peranan audit operasional terhadap...

28
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang) VOL. 2 NO. 2 MEI 2012 201 PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada Rumah Sakit Bunda Palembang) Divianto Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Abstract The purpose of this study was to determine the role of the operational audit of the effectiveness of health services at the Inpatient Bunda Hospital of Palembang. Author of distributing questionnaires to the respondents as many as 100 sheets of samples related to health care in the inpatient hospital Bunda Palembang or an employee who entered the middle management level in the organizational structure of the returned questionnaires will but as many as 94 questionnaires and questionnaires that are not feasible (defect data) total of 9 questionnaires so the number of questionnaires that deserve to be processed as many as 85 questionnaires. These results indicate that the role of the operational audit on the Bunda Hospital Kilkenny have an influence on the effectiveness of inpatient health care at the hospital with a significance of F count of 523 306 with a smaller significance level of 0.05 with a coefficient of determination for 0861 or 86.1%, the balance of 13.9% indicates that there are functions or anything else that may or may play a role in supporting the effectiveness of inpatient health services, but not the coverage or scope of the analysis of research. From the results obtained by testing the hypothesis that the sig. For 0000 (p <0.05), so that H0 is rejected and H1 accepted. Based on statistical analysis can be said that the operational audit has a significant role in supporting the effectiveness of inpatient health care. Keywords: audit, operational effectiveness, health care PENDAHULUAN Dalam satu dasawarsa belakangan ini dunia medis mengalami perkembangan begitu pesat baik dari sisi pelayanan maupun penemuaan-penemuan dalam bidang pengobatan. Bukan itu saja, dari segi tempat-tempat pelayananpun mengalami perkembangan secara luas. Kebijakan pemerintah tentang pendirian rumah sakit, poliklinik dan puskesmaspun merambah ke berbagai daerah. Bukan hanya sekedar kuantitas tempat pelayanan saja yang menjadi sorotan masyarakat umum tetapi kualitas dari pelayananla yang menjadi prioritas utama yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan pelayanan pengobatan. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup manusia, terutama yang berhubungan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari. Tingkat aktivitas yang tinggi dan tingkat hasil pencapaian aktivitas yang sempurna dapat tercapai bila kondisi kesehatan seseorang tersebut telah cukup memadai. Oleh karenanya sulit bagi manusia dalam kondisi yang tidak sehat dapat bekerja dengan baik. Sehingga diperlukan suatu fasilitas yang

Upload: vuongdung

Post on 04-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

201

PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP EFEKTIVITASPELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

(Studi Kasus pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

DiviantoPoliteknik Negeri Sriwijaya Palembang

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of the operational auditof the effectiveness of health services at the Inpatient Bunda Hospital ofPalembang. Author of distributing questionnaires to the respondents asmany as 100 sheets of samples related to health care in the inpatienthospital Bunda Palembang or an employee who entered the middlemanagement level in the organizational structure of the returnedquestionnaires will but as many as 94 questionnaires and questionnairesthat are not feasible (defect data) total of 9 questionnaires so the number ofquestionnaires that deserve to be processed as many as 85 questionnaires.These results indicate that the role of the operational audit on the BundaHospital Kilkenny have an influence on the effectiveness of inpatient healthcare at the hospital with a significance of F count of 523 306 with a smallersignificance level of 0.05 with a coefficient of determination for 0861 or86.1%, the balance of 13.9% indicates that there are functions or anythingelse that may or may play a role in supporting the effectiveness of inpatienthealth services, but not the coverage or scope of the analysis of research.From the results obtained by testing the hypothesis that the sig. For 0000 (p<0.05), so that H0 is rejected and H1 accepted. Based on statistical analysiscan be said that the operational audit has a significant role in supportingthe effectiveness of inpatient health care.

Keywords: audit, operational effectiveness, health care

PENDAHULUAN

Dalam satu dasawarsa belakangan ini dunia medis mengalami perkembanganbegitu pesat baik dari sisi pelayanan maupun penemuaan-penemuan dalam bidangpengobatan. Bukan itu saja, dari segi tempat-tempat pelayananpun mengalamiperkembangan secara luas. Kebijakan pemerintah tentang pendirian rumah sakit, poliklinikdan puskesmaspun merambah ke berbagai daerah. Bukan hanya sekedar kuantitas tempatpelayanan saja yang menjadi sorotan masyarakat umum tetapi kualitas dari pelayananlayang menjadi prioritas utama yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhikebutuhan akan pelayanan pengobatan.

Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup manusia, terutama yangberhubungan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari. Tingkat aktivitas yang tinggi dantingkat hasil pencapaian aktivitas yang sempurna dapat tercapai bila kondisi kesehatanseseorang tersebut telah cukup memadai. Oleh karenanya sulit bagi manusia dalam kondisiyang tidak sehat dapat bekerja dengan baik. Sehingga diperlukan suatu fasilitas yang

Page 2: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

202

mendukung kesehatan yaitu Rumah Sakit, dimana di rumah sakit tersebut orang dapatmemperoleh pelayanan kesehatan yang cukup memadai.

Umumnya sebuah rumah sakit didirikan dengan tujuan untuk menberikan suatupelayanan kesehatan, diantaranya adalah dalam bentuk perawatan,pemeriksaan,pengobatan, tindakan medis, dan diagnostik lainnya yang dibutuhkan oleh pasien dalambatas-batas kemampuan teknologi dan sarana yang disediakan oleh Rumah Sakit. Makadalam hal ini pihak manajemen Rumah Sakit dituntut mampu untuk menggerakkan,mengatur, dan mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan dari berbagai kelompok tingkatprofessional dan tenaga kerja non professional yang ada untuk mencapai tujuan RumahSakit tersebut.

Dalam memenuhi tujuan dari pihak manajemen tersebut maka hal-hal mengenaipemeliharaan dan juga kestabilan organisasi tersebut harus di atur dan diawasi sedemikianrupa, agar dalam pelaksanaannya nanti dapat menjamin mutu pelayanan kesehatan sampaipada tingkat yang diharapkan.Rumah sakit merupakan suatu organisasi nirbala yang dalamkegiatannya Rumah Sakit tidak mencari keuntungan maksimum melainkan memberikanpelayanan jasa yang maksimum, sehingga didalam mencegah atau meminimumkanketidakefektifan dan ketidakefesienan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan kegiatanpenjualan jasa pelayanan kesehatan diperlukan adanya audit operasional terhadap kegiatantersebut.

Audit operasional secara umum bertujuan untuk memeriksa apakah pelaksanaansuatu kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang diharapkan danapabila didalam audit tersebut ditemukan hal-hal yang menyimpang dari apa yangdiharapkan, maka pemeriksa melaporkan temuan- temuan tersebut kepada manajemen danmemberikan rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan. Pihakmanajemen yang berkepentingan langsung dengan pemeriksaan tersebut harus menerimasetiap hasil pemeriksaan dan segera melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan,sehingga setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Dalam hal ini penulis membatasi diri pada salah satu aktivitas yaitu rawat inapdimana pengertian dari rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan Rumah Sakit di manapenderita tinggal / mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksanapelayanan kesehatan atau Rumah Sakit pelaksana pelayanan kesehatan lain. MenurutSteven (2000), orang biasanya dirawat inap di rumah sakit bila dia perlu pelayanan dariinstitusi secara total dalam waktu lama.

Sehubungan dengan pentingnya peranan audit internal dalam kegiatan perusahaanmaka penulis memilih objek perusahaan Rumah Sakit Bunda) sebagai suatu organisasiyang menyelenggarakan dan mengelola pelayanan kesehatan masyarakat yangmengedepankan bahwa semua pasien wajib dilayani dengan prima. Rumah Sakit Bundasendiri memiliki berbagai fasilitas pelayanan kesehatan termasuk rawat inap. Tuntutanmasyarakat dan perkembangan Rumah Sakit Bunda menyebabkan semakin pentingnyaperanan audit operasional atas pelayanan kesehatan yang diberikan khususnya di bagianrawat inap. Rumah Sakit Bunda sendiri telah memiliki atau membentuk adanya SatuanPengawas Intern (SPI) dan Komite Medis yang berfungsi melakukan pengawasan terhadapkegiatan operasional Rumah Sakit. Oleh karena efektivitas atas pelayanan kesehatankhususnya di bagian rawat inap dirasakan menjadi perhatian khusus bagi Rumah SakitBunda saat ini maka diperlukan penilaian yang dapat melihat peranan audit operasionalyang dilakukan selama ini dan memberikan masukan kepada pihak manajemen RumahSakit atas temuan-temuan yang terkait dengan cara-cara pengelolaan yang dilakukandalam kegiatan tersebut apakah telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebijakan

Page 3: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

203

yang telah ditetapkan.Dengan penjelasan di atas, jelaslah bahwa audit operasional sangat diperlukan

dalam mendukung kegiatan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit. Masalah yang dibahaspenulis sehubungan dengan penelitian yang dilakukan pada Rumah Sakit BundaPalembang adalah bagaimana peranan audit operasional terhadap efektivitas pelayanankesehatan Rawat Inap pada Rumah Sakit Bunda Palembang ?

