peranan usahawan besar€¦ · peranan usahawan besar dalam kehli)upan. poutik di·jepang oleh:...

77
TU< - l'f Pl\lVG. untU.-tw A-< r" -; r: r kiV ' LAPORAN PENELITIAN PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: UGM/1380/M/01/09 Tanggal14 - 2 - 1989 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ll.MU POLITIK · UNIVERSITAS GADJAH MADA 1989

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

~U TU< - l'f Pl\lVG.

untU.-tw A-< r" - ; r: r kiV '

LAPORAN PENELITIAN

PERANAN USAHAWAN BESAR

DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG

Oleh:

Soelistyati lsmall · Gani

Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: UGM/1380/M/01/09 Tanggal14 - 2 - 1989

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ll.MU POLITIK

· UNIVERSITAS GADJAH MADA

1989

Page 2: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

LAPORAN PENELITIAN

PERANAN USAHA WAN BFSAR

DAI.AM KEHII>UPAN POUTIK DI JEPANG.';

Oleh:

Soelistyati Ismail Gani

Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: UGM/1380/MJUl/09 Tanggal14 - 2 - 1989

FAKULTAS ll.MU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADiAH MADA

1989

Page 3: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

DAFI'ARISI

JUDUL

PRAKATA

DAFI'ARISI

BAB L PEND-.AliULUAN" ·································-···············-~···· A .Alasan dan Tujuan ··························~·······-~················· B. Pcrumusan. Mas.alah. ·································-····; .....•....

C. R'UaDg Ung"lc:up ·············-············································ D. Hypothesa ................................................................... .

BAB n. ALAM,KEBUDAYAANDAN"MASYARAK.AT.-.

A l.,etak dan Keadaan .Alam ......•........•.••..•......•.... ·-·····

B. Kebudayaan dan Masyarakat.. .......... ·-············-······ 1. Kesadaran Kelompok. •.....•.......•....•..........•...........

2. Keterhbatan. An.ggota. ••..•••••••.••••••.•••••. .-.•.•••... ~ •••....

3. Ka.ri, Giri dan. -oN .•.•.•.•....•.•..•...•....••...•...•....•....•.••.

4. Rasa Tergantung ............................•......................

5. Klik. ........................................................................ .

6. Hubungan Hierarki .............................................. .

BAB ill. SISTEM POUTIK. DAN PEMERINTAHAN ........•.•.

A Pembaharuan Pada Masa Pendudukan ........ ~ ........ .

B. Kehidupan Politik. .... -···············································-1. Partai-Partai Politik. ..................................... _ ..•....

1

1

2'

5

5

7

7

9

10

13

13

15

16

19

21

21

26

26

Page 4: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

BAB V.

2. Partai Demokrasi Liberal .......... : ......................... .

a. Terbentuknya IDP dan Pengaruhnya ...••.......

b. WP dan. Fraksi-Fraksi .........••••••.••••......•.••••.....

c. Struktur Org~asi W P ••.......•..•..........•..........

3. Partai Oposisi ................. ~ ...................................... .

a. Partai Sosialis J epan.g ....................................... .

b. Partai Sosialis Demokrat. ................................ .

c. Partai Komunis J epang ...•..............•..••..............

d Partai Pemerintah Bersih. .........•.•.•.•................

C. Sistem Pemerintahan ....... ·-········································

1. Diet .........•..........................................•.... ~·············-

a. K.edudukan Diet.. ............•... , ............................ .

b. Tugas Diet ...........•........................ ~ ................ : .. :.

c. Kekuasaan Khusus Majelis Rendah dan Majelis

27

28

30

33 34

35

36

36

37

37

37

37

40

Tmgg~ •••••..•.••••••••• ·-···················"-···················-····· , 41 d Komisi dan Kegiatan .................................. ~ ..... .

2 Kabinet. ......•....••• · .....••••....•..............•••.....•....••.•••.•....

3. Biro'krasi .•.••..•••..•••••••.••..•••..•.•.•.....•...•..•.•••.........•.•...

A ZAIKAI: Pengertian dan Pengaruh ....................•....

B. Dana Politik. .........................................• _ .................•..

c . .Am.akudari ••••••••••••••••..••••••.•••.••.•••.•....•.••.••••••••...•••.•..•••

D. Usahawan Besar dalam Kehidupan Politik. .......... .

KES IMP ULAN' .•.....................•••......•...••............•.•....••.•.••

D .AFr AR. PUST .AKA.. ••••••••••.•..•.••••••••••••••••••••••••••.•.•••••••

41

44

49

49

51

53

56

63

70

Page 5: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

PRAKATA

Dalam mengembangkan tugas Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu tugas

dalam bidang penclidikan/pengajaran, pengabdian masyarakat dan penelitian,

Universitas Gadjah Mada telah berprakarsa untuk meningkatkan kegiatan .·

penelitian ilmiah bagi para staf pengajar yang ada dilingkungan Universitas

Gadjah Mada dengan menyediakan biaya Penelitian dari Dana Penunjang

Pendidikan Universitas. Berkaitan dengan .prakarSa tersebut maka Fakultas .

llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Gadjah Mada telah menyediakan

sebagian dari Dana Penunjang Pendidikan Fisipol UGM untuk membiayai

kegiatan Penelitian bagi para staff pengajarnya yang pelaksanaannya diserah­

kan pada jurusan-jurusan yang ada didalam Fakultas. Selanjutnya oleh

Jurusan llmu Hubungan Internasional, kami diberi kesempatan untuk

mengadakan penelitian mengenai Peranan Usahawan Besar Dalam Kehidu­

pan Politik Di Jepang.

Mengenai manfaat yang _ingin dicapai dari penelitian ini antara lain ialah

pemahaman yang mendalam terhadap peranan Usahawan Besar dalam

kehidupan politik diJepang, mengingat Jepang sebagai raksasa ekonomi yang

telah mencapai prestasinya dalam kurun waktu yang relatif singkat yaitu

hanya tiga decade sejak hari kemerdekaannya pada tanggal 28 April 1952.

Kami menyadari bahwa penelitian ini tidak akan dapat berjalan dengan

lancar tanpa adanya kesempatan yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Sosial

dan llmu Politik Universitas Gadjah Mada, khususnya jurusan Ilmu .

1

u,

Page 6: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Hubungan Internasional yang merupakan bagian dari Fakultas dan ada dida­

lamnya serta juga bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini kami merasa perlu menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Rektor beserta para pembantu Rektor Universitas Gadjah Mada.

2. Bapak Dekan beserta para pembantu Dekan Fakultas Dmu Sosial Dan

Dmu Politik Universitas Gadjah Mada.

3. Ketua Jurusan beserta Bapak dan Ibu Tenaga Pengajar Ilmu Hu­

bungan lntemasional Fisipol UGM.

4. Bapak DR. Robert Taylor, ketua Jurusan Ekonomi dan Politik School

·of Oriental and African Studies University of London yang telah berse­

dia memeriksa Laporan Penelitian ini bersama-sama dengan Bapak DR.

William Nester, ahli dan dosen Pengantar Politik Jepang pada School of

Oriental and African Studies, University of London.

5. Segenap Staff Perspustakaan SOAS University of London yang telah

banyak membantu mencarikan buku-buku yang kami perlukan untuk

mendukung data penelitian ini.

6. Bapak Drs. H.Ismail Gani dan semua pihak yang telah membantu kami

dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk dapat

menghasilkan suatu penelitian yang berkwalitas dan dapat dipertanggung­

jawabkan secara ilmiah, akan tetapi kami menyadari masih adanya beberapa

2

Page 7: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

kekurangan, oleh karena itu kami tetap mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari siapa saja untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya.

Akhir kata, dengan segala kekurangan yang ada, harapan kami semoga

basil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak betapapun kecilnya dan dapat dijadikan bahan masukan bagi para pembuat kebijaksanaan, dan

mahasiswa serta beberapa pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, Mei 1989

Peneliti,

Soelistyati Ismail Gani

3

Page 8: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

BAB I

PENDAHULUAN

A Alasan dan Tujuan

Dewasa ini mempelajari J epang agaknya merupakan suatu hal yang

penting. Terdapat banyak masalah untuk membuat studi penelitian

tentang Jepang, ini disebabkan oleh karena keberhasilan Jepang dalam

berbagai bidang yaitu bidang ekonomi dan politik. Bidang politik yaitu

keberhasilan Jepang memelihara kemantapan dalam pemerintahan tidak

dapat dikesampingkan, dan sangat menarik untuk diteliti; mengingat

pada waktu Perang Dunia ll berakhir, Jepang mengalami kehancuran

politik dan ekonomi. Tentara Sekutu dibawah pimpinan Jenderal Mac

Arthur menduduki J epang dan mendirikan pemerintahan pendudukan.

Segala aktifitas politik dan pemerintahan ada di bawah Komando

Jenderal Mac Arthur. Sedang dalam bidang ekonomi mengalami

kerusakan yang parah. Sebagian besar sarana industri dan pertanian

hancur akibat born atom. Dengan kondisi seperti itu mestinya Jepang

akan memerlukan waktu yang lama untuk kembali ke keadaan seperti

semula. Namun kenyataannya tidak demikian. Jepang dapat bangkit

kembali dalam kurun waktu yang relatif singkat. Keberhasilan ekonomi

Jepang oleh beberapa pengamat dianggap sebagai suatu keajaiban

Anggapan tersebut didasarkan pada fakta bahwa dalam waktu kurang

dari sepuluh tahun, tepatnya setelah pendudukan Sekutu berakhir 1952,

Jepang hampir mencapai kembali tingkat produksinya sebelum Perang.

Angka pertumbuhan ekonomi rata-rata pertahun adalah 9,6% pada tahun

1

Page 9: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

1950-an dan 11% pada 1960-an, lebih dari dua kali lipat dari angka pertum­

buhan sebelum perang, yaitu 4,6% untuk tahun 1926-1939. Dengan angka

pertumbuhaii ekonomi yang tinggi itu, pendapatan nasional per kapita naik

dari 183 dolar pada 1953 menjadi 374 dolar pada 1960. Selanjutnya pada 1970

pendapatan nasionalnya menjadi 1.588 dolar dan pada 1972 mencapai 2.387

dolar.l

Dalam perdagangan internasional, barang-barang Jepang

mendominasi pasar intemasional. Pada 1950-an, radio, tape recorder,

sepeda motor dan perlengkapanoptik buatan Jepang telah dapat

bersaing dengan barang-barang sejenis dari negara asalnya.

Keberhasilan ini meluas ke bidang-bidang lain seperti perlengkapan ski,

mobil salju, barang pecah-belah dan seb~gainya. Sedang perusahaan

industri mobil seperti Toyota, Nissan dan Honda pada akhir 1970-an

telah menjadi pengexport mobil utama di Amerika.

Salah satu arsitek utama yang mengantar Jepangke jenjangkeberhasilan

tersebut adalah kelompok usahawan besar. Hirschmeier dan Yui T

menyebut kelompok ini dengan sebutan Zaikai sebagai salah satu

organisasi keajruban. Jepang. 2

Penelitian ini bertujuan menjajagi dan mengamati dunia kel;ompok

usahawan besar atau dunia Zaikai, jaring-jaring hubungannya serta

peranannya dalam kehidupan poltik di Jepang.

B. Perumusan Masalah

Kehidupan politik di Jepang pada saat ini chbangun diatas· suatu sistem

politik yang dikenal sebagai sistem politik demokrasi parlementer.

Dalam sistem ini, Diet atau parlemen sebagaimana yang tercantum

2

Page 10: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dalam Konstitusi, merupakan organ satu-satunya pembuat undang­

undang dan alat tertinggi kekuasaan negara. Diet atau parlemen terdiri

dari 2 Majelis yaitu Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Perdana

Menteri dipilih oleh Diet dari kalangan anggota parlemen. Perdana

Menteri yang berhasil terpilih akan membentuk kabinetnya. Dinamika

politik Jepang ditandai juga dengan adanya sejumlah partai yakni Partai

Ltberal Demokrat (IDP), Partai Sosialis Jepang (JSP), Partai Sosialis

Demokrat (DSP), Partai Pemerintah Bersih (CGP), dan Partai Komunis

Jepang (JCP). I.DP sebagai partai yang berkuasa, senantiasa mendapat

oposisi dari partai-partai Jainnya. Di samping itu kelompok kepentingan

seperti Federasi Org~sasi Ekonomi (Keidenren), Sarikat Buruh Jepang

(Sokyo ), Federasi Buruh Jepang (Domei) juga aktif mehbatkan diri dalam

kehidupan politik. Tahun 1955 merupakan tahun yang penting sebagai

titik balik dalam kehidupan politik negara Jepang.3 Hal ini disebabkan

oleh karena pada tahun tersebut kedua partai konservatif, yaitu Partai

Liberal (Seiyukai) dan Partai Demokrat (Minseito) bergabung menjadi

Partai liberal Demokrat (l.DP).

Terbentuknya partai baru itu menandai suatu masa baru dalam sejarah

politik Jepang. Terdapat suatu ketakutan dan kekhawatiran terhadap

kemungkinan kemenangan orang-orang sosialis dalam pemilihan umum

yang berarti akan berkuasanya rejim pemerintah sosialis. Kecemasan

· itulah yang merupakan motivasi dan dorongan bagi kelompok bisnis

yang ingin mempertahankan sistem kapitalisme, sehingga terbentuklah

Partai Liberal Demokrat.

Berkuasanya l.DP mempunyai dampak positif berjangka panjang.

Akibat yang jelas diakui yaitu terciptanya stabilitas politik oleh karena

J epang terus menerus diperintah satu partai yang selalu mendapat

3

Page 11: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dukungan mayoritas pemilih dalam pemilihan umum. Dalam suasana

yang stabil dengan pimpinan IDP, berhasil dilancarkan pembangunan

ekonomi sehingga mencapai prestasi yang mengagumkan dan terjadi

berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat Hal ini sejalan dengan

pendapat Joji Watanuki yang mengatakan bahwa "pertumbuhan ekonomi

Jepang dan yang dapat hidup damai dengan bangsa-bangsa lain di dunia

merupakan bukti kapabilitas yang tinggi dari 1DP.4

Sebenarnya kc:berhasilan lDP tersebut tidak dapat dipi~an dari

dukungan kelompok birokrat pemerintah, terutama kelompok pegawai

tinggi. Kelompok ini merupakan inti elit dari birokrasi pemerintah

nasional yang amat menonjol dalam pendidikan, ketrampilan dan

pengetahuan teknis serta memiliki reputasi oleh karena tidak memihak.

Berdasarkan pengamatan, sudah sejak Masa Restorasi (1867-1868)

kelompok birokrat berperanan aktif dan penting dalam sistem politik

Jepang. Walaupun demikian ide bahwa birokrat sebagai "abdi

masyarakat" baru muncul dengan pencantuman secara jelas dalam

artikel15 Konstitusi baru 194 7. Sebelum itu, biasanya birokrat

dipandang sebagai abdi Kaisar terpilih, mahluk yang superior d~ segi

sosial-politik dan memiliki status privilege tertentu oleh karena

hubungannya dengan Kaisar. Penelitian ini akan mengamati

bagaimanakah peranan usahawan besar dalam kehidupan politik di

Jepang.

4

Page 12: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini berkisar antara masa 1952 sampai

dengan 1980.

Sejak tahun 1952 pusat perhatian dan kebijaksanaan pemerintah adalah

pertumbuhan ekonomi. Tahun 1952 merupak~n tahun awal sesudah

Jepang memproklamasikan Kemerdekaannya.

D. Hmothesa

Kelompok Usahawan Besar mempunyai peranan yang tidak langsung

dalam kehidupan Politik di Jepang. Kelompok usahawan besar

mempunyai jalinan dengan kelompok politisi (WP) dan birokrat, ketiga

kelompok tersebut saling membutuhkan dan kait mengkait.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistimatika penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab TI : Alam, Kebudayaan dan Masyarakat Jepang .

. Faktor fisik- geografis dan faktor kebudayaan - pengaruh

hubungan dan interaksi antara usahawan besar dan lapangan

politik.

Bab ill : Sistem politik dan Pemerintahan.

Dalam bab ini akan d.Ibahas tentang kebidupan politik di Jepang.

Partai-partai politik yang ada dengan fokus LDP.

5

Page 13: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Bab IV : Usahawan Besar dan Peranannya.

Kelompok usahawan besar, jalinan hubungannya dengan LDP

dan Birokrat, serta keterkaitannya satu sama lain.

Bab V : Kesimpulan.

6

Page 14: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

BABll

ALAM, KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

A Letak dan Keadaan Alam

Jepang terletak dilepas pantai timur benua Asia, terdiri dari 4 pulau

utama yaitu Ho.kkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu serta nbuan pulau kecil

yang berdekatan. Kepulauan ini terbentang berupa lengkungan dari utara ke ·

selatan, mencakup panjang 3.800 km sedangkan luas keseluruhan adalah

337.748 km persegi. Ini berartisekitar 4% dari luas Amerika Serikat, dan satu

setengah kali besar Kerajaan Inggris. Jepang menempati kurang dari0,3%

dari keseluruhan luas daratan bumi.

