perancangan dan implementasi sistem informasi iklan produk
TRANSCRIPT
1. Pendahuluan
PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yaitu gerakan nasional
dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya
dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga sejahtera yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi
luhur, sehat mandiri berkeadilan, maju kesetaraan gender serta kesadaran hukum
dan lingkungan. UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) PKK sendiri
yaitu semua usaha ekonomi yang dikelola oleh keluarga dengan wanita sebagai
penggeraknya baik secara perorangan maupun kelompok. Usaha ekonomi
keluarga tersebut merupakan suatu bentuk kegiatan usaha yang merupakan bagian
dari pelaksanaan 10 Program Pokok PKK guna meningkatkan pendapatan
keluarga dalam rangka mencapai kesejahteraan keluarga [1].
Kemajuan teknologi yang sangat pesat menjadi alasan suatu instansi harus
mengikuti perkembangan teknologi. Website merupakan salah satu perkembangan
teknologi yang berkembang pesat saat ini, dengan sebuah website suatu informasi
dapat disampaikan dan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Hal ini
bisa dimanfaat untuk menyampaikan informasi segala hal terkait instansi kepada
masyarakat. Akses internet yang sudah sangat luas sangat mendukung untuk
penggunaan sebuah sistem informasi.
Dengan melihat pentingnya media yang dapat berhubungan langsung
dengan masyarakat, dalam hal ini adalah sebuah sistem informasi berbasis web
maka sebuah instansi seperti TP PKK selayaknya memiliki sebuah sistem
informasi. Sebuah sistem yang dapat memberikan informasi segala hal tentang
PKK ataupun untuk mempromosikan produk-produk unggulan hasil binaan PKK
dalam kelompok UP2K PKK kepada masyarakat umum.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian ini yang
bertujuan untuk merancang sistem informasi iklan produk UP2K PKK berbasis
web untuk TP (Tim Penggerak) PKK Kabupaten Semarang. Tujuannya yaitu
sebagai media untuk mempromosikan produk UP2K PKK dari kelompok UP2K
PKK di wilayah Kabupaten Semarang. Selain itu berfungsi untuk memberikan
informasi tentang PKK kepada masyarakat.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini
berjudul Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dengan Metode
Model View Controller dan Framework CodeIgniter (Studi Kasus : SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan). Penelitian ini diawali dengan analisis terhadap
kebutuhan sistem, dilanjutkan dengan perancangan arsitektur dengan MVC.
Sistem dibangun menggunakan framework CodeIgniter dan arsitektur MVC [2].
Pada penelitian kedua yang juga digunakan sebagai acuan dalam penelitian
ini berjudul Sistem Informasi Promosi Batik Tradisional Semarang Berbasis Web. Sistem informasi ini digunakan untuk menampilkan informasi tentang sejarah batik
dan budaya Jawa Tengah, memberikan informasi tentang industri batik yang ada
diseluruh wilayah Semarang beserta jenis kain batik dan corak yang diproduksi serta
berbagai macam barang kerajinan yang berlatar belakang batik [3].
Pada penelitian yang dilakukan ini dilakukan untuk merancang sebuah
aplikasi berbasis web yang akan diterapkan dalam sistem informasi di TP PKK
Kabupaten Semarang. Sistem informasi yang dirancang diharapkan dapat
memberikan informasi terkini tentang TP PKK Kabupaten Semarang dengan
cepat, lengkap dan akurat. Serta dapat membantu anggota kelompok UP2K PKK
wilayah Kabupaten Semarang pada khususnya untuk dapat lebih memasarkan
produk-produk unggulannya yang dapat berdampak positif dalam peningkatan
pendapatan bagi para anggota kelompok tersebut. Sistem dibangun menggunakan
arsitektur MVC (Model View Controller) pada framework CodeIgniter.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang membentuk sistem
yang memiliki keterkaitan antar komponen yang bertujuan menghasilkan suatu
informasi pada suatu bidang tertentu [4]. Sistem informasi berfungsi untuk
membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan
menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu. Di dalam lingkup pendidikan,
sistem informasi dapat berupa kegiatan-kegiatan pemasukan dan pengolahan data,
penyajian dan penyaluran informasi kepada semua tingkatan manajemen untuk
melaksanakan fungsi perencanaan, pengendalian operasional dan evaluasi secara
efektif dan efisien.
