peran laboratorium administrasi perkantoran … · kearsipan dengan kecenderungan jawaban 32 siswa...

166
PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN DI SMK N 1 TEMPEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : DWI PURWANTI NIM. 11402244004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Upload: dangnga

Post on 13-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

KEARSIPAN DI SMK N 1 TEMPEL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : DWI PURWANTI NIM. 11402244004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

v

MOTTO

“Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan, maka apabila telah selesai

(dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan

kepada Tuhanmu, berharaplah”

(Q.S Al-Insyirah: 6-8)

“Pilih jalan mendaki karena itu akan mengantar kita ke puncak-puncak baru”

(Anies Baswedan)

“Hidup harus terus berlanjut tidak peduli seberapa menyakitkan atau

membahagiakan, biar waktu yang jadi obat”

(Tere Liye)

“Orang optimis akan melihat donatnya, orang pesimis hanya melihat lubangnya

saja”

(Penulis)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur atas nikmat dan karunia-Nya, karya kecil ini saya

persembahkan untuk:

� Orang Tuaku

Bapak Kiryanto dan Ibu Tukiyem yang selalu memberikan dan

mencurahkan rasa kasih sayangnya, membimbing, tauladan, mendidik

serta doa yang selalu mengiringi langkahku hingga saat ini.

� Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan

banyak kenangan yang indah dan pengalaman hidup yang sesungguhnya.

vii

PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN

DI SMK N 1 TEMPEL

Oleh: Dwi Purwanti

NIM. 11402244004

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) angket; 2) wawancara; 3) dokumentasi. Uji validitas butir dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Person. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Data dianalisis dengan teknik deskriptif dan disajikan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan dapat diukur dengan hasil dari masing-masing indikator berikut: sebagai tempat untuk mengenali peralatan praktik dikategorikan kurang berperan dengan persentase 46,9%, sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan dikategorikan cukup berperan dengan persentase 43,8%, sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar dikategorikan sangat berperan dengan persentase 50% dan sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dikategorikan berperan dengan persentase 59,4%. Secara keseluruhan jawaban tertinggi responden tentang peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan dengan kecenderungan jawaban 32 siswa dengan persentase 50% masuk dalam kategori berperan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa laboratorium administrasi perkantoran berperan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel. Kata Kunci: Peran Laboratorium, Sumber Belajar, Kearsipan

THE ROLE OF OFFICE ADMINISTRATION LABORATORY AS LEARNING RESOURCES FOR ARCHIVES SUBJECT

AT SMK N 1 TEMPEL

By Dwi Purwanti

NIM. 11402244004

ABSTRACT

This research aims to find out the role of office administration laboratory as learning resources for archives subject at SMK N 1 Tempel. This research is descriptive quantitative. The subject of this research was 64 students from all XI grade students of Office Administration Department at SMK N 1 Tempel. The data were collected by 1) giving questionnaire; 2) conducting interview; and 3) taking documentation. The validity test was conducted by using Pearson Product Moment correlation. Furthermore, the reliability test was conducted by using Alpha Cronbach. The data were analyzed by using descriptive technique and presented in the form of percentage. The research results show that the role of office administration laboratory as learning resources for archiving subject could be measured by these following indicators: 1) as a place for identifying practice equipment was low with 46.9 %; 2) as a place for developing skills was quite satisfactory with 43.8%; 3) as a place for encouraging students’ learning motivation was quite high with 50%; and 4) as a place for developing science was high with 59.4%. In conclusion, the office administration laboratory was taking a great role in providing learning resources for archiving subject that can be proven from the responses of 32 out of 64 students or 50%. It can be said that the office administration laboratory was taking role as learning resources for archiving subject at SMK N 1 Tempel. Keywords: the role of laboratory, learning resources, archiving

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya, sehingga Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan

di SMK N 1 Tempel ” ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri

Yogyakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak, Proposal Tugas Akhir Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. Rektor UNY yang telah

memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sudi dan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si. Dekan FE UNY yang telah memberikan izin

penelitian untuk keperluan skripsi ini.

3. Bapak Joko Kumoro, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi

Perkantoran yang telah memberi kesempatan dan dorongan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Purwanto, M.M., M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan

sabar mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi serta ilmunya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Sutirman, M.Pd. Dosen Narasumber yang telah memberikan masukan,

bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

ix

6. Seluruh Dosen Program Studi Administrasi Perkantoran yang telah

memberikan ilmunya selama kuliah.

7. Ibu Dra. Nuning Sulastri Kepala SMK Negeri 1 Tempel yang telah menerima

serta memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak Badrus Suryadi S.Pd. Ketua Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel yang telah memberikan kesempatan dan

kerjasama yang baik sehingga pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar.

9. Ibu Sri Widayati S.Pd. Guru Mata Pelajaran Kearsipan di SMK Negeri 1

Tempel yang telah memberikan kerjasama yang baik sehingga pelaksanaan

penelitian berjalan dengan lancar.

10. Siswi Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel yang telah

membantu dalam pelaksanaan penelitian.Bapak/Ibu guru Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel.

11. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan do’a, dukungan mental maupun

finansial selama penyusunan skripsi ini.

12. Hani Kristanto yang selalu memberikan semangat, perhatian dan kasih sayang

selama ini.

13. Sahabat-sahabatku Mifta, Maya, Iin, Ayuni, Siti, Ovi yang selalu memberikan

motivasi, semangat, dan kebahagiaan selama ini.

14. Teman-teman Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran

Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan,

bantuan, doa dan motivasi kalian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

xi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 6

D. Rumusan Masalah ............................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 9

A. Deskripsi Teori .................................................................... 9

1. Laboratorium .................................................................. 9

a. Pengertian Laboratorium ......................................... 9

b. Peran Laboratorium ................................................. 10

c. Standar Laboratorium .............................................. 12

d. Pengelolaan Laboratorium ...................................... 15

2. Sumber Belajar ................................................................ 16

a. Pengertian Sumber Belajar ...................................... 16

b. Klasifikasi Sumber Belajar ...................................... 17

c. Fungsi Sumber Belajar ............................................ 23

d. Manfaat Sumber Belajar .......................................... 25

e. Pemilihan Sumber Belajar ....................................... 26

3. Mengelola Sistem Kearsipan .......................................... 28

xii

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 30

C. Kerangka Pikir ..................................................................... 31

D. Pertanyaan Penelitian .......................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN ........................ ............................. 35

A. Desain Penelitian .............................................................. 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 35

C. Subjek Penelitian .............................................................. 35

D. Definisi Operasional ......................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 37

F. Instrumen Penelitian ......................................................... 38

G. Uji Coba Instrumen ........................................................... 41

H. Teknik Analisis Data ........................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........... ......... 47

A. Hasil Penelitian ................................................................. 47

1. Deskripsi Tempat Penelitian ....................................... 47

2. Deskripsi Data Penelitian ............................................ 52

a. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam

Peralatan Praktik ................................................... 57

b. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengembangkan

Kecakapan Siswa .................................................. 60

c. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat

Belajar Siswa ........................................................ 63

d. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu

Pengetahuan Siswa ............................................... 67

B. Pembahasan ...................................................................... 70

xiii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 76

A. Kesimpulan ........................................................................ 76

B. Saran ................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 78

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran ................................ 14

2. Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar ............................................... 21

3. Kisi-kisi Kuesioner Tertutup ............................................................... 39

4. Skor Kuesioner .................................................................................... 39

5. Kisi-kisi Wawancara dengan Narasumber .......................................... 41

6. Intepretasi Nilai Reliabilitas Instrumen .............................................. 44

7. Skala Kategori ..................................................................................... 46

8. Subjek Penelitian .................................................................................. 52

9. Distribusi Frekensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan .................... 53

10. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan .................... 54

11. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan ................................. 55

12. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik ............. 57

13. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik ............. 58

xv

14. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan .......................... 61

15. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan ........................... 62

16. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................ 64

17. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................ 65

18. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan ............... 67

19. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan ............... 68

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerucut Pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale .................. 22

2. Kerangka Pikir ....................................................................................... 33

3. Histogram Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata

Pelajaran Kearsipan ................................................................................ 53

4. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium

sebagai Sumber Belajar dalam Mata Pelajaran Kearsipan ..................... 56

5. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium

sebagai Tempat untuk Mengenali Peralatan Praktik .............................. 59

6. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium

sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan ............................. 63

7. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium

sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................... 66

8. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium

sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan .................. 69

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Uji Coba ........................................................................... 80

2. Tabulasi Data Instrumen Uji Coba .................................................... 85

3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 87

4. Instrumen Penelitian .......................................................................... 92

5. Tabulasi Data Penelitian ................................................................... 99

6. Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 106

7. Distribusi Frekuensi dan Kecenderungan ......................................... 114

8. Hasil Wawancara .............................................................................. 121

9. Dokumentasi ..................................................................................... 128

10. Surat Izin Penelitian .......................................................................... 141

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan keseluruhan proses atau kegiatan yang

terdiri dari komponen-komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang

lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Komponen-komponen yang merupakan bagian dari sebuah pembelajaran

meliputi tujuan belajar, subjek belajar (peserta didik dan pendidik), bahan

atau materi belajar, pendekatan dan metode belajar, media atau alat belajar,

sumber belajar, dan evaluasi belajar. Komponen tersebut memiliki peran

dalam pencapaian tujuan pembelajaran pada umumnya, yaitu untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Salah satu komponen pembelajaran yang dapat berpengaruh pada

hasil belajar adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu

yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran. Sumber belajar mempunyai manfaat dan peran yang sangat

penting untuk meningkatkan kualitas belajar, menambah ilmu pengetahuan,

wawasan dan keterampilan siswa. Selain dapat membantu peserta didik

dalam memahami materi belajar, pemanfaatan sumber belajar juga dapat

memudahkan guru untuk berinteraksi dengan siswa dan sebaliknya dalam

meyampaikan materi dalam mengajar.

2

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sekolah yang harus

mempersiapkan lulusannya terjun ke dunia usaha/dunia industri (DU/DI)

untuk bekerja. Misi yang diemban oleh Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) adalah mengajarkan pengetahuan menuju penguasaan profesi serta

mengadakan berbagai macam praktik keterampilan (produktif) yang sangat

dibutuhkan dalam dunia kerja. Mengacu pada misi tersebut, salah satu

sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses

pembelajaran praktik (produktif) adalah laboratorium.

Laboratorium merupakan tempat atau ruangan yang dilengkapi

dengan peralatan untuk melakukan percobaan atau penyelidikan.

Laboratorium dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas secara bersama-

sama agar siswa memperoleh kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan

sikap dalam berbagai cabang ilmu. Sebagaimana yang tercantum di

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan yang menyebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan

wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang

pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit

produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,tempat berolahraga,tempat

beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi dan ruang atau tempat

lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur

dan berkelanjutan”.

3

Laboratorium administrasi perkantoran memberikan sumbangan

yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa serta

meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Oleh sebab itu,

intensitas penggunaan laboratorium perlu dioptimalkan agar siswa

memperoleh pengetahuan, pemahaman serta dapat meningkatkan

keterampilan dalam bidang keahlian sesuai dengan karakteristik mata

pelajarannya. Melalui pembelajaran di laboratorium pada mata pelajaran

produktif administrasi perkantoran khususnya kearsipan, maka peserta

didik akan lebih banyak memperoleh referensi untuk memperkaya

wawasan, pengetahuan dan keterampilan sehingga memperjelas

pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajari. Pemanfaatan

laboratorium dalam proses pembelajaran memudahkan peserta didik dalam

meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam

menyelesaikan sejumlah tugas atau pekerjaan bidang administrasi

perkantoran.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tempel merupakan

salah satu sekolah di Kabupaten Sleman kelompok Bisnis dan Manajemen

yang telah terakreditasi A. Kompetensi Keahlian yang ada di SMK N 1

Tempel yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Pemasaran.

Fasilitas belajar yang dimiliki SMK N 1 Tempel terbilang cukup lengkap.

Sekolah ini mempunyai 3 laboratorium administrasi perkantoran yaitu

laboratorium praktik administrasi perkantoran, laboratorium mengetik, dan

laboratorium komputer.

4

Berdasarkan hasil pengamatan, masih sering muncul permasalahan

dalam proses pembelajaran mata pelajaran produktif administrasi

perkantoran khususnya pada mata pelajaran kearsipan. Permasalahan

tersebut adalah keterbatasan penggunaan sumber belajar dan fasilitas

belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang masih

menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber dalam pembelajaran dengan

metode ceramah. Proses belajar mengajar dengan metode ceramah patut

diragukan efektifitasnya, khususnya untuk mata pelajaran produktif yang

seharusnya dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.

Proses pembelajaran akan lebih efektif apabila peserta didik diberikan

banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan

multi-media.

Permasalahan lain yang muncul adalah keterampilan praktik siswa

dalam mata pelajaran kearsipan masih belum memenuhi standar kriteria

ketuntasan. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan praktik kearsipan

beberapa siswa yang masih di bawah KKM dan kegiatan siswa dalam

pembelajaran praktik mengelola arsip. Sebagian siswa masih belum

memperhatikan prosedur pengelolaan arsip yang benar, kerapihan,

ketelitian, kecekatan dan kecermatan sebagai indikator penilaian dalam

praktik mengelola arsip.

5

Permasalahan tersebut tidak lepas dari keadaan laboratorium

Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel belum optimal.

Ketersediaaan peralatan praktik mengelola arsip masih terbatas. Banyak

peralatan-peralatan praktik kearsipan yang belum tersedia di laboratorium,

salah satunya adalah tempat penyimpanan arsip (filing cabinet) atau map

gantung (hanging map) yang dilengkapi dengan folder dan guide. Siswa

harus membuat tempat penyimpanan sendiri dengan menggunakan

snalhecter dan kertas HVS sebagai folder dan guide. Hal tersebut dirasa

kurang relevan dengan sistem kearsipan yang akan mereka di Dunia

Usaha/Dunia Industri (Du/Di) ketika melaksanakan Praktik Kerja Industri

(Prakerin) maupun ketika mereka bekerja.

Keberadaan peralatan pembelajaran lain yang penggunaannya

berkesinambungan masih berada di tempat terpisah. Tata letak peralatan

praktik yang seharusnya berada dalam satu tempat masih berada di

berbagai ruangan yang berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut, peran

laboratorium administrasi perkantoran menjadi tidak optimal sehingga

berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran

kearsipan.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan kajian yang lebih

mendalam mengenai peran sumber belajar khususnya laboratorium

administrasi perkantoran pada mata pelajaran kearsipan dengan judul

“Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar

pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”.

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Penggunaan sumber belajar dan fasilitas belajar yang masih terbatas.

2. Keterampilan praktik siswa dalam mata pelajaran kearsipan masih

belum memenuhi standar kriteria ketuntasan.

3. Ketersediaaan peralatan praktik mengelola arsip di laboratorium

administrasi perkantoran masih terbatas.

4. Peralatan pembelajaran di laboratorium yang penggunaannya

berkesinambungan masih berada di tempat terpisah.

5. Peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar

dalam mata pelajaran kearsipan belum optimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan mengingat

keterbatasan biaya, waktu serta kemampuan maka penelitian ini fokus pada

peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar

dalam mata pelajaran kearsipan yang belum optimal.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata

pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel ?

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui

peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada

mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya bahan kajian

tentang peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber

belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel dan dapat

berguna sebagai bahan referensi dalam penelitian yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini

adalah:

a. Bagi peneliti

Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat meningkatkan

kemampuan yang dimiliki secara profesional sebagai calon tenaga

pendidik.

b. Bagi sekolah

Mendapatkan umpan balik guna melengkapi fasilitas dan

mengoptimalkan penggunaan Laboratorium Administrasi

Perkantoran untuk mata pelajaran produktif khususnya mata

pelajaran kearsipan.

8

c. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

Sebagai sumbangan koleksi perpustakaan dan bacaan bagi

mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran dan yang

berkepentingan.

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Laboratorium

a. Pengertian Laboratorium

Setiap lembaga pendidikan wajib menyediakan sarana

dan prasarana yang dapat digunakan untuk menunjang proses

pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang berdasar pada

standar nasional pendidikan. Salah satu sarana dan prasarana

yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam proses

pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yaitu fasilitas

laboratorium. Hal ini sesuai dengan PP Pasal 42 No. 19 tahun 2005

yang berisi:

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, raung pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, intalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

“laboratorium adalah tempat/kamar tertentu yang dilengkapi dengan

peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan

sebagainya)”. Kemudian menurut Saleh (2002: 7) “laboratorium

10

merupakan suatu tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar

serta mengadakan percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang

berhubungan dengan ilmu fisika, dan lain-lainnya”.

Richard (2013: 16) menjelaskan bahwa “laboratorium

adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam

kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian

ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai

macam disiplin ilmu”. Sedangkan menurut Arifin (2012: 185)

“laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan pembelajaran

secara praktik yang memerlukan peralatan khusus”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa laboratorium adalah tempat dengan berbagai

perlengkapan di dalamnya yang digunakan sebagai fasilitas/sumber

belajar bagi para siswa untuk mengaplikasikan teori ke dalam

pengalaman atau pembelajaran konkrit.

b. Peran Laboratorium

Laboratorium sebagai tempat kegiatan siswa dalam berbagai

disiplin ilmu berperan dalam pecapaian tujuan pembelajaran.

Richard (2013: 17) menjelaskan bahwa laboratorium berperan

penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran.

Pemanfaatan laboratorium sebagai tempat praktik membuat siswa

mampu menyatukan dan menyeimbangkan antara teori, memiliki

11

keterampilan kerja ilmiah , memiliki keberanian untuk mencari

hakikat kebenaran, memiliki keterampilan dalam mempergnakan

peralatan, memiliki rasa ingin tahu, memiliki rasa percaya diri,

memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah melalui

kegiatan praktik, dan memahami ilmu pengetahuan yang masih

bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan

nyata..

