perancangan dan implementasi knowledge management...

19
1 1. Pendahuluan Indonesia merupakan negara agraris yang dapat menghasilkan berbagai macam bahan pangan baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun regional. Beberapa ribu tahun yang lalu petani membuat sebuah ilmu yang berbekal dari pengalaman mereka yang disebut Pranata Mangsa. Pranata Mangsa berarti aturan tentang musim. Pengetahuan tersebut hanya tersebar dari mulut ke mulut, tetapi kemudian dibuatlah sebuah tanda atau prasasti yang ditanam di batas desa yang menerangkan tentang Pranata Mangsa ini [1]. Pranata Mangsa dibagi menjadi 12 (dua belas) musim yang memiliki kondisi meteorologis yang berbeda. Kondisi meteorologis tersebut terdiri dari curah hujan, kelembaban dan suhu udara. Masyarakat Jawa memanfaatkan musim pada Pranata Mangsa sebagai pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan. Seperti contohnya bercocok tanam, melaut, atau melakukan pesta. Khusus pada bidang pertanian, para petani banyak memanfaatkan kondisi meteorologis dalam Pranata Mangsa untuk menentukan sistem usaha tani. Tetapi ilmu Pranata Mangsa yang oleh para petani sudah sejak lama dijadikan tolak ukur pertanian, saat ini menjadi tidak valid. Hal ini disebabkan adanya pemanasan global yang mengakibatkan ketidakstabilan iklim di dunia. Ketidakstabilan tersebut terlihat dari bergesernya perhitungan musim yang tidak terprediksi. Seperti diungkapkan oleh Sindhunata, pemanasan global memang telah membuat perhitungan dan ramalan cuaca tidak menentu, membuat kebingungan para pelaku pertanian dalam bercocok tanam [1]. Kondisi lain yang diungkapkan oleh Fahrizal seorang Staf Stasiun Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung bahwa iklim seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi pertanian. Hal tersebut disebabkan kurangnya keselarasan sistem usaha tani dengan iklim akibat kekurangmampuan dalam memahami karakteristik dan menduga iklim. Akibatnya, sering tingkat hasil dan mutu produksi pertanian yang diperoleh kurang memuaskan dan bahkan gagal sama sekali [2]. Melihat ketidakstabilan iklim yang berdampak pada ketidakvalidan Pranata Mangsa maka perlu adanya informasi tentang Pranata Mangsa bagi masyarakat petani. Dalam pembahasan pengetahuan tersebut, telah dilakukan pengambilan data iklim (curah hujan, kelembaban dan tingkat suhu udara) di wilayah Kabupaten Boyolali. Alasan dipilihnya Boyolali sebagai tempat penelitian dikarenakan kondisi alam di Kabupaten Boyolali mempunyai potensi dalam bidang pertanian seperti tanaman pangan, palawija dan holtikultura [3]. Berdasarkan hasil survey Enumerator Hibah Stranas pada tahun 2012, petani di Kabupaten Boyolali masih menggunakan Pranata Mangsa sebagai pengetahuan untuk melakukan aktifitas pertanian. Untuk meningkatkan akurasi dari pertanian tersebut, maka dibuatlah penelitian ini dengan tujuan untuk membangun sistem manajemen pengetahuan berbasis web yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat petani. Sistem manajemen pengetahuan Pranata Mangsa berbasis web diharapkan meningkatkan akurasi dari perencanaan pola tanam dengan cara melakukan manajemen knowledge secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga dapat mengeksplorasi aset pengetahuan sebagai intangible asset (aset yang tidak

Upload: duongcong

Post on 13-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

1

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara agraris yang dapat menghasilkan berbagai

macam bahan pangan baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun regional.

Beberapa ribu tahun yang lalu petani membuat sebuah ilmu yang berbekal dari

pengalaman mereka yang disebut Pranata Mangsa. Pranata Mangsa berarti

aturan tentang musim. Pengetahuan tersebut hanya tersebar dari mulut ke mulut,

tetapi kemudian dibuatlah sebuah tanda atau prasasti yang ditanam di batas desa

yang menerangkan tentang Pranata Mangsa ini [1].

Pranata Mangsa dibagi menjadi 12 (dua belas) musim yang memiliki

kondisi meteorologis yang berbeda. Kondisi meteorologis tersebut terdiri dari

curah hujan, kelembaban dan suhu udara. Masyarakat Jawa memanfaatkan musim

pada Pranata Mangsa sebagai pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan. Seperti

contohnya bercocok tanam, melaut, atau melakukan pesta. Khusus pada bidang

pertanian, para petani banyak memanfaatkan kondisi meteorologis dalam Pranata

Mangsa untuk menentukan sistem usaha tani.

Tetapi ilmu Pranata Mangsa yang oleh para petani sudah sejak lama

dijadikan tolak ukur pertanian, saat ini menjadi tidak valid. Hal ini disebabkan

adanya pemanasan global yang mengakibatkan ketidakstabilan iklim di dunia.

Ketidakstabilan tersebut terlihat dari bergesernya perhitungan musim yang tidak

terprediksi. Seperti diungkapkan oleh Sindhunata, pemanasan global memang

telah membuat perhitungan dan ramalan cuaca tidak menentu, membuat

kebingungan para pelaku pertanian dalam bercocok tanam [1].