Kerangka PemikiranDengan semakin meluasnya ruang lingkup aktivitas yang dilakukan suatu

organisasi, maka tingkat pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh pihakmanajemen akan semakin bertambah. Oleh karena tingkat aktivitas yang semakin tinggiini maka diharapkan pihak manajemen mampu untuk mngendalikan pelaksanaan kegiatanperusahaan ini secara efektif dan efesien. Seperti diketahui bahwa Rumah Sakit bergerakbukan pada bidang untuk mencari keuntungan maksimum, sehingga persaingan denganbadan usaha lain bukan menjadi salah satu ukuran keberhasilan melainkan pengelolaanpada pelayanan sumber daya manusia dan modal yang menjadi prioritas.

Audit operasional dapat dilakukan oleh manajemen dalam hal ini audit internalatau dapat juga dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk untuk memeriksa kegiatan darirumah sakit tersebut. Audit operasional juga bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas danefisien operasi dan melaporkan hasilnya kepada orang yang tepat disertai rekomendasiperbaikan. Audit operasional dapat juga dipandang sebagai suatu bentuk kritikmembangun disertai rekomendasi yang dapat diterapkan pada perusahaan secarakeseluruhan atau bagian tertentu suatu perusahaan untuk meningkatkan proses operasikearah yang diharapkan. Audit operasional ini lebih ditekankan pada kegiatan pelayanankesehatan yang bertujuan untuk memeriksa apakah kebijakan, prosedur, dan kegiatanpelayanan kesehatan sudah mencapai tujuan yang diterapkan manajemen dan apakahtujuan tersebut dicapai dengan cara yang terbaik dan ekonomis. Pada akhir auditoperasional biasanya dimuat beberapa rekomendasi untuk mengatasi beberapa kelemahanyang ada serta kemungkinan-kemungkinan untuk menuju perbaikan yang diharapkandapat membantu manajemen dalam melaksanakan operasi perusahaan, khususnyapelayanan kesehatan Rawat Inap ini dengan lebih efektif dan efisien.

Dalam audit operasional menurut Tunggal (2003:48) memberikan definisi

pemeriksaan operasional seperti berikut: ”Pemeriksaan operasional adalah suatu teknik

untuk secara teratur dan sistematis digunakan untuk menilai efektifitas unit atau pekerjaan

dibandingkan dengan standar-standar perusahaan dan industri, dengan menggunakan

petugas yang bukan ahli dalam lingkup obyek yang dianalisis, untuk meyakinkan

manajemen bahwa tujuannya dilaksanakan dan keadaan yang membutuhkan perbaikan

ditemukan”.

Hubungan audit operasional dengan kegiatan pelayanan kesehatan Rawat Inap di

rumah sakit adalah audit operasional sebagai suatu pendekatan yang dilaksanakan untuk

memeriksa, mengevaluasi, mendeteksi, dan menelaah metode, prosedur, kebijakan dan

kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan, dan umumnya auditor memberikan saran

perbaikan kepada pihak rumah sakit sehingga tujuan audit operasional terhadap kegiatan

pelayanan kesehatan Rawat Inap dapat tercapai.

Page 4: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

204

Berdasarkan hal di atas maka hubungan antara audit operasional dan efektivitas

pelayanan kesehatan Rawat Inap adalah audit operasional sebagai suatu pendekatan yang

dilaksanakan untuk memenuhi kriteria efektivitas pelayanan kesehatan Rawat Inap yang

telah diterapkan, artinya dengan dengan dilaksanakannya audit operasional dalam kegiatan

pelayanan kesehatan Rawat Inap, berupa kegiatan pemeriksaan, pengevaluasian,

penelaahan, dan pendeteksian, maka akan ditentukan hambatan dan ketidakefektifan yang

kemudian akan dicari dan dipikirkan cara-cara untuk mengantisipasi dan menanggulangi

hal-hal tersebut. Sehingga pada akhirnya keefektifan pelayanan kesehatan akan tercapai

dan lebih lanjut lagi tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan

kerangka pemikiran di atas, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian:

Ha: Audit Operasional berpengaruh signifikan terhadap efektifitas pelayanan kesehatan

pada Bagian Rawat Inap

LANDASAN TEORI

Peranan

Peranan (role) menurut Komaruddin (2005:768)

1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan seseorang dalam manajemen.2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai status.3. Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya.5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.

Pengertian Audit

Ada beberapa pengertian mengenai auditing yang dikemukakan oleh beberapa ahliakuntansi dan pemeriksaan diantaranya pengertian yang dikemukakan oleh Mulyadi(2002:2) dalam bukunya Auditing, yang mendefinisikan Auditing sebagai berikut: Secaraumum pemeriksaan Akuntan adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh danmengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dankejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya. Selanjutnya Alvin menurut Arens, Elder dan Beasley (2003:15) pengertianauditing yaitu : Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atasinformasi untuk menentukan dan melaporkan criteria-kriteria yang telah ditetapkan.Auditing harus dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Dari kedua

Peranan Audit Operasional Efektivitas Pelayanan Kesehatan

Page 5: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

205

definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melaksanakan audit harusdiperhatikan adalah :1. Audit suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti atau informasi.2. Adanya bukti audit (evidence) yang merupakan informasi atau keterangan yang

digunakan oleh seorang auditor untuk menilai tingkat kesesuaian informasi.3. Adanya tingkat kesesuaian (Degree of Correspondence) dan criteria tertentu

(Established Criteria).4. Audit harus dilakukan oleh seorang auditor yang memiliki kualifikasi yang diperlukan

untuk melakukan audit. Seorang auditor harus kompeten dan independen terhadapfungsi atau satuan usaha yang diperiksanya

5. Adanya pelaporan dan mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak yangberkepentingan.

Auditor

Auditor adalah seorang bertugas melakukan audit. Sedangkan pengertian audit(Arens dan Loebbecke, 1997) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan audit adalah:Audit is the process of accumulating and evaluating of evidence about information todetermine and report on the degree of correspondence between the information andestablished criteria Auditng shoul be done by competent independent person.

Dari definisi tersebut menurut Arens dan Loebbecke di atas dapat diambilkesimpulan bahwa unsur-unsur audit adalah:a. Proses akumulasi informasi

Informasi dapat berupa berbagai macam bentuk, yaitu berupa informasi yang dapatdiukur, sperti laporan keuangan perusahaan. Kriteria untuk mengevaluasi informasitersebut bergantung dari jenis informasi yang akan diaudit, misalnya untuk laporankeuangan maka kriterianya adalah prinsip akuntansi keuangan yang diterima umum(generally Accepted Accounting Principle).

b. Pengumpulan dan evaluasi bahan bukti informasiBahan bukti adalah informasi yang digunakan oleh auditor untuk menetukan apakaninformasi yang diaudit sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bahan buktibentuknya dapat berupa lisan, tertulis atau hasil observasi oleh auditor. Bahan buktiharus mencukupi dalam jumlah dan kualitas untuk memenuhi tujuan audit.

c. PelaporanHasil audit dalam bentuk laporan audit menginformasikan kepada para pemakaimengenai pendapat auditor atas tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yangtelah ditetapkan.

d. Orang yang kompeten dan independenBerdasarkan kegiatan di atas, auditor harus memiliki kemampuan yang memadai agarbisa memahami kriteria yang digunakan dan cukup kompeten untuk mengetahui jenisdan jumlah bukti-bukti yang diperoleh untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat.Adapun independen berarti seorang auditor harus dapat bersikap objektif dalammenjalankan tugasnya. Seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh siapaun dan bebasdari bias prasangka.

Menurut Halim (2001:21) ada tiga aspek independensi seorang auditor, yaitu

sebagai berikut. (1) Independence in fact (independensi senyatanya) yakni auditor harus

mempunyai kejujuran yang tinggi. (2) Independence in appearance (independensi dalam

penampilan) yang merupakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan

Page 6: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

206

dengan pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa

sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya. (3)

Independence in competence (independensi dari sudut keahlian) yang berhubungan erat

dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan

tugasnya.