Sedangkan menurut Saleh (2002: 9) peran laboratorium

adalah sebagai berikut:

1) Sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut

2) Sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti

3) Sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya

4) Sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan

5) Sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya

Rokhimawan (2001: 79) menjelaskan beberapa peran

laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai

metode pengamatan dan metode percobaan, dan sebagai prasarana

pendidikan atau wadah dalam proses belajar mengajar.

Menurut Engkoswara (1982: 39) peran laboratorium adalah

sebagai tempat agar siswa dapat:

12

1) Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi

2) Mengenal berbagai peralatan laboratorium 3) Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk

eksperimen 4) Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan

menginterpretasikan data 5) Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara

tepat dan akurat 6) Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi 7) Mengembangkan kemampuan dalam

mengkomunikasikan hasil ekperimen. 8) Mengembangkan kecakapan 9) Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan

melakukan percobaan mandiri 10) Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung

resiko 11) Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen 12) Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan

masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa laboratorium berfungsi sebagai sarana penunjang untuk

melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam suatu bidang ilmu

tertentu agar tujuan pembelajaran mudah dicapai.

c. Standar Laboratorium

Umumnya laboratorium pembelajaran mempunyai standar

sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing Permendikans

No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana SMK memuat

aturan standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi oleh setiap

jurusan yang ada pada lembaga pendidikan (SMK/MAK) secara

umum. Peraturan tersebut juga memuat standar minimal untuk

13

ruang laboratorium Administrasi Perkantoran yaitu: a) luas ruang

laboratorium; b) daya tampung ruang; c) luas ruang penyimpanan

dan infrastruktur; d) perabot ruang laboratorium; e) media

pendidikan di ruang laboratorium; f) perlengkapan ruang

laboratorium.

Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik

kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sesuai dengan

PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana

Prasarana Sekolah Mengengah Kejuruan:

1) Ruang praktik kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran berfungsi sebagai tempat berlansungnya kegiatan pembelajaran: pekerjaan mengetik berbagai warkat dan dokumen, kearsipan dengan berbagai cara, pengoperasian mesin kantor, serta administrasi dan perkantoran.

2) Luas minimum ruang praktik Administrasi Perkantoran adalah 176 m2 untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi: ruang praktik mengetik/komputer 32 m2, ruang praktik kearsipan 32 m2, ruang praktik mesin kantor 32 m2, ruang praktik perkantoran 32 m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2.

3) Ruang praktik kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 1 berikut:

14

Tabel 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

No. Jenis Rasio Deksripsi 1 Ruang praktik

mengetik/komputer 4 m2/ peserta didik

Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.

Lebar minimum adalah 4 m.

2 Ruang praktik kearsipan

4 m2/ peserta didik

Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.

Lebar minimum adalah 4 m.

3 Ruang praktik mesin kantor

4 m2/ peserta didik

Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.

Lebar minimum adalah 4 m.

4 Ruang praktik perkantoran

4 m2/ peserta didik

Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.

Lebar minimum adalah 4 m.

5 Ruang penyimpanan infrastruktur

4 m2/ instruktur

Luas minimum adalah 32 m2.

Lebar minimum adalah 6 m.

Sumber: Lampiran PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008

15

d. Pengelolaan Laboratorium

Laboratorium merupakan salah satu sarana yang

keberadaannya sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan

proses pembelajaran. Agar peran dan fungsinya dapat berjalan

secara masksimal maka perlu adanya sebuah pengelolaan.

Suharsimi (1993: 33) menjelaskan “pengelolaan merupakan suatu

proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien

untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal

dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya”.

Menurut Richard (2013: 59) pengelolaan laboratorium

sebagai fasilitas atau tempat yang digunakan untuk

mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, dan pembuktian

uji coba penelitian mengacu pada unsur-unsur pokok tertentu.

Unsur-unsur pokok dalam pengelolaan laboratorium meliputi

perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan,

perawatan dan pengawasan. Unsur-unsur tersebut menjadi dasar

peningkatan dan pengembangan laboratorium sebagai fasilitas

pembelajaran.

Sedangkan menurut Nyoman (2006: 3) pengelolaan

laboratorium meliputi 4 kegiatan pokok, yaitu:

1) Mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk mengupayakan agar kegiatan di laboratirum bermakna bagi peserta didik dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

16

2) Menjadwalkan penggunaan laboratorium agar

laboratorium agar laboratorium dapat digunakan secara merata dan efisien oleh peserta didik yang memerlukannya.

3) Mengupayakan agar peralatan laboratorium dapat terpelihara dengan baik, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan selalu siap digunakan.

4) Mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman dan mengupayakan langkah-langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan

bahwa pengelolaan laboratorium meliputi kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

Pengelolaan laboratorium harus direncanakan dan dievaluasi oleh

semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium

agar laboratorium dapat berperan, bermanfaat dan berfungsi secara

maksimal.

2. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu

sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang

saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses

tersebut adalah sumber belajar. Association of Educational

Communication Technology (AECT) dikutip Warsita (2008: 209)

menjelaskan bahwa “sumber belajar merupakan semua sumber baik

berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi

17

fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa”. Begitupun Mulyasa

(2004: 48) yang menjelasakan bahwa “sumber belajar dapat

dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan

kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah informasi,

pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar”.

Menurut Warsita (2008: 209) “sumber belajar adalah semua

komponen sistem instruksional baik yang secara khusus dirancang

maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan

dalam kegiatan pembelajaran”. Selain itu Sudjana (2009: 76)

menjelaskan bahwa “sumber belajar adalah suatu daya yang bisa

dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara

langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa sumber belajar adalah semua sumber daya atau segala

sesuatu baik berupa orang, alat, teknik, metode yang dapat dipakai

atau dimanfaatkan untuk mempermudah para siswa dalam kegiatan

belajarnya.

b. Klasifikasi Sumber Belajar

Hingga saat ini masih banyak pihak termasuk para guru yang

mengartikan sumber belajar dengan arti sempit, yakni terbatas pada

buku-buku pelajaran. Padahal sumber belajar memiliki makna yang

sangat luas, namun untuk membatasi pengertiannya beberapa ahli

18

mengklasifikasikan berdasarkan sudut pandang dan pendekatan

yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Menurut Warsita (2008: 212) ditinjau dari tipe atau asal-

usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang atau dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Contohnya: buku pelajaran, modul, program VCD pembelajaran, program audio pembelajaran, transparansi, CAI (Computer Asisted Instruction), programmed insstruction dan lain-lain.

2) Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang secara tidak khusus dirancang atau dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: surat kabar, siaran televisi, pasar, sawah, pabrik, museum, kebun binatang, terminal, pejabat pemerintah, tenaga ahi, pemuka agama, olahragawan, dan lain-lain.

Berdasarkan AECT (Association of Educational

Communication Technolog) dikutip (Rusman, 2009: 137) sumber

belajar dibedakan menjadi enam jenis sebagai berikut:

1) Pesan (message) Sumber belajar yang meliputi pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti kurikulum, silabus, RPP, dan sebagainya. Pesan nonformal, yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas, misalnya cerita rakyat,legenda, ceramah tokoh masyarakat atau ulama, prasasti, relief- pada candi, kitab kuno, dan peninggalan sejarah lainnya.

19

2) Orang (people) Manusia yang berperan sebagai sumber belajar dapat dibagi dua kelompok. Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara professional untuk mengajar, seperti guru, tenaga pendidik, instruktur, widyaswara, termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar, pustakawan, dan lain-lain. Kedua, adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas, misalnya politisi, tenaga kesehatan, petani, arsitek, psikolog, lawyer, polisi, pengusaha, dan lain-lain.

3) Bahan (materials) Bahan merupakan suatu format atau perangkat yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT, program slide, alat peraga, bahan e-learning, dan sebagainya (biasa disebut software).

4) Alat (device) Alat adalah benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan mencakup multimedia projector, slide projector, OHP, film, tape, opaque projector, dan sebagainya.

5) Teknik (technique) Teknik adalah cara yang digunakan dalam memberikan pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan, simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.

6) Latar (setting) Latar yaitu lingkungan yang berada di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang secara khusus dipersiapkan untuk pembelajaran, yang termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, dan sebagainya. Sumber belajar yang diuraikan tersebut, merupakan komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Secara khusus untuk kategori bahan (materials) dan alat (device) yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pembelajaran.

20

Klasifikasi sumber belajar menurut Howard Levie

(Sudjana, 1998:80) meliputi:

1) Istilah people diganti dengan man sebagai pihak yang

menyalurkan atau mentransmisikan pesan.

2) Media instrumentation diganti dengan materials dan

devices sebagai bahan (software) dan perlengakapan

(hardware).

3) Techniques diganti dengan methods sebagai cara atau

metode yang dipakai dalam menyajikan informasi.

4) Evironment diganti dengan setting sebagai lingkungan

tempat interaksi belajar mengajar terjadi.

Sedangkan Sudjana (1998: 79) mengklasifikasikan

sumber belajar dalam tabel 2 sebagai berikut:

21

Tabel 2. Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar

Jenis Sumber Belajar

Pengertian Contoh

Dirancang Dimanfaatkan

Pesan (message)

Informasi yang disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, ajaran, fakta, pengertian, data.

Bahan-bahan pelajaran.

Cerita rakyat, dongeng, nasihat.

Manusia (people)

Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi.

Guru, aktor, siswa, pembicara, pemain.

Narasumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, responden.

Bahan (materials)

Sesuatu yang bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat.

Transparansi, film, slides, tape, buku, gambar, dan lain-lain.

Relief, candi, arca, peralatan teknik.

Peralatan (device)

Sesuatu yang bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan.

OHP, proyektor, slides, film, TV, kamera, papan tulis.

Generator, mesin, alat-alat, mobil.

Teknik (technique)

Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan.

Ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri.

Permainan, sarasehan, percakapan biasa.

Lingkungan (setting)

Situasi sekitar di mana pesan disalurkan.

kelas, studio, perpustakaan, laboratorium, aula.

Taman, kebun, pasar, museum, toko.

Sumber: Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1998: 79-80)

22

Lambang kata

Lambang visual

Gambar tetap, rekaman dan radio

Gambar hidup

Televisi

Pameran dan museum

Darmawisata

Percontohan

Pengalaman dramatisasi

Pengalaman tiruan

Pengalaman langsung dan bertujuan

Edgar Dale dalam buku Sudjana (1998: 76) menjelaskan

bahwa sumber belajar dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan

menurut jenjang-jenjang tertentu ke dalam sebuah kerucut

pengalaman (cone of experience). Adapun penjenjangan jenis-jenis

pengalaman tersebut disusun dari yang bersifat kongkrit sampai

yang sifatnya abstrak seperti yang terlihat dalam gambar 1 berikut:

Gambar 1. Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale

23

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa secara umum sumber belajar diklasifikasikan menjadi

beberapa jenis yakni sumber belajar berupa manusia, peralatan,

bahan, pesan, teknik dan lingkungan. Masing-masing jenis sumber

belajar tersebut masih bisa diklasifikasikan menjadi sumber belajar

yang dimanfaatkan dan sumber belajar yang sengaja dirancang.

c. Fungsi Sumber Belajar

Sumber belajar memiliki beberapa fungsi penting dalam

proses pembelajaran. Agar sumber belajar yang ada dapat berfungsi

optimal, maka dalam pembelajaran sumber belajar harus

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Rusman (2009: 135) menjelaskan bahwa penggunaan

sumber belajar menjadi hal yang harus diperhatikan dalam proses

pembelajaran. Pemanfaatan sumber belajar akan memungkinkan

penyajian materi pembelajaran yang lebih luas sehingga akan

menambah wawasan siswa, mengurangi peran guru sebagai pusat

pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih

aktif sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas

pembelajaran. Fungsi-fungsi tersebut menggambarkan mengenai

alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan

pencapaian hasil pembelajaran siswa.

24

Sedangkan fungsi sumber belajar sebagaimana yang

dikemukakan Isbani (1987: 10) yaitu untuk:

1) Meningkatkan produktifitas pendidikan, dengan jalan: a) Membantu guru untuk menggunakan waktu dengan

lebih baik dan efektif. b) Meningkatkan laju kelancaran belajar. c) Mengurangi beban guru dalam penyajian informasi,

sehingga lebih banyak kesempatan dalam pembinaan dan pengembangan gairah belajar

2) Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, dengan jalan: a) Mengurangi fungsi kontrol guru yang sifatnya kaku

dan tradisional. b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk

berkembang sesuai dengan kemampuannya. 3) Memberikan dasar-dasar pengajaran yang lebih ilmiah,

dengan jalan: a) Merencanakan program-program pendidikan secara

lebih sistematis. b) Mengembangkan beban pengajaran melalui upaya

penelitian terlebih dahulu. 4) Meningkatkan pemantapan pengajaran, dengan jalan:

a) Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi.

b) Menyajikan informasi maupun data secara lebih mudah, jelas dan konkrit.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa sumber belajar memiliki fungsi yang cukup signifikan

terhadap proses belajar mengajar. Sumber belajar dapat

memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan

membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran

sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien.

25

d. Manfaat Sumber Belajar

Berdasarkan pengertiannya, sumber belajar mempunyai

manfaat untuk memudahkan peserta didik dalam belajar. Namun

tidak terbatas pada itu, Rusman (2009: 135) menjelaskan bahwa

sumber belajar memiliki manfaat antara lain sebagai berikut:

1) Memberikan pengalaman belajar yang kongkret, secara tidak langsung kepada siswa.

2) Menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan kongkrit.

3) Menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.

4) Memberikan informasi yang akurat dan yang terbaru, seperti buku teks, enslikopedi, narasumber, dan lain- lain

5) Membantu memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran baik dalam lingkungan makro maupun lingkungan mikro.

6) Memberikan motivasi yang positif, lebih-lebih bila dirancang penggunaanya secara tepat.

7) Merangsang untuk berfikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut, seperti buku teks, buku bacaan, film, dan lainnya yang mengandung daya penalaran yang mampu membuat siswa terangsang untuk berfikir, menganalisis, dan berkembang lebih lanjut.

Sedangkan manfaat sumber belajar menurut A. Suhaenah

Suparno (1999: 41) sumber belajar bermanfaat untuk memberikan

kemudahan bagi para guru dalam menyajikan materi pembelajaran

dan memberi kemudahan kepada siswa untuk memahami materi

pembelajaran. Sumber belajar juga akan menimbulkan rasa

kebersamaan dan kerjasama antara keduanya.

26

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa manfaat sumber belajar pada dasarnya adalah untuk

menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan efisien serta

membantu siswa agar lebih aktif dan responsif terhadap

pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di

lingkungan sekolah.

e. Pemilihan Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar hendaknya dilakukan dengan cermat

dan tidak sembarangan. Guru harus menggunakan kriteria tertentu

untuk memilih sumber belajar yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar sumber belajar yang

dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika

diterapkan dalam proses pembelajaran.

Siregar (2010: 130) menjelaskan ada beberapa kriteria dalam

pemilihan sumber belajar. Kriteria pemilihan sumber belajar yang

perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Tujuan yang ingin dicapai Pemilihan sumber belajar harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah untuk menumbuhkan motivasi, keperluan pengajaran, keperluan penelitian ataukah pemecahan masalah. Harus disadari bahwa masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kelemahan.

2) Ekonomis Sumber belajar yang hendak dipilih harus terjangkau harganya. Namun tetap harus diperhitungkan dengan jumlah pemakai, lama pemakaian, dan keakuratan hasil pemakaian.

27

3) Praktis dan sederhana Pemilihan sumber belajar hendaknya yang sederhana. Sumber belajar yang sederhana adalah sumber belajar yang tidak memerlukan peralatan khusus dan juga keterampilan khusus untuk menggunakannya.

4) Mudah didapat Pemilihan sumber belajar hendaknya memperhatikan keterjangkauan. Sumber belajar yang baik adalah sumber belajar yang ada di sekitar kita dan mudah untuk mendapatkannya.

5) Fleksibel Sumber belajar hendaknya dipilih yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu dalam berbagai kondisi dan situasi.

Sedangkan Sudjana (2009: 84) menjelaskan kriteria pemilihan

sumber belajar yang lebih lengkap dan luas sebagai berikut:

1) Kriteria umum a) Ekonomis b) Praktis dan sederhana c) Mudah diperoleh d) Fleksibel e) Komponennya sesuai dengan tujuan

2) Kriteria berdasarkan tujuan a) Sumber belajar untuk memotivasi b) Sumber belajar untuk tujuan pengajaran c) Sumber belajar untuk penelitian d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah e) Sumber belajar presentasi

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa terdapat kriteria atau hal yang harus diperhatikan sebelum

memilih sumber belajar yaitu dari segi finansial, penggunaan,

ketersediaan, dan tujuan pembelajaran. Selain itu pemilihan sumber

belajar hendaknya disesuaikan dengan kepentingan penggunanya.

28

3. Mengelola Sistem Kearsipan

Setiap lembaga, baik pemerintah maupun swasta dapat

dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

administrasi. Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang

cakupannya luas. Biasanya segala kegiatan administrasi diolah suatu

unit tersendiri yang disebut dengan bagian administrasi, tata usaha,

sekretariat, kantor, dan lain sebagainya. Pada dasarnya kegiatan

administrasi adalah menghasilkan, menerima, mengolah dan

menyimpan berbagai surat, formulir, laporan, dan sebagainya yang

pada akhirnya akan berhubugan dengan kearsipan.

Mengelola sistem kearsipan merupakan salah satu mata

pelajaran produktif di SMK bidang Bisnis dan Manajemen

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran yang diberikan di

kelas XI. Kearsipan merupakan mata pelajaran yang mempelajari

mengenai proses kegiatan pengelolaan arsip atau warkat. Pada silabus

standar kompetensi mengelola sistem kearsipan di SMK N 1 Tempel,

menyebutkan ada empat kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh

siswa, antara lain: menentukan sistem kearsipan, menentukan

kebutuhan alat dan bahan kearsipan, mengimplementasikan sistem

kearsipan dan memelihara sistem kearsipan. Jadi siswa diberi materi

dan praktik pengelolaan arsip atau warkat mulai dari penerimaan

surat, penyortiran surat, pencatatan surat, pengarahan dan penerusan

surat, serta penyimpanan surat.