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah salah satu bahasa pemrograman yang
terpasang pada HTML. Tujuan utama dalam penggunaan bahasa ini adalah untuk
memungkinkan developer membuat halaman dynamic website baik yang memiliki
database maupun yang tidak memiliki database dengan lebih cepat [5].
Framework adalah sebuah struktur dasar yang digunakan sebagai alat bantu
untuk mempermudah pemecahan sebuah masalah. Dapat juga diartikan sebagai
kumpulan script seperti class dan function yang dapat membantu developer atau
programmer dalam menangani masalah-masalah pemrograman seperti koneksi
database, pemanggilan variabel, file dan sebagainya. Sebuah framework
umumnya telah menyertakan perintah-perintah siap pakai yang dibutuhkan dalam
membuat suatu aplikasi, namun pihak developer tetap harus menulis kode sendiri
dan harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang digunakan [6].
CI (CodeIgniter) adalah salah satu web application framework yang bersifat
open source dan digunakan untuk membangun sebuah web yang dinamis.
Penggunaan CodeIgniter adalah bertujuan untuk membantu developer dalam
pengerjaan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua kode program dari awal.
CodeIgniter pertama kali diperkenalkan ke publik pada tanggal 28 Februari 2006
oleh Rick Ellis [7]. CodeIgniter memiliki kelebihan dibanding framework PHP
lain dalam hal efisiensi, kekayaan-fitur, dan kejelasan dokumentasi.
Model View Controller atau biasa disingkat MVC merupakan arsitektur
yang sangat berguna dalam pengembangan sebuah sistem. Arsitektur MVC dibagi
menjadi tiga layer yaitu, model, view dan controller. Penggunaan arsitektur MVC
membagi tugas antara logika dan tampilan, sehingga untuk pengembangan
aplikasi bisa lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus menangani
tampilan dan ada bagian yang khusus menangani kode program.
3. Metodologi Penelitian
Penelitian dan perancangan sistem yang dilakukan menggunakan metode
model prototyping. Metode prototyping merupakan proses perancangan untuk
mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan informasi pengguna secara cepat.
Metode ini melibatkan interaksi antara pengembang dengan pengguna selama
proses pembuatan sistem [8]. Secara garis besar ada tiga tahap dalam metode
prototyping ini, seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Metode Prototyping [8]
Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan
sistem dengan model prototyping :
1. Listen to Customer
Tahap listen to customer merupakan tahap untuk melakukan pengumpulan
kebutuhan pengguna (requirements gathering). Pihak pengembang dan pengguna
bertemu dan mendeskripsikan tujuan keseluruhan dari perangkat lunak,
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan menguraikan permintaan pengguna.
Dalam sistem yang dibuat terdapat tiga pengguna yaitu sebagai administrator
(sekretariat TP PKK Kabupaten), operator (sekretariat TP PKK Kecamatan) dan
guest (publik atau masyarakat). Untuk mendapatkan kebutuhan pengguna
dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan dan pengumpulan data.
2. Build or Revise Mock-up
Tahap build or revise mock-up menitikberatkan pada perencanaan dan
perancangan prototype yang dikhususkan pada representasi aspek dari perangkat
lunak yang terlihat oleh pengguna. Sebagai contoh yaitu input dan output dari
perangkat lunak.
3. Customer Test Drives Mock-Up
Setelah perancangan prototype selesai dilakukan maka tahap selanjutnya
adalah melakukan evaluasi prototype, pada tahap ini pengguna atau user akan
mengevaluasi sistem yang telah dibuat. Evaluasi digunakan untuk lebih
memperjelas apa saja kebutuhan program. Jadi apabila kebutuhan umum dari
tahap awal yang sudah dibuat belum tercapai maka proses harus diulang kembali
dari tahap awal sampai tujuan umum tercapai maka proses ini baru berakhir [8].
Detail dari kebutuhan pengguna di sisi administrator dan operator adalah
sebagai berikut : 1) Sistem dapat diakses melalui media komputer secara online,
2) Sistem dapat menampilkan informasi secara umum tentang TP PKK Kabupaten
Semarang, 3) Sistem dapat menampilkan secara detail daftar produk UP2K PKK
yang sudah terdaftar, 4) Adanya kolom berita, berisi berita umum ataupun berita
tentang kegiatan PKK, 5) Sistem dapat dikelola kontennya melalui halaman
administrator.
