info bencana - bnpb.go.id bencana... · kadang‐kadang disertai dengan upan angin kencang. ......

4
INFO BENCANA Dalam Edisi ini: Intensitas Bencana Menurun di Bulan Mei P.1 Longsor di Pangalengan, Pembelajaran tentang PenƟngnya Kesiapsiagaan dan MiƟgasi P.2 Letusan Gunung Karangetang P.2 Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempabumi Nepal P.3 Info Bencana: Kejadian Bencana Bulan Mei 2015 P.4 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual Intensitas Bencana Menurun di Bulan Mei Memasuki bulan Mei, beberapa wilayah Indonesia telah mengalami musim kemarau. Hal ini ditandai dengan berkurangnya intensitas hujan dan panas yang mulai terasa terik. Badan Meteorologi Klimatologi dan P.1 Geosika (BMKG) telah menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada bulan Mei dan Juni tahun ini. Perubahan musim atau yang disebut pancaroba berdampak pada turunnya hujan dengan intensitas Ɵnggi dalam waktu yang singkat dan kadangkadang disertai dengan Ɵupan angin kencang. Pada musim pancaroba seperƟ ini, biasanya jumlah kejadian puƟng beliung akan mengalami peningkatan begitu juga dengan banjir. Sejak Januari hingga akhir Mei 2015 telah terjadi 881 kejadian dan telah menyebabkan lebih dari 100 jiwa meninggal dan hilang. Kejadian ini sedikitnya telah menyebabkan 8 ribu lebih rumah mengalami kerusakan rumah dari rusak ringan hingga berat. Pada bulan Mei saja, ratarata kejadian bencana per hari adalah 23 kejadian. Sebanyak 21 orang meninggal akibat bencana di bulan Mei. Korban meninggal terbanyak disebabkan oleh tanah longsor, sedangkan korban menderita dan mengungsi paling banyak disebabkan oleh banjir. Selain itu, puƟng beliung merupakan bencana yang menyebabkan kerusakan rumah paling banyak. Beberapa kejadian bencana yang menonjol pada bulan Mei 2015 antara lain tanah longsor di Pangalengan dan letusan Gunung Karangetang. Kedua bencana tersebut akan diulas lebih dalam pada Info Bencana kali ini. Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Mei 2015*) STATISTIK BENCANA INDONESIA 2015 JANUARIMEI Jumlah Kejadian (kejadian) 881 Korban Meninggal & Hilang (jiwa) 117 Korban Menderita & Mengungsi (jiwa) 587.005 Kerusakan Permukiman (unit) 8.630 *) Data per tanggal 31 Mei 2015 Jenis Bencana Jumlah Kejadian Korban (jiwa) Kerusakan (unit) Meninggal & Hilang Lukaluka Menderita & Mengungsi Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang Rumah Rusak Ringan Rumah Terendam Fasilitas Pendidikan Fasilitas Peribadatan Fasilitas Kesehatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Banjir 29 1 38.728 19 10 10.043 3 1 Tanah Longsor 28 19 21 489 24 33 30 1 PuƟng Beliung 24 1 5 278 120 101 411 50 4 2 Banjir Dan Tanah Longsor 4 105 3 62 306 Gempabumi 2 Letusan Gunungapi 1 553 7 Total 88 21 26 40.153 173 144 503 10.399 4 5 2 Edisi April 2015

Upload: vohanh

Post on 01-May-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · kadang‐kadang disertai dengan upan angin kencang. ... Daerah Gunung Bedil, tempat terjadinya longsor, me

INFO BENCANA 

Dalam Edisi ini: 

Intensitas Bencana Menurun di Bulan Mei  P.1 

Longsor di Pangalengan, Pembelajaran tentang Pen ngnya Kesiapsiagaan dan Mi gasi   P.2 

Letusan Gunung Karangetang  P.2 

Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempabumi  

Nepal  P.3 

Info Bencana: Kejadian Bencana Bulan Mei 2015  P.4 

Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual 

Intensitas Bencana Menurun di Bulan Mei 

Memasuki bulan Mei, beberapa wilayah  Indonesia te‐

lah  mengalami  musim  kemarau.  Hal  ini  ditandai 

dengan berkurangnya intensitas hujan dan panas yang 

mulai terasa terik. Badan Meteorologi Klimatologi dan 

P.1 

Geofisika  (BMKG)  telah menjelaskan bahwa  sebagian be‐

sar  wilayah  Indonesia  memasuki  musim  kemarau  pada 

bulan Mei dan Juni tahun ini. Perubahan musim atau yang 

disebut  pancaroba  berdampak  pada  turunnya  hujan 

dengan  intensitas  nggi  dalam  waktu  yang  singkat  dan 

kadang‐kadang disertai dengan  upan angin kencang.  

