peranan pembelajaran aqidah...

75
PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA DI MTs’N PARUNG Disusun Oleh: ANDRI JAELANI 206011000024 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: vulien

Post on 19-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA DI MTs’N PARUNG

Disusun Oleh:

ANDRI JAELANI

206011000024

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung
Page 3: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung
Page 4: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung
Page 5: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

ABSTRAK

Andri Jaelani, “Peranan Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadapa Tingkah

laku Siswa di MTs‟N Parung Bogor”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berkaitan kepada pendidikan yang menyeluruh dan berlandasan ketuhanan

pendidikan Agama Islam merupakan suatu upaya untuk menanamkan ajaran

Agama Islam kepada manusia berupa aqidah, syari‟ah dan perbuatan untuk

menjadi muslim yang sejati, wajib di pelajari dan di amalkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Agar orang lain memiliki aqidah yang kuat dan mendalam, serta memiliki

akhlak yang mulia, salah satunya adalah harus mempelajari aqidah akhlak.

Dengan di pelajarinya aqidah akhlak diharapkan siswa memiliki aqidah yang kuat

dan akhlak yang mulia atau budi pekerti yang baik. Kemudian untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada bidang studi aqidah akhlak dan

keadaan tingkah laku siswanya, maka penulis mengamati proses pembelajaran

yang dilakukan guru, apakah dapat menguasai materi secara kontinyu atau terus

menerus kepada siswa. Sehingga dapat dipraktekkan dalam lingkungan, sekolah

atau di luar sekolah.

Oleh karena itu penulis mengamati proses pembelajaran yang dilakukan

guru dan di tambah siswa mengisi angket sehingga menghasilkan informasi yang

valid, dengan di pelajarinya aqidah akhlak di sekolah diharapkan dapat

bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan yang akan datang.

Penelitian yang penulis lakukan adalah merupakan kombinasi antara

penelitian kepustakaan (Library research),dan penelitian lapangan (field research)

adalah penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan yaitu

kepada obyek penelitian, karena dalam penelitian ini memerlukan data-data yang

valid agar dapat dipertangung jawabkan kebenarannya. dengan menggunakan

data-data empiris.

Tujuan dari penulis ini adalah untuk mengetahui tentang pelaksanaan

pembelajaran aqidah akhlak dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara

pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa.

Setelah melakukan penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran aqidah akhlak berperan dalam rangka memperbaiki tingkah laku

siswa baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dan dengan

mempelajari aqidah akhlak juga diharapkan dapat tercapainya tujuan pendidikan

yaitu menjadikan siswa yang memiliki akhlaqul karimah.

Page 6: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

KATA PENGANTAR

Sembah dan sujud kepada Allah yang Maha Kuasa yang telah

menciptakan bumi beserta isinya, serta syukur Alhamdulillah penulis panjatkan

kepada Allah, karena dengan rahmat dan hidayahnya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya serta para pengikut yang setia.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang penulis miliki. Namun berkat

dorongan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan meskipun

masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan kerendahan hati sudah sepantasnya penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

hingga terselesainya skripsi ini. Ucapan terimaksih tersebut penulis sampaikan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Bahrissalim, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Sapiudin Shidiq M.Ag, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Zaimuddin. M.Ag, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

5. Seluruh staf pengajar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama dalam

perkuliahan.

Page 7: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

6. Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kepala MTs‟N Parung beserta stafnya, atas kesempatan dan informasi

yang telah dierikan selama penulis melakukan penelitian.

8. Ayahanda H.Acep dan Ibunda Hj. Wiwi yang tercinta, yang telah berjuang

dan berkorban untuk membesarkan, mendidik, dan tidak lupa pula

mendoakan sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Islam Negeri Jakarta. Bapak dan Ibu adalah sumber motivasi

bagi penulis, tidak akan mampu penulis membalas jasa-jasa bapak dan ibu.

Jazakumullah khairan katsiron.

9. Teruntuk kakakku tercinta dan keponakanku tersayang Neneng dan Siti

Zaenab dan Siti Kholisoh yang senantiasa memberikan dukungan dan

kasih sayangnya kepada penulis.

10. Teruntuk Maisyaroh atas limpahan kasih sayangnya dan motivasi kepada

penulis.

11. Teruntuk Semi (Wulan) yang banyak membantu dan memberikan

dukungan kepada penulis.

12. Sahabat-sahabatku Bisri, Zamroni, Angga, Dona, Qiwer, Busro, Lupeng,

Didi, Darmawan, Imam, Givar, Shary, dan Hermawan (angkatan 2006)

dan anak-anak kozan Iqbal dll yang tidak dapat disebutkan satu persatu

dan kawan-kawan mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam ekstensi

kelas A dan B angkatan 2006 terimakasih atas doa, bantuan dan

dukungannya.

13. Teruntuk sahabatku yang selalu menemani ngopi Dede (Icham) yang

memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis

14. Juga kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi

ini.

Akhirnya hanya kepada Allah swt jualah penulis serahkan, semoga jasa

baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat

balasan dari Allah swt, amien.

Page 8: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Pembatasan dan Perumusan Masalah ................... 4

C. Tujuan dan Manfaat penelitian ................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Aqidah Akhlaq di MTs‟N ................................. 6

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ................................ 6

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran ............ 10

3. Pengertian Aqidah Akhlak ................................................ 14

4. Ruang Lingkup dan Pendekatan Pembelajaran Aqidah

Akhlak di MTs‟N .............................................................. 17

5. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs‟N .............. 19

6. Materi pelajaran Aqidah Akhlak di MTs‟N ....................... 19

B. Tingkah Laku .......................................................................... 20

1. Pengertian Tingkah Laku .................................................. 20

2. Macam-Macam Tingkah Laku .......................................... 21

3. Faktor yang Mempengaruhi pembentukan Tingkah Laku 23

4. Dasar-dasar Tingkah Laku atau Tingkah Laku Manusia .. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian ................................................... 29

B. Latar Penelitian ......................................................................... 29

C. Metode Penelitian ..................................................................... 30

Page 9: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 31

E. Fokus Penelitian ....................................................................... 33

F. Pengecekan Keabsahan Data .................................................... 34

BAB IV PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs’N

PARUNG BOGOR

A. Gambaran Umum MTs‟N Parung Bogor ................................ 35

1. Sejarah Singkat MTs‟N Parung Bogor ............................. 35

2. Visi dan Misi ..................................................................... 36

B. Karekteristik Responden ......................................................... 37

C. Pengajaran Aqidah Akhlak dan Prilaku Siswa di MTs Negri

Parung

..................................................................................................

43

D. Proses Pembelajaran di kelas .................................................. 47

E. Intrepestasi data ....................................................................... 49

F. Faktor penghambat dan faktor pendorong .............................. 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 52

B. Saran ........................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan akhlak merupakan salah satu aspek yang sangat fundamental

dalam kehidupan bermasyarakat. Karena bagaimanapun pandainya seorang anak

didik dan tingginya tingkat intelegensi anak didik tanpa dilandasi dengan akhlak

yang baik, atau budi pekerti yang luhur maka kelak tidak akan mencerminkan

kepribadian yang baik.

Masalah akhlak adalah masalah yang penting bagi Islam dan bagi kehidupan

umatnya. Akhlak adalah nilai pribadi dan harga diri seseorang, maka orang yang

tidak berakhlak akan hilang harga dirinya dihadapan Allah swt dan masyarakat.

Seorang muslim wajib memperbaiki dirinya sebelum betindak, ia harus beradab,

berakhlak terhadap dirinya sendiri karena ia dibebankan tanggung jawab terhadap

keselamatan dan kemaslahatan dirinya dan lingkungan masarakat.

Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan untuk meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan, dan pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga

menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, serta

berahklak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.1

Tujuan Pendidikan Agama Islam tersebut merupakan penjabaran Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Th 2003 bab II pasal 3 tentang

fungsi pendidikan nasional yaitu:

1 Alisuf Sabri, Ilmu pendidikan, (Jakarta. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 75

Page 11: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakqa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2

Berkaitan dengan pendidikan yang menyeluruh dan berlandaskan ketuhanan

pendidikan agama islam merupakan suatu upaya untuk menanamkan ajaran agama

Islam kepada manusia berupa aqidah, syari‟ah dan perbuatan untuk menjadi

muslim yang sejati, wajib dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena ajaaran-ajaran Islam tersebut dapat menuntun manusia dalam

kehidupannya, baik mengenai kehidupan manusia dengan Tuhannya, maupun

manusia dengan manusia dan alam sekitarnya.

Aqidah, syaria‟ah dan akhlak merupakan 3 ajaran pokok yang saling

berkaitan atau satu mata rantai ajaran Islam yang mutlak diketahui dan

diaplikasikan oleh umat Islam. Aqidah atau iman yaitu pengakuan dengan lisan

dan membenarkan dengan hati bahwa semua yang dibawa Rasulallah adalah benar

dan hak. Pengakuan tersebut diimplementasikan melalui syari‟at yang

mengandung cara/metode peraturan ibadah seperti sholat, puasa, zakat, ibadah

haji dan lainnya, yang dalam istilah lain disebut dengan “Hablum minallah”.

Syariat ini juga mengandung ajaran muamalat seperti perkawinan, hutang,

piutang, jual beli, keadilan social, pendidikan dan lain-lain yang menyangkut

hubungan umat manusia, atau disebut juga “Hablum minannas”.

Sedangkan Akhlak adalah sifat yang meresap dalam jiwa yang

mencerminkan perbuatan dengan mudah tanpa dibuat-buat. Jadi, untuk

mendapatkan manfaat selain harus berpegang kepada kedua cabang tersebut

(aqidah dan syari‟ah) juga harus berpegang teguh pada cabang ilmu lainnya atau

akhlak, karena dengan akhlak dapat memperoleh ketenangan, kebahagiaan dan

kemaslahatan.

2 UU RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 5

Page 12: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Disinilah peran pembelajaran aqidah akhlak yang bertujuan menanamkan

dasar-dasar akhlak sehingga dapat merubah tingkah laku yang kurang baik

menjadi lebih baik.

Agar orang lain memiliki aqidah yang kuat dan mendalam, serta memiliki

akhlak yang mulia, salah satu caranya adalah harus mempelajari kedua cabang

ilmu tersebut, baik dipondok pesantren maupun di lembaga-lembaga pendidikan

Islam lainnya.

Dengan diberikannya bidang study aqidah akhlak diharapkan agar siswa-

siswinya memiliki aqidah yang kuat dan akhlak yang mulia atau budi pekerti yang

baik. Namun selama ini penulis belum mengetahui secara pasti dan akurat tentang

bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada bidang study aqidah akhlak dan

keadaan tingkah laku siswanya. Maka penulis mengamati proses pembelajaran

yang dilakukan guru, apakah dapat menguasai materi secara kontinyu/terus

menerus kepada siswa. Sehingga dapat di praktekkan dalam lingkungan, baik

lingkungan sekolah atau di luar sekolah.

Selain itu dipilihnya Madrasah Tsanawiyah yang menjadi objek penelitian

karena merupakan lembaga pendidikan yang berciri khas Islam yang berusaha

mengubah sikap, pola pikir dan cara bersikap siswa ke arah yang lebih positif,

sesuai dengan norma-norma Islam.

Dengan melihat pentingnya pembelajaran aqidah akhlak yang diberikan

kepada siswa, maka mendorong penulis tertarik untuk meneliti permasalahan

tersebut yang dituangkan kedalam bentuk skripsi dengan judul ”Peranan

Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Tingkah Laku siswa di MTs’N

Parung Bogor”.

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Page 13: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Berdasarkan uraian sebelumnya maka penulis mengidentifikasikan

masalah diatas sebagai berikut:

a. Kurang tertanamnya keimanan (aqidah) siswa dilihat dari sedikitnya jumlah

siswa yang ikut dalam shalat berjama‟ah yang dilaksanakan di sekolah

maupun dalam hal-hal yang bersifat religi (keagamaan)

b. Siswa banyak yang melakukan tindakan amoral/akhlak yang tidak baik.

c. Minimnya kerjasama antara guru dengan siswa dalam menanmkan aqidah

dan akhlak siswa di MTs‟N Parung.

2. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan tidak menimbulkan kerancuan yang

dikarenakan luasnya pembahasan juga keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan, maka penulis membatasi masalah ini hanya pada:

a. Pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak di MTs‟N Parung.

b. Akhlak siswa yang diteliti di MTs parung mengenai prilaku siswa yang

dipelajari pada materi aqidah akhlak di semester 1 kelas VIII

c. Mengamati prilaku siswa dalam menerapkan ilmu akhlak setelah belajar di

sekolah

3. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas, penulis merumuskan permasalahan

sebagai berikut:

Bagaimana peran pembelajaran Aqidah Akhlak dalam merubah tingkah

laku siswa?

C. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian:

Page 14: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

a. Untuk mengetahui dan mengungkap tentang pelaksanaan pembelajaran

aqidah akhlak di MTs parung.

b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang tingkah laku siswa MTs

tersebut.

c. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pembelajaran aqidah

akhlak dengan tingkah laku siswa di MTs tersebut.

Page 15: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Kata “Pembelajaran” dipakai sebagai padanan kata dari bahsa Inggris

instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang sangat luas dari pada

pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas (ruang)

formal, pembelajaran atau instruction mencangkup pula kegiatan belajar mengajar

yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena dalam instruction yang

ditekankan adalah proses belajar maka usaha-usaha yang terencana dalam

memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar mengajar dalam

diri siswa kita sebut pembelajaran.3

Istilah pembelajaran diperkenalkan sebagai ganti istilah “pengajaran”

meskipun kedua istilah tersebut sering dipergunakan bergantian dengan arti yang

sama dalam wacana pendidikan dan perkurikuluman.

Selain itu pengertian pembelajaran dalam definisi psikologi pembelajaran

berkaitan dengan pengertian belajar itu sendiri. Pembelajaran itu sendiri

merupakan suatu upaya mengarahkan aktifitas siswa kearah aktifitas belajar. Di

dalam proses pembelajaran terkandung 2 aktifitas sekaligus, yaitu aktifitas

mengajar (guru) dan aktifitas belajar (siswa). Proses pembelajaran merupakan

proses interaksi, yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan

siswa.4

3Arif, S Sadiman, et Al, Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya, (Jakarta : Rajawali, 1986), cet ke-1, h.7 4Tohirin , psikologi pembelajaran Agama Islam. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2005), cet ke-1, Ed-1, h.7

Page 16: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Pembelajaran adalah kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya

proses belajar mengajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik atau siswa.

Dari pengertian pembelajaran tersebut menunjukan bahwa pembelajaran berpusat

pada kegiatan siswa.

Oleh karena itu, hakekatnya pembelajaran aqidah akhlak adalah proses yang

sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang

memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar yang berkaitan dengan

masalah keimanan dan akhlak sehingga jasmani dan rohaninya dapat berkembang

menjadi kepribadian yang utama sesuai dengan ajaran Islam.