29

Menurut Kamus Administrasi (1986: 139) “kearsipan adalah

segenap rangkaian kegiatan perbuatan penyelenggaraan kearsipan

sejak saat dimulainya pengumpulan warkat sampai dengan

penyingkirannya”. Martono (1991: 32) menjelaskan bahwa

“kearsipan adalah pengaturan dan penyimpanan warkat/record atas

dasar sistem tertentu serta dengan prosedur tertentu yang sistematis

sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan kembali dalam waktu

yang singkat”.

Sedangkan Sularso (1985: 3) menjelaskan “kearsipan adalah

tata cara pengurusan penyimpanan warkat menurut aturan dan

prosedur yang berlaku dengan mengingat 3 unsur pokok yang meliputi

penyimpanan (storing), penempatan (placing), dan penemuan kembali

(finding).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan kearsipan adalah suatu proses mulai dari

penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pemeliharaan dan

penyimpanan warkat menurut sistem tertentu sehingga apabila

diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.

30

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan merupakan penelitian-penelitian yang sudah ada

sebelum penelitian dilakukan oleh seorang peneliti yang kemudian dijadikan

pedoman atau sumber lain dalam memperjelas penelitian. Penelitian relevan

juga dapat dijadikan pembanding pada penelitian yang lebih lanjut, sehingga

ilmu pengetahuan tersu berkembang seiring perkembangan jaman. Penelitian

relevan yang digunakan sebagai acuan penelitian ini yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Aldino Dwi Anggoro (2014) Jurusan

Manajemen Universitas Negeri Malang dengan judul “Pengaruh Kualitas

Laboratorium Perkantoran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

Melakukan Prosedur Administrasi Perkantoran Jurusan Administrasi

Perkantoran (Studi Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen)”.

Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa 1) kelengkapan sarana

(laboratorium perkantoran) berpengaruh positif terhadap hasil belajar 2)

kualitas sarana (laboratorium perkantoran) berpengaruh positif terhadap

hasil belajar 3) penataan sarana (laboratorium perkantoran) positif

berpengaruh terhadap hasil belajar 4) intensitas pemakaian laboratorium

perkantoran berpengaruh positif terhadap hasil belajar 5) kelengkapan,

kualitas, penataan dan intensitas pemakaian laboratorium perkantoran

berpengaruh positif terhadap hasil belajar.

31

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nuri Dewi Astutik (2009) dengan judul

“Pengaruh Keefektifan Laboratorium Komputer dan Motivasi Belajar

Siswa Terhadap Prestasi Belajar KKPI Program Keahlian Administrasi

Perkantoran Siswa Kelas XI SMK Manajeman Batik Perbaik Purworejo”.

Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa 1) ada pengaruh positif dan

signifikan antara keefektifan laboratorium komputer terhadap prestasi

belajar KKPI yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2)= 0,091

2) ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar KKPI yang ditunjukkan dengan koefisien

determinasi(R2)= 0,069 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara keefektifan laboratorium komputer dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar KKPI Program Keahlian Administrasi Pekantoran siswa

kelas XI SMK Bisnis Manajemen Batik Perbaik Purworejo yang

ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2)= 0,163.

C. Kerangka Pikir

Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

dalam diri dan dari luar diri siswa. Kelengkapan fasilitas, sumber, dan sarana

prasana pembelajaran akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar di

sekolah. Prestasi belajar dalam setiap lembaga pendidikan dan mata pelajaran

pun mempunyai kriteria pencapaian masing-masing.

32

Pencapaian kompetensi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih

mengarah kepada sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan

kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di).

Fasilitas belajar, sumber belajar, dan sarana prasarana yang sudah disediakan

sekolah akan sangat berperan terhadap perkembangan dan kerampilan peserta

didik tersebut. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah

laboratorium.

Laboratorium merupakan tempat belajar siswa melalui metode

praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar. Metode

pembelajaran yang hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber

belajar tentu akan mempersulit siswa memahami pembelajaran. Metode

ceramah dalam jangka waktu panjang akan mempengaruhi motivasi belajar

siswa yang nantinya akan berpengaruh pula terhadap pencapaian hasil belajar

siswa.

Mata pelajaran kearsipan adalah salah satu mata pelajaran produktif

yang sesuai dengan kompetensi kerja di Du/Di. Pencapaian kompetensi pada

mata pelajaran kearsipan lebih mengacu pada keterampilan peserta didik

dalam mengelola arsip mulai dari kegiatan penerimaan sampai penyimpanan

arsip. Penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar, dapat membantu

siswa untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan dengan

mengaplikasikan teori kearsipan yang sudah diperoleh dengan praktik di

laboratorium. Pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran juga akan

membuat siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih konkrit dan dapat

33

menarik minat siswa atau menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.

Penggunaan laboratorium dalam kegiatan pembelajaran diharapkan akan ikut

andil dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan praktik dan prestasi

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kearsipan. Berdasarkan uraian

tersebut, kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk skema

seperti pada gambar 2 berikut:

Gambar 2. Kerangka Pikir Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Kearsipan

Peran Laboratorium dalam Pembelajaran Kearsipan

Sebagai tempat untuk

mengembangkan kecakapan

Sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik

Sebagai tempat yang dapat mendorong

semangat belajar

Sebagai tempat untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan

Tercapainya Tujuan Pembelajaran

34

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori dan kerangka pikir tersebut, dapat ditarik beberapa

pertanyaan yang akan diteliti, yaitu:

Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber

belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel ditinjau dari

indikator:

a. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik pada mata

pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel?

b. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

tempat untuk mengembangkan kecakapan pada mata pelajaran kearsipan

di SMK N 1 Tempel?

c. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

tempat yang dapat mendorong semangat belajar pada mata pelajaran

kearsipan di SMK N 1 Tempel?

d. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran

kearsipan di SMK N 1 Tempel?

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan objek

penelitian dalam keadaan yang sebenarnya tanpa adanya maskud untuk

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Penelitian

dilakukan terhadap satu variabel tanpa membuat perbandingan, atau

menggabungkan dengan variabel lain. Penelitian ini dideskripsikan dengan

bantuan perhitungan hasil analisis angket, wawancara, dan dokumentasi di

lapangan. Sedangkan data penelitian dan hasil penelitian disajikan dalam

bentuk persentase.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Tempel yang beralamat di

Jalan Magelang Km. 17 Jlegongan, Margorejo, Tempel Sleman

Yogyakarta pada 4 - 18 Mei 2015.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah populasi siswa kelas XI Kompetensi

Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel sebanyak 64

siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu XI AP 1 dan XI AP 2, Ketua

36

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran, dan guru pengampu mata

pelajaran kearsipan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana cara mengukur suatu variabel. Guna menghindari adanya

kesalahan dalam penafsiran tentang variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, maka perlu dibatasi pengertian dari variabel-variabel dalam

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Laboratorium adalah tempat dengan berbagai perlengkapan di

dalamnya yang digunakan sebagai fasilitas/sumber belajar bagi para

siswa untuk mengaplikasikan teori ke dalam pengalaman atau

pembelajaran konkrit. Laboratorium dalam penelitian ini dikhususkan

pada laboratorium praktik administrasi perkantoran.

2. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau

dimanfaatkan untuk mempermudah para siswa dalam kegiatan

belajarnya.

3. Kearsipan adalah adalah suatu proses mulai dari penerimaan,

pengumpulan, pengaturan, pemeliharaan dan penyimpanan warkat

menurut sistem tertentu sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan

dengan mudah dan cepat.

37

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Angket (Kuesioner)

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Jenis angket

yang digunakan yaitu angket tertutup dengan menggunakan skala

bertingkat. Pada angket tertutup, responden tinggal memilih jawaban

telah disediakan dalam angket. Angket diberikan kepada siswa yang

digunakan untuk mengetahui peran laboratorium pada mata pelajaran

kearsipan. Teknik ini digunakan agar hasil penelitian menjadi lebih

kredibel dan mempunyai dasar yang kuat.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data mengenai

hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang nilai siswa, profil sekolah, sarana dan

prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, serta jumlah siswa

yang akan diteliti.

3. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi

dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk

dijawab secara lisan pula. Teknik wawancara menghendaki

38

komunikasi langsung antara peneliti dengan subyek penelitian

(responden). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang

berkaitan dengan keadaan umum SMK N 1 Tempel termasuk

gambaran umum laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK N 1

Tempel. Penggunaan teknik ini diharapkan juga dapat memperoleh

data pendukung tentang tanggapan / pendapat mengenai keadaan

Laboratorium Administrasi Perkantoran dan perkembangannya, serta

untuk mengetahui sejauh mana peran laboratorium terhadap

keterampilan atau kecakapan siswa pada mata pelajaran kearsipan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) digunakan untuk mengungkap data tentang

efektivitas atau peran laboratorium administrasi perkantoran dalam

meningkatkan keterampilan praktik kearsipan siswa kelas XI di SMK

N 1 Tempel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner kepada seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel.

39

Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah tertutup. Jawaban

kuesioner sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih.

Angket ini berisi 20 butir pernyataan yang terdiri dari 4 alternatif

jawaban yang disediakan yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun kisi-kisi dan

skor jawaban instrumen secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3

dan tabel 4 berikut:

Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Tertutup No Komponen Indikator Nomor Item 1. Peran

Laboratorium sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan

Laboratorium sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik

1,2,3,4,5,6

Laboratorium sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan

7,8,9,10,11

Laboratorium sebagai tempat yang dapat mendorong semangat siswa

12,13,14,15,16

Laboratorium sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

17,18,19,20

Keterangan: diadopsi dari Engkoswara (1982) dan Saleh (2002)

Tabel 4. Skor Jawaban Kuesioner Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

40

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi berisi pedoman yang telah disiapkan

sebelumnya untuk memperoleh data mengenai kondisi Laboratorium

Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel. Pedoman observasi

digunakan sebagai acuan untuk melakukan pengamatan agar sesuai

dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini lembar observasi

digunakan untuk mengamati keadaan laboratorium Administrasi

Perkantoran di SMK N 1 Tempel dan penggunaannya dalam kegiatan

pembelajaran.

3. Pedoman Wawancara

Sebelum melakukan penelitian, pedoman wawancara dibuat

secara detail agar mempermudah wawancara selama penelitian

berlangsung. Pedoman wawancara berisi butir-butir pertanyaan yang

akan diajukan saat wawancara. Instrumen ini digunakan agar

wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.

Pedoman wawancara ditujukan untuk ketua kompetensi

keahlian Administrasi Perkantoran dan guru mata pelajaran

mengelola sistem kearsipan. Kisi-kisi wawancara dapat dilihat pada

tabel 4 berikut:

41

Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara dengan Narasumber

Narasumber Deskripsi Wawancara Nomor Item

Kaprodi Administrasi Perkantoran

a. Laboratorium yang dimiliki prodi Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa

b. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam laboratorium administrasi perkantoran

c. Efektivitas pemanfaatan laboratorium administrasi perkantoran sebagai fasilitas belajar

d. Hambatan dan upaya dalam pemanfaatan laboratorium administrasi perkantoran

e. Pengelolaan laboratorium administrasi perkantoran

1

2,3

4 5 6

Guru mata pelajaran Kearsipan

a. Penggunaan laboratorium administrasi perkantoran dalam pembelajaran produktif

b. Peran laboratorium administrasi perkantoran dalam pembelajaran kearsipan

c. Hambatan dalam penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar

d. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada

e. Standar penilaian yang digunakan dalam praktik kearsipan

1

2 3

4

5

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen

yang memiliki kesahihan (validitas) dan keajegan (reliabilitas) sesuai

dengan kententuan, sehingga dapat memperoleh data yang dibutuhkan

dan data yang terkumpul benar-benar data yang mencerminkan keadaan

42

yang sebenarnya. Uji coba intrumen penelitian ini dilakukan pada siswa

kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Depok sebanyak 32

siswa.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat

kevalidan/kesahihan instrumen, atau dengan kata lain untuk

mendapatkan ketepatan antara data yang sesungguhnya dengan data

yang dikumpulkan. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas

instrumen adalah Korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai

berikut:

���� �∑�∑�∑���∑� �∑�� ���∑ �∑� �

Keterangan: ��� = koefisien korelasi antara X dan Y � = jumlah subyek ∑� = jumlah skor butir soal X ∑� = jumlah skor total ∑�² = jumlah kuadrat skor butir soal X ∑�² = jumlah kuadrat skor total ∑�� = jumlah perkalian X dan Y

Harga ������� yaitu ��� kemudian dikonsultasikan dengan

������ dengan taraf signifikan 5% dan diketahui ������ adalah 0,349.

Jika ������� lebih besar atau sama dengan ������ maka instrumen

tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila koefisien korelasi rendah

atau ������� lebih kecil dari ������ pada taraf signifikan 5% maka

instrumen dinyatakan gugur atau tidak valid.

43

Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa semua butir

soal mempunyai nilai validitas di atas ������ 0,349 keculai butir soal

nomor 9 diperoleh nilai perhitungan di bawah ������ 0,349 yaitu 0,315.

Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal nomor 9 dinyatakan tidak

valid atau gugur dan selanjutnya butir soal tersebut tidak dicantumkan

dalam instrumen pengambilan data penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi dan

stabilitas nilai hasil skala pengukuran instrumen. Suatu instrumen

dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap

walaupun dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Rumus

yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah rumus

Cronbach Alpha, yaitu sebagai berikut:

��� � � − 1�# $1 −

∑%�²%&² '

Keterangan: �� = reliabilitas instrumen ̀ = banyaknya butir pertanyaan ∑%�² = jumlah varians butir %&² = varians total

Setelah reliabilitas instrumen diketahui, selanjutnya angka

tersebut diintrepretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi

dalam tabel 6 berikut:

44

Tabel 6. Intepretasi Nilai Reliabilitas Instrumen Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,7999 Tinggi 0,400 – 0,5999 Agak Rendah 0,200 – 0,3999 Rendah 0,000 – 0,1999 Sangat Rendah (tak berkorelasi)

Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for

Windows dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha dari

variabel yang diuji. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari

0,5999 maka jawaban responden dinyatakan reliabel.

Hasil perhitungan statistik memperoleh nilai akhir Cronbach’s

Alpha sebesar 0,728. Hal tersebut berarti instrumen tes dapat dikatakan

reliabel. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

hasil uji reliabilitas instrumen uji coba.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara deskriptif

dan akan disajikan dalam bentuk persentase. Penelitian ini akan

menghasilkan fakta tentang peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Editing

Instrumen yang berupa angket dibagikan dan diisi oleh responden

kemudian dikembalikan kepada penulis. Penulis meneliti kelengkapan

jawaban responden dalam pengisian angket, apabila ada pertanyaan

45

yang tidak dijawab penulis menghubungi responden yang

bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya agar instrumen

atau angket dapat dikatakan sah. Sedangkan untuk instrumen

wawancara penulis mengelompokkan jawaban-jawaban yang relevan

dengan masalah penelitian.

2. Tabulating

Langkah kedua adalah pengelolaan data dengan memindahkan

jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabel atau tabulasi.

Kemudian setelah data diolah dan hasil angket dinyatakan sah, akan

dilakukan analisis data yang dihasilkan dengan menghitung persentase

setiap indikator butir soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung

persentase dalam penelitian ini sebagai berikut:

P = (� X 100%

Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi (jumlah jawaban responden) N = Number of cases (jumlah responden)

3. Analiting dan Interpretation

Langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang diolah secara

verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. Identifikasi

persentase menggunakan kategori menurut tingkatan yang ada dengan

perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (Sdi)

pada tabel 7 berikut:

46

Tabel 7. Skala Kategori No. Rentang Nilai (i) Kategori 1 Di atas Mi + 1,5 SDi Sangat Berperan 2 Mi + 0,5 SDi s.d < Mi + 1,5 SDi Berperan 3 Mi – 0,5 SDi s.d < Mi + 0,5 SDi Cukup Berperan 4 Mi – 1,5 SDi s.d < Mi – 0,5 SDi Kurang Berperan 5 Di bawah Mi – 1,5 SDi Tidak Berperan

Sumber: Saifudin Azwar (2009: 109) Keterangan: Mi = Rata-rata ideal

= &) x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

Sdi = Standar deviasi ideal

= &* x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

4. Concluding

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah concluding atau

penarikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Data

yang diperoleh dari angket, dokumentasi, dan wawancara disimpulkan

secara deskriptif.

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakasanakan di SMK Negeri 1 Tempel yang

beralamat di Jalan Magelang Km.17 Jlegongan Margorejo Tempel

Sleman pada Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. SMK

Negeri 1 Tempel merupakan sekolah bidang Bisnis dan Manajemen yang

memiliki 3 (tiga) Kompetensi Keahlian yaitu Administrasi Perkantoran,

Akuntansi, dan Pemasaran. Adapun visi dan misi SMK 1 Tempel adalah

sebagai berikut:

Visi:

“Penyelenggara Pendidikan Yang Berkualitas Selaras Dengan Kehidupan

Budaya Bangsa Dalam Persaingan Global”.

Misi:

a. Membentuk insan tamatan yang berkompetensi, berjiwa mandiri, dan

adaptif.

b. Menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

(MPMBS) yang berstandar ISO 9001 : 2000.

c. Meningkatkan semangat meraih prestasi unggulan secara kompetitif

dan komparatif

48

a. Potensi Fisik

Kondisi fisik SMK Negeri 1 Tempel pada umumnya sudah

sangat baik. Meskipun lokasi SMK Negeri 1 Tempel sebenarnya tidak

terlihat dari jalan raya, namun sekolah sudah memberikan tanda untuk

menunjukkan arah sekolah, baik dari arah Magelang maupun dari arah

Yogyakarta sehingga sekolah ini dapat dijangkau oleh orang-orang

yang mencari keberadaan SMK Negeri 1 Tempel.