TopografiJepang adalah bergunung-gunung. Pegununganmenduduki 71%

dari luas daratan nasional sedang dataran dan celung meliputi sisanya yaitu

29%. Rangkaian panjang pegunungan melintasi bagian tengah dari kepu­

lauan sempit yang panjang dan membaginya menjadi 2 yaitu sisi Pasifik dan

sisi Laut Jepang. Pada umumnya sungai-sungai pendek dan mengalir cepat.

Kepulauan ini tersiram arus Jepang dan Tsushima yang hangat serta arus

Kurile yang dingin.

Sebagai negeri yang kaya akan gunung, Jepang memiliki sekitar 10% dari

gunung-gunung api dunia yang masih aktif. Gunung tertinggi yaitu Gunung

Fuji merupakan sebuah gunung api yang padam.

7

Page 15: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Ibukota Jepang adalah Tokyo yang terletak pada garis bujur utara 35°

41'. Cuaca pada umumnya termasuk Zona angin musim yang sedang; kecuali

bagian Hokkaido disebelah utara dan pulau-pulau sebelah selatan Kepulauan

Amami di selatan. Temperatur rata-rata adalah 22,4° C di Naha, Okinawa

dan 6-3° C di Wakkanai, Hokaido.

Curah hujan berlimpah, berkisar dari 1.000 sampai 2.500 mili meter per

tahun. Berkat letaknya di zona sedang, Jepang mempunyai perubahan musim

yangjelas batasny~. Dengan demikian Jepang dapat digambarkan sebagai

negara yang mempunyai ciri-ciri sebagai negara pulau, bergunung api, ·sempit,

panjang membujur, terpisah dari pantai benua Asia dan terletak di Lautan

Pasifik.

Keadaan alam yang demikian mempunyai pengaruh dalam kehidupan

sosial, politik, ekonom.i dan hubungan dengan negara luar. Pengaruh perta­

ma dalam hafkesatuan politik: dari segi sejarah kelihatan bahwa pulau-pulau

dengan sarana komunikasi yang sulit, telah menyebabkan timbulnya kelom­

pok wilayah dengan tradisi dan sejarah sendiri-sendiri bahkan sampai pada

idensitas politiknya. Dalam pengertian politik modern, J epang benar-benar

menjadi satu kesatuan secara efektif yaitu baru pada Masa Restorasi. Desen­

tralisasi dan lokalisme dalam sejarah Jepang yang begitu lama mempunyai

pengaruh yang masih dapat terlihat dalam kehidupan politik Jepang

Modem.1

Karena keadaan alamnya, J epang be bas dari invasi asing sehingga oleh

karenanya bangsa J epang terhindar dari berbagai kemelut yang ditimbulkan­

nya. Dalam sejarah Jepang tercatat adanya usaha percobaan invasi 2 kali

oleh negara asing yaitu dari Mongolia dan dari R usia. N amun keduanya

mengalami kegagalan. Peristiwa penyerbuan yang gagal ini menambah

keyakinan bangsa Jepang bahwa mereka selalu dilindungi oleh laut yang tidak

8

Page 16: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dapat ditaklukkan dan bahwa pantai-pantainya selalu dikawal oleh gelom­

bang dan badai yang ramah terhadap negerinya. "Alam menurut keyakinan

bangsa Jepang senantiasa bersahabat dengan mereka dan berpihak

pada mereka".2

Pengaruh yang lain berhubung dengan keadaan Alam Jepang ialah

terasa dalam usaha kehidupan sehari-hari. Perikanan cukup menyajikan

lapangan kerja bagi rakyat dan merupakan sumber utama gizi. Dari hal ini

dapat dimengerti mengapa petemakan tidak mendapat tempat yang penting

dalam kehidupan perekonomian Jepang. Disamping ik1im yang tidak cocok

dan larangan dati agama Buddha dan Shinto untuk membunuh binatang

alasan lain bagi tidak berkembangnya peternakan adalah oleh karena sudah

tersedianya hasillaut yang melimpah

Keadaan al~m, letak dan iklim telah membentuk Jepang untuk berjuang

dengan keras.

B. Kebudayaan dan Masyarakat

Dalam struktur masyarakat Jepang terdapat 3 nilai yang menonjol

untuk diamati yaitu kelompok, hierarki dan gerontokrasi. Ketiga nilai terse­

but mempunyai akar dalam kehidupan keluarga.

Diungkapkan secara lain bahwa nilai-nilai tersebut diatas merupakan pantu­

lan cara berpikir, kebiasaan dan norma-norma yang hidup dan berlaku dalam

keluarga tradisional Jepang dimasa lampau. 3

Semenjak dicanangkan tekad pembaharuan pada Masa Meiji tahun

1868 memang telah terjadi bermacam-macam perubahan dan juga pergeser­

an nilai akan tetapi nilai-nilai itu masih tetap kuat mempengaruhi sikap

9

Page 17: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

masyarak:at Jepang terhadap pekerjaan, pemerintah dan masyarakat. Dalam

bab ini akan diuraikan tentang nilai-nilai dan unsur-unsur penting dalam

kebudayaan dan kehidupan masyarakat Jepang dewasa ini dengan aspek­

aspek pengalaman dan praktek kehidupan keluarga sehari-hari yangmenjadi

latar belakang.

1. Kesadaran Kelompok

Dalam masyarakat Jepang, salah satu ciri kehidupan yang sangat

menonjol yaitu orientasinya pada kelompok. Apabila dalam kehidupan

masyarakat Barat kedudukan individu amat dominan dan menentukan, maka

di Jepang semangat kelompok merupakan nilai utama yang secara substansial

mempengaruhi nilai-nilai lain. Dalam hal pekerjaan misalnya, orang Jepang

ak:an merasa lebih senang apabila bekerja dalam kelompok. Berkaitan

dengan ini Dore yang pemah membuat penelitian perbandingan antara orang

Inggris dan Jepang, memberi suatu gambaran bahwa rata-rata "orang Jepang

kurang individualistis, lebih cendrung membenamkan identitasnya dalam satu

kelompok yang lebih luas dan dihinggapi obsesi terhadap perasaan

kuajiban."4

Sebaliknyarata-rataoranglnggrislebihingat padadiridanlebihcondong

untuk mengatakan bahwa secara pribadi semuanya beres. Disamping itu

menurut Dore, orang-orang Jepang kurang mempedulikan apa yang terjadi

diluar kelompoknya dan kurang memiliki rasa tanggungjawab sosial dalam

mengoreksi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam masyarakatnya

sendiri sedangkan "orang-orang Inggris senang mencampuri urusan omg lain,

enggan untuk membiarkan begitu saja".5

10

Page 18: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Orang Jepang begitu mementingkan kelompok dan sangat kerasan

didalamnya ini disebabkan oleh latar belakang pengalaman masa kanak­

kanak yang dialami oleh orang Jepang dalam keluarganya. Setiap orang

membutuhkan rasa aman dan diterima oleh lingkungannya. Bagi orang

Jepang, perasaan aman itu ·baru dapat terwujud apabila ia masuk dalam satu

kelompok dan diterima secara keseluruhan. Seorang Jepang yang tidak dite­

rima dalam kelompok -- yang berarti juga tidak mempunyai tempat - akan

merasa hilang seperti halnya seorang anak yang tidak mempunyai tempat

dalam keluarga. Perasaan bergantung kepada kelompok ini sesungguhnya

berakar dan bersumber pada pengalaman semasa kanak-kanak.

Jalinanyang terangkai antara ibu dan anak pada masa itu mencerminkan

pengalamanan yang kuat membekas dan mempengaruhi sikap dan tindakan­

nya pada tahap hidup sesudahnya sebagai orang dewasa.

Kehidupan masyarakat tradisional Jepang didominasi oleh pria.

Seorang suami dapat dengan leluasa bergaul dan menghabiskan waktu

dengan ternan bekerjanya di luar rumah. Sebaliknya orientasi isteri tertuju ke

dalam rumah, perhatiannya terarah pada keluarga, dunianya dibangun dalam

ke1uarga. Oleh karena itu, keluarga Jepang adalah tipe keluarga yang diwar­

nai dengan relasi antara ibu dan anak. Anak-anak dilahirkan dalam suasana

dan satu lingkungan yang selalu siap menerima mereka. Ibu selalu siap

dengan perawatan dan perlindungan terhadap a:qak. Antara ibu dan anak

terdapat hubungan yang sangat erat. Kehangatan dan rasa terlindung ter­

pateri secara kuat dalam diri anak. Setelah dewasa, anak mendambakan lagi

kedamaian dan rasa terlindung itu, akan tetapi sekarang dalam lingkungan

lain, dalam lingkungan yang lebih artifisial yaitu kelompok sosial tertentu.

Dengan menjadi anggota salah satu kelompok sosial yang pada umumnya

memiliki pola-pola seperti keluarga, orang-orang Jepang dapat memusatkan

kebutuhannya akan rasa tergantung dan terlindung. Kebanyakan kelompok

11

Page 19: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

sosial sekunder di Jepang mempunyai kekeluargaan dengan ciri-ciri sebagai

berikut:

(1 ). Keanggotaan bersifat partikularistik dan tertutup bagi orang Juar;

(2). Memungkinkan seorang anggota memberi komitmen emosional tetapi

anggota juga diharapkan menjalankan peranannya dengan setia demi

kepentingan kelompok;

(3). Memungkinkan anggota tumbuh dalam kedewasaan tanpa banyak terjadi

persaingan dalam kelompok sendiri. 6

Kelompok, dengan demikian memungkinkan seseorang terlibat secara

emosional, merasa krasan dan karena itu dengan setia dan penuh dedikasi

menjalankan tugasnya. Semuanya ini pada akhirnya akan menumbuhkan

semangat kelompok yang tinggi. Setiap orang yang memasuki satu kelompok

harus mulai meniti kariernya dari dasar. Menerima seorang anggota baru

pada tingkat yang lebih tinggi berarti mengundang kegoncangan bagi keman­

tapan dan keseimbangan hirarki yang telah tercipta berdasarkan senioritas,

umur dan autoritas yang ada. Dengan demiki~m dapat dimengerti mengapa

instansi-instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan hanya merekruit

pegawai-pegawai baru setahun sekali dan terbatas dari kalangan sarjana yang

lulus pada tahun tersebut. Pegawai satu perusahaan akan bertahan disana

selama masa kariernya.

Struktur sosial masyarakat J epang dengan demikian banyak lorong­

lorongnya. Kelompok menjadi semacam media yang menghubungkan indivi­

du dengan masyarakat. Contoh dalam perusahaan Mitsubishi, setiap orang

pertama-tama adalah pegawai perusahaan, kedua sebagai kepada seksi dan

ketiga sebagai Akuntan jadi tingkat-tingkatnya pertama pegawai perusahaan

(identitas kelompok, kedua, sebagai kepala (status dalam kelompok) dan

ketiga sebagai Akuntan (profesi). 7

12

Page 20: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

2. Keterlibatan Anggota.

Orang Jepang cenderung membenamkan diri dalam kelompok. Bagi

orang Jepang, perwujudan dirinya hanya mungkin berlangsung dalam kelom­

pok dan sehubungan dengan itu ia mencari kesempatan tersebut didalamnya.

Dalam hubungan kelompok, kesadaran akan status dan rangking akan diiden­

tikkan dengan bagaimana status dan ranking kelompok dan perusahaannya

dalam perbandingan dengan kelompok lainnya. Terdapat juga kepekaan

khusus terhadap kadar seksinya dalam suatu perusahaan. Dari sinilah ber­

kembang perasaan kompak dan kesatuan yang kuat. lsi emosional dari

kekompakan justru memenuhi kebutuhan psikologis anggota-anggota

kelompok.B

Menurut Ruth Benedict, etika dalam masyarakat Jepang dinamakan

sebagai "shame ethics" menurutnya, unsur yang dominan dalam masyarakat

Jepang adalah rasa takut ditertawakan, takut kehilangan muka dan takut

dibuat merasa malu. Sehubungan dengan itu masyarakat cenderung kepada

kolektivisme dan kesepakatan. lndividu lebih suka menyesuaikan diri dengan

kelompok dan bukan menonjolkan diri yang dapat beralobat bahwa ia pada

akhimya akan ditolak oleh kelompoknya. Tindakan penolakan ini ditakuti

oleh karena . merupakan sanksi moral y~g dirasa sangat berat. 9

3. Karl, Giri dan On.

Dalam setiap masyarakat dapat dijumpai hubungan-hubungan inter­

personal berdasarkan hutang dan kuajiban-kuajiban tertentu. Demikian juga

di Jepang, dapat diidentifikasikan dalam 3 macam hubungan kuajiban sebagai

berikut:

13

Page 21: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

a). K:ari

Merupakan suatu ~ibanmoral untuk membayar, dalam 11uatu peristiwa

atau undangan. Sebagai misal :suatu ·saat seseorang mendapat jamuan

tniktir makan siang/malam disalah saturumah makan dari -seorang ternan.

Hal ini bagi -seseorang tadi merupakan satu perbuatan baik dari ternan

terse but. Sebagai. akibat ;dari kebaikan hati tersebut maka "timbul .sema­

cam perasaan berhutang"'terhadap ternan tadi. Perasaan berhutan_g

semacam itulahyang.din~muikan Karl.

Apabila -seseorang tadi ganti mengundang makan "'teman "'tersebut pada

salah satu kesernpatan untuk makan sianglrnalam juga clisalah "Satu rumah

rnakan rnaka ~sernumzya akan beres dan selesai, terl~pas dari perasaan

berhutangterhadap ternan tersebut.

b). G iri.

Berlainan dengan kari, rnaka giri terdiri dari rangkaian hubungan

ltew~ji~n man usia yang berasal dari tradisi dan harus dipenuhi o1eh

setiap anggota masyarakat. Apabila Karl dapat timbui diantara 2 orang

yang berternan ·biasa maka dalam hal.iirl Girl hanya dapat teijadi ~antara

oran.g-orang yang mernpunyai ikatan khusus. Semakin erat ikatan itu

maka semakin kuat lruajiban girl. Setiap orang dapat memiliki perasaan

girl terhadap atasannya, terhadap orang yang lebih tua, ataupun orang

yang ia hormati. Bentuk perwujudan girl dapat berupa perhatian dengan

ucapan selamat kepada para atasan pada kesernpatan ulang tab~ atau

hari-hari Besar ataupun menghadiri undangan-undangan tertentu.

Esensi dari giri adalah bahwa seseorang tidak boleh atau tidak pantas

menolak apabila diminta bantuan ataupun kehadirannya ·oleh orang yang

terhadapnya ia merasa rnemlliki girl.

14

Page 22: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

c). 0 n.

Lain lagi dengan On. On merupakan perasaan terimakasih terhadap

orang lain oleh karena kemurahan hati atau kebaikan yang dialami oleh

seseorang. Kebaikan karena On tersebut begitu tidak terbatas; sangat

besar sehingga tidak dapat chbalas·dengan memadai. Bentuk: perwujudan

On misalnya kebaikan yang dialcimi oleh seseorang yang. telah diasuh dan

dirawat oleh seseorang atau kebaikan dari orang yang telah menyelamat­

kan nyawa seseorang atau kemuraban dari seseorang yang telah mengor-.

bitkan seseorang ke suatu jenjang karier yang puncak dan sebagainya.

Mereka semua yang telah berbaik hati dan bermurah hati tersebut tetap

merupakan orang-orang yang mempunyai tempat khusus bagi mereka

yang telah diselematkan atau diorbitkan.

Menurut Kanji Haitant, giri dan On merupakan kekuatan sosial yang

sangat potensial.

4. Rasa Tergantung.

Dalam masyarakat Jepang, orang-orang Jepang mempunyai rasa

tergantung yang kuat pada kelompoknya. Dalam setiap kelompok terdapat

orientasi hierarki yang kuat. Dalam hierarki terdapat autoritas dan sikap­

sikap yang impersonal. Dalam setiap hubungan personal yang vertikal selalu

berkembang suatu sikap yang disertai rasa tergantung dari pihak bawahan

terhadap pihak atasan. Perasaan ketergantungan ini pada umumnya tum bub.

secara instinktif.

Istilah yang biasa dipergunakan dalam menggambarkan kwalitas

hubungan ketergantungan ini adalah kata/istilah 1111Ule. Istilah ini mengan-

~ 15

Page 23: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dung arti "menerima dan menyetujui rasa kebaikan dari seseorang yang dekat.

dengan anda."lO Orang dimana seseorang dapat bergantung biasanya meru­

pakan orang yang lebih tua. Dapat seseorang itu ayah a tau kakak atau kepala

Bagian atau kepala Seksi ataupun ketua dalam partai politik. Dalam masya­

rakat Jepang, sindrome amae, menurut Gibney adalah sangat berakar dalam.

Fenomena te~ebut merupakan ciri dari masyarakat kolektivistis dalam mana .

kebanyakan para anggotanya mengharapkan perlindungan dengan salah satu

cara yang·biasa disebut dengan hubungan patron-client yang sangat hierar­

chis.