Ruang Lingkup Audit

Ruang lingkup audit internal harus meliputi pemeriksaan dan evaluasi ataskecukupan, serta efektifitas sistem pengendalian internal organisasi dan kualitas kinerjaketika melaksanakan tanggung jawab penugasan. Standar ruang lingkup berkaitan dengan :a. Reliabilitas dan integritas informasi

Auditor internal harus menelaah reliabilitas dan integritas informasi keuangan danoperasi serta perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi, menilai,mengklarifikasikan dan melaporkan informasi tersebut.

b. Ketaatan pada Kebijakan, Perencanaan, Prosedur, Hukum dan PeraturanAuditor internal harus menelaah sistem yang ditetapkan untuk memastikan ketaatanterhadap kebijakan, perencanaan, prosedur, hukum dan peraturan yang dapatmemberikan pengaruh signifikan terhadap operasi dan laporan, serta harusmenentukan apakah organisasi telah mematuhinya.

c. Perlindungan AktivaAuditor internal harus menelaah kesesuian sarana yang digunakan untuk melindungiaktiva serta memverifikasi keberadaan aktiva tersebut.

d. Ekonomis dan Efisien Penggunaan Sumber DayaAuditor internal harus menilai ekonomis dan efisien penggunaan sumber daya.

e. Pencapaian Tujuan dan Sasaran yang Ditetapkan Untuk Operasi Program Auditorinternal harus menelaah operasi dan program untuk memastikan hasil yang dicapaikonsisten dengan tujuan serta yang ditetapkan dan apakah operasi dan program telahdilaksanakan sesuai rencana.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ruang lingkup audit internalharus meliputi pengujian dan pengevaluasian terhadap kememadaian dan efektivitassystem pengendalian perusahaan dan kualitas kerja dengan tanggung jawab anggotaorganisasi, yang mencakup :1) Keandalan informasi2) Kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur, hokum dan peraturan serta kontrak3) Perlindungan terhadap harta benda4) Pengguanan sumber daya secara ekonomis dan efisien5) Pencapaian tujuan perusahaan

Jenis-jenis Audit

Menurut Arens dan Loebbecke (2006:6), Audit dapat digolongkan menjadi 3 jenis:

1) Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit)Audit atas laporan keuangan merupakan audit yang dilakukan untuk menilaikejujuran atas penyajian laporan keuangan. Jadi audit ini dilakukan untuk mengujiapakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan kriteriayang telah ditetapkan, yaitu prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 7: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

207

2) Audit Operasional (Operational Audit)Audit operasional adalah suatu penilaian terhadap metode dan prosedur operasi suatuorganisasi dengan tujuan untuk menilai efektivitas dan efesiensi operasi tersebut.

3) Audit Ketaatan (Compliance Audit)Audit ketaatan adalah audit yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai dan

mengevaluasi apakah suatu unit ekonomi tertentu telah mengikuti, mentaati

ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku atau yang ditetapkan,

misalnya penilaian tingkat upah untuk menentukan kesesuaian dengan peraturan

mengenai upah minimum, memeriksa surat perjanjian dengan bank atau kreditor lain

untuk memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi hukum yang berlaku.

Program AuditProgram audit adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur audit untuk

mencapai tujuan audit. Untuk dapat melaksanakan audit dengan hasil yang baik diperlukanprogram audit yang lengkap dan terperinci serta terarah. Menurut Brink dan Wiltt(2006;268) definisi dari program audit adalah Program audit merupakan suatu rencanalangkah kerja yang harus dilakukan selama audit berdasarkan tujuan yang telah ditetapkanserta informasi yang ada tentang objek yang diaudit. Sedangkan menurut Tugiman(2007;53) dalam bukunya Standar Profesi Audit Internal, dapat dijelaskan secara garisbesar mengenai langkah-langkah audit adalah sebagai berikut:1. Perencanaan audit meliputi:

a) Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan.b) Memperoleh informasi mengenai kegiatan yang akan diaudit.c) Penentuan staff yang diperlukan untuk pelaksanaan audit.d) Pemberitahuan kepada pihak yang dianggap perlu.e) Melaksanakan survei secara tepat untuk mengenali kegiatan yang diperlukan,

resiko pengawasan, sasaran dari pihak yang akan diaudit.2. Pengujian dan pengevaluasian hasil

Auditor harus mengumpulkan, menganalisis, menginterpertasikan dan membuktikankebenaran informasi untuk mendukung hasil audit.

3. Pemberitahuan hasilAuditor harus melaporkan hasil audit yang dilakukannya setelah pelaksanaan auditselesai. Laporan ini harus objektif, jelas, singkat, konsumtif, dan tepat waktu.

4. Tindak lanjutAuditor harus terus meninjau dan melakukan tindak lanjut untuk memastikan terhadaptemuan audit yang telah dilaporkan, telah dilakukan tindakan yang tepat.

Audit OperasionalWalaupun audit operasional umumnya lebih dikaitkan dengan efektivitas dan

efesiensi, tetapi dalam kenyataannya hanya sedikit kesepakatan dalam penggunaan istilahtersebut. Banyak orang lebih suka menggunakan istilah auditing manajemen atau auditingkinerja dari pada auditing operasional untuk menggambarkan kaji ulang perusahaan untukefektivitas dan efesiensi.

Audit operasional adalah suatu audit yang bertujuan untuk memeriksa efektivitasdan efesiensi semua kegiatan dan menilai apakah cara-cara pengelolaan yang diterapkandalam kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik. Ruang lingkup audit operasional tidakhanya berkisar pada masalah keuangan saja tetapi juga masalah di luar keuangan.

Page 8: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

208

Pengertian Audit OperasionalMenurut Phyrr, seperti yang dikutip oleh Widjayanto (2006;16) adalah sebagai

berikut: ”Pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan dan penelaahan efektivitas sertaefesiensi suatu kegiatan atau prosedur-prosedur kegiatan pemeriksaan ini dilaksanakandengan disertai tanggung jawab untuk mengungkapkan dan memberi informasi kepadamanajemen mengenai berbagai masalah operasi meskipun tujuan sebenarnya adalahmembantu manajemen untuk memecahkan berbagai masalah dengan merekomendasikanberbagai tindakan yang diperlukan”.

Menurut Noorgard yang dikutip Widjayanto (2006;15) sebagai berikut:”Pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan dan evaluasi sistematis atas suatuorganisasi atau bagian dari organisasi atau bagian dari organisasi yang dilaksanakandengan tujuan untuk menetapkan apakah organisasi tersebut beroperasi secara efesiensi”.

Jadi audit operasional adalah suatu penelitian yang terorganisasi mengenaimasalah-masalah yang berkaitan dengan efektivitas dan efesiensi organisasi. Dari definisi-definisi di atas dapat dijelaskan beberapa hal yang menjadi inti dari audit operasionalyaitu:1. Audit operasional merupakan penelaahan sistematis yang menentukan bahwa proses

pengumpulan dan penganalisaan bukti dilakukan secara sistematis berdasarkanpengamatan dan analisa objektif.

2. Objek audit operasional mencakup beberapa kegiatan, program, unit atau fungsi yangmenjadi bagian dari suatu organisasi.

3. Tujuan pokok diadakannya audit operasional adalah menilai efektivitas, efesiensi,kehematan serta lebih lanjut mengidentifikasikan kemungkinan perbaikan.

4. Audit operasional lebih berorientasi ke masa depan, artinya hasil penilaian berbagaikegiatan operasional diharapkan dapat membantu manajemen dalam meningkatkanefektivitas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

5. Melalui audit operasional, hasil evaluasi dapat dilaporkan kepada pihak-pihak yangberwenang dan memberikan rekomendasi yang berguna bagi peningkatan perbaikankepada pihak manajemen.

Tujuan Audit OperasionalTujuan audit operasional secara umum adalah untuk mengetahui apakah prestasi

manajemen perusahaan telah sesuai dengan kebijakan ketentuan dan peraturan yang adadalam perusahaan, serta untuk mengetahui apakah prestasi manajemen perusahaan lebihbaik dari pada masa sebelumnya, dan untuk menentukan apakah aktivitas atau programperusahaan tersebut telah dikelola secara ekonomis, efektif dan efesiensi.

Menurut Widjayanto (2006;81) tujuan penugasan audit operasional adalah:1. Untuk menilai kegiatan yang tengah berjalan.2. Untuk mengidentifikasikan berbagai kelemahan untuk perbaikan.3. Mencari peluang untuk penyempurnaan dan pengembangan.4. Pengembangan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas, dan efesiensi.Tujuan audit operasional yang dikemukakan oleh Cashin (2006,51-51) adalah:

1. Appraisal of control, penilaian pengendalian ini berhubungan dengan administrasipada semua tingkat usaha. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah pengendaliandalam rencana operasi telah memadai dan efektif dalam mencapai tujuan manajemen.Auditor ingin memastikan apakah perusahaan telah beroperasi sesuai dengan standardan pengendalian yang telah ada.

2. Evaluating of performance, auditor mengumpulkan informasi kuantitatif untukmengukur efektivitas dan efesiensi serta kehematan terhadap pekerjaan yang telah

Page 9: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

209

ditentukan untuk menunjukan baik buruknya pelaksanaan pekerjaan kepadamanajemen, dimana informasi tersebut akan menjadi masukan kepada manajemensebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam peubahan rencana serta perbakanpengendalian.

3. Appraisal of objektive and plans, auditor memperhatikan tujuan dari organisasi atauperusahaan, yang mana tujuan tersebut harus jelas serta dapat dimengerti, memadai,layak dan mencerminkan tanggung jawab kepada pemegang saham, karyawan,masyarakat, dan pemerintah secara secara tepat, dan dikomunikasikansecara baikkepada personal operating sehingga tidak akan mengakibatkan kebingungan. Auditormemperhatikan pula perencanaan yang dibuat, apakah perencanaan itu fleksibelapabila diubah dengan metode yang efesien.

4. Appraisal of organization structure, auditor mengamati apakah stuktur organisasiharmonis dengan tujuan perusahaan, adanya tanggung jawab yang jelas dari topmanajemen sampai tingkat yang paling bawah, stuktur organisasi telah mempunyaifungsi yang seimbang, stuktur organisasi telah memberikan unity of comand (satuorang memberikan laporan hanya kepada satu orang supervisor), terdapat fungsi-fungsi yang sesuai dengan satu group.