Dilihat dari letaknya, sekolah ini sangat strategis sehingga

mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Gerbang pintu sekolah ini

memiliki dua jalan, gerbang untuk guru serta gerbang untuk murid.

Sehingga jika ada murid yang terlambat, maka akan terlihat melalui

gerbang untuk guru (gerbang utama). Penataan dan penghijauan taman

yang teratur menjadikan SMK Negeri 1 Tempel menjadi nampak asri

dan memberikan suasana yang sejuk. Sehingga para peserta didik,

guru dan karyawan SMK Negeri 1 Tempel merasa nyaman dalam

melakukan segala aktivitas di sekolah ini.

SMK Negeri 1 Tempel memiliki sarana prasarana penunjang

kegiatan belajar mengajar yang cukup lengkap. Adapun secara garis

besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Ruang Administrasi

Ruang administrasi berada di lantai dasar yang terdiri dari

beberapa ruang. Adapun ruang-ruang tersebut meliputi:

49

a) Ruang Kepala Sekolah

b) Ruag Wakil Kepala Sekolah

c) Ruang Tata Usaha

d) Ruang SIM

e) Ruang Percetakan

f) Ruang Sidang

2) Ruang Pengajaran

Ruang pengajaran terdiri dari ruang kelas yang digunakan untuk

melakukan kegiatan belajar dan laboratorium yang digunakan

untuk kegiatan praktikum. Ruang-ruang tersebut meliputi:

a) Ruang Kelas

b) Ruang Praktik Mengetik Manual

c) Ruang Laboratorium Administrasi Perkantoran

d) Ruang Komputer

e) Ruang Laboratorium Bahasa

f) Ruang Mesin Bisnis

g) Lapangan Olah Raga

3) Ruang Penunjang

Ruang penunjang terdiri dari berbagai ruangan yang digunakan

untuk melaksanakan berbagai kegiatan atau aktivitas di sekolah,

yaitu:

a) Ruang Panggung Sekolah

b) Ruang Perpustakaan

50

c) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK)

d) Ruang Bursa Kerja Khusus (BKK)

e) Ruang UKS

f) Ruang OSIS

g) Ruang Pleton Inti

h) Ruang Dewan Ambalan

i) Ruang pertokoan (business center)

j) Ruang Penyimpanan Alat Olahraga

k) Kantin Mushola

l) Pos Satpam

m) Dapur

n) Studio SCB FM

o) Kamar mandi

p) Ruang Penjaga Sekolah

q) Ruang Tunggu Tamu

b. Potensi Siswa

SMK Negeri 1 Tempel memiliki peserta didik sejumlah 768

orang, yang terdiri dari 24 kelas serta mempunyai tiga Kompetensi

Keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran.

Kelas X – XII menerapkan sistem moving class. Dilihat dari segi

kualitas input, SMK Negeri 1 Tempel memiliki kualitas masukan

yang sangat baik. Selain itu sekolah ini juga melengkapi kegiatan

51

peserta didik dengan mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler

seperti bidang olahraga (basket, volley, badminton), bidang seni

(Vocal, Paduan Suara, Band, Nasyid), KIR, pramuka, PMR/PKS, dan

lain sebagainya.

c. Potensi Guru dan Karyawan

SMK Negeri 1 Tempel dipimpin oleh seorang kepala sekolah

dengan empat orang wakilnya, masing-masing wakil kepala sekolah

(bidang kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan

masyarakat) mempunyai tanggung jawab sesuai dengan bidangnya

masing – masing yang satu sama lainnya saling berkaitan.

Jumlah tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Tempel kurang lebih

53 orang yang terdiri dari sekitar 20 guru berpendidikan S2 dan 33

guru berpendidikan S1. Di samping itu, SMK Negeri 1 Tempel juga

didukung oleh karyawan 25 orang yang terdiri dari KTU 1 orang,

administrasi 11 orang, petugas kebersihan 7 orang, petugas

maintenance 3 orang, petugas perpustakaan 2 orang dan satpam 1

orang.

Kinerja guru dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 1

Tempel cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dengan terprogramnya

seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan di

kelas dengan perangkat pembelajaran yaitu silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh para guru di SMK Negeri 1

Tempel.

52

2. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tempel yang

beralamat di Jl. Magelang Km 17 Jlegongan Margorejo Tempel Sleman

Yogyakarta pada bulan Mei 2015. Responden pada penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

sebanyak 64 siswa dengan rincian seperti pada tabel 8 berikut:

Tabel 8. Subjek Penelitian No. Kelas Jumlah 1 XI AP 1 32 2 XI AP 2 32

Jumlah 64 Sumber: Data Primer

Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui instrumen berupa

butir-butir pernyataan angket yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber

belajar pada mata pelajaran Kearsiapan. Angket yang disebarkan

berisikan 19 butir pernyataan yang telah melalui uji validitas dan

reliabilitas untuk menguji kevalidan dan kesahihan instrumen. Peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran ini diukur menggunakan angket

dengan 4 (empat) alternatif jawaban yang telah disediakan.

Skor penilaian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan disajikan pada

tabel 9 berikut:

53

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan

Interval Frekuensi

Absolut Relatif (%) Kumulatif Kumulatif (%) 42 - 46 1 1,56% 1 1,56% 47 - 51 3 4,69% 4 6,25% 52 - 56 18 28,13% 22 34,38% 57 - 61 17 26,56% 39 60,94% 62 - 66 17 26,56% 56 87,50% 67 - 71 7 10,94% 63 98,44% 72 - 76 1 1,56% 64 100%

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi

terendah terdapat pada interval 42-46 dan interval 72-76 sebanyak 1

siswa dengan proporsi 1,56%. Sedangkan frekuensi tertinggi terdapat

pada interval 52-56 sebanyak 18 siswa dengan proporsi 28,13%. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 berikut:

Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran

Kearsipan

02468

1012141618

Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar

pada Mata Pelajaran Kearsipan

54

Selain itu, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program

SPSS 16.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran, dapat diperoleh

data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan yang disajikan pada

tabel 10 berikut:

Tabel 10. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan

N Valid 64

Missing 0

Mean 57.47

Median 57.00

Mode 52

Std. Deviation 5.657

Minimum 42

Maximum 76

Sum 3678

Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran

kearsipan dilihat dari beberapa indikator peran laboratorium ditetapkan

berdasarkan kriteria ideal 19 sampai 76. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan

Standar Deviasi Ideal (SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan didasarkan pada

perhitungan sebagai berikut:

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (76 + 19)

= 47,5

55

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (76-19)

= 9,5

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata

pelajaran kearsipan disajikan seperti pada tabel 11 berikut:

Tabel 11. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan

No. Rentang Nilai

(Skor) Frekuensi Persentase Kategori

1 x > 61,8 16 25% Sangat Berperan 2 52,3 < x ≤ 61,8 32 50% Berperan

3 42,8 < x ≤ 52,3 15 23,4% Cukup Berperan

4 33,3 < x ≤ 42,8 1 1,6% Kurang Berperan

5 x ≤ 33,3 0 0% Tidak Berperan

Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium

Administrasi Perkantoran berperan dalam kegiatan pembelajaran

kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden

terbanyak berada pada kategori berperan sejumlah 32 siswa (50%).

Sedangkan sebanyak 16 siswa (25%) menjawab dalam kategori sangat

berperan, 15 siswa (23,4%) menjawab dalam kategori cukup berperan dan

1 siswa (1,6%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar 4 berikut:

56

Gambar 4. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium

Apabila melihat pada perhitungan data frekuensi yang terdapat

pada tabel 10 dengan program SPSS 16.0 for Windows dan persentase pada

pie chart di atas diketahui bahwa rerata hitungnya adalah 57,47. Rerata

hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria kategori sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran

berperan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran kearsipan.

Sedangkan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata

pelajaran kearsipan, maka akan dijelaskan lebih rinci dilihat dari 4 (empat)

indikator peran Laboratorium dalam pembelajaran yaitu sebagai tempat

untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik, sebagai tempat untuk

mengembangkan kecakapan, sebagai tempat untuk mendorong semangat,

dan sebagai tempat untuk mengembangkan atau menambah ilmu

pengetahuan. Berikut ini hasil penelitian peran Laboratorium Administrasi

Perkantoran dari masing-masing indikator:

25,00%

50,00%

23,40%

1,60%

Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Sumber Belajar pada

Mata Pelajaran Kearsipan

Sangat Berperan

Berperan

Cukup Berperan

Kurang Berperan

57

a. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik Kearsipan

Pada indikator peran Laboratorium Administrasi Perkantoran

sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik disediakan 6

butir pernyataan yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 6. Berdasarkan

perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows, maka dapat

diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi

Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik

kearsipan seperti pada tabel 12 berikut:

Tabel 12. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik Kearsipan

N Valid 64

Missing 0

Mean 14.91

Median 14.50

Mode 13

Std. Deviation 2.448

Minimum 11

Maximum 24

Sum 954

Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai

peralatan praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 6 sampai

24. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali

berbagai peralatan praktik kearsipan didasarkan pada perhitungan sebagai

berikut:

58

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (24 + 6)

= �

� x 30

= 15

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (24 - 6)

= �

� x 18

= 3

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran

Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengenali berbagai

peralatan praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 13 berikut:

Tabel 13. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Peralatan Praktik Kearsipan

No. Rentang Nilai

(Skor) Frekuensi Persentase Kategori

1 x > 19,5 2 3,1% Sangat Berperan 2 16,5 < x ≤ 19,5 15 23,4% Berperan

3 13,5 < x ≤ 16,5 17 26,6% Cukup Berperan

4 10,5 < x ≤ 13,5 30 46,9% Kurang Berperan

5 x ≤ 10,5 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium

Administrasi Perkantoran kurang berperan sebagai tempat untuk

mengenali peralatan praktik dalam kegiatan pembelajaran kearsipan. Hal

tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada

pada kategori kurang berperan sejumlah 30 siswa (46,9%). Sedangkan

sebanyak 17 siswa (26,6%) menjawab dalam kategori cukup berperan, 15

59

siswa (23,4%) menjawab dalam kategori berperan dan 2 siswa (3,1%)

menjawab dalam kategori sangat berperan. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 5 berikut:

Gambar 5. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengenali Peralatan Praktik Kearsipan

Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling

besar berada pada kategori kurang berperan yaitu 46,9%. Hal ini didukung

oleh hasil wawancara dengan Ibu SW, beliau mengatakan bahwa peralatan

praktik kearsipan yang berada di laboratorium memang belum memadai

khususnya untuk kegiatan penyimpanan dan pemusnahan. Siswa masih

harus membuat tempat penyimpanan sendiri dengan snalhacter. Peralatan

untuk memusnahkan arsip seperti mesin penghancur kertas juga belum

tersedia, sehingga menyebabkan siswa hanya sekedar mengetahui prosedur

pemusnahan arsip tanpa mampu mengoperasikan alatnya.

3,10%

23,40%

26,60%

46,90%

Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengenali

Peralatan Praktik Kearsipan

Sangat Berperan

Berperan

Cukup Berperan

Kurang Berperan

60

Bapak BS juga menyampaikan upaya dan kendala-kendala yang

dihadapi terkait dengan pengadaan peralatan praktik yang lebih memadai.

Saat ini Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran sudah

mengajukan proposal usulan untuk melengkapi fasilitas praktik di

laboratorium sebagai prioritas progam sekolah, namun masih terkendala

pada dana pengadaan.

Berdasarkan data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

Laboratorium Administrasi Perkantoran kurang berperan sebagai tempat

untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik khususnya pada mata

pelajaran kearsipan.

b. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan

Indikator kedua dalam peran Laboratorium Administrasi

Perkantoran adalah mengembangkan kecakapan praktik kearsiapan. Pada

indikator ini diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu nomor 7 sampai

dengan nomor 10. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for

Windows yang terdapat dalam lampiran, maka dapat diperoleh data

statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

tempat untuk mengembangkan kecakapan praktik kearsipan seperti pada

tabel 14 berikut:

61

Tabel 14. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan

N Valid 64

Missing 0

Mean 12.39

Median 11.00

Mode 11

Std. Deviation 2.143

Minimum 8

Maximum 16

Sum 793

Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan

kecakapan praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 4 sampai

16. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mengembangkan kecakapan praktik kearsipan didasarkan pada

perhitungan sebagai berikut:

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (16 + 4)

= �

� x 20

= 10

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (16 - 4)

= �

� x 12

= 2

62

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran

Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengembangkan

kecakapan praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 15 berikut:

Tabel 15. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan

No. Rentang Nilai

(Skor) Frekuensi Persentase Kategori

1 x > 13 21 32,8% Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 10 15,6% Berperan

3 9 < x ≤ 11 28 43,8% Cukup Berperan

4 7 < x ≤ 9 5 7,8% Kurang Berperan

5 x ≤ 7 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium

Administrasi Perkantoran cukup berperan sebagai tempat untuk

mengembangkan kecakapan praktik siswa dalam kegiatan pembelajaran

kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden

terbanyak berada pada kategori cukup berperan sejumlah 28 siswa

(43,8%). Sedangkan sebanyak 21 siswa (32,8%) menjawab dalam kategori

sangat berperan, 10 siswa (15,6%) menjawab dalam kategori berperan dan

5 siswa (7,8%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar 6 berikut:

63

Gambar 6. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium Sebagai Tempat Untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan

Pie chart di atas menunjukkan bahwa perhitungan persentase

paling besar yaitu 43,8% berada pada kategori cukup berperan sehingga

dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran

cukup berperan sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan siswa

dalam pembelajaran praktik kearsipan.

c. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan

Indikator ini diukur dengan menggunakan 5 butir pernyataan yang

telah disediakan yaitu nomor 11 sampai dengan nomor 15. Berdasarkan

perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows yang terdapat dalam

lampiran, maka dapat diperoleh data statistik mengenai peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong

semangat belajar praktik kearsipan seperti pada tabel 16 berikut:

32,80%

15,60% 43,80%

7,80%

Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk

Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan

Sangat Berperan

Berperan

Cukup Berperan

Kurang Berperan

64

Tabel 16. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan

N Valid 64

Missing 0

Mean 16.75

Median 16.50

Mode 16

Std. Deviation 1.960

Minimum 12

Maximum 20

Sum 1072

Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong semangat

belajar praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 5 sampai 20.

Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong

semangat belajar praktik kearsipan didasarkan pada perhitungan sebagai

berikut:

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (20 + 5)

= �

� x 25

= 12,5

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (20 - 5)

= �

� x 15

= 2,5

65

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran

Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mendorong semangat

belajar praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 17 berikut:

Tabel 17. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Medorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan

No. Rentang Nilai

(Skor) Frekuensi Persentase Kategori

1 x > 16,3 32 50% Sangat Berperan 2 13,8 < x ≤ 16,3 29 45,3% Berperan

3 11,3 < x ≤ 13,8 3 4,7% Cukup Berperan

4 8,8 < x ≤ 11,3 0 0% Kurang Berperan

5 x ≤ 8,8 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium

Administrasi Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk

mendorong semangat belajar dalam kegiatan praktik pembelajaran

kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden

terbanyak berada pada kategori sangat berperan sejumlah 32 siswa (50%).

Sedangkan sebanyak 29 siswa (45,3%) menjawab dalam kategori berperan

dan 3 siswa (4,7%) menjawab dalam kategori cukup berperan. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 7 berikut:

66

Gambar 7. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium Sebagai Tempat Untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan

Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling

besar berada pada kategori sangat berperan yaitu 50% sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran sangat

berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar siswa pada

pembelajaran praktik kearsipan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara

yang dilakukan dengan Ibu SW yang menyatakan bahwa siswa lebih

antusias mengikuti pembelajaran praktik di laboratorium. Terlihat

perbedaan semangat dan tingkat antusiasme siswa pada saat pembelajaran

teori di kelas dan ketika pembelajaran praktik di laboratorium, karena pada

dasarnya siswa akan lebih tertarik pada mata pelajaran dengan

menggunakan multi-media dan multi-metode. Penggunaan kedua teknik

tersebut sangat diperlukan untuk mata pelajaran yang berbasis praktikum

khususnya kearsipan.

50,00% 45,30%

4,70%

Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk

Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan

Sangat Berperan

Berperan

Cukup Berperan

67

d. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan

Indikator terakhir dalam peran Laboratorium Administrasi

Perkantoran adalah mengembangkan ilmu pengetahuan. Pada indikator ini

diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu nomor 16 sampai dengan nomor

19. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows,

maka dapat diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dalam bidang kearsipan seperti pada tabel 18 berikut:

Tabel 18. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang

Kearsipan

N Valid 64

Missing 0

Mean 13.42

Median 13.00

Mode 12

Std. Deviation 1.798

Minimum 8

Maximum 16

Sum 859

Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria

ideal 4 sampai 16. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal

(SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam bidang kearispan

didasarkan pada perhitungan berikut:

68

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (16 + 4)

= �

� x 20

= 10

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (16 - 4)

= �

� x 12

= 2

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran

Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan disajikan seperti pada tabel 19

berikut:

Tabel 19. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Siswa dalam

Bidang Kearsipan

No. Rentang Nilai

(Skor) Frekuensi Persentase Kategori

1 x > 13 24 37,5% Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 38 59,4% Berperan

3 9 < x ≤ 11 0 0% Cukup Berperan

4 7 < x ≤ 9 2 3,1% Kurang Berperan

5 x ≤ 7 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium

Administrasi Perkantoran berperan sebagai tempat untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan siswa dalam kegiatan pembelajaran kearsipan. Hal

tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada

pada kategori berperan sejumlah 38 siswa (59,4%). Sedangkan sebanyak

69

24 siswa (37,5%) menjawab dalam kategori sangat berperan dan 2 siswa

(3,1%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 8 berikut:

Gambar 8. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Siswa dalam

Bidang Keasipan

Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling

besar berada pada kategori berperan yaitu 59,4% sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa Laboratotium Administrasi Perkantoran berperan

sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam

bidang kearsipan.