Pembelajaran merupakan kata lain dari proses belajar mengajar yang

mempunyai pengertian sebagai berikut.

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena

adanya interaksi antara dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Hal

ini berarti bahwa belajar mempunyai tujuan untuk merubah tingkah laku individu

baik aspek pengetahuannya, keterampilannya maupun aspek sikapnya.5

Belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman.

Pengertian tingkah laku diperluas tidak saja kasat mata (yang tampak, misalnya

menulis huruf, mengangguk, mengendarai sepeda) tetapi mencangkup juga yang

tidak kasat mata (contohnya, berupa sikap, minat, pikiran, perasaan dan percaya

diri).

Definisi belajar dalam psikologi adalah proses perubahan tingkah laku

sebagai akibat pengalaman atau latihan berupa memperoleh perilaku yang baru

atau memperbaiki/ meningkatkan perilaku yang sudah ada yang terjadi melalui

usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati,

memikirkan, menghayati, dan meniru, melatih, dan mencoba. Dan hasil belajar itu

relative konstan.

5M. Uzer Usman, menjadi Guru Profisional, (Bandung : Rosda Karya, 1997), Cet ke VIII,

h. 5

Page 17: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh W. J. S.

Poerwadarminta disebutkan belajar sebagai usaha memperoleh suatu kepandaian.6

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar,

para ahli akan mengemukakan beberapa definisi sebagai berikut:

a) Hilgard dan Bower, mengemukakan belajar adalah berhubungan dengan

perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang.

b) Gagne, menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu stimulus bersama

dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu

sesudah ia mengalami situasi tadi.

c) Morgan, mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

d) Witherington, mengemukakan belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola dari pada reaksi yang

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.7

Dalam buku Psikologi Pendidikan M. Dalyono mendefinisikan belajar

adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam

diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.8

Slameto berpendapat bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

6W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),

cet. Ke-3, h. 82. 7M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

cet. Ke-23, h. 84. 8M. Dalyono, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT Rieneka Cipta, 1997), cet ke- 1, h. 49.

Page 18: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.9

Sedangkan pengertian belajar juga didefinisikan oleh Syaiful Bahri yang

mendefinisikan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan

psikomotorik.10

Dan definisi belajar dalam psikologi adalah proses perubahan tingkah laku

sebagai akibat pengalaman atau latihan berupa memperoleh perilaku yang baru

atau memperbaiki/ meningkatkan perilaku yang sudah ada yang terjadi melalui

usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati,

memikirkan, menghayati, dan meniru, melatih, dan mencoba. Dan hasil belajar itu

relative konstan.

Berdasarkan teori belajar yang telah diuraikan, maka penulis menyimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan setiap individu yang berusaha

mencapai tujuan dan mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku, atau sebuah

hasil yang telah dicapai dari mempelajari pengetahuan yang dapat diamati dengan

perubahan tingkah laku seseorang yang disebabkan oleh pengalaman.

b. Pengertian mengajar

Mengajar adalah merupakan perbuatan mengatur dan mengorganisasi

lingkungan yang ada di sekita siswa sehingga dapat mendorong dan

menumbuhkan siswa melakukan belajar.11

Sedangkan menurut M. Basyriruddin dalam bukunya “Metodologi

Pembelajaran Agama Islam menyatakan bahwa mengajar adalah suatu usaha

9Slameto, Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Gunung, PT.

Rineka Cipta, 2010), cet ke-5, h. 2. 10

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT, Rieneke Cipta, 2002), cet. 1, h.

12-13. 11

Nana Sudjana, Apa dan Bagaimana Mengajar yang Ideal, (Bandung : Rosdakarya,

1997), h.3

Page 19: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

bagaimana mengatur lingkungannya dan adanya interaksi subjek didik (anak)

dengan lingkungannya, sehingga tercipta kondisi belajar yang baik.12

Menurut Suryo Subroto, pembelajaran dapat mengandung dua pengertian

yaitu: pertama, rentetan tahapan atau fase dalam mempelajari sesuatu, dan kedua,

rentetan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, kegiatan sampai evaluasi dan tindak

lanjut.13

Jadi dapat disimpulkan pengertian mengajar adalah suatu perbuatan yang

mengatur lingkungan yang ada di sekitar siswa seperti perencanaan, pelaksanaan

belajar, evaluasi dan tindak lanjut (melakukan remedial).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran

Dibawah ini akan diuaraikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

sebagai berikut:

Syaiful Bahri juga mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar kedalam dua bagian, yaitu:

a. Faktor dari dalam diri pelajar, terdiri dari dua kelompok yaitu:

1) Faktor- faktor alam, seperti keadaan cuaca, suhu, udara, dan lain

sebagainya.

2) Faktor- faktor sosial, seperti suasana ribut yang dapat menggangu

konsentrasi belajar.

b. Faktor-faktor dari luar diri pelajar, terdiri dari dua kelompok, yaitu:

1) Faktor Psikologi, seperti kondisi psikologis dan kondisi panca indra.

2) Faktor Fisiologis, seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan

kemampuan kognitif. 14

12

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajara Agama Islam, (Jakarta : Ciputat Pers,

2002), cet ke-1,h.21 13

Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : PT Rinek Cipta, 1997), Cet

ke-1,h.9 14

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT, Rieneke Cipta, 2002), cet. 1, h.

142-143.

Page 20: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Sedangkan menurut Zikri Neni Iska dalam buku “Psikologi Pengantar

Memahami Diri dan Lingkungan” beliau merumuskan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar kedalam dua faktor, yaitu:

1) Internal atau Dalam, yakni:

a. Faktor fisiologi yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indra.

1. Fisik mempengaruhi prestasi belajar karena jika fisiknya tidak sehat

maka belajarnya pun akan terganggu karena tidak konsentrasi.

2. Panca indra adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk

menerima rangsangan sesuai dengan modalitas masing-masing. Jika

panca indranya terdapat kekurangan maka itu akan mempengaruhi

dirinya dalam belajar karena akan mengalami kesulitan.

b. Faktor psikologi yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan

kemampuan kognisi.

1. Bakat

Bakat adalah kemampuan yang spesifik yang diberikan pada individu

pada suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan,

kecakapan atau keterampilan tertentu melalui suatu latihan.

2. Kecerdasan

Kecerdasan adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses

berfikir secara rasional, oleh karena itu kecerdasan tidak dapat diamati

secara langsung melainkkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan

nyata yang merupakan menifestasi dari proses berpikir rasional.

3. Minat

Minat adalah keinginan atau kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu,

faktor ini muncul biasanya dari sesuatu yang digemari atau disukai.

4. Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang

mendorong prilaku kerah tujuan. Oleh karena itu motivasi mempunyai

tiga aspek yaitu: (1) keadaan terdorong dari diri organisme yaitu

Page 21: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

kesipan bergerak karena kebutuhan, (2) prilaku yang timbul dan terarah

karena kedaan, (3) tujun yang dituju oleh prilaku tersebut. 15

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Zikri Neni di atas, Slameto

menambahkan faktor- faktor internal, yaitu:

a. Perhatian

Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu

menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi

atau bakatnya.

b. Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkah tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.

c. Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau beraksi. Kesediaan itu

timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan,

karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.16

2. Ekternal atau luar, yakni:

a. Lingkungan yang terdiri dari alam dan sosial

1) Lingkungan alam

Maksudnya adalah keadaan cuaca yang mempengaruhi minat belajar

anak misalnya pada musim hujan anak- anak malas untuk pergi ke sekolah

karena jalan menuju sekolah mereka banjir.

2) Lingkungan sosial

Muhibbin Syah merumuskan bahwa yang dimaksud faktor lingkungan

sosial terdiri dari tiga, yaitu: lingkungan sekolah, masyarakat, dan

lingkungan keluarga.

15

Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan lingkungan, (Jakarta: Kizi

Brother, 2008), cet ke- 2, h.84- 85.

16 Slameto, Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Gunung, PT.

Rineka Cipta, 2010), cet ke-5, h. 56- 59.

Page 22: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Lingkungan masyarakat dan teman-teman sepermainan di sekitar tempat

tinggal siswa. Syah menjelaskan bahwa kondisi masyarakat di lingkungan kumuh

yang serba kekurangan dan anak-anak pengangguran, misalnya akan sangat

mempengaruhi aktifitas belajar siswa karena mereka tidak menemukan teman

belajar atau berdiskusi.

Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan

keluarga siswa itu sendiri, sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga,

ketegangan keluarga dan letak demokrasi keluarga (letak rumah) semua akan

memeberikan dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang

dicapai siswa, sedangkan yang terakhir adalah faktor lingkungan sekolah di mana

siswa itu dididik.17

Sedangkan Alisuf Sabri menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar yaitu:

a. Faktor- Faktor Instrumental

faktor instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat

pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi pelajaran serta

strategi belajar mengajar.

b. Faktor- Faktor Kondisi Internal Siswa

Faktor kondisi siswa diuraikan atas dua macam yaitu kondisi fisiologis siswa

dan kondisi psikologis siswa.

Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran

fisik dan kondisi panca inderanya terutama pengelihatan dan pendengarannya.

Adapun faktor psikologis adalah faktor minat, bakat, intelegensi, motivasi

dan kemampuan- kemampuan kognitif, kemampuan persepsi dan dasar

pengetahuan yang dimiliki siswa. 18

17

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002), cet ke- 7, h. 135.

18

M. Aliusuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 59- 60.

Page 23: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Setelah melihat penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

faktor yang mempengaruhi belajar ada tiga yaitu faktor internal dan eksternal serta

faktor instrumental yang berupa gedung sekolah, media yang digunakan,

kurikulum serta strategi dalam mengajar.

3. Pengertian Aqidah Akhlak

Dalam pendidikan formal, aqidah akhlak menjadi salah satu mata pelajaran

yang merupakan rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang secara

etimologi kata “Akhlak”. Kata aqidah berasal dari bahasa arab yaitu aqoda yang

berarti kepercayaan atau keyakinan.19

Dr. Ibrahim Muhammad membagi

pengertian aqidah kepada tiga tahap perkembangan makna, yaitu sebagai berikut:

1) Tahap pertama, kata aqidah diartikan dengan: tekad yang bulat (al-Azmul

Muakkad), mengumpulkan (al-jam’u), niat (an-Niyah), menguatkan perjanjian

(at-tautsiq lil uqud), dan sesuatu yang diyakini dan dianut oleh manusia, baik

itu benar atau batil (ma yadiimu al-insan sawaun kaana haqqan au bathilan).

2) Tahap kedua, perbuatan hati, disinilah aqidah mulai diartikan sebagai

perbuatan hati sang hamba.

3) Tahap ketiga, disini aqidah telah memasuki masa kematangan dimana ia telah

terstruktur sebagai displin ilmu dengan ruang lingkup permasalahan tersendiri.

Inilah tahap kemapanan dimana aqidah didefinisikan sebagai “ilmu tentang

hukum-hukum syariat dalam bidang aqidah yang diambil dari dalil-dalil

yaqiniyah (mutlak) dan menolak subhat serta dalil-dalil khilafiyah yang cacat.20

Dalam Islam aqidah adalah pokok kepercayaan yang harus diyakini

kebenarannya oleh semua orang Islam, berdasarkan dalil-dalil aqli dan dalil naqli

serta bersih dari kebimbingan dan keraguan. Pokok-pokok kepercayaan itu

meliputi iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari akhir.

19

Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir Bahasa Arab Indonesia. (Surabaya:

Pustaka Progresif, 1997), h. 1024 20

Ibrahim Muhammad bin Abdullah al-Buraikan, Pengantar Study Aqidah Islam, (Jakarta:

Robbani press, 2000), Cet ke II, h.4-5

Page 24: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Sedangkan pengertian akhlak menurut etimologi, kata akhlak berasal dari

bahasa Arab, adalah bentuk jamak dari kata “khuluq” khuluq berarti “perangai”.21

Secara terminology, kata akhlak mempunyai beberapa pengertian, menurut

ibn Maskawih “akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan

perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.22

الخلق هىحبل الىفس داعيت الى افعبلهب مه غيرفكر وال رويت

Menurut Ahmad Amin “akhlak adalah kehendak yang dibiasakan

maksudnya, jika kehendak tersebut membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu

disebut akhlak.23

Di dalam buku Ihya Ulumuddin di jelaskan bahwa Al-Khalqu (artinya:

ciptaan, makhluk) dan Al-Khuluqu (artinya: budi pekerti) itu adalah dua

ibarat yang dipergunakan bersama-sama. Diucapkan, fulan itu bagus

ciptaannya dan budi pekertinya. Yang dimaksudkan dengan Al-Khalqu

adalah bentuk lahiriyah dan yang dimaksudkan dengan Al-Khuluqu adalah

bentuk batiniyah. Yang demikian itu karena manusia terdiri dari jasad yang

dapat dilihat oleh mata dan dari ruh dan jiwa yang dapat dilihat dengan

penglihatan hati.24

Menurut Al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh Moh Ardani dalam buku Al-

Qur‟an dan Sufisme Mangkunegara IV, akhlak ialah

الخلق عببرةعه هيئت فى الىفس راسخت عىهب تصذراالفعبل بسهىلت ويسرمه غيرحبجت

الى فكرة وال رويت فبن كبوت الهيئت بحيث تصذر عىهب االفعبل الجميلت المحمىدةعقال

كبن الصبدر عىهب االفعبل القبيحت سميت الهيئت وشرعب سميت تلك الهيئت خلقب حسىب وان

التى المصذر خلقب سيئب

21

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia. (Jkarta : Yayaysan Penyelenggaraan

Penerjemah atau Penafsiran Al-Qur‟an, 1998), Cet ke II, h.4-5 22

Abu Ali Ahmad Ibnu Miskawih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terjemah Helmi

Hidayat, (Bandung:Mizan, 1994) H.56 23

Moh. Ardani, AL-qur’an dan Sufisme Mangkunegara IV, (Yogyakarta: indra Bayu

Grafika, 1998) cet ke-2 h, 271 24

Imam Al-Ghazali, ihya ulumuddin, (semarang: CV, Assyifa 1994) cet 1, juz, 5, h, 107-

108

Page 25: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Artinya: khuluq (jama’nya akhlak) ialah ibarat (keterangan) tentang keadaan

dalam jiwa yang menetap didalmnya dari padanya terbit perbuatan-

perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pada

pemikiran dan penelitian. Kalau keadaan itu, dimana terbit padanya

perbuatan-perbuatan terpuji menurut akal dan syara’, keadaan itu

dinamai akhlak yang baik. Dan kalau yang terbit itu perbuatan-

perbuatan yang jelek, keadaan yang menerbitkannya dinamakan akhlak

yang buruk.25

Definisi-definisi yang telah di sebut diatas memperlihatkan bahwa akhlak

adalah suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang

melahirkan perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memerlukan

pemikiran-pemikiran. Keadaan jiwa itu, adakalanya merupakan sifat alami

(thabi‟i) yang didorong oleh fitrah manusia untuk melakukan suatu perbuatan atau

tidak melakukannya seperti rasa takut dan sebagainya.