Sedangkan hasil yang didapatkan dari analisis kebutuhan terhadap pengguna
sebagai guest, dari hasil wawancara yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Masyarakat bisa mendapatkan informasi secara umum tentang TP PKK
Kabupaten Semarang secara detail, 2) Masyarakat dapat melihat secara detail
daftar produk UP2K PKK yang sudah terdaftar.
Hardware dan software yang akan digunakan dalam membangun sistem ini
memiliki spesifikasi: 1) Processor AMD Athlon II X2 4400e 3,1 GHz, memory
RAM 4 GB, Harddisk 120 GB; 2) Software digunakan sebagai editor
pemrograman aplikasi, Notepad++, IBM Rational Rose Enterprise 2007, XAMPP
1.7.3; 3) Database yang digunakan MySQL; dan 4) Browser Mozilla Firefox serta
Google Chrome sebagai web browser yang digunakan untuk menjalankan
aplikasi.
Perancangan proses pada penelitian ini dilakukan menggunakan UML
(Unified Modeling Language) dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut.
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan
merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta
memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan sistem kepada pengguna.
Terdapat 3 (tiga) aktor yaitu administrator, operator dan guest.
Administrator mempunyai peran tertinggi, di mana dapat melalukan pengaturan
data yang berkaitan dengan sistem. Aktor operator hanya dapat melakukan
pengaturan input data produk.
Gambar 2 Use Case Diagram Sistem
Pada Gambar 2 menjelaskan use case diagram sistem informasi yang
dibuat. Guest dapat mengakses menu halaman lihat visi misi, lihat 10 program,
lihat struktur, lihat agenda, lihat kategori berita, lihat detail berita, lihat kategori
produk, lihat detail produk, lihat kontak. Untuk menu-menu tersebut dapat
berubah karena bersifat dinamis, tergantung dari pihak administrator dalam
penampilan halaman. Sebagai administrator untuk dapat mengakses halaman
pengaturan maka diperlukan login. Setelah login maka admin dapat mengakses
halaman dashboard. Dari halaman dashboard admin dapat mengelola data seperti
halaman, produk, kategori produk, berita, kategori berita, slide dan user setting.
Masing-masing halaman tersebut admin memiliki fungsi untuk menambah, update
dan hapus.
Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran fungsional dalam
sebuah sistem, mulai dari aktivitas dimulai sampai aktivitas berakhir. Pada sistem
yang dibangun terdapat tiga activity diagram yaitu guest, operator dan
administrator.
Gambar 3 Activity Diagram Request Data Guest
Gambar 3 menggambarkan activity diagram proses request data pada Guest.
Guest tidak perlu login untuk dapat mengakses halaman-halaman yang tersedia.
Halaman yang dapat diakses oleh guest adalah beranda, profil, agenda, berita,
produk dan kontak. Setiap halaman yang diakses memilik proses request seperti
pada Gambar 3.
Gambar 4 menunjukkan tentang activity login operator dan administrator.
Untuk dapat login ke halaman dashboard maka operator atau administrator harus
memasukan username dan password yang benar. Apabila username dengan
password tidak cocok maka akan kembali ke halaman form login.
Gambar 4 Activity Diagram Ogin Operator Dan Administrator
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan lain-lain) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal
(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram
biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah
yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu.
Gambar 5 Sequence Diagram Guest
Gambar 5 menjelaskan terlihat proses dari guest untuk mengakses
halaman. Sequence diagram ini mewakili proses umum ketika guest mengakses
menu profil, agenda dan kontak. Untuk prosesnya yaitu apabila guest meminta
data halaman maka class page mengambil data dari database PKK. Ketika data
sudah terambil maka controller pages akan menampilkan halaman yang diminta
oleh guest.
Gambar 6 Sequence Diagram Input Data Operator
Gambar 6 menunjukan proses alur sequence diagram dari input data produk
oleh operator. Untuk menambah data produk yaitu dengan proses setelah data
input produk sudah diisi maka class product pada controller akan diteruskan ke
controller products yang akan disimpan dalam database PKK. Setelah itu akan
ada konfirmasi bahwa halaman telah ditambahkan. Untuk menampilkan produk
yang sudah dimasukan ke halaman user masih harus menunggu moderasi dari
administrator.
