perancangan iklan layanan masyarakat sikap bela negara

22
1 Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara Untuk Anak Usia 9-10 Tahun Artikel Ilmiah Oleh : Dwi Indriani 692014092 Anthony Y. M. Tumimomor, S.Kom., M. Cs. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

1

Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

Untuk Anak Usia 9-10 Tahun

Artikel Ilmiah

Oleh :

Dwi Indriani 692014092

Anthony Y. M. Tumimomor, S.Kom., M. Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

2019

Page 2: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

2

Page 3: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

3

Page 4: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

4

Page 5: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

5

Page 6: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

6

Page 7: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

7

1. PENDAHULUAN

Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh

kecintaannya kepada tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Program bela negara sendiri sudah ada

sejak dulu kala. Kalau dulu musuhnya itu para penjajah yang ingin merebut negara

Indonesia dengan senjata, tapi sekarang diera modern penjajahan tidak hanya dengan

senjata seperti dulu kala melainkan melalui ekonomi, budaya, ideologi dan lainnya.

Program bela negara itu sangatlah luas, tidak hanya sebatas berpikir tentang angakat

senjata ataupun tentang peperangan seperti zaman melawan penjajahan Belanda dahulu.

Inilah pemahaman yang sebenarnya ingin dijelaskan kepada masyarakat terkait program

sikap bela Negara tersebut [1].

Kesadaran akan pentingnya bela negara harus diperkenalkan kepada siswa siswi

tingkat sekolah dasar (SD/MI), dimana masa usia anak-anak tingkat sekolah dasar

merupakan modal penting bagi bangsa Indonesia, karena jika diajarkan program sikap

bela negara sejak dini mereka dapat lebih bisa mengenal bangsanya dan dapat

mencintainya, maka masa depan bangsa Indonesia akan lebih cerah, dengan

mengenalkan gambaran sederhana tentang apa yang harus dilaksanakan anak-anak

diusia dini dengan program sikap bela negara [2].

Program sikap bela negara dalam kehidupan sehari-hari ini termasuk juga

dalam pembahasan dimateri mata pelajaran Pkn di tingkat SD/MI, dalam materi disini

dalam pemberian contoh menggunakan kasus dengan kisah nyata, agar nantinya

membantu anak-anak ditingkat sekolah dasar (SD/MI) dapat dengan mudah menerima

materinya dan dapat melakukan seperti yang sudah dicontohkan seperti halnya yaitu

menjaga lingkungan, kerukunan, menghargai atau toleransi, menaati tata tertib, semua

itu atas didasari dasar negara yang sudah disebutkan dalam Pancasila sila 1-5.

Berdasarkan dengan wawancara yang dilakukan kepada Bapak Ibu Sri Wahyuni

selaku Kepada Bidang Diskesbangpol Kota Boyolali , didapat hasil bahwa perlunya

menanamkan sikap bela negara sejak dini, karena diera sekarang anak-anak harus lebih

ditekankan dengan sikap sederhana untuk dapat melakukan sikap bela negara dalam

kehidupan sehari-harinya. Namun berdasarkan pengalaman dari dinas terkait mengalami

kesulitan dalam menyampaikan pesan kepada anak ditingkat SD, sehingga memerlukan

pendekatan media tertentu agar pesan yang disampaikan dapat diingat terus menerus

oleh anak-anak.

Dari permasalah yang ada maka dilakukanlah perancangan iklan layanan

masyarakat untuk membantu menyampaikan pesan-pesan sikap bela negara dalam

kehidupan sehari-hari yang sulit untuk dipahami oleh target audience. Dengan

mengaplikasikan dalam bentuk iklan layanan masyarakat yang didukung dengan

menggunakan ilustrasi, sehingga Iklan Layanan Masyarakat dapat dimanfaatkan untuk

menimbulkan motivasi masyarakat agar bertindak sebagaimana dimaksudkan dari

pengiklan tersebut, dirasa cukup dekat dengan anak-anak usia 9-10 tahun, sehingga

memudahkan target audience untuk memahami betul akan pentingnya makna sikap bela

negara dalam kehidupan sehari-hari.