5. Klik

Dalam masyarakat Jepang terdapat berbagai kelompok informal yang

unik. Kelompok-kelompok masyarakat terse~ut dikenal sebagai habatsu atau

Klik. Dalam masyarakat Jepang terdapat K1ik berdasarkan fraksi, terutama

dalam organisasi pemerintah dan partai politik. .. Namun disamping itu terda­

pat juga Zaibatsu merupakan klik yang terdiri dari lembaga keuangan dan

· perusahaan-perusa:haan besar. Keibatsu merupakan klik berdasarkan

kekerabatan Gakubatsu l!lerupakan klik berdasarkan perguruan tinggi;

Sedang Kyodobatsu merupakan klik menurut daerah ataupun propinsi dan

sebagainya. Antara klik yang satu dengan klik yang lain selalu terjadi per­

saingan yang tajam dan keras. Habatsu di Jepang mempunyai ciri-ciri terten­

tu.ll

Pertama, budaya tradisional Jepang sebenarnya tidak mengenal orga­

nisasi birokratis berlin gkup besar dengan hubungan yang bersifat impersonal.

Oleh karena itu maka orang-orang Jepang merasa terasing dan kurang krasan

didalam organisasi-organisasi semacam itu. Sebagai gantinya mereka men­

carinya dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil yang memberi ikatan

Page 24: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

emosional yang khusus. Sehubungan dengan itu maka faktor kebutuhan

psikologis itulah ang menyebabkan timbulnya habatsu.

Kedua, kelompok-kelompok informal bertujuan meningkatkan penga­

ruh dan kekuasaan terhadap organisasi resmi. Dengan menguasai organis~i­

organisasi resmi mereka mempunyai harapan dapat melindungi dan mening­

katkan kepentingan para anggotanya melalui persaing~n ketat dengan

kelompok yang lain; atau dengan perkataan lain, habatsu sangat berorientasi .

pada tujuan.

Ketiga, keanggotaan didalam habatsu didasarkan pada ikatan yang

sama dan tidak berubah seperti daerah asal yang sama ataupun asal sekolah

yang sama. Terdapatnya ikatan-ikatan seperti tersebut secara otomatis akan

menimbulkan rasa saling percaya dan rasa ketergantungan walaupun ke­

mungkinan belum pernah saling mengenal. Perlu diperhatikan bahwa di ·

Jepang orang hanya boleh menjadi anggota dari satu kelompok informal yang

menuntut agar anggota-anggotanya memberi komitmen total dan tetap.

Keempat, anggota habatsu berasal dari berbagai tingkat status dan

tersusun secara hierarchis. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam

organisasi formal akan menempati juga posisi yang penting dalam habatsu.

Atau dengan perkataan lain bahwa status dalam organisasi formal akan

menentukan juga status dalam habatsu.

Terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan oleh habatsu untuk

mempengaruhi organisasi-organisasi resmi. Antara lain, pertama, dapat

melalui jaringan komunikasi khusus yang terbentuk diantara mereka.

Mengingat struktur organisasi yang dimiliki dan kesetiaan anggota kepada

kelompok, maka jalur komunikasi khusus ini biasanya cukup efektif.

17

Page 25: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Kedua, oleh karena begitu bertedkad untuk meningkaktkan penga­

ruhnya dalam organisasi formal maka dapat menciptakan ketegangan dan

konflik. Persaingan internal habatsu bukan sesuatu yang baru dalam organis­

asi birokratis. Persaingan tersebut tidak hanya melibatkan para pemimpin

saja akan tetapijuga sampai pada bawahan.

Ketiga, habatsu seringkali menciptakan masalah morale. Apabila

suatu habatsu dominan muncul, maka anggota habatsu lainnya akan ada

dalam posisi yang tidak menguntungkan. Semuanya ini akan mempengaruhi

morale mereka yang berkaitan dengan semangat juang.

Keempat, apabila teijadi suatu konflik antara kepentingan habatsu

dengan kepentingan organisasi resmi maka kepentingan yang terakhir yaitu

organisasi resmi biasanya mengalah. Hal ini dapat dimengerti oleh adanya

ikatan partikularistik yang kuat antara habatsu dengan anggota-anggotanya

dan lagi pula oleh karena habatsu dapat memberi imbalan atau hukuman

terhadap anggota-anggota yang sama.

Selanjutnya merupakan cara yang terakhir, kehadiran habatsu dapat

juga mempersukar pembuatan keputusan. Dapat disebutkan bahwa tidak

ada satu keputusan penting dapat diambil tanpa persetujuan habatsu yang .

berpengaruh. Habatsu yang berpengaruh dapat mem-vet6 suatu keputusan

yang dirasa merugikan. Kesemuanya ini dapat memperlambat suatu kepu­

tusan dan bahkan tidak jarang suatu keputusan terpaksa harus dirumuskan

kembali agar dapat diterima oleh habatsu.12

18

Page 26: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

6. Hubungan Hierarki.

Keyakinan tentang hubungan hierarki paling menonjol dalam kehi­

dupan keluarga dalam masyarakat Jepang. Sehubungan dengan itu, berhu­

bung organisasi-organisasi sosial juga dibentuk berdasarkan pola keluarga

maka dalam tubuh organisasi-organisasi sosial tersebut juga dapat diketemu­

kan pola hubungan yang hierarkis. Hubungan antara individu dalam sebuah

organisasi diatur menurut satu garis vertikal dengan urutan ranking berdasar­

kan umur, tahun masuk dalam perusahaan ataupun saat pengangkatan

menjadi pegawai perusahaan. Ranking seperti itu sangat penting didalam

kehidupan masyarakat sehingga sampai menjadi dasar norma sosial.

Terdapat 3 macam hubungan vertikal yang mewarnai hubungan antara

individu dalam setiap organisasi resmi. Pertama, hubungan Atasan - Bawa­

han Tingkat seseorang dalam sebuah organisasi birokratis merupakan fungs1

dari posisi ataupun gelar yang disandangnya. Semakin tinggi kedudukan

seseorang dalam sebuah masyarakat, semakin dituntut sikap dan tata krama

khusus dalam berhubungan dengan orang tersebut. Sikap konfroptasi terbu­

ka dengan seorang atasan seyogyanya dihindarkan. Apabila terjadi perselisi­

han pendapat ataupun konflik kepentingan, maka bawahan dituntut harus

mengalah. Telah merupakan kebiasaan bagi bawahan untuk mengunjungi

dan membawa bingkisan-bingkisan kecil bagi atasannya.

Kedua, hubungan Senpai- Kohai (Senior- Yunior).

Hubungan Senpai - Kohai dibentuk berdasarkan prinsip senioritas. Anggota­

anggota dalam satu kelompok biasanya dibagi menjadi 3 kategori yaitu :

Senpai (Senior), Kohai (Yunior) dan Dohai (orang-orang seumur). Hu­

bungan yang terjadi antara ketiganya berlangsung dalam suatu kerangka

urutan waktu. Orang-orang yang lebih dahulu menjadi anggota kelompok

19

Page 27: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

merupakan Sen-pai bagi kedua kategori Iainnya. Dengan senioritas tidak

hanya dimaksudkan masa tugas akan tetapi juga termasuk didalamnya rank­

ing dan umur. Dengan demikian berarti bahwa seorang Sen-pai pasti Iebih

tua usia dan lebih tinggi tingkatannya. Hubungan ini bersifat kurang personal

dan tidak mehbatkan emosi.

Ketiga, hubungan Qyabun - Kobun (Pemimpin-PenKfirut).

Hubungari ini pada.dasarnyaseperti hubungan antara orang tua dan anak.

Sehubungan dengan itu maka sifat hubungan ini sangat personai dan penuh

emosi. Kesetiaan dan perlindungan merupakan unsur-unsur dasar yang

mewamai hubungan. Hubungan semacam ini dapat tumbuh dan berkembang

dari kedua jenis hubungan lainnya. -Dalam sebuah organisasi, seorang atasan .. kemungkinan menaruh perhatian terhadap bawahan. Demikian sebaliknya

apabila terdapat tanggapan yaitu bawahan merasa bahwa atasan itu patut

dihargai dan diperlukan untuk kemajuan perkembangan organaisasi, maka

hubungan Oyabun-Kobun akan terbentuk.13

Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa· kelompok adalah

merupakan nilai yang sangat dominan dalam masyarakat Jepang. Dalam

suatu kelompok, seseorang dapat merasa aman dan diterima. Dengan demi­

kian ia mempunyai tempat dan kedudukan yang tersusun secara hierarkis

vertikal. Demikian juga rasa ketergantungan pada kelompok adalah sangat

kuat dengan disertai segala kuajiban antara anggota. Sedang hubungan

antara kelompok adalah merupakan.hubungan antara "kita" dan "mereka".

Disamping itu klik-klikjuga turut mewarnai masyarakat dan corak kehidupan

masyarakat Jepang. Keadaan alam, corak hidup dan nilai budaya kuat

mempengaruhi hubungan saling pengaruh-mempengaruhi antara usahawan

besar dengan para politisi.

20

Page 28: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

BABID

SISTEM POUTIK DAN PEMERINTAHAN

A Pembaharuan pada Masa Pendudukan.

~ecah Perang Dunia II sangat membawa kehancuran bagi negara

Jepang. Perang tersebut telah menelan korban jiwa kurang lebih bampir 2

juta orang. Diperkirakan 25% dari kekayaan negara hancur serta 40% dari . . wilayab yang telab dibangun menjadi korban serangan udara; 20% rumah

tempat tinggal dan 20% gedung lainnya hangus; dan 30% dari kapasitas

industri bancur.l

Dari segi psikologis, kekalaban dan kehancuran a1obat Perang Dunia

n membawa Jepang pada suatu kesadaran dan pengakuan terbadap kegaga­

lan akibat sikap dan pandangan masa lalunya. Dikalangan bangsa Jepang

timbul rasa malu yang mendalam. Malu oleb karena telah menciptakan rasa

tidak aman dan kehancuran diseluruh Asia serta malu oleb karena telah

melibatkan diri dalam perang dan dipojokkan dari pergaulan internasional.

Selanjutnya terdapat kecenderungan kearah usaha pembersiban diri secara

nasional dan muncul perasaan menolak dan meremehkan segala yang berbau

Jepang. Namun disisi lain, kenyataan tersebut justru menyebabkan negara

Jepang dengan cepat menyerap pembaharuan yang dicanangkan pada masa

pendudukan yaitu tahun 1945- 1952. Apabila pendudukan Jepang oleh

Amerika disebut sebagai suatu experimen pembabaruan maka basil yang

dicapai lewat experimen itu yalah cukup spektakuler. Dua hal tindakan

21

Page 29: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dalam masa pendudukan yaitu tindakan "demiliterisasi dan demokratisasi. "2

Melalui demiliterisasi, Panglima Tertinggi Negara-negara Sekutu,

ingin menjamin sejauh mungkin bahwa Jepang tidak akan lagi menjadi

ancaman bagi perdamaian dunia. Sedang dipihak lain, Jepang juga didorong

untuk membangun suatu sistem pemerintahan sendiri yang demokratis.

Secara implisit terdapat keyakinan bahwa usaha tersebut saling berkaitan.

Jepang yang cinta damai akan menjadi demokratis dan dengan berpemerin­

tahan sendiri yang demokratis Jepang juga tidak akan menjadi militeristik. 3

Mengenai tindakan demiliterisasi meliputi pengaturan penyerahan dan

perlucutan angkatan perang Jepang didalam dan diluar negeri; repatriasi

personil militer dan sipil dari semua wilayah di Asia Timur; semua tentara

kembali menjadi sipil dan Departemen Angkatan Darat dan Angkatan Laut

dihapus ..

Tindakan demiliterisasi berlangsung cepat dan tidak banyak menga­

lami hambatan. Namun sebaliknya demokratisasi dibidang sosial, politik dan

ekonomi, justru merupakan usaha pembaharuan yang terasa lebih sulit pelak­

sanaannya oleh karena berkaitan dengan masalah transplantasi nilai dari satu

bangsa dengan latar belakang kebudayaan tertentu kedalam suatu masyara­

kat asing yang juga memiliki kebudayaan dan orientasi nilai sendiri. Keber­

hasilan usaha ini akan ditentukan, disatu pihak oleh kesediaan penerima yaitu

Jepang untuk bekerja sama a tau tidak. Sedangkan disisi lain, kesediaan itu

sendiri dipengaruhi oleh manfaat yang dirasakan oleh berbagai kelompok

masyarakat sebagai alabat dari perubahan-perubahan tadi.

Langkah pembaharuan utama yang dijalankan dalam kehidupan poli­

tik adalah pembaharuan atau perubahan tentang pemegang kedaulatan

22

• I

Page 30: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dalam negara. Dalam konstitusi Meiji dic~ntumkan bahwa kedaulatan

berada dalam tangan Kaisar. Akan tetapi dalam praktek sang Kaisar tidak

berkuasa. Kekuasaan selalu bergeser diantara kelompok-kelompok birokrat

kalangan atas, kelompok bankir dan industrialis, genro (negarawan senior),

militer dan Dewan Penasehat Kaisar. 4

Setiap kelompok tersebut, khususriya militer, selalu m~ncari kemung- .

kinan dan menggunakan kesempatan yang ada untuk bertindak sambil

mengatakan bahwa semuanya itu dilakukan atas nama Kaisar. Mac Arthur

dan para pejabat yang bertanggung jawab dalam pembaharuan ingin meru­

bah keadaan diatas. Mereka membimbing pemerintah J epang untuk meran­

cang suatu konstitusi baru. Dari semua perubahan yang terdapat dalam

konstitusi baru itu yang terpenting adalah pencantuman konsep kedaulatan

rakyat. Dalam Konstitusi ·Baru ditetapkan bahwa kedaulatan sepenuhnya

berada dalam tangan rakyat yang dilaksanakan melalui.parlemen dan kabinet

bertanggung jawab secara langsung kepada parlemen.

Kedudukan Kaisar dalam Konstitusi baru hanya sebagai "simbol kesatuan

negara" dan fungsinya lebih bersifat seremonial.5

Pembaharuan politik berikutnya adalah penghapusan Dewan Penase­

hat Kaisar, Departeman Rumah Tangga Kaisar dan genro. Sebagai usaha

meningkatkan partisipasi dtbidang politik maka hak untuk mengikuti pemili­

han umum juga diperluas sehingga mencakup semua pria dan wanita yang

telah berusia 20 tahun keatas. Bermacam-macam persatuan dagang dan

kepentingan kelompok lainnya dibentuk. Kelompok-kelompok tersebut

didorong agar menyatakan pendapat dan memperjuangkan kepentingan­

kepentingannya melalui desakan-desakan yang ditujukan kepada pemerintah.

Di samping kelompok-kelompok kepentingan, partai-partai politik diberi

kebebasan untuk bangkit kembali dan meng-organisir diri.

23

Page 31: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Di bidang pendidikan diterapkan sistem pendidikan Am erika dan

banyak pendidikan perguruan tinggi swasta dididirikan. Masa wajib sekolah

diperpanjang dari 6 tabun menjadi 9 tahun. Selanjutnya yang lebih penting

adalah bahwa sekolah tidak lagi menjadi alat yang digunakan oleh negara

untuk melestarikan ideologi politik dan.nilai-nilai moral tradisional. Orienta­

si utama pendidikan adalah mendidik masyarkat Jepang kearah sikap

yang hberal dan individualis. 6

Meluasnya pendidikan menyebabkan banyak dihasilkan tenaga-tenaga

yang memungkinkan Jepang siap untuk bermacam · perkembangan dan

pembangunan yang menyusul kemudian. Pendidikan juga menimbulkan

rasa percaya diri yang mendalam. Sedang dipihak lain, dari pusat-pusat

pendidikan yang sama khususnya perguruan tinggi muncul sikap menentang

Amerika dikelompok kalangan intelektual yang tertarik pada Marx. 7

Pembaharuan dibidang ekonomi tampak lebih radikal dari langkah­

langkah pembaharuan yang ditempuh dalam bidang sosial dan politik.

Terdapat 3 bidang yang menjadi sasaran pembaharuan ekonomi yaitu dekon­

sentrasi ekonomi, pembentukan sarikat buruh yang kuat dan pembaharuan

chbidang pertanian. 8

Mengenai tujuan utama pembaharuan dibidang ekonomi yaitu. men­

ciptakan sistem ekonomi yang baru, demokratis, kompetitif, dengan .Pemili­

kan dan kekuasaan yang lebih merata dan menyebar dibidang ekonomi.

Dengan demikian diharapkan bahwa Jepang akan terhindar dari sistem

ekonomi yang cenderung membangkitkan agresivitas. Sedang dekonsentrasi

ekonomi dilakukan dengan membubarkan gabungan usaha besar dibidang

industri d3;D perdagangan yang dikenal dengan nam3: Zaibatsu.

24

Page 32: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Selanjutnya demi kepentingan buruh maka diciptakan undang-undang

yang melindungi buruh, menjamin suatu standar hidup yang layak dan

memberi hak kepada mereka untuk membentuk perserikatan serta hak untuk

melakukan pemogokan. Sebagai usaha mewujudkan semuanya itu maka

dibentuk komisi-komisi dalam Departemen Tenaga Kerja dengan tugas

melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan undang-undang tersebut. Sebagai

alobat dari pembaharuan ini muncullah organisasi buruh besar-besaran dan

kadang-kadang mereka melakukan pemogokan dan tindakan kekerasan oleh

karena tekanan ekonomi. Dengan pembaharuan~pembaharuan didalam

bidang ekonomi ini, maka tercipta suatu mekanisme yang memungkinkan

buruh menyadari hak dan kepentingannya dan kemudian menyalurkannya

sesuai dengan prosedur yang demokratis.