Pada musim pancaroba seper  ini, biasanya jumlah kejadi‐

an  pu ng  beliung  akan  mengalami  peningkatan  begitu 

juga dengan  banjir.  Sejak  Januari hingga  akhir Mei  2015 

telah  terjadi  881  kejadian  dan  telah menyebabkan  lebih 

dari 100 jiwa meninggal dan hilang. Kejadian ini sedikitnya 

telah menyebabkan 8 ribu lebih rumah mengalami kerusa‐

kan rumah dari rusak ringan hingga berat. 

Pada bulan Mei saja,  rata‐rata kejadian bencana per hari 

adalah 2‐3 kejadian. Sebanyak 21 orang meninggal akibat 

bencana  di  bulan  Mei.  Korban  meninggal  terbanyak 

disebabkan  oleh  tanah  longsor,  sedangkan  korban men‐

derita dan mengungsi paling banyak disebabkan oleh ban‐

jir.  Selain  itu,  pu ng  beliung   merupakan  bencana  yang 

menyebabkan kerusakan rumah paling banyak. 

Beberapa  kejadian  bencana  yang  menonjol  pada  bulan 

Mei  2015  antara  lain  tanah  longsor  di  Pangalengan  dan 

letusan  Gunung  Karangetang.  Kedua  bencana  tersebut 

akan diulas lebih dalam pada Info Bencana kali ini. 

Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Mei 2015*) 

STATISTIK BENCANA INDONESIA 2015 

JANUARI‐MEI 

Jumlah Kejadian (kejadian)  881 

Korban Meninggal & Hilang (jiwa)  117  

Korban Menderita & Mengungsi (jiwa)  587.005  

Kerusakan Permukiman (unit)      8.630  

*) Data per tanggal 31 Mei 2015 

Jenis Bencana Jumlah Kejadian 

Korban (jiwa)  Kerusakan (unit) 

Meninggal & Hilang 

Luka‐luka 

Menderita & Mengungsi 

Rumah Rusak Berat 

Rumah Rusak Sedang 

Rumah Rusak Ringan 

Rumah Terendam 

Fasilitas Pendidikan 

Fasilitas Peribadatan 

Fasilitas Kesehatan 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7)  (8)  (9)  (10)  (11)  (12) 

Banjir  29  1   ‐   38.728   19   10  ‐   10.043  ‐   3   1  

Tanah Longsor  28   19   21  489   24   33   30   ‐  ‐   ‐   1  

Pu ng Beliung  24   1   5  278   120   101   411   50  4   2     ‐    

Banjir Dan Tanah Longsor 

4  ‐     ‐     105   3  ‐  62  306   ‐   ‐    ‐    

Gempabumi  2   ‐       ‐     ‐     ‐   ‐  ‐   ‐  ‐     ‐     ‐    

Letusan Gunungapi  1   ‐     ‐     553   7   ‐   ‐  ‐  ‐     ‐     ‐    

Total  88  21   26   40.153   173   144   503   10.399   4   5   2  

Edisi  

April 2015 

Page 2: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · kadang‐kadang disertai dengan upan angin kencang. ... Daerah Gunung Bedil, tempat terjadinya longsor, me

Selain bencana yang  terjadi di dalam negeri, pada bulan 

Mei  2015  ini  Indonesia  juga  disibukkan  dengan  pengi‐

riman  bantuan  kepada  korban  gempabumi  Nepal  yang 

terjadi pada akhir April 2015. 

Longsor  di  Pangalengan,  Pembelajaran  tentang 

Pen ngnya Kesiapsiagaan dan Mi gasi  

Bencana  longsor  di  Kecamatan  Pangalengan  Kabupaten 

Bandung terjadi pada 5 Mei 2015. Bencana ini menyebab‐

kan 9 korban orang ter mbun. Dampak  lainnya adalah 7 

orang  luka  berat,  5  orang  luka  ringan,  10  rumah  rusak 

berat, 1 rumah rusak ringan dan pipa panas bumi sepan‐

jang   300 m  rusak.  Sebanyak 134  jiwa   warga Kampung 

Cibintung  RW  15 mengungsi  di  Balai Desa Margamuk . 