Page 8: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

8

2. TINJAUAN PUSTAKA

“Desain Iklan Layanan Masyarakat Penanggulangan Eksploitasi Seks

Komersial Anak Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat“ oleh Nurmala [3]. Iklan

Layanan Masyarakat ini memanfaatkan penelitian lapangan terhadap Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) dan informasi grafis. Penyampaian informasi menggunakan teknik

penyampaian pesan Mix Approach. Mix Approach merupakan kombinasi pendekatan

Rational Approach yang lebih mengedepankan logika isi pesan, Emotional Approach

sehingga dapat menekankan pada penggunaan emosi dari pada nalar dan Normative

Approach lebih mengedepankan norma-norma yang ada di masyarakat. Perbedaan dari

penelitian ini dengan yang sedang diteliti terdapat disini lebih mengedepankan ilustrasi

yang dikuatkan untuk mendukung minat anak untuk lebih memahami apa isi pesan

dalam iklan layanan masayarat.

Ada juga penelitian lainnya yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pendidikan

Bela Negara Di TK Garuda Sleman Yogyakarta” oleh Hidayatul Fitria [4]. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa TK Garuda VI Medari Sleman adalah sekolah

dibawah naungan Yayasan Persit Kartika Jaya. Implementasi kebijakan pendidikan bela

negara di cetuskan oleh pihak Yayasan Persit Kartika Jaya, dalam kebijakan pendidikan

bela negara memiliki empat program yaitu (1) Pendidikan kedisiplinan, (2) Pendidikan

religiositas, (3)Cinta Tanah Air, dan (4) TNI Cilik. Berdasarkan penelitian diatas

terdapat persamaan tentang materi sikap bela negara.

Kemudian penelitian yang ketiga berjudul “Pengaruh Terpaan Iklan Layanan

Masyarakat Anti Merokok terhadap Sikap Pada Perilaku Merokok” oleh Fatonah, Siti

tahun 2016 [5]. Hasil penelitian ini diperoleh setelah pemberiatahuan informasi

mengenai iklan komersial pada perubahan sikap mengenai kategori perokok positif

sangat rendah menjadi positif rendah, sedangkan pada kelompok eksperimen yang

diberikan informasi melalui ILM anti merokok masih pada kategori sikap positif sangat

rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung= 0,978 dengan signifikansi Sig= 0,333

(p>0,05). Dari hasil pembahasan diatas terdapat persamaan tentang penggunaan media

pendekatan yang menggunakan media iklan layanan masyarakat untuk menyampaikan

pesan secara mudah untuk dimengerti oleh target audience.

Arti dari bela Negara sendiri merupakan suatu tekad, sikap dan perilaku warga

Negara atas dasar pengabdiannya kepada suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang sangat dicintai maupun yang dibanggakan, semua ini berdasarkan dari nilai-nilai

Pancasila dan UUD 1945 guna sebagai panutan untuk kehidupan di Negara Republik

Indonesia. Upaya dalam sikap bela Negara merupakan suatu kumpulan kegiatan yang

harus dikerjakan oleh setiap warga Negara, karena semua ini sudah menjadi hak dan

kewajiban oleh setia warna negara yang tinggal di Indonesia, gunanya agar dapat

mempertahankan keamanan dalam Negara yang disinggahinya [6]. Pada dasarannya

bela Negara itu menciptakan tentang keamanan, ketenangan, kedisiplinan, toleransi,

saling menghormati satu sama lain, dan membentuk satu kesatuan.

Pendidikan bela Negara guna untuk dapat menimbulkan kecintaan pada tanah air

Negara Republik Indonesia berdasarkan pacasila atau yang sering disebut dengan

Page 9: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

9

ideologi Negara Republik Indonesia. Sehingga warga Negara Indonesia berhak dan

wajib untuk turut ikut serta dalam pembelaan Negara [7]. Kewajiban bela Negara ini

meliputi dalam segala aspek bidang kehidupan, dalam bidang politik, sosial, maupun

masyarakat.

Penting menanamkan sikap bela negara sejak dini, karena perkembangan anak

usia 9-10 tahun, sudah mampu berfikir secara logis sehingga mempu mengimbangi

perkembangan pada masayarakat sosial dikalangan anak-anak seumurnya. Dalam dunia

sosial anak menjadi semakin luas secara berfikir. Perkembangan anak dapat dipengaruhi

melalui pendidikan di lingkungan keluarga, guru dan teman sebaya memiliki peranan

penting dalam pembentukan kualitas diri anak. pada masa usia sekolah berada pada

tahapan perkembangan moralitas, yaitu anak dapat mengikuti peraturan untuk

mengambil hati orang lain dan untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan

orang lain, teman, dan keluarganya [8].

