perancangan aplikasi multimedia pengenalan...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN APLIKASI MULTIMEDIA PENGENALAN PROFIL IPSI MERPATI PUTIH
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Miftahudin
07.12.2698
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA 2011
DESIGNING MULTIMEDIA APPLICATION
PROFILE IPSI MERPATI PUTIH
PERANCANGAN APLIKASI MULTIMEDIA
PENGENALAN PROFIL IPSI MERPATI PUTIH
Miftahudin
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Multimedia information technology is a new era in the modern information world that has grown rapidly in recent years. In the wake of this technological era, the computer industry manufacturers seem to get a "fresh wind" with flagging demand for computer hardware by society, because multimedia has generated a new image of computer technology. In general, multimedia is defined as a combination of text, image, graphic arts, animation, sound or video. Various media were combined into a single unit of work that will produce some information that has a value of interactive communications. Multimedia sensory overload is interesting and attractive, because it is a combination of sight, sound, and movement.Research institute and publishing computer, namely Computre Technology Research (CTR). Stating that people are able to retain 20% of the visits and 30% of the hearing. But people can remember 50% of that seen and heard and 30% of that seen, heard, and done well. It is highly effective multimedia into a powerful tool for teaching as well as to gain competitive advantage In this essay the author tries to design a multimedia application introduction of White Pigeon IPSI using Macromedia Flash MX 2004 and Macromedia Director MX 2004 to clarify the delivery of information in addition to the text the authors also provide. Keywords: multimedia, Macromedia Flash MX, Macromedia Director MX
1. Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan cepat terutama
dalam bidang informasi, turut membantu manusia dalam memasuki era baru “era informasi”
yang artinya semakin disadari bahwa informasi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Dalam era informasi apabila dilihat dari pemanfaatan ilmu
teknologi, tentu diimbangi dengan tuntutan kemampuan adaptasi manusia sebagi pengguna.
Untuk itu pemanfaatan kemajuan teknologi untuk menunjang keunggulan dari suatu
perusahaan atau badan usaha dilakukan dengan bijaksana dengan menggunakan metode-
metode yang dalam hal ini memanfaatkan salah satu kemajuan ilmu dan teknologi yaitu
teknologi informasi.
Kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan
gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer,
yaitu Computer Teknology Research (CTR). Menyatakan bahwa orang mampu mengingat
20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari
yang dilihat dan didengar dan 30% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus. Maka
multimedia sangat efektif menjadi tool yang ampuh untuk pengajaran serta untuk meraih
keunggulan bersaing.
2. Landasan Teori
2.1. Konsep Dasar Multimedia
2.1.1. Pengertian Multimedia
Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium, seringkali disebut dengan pertunjukan multimedia.
Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesize band, dan karya seni
manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk
membuat dan menggambar teks, grafik, audio, gambar gerak (video animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, interaksi,
dan berkomunikasi. Dalalm devinisi ini terkadang 4 (empat) komponen penting multimedia.
Pertama, harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang didengar dan dilihat,
yang berinteraksi dengan pengunjung. Kedua, harus ada link yang menghubungkan
pengunjung dengan informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi yang memandu menjelajah
informasi yang saling terhubung. Keempat, multimedia memberikan tempat untuk untuk
mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dan ide sendiri. Jika
salah satu komponen itu tidak ada, maka bukan multimedia dalam arti luas namanya
(Suyanto, 2003).
2.2. Elemen-Elemen Multimedia
Multimedia merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa medium yang
dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dan melakukan
navigasi. Multimedia terdiri dari beberapa komponen atau unsur, yaitu :
1. Teks
2. Suara (sound)
3. Gambar (Image)
4. Video
5. Animasi
2.3. Pengembangan Aplikasi (Sistem) Multimedia
2.3.1. Siklus Hidup Pengembangan Aplikasi (Sistem) Multimedia
Untuk mengembangkan sistem multimedia pada suatu perusahaan, maka
pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembang sebagai berikut;
mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan analisis kebutuhan, merancang
konsep, merancang isi, menulis naskah, memproduksi sistem, melakukan tes pemakai,
menggunakan sistem, dan memelihara system..
