Perancangan Buku Esai Fotografi Penambang Batu Piring di Kabupaten Jember

Indra SetyadiProgram Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra,

Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya,Email: indragonz@yahoo.co.id

Abstrak

Perancangan bertujuan untuk menceritakan batu piring sebagai komoditas ekspor di Kabupaten Jember dan juga kisah kehidupan para penambangnya yang belum banyak diketahui masyarakat. Para penambang batu piring berjasa dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Jember, namun hal tersebut berbanding terbalik dengan kehidupan keluarganya yang berada dalam kemiskinan. Untuk itu dibuat esai fotografi atau set foto yang memiliki alur cerita dan dikemas menjadi sebuah buku dengan judul Batu Piring Sandaran Hidupku. Lewat buku esai foto tersebut, masyarakat dapat mengetahui informasi dan pengetahuan mengenai batu piring, proses penambangannya dan juga cerita kehidupan penambang batu piring yang mengandung pesan seperti perjuangan, pengorbanan, semangat, kerja keras, dan rasa syukur.

Kata Kunci:Fotografi, Esai Fotografi, Penambang, Batu piring Kabupaten Jember

Abstract

Title: Designing Essay Photography Books About Batu Piring Miners in Jember

The design aims to tell about batu piring as export commodities in Jember and also the story of batu piring miners that not many people know. Batu piring miners contributed to build up the economy of Jember, but it is inversely to the life of their family who are in poverty. Because of that, made photographic essay or a set of photos that have a storyline and packed it into a book with a title Batu Piring Sandaran Hidupku. Through the photo essay book, the public can find out information and knowledge about batu piring, the process of mining and batu piring miners life story that containing messages such as struggle, sacrifice, passion, hard work, and a thankfulness.

Keywords: Photography, Essai Photography, Miner, Batu piring Kabupaten Jember

Pendahuluan

Kabupaten Jember sebagian wilayahnya dikelilingi oleh gugusan pegunungan. Hal tersebut membuat Kabupaten Jember memiliki banyak bukit-bukit kecil, dan tersebar merata di hampir semua wilayahnya. Bukit kecil tersebut oleh masyarakat setempat disebut dengan istilah gumuk.

Bagian atas gumuk merupakan tanah yang subur dan untuk bercocok tanam. Sedangkan di dalam gumuk terdapat kandungan jenis batu-batuan, salah satunya ialah batu lava andesit yang banyak dijumpai sebagai bahan tambang. Batu lava andesit merupakan jenis batuan yang khas di Kabupaten Jember. Batu tersebut

oleh masyarakat setempat disebut batu piring, karena menyerupai lempengan-lempengan lebar. Batu piring biasanya digunakan untuk bahan pembangunan rumah, misalnya untuk lantai, tembok, pagar, maupun taman (Hakim par 3-5).

Penambangan batu piring di Kabupaten Jember berkembang pesat sejak tahun 1990 dikarenakan permintaan pasar yang cukup besar. Hal tersebut memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia, khususnya Kabupaten Jember, yakni perolehan devisa dari eksportir, perolehan keuntungan bagi pengusaha, perolehan pendapatan bagi tenaga kerja dan perolehan pajak bagi pemerintah. Batu piring Kabupaten Jember diekspor ke tiga negara utama yaitu Jepang, Taiwan dan Hongkong. Selain

Jurnal Teknik Elektro Vol. 6, No. 1, Maret 2006: 108 - 120

diekspor batu piring juga dijual untuk pasaran lokal Jawa Timur dan Bali.

Hak eksploitasi gumuk di Kabupaten Jember dimiliki oleh perorangan dan pengusaha berbadan hukum yang berkedudukan sebagai penyewa, pengelola atau pemilik. Hak eksploitasi tersebut bisa diperjual belikan, dan disewakan. Dalam satu gumuk bisa juga dikuasai oleh beberapa pemilik yang batasnya ditentukan dengan kesepakatan bersama.

Gumuk menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitarnya, baik oleh kaum pria maupun wanita. Masyarakat mendulang uang dari menambang batu piring dengan cara tradisional, yaitu menggunakan peralatan sederhana seperti palu dan linggis. Hal tersebut tentunya membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup besar. Selain itu, tingkat keamanan kerja cukup rendah mengingat tidak adanya peralatan keselamatan yang memadai dan juga kondisi alam gumuk yang rawan longsor.

Jerih payah dan berbagai resiko tersebut tidak sepadan dengan apa yang mereka dapatkan. Penghasilan mereka bisa dibilang sangat kurang dan jauh dari kesejahteraan. Dalam seminggu, para penambang rata-rata hanya dapat mengumpulkan uang sebesar Rp.120.000,-

Kehidupan keluarga penambang batu piring cukup bertolak belakang dengan apa yang telah mereka lakukan untuk Kabupaten Jember. Pekerjaan mereka secara tidak langsung turut dalam membangun perekonomian Kabupaten Jember, namun dibalik itu, kehidupan keluarga mereka masih harus terbelenggu garis kemiskinan.