Kondisi lain yang diungkapkan oleh Fahrizal seorang Staf Stasiun

Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung bahwa iklim seakan-akan menjadi

faktor pembatas produksi pertanian. Hal tersebut disebabkan kurangnya

keselarasan sistem usaha tani dengan iklim akibat kekurangmampuan dalam

memahami karakteristik dan menduga iklim. Akibatnya, sering tingkat hasil dan

mutu produksi pertanian yang diperoleh kurang memuaskan dan bahkan gagal

sama sekali [2].

Melihat ketidakstabilan iklim yang berdampak pada ketidakvalidan Pranata

Mangsa maka perlu adanya informasi tentang Pranata Mangsa bagi masyarakat

petani. Dalam pembahasan pengetahuan tersebut, telah dilakukan pengambilan

data iklim (curah hujan, kelembaban dan tingkat suhu udara) di wilayah

Kabupaten Boyolali. Alasan dipilihnya Boyolali sebagai tempat penelitian

dikarenakan kondisi alam di Kabupaten Boyolali mempunyai potensi dalam

bidang pertanian seperti tanaman pangan, palawija dan holtikultura [3].

Berdasarkan hasil survey Enumerator Hibah Stranas pada tahun 2012, petani di

Kabupaten Boyolali masih menggunakan Pranata Mangsa sebagai pengetahuan

untuk melakukan aktifitas pertanian. Untuk meningkatkan akurasi dari pertanian

tersebut, maka dibuatlah penelitian ini dengan tujuan untuk membangun sistem

manajemen pengetahuan berbasis web yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat

petani.

Sistem manajemen pengetahuan Pranata Mangsa berbasis web diharapkan

meningkatkan akurasi dari perencanaan pola tanam dengan cara melakukan

manajemen knowledge secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga

dapat mengeksplorasi aset pengetahuan sebagai intangible asset (aset yang tidak

Page 2: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

2

terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management) dengan

memanfaatkan Teknologi Informasi.

Berdasarkan latar belakang diatas, dari hasil penelitian ini didapatkan

rumusan masalah yaitu : 1) Bagaimana membuat Knowledge Management System

Pranata Mangsa yang mampu mengatasi dampak perubahan iklim global. 2)

Bagaimana membangun repository Knowledge Management System tentang

Pranata Mangsa menggunakan metode ACWA (Applied Cognitive Work

Analysis).

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian terdahulu Putri, menghasilkan sebuah jurnal yang

membahas tentang Knowledge Management System : Knowledge Sharing Culture

di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa

pengetahuan yang dimiliki tiap individu di Dinas Sosial yang belum dapat

disinergikan satu dengan yang lainnya. Untuk itu diperlukan pembuatan sebuah

KMS yang menginspirasi tumbuh kembangnya budaya saling berbagi

pengetahuan (share knowledge) sehingga budaya saling berbagi dapat terbentuk

dan kompetensi masing-masing individu dapat berkembang dan dinamis [4].

Penelitian lainnya yang ditulis oleh Estriyanto dan Sucipto yang

menghasilkan sebuah gagasan untuk mengimplementasikan suatu sistem

manajemen pengetahuan sebagai tindakan nyata dalam upaya optimasi pendidikan

kejuruan dalam pengembangan SDM nasional. Sistem yang dibangun dilakukan

dilakukan berbagai penyederhanaan sehingga dapat terbentuk suatu knowledge

management portal. [5]

Selanjutnya pada jurnal yang ditulis oleh Putra membahas tentang

Perancangan Knowledge Management System tentang penyakit menular yang

ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Dalam pengelolaan knowledge

penyakit tropis digunakan metode Case Based Reasoning (CBR). Selain itu,

dalam memenuhi proses pemahaman kognitif diimplementasikan metode Applied

Cognitive Work Analisys (ACWA) untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut [6].

Berbeda dengan ketiga penelitian sebelumnya, penelitian ini merancang

sebuah KMS yang mengelola knowledge tentang Pranata Mangsa. KMS Pranata

Mangsa digunakan untuk meningkat akurasi dan supaya knowledge Pranata

Mangsa dapat terus di-manage dengan baik. Dalam melakukan penyimpanan pada

repository, knowledge Pranata Mangsa ini digunakan metode Applied Cognitive

Work Analisys (ACWA). Selain itu pada website KMS Pranata Mangsa

dilengkapi fitur-fitur untuk mendukung pengembangan knowledge seperti

questioner online, forum, dan knowledge sharing yang bisa digunakan oleh user

member.