Untuk menyampaikan sebuah informasi tentunya membutuhkan pendekatan

media sebagai alat bantu, maka dari itu media merupakan sebuah alat yang mempunyai

fungsi untuk menyampaikan pesan informasi, maupun sebagai sarana prasarana alat

penyalur komunikasi untuk menyatukan visualisasi dengan pesan yang ingin

disampaikan. Dalam komunikasi periklanan, iklan tidak hanya menggunakan suatu

bahasa yang hanya digunakan sebagai alat, tetapi dalam sebuah periklanan juga

memerlukan adanya alat komunikasi dalam bentuk visal seperti gambar, warna, dan

bunyi [9]. Iklan layanan masyarakat sendiri merupakan iklan nonkomersial dengan

tujuan untuk mengajak, mendidik, mengarahkan, dan sebagai himbauan masyarakat

sebagai warga Negara . Komunikasi dalam sebuah iklan layanan masyarakat ini melalui

pesan-pesan sosial yang dikemas secara kreatif menggunakan pendekatan symbol,

visualisasi untuk mendukung penyampaian informasi.

Poster merupakan bentuk media publikasi untuk menginformasikan kepada

masyarakat yang luas yang memadukan dalam bidang seni gambar, grafis, beserta

tulisan untuk menyampaikan pesan atau informasi yang terkadung dalam sebuah poster

[10].

Komik strip adalah jenis komik yang terdiri dari beberapa penel gambar tetapi

mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan, karena panel gambarnya tidak

terlalu banyak sehingga pesan-pesan yang ingin disampaikan juga tidak terlalu banyak

yang langsung menjurus kepada inti pesan tersebut, serta berfokus pada isu berita yang

sedang terjadi. Pembuatan komik strip ini juga selalu menggunakan tingkat bahasa

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga target audience mudah untuk memahami

percakapan yang berada dikomik strip tersebut. Menurut Hurlock (1978) mengatakan

bahwa komik merupakan saran media yang dapat meningkatkan dan mengembangkan

kepribadian anak melalui cerita yang ada dalam isi komik. Alur penceritaan yang

dipakai dalam komik Indonesia adalah alur cerita berstruktur linear yaitu introduksi,

permasalahan, konflik, dan penyelesaian. Pola penceritaan yang berkembang dalam

komik Indonesia dipengaruhi oleh komik terjemah yang berasal dari Jepang. Komik

terjemah yang berasal dari Jepang sangat menekankan pada penceritaan visual yang

bersifat sekuensial sinematik [11].

Page 10: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

10

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode

kualitatif. Metode kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angkan, melainkan

data yang berbentuk text, dokumen yang didapat waktu wawancara yang ditemukan

dilapangan selama proses penelitian [12]. Metode ini cocok untuk penelitian yang

sedang dilakukan guna dalam pengambilan data, membutuhkan sumber data yang lebih

untuk mencari permasalahan yang sedang dihadapi saat proses memberikan pesan

informasi kepada anak Sekolah Dasar (SD), terkaitnya dengan pendidikan sikap bela

negara, dan melihat media apa yang sudah diterapkan biasanya untuk menyampaikan

informasi. Dalam pengambilan data yang berupa wawancara secara langsung terhadap

petugas kantor kesbangpol, TNI, beserta guru Sekolah Dasar yang berada di Desa

Ngadirojo.

Strategi penelitian ini menggunakan Linier strategy yang bersifat logis, yaitu

suatu tahap dimulai setelah setelah tahap sebelumnya diselesaikan serta mudah

dipahami alur kerjanya, begitupun seterusnya untuk tahapan-tahapan selanjutnya [12].

Tahapan dalam perancangan poster iklan layanan masyarakat sikap bela negara untuk

anak usia 9-10 tahun, ada enam tahap dalam perancangan ini. Tahapan-tahapan yang

dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Perancangan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap pertama yaitu merupakan tahap identifikasi masalah yang didapat dari

permasalahan mulai dari pihak Dinas Kesbangpol, Ibu Sri Wahyuni selaku kepala

kantor di Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik menyadari bahwa kurangnya media untuk

menyalurkan informasi yang tepat untuk anak ditingkat sekolah dasar akan pentingnya

sikap yang paling mendasar dalam bela negara dikehidupan sehari-hari. Tidak hanya

dari Dinas Kesbangpol saja yang merasa kurangnya media pendekatan untuk

menyampaikan informasi kepada anak usia tingkat Sekolah Dasar, tetapi dari pihak TNI

serta sekolah dasar yang berada di Desa Ngadirojo juga merasakan kurangnya media

pendekatan untuk menyampaikan pesan informasi mengenai sikap bela negara kepada

anak, khususnya ditingkat Sekolah Dasar.