Gambar 7 menggambarkan proses sequence diagram administrator untuk
menambah dan melihat pengelolaan produk. Controller products berfungsi untuk
meneruskan hasil inputan dari hasil input ke modul product, yang nantinya akan
disimpan ke dalam database dbpkktp. Untuk mempersingkat proses maka setelah
proses maka halaman yang baru akan langsung ditampilkan.
Gambar 7 Sequence Diagram Input Data Administrator
Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan
kelas-kelas yang berada dalam sistem yang berupa obyek dan sedang
dikembangkan dan dari kelas yang satu ke kelas yang lain yang mempunyai relasi
satu sama lainnya. Setiap kelas terdiri dari nama kelas, atribut dan operasi dari
kelas tersebut. Class diagram untuk sistem informasi ini dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8 Class Diagram Sistem
Proses evaluasi prototyping dilakukan sebanyak satu kali dan dilakukan
dengan mendemokan aplikasi kepada pengguna aplikasi (operator dan
administrator). Evaluasi dilakukan bersama user aplikasi yaitu kepada
administrator dan operator. Pihak user administrator meminta untuk
menambahkan fitur pengumuman supaya dapat melakukan posting informasi
penting seperti di web pada umumnya. Pada halaman web yang menampilkan
banyak data, pihak administrator meminta supaya dibuat paging agar lebih rapi.
4. Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas tentang hasil aplikasi berdasarkan perancangan
pada bab sebelumnya beserta dengan pembahasannya. Setelah melakukan tahap
perancangan tabel serta interface, langkah selanjutnya adalah implementasinya.
Dari tahap implementasi dihasilkan sebuah aplikasi yaitu Sistem Informasi
Produk UP2K PKK. Aplikasi ini dirancang meliputi data profil instansi, berita dan
data tentang produk UP2K TP PKK Kabupaten Semarang. adalah folder project
aplikasi yang dibuat.
Gambar 9 Project Sistem Informasi TP PKK Kab. Semarang
Pengaturan awal framework CodeIgniter yaitu mengunduh plugin
CodeIgniter dari http://ellislab.com/codeigniter, kemudian folder diganti menjadi
pkksemarang dan diletakkan pada directory XAMPP/Htdocs/.
Pengaturan berikutnya adalah pengaturan base_url, yang terletak pada
directory application/config/config.php, tujuannya yaitu agar file utama root
adalah http://localhost/pkksemarang, seperti terlihat pada Kode Program 1. Kode Program 1 Perintah Pengaturan base_url
Dalam menentukan halaman yang akan ditampilkan pertama saat aplikasi
dijalankan maka perlu melakukan pengaturan controller utama yang akan
dipanggil. Untuk pengaturan tersebut terletak pada directory
application/config/routes.php, caranya yaitu dengan mengarahkan
default_controller adalah pages/home, dapat dilihat pada Kode Program 2. Kode Program 2 Perintah Pengaturan default_controller
Library yang pertama dieksekusi pertama kali ketika aplikasi dijalankan
adalah library database, session, general dan form_validation. Pengaturannya
terletak pada directory application/config/autoload.php, seperti terlihat pada Kode
Program 3. Kode Program 3 Perintah Library Yang Dieksekusi Pertama Kali
1. $config[‘base_url’]=”http://localhost/pkksemarang/”;
1. $route['default_controller'] = "pages/home";
1. $autoload['libraries'] = array('database','session','general',
2. 'form_validation');
Untuk pengaturan database yang digunakan dalam sistem maka harus diatur
terlebih dahulu file database.php. File ini terletak pada directory
application/config/database.php. Pengaturan pada database dapat dilihat pada
Kode Program 4. Kode Program 4 Perintah Pengaturan Database
Kode Program 4 pada baris 1 merupakan default hostname yang digunakan,
dalam perancangan ini yaitu localhost. Baris 2 dan 3 merupakan username dan
password untuk mengakses database dbpkktp. Sedangkan baris ke 4 merupakan
nama database yang digunakan, yaitu dbpkktp.
Untuk penerapan konsep arsitektur MVC pada sistem dapat dilihat pada
Gambar 11.