Sedangkan yang dimaksud dengan pengertian mata pelajaran aqidah akhlak

adalah sub mata pelajaran pada jenjang Pendidikan Dasar yang membahas ajaran

Agama Islam dalam segi Aqidah dan Akhlak.

Mata Pelajara Aqidah Akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran

Agama Islam yang memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami,

menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Dari berbagai teori sebagaimana dipaparkan, maka dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan mata pelajaran aqidah akhlak adalah sejumlah

materi tentang hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan

manusia, hubungan manusia dengan alam lingkungannya yang diajarkan pada

sekolah yang berciri khas Islam dengan tujuan agar peserta didik dapat

mengetahui dan memahami serta mengamalkan sifat-sifat terpuji, mengetahui dan

menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela serta memahami masalah-masalah

keimanan dan berakhlak terpuji terhadap Allah, sesama manusia dan merasa

bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

25

Moh. Ardani…..h, 270

Page 26: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

4. Ruang Lingkup dan Pendekatan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs

a. Ruang Lingkup

Sasaran perbuatan manusia pada hakekatnya terbagi dua, yaitu: sasaran

Vertical yang bersifat Ilahiyah dan sasaran horizontal yang beraspek sosiologis.

Dari dua sasaran tadi berkembanglah menjadi berbagai aspek hubungan

manusia dengan Tuhan melalui Ibadah, dan hubungan manusia dengan

manusia melalui muamalah, adapun hubungan manusia dengan dirinya sendiri

melalui penjagaan diri dan ada hubungan manusia dengan binatang atau

mahluk Allah lainnya melalui pelestarian. Maka ruang lingkup pelajaran

aqidah akhlak pun tidak terlepas dari sasaran perbuatan tersebut.

Ruang lingklup pendidikan aqidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah

cakupan pembahasan kurikulumnya dan hasil belajar meliputi:

1. Hubungan Manusia dengan Allah.

Hubungan ini disebut juga dengan hubungan vertical, yaitu hubungan

antara manusia dengan khaliqnya yang mencakup dari segi aqidah, yang

meliputi: Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-malaikatNya, Iman

kepada kitab-kitabNya, Iman kepada Rasul-rasulNya, iman kepada hari Akhir,

iman kepada Qadha dan QadarNya.

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam beribadah kepada Allah.

Diantaranya dengan tidak menyekutukan-Nya, taqwa kepada,Nya mencintai-

Nya, takwa kepada-Nya, beribadah, meniru sifat-Nya, dan selalu berusaha

mencari keridhaan-Nya.

2. Hubungan Manusia dengan sesama manusia.

Materi yang dipelajari meliputi akhlaq dalam pergaulan hidup sesama

manusia, kewajiban membiasakan berakhlaq yang baik terhadap diri sendiri

dan orang lain, serta menjauhi akhlaq yang buruk. Anjuran melakukan sifat

terpuji terhadap sesama manusia, antara lain:

1) Berbakti kepada Orang tua, yaitu membantu orang tua merasa senang dan

bahagia atas perbuatan yang kita kerjakan.

2) Menghormati tetangga dan tamu.

Page 27: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

3) Berusaha menimbulkan rasa kasih sayang dan menarik simpati Orang lain.

3. Hubungan Manusia dengan alam atau Lingkungannya.

Materi yang dipelajari meliputi akhlaq manusia terhadap akan

lingkungannya, baik lingkungan dalam arti luas maupun makhluk hidup selain

manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda tak benyawa.

Berkenaan dengan ini dalam al-Qur‟an surat al-an‟am (6:58) ditegaskan

bahwa binatang melata dan burung-burung pun adalah umat seperti manusia

juga, sehingga semuanya seperti ditulis al-Qurtubhi dalam tafsirnya “tidak

boleh diperlakukan secara aniaya”.

Untuk dapat melakukan pembelajaran pada mata pelajaran akhlak dapat

dilakukan dengan beberapa pendekatan:

1. Pendekatan Emosional

Pendekatan emosional yaitu pendekatan untuk menggugah emosi siswa

dalam memahami dan meyakini aqidah Islam serta memberi motivasi agar

ikhlas mengamalkan ajaran Islam khususnya yang berkaitan dengan akhlak

yang baik.

2. Pendekatan secara rasional

Yaitu, usaha memberikan peranan akal dalam memahami dan menerima

ajaran Islam.

3. Pendekatan Fungsional

Pendekatan yang menyajikan ajaran Islam dengan menekankan kepada

anak didik dari segi kemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pendekatan Keteladanan

Yaitu, menjadikan figure pribadi-pribadi teladan dan cermin dari

manusia yang memilki keyakinan tauhid yang teguh dan berprilaku. Atau

menyuguhkan keteladanan baik yang langsung melalui penciptaan kondisi,

perilaku pendidik dan tetangga kependidikan lain yang mencerminkan akhlak

terpuji, maupun yang tidak langsung melalui suguhan ilustrasi berupa kisah-

kisah keteladanan.

Page 28: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

5. Selain pendekatan-pendekatan di atas, dalam rangka mengupayakan perolehan

(hasil belajar) yang bermakna dan tahan lama jika memungkinkan pendekatan

yang lainnya.

5. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs

Tujuan sasaran yang hendak dicapai setelah kegiatan selesai. Tujuan mata

pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah untuk menanamkan dan

meningkatkan keimanan siswa serta meningkatkan kesadaran untuk berakhlak

mulia. Sehingga menjadi muslim yang selalu meningkatkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah swt.

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari

pembelajaran Aqidah akhlak adalah memberikan pengetahuan kepada siswa akan

hal-hal yang harus diimani, mengamalkan akhlak yang baik, menjauihi akhlak

yang buruk dan memberikan bekal kepada siswa untuk menjalani hidup di

kemudian hari.

6. Materi pelajaran Aqidah Akhlak

SEMESTER I

1) Iman kepada kitab-kitab Allah swt

a. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah swt

b. Dalil kebenaran adanya kitab-kitab Allah swt

c. Macam-macam fungsi dan isi kitab-kitab Allah swt

d. Prilaku yang mencerminkan beriman kepada Allah swt

2) Iman kepada Rasul-rasul; Allah swt

a. Pengertian dan pentingnya beriman kepada Allah swt

b. Dalil-dalil kebenaran adanya Rasul-rasul Allah swt

c. Sifat-sifat rasul Allah swt

d. Prilaku yang mencerminkan beriman kepada rasul-rasul Allah swt

3) Mukjizat Allah

a. Menjelaskan pengertian mu‟jizat (karomah, maunah, irhas)

b. Hikmah adanya mu‟jizat (karomah, maunah, irhas)

Page 29: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

4) Akhlak terpuji kepada diri sendiri

a. Pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

b. Bentuk dan contoh prilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah

c. Contoh-contoh prilaku tawakal, iktiar, sabar, syukur, dan qanaah

B. Tingkah Laku

1. Pengertian Tingkah Laku

Dalam kamus bahasa Indonesia di sebutkan bahwa tingkah laku itu sama

artinya dengan perangai, kelakuan atau perbuatan. Tingkah laku dalam pengertian

ini lebih mengarah kepada aktivitas sifat seseorang26

.

Menurut caplin, tingkah laku itu merupakan sebarang respon yang mungkin

berupa reaksi, tanggapan, jawaban atau alasan yang dilakukan oleh organism.

Tingkah laku juga bias berarti suatu gerak atau kompleks gerak-gerik yang secara

khusus tingkah laku juga biasa berarti suatu perbuatan atau aktivitas.

Sementara itu, budiarjo berpendapat agak berbeda dari pendapat di atas.

Menurutnya tingkah laku itu merupakan tanggapan atau rangkaian tanggapan,

yang dimuat oleh sejumlah makhluk hidup. Dalam hal ini tingkah itu walaupun

harus mengikuti sertakan tanggapan pada suatu organisme, termasuk yang ada

diotak, bahasa, pemikiran, impian-impian, harapan-harapan dan sebagainya.

Tetapi ia juga menyangkut mental sampai pada aktivitas fisik.27

Adapun perilaku dalam kamus umum bahasa Indonesia dapat dikatakan juga

dengan kata tingkah laku. Secara termilogis perilaku artinya apa yang dilakukan

seseorang. Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa mengatakan bahwa “perilaku adalah

setiap cara reaksi atau respon manusia, makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Prilaku adalah aksi, reaksi terhadap rangsangan dari luar”.28

Sigmund Freud berpendapat bahwa tingkah laku adalah “pergolongan jiwa

seorang tidak hanya melibatkan aktivitas bawah sadar, oleh freud, jiwa manusia

26

Rama Yulis, psikologi Agama, (Jakarta : kalam Mulia, 2002) h,,97 27

Rama Yulis…. h. 97-98 28

Singgih D. Gunarsa, psikologi praktis Anak, Remaja dan keluarga, (Jakarta : BPK

Gunung Mulia, 1999), h, 5

Page 30: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

digambarkan seperti gunung es di tengah samudra, dan yang Nampak

dipermukaan laut hanyalah seperpuluhnya saja yaitu alam sadar, Sembilan-

seperpuluhnya berada dalam samudra (bawah sadar).

Tingkah laku menurut Alfred Alder ada dua rasa yang fundamental dalam

diri manusia, yaitu rasa minder buatan seseorang baik benar, maupun tidak benar,

juga ditentukan oleh keharmonisan / kestabilan pribadinya.

Tingkah laku dan sikap merupakan mata rantai yang terjalin dengan

hubungan factor penentu, yaitu motif yang mendasari sikap. Motif sebagai tenaga

pendorong arah sikap negative atau positif akan terlibat dalam tingkah laku nyata

(overt bebeviour) pada diri seseorang atau kelompok. Sedangkan motif yang

dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dapat diperkuat oleh komponen

afeksi biasanya akan menjadi lebih stabil. Pada tingkat tertentu motif akan

berperan sebagai pusat sikap (central attitude) yang artinya akan membantu

kecendrungan / predisposisi. Proses ini terjadi dalam diri seseorang terutama pada

tingkat usia dini.29

Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa prilaku adalah tingkah

laku, suatu perbuatan atau suatu tindakan seseorang yang nyata dapat dilihat atau

bersifat kongkrit, dan tanpa melalui pembinaan dalam jiwa terlebih dahulu.

2. Macam-macam Tingkah laku

Para ahli psikologi membedakan dua macam tingkah laku:

1) Tingkah laku intelektualitas atau tinggi, maksudnya adalah sejumlah perbuatan

yang dikerjakan seseorang yang berhubungan dengan kehidupan jiwa dan

intelektual. Ciri utamanya adalah berusaha mencapai tujuan tertentu.

2) Tingkah laku mekanistik atau refleksi, maksudnya adalah respon-respon yang

timbul pada manusia secra mekanistis dan tetap, seperti kedipan mata sebab

29

Jalaludin, Psikologi Agama, Edisi Revisi, (Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada 2004) cet,

VIII, h, 209

Page 31: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

kena cahaya dan gerakan-gerakan rambang pada anak-anak, seperti

menggerakan kedua tangan dan kaki secara terus-menerus tanpa aturan.30

Adapun melihat dan memperhatikan prilaku seseorang maka akan terlihat

macam-macamnya:

a. Perilaku yang over bisa dibagi lagi dalam:

1. Perilaku yang disadari, dilakukan dengan penuh, tergantung dari aksi dalam

otak besar (voluntary movement) berkaitan dengan otak kecil sebelah

belakang yang menguasai kordinasi otak-otak (cerebrum)

2. Perilaku reflektoris, gerakan reflex yang dalam tahap pertama berkaitan

dengan sumsum tulang belakang belum disadari. Baru kemudian tingkah

laku reflex disadari, bila kesan sudah sampai ke pusat persyaratan.

3. Perilaku diatur pengaruh kehendak, tidak disadari dan berpusat pada

sumsum penyambung (medulla oblongata) atau gerakan otot karena

pendekatan otot.

b. Perilaku yang tidak mudah kelihatan, terselubungi:

1. Kognisi: penyadarn melalui proes penginderaan terhadap rangsangan dan

interprestasinya. Perilaku meliputi segala hal berupa reaksi terhadap

rangsangan, menyadari dan memberi arti atau belajar dan mengingat apa

yang dipelajari.

2. Emosi: affek, perasaan, suasana di dalam diri yang di munculkan oleh

penyadaran terhadap isi perangsang.

3. Konasi: pemikiran, pengambilan keputusan untuk memilih sesuatu bentuk

perilaku.

4. Pengideraan: melalui penyampaian atau mengantar (rangsangan) sampai ke

susunan syaraf pusat, pusat pengertia.31

30

Hasan Langgulung, Azas-azas pendidikan Islam, (Jakarta : pustaka Al-Husna, 1998) h,

274 31

Singgih D. Gunarsa…. h, 4-5

Page 32: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Dari uraian di atas tentang perilaku, dapat dipahami bahwa perilaku itu

adalah perbuatan atau tingkah laku manusia baik secara reflek maupun secara

sadar, baik jasmani atau pun rohani. Contoh, ketika mendapatkan anak yang jatuh

dari pohon maka ia akan segera berperilaku/bertintak dengan menggotong dan

memberitahukan kepada orang tuanya

Jadi perilaku mempunyai sifat kongkrit yang berkaitan dengan raga

seseorang terahdap stimulus-stimulus yang diterimanya. Perilaku ini merupakan

manifestasi dari pada sikap. Seseorang berperilaku dapat secara spontanitas tanpa

melalui pembentukan-pembentukan terlebih dahulu dalam jiwa dan juga dapat

melalui pembentukan atau pembinaan dalam jiwa seseorang terlebih dahulu.

Maka oleh karena itu tingkah laku dan sikap semakin erat hubungannya dan tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

3. Faktor yang mempengaruhi Pembentukan Tingkah laku

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Tingkah laku seseorang

menurut P. sondang Siagian adalah:

1) Faktor genetik

Faktor genetic atau yang disebut juga factor keturunan/unsur bawaan ialah

proses yang dibawa setiap individu ketika ia lahir merupakan warisan dari

orang tuanya, berupa cirri-ciri/sifat secara fisik dan mental psikologik serta

kemampuan berupa bakat, tingkat kecerdasan, social, intelegensi, fantasi dan

pengamatan, sifat pemarah atau penyabar dan sebagainya. Semuanya

merupakan potensi dasar atau factor bawaan yang akan mempengaruhi proses

perkembangan anak.

2) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan di sini adalah situasi atau kondisi seseorang di dalam rumah

dan lingkungan yang lebih luas, terutama lingkungan sekolah dan masyarakat

yang dilihat dan dihadapi sehari-hari di mana semuanya ini sebagai tempat

bernaung, sebagai tempat memecahkan segala persoalan sekaligus sebagai

tempat untuk menentukan panutan yang akan dijadikan teladan dalam

bertingkah laku.