3,10%

59,40%

37,50%

Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk

Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan

Kurang Berperan

Berperan

Sangat Berperan

70

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran

kearsipan di SMK N 1 Tempel. hasil penelitian menunjukkan bahwa peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran berada dalam kategori berperan. Hal

ini ditunjukkan dengan jumlah responden yang menjawab paling banyak

masuk pada kategori berperan dengan angka perhitungan sebesar 50% dengan

frekuensi sebanyak 32 siswa dari 64 siswa. Selanjutnya jumlah siswa yang

menjawab dalam kategori sangat berperan sebesar 25% dengan frekuensi

sebanyak 16 siswa, siswa yang menjawab dalam kategori cukup berperan

sebesar 23,4% dengan frekuensi sebanyak 15 siswa dan yang menjawab

dalam kategori kurang berperan hanya 1 siswa dengan persentase 1,6%.

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, maka pada bagian

ini akan dibahas hasil penelitian yang meliputi masing-masing indikator yaitu

peran laboratorium sebagai tempat untuk: (a) mengenali berbagai macam

peralatan praktik (b) mengembangkan kecakapan (c) mendorong semangat

belajar (d) mengembangkan ilmu pengetahuan. Pembahasan lebih rinci dari

masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

1. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat

untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik dijabarkan dalam 6

pernyataan, yaitu: 1) mengenali peralatan praktik menyimpan arsip, 2)

71

mengenali peralatan praktik menemukan kembali arsip, 3) mengenali

peralatan praktik memusnahkan arsip, 4) mengoperasikan peralatan

praktik menyimpan arsip, 5) mengoperasikan peralatan praktik

menemukan kembali arsip, 6) mengoprasikan peralatan praktik

memusnahkan arsip.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai

macam peralatan praktik kearsipan belum optimal. Hal tersebut dapat

dilihat dari jumlah responden yang menjawab paling banyak yaitu

sebanyak 30 siswa (46,9%) berada pada kategori kurang berperan.

Sedangkan sebanyak 17 siswa (26,6%) berada pada kategori cukup

berperan, 15 siswa (23,4%) berada pada kategori berperan dan 2 siswa

(3,1%) berada pada kategori sangat berperan.

Berdasarkan persentase jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa

sebagian besar siswa tidak mengetahui dan tidak mampu mengoperasikan

peralatan yang dibutuhkan dalam praktik kearsipan khususnya proses

penyimpanan maupun proses pemusnahan arsip. Hal ini berbanding lurus

dengan wawancara yang telah dilakukan dengan Ketua Kompetensi

Keahlian Administrasi Perkantoran dan guru mata pelajaran Kearsipan.

Peralatan pembelajaran praktik kearsipan di Laboratorium Administrasi

Perkantoran memang belum sesuai dengan standar yang berlaku.

Peralatan praktik untuk menyimpan arsip seperti filling cabinet dan mesin

penghancur kertas sebagai pemusnah arsip belum tersedia. Hal ini tentu

72

akan menyulitkan siswa untuk mampu mengoperasikan bahkan untuk

sekedar mengetahui peralatan kearsipan yang secara umum akan mereka

temui di Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di) ketika mereka bekerja

maupun melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin).

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan upaya untuk

melengkapi fasilitas pembelajaran praktik di Laboratorium Administrasi

khususnya untuk mata pelajaran kearsipan. Upaya tersebut perlu

dilakukan agar peralatan praktik yang digunakan dalam pembelajaran

kearsipan di sekolah relevan dengan keadaan di Dunia Usaha/Dunia

Industri (Du/Di) tempat para siswa melaksanakan prakerin.

2. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat

untuk mengembangkan kecakapan praktik kearsipan dijabarkan dalam 4

pernyataan, yaitu: 1) ketelitian, 2) kecekatan, 3) kerapihan, 4) kedisiplinan

waktu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi

Perkantoran cukup berperan sebagai tempat untuk mengembangkan

kecakapan siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut

ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada

kategori cukup berperan sejumlah 28 siswa (43,8%). Sedangkan sebanyak

21 siswa (32,8%) menjawab dalam kategori sangat berperan, 10 siswa

73

(15,6%) menjawab dalam kategori berperan dan 5 siswa (7,8%)

menjawab dalam kategori kurang berperan. Berdasarkan persentase

jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar siswa cukup

mampu mengembangkan kecakapannya dalam pembelajaran praktik

kearsipan dengan penggunaan laboratorium.

Pada indikator ini, penggunaan laboratorium sebagai sumber

belajar akan melatih keterampilan psikomotorik dan keterampilan afektif

siswa dalam melakukan kegiatan praktik mengelola arsip. Keterampilan

itu antara lain keterampilan siswa dalam menggunakan peralatan dalam

kegiatan pengelolaan arsip (psikomotorik), dan sikap merencanakan

kegiatan secara mandiri, teliti, cekatan, disiplin (afektif). Terlepas dari

peralatan praktik penyimpanan dan penemuan arsip yang belum tersedia,

untuk peralatan praktik dalam rangkaian proses penyortiran surat,

pengagendaan surat, pencatatan surat dan pendisposisian surat sudah

cukup memadai. Sehingga siswa akan lebih mudah mengembangkan

kecakapannya dalam proses pengelolaan arsip dalam hal ketelitian,

kecekatan, kerapihan dan kedisiplinan sesuai dengan indikator peryataan

yang terdapat dalam kuesioner.

3. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

Untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat

untuk mendorong semangat belajar praktik kearsipan dijabarkan dalam 5

74

pernyataan, yaitu: 1) antusiasme siswa, 2) tingkat kejenuhan, 3)

kenyamanan belajar, 4) tingkat kesenangan, dan 5) motivasi belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi

Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat

siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan

dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori sangat

berperan sejumlah 32 siswa (50%). Sedangkan sebanyak 29 siswa

(45,3%) menjawab dalam kategori berperan dan 3 siswa (4,7%)

menjawab dalam kategori cukup berperan. Berdasarkan persentase

jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar siswa lebih

antusias dan lebih nyaman belajar di Laboratorium Administrasi

Perkantoran khususnya dalam pembelajaran parktik kearsipan.

Penggunaan ruangan khusus atau laboratorium dalam pembelajaran

kearsipan yang mengarah pada pembelajaran praktik sangat diperlukan.

Penggunaan laboratorium akan membuat siswa antusias karena siswa

cenderung lebih tertarik pada objek yang nyata. Melibatkan siswa secara

langsung dalam mengamati dan melakukan suatu proses akan membentuk

rasa keingintahuan siswa, sehingga motivasi siswa untuk terus belajar pun

akan tumbuh.

75

4. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat

untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat

untuk mengembangakan ilmu pengetahuan dalam bidang kearsipan

dijabarkan dalam 4 pernyataan, yaitu: 1) wawasan mengenai kearsipan 2)

pengetahuan prosedur penyimpanan arsip, 3) pengetahuan prosedur

penemuan kembali arsip, 4) pengetahuan prosedur pemusnahan arsip.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi

Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat

siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan

dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori

berperan sejumlah 38 siswa (59,4%). Sedangkan sebanyak 24 siswa

(37,5%) menjawab dalam kategori sangat berperan dan 2 siswa (3,1%)

menjawab dalam kategori kurang berperan.. Berdasarkan persentase

jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa dengan memanfaatkan

laboratorium sebagai sumber belajar dalam pembelajaran kearsipan

membuat siswa mengetahui prosedur penyimpanan, penemuan kembali,

dan pemusnahan arsip.

Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran akan membantu

menyeimbangkan antara teori dan praktik. Pembelajaran teori yang

diperoleh siswa di kelas dapat diimplementasikan dalam kegiatan praktik

di laboratorium. Hal inilah yang membuat wawasan dan pengetahuan

siswa dalam bidang kearsipan akan semakin luas dan bertambah.

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran

berperan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK

Negeri 1 Tempel. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan siswa

mejawab terbanyak pada kategori berperan sejumlah 32 siswa dengan

persentase 50%. Ditinjau dari masing-masing indikator, peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata

pelajaran kearsipan adalah sebagai berikut:

1. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali

berbagai macam peralatan praktik pada pembelajaran kearsipan

dikategorikan kurang berperan. Hal ini ditunjukkan dengan

kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 30 siswa dengan persentase

46,9% menyatakan kurang berperan.

2. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mengembangkan kecakapan siswa pada pembelajaran kearsipan

dikategorikan cukup berperan. Hal ini ditunjukkan dengan

kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 28 siswa dengan persentase

43,8% menyatakan cukup berperan.

77

3. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mendorong semangat siswa pada pembelajaran kearsipan dikategorikan

sangat berperan. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan terbesar

jawaban sejumlah 32 siswa dengan persentase 50% menyatakan sangat

berperan.

4. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran kearsipan

dikategorikan berperan. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan

terbesar jawaban sejumlah 38 siswa dengan persentase 59,4%

menyatakan berperan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Sebaiknya pihak sekolah melengkapi peralatan praktik kearsipan di

Laboratorium Administrasi Perkantoran agar Laboratorium Administrasi

Perkantoran semakin berperan dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran khususnya mata pelajaran kearsipan.

2. Bagi Guru

Sebaiknya guru mengoptimalkan penggunaan Laboratorium sebagai

sumber belajar pada mata pelajaran produktif khususnya kearsipan agar

siswa lebih mampu mengembangkan pengetahuan, wawasan dan

keterampilannya.

78

DAFTAR PUSTAKA

Aldino Dwi Anggoro. (2014). Skripsi: “Pengaruh Kualitas Laboratorium Perkantoran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Perkantoran Jurusan Administrasi Perkantoran (Studi Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen)”. Diakses dari http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/33563 pada tanggal 06 Februari 2014 pukul 15.00

Arifin, M dan Barnawi. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Depdikbud. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Offset

Engkoswara. (1982). Pembaharuan dalam Metode Pengajaran. Jakarta:

Debdikbud Isbani. (1987). Media Pendidikan. Surakarta: UNS Press Martono, E. (1991). Kearsipan: Rekod Manajemen dan Filing dalam Praktek

Perkantoran Modern. Jakarta: Karya Utama

Mulyasa. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Nuri Dewi Astutik. (2009). Pengaruh Keefektifan Laboratorium Komputer dan

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar KKPI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Siswa Kelas XI SMK Manajeman Batik Perbaik Purworejo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

Nyoman Kertiasa. (2006). Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung:

Pundak Scientific Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008 tentang Standar

Sarana Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Richard Decaprio. (2013). Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta:

DIVA Press

79

Rokhimawan, Moh Agung dan Sedya Santosa. (2001). Manajemen Laboratorium IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers

Saifudin Azwar. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Saleh, M. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Siregar, Eveline & Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Sudjana, N & Rivai, A. (2009). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suhaenah Suparno. (1999). Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar

Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud Suharsimi Arikunto. (1993). Pengelolaan Materiil. Jakarta: Prima Karya

________________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sularso Mulyono, dkk. (1985). Dasar-dasar Kearsipan. Yogyakarta: Liberty

The Liang Gie. (1986). Kamus Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Nur Cahaya

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

80

LAMPIRAN 1: Instrumen Uji Coba

81

SURAT PENGANTAR

Hal : Permohonan Pengisian Angket

Lamp : 1 (bendel) angket penelitian

Kepada

Siswa-Siswi Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK N 1 Depok

Bersama surat ini, perkenankanlah saya memohon kepada adik-adik untuk

meluangkan waktu sebentar guna mengisi angket untuk keperluan penelitian yang

dilakukan dalam rangka Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran Sebagai Sumber Belajar Pada

Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”.

Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon adik-adik untuk memberikan

jawaban dalam angket ini dengan baik. Angket ini bukan merupakan tes sehingga

tidak ada jawaban benar maupun salah. Jawaban yang baik merupakan jawaban

yang sesuai dengan kondisi atau keadaan adik-adik yang sebenarnya. Jawaban

yang adik-adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai-nilai sekolah.

Atas bantuan dan kerjasama adik-adik saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 09 Mei 2015

Hormat saya,

Dwi Purwanti

NIM. 11402244004

82

ANGKET (KUESIONER) PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan

2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama

3. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Saudara

4. Berilah tanda centang (�) pada salah satu alternatif jawaban yang Saudara

anggap paling sesuai dengan diri Saudara

5. Seluruh pertanyaan harus dijawab

6. Jawaban Saudara dijamin kerahasiaannya

7. Jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai Saudara

Keterangan Alternatif Jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Nama :

No. Absen :

Kelas :

83

Daftar Pertanyaan

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penyimpanan arsip

2 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penemuan kembali arsip

3 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam pemusnahan arsip

4 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyimpanan arsip

5 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penemuan kembali arsip

6 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pemusnahan arsip

7 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih teliti dalam melaksanakan kegiatan praktik

8 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih cekatan dalam melaksanakan kegiatan praktik

9 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih mandiri dalam melaksanakan kegiatan praktik maupun dalam menyelesaikan tugas

10 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih rapi dalam melaksanakan kegiatan praktik

11 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih tepat waktu dalam menyelesaikan tugas

12 Saya merasa lebih antusias mengikuti

84

pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium 13 Saya merasa tidak cepat bosan/jenuh ketika

mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium

14 Saya merasa lebih nyaman mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium

15 Penggunaan laboratorium membuat pelajaran kearsipan lebih menyenangkan

16 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya termotivasi untuk terus belajar

17 Pembelajaran di laboratorium membuat wawasan saya mengenai kearsipan semakin luas

18 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penyimpanan arsip

19 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penemuan kembali arsip

20 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur pemusnahan arsip

85

LAMPIRAN 2 : Tabulasi Data Instrumen Uji Coba

NO

SK

OR

RE

SP

12

34

56

78

91

01

11

21

31

41

51

61

71

81

92

0T

OT

AL

13

33

44

34

44

34

34

33

43

43

47

0

24

33

43

33

44

33

34

34

43

43

36

8

34

43

33

34

44

43

44

44

44

33

37

2

43

34

34

44

43

33

34

44

33

44

47

1

53

34

44

23

34

33

33

33

33

33

36

3

64

33

34

33

34

34

33

34

34

44

46

9

74

42

44

24

34

44

43

44

44

44

37

3

83

33

33

44

34

33

33

44

43

44

36

8

93

33

43

34

43

34

43

44

33

33

36

7

10

32

22

32

33

42

33

33

33

33

32

55

11

44

44

42

23

34

43

23

34

44

43

68

12

44

44

44

44

44

42

33

23

43

33

70

13

44

44

34

44

44

42

33

23

43

33

69

14

44

24

32

44

44

33

44

33

44

33

69

15

44

24

42

44

44

33

44

33

44

33

70

16

34

24

42

44

34

34

33

33

33

42

65

17

34

34

43

34

44

44

44

44

44

44

76

18

34

24

32

44

34

34

33

33

33

42

64

19

32

34

34

32

32

12

14

42

44

44

59

20

34

43

33

33

34

33

34

44

44

32

67

21

43

43

33

33

33

33

33

33

33

33

62

22

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

80

23

34

24

42

34

44

33

34

44

44

32

68

24

34

23

42

33

34

33

44

44

44

32

66

25

44

44

44

44

44

44

34

34

44

44

78

26

44

44

44

44

44

44

14

44

44

44

77

27

44

44

44

44

44

33

34

43

34

33

73

28

44

33

43

34

44

43

11

11

22

22

55

29

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

80

30

44

44

43

44

44

44

44

44

44

44

79

31

43

44

42

33

33

44

34

44

44

43

71

32

44

34

33

43

34

43

43

44

33

44

71

SK

OR

HA

SIL

AN

GK

ET

PE

RA

N L

AB

OR

AT

OR

IUM

AD

MIN

IST

RA

SI P

ER

KA

NT

OR

AN

SE

BA

GA

I S

UM

BE

R B

ELA

JAR

PA

DA

MA

TA

PE

LAJA

RA

N K

EA

RS

IPA

N D

I S

MK

N 1

TE

MP

EL

NO

MO

R B

UT

IR A

NG

KE

T

87

LAMPIRAN 3 : Uji Validitas

Uji Reliabilitas

SP

SS

Has

il V

alid

itas

Inst

rum

en

Co

rrel

atio

ns

Item

_1

Item

_2

Item

_3

Item

_4

Item

_5

Item

_6

Item

_7

Item

_8

Item

_9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Tot

al

Item

_1

Pea

rson

Cor

rela

tion

1 .3

91*

.350

* .2

34

.148

.2

04

.150

.1

98

.339

.3

91*

.453

**

.067

.0

02

-.10

5 -.

162

.062

.2

65

.015

.0

11

.312

.4

11*

Sig

. (2-

taile

d)

.0

27

.050

.1

97

.419

.2

63

.411

.2

76

.058

.0

27

.009

.7

16

.990

.5

66

.376

.7

36

.143

.9

37

.954

.0

82

.020

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_2

Pea

rson

Cor

rela

tion

.391

* 1

.028

.3

86*

.333

-.

026

.308

.5

36**

.166

1.

000**

.4

46*

.302

.1

80

.071

-.

131

.270

.3

08

.012

.0

09

-.09

6 .5

17**

Sig

. (2-

taile

d)

.027

.8

79

.029

.0

62

.888

.0

86

.002

.3

62

.000

.0

11

.092

.3

24

.700

.4

74

.135

.0

86

.949

.9

62

.601

.0

02

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_3

Pea

rson

Cor

rela

tion

.350

* .0

28

1 .1

38

.180

.6

30**

-.02

6 .0

31

.005

.0

28

.316

-.

043

-.13

1 .0

48

.010

.1

30

.113

.0

89

.152

.4

84**

.394

*

Sig

. (2-

taile

d)

.050

.8

79

.452

.3

25

.000

.8

87

.867

.9

78

.879

.0

78

.817

.4

76

.796

.9

58

.477

.5

37

.629

.4

07

.005

.0

26

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_4

Pea

rson

Cor

rela

tion

.234

.3

86*

.138

1

.276

.0

50

.280

.3

16

.070

.3

86*

.214

.1

72

.038

.2

08

.054

.2

00

.280

.2

45

.286

.3

41

.493

**

Sig

. (2-

taile

d)

.197

.0

29

.452

.1

27

.784

.1

20

.078

.7

02

.029

.2

40

.346

.8

35

.254

.7

67

.272

.1

20

.176

.1

13

.056

.0

04

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_5

Pea

rson

Cor

rela

tion

.148

.3

33

.180

.2

76

1 -.