Gambar 10 Penerapan MVC Pada Sistem
Mekanisme kinerja MVC yaitu ketika membuka suatu alamat url maka akan
mengakses controller, setelah itu controller akan menjalankan fungsi sesuai
request dari pengguna ke model. Setelah itu model akan mencari data yang
dibutuhkan oleh pengguna. Setelah itu informasi yang dibutuhkan akan
ditampilkan melalui view. Dapat dilihat pada Gambar 11.
r 4.3 Mekanisme kerja MVC Gambar 11 Mekanisme Kerja MVC
1. $db['default']['hostname'] = 'localhost';
2. $db['default']['username'] = 'pkktp';
3. $db['default']['password'] = 'pkksemarang';
4. $db['default']['database'] = 'dbpkktp';
MODEL
CONTROLLER
VIEW
DATABASE
request tampil
query
return
mengakses
akses url
Sistem dibuat dan terdapat tiga jenis user yaitu guest, operator dan
administrator. Ketika sistem dijalankan maka akan muncul halaman utama yaitu
Home. Halaman home menampilkan halaman dengan berisikan menu profil,
agenda, berita, produk, kontak, login, 4 berita terbaru dan 6 produk terbaru.
Gambar 12 Halaman Utama Sistem
Gambar 12 merupakan gambaran umum untuk tampilan awal website sistem
informasi TP PKK Kabupaten Semarang. Dari halaman utama guest dapat
mengakses menu profil, agenda, berita, produk dan kontak. Halaman yang dapat
diakses dapat berubah sesuai dengan setting tampilan halaman oleh administrator.
Dibagian body terdapat 2 baris tampilan berita terbaru dan 1 baris dibawahnya
berisikan produk-produk UP2K PKK terbaru. Dihalaman utama digunakan
controller beritas dan products yang berisikan class untuk menampilkan berita
dan produk. Kode Program 5 Controller Menampilkan Index Berita
Kode Program 5 pada baris 5 merupakan fungsi batasan jumlah yang
ditampilkan perhalamannya. Untuk kode baris ke 7 dijelaskan letak url untuk
masing-masing data berita yang ditampilkan. Sedangkan isi konten berita diambil
dari halaman index berita, dalam hal ini dijelaskan pada kode program baris ke 10.
1. function index($page = null) {
2. $beritas = $this->Berita->getBeritaPublished();
3. $config['uri_segment'] = 3;
4. $config['total_rows'] = count($beritas);
5. $config['per_page'] = $this->general->
6. getSetting('paginationLimit');
7. $config['base_url'] = base_url() . 'index.php/beritas/index/';
8. $this->pagination->initialize($config);
9. $data['pagination'] = $this->pagination->create_links();
10.$data['content'] = 'beritas/index';
11.$this->load->view($this->template, $data);
Pada sistem informasi produk ini terdapat dua administrator yaitu sub
administrator (operator) dan administrator utama. Untuk sub administrator hanya
memiliki hak akses untuk melakukan request input produk UP2K PKK yang
nantinya akan dimoderasi oleh administrator utama.
Gambar 13 Halaman Login
Untuk administrator maupun sub administrator untuk dapat melakukan
pengelolaan data maka harus login terlebih dahulu pada halaman login. Apabila
login sukses maka akan langsung menuju halaman dashboard administrator.
Halaman login dapat dilihat pada Gambar 13. Alurnya yaitu operator atau
administrator masukan username dan password pada bagian view login, lalu
untuk diperiksa apakah login valid atau tidak pada controller user. Jika login
berhasil, maka halaman akan dialihkan ke halaman web sesuai dengan hak akses
saat login. Untuk penanganan halaman login menggunakan library yang sudah
disediakan oleh CodeIgniter yaitu checkLogin().
Setelah proses login berhasil maka sub administrator akan masuk dihalaman
yang terdapat pada folder view/sub_admin/dashboard. Selanjutnya terdapat
menu produk, dalam menu ini sub administrator dapat menambahkan produk
yang nantinya akan dimoderasi oleh administrator utama. Dapat dilihat pada
gambar 14.