Tahap kedua merupakan pengumpulan data, yaitu jenis data berupa primer dan

sekunder, data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung, menurut

Ibu Sri Wahyuni yang bertugas dikantor Dinas Kesatuan Bangsan dan Politik Kota

Boyolali mengatakan bahwa memang sangatlah penting menanamkan sikap bela negara

sejak dini untuk kehidupan sehari-hari mulai dari sikap mencitai lingkungan sekitar,

menghargai satu dengan yang lain, menjaga kerukunan sesama teman, menaati

Page 11: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

11

kedisiplinan dan lainnya.

Data berikutnya didapat dari Bapak Serma Sarno yang berprofesi sebagai TNI

bertugas di Boyolali tepatnya di Kodim 0724, mengatakan bahwa perlunya meluruskan

pengertian tentang sikap bela negara kepada masyarakat umum, karena sikap bela

negara tidak hanya bersifat angkat senjata maupun peperangan, dan perlunya

mengajarkan sikap bela negara yang mendasar kepada anak-anak usia sejak dini demi

meningkatkan tingkat kesadaran akan penting mencintai bangsanya mulai dari hal kecil,

dimulai dari sikap kedisiplinan dikehidupan sehari-harinya.

Data selanjutnya didapat dari Bapak Donny Krisetya SH. Spd. guru tingkat

Sekolah dasar kelas empat mengatakan memang sangat penting mengajarkan sikap bela

negara dikehidupan sehari-hari, namun untuk mengajarkan itu butuh proses dan

pendekatan media yang dekat dengan anak serta memberikan contoh-contoh yang

bersifat nyata agar mudah dipahami oleh anak.

Sedangkan data sekunder didapatkan dari pernyataan bapak Hamdi yang dilansir

dari siaran pers yang diterima Antara di Jakarta (26/2/2019) [13], mengatakan bahwa

tingkat pendidikan dasar itu sangatlah diperlukan untuk diajarkan tentang berbagai nilai-

nilai integritas yang mengandung unsur tentang sikap kejujuran, bertanggung jawab,

nilai-nilai kemandirian, dan nilai-nilai persatuan yang mengajarkan toleransi, serta

menghormati satu sama lain. Selain itu, data sekuder juga didapat dari jurnal penelitian

terkait serta berita dan tulisan di media online / website yang dapat menjadi referensi

dalam penelitian ini.

Tahap ketiga merupakan analisis data dimana data yang sudah didapat akan

diolah menjadi sebuah solusi yang akan dirancangnya, sehingga dapat membantu

mengatasi masalah kurangnya media untuk menyampaikan informasi kepada target

audience. Metode analisis data yang digunakan dalam tahap perancangan ini adalah

metode deskriptif kualitatif yaitu menjelasan secara rinci menggunakan 5W + 1H.

Tahap keempat merupakan tahap perancangan. Setelah melakukan observasi dan

analisis data dari tahap tersebut mendapatkan konsep perancangan sebagai berikut:

Konsep Verbal

A. Pesan Utama

Pesan utama perancangan ini adalah ingin menginformasikan tentang

materi sikap bela negara yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

kepada anak usia 9-10 tahun pada masa tingkat Sekolah Dasar. Materi pesan

yang diinformasikan yaitu tentang sikap bela negara yang termasuk dalam

contoh perilaku yang berada di materi Pkn tingkat Sekolah dasar, seperti contoh-

contoh sikap yang mengajarkan untuk mencintai lingkungan disekitar,

memberikan contoh hidup rukun dalam lingkungan sosial, memberikan contoh

tetang etika bertoleransi, memberikan contoh disiplin bertanggung jawab di

kegiatan apapun. Sehingga dapat mempermudah menciptakan bentuk desain

iklan layanan masyarakat yang tepat.

B. Ide Utama

Page 12: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

12

Ingin menonjolkan perilaku sikap bela negara dalam kehidupan sehari-

hari dengan melakukan sikap menjaga lingkungan, kerukunan, menghargai /

toleransi, menaati tata tertib disiplin, berani bertanggung jawab

C. Konten

Konten dalam perancangan ini memuat contoh-contoh sikap yang berada

pada materi PKN tingkat Sekolah Dasar kelas empat, yang isinya mengajarakan

tentang sikap toleransi, menghargai satu sama lain, sikap bertanggung jawab,

sikap kedisiplinan, sikap hidup rukun, saling membantu satu sama lain.