Sedangkan Widjayanto (2006;11) mengemukakan bahwa: ”Audit operasionalterutama bertujuan untuk memeriksa kehematan, efektivitas dan efesiensi kegiatan, danjuga menilai apakah cara-cara pengelolaanyang diterapkan dalam kegiatan tersebut sudahberjalan dengan baik”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan audit operasionaladalah sebagai berikut:1. Untuk memeriksa menelaah kegiatan perusahaan atau kegiatan perusahaan

dan menilai efektivitas dan efesiensi kegiatan tersebut.2. Untuk menilai apakah prestasi manajemen telah sesuai dengan ketentuan,

kebijaksanaan dan peraturan yang ada dalam perusahaan dan lebuh baik dari padamasa sebelumnya.

3. Untuk menilai kecermatan dan keberhasilan pengendalian manajemen yangdigunakan peusahaan dalam mencapai tujuan dan rencana yang telah ditetapkanmanajemen.

Jenis-jenis Audit OperasionalArens dan Loebbecke yang dikutip oleh Jusuf (2006;766) membagi audit

operasional menjadi tiga jenis:1. Audit Fungsional (functional audit)2. Audit Organisasi (Organizational Audit)3. Penugasan Khusus (Special Assigment)

Kriteria Audit Operasional

Kriteria adalah nilai-nilai ideal yang digunakan sebagai tolak ukur dalam

melakukan perbandingan. Dengan adanya kriteria, pemeriksa dapat menetukan apakah

suatu kondisi yang ada menyimpang atau tidak dan kondisi yang diharapkan. Karena

pemeriksaan pada intinya merupakan proses perbandingan antara kenyataan yang ada

dengan suatu kondisi yang diharapkan, maka dalam audit operasional pundiperlukan

adanya kriteria. Kesulitan utama yang umumnya dihadapi dalam audit operasional adalah

menetukan kriteria audit untuk menilai efektivitas dan efesiensi organisasi. Berbeda

Page 10: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

210

dengan ausdit keuangan, dalam audit operasionaltidak terdapat kriteriatertentu yang

belakuumum untuk setiap audit.

Arens dan Loebbecke yang dikutip oleh Jusuf (2006;771) menyebutkan beberapa

kriteria yang dapat digunakan dalam audit operasional yaitu:

1. Historical performance2. Engineered standard3. Discussion and agreement

Manfaat Audit OperasionalAudit operasional adalah teknik pengendalian yang dapat membantu manajemen

dengan menerapkan metode untuk mengevaluasi efektivitas prosedur kegiatan danpengendalian intern. Audit operasional merupakan suatu bentuk pemeriksaan yang palingluas dan mempunyai cakupan audit atas semua fungsi perusahaan. Menurut Widjayanto(2006;28) manfaat yang dapat diperoleh dari audit operasional antara lain adalah sebagaiberikut:1. Identifikasi tujuan, kebijaksanaan, sasaran dan prosedur organisasi yang sebelumnya

tidak jelas.2. Identifikasi kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat tercapainya

tujuan organisasi dan menilai kegiatan manajemen.3. Evaluasi yang independen dan objektif atas suatu kegiatan tertentu.4. Pencapaian apakah organisasi sudah mematuhi prosedur, peraturan, kebijaksanaan

serta tujuan yang telah ditetapkan.5. Penetapan efektivitas dan efesiensi sistem pengendalian manajemen.6. Penetapan tingkat kehandalan (reliability) dan kemanfaatan (usefulness) dari berbagai

laporan manajemen.7. Identifikasi daerah-daerah permasalahan dan mungkin juga penyebabnya.8. Identifikasi berbagai kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan

laba, mendorong pendapatan, dan mengurangi biaya atau hambatan dalam organisasi.9. Identifikasi berbagai tindakan alternatif dalam berbagai daerah kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa manfaat auditoperasional adalah untuk:a) Menilai ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.b) Mengevaluasi suatu kegiatan.c) Mengidentifikasi berbagai bidang yang bermasalah dan mencari penyebabnya.d) Melakukan perbaikan dan mendorong efektivitas dan efesiensi.

Keterbatasan Audit OperasionalAudit operasional tidak dapat memecahkan masalah dalam organisasi, audit

operasional tetap memiliki keterbatasan. Menurut Widjayanto (2006;23) keterbatasanutama dari audit operasional adalah: 1. Waktu, 2. Keahlian, dan 3. Biaya.

Waktu adalah faktor yang sangat membatasi, karena auditor harus memberikaninformasi kepada manajemen dengan segera untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Kurangnya pengetahuan banyak dikeluhkan oleh para audtor operasional, adalah tidakmungkin bagi seorang auditor untuk mengetahui dan menguasai berbagai disiplin bisnis.Menurut aturannya pemeriksa operasional hanya lebih ahli dalam bidang pemeriksaan daripada bidang bisnis nasabahnya. Audit operasional harus menekan biaya audit sehingga

Page 11: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

211

seringkali mengabaikan situasi permasalahan yang lebih kecil yang mungkin dapatmemakan biaya jika diselidiki lebih lanjut.

Ruang Lingkup Audit OperasionalRuang lingkup audit operasional meliputi semua aspek manajemen yang perlu

mendapat perhatian untuk diperbaiki dan ditingkatkan mutu penanganannya olehmanajemen atas kegiatan atau program yang diperiksa. Aspek manajemen tersebut yaitusistem organisasi, kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan dan personal. Untukmenentukan ruang lingkup pemeriksaan, pemeriksa harus memperhatikan tujuan pimpinanperusahaan yang menjalankan pemeriksaan, sebab setiap pimpinan selalu mengharapkanagar tujuan penugasannya tercapai.

Dengan demikian dalam hal penentuan ruang lingkup pemeriksaan diperlukankomunikasi yang baik antara pemeriksa dengan pimpinan perusahaanyang memberikanpenugasan. Hal ini akan ditegaskan dalam surat penugasan yang salah satu isinya adalahtentang ruang lingkup kerja pemeriksaan.

Tahap-tahap Audit OperasionalDalam melaksanakan audit operasional, seringkali auditor memerlukan suatu

kerangka tugas atau tahapan tugas yang berguna sebagai pedoman di dalam melaksanakanpemeriksaan tanpa adanya kerangka yang tersusun dengan baik. Auditor akan banyakmenghadapi kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya mengingat bahwa stukturperusahaannya kegiatannya sekarang ini sudah semakin maju dan rumit. MenurutWidjayanto (2006;30) tahap-tahap audit operasional dibagi dalam tiga tahap yaitu :1. Tahap pendahuluan

Tahap survei pendahuluan memberikan kemungkinan untuk terselenggaranyaperencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit secara teratur. Ruang lingkup surveipendahuluan dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya banyak tergantungpada keahlian dan pengalaman auditor, pengetahuannya atas bidang yang diperiksa,ukuran dan kerumitan aktivitas atau program, tipe pemeriksaan yang akan dilakukan,serta daerah geografis kegiatan organisasi. Tahap pendahuluan terdiri dari:a. Pengamatan fisik sekilas.b. Mencari data tertulis.c. Wawancara dengan personil manajemen.d. Analisa keuangan.Hasil dari tahap pendahuluan ini kemudian disimpulkan dalam suatu laporan auditpendahuluan yang lazim disebut memoranda survei.a. Pengamatan fisik sekilas.

Dalam pengamatan fisik sekilas harus dipelajari indikasi dan permasalahannya.Disini pemeriksa juga perlu untuk memewancarai masing-masing pimpinan yangbertanggung jawab atas suatu fasilitas fisik. Dalam hal ini auditor biasanyamenggunakan kuisioner yang telah tersusun menurut tekanan permasalahantertentu. Tahap pengamatan fisik sekilas dapat menjadi alat bantu yang amat baikbagi kemampuan auditor dalam menemukan hal-hal penting.

b. Mencari data tertulisTujuan dari audit operasional adlah menetapkan apakah perusahaan telahmenerapkan praktek manajemen yang konsisten. Untuk itu auditor harusmedapatkan dokumentasi yang dijadikan bahan banding dengan data perdepartement. Tipe dokumen-dokumen tertulis yang harus didapat oleh auditor

Page 12: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

212

adalah” sasaran dan tujuan perusahaan yang tertulis, petunjuk kebijaksanaan danprosedur perusahaan, uraian tugas, bagan organisasi, anggaran, laporan-laporanintern per departemen, laporan keuangan, katalog-katalog, bagan arus, formulir-formulir, manajemen letter yang dibuat oleh auditor keuangan eksternal, peraturan-peraturan pemerintahinstansi lain yang berwenang.

c. Wawancara dengan personil manajemenWawancara dengan masing-masing manajer adalah bagian ketiga dari fasependahuluan audit operasional. Audit operasional harus belajar dari karyawanperusahaan, dalam arti memahami apa yang mereka rasakan dan bagaimanapandangan mereka terhadap suatu perusahaan tertentu. Para ahli dalam suatuperusahaan adalah mereka yang berwenang menjalankan perusahaan, karenanyapemeriksa dapat memperoleh informasi yang terbaik dengan jalan mewawancaraipara manajer untuk mengidentifikasikan permasalahan.

d. Analisa keuanganDalam kegiatan ini pemeriksa juga harus eninjau pengendalian intern dan arus datatransaksi yang bergerak dalam sistem akuntansi. Hasil dalam tahap pendahuluan inidisimpulkan dalam laporan pemeriksa yang lazim disebut memoranda survei.Memoranda survei tidak diserahkan pada pihak lain, tetapi semata-mata hanyadiajukan untuk menetapkan bagaimana kiranya memerlukan pemeriksa.