Tinjauan Tentang Pranata Mangsa

Pranata Mangsa dapat diartikan sebagai ilmu musim. Dengan adanya

Pranata Mangsa, orang pada jaman dahulu mempunyai pedoman yang jelas untuk

bertani, berdagang, menjalankan pemerintahan dan keserdaduan [1]. Pranata

Mangsa membagi setahun dalam 12 (dua belas) mangsa : 1) Mangsa kasa

(bintang Sapigumarah) : musim tanam palawija, 2) Mangsa karo (bintang Tagih) :

Page 3: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

3

musim gagal bertunas tanam palawija kedua, 3) Mangsa katelu (bintang

Lumbung/ Crux) : musim ubi-ubian bertunas dan panen palawija, 4) Mangsa

kapat (bintang Jarandawuk) : musim sumur kering, kapuk berbuah, tanam pisang,

5) Mangsa kalima (bintang Banyakangrem/ Scorpio) : musim turun hujan, pohon

asam bertunas, pohon kunyit berdaun muda, 6) Mangsa kanem (bintang

Gotongmayit) : musim buah-buahan mulai tua, mulai menggarap sawah, 7)

Mangsa kapitu (bintang Bimasekti/ Milkmay) : musim banjir, badai, longsor,

mulai menanam, 8) Mangsa kawolu (bintang Wulanjarangirim/ Centauri) : musim

padi beristirahat, banyak ulat, banyak penyakit, 9) Mangsa kasanga (bintang

Wuluh/ Pleyades) : musim padi berbuah, turaes (sebangsa serangga) ramai

berbunyi, 10) Mangsa kasapuluh (bintang Waluku/ Orion) : musim padi berisi tapi

masih hijau, burung-burung membuat sarang, tanam palawija di lahan kering, 11)

Mangsa dhesta (bintang Lumbung/ Crux) : masih ada waktu untuk palawija,

burung-burung menyuapi anaknya, 12) Mangsa saddha (bintang Tagih) : musim

menumbuk jerami, tanda-tanda udara dingin di pagi hari [7].

Tinjauan Tentang Syarat Tumbuh Tanaman Padi Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak

mengandung uap air. Curah hujan yangbaik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih,

dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar

1500 – 2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23C. Tinggi

tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 – 1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang

kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan

diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi yang dapat tumbuh dengan baik

pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 – 22 cm dengan pH 4 -7 [8].

Tinjauan Tentang Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-

daerah beriklim sedang hingga beriklim sub-tropis yang basah. Jagung dapat

tumbuh di daerah yang terletak antara 0 – 50C LU hingga 0 – 40LS.

Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan

curah hujan ideal sekitar 85 – 200 mm/ bulan dan harus merata. Pada fase

pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.

Sebaiknya jagung ditanam diawal musim, dan menjelang musim kemarau.

Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari.

Tanaman jagung yang ternaungi, petumbuhannya akan terhambat/ merana, dan

memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.

Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21 - 34C, akan tetapi bagi

pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23 - 27C.

Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar

30C.

Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada

musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan

pengeringan hasil [9].

Page 4: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

4

Tinjauan Tentang Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai

Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan

subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok

dengan tanamann jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung.

Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab.

Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan

sekitar 100 – 400 mm/ bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal,

tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100 – 200 mm/ bulan.

Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21 – 34C, akan tetapi suhu

optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23 – 27C. Pada proses

perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30C [9].

Saat panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik

daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan

pengeringan hasil [8].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan beberapa metode seperti :

Studi Literatur

Penelitian ini dilandasi oleh pentingnya pengetahuan Pranata Mangsa bagi

masyarakat petani untuk melakukan sistem usaha tani. Dengan adanya perubahan

iklim akibat pemanasan global maka ilmu Pranata Mangsa yang selama ini

dimanfaatkan oleh petani menjadi tidak valid. Studi literatur dilakukan dengan

cara membaca penelitian, jurnal dan artikel terkait dengan Pranata Mangsa.

Pengumpulan Knowledge Pengumpulan knowledge didasari dengan mengidentifikasi awal kondisi

knowledge yang sudah ada. Kemudian mengklasifikasikan berdasarkan sumber

pengetahuan yang sudah didapatkan. Klasifikasi tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)

yaitu : a) Tacit knowledge (pengetahuan yang didiskusikan pada halaman forum,

kontribusi jawaban masyarakat pada halaman questioner), b) Explicit knowledge

(file yang bisa di-download oleh user, artikel-artikel yang berkaitan dengan

Pranata Mangsa), c) Potential knowledge (berdasarkan data klimatologi,

terjadilah pembaharuan ilmu pranata mangsa yang bisa digunakan bagi

masyarakat).

Pendokumentasian Knowledge Knowledge selanjutnya akan disimpan dalam repository. Hal ini untuk

meningkatkan efektifitas sharing knowledge pada setiap pihak yang

memerlukannya [6]. Pada tahapan ini akan dilakukan penyimpanan repository

untuk knowledge dengan memanfaatkan metode ACWA (Applied Cognitive Work

Analysis). Selanjutnya akan dilakukan perancangan interface yang mengacu pada

penyimpanan repository dengan metode ACWA.