Sekitar 800 personil  m gabungan dari BPBD, BNPB, TNI, 

Basarnas,  Polri,  PMI, ACT, Wanadri,  Tagana,  SKPD,  rela‐

wan  dan masyarakat melakukan  pencarian  korban  dan 

membantu penanganan pengungsi. Proses evakuasi me‐

ngalami  kesulitan  karena  tebalnya  lapisan  longsor  yang 

mencapai  4 meter.  Selain  itu,  evakuasi  juga  terhambat 

cuaca dan potensi longsor susulan.  

Daerah  Gunung  Bedil,  tempat  terjadinya  longsor,  me‐

mang daerah rawan  longsor dengan kategori  nggi. Kon‐

disi  geologi  dari  tanah  koluvial  yang  sudah  lapuk  dan 

memiliki permeabilitas  nggi dengan banyaknya mata air 

di kaki lereng perbukitan dapat menyebabkan aliran lum‐

pur dari material longsoran. 

Kejadian bencana longsor kali ini mirip dengan longsor di 

Tenjolaya,  Kecamatan  Pasir  Jambu,  Kabupaten  Bandung 

pada 23  Februari 2010. Keduanya  sama‐sama berada di 

perkebunan  teh  yang menimbun  rumah  pekerja  kebun 

P.2 

teh.  Hujan  menyebabkan  retakan  di  punggung  bukit, 

kemudian longsor meluncur ke bawah menghantam per‐

mukiman  sejauh  sekitar 1,2 km dengan  lebar  mbunan 

longsor 300 meter dan  tebal 4 meter.  Jenis tanah sama 

yaitu  vulkanik  dengan  solum  tebal,  telah  lapuk,  dan  di 

bagian bawah bersinggungan dengan lapisan batuan da‐

sar  sebagai  bidang  gelincir  longsor.  Bedanya,  longsor 

Pangalengan disertai dengan  ledakan  pipa panas bumi, 

sedangkan  di  Ciwidey  dak  ada  kaitan  dengan  pipa 

panas bumi.   

Gejala  longsor  sebenarnya  sudah  diperiksa  oleh  Tim 

Gerakan  Tanah,  PVMBG,  Badan  Geologi,  pada  2  Mei 

2015  atas  permintaan  BPBD  Kabupaten  Bandung. Hasil 

pemeriksaan  lapangan menunjukkan  kemiringan  lereng 

terjal dan  tanah mengalami pelapukan. Terlihat retakan 

dan  nendatan  sedalam  2,5 m  sepanjang  500 m.  Long‐

soran mengancam  satu  kampung  yg  terdiri  dari  52  KK 

(200 jiwa) dan mengancam pipa panas bumi Star Energy 

sepanjang 500 m. Rekomendasi telah disampaikan kepa‐

da  Star  Energy  untuk memindahkan  jalur  pipa  karena 

gerakan  tanah  terus berlangsung dan kepada BPBD un‐

tuk melakukan evakuasi penduduk kampung mengingat 

curah hujan cukup  nggi yang masih berlangsung. 

Letusan Gunung Karangetang 

Gunung  Karangetang  adalah  salah  satu  gunung  berapi 

ak f di  Indonesia yang  terletak di bagian utara Provinsi 

Sulawesi Utara,  tepatnya  di  Kabupaten  Kepulauan  Siau 

Tagulandang Biaro  (Sitaro). Gunung Karangetang adalah 

salah  satu  gunung  berapi  terak f  di  Indonesia  dengan 

letusan  sebanyak  lebih dari 40  kali  sejak 1675  serta  le‐

tusan‐letusan  kecil  lainnya  yang  dak  terdokumentasi 

pada catatan sejarah.  

Sejak  7 Mei  2015  siang,  ak vitas  vulkanik  Gunung  Ka‐

rangetang mulai menunjukkan peningkatan. Sempat ter‐

jadi  erupsi  yang  disertai  guguran  lava  pijar  dan  me‐

nimbulkan awan panas serta debu vulkanik. Awan panas 

meluncur  ke  sisi  mur  sejauh  empat  kilometer.  Aki‐

batnya,  empat  rumah warga  yang  berada  di  Kampung 

Kora‐Kora Kelurahan Bebali Kecamatan Siau Timur telah 

dilaporkan rata dengan tanah. 

Ak vitas Gunung Karangetang  terus berlangsung hingga 

beberapa hari berikutnya. Pada tanggal 8 Mei 2015 pagi 

terjadi  satu  kali  luncuran  awan  panas  dengan  jarak 

luncur 2,5 kilometer. Luncuran awan panas mengarah ke 

selatan  pusat  letusan  atau  ke  Kali  Kahetang  dan  Kali 

Awang. 

Gambar 1. Longsor di Pangalengan, Jawa Barat, pada 5 Mei 2015. 