Gambar 14 Halaman Index Produk Sub Administrator
Gambar 15 Tampilan Tambah Produk Oleh Sub Administrator (Operator)
Gambar 15 adalah halaman tambah produk oleh sub administrator. Field
yang harus diisi adalah kode produk, nama produk, harga, nama pemilik, alamat
produksi, telepon, deskripsi dan kategori. Apabila salah satu field tidak diisi maka
akan muncul pesan error. Untuk halaman tambah produk oleh operator status
tampil dari produk diset pending. Sehingga untuk dapat menampilkan produk
yang sudah ditambahkan harus menunggu moderasi dari administrator. Kode
program untuk membatasi status tampil dapat dilihat pada Kode Program 6. Kode Program 6 Perintah Pengaturan Status Tampil
Gambar 16 Tampilan Dashboard Administrator
Gambar 16 adalah halaman dashboard administrator, dihalaman dashboard
dapat dipilih menu-menu yaitu yang pertama halaman, administrator dapat
mengelola halaman-halaman yang ditampilkan untuk user. Untuk pengelolaan
halaman administrator dapat melakukan fungsi tambah, edit dan hapus. Untuk
kode program memanggil controller page, setelah dilakukan validasi form maka
akan diteruskan ke controller yang berhubungan dengan model untuk menyimpan
ke dalam basis data.
1. $data['status'] = array(0 => $this->Product->status[0]);
Gambar 17 Tampilan Ketika Tambah Halaman Sukses Dilakukan
Untuk halaman produk, administrator dapat menambah data baru ataupun
memoderasi data request dari operator. Untuk penambahan produk baru memakai
fungsi add pada controller product seperti halnya pada operator, yang
membedakan untuk status tampil dapat dipilih berupa opsi pending dan approved.
Dapat dilihat pada Gambar 17 , produk UP2K PKK dengan status pending.
Gambar 18 Tampilan Edit Status Tampil Produk
Gambar 18 merupakan gambar edit status tampil produk pada halaman
administrator. Fungsi untuk merubah status hanya dimiliki oleh pengguna yang
memilik akses sebagai administrator, hal ini yang membedakan operator dan
administrator. Apabila sudah melakukan proses update status tampil pencet
tombol simpan untuk menyimpan data ke database.
Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu alpha
testing dan beta testing. Pengujian alpha testing dilakukan dengan metode
blackbox, yaitu dengan cara menguji fungsionalitas aplikasi apakah sudah berjalan
sesuai yang dirancang atau belum. Untuk pengujian blackbox dilakukan dalam
ruang lingkup pengembang. Hasil pengujian dengan blackbox testing dapat dilihat
pada Tabel 1. Tabel 1 Tabel Pengujian Blackbox
No. Pengujian Data Input / Kondisi Hasil Uji Status
1 Proses Login
administrator
Username: benar
Password: benar
Berhasil login Valid
Username: benar
Password: salah
Login gagal Valid
Username: salah
Password: salah
Login gagal Valid
2 Proses Tambah
Halaman
Field diisi dengan
lengkap
Berhasil disimpan
dalam database
Valid
Beberapa field tidak Gagal Disimpan Valid
disi dalam database
3 Proses Tambah
Berita
Field diisi dengan
lengkap
Berhasil disimpan
dalam database
Valid
Beberapa field tidak
disi
Gagal Disimpan
dalam database
Valid
4 Proses Tambah
Produk
Field diisi dengan
lengkap
Berhasil disimpan
dalam database
Valid
Beberapa field tidak
disi
Gagal Disimpan
dalam database
Valid
5 Proses Tambah
Slide
Field diisi dengan
lengkap
Berhasil disimpan
dalam database
Valid
Beberapa field tidak
disi
Gagal Disimpan
dalam database
Valid
6 Proses Tambah
User
Field diisi dengan
lengkap
Berhasil disimpan
dalam database
Valid
Beberapa field tidak
disi
Gagal Disimpan
dalam database
Valid
Pengujian berikutnya adalah pengujian beta kepada user dan admin.
Pengujian untuk user dilakukan kepada 38 responden melalui kuisioner yang
harus diisi bersamaan dengan pengujian aplikasi secara langsung. Dalam hal ini
user dibagi menjadi dua, yaitu 19 user diambil dari tiap perwakilan anggota PKK
kecamatan di Kabupaten Semarang. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat
dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Pengujian Penerimaan Pengguna Kepada Guest
Pengujian Baik Cukup Kurang
Apakah aplikasi sistem informasi web ini sudah
berjalan dengan baik? 36 2 0
Apakah detail informasi tentang produk UP2K
PKK yang ditampilkan sudah lengkap? 32 6 0
Apakah aplikasi sistem informasi web ini sudah
cukup baik untuk mempromosikan produk UP2K? 34 4 0
Apakah aplikasi sistem informasi web ini
mempermudah untuk mendapatkan informasi
tentang produk UP2K?