2.3.2. Mendefinisikan Masalah
Pada tahap analisis, analis mempunyai tugas mendefinisikan masalah sistem,
melakukan studi kelayakan, dan menganalisa kebutuhan aplikasi multimedia. Terdapat tiga
pertanyaan kunci yang harus dijawab untuk mendefinisikan masalah, yaitu:
1. Apa masalah harus diselesaikan dengan multimedia?
2. Apa penyebabnya?
vi
3. Siapa pemakai akhir yang terlibat?
Masalah yang dipelajari Analis Sistem adalah masalah yang dihadapi pemakai.
Dengan mempelajari masalah ini, maka analis bekerjasama dengan pemakai untuk
mendapatkan permasalahan secara kasar. Langkah-langkah yang harus dijalankan,
adalah:
1. Sasaran dan Batasan Sistem Multimedia
Sasaran sistem multimedia, antara lain peningkatan kerja, peningkatan efektivitas
informasi, penurunan biaya, peningkatan keamanan sistem, peningkatan efisiensi dan
peningkatan mutu pembelajaran. Penyimpangan dari keenam sasaran inilah yang
menimbulkan masalah pada sistem tersebut. Batasan sistem merupakan lingkungan
yang membatasi sistem, misalnya peraturan-peraturan, siapa yang boleh menggunakan
sistem, siapa yang tidak boleh menggunakan sistem termasuk sistem pengendalian dari
sistem tersebut.
2. Masalah dalam sistem Multimedia
Masalah dalam sistem multimedia adalah kondisi atau situasi yang menyimpang
dari sasaran sistem multimedia, bahkan menyimpang dari sasaran organisasi atau
perusahaan. Misalnya kinerja mengalami penurunan, informasi tidak efektif, biaya terus
membengkak, sistem tidak aman, pemborosan terus berlangsung atau pelayanan yang
buruk.
3. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan
kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem multimedia layak diteruskan atau
dihentikan. Studi kelayakan merupakan kepadatan, versi ringkasan dari keseluruhan
analisis sistem dan proses perancangan sistem multimedia.
4. Mengidentifikasi Pemakai Akhir Pada Sistem Multimedia
Selama fase analisis sistem, identifikasi seluruh pemakai akhir merupakan hal
yang paling penting. Struktur organisasi formal seringkali di dokumentasi dalam bentuk
grafik organisasi. Analis harus cermat dalam memperbaharui grafik organisasi dan
jangan begitu saja menerimanya sebagai petunjuk yang benar mengenai hubungan
pelapor dalam bisnis. Kebanyakan grafik organisasi tidak memperlihatkan soal
kepegawaian dan para karyawan staf pelayanan, peserta penting dalam setiap proyek.
5. Prioritas Penanganan Masalah
Setelah masalah diketahui, penyebabnya diketahui, titik keputusan diketahui serta
pemakai akhir diketahui, maka langkah berikutnya adalah memilih prioritas penanganan
masalah. Prioritas penanganan masalah dititik beratkan pada masalah utama.
2.3.3. Merancang Konsep
Analisis sistem bekerjasama dengan pemakai untuk dapat merancang konsep yang
menentukan keseluruhan pesan dan membuat aliran (urutan) pada aplikasi multimedia
yang akan dibuat. Untuk dapat merancang konsep dalam membuat aplikasi multimedia
dibutuhkan kreativitas..
2.3.4. Merancang Isi Multimedia
Dalam merancang isi analis menyiapkan aplikasi spesifikasi yang rinci. Merancang
isi merupakan komersialisasi dari merancang konsep atau implementasi dari strategi kreatif.
Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya dalam
mengeksekusi pesan dan kata (tema) dalam mengeksekusi pesan.
2.3.5. Merancang Naskah
Dalam merancang naskah, Analis menetapkan dialog dan urutan elemen-elemen
secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam
aplikasi multimedia.
2.3.6. Merancang Grafik
Setelah naskah ditulis, selanjutnya analis merancang grafik. Dalam merancang grafik
ini, Analis memilih grafik yang sesuai dengan dialog. Merancang grafik meliputi merancang
grafik dua dimensi, merancang video, merancang audio dan merancang animasi.
Merancang grafik dua dimensi meliputi merancang garis, merancang bentuk, merancang
warna, merancang kontras nilai, merancang tekstur, dan merancang format.