Page 33: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

4. Dasar-dasar Tingkah Laku atau Tingkah Laku Manusia

Tiap-tiap perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar disebut sebagai

kelakuan tingkah laku (behavior). Untuk mengetahui tingkah laku seseorang tidak

cukup dengan melihat tingkah laku yang nampak, tetapi harus menganalisis dasar-

dasar yang menjadi lahirnya tingkah laku itu, yaitu jiwanya. Diantara hal-hal yang

mendasari terjadinya tingkah laku adalah sebagai berikut:

1) Instinct

Instinct yang disebut juga dengan istilah naluri. Setiap manusia memiliki

naluri sebagai sifat basyariah, dimana baik disadari maupun tidak, instinc

mendorong lahirnya prilaku tertentu. Secara naluriah manusia akan merasakan

harus jika di dalam tubuhnya kurang cairan, merasa lapar jika kekurangan

makanan, merasa ngantuk jika tubuhnya lelah.

2) Adat kebiasaan

Perbuatan yang diulang-ulang dalam waktu lama oleh perorangan atau

oleh kelompok masyarakat sehingga menjadi mudah mengerjakannya disebut

adat kebiasaan. Sebenarnya sebagian dasar tingkah laku manusia terbentuk

melalui pembiasaan. Cara berjalan, cara mengungkapkan kegembiraan, dan

cara mengungkapkan kemarahan.

Secara psikologis, adat kebiasaan itu pakan penyesuaian otak dengan urat

saraf. Segala hal yang dirasakan dan diperbuat oleh manusia berhubungan erat

dengan dan urat syaraf dan otak. Sifat urat syaraf itu lentur dan menerima

perobahan sepanjang sesuai dengan kodratnya.

Kebiasaan bisa dibentuk tetapi tidak semua perbuatan bisa dijadikan

kebiasaan. Suatu fikiran atau perbuatan dapat dibentuk menjadi adat kebiasaan

apabila memenuhi syarat-syaratnya.:

a. Perbuatan yang diulang-ulang itu menyenangkan.

b. Memberi kemudahan kepada perbuatan yang dibiasakan.

c. Menghemat waktu.

Page 34: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

3) Keturunan

Ada teori yang memandang bahwa manusia mewarisi genetika orang

tuanya, oleh karena itu faktor keturunan sangat signifikan dalam

membentuknya menjadi siapa. Di lingkungan ilmu pendidikan, baik faktor

hereditas atau keturunan maupun faktor miliu atau lingkungan, keduanya

diakui mempunyai pengaruh dalam membentuk perilaku manusia.

4) Lingkungan

Dunia pendidikan mengenal tiga lingkaran pendidikan, yaitu rumah

tangga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Bagi anak yang lingkungan

keluarganya tidak sehat, maka sepenuhnya anak itu akan dibentuk oleh

lingkungan masyarakatnya dibanding oleh sekolahnya.

5) Motivasi

Setiap manusia yang normal, setiap kali mengerjakan suatu perbuatan

pasti dibalik perbuatan itu ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan-tujuan itu

terkadang hanya bersifat pemuasan kebutuhan biologis, terkadang pemuasan

kebutuhan psikologis, atau bisa juga untuk pencapaian nilai-niali tertentu

sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.32

Adapun faktor lingkungan di bagi pada tiga bagian:

a. Lingkungan keluarga

Para ahli berpendapat bahwa perilaku seseorang dewasa banyak dipengaruhi

oleh kondisi dalam kehidupan rumah tangga manusia pada waktu kecil. Bahkan

ada pula ahli mengatakan bahwa kepribadian seseorang telah terbentuk ketika

masih berada dalam kandungan seorang ibu. Arah lebih lanjut pembentukan

kepribadian di tentukan dalam kehidupan keluarga. Jika seseorang dibesarkan

dalam rumah tangga yang bahagia, maka pola tingkah laku seseorang akan besifat

baik, misalnya dalam pembentukan sifat. Sifat yang positif seperti ramah,

gembira, sabar, toleran, mudah diajak kerjasama dengan orang lain, tidak egoisyis

dan memiliki rasa simpatik.

32

Achmad Mubarak ,. Psikologi keluarga (Jakarta: Bina Rena Pariwara 2005) cet 1, h,57-

64

Page 35: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Sebaliknya, jika seseorang dibesarkan dalam keluarga yang tidak bahagia,

sukar diharapkan orang tersebut menumbuhkan kepribadian yang positif.

Kemungkinan besar orang itu akan bersifat egoistis, tingkat toleransinya rendah,

memandang dunia sekelilingnya dengan perasaan curiga dan mudah

memperlakukan orang lain dengan sikap yang antipati.

Oleh karena itu peran orang tua sangat penting sekali di mana orang tua

harus bisa menciptakan keadaan yang kondusif agar anak bisa berkembang dalam

suasana ramah, ikhlas, jujur dan kerjasama yang diperhatikan masing-masing

anggota keluarga dalam hidup mereka setiap hari dan melarang perbutan-

perbuatan yang tidak baik secara terus menerus sehingga akan terwujud keluarga

yang bahagia dan harmonis.

b. Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah juga merupakan pengaruh perkembangan perilaku

anak. Corak hubungan antara guru dengan murid atau antara murid dengan murid

akan banyak mempengaruhi aspek-aspek kepribadian, termasuk nilai-nilai moral

yang masih mengalami perubahan.

Ajaran agama islam tegas menyuruh orang untuk menuntut ilmu, guna

mengembangkan potensi-potensi yang ada, karena Allah SWT telah memberikan

seperangkat alat yang dapat mendukung pendidikan. Sebagaimana telah

diterangkan dalam firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 78 yang

berbunyi:

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Page 36: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Pendidikan ini dapat diperoleh diantaranya melalaui pendidikan formal

dalam hal ini adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah hendaknya

dipandang tidak hanya tempat untuk menambah ilmu yang digunakan sebagai

modal hidup dikemdian hari, akan tetapi juga sebagai tempat pembinaan sikap

mental dan tingkah laku social yang baik.

c. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat turut pula mempengaruhi proses perkembangan

perilaku anak. Makin bertambah umur makin memperoleh kesempatan luas untuk

mengadakan hubungan-hubungan dengan teman-teman bermain yang sebaya

(bergaul), sekalipun konflk akan terjadi bila norma-norma yang ada di lingkungan

teman-teman.

Oleh karena itu fungsi dan peranan lingkungan ini dalam proses

perkembangan dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu faktor yang akan

mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak baik. Sebab

pengaruh baik sangat menunjang perkembangan suatu potensi. Atau bersifat

negative yaitu pengaruh lingkungan yang tidak baik akan menghambat/merusak

perkembangan anak. Oleh karena itu tugas orang tua/guru untuk menciptakan atau

menyediakan lingkungan yang positif agar dapat menunjukan perkembangan

anak.

Beberapa hal yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku seseorang anak

adalah:

1) Lingkungan yang tentram, dalam arti penuh kedamaian dan bebas dari

kehidupan yang curiga dan mencurigai.

2) Lingkungan yang rukun di mana sesama warga tidak saling mencampuri

urusan orang lain, tanpa disertai oleh sikap acuh tak acuh.

3) Lingkungan yang bersih dalam arti fisik.

4) Tersedia fasilitas bergaul yang memadai seperti untuk berolah raga,

berbincang-bincang dengan rekan-rekan sebaya, maupun lebih tua dan

sebagainya.

Page 37: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Oleh karna itu masyarakat yang dekat merupakan lingkungan pergaulan

yang dihadapi setiap hari, maka jelas pengaruhnya terhadap pembentukan

perilaku. Apabila seseorang hidup di lingkungan yang tentram, damai dan penuh

toleransi maka ia akan memiliki prilaku yang baik. Jadi peran orang tua dan guru

diharapkan dapat mengawasi prilaku siswa di sekolah maupun di lingkungan

rumah, sehingga dapat terhindar dari perbuatan yang tidak baiik.

Page 38: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah di MTs‟N Parung

Bogor. Penulis mengadakan penelitian ini dimulai sejak bulan Januari sampai

bulan Maret 2011

B. Latar Penelitian

“Menurut Loflan dan Loflan, latar terbuka terdapat di lapangan umum

seperti tempat berpidato, orang berkumpul di taman, toko, bioskop, ruang tunggu

rumah sakit. Pada latar demikian peneliti barang kali hanya akan mengandalkan

pengamatan dan kurang sekali mengadakan wawancara.”33

Dalam hal ini

hubungan peneliti dengan subyek kurang mesra. Sebaliknya, pada latar tertutup

hubungan peneliti perlu akrab karena latar demikian bercirikan orang –orang

sebagai subyek yang perlu diamati secara teliti dan wawancara secara mendalam.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan latar tertutup karena penulis terjun

langsung ke lapangan obyek penelitian, dan melakukan wawancara dengan

orang-orang yang terkait dengan penelitian ini secara mendalam.

33

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Remaja Rosda Karya,2006), cet.

XXII …, h 137

Page 39: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

C. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif (penelitian alamiah) yang menjawab setiap permasalahan

secara mendalam dan menyeluruh mengenai obyek yang akan diteliti guna

menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dalam konteks waktu dan situasi yang

bersangkutan.

Metode ini memandang kenyataan sebagai suatu dimensi jamak, utuh,

merupakan kesatuan dan berubah open ended. Karena itu tidak mungkin disusun

rancangan penelitian yang rinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian

berkembang selama proses penelitian berlangsung.34

Selain itu, jenis penelitian

yang penulis lakukan merupakan kombinasi antara penelitian kepustakaan

(Library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan

data-data empiris.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif bersumber dari intensitas

pengamatan interview atau wawancara, baca buku (bedah buku). Terhadap suatu

benda atau orang dilakukan pengamatan yang serius dan beberapa kali. Sedangkan

dalam membaca buku dilaksanakan dengan tekun, cermat, kritis dan beberapa kali

dengan menggunakan konsep sudah jenuh.35

Hal tersebut dilakukan agar data atau konsep yang ditemukan tidak ada lagi

data lain yang membatalkanya tentang kebenaran konsep tersebut. Adapun

sumber data yang peneliti maksud adalah data internal seperti memo,

pengumuman, instruksi, aturan suatu masyarakat atau daerah tertentu yang

digunakan dalam kalangan tersendiri (risalah, laporan, rapat, hasil seminar,

keputusan pemimpin dll), catatan pribadi peneliti, ataupun gambar yang peneliti

berhasil rekam.

34

Herry Widyastono, “Metodologi Penelitian Ilmiah dan Alamiah”, dalam Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, No. 068, Tahun ke-13, September 2007, h. 760 35

Rusmin Tumanggor, “Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian,” dalam

Narasi, Vol. V, Desenber 2004, h. 169

Page 40: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Sedangkan sumber data eksternal berisi bahan-bahan informasi yang

dihasilkan dari persoalan atau lembaga sosial, buku, majalah, buletin, pernyataan

atau berita dari media massa dan juga data-data dari dunia maya (internet).

D. Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi (Pengamatan)

Karena penelitian ini bersifat kualitatif maka pengumpulan data dengan cara

pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya karena: pertama, tehnik pengamatan

didasarkan atas pengalaman langsung. Kedua, tehnik pengamatan juga

memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kejadian-kejadian yang ada pada

saat penelitian, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada

keadaan sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat

peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun

pengetahuan yang langsung diolah dari data. Keempat, sering terjadi ada

keraguan pada peneliti terhadap data yang diperolehnya. Kelima, Pengamatan

memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Dan yang

keenam, pengamatan menjadi alat komunikasi yang sangat bermanfaat dalam

kasus-kasus tertentu.36

2. Pengumpulan Dokumen

Dalam penelitian ini dokumen yang peneliti kumpulkan adalah data-data

hasil wawancara peneliti dengan informan, baik secara resmi dengan

menggunakan alat pewawancara atau pun dengan hasil dari obrolan santai yang

menyangkut tema yang sedang peneliti teliti. Adapun jenis dokumen yang

penulis akan kumpulkan adalah berupa kata-kata dan tindakan, sumber tertulis

seperti buku, majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi, dokumen resmi,

catatan kecil peneliti baik itu berasal dari informan ataupun hasil pengamatan

subyek penelitian,dan tidak ketinggalan hasil catatan kecil yang peneliti amati

dari display serta gambar kegiatan keagamaan, data-data siswa dan dokumen-

36

Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Remaja Rosda Karya,2006),

cet. XXII, h. 187

Page 41: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

dokumen lain yang berkaitan dengan pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap

tingkah laku sisiwa.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Maksud

mengadakan wawancara seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antar

lain mengkonstruksi mengenai orang , kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian, dan lain-lain. Dan wawancara tersebut dilakukan sebagai

pendukng observasi dan sebagai dokumen yang akan dipelajari nanti pada saat

penulisan laporan hasil penelitian.

Jenis wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara karena penulis membuat

kerangka dan garis besar pokok-pokok pertanyaan yang dirumuskan,37

tentang

Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Tingkah Laku siswa. Dalam penelitian ini

penulis mewawancarai kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dan guru Aqidah

akhlak dan siswa untuk mencari data-data tentang gambaran umum MTs‟N, dari

segi visi, misi, sejarah, kurikulum, system rekrutmen tenaga edukatif, bentuk

penilaian terhadap tenaga edukatif, mekanisme penerimaan peserta didik, pola

hubungan sekolah dengan orang tua murid. Serta data-data lain yang menunjang.

Dari guru Aqidah Akhlak dan siswa, peneliti mengumpulkan informasi

tentang keseluruhan proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang meliputi

karakteristik mata pelajaran Aqidah Akhlak, materi kurikulum Aqidah Akhlak,

prilaku siswa dalam kelas, proses belajar mengajar, metode, pendekatan, evaluasi

dan lain sebagainya.

4. Analisis Data

Perspektif yang dikembangkan dalam analisis ini adalah pendidikan

islam/pendidikan akhlak. Pendidikan islam adalah upaya untuk menyiapkan

peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran

agama islam melalui berbagai macam kegiatan, bimbingan, pengajaran dan

37

Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi…, h.187

Page 42: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam

hubungan antar umat beragama.

Pembelajaran Aqidah Akhlak memiliki tujuan untuk menanamkan dan

meningktakan keimanan siswa, serta meningktakan kesadaran untuk berakhlak

mulia sehingga menjadi muslim yang selalu meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah swt.

Untuk menganalisis data dalam penelitianm ini, penulis melakukan

langkah-langkah sebagai berikut.

1. Analisa Domain (katagori simbolis), yaitu memperoleh gambaran umum dan

menyeluruh dari objek penelitian atau situasi social. Melalui pertanyaan umum

dan pertanyaan rinci peneliti menemukan berbagai kategori atau domain

tertentu sebagai pijakan penelitian selanjutnya.

2. Analisis Taksonomi, yaitu menjabarkan domain-domain yang dipilih menjadi

rinci untuk mengetahui struktur internal. Hal ini dilakukan dengan melakukan

pengamatan yang lebih berfokus.