(Sumber: BNPB) 

Page 3: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · kadang‐kadang disertai dengan upan angin kencang. ... Daerah Gunung Bedil, tempat terjadinya longsor, me

Penyusun : 

Pusda nmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana 

Jl. Pramuka Kav. 38 Kode Pos 13120 Lt. 11‐12 

www.bnpb.go.id  

pusda [email protected] 

P.3 

Tidak  ada  korban  jiwa  akibat  letusan  ini.  Masyarakat 

setempat  sebenarnya  sudah  terbiasa  dengan  letusan 

Gunung Karangetang, namun  karena  letusan  kali  ini  ter‐

golong  cukup  besar  sebagian warga memutuskan  untuk 

mengungsi  ke  tempat  yang  lebih  aman.  Sebanyak  465 

orang pengungsi tersebar di 3  k pengungsian. Pengung‐

si  berasal  dari  Kelurahan  Bebali  Kecamatan  Siau  Timur 

yang berada di radius 5 km dari puncak kawah. Pengungsi 

dak membawa  barang  apa‐apa  karena  letusan  terjadi 

secara mendadak. 

Status Gunung Karangetang adalah siaga (Level III) sejak 4 

September 2013. Pusat Vulkanologi dan Mi gasi Bencana 

Geologi  (PVMBG) membuat rekomendasi agar warga  d‐

ak mendeka  Gunung  Karangetang  dalam  radius  4  kilo‐

meter dari kawah.  

BPBD  Kabupaten  Sitaro  telah memberi  pelayanan  kebu‐

tuhan  para  pengungsi  sekaligus  melakukan  pendataan. 

Semakin  ngginya ak vitas vulkanik Gunung Karangetang 

pada beberapa hari berikutnya membuat pemerintah dan 

DPRD  kabupaten  Sitaro  sepakat  merelokasin  warga  di 

sekitar jalan lahar gunung api tersebut, diantaranya Desa 

Bebali dan Batu Awang. 

Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempabumi Nepal 

Gempabumi  berkekuatan  7,8  SR  mengguncang  wilayah 

Nepal  pada  25  April  2015.  Sumber  gempa  yang  sangat 

dangkal  menyebabkan  guncangan  yang  terjadi  di  per‐

mukaan dirasakan  sangat kencang. Setelah gempa besar 

tersebut, gempa susulan terus terjadi selama 4  jam beri‐

kutnya dengan kekuatan berkisar antara 4 hingga 6,6 SR. 

Gempa  ini  telah menelan  korban  jiwa  sediki nya  7  ribu 

orang  dan  14  ribu  lainnya  luka‐luka.  Hampir  29  persen 

warga Nepal menjadi  korban  terdampak akibat bencana 

ini. 

Pada 26 April 2015 Presiden RI menginstruksikan pengi‐

riman bantuan kepada korban gempabumi Nepal.  Menin‐

daklanju   hal  tersebut,  BNPB  bersama  Kementerian/

Lembaga  dan  LSM menggelar  rapat  koordinasi  pada  27 

April 2015.   Pemerintah  Indonesia mengirimkan bantuan 

senilai US$ 1 juta. Selain itu, LSM dan lembaga kemanusi‐

aan  lainnya  di  Indonesia  juga  mengirimkan  bantuan 

senilai US$ 1 juta sehingga total bantuan Indonesia senilai 

US$ 2 juta.  

Keberangkatan  m dari  Indonesia dibagi dalam 2  tahap. 

Tim pertama diberangkatkan pada 29 April 2015 dengan 

dipimpin  oleh  Direktur  Tanggap  Darurat  BNPB.  Pengi‐

riman  dilakukan  dengan  menggunakan  pesawat  Boeing 

737 milik TNI AU melalui bandara Halim Perdanakusu‐

ma,  Jakarta.  Tim  ini  terdiri  30  orang  gabungan  dari 

Satuan  Reaksi  Cepat  Penanggulangan  Bencana  (SRC 

PB), BNPB, Kementerian  Luar Negeri  (Kemlu), Kemen‐

terian Kesehatan (Kemenkes), Muhammadiyah Disaster 

Management Center (MDMC), dan Pos Keadilan Peduli 

Ummat  (PKPU). Bantuan barang yang dibawa oleh  m 

pertama berupa 1 unit  tenda pengungsi, 3 unit  tenda 

posko dan 3 unit genset.  