Berikut langkah-langkah dari proses ACWA meliputi [10] : a)

Menggunakan model Functional Abstraction Network (FAN) untuk menangkap

konsep esensial dan hubungan yang mendefinisikan masalah yang ingin

dipecahkan, b) Menggunakan model Cognitive Work Requirement (CWR) untuk

Page 5: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

5

merinci fungsi-fungsi tujuan pendukung dalam proses memaksimalkan fungsi

website, c) Menggambarkan Information and Relationship Requirement (IRR)

dalam model fungsional untuk mengidentifikasikan kebutuhan kognitif, tasks, dan

keputusan-keputusan, d) Menspesifikasikan Representation Design Requirement

(RDR) untuk mendefinisikan dan membentuk proses bagaimana informasi dan

hubungan-hubungan ditampilkan ke pengguna, e) Mengembangkan Presentation

Design Concept (PDC) untuk mengeksplorasi teknik dan mengimplementasikan

RDR menjadi sistem dinamis dari bentuk presentasi untuk memproduksi transfer

informasi.

4. Perancangan Sistem

Setelah dilakukan perancangan KMS Pranata Mangsa secara global

terbentuklah elemen penyusun Knowledge Management System Pranata Mangsa

seperti pada Gambar 3 dibawah ini.

Gambar 1 Elemen Penyusun KMS Pranata Mangsa

Gambar 1 menunjukkan usulan gambaran umum konsep KMS Pranata

Mangsa. Sistem ini terbangun atas 4 (empat) pilar utama, yaitu teknologi,

aktifitas, interface, dan berbagai komponen. Aktifitas yang diperlukan dalam

sistem ini diantaranya web browsing, searching, dan tagging. Semua aktifitas itu

bisa dilakukan dengan menggunakan web browser. Interface yang bisa

dipergunakan untuk menjembatani terjadinya kolaborasi informasi ini adalah web

base application, forum diskusi dan questioner. Adapun komponen yang ada

dalam sistem untuk men-supplay terjadinya berbagai kegiatan tersebut meliputi

database, data management tools, search engine, dan document management.

Teknologi yang dibutuhkan untuk menyokong layanan tersebut yaitu RDBMS

(Relational Database Management System).

Page 6: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

6

Perancangan Repository Berdasarkan ACWA

Gambar 2 Bagan Repository KMS Pranata Mangsa

Gambar 2 adalah gambaran umum perancangan repository berdasarkan

ACWA. Berdasarkan bagan diatas, digambarkan bahwa user mempunyai hak

akses untuk melakukan pencarian knowledge tentang Pranata Mangsa. Selain itu

sistem juga memberi fasilitas user member untuk melakukan sharing knowledge.

Untuk user non member atau tanpa harus melakukan login, sistem memberi

fasilitas untuk melakukan aplikasi kesesuaian tanam yang mempunyai fungsi

untuk mengetahui komoditas yang tepat pada curah hujan, bulan, tahun dan

kecamatan tertentu. Selain itu, user non member dapat menjawab pertanyaan dari

questioner yang sudah disiapkan oleh sistem yang berfungsi sebagai wadah untuk

mengembangkan knowledge.

Untuk lebih merinci content dari website Pranata Mangsa maka

perancangan akan digambarkan melalui tahap-tahap Functional Abstraction

Network (FAN), Cognitive Work Requirement (CWR), Information and

Relationship Requirement (IRR), Representation and Design Requirement (RDR),

dan Presentation Design Concept (PDC).

Functional Abstraction Network (FAN)

Pada kasus KMS Pranata Mangsa tahapan FAN pada Metode ACWA akan

digambarkan seperti pada Tabel 1 : Tabel 1 Functional Abstraction Network KMS Pranata Mangsa

Repository Sebagai Sumber Knowledge

Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search

.

.

Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner

Page 7: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

7

Cognitive Work Requirement (CWR)

Tabel 2 adalah tabel yang merinci tentang CWR KMS Pranata Mangsa. Tabel 2 Cognitive Work Requirement KMS Pranata Mangsa

Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search

CWR 1.1 Memasukkan keyword ke dalam searchbox

CWR 1.2 Melihat hasil knowledge yang keluar

.

.

Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner

CWR 13.1 Melihat report hari hasil questioner

Information and Relationship Requirement (IRR)

Tabel 3 adalah tabel yang merinci tentang IRR KMS Pranata Mangsa. Tabel 3 Information and Relationship Requirement KMS Pranata Mangsa

Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search

CWR 1.1 Memasukkan keyword ke dalam searchbox

IRR 1.1 Kotak searchbox berperan sebagai jembatan pencarian knowledge

CWR 1.2 Melihat hasil knowledge yang keluar

IRR 1.2 Pilihan knowledge yang muncul pasca pencarian berkontribusi sebagai media

pencapai knowledge

.

.

Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner

CWR 13.1 Melihat report hari hasil questioner

IRR 13.1 Hasil yang dikeluarkan berupa data dari hasil questioner

Representation and Design Requirement (RDR)

Tabel 4 adalah tabel yang merinci tentang RDR KMS Pranata Mangsa. Tabel 4 Representation and Design Requirement KMS Pranata Mangsa

Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search

CWR 1.1 Memasukkan keyword ke dalam searchbox

IRR 1.1 Kotak searchbox berperan sebagai jembatan pencarian knowledge

RDR 1.1 Menyediakan searchbox

CWR 1.2 Melihat hasil knowledge yang keluar

IRR 1.2 Pilihan knowledge yang muncul pasca pencarian berkontribusi sebagai media

pencapai knowledge

RDR 1.2 Menyediakan pilihan knowledge

.