2.3.7. Memproduksi Sistem Multimedia
Dalam memproduksi sistem multimedia komersial, misalnya iklan televisi atau profil
perusahaan atau situs web perusahaan melibatkan tiga tahap, yaitu tahap praproduksi,
produksi, pasca produksi. Masing-masing tahap mempengaruhi secara dramatis terhadap
biaya dan kualitas.
2.3.8. Pengetesan Sistem Multimedia
Pengetesan merupakan langkah setelah aplikasi multimedia di produksi. Fungsi dari
pengetesan adalah untuk memastikan bahwa hasil produksi aplikasi multimedia sesuai
dengan yang direncanakan. Pertanyaan kunci dalam pengetesan hasil aplikasi multimedia
ini adalah “Apakah aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan?”.
2.3.9. Penggunaan Sistem Multimedia.
Pendekatan penggunaan sistem multimedia bergantung pada fungsi dari sistem
multimedia. Apakah sistem multimedia ini menggantikan atau menyempurnakan sistem
yang lama?, atau sistem yang baru tersebut hanya sebagai pelengkap, misalnya aplikasi
multimedia untuk periklanan televisi.
2.3.10. Pemeliharaan Sistem Multimedia
Setelah sistem digunakan, maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan spesialis
multimedia untuk menentukan apakah sistem multimedia untuk menentukan apakah sistem
yang baru tersebut sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau
modifikasi. Setelah terjadinya perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak,
dokumentasi atau prosedur untuk mengoreksi kesalahan bertemu dengan kebutuhan baru
atau perbaikan pada efisiensi proses, maka pengembangan sistem multimedia akan masuk
pada tahap pemeliharaan sistem.
2.4. Fungsi Efektif Multimedia
Tiap aplikasi dalam tiap subsistem CBIS (computer-based information system)
merupakan pemakai potensial multimedia, sehingga terdapat peluang untuk memperluas
output konvensional melalui cetakan dan tampilan. Berikut ini hanyalah beberapa contoh
gagasan.
Aplikasi SIA. Laporan akuntansi yang ditampilkan dapat meliputi komentar
audio, penjelasan dan saran yang dilampirkan.
Aplikasi SIM dan DSS. Kemampuan multimedia untuk meningkatkan
komunikasi dari konsep yang rumit sangat cocok bagi output dari model
matematika.
Aplikasi Otomatisasi Kantor. Dua aplikasi multimedia yang populer cocok
untuk area OA. Pertama, workgroup computing, memungkinkan beberapa
orang untuk memakai komputer yang sama pada saat yang sama pula.
2.5. Sistem Perangkat Lunak (Software) Multimedia
2.5.1 Macromedia Director MX 2004
Macromedia Director dengan Lingo script-nya merupakan paket software authoring
multimedia yang sangat powerful yang bisa digunakan, baik pada sistem operasi Windows
maupun Macintosh, yang dalam hal ini berarti cross platform.Dengan Director kita bisa
membuat movie multimedia (hasil karya multimedia yang kita buat dengan Director) dengan
memanipulasi media elemen, yang disebut cast member atau script Lingo. Mulai dari movie
sederhana seperti animasi gambar sampai movie yang kompleks seperti chat online, video
ataupun game yang bisa dikemas dalam format aplikasi atau shockwaveuntuk digunakan di
web atau aplikasi yang siap pakai dalam hard disk, DVD atau CD-ROM
2.5.2. Adobe Photoshop CS2
Adobe Photoshop adalah perangkat lunak (software) standar editing gambar
professional, yang membantu anda bekerja lebih efisien, mengeksplorasi ktreativitas anda
dan menghasilkan gambar kualitas tinggi untuk cetakan web dan lainnya Standar terbaik
bagi aplikasi penyunting dan memberi komposisi profesional pada foto, yang digunakan
oleh jutaan designer di seluruh dunia.
2.5.3. Macromedia Flash MX
Macromedia Flash merupakan perangkat lunak untuk merancang grafis dan animasi
pada web. Dengan makin bertambahnya situs–situs web dan bisnis berbasis web, maka di
tahun-tahun mendatang membutuhkan penampilan halaman web semakin cepat.