Dalam bidang pertanian diciptakan undang-undang yang bertujuan

memperbaiki kondisi pertanian, menghapus kekUasaan tUan tariah~-ejq>loitasi

yang dilakukan pihak penyewa tanah. Panitia urusan tanah yang mengatur

· semuanya itu dipilih secara demokratis. Setengah anggotany~ adal~ penye­

wa sedang separuhnya lagi terdiri dari penggarap pemilik. Perselisihan

dibidang ini sering terjadi dan meskipun panitia berulang kali mendapat

pengi:rruh dan tekanan dari tuan-tuan tanah namun demikian kekuatan dan

kekuasaan para tuan tanah terus menerus merosot. Terdapat 2 alasan·

penting untuk dilaksanakan land Reform. Yang pertama adalah cita-cita

demokrasi dibidang pertanian, khususnya bagi para petani kecil. Alasan

kedua adalah untuk menghindarkan ker~sahan yang timbul akibat kesen­

jangan ekonomi dan sosial yang komunal dan hierarkis.

Masa pendudukan berlangsung selama hampir 7 tahun dan secara

keseluruhan ternyata berhasil. Masyarakat Jepang cukup tanggap dan ..

kooperatif. Satu hal yang perlu dikemukakan adalah mengapa bangsa Jepang

25

Page 33: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

bersedia dan rela menanggapi semua ini, alasan yang. dikemukakan adalah

kekalahan mereka dalam perang, hormat terhadap kekuasaan pihak yang

mengalahkan mereka dan kebiasaan dalam menerima perubahan nasib.

Namun menurut Baetwald, kesemuanya itu hanya mnyangkut sep~ kenya­

taan. Ada hal yang turut menentukan yaitu kenyataan bahwa berbagai

segmen dalam masyarakat Jepang telah mengantisipasi perubahan-peruba­

han yang dicanangkan dan oleh karena itu mereka bersedia mendukung

program-program tersebut, walaupun sponsor utamanya adalah orang asing

yang nampaknya ingin mencampuri masalah internal mereka - suatu hal yang

sebenarnya tidak disenangi oleh kebanyakan orang Jepang.~ ·

B. Kehidupan Politik.

Mengenai kehidupan politik, akan diamati kehidupan partai-partai

politik yaitu LDP dengan partai-partai oposisi; oleh. karena lembaga politik .. ini memiliki wakil-wakil yang terhbat langsung dalam pembuatan kebijaksa-

naan/keputusan seperti Diet dan Kabinet. Dengan partai-partai politik ini

para usahawan besar membina jalinan yang erat.

1. Partai-Partai Politik.

Partai politik yang pertama yang muncul di Jepang adalah Aikoku

Koto (Himpunan umum Kaum Patriot), chbentuk pada tahun 1874 chbawah

pimpinan. Taisuke Itagaki. Partai ini menyampaikan sebuah petisi tertulis

yang menghendaki penerapan sistem parlementer melalui pemilihan-pemili­

han umum. Gerakan partai kedua diorganisrr·oleh Ok'uma pada tahun 1882

dengan nama Kaishinto. Munculnya kedua partai ini menandai awal dari

26

Page 34: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

kehidupan partai diJ epang sekaligus sebagai perintis partai-partai yang

menyusul kemudian sesudah Perang Dunia 11.10

Dengan memakai nama yang sering berganti, kedua partai itu berusa­

ha untuk menguasai parlemen pada waktu itu. Pada awal mulanya parlemen

selalu dikuasai oleh partai pimpinan Taisuke Itagaki. Kemudian pada tahun

1900 partai Itagaki bergabung dengan partai pimpinan Ito serta membentuk

partai Seiyukai. Dalam perkembangan selanjutnya partai Seiyukai banyak

merebut simpati dari penduduk petani dan menyalurkan berbagai kepen­

tingan yang menyangkut soal tanah. Sesudah Perang Dunia II partai Seiyukai

ini muncul dengan nama Partai Liberal.

Dalam perkembangannya Kaishinto merupakan partai yang sering

berganti nama juga. Untuk beberapa lama partai ini dikenal dengan nama

Minseito dan selanjutnya partai ini disebut dengan sebutan partai Min Seito

(Partai Democrat). Sarna seperti Seiyukai partafini juga berulang kali

mengalami re-organisasi, pembubaran dan penyatuan kembali.

Pada pemilihan-pemilihan yang diadakan pada saat itu, partai K.a:ishin.:

to pimpinan Okuma biasanya menduduki posisi urutan kedua. Barupada

tahun 1915 Kaishinto berhasil memenangkan suara terbanyak dalam pemi­

lihan, sehingga dengan demikian mulai saat itu, kedua partai tersebut saling

bergantian dalam menghimpun suatu mayoritas. Partai Kaishinto dalam

perkembangan selanjutnya lebih banyak condong kepada kepentingan-kepen­

tingan bisnis. Sesudah Perang Ddunia II partai ini muncul·lagi dengan nama

Partai Demokrat.

27

Page 35: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

2. LDP (Partai Demokrat Liberal).

a. Terbentuknya IDP dan Pengaruhnya,

Partai Demokrat Uberal sesuai dengan namanya mempunyai akar

pada Partai Demokrat dan Partai Liberal. Kedua partai ini sebenarnya

pernah bergabung pada tahun 1898 namun hanya berumur 4 bulan. Dalam

perjalanan selanjutnya kedua partai ini masih mengalami perpecahan keda­

lam berbagai kelompok konservatif atau bergabung dengan partai lain.

Keadaan semacam ini berlangsung sampai dengan tahun 1940 pada saat

partai-partai chbubarkan.ll •

Sesudah Perang. Dunia II partai-partai konservatif muncul kembali.

Dua diantara partai-partai politik konservatif itu adalah Partai Liberal Jepang

dan Partai Progressive Jepang. Disamping kedua partai ini muncul juga

sejumlah partai-partai kecil. Satu dian tara partai-partai terse but yang ter- ·· ·

penting adalah Partai Kooperatif Jepang. Pada waktu Mac Arthur melancar­

kan tindakan pembersihan pada bulan Januari 1946, terhadap para penjabat

yang mendukung pemerintah militer, dampaknya terasa juga dalam ketiga

partai baru terse but. Dalam Partai Liberal terdapat 30 tokoh yang terkena

tindakan pembersihan, sedang dari Partai Kooperatif terhitung 21 orang.

Namun yang paling menderita adalah Partai Progressif oleh karena kehilan­

gan tokoh sebanyak 260 orang.12

Dari kehidupan politik yang berlangsung antar berbagai partai politik

konservatif yang ada, pada akhimya yang tetap dapat bertahan adalah Partai

.Uberal dan Partai Demokrat Jepang sebagai partai-partai konservatif.

Dengan berkuasanya LDP terjadi pula pergeseran kekuatan relatif diantara

partai-partai. Partai-partai oposisi semakin lemah dalam menghimpun suara

dukungan dan fragmentarisasi pandangan dikalangan mereka sendiri juga

28

Page 36: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

semakin kelihatan. Pada tahun 1959 Partai Sosialis pecah menjadi 2 yaitu

Partai Sosialis Jepang dan Partai Demok:rat Sosialis. Namun kc;dua partai ini

tidak mampu memperluas kekuatannya melalui proses. pemilihan sampai

pada tin gkat yang berarti. Demikian juga dengan partai oposisi yang lain,

Partai Komunis, semakin merosot dalam menghimpun suara. Partai

Pemerintah Bersih (Komeito) yang terbentuk pada tahun 1964 dan mengikuti

pemilihan umum pada tahun yang sama ternyata juga tidak dapat berbuat

banyak dalam menghimpun kekuatan.

Dalam ~asalah-masalah tertentu, partai-partai oposisi sering berga­

bung menentang u;:>P. Namun, walaau demikian IDP masih tetap berkuasa

dan hal yang demikian akan berlangsung terus kecuali apabila terjadi perten­

- tangan dan friksi internal yang sukar diatasi. Berkuasanya IDP mempunyai

· effek positif berjangka panjang. Semenjak kekalahan Jepang dalam perang

Pasifik, Jepang menyadari bahwa militer yang kuat justru membawa mereka

kepada kehancuran dan kegagalan dalam berbagai bidang. Contoh dila­

pangan kehidupan Ekonomi: Jepang tampil dengan wajah suram, pangan

susah, perumahan menyedihkan, standar hidup merosot dan kota-kota han­

cur. Menyadari keadaan yang demikian, maka pembangunan kembali

ekonomi dengan fokus utama pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan

prioritas kebijaksanaan IDP dalam kerjasama dengan pemerintah sesudah

perang. Melalui cara yang demikian diharapkan Jepang dapat mengejar

ketinggalannya dari negara-negara Barat lainnya.

Kurangnya ketegangan dan polarisasi politik sesudah perang -- yang

berarti terciptanya stabilitas politik antara lain adalah oleh karena LOP

merupakan partai satu-satunya yang mampu secara serentak menanggapi .

keinginan para pemilih di Jepang sesudah perang yaitu "penataan kembali

kehidupan ekonomi yang sehat, aliansi dengan Amerika Serikat dan pelem-

29

Page 37: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

bagaan sistem demokrasi."13 Dalam keadaan yang stabil tersebut, dengan

· pimp in an LDP, berhasil dilancarkan pembangunan ekonomi sehingga

mencapai prestasi yang mengagumkan.

b. LDP dan Fraksi-Fraksi.

Sebenarnya LDP tidak memiliki satu ideologi pengikut yang jelas.

Didalam LDP terhimpun anggota-anggota partai dengan spektrum pan­

dangan yang sangat luas mengenai berbagai masalah. Walaupun demik:ian,

l.DP berhasil menggalang solidaritas dikalangan anggota-anggotanya dalam

parlemen. Menurut Reischauer, disimlah letak keunggulan Jepang dalam

menggabungkan basis politik lokal yang berpusat pada pribadi atau tokoh

tertentu dengan disiplin partai dalam diet maupun dewan-dewan perwakilan

didaerah.

Anggota-anggota LDP dalam diet terdiri dari kelompok-kelompok

yang disebut fraksi. Karakteristik dari fraksi-fraksi dewasa ini merupakan

warisan dari fraksi sebelum perang. Sejarah kehidupan politik modern

Jepang bahkan dapat ditinjau dari perspektif timbul tenggelamnya ~aksi­

fraksi. Akan tetapi apabila diamati, terdapat perbedaan yang dapat diidenti­

fikasi antara fraksi-fraksi sebelum dan sesudah perang. Pada dasamya sebe­

lum perang fraksi-fraksi dapat dikatakan sebagai pelengkap dalam proses •

politik sedangkan sesudah perang, fraksi-fraksi merupakan bagian integral

dari kehidupan politik di Jepang. Sebelum perang, tidak ada politisi yang

merasa perlu menjadi anggota salah satu fraksi. Kebanyakan fraksi pada saat

itu mirip kelompok diskusi politik. Pada waktu sekarang, peranan fraksi bagi

politik Jepang adalah sangat penting.

Dalam partai konservatif sekarang terdapat sejumlah fraksi seperti

30

Page 38: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Susuki, Tanaka, Nakasone, Fukuda, Komoto dan sebagainya yang tergolong

sebagai fraksi yang besar dengan jumlah anggota antara 40 - 80 orang dan

sejumlah fraksi kecil. Fraksi-fraksi yang sudah terlampau besar cenderung

untuk pecah menjadi lebih kecil sedang yang terlalu kecil biasanya kurang

berpengaruh. Fraksi-fraksi tersebut mempunyai pemimpin yang diakui,

sedang pemimpin tersebut biasanya merupakan orang kuat dalam parlemen

dan partai. Mekanisme politik yang berlangsung dalam LDP dapat dikatakan

bahwa fraksi-fraksi merupakan "pelaku yang sebenarnya dalam politik intra

partai", oleh karena mereka itulah yang akan menentukan siapa yang akan

menjadi Perdana ~enteri dan anggota kabinet. Fraksi-fraksi merupakan

entitas politik formal dengan pusat-pusat kegiatan perte~uan rutin, mempu­

nya anggota yang dikenal, struktur yang mapan dan disiplin yag kuat. Oleh

karena itu maka fraksi menjadi semacam partai di dalam partai. Peranan

fraksi menjadi besar, ini dapat dimengerti oleh karena beberapa alasa·n.

Pertama LDP, merupakan gabungan dari 2 partai konservatifyaBg telah ada

sebelum Perang Dunia II. Kedua partai ini mempunyai fraksi sendiri-sendiri

waktu bergabung, semua ciri tersebut ikut terbawa masuk kedalam LDP.

Berhubung terdapat kebiasaan .untuk setia pada kelompok maka wajarlah

apabila persaingan antara fraksi pun terus berlanjut di dalam LDP. Kedua,.

fraksi muncul sebagai akibat konflik yang timbul antara orang-orang atau

kelompok konservatif yang tersingkir untuk semen tara waktu, pada waktu

dilancarkan pembersihan terhadap unsur-unsur militeristis dan ultra nasional­

istis, dan tokoh yang muncul sebagai pemimpin pada waktu "saudara-sauda­

ranya" masih merupakan persona non grata. Sedang alasan ketiga timbulnya

fraksi ialah adanya perbedaan orientasi antara mereka yang memasuki kehid­

upan politik melalui badan-badan legislatif dengan mereka yang mempunyai

latar belakang sebagai birokrat. Perbedaan ini menyebabkan munculnya

pertentangan antara tojin (orang partai) dan Kanryo (birokrat). Alasan

keempat tumbuhnya fraksi berhubungan erat dengan masalah dana politik.

31

Page 39: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Biasanya partai mengalami kekurangan uang untuk mendukung semua caJon

yang diterima. Oleh karena jumlah uang yang diper1ukan cukup besar, biasa­

nya para caJon lalu mendekati para pemimpin fraksi untuk memperoleh 25%

dari anggaran kampanye. Seorang pemimpin fraksi, hampir pasti adalah

seorang yang berkemampuan mengumpulkan dana politik. Besarnya jumlall

uang yang berhasil dikumpulkan oleh pemimpin fraksi sudah barang tentu

akan berpengaruh terhadap jumlah anggota LDP yang dapat dibantu baik

sebagai calon maupun sebagai anggota lama parlemen. Sedang mereka

semua yang telah dibantu, sudah dengan sendirinya akan menjadi pengikut

dan pendukungnya. Alasan kelima timbulnya fraksi merupakan al~an yang

bersifat psikologis, yaitu pemuasan kebutuhan identitas. Pemenuhan kebutu­

han ini dapat diperoleh dalam kelompok. Bagi anggota parlemen, fraksi

merupakan sarana dan tempat mereka menemukan identitasnya dan merasa

diterima. Alasan keenam yaitu persaingan untuk menduduki jabatan ketua

partai yang berarti juga sekaligus sebagai ·Perdana Menteri. Pada waktu

berlangsungnya pemilihan Ketua LDP selalu terjadi aliansi-aliansi koalisi dan

janji-janji tertentu. Kekuatan dan pengaruh seorang pemimpin fraksi, dapat

dilihat dari jumlah pengikut-pengikutnya yang duduk di dalam parlemen

sebagai anggota Majelis Rendab. Apabila dibandingkan dengan Majelis

Tinggi, suara anggota Majelis Rendah adalah lebih penting dan berarti bagi

seorang pemimpin fraksi oleh karena sangat menentukan dalam pemilihan

seorang perdana menteri. Apabila seorang pemimpin fraksi memiliki banyak

pengikut, ini berarti, dia juga memiliki kekuatan untuk melakukan tawar

menawar dengan pemimpin fraksi lain dan juga dapat menampilkan caJonnya

sendiri untuk jabatan Ketua partai. Alasan ketujuh, sistem pemilihan anggota

Majelis Rendah merupakan salah satu unsur yang kondusiv bagi timbulnya

fraksi. Dari satu wilayah, dapat diajukan beberapa calon anggota Majelis

Rendah. Ini berarti antara calon-calon dari wilayah yang sama akan terjadi

persaingan yang keras walaupun sama-sama berasal dari satu partai yang

32

Page 40: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

sama. Disebabkan oleh karena partai bersikap tidak memihak ·dan memper­

lakukan mereka secara sama, maka, dalam usaha mencari dukungan, calon­

calon tersebut berpaling kepada fraksi-fraksi. Selanjutnya dalam pemilihan

tersebut, fraksi-fraksi tidak hanya membantu anggota parlemen fraksi yang

lama akan tetapi juga secara aktif mendukung calon-calon baru. Semakin

banyak anggota yang dihimpun berarti semakin kuat fraksi dan lebih khusus

berarti juga akan semakin banyak suara dukungan dalam pemilihan ketua

partai. Pada umumnya sebuah fraksi jarang menerima calori baru dari daerah

yang telah ada calonnya, oleh karena dalam persaingan waktu pemilihan

terdapat kamungkinan besar bahwa caJon baru tersebut akan dikalahkan.