.

Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner

CWR 13.1 Melihat report hari hasil questioner

IRR 13.1 Hasil yang dikeluarkan berupa data dari hasil questioner

RDR 13.1 Menyediakan data-data dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk user

Page 8: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

8

Presentation Design Concept (PDC)

Gambar 3 Presentation Desain Concept KMS Pranata Mangsa

Gambar 3 menunjukkan tahapan PDC metode ACWA atau desain awal

pada website KMS Pranata Mangsa.

5. Hasil dan Pembahasan

Pada Sisi Knowledge Management System

Dalam website KMS Pranata Mangsa, transfer knowledge dapat dilakukan

oleh administrator dan user member. Administrator dapat memperbaharui dan

membagikan pengetahuan berdasarkan hasil penelitian tentang Pranata Mangsa,

hasil diskusi dari forum dan hasil pengolahan data pada questioner online yang

sudah disediakan oleh website KMS Pranata Mangsa. Selain itu untuk

mengembangkan knowledge yang sudah ada, website KMS Pranata Mangsa

memberikan fasilitas user member untuk melakukan sharing knowledge. User

member dapat meng-upload file dan mem-posting pengetahuan tentang Pranata

Mangsa. Dengan adanya fasilitas sharing knowledge tersebut, user member dapat

melakukan kontribusi dan menambahkan inovasi baru yang mampu mendukung

pengembangan pengetahuan Pranata Mangsa.

- Input

Pada sisi Knowledge Management System, website KMS Pranata Mangsa

memerlukan form input knowledge baik dalam bentuk artikel maupun dokumen.

Gambar 6 adalah gambar form input yang dibutuhkan user untuk melakukan

transfer knowledge.

Page 9: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

9

Gambar 4 Form Add New Knowledge

Gambar 4 merupakan gambar form add new knowledge website KMS

Pranata Mangsa. Pada form tersebut akan tersimpan beberapa informasi

mengenai pengetahuan yang akan di-share yaitu judul, penulis, content, dan

tanggal upload. Untuk data penulis, website secara otomatis akan menyimpan

sesuai dengan username saat melakukan login.

Selain sharing knowledge dalam bentuk artikel, website KMS Pranata

Mangsa dilengkapi dengan fitur upload dan download dokumen. Adapun form

upload dokumen akan ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 5 Form Upload Dokumen

Gambar 5 merupakan gambar form upload dokumen pada website KMS

Pranata Mangsa. Pada form tersebut akan tersimpan beberapa informasi

mengenai dokumen yang akan di-share seperti judul, penulis, nama dokumen, dan

tanggal upload. Untuk data penulis, website secara otomatis akan menyimpan

sesuai dengan username pada saat melakukan login.

- Proses

Untuk mendapatkan knowledge yang diinginkan dapat dilakukan melalui

proses search. Saat user meng-input-kan judul knowledge yang diinginkan, maka

pada bagian content website akan ditunjukkan list judul knowledge hasil

searching. Gambar 8 adalah contoh hasil pencarian.

Page 10: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

10

Gambar 6 Contoh Hasil Search

Gambar 6 merupakan contoh hasil pencarian dengan keyword “mangsa”.

Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa pada bagian content website akan

diberikan list judul artikel sesuai dengan keyword yang sudah di-input-kan. Kode Program 1 Fungsi Search Knowledge

Pada Kode Program 1 ditunjukkan bahwa baris 1 adalah pengambilan

keyword pada searchbox. Baris 2 sampai 6 adalah fungsi untuk melakukan

pengambilan judul knowledge berdasarkan keyword yang diinputkan pada

searchbox. Selanjutnya pada baris 7 sampai 9 adalah fungsi untuk melakukan

pengambilan judul knowledge sharing berdasarkan keyword yang diinputkan pada

searchbox.

Selain menggunakan untuk memproses pengetahuan, website KMS

Pranata Mangsa dilengkapi oleh fungsi tag. Saat user melakukan suatu artikel,

pada akhir artikel admin akan memberi keyword/ tag dari artikel yang dibuka. Kode Program 2 Fungsi Tagging

Pada Kode Program 2 ditunjukkan bahwa garis 1 adalah kode program

untuk mengambil field pada tabel knowledge. Baris 2 dan 3 adalah fungsi explode

yang berguna untuk memecah data keyword berdasarkan koma. Baris 4 dan 6

$search = $_REQUEST['search']; .................................... 1

$result= mysql_query("select * from tbknowledge where judul like

'%".$search."%' GROUP BY judul"); ................................. 2

echo "<div class='judul'>"; ....................................... 3

echo "<ul>"; ...................................................... 4

while($row=mysql_fetch_array($result)){ ........................... 5

echo "<li><a href=content.php?idknow=$row[idknow]&judul=$row[judul]>"

.$row['judul']."</a></li>";} ...................................... 6

$result1= mysql_query("select * from tbknowledgepedia where judul

like '%".$search."%' GROUP BY judul"); ............................ 7

while($row1=mysql_fetch_array($result1)){ ......................... 8

echo "<li><a href=contentsharing.php?idknowpedia=$row1[idknowpedia]

&judul=$row1[judul]>".$row1['judul']."</a></li>";}................. 9

echo "</ul>"; .................................................... 10

echo "</div>";} .................................................. 11

$tag = $row['tag']; .................................................. 1

$jumlahdata = substr_count($tag,","); ................................ 2

$tagpecah = explode(',',$tag); ....................................... 3

echo "<div id='title'><h4>TAG : </h4></div>"; ........................ 4

for ($x=0;$x<=$jumlahdata;$x++){ ..................................... 5

echo "<div id='title'><h4><a href=tag.php?tag=$tagpecah[$x]>".