3. Analisis
3.1. Analisis Kebutuhan Sistem
3.1.1. Kebutuhan Fungsional :
1.Sistem dapat menampilkan gambar,suara dan teks.
2.Sistem dapat menampilkan video keilmuaan.
3.Sistem dapat menuju halaman dan berpimdah antar halaman.
4.Dapat menampilkan teks dan foto ikrar,on dan off sound.
5.Sistem menampilkan informasi profil,ikrar,keilmuan dan kurikulum lengkap Merpati
Putih.
3.1.2. Kebutuhan Non Fungsional :
3.1.2.1. Perangkat kunak (Software) :
1. Macromedia Director MX
2. Adobe Photoshop CS2
3. Adobe Audition
4. Macromedia Flash Mx
5. Sistem Operasi Windows XP SP1
3.1.2.2. Perangkat Keras (Hardware) :
1. Processor Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 2,80 Ghz,
2. Memory Visipro DDR II 512 MB,
3. Hardisk Seagate 80 GB,
4. Monitor View Sonic “17”,
5. Sound Card Realtek HD Audio rear ouput,
6. VGA ATI Radeon X455 256 MB,
7. CD ROM Asus 52X32X,
8. Speaker Simbada CST-250
3.1.2.3. Sumber Daya Manusia (Brainware)
a.Spesialis Informasi (Programmer)
Bertugas untuk merncang konserp,merancang isi,menulis naskah,merancang
grafik dan melakukan pengujian dan pemeliharaan.
b.User
Bertugas sebagai operator untuk menjalankan aplikasi untuk sarana
pengenalan profil IPSI Merpati Putih
3.2. Analisis Kelayakan Sistem
Setelah mengetahui permasalahan dalam sarana pengenalan profil Merpati Putih,
maka perlu dibuatkan aplikasi multimedia sebagai sarana pengenalan agar permasalahan-
permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem yang lama dapat segera teratasi.Untuk
mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah layak untuk diajukan maka dibuat sebuah
analisis kelayakan sistem.
3.2.1. Kelayakan Teknologi
Dengan menggunakan sistem multimedia berupa aplikasi multimedia
penegenalan profil Merpati Putih yang dikemas dalam bentuk CD ini, diharapkan mampu
mendukung sarana sosialisasi dan pengenalan Merpati Putih untuk meningkatkan minat
belajar pencak silat masarakat, meminimalkan permasalahan-permasalahan yang
ditimbulkan oleh sistem yang lama. Pada sarana pengenalan dan sosialisasi yang sudah
ada belum berbasis multimedia.
Aplikasi multimedia yang dibuat menggunakan kepingan CD,lebih mudah dibawa
dan praktis.Aplikasi ini sangat mudah penggunaannya dan mudah
dioperasikan.Pemeliharaan sistem pada aplikasi multimedia ini hanya membutuhkan
seorang yang mengerti multimedia.
3.2.2. Kelayakan Operasional
Aplikasi multimedia dibuat untuk mempermudah Merpati Putih dan instruktur untuk
mengenalkan Merpati putih kepada masarakat,instruktur tidak perlu repot menyediakan
semua jenis media sebagai sarana sosialisasi dan pengenalan Merpati Putih, tidak perlu
membuang waktu dan tenaga banyak untuk melakukan semua atraksi dan penjelasan
yang panjang karena semua bagian-bagian yang disebut diatas tersebut berbentuk CD
interaktif dan di kemas dalam bentuk satu keping CD saja.
3.4.2. Kelayakan Ekonomi
Analisis Biaya Biaya
I.Biaya Pengadaan Software
- Macromedia Director MX 950.000
- Macromedia Flash MX 850.000
- Adobe Audition 750.000
- Adobe Premier Pro 750.000
Total biaya pengembangan 3.200.000
2.Biaya pengembangan
- Biaya pemrograman 500.000
Total biaya pengembangan 700.000
Total Biaya 3.700.000
3.4. Perancangan Sistem Multimedia
Pembuatan aplikasi mutimedia sebagai media pengenalan dan sosialisasi yang
dikemas dalam bentuk CD, serta mendukung sarana pengenalan yang masih berupa alat
peraga, atraksipromosi melalui mulut ke mulut, dan lain yang masih dilakukan secara
manual, agar proses sosialisasi dan pengenalan profil Merpati Putih lebih efektif.