Adanya fraksi-fraksi menyebabkan ·bahwa bermacam-macam segmen

masyarakat Jepang turut berperan dan dengan demikian juga ada ke­

mungkinan ditampilkannya ide-ide, kebijaksanaan, dan usul-usul altematif

dari pendukung dan penentang dalam partai berkuasa. Menurut Hans

Baerwald, fraksi-fraksi membuat kehidupan politik Jepang menjadi lebih

terbuka dan kompetitif. Dalam sistem politik Jepang, fraksi-fraksi tidak hanya

menguntungkan akan tetapi juga sangat rasional.

C. Struktur Organisasi LDP

LDP mempunyai Akademi Politik dipusat yang berfungsi mendidik

kader-kader dan ·aktifis partai serta bermarkas pusat di Tokyo. Kongres

partai berlangsung sekali setahun, setiap dua tahun memilih ketua partai yang

merupakan jabatan terpenting dalam partai. Orang kedua dalam partai

adalah Sekretaris Jenderal yang menjalankan kegiatan partai sehari-hari. Ia

bertugas juga menentukan wakil-wakil Menteri dan Ketua Komisi Parlemen,

mengawasi birokrasi partai dan Komisi Kebijaksanaan Pemilihan yang

menentukan calon-calon anggota parlemen yang akan diterima partai.

33

Page 41: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Merupakan organ-organ partai yang lain adalah Ketua Biro Eksekutif dan

Dewan Peneliti Masalah-masalah Kebijaksanaan. Anggota-anggotanya

diangkat oleh Ketua partai dan terdiri dari orang-orang yang berpengaruh

dalam partai serta J:pewakili kepentingan berbagai fraksi. Dewan Peneliti

Masalah-Masalah Kebijaksanaan--mengajukan kebijaksanaan kepada Dewan

Eksekutif dan apabila diterima maka rekomendasi tersebut akan menjadi

kebijaksanaan partai. Kebijaksanaan yang telah . ditentukan pimpinan

pusat harus dipatuhi dengan disiplin yang ketat oleh para anggota diet.

Apabila terjadi penyelewengan maka sanksinya ialah pemecatan dari partai.

Dasar dukungan untuk LDP dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok.

Pertama yaitu Kaum Industrialis dan kelompok pemilik uang yang memberi

dukungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Merupa­

kan pendukung yang lain adalah petani-petani,nelayan dan birokrat. Kelom­

pok birokrat merupakan sumber kebijaksanaan dan bimbingan legislatif bagi

lDP.

Apabila diamati dengan seksama maka IDP sebenarnya merupakan

partai Kader. Walaupun sudah ada usaha untuk menjadikan lDP sebagai

partai Massa akan tetapi belum berhasil. Kekuatan lDP tidak terletak pada

organisasi massa akan tetapi dalam keberhasilan calon-calon individu dalam

pemilihan, juga pada masyarakat Jepang sendiri yang pada umumnya masih

berorientasi konservatif terutama didaerah-daerah pedesaan.

3. Partai Oposisi

Merupakan partai Oposisi utama adalah Partai Sosialis Jepang (JSP),

Partai Sosialis Demokrat (DSP), Partai Komunis Jepang (JCP) dan Partai

34

Page 42: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Pemerintah Bersih (CGP).

a. Partai Sosialis Jepang

Partai Sosialis Jepang dibentuk pada 1ahun 1955 melalui merger

berbagai partai proletarian sebelum perang. Segala kegiatan partai diatur

dari markas besarnya yang berpusat di Tokyo. Partai ini bertujuan kearah

realisasi sosialisme melalui sebuah "revolusi damai dan demokratis" sambil

menunjang Konstitusi yang berlaku sekarang. Partai ini menyerukan netrali­

tas tidak bersenjata dan inenentang perjanjian keamanan Jepailg-Amerika

Serikat.

Secara teoritis Kongres Partai merupakan badan yang berkuasa ~alam

partai. Kongres memilih ketua partai, Sekretaris Jenderal, Anggota-anggota

Komite Sentral dan Komite Eksekutif Sentral. Sekretaris Jenderal merupa­

kari kepala administratif partai. Kekuasaan sesungguhnya dalam pembuatan

keputusan berada dalam tangan para pejabat eksekutif puncak yang dikepalai

oleh Ketua Komite Eksekutif pusat.

Partai Sosialis terbagi menjadi sayap kiri dan sayap kanan yang sering

lebih radikal dari Partai Komunis. Partai Sosialis sayap kiri secara terbuka

menunjukkan cenderung kepada Maoisme dan berulang kalimendesak agar

Jepang mengadakan pendekatan kembali dengan Cina Komunis. Platform

dasar dari partai ini adalah mendukung gerakan non Blok, perjanjian Non­

agresi dikalangan negara-nebara besar dan perubahan J epang dari negara

Kapitalis menjadi negara sosialis. Partai Sosialis Jepang sangat menentang

sikap LOP yang pro Amerika.

35

Page 43: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

b. Partai Sosialis Demokrat.

Partai Sosialis Demok:rat dibentuk pada bulan Januari 1960 oleh seke­

lompok orang yang memisahkan diri dari Partai Sosialis Jepang pad~ tahun

sebelumnya. Partai Sosialis Demokrat ini menentang i9eologi-ideologi

ekstrim dan mengabdikan diri bagi pembentukan sebuah masyarakat sosialis

melalui proses-proses demokratis. Partai ini memiliki sikap dan kebijaksa­

naan yang relatif moderat termasuk sikapnya yang menghendaki penghapus

an secara bertahap perjanjian keamanan Jepang- Amerika Serikat. Partai ini

juga mengajukan suatu sistem ekonomi yang sosialis dimulai dengan menasi­

onalisasi beberapa industri utama, untuk tahap pertama.

Dasar utama politiknya adalah Domei yaitu 2,2 juta anggota Kon­

federasi Buruh J epang. Effektivitas partai baru alcan kelihatan apabila para

pemimpin-pemimpin partai LDP dan Partai Sosialis Jepang mencari du­

kungan untuk suatu masalah tertentu. Organisasi partai ini sama dengan yang

terdapat pada partai sosialis. Wewenang tertinggi terletak pada Kongres

Partai, namun dalam prakteknya satu dewan yang terdiri dari anggota partai

dalam Diet, yang menentukan sebagian besar kebijaksanaan.

c. Partai Komunis Jepang.

Partai Komunis Jepang didirikan sebagai asosiasi politik bawah tanah

pad~ bulan Juli 1922. Partai ini muncul secara terbuka sebagai partai resmi

sesudah perang, bertujuan mewujudkan sebuah masyarakat komunis di

Jepang melalui "sebuah revolusi demokrasi rakyat dan sebuah revolusi sosiaiis

berikutnya". Partai Komunis Jepang mendjadi partai resmi sejak 1945.

Jumlah anggotanya cukup kecil sekitar 400.000 orang anggota. Melalui disi­

plin yang ketat partai ini senantiasa berusaha meningkatkan kegiatannya

36

Page 44: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

secara bersatu. Perhatian utama dari partai ini terarah pada masalah-masa­

lah dalam negeri.

d. Partai Pemerintah Bersih.

Partai Pemerintah Bersih juga dikenal sebagai Komeito dibentuk

pada bulan Nopember 1964, semula sebagai wahana politik dari Soka

Gakkai, sebuah organisasi keagamaan awam yang berafiliasi dengan

Sekte Nicheren Shoshu Buddhis. Selanjutnya pada tahun 1970 politik dan

agama secara resmi dipisahkan. Partai ini mengajukan program pemerintah

bersih dan mengusahakan calon-calon pemimpin negara dari kalangan gener­

asi muda. Partai Pemerintah Bersih menentang pemerintab dalam masalah

luar negeri khususnya yang menyangkut dipertahankannya perjanjian

Keamanan Bersama Jepang- Amerika. Tujuan Partai Pemerintah Bersih

mencakup pembang~nan suatu masyarakat sejahtera berdasarkan konsep

"Sosialisme Kemanusiaan".

e. Sistem Pemerintahan.

Dalam membahas tentang mekanisme pemerintahan J epang berarti

membahas organ-organ pemerintahan dan tugas-tugasnya. A.kan dibahas

mengenai Diet, Kabinet dan Birokrat pemerintah.

1. Diet.

a. Kedudukan Diet ..

Sistem politik J~pang yang demokratis dan parlementer mempunyai

37

Page 45: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

tulang punggung pada Diet. Diet, merupakan badan tertinggi dalam negara

dan satu-satunya organ yang wenang membuat undang-undang. Kedudukan

dan kekuasaan Diet ditentukan oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan

utama. Dengan demikian anggota-anggota parlemen merupakan wakil-~

yang dipilih melalui pemilihan umum. Terdapat perubahan-perubahan ter­

tentu dalam Konstitusi baru jika dibandingkan dengan Konstitusi lama.

Apabila didalam Konstitusi lama, Kaisar merupakan pusat kekuasaan maka

dalam Konstitusi baru kedudukan Kaisar bergeser kepada parlemen I Diet

dan wakil-wakil rakyat terpilih. Diet terdiri dari 2 kamar yaitu Majelis

Rendah dan Majelis Tinggi. Jumlah anggota Majelis Rendah 511 orang yang

dipilih dari 130 daerah pemiliban secara langsung. Tiap daerah memilih 3

sampai 5 orang wakil. Hanya ada satu daerah saja yang memilih satu wakil.

Masa jabatan anggota Majelis Rendah adalah 4 tahun sesuai dengan keten­

tuan konstitusi, walaupun demikian dapat menjadi lebih singkat apabila

Majelis Rendah ters~but dibubarkan sebelum masa jabatannya berakhir.

Sedang anggota Majelis Tinggi berjumlah lebih kecil yaitu 252

orang. Masa jabatan anggota Majelis Tinggi adalah 6 tahun. Separuh dari

mereka dipilih setiap 3 tahun. Mengenai anggota Majelis Tinggi ini sebagian

ada yang dipilih dalam distrik nasional yaitu sebanyak 50 anggota dan 76

anggota lainnya merupakan basil pemilihan distrik lokal. Sedang jumlah

anggota yang dipilih distrik lokal berbeda-beda : 3 anggota ( 4 distik), 2

anggota (15 distrik), dan satu anggota (26 distrik).l4

Majelis Tinggi tersebut tidak dapat dibubarkan. Menurut Konstitusi

tidak seorangpun dapat merangkap sebagai anggota majelis rendah

dan majelis tinggi.

Menurut Konstitusi kedudukan Majelis Rendah lebih kuat dan lebih

berkuasa daripada Majelis Tinggi.. Kekuasaan tersebut nampak dalam 4 hal

38

Page 46: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

yaitu : 1 ). pengambilan. keputusan mengenai pengesahan undang-undang

baru; 2). pengesahan anggaran belanja negara; 3). persetujuan dengan

negara lain dan 4). penentuan Perdana Menteri.15

Dalam Diet, khususnya Majelis Rendah, terdapat 3 jenis sidang yaitu sidang

biasa, sidang luar biasa dan sidang khusus. Sidang biasa pada umumnya

berlangsung minimal sekali dalam setahun pada pertengahan bulan Desem­

ber. Rancangan undang-undang terpenting yang chbahas pada sidang biasa

tersebut adalah anggaran Tahun berikutnya. Sidang luar biasa dapat dilaku­

kan setiap waktu apabila diminta oleh Kabinet yang merasa perlu untuk

mengadakan $idang seperti itu atau apabila 1/4 anggota parlemen atau lebih

dari salah satu majelis, menghendaki sidang seperti itu.. Sedang mengenai

sidang khusus harus dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah pemilihan umum,

misal sidang khusus untuk pemilihan Perdana Menteri.

Anggota-anggota parlemen dari kedua majelis tersebut memiliki

sejumlah privilege seperti bebas dari penahanan semasa sidang, tidak dapat

dimintai pertanggungan jawab atas pembicaraan, debat ataupun pemberian

suara dalam majelis. Mereka juga mempunyai hak atas jumlah uang setiap

tahun yang sama jumlahnya dengan yang diterima oleh pejabat-pejabat

negara dari Eselon tertinggi.16

Kegiatan utama parlemen yaitu mengadakan pertemuan untuk

menentukan pemilihan ketua dan wakil ketua, penetapan upacara pembu­

kaan, lamanya sidang luar biasa dan khusus serta juga perpanjangannya.

Masalah yang sering menimbulkan pertentangan adalah tentang pengang­

katan ketua dan wakil ketua dan lamanya sidang. Masalah yang ada yaitu

mengenai pengangkatan ketua dan wakil ketua, apakah kedua jabatan itu

dipegang oleh partai berkuasa ataukah jabatan wakil ketua diberikan kepada

partai oposisi terbesar. Kenyataannya, sampai saat ini, untuk kedua jabatan

39

Page 47: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

tersebut dipilih orang dari partcrl mayoritas. Demikian juga lamanya sidang

juga sering menimbulkan persoalan terutama menyangkut masalah RUU dan

persetuju~ terhadap suatu perjanjian. Menurut undang-undang parlemen

lamanya sidang biasa adalah 150 hari. Perpanjangan masa sidang-sidang

biasa hanya boleh satu kali - harus . disetujui oleh kedua majelis. Demikian

juga untuk perpanjangan dan lamanya sidang luar biasa dan sidang khusus.

Jika terjadi ketidak sepakatan, maka keputusan mejelis rendah-lah yang

menentukan dan mengikat.

b. Tugas Diet.

Parlemen merupakan organ satu-satunya pembu~t Undang-Undang;

berarti bahwa kekuasaan Undang-Undang secara teoritis dimonopoli oleh

Diet. Namun dalam prakteknya, sedikit sekali Rencana Undang-Undang

yang dibuat didalam parlemen. Sebagian besar RUU dirancang dan dispon­

sori oleh birokrat-birokrat elit dalam berbagai departemen. Suatu RUU baru

akan menjadi UU apabila diterima oleh kedua majelis. Walaupun dalam

prakteknya hampir semua RUU pada umumnya diterima oleh kedua majelis,

namun demikian dapat terjadi perbedaan pendapat.

Tugas lain dari Diet yaitu tugas untuk membahas dan meneliti suatu

rencana anggaran yang dibuat oleh Kabinet. Diet juga berperanan dalam

menentukan suatu perjanjian dengan negara lain. Dalam hubungan dengan

anggaran, konstitusi menyatakan bahwa keputusan majelis rendah berlaku

sebagai keputusan parlemen, apabila keputusan majelis tinggi berbeda

dengan keputusan majelis rendah dan juga apabila tidak terdapat kesepaka­

tan dalam suatu sidang Komisi bersama atau apabila dalam 30 hari majelis

tinggi tidak memberi keputusan tentang rencana anggaran yang diterima.17

40

Page 48: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

c. Kekuasaan Khusus Majelis Rendah dan Majelis Tinggi.

Dalam kehidupan politik demokrasi parlementer, kekuasaan khusus

Majelis Rendah adalah mengajukan mosi tidak percaya atau menolak resolusi

kepercayaan dalam Kabinet. Sumber kekuasaan tersebut adalah Article 69

yang menyatakan bahwa apabila majelis rendah mengajukan mosi tidak

percaya atau menolak resolusi kepercayaan kepada Kabinet maka Kabinet

harus mengundurkan diri secara keseluruhan kecuali apabila Majelis Rendah

dibubarkan dalam waktu 10 hari. Majelis Tinggi mempunyai kekuasaan

eksklusif dalam meminta agar diadakan sidang darurat seperti yang tercan­

tum dalam artikel54, paragraf 2 dan 3. Menurut arikel tersebut majelis tinggi

dapat meminta diadakan sidang darurat kebinet pada saat majelis rendah

dibubarkan.

d. Komisi dan Kegiatan.

Sesuai dengan Undang-Undang parlemen, Parlemen mempunyai 16

Komisi. Komisi-Komisi tersebut mempunyai tugas yang paralel dengan

berbagai Organisasi administratif pemerintah seperti Komisi luar negeri,

keuangan, pendidikan, anggaran dan sebagainya. Disamping Komisi Tetap,

terdapat juga Komisi khusus yang chbentuk untuk menangani masala-masalah

tertentu seperti sistem pemilihan, kebijaksanaan harga, keamanan lalu lintas

dan sebagainya.18

2.Kabinet.

a. Perdana Menteri dan Kabinet.

Kekuasaan eksklusif dipegang oleh Kabinet, yang terdiri dari pardana

41

Page 49: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

menteri dan 20 menteri negara, secara kolektif bertanggung jawab kepada

Diet. Perdana Menteri ditunjuk oleh Diet dan yang bersangkutan harus

seorang anggota Diet.

Perdana Menteri mempunyai wewenang mengangkat dan memecat

para menteri negara, yang semuanya harus orang sipil dan mayoritasnya

adalah anggota Diet. Kabinet harus mengundurkan dir1 apabila Dewan

Perwakilan Rakyat mengeluarkan resolusi tidak percaya atau menolak

sebuab Resolusi percaya terhadap pemerintab, kecuali apabila Dewan

Perwakilan Rakyat dibubarkan dalam waktu 10 hari setelah diterimanya

Resolusi tersebut.

Sistim KabinetJepang dewasa ini ditandai dengan ketentuan-ketentuan yang

memperjelas dan membatasi. Misalnya pertama, kabinet harus mendapat

kepercayaan dari parlemen khususnya dari Majelis Rendah dengan menjaga

kelangsungannya, kedua kabinet berlruasa untuk menuntut pembubaran

Majelis Rendah.