$tagpecah[$x]."</a></h4></div>";} .................................... 6

Page 11: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

11

adalah kode program untuk menampilkan tag/ keyword pada user interface dan

me-link-kan ke halaman tag.

Gambar 7 Contoh Proses Display

Gambar 7 merupakan contoh artikel dari hasil pemilihan menu. Pada

gambar diatas artikel yang dipilih merupakan bagian dari menu pola tanam.

Kemudian pada list judul pada menu pola tanam, user memilih kedelai. Website

KMS Pranata Mangsa ini juga dilengkapi fungsi tag yang mampu memberikan

keyword pada setiap artikel yang di-posting.

- Output

Website KMS Pranata Mangsa menyediakan fitur yang mampu mendukung

pengembangan pengetahuan antara lain questioner online dan forum diskusi.

Gambar 8 Interface Halaman Questioner

Gambar 8 merupakan interface dari halaman questioner. Questioner online

tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan tentang Pranata

Mangsa. Administrator dapat mengganti pertanyaan dan pilihan jawaban sesuai

kebutuhan.

Tanpa melalui login, user dapat melakukan pengisian jawaban dan

mengklik button submit. Setelah itu user akan diarahkan pada halaman report

jawaban questioner tersebut. Gambar 11 adalah halaman report questioner

website KMS Pranata Mangsa.

Page 12: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

12

Gambar 9 Interface Halaman Report

Gambar 9 merupakan interface dari halaman report. Pada halaman report

berisi tentang hasil pengisian jawaban questioner online dari responden. Kode Program 3 Fungsi Menampilkan Report

Pada Kode Program 3 ditunjukkan bahwa baris 1 adalah query untuk

menampilkan jumlah pertanyaan pada questioner. Baris 12 sampai 15 adalah

fungsi untuk melakukan perulangan hasil jawaban responden saat pengisian

questioner. Selanjutnya pada baris 5 sampai 17 adalah fungsi untuk melakukan

perulangan pada dan hasil jawaban pada setiap pertanyaan.

Pada website KMS Pranata Mangsa, terdapat halaman iklim yang berisi

tentang tabel dan grafik iklim di Kabupaten Boyolali.

$querypertanyaan= mysql_query("SELECT a.idsoal,

count(a.idsoal) as jumlah, b.idsoal, b.soal FROM tbjawaban a,

tbsoal b where a.idsoal = b.idsoal group by b.idsoal");..... 1

$j = 1;..................................................... 2

$x = 1;..................................................... 3

echo "<div id='judul'>REPORT</div>";........................ 4

while ($row = mysql_fetch_array($querypertanyaan)){......... 5

echo "<div id='jawaban'><br><br>".$x++.". Pertanyaan : ";... 6

$jumlah = $row['jumlah'];................................... 7

$idsoal = $row['soal'];..................................... 8

echo $idsoal."<br>Jumlah Responden : ".$jumlah."<br>";...... 9

$query= mysql_query("SELECT idsoal, jawaban, count(jawaban)

as jumlah from tbjawaban where idsoal = $j group

by jawaban");.............................................. 10

echo "<br>Report Jawaban :<br>";........................... 11

while ($row = mysql_fetch_array($query)){.................. 12

$jumlahjwbn = $row['jumlah'];.............................. 13

$jwbn = $row['jawaban'];................................... 14

echo "'".$jwbn."' berjumlah ".$jumlahjwbn."<br>";}......... 15

$j++;...................................................... 16

echo "</div>";}............................................ 17

Page 13: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

13

Gambar 10 Grafik Curah Hujan KMS Pranata Mangsa

Gambar 10 merupakan grafik curah hujan yang ditampilkan oleh KMS

Pranata Mangsa. Data yang ditampilkan dari grafik tersebut merupakan data

curah hujan pada tahun terakhir di Kabupaten Boyolali.

Gambar 11 Grafik Kelembaban KMS Pranata Mangsa

Gambar 11 merupakan grafik kelembaban yang ditampilkan oleh KMS

Pranata Mangsa. Data yang ditampilkan dari grafik tersebut merupakan data

kelembaban pada tahun terakhir di Kabupaten Boyolali.

Page 14: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

14

Gambar 12 Grafik Suhu Udara KMS Pranata Mangsa

Gambar 12 merupakan grafik suhu udara yang ditampilkan oleh KMS

Pranata Mangsa. Data yang ditampilkan dari grafik tersebut merupakan data suhu

udara pada tahun terakhir di Kabupaten Boyolali.

Gambar 13 Halaman Forum Diskusi

Gambar 13 adalah halaman forum diskusi dari KMS Pranata Mangsa.

