peran laboratorium administrasi perkantoran … · kearsipan dengan kecenderungan jawaban 32 siswa...
TRANSCRIPT
PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
KEARSIPAN DI SMK N 1 TEMPEL
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : DWI PURWANTI NIM. 11402244004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
v
MOTTO
“Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan, maka apabila telah selesai
(dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan
kepada Tuhanmu, berharaplah”
(Q.S Al-Insyirah: 6-8)
“Pilih jalan mendaki karena itu akan mengantar kita ke puncak-puncak baru”
(Anies Baswedan)
“Hidup harus terus berlanjut tidak peduli seberapa menyakitkan atau
membahagiakan, biar waktu yang jadi obat”
(Tere Liye)
“Orang optimis akan melihat donatnya, orang pesimis hanya melihat lubangnya
saja”
(Penulis)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur atas nikmat dan karunia-Nya, karya kecil ini saya
persembahkan untuk:
� Orang Tuaku
Bapak Kiryanto dan Ibu Tukiyem yang selalu memberikan dan
mencurahkan rasa kasih sayangnya, membimbing, tauladan, mendidik
serta doa yang selalu mengiringi langkahku hingga saat ini.
� Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan
banyak kenangan yang indah dan pengalaman hidup yang sesungguhnya.
vii
PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN
DI SMK N 1 TEMPEL
Oleh: Dwi Purwanti
NIM. 11402244004
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) angket; 2) wawancara; 3) dokumentasi. Uji validitas butir dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Person. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Data dianalisis dengan teknik deskriptif dan disajikan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan dapat diukur dengan hasil dari masing-masing indikator berikut: sebagai tempat untuk mengenali peralatan praktik dikategorikan kurang berperan dengan persentase 46,9%, sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan dikategorikan cukup berperan dengan persentase 43,8%, sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar dikategorikan sangat berperan dengan persentase 50% dan sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dikategorikan berperan dengan persentase 59,4%. Secara keseluruhan jawaban tertinggi responden tentang peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan dengan kecenderungan jawaban 32 siswa dengan persentase 50% masuk dalam kategori berperan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa laboratorium administrasi perkantoran berperan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel. Kata Kunci: Peran Laboratorium, Sumber Belajar, Kearsipan
THE ROLE OF OFFICE ADMINISTRATION LABORATORY AS LEARNING RESOURCES FOR ARCHIVES SUBJECT
AT SMK N 1 TEMPEL
By Dwi Purwanti
NIM. 11402244004
ABSTRACT
This research aims to find out the role of office administration laboratory as learning resources for archives subject at SMK N 1 Tempel. This research is descriptive quantitative. The subject of this research was 64 students from all XI grade students of Office Administration Department at SMK N 1 Tempel. The data were collected by 1) giving questionnaire; 2) conducting interview; and 3) taking documentation. The validity test was