Kisah kehidupan penambangan batu piring di Kabupaten Jember tersebut belum banyak di publikasikan kepada masyarakat luas, sehingga sangat cocok untuk dijadikan tema dalam perancangan buku esai fotografi yang mengangkat cerita ironi kehidupan manusia.

Esai fotografi juga lebih efektif dalam menyampaikan cerita dan pesan dari pada lewat sebuah kata-kata. Esai fotografi merupakan ssuatu cara beropini, berkomunikasi, dan bercerita tentang suatu keadaan dalam bentuk foto, hal tersebut mempertegas pernyataan bahwa gambar mengandung berjuta makna yang lebih daripada kata-kata (Sugiarto, 83).

Hasil dari esai fotografi tersebut dikemas dalam bentuk buku dengan pertimbangan format penyajian yang berupa kumpulan hasil cetak foto sehingga lebih mudah untuk dinikmati. Selain itu buku juga bersifat praktis, mudah dibawa dan dibaca dimana saja.

Lewat buku esai fotografi, penulis merekam dan mengabadikan proses penambangan batu piring dan

juga kisah dibalik penambangannya yang memiliki banyak pesan yang dapat dijadikan pembelajaran untuk masyarakat luas, terutama kalangan ekomoni menengah keatas.

Pesan-pesan yang terdapat dalam buku Esai Fotografi Penambang Batu piring di Kabupaten Jember ialah kerja keras, semangat, kebersamaan, dan rasa syukur yang harus diucapkan walau dalam kesederhanaan hidup.

Dari Pembahasan di atas maka didapat rumusan masalah yakni bagaimana merancang buku esai fotografi yang dapat menyampaikan cerita kehidupan penambang batu piring di Kabupaten Jember.

Metode Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Perancangan Esai Fotografi Penambang Batu Piring Tradisional di Kabupaten Jember ini menggunakan sumber data primer dan sekunder, yakni: wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi, kepustakaan dan internet.

Sedangkan metode analisa data yang digunakan ialah metode analisa data kualitatif yang bersifat eksploratif. Penelitian eksploratif adalah penelitian sosial yang bertujuan untuk memberikan definisi mengenai konsep yang digunakan dalam penelitian. Tujuan dari penelitian yang bersifat eksploratif adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat luas, memberikan gambaran dasar mengenai topik pembahasan, menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif, membuka kemungkinan akan diadakannya peneilitian lanjutan, serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam penelitian berikutnya (Rere, par 1-2).

Dalam perancangan ini, penulis tidak hanya mengamati proses penambangan batu piring saja, melainkan juga mengamati kehidupan penambang batu piring dan keluarganya.

Pembahasan

Dalam proses pembuatan buku esai fotografi penambang batu piring di Kabupaten jember dibutuhkan strategi dan konsep kreatif yang dapat memenuhi segala yang diinginkan dan memberikan manfaat yang tepat bagi target audience, dengan penetapan, tujuan dan strategi kreatif yang mampu menjangkau dan memberikan informasi tentang adanya buku ini.

Proses pembuatan buku esai fotografi tersebut memakan waktu sekitar 6 bulan, yakni 4 bulan untuk

2

1

Neural Network Based System Identification of an Axis [Dirman Hanafi, et al]

penelitian, dan 2 bulan untuk pengambilan foto, desain layout dan cetak.

Untuk pengambilan foto, penulis memilih lokasi di satu penambangan batu piring saja, yakni lokasi penambangan yang terletak di Desa Bedadung, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember dengan pertimbangan besarnya lokasi penambangan dan akses jalan yang cukup mudah. Di lokasi penambangan tersebut, penulis harus bersiap melakukan pengambilan foto dari pukul 5 pagi hingga pukul 7 malam. Hal tersebut dikarenakan perlunya pengambilan foto berupa moment-moment mulai dari penambang berangkat kerja hingga pulang ke rumhanya, anak-anak mereka berangkat sekolah, bermain, dan juga keluarganya.

Sebelum berangkat menuju lokasi penambangan, penulis harus mempersiapkan fisik dan peralatan. Selain itu penulis juga harus memikirkan objek apa saja yang hendak di foto, agar dapat fokus pada objek tersebut dan pada akhirnya menghasilkan foto yang diharapkan.

Untuk pengambilan foto, pada awalnya penulis menggunakan kamera DSLR canon 500D dengan lensa kit 18-55mm. Namun hasil foto yang didapat kurang maksimal karena para penambang merasa canggung saat di foto yang pada akhirnya membuat ekspresinya tampak tidak alami. Untuk itu, penulis mengganti lensa menjadi lensa tele 55-250mm. Pengambilan foto lewat jarak yang cukup jauh dan teknik pengambilan secara candid dapat menghasilkan foto yang lebih alami.