Forum tersebut merupakan salah satu contoh tacit knowledge dalam KMS

Pranata Mangsa. Selain fitur forum, tacit knowledge juga ditunjukkan pada

halaman questioner dan report.

Gambar 14 Halaman Download Dokumen

Gambar 14 adalah halaman download dokumen KMS Pranata Mangsa.

Fitur tersebut merupakan salah satu contoh explicit knowledge dalam KMS

Page 15: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

15

Pranata Mangsa. Selain fitur download, explicit knowledge juga ditunjukkan pada

halaman knowledge sharing.

Pada Sisi Aplikasi Kesesuaian Tanam

- Input

Pada sisi aplikasi kesesuaian tanam, proses peng-input-an data tidak

dilakukan secara manual. Peng-input-an dilakukan dengan mem-parsing data dari

Microsoft Excel ke phpMySql.

Gambar 15 Halaman Pertama Aplikasi Excel Parser

Gambar 15 adalah halaman pertama aplikasi excel parser, pada gambar

diatas ditunjukkan bahwa user dapat memilih file excel. Bentuk dari data-data file

excel tersebut harus disesuaikan dengan bentuk tabel.

Kemudian setelah user memilih file excel seperti yang tertera pada Gambar

15, maka user dapat memilih cek list, apakah user akan menggunakan baris

pertama data excel sebagai nama field atau tidak. Setelah itu user dapat mengklik

next.

Gambar 16 Proses Parsing dari Excel ke phpMySql

Gambar 16 merupakan proses parsing dari Excel ke phpMyAdmin. Pada

gambar diatas user harus meng-input-kan nama tabel yang akan dibuat nantinya,

host database, nama database, user database dan password database. Setelah

user mengklik output, maka tabel akan ter-input dalam database yang diinginkan.

- Proses

Pada aplikasi kesesuaian tanam website KMS Pranata Mangsa, digunakan

percabangan untuk memproses data dan menghasilkan output yang valid.

Berdasarkan data komoditas, maka didapatkan pohon solusi sebagai berikut :

Page 16: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

16

[R1] IF curah hujan min = 125 AND curah hujan max = 167 THEN

komoditas yang tepat adalah padi.

[R2] IF curah hujan min = 85 AND curah hujan max = 200 THEN

komoditas yang tepat adalah jagung.

[R3] IF curah hujan min = 100 AND curah hujan max = 200 THEN

komoditas yang tepat adalah kedelai.

Data curah hujan pada setiap kecamatan akan dibandingkan dengan setiap

kondisi di atas. Kemudian setelah dibandingkan apabila curah hujan berapa dalam

kondisi tertentu, maka komoditas yang tepat akan ditampilkan. Dibawah ini

adalah kode program 4 memproses data pada aplikasi kesesuaian tanam. Kode Program 4 Implementasi Pohon Solusi dalam Memproses Data pada Aplikasi

Kesesuaian Tanam

Kode Program 4 merupakan implementasi dari pohon solusi yang berfungsi

untuk menentukan komoditas yang tepat pada kondisi iklim tertentu. Pada baris 8

menunjukkan sebuah kondisi tertentu (IF) yang kemudian akan dilakukan

perulangan (WHILE) sesuai dengan kode program pada baris 1. Apabila kondisi

sesuai maka akan ditampilkan (THEN) seperti kode program pada baris 9 sampai

14.

- Output

Gambar 17 Contoh Output Aplikasi Kesesuaian Tanam

while($row3=mysql_fetch_array($result3)){ .............................. 1

if ($row3 == ''){ ...................................................... 2

echo "<tr colspan = '5'>tidak ada data";} .............................. 3

else { ................................................................. 4

$curahhujan = $row3['curahhujan']; ..................................... 5

$max = $row3['max']; ................................................... 6

$min = $row3['min']; ................................................... 7

if ($curahhujan >= $min && $curahhujan <= $max){ ....................... 8

echo "<tr>"; ........................................................... 9

echo "<td>".$row3['kecamatan']."</td>"; ............................... 10

echo "<td>".$row3['tahun']."</td>"; ................................... 11

echo "<td>".$row3['bulan']."</td>"; ................................... 12

echo "<td>".$row3['curahhujan']."</td>"; .............................. 13

echo "<td>".$row3['komoditas']."</td>"; }}............................. 14

Page 17: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

17

Gambar 17 merupakan contoh output aplikasi kesesuaian tanam pada

website KMS Pranata Mangsa. Pada gambar diatas dijelaskan bahwa pada

kecamatan Ampel di bulan Januari tahun 2001, komoditas yang tepat untuk

ditanam adalah Jagung dan Kedelai. Kemudian dari informasi yang didapat akan

dihasilkan knowledge baru tentang Pranata Mangsa.

Analisa Data, Informasi, dan Knowledge

Untuk membuat sebuah knowledge baru, KMS Pranata Mangsa didukung

oleh sebuah aplikasi yang mampu menunjukkan kesesuaian tanam pada

kecamatan, bulan dan tahun tertentu. Data mentah curah hujan di Kabupaten

Boyolali didapatkan dari hasil survei di Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali.