030

-.02

9 .2

49

.255

.3

33

.417

* .2

46

-.00

9 .0

37

-.03

2 .1

15

.203

.2

96

.188

.2

18

.405

*

Sig

. (2-

taile

d)

.419

.0

62

.325

.1

27

.871

.8

75

.170

.1

59

.062

.0

18

.175

.9

60

.842

.8

61

.532

.2

64

.100

.3

03

.230

.0

22

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_6

Pea

rson

Cor

rela

tion

.204

-.

026

.630

**

.050

-.

030

1 .3

87*

.182

.2

16

-.02

6 .0

84

-.16

8 -.

126

.148

.0

76

-.03

1 .0

39

.115

.1

71

.581

**

.387

*

Sig

. (2-

taile

d)

.263

.8

88

.000

.7

84

.871

.0

29

.320

.2

35

.888

.6

47

.358

.4

91

.419

.6

81

.867

.8

32

.530

.3

50

.000

.0

29

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_7

Pea

rson

Cor

rela

tion

.150

.3

08

-.02

6 .2

80

-.02

9 .3

87*

1 .5

42**

.259

.3

08

.182

.2

65

.335

.2

93

.042

.0

90

-.01

3 -.

026

.157

.2

85

.483

**

Sig

. (2-

taile

d)

.411

.0

86

.887

.1

20

.875

.0

29

.001

.1

52

.086

.3

20

.143

.0

61

.104

.8

19

.625

.9

45

.888

.3

89

.114

.0

05

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_8

Pea

rson

Cor

rela

tion

.198

.5

36**

.031

.3

16

.249

.1

82

.542

**

1 .4

22*

.536

**

.404

* .3

32

.328

-.

008

-.22

0 .0

55

-.07

0 -.

091

-.19

4 .0

48

.439

*

Sig

. (2-

taile

d)

.276

.0

02

.867

.0

78

.170

.3

20

.001

.0

16

.002

.0

22

.063

.0

67

.965

.2

26

.764

.7

03

.620

.2

88

.795

.0

12

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_9

Pea

rson

Cor

rela

tion

.339

.1

66

.005

.0

70

.255

.2

16

.259

.4

22*

1 .1

66

.281

.0

10

.130

-.

016

-.16

2 .0

76

.141

.1

06

-.21

7 .2

11

.315

Sig

. (2-

taile

d)

.058

.3

62

.978

.7

02

.159

.2

35

.152

.0

16

.362

.1

19

.957

.4

78

.933

.3

76

.680

.4

43

.565

.2

32

.246

.0

79

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_10

Pea

rson

Cor

rela

tion

.391

* 1.

000**

.0

28

.386

* .3

33

-.02

6 .3

08

.536

**

.166

1

.446

* .3

02

.180

.0

71

-.13

1 .2

70

.308

.0

12

.009

-.

096

.517

**

Sig

. (2-

taile

d)

.027

.0

00

.879

.0

29

.062

.8

88

.086

.0

02

.362

.0

11

.092

.3

24

.700

.4

74

.135

.0

86

.949

.9

62

.601

.0

02

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_11

Pea

rson

Cor

rela

tion

.453

**

.446

* .3

16

.214

.4

17*

.084

.1

82

.404

* .2

81

.446

* 1

.385

* .1

53

-.17

5 -.

162

.328

.0

96

-.06

5 .1

22

.273

.5

11**

Sig

. (2-

taile

d)

.009

.0

11

.078

.2

40

.018

.6

47

.320

.0

22

.119

.0

11

.030

.4

02

.338

.3

75

.066

.6

01

.722

.5

05

.131

.0

03

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Ite

m_1

2 P

ears

on C

orre

latio

n .0

67

.302

-.

043

.172

.2

46

-.16

8 .2

65

.332

.0

10

.302

.3

85*

1 .2

07

.320

.3

86*

.431

* .0

84

.126

.4

29*

.127

.4

97**

Sig

. (2-

taile

d)

.716

.0

92

.817

.3

46

.175

.3

58

.143

.0

63

.957

.0

92

.030

.2

56

.075

.0

29

.014

.6

46

.491

.0

14

.489

.0

04

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_13

Pea

rson

Cor

rela

tion

.002

.1

80

-.13

1 .0

38

-.00

9 -.

126

.335

.3

28

.130

.1

80

.153

.2

07

1 .3

45

.319

.5

00**

.141

.2

55

.042

.1

64

.442

*

Sig

. (2-

taile

d)

.990

.3

24

.476

.8

35

.960

.4

91

.061

.0

67

.478

.3

24

.402

.2

56

.053

.0

75

.004

.4

40

.158

.8

18

.370

.0

11

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_14

Pea

rson

Cor

rela

tion

-.10

5 .0

71

.048

.2

08

.037

.1

48

.293

-.

008

-.01

6 .0

71

-.17

5 .3

20

.345

1

.759

**

.575

**

.633

**

.727

**

.426

* .3

12

.598

**

Sig

. (2-

taile

d)

.566

.7

00

.796

.2

54

.842

.4

19

.104

.9

65

.933

.7

00

.338

.0

75

.053

.0

00

.001

.0

00

.000

.0

15

.082

.0

00

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_15

Pea

rson

Cor

rela

tion

-.16

2 -.

131

.010

.0

54

-.03

2 .0

76

.042

-.

220

-.16

2 -.

131

-.16

2 .3

86*

.319

.7

59**

1 .6

18**

.343

.6

60**

.521

**

.345

.4

62**

Sig

. (2-

taile

d)

.376

.4

74

.958

.7

67

.861

.6

81

.819

.2

26

.376

.4

74

.375

.0

29

.075

.0

00

.000

.0

55

.000

.0

02

.053

.0

08

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_16

Pea

rson

Cor

rela

tion

.062

.2

70

.130

.2

00

.115

-.

031

.090

.0

55

.076

.2

70

.328

.4

31*

.500

**

.575

**

.618

**

1 .4

89**

.590

**

.432

* .2

55

.678

**

Sig

. (2-

taile

d)

.736

.1

35

.477

.2

72

.532

.8

67

.625

.7

64

.680

.1

35

.066

.0

14

.004

.0

01

.000

.0

04

.000

.0

13

.159

.0

00

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_17

Pea

rson

Cor

rela

tion

.265

.3

08

.113

.2

80

.203

.0

39

-.01

3 -.

070

.141

.3

08

.096

.0

84

.141

.6

33**

.343

.4

89**

1 .5

94**

.359

* .2

85

.555

**

Sig

. (2-

taile

d)

.143

.0

86

.537

.1

20

.264

.8

32

.945

.7

03

.443

.0

86

.601

.6

46

.440

.0

00

.055

.0

04

.000

.0

44

.114

.0

01

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_18

Pea

rson

Cor

rela

tion

.015

.0

12

.089

.2

45

.296

.1

15

-.02

6 -.

091

.106

.0

12

-.06

5 .1

26

.255

.7

27**

.660

**

.590

**

.594

**

1 .4

75**

.427

* .5

72**

Sig

. (2-

taile

d)

.937

.9

49

.629

.1

76

.100

.5

30

.888

.6

20

.565

.9

49

.722

.4

91

.158

.0

00

.000

.0

00

.000

.0

06

.015

.0

01

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_19

Pea

rson

Cor

rela

tion

.011

.0

09

.152

.2

86

.188

.1

71

.157

-.

194

-.21

7 .0

09

.122

.4

29*

.042

.4

26*

.521

**

.432

* .3

59*

.475

**

1 .5

39**

.512

**

Sig

. (2-

taile

d)

.954

.9

62

.407

.1

13

.303

.3

50

.389

.2

88

.232

.9

62

.505

.0

14

.818

.0

15

.002

.0

13

.044

.0

06

.001

.0

03

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Item

_20

Pea

rson

Cor

rela

tion

.312

-.

096

.484

**

.341

.2

18

.581

**

.285

.0

48

.211

-.

096

.273

.1

27

.164

.3

12

.345

.2

55

.285

.4

27*

.539

**

1 .6

36**

Sig

. (2-

taile

d)

.082

.6

01

.005

.0

56

.230

.0

00

.114

.7

95

.246

.6

01

.131

.4

89

.370

.0

82

.053

.1

59

.114

.0

15

.001

.0

00

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

Tot

al_S

kor

Pea

rson

Cor

rela

tion

.411

* .5

17**

.394

* .4

93**

.405

* .3

87*

.483

**

.439

* .3

15

.517

**

.511

**

.497

**

.442

* .5

98**

.462

**

.678

**

.555

**

.572

**

.512

**

.636

**

1

Sig

. (2-

taile

d)

.020

.0

02

.026

.0

04

.022

.0

29

.005

.0

12

.079

.0

02

.003

.0

04

.011

.0

00

.008

.0

00

.001

.0

01

.003

.0

00

N

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

32

*. C

orre

latio

n is

sig

nific

ant a

t the

0.0

5 le

vel (

2-ta

iled)

.

**. C

orre

latio

n is

sig

nific

ant a

t the

0.0

1 le

vel (

2-ta

iled)

.

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Butir No. Pearson

Correlation Sig.

(2-tailed) r tabel Keterangan

1 .411* .020 0.349 Valid 2 .517** .002 0.349 Valid

3 .394* .026 0.349 Valid

4 .493** .004 0.349 Valid

5 .405* .022 0.349 Valid

6 .387* .029 0.349 Valid

7 .483* .005 0.349 Valid

8 .439* .012 0.349 Valid

9 .315 .079 0.349 Tidak Valid 10 .517** .002 0.349 Valid

11 .511** .003 0.349 Valid

12 .497** .004 0.349 Valid

13 .442* .011 0.349 Valid

14 .598** .000 0.349 Valid

15 .462** .008 0.349 Valid

16 .678** .000 0.349 Valid

17 .555** .001 0.349 Valid

18 .572** .001 0.349 Valid

19 .512** .003 0.349 Valid

20 .636** .000 0.349 Valid

SPSS Uji Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.728 20

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 32 100.0

Excludeda 0 .0

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 131.06 150.383 .368 .721

Item_2 131.06 147.609 .479 .716

Item_3 131.47 147.676 .340 .718

Item_4 130.97 148.805 .463 .718

Item_5 131.03 150.483 .366 .721

Item_6 131.69 147.964 .325 .719

Item_7 131.09 148.733 .442 .718

Item_8 131.06 149.480 .390 .720

Item_10 131.06 147.609 .479 .716

Item_11 131.22 147.144 .465 .715

Item_12 131.38 147.597 .463 .716

Item_13 131.50 146.194 .382 .715

Item_14 131.12 145.468 .569 .711

Item_15 131.19 146.738 .424 .715

Item_16 131.22 143.467 .651 .707

Item_17 131.09 147.636 .524 .715

Item_18 131.03 147.515 .544 .715

Item_19 131.19 148.028 .492 .716

Item_20 131.53 143.805 .597 .708

Total_Skor 65.50 38.000 .997 .828

92

LAMPIRAN 4: Instrumen Penelitian

93

SURAT PENGANTAR

Hal : Permohonan Pengisian Angket

Lamp : 1 (bendel) angket penelitian

Kepada

Siswa-Siswi Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK N 1 Tempel

Bersama surat ini, perkenankanlah saya memohon kepada adik-adik untuk

meluangkan waktu sebentar guna mengisi angket untuk keperluan penelitian yang

dilakukan dalam rangka Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Peran

Laboratorium Administrasi Perkantoran Sebagai Sumber Belajar Pada

Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”.

Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon adik-adik untuk memberikan

jawaban dalam angket ini dengan baik. Angket ini bukan merupakan tes sehingga

tidak ada jawaban benar maupun salah. Jawaban yang baik merupakan jawaban

yang sesuai dengan kondisi atau keadaan adik-adik yang sebenarnya. Jawaban

yang adik-adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai-nilai sekolah.

Atas bantuan dan kerjasama adik-adik saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 12 Mei 2015

Hormat saya,

Dwi Purwanti

NIM. 11402244004

94

ANGKET (KUESIONER) PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan

2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama

3. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Saudara

4. Berilah tanda centang (�) pada salah satu alternatif jawaban yang Saudara

anggap paling sesuai dengan diri Saudara

5. Seluruh pertanyaan harus dijawab

6. Jawaban Saudara dijamin kerahasiaannya

7. Jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai Saudara

Keterangan Alternatif Jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Nama :

No. Absen :

Kelas :

95

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penyimpanan arsip

2 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penemuan kembali arsip

3 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam pemusnahan arsip

4 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyimpanan arsip

5 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penemuan kembali arsip

6 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pemusnahan arsip

7 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih teliti dalam melaksanakan kegiatan praktik

8 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih cekatan dalam melaksanakan kegiatan praktik

9 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih rapi dalam melaksanakan kegiatan praktik

10 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih tepat waktu dalam menyelesaikan tugas

11 Saya merasa lebih antusias mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium

12 Saya merasa tidak cepat bosan/jenuh ketika mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium

13 Saya merasa lebih nyaman mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium

96

14 Penggunaan laboratorium membuat pelajaran kearsipan lebih menyenangkan

15 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya termotivasi untuk terus belajar

16 Pembelajaran di laboratorium membuat wawasan saya mengenai kearsipan semakin luas

17 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penyimpanan arsip

18 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penemuan kembali arsip

19 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur pemusnahan arsip

97

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber :

Kepala Program Keahlian Administrasi Perkantoran

1. Berapa laboratorium yang dimiliki Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa di SMK N 1 Tempel?

2. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium Administrasi

Perkantoran?

3. Apakah sarana dan prasarana untuk kegiatan praktik mengelola arsip sudah

memadai?

4. Bagaimana pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam

kegiatan pembelajaran?

5. Apa hambatan yang dihadapi dalam pemanfaatan laboratorium Administrasi

Perkantoran dan bagaimana upaya untuk mengatasi hal tersebut?

6. Bagaimana pengelolaan laboratorium administrasi perkantoran di SMK N 1

Tempel?

98

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber:

Guru mata pelajaran kearsipan

1. Bagaimana intensitas penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran

dalam mata pelajaran kearsipan?

2. Bagaimana peran laboratorium Administrasi Pekantoran dalam pembelajaran

praktik khusunya kearsipan?

3. Apa saja hambatan yang sering dialami dalam pemanfaatan laboratorium

Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar siswa pada mata pelajaran

kearsipan?

4. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran laboratorium

Administrasi Perkantoran?

5. Apa saja standar penilaian yang digunakan dalam pembelajaran praktik

kearsipan?

99

LAMPIRAN 5 : Tabulasi Data Penelitian

NO

. TO

TAL

RES

PO

ND

EN

12

34

56

78

91

01

11

21

31

41

51

61

71

81

9S

KO

R1

44

23

21

44

43

33

33

34

44

46

22

43

23

21

44

34

44

44

44

44

46

63

43

12

21

44

44

43

34

34

33

46

04

23

23

21

43

33

44

44

44

44

46

25

23

13

21

44

43

44

44

32

34

35

86

23

12

12

43

34

43

43

44

44

45

97

43

23

32

44

44

43

43

34

43

46

58

33

33

33

43

44

43

34

33

44

46

59

23

22

31

23

33

44

44

44

32

45

71

03

32

11

24

34

44

44

44

44

44

63

11

43

12

21

41

33

44

44

44

33

35

71

22

32

32

13

43

43

44

34

34

44

60

13

43

12

21

33

23

44

43

43

33

35

51

44

31

21

23

32

33

33

33

33

33

51

15

22

23

22

33

23

33

34

43

33

35

31

64

32

21

14

44

44

44

44

44

44

65

17

43

12

21

23

33

33

33

34

43

45

41

83

32

33

33

14

34

44

44

34

33

61

19

34

13

41

33

23

44

44

44

33

36

02

03

22

23

14

44

44

44

44

34

33

62

21

32

22

31

23

33

34

33

34

33

35

32

23

32

31

14

34

33

33

43

43

33

56

23

33

13

32

22

43

33

43

34

33

35

52

44

41

12

14

32

23

34

33

44

44

56

25

22

24

41

44

33

33

33

34

44

46

02

63

42

44

13

34

34

44

43

44

44

66

27

34

14

41

34

44

34

24

34

43

46

32

83

41

44

13

44

33

33

43

33

33

59

29

44

14

42

42

23

32

33

43

33

35

73

04

42

44

23

43

34

34

34

34

44

66

31

42

24

41

44

44

43

43

44

43

46

63

23

22

32

13

43

33

34

44

34

33

57

33

42

14

42

32

23

42

34

34

44

45

93

44

41

33

12

32

33

33

34

43

43

56

35

44

23

32

43

44

33

33

43

34

36

2

NO

MO

R B

UTI

R S

OA

L

SK

OR

ITE

M A

NG

KE

T

(IN

ST

RU

ME

N P

EN

ELI

TIA

N)