36 2 0
Berdasarkan pengujian penerimaan pengguna kepada guest pada Tabel 2,
dapat disimpulkan bahwa: aplikasi sistem informasi ini sudah berjalan dengan
baik karena 94,73% menjawab baik, detail informasi tentang produk UP2K PKK
yang ditampilkan sudah lengkap karena 84,21% menjawab baik, aplikasi sistem
informasi web ini sudah cukup baik untuk mempromosikan produk UP2K karena
89,47% menjawab baik, aplikasi sistem informasi web ini mempermudah untuk
mendapatkan informasi tentang produk UP2K karena 94,73% menjawab baik.
Pengujian untuk admin dilakukan kepada 1 responden, dalam hal ini
responden adalah perwakilan dari sekretariat TP PKK Kabupaten Semarang,
melalui kuisioner yang harus diisi bersamaan dengan pengujian aplikasi secara
langsung. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Pengujian Penerimaan Kepada Administrator
Pengujian Baik Cukup Kurang
Apakah aplikasi sistem informasi web ini sudah
berjalan dengan baik? 1
Apakah tahapan pengelolaan halaman yang akan 1
ditampilkan pada user mudah dilakukan?
Apakah tahapan pengelolaan berita yang akan
ditampilkan pada user mudah dilakukan? 1
Apakah tahapan pengelolaan produk UP2K yang
akan ditampilkan pada user mudah dilakukan? 1
Berdasarkan pengujian penerimaan pengguna kepada admin pada Tabel 3,
dapat disimpulkan bahwa: aplikasi sistem informasi sudah berjalan dengan baik
karena 100% menjawab baik, tahapan pengelolaan halaman mudah dilakukan
karena 100% menjawab baik, tahapan pengelolaan berita berjalan dengan baik
karena 100% menjawab baik, tahapan pengelolaan produk UP2K PKK juga
berjalan dengan baik karena 100% menjawab baik.
Berdasarkan dari pengujian yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa
aplikasi ini sudah berjalan secara fungsional dan mengeluarkan informasi sesuai
dengan yang diharapkan.
5. Simpulan
Penggunaan framework CodeIgniter memudahkan dalam perancangan dan
pengembangan aplikasi. Karena framework CodeIgniter telah mendukung
arsitektur MVC (Model View Controller) yang memisahkan antara model, view
dan controller. Metode MVC dapat membantu dalam pengelolaan dan
maintenance sistem untuk ke depannya, ataupun untuk pengembangan sistem.
Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi Sistem Informasi Iklan Produk UP2K
TP PKK Kabupaten Semarang, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang
dibuat dapat membantu TP PKK Kabupaten Semarang untuk mempromosikan
dan mempermudah pengolahan dan penyimpanan data produk UP2K PKK.
6. Pustaka
[1] Tim Penggerak PKK Pusat, 2010, Hasil Rapat Kerja Nasional VII PKK,
Jakarta.
[2] Rahayu, Luluk Suci, 2009, Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen dengan Metode Model View Controller dan Framework
CodeIgniter (Studi Kasuk : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan), Salatiga
: FTI UKSW.
[3] Lusiana, Veronica, 2009, Sistem Informasi Promosi Batik Tradisional
Semarang Berbasis Web, Semarang : FTI Universitas Stikubank.
[4] Jogiyanto, Ph.D, 2003, Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta.
[5] Priyanto, Eko. 2008, Keunggulan Script PHP,
http://www.ekopriyanto.com/2008/04/keunggulan-script-php.html
[6] Isaknudin, Muhammad Surya, 2009, Apa dan mengapa Harus Framework,
http://www.kuliah-informatika.com/2009/10/framework-apa-dan-mengapa-
harus.html
[7] Daqiqil, Ibnu. 2011, Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best
Practice, http://www.docstoc.com/docs/122436734/Tutorial-Codeigniter-
Lengkap
[8] Pressman, Roger S, 2001, “Software Engineering 5th
edition”, New York:
McGraw Hill.