Konsep Visual

A. Desain Karakter

Desain karakter dalam perancangan ini menggunakan jenis desain flat design

yang dirasa dekat kehidupan target audience, karena flat design merupakan jenis desain

sederhana, minimalis, dan mudah dimengerti. Model gambar menggunakan teknik

vektor beberapa shading layer untuk memunculkan dimensi pada gambar. Dalam tahap

desain karakter ini membutuhkan dua tahap yaitu tahap sketsa untuk menentukan

gambaran seperti apa, selanjutnya masuk ketahap digitalisasi untuk menambahkan

warna kedalam sketsa yang sudah dibuat, sehingga akan terlihat rapi. Desain karakter

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Desain karakter

B. Desain Environment

Desain environment dalam perancangan ini juga menggunakan jenis desain flat

design dan model gambar menggunakan teknik vektor beberapa shading layer untuk

memunculkan dimensi pada gambar. Environment dalam perancangan ini meliputi

gambar jalan masuk sekolah, halaman sekolahan, kelas yang berada disekolahan,

perpustkaan, dan kantin dalam sekolah. Pada tahap desain environment ini

membutuhkan dua tahap yaitu tahap skesta, selanjutnya masuk ketahap digitalisasi

untuk menambahkan warna agar terlihat lebih menarik dan rapi. Desain environment

dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 13: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

13

Gambar 3. Desain environment

C. Warna

Warna dalam perancangan ini menggunakan warna-warna yang cerah

dikarenakan pada warna-warna cerah mampu menunjukkan kesan emosional yang

tinggi dan memberikan kesan semangat untuk belajar, secara psikologis warna cerah

dapat membantu menstimulasi tumbuh kembang anak, sehingga warna-warna cerah

dipilih dalam proses perancangan Iklan Layanan Masyarakat. Pemilihan pallete warna

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pemilihan warna pallete

D. Layout

Layout yang digunakan dalam media iklan layanan masyarakat ini adalah

penggabungan dari jenis elemen visual dan elemen teks. Elemen visual yang

digambarkan akan lebih dominan daripada elemen teks untuk membantu pemahaman

anak terhadap konten yang termuat dalam iklan layanan masyarakat berbentuk poster.

Ukuran poster pada iklan layanan masyarakat ini nantinya berukuran A2 (42,0 x 59,4

centimeter). Ukuran A2 digunakan agar karya lebih jelas untuk dilihat dari kejauhan.

E. Tipografi

Tipografi yang digunakan dalam perancangan mennggunakan jenis tipografi sans

serif, karena font jenis sans serif memiliki tingkat keterbacaannya lebih jelas dan

memiliki citra dinamis. Font yang digunakan dalam perancangan yaitu font Elephants in

Cherry Trees, Sequel, Animated untuk judul tagline. Font untuk subtagline

menggunakan Basier Square. Sedangkan font Larys Manice Demo sebagai font cerita di

panel-panel komik strip. Pemilihan font perancangan dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 14: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

14

Gambar 5. Pemilihan font perancangan

- Sketsa

Sketsa merupakan tahap penggambaran secara manual menggunakan pensil, agar

nantinya mempermudah untuk lanjut ketahap digitalisasi. Tahap sketsa dapat dilihat

pada Gambar 4.

Gambar 6. Tahap sketsa Digital

- Digital

Tahapan digitalisasi adalah tahap untuk mengolah sketsa yang telah dibuat menjadi

gambar berbentuk vektor dengan menggunakan software dikomputer. Setelah gambar

vektor diselesaikan akan dilanjutkan ketahap pewarnaan, pemilihan teks, dan komposisi

tata letak sesuai dengan konsep yang telah dibuat sebelumnya. Tahap digitalisasi dapat

dilihat pada Gambar 4.

Page 15: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

15

Gambar 7. Tahap digitalisasi

Hasil akhir dari iklan layanan masyarakat diharapkan dapat menanamkan sikap

bela negara serta menginformasikan tentang sikap-sikap bela negara yang harus

dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Informasi yang disampaikan menggunakan

pendekatan media iklan layanan masyarakat dalam bentuk poster dengan teknik komik

strip. Dalam perancangan ini akan dirancang empat poster dengan tema yang berbeda

namun memiliki pesan utama yang sama yaitu sikap Bela Negara. Tema yang diangkat

yaitu tentang kedisiplinan, toleransi, kerukunan, dan menjaga lingkungan disekitar.