3. Analisis Komponen, yaitu mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal

dengan cara mengontranskan antar elemen. Hal ini dilakukan melalui

observasi dan wawancara terseleksi melalui pertanyaan yang mengontranskan.

E. Fokus Penelitian

Adapun penelitian ini difokuskan pada proses pelaksanaan pembelajaran

Aqidah akhlak yang diimplementasikan dalam pergaulan sehari-hari, yaitu dalam

pergaulan siswa-siswi MTs‟N kelas VIII/1 secara keseluruhan baik itu di dalam

kelas maupun di luar kelas yang diamati secara mendalam oleh peneliti.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar keberadaan peneliti di MTs‟N

tidak mengganggu proses pembelajaran ataupun menimbulkan ketidaknyamanan

terhadap para siswa atau guru.

Selain itu bertujuan untuk memperoleh gambaran yang berbeda dari tiap-

tiap kondisi yang peneliti alami.

Page 43: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

F. Pengecekan Keabsahan Data

Agar data mempunyai validitas, relibilitas, dan objektifitas yang tinggi,

perlu dilakukan triangulasi data. Menurut Bambang (2005) triangulasi yaitu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data ini

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pebanding terhadap data tersebut.

Adapun Triangulasi di bagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Triangulasi tekhnik pengumpulan data yaitu sudut pandang dari data observasi,

sudut pandang dari data wawancara, dan sudut pandang dari data dokumentasi.

2. Triangulasi sumber data yaitu sudut pandang dari pristiwa, sudut pandang dari

informasi, dan sudut pandang dari dokumen.

Setiap sudut pandang mempunyai kedudukan yang unik dalam kaitannya

dengan akses data mengenai dengan pembelajran Aqidah Akhlak dalam

perubahan tingkah laku siswa.

Page 44: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

BAB IV

PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs’N PARUNG

BOGOR

A. Gambaran Umum MTs’N Parung Bogor

1. Sejarah Singkat MTs’N Parung Bogor

Parung adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Bogor Propinsi Jawa

Barat. Parung berbatasan dengan Kecamatan Sawangan Depok, Kecamatan

Jampang dan Kecamatan Kemang.

Parung dilalui hanya satu jalur yang memudahkan akses jalan ke lebak

wangi atau ketempat sekolah MTs‟N.

Berdirinya MTs‟N Parung Bogor berawal dari PGAN selama 4 tahun,

dan pada tahun 1982 menjadi MTs Negri Parung yang terletak di kabupaten

Bogor yang beralamat di jalan Raya Parung, lebak wangi.

MTs Negri Parung terletak tidak jauh dari jalan raya sehingga letaknya

sangat strategis, karena di lalui oleh kendaraan umum sehingga mudah di

jangkau oleh masyarakat. Berbagai prestasi diperoleh MTs Negri parung

sangat menggembirakan, baik akademik maupun non akademik. Dan

lulusannya pun banyak yang melanjutkan sekolah pada jenjang berikutnya

baik di MAN, SMA, SMUN bahkan ada yang ke Pesantren dan lain-lain

bahkan sampai perguruan tinggipun sering mendominasi baik di bidang osis

maupun prestasi belajaranya.

Page 45: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

2. Visi dan Misi

Visinya yaitu mewujudkan sebuah Madrasah yang menyiapkan dan

mengembangkan sumber daya insani yang berkualitas di bidang Imtaq dan

Iptek.

Sedangkan Misinya yaitu menyelenggarakan pendidikan yang

berkualitas baik di bidang Imtaq dan Iptek dengan mewujudkan sebagai

berikut:

a. Lingkungan yang kondusif (bersih, asri, nyaman dan agamis)

b. Proses belajar mengajar yang berorientasi pada keaktifan siswa dan

efektifitas pembinaan ekstrakurikuler.

c. Menjalin kerja sama yang baik dengan masyarakat.

TABEL I

Keadaan Siswa/I MTs Negri Parung Tahun 2010/2011

KELAS

ROMBEL

SISWA

LK PR JUMLAH

VII 9 157 222 379

VIII 8 180 200 380

IX 9 181 253 434

JUMLAH 26 518 675 1193

F. Karekteristik Responden

Responden pada peneliti ini adalah sebagian siswa kelas VIII/I di

sekolah MTs Negri parung yang berjumlah 40 siswa. Dari 40 siswa tersebut

terdiri dari 23 jumlah siswa perempuan dan 17 jumlah siswa laki-laki.

Page 46: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Adapun mengenai tingkah laku siswa yang peneliti amati dan

menyebarkan angket kepada siswa sehingga dihasilkan data-data sebagai

berikut:

TABEL II

Data Prilaku Siswa di sekolah

NO Siswa/Responden Skor Keterangan

1 Fitri arya rahayu 26 Baik

2 Fitri arya rahayu 25 Baik

3 Ayu nita 25 Baik

4 Ilham K 26 Baik

5 M. Irfan 20 cukup

6 Giri Yudha 26 Baik

7 Iqbal Ghani. S 20 Cukup

8 Lulu Multifatun n 27 Baik

9 Ade Saputra 26 Baik

10 Sri Defi 19 Cukup

11 Haris S 23 Baik

12 Haminuzar V 24 Baik

13 Susana L 20 Cukup

14 Nur Adjizah 25 Baik

15 Oktavian 18 Cukup

16 Nani A 30 Amat Baik

17 Elisa putri U 28 Baik

18 Eka Wahyu U 26 Baik

19 Novi a 23 Baik

20 Nur M Rizki 20 Cukup

21 Winda P 19 Cukup

22 Tiara febri A 24 Baik

23 M Khadafi 26 Baik

24 Ulfi Tyas R 26 Baik

Page 47: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

25 Melati nur fajriani 24 Baik

26 Pedrik 10 kurang

27 Derriyan R.K 25 Baik

28 Ahmad F 20 Cukup

29 Andini maulida R 20 Cukup

30 Safitri R 24 Baik

31 Farihah M 25 Baik

32 Khoirul hakim 27 Baik

33 Anggit prastiwi G 20 Cukup

34 Amel 25 Baik

35 Nanda wigun agustia 10 kurang

36 Burhanudin 18 Cukup

37 Dini Safitri 24 Baik

38 Yusuf noval assidiq 30 Amat Baik

39 Mustaqim al farisi 26 Baik

40 Irma fatmawati 20 Cukup

Keterangan

1. 40-30 : Amat Baik

2. 30-20 : Baik

3. 20-10 : Cukup

4. 10-0 : Kurang

Tabel di atas memberikan informasi bahwa jumlah siswa yang

berprilaku baik mendapat peringkat tertinggi dengan jumlah 24 yaitu 50%

peringkat ke dua yaitu siswa yang berprilaku cukup dengan jumlah 12 siswa

yaitu 30%, dan peringkat ke tiga yaitu siswa yang berprilaku amat baik dan

kurang dengan jumlah masing-masing 2 siswa yaitu 5%.

Gambaran prilaku siswa dapat mengindefikasikan bahwa tujuan

pembelajaran aqidah akhlak sudah tercapai. Hal ini terlihat dari kemauan

yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang

Page 48: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

buruk, baik hubungan dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama

manusia maupun dengan alam lingkungannya.

Corak hubungan antara guru dengan murid atau antara murid dengan

murid akan banyak mempengaruhi aspek-aspek kepribadian, termasuk nilai-

nilai moral yang masih mengalami perubahan.

Ajaran agama islam tegas menyuruh orang untuk menuntut ilmu, guna

mengembangkan potensi-potensi yang ada, karena Allah SWT telah

memberikan seperangkat alat yang dapat mendukung pendidikan.

Pendidikan ini dapat diperoleh diantaranya melalaui pendidikan

formal dalam hal ini adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah

hendaknya dipandang tidak hanya tempat untuk menambah ilmu yang

digunakan sebagai modal hidup dikemudian hari, akan tetapi juga sebagai

tempat pembinaan sikap mental dan tingkah laku sosial yang baik

Prilaku siswa dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan.

Faktor genetik merupakan bawaan atau turunan dari orang tuanya, kemudian

faktor lingkungan yang merupakan kondisi seseorang di dalam rumah dan

lingkungan terutama lingkungan sekolah dan masyarakat. Jika seseorang

dibesarkan dalam rumah tangga yang bahagia, maka pola tingkah laku

seseorang akan besifat baik, misalnya dalam pembentukan sifat. Sifat yang

positif seperti ramah, gembira, sabar, toleran, mudah diajak kerjasama

dengan orang lain, tidak egoistis dan memiliki rasa simpatik.

Sebaliknya, jika seseorang dibesarkan dalam keluarga yang tidak

bahagia, sukar diharapkan orang tersebut menumbuhkan kepribadian yang

positif. Kemungkinan besar orang itu akan bersifat egoistis, tingkat

toleransinya rendah, memandang dunia sekelilingnya dengan perasaan

curiga dan mudah memperlakukan orang lain dengan sikap yang antipati.

Oleh karena itu peran orang tua sangat penting sekali di mana orang

tua harus bisa menciptakan keadaan yang kondusif agar anak bisa

berkembang dalam suasana ramah, ikhlas, jujur dan kerjasama yang

diperhatikan masing-masing anggota keluarga dalam hidup mereka setiap

Page 49: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

hari dan melarang perbutan-perbuatan yang tidak baik secara terus menerus

sehingga akan terwujud keluarga yang bahagia dan harmonis

Sebagaimana penuturan yang diberikan oleh guru aqidah akhlak pada

sekolah tersebut, hasil wawancara yaitu: waktu siswa lebih banyak

dihabiskan di rumah, disini peran orang tua sangat diperlukan dalam

memperhatikan perkembangan prilaku anak, orang tua juga harus

memberikan contoh tauladan akan prilaku yang baik agar anak dapat meniru

prilaku baik orang tuanya.38

.

Oleh karena itu fungsi dan peranan lingkungan ini dalam proses

perkembangan dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu faktor yang akan

mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak baik. Sebab

pengaruh baik sangat menunjang perkembangan suatu potensi. Atau bersifat

negative yaitu pengaruh lingkungan yang tidak baik akan

menghambat/merusak perkembangan anak. Oleh karena itu tugas orang

tua/guru untuk menciptakan atau menyediakan lingkungan yang positif agar

dapat menunjukan perkembangan anak.

Dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa tingkah laku sesorang

yaitu dari factor genetic dan lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat). Kedua factor tersebut saling berkaitan dengan perubahan

tingkah laku seseorang, dari yang tidak baik menjadi baik begitu pun

sebaliknya dari yang baik menjadi tidak baik. Oleh karna itu orang tua

berperan dalam mengawasi tingkah laku anaknya.

38

Wawancara peneliti dengan Ibu muniroh pukul 09-45-10-35 WIB, Parung Senin, 17

januari 2011,Lampiran I

Page 50: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Sedangkan mengenai mata pelajaran Guru sebagai berikut

TABEL III

No DATA GURU JUMLAH

1 Aqidah Akhlak 9

2 B.Inggris 5

3 B.Arab 7

4 B.Indonesia 8

5 IPS 6

6 IPA 5

7 Fiqh 6

8 Matematika 5

9 PPKN 4

10 Seni Budaya 3

11 Qur‟an Hadis 6

- Jumlah 65

Tabel di atas sebagian besar merupakan guru bidang study aqidah akhlak

yang berjumlah 9 guru, guru Bahasa Indonesia berjumlah 8, guru Bahasa Arab

yang berjumlah 7 guru, IPA, Fiqih, Qur‟an Hadist berjumlah masing-masing 6

guru, sedangkan pelajaran Bahasa Inggris, IPA, Matematika masing-masing

berjumlah 5 guru dan lain sebagainya.

Keterangan di atas memberikan indikasi bahwa sebagian besar guru

mengajar study Aqidah Akhlak dan sebagian lainnya mengajar pelajaran umum.

Melihat siswa yang berjumlah 1193 dengan jumlah guru 65 orang, maka

masing-masing-masing guru bisa mangajar 18 orang murid, sehingga proses

Page 51: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

belajar mengajar dapat berjalan secara efisien, karena siswa yang di ajar oleh guru

tidak melebihi 20 orang siswa.

Guru di MTs‟N parung sebagian ada yang mengajar 2 mata pelajaran seperti

ibu Yayah yang mengajar seni budaya, tetapi mereka yang mengajar 2 pelajaran

menguasai 2 materi yang di ajarkan meskipun terkadang tidak sesuai dengan

bidang studinya. Seperti penuturan dari guru Aqidah ahlak pada sekolah tersebut,

hasil wawancara yaitu:

“Saya lulusan sarjana Agama (S.Ag) akan tetapi selain mengajar Aqidah

ahlak saya juga mengajar seni budaya karena selain menguasai bidang

Aqidah ahlak kebetulan dulu saya pernah ikut latihan sanggar (seni budaya)

akhirnya saya juga di tunjuk oleh kepala sekolah untuk mengajar materi seni

budaya di sekolah.”39

Oleh karena itu dapat di katakana guru di MTs‟N parung sebagian dapat

menguasai beberapa materi yang ada di sekolah tersebut. Meskipun terkadang

tidak sesuai dengan jurusan yang diambil ketika kuliah, akan tetapi mereka dapat

menguasai materi tersebut dengan baik.

TABEL IV

Data Guru Berdasarkan Jenis Kelamin

No Personal L P Jumlah

1 Guru PNS 18 25 43

2 GTT 14 3 17

3 Kordinator BP - 3 3

4 Bidang Kurikulum 1 - 1

39

Wawancara peneliti dengan Ibu Yayah pukul 09-45-10-30 WIB, Parung Rabu, 19

Januari 2011, Lampiran II..

Page 52: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

5 Bidang Kesiswaan 1 - 1

Jumlah 65

Keterangan

1. PNS : Pegawai Negri Sipil

2. GPT : Guru Tidak Tetap

3. BP : Bimbingan Penyuluhan

Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa sebagian besar

Guru PNS rediri dari Perempuan yang berjumlah 25, guru tidak tetap

sebagian besar terdiri dari laki-laki yang berjumlah 14, koordinator BP

terdiri dari 3 orang perempuan sedangkan bidang kurikulum dan

kesiswaan masing-masing terdiri 1 orang guru laki-laki.

G. Pengajaran Aqidah Akhlak dalam Prilaku Siswa di MTs Negri Parung

Pengajaran Aqidah Akhlak dalam prilaku siswa di MTs Negri Parung belum

dapat dikatakan berjalan maksimal. Seperti penurutan dari guru Aqidah Akhlak

pada sekolah tersebut, hasil wawancara yaitu:

“Kondisi latar belakang lingkungan yang merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi prilaku siswa, pada umumnya tidak semua lingkungan itu

memilki pergaulan yang baik, oleh karna itu siswa harus bisa membawa diri

agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik. Dengan demikian,

para pendidik utama kurang memberikan arahan dan bimbingan terhadap

pendidikan agama termasuk pendidikan akhlak.”40

40

Wawancara peneliti dengan guru Aqidah Akhlak yaitu bapak Amin Harun S. Ag, pukul

09-45-10-35 WIB, Parung senin, 24 januari 2011, lampiran III

Page 53: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Di sini dibutuhkan bimbingan dari orang tua dan guru dalam membina

akhlak siswa, karena orang tua dan guru merupakan dua faktor yang saling

mendukung pembentukan akhlak siswa yang berbudi pekerti baik. Dan tidak lupa

pula siswa sejak dini harus ditanamkan dasar-dasar Agama.

