peran sistem muskuloskletal terhadap pengaturan nutrisi tubuh

6
Peran sistem Muskuloskletal Terhadap pengaturan nutrisi tubuh Motilitas Kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, Otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu: • Gerakan propulsif, yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat tapi sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat lambat. Gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus. Motilitas : Mulut, faring, oesopagus, lambung

Upload: alfitoharfahgiffary

Post on 14-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pr

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Sistem Muskuloskletal Terhadap Pengaturan Nutrisi Tubuh

Peran sistem Muskuloskletal Terhadap pengaturan nutrisi tubuh

MotilitasKontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, Otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus.

Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu:• Gerakan propulsif, yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan

sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat tapi sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat lambat.

• Gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus.

Motilitas : Mulut, faring, oesopagus, lambung

Page 2: Peran Sistem Muskuloskletal Terhadap Pengaturan Nutrisi Tubuh

Fase MulutMusculi Masticatoria, yaitu : M. Masseter, M. Temporalis, M. Pterygoideus Lateralis, M. Pterygoideus Medialis

proses mengunyah, bibir terdiri atas dua lipatan daging yang membentuk lubang mulut. Di sebelah luar ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir. Otot orbikularis oris menutup bibir: levator anguli oris mengangkat, dan depressor anguli oris menekan ujung mulut. Tempat bibir atas dan bawah bertemu membentuk sudut mulut. Sedangkan palatum terdiri atas dua bagian yaitu palatum keras yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah depan tulang maksilaris dan lebih ke belakang terdiri atas dua tulang palatum. Di tengah palatum lunak menggantung fauces, melengkung ke bawah dan ke samping kiri dan kanan dan diantara tiang-tiang ini terdapat lipatan rangkap otot dan selaput lendir yang di sebelah kanan dan kiri memuat tonsil. Pada pipi membentuk sisi berdaging pada wajah dan menyambung dengan bibir mulai pada lipatan nasolabial, berjalan dari sisi hidung ke sudut mulut. Pipi dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papilla-papila. Otot yang terdapat paada pipi adalah otot buksinator.

Page 3: Peran Sistem Muskuloskletal Terhadap Pengaturan Nutrisi Tubuh

Fase Faringeal• m. tensor veli palatini dan m. levator. m. genioglosus, m. ariepilotika, m.

krikoaritenoid lateralis m. stilohioid, m. geniohioid, m. tirohioid. Kontraksi m. konstrikstor faring superior , m. konstriktor faring inermedius dan m. konstriktor faring inferior m. krikofaring

• Fase Faringeal dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus palatoglosus) dan reflex menelan segera timbul. Pada fase faringeal, m. tensor veli palatini dan m. levator berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat , kemudian uvula tertarik ke atas dan ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring. m. genioglosus, m. ariepilotika, m. krikoaritenoid lateralis berkontraksi menyebabkan aduksi pita suara sehingga laring tertutup. Laring dan tulang terangkat keatas kea rah dasar lidah karena kontraksi m. stilohioid, m. geniohioid, m. tirohioid. Kontraksi m. konstrikstor faring superior , m. konstriktor faring inermedius dan m. konstriktor faring inferior menyebabkan faring tertekan ke bawah yang diikuti oleh relaksasi m. krikofaring. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esophagus dan dorongan otot-otot faring ke inferior menyebabkan bolus makanan turun dan masuk ke servikal esophagus.

Page 4: Peran Sistem Muskuloskletal Terhadap Pengaturan Nutrisi Tubuh

oesopagus

• Pada saat menelan, sfingter esophagus atas membuka sesaat untuk memberi jalan kepada bolus makanan yang ditelan. Menelan menimbulkan gelombang kontraksi yang bergerak ke bawah sampai ke lambung. Hal ini terjadi akibat adanya kerja sama antara kedua lapisan otot esophagus yang berjalan sirkuler dan longitudinal .

Page 5: Peran Sistem Muskuloskletal Terhadap Pengaturan Nutrisi Tubuh

lambung

• Makanan masuk ke lambung terjadi gerakan massa di kolon yang terutama disebabkan oleh reflek gastrokolon yang diperantarai oleh gastrin ke kolon. Refleks ini sering ditemukan setelah sarapan timbul keinginan kuat untuk buang air besar. Refleks gastroileum memindahkan isi usus halus yang tersisa ke dalam usus besar dan reflek gastrokolon mendorong isi kolon ke dalam rektum yang memacu proses defekasi.

Page 6: Peran Sistem Muskuloskletal Terhadap Pengaturan Nutrisi Tubuh