Poster pertama : Kedisplinan

Dalam konten kedisiplinan ini menggunakan cerita pembelajaran anak yang

berangkat sekolah telat, baju tidak rapi, dan belum mengerjakan pekerjaan rumah (PR),

sehingga mengakibatkan anak dikasih hukuman / sangsi, agar kedepannya tidak

diulangi kesalahannya. Contoh ini guna untuk membangkitkan anak agar bersikap lebih

disiplin dan bertanggung jawab. Berikut media iklan layanan masyarakat untuk

menanamkan sikap bela negara berbentuk poster dengan teknik komik strip. Dalam

perancangan Iklan Layanan Masyarakat ini menggunakan tagline yang berbunyi

“KEDISIPLINAN ADALAH SALAH SATU BENTUK TANGGUNG JAWAB

PRIBADI”. Contoh dari sikap kedisiplinan yaitu tentang anak yang tidak mengerjakan

tugas rumah (PR) lalu diberi hukuman oleh gurunya untuk mengerjakan diruang

perpustakaan dan hanya dikasih waktu tiga puluh menit. Dari sini dapat diambil sisi

buruk dan baiknya, sisi buruknya anak yang lalai dan kurang disiplin, sisi baiknya guru

mengajarkan tentang kedisiplinan agar anak tidak mengulangi kesalahannya. Desain

Iklan Layanan masyarakat dengan tema kedisiplinan dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 16: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

16

Gambar 8. Desain Iklan Layanan masyarakata dengan tema kedisiplinan

Poster kedua : Toleransi

Mengajarkan tentang makna toleransi dengan anak dengan menggunakan cerita

tentang anak yang susah atau silit menerima teman baru apa lagi berbeda ras, suku, dan

agama. Tetapi ada juga anak yang mudah menerima teman baru tanpa membeda-

bedakan ras, suku, dan agama, ataupun warna kulit. Dalam perancangan Iklan Layanan

Masyarakat ini menggunaka tagline yang berbunyi “BERTOLERANSI DENGAN

PERBEDAAN, AKAN MENCIPTAKAN KERUKUNAN“. Desain Iklan Layanan

masyarakat dengan tema toleransi dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Desain Iklan Layanan masyarakata dengan tema toleransi

Page 17: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

17

Poster ketiga : Kerukunan

Memberikan contoh makna kerukunan dapat melalui cerita tentang anak yang

membawa dua alat kebersihan, lalu ada temannya datang untuk meminjam salah satu

alat bersih-bersih yang dibawa anak perempuan, tetapi anak perempuan itu tidak

mengizinkan anak laki-laki meminjam alat bersih-bersih, lalu datang guru yang

menegur dua anak yang sedang berebut alat bersih-bersih, dengan teguran “Anak-anak

nggak boleh bertengkar seperti itu, sesama teman kita harus saling membantu dan rukun

ya nak”. Dari cerita tersebut dapat mengajarkan tentang makna kerukunan sesama

teman. Dalam perancangan Iklan Layanan Masyarakat ini menggunaka tagline yang

berbunyi “RUKUN DENGAN SESAMA AWAL DARI PERSATUAN“. Desain

Iklan Layanan masyarakata dengan tema kerukunan dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Desain Iklan Layanan masyarakata dengan tema kerukunan

Poster keempat : Menjaga lingkungan sekitar

Menjaga lingkungan disekitar adalah hal yang wajib, karena lingkungan yang

bersih dan asri akan memberikan kenyaman yang dapat dinikmati setiap makluk hidup.

Menjaga lingkungan disekitar dapat melalui contoh cerita tentang beberapa anak yang

sedang beli makanan dikantin sekolah saat jam istirahat, ada salah satu murid yang

sifatnya ceroboh sehingga mengakibatkan saat makan makanan dari kantin, bungkus

dari makanannya dibuang disembarang tempat disitu, datanglah teman yang rajin

menegur anak yang ceroboh tadi, tetapi anak yang ceroboh agak sedikit kesal karena

ditegurnya. Dalam perancangan Iklan Layanan Masyarakat ini menggunaka tagline

yang berbunyi “Membuang Sampah Pada Tempatnya Adalah Wujud Sederhana

Implementasi Sikap Bela Negara”. Desain Iklan Layanan masyarakat dengan tema

menjaga lingkungan sekitar dapat dilihat pada Gambar 11.

Page 18: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

18

Gambar 11. Desain Iklan Layanan masyarakat dengan tema menjaga lingkungan sekitar

Perancangan dari Iklan Layanan Masyarakat berbentuk poster ini nantinya akan

diimplementasikan di lingkungan sekolah serta dikantor KESBANGPOL Kabupaten

Boyolali, sehingga diharapkan pesan persuasif yang dibangun dapat diterima dengan

baik sesuai dengan target audiens yang sudah ditetapkan sebelumnya yaitu anak usia 9-

10 tahun. Selain merancang sebuah poster dirancang juga beberapa media pendukung

dari iklan layanan masyarakat ini, dalam hal ini berupa gantungan kunci, notes,

pembatas buku. Gantungan kunci dipilih sebagai media yang dapat di tas sebagai

gantungan dibagian resleting, selain itu desain juga diimplementasikan pada notes dan

pembatas notes dengan ukuran A5, serta stiker karakter sebagai media pendukung. Hal

ini dilakukan untuk menambah minat serta menarik perhatian dari target audiens.