Tim kedua berangkat pada tanggal 1 Mei 2015. Pengi‐

riman dilakukan dengan menggunakan pesawat Airbus 

A330  Garuda  Indonesia.  Tim  kedua  dipimpin  oleh 

Direktur  Bantuan  Darurat  BNPB  dan  berjumlah  33 

orang. Personil terdiri dari BNPB, SRC PB, tenaga medis, 

Palang Merah  Indonesia  (PMI), Muhammadiyah Disas‐

ter Management Center  (MDMC), Pos Keadilan Peduli 

Ummat (PKPU) dan sejumlah kementerian terkait.  

Pada pengiriman bantuan tahap kedua ini BNPB mengi‐

rimkan 100 unit tenda keluarga, alat kesehatan, 3 unit 

genset, tenda pengungsi, 1.000 paket lauk pauk dan 14 

koli  kantong mayat.  Kemenkes mengirimkan  612  koli 

MPASI  dan  obat‐obatan.  Kemensos  mengirimkan 

selimut  sebanyak 105 koli. Rumah Zakat mengirimkan 

250  dus  kornet  kambing,  PKPU  dan  Dompet  Dhuafa 

mengirim kantong mayat dan masker, sedangkan Hipmi 

dan MDMC mengirim selimut.  

Gambar 2. Tim Indonesia Bekerjasama dengan Masyarakat Nepal 

Dirikan Tenda (Sumber: BNPB) 

Page 4: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · kadang‐kadang disertai dengan upan angin kencang. ... Daerah Gunung Bedil, tempat terjadinya longsor, me

Selama Januari sampai dengan Mei tahun 2015, terjadi 881 kali bencana. Wilayah Indonesia yang sebagian besar masih mengalami musim penghujan menyebabkan terjadinya bencana yang didominasi banjir, tanah longsor, puting beliung, walaupun ada juga bencana Gunungapi. Jumlah kejadian bencana di bulan Mei 2015 mencapai 88 kejadian. Bencana banjir mendominasi dengan 29 kali kejadian atau sebanyak 33%. Jumlah total korban sebanyak 21 orang meninggal & hilang, 26 orang luka-luka dan 40 ribu lebih menderita & mengungsi. Dilihat dari segi kerusakan, 173 unit rumah rusak berat, 144 unit rusak sedang dan 503 unit rusak ringan.

171

3

41

3

3

1

1

13

1

3

1

3

2

7

2

9

10

2

1

1

1

2

2

Rekapitulasi Kejadian Bencana Periode: 1 Januari - 31 Mei 2015

kejadian bencana881

Jumlah Kejadian Bencana

21 jiwa 96,4% diakibatkan oleh banjir

1.536 unit8.630

Rumah Rusak Sedang1.309 unit

Rumah Rusak Ringan5.785 unit

Rumah rusak

Rumah Rusak Berat

Persentase Kerusakan Rumah

587.005 jiwaMenderita dan Mengungsi

Persentase Korban yang Menderita dan MengungsiJumlah Korban Meninggal & Hilang

< 6

> 126 - 12

Jumlah kejadian

Peta Kejadian Bencana Bulan Mei 2015

Data Kejadian Bencana Bulan Mei 2015

88 kejadian

117 jiwaMeninggal dan hilang

77,1%

diakibatkan oleh puting beliungPuting Beliung

Banjir

Tanah Longsor

16

5

2 Bencana lainnyaBanjirdan

Tanah Longsor

BanjirTanah

LongsorBanjir dan

Tanah LongsorBanjirPuting

Beliung

632

8765

94Letusan

Gunungapi

297

Infografis Kejadian Bencana (Mei 2015)

Tanggal Pembuatan: 05/05/2015 www.dibi.bnpb.go.id per tanggal 1 Mei 2015 www.bnpb.go.id infoBNPBSumber: Website: FB: Twitter: @BNPB_Indonesia

Perbandingan Jumlah Kejadian BencanaBulan Januari - MeiPeriode Tahun 2006 - 2015

Perbandingan Kejadian Bencana Banjir, Tanah Longsor,Puting Beliung dan Bencana LainnyaBulan Januari - Mei Tahun 2014 - 2015

Letusan Gunungapi

Gempa Bumi

Banjir Dan Tanah Longsor

Puting Beliung

Tanah Longsor

Banjir 29

28

24

4

2

2

Feb

Jan

287

240

Mar 88

Banjir Tanah Longsor Puting Beliung Bencana Lainnya

0

20

40

60

80

100

120

140

Jan Feb Mar Apr Mei Jan Feb Mar Apr Mei

2014 2015

124

156

AprMei

110

5959

2235

5049

24

4555

34

6

38

61

30

8

25

40

2511

97

77

107

6 6 1 7 7

2924

28

5460

35

74

92

68

2930

50

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015