2. Tahap pemeriksa mendalamTahap ini merupakan tahap lanjutan dari pendahuluan. Dalam tahap ini pemeriksaanlebih lanjut atas penilaian kegiatan-kegiatan perusahaan guna mencapai tujuanpemeriksaan yang telah ditetapkan sejak semula, yaitu efektivitas dan efesiensi.Dengan melaksanakanpemeriksaan mendalam, pemeriksa akan memperolehkesempatan yang lebih luas untuk memperkuat dan meyakinkan kesimpulannya.Dalam pemeriksaan mendalam tercakup kegiatan-kegiatan:1. Studi lapangan yang meliputi:

a. Wawancara dengan semua pegawai inti pada semua tingkatan organisasi.b. Mengidentifikasi dan mewawancarai sumber-sumber ekstern yang

dianggappentingtanpa melanggar kerahasiaan penugasan.c. Observasi aktivitas operasional dan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian)d. Penelitian sistem pengendalian intern.e. Penelitian arus transaksi dalam penisahaan.f. Penelitian penempatan pegawai, peralatan, formulir dan laporan.g. Penelitian aspek-aspek inti aktivitas fungsional.h. Pendiskusian dan pengusulan penggunaan kriteria penggunaan pegawai yang

sesuai.2. Analisa yang meliputi antara lain:

a. Penghubung data yang dikumpulkan dengan kriteria pengukurankegiatan,apabila diperlukan.

b. Penilaian resiko pemisahan untuk menentukan bidang dan aktivitas yang dapatditingkatkan, pendokumentasian temuan-temuan dan manfaat potensial.

c. Penegasan kembali kriteria pengukuran dengan pegawai yang bersangkutan.d. Pengembangan alternatif, rekomendasi dan sran-saran untuk melakukan studi

lebih lanjut tentang kesempatan perbaikan pokok.

Page 13: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

213

TemuanTemuan-temuan merupakan himpunan informasi mengenai aktivitas,

organisasi, keadaan atau hal-hal lain yang telah dianalisis dan dinilai oleh auditordan harus dikomunikasikan lebih lanjut pada pimpinan perusahaan.

Syarat-syarat temuan yang harus dikomunikasikan ini diantaranya:a. Cukup berarti untuk dikomunikasikan pada bagian-bagian ini.b. Berdasarkan pada fakta-fakta dan bukti yang tepat serta nyata.c. Disusun atau dikembangkan secara objektifd. Berdsarkan atas kegiatan-kegiatan audit yang memadai guna mendukung setiap

simpulan yang diambil.e. Simpulan-simpulan yang dibuat harus logis, layak, jelas dan bertolak ukur pada

fakta-fakta yang disajikan.

RekomendasiPada umumnya temuan-temuan diakhiri dengan rekomendasi dari auditor yangditujukan pada pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab melaksanakanperbaikan dan kekurangan atau penyimpangan untuk mencegah supaya hal tersebuttidak terulang lagi. Pelaksanaan rekomendasi ini diserahkan pada pimpinan tingkatanyang lebih rendah.Rekomendasi yang merupakan pendapat yang telah dipertimbangkan untuk suatusituasi tertentu harus mencerminkan pengetahuan dan penilaian mengenai pokokpersoalannya, apabila tindakan yang akan direkomendasi merupakan tindakan yangharus diuraikan sejelas-jelasnya.

3. Tahap PelaporanSetelah tahap pendahuluan selesai, pemeriksa dapat menyusun laporan audit formal,yang mana hasil akhhir operasional adalah suatu laporan formal tertulis yangdisampaikan pada manajemen perusahaan sebagai pengambilan tindakan perbaikan atausebagai informasi laporan audit berbagai masalah yang ditelusuri. Dalam penyusunanlaporan ini ada beberapa kegiatan sebagai berikut:a. Pengorganisasian laporan yang meliputi pengutaraan temuan, rekomendasi dan

manfaat.b. Pengembangan rencana implementasi dan label waktu rekomendasi bilamana

sesuai.c. Pendiskusian konsep laporan dengan para pejabat dan manajer yang sesuai dari

organisasi yang diteliti apabila berbeda dengan pihak yang memberikan tugas.d. Pengajuan laporan.Isi laporan audit operasional akan banyak berbeda antara satu dengan yang lainnyatergantung dari sifat perusahaan yang diperiksa dan tipe masalah yang perlu ditelaah.Akan tetapi pada umumnya suatu laporan audit operasional akan meliputi unsur-unsursebagai berikut:

a. Tujuan dan ruang lingkup penugasan.b. Prosedur-prosedur yang digunakan oleh auditorc. Temuan-temuan khusus.d. Rekomendasi- rekomendasi jika perlu

Page 14: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

214

Pelaksana Audit OperasionalDiadaptasikan oleh Jusuf (2005;767) audit operasional dapat dilaksanakan oleh

pihak sebagai berikut:1. Auditor Internal2. Auditor Pemerintah3. Audit Eksternal

Laporan Audit OperasionalLaporan audit operasional adalah barang bukti nyata mengenai pemeriksaan yang

telah dilakukan operasi penisahaan. Bentuk serta sifat laporan dibuat berdasarkan tugas

pimpinan penisahaan. Suatu laporan biasanya mengandung uraian tentang kegiatan yang

dilakukan dalam audit, bagian mana yang perlu mendapat laporan, dan rekomendasi yang

diperlukan. Langkah-langkah dalam pelaporan audit operasional:

a. Review atas kertas kerja audit operasional.b. Menyusun draft laporan hasil audit operasional.c. Diskusi hasil temuan dan rekomendasi.d. Menyusun final operational audit report.e. Tindakan koreksi atas penyimpangan.

Adapun sifat dan isi laporan audit operasional menurut Widjayanto (2006;88)

adalah:

1) Ruang lingkup dan tujuan audit.2) Menyajikan hal-hal aktual dan lengkap, akurat, dan wajar.3) Menjelaskan temuan-temuan dan rekomendasi.4) Membuat identifikasi dan penjelasan tentang masalah dan pernyataan yang melakukan

penelaahan dan pertimbangan lebih lanjut dan auditor.5) Menyertakan tindakan manajer yang patut untuk diperhatikan, terutama dalam

perbaikan manajemen yang dilaksanakan serta peluasan lebih lanjut.6) Menempatkan tekanan pokok pada perbaikan dimasa mendatang dan bukan pada

kritikan dimasa lalu. Komentar negatif disampaikan dalam perspektif yang seimbangdengan mengemukakan kesulitan dan keterbatasan yang dihadapi dengan pimpinanyang bersangkutan.

Efektivitas

Untuk lebih memahami pengertian audit operasional, perlu dipahami pulapengertian dari efektivitas. Menurut Setyawan (2005;56) menyatakan: “ Efektivitas (hasilguna) dapat dipahami sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi (sampai seberapa jauhorganisasi dapat dinyatakan berhasil) dalam usahanya untuk mencapai apa yang menjaditujuan organisasi tersebut”.

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainyasuatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertianefektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatuukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai.Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.Sedangkan pengertian efektifitas menurut John (1986:35) adalah pencapaian target outputyang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) denganoutput realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif. Adapun

Page 15: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

215

pengertian efektifitas menurut Saksono (1984) adalah Efektifitas adalah seberapa besartingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input.

Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitasadalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu)yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebihdahulu. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat efektifitas dapat digunakanrumus sebagai berikut :Efektifitas = Ouput Aktual/Output Target >=1

- Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau samadengan 1 (satu), maka akan tercapai efektifitas.

- Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu),maka efektifitas tidak tercapai.Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa efektivitas lebih menitik beratkan pada

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan kata lain,penilaian efektivitas didasarkan atas sejauh mana tujuan organisasi dapat tercapai.

Pelayanan KesehatanPelayanan kesehatan menurut Azwar (2006:68) adalah “Setiap upaya

diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untukmemelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit sertamemulihkan kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat”. Jadi, pelayanankesehatan merupakan suatu bentuk usaha dari individu atau kelompok untuk sedapatmungkin menghindari penyakit.

Rumah SakitRumah sakit merupakan suatu organisasi yang tujuan utamanya lebih

mementingkan fungsi sosial yaitu memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Kata“Rumah Sakit dalam bahasa Inggris adalah Hospital, yaitu berasal dari kata YunaniHospitus. Hospitium adalah suatu tempat untuk menerima orang asing dan peziarahdizaman dahulu, pertamanya Rumah Sakit hanya melayani para peziarah, orang miskindan penderita pes. Namun lambat laun arti Rumah Sakit bertambah luas. PengertianRumah Sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159b/Menkes/Per 11/2005 adalah: ”Rumah Sakit adalah suatu sarana upaya kesehatan yangmenyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dimanfaatkan untuk pendidikantenaga kesehatan dan penelitian.”