Pengujian

Tahap pengujian dilakukan dengan metode kualitatif, hasil yang didapatkan

berupa wawancara kepada ahli media dan ahli materi, untuk mendapatkan masukan dari

hasil perancangan tugas akhir berupa madia Iklan Layanan Masyarakat sikap bela

negara untuk anak usia 9-10 tahun. Dimana pada tahap pengujian akan mendapatkan

beberapa masukan dan revisi, agar media yang dirancang layak untuk diuji coba

dilapangan untuk target audiens.

Tahap pengujian yang pertama dilakukan dengan ahli media yang bernama

Bram Kusuma S, Sn. yang berprofesi sebagai komikkus. Karya yang sudah dibuat

beliau berupa karya komik yang bisa dilihat dimedia instagram dengan akun

@Brambotkusuma. Beliau mengatakan menggunakan komik untuk tujuan apapun itu

sangatlah menarik, apalagi untuk untuk kepentingan layanan masyarakat. Karya tugas

Page 19: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

19

akhir ini secara keseluruhan sudah sangat menarik, mulai dari ilustrasi, warna, dan

tipografinya, sehingga dapat memberikan pemahaman kepada pembaca. Saran yang

diberikan dalam perancangan ini, alur cerita perpanel sebaiknya diberikan nomer agar

pembaca tidak kebingunan dalam memahaminya. Hasil pengujian pertama dengan ahli

media dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Hasil pengujian pertama dengan ahli media

Pengujian yang kedua dengan Bapak Donny Krisetya SH. Spd. guru kelas empat di

SD Negeri 1 Ngadirojo, mengatakan bahwa media perancangan yang dibuat sudah

sangat membantu memberikan pemahaman tentang sikap bela negara yang mendasar

dalam kehidupan sehari-sehari untuk anak 9-10 tahun, desain menarik. Memberikan

contoh kepada anak diusia Sekolah Dasar harus membutuhkan media yang dekat

dengan anak. Saran yang diberikan dalam perancangan ini Guru meminta agar lebih

banyak lagi dalam memberikan contoh-contoh sikap yang harus dilakukan untuk

kehidupan sehari-hari. Hasil pengujian kedua dengan ahli materi dapat dilihat pada

Gambar 13.

Gambar 13. Hasil pengujian kedua dengan ahli materi

Tahap pengujian yang ketiga dengan Ibu Sri Wahyuni, SH, M.Si mengatakan bahwa

pemilihan media untuk iklan layanan masyarakat sudah tepat dengan menggunakan

teknik komik strip. Gambar-gambar cerita seperti komik strip yang dapat

membangunkan rasa minat anak untuk dapat memahami sebuah informasi yang

disampaikan. Melalui karya tugas akhir ini secara keseluruhan sudah menarik mulai dari

gambar, tipografi dan warna sudah mampu memberikan pemahaman tentang informasi

sikap bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Saran dari Ibu Sri Wahyuni, SH, M.Si

Page 20: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

20

sebaiknya media dicetak lebih besar, agar lebih mudah dipahami dari jarak jauh. Hasil

pengujian pertama dengan pihak Kesbangpol dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Hasil pengujian ketiga dengan pihak Kesbangpol

Setelah tahap pengujian selesai, akan dilakukan ketahap berikutnya yaitu tahap

pengujian dilakukan dengan target audiens guna untuk mengetahui apakah media yang

dibuat sudah sesuai dengan contoh-contoh materi tentang sikap bela negara yang

terdapat dimateri Pkn untuk tingkat kelas empat, dan guna untuk mengetahui apakah

target audiens mudah memahami isi konten yang ada dimedia iklan layanan masyarakat

dalam bentuk poster dengan teknik komik strip. Dari hasil pengujian kepada target

audiens usia 9-10 tahun atau kelas empat, anak-anak mudah memahami apa isi makna

yang tercantum dalam iklan layanan masyarakat ini, dari pengujian ini target audiens

mendapatkan pembelajaran dari keempat poster tersebuat yang akan diterapkannya

dalam kehidupan sehari-hari, dan target audiens mudah memahami alur ceritanya, dan

memiliki ketertarikan dengan media baru bagi target audiens untuk proses

pembelajaran. Perancangan Iklan Layanan Masyarakat ini digunakan oleh pihak sekolah