Kemudian dilakukan pengolahan data untuk mendukung terjadinya sebuah

informasi tentang kesesuaian tanam. Output dari informasi aplikasi kesesuaian

tanam tersebut adalah hasil dari kombinasi knowledge tentang syarat tumbuh

suatu tanaman dan data curah hujan Kabupaten Boyolali. Berdasarkan informasi

yang didapatkan akan terbentuk sebuah knowledge baru yang mampu mendukung

perencanaan pola tanam suatu kegiatan pertanian di Kabupaten Boyolali.

6. System Testing

Uji Validitas Aplikasi Kesesuaian Tanam

Pada uji validitas aplikasi kesesuaian tanam dilakukan perbandingan antara

output yang dihasilkan melalui sistem dengan output yang dihasilkan dengan cara

manual. Tabel 5 adalah hasil berbandingan output aplikasi kesesuaian tanam pada

website KMS Pranata Mangsa. Tabel 5 Hasil Perbandingan Output melalui Sistem dan Cara Manual

Pada Tabel 5 ditunjukkan bahwa hasil komoditas yang sesuai dengan

Kecamatan, Bulan, dan Tahun tertentu apabila dieksekusi dengan sistem maka

hasilnya akan sama dengan melihat data secara manual. Dari situ bisa dikatakan

bahwa sistem dapat memberikan hasil yang valid untuk user.

Black Box Testing

Pada pengujian website KMS Pranata Mangsa ini, akan digunakan metode

Black Box Testing. Dimana proses testing akan berfokus pada interface website

dan pelaku uji Black Box Testing ini adalah 20 enumerator yang melakukan riset

spasial dan pertanian di Kabupaten Boyolali yang tidak lain adalah 20 mahasiswa

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Setelah

Page 18: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

18

dilakukan Black Box Testing, maka website KMS Pranata Mangsa dinyatakan

valid dan tidak ada error.

7. Simpulan

Setelah melakukan perancangan website Knowledge Management System

Pranata Mangsa tersebut, maka didapatkan kesimpulan yaitu : 1) Sistem KMS

Pranata Mangsa dapat mengurangi dampak dari perubahan iklim global karena

didukung oleh adanya fitur pengolahan dan pemrosesan knowledge terkait iklim

dan pola tanam. Fitur yang dimaksud antara lain adalah visualisasi grafis dan dan

learning yang berkelanjutan tentang pola tanam, 2) Metode Applied Cognitif Work

Analysis (ACWA) dapat digunakan untuk memaksimalkan pembangunan

repository KMS Pranata Mangsa, 3) Hasil testing dan pengujian validitas sistem

membuktikan bahwa output mempunyai validitas dan akurasi yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Sedangkan saran dari penelitian ini adalah : 1) Untuk penelitian pola tanam

berikutnya ditambahkan kondisi meteorologis yang lain seperti sinar matahari,

lengas udara dan kondisi tanah supaya didapatkan hasil yang maksimal, 2) Untuk

meningkatkan akurasi pola tanam sebaiknya dilakukan preprocessing data curah

hujan terlebih dahulu, 3) Untuk mendukung pola tanam bagi masyarakat petani.

Diperlukan fitur sistem peramalan produksi tanaman pangan.

8. Daftar Pustaka [1] Sindhunata, 2008, Ana Dina Ana Upa, Yogyakarta : Bentara Budaya

Yogyakarta.

[2] Fahrizal, 2008, Manfaat Informasi Iklim Bagi Pembangunan Pertanian,

Lampung.

[3] ______________, 2010, Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan (Ha) di

Kabupaten Boyolali Tahun 2010, http://boyolalikab.bps.go.id, Diakses

tanggal 7 Mei 2012.

[4] Putri, Suhartini S., Togar Harapan P., 2009, Knowledge Management

System : Knowledge Sharing Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI

Jakarta, Jakarta.

[5] Estriyanto, Yuyun, Taufiq L.A. Sucipto, 2008, Implementasi Knowledge

Management pada APTEKINDO, Pembentukan Sharing Culture antar

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Indonesia, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

[6] Putra, Fariz I., Arief Rahman, Adithya Sudiarno, 2010, Perancangan

Knowledge Management System dalam Penanganan Penyakit Tropis

dengan Pemenuhan Prinsip Ergonomi Kognitif, http://digilib.its.ac.id,

Diakses tanggal 23 April 2012.

[7] Wiriadiwangsa, Dedik, 2005, Pranata Mangsa Masih Penting untuk

Pertanian, http://pustaka.litbang.deptan.go.id, Diakses tanggal 23 April

2012.

[8] BAPPENAS, 2008, Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan,

http://warintek.bantulkab.go.id, Diakses tanggal 10 Mei 2012.

Page 19: Perancangan dan Implementasi Knowledge Management …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2821/2/T1_672008301_Full... · 2 terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge

19

[9] Purnomo, Heni Purnamawati, 2007, Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan

Unggul, Penebar Swadana, Depok.

[10] Elm, William C., Scott S. Potter, James W. Gualtier, dkk., 2003, Applied

Cognitive Work Analisys : Pragmatic Methodology for Designing

Revolutionary Cognitive Affordances, USA.