Dari definisi di atas jelas bahwa Rumah Sakit adalah instuisi atau organisasi yangmemberikan jasa pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas secara komprehensif danjuga dalam penyelenggaraan pelatihan untuk para dokter dan para medis sertapengembangan penelitian. Rumah Sakit pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi dantugas. Tugas Rumah Sakit adalah sebagai tempat untuk :a) Kegiatan penyembuhanb) Pemulihan keadaan cacat badan jiwac) Upaya peningkatan dan pencegahand) Melaksanakan upaya rujukan kesehatan dan rujukan medik untuk menunjang upaya

kesehatan puskesmas.Sedangkan fungsi Rumah Sakit adalah:

1. Melaksanakan usaha pelayanan medik.2. Melaksanakan usaha rehabilitasi medik.

Page 16: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

216

3. Usaha mencegah komplikasi dan peningkatan pemulihan kesehatan4. Melaksanakan usaha perawatan.5. Melaksanakan usaha pendidikan dan latihan medis dan para medis.6. Melaksanakan sistem rujukan.7. Sebagai tempat penelitian.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis, yaitu dengan cara mengumpulkan dan menyajikan data yang disertai

analisis yang dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Data yang

berhasil diperoleh, dikumpulkan selama penelitian kemudian diproses untuk dianalisis

lebih lanjut dengan menggunakan dasar-dasar teori yang ada sehingga dapat memperjelas

gambaran mengenai objek yang diteliti. Sedangkan teknik pengumpulan data yang

digunakan oleh penulis meliputi:

1. Riset lapangan (field research), penelitian lapangan dilakukan melalui:a. Wawancara, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan

terlebih dahulu secara tertulis maupun lisan mengenai masalah-masalah akan ditelitikepada karyawan/staf Rumah Sakit khususnya pada Bagian Rawat Inap dan unitterkait lainnya. Pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsungkepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi dan data yangdiperlukan dalam penelitian ini.

b. Kuesioner, yaitu seperangkat pertanyaan yang diberikan penulis secara langsungkepada karyawan perusahaan untuk diisi. Kuesioner ini diberikan kepadakaryawan/staf Rumah Sakit yang berhubungan dengan peranan audit operasionalterhadap efektivitas pelayanan kesehatan pada Bagian Rawat Inap.

c. Observasi atau pengamatan langsung untuk mendapatkan data dan informasi yangdibutuhkan. Dengan cara ini penulis mengamati sendiri keadaan dari objekpenelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penulis melakukan observasikhususnya pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Bunda.

2. Riset kepustakaan (library research)Upaya untuk memperoleh data yang dilakukan oleh penulis melalui buku- buku sebagai

landasan teori dalam penelitian.

Sedangkan data yang dikumpulkan bersumber pada :

1. Data primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari objek penelitian adapun datatersebut diperoleh dengan cara memantau langsung terhadap kegiatan-kegiatanperusahaan seperti wawancara dan menyebarkan kuesioner.

2. Data sekunder, yaitu data-data yang didapatkan dari buku-buku, serta catatan kuliahyang dipergunakan sebagai landasan teori yang berkaitan dengan penelitian ini. Datasekunder dalam penelitian ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) BagianRawat Inap, Daftar Jenis Pelayanan Pemeriksaan dan Fasilitas Bagian Rawat Inap,Jumlah Pegawai Bagian Rawat Inap, Struktur Organisasi, Visi dan Misi RumahSakit, Sejarah, dan lain sebagainya.

Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian adalah seluruh pegawai pada tiap Bagian Rawat Inap

pada Rumah Sakit Bunda Palembang dan unit yang terkait (bagian keperawatan, bagianrawat jalan, dan lainnya) yang berjumlah 168 pegawai (Profil Rumah Sakit Bunda

Page 17: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

217

Palembang, 2010). Jadi dalam penelitian ini tidak digunakan teknik pengambilanproportional sampling. Masing-masing akan diambil 20 orang untuk diminta menjadiresponden dalam penelitian ini dari 5 bagian yang terkait langsung dalam pelayanan danperawatan yakni: instalasi, sub bagian, seksi, dan SMF, serta keuangan sehinggakeseluruhan responden berjumlah 100 pegawai Rumah Sakit Bunda Palembang. Adapunpegawai yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pegawai yang terkait denganpelayanan kesehatan pada bagian rawat inap atau pegawai yang masuk dalam level middlemanagement dalam struktur organisasi.

Operasionalisasi VariabelAdapun definisi operasional untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:1. Variabel bebas (Independent Variable)

Merupakan suatu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain,dan merupakan faktor penyebab yang dapat mempengaruhi variabel tidak bebas.Dalam hal ini yang merupakan variabel bebas tersebut adalah Peranan AuditOperasional.

2. Variabel tidak bebas (Dependent Variable)Merupakan suatu variabel yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel sebelumnya.Dalam skripsi ini variabel tidak bebasnya adalah Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Tabel di bawah ini akan menyajikan Operasionalisasi variabel dan pengukuran

yang digunakan adalah:

Tabel 1. Variabel, Indikator dan Sub Indikator, Skala pengukuran, dan InstrumenVariabel Indikator Sub Indikator Skala

PengukuranInstrumen

AuditOperasional

Kualifikasi auditor Independensi Ordinal Kuesioner

Kompetensi Ordinal Kuesioner

Program audit Objek pelaksanaanaudit

Ordinal Kuesioner

Ruang lingkupaudit

Ordinal Kuesioner

Tujuan audit Ordinal Kuesioner

Sasaran audit Ordinal Kuesioner

Pelaksanaankegiatan audit

Prosedur audit Ordinal Kuesioner

Tahap pendahuluan Ordinal KuesionerTahap auditmendalam

Ordinal Kuesioner

Laporan hasil audit Ordinal Kuesioner

Tindak lanjut Ordinal KuesionerEfektivitasPelayananKesehatanRawat Inap

Manfaat/hasil untukpeningkatanpelayanankesehatan

Ordinal Kuesioner

Page 18: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

218

Instrumen PenelitiaanInstrumen penelitian digunakan untuk menilai variabel yang diteliti dengan tujuan

untuk menghasilkan data kualitatif yang akurat. Dalam proses pengumpulan data,instrumen atau alat yang dipakai adalah kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yangharus dijawab oleh responden yaitu auditor internal bank. Kuesioner dinilai denganmenggunakan skala Likert, menurut Sugiyono (2006:104), skala likert digunakan untukmengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang, yangselanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel menggunakanskala Likert. Kemudian indikator variabel tersebut ditetapkan sebagai titik tolak untukmenyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan.Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi darisangat positif sampai kepada sangat negatif. Guna keperluan analisis kuantitatif, makajawaban tersebut akan diberikan skor pada setiap pertanyaan dari nilai 1 sampai dengan 5.Alternatif jawaban pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kinerja auditorinternal adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Nilai Jawaban

Jawaban Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

Kurang Setuju (KS) 2

Tidak Setuju (TS) 1

Nilai jawaban ini berlaku juga untuk butir pertanyaan yang sifatnya negatif, hanyasaja jawaban responden dibalik. Jika responden menjawab pertanyaan dengan nilai 5,maka jawaban tersebut diubah menjadi nilai 1, nilai 4 diubah menjadi nilai 2, tetapi nilai 3tetap. Oleh karena ada tingkatan yang dimaksudkan dalam skor tersebut maka tipe jenisdata yang dipilih adalah data ordinal. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008:24)bahwa data ordinal adalah data yang didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjangyang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini dilakukan denganmenggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistikmelalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupunsimultan, dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsiklasik. Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat danefisien. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut :

Y = β + βX + ε Keterangan :Y = Efektivitas Pelayanan Kesehatanβ = KonstantaX = Peranan Audit Operasionalβ0 dan β = konstanta dan koefisien regresiε = variabel pengganggu

Page 19: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

219

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang

signifikan dan representatif atau disebut BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), maka

model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi, untuk itu dilakukan uji

heteroskedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Data PenelitianDalam melakukan penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner sebanyak 100

lembar kepada responden sampel yang terkait dengan pelayanan kesehatan pada bagianrawat inap Rumah Sakit Bunda Palembang atau pegawai yang masuk dalam level middlemanagement dalam struktur organisasi akan tetapi kuesioner yang dikembalikan sebanyak94 kuesioner dan kuesioner yang tidak layak (cacat data) sebanyak 9 kuesioner sehinggajumlah kuesioner yang layak untuk diolah sebanyak 85 kuesioner. Kuesioner ini terdiridari dua bagian yang pertama pernyataan responden mengenai peranan audit operasionaldan yang kedua adalah pernyataan responden mengenai efektivitas. Dalam rangkamendapatkan gambaran mengenai responden dalam penelitian ini, berikut akan diuraikandata responden berdasarkan pendidikan, jenis kelamin responden, usia, dan lama bekerjaresponden. Adapun data yang penulis peroleh mengenai profil responden adalah sebagaiberikut :

Tabel 3. Responden Berdasarkan PendidikanPendidikan Jumlah Persentase

D3 13 10.59

D4 4 15.29

S1 41 31.76

S2 24 42.35

Total 85 100%

Sumber : diolah dari data primer 2011

Berdasarkan Tabel 3. di atas, dari 85 orang responden yang menjadi objekpenelitian terlihat bahwa rata-rata pegawai yang berlatar belakang pendidikan S2 (42.35%)dan yang berlatar belakang S1 (31.76%) bidang kesehatan.