3.4.1. Merancang Konsep
Konsep multimedia yang dirancang adalah media pengenalan dan sosialisasi yang
berbentuk multimedia dengan strategi brand image untuk menciptakan citra yang baik dan
menarik yang didalamnya terdapat empat menu utama yaitu meliputi profil (sejarah,visi
misi,guru besar),ikrar pesilat,kurikulum pendidikan dan latihan Merpati Putih,keilmuan
(getaran,power dan pengobatan).
3.4.2. Merancang Isi
Dalam tahapan ini dapat dirancang isi mengenai apa yang akan disampaikan dan
harus sesuai konsep yang telah disusun serta tidak menyimpang dari tujuan dibuatnya
aplikasi multimedia ini. Aplikasi yang dibuat akan diisi dengan beberapa element, antara
lain: suara, gambar, teks, dan animasi yang secara keseluruhan akan ditempatkan dalam
beberapa bagian menu
Gambar 3.1 struktur desain multimedia
3.4.3. Menulis Naskah
Tahapan ini merupakan kegiatan tentang naskah dan rencana yang telah disusun.
Penerapan kedalam menu-menu yang dapat digunakan sebagai sarana pengenalan dan
sosialisasi
A
C.1
B
C.2
X
C.3 C.4
C.1.1
C.1.2
C.1.3
C.3.1
C.3.2
C.3.4
C.3.3
C.4.1
C.4.2
C.4.3
4.Memproduksi Sistem
Gambar background.
Gambar tampilan menu utama
Gambar tampilan sejarah
Bila anak mengklik tombol sejarah maka akan terhubung dengan sub menu sejarah
Gambar tampilan ikrar pesilat.
Bila mengklik tombol Ikrar maka akan menuju halaman Ikrar Pesilat
Gambar tampilan keilmuan.
Bila mengklik tombol keilmuan pada menu pilihan permainan maka akan terhubung
dengan menu Getaran,Power dan Pengobatan
5.1 Kesimpulan
5.1. Kesimpulan
Dari hasil proses “Perancangan Aplikasi Multimedia Pengenalan Profil IPSI Merpati
Putih” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi berbasis multimedia berupa CD bersifat Interaktif yang nantinya dapat
memberikan informasi secara detail tentang lembaga Merpati Putih,sehingga
dapat membawa kinerja yang baik.
2. Aplikasi multimedia interaktif dapat melengkapi media penyampaian informasi
cara lama yang selama ini masih menggunakan atraksi langsung dan dari mulut
ke mulut.
3. Sistem yang baru tidak menglami kendala dalam penerapannya dari segi
teknologi. Aplikasi multimedia dibuat menggunakan menu dan ikon yang
sederhana dan menarik,sehingga tidak kesulitan menggunakannya.
4. Aplikasi multimedia dapat menyajikan informasi yang lebih menarik.
5. Proses update sebaiknya dilakukan secara berkala.
5.2. Saran
1. Dalam aplikasi multimedia interaktif dalam bentuk CD dan Kios informasi yang
bersifat Interaktif, aplikasi tersebut masih terdapat banyak kekurangan, seperti
masih minimnya desain dan animasi yang mungkin dapat diperbaiki dimasa yang
akan datang.
2. Perlu adanya perubahan backsound lagu dan tema materi untuk jangka waktu
panjang agar tidak membosankan.
3. Proses update sebaiknya dilakukan secara berkala untuk penyampaian informasi
yang lebih efektif.
Daftar Pustaka
Hendratman,Hendi, 2005, “The Magic Of Macromedia Director”, Informatika Bandung.
Reymond,Mc Loed Jr, 1996, “Sistem Informasi Manajemen II”, PT Pernhalindo Jakarta.
Suyanto,M. 2003 . “ Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing”, Andi Offset
Yogyakarta.
Sutedjo,Budi,2004,”Perencanaan dan Pengembangan Informasi IT”,Informatika,Bandung.
http://www.ipsi.co.id diakses tanggal 5 Maret 2011.
http://www.sahabat silat.or.id diakses tanggal 20 Maret 2011.
www.wahana.or.id dikases tanggal 8 April 2011.