36

33

14

31

33

23

33

44

34

33

35

63

72

32

23

13

32

33

43

33

33

33

52

38

44

44

44

44

44

44

44

44

44

47

63

93

32

33

23

22

24

43

32

33

33

53

40

33

13

32

32

22

44

33

23

33

35

24

13

32

33

13

22

24

43

32

33

33

52

42

32

23

31

33

23

33

33

33

33

35

24

34

42

43

24

34

43

33

33

33

33

61

44

24

14

41

23

33

44

33

33

33

35

64

53

31

44

24

34

43

34

43

33

43

62

46

33

22

31

23

32

42

33

23

33

35

04

73

31

33

22

22

24

43

32

33

33

51

48

33

23

31

33

23

32

32

33

33

35

14

93

31

13

23

32

33

33

33

33

33

51

50

32

13

22

23

22

32

32

23

22

14

25

13

21

32

23

23

33

33

33

33

33

51

52

32

22

22

34

33

33

34

43

22

25

25

32

31

23

13

23

33

33

33

33

33

50

54

43

23

31

33

23

33

33

33

33

35

45

53

22

23

13

33

43

32

32

33

43

52

56

22

24

21

33

23

33

33

33

34

35

25

73

31

23

13

22

44

43

32

33

33

52

58

33

22

21

32

33

34

43

33

33

35

35

92

41

44

13

33

34

34

33

34

33

58

60

33

24

42

33

43

34

33

44

44

46

46

14

42

24

14

43

33

43

34

34

33

61

62

33

12

31

32

33

33

44

44

44

45

86

34

21

23

14

33

33

43

43

44

43

58

64

44

23

42

33

34

23

42

33

34

46

0TO

TAL S

KO

R2

02

19

41

03

18

21

81

92

20

61

93

19

12

03

21

92

14

21

72

14

20

82

18

21

62

13

21

23

67

8

NO

. TO

TAL

RES

PO

ND

EN

SK

OR

12

34

56

∑ ∑∑∑7

89

10

∑ ∑∑∑1

11

21

31

41

5∑ ∑∑∑

16

17

18

19

∑ ∑∑∑

14

42

32

116

44

43

15

33

33

315

44

44

16

62

24

32

32

115

44

34

15

44

44

420

44

44

16

66

34

31

22

113

44

44

16

43

34

317

43

34

14

60

42

32

32

113

43

33

13

44

44

420

44

44

16

62

52

31

32

112

44

43

15

44

44

319

23

43

12

58

62

31

21

211

43

34

14

43

43

418

44

44

16

59

74

32

33

217

44

44

16

43

43

317

44

34

15

65

83

33

33

318

43

44

15

43

34

317

34

44

15

65

92

32

23

113

23

33

11

44

44

420

43

24

13

57

10

33

21

12

12

43

44

15

44

44

420

44

44

16

63

11

43

12

21

13

41

33

11

44

44

420

43

33

13

57

12

23

23

21

13

34

34

14

34

43

418

34

44

15

60

13

43

12

21

13

33

23

11

44

43

419

33

33

12

55

14

43

12

12

13

33

23

11

33

33

315

33

33

12

51

15

22

23

22

13

33

23

11

33

34

417

33

33

12

53

16

43

22

11

13

44

44

16

44

44

420

44

44

16

65

17

43

12

21

13

23

33

11

33

33

315

44

34

15

54

18

33

23

33

17

31

43

11

44

44

420

34

33

13

61

19

34

13

41

16

33

23

11

44

44

420

43

33

13

60

20

32

22

31

13

44

44

16

44

44

420

34

33

13

62

21

32

22

31

13

23

33

11

34

33

316

43

33

13

53

22

33

23

11

13

43

43

14

33

34

316

43

33

13

56

23

33

13

32

15

22

43

11

33

43

316

43

33

13

55

24

44

11

21

13

43

22

11

33

43

316

44

44

16

56

25

22

24

41

15

44

33

14

33

33

315

44

44

16

60

26

34

24

41

18

33

43

13

44

44

319

44

44

16

66

27

34

14

41

17

34

44

15

34

24

316

44

34

15

63

28

34

14

41

17

34

43

14

33

34

316

33

33

12

59

29

44

14

42

19

42

23

11

32

33

415

33

33

12

57

30

44

24

42

20

34

33

13

43

43

418

34

44

15

66

31

42

24

41

17

44

44

16

43

43

418

44

34

15

66

32

32

23

21

13

34

33

13

33

44

418

34

33

13

57

RE

KA

P S

KO

R P

EN

ILA

IAN

PE

RA

N L

AB

OR

AT

OR

IUM

AD

MIN

IST

RA

SI P

ER

KA

NT

OR

AN

SE

BA

GA

I S

UM

BE

R B

ELA

JAR

PA

DA

MA

TA

PE

LAJA

RA

N K

EA

RS

IPA

N

me

ng

en

ali

pe

rala

tan

pra

kti

km

en

ge

mba

ng

ka

n k

eca

ka

pa

nm

en

do

ron

g s

em

an

ga

tm

en

ge

mba

ng

ka

n i

lmu

pe

ng

eta

hu

an

NO

MO

R B

UTI

R S

OA

L

33

42

14

42

17

32

23

10

42

34

316

44

44

16

59

34

44

13

31

16

23

23

10

33

33

416

43

43

14

56

35

44

23

32

18

43

44

15

33

33

416

33

43

13

62

36

33

14

31

15

33

23

11

33

44

317

43

33

13

56

37

23

22

31

13

33

23

11

34

33

316

33

33

12

52

38

44

44

44

24

44

44

16

44

44

420

44

44

16

76

39

33

23

32

16

32

22

94

43

32

16

33

33

12

53

40

33

13

32

15

32

22

94

43

32

16

33

33

12

52

41

33

23

31

15

32

22

94

43

32

16

33

33

12

52

42

32

23

31

14

33

23

11

33

33

315

33

33

12

52

43

44

24

32

19

43

44

15

33

33

315

33

33

12

61

44

24

14

41

16

23

33

11

44

33

317

33

33

12

56

45

33

14

42

17

43

44

15

33

44

317

33

43

13

62

46

33

22

31

14

23

32

10

42

33

214

33

33

12

50

47

33

13

32

15

22

22

84

43

32

16

33

33

12

51

48

33

23

31

15

33

23

11

32

32

313

33

33

12

51

49

33

11

32

13

33

23

11

33

33

315

33

33

12

51

50

32

13

22

13

23

22

93

23

22

12

32

21

842

51

32

13

22

13

32

33

11

33

33

315

33

33

12

51

52

32

22

22

13

34

33

13

33

34

417

32

22

952

53

23

12

31

12

32

33

11

33

33

315

33

33

12

50

54

43

23

31

16

33

23

11

33

33

315

33

33

12

54

55

32

22

31

13

33

34

13

33

23

213

33

43

13

52

56

22

24

21

13

33

23

11

33

33

315

33

43

13

52

57

33

12

31

13

32

24

11

44

33

216

33

33

12

52

58

33

22

21

13

32

33

11

34

43

317

33

33

12

53

59

24

14

41

16

33

33

12

43

43

317

34

33

13

58

60

33

24

42

18

33

43

13

34

33

417

44

44

16

64

61

44

22

41

17

44

33

14

34

33

417

34

33

13

61

62

33

12

31

13

32

33

11

33

44

418

44

44

16

58

63

42

12

31

13

43

33

13

34

34

317

44

43

15

58

64

44

23

42

19

33

34

13

23

42

314

33

44

14

60

TOTA

L S

KO

R202

194

103

182

181

92

954

206

193

191

203

793

219

214

217

214

208

1072

218

216

213

212

859

3678

Sk

orK

ate

gori

Skor

Kate

gor

iS

kor

K

ate

gori

Skor

Kate

gor

iS

kor

Kate

gor

i 1

62

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

266

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

360

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

462

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n13

Be

rpe

ran

20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

558

Be

rpe

ran

12

Ku

ran

g B

erp

era

n15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

19

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

659

Be

rpe

ran

11

Ku

ran

g B

erp

era

n14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

765

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

865

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

957

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

10

63

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

12

Ku

ran

g B

erp

era

n15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

11

57

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

12

60

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

55

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

19

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

14

51

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

15

53

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

16

65

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

54

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ra

n15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

61

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

20

Sa

ng

at

Be

rpe

ra

n13

Be

rpe

ran

19

60

Be

rpe

ran

16

Cu

kup

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

20

62

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

21

53

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ra

n13

Be

rpe

ran

22

56

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

23

55

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

24

56

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ra

n16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

25

60

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ra

n16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

26

66

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

19

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

27

63

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

28

59

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

29

57

Be

rpe

ran

19

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rp

era

n3

066

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

18

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

31

66

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

me

ndo

rong

se

man

gat

me

ng

em

bang

kan

ilmu p

eng

eta

huan

RE

KA

P H

AS

IL K

AT

EG

OR

ISA

SI

Re

sp

Pe

ran L

abo

rato

rium

me

ng

enal

pera

lata

nm

eng

em

bang

kan

ke

cakapa

n

32

57

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n13

Be

rpe

ran

18

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

33

59

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

10

Cu

kup

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

34

56

Be

rpe

ran

16

Cu

kup

Be

rpe

ran

10

Cu

kup

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

35

62

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

36

56

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

37

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

38

76

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

24

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran20

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

39

53

Be

rpe

ran

16

Cu

kup

Be

rpe

ran

9K

ura

ng

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

40

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

9K

ura

ng

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

41

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

9K

ura

ng

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

42

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

14

Cu

kup

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

43

61

Be

rpe

ran

19

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

44

56

Be

rpe

ran

16

Cu

kup

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

45

62

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

46

50

Cu

kup

Be

rpe

ran

14

Cu

kup

Be

rpe

ran

10

Cu

kup

Be

rpe

ran

14

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

47

51

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

8K

ura

ng

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

48

51

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Cu

kup

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Cu

kup

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

49

51

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

50

42

Ku

ran

g B

erp

era

n13

Ku

ran

g B

erp

era

n9

Ku

ran

g B

erp

era

n1

2C

uku

p B

erp

era

n8

Ku

ran

g B

erp

era

n5

151

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

52

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n13

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

9K

ura

ng

Be

rpe

ran

53

50

Cu

kup

Be

rpe

ran

12

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

54

54

Be

rpe

ran

16

Cu

kup

Be

rpe

ran

11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

55

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n13

Be

rpe

ran

13

Cu

kup

B

erp

era

n13

Be

rpe

ran

56

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

15

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

57

52

Cu

kup

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

16

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

58

53

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

59

58

Be

rpe

ran

16

Cu

kup

Be

rpe

ran

12

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ra

n13

Be

rpe

ran

60

64

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

18

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

61

61

Be

rpe

ran

17

Be

rpe

ran

14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

62

58

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n11

Cu

kup

Be

rpe

ran

18

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

16

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

63

58

Be

rpe

ran

13

Ku

ran

g B

erp

era

n13

Be

rpe

ran

17

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

15

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

64

60

Be

rpe

ran

19

Be

rpe

ran

13

Be

rpe

ran

14

Be

rpe

ran

14

Sa

ng

at

Be

rpe

ran

106

LAMPIRAN 6 : Deskripsi Data

107

Output SPSS Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan

Frequencies

Statistics

Peran_Lab

N Valid 64

Missing 0

Mean 57.47

Median 57.00

Mode 52

Std. Deviation 5.657

Minimum 42

Maximum 76

Sum 3678

RELEVANSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 42 1 1.6 1.6 1.6

50 2 3.1 3.1 4.7

51 5 7.8 7.8 12.5

52 8 12.5 12.5 25.0

53 4 6.2 6.2 31.2

54 2 3.1 3.1 34.4

55 2 3.1 3.1 37.5

56 5 7.8 7.8 45.3

57 4 6.2 6.2 51.6

58 4 6.2 6.2 57.8

59 3 4.7 4.7 62.5

60 5 7.8 7.8 70.3

61 3 4.7 4.7 75.0

62 5 7.8 7.8 82.8

63 2 3.1 3.1 85.9

64 1 1.6 1.6 87.5

65 3 4.7 4.7 92.2

66 4 6.2 6.2 98.4

76 1 1.6 1.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

108

KATEGORI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Berperan 1 1.6 1.6 1.6

Cukup Berperan 15 23.4 23.4 25.0

Berperan 32 50.0 50.0 75.0

Sangat Berperan 16 25.0 25.0 100.0

Total 64 100.0 100.0

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan

109

Output SPSS Masing-Masing Indikator Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan

Indikator 1:

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik

Frequencies Statistics

mengenali_peralatan

N Valid 64

Missing 0

Mean 14.91

Median 14.50

Mode 13

Std. Deviation 2.448

Minimum 11

Maximum 24

Sum 954

RELEVANSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 11 1 1.6 1.6 1.6

12 3 4.7 4.7 6.2

13 26 40.6 40.6 46.9

14 2 3.1 3.1 50.0

15 8 12.5 12.5 62.5

16 7 10.9 10.9 73.4

17 8 12.5 12.5 85.9

18 4 6.2 6.2 92.2

19 3 4.7 4.7 96.9

20 1 1.6 1.6 98.4

24 1 1.6 1.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

110

KATEGORI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Berperan 30 46.9 46.9 46.9

Cukup Berperan 17 26.6 26.6 73.4

Berperan 15 23.4 23.4 96.9

Sangat Berperan 2 3.1 3.1 100.0

Total 64 100.0 100.0

Indikator 2:

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan

Frequencies Statistics

mengembangkan_kecakapan

N Valid 64

Missing 0

Mean 12.39

Median 11.00

Mode 11

Std. Deviation 2.143

Minimum 8

Maximum 16

Sum 793

RELEVANSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 8 1 1.6 1.6 1.6

9 4 6.2 6.2 7.8

10 3 4.7 4.7 12.5

11 25 39.1 39.1 51.6

12 1 1.6 1.6 53.1

13 9 14.1 14.1 67.2

14 6 9.4 9.4 76.6

15 9 14.1 14.1 90.6

16 6 9.4 9.4 100.0

Total 64 100.0 100.0

111

KATEGORI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Berperan 5 7.8 7.8 7.8

Cukup Berperan 28 43.8 43.8 51.6

Berperan 10 15.6 15.6 67.2

Sangat Berperan 21 32.8 32.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

Indikator 3:

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Siswa

Frequencies Statistics

mendorong_semangat

N Valid 64

Missing 0

Mean 16.75

Median 16.50

Mode 16

Std. Deviation 1.960

Minimum 12

Maximum 20

Sum 1072

RELEVANSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12 1 1.6 1.6 1.6

13 2 3.1 3.1 4.7

14 2 3.1 3.1 7.8

15 12 18.8 18.8 26.6

16 15 23.4 23.4 50.0

17 13 20.3 20.3 70.3

18 6 9.4 9.4 79.7

19 3 4.7 4.7 84.4

20 10 15.6 15.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

112

KATEGORI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Cukup Berperan 3 4.7 4.7 4.7

Berperan 29 45.3 45.3 50.0

Sangat Berperan 32 50.0 50.0 100.0

Total 64 100.0 100.0

Indikator 4:

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan

Frequencies Statistics

mengembangkan_pengetahuan

N Valid 64

Missing 0

Mean 13.42

Median 13.00

Mode 12

Std. Deviation 1.798

Minimum 8

Maximum 16

Sum 859

RELEVANSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 8 1 1.6 1.6 1.6

9 1 1.6 1.6 3.1

12 22 34.4 34.4 37.5

13 16 25.0 25.0 62.5

14 3 4.7 4.7 67.2

15 8 12.5 12.5 79.7

16 13 20.3 20.3 100.0

Total 64 100.0 100.0

113

KATEGORI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Berperan 2 3.1 3.1 3.1

Berperan 38 59.4 59.4 62.5

Sangat Berperan 24 37.5 37.5 100.0

Total 64 100.0 100.0

114

LAMPIRAN 7 : Distribusi Frekuensi

Kecenderungan

115

DISTRIBUSI FREKUENSI

Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

1. Menghitung jumlah kelas interval

Dilakukan dengan menggunakan rumus Sturges sebagai berikut:

Keterangan:

K = jumlah kelas interval

N = jumlah data observasi

Log = logaritma

Hitungan:

K = 1 + 3,3 log 64

= 1 + (3,3 x 1,81)

= 1 + 5,97

= 6,97

= 7 (dibulatkan)

2. Menghitung rentang data

Rentang data = data terbesar – data terkecil

= 76 – 42

= 34

3. Menghitung panjang kelas

Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas

= 34 : 7

= 4,86

= 5 (dibulatkan)

K= 1 + 3,3 log n

116

4. Menyusun interval kelas dan memasukkan data untuk mengetahui

frekuensi

Interval Frekuensi

Absolut Relatif (%) Kumulatif Kumulatif (%) 42 - 46 1 1,56% 1 1,56% 47 - 51 3 4,69% 4 6,25% 52 - 56 18 28,13% 22 34,38% 57 - 61 17 26,56% 39 60,94% 62 - 66 17 26,56% 56 87,50% 67 - 71 7 10,94% 63 98,44% 72 - 76 1 1,56% 64 100%

117

KECENDERUNGAN (KATEGORI)

Pedoman penggolongan total nilai (skor) dalam instrumen:

No. Rentang Nilai (i) Kategori 1 Di atas Mi + 1,5 SDi Sangat Berperan 2 Mi + 0,5 SDi s.d < Mi + 1,5 SDi Berperan 3 Mi – 0,5 SDi s.d < Mi + 0,5 SDi Cukup Berperan 4 Mi – 1,5 SDi s.d < Mi – 0,5 SDi Kurang Berperan 5 Di bawah Mi – 1,5 SDi Tidak Berperan

Rumus perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal

Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata

Pelajaran Kearsipan

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (76 + 19)

= 47,5

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (76-19)

= 9,5

Pedoman pengkategorian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai

sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan:

No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 61,8 Sangat Berperan 2 52,3 < x ≤ 61,8 Berperan

3 42,8 < x ≤ 52,3 Cukup Berperan

4 33,3 < x ≤ 42,8 Kurang Berperan

5 x ≤ 33,3 Tidak Berperan Keterangan :

x = nilai (skor) yang diperoleh

118

1. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mengenali berbagai macam peralatan praktik pada mata pelajaran kearsipan.

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (24 + 6)

= �

� x 30

= 15

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (24 - 6)

= �

� x 18

= 3

Pedoman pengkategorian:

No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 19,5 Sangat Berperan 2 16,5 < x ≤ 19,5 Berperan

3 13,5 < x ≤ 16,5 Cukup Berperan

4 10,5 < x ≤ 13,5 Kurang Berperan

5 x ≤ 10,5 Tidak Berperan Keterangan :

x = nilai (skor) yang diperoleh

2. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mengembangkan kecakapan pada mata pelajaran kearsipan.