Sedangkan gambaran mengenai responden jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah PersentasePria 45 52.94

Wanita 40 47.06Total 85 100%

Sumber : diolah dari data primer 2011

Berdasarkan Tabel 4. di atas, dari 85 orang responden yang menjadi objekpenelitian terlihat bahwa 45 orang responden berjenis kelamin Pria (52.94%) dan 40 orangberjenis kelamin wanita (47.06%).

Page 20: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

220

Tabel 5. Responden Berdasarkan UsiaUsia Responden Jumlah Persentase

< 25 Tahun 6 7.06

25 – 35 Tahun 30 35.29

36 – 45 Tahun 28 32.94

46 – 55 tahun 12 14.12

>55 tahun 9 10.59

Total 85 100%

Sumber : diolah dari data primer 2011

Berdasarkan Tabel 5. di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden berusiadiantara 25 - 35 tahun.

Tabel 6. Responden Berdasarkan Masa KerjaNo Masa Kerja Jumlah Persentase (%)

1 0 – 2 tahun 9 10.59

2 2 – 5 tahun 13 15.29

3 5 – 10 tahun 36 42.35

4 >10 tahun 27 31.76

Jumlah 85 100

Sumber : diolah dari data primer 2011

Dari tabel 6. di atas, diketahui rata-rata responden telah bekerja selama 5 - 10

tahun. Kesimpulannya, pegawai sudah memiliki masa kerja atau pengalaman bekerja yang

cukup lama di Rumah Sakit Bunda Palembang.

Hasil Uji ValiditasUji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r

tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k

adalah jumlah konstruk. Pada penelitian ini besarnya df dihitung dengan 40 - 2 atau df 38

dengan alpha 0.05 didapat r table 0.3120. Jika r hitung (untuk r tiap butir data dilihat

pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari r table dan nilai r positif,

maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Oleh karena butir pernyataan dalam

kuesioner semuanya valid (corrected item total correlation > r tabel), jadi jumlah seluruh

item yang diujikan pada pilot test seluruhnya layak untuk dianalisis.

Hasil Uji ReliabilitasHasil perhitungan koefisien korelasi dan reliabilitas untuk setiap variabel penelitian

dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha disajikan pada tabel di bawah ini.

Page 21: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

221

Tabel 7. Uji Reliabilitas InstrumenVariabel Cronbach’s Alpha

Peranan Auditor Internal 0.991Efektivitas Pengendalian Biaya Operasi 0.983

Sumber: Data Primer diolah, 2011

Rules of thumb menyarankan bahwa nilai cronbach’s alpha harus lebih besar atau

sama dengan 0,50 (Hair et. al 1998). Jika nilai item to total correlation yang kurang dari

0,50, item tersebut dapat dipertahankan jika bila dieliminasi justru menurunkan cronbach’s

alpha (Purwanto, 2002). Jadi berdasarkan Rules of thumb terlihat bahwa uji reliabilitas

konsistensi internal koefisien Croncbach’s Alpha untuk semua variabel berada pada

tingkat yang dapat diterima.

Pengujian Asumsi KlasikAnalisis regresi linear sederhana yang digunakan untuk melakukan pengujian

hipotesis. Sebelum digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu model

regresi yang diperoleh dilakukan uji normalitas data dan uji asumsi klasik yang terdiri atas

uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel dependen, variabel independen keduanya memiliki distribusi normal ataukah

tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Caranya adalah

dengan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data

sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Data yang normal atau

mendekati distribusi normal memiliki bentuk seperti lonceng. Hasil uji normalitas dengan

menggunakan uji Normalitas P-Plot dan Grafik Histogram digambarkan dalam Gambar 1.

dan Gambar 2. berikut ini :

Gambar 1. Uji Normalitas P-Plot

Page 22: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

222

Gambar 2. Grafik Histogram

Dari grafik histogram di atas model regresi cenderung membentuk kurva normal

yang cembung dengan angka standar deviasi mendekati satu yaitu sebesar 0,994 dan pada

normal probability plot mengikuti garis diagonal. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

model regresi berdistribusi normal.

HeteroskedastisitasUji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jikavarians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedositasatau tidak terjadi heterokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebutheteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidakterjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2001). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapatdilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antaraSRESID dan ZPRED dimana sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalahresidual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali, 2001). Hasildeteksi dengan melihat scatterplot disajikan dalam gambar 3. di bawah ini.

Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 3. terlihat titik-titik menyebar secara acak baik di atas

maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, dan juga terlihat titik-titik tersebut membentuk

suatu pola tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari

masalah heteroskedastisitas.

Page 23: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

223

Analisis Regresi dan Hasil Pengujian HipotesisRegresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu atau lebih variabel

dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai duga rata-rata variabel

dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan

model regresi linier berganda. Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan

dengan bantuan komputer Program SPSS for Windows Release 16.0. Analisis regresi

linier digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variabel bebas (Ghozali, 2001). Adapun hasil pengolahan data sebagi berikut :

Tabel 8. Hasil Analisis Regresi

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -12.214 2.608 -4.684 .000

PERANAN .310 .014 .929 22.876 .000

a. Dependent Variable: efektivitas_pelayanan

Model persamaan regresi linier berganda dan hasil analisis yang diperoleh adalah :

Y = -12.214 + 0.310 (X) + e

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa efektivitas pelayanan kesehatan padaRmah Sakit Bunda Palembang dipengaruhi oleh peranan auditor internal dalam perusahaantersebut. Hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Nilai konstanta bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada peranan

audit operasional pada Rumah Sakit Bunda Palembang tersebut, maka efektivitaspelayanan kesehatan rawat inap pada rumah sakit tersebut akan sebesar -12.214.Artinya tidak terjadi efektivitas pelayanan kesehatan rawat inap pada Rumah SakitBunda Palembang.

b. Nilai koefisien peranan audit bernilai poperasional sitif sebesar 0.310 dan signifikan,artinya jika peranan audit operasional dalam Rumah Sakit Bunda Palembangmeningkat, maka efektivitas pelayanan kesehatan pada bagian rawat inap rumah sakittersebut akan meningkat sebesar 0.310 atau 31%.

Hasil Pengujian HipotesisPengujian hipotesis uji F digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan

variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Dari hasil

pengujian simultan diperoleh sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5871.108 1 5871.108 523.306 .000a

Residual 931.198 83 11.219

Total 6802.306 84

a. Predictors: (Constant), PERANAN

Page 24: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

224

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5871.108 1 5871.108 523.306 .000a

Residual 931.198 83 11.219

Total 6802.306 84

b. Dependent Variable: efektivitas_pelayanan

Hasil pengolahan data terlihat bahwa variabel independen peranan auditoperasional pada Rumah Sakit Bunda Palembang mempunyai pengaruh terhadapefektivitas pelayanan kesehatan pada rawat inap tersebut dengan signifikansi F hitungsebesar 523.306 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Hal inimenunjukkan bahwa audit operasional memiliki peranan yang memadai dan signifikanterhadap efektivitas pelayanan kesehatan pada rawat inap. Pengambilan keputusan yangdilakukan adalah terima H1 dan tolak H0. Dari perhitungan diatas dapat diambilkesimpulan bahwa audit operasional sangat berperan dalam menunjangefektivitaspelayanan kesehatan pada rawat inap, sehingga hipotesis yang penulis tetapkan yaitu“Audit operasional Memiliki Peranan yang Signifikan dalam menunjang efektivitaspelayanan kesehatan pada Bagian Rawat Inap” Dapat Diterima.

Pengujian Determinan (R2)Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara nolsampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai adjusted R2. Dan berdasarkan hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (R2) diperoleh hanya sebesar0.861 atau 86.1%. Hal ini menunjukkan bahwa 86.1% efektivitas pelayanan kesehatanrawat inap dipengaruhi oleh variabel peranan audit operasional Rumah Sakit BundaPalembang tersebut. Sedangkan sisanya sebesar 13.9% dijelaskan oleh variabel lain. Hasiltersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 10. Hasil Uji Determinasi

Model R R SquareAdjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .929a .863 .861 3.350

a. Predictors: (Constant), PERANAN

b. Dependent Variable: efektivitas_pelayanan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dengan berbagai pengujian yang dilakukan menyatakankesimpulan akhir seperti disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 11. Hasil Analisis RegresiVariabel Koefisien T P (sig) Konfirmasi sig.Peranan AuditOperasional (X1)

0.310 22.876 0.000 Bermakna/signifikan

R Square = 0.863 F= 523.306 p (sig) = 0.000 Konstanta = -12.214Y = -12.214 + 0.310 (X) + e

Page 25: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

225

Tujuan audit operasional secara umum adalah untuk mengetahui apakah prestasimanajemen perusahaan telah sesuai dengan kebijakan ketentuan dan peraturan yang adadalam perusahaan, serta untuk mengetahui apakah prestasi manajemen perusahaan lebihbaik dari pada masa sebelumnya, dan untuk menentukan apakah aktivitas atau programperusahaan tersebut telah dikelola secara ekonomis, efektif, dan efesiensi. Pelaksanaanaudit operasional yang dilakukan di Rumah Sakit Bunda Palembang ditujukan untukmenjawab atau mengatasi berbagai persoalan yang ada pada rawat inap, menilaikeefektifan kegiatannya serta menguji ketaatannya terhadap berbagai prosedur pelayanankesehatan rawat inap. Pelaksanaan audit operasional pada Rumah Sakit Bunda Palembangdilakukan oleh seorang auditor yang memiliki independensi dan kompetensi yangmemadai dibantu oleh SPI (Satuan Pengawas Intern) dan Komite Medis. Efektivitaspelayanan kesehatan rawat inap pada Rumah Sakit Bunda Palembang turut didukung olehperanan audit operasional, antara lain:1. Kualifikasi audit operasional

Audit operasional pada Rumah Sakit Bunda Palembang merangkap sebagai audit internresmi dengan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Direktur Rumah SakitBunda Palembang. Pelaksana audit operasional pada Rumah Sakit Bunda Palembangadalah auditor yangt independen dan kompeten.