SD Negeri 1 Ngadirojo dan langsung ditempelkan didinding ruangan kelas empat, agar

anak- anak dapat mengingat terus apa informasi yang sudah didapat dari Iklan Layanan

Masyarakat dalam bentuk poster ini. Karena dari pihak guru kelas empat di SD Negeri

1 Ngadirojo meminta saat uji coba dengan anak-anak kelas empat menggunakan ukuran

A3 dan ditempelkan didalam kelas, sedangkan ukuran yang A2 diminta untuk

ditempelkan di mading sekolah. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Hasil pengujian kepada target audiens usia 9-10 tahun kelas empat SD

Page 21: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

21

5. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, maka Iklan Layanan

Masyarakat yang dirancang telah dapat memberikan pemahaman tentang sikap bela

negara untuk anak usia 9-10 tahun di SD Negeri 1 Ngadirojo. Penerapan dengan

menggunakan teknik komik strip mampu membantu memberikan contoh visualisasi

kisah nyata yang harus diimplementasikan dikehidupan sehari-hari. Sehingga pesan

yang ada didalam iklan layanan masyarakat dapat tersampaikan dengan mudah. Setelah

diujiakan kepada anak-anak usia 9-10 tahun tepatnya ditingkat kelas empat di SD

Negeri 1 Ngadirojo, dari pemahaman yang didapat target audiens, lebih mudah untuk

mengetahui informasi tentang sikap bela negara dan dari informasi tersebut target

audiens sadar akan pentingnya sikap bela Negara dalam kehidupan sehari-hari dan

mulai diterapan dalam kehidupan sehari-hari. Saran yang didapatkan untuk perancangan

ini agar lebih memahami tentang sekuens komik yang dibuat, agar lebih mudah untuk

dibacanya tanpa diberi nomor perpanel dan ekspresi dalam perancangan komik strip

harus lebih bisa dimainkan. Sehingga untuk kedepannya penelitian ini dapat

dikembangkan kearah pengembangan media informasi yang lebih lengkap dan lebih

menarik.

Page 22: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sikap Bela Negara

22

Daftar Pustaka

[1] Hidayatullah.2015.https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/12/17/85

607/kemhan-bela-negara-bukan-hanya-angkat-senjata.html.

[2] Pokok-pokok Pendidikan kewarganegaraan. 2010. Prof. Dr. H, Samsul

Wahidin.SH., M.H. Celeban Timur UH III/ 548 Yogyakarta 55167. Noor Ms Bakry

[3] Nurmala. 2017. Desain Iklan Layanan Masyarakat Penanggulangan Eksploitasi

Seks Komersial Anak Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Universitas Negeri

Yogyakarta.

[4] Hidayatul Fitria. 2017. Implementasi Kebijakan Pendidikan Bela Negara di TK

Garuda VI Medari Sleman Yogyakarta

[5] Pengaruh Terpaan Iklan Layanan Masyarakat Anti Merokok Sikap Pada Perilaku

Merokok. Siti Fatonah. 2017. Universitas Negeri Semarang.

[6] Pendidikan kewarganegaraan. 2009. Pustaka pelajar. Celeban Timur UH III/ 548

Yogyakarta 55167. Noor Ms Bakry

[7] Gulton, R.M.S. Sulasmono, bambang Suteng. Retnaningsih. Nusarastriya, Y.Haris.

Djatmiko. 2001, Pendidikan Kewarganegaraan, Salatiga : Widya Sari Press P3KD –

FKIP – Universitas Kristen Satya Wacana

[8] Psikologi Anak. 2010. Elizabeth B. Hurlock. Pustaka pelajar. Celeban Timur UH

III/ 548 Yogyakarta 55167. Noor Ms Bakry

[9] Periklanan, Perspektif Ekonomi Politik. 2013. Yadi Supriadi. Simbiosa Rekatama

Media : Jl. Ibu Inggit Garnasih No. 31 Bandung 40252

[10]Budiningsih, Asri. C. Dr. 2003. Desain Pesan Pembelajaran. Yogyakarta : UNY

Press.

[11]Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2009. Yogyakarta :

http://daynishurnal.wordpress.com/2010/05/10/komik-sebagai-media-komunikasi-

grafis/. 00.10 WIB.

[12] Sarwono, Jonathan., Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Penerbit Andi.