Untuk membahas pelajaran pendidikan akhlak di sekolah akan di bahas

beberapa ruang lingkup akhlak, di antaranya:

1. Hablu Minallah

Pengajaran Aqidah Akhlak terhadap Allah di sekolah MTs Negri Parung

yaitu berbentuk ketaatan seperti mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-

Nya. Salah satu perintah Allah yang ditekankan dalam pendidikan akhlak terhadap

Allah yaitu perintah shalat.

Biasanya siswa itu ketika jam istirahat tidak semua siswa melakukan shalat

sunnah dhuha. Hal ini karena sebagian siswa saja yang memiliki kesadaran untuk

melaksanakan shalat duha dan sebagian siswa yang lain sibuk dengan bermain,

maka dari itu guru sebagai tauladan di harapkan memberikan contoh tauladan

yang baik bagi siswa dengan itu ketika waktu shalat duha tiba hanya sebagian

anak yang mengerjakan shalat duha tersebut. Guru sebagai pendidik diharapkan

dapat mengajak siswa untuk melakukan shalat duha secara individu.

Dan pada waktu-waktu lain anak diingatkan oleh guru untuk shalat lima

waktu juga. Kegiatan shalat ini menurut guru bertujuan untuk menumbuhkan rasa

keimanan pada anak.

Ada siswa setelah pulang sekolah siswa tersebut langsung bekerja dengan

membantu kedua orang tua yaitu dengan berdagang. Siswa tersebut bernama

Khoirul Hakim yang duduk di bangku kelas VIII/II, dalam keadaan yang sangat

lelah tetapi siswa tersebut tidak pernah lupa untuk melakukan shalat 5 waktu,

karena orang tuanya selalu menanamkan pendidikan Agama kepada anak-anaknya

sehingga anak tersebut selalu berusaha menjalankan apa yang telah diajarkan oleh

orang tuanya.41

41

Wawancara peneliti dengan siswa kelas VIII yaitu Khoirul Hakim pukul 09-45-10-15

WIB, Parung selasa, 26 Januari 2011, lampiran IV

Page 54: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Akhlak kepada Allah seperti mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan

siapa pun juga dengan mempergunakan Firman-Nya dalam al-Qur‟an sebagai

pedoman hidup dan kehidupan, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi

segala larangan-Nya, mengharapkan dan berusaha memperoleh keridaan-Nya,

mensyukuri nikmat dan karunia-Nya, menerima dengan ikhlas semua kada dan

kadar ilahi setelah berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknyaa hingga batas

tinggi), memohon ampun hanya kepada-Nya, bertaubat hanya kepada-Nya

tawakal (berserah diri) kepada-Nya. Rincian Akhlak terhadap Allah swt tersebut

merupakan materi yang harus disampaikan pada orang tua dan guru di sekolah

terhadap anak akan tetapi hanya sedikit materi yang disampaikan sehingga

pendidikan dalam hal ini tidak berjalan dengan baik.

2. Hablu Minannas

Saling tolong menolong, bantu membantu, menjenguk yang sakit dan tidak

saling mengolok merupakan beberapa contoh dalam bersikap dengan orang lain.

Orang lain yang dimaksud termasuk guru, teman sekelas atau teman satu

organisasi. Sebagai makhluk sosial, seseorang tidak dapat berdiri sendiri tanpa

membutuhkan pertolongan orang lain, apalagi manusia merupakan makhluk yang

dikenal lemah.

Mayoritas guru yang berada di MTs Negri parung memiliki jiwa solidaritas

yang tinggi terhadap orang lain. Jika salah satu diantara mereka yang sedang sakit

maka dengan suka rela mereka menjenguknya. Guru disini baik guru laki-laki

maupun guru perempuan. Selain itu jika ada salah satu guru yang mempunyai

hajat seperti acara khitan, aqiqah atau haul maka para guru yang lain saling

berdatangan untuk membawakan kue atau sejenis makanan lainnya, dan ada juga

yang membantu dengan memberikan tenaga dengan membantu memasak,

menyiapkan ruang acara atau membersihkan tempat yang akan digunakan dan

sebagainya.

Dari contoh yang diberikan para guru tersebut di atas, maka para siswa akan

mencontohnya. Jika terdapat teman di sekolahnya sakit maka siswa/I

Page 55: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

mengumpulkan dana untuk membelikan sesuatu yang akan dibawa kerumah

temannya yang sakit.

Sudah kebiasaan bahwa setiap dalam pergaulan terdapat teman yang

menurut salah satu guru yang memang sampai seperti anggota keluarga sendiri,

teman yang seperti ini sering disebut teman akrab atau teman dekat. Hal ini karena

teman akrab merupakan teman yang mau dijadikan tempat untuk mencurahkan

sebuah masalah baik senang maupun susah sampai meminta solusi yang baik

untuk memecahkannya. Sehingga jika terdapat waktu luang mereka meluangkan

waktu untuk berbicara dan bersenda gurau dengan teman dekat mereka. Seperti

penuturan ibu Deswati, hasil wawancara yaitu:

„saya sudah biasa berbincang-bincang dengan mama Difa (panggilan untuk

teman akrabnya) setelah pulang dari sekolah. Hal yang biasa kami bicarakan

masalah anak dan pekerjaan (mengajar). Ketika ada masalah pun kami

selalu saling bebicara, saling membantu dan meminta pendapat satu sama

lain, yah.. kedekatan kami ini sudah seperti keluarga sendiri42

Dan sedikit guru yang tidak memilki jiwa solidaritas yang tinggi. Mungkin

hal ini dikarenakan mereka kurang bersosialisasi dengan baik terhadap guru yang

lain karena kesibukannya. Sikap seperti ini membuat asumsi negatif di kalangan

guru yang lain, guru satu dengan yang lainnya saling mencurigai, karna tidak

pernah ikut gabung dengan guru yang lain. Tentu saja hal seperti ini memuculkan

anggapan bahwa guru yang disebutkan sombong.43

Salah satu kompetensi yang dimiliki seorang guru adalah sosialisasi, yaitu

guru memiliki hubungan yang baik kepada siswa. Orang tua murid dan sesama

guru. Sehingga guru tersebut orang memiliki kepribadian yang baik dan menjadi

tauladan bagi siswa.

Oleh karna itu sebagai seorang manusia kita harus memiliki hubungan yang

baik antara sesama manusia, seperti saling tolong menolong, saling membantu,

42

Wawancara peneliti dengan Ibu Deswati pukul 09-45-10-30 WIB, Parung Kamis, 27

Januari 2011, lampiran V 43

Wawancara peneliti dengan Ibu A.firiawati pukul 09-45-10-25 WIB, Parung Senin, 07

Februari 2011, lampiran VI

Page 56: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

menjenguk orang yang sakit dan lain-lain. Sehingga akan membentuk hubungan

yang baik sesama manusia

H. Proses pembelajaran Aqidah akhlak di MTs Negri parung

Proses pembelajaran aqidah akhlak dapat dilihat dari cara guru

menyampaikan materi didalam kelas dan siswa memperhatikan materi yang

diberikan guru.

Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan

materi kepada siswa di dalam kelas. Oleh karna itu, guru harus memiliki

keterampilan dalam mengajar mulai dari pembukaan, isi materi dan penutup di

akhir pelajaran.

Tidak lupa pula seorang guru harus dapat mmemperhatikan suasana kelas

agar tercipta suasana yang efektif dan kondisuf, serta mengkondisikan keadaan

siswa yang tenang dalam kelas, seperti, letak tempat duduk siswa, bagi siswa

yangb berbadan besar di tempatkan di belakang, kemudian siswa yang berbadan

kecil di tempatkan di depan, kemudian bagi siswa yang berkacamata di tempatkan

tidak terlalu jauh dari papan tulis dan sebagainya.

Seorang guru pun di tuntut memiliki kreatifitas mengajar yang tinggi dalm

menggunakan media dan metode mengajar seperti: ketika guru merangkan

pelajaran metode yang di gunakan selain ceramah dapat juga di campur dengan

metode Tanya jawab atau metode dril, kemudian juga dapat menggunakan media

seperti: karton, gambar, gabus, spidol, permainan dan sejenisnya terdapat

membantu siswa memahami materi yang di jelaskan oleh guru di kelas.

Proses pembelajaran aqidah akhlak siswa diharapkan memperhatikan

penjelasan yang guru berikan didalam kelas, karena perhatian siswa didalam kelas

mempengaruhi pemahaman siswa.

Perhatian siswa di dalam kelas tidak hanya tertuju dengan penjelasan dari

guru saja tetapi ada sebagian siswa yang ketika guru menjelaskan siswa tersebut

berbincang (bercanda) dengan teman sebelahnya, sehingga ketika guru

memberikan pertanyaan siswa tersebut tidak dapat menjawab.

Page 57: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Dalam penyampaian materi guru harus bias menyampaikannya secara

menarik agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam memperhatikan materi

yang guru ajarkan seperti penuturan dari siswa kelas VIII:

“Terkadang siswa memperhatikan materi jika guru yang mengajar dapat

memberikan materi kepada siswa dengan baik dan menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh. Sebaliknya apabila

guru yang mengajar terlalau tegas dan membuat siswa merasa takut sehingga tidak

dapat berkonsentrasi ketika guru menjelaskan materi.”44

Oleh karna itu seorang guru dalam mengajar jangan membuat siswa merasa

tegang dan takut, karena akan mengakibatkan siswa menjadi malas

memperhatikan penjelasan guru. Kemudian ketika keadaan kelas itu ramai maka

siswa yang ingin belajar serius dapat terganggu sehingga akan mengganggu

konsentrasi siswa yang lainnya juga.

Siswa yang ingin di harapkan membantu menjelaskan materi yang di

sampaikan oleh guru kepada temannya yang belum memahami, sehingga semua

siswa dapat mengikuti pelajaran yang di berikan guru dan tidak ada yang

tertinggal dalam materi pelajaran tersebut. Seorang guru juga harus dapat

memberikan motivasi belajar kepada siswa agar siswa rajin dan bersemangat

dalam belajar.

Dari pengamatan yang di lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa; siswa memperhatikan mater ketika guru menerangkan pelajaran dengan

santai dan menyenangkan karena cara penyampaian guru juga dapat

mempengaruhi perhatian siswa. Konsentrasi siswa itu tegantung pada diri siswa

tersebut, seramai apapun kondisi kelas di kelas jika ia berkonsentrasi maka tidak

akan terganggu, sebaliknya setenang apapun kondisi kelas jika tidak

berkonsentrasi maka tidak akan dapat memperhatikan pelajaran.

Seperti ketika guru menggunakan metode diskusi maka konsdisi di dalam

kelas akan ramai akan tetapi siswa lebih aktif dan kompratif terhadap materi yang

di ajarkan. Keadaan yang ramai tersebut menjadikan siswa belajar lebih semangat

44

Wawancara peneliti dengan siswa kelas VIII yaitu Ade Saputra pukul 09-45-10-15 WIB,

Parung, rabu 22 Februari 2011, lampiran XI

Page 58: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

dan membantu siswa lebih percaya diri ketika mengeluarkan pendapatnya, dan

sebaliknya, dan sebaliknya ketika guru menggunakan metode ceramah keadaan

kelas tenang tetapi membuat siswa merasa bosan dengan mendengarkan

penjelasan guru. Oleh karena itu guru harus dapat menggunakan metode yang

bervariasi agar siswa tidak merasa bosan atau jenuh ketika mendengarkan

penjelasan dari guru.

I. Intrepestasi data

Dalam pendidikan formal, aqidah akhlak menjadi salah satu mata pelajaran

yang merupakan rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang secara

etimologi kata “Akhlak”.

Mata pelajaran aqidah akhlak adalah sejumlah materi tentang hubungan

antara manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, hubungan

manusia dengan alam lingkungannya yang diajarkan pada sekolah yang berciri

khas Islam dengan tujuan agar peserta didik dapat mengetahui dan memahami

serta mengamalkan sifat-sifat terpuji, mengetahui dan menjauhkan diri dari sifat-

sifat tercela serta memahami masalah-masalah keimanan dan berakhlak terpuji

terhadap Allah, sesame manusia dan merasa bertanggung jawab terhadap

lingkungan hidup.

Pembelajaran adalah kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya

proses belajar mengajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik atau siswa.

Dari pengertian pembelajaran tersebut menunjukan bahwa pembelajaran berpusat

pada kegiatan siswa.

Oleh karena itu, hakekatnya pembelajaran aqidah akhlak adalah proses yang

sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang

memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar yang berkaitan dengan

masalah keimanan dan akhlak sehingga jasmani dan rohaninya dapat berkembang

menjadi kepribadian yang utama sesuai dengan ajaran Islam.

Page 59: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Perilaku adalah setiap cara reaksi atau respon manusia, makhluk hidup

terhadap lingkungannya.45

Dengan pembelajaran Aqidah Akhlak diharapkan dapat merubah prilaku

siswa dari yang tidak baik menjadi lebih baik sehingga dapat tercapainyatujuan

pendidikan yaitu menjadikan siswa yang berakhlakul karimah. Perubahan tingkah

laku siswa tidak hanya di pengaruhi dari pendidikan formal di sekolah, tetapi

peran orang tua sebagai pendidik utama juga berperan sangat penting karena

orang tua memiliki waktu yang lebih lama untuk mengawasi perkembangan

tingkah laku siswa di lingkungan.

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis terlihat bahwa pembelajaran

aqidah akhlak disekolah dapat berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku

siswa dari yang kurang baik menjadi lebih baik antara guru, orang tua dan siswa.

F. Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong

a. Faktor penghambat

Dalam pembelajaran aqidah akhlak yang bertujuan untuk merubah

tingkah laku siswa/siswi, terdapat beberapa factor penghambat diantaranya

adalah:

Pertama, kurangnya kesadaran siswa tersebut, seperti kesadran untuk

berubah baik, kedua, kurangnya perhatian dari orang tua seperti kurangnya

pengawasan orang tua untuk shalat tepat pada waktunya, ketiga, kurangnya

ketauladanan seorang guru seperti ketauladanan untuk berbuat baik dengan

lingkungan dan untuk dating tepat waktu, keempat, pengaruh dalam

lingkungan seperti siswa mengikuti prilaku temannya yang tidak baik ketika

bermain.

Keempat faktor tersebut merupakan factor yang dapat menghambat

tercapainya tujuan pendidikan yaitu menjadikan siswa yang memiliki aklaqul

karimah.