Ketua partai, khususnyaLDP, yang secara otomatis akan menjadiPerdana

Menteri, dipilih dari ketua-ketua fraksi. Pemimpin-pemimpin dari fraksi ·

adalah orang-orang yang bertipe : pertama tipe "politisi murni" yang menjadi

anggota parlemen pada umur muda dan terus meningkat dalam diet. Tipe

kedua adalah tipe "eks birokrat" yang memasuki diet sesudah bertugas disalah

satu departemen. Untuk menjadi Perdana Menteri harus pemah bertugas

antara lain, sebagai Sekretaris Jenderal LDP, Menteri dari departemen

terkenal (Keuangan, MITI, Deplu) a tau kepala dari Lembaga tertentu . .

(Badan Perencana Ekonomi).

42

Page 50: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

b. Fungsi Kabinet dan Kekuasaan Perdana Menteri.

Selain menjalankan fungsi administrasi umuni, kabinet mempunyai

fungsi: (1) menjalankan undang-undang dan memimphi urusan negara; (2)

mengurus urusan luar negeri: (3) menanda tangani perjanjian-perjanjian; (4)

mengatur pamongpraja; (5) menyiapkan anggaran belanja dan mengajukan­

nya kepada Diet; (6) mengundangkan perintah-perintah Kabinet dan (7)

memutuskan mengenai amnesti umum, amnesti khusus, pengurangan masa

hukuman, penangguhan hukuman dan pe~ulihan hak-hak.

· Disampingfungsi-fungsiitu kabinetjuga harusmenyerahkankepada Diet

laporan akhir tentang perbelanjaan dan pendapatan negara serta harus

melaporkan secara teratur, minimal sekali setahun tentang keuangan Na­

sional.

Dalam KabinetwewenangPerdanaMenteri sangat besar,menurutKonstitusi

wewenang tersebut yaitu untuk (1) mengajukan RUU kepa~a Diet; (2)

memberi laporan mengenai masalah-masalah Nasional dan luar negeri

kepada Diet; (3) mengawasi berbagaiinstansi pemerintah.19

Kekuasaan Perdana Menteri di Jepang sangat menonjol, karena dalam

demokrasi parlementer Jepang. seorang Perdana Menteri juga merupakan

Ketua Partai mayoritas yang memungkinkan dia menjalankan pengaruh yang .

penting terhadap badan-badan legislatif.

c. Kegiatan Kabinet.

Kekuasaan Eksekutif dilaksanakan lewat pertemuan kabinet. Perte-

43

Page 51: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

muan kabinet merupakan unsur utama kegiatan administrasi kabinet dan

organ terakhir untuk menentukan keputusan. Pertemuan kabinet dipimpin

oleh Perdana Menteri diadakan secara teratur, 2.· kali seminggu. Pendapat

Menteri-menteri merupakan faktor penentu Keputusan K.abinet.

d. Bubungan Kabinet dan Diet.

Antara K.abinet dan Diet terdapat hubungan yang sangat erat dan

saling tergantung. K.abinet adalah basil ciptaan Diet- Majelis Rendab - lewat

kekuasaannya untuk memilih Perdana Menteri. Kabinet bertanggung jawab

kepada Diet.

3. Birokrasi.

Kelompok Birokrat merupakan salah satu power elite di Jepang.

Peranannya sangat besar dalam mengumpulkan, memprotes dan menganalisa

data yang diperlukan bagi perumusan Kebijaksanaan Nasional. Peranan

kelompok ini begitu besar dalam usaha membangun Jepang sehingga keber­

hasilan tersebut sering diidentikkan dengan kebijaksanaan yang dicetuskan

oleh pemikir/pejabat Birokrat. Banyak pejabat-pejabat birokrat sesu~ah

pensiun kemudian berpindah karir memasuki perusahaan swasta. Melalui

mereka ini terjalin komunikasi antara departemen-departemen utama

dengan para usahawan Besar.

44

Page 52: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

a. Birokrat Elit

Birokrat merupakan Kelompok Elit yang berarti bahwa jabatan-:jaba­

tan tinggi dalam pemerintah sangat menarik bagi kaum muda Jepang yang

amat cemerlang. Birokrat Elit diJepang hampir semuanya lulusan Universitas

Tokyo.

b. IDerarki dalam Departemen.

Dalam setiap departemen terdapat jabatan-jabatan yang tersusun

secara hierarkis. Wakil Menteri merupakan jabatan karir tertinggi dalam

birokrasi departemen. Wakil Menteri bertugas sebagai penghubung antara

Menteri dan Kabinet. Setingkat dibawahnya yaitu Dirjen, disusul kemudian

Kepala Biro, dan Kepala Sekretariat yang sama tingkatnya dengan Kepala

Biro. Pada dasarnya setiap Departemen terdiri dari Sekretariat Departemen

dan Biro-Biro. Sementara itu Lembaga-Lembaga merupakan organisasi yang

kwasi-otonom akan tetapi ada hubungannya dengan Departemen.

c. Sumber Kekuasaan Birokrat.

Faktor-faktor yang menjadi sumber kekuasaan kelompok Birokrat,

Lembaga Kebudayaan Jepang menyebut 3 sumber utama yaitu: pertama,

wewenang mengatur Kelompok Birokrat mempunyai hak istimewa yang sah

dalam memberi sanksi dan izin resmi. Kedua, kebijaksanaan dalam menyu­

sun anggaran. Birokrat menyusun anggaran Nasional dan juga Undang­

Undang pembagian anggaran sesuai dengan sasaran kebijaksanaan. Ketiga,

45

Page 53: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

penghargaan publik. Sumber Jain kekuasaan Birokrat adalah kepercayaan

yang cbberikan publik. Untuk memenuhi harapan publik inimaka Birokrat­

Birokrat secara individu harus orang-orang yang tepat.untuk tugasnya baik

dari segi temperamen maupun kemampuan ..

d. Proses Pembuatan Keputusan.

Secara formal pusat pembuatan keputusan politik ada dalam tangan

Diet dengan komponen utamanya partai-partai dan dukungan para pemilih­

nya. Dalam kenyataan, birokrat departemen-departemen memainkan pera­

nan yang cukup besar dalam pembuatan suatu keputusaan politik, bahkan ·

kadang departemen-departemen sebagai badan utama dalam pembuatan

keputusan sedang organ partai dan Diet hanya sebagai pembantu. Menurut

Edwin 0. Reischauer, 70% RUU yang diserahkan kepada Diet sesungguhnya

dirancang dalam departemen-departemen, dan 30% sisanya berasal dati

anggota Diet. RUU yang diajukan oleh departemen hampir pasti sebagian

besar diterima sedang yang diajukan oleh. anggota Diet biasanya sedikit sekali

yang diterima. 20

Dalam kehidupan politik Jepang, kebijaksanaan berasal dari 4 sumber

yaitu Diet, Kelompok .Pendesak, Partai Oposisi dan Birokrat. Menurut

Hayakawa Takashi, seorang politikus yang pernah menjabat Ketua Dewan

Peneliti Masalah Kebijaksanaan, memperkirakan bahwa usul Kebijaksanaan

20% berasal dati Diet, 20% dari Kelompok Pendesak, 60% dati Birokrat.

Mengenai berapa besar peranan Kelompok Oposisi tidak disebut.21

Pembahasan mengenai pembuatan keputusan dan kebijaksanaan

46

Page 54: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dalam pemerintah J epang berarti meneliti metode ringisei. Ringisei berarti

"suatu sistem memohon dengan hormat niat baik atasan" atau dapat berarti.

sebagai pengajuan suatu usulan untuk dipertimbangkan dan disetujui. Dalam

sistem Ringisei, rencana dan keputusan pemerintah dibuat lewat pengedaran

dokumen yang disebut Ringisho. Ringisho dikerjakan, pada tempat awal,

oleh seorang pegawai rendah. Dokumen tersebut kemudian diedarkan dika­

langan pejabat-pejabat dalam departemen atau Lembaga yang berkepen­

tingan. Bila disetujui maka diberi cap. Akhimya dokumen akan tiba pada

pejabat terakhir yaitu Menteri atau pejabat Eksekutif puncak. Bila pejabat

ini setuju dengan Ringisho ~ersebut maka akan diberi cap dan keputusan

berhasil. Maka dapat digambarkan prosesnya adalah sebagai berikut-:

(1). Tahap merancang suatu RUU.

Rancangan ini dilakukan dalam Seksi yang bertanggung jawab dan

membidangi masalah tersebut. Tahap ini menc~kup diskusi informal

berlangsung dalam satu Seksi tertentu dan konsultasi dengan instansi lain

yang berkepentingan.

(2). Tahap konsultasi dan pertemuan.

Disini mulai diadakan pembicaraan dan pertemuan resmi untuk

merevisi Draft yang telah dirancang, untuk mencari dukungan.

(3). Tahap pengedaran.

Pada tahap ini dokumen yang telah jadi diedarkan naik turun melalui

instansi-instansi yang berurusan dengan dokumen tersebut untuk menda­

pat cap dan persetujuan mulai dari Kepala Kantor sampai dengan Wakil

Menteri.

( 4). Tahap penyerah~n.

Pada tahap ini dokumen diserahkan kepada Menteri untuk dipertim­

bangkan dalam Kabinet atau diajukan ke Diet. .

47

Page 55: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Proses pembuatankeputusan modelRingiseimempunyaikebaikan. Pertama,

sistem ini mengandung nilai Edukatif. Kedua, setiap pejabat yang berurusan '

dengan Kebijaksanaan yang terdapat dalam Ringisho memperoleh informasi

tentang apa yang akan dilakukan.

Dipihakyanglain pembuatan keputusan ini mempunyai kelemahanyaitu

pertama, bisa terjadi seorang kepala Kantor hanya memberi cap pada kertas­

kertas yang tidak dibaca dan tidak diketahui isinya. Kedua, dalam sistem ini

banyak waktu dibutuhkan. Kelemahan ketiga menyangkut tentang tanggung

jawab. Disini tanggung jawab menjadi kabur oleh karena Ringisho dirancang

dan disetujui pada tingkat yang berbeda-beda. Kelemahan keempat, Ringisei

menyebabkan seorang pejabat tinggi sipil tidak dapat memainkan peranan

sebagai pemimpin dalam pengambilan keputusan.

Jepang merupakan suatu negara yang kontroversial. Di Jepang dapat

disaksikan kebidupan modern berjalan berdampingan dengan nilai-nilai tradi-

sional.

48

'

Page 56: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

BAB IV

USAHA WAN BESAR DAN PERANANNYA

A. ZAIKAI: Pengertian dan pengaruh.

Terdapat 4 kelompok menejer yang turut mengantar Jepang kejenjang

keberhasilan yaitu pemimpin-pemimpin Zaikai, Manajer-Manajer yang mulai

dari bawah, Wiraswastawan dan Manajer dari perusahaan menengah. Dari

keempat kelompok ini yang paling mendapat perhatian dari para politisi

adalah Pemimpin-Pemimpin Zaikai.

Dalam pengertian umumZaikai dapat dikatakan mencakup semuakelompok

namun dalam pengertian khusus Zaikai digunakan untuk Kelompok kecil

Bisnis a tau lndustri dan lembaga keuangan besar yang menguasai jalur

Komunikasi dengan Pemerintah. Dengan demikian dalam artian umum

Zaikai berarti menunjuk pada dunia bisnis yang mencakup 4 kelompok yaitu :

(1) Pemimpin-pemimpin industri dasar, seperti industri baja, gas, tenaga lis­

trik; (2) Wakil-wakil keempat organisasi Ekonomi Besar yaitu Federasi

Organisasi Ekonomi (Keidanren ), Kamar Dagang J epang (Nissbo ), Komisi

Pembangunan Ekonomi Jepang (Keizai-Doyukai) dan Federasi Organisasi

Buruh Jepang (Nikkeiren); (3) Pemilik saham dan ( 4) Wakil-wakil dari

Federasi lndustri dan Pemimpin-pemimpin Perusahaan Kecil dan Menengah.

Bertitik pangkal dari kelompok bisnis yang ada di Jepang maka dapat

dikatakan bahwa dalam arti yang lebih khusus Pemimpin Zaikai meliputi

wakil-wakil kelompok bisnis pertama dan kedua yaitu industri dasar dan

49

Page 57: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

federasi organisasi Ekonomi serta lembaga-lembaga keuangan besar. Satu

hal yang menandai dan membedakan Zaikai dengan E1it bisnis dinegara lain

adalah bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemimpin Zaikai tidak

langsung berkaitan dengan kepentingan bisnis perusahaannya sendiri melain­

kan berhubungan dengan kepentingan bisnis pada umumnya dan kepentingan

masyarakat luas. Juga tidak semua pemimpin industri menjadi pemimpin

Zaikai. Terdapat pengusaha-pengusaha yang mencapai sulcses karena usaha

sendiri merupakan orang yang berada diluar Zaikai. Terdapat banyak

pemimpin Zaikai yang mana mereka adalah tokoh-tokob senior yang mendu­

duki posisi pimpinan sejak sesudah perang dunia kedua dan merupa:kan

orang-orang terkemuka dalam dunia bisnis. Mereka tersebut tidak saja

berhasll sebagai usahawan akan tetapi juga merupakan ahli strategi, politisi,

negarawan, menejer dan berkemampuan dan menguasai organisasi ekonomi

yang besar. Dibawah pimpinan kelompok inilah Jepang dibangun kembali

dan berhasil mencapai pertumbuban ekonomi yang tinggi. Nathaniel Thayer

mencatat ciri-ciri dari kelompok ini seperti berikut .:1

Pertama, kebanyakan dari orang ini berkantor di Tokyo walau ada di~ mereka yang pulang balik dari Osaka ke Tokyo. Kedua, kematnpuan !'Wl-

. . . . n aruh seseorang dalam raswasta besamya industri, tidak menentukan pe g .

' . . . dari ra pemimpin tersebut, meski-dunia ekonomi. Keuga, udak satupun pa: . d . ik . . enjadi anggota ba an

dah terlibat dalam kehidupan poltt tngtn m . pun su . . . . bahwa usahawan-usaha-legislaltif. Te\ab menjadi semacam tradtSt dtlepang. ~· satu sebab

,;ddi . .....ota parlemen. wan Besar tidak tertarik untuk men.r-. · ·.~. · vang cukUP

. ··'" roem;apai satu Jabatan J--

adalab bahWa pada saat:.::: uz: /uP tua \(Btenanyaia tidal<~~-~ hnntri dalam pe~ 1 ".;..;; . naota parlemen. a

1

uuecr . ai seorang anoo

\

memulai baru \agi dalam kaner ;-. ·. . h· ~tik usahawan besar maka. . rup~ ~- k

a: abila orang berbltara me {. e.. ar'* .. ··.·.·. Zaikai, sekeloropo

.,. .p. • sud · ala~V. · · "'"""'"' """'"' I nada umumn~a ~ang . ~.,.-<-. · ;'\\'\.\.1.'-~-a.."t\ 0."\l."t\."'la.

~~ :kOh yan~berusaha m."-m.~ ~""~~ · ·· 511

I

Page 58: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

berhadapan dengan pemerintah, m~yaraka~ dan kancah kehidupan interna­

sional: Menurut Thayer, kekuasaan para politisi ditentukan oleh Zaikai,

dengan tulisannya : "the 11C1U1i1 orpotentilll JlOWt!T of a,politidtm 1uu often bl!l!'ll '

Jlat:Jibed- in temu oftlae 1lllmber tinu:s he meets witla#ae .buSi1u:s.vnen..u:h

W«<t'}

Sehubungan dengan itu · Chitoshi Y anaga menilai bahwa seorang calon

Perdana Menteri hanya akan berhasil terpilih apabila ia mendapat dulrungan

Zaikai dan apabila kebijaksanaannya tidak bertentangan .dengan dce~ginan .

Zaikai, o1eh karena jtu "'-7he~ Miliist6'.s41lys~~Te11111111bt!n!df{Jis ;]JtJlit2s

-or11U!IhotlsnoJongrr meet with its (Zm7cai) a~-.3

PengaruhZaikainampakjugadalampengajuansuatuRUU. SuatuRUU

yang ditentang keras oleh Zaikai tidak akan diajukan oleh pemerintah a tau

diterima oleh Diet. Zaikai. bahkan terlibat dalam segala aspek kehidupan

masyarakat.

B. DanaPolitik.

Merupakan kenyataan adalah bahwa untuk dapat berhasil muncul

sebagai politikus di Jepang dibutuhkan banyak uang atau dana. Pada perten­

gahan tahun 1974, seorang calon anggota parlemen (Maje1is Tinggi) untuk

pe.milihan tingkat nasional harus mengeluarkan uang antara $1.000.000 -

$3.000.000 atau lebih untuk dapat memenangkan .)CIDilihan tersebut.4 Diber­

itakan dalam surat-surat lcabar yang melaporkan peridraan l.mtuk masing­

masing calon dari lDP membutuhkan 100 juta yen agar dapat memenangkan

pemilihan. Apabila mereka ·kurang memiliki uang sejumlah tersebut misaln,ya

70 juta :yen mereka akan gagal dalam pemilihan. Akibat dari perkiraan terse-

51

-

Page 59: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Apa peranan dari sumbangan yang besar tersebut bagi kelompok

usahawan besar dan sejauh mana, dana politik menjadi sarana pengaruh

usahawan besar dalam kehidupan politik? Ada 3 kegiatan utama dari Zaikai.