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (16 + 4)

= �

� x 20

= 10

119

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (16 - 4)

= �

� x 12

= 2

Pedoman pengkategorian:

No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 13 Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 Berperan

3 9 < x ≤ 11 Cukup Berperan

4 7 < x ≤ 9 Kurang Berperan

5 x ≤ 7 Tidak Berperan Keterangan :

x = nilai (skor) yang diperoleh

3. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat yang dapat

mendorong semangat belajar pada mata pelajaran kearsipan

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x (20 + 5)

= �

� x 25

= 12,5

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (20 - 5)

= �

� x 15

= 2,5

120

Pedoman pengkategorian:

No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 16,3 Sangat Berperan 2 13,8 < x ≤ 16,3 Berperan

3 11,3 < x ≤ 13,8 Cukup Berperan

4 8,8 < x ≤ 11,3 Kurang Berperan

5 x ≤ 8,8 Tidak Berperan Keterangan :

x = nilai (skor) yang diperoleh

4. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran kearsipan

Mi = �

� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)

= �

� x ( 16 + 4)

= �

� x 20

= 10

Sdi = �

� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)

= �

� x (16 - 4)

= �

� x 12

= 2

Pedoman pengkategorian:

No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 13 Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 Berperan

3 9 < x ≤ 11 Cukup Berperan

4 7 < x ≤ 9 Kurang Berperan

5 x ≤ 7 Tidak Berperan Keterangan :

x = nilai (skor) yang diperoleh

121

LAMPIRAN 8 : Hasil Wawancara

122

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Badrus Suryadi, S.Pd

Jabatan : Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

Tanggal/Waktu : 18 Mei 2015 pukul 09.50 WIB

Lokasi : Lobby SMK Negeri 1 Tempel

1. Pertanyaan : Berapa laboratorium yang dimiliki Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa?

Jawab: Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran memiliki 3 (tiga)

laboratorium yang masih aktif digunakan sebagai fasilitas belajar siswa

yaitu laboratorium administrasi perkantoran, laboratorium komputer, dan

laboratorium mengetik.

2. Pertanyaan : Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium

Administrasi Perkantoran?

Jawab: Sejauh ini sarana dan prasarana yang tersedia secara keseluruhan

cukup memadai. Namun ada beberapa sarana dan prasarana untuk mata

pelajaran praktik tertentu yang belum sesuai dengan standar.

123

3. Apakah sarana dan prasarana untuk mata pelajaran kearsipan sudah

memadai?

Jawab: Sarana dan prasarana untuk mata pelajaran praktik kearsipan saat

ini sudah tersedia namun belum sesuai dengan standar. Artinya, peralatan

untuk setiap kegiatan sudah ada namun belum sesuai. Misalnya filling

cabinet belum tersedia, namun di laboratorium sudah ada snalhecter yang

digunakan sebagai tempat penyimpanan arsip. Padahal yang akan mereka

temui di Du/Di saat mereka bekerja maupun melakasanakan prakerin pasti

yang menjadi tempat penyimpanan arsip bukan snalhecter tetapi filling

cabinet.

4. Bagaimana pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam

kegiatan pembelajaran?

Jawab: Sejauh ini jurusan sedang mengusahakan pemanfaatan

laboratorium agar efektif. Pemanfaatan laboratorium Administrasi

Perkantoran sebagai fasilitas praktik siswa terhitung belum lama, baru

sekitar 1 (satu) tahun. Karena laboratorium ini merupakan bangunan baru.

124

5. Apa hambatan yang dihadapi dan bagaimana upaya untuk mengatasi hal

tersebut?

Jawab: Kami sudah mengajukan proposal pengadaan peralatan ke dinas.

Namun sampai saat ini dana belum turun. Sebelum dana cair kami belum

bisa melakukan apa-apa, karena satu-satunya kendala pengadaan peralatan

ada di pendanaan. Sekolah tidak diijinkan untuk memungut uang yang

berlebih dari siswa, jadi kami hanya mengandalkan dana dari pemerintah

daerah. Disamping itu kami juga berusaha mengoptimalkan pemanfaatan

laboratorium dengan peralatan yang ada.

6. Bagaimana pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran?

Jawab: Untuk pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran sudah

ada penanggungjawabnya. Sejauh ini pengelolaan dilaksanakan sesuai

dengan SOP dan peraturan yang ada.

125

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Sri Widayati, S.Pd

Jabatan : Guru Pengampu Mata Pelajaran Kearsipan

Tanggal/Waktu : 18 Mei 2015 pukul 10.25 WIB

Lokasi : Lobby SMK Negeri 1 Tempel

1. Pertanyaan: Bagaimana intensitas penggunaan laboratorium Administrasi

Perkantoran dalam mata pelajaran kearsipan?

Jawab: Penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam

pembelajaran kearsipan selama satu minggu masing-masing kelas 2 jam

mata pelajaran. Sebisa mungkin ketika praktik selalu memanfaatkan

laboratorium Administrasi Perkantoran.

2. Pertanyaan: Bagaimana peran laboratorium Administrasi Pekantoran

dalam pembelajaran praktik khusunya kearsipan?

Jawab: Laboratorium Administrasi Perkantoran mempunyai peranan yang

sangat besar karena semua peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran

praktik khususnya kearsipan ada di laboratorium. Pembelajaran praktik

kearsipan yang dilaksanakan di laboratorium membuat siswa semakin

antusias dan memudahkan siswa dalam pelaksanaan praktik.

126

3. Pertanyaan: Apa saja hambatan yang sering dialami dalam pemanfaatan

laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar siswa pada

mata pelajaran kearsipan?

Jawab: Hambatan yang mendasar adalah ketersediaan peralatan parktik.

Peralatan praktik kearsipan yang ada di laboratorium Administrasi

Perkantoran belum begitu memadai. Tempat penyimpanan arsip filling

cabinet belum tersedia di sini. Sehingga terkadang pembuatan tempat

penyimpanan sendiri dengan snalhecter terlalu memakan waktu lama. Hal

itu secara tidak langsung akan menghambat proses pembelajaran yang

efektif dan efisien.

4. Pertanyaan: Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran

laboratorium?

Jawab: Upaya yang dilakukan adalah berusaha menambah fasilitas

laboratorium Administrasi Perkantoran sehingga bisa mendukung

keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Selain itu upaya lain yagn

dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penggunaan laboratorium

Adminitrasi Perkantoran dalam pembelajaran kearsipan.

127

5. Pertanyaan: Apa saja standar penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran praktik kearsipan?

Jawab: Standar penilaian yang digunakan untuk praktik kearsipan adalah

menggunakan job sheet dimana penilaian dilakukan berdasarkan hasil

kerja yang diharapkan. Setelah itu baru diakumulasikan dengan nilai

praktik dan teori.

128

LAMPIRAN 9 : Dokumentasi

129

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMK NEGERI 1 TEMPEL BIDANG STUDI KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

Jalan Magelang Km. 17 Jlegongan, Merdikorejo, Tempel Sleman Yogyakarta 55552

Telepon (0274) 869-068, Faxsimili: (0274)869068

Website: www smkn1tempel.sch.id,E-mail : [email protected]

UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN TK III TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Program keahlian : Administrasi Perkantoran Tingkat : III (tiga) AP1,2 Kompetensi Uji : Mengelola Sistem Kearsipan

Kode Kompetensi : IBSADMGAD 06A,07A Guru : Sri Widayati, S.Pd

JOB SHEET

No Uraian tugas Target Waktu Alat & bahan

Skor Nilai

1. Membaca dan memahami soal

Peserta didik dapat memahami soal dengan teliti.

10’ surat

2. Memisah-misahkan surat

Peserta didik dapat mengelompokan surat masuk dan surat keluar.

5’ Surat 5

3. Memberi cap agenda pada surat masuk

Peserta didik mampu membubuhkan cap agenda surat masuk dan mengisinya dengan benar.

10’ surat

15

4. Mengkode surat Peserta didik mengkode surat sesuai dengan klasifikasi.

10’ surat 15

5.

Mengisi buku Agenda masuk, dan buku agenda keluar

Peserta didik dapat mengisi buku agenda sesuai dengan aturan yang ada.

25’ Buku agenda

masuk dan keluar

25

6. Membuat guide Peserta didik mampu membuat penyekat untuk memisahkan pokok masalah.

10’ Kertas, gunting,lem

20

7. Menyusun surat/arsip per pokok masalah

Peserta didik mampu menyusun surat/arsip dengan sistim Subyek .

30 Snelhechter 20

100’ 100

130

PETUNJUK Saat ini anda bekerja di kantor PT SURYA KENCANA, Jl. Merpati Raya, No. 125A Telp. (021) 7736027, Jakarta Selatan. Di meja anda ada 10 surat masuk dan surat keluar yang harus diproses. Lihat JOB SHEET !

KLASIFIKASI MASALAH Kp. KEPEGAWAIAN 01. Ketatausahaan a. Surat lamaran

b. Data Pegawai c. Surat Tugas d. Undangan

02. Kesejahteraan a. Kesehatan b. Rekreasi/Kesenian/Olahraga c. Koperasi d. Perumahan e. Bantuan sosial

Pm. PEMASARAN 01. Penawaran a. Mesin Foto Copy b. Komputer c. Perumahan d. ATK

02. pesananan a. Perabot kantor b. Pesawat Telepon c. ATK d. Alat Elektronik e. Perumahan 03. Konfirmasi a. Perabot kantor b. Pesawat Telepon c. ATK e. Alat Elektronik 04. pengiriman a. ATK b. Komputer c. Alat Elektronik

Ku. KEUANGAN 01. Pembayaran a. Kridit motor b. Perumahan c. Rekening Listrik d. Service kendaraan

131

Surat 1

PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027

Jakarta Selatan

==================================================================

Nomor: 001/SK/II/2012 6 Februari 2012

Kepada Yth. Manager pemasaran PT SENTOSA ABADI Jalan Agung Raya No. 25 Jakarta Pusat Dengan hormat, Kami beritahukan bahwa pada bulan Maret 2012, kami akan mengadakan renovasi ruangan sekaligus mengganti perabot yang sudah rusak. Untuk itu kami berharap Saudara dapat mengirimkan:

- 40 set meja kerja (ukuran setengah biro) - 5 set meja rapat (untuk 20 orang) - 5 set meja tamu

Mengenai pembayaran akan segera kami kirimkan setelah barang tersebut kami terima. Atas perhatian dan kerja sama Saudara kami mengucapkan terima kasih. Hormat kami, Iskandar SH Manager

132

Surat 2 PT SURYA KENCANA

Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan

10 Februari 2012 Nomor: 002/SK/II/2012 Kepada PT KARYA WAJA Jalan Setia Budi No. 60 B Jakarta Dengan hormat, Hal: Pengiriman komputer Dengan surat ini kami beritahukan bahwa kami kirimkan 10 unit komputer sesuai pesanan Bapak yang kami terima minggu lalu ( data terlampir pada faktur pengiriman barang). Harapan kami Bapak dapat menerima dengan senang hati, serta dapat mempergunakan komputer tersebut. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Iskandar SH Manager

133

Surat 3

PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027

Jakarta Selatan

===============================================

SURAT TUGAS Nomor: 003/SK/II/2012

Direktur PT Multi Sarana, dengan ini menugaskan kepada: Nama : Drs. Rojali Jabatan : Manager Pemasaran Alamat : Jalan Setia Budi No. 8 Jakarta Untuk mengadakan perjalanan dinas dengan lokasi: Tempat : Bandung Lamanya : 4 hari, terhitung mulai tanggal 11 Februari-15 Februari

2012 Jenis Tugas : mengadakan survei lokasi dalam rangka perluasan kantor

cabang perusahaan. Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk diperginakan seperlunya. Jakarta, 10 Februari

2012

Iskandar SH

Manager

134

Surat 4

PT KENCANA MAS

JALAN MAWAR RAYA NO. 341

JAKARTA

11 Februari 2012

Nomor: 18/KM/II/2012

Kepada Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Hal: Penawaran Komputer Dengan hormat, Perkembangan komputer sudah demikian maju, untuk itu kami ingin menawarkan kepada Saudara komputer terbaru tipe Duocord, yang dapat dipergunakan bagi keperluan kantor, spesifikasi yang telah dirancang untuk dapat langsung memeriksa hasil pekerjaan yang dilaksanakan, seperti pada bagian keuangan atau kepegawaian. Komputer dengan merk ACCER ini mempunyai data spesifikasi pentium 4 800 MZ yang telah dilengkapi modem dan hard disk berkapasitas 150 Ghz dan dapat dipergunakan baik secara individual maupun secara jaringan pada suatu kantor. Harga yang kami tawarkan adalah Rp 8.000.000,- sudah termasuk pengiriman barang, meja komputer dan pelayanan purnajual selama 2 tahun. Kami berharap Saudara tertarik dengan penawaran ini dan masa promosi dari penawaran ini sampai dengan tanggal 29 Februari 2012. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Sri Joko Manager Pemasaran

135

Surat 5 PT SURYA KENCANA

Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan

13 Februari 2012 Nomor: 004/SK/II/2012 Kepada Yth. Direktur PT FAUZAN Jalan Merdeka No. 45 Jakarta selatan Dengan hormat, Hal: Penawaran ATK Menyambung pembicaraan kita pada bulan yang lalu maka kami berharap mulai bulan depan Saudara sudah dapat mengirimkan kertas HVS Folio dan kertas untuk HVS A4 masing-masing sebanyak 50 rim. Kiranya Saudara menerima dengan senang hati, serta dapat mengirimkan pesanan ini tepat waktu. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Iskandar. SH Manager

136

Surat 6

PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027

Jakarta Selatan

Nomor: 005/SK/II/2012 14 Februari 2012 Yth. Manager CV Sumber Rejeki Jalan Merbabu No. 45 Jakarta Selatan

Hal: Konfirmasi Pesanan Perabot Kantor Dengan hormat, Kami mengucapkan terima kasih atas pesanan Saudara tanggal 7 Februari 2012 melalui telepon. Dengan ini kami mengkonfirmasikan barang-barang yang Saudara pesan sebagai berikut:

No. Nama Barang Merk/Tipe banyaknya Harga

Keterangan Satuan Rp Jumlah Rp

1. Meja Kerja Olimpic 5 2.000.000,- 10.000.000,- 2. Kursi Kerja Olimpic 5 800.000,- 4.000.000,- 3. Rak Arsip Olimpic 5 2.000.000,- 10.000.000,- 4. Filling Cabinet FC 200 5 1.000.000,- 5.000.000,-

Jumlah 29.000.000,- Terbilang: (Dua puluh sembilan juta rupiah) Pembayaran: Cash on Delivery Penyerahan : Franco Pembelian Setelah surat ini ditandatangani, harap lembar aslinya diserahkan kepada kami. Terima kasih. Disetujui oleh pemesan Hormat kami, ..................................... Iskandar SH Manager

137

Surat 7 PT CIPTA AGUNG

Jalan Magelang No. 17 JAKARTA SELATAN

Nomor : 100/OR-MM/II/2012 8 Februari 2012 Lampiran: - Perihal : Persahabatan karyawan Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Dengan hormat, Dalam rangka memperingati hari ulang tahun berdirinya PT Cipta Agung tanggal 24 April 2012 keluarga besar PT Cipta Agung akan merayakan dengan berbagai kegiatan, satu diantaranya adalah olah raga. Untuk memeriahkan kegiatan olah raga dimaksud, kami mengundang karyawan Saudara untuk berpartisipasi yang sifatnya persahabatan dengan karyawan kami untuk cabang olah raga Volly ball putra dan putri. Kegiatan dimaksud akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal: Minggu, 19 Februari 2012 Waktu : Pukul 08.00 s.d selesai Tempat : Halaman parkir gedung PT Cipta Agung Demikian atas perhatiannya, diucapkan terima kasih. Hormat kami Sri Sigit Manager HRD

138

Surat 8

PT MAKMUR PROPERTI Jalan Pembangunan No. 11

JAKARTA SELATAN

Nomor : 101/MP/II/2012 13 Februari 2012 Lampiran: - Perihal : Penawaran Bangunan Rumah Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Dengan hormat, Sesuai dengan surat permintaan Saudara tanggal 13 Februari 2012, maka dengan ini per-kenankanlah kami untuk menawarkan bangunan rumah pegawai Arnas dengan ketentuan umum sebagai berikut: Harga bangunan : Rp 85.000.000,- Uang Muka : Rp 14.000.000,- Angsuran per bulan : Rp 800.000,- (selama 15 tahun) Angsuran per bulan : Rp 600.000,- (selama 20 tahun) Tipe : T 22 Luas tanah : 60 m Demikian informasi dari kami, dengan senang hati kami akan menjemput karyawan Saudara bila mereka menghendaki melihat lokasinya lebih dahulu. Hormat kami, Sri Kusmiyati Sales Manager

139

Surat 9 TIGER SERVICE

Jalan Citarum No. 100 JAKARTA SELATAN

Nomor: 160/II/2012 23 Februari 2012 Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan

Hal: Pembayaran Ongkos service

Dengan hormat,

Kami beritahukan bahwa perbaikan mobil “MITSUBIZI” milik perusahaan Saudara telah selesai.

Total biaya perbaikan seluruhnya Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah). Untuk itu kami harap Saudara dapat mengirimkan pembayaran tersebut melalui Bank Persada.

Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Sri Anwar

Manager

140

Surat 10

PT CASIO JAYA Jalan Pesona II No. 35

DEPOK

16 Februari 2012 Nomor: 143/CJ/II/2012 Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Hal: Pesanan Alat Elektronik

Dengan hormat,

Surat Saudara No. 006/SK/II/2012 tentang penawaran berbagai peralatan elektronik telah kami terima, kami ucapkan terima kasih. Untuk itu kami harap Saudara dapat mengirimkan:

- 200 unit Mesin Hitung merk “CASIO” - 25 unit Mesin Foto Copy merk “XEROX” - 100 unit Mesin Tik Elektronik merk “DIGITAL”

Harga seluruhnya setelah dikurangi rabat 10% dan ongkos angkut, akan kami bayar tunai pada waktu barang sampai di gudang kami. Kami harap minggu depan kiriman Saudara sudah dapat kami terima. Hormat kami, M. Junaedi Manager

141

LAMPIRAN 10 : Surat Izin Penelitian