45

Singgih D. Gunarsa, psikologi praktis Anak, Remaja dan keluarga, (Jakarta : BPK

Gunung Mulia, 1999), h, 5

Page 60: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

c. Faktor pendukung

Untuk mencapai tujuan dalam mempelajari aqidah akhlak diperlukan

beberapa factor yang mendukung di antaranya adalah:

Pertama, adanya kesadaran siswa untuk berubah seperti memiliki kemauan

atau niat untuk memperbaiki diri, kedua, adanya keinginan siswa untuk merubah

tingkah lakunya menjadi lebih baik, seperti berubah menjadi lebih sopan ketika

berbicara dengan orang yang lebih tua, ketiga, adanya motivasi dari orang tua dan

guru seperti guru dan orang tua selalu mengingatkan dan member dukungan agar

siswa merasa ada yang memperhatikannya, dan yang keempat, adanya

pengawasan ekstra dari orang tua tentang perubahan tingkah laku siswa seperti

ketika siswa mulai malas shalat maka orang tua mengingatkan dan mengawasi

prilakunya ketika dirumah.

Faktor diatas merupakan faktor yang dapat mendukung terwujudnya tujuan

dalam mempelajari aqidah akhlak, sehingga dapat menghasilkan siswa yang

memiliki akhlaqul karimah.

Page 61: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah “Bagaimana Pembelajaran Aqidah akhlak

terhadap Tingkah laku siswa” dan hasil penelitian yang di lakukan, maka dapat di

simpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Aqidah akhlak berperan dalam rangka memperbaiki tingkah laku

siswa baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Dengan mempelajari aqidah akhlak dapat memperbaiki tingkah laku siswa

sehingga siswa memiliki akhlak terpuji kepada guru, teman terutama orang

tua.

2. Pembelajaran aqidah akhlak memberikan kemauan yang kuat untuk dapat

mengubah prilaku siswa kearah yang lebih baik lagi dan dapat mengamalkan

akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang kurang baik.

3. Dengan mempelajari Aqidah akhlak dapat memberikan bekal pada siswa

tentang akhlak yang baik untuk melanjutkan hidup yang akan datang.

4. Dalam pembelajaran aqidah akhlak dapat memberikan pengetahuan dalam

mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Hal ini

sesuai dengan tujuan dari pendidikan yaitu membentuk siswa yang berakhlakul

karimah.

Page 62: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

B. Saran

Dari kesimpulan yang di peroleh penulis, saran yang dapat di kemukakan

oleh penulis adalah:

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran aqidah akhlak agar dapat memperbaiki

tingkah laku siswa dengan baik, dengan salah satu cara guru memberikan

tauladan tentang akhlak yang baik kepada siswa.Seperti contoh dalam materi

Aqidah akhlak terdapat materi tentang akhlak terpuji kepada diri sendiri. Salah

satunya adalah sabar, dari materi tersebut diharapkan dapat dipahami dan dapat

merubah dan memperbaiki tingkah laku siswa.

2. Guru dalam memberikan pelajaran di harapkan dapat memberikan contoh-

contoh tentang tingkah laku yang baik, sehingga siswa mendapat pengetahuan

yang luas. Dengan guru memberikan contoh di harapkan siswa dapat lebih

mudah memahami apa yang di maksud dengan tingkah laku itu. Seperti materi

tentang iman kepada rasul-rasul Allah, guru diharapkan dapat memberikan

contoh tentang sifat-sifat rasul agar siswa dapat meneladani sifat-sifat terpuji

dari rasul dan dapat meneladani sifat-sifat terpuji dari rasul dan dapat

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru di harapkan dapat menjelaskan pelajaran dengan menyenangkan agar

siswa dapat benar-benar memperhatikan dan memahami akhlak yang baik dan

akhlak yang buruk sehingga tidak terpengaruh terhadap lingkungan yang tidak

baik. Agar gurudapat menyenangkan dalam belajar bisa menggunakan

permainan agar pelajarn tidak membosankan. Sehingga siswa memahami

materi yang diajarkan guru dan dapat mengamalkannya dalam hidup sehari-

hari.

4. Dapat memanfaatkan materi aqidah akhlak dalam kehidupan dan bias berguna

bagi orang lain. Dengan bekal yang dimiliki siswa di harapkan dapat menjaga

diri dari lingkungan yang kurang baik dan orang tua sebagai pendidik utama di

harapkan dapat mengawasi tingkah laku siswa di rumah. Seperti dalam

pergaulan siswa diluar lingkungan sekolah orang tua sebagai pendidik utama

harus dapat mengawasi pergalan anaknya agar siswa tidak terjerumus dalam

pergaulan yang tidak baik (pergaulan bebas).

Page 63: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ibnu Miskawih Abu Ali, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terjemah Helmi

Hidayat, (Bandung:Mizan, 1994).

Al-Ghazali, Imam, ihya ulumuddin, (semarang: CV, Assyifa 1994) cet 1, juz, 5.

Ardani, Moh., AL-qur’an dan Sufisme Mangkunegara IV, (Yogyakarta: indra

Bayu Grafika, 1998) cet ke-2.

Agama RI Departemen. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP),

Madrasah Tsanawiyah, Cet, ke-1 1993.

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT, Rieneke Cipta, 2002),

cet. 1.

Dalyono, M. Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT Rieneka Cipta, 1997), cet ke- 1.

D. Gunarsa, Singgih, psikologi praktis Anak, Remaja dan keluarga, (Jakarta :

BPK Gunung Mulia, 1999).

Iska Zikri, Neni, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan lingkungan, (Jakarta:

Kizi Brother, 2008), cet ke- 2.

Jalaludin, Psikologi Agama, Edisi Revisi, (Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada

2004) cet, VIII, h, 209

Langgulung, Hasan, Azas-azas pendidikan Islam, (Jakarta : pustaka Al-Husna,

1998) h, 274

Muhammad bin Abdullah, al-Buraikan Ibrahim, Pengantar Study Aqidah Islam,

(Jakarta: Robbani press, 2000), Cet ke II.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif , (Remaja Rosda Karya,2006),

cet. XXII …, h 137

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007), cet. Ke-23.

Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1990), cet. Ke-3.

Sabri, M.Alisuf, Ilmu Pendidikan, (Jakarta. Pedoman Ilmu Jaya, 1999).

______,Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1995).

Page 64: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Sadiman, Arif, S, et Al, Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya, (Jakarta : Rajawali, 1986), cet ke-1.

Slameto, Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Gunung,

PT. Rineka Cipta, 2010), cet ke-5.

Sudjana, Nana, Apa dan Bagaimana Mengajar yang Ideal, (Bandung :

Rosdakarya, 1997), h.3

Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : PT Rinek Cipta,

1997), Cet ke-1.

Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2002), cet ke- 7.

______, Psikologi Belajar, (Jakrta : Logos, 1999), Cet. 1.

Tumanggor, Rusmin, “Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian,”

dalam Narasi, Vol. V, Desenber 2004.

Tohirin , psikologi pembelajaran Agama Islam. (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2005), cet ke-1, Ed-1.

UU RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, M. Uzer, menjadi Guru Profisional, (Bandung : Rosda Karya, 1997), Cet

ke VIII.

Usman, M. Basyiruddin, Metodologi Pembelajara Agama Islam, (Jakarta :

Ciputat Pers, 2002), cet ke-1.

Warson, Munawir Ahmad, Kamus Al-Munawir Bahasa Arab Indonesia.

(Surabaya: Pustaka Progresif, 1997).

Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia. (Jkarta : Yayaysan Penyelenggaraan

Penerjemah atau Penafsiran Al-Qur‟an, 1998), Cet ke II.

Yulis Rama, psikologi Agama, (Jakarta : kalam Mulia, 2002).

Widyastono, Herry, “Metodologi Penelitian Ilmiah dan Alamiah”, dalam Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, No. 068, Tahun ke-13, September 2007.

Page 65: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

Catatan Lapangan

10 Januari 2011

Hari senin tanggal 10 Januarri 2011, saya mendatangi tempat penelitian saya yaitu

di MTs‟N parung bogor jalan raya parung bogor, Lebakwangi. Tepatnya pukul

09:00 WIB, pertama saya mengunjungi kepala sekolah untuk menyampaikan

permohonan izin penelitian saya untuk meneliti sekolah MTs‟N parung bogor. Ibu

Hj Eti Munyanti, S.Ag menanyakan pritual kedatangan saya, saya pun langsung

menyampaikan surat permohonan izin penelitian dengan keperluan saya untuk

menjelaskan tugas akhir. Beliau pun menerima dengan baik dan mengizinkan saya

memberikan arahan kepada saya untuk mendatangi bagian Tata usaha (TU) untuk

mendapatkan data tentang geogravi (sejarah, visi, misi ,karakteristik responden

dan kurikulum aqidah akhlak). Mengenai kurikulum secara umum dan Ibu Hj. Eti

Munyanti S.Ag itu pun menjawab serta memberikan data-data tentang kurikulum

yang digunakan di sekolah tersebut. Setelah itu, saya pamit dari sekolah tersebut

pada pukul 10:35 WIB. Setelah itu, saya mengunjungi bagian tata usaha (TU),

merekapun memberikan data-data yang saya perlukan dan siap membantu apabila

ada data yang kurang jelas. Ketika saya ingin menuju ke bagian tata usaha (TU)

saya melewati perpustakaan dan ruang belajar siswa dan mengamati sekilas proses

belajar mengajar.

17 Januari 2011

Hari senin tanggal 17 Januari 2911 saya melanjutkan lagi penelitian saya. Hari ini

Saya memulai mengamati beberapa kelas yang sedang digunakan untuk proses

belajar mengajar yang saya jadikan pengamatan. Hari ini saya mengunjungi satu

kelas, yang pertama, pukul 09:30 WIB saya mengamti kelas VIII/1 letaknya

samping kantor atau ruang guru, pada saat itu sedang menerangkan pelajaran

aqidah akhlak, saya mengamati siswa dalam memperhatikan bagaimana guru

tersebut dalam menerangkan materi dikelas apakah penjelasannya mudah

dipahami siswa dan tidak membuat siswa jenuh dalam mendengarkan materi. “

Page 66: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

yang saya amati waktu proses belajar berlangsung siswa ada yang serius

memperhatikannya dan ada juga yang ngobrol atau tidak serius dalam belajarnya”.

Setelah mengamti proses belajar mengajar di kelas kemudian saya mewawancarai

guru aqidah akhlak tersebut tentang pengaruh pembelajaran aqidah akhlak

terhadap perubahan tigkah laku siswa. Ibu Muniroh pun menjawab serta

menjelaskan apa yang saya tanyakan kepadanya, setelah mewawancarai guru

aqidah akhlak saya juga mewawancarai siswa menanyakan bagaimana guru dalam

menerangkan materi apakah membosankan atau tidak. Siswa pun menjawab

pertanyaan yang saya tanyakan. Pengamatan saya hari ini disekolah, saya juga

melihat lingkungan di sekolah seperti kantor tempat guru istirahat dan kantin

siswa ketika jam istirahat, saya mengamati bagaimana tingkah laku guru dan

siswa di luar kelas. Hal ini memberikan indikasi bahwa tingkah laku siswa juga di

pengaruhi oleh lingkungan dimana siswa itu bergaul seperti lingkungan teman

bermain.

19 Januari 2011

Hari Rabu tanggal 19 Januari 2011 saya melanjutkan penelitian saya. Hari ini saya

mengunjungi satu kelas pada pukul 09:45 WIB, saya mengamati guru yang

sedang mengajar seni budaya, padahal guru tersebut merupakan lulusan sarjana

Agama akan tetapi beliau juga mengajar bidang lain. Ketika guru menerangklan

saya melihat beliau mengajar sangat baik dan dapat menguasai materi yang

diajarkan kepada siswa. Setelah mengamati proses belajar mengajar kemudian

saya mewawancarai guru yang mengajar dua mata pelajaran yang berbeda yaitu

ibu yayah tentang pemahaman beliau dalam mengajar materi yang berbeda. Ibu

yayah pun menjawab.“Saya lulusan sarjana Agama (S,Ag) akan tetapi selain

mengajar aqidah akhlak saya juga mengajar seni budaya karena selain menguasai

bidang Aqidah akhlak kebetulan dulu saya pernah ikut latihan sanggar (seni

budaya). Akhirnya saya juga di tunjuk oleh kepala sekolah untuk menagajr materi

seni budaya di sekolah”. Oleh karna itu guru sebagai seorang pendidik harus dapat

menguasai materi yang diajarkan meskipun bukan bidang studi yang di

Page 67: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

pelajarinya. Dan saya mengakhirinya pengamatan saya pada pukul 10:36 WIB dan

penelitian saya pun hari ini usai.

24 Januari 2011

Hari senin tanggal 24 Januari 2011, saya melanjutkan penelitian lagi di MTs‟N

parung bogor, saya mendatangi guru Aqidah akhlak yang saya jadikan

pengamatan saya. Guru aqidah akhlak yang bernama bapak amin harun kebetulan

waktu jam istirahat pada pukul 09:55, bapak amin (guru aqidah akhlak) ini

sedang santai sambil minum kopi dan sambil merokok. sayapun disuguhkan

segelas air. saya mulai mewawancarai tentang latar belakang lingkungan

merupakan salah satu factor yang mempengaruhi prilaku siswa. Beliau menjawab

semua pertanyaan yang saya ajukan dengan jelas, dan beliau pun memberikan

contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti: di lingkungan bermain seorang anak

harus bisa membawa diri agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik.

Kemudian saya melanjutkan penelitian dengan mengamati prilaku siswa ketika

sedang bermain pada jam istirahat, “dan saya pun melihat ada salah satu siswa

yang berprilaku kurang baik yaitu berkelahi dengan temannya ketika sedang

bercanda kemudian mereka saling mengejek satu sama lain”, kemudian akhirnya

mereka berkelahi tetapi ada salah satu siswa yang melerai atau memisahkannya

sehingga tidak terjadi pertengkaran yang dahsyat. Kemudian mereka yang

berkelahi itu saling memaafkan dan salam-salaman tangan. Dari peristiwa di atas

saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dilingkungan bermaian t5idak semua

siswa memiliki prilaku yang kurang baik akan tetapi ada salah satu siswa yang

memiliki prilaku yang baik, sehingga prilaku siswa itu tergantung pada diri siswa

masing-masing. Apakah siswa itu termasuk orang yang memiliki prilaku yang

baik atau prilaku yang tidak baik. Dan saya pun mengakhiri penelitian dan

meninggalkan sekolah pada pukul 10:35

26 Januari 2011

Hari Rabu tanggal 26 januari 2011, saya melanjutkan penelitian lagi di MTs‟N

parung bogor, saya mengamati siswa yang sedang keluar kelas pada jam istirahat,

saya melihat ada salah satu siswa yang membuat saya tertarik untuk

Page 68: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

mengamatinya, kemudian saya mendekati dan bertanya kepadanya, ia bernama

khairul hakim, saya terkagum melihatnya ketika teman-teman yang lainnya sibuk

membeli jajanan ia pergi ke musalah untuk melakukan shalat sunnah dhua.