2. Dalam pelaksanaan audit operasional, sebelum sampai pada tahapan-tahappelaksanaannya terlebih dahulu auditor menyusun program audit operasional yangdijadikan pedoman dalam melaksanakan audit operasional. Program audit operasionalmeliputi: objek pelaksanaan audit, ruang lingkup audit operasional, tujuan audit,sasaran audit dan prosedur audit. Setelah melakukan pengamatan terhadap Rumah SakitBunda Palembang dan berdasarkan wawancara dan kuesioner, maka penulis dapatmemberi simpulan bahwa program audit untuk kegiatan pelayanan kesehatan rawat inapsudah memadai.

3. Tahap audit operasionalAudit operasional yang dilakukan terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dantahap audit mendalam.1. Tahap pendahuluan

Auditor melakukan survey terlebih dahulu pada bagian yang diaudit, yaitu bagianrawat inap untuk memiliki pengetahuan yang lebih terhadap objek yang diaudit.Pada tahap ini auditor melakukan pengamatan sekilas atas fisik, mencari datatertulis, melakukan wawancara dengan pihak manajemen, serta melakukan kegiatananalisis.

2. Tahap audit mendalamAudit mendalam dilakukan berdasarkan pada temuan-temuan yang diperoleh daritahap pendahuluan. Pada tahap ini auditor melakukan penyelidikan lebih lanjut padabagian rawat inap yang bermasalah serta yang memerlukan tindak lanjut. Dalamtahap ini auditor melakukan studi lapangan dan kegiatan analisis.

3. Laporan audit operasionalLaporan hasil audit dibuat oleh auditor operasional dengan suatu standar formattertentu. Laporan dibicarakan dan dibahas bersama pimpinan unit yang diauditsebelum pada akhirnya diserahkan pada pimpinan rumah sakit. Dalam laporan auditdijelaskan mengenai tujuan audit, waktu pelaksanaan, ruang lingkup langkah-langkah audit, simpulan dan rekomendasi yang dapat diberikan.

Page 26: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

226

4. Tindak lanjut hasil auditDalam melaksanakan audit ada kalanya auditor memberikan rekomendasi pada untiyang diaudit. Rekomendasi ini terkadang dilaksanakan tetapi bisa juga tidak. Olehkarena itu auditor harus meninjau dan menindaklanjuti apakah rekomendasi yangdiberikan telah dilaksanakan oleh unit rawat inap yang bersangkutan, dalam bentuktemuan dan rekomendasi.

PENUTUP

Peranan Audit operasional pada Rumah Sakit Bunda Palembang mempunyai

pengaruh terhadap efektivitas pelayanan kesehatan rawat inap pada rumah sakit tersebut

dengan signifikansi F hitung sebesar 523.306 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05 dengan koefisien determinasi sebesar 0.861 atau 86.1%, sisanya sebesar 13.9%

menunjukkan bahwa terdapat fungsi atau hal lain yang dapat atau berperan dalam

menunjang efektivitas pelayanan kesehatan rawat inap, namun bukan merupakan cakupan

atau lingkup analisis peneliti. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa sig. Sebesar

0.000 (p < 0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan analisis statistik

tersebut dapat dikatakan bahwa audit operasional memiliki peranan yang signifikan dalam

menunjang efektivitas pelayanan kesehatan rawat inap.

Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa

kelemahan yaitu:

1. Keterbatasan waktu penelitian yang dilakukan hai ini menyebabkan kesulitanmenemui responden disamping kesibukan yang dimiliki responden.

2. Tidak menutup kemungkinan bahwa data jawaban yang diberikan oleh respondenadalah bias karena penelitian ini berdasarkan pengukuran sikap skala likert yangdisampaikan secara tertulis melalui kuisioner yang memiliki kelemahan menghasilkanrespon bias dan mempengaruhi validitas internal.

3. Penulis sulit mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih banyakdan yang lebih spesifik karena keterbatasan pengalaman yang dimiliki.

4. Jumlah sampel yang diambil dan spesifikasi responden yang tergolong ke dalammiddle management.

Setelah dilakukan penelitian atas peranan auditor internal dalam menunjang

efektivitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Bunda Palembang, penulis

mengemukakan beberapa saran antara lain:

1. Penulis menyarankan kepada auditor operasional Rumah Sakit Bunda Palembangdalam melaksanakan tugas pengauditannya agar dapat lebih memahami dan mengertifungsinya dalam organisasi sesuai standar yang telah ditetapkan dan melaksanakantugas sesuai perannya tersebut.

2. Penulis menyarankan kepada auditor operasional Rumah Sakit Bunda Palembangagar terus meningkatkan independensi, kemampuan/keahlian diri danprofesionalisme kerjanya, meningkatkan pengetahuan mengenai pelaksanaankegiatan audit internal serta untuk mempertajam kemampuan auditor internal makapara auditor melakukan studi banding ke negara-negara maju untuk mendapatkanpendidikan yang lebih baik dan dapat diandalkan terutama untuk meningkatkankinerja serta peranannya dalam perusahaan.

Page 27: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

227

3. Penulis menyarankan kepada kepala auditor internal Rumah Sakit Bunda Palembangagar dapat lebih menekankan lagi kepada auditornya/tim tentang pengetahuanbagaimana cara menghadapi auditee dan mendapatkan informasi yang relevan, yangmana hal ini telah didukung oleh standar yang telah ditetapkan Rumah Sakit BundaPalembang maka hal ini akan berperan dalam menunjang efektivitas apapun bentukpelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A.A, Elder, R, J. A and Beasley, M.S. 2003. Auditing and Assurance Service : An

Intergrated Approach. Ninth Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Arens, A.A., dan J.K Loebbecke. 1997. Auditing, Buku Dua. Diterjemahkan oleh Amir

Abadi Jusuf . Salemba Empat, Jakarta.

Arens, Alvin A, Ronald J Elder and Mark S Beasley, 2003. Auditing dan Pelayanan

Verifikasi: Pendekatan Terpadu, Edisi sembilan, PT. Indeks, Jakarta.

Azrul, Azwar. 2000. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Azwar, Saifuddin. 2006. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Brink, Viktor Z., dan Herbert Witt, 2006, Modern Internal Auditing:Appraising

Operations and Controls, four editions, New York : John Willey, Sons Inc.

Cashin, P. dan McDermott, J., 2006, The Long-Run Behavior of Commodity Prices: Small

Trends and Big1. Variability, IMF Staff Papers.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Undip: Semarang.

Hair, Joseph F. et al. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Halim, Abdul. 2001. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta. Salemba Empat.

Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat, Jakarta.

Nugroho Widjayanto.2004. Pemeriksaan operasional perusahaan. Jakarta: FEUI.

Prasetyo Budi Saksono, 1984. Dalam Menuju SDM Berdaya.Bumi Aksara. Jakarta.

Purwanto, M.Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung.

PT Remaja Rosdakarya.

Setiawan, I.A. (2005). Hubungan antara komitmen organisasional, kepuasan kerja, dan

inrensi keluar di kantor akuntan publik di Indonesia. Disertasi Doktoral Ilmu

Ekonomi Universitas Persada Indonesia-YAI (tidak dipublikasikan)

Page 28: PERANAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/DIVIANTO-JEO... · JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) ... masyarakat dan perkembangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)Peranan Audit Operasional Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Di Rumah Saskit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang)

VOL. 2 NO. 2MEI 2012

228

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas 2008. Penerbit Alfabeta,

Bandung.

Tugiman, Hiro. 2007. Standar Profesional Audit Internal. Cetakan ke-9. Yogyakarta.

Kanisisus.

Tunggal, Amin Widjaja. 2008. ”Dasar-Dasar Audit Operasional”. Edisi Revisi. Jakarta:

Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja.2003. Audit Manajemen Kontemporer. Edisi Revisi. Jakarta:

Harvarindo.

Yusuf, Amir Abadi. 2006. Auditing. Jakarta:Salemba Empat.