Pertama, Zaikai mengartikulasikan ideologi bisnis yaitu "free enterprise

system" diidentifikasikan dengan pemerintahan konservatif. Jadi perhatian

utama Zaikai ditujukan kepada usaha mempertahankan dan mengembang-

. kan Kapitalisme. Kedua, Zaikai berusaha meningkatkan kepentingan bisnis

namun tidak dalam arti sempit dan jangka pendek. Mereka menginginkan

suatu kerangka iklim yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas.

Ketiga, Zaikai kecuali menjalin komunikasi dengan birokrat pemerin­

tah juga membina hubungan dengan para politisi secara kontinyu.

Jadi dana politik ditempatkan dalam kerangka ideologi bisnis dan visi .

jangka panjang.

c. Amakudarl.

Para pejabat birokrat sesudah pensiun menemukan karir kedua,

sehingga dengan demikian seorang birokrat elit memiliki 2 karier. Karier

pertama dalam birokrasi pemerintah merupakan batu loncatan menuju karier

kedua yang memberi imbalan besar dari segi financial. Mengenai karier

kedua ada 4 kemungkinan: (1) Mendapat kedudukan dalam perusahaan­

perusahaan swasta, sedang pola perpindahan ini disebut amalcudllri yang

artinya turon dari surga, (2) Bekerja pada perusahaan-perusahaan negara

sepertiPerusahaan Perumahan Jepang, Perusahaan Monopoli Jepang dan

sebagainya. Pola ini disebutr Yokosubeti yang berarti tergelincir kesamping,

(3) Bekerja pada salah satu asos.iasi dagang yang mewakili berbagai industri

Jepang seperti Federasi Besi dan Baja Jepang atau Uga Minyak Jepang, (4)

Terjun dalam politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen.

Perpindahan karier ini disebut chii J9ro atau pemanfaatan posisi.9

53

Page 60: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Amakudari sebenamya merupakan gejala perkembangan sesudah Perang

Dunia II. Salah satu sebab timbulnya Amakudari yaitu gaji pegawai yang

rendah. Sebelum Perang Duniall para pejabat tidak menjalani pensiun

dalam usia dini (50-55), mereka memperoleh gaji yang baik. Jumlahnya tidak

begitu banyak, disamping itu mereka menganggap jabatan pegawai negeri

sebagai status yang membanggakan sehingga memalukan apabila bekerja

pada pekerJaan swasta sesudah pensiun. Lebih-lebih pejabat senior yang

pensiun biasanya diangkat kembali menjadi anggota House of Peer a tau

Majelis Tinggi dalam Konstitusi 1889.10

Kehidupan ekonomi turut mempengar.uhi sikap usahawan besar

terhadap Amakudari. Pengawasan yang ketat dari pihak-pihak pemerintah

terhadap kehidupan ekonomi pada tahun 1950-an, kbususnya dalam hal ijin

eksport dan import, dana investasi, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

menerima pensiunan. Deng~n cara ini yaitu menerima mereka, usahawan­

usahawan besar berharap dapat meningkatkan jalur masuk dalam lapangan

pemerintahan demi kepentingan kegiatan bisnis.

Perubahan-perubahan terjadi pada tahun 1960-an. Pengawasan

pemerintah terhadap perekonomian semakin longgar. Jum1ah pensiunan

semakin membengkak. Hal ini mengalobatkan kesediaan perusahaan besar

untuk menyerap tenaga pensiunan menjadi semakin berkur~ng. Lebih-lebih

lagi, dengan adanya buruh seumur hidup, membangkitkan perasaan sebagai

warga asli dikalangan buruh perusahaan tertentu. Masuknya para pensiunan

menimbulkan perasaan tidak senang bagi mereka para warga asli.

Walaupun sebenamya perusahaan-perusahaan pada dasamya tidak

senang menerima orang dari Iuar yaitu para pensiunan, namun akhirnya

mereka mau juga menerima oleh karena pertimbangan-pertimbangan sebagai

berikut:

54

Page 61: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

1. Pejabt-pejabat itu merupakan orang yang kemampuannya sudah terbukti.

2. Kepada pejabat-pejabat tersebut, perusahaan-perusahaan kemungkinan

pernah berhutang sehingga oleh karenanya harus membayar kembali.

3. Bekas birokrat-birokrat itu mengetahui bagaimana liku-liku lolosnya

sebuah proyek dan proses perizinan dalam departemen.

4. Mereka mengenal pejabat-pejabat penting dalam departemen sebagai

bekas kolega, bawahan, kohai atau kobun. Koneksi pnbadi sudah dengan

sendirinya sangat berguna untuk kegiatan-kegiatan dalam bidang bisnis,

terutama sebagai. jalur untuk mengemukakan pendapat dan kebijaksa­

naan dari pihak bisnis.ll

Dari kutipan diatas nampak bahwa amakudari dapat berperanan

didalam mempermudah komunikasi antara kelompok bisnis, terutama

usahawan besar, dan pemerintah. Walaupun demikian penerimaan birokrat

pensiunan untuk bekerja dalam perusahaan tidak diprakarsai pertama-tama

oleh usahawan besar. Masa p(msiun yang terlalu dini berarti juga penyia­

nyiaan terhadap potensi yang masih produktif. Oleh karena itu departemen­

departemen berusaha untuk memberi rangsangan terhadap industri-industri

agar bersedia mempekerjakan birokrat-birokrat pensiunan. A.dalah dipan­

dang sebagai kuajiban moral untuk membantu mencari pekerjaan bagi para

birokrat yang pensiun. Lebih lanjut, usaha ini juga merupakan satu cara

untuk mengurangi jumlah orang yang bersaing dalam promosi kenaikan

jabatan karena saluran-saluran menuju jabatan tinggi semakin sedikit pada

jenjang yang lebih tinggi. Disamping itu, amakudari merupakan satu kebij~­

sanaan yang positif bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan bimbingan

dan pengarahan yang dikenal sebagai bimbingan administrasi terbadap kebi­

jaksanaan dan kegiatan bisnis dari industri dan perusahaan swasta.12

Amakudari telah digunakan oleh usahawan besar sebagai jalur untuk

mempengaruhi pemerintah.

55

Page 62: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

d. Usahawan Besar dalam kehidupan Politik

Dalam Konstitusi J epang, parlemen merupakan badan .tertinggi

negara dan badan satu-satunya yang berhak membuat undang-undang.

Parlemen terdiri dari 2 majelis yaitu Majelis Rendah yang mempunyai 511

anggota dan Majelis Tinggi yang mempunyai 252 anggota.

Anggota parlemenyangmewakili LOP dalamMajelis Rendah terbagihampir

seimbang antara bekas birokrat dan politisi professional. Mengenai kompo­

sisi anggota LOP dalam parlemen adalah bahwa bekas birokrat menduduki

urutan pertama, disusul kemudian oleh politisi-politisi professional, kemudian

wakil usahawan yang berjumlah 20% dan disusul berturut-turut oleh anggota­

anggota dengan latar belakang sebagai wartawan dan aJ:ili hukum.13 .

Wakil usahawan yang berjumlah 20% itu tercakup wakil-wakil usaha­

wan besar dan pengusaha-pengusaha kecil didaerah.

Fraksi-fraksi memainkan peranan yang penting dalam kehidupan

politik di J epang. Ketua fraksi merupakan orang kuat dalam fraksi yang

dapat dicalonkan sebagai Ketua LOP dan nanti menjadi Perdana Menteri.

Salah satu persyaratan untuk diangkat sebagai Menteri dalam kabinet adalah

telah berhasfl dalam pemilihan sebagai anggota parlemen sebanyak 5 sampai

6 kali. Kenyataan menunjukkan bahwa jumlah anggota yang memenuhi

persyaratan itu jauh lebih banyak dari jumlah pos yang harus diduduki dalam

kabinet. Perdana Menteri harus melakukan pilihan. Dalam hal ini kelompok

bekas birokrat memiliki peluang terbesar untuk diangkat sebagai Menteri,

kedua adalah para usahawan dan ketiga adalah para politisi professional.14

Para usahawan besar walaupun terlibat dalam kehidupan politik, mereka

tidak ingin menjadi anggota parlemen. Mereka cukup tua untuk memulai

56 .

Page 63: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

dari awal sebagai seorang calon anggota parlemen. Saluran yang digunakan

untuk menyuarakan pendapat dan kebijaksanaan mereka yaitu melalui

Federasi Organisasi Ekonomi.

OrganisasiEkonomi tertua diJepang, Kamar DagangJepang, telah didirikan

sejak akhir abad XIX atas prakarsa pemez:intah yang juga memberi bantuan

uang dan status hukum. Perkumpulan lndustri Jepang tahun 1917 dan

Federasi Ekonomi tahun 1923 didirikan atas inisiatif pihak usahawan.15

Federasi Organisasi Ekonomi m.erupakan salah satu faktor determinan

pengaruh kelompok usahawan besar. Terdapat 4 Federasi Organisasi

Ekonomi yang terkenal di Jepang yaitu Keidanren, Nikkeiren, Nissho dan

Kezai Doyukai. Pemimpin-pemimpin Zaikai, terdiri dari wakil-wakil Federa­

si Organisasi Ekonomi diatas.

Keidanren.

Keidanren adalah singkatan dari Meizai Dantai Rengokai, merupakan

organisasi ekonomi swasta yang tidak mencari keuntungan dan mewakili

semua cabang kegiatan ekonomi di Jepang. Melalui gabungan beberapa

organisasi ekonomi dan industri sebelum Perang Dunia II, organisasi ini resmi

didirikan pada tahun 1946. Sejak berdirinya Keidanren terus berkembang

menjadi satu badan yang menjangkau seluruh negara dengan 947 anggota

pada tahun 1973 dan meningkat menjadi 956 anggota pada tahun 1984.

Organisasi yang menjadi anggota Keidanren, antara lain yaitu Federasi Besi

dan Baja Jepang, Asosiasi Perminyakan Jepang, Federasi Perusahaan

Tenaga Listrik, Asosiasi Pabrik Mobil Jepang, Aso siasi Galangan Kapal

Jepang dan Asosiasi Industri Kimia Jepang. Lain daripada itu keanggotaan

57

Page 64: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Keidanren mencakup juga Bank-Bank, Perusahaan Eceran, Perusahaan

Asuransi dan sebagainya. Berhubung begitu luas keanggotaannya dan

merupakan Federasi Organisasi Ekonomi yang paling berpengaruh maka

presiden Keidanren mendapat julukan sebagai "Perdana Menteri Zaikai."

Sedang pemimpin-pemimpin Keidanren adalah orang-orang dari kalangan

usahawan yang memiliki reputasi intemasional. Kemampuan mereka diakui

oleh usahawan-usahawan Senior dari Amerika Serikat. Keidanren berusaha

untuk memecahkan persoalan-persoalan ekonomi secara pragmatis dan

dalam jangka panjang, menciptakan perkembangan perekonomian Jepang '

yang sehat. Keidanren dikenal berpandangan konservatif dan kapitalis serta

men en tang undang-undang anti· monopoli. Keidanren memiliki kerangka

berpikir menyangkut dunia bisnis secara keseluruhan dan membahas masa­

lah-masalah yang berskala nasional. Sedang Pengurus Keidanren merupakan

orang-orang yang mempunyai nama dalam perusahaannya sendiri. Dengan

menjadi pemimpin Keidanren mereka merasa tanggungjawab mereka adalah

memperhatikan tujuan-tujuan yang lebih luas, yang menguntungkan rakyat

Jepang.

Keidanren memberi sumbangan dana cukup besar bagi partai politik, khusus­

nya LDP. Melalui badan yang didirikan khusus untuk kepentingan itu,

Keidanren menarik dana dari berbagai perusahaan sesuai dengan kemam­

puan dan penghasilan keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan

tersebut. Dana yang telah dikumpulkan disalurkan pertama-tama untuk LDP

akan tetapi partai oposisi juga diberi.

Federasi Organisasi ekonomiinimenjalinkerjasama yang erat dengan pemer­

intah. Kerjasama terse but terwujud dalam bentuk (1) Komisi Keidanren

mempelajari masalah-m~lah ekonomi yang aktual untuk kemudian disam­

paikan sebagai sikap dan pandangan Keidanren kepada pemetintah. (2)

Keidanren memberi nasihat kepada departemen-departeme yang meminta

58

Page 65: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

pendapatnya mengenai masalah bisnis, (3) Wakil-wakil Keidanren diangkat

menjadi anggota badan-badan penasihat pemerintah. Lewat badan-badan

ini Keidanren turut memberi input dalam perumusan kebijaksanaan nasional,

( 4) Kontak rutin an tara Keidanren dan pejabat berbagai departemen guna

membicarakan masalah-masalah ekonomi.l6

Keidanren mempunyai 37 Komisi untuk berbagai masalah ekonomi baik

dalam maupun luar negeri. Staf Komisi selalu berhubungan dengan pejabat­

pejabat pemerintah tingkat bawah dan menengah dari departemen yang

kegiatannya berhubungan dengan komisi bersangkutan. Departemen yang

paling mendapat perhatian adalah MITI. Antara MITI dan Keidanren selalu

berlangsung pertukaran dokumen dan pertemuan antara anggota staf secara

tetap. Disamping itu Keidanren secara teratur juga mengadakan pertemuan

dengan penjabat tinggi negara dan para Menteri Kabinet.

Keidanren juga terlibat dalam penelitian dan publikasi tentang berba­

gai persoalan ekonomi. Secara teratur, Keidanren mengajukan usulan, tuntu­

tan dan permohonan kepada pemerintah. Setiap tahun Keidanren menge­

luarkan resolusi menyangkut berbagai masalah. Resolusi Keidanren. terbany­

ak menyangkut masalah ekonomi kemudian keuangan, pajak, perdagangan

luar negeri, sumber energi dan produksi persenjataan.17

Keidanren merupakan Federasi Organisasi Ekonomi yang kegiatan­

nya menyangkut kepentingan dunia bisnis. Kesepakatan yang dicapai Kei­

danren terbatas pada masalah-masalah yang umum. Keidanren merupakan

sumber dana yang besar bagi LDP namun tidak langsung berhubungan

dengan anggota-anggota LDP. Disamping itu, struktur dan kegiatan Keidan­

ren memungkinkan para usahawan dapat berhubungan dengan para pejabat

pemerintah untuk mendiskusikan masalah-masalah tertentu dan memperoleh

informasi yang berguna.

59

Page 66: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Nikkeiren.

Federasi Asosiasi Buruh ini didirikan pada tahun 1948; dengan tujuan

khusus untuk menangani masalah hubungan buruh perusahaan yang mencak- •

up penentuan kebijaksanaan kerja, ~enciptakan ketenangan dalam industri

dan meningkatkan produksi. Guna mencapai tujuan tersebut maka dibentuk

komisi-komisi yang menyelidiki berbagai permasalahan yang dihadapi peru­

sahaan dan buruh, mengenai masalah upah, kerja, Undang-Undang Perburu­

han dan kesejahteraan buruh. Pada awal berdirinya, sikap Nikkeiren sangat

berpihak pada perusahaan dan anti terhadap persatuan buruh. Organisasi ini ·

lebih mengutamakan penyelesaian kasus-kasus. dan tidak berusaha untuk

menggariskan suatu program jangka panjang. Nikkeiren merupakan federasi

. dari 48 cabang perusahaan dan 9 kelompok regionat·yang setiap tahun memi­

lih wakil-wakil dewan pimpinan yang terdiri dari 558 direktur. Sedang keang­

gotaan Nikkeiren dan Keidanren saling tumpang tindih. Dengan adanya ·

kemajuan dalam perkembangan ekonomi Jepang sebagai kekuatan ekonomi

dunia maka Nikkeiren-pun semakin sesuai dengan cita-cita semula. Sikap

Nikkeiren terhadap buruh mulai berubah. Nikkeiren mendorong perusa­

haan-perusahaan agar meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial

perusahaan serta menciptakan lingkungan kerja untuk buruh yang lebih baik.

Nissbo.

Nissho atau Kamar Dagang dan Industri Jepang merupakan Organisa­

si ekonomi. Jepang yang paling tua, didirikan oleh usahawan Shibusawa Eichi

tahun 1878. Sesudah Perang Dunia II yaitu tahun 1949 Nissho bangkit

kembali. Nissho merupakan forum bagi perusahaan-perusahaan kecil dan

menengah yang sekaligus merupakan anggota mayoritas dalam organisasi

60

Page 67: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

ekonomi. Cabang-cabangnya tersebar diseluruh Jepang.18

Nissho diorganisir dalam departemen-departemen yang meliputi bidang

keuangan, hubungan masyarakat, bisnis internasional, penelitian, perdagan­

gan, pariwisata, konsultasi dan teknologi. Nissho berusaha menghimpun

perusahaan-perusahaan dalam sektor sekunder dan tersier.

Keizai Doyukai.

