI …

15

E. DAFTAR PUSTAKA

Buku

A Shimp, Terence (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu, Jilid I ( edisi 5), Jakarta: Erlangga.

Rossiter, John. R And Larry Percy. 1997. Advertising And Promotion Management. Mc-

Graw-Hill Inc. Alright All Reserved Printed In The United States Of America.

Susanto, Himawan. 2004. Power Branding: Membangun Merek Unggul dan Organisasi

Pendukungnya. Jakarta: PT Mizan Republika.

Tjiptono, F.(2005), Brand Management & Strategy, Cetakan 1, Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset

Wibowo. (2018). Branding dasa wisata. Bantul : BP ISI Yogyakarta

Wiryawan, B., Mendiola. (2008). Kamus Brand. Jakarta: Red & White Publishing

Penelitian

Galang, Rahardhian. (2016), Perancangan City Branding Kota Ambarawa sebagai

Pembentuk Identitas Kawasan Penyangga Joglosemar. Yogyakarta : Institut Seni

Indonesia Yogyakarta

Rizky, Raudhul. (2014) Perancangan City Branding Kota Bukittinggi Sebagai Pembentuk

Identitas Kota. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Aria, Pradifta. (2017). Perancangan Sign System dan Wayfinding pada Rumah Sakit

Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Tautan

http://www.desainstudio.com/2013/04/mengenal-sistem-identitas-visual.html, diakses

Desember 2019