Kemudian saya bertanya kepadanya apakah kamu rutin melakukan shalat dhuha

ini di sekolah, hakim pun menjawab dengan lembut, ia insya allah saya

menyempatkan waktu untuk shalat dhuha karena orang tua saya selalau

mengingatkan dan member tauladan bagi saya dan adik-adik saya. Dan yang

paling penting orang tua saya selalu mengingatkan agar tidak boleh meninggalkan

shalat lima waktu. Dari hasil wawancara yang saya lakukan hari ini saya dapat

mengambil sebuah kesim,pulan bahw a keteladanan orang tua sangat di perlukan

dalam menanamkan akhlaqul qarimah pada anak karena anak akan mencontoh apa

yang dilakukan oleh orang tuanya, oleh karna itu orang tua harus memberikan

suritauladan tentang prilaku yang baik agar dapat di contoh oleh anaknya. Dan

saya mengakhiri penelitian pada hari ini pada pukul 10:15.

27 Januari 2011

Hari kamis tanggal 27 Januari 2011, saya melanjutkan penelitian lagi di MTs‟N

parung bogor. Hari ini saya melakukan pengamatan satu kelas yang sedang

melaksanakan kegiatan belajar dikelas. Saya mengamati penelitian pada pukul

09:45 WIB yaitu dikelas VIII/2, kebetulan ketika saya datang guru sedang

menerangkan materi sehingga saya bisa langsung mengamati guru dalam

menerangkan materi dikelas tentang penggunaan metode dan media pembelajaran

yang di gunakan. Kemudian tentang kondisi kelas apakah efektif ketika guru

menerangkan sehingga siswa mendengarkan penjelasan guru atau sebaliknya.

Sayapun tidak lupa mengamati keadaan siswa dikelas tersebut, apakah siswa

dikelas itu mendengarkan penjelasan guru atau tidak. Setelah proses belajar

mengajar selesai untuk memperjelas pengamatan saya di dalam kelas tadi

kemudian saya mewawancarai siswa dan komunikasi guru dengan guru itu harus

bisa berkomunikasi baik dengan siswa untuk mengetahui masalah belajar yang di

hadapi siswa dan dengan sesama guru untuk menciptakan keakraban dan

menciptakan hubungan sosialisasi dengan baik. Guru menjawab dan menjelaskan

Page 69: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

tentang apa yang saya tanyakan. Setelah selesai mewawancari ibu deswati

kemudian saya meninggalkan sekolah pukul 10:45

7 Februari 2011

Hari senin tanggal 7 Februari 2011 saya melanjutkan penelitian di MTs‟N parung

bogor, har ini saya akan mengamati ibu fitriawati. Saya bertemu dengan ibu

fitriawati pada pukul 09:45 dan sayapun mewawancarai ibu fitriawati, saya

menanyakan kepada ibu fitriawati apakah memilki waktu luang untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang saya berikan, beliaupun merespond dengan baik dan

bersedia untuk diwawancarai. Kemudian saya memberi pertanyaan tentang

solidaritas guru dalam bersosialisasi dengan guru yang lain. Beliaupun

memberikan jawaban dengan jelas terhadap pertanyaan yang saya ajukan

kemudian beliau menjawab pertanyaan saya bahwa hanya sedikit guru yang

kurang bersosialisasi dengan baik dikarenakan kesibukannya tetapi sebagian guru

berasumsi bahwa guru tersebut sombong karena jarang terlihat berkumpul dengan

guru-guru yang lain, akan tetapi asumsi yang timbul tersebut tidak benar karena

pada kenyataannya guru tersebut tidak sombong tapi guru tersebut memiliki

kesibukan yang membuatnya jarang berkumpul dengan guru-guru yang lain. Dan

wawancara saya pun berakhir pada pukul 10:35 kemudian saya meninggalkan

sekolah.

16 Februari 2011

Hari Rabu tanggal 16 februari 2011 saya melanjutkan penelitian di MTs‟N parung

bogor hari ini saya melakukan penelitian kepada siswa tentang ikhtiar pada pukul

10:50 (jam istirahat). Saya melakukan pendekatan terlebih dahulu kemudian saya

bertanya apakah anda bersedia untuk saya wawancarai, Siswa tersebut bersedia

untuk diwawancarai. Saya menanyakan tentang ikhtiar (kerja keras). Siswa pun

menjawabnya bahkan dia menceritakan apa yang dia lakukan sehari-hari, saya

(siswa) sealalu bekerja setelah pulang sekolah dikarenakan untuk membantu orang

tua saya untuk membayar biaya sekolah. Dia bekerja keras demi membiayai uang

sekolah sendiri walaupun tidak sepenuhnya dari siswa itu sendiri tetapi dia tidak

Page 70: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

pernah putus asa dan selalu berusaha karena dia memiliki keyakinan bahwa segala

sesuatu jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan berhasil dan tercapai

tujuannya. Setelah melakukan pengamatan tersebut saya berkata di dalam hati

bahwa yusuf (siswa) adalah orang yang berjiwa besar dan dia tidak pernah

berputus asa untuk mencapai apa yang diinginkannya. Sehingga yusuf dapat

membantu meringankan ekonomi. Disini saya dapat menyimpulkan bahwa ketika

kita menginginkan sesuatu kita harus berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan

berusaha dengan sekuat tetanaga sehingga tujuan yang ia inginkan dapat

tercapai..dan wawancara saya pun berakhir pada pukul 10:15 kemudian saya

meninggalkan sekolah tersebut

21 Februari 2011

Hari senin tanggal 21 Februari 2011, saya melanjutkan penelitian di MTs‟N

parung bogor, hari ini saya mengamati siswa pada pukul 10:45, kebetulan hari ini

saya melihat di bagikan hasil ulangan. saya mengamati siswa setelah menerima

hasil ulangan yang di bagikan oleh guru sebagian siswa bersyukur karena hasil

nilai yang di dapat memuaskan dan sebagian yang lainnya merasa tidak puas

dengan hasil yang di dapat karena sebelum ulangan merasa belajar bersama-sama

tapi ketika hasil ulangan yang di bagikan, nii mereka berbeda sehingga

menimbulkan sifat kurangnya yang seharusnya di lakukan siswa tersebut adalah

bersyukur terhadap apa yang di perolehnya, maksudnya adalah menerima hasil

yang diperoleh walaupun hasilnya kurang memuaskan baginya. Oleh karena itu

orang tua sebagai pendidik utama dapat memberikan motivasi belajar dan

mengawasi dan menemani ketika siswa belajar dan menghadapi persoalan dalam

belajar. Dan saya mengakhiri pengamatan saya pada pukul 10:10 WIB dan

penelitian saya pun hari itu usai

22 Februari 2011

Hari selasa tanggal 22 Februari 2011 saya melanjutkan kembali penelitian saya.

Hari ini saya mengamti siswa kebetulan saya datang kesekolah pada jam 09:55 (

pada jam istirahat). Saya mengamti salah satu siswa ketika mereka istirahat di

Page 71: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

kantin, saya pun sambil membeli makanan di kantin, ada siswa membeli makanan

lebih sedikit dari pada siswa yang lain. Kemudian saya menegur kepada siswa

tersebut, “kenapa kamu membeli makanan hanya sedikit dibandingkan dengan

teman lainnya dan dia pun menjawab karna saya di beri uangnya sedikit dan

siswapun menjawab lagi bahwa kita harus berusaha menerima apa yang di

dapatkannya meskipun hanya sedikit uang jajan yang di terimanya dengan rasa

bersyukur”. Saya sebagai penulis benar-benar kagum pada siswa tersebut. Dari

peristiwa tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa seberapa pun uang yang di

terima siswa maka ia harus bersyukur dengan apa yang di berikan oleh orang

tuanya. Dan saya pun mengakhiri penelitian hari ini pada pukul 10:10 kemudian

saya meninggalkan sekolah.

24 Februari 2011

Hari Kamis tanggal 24 Februari 2011 saya melanjutkan penelitian kembali di

MTs‟N parung bogor, hari ini saya mendatangi guru aqidah akhlak, saya

mewawancarai guru Aqidah akhlak yaitu Tsamrotul Basiroh pada pukul 09:45

ketika ibu muniroh sedang santai bersama guru-guru lainnya karena waktu jam

istirahat sebagian guru ada yang sedang makan dan lain sebagainya. Kemudian

saya mewawancarai ibu muniroh, Saya memberikan pertanyaan tentang

bagaimana cara guru menyampaikan materi dikelas. Beliau pun menjawab

pertanyaan yang saya berikan dengan jelas yaitu: “guru dapat memiliki

ketrampilan dalam mengajar salah satunya adalah penjelasan materi yang akan di

ajarkan kepada siswa dan tidak lupa pula guru mempersiapkan materi yang akan

di sampaikan kepada siswa. Beliau pun menambahkan bahwa seorang guru dapat

memiliki kreativitas mengajar dan memudahkan siswa dalam menggunakan media

dan metode mengajar dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang akan

di sampaikan oleh guru tersebut, seperti: “ yang saya lihat ketika guru

menerangkan materi di kelas guru tersebut menggunakan metode ceramah, Tanya

jawab dan latihan sehingga siswa tidak merasa bosan. Dan saya pun mengakhiri

penelitian ini pada pukul 10:35 WIB kemudian saya meninggalkan sekolah.

Page 72: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

28 Februari 2011

Hari senin tanggal 22 Februari 2011, saya pun melanjutkan penelitian kemabali di

MTs‟N parung bogor. Hari ini saya mendatangi salah seorang siswa untuk

mewawancari, siswa tersebut yaitu kelas VIII/2 yang beranama saputra pada

pukul 09:55 ketika jam istirahat tiba, saya memberikan pertanyaan tentang

bagaimana cara siswa memperhatikan materi yang guru berikan, ade pun

menjawab: “kadang siswa memperhatikan materi yang di berikan oleh guru ketika

dalam penyampaian materi tersebut tidak membosankan” seperti: dalam

pertengahan materi guru memberikan permainan yang berhubungan dengan

materi yang di ajarkan agar siswa tidak merasa bosan dan sebaliknya jika guru

mengajar dengan satu metode saja seperti ceramah maka siswa akan merasa bosan

dan tidak memperhatikan penjelasan yang di berikan oleh guru. Dan saya pun hari

ini selesai mewawancarai sisiwa pada pukul 10:15 WIB kemudian saya

meninggalkan sekolah.

Page 73: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

ANGKET PENELITIAN

“Peranan Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Tingkah Laku Siswa di

MTs’N Parung”

Nama :

Kelas :

PETUNJUK

1. Bacalah dengan seksama pertanyaan-pertanyaan pada angkat di bawah ini.

2. Berilah tanda silang pada (X) pada jawaban yang anda kehendaki.

3. Jawaban yang anda pilih tidak mempengaruhi nilai mata pelajaran.

PERTANYAAN

1. Siswa senang mempelajari aqidah akhlak?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D.Tidak pernah

2. Guru aqidah akhlak menjelaskan pelajaran dengan jelas?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D.Tidak pernah

3. Siswa mengerjakan tugas yang di berikan guru aqidah akhlak?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah

4. Siswa membolos ketika jam pelajaran aqidah akhlak?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D.Tidak pernah

5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru aqidah akhlak?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D.Tidak pernah

6. Siswa menerapkan pelaaran aqidah akhlak dalam kehidupan sehari-hari?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D.Tidak pernah

7. Siswa melanggar tata tertib sekolah?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah

Page 74: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

8. Siswa bersemangat dalam memperhatikan penjelasan guru?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D.Tidak pernah

9. Siswa sudah membaca materi aqidah akhlak di rumah?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah

10. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan yang belum jelas?

A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D.Tidak pernah

Page 75: PERANAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2902/1/ANDRI... · peranan pembelajaran aqidah akhlak terhadap tingkah laku siswa di mts’n parung

HASIL PENELITIAN DENGAN MENYEBARKAN ANGKET

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 Fitri arya rahayu 4 3 4 1 2 2 2 3 3 2 26

2 Fitri arya rahayu 3 2 4 1 2 2 2 4 3 2 25

3 Ayu nita 4 2 4 1 2 2 2 4 2 2 25

4 Ilham K 3 3 4 2 2 1 2 4 3 2 26

5 M. Irfan 3 2 4 1 2 1 2 3 3 2 20

6 Giri Yudha 2 4 4 1 3 2 2 3 2 3 26

7 Iqbal Ghani. S 4 3 2 1 3 2 1 3 2 2 20

8 Lulu Multifatun n 3 3 4 1 3 2 2 3 2 4 27

9 Ade Saputra 2 4 3 2 1 3 2 4 2 3 26

10 Sri Defi 3 4 2 1 2 2 1 2 1 2 19

11 Haris S 4 3 4 1 2 2 2 3 4 2 23

12 Haminuzar V 4 3 2 1 2 2 2 3 4 2 24

13 Susana L 3 2 3 2 1 2 1 2 2 1 20

14 Nur Adjizah 3 3 4 1 2 2 1 4 2 3 25

15 Oktavian 4 2 3 1 2 1 1 3 1 3 18

16 Nani A 4 3 3 1 2 3 2 4 4 4 30

17 Elisa putri 3 3 4 1 2 3 1 3 4 4 28

18 Eka Wahyu U 3 4 4 1 2 3 1 4 4 3 26

19 Novi a 3 4 4 1 1 1 2 4 3 3 23

20 Nur M Rizki 3 2 4 1 2 2 2 3 2 3 20

21 Winda P 4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 19

22 Tiara febri A 4 2 4 1 1 2 2 4 2 2 24

23 M Khadafi 4 3 4 1 1 2 2 4 2 3 26

24 Ulfi Tyas R 4 2 4 1 1 2 2 4 4 2 26

25 Melati nur fajriani 4 3 3 1 2 3 1 4 2 3 24

26 Pedrik 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 10

27 Derriyan R.K 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 25

28 Ahmad F 3 3 2 1 2 2 1 3 1 2 20

29 Andini maulida R 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 20

30 Safitri R 4 3 2 2 2 2 2 3 4 2 24

31 Farihah M 4 3 3 1 2 2 2 4 2 2 25

32 Khoirul hakim 3 3 4 1 2 2 2 3 4 3 27

33 Anggit prastiwi G 3 4 3 1 1 2 1 2 2 1 20

34 Amel 3 2 4 1 2 2 2 4 3 2 25

35 Nanda wigun agustia 3 1 3 1 1 1 1 3 1 1 10

36 Burhanudin 4 3 2 1 2 1 1 3 1 2 18

37 Dini Safitri 4 2 3 1 3 1 2 3 4 3 24

38 Yusuf noval assidiq 4 2 4 2 3 3 2 4 3 3 30

39 Mustaqim al farisi 4 3 3 1 2 2 2 4 3 2 26

40 Irma fatmawati 4 3 2 1 2 2 1 2 2 1 20