Keizai Doyukai, Komisi untuk Pembangunan Ekonomi, didirikan pada

tahun 1946. Sebagai Komisi Ekonomi yang terdiri dari 70 pengusaha muda

progressif, Keizai mengusahakan demokratisasi ekonomi Jepang lewat distri­

busi saham yang lebih meluas, menekankan pemisahan antara pemilik peru­

sahaan dan pemilik modal, melembagakan cara penentuan keputusan bersa­

ma yang mencakup wakil-wakil dari pemilik modal, perusahaan dan pekerja,

menjamin adanya batas gaji minimum dan pengambilan bagian dalam keun­

tungan yang diperoleh perusahaan. Keizai Doyukai tidak menghimpun

wakil-wakil dari salah satu organisasi ekonomi kbusus. Keizai lebih mirip

kelompok persaudaraan orang-orang yang berpikiran sama dibidang bisnis.

Banyak dari anggotanya menjabat kedudukan penting dalam Keidanren d~

Nissho. Sehubungan dengan itu maka Keizai dianggap sebagai sekolah bagi

elit-elit Zeikai.

e. Usahawan Besar, Politisi dan Birokrat.

Jepang memiliki mekanisme tertentu yang unik untuk memudahkan

hubungan informal antara elit. Ada pertemuan informal yang merupakan

kesempatan penting yang dapat digunakan oleh para pemimpin Zaikai untuk

menyatakan sikap dan pandangannya secara langsung kepada seorang Perda-

61

Page 68: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

na Menteri atau pejabat pemerintah dan politisi lainnya. Kelompok usaha­

wan besar banyak memiliki jalur masuk dalam kehidup~ politik dan pemer­

intah. Jalur masuk ini mempermudah komunikasi, pertukaran informasi dan

pemberian input; melalui mekanisme clubs tempat bertemu antara Perdana

Menteri, politisi dan usahawan besar. Dalam pertemuan-pertemuan infon:p.al

tersebut dapat digodok berbagai pemildran dan dapat terbina saling penger­

tian serta terjalin ikatan-ikatan pnbadi.

Perananyangpentingdari para pemimpin usahawan besardalam kebijaksa­

naan Ekonomi Intemasional Jepang dapat ditunjukkan dalam Kasus Misi

Takasugi yang telah berhasil meningkatkan hubungan Ekonomi Jepang­

Indonesia pada tahun 1968.

AgendaMisi Takasugimeliputi diskusi-diskusi tingkat tinggi dengan pemim­

pin-pemimpin Indonesia, termasuk Presiden Suharto untuk bertukar penda­

pat mengenai kebijaksanaan dan bantuan ekonomi Jepang pada Indonesia.

Diikuti dengan sejumlah pertemuan-pertemuan dengan para pemimpin

Indonesia, misi 1kem'Qali ke Jepang dan menyerahkan laporan pada Menteri

Luar Negeri Takeo Miki dan juga pada Keidanren. Takasugi adalah ketua

Committe Keidanren yang ditunjuk ~leh Menteri Luar Negeri untuk memim­

pin Misi ke Indonesia.19

Misi Takasugi menghasilkan hubungan ekonomi antara negara Jepang

dan Indonesia meningkat. Baik Kementerian Luar Negeri maupun Keidan­

ren dua-duanya memperoleh keuntungan dari Misi Takasugi tersebut. Misi

tersebut mengumpulkan data yang penting dan informasi mengenai keadaan

politik Indonesia dan juga ekonomi yang dibutuhkan, data mana sangat

chbutuhkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang untuk memformulasikan

Kebijaksanaan Jepang terhadap Indonesia.

62

Page 69: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

BAB V

KESIMPUL AN

Jepang pada dewasa ini merupakan negara industri modern, ada pada

urutan ketiga sesudah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Disamping prestasi

modern yang telah dicapai, Jepang masih memelihara nilai-nilai budaya dan_

tradisi tertentu. Hubungan atasan- bawahan, senior- yunior, pemimpin­

pengikut, fraksiisme-orientasi pada harmoni dan kelompok, pembuatan

keputusan ala ringisei, dan klik, masih dapat ditemukan dalam kehidupan

politik dan pemerintahan serta sistem perekonomian Jepang.

Dalam sistem Demokrasi parlementer Jepang dapat diidentifisir 2

kelompok utama pembuat keputusan yaitu kelompok politisi dan kelompok

birokrat elit. Kelompok pertama terdiri dari anggota parlemen yang mayori­

tas berasal dari LDP. Dalam praktek, mereka butuh nasihat dan bantuan

birokrat untuk merumuskan berbagai kebijaksanaan.

Prosedurpembuatankebijaksanaan dalam departemen-departemenyang

kemudian diajukan ke diet, mengikuti pola tradisi sistem ringisei. Dalam

pembuatan keputusan ala ringisei, draft suatu kebijfksanaan dalam bentuk

dokumen yang disebut ringisho harus diedarkan kepada sejumlah pejabat

atasan untuk mendapat persetujuan sebelum menjadi kebijaksanaan dalam

bentuk definitif.

63

Page 70: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Kelompok usahawan besar sangat dekat dan mempunyai jalinan dengan

kelompok politisi IDP dan birokrat. Faktor-faktor yang memungkinkan hal

itu antara lain karena politisi membutuhkan dana yang besar dari para

usahawan; karena mobilitas k~rir dari pensiunan birokrat yang memasuki

· dunia bisnis besar, karena usahawan-usahawan mempunyai wakil-wakil yang

duduk dalam lembagai-lembaga strategis seperti diet; karena usahawan besar

mempunyai organisasi yang memungkinkan mereka berhubungan dengan

pusat-pusat kekuasaan dan mengartikulasikan kepentingan mereka; karena

faktor hubungan informal yang terjadi an tara Perdana Menteri, politisi dan

pejabat pemerintah dengan usahawan besar. Faktor-faktor tersebut menye­

babkan kelompok usahawan besar mempunyai banycik peluang dalam berhu­

bungan dengan pusat-pusat pembuat keputusan.

Dana politik telah menjadi sumber pengaruh bagi kelompok usahawan

besar dalam kehidupan politik.

Federasi Organisasi Ekonomi ~erupakan sarana bagi \Wlhawan besar

dalam memperjuangkan kepentingannya. Keidanren merupakall salah satu

saluran yang sangat luas jangkauannya dan memiliki wawasan pemikiran yang

berskala nasional, dimana zaikai dapat merumuskan berbagai kebjjaksanaan

untuk diajukan kepada pemerintah sebagai rekomendasi.

Tradisi hubungan informal mempunyai peranan penting dalam kehi­

dupan ·masyarakat Jepang. Pertemuan informal secara rutin antara.elit, dapat

digunakan oleh para pemimpin zaikai untuk menyatakan sikap dan pandan­

gannya secara langsung kepada seorang Perdana Menteri atau pejabat

Pemerintah dan politisi lainnya. Dalam pertemuan informal tersebut didisku­

sikan berbagai masalah dan kelompok usahawan besar dapat mengutarakan

berbagai kepentingan.

64

Page 71: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Hubungan antara 3 power elite yaitu politisi/LDP, usahawan besar dan

kelompok birokrat merupakan hubungan yang kait-mengait, saling membu­

tuhkan dan menguntungkan. Kelompok politisi dan usahawan besar saling

membutuhkan. Para politisi dapat menjadi perantara bagi perusahaan­

perusahaan swasta dalam mendekati pejabat-pejabat pemerintah untuk

memperoleh ijin dan persetujuan yang lebih cepat bagi suatu permohonan

dan juga demi terciptanya peraturan-peraturan yang menguntungkan perusa­

haan. Para Politisi membutuhkan dana politik yang dapat beraiti bagi

~ereka bergantung pada dunia bisnis, khususnya usahawan besar. Kelompok

birokrat mempunyai pengaruh terhadap kelompok politisi dan juga terhadap

kelompok bisnis, khususnya usahawan besar, sehubungan dengan perijinan.

dan persetujuan terhadap proyek-proyek dan kekuasaan dalam pemberian

kredit. Sebaliknya pada sisi yang lain, kelompok birokrat, khususnya pejabat

tinggi yang sudah dalam masa persiapan pensiun, harus tanggap terhadap

keinginan usahawan besar -demi karir kedua. Para birokrat membutuhkan

kerjasama dengan usahawan besar dalam menerapkan kebijaksanaan pemer­

intah.

65

Page 72: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

CATATAN KAKI:

BAB I.

1. Saburo Okota; Jaf:an in the World Economy, The Japan Fondation, Tokyo, 1975, hal. 1-23. _

2. Johannes Hirschmeier and Yui T; The Development of Ja~anese business 1600-1973. George Allen and Unwin, London, 19 5, hal. k228.

3. J.A.A. Stockwinn, Japan: Divided Politics in A Growth Economy, W.W. Norton, New York, 1975, hal. 60.

4. Joji Watanuki, Politics in Postwar Japanese Society. University of Tokyo, 1977, hal. 20.

BABU

1. Robert E Ward, Japan's Political System, Printice Hall, Inc., Englewood Oiffs, New Jersey, 1978, hal. 29.

2. Taketsugu Tsurutani, Japanese Policy and East Asian Security, Praeger Publisher, New York, 1981, hal. 111-114.

3. J.A.A Stockwinn, Japan: Divided Politics in A Growth Economy, Norton,New York, 1975, hal .. 22

4. R. Dore, Britishi Factory-Japanese Factory: The Origins of National Diversity in Indistrial Relations, University of California Press, Berkeley, 1973, hal. 279.

5. Loc.cit.

6. Loc.cit.

7. Loc.cit.

8. Kanji Haitani, The Japanese Economic System, D.C. Heath and Company, Massachusetts, 1979, hal. 22

9. Ruth Benedct, Pedang Samurai dan Bunga Seruni Pola-Pola Kebu­dayaan Jeiang, terjemahan Pamuji, Cahaya Printing Company, Jakarta, 19 3, hal. 265. .

10. Gtbney Frank, The Fragi1e Superpower, Charles E. Tuttle Co, Tokyo, 1979, hal. 119-133.

11. M .. Y. Yashino, Japan's Managerial System Tradition and Innovation, The MIT Press, Massachusett, 1968, hal. 2-08-210. .

66

Page 73: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

12. Ibid.

BABlli

1. Robert E. Ward, Japan's Political System, Printice Hall, Inc., Engle­wood Oiffs, New Jersey, 1978, hal .. 1~. .

2. Robert E. Ward, ibid; hal. 20.

3. Hans H. Baerwald, Japan's Parliament: An Introduction, Cam.bcindge University Press, New York, 1974, hal. 6.

4. Hans H. Baerwald, ibid; hal. 2.

5. Edwin 0. Reischauer, The United States and J'iean, Appendix II, Harvard University Press, Cambridge, 1965 hal. 25 257.

6. M.Y. Yashino, Janan's Managerial System Tradition and Innovation. The MIT Press, Massachusetts, 1968, hal~31.

7. Johannes Hirschmeier and Yuit, The Development of Japanese Busi­ness: 1600-1973, George Allen and Unwin, London, 1975, hal. 229-230.

8. Ibid, hal. 230.

9. Hans H. Baerwald, op.cit., ~al. 13.

10. Edwin 0. Reischauer, The Japanese, The Belknap Press of H~d University Press, Chambridge, 1977, hal. 276.

11. Koichi Kishimoto, Politics in Modern Japan: Development and Organization. Japan Echo Inc., Tokyo, 1977, hal. 98.

12. Ibid., hal. 99.

13. Brezinski Zbigniew, Fragile Blossom: Crisis and Change in Japan, Harper and Row, New York, 1972, hal .. 135.

14. Sayidiman Suryohadiprojo, Manusia Dan Masyarakat Jepang Da1am Pergolakan, U.I. Press dan Pustaka Bradjaguna, Jakarta, 1982, hill:. 61 .

. 15. Ibid., hal. 60.

16. The Constitution of Japan, Article 45, 50, 51; J.A .. A. Stcokwinn; op.cit., hal. 74-75.

17. Ibid., article 60.

67

Page 74: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

18. Frank Langdon, Politics in Japan, Little, Brown, Boston, 1967, hal. 166.

19. The Constitution of Japan, Article 72. .

20. Nathaniel B Thayer, How the Conservatives Rule Japan, Princeton University Press, 1971, hal. 219.

21. Nathaniel B .. Thayer, Ibid, hal. 219.

BABIV.

1. Nathaniel B. Thayer, How The Conservatives Rule Japan. Princeton University Press, 1971, hal. 63-64. .

2. Ibid., hal. 59.

3. Gerald L. Curtis, ''Big Business .and Political Inffluence," dalam Ezra · F, Vogel, ( ed), Modern Japanese OrJanization and Decision Making, Berkeley University Press, 1975, hal. 6.

4. Philip Trezise and Yukio Suzuki, "Politics Government and Economic Growth", dalam Hugh Patrick and Hemy Rosovsky, (eds.), Asia's New Giant, How the Japanese Economy Works, The Brooking Institultion, Washington, 1976, hal. 767.

5. Hans H.Baerwald, Japan's Parliament: An Introduction, Cambridge· University Press, 1974, hal. 49-50. .

6. Philip Trezise and Yukuo Suzuki, op.cit, hal. 767-768.

7. Gerald L. Curtis, Election Cornpaifjing Jaianese Style, Columbia University Press, New York, 1971, ha. 233-23 •

8. Philip Treazise and Yukio Suzuki, op.cit.,hal. 768.

9. Asian Survey, November 1974, hal. 958.

10. Asian Survey. November 1974, hal. 958.

11. Kanji Haitani, The Japanese Economic System. An Institutional Overview, Lexington Books, D.C. Heath Company, Massachusetts, 1976,hal.45-46. . .

12. Gerald L. Curtis, op.cit., hal. 45.

13. Philip Trezise and Yukio Suzuki, op.cit., hal. 768.

14. Gerald L. Curtis, op.cit., hal. 42.

68

Page 75: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

15. Geral L Curtis, ibid., hal. 54.

16. Keidanren, 1984, hal. 13.

17. Gerald L. Curtis, op.cit., hal. 56.

18. Tanaka Yonosuke, "The World of the Zaikai" dalam Hyoe Murakami and Johannes Hirschameier, Politics and Economis in Contemporazy Japan, The Japan Culture Institute, Tokyo, 1979, hal. 72.

19. Bryrant Williem E, Ja<}anese Private Ecnomomic Diplomacy: An Analysis of Business- overnment Linkages, New York: Praeger, 1975, hal. 52-53. .

69

Page 76: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

DAFTAR PUSTAKA

Baerwald, Hans H; Japan's Parliament: An Introduction, Cambridge University Press, New York, 1974.

Brezinski, Zbigniew, Fragile Blossom: Crisis and Change in Japan, Harper and Row, New York, 1972. .

Bryrant, William E., Japanese Private Economic Diplomacy: An Analyses of Busines~-Government Unkages, New York, Praeger, 1975.

Curtis, Gerald L, Election Campaignin2: Japanese Style, Columbia Universi-ty Press, New York, 1971. ,

Frank, Gibney, The Fragile Superpower, Charles E. Tuttle Co., Tokyo, 1979.

Haitani, Kanji, The Ja anese EconomicS te Ins ·tutional Overview Lexington Book, D. Heath Company, Massachusetts, 1976.

Hirschmeier, Johannes and Yui T., The Development of Japanese Business 1600-1973, George Allen and Unwin, London, 1975.

Hugh, Patrick and Rosovsky, Henry, (eds.), Asia's New Giant. How the Japanese Economy Works, The Brooking Institution, Washington, 1976.

Keidanren. 1984.

Kishimoto, Koichi; Politics in Modem Japan: Development and Organization, Japan Echo Inc., Tokyo, 1977.

Langdon, Frank; Politics in Japan. Utle Brown Boston, 1967.

Okita, Saburo, Japan in the World Economy. The Japan Foundation,Tokyo, 1975.

Reischauer, Edwin 0, The United States and Japan, Harvard University Press, Cambridge, 1965.

Reischauer, Edwin, 0, The Japanese, The Belknap Press of Harvard University, Cambridge, 1977.

Sayidiman Suryohadiprojo, Manusia Dan Masyarakat Jepang Dalam Pergolakan, U.I. Press dan Pustaka Bradjaguna, Jakarta, 1982.

70

Page 77: PERANAN USAHAWAN BESAR€¦ · PERANAN USAHAWAN BESAR DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG Oleh: Soelistyati lsmall · Gani Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas

Stockwinn, J.A. Japan,Divided Politics in a Growth Economy, New York, Norton, 1975.

Thayer, Nathaniel, B. How The Conservatives Rule Japan, Princeton University Press, 1971.

Tsurutani, Takesugu., Japanese Policy and East Asian Security, Praeger Publishers, New York, 1981. ·

Trezise, Philip H., and Yukio, Suzuki," Politics Government, and Economy Growith in Japan", ( eds. ), Asia's New Giant: How the Japanese Economy Works. The Brooking Institutions, Washington, 1976.

Ward, Robert E., Ja~an's Political System. Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 19 8. .

Watanuki, Joji, Politics in Postwar Japanese Society, University of Tokyo, 1977. .

Yonosuke, Tanaka, "The World of the Zaikai" dalam Hyoe Murakami dan Johannes Hirschmeier, Politics and Economics in Contemporary Japan. The Japan Culture Institute, Tokyo, 1979.

Majallah:

Asian Survey, November 1974.

71