Foto-foto yang didapat, diseleksi dengan mempertimbangkan cerita dan kualitas foto. Foto-foto yang terpilih diedit melalui software photoshop untuk cropping, memperbaiki ketajaman dan mengkoreksi warna.

Gambar 1. Foto sebelum dan Sesudah proses edit menggunakan software photoshop.Cover buku di desain dengan menampilkan judul “Batu Piring Sandaran Hidupku”. Judul tersebut dibuat dengan pertimbangan agar target audience dapat membayangkan isi yang terdapat dalam buku tersebut, yakni masyarakat yang menggantungkan hidupnya melalui pekerjaannya sebagai penambang batu piring. Sedangkan font scrip allura dipakai karena dapat merujuk pada gambaran mengenai perjalanan atau kisah hidup manusia.

Sedangkan untuk ilustrasinya, penulis menggunakan foto seorang menambang ayng sudah tua sedang mengangkat keranjang yang penuh dengan batu piring. Foto tersebut dimaksudkan agar pembaca dapat melihat contoh kegigihan penambang batu piring yang tetap bekerja walau sudah berusia tua.

Gambar 2. Hasil desain cover buku.

Sedangkan untuk isi buku, desain yang digunakan ialah layout yang simple dan rapi, berisi foto sebagai elemen utama dan dilengkapi dengan keterangan berupa judul foto dan penjelasan singkat mengenai foto yang ditulis dengan gaya feature. Feature adalah artikel yang kreatif, subyektif, dimaksudkan untuk merangsang emosi dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan (Susandi par 1).

3

Jurnal Teknik Elektro Vol. 6, No. 1, Maret 2006: 108 - 120

Gambar 3. Tampilan layout halaman buku.Untuk menunjang penjualan buku tersebut, penulis juga membuat beberapa media promosi, yaitu pembatas buku, kartu pos, poster, brosur, x-banner, dan web banner. Pemilihan media promosi tersebut juga dengan alasan yang mempertimbangkan sisi keefektifan media dan estimasi biaya yang harus dikeluarkan.

Benda yang collectible seperti pembatas buku dan kartu pos dapat menjadi bonus pembelian langsung yang menarik selama masa promosi buku buku. Sedangkan Poster, brosur, x-banner dan web banner ditelakkan di tempat yang dianggap strategis dan sering dikunjungi target audience, seperti toko buku, perpustakaan dan forum fotografi.

Gambar 4. Desain pembatas buku.

Gambar 5. Desain kartu pos.

Gambar 6. Desain poster.

Gambar 7. Desain brosur.

4

1

Neural Network Based System Identification of an Axis [Dirman Hanafi, et al]

Gambar 8. Desain x-banner.

Gambar 9. Desain web banner.

Simpulan

Lewat sebuah buku esai fotografi ini, cerita dibalik lempengan-lempengan batu piring berupa ironi kehidupan manusia yang penuh kerja keras, semangat, kegigihan dan rasa syukur walau hidup dalam kesederhanaan. Lewat buku ini, pembaca dapat menambah informasi, pengetahuan mengenai batu piring dan proses penambangannya. Selain itu pembaca juga dapat merasakan apa yang dirasakan penulis ketika melihat secara langsung kehidupan para penambang batu piring di Kabupaten Jember.

Dengan buku ini, para penambang batu piring akan lebih diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah. Kesejahteraan hidup mereka seharusnya berbanding lurus dengan apa yang telah mereka lakukan untuk perekonomian Indonesia, Khususnya Kabupaten Jember.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bersedia menelaah jurnal ini.

1. Para Pembimbing dan penguji yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan perancangan Tugas Akhir.

2. Keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam masa masa penyelesaian perancangan Tugas Akhir.

3. Para penambang batu piring, dan narasumber lainnya yang telah memberikan informasi yang berguna dalam penyelesaian perancangan Tugas Akhir.

4. Kelompok Tugas Akhir penulis, teman-teman yang telah membantu dan member dukungan dalam proses Tugas Akhir.

Daftar Pustaka

Hakim, R.Z (2010). Gumuk Ciri Khas Kota Jember. Diunduh 3 Oktober 2012 dari http://www.acacicu.com/2010/09/gumuk-ciri-khas-kota-jember.html

Rere (2011). Penelitian Eksploratif. Diunduh 12 September 2012 dari http://globalstatistik.com/detail_artikel.php?id=184.Sugiarto, Atok. Indah itu Mudah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Susandi (2011). Beda Gaya Penulisan Berita Dengan Feature Pada Koran dan Majalah. Diunduh 11 November 2012 dari http://www.trawang.com/2011/05/beda-gaya-penulisan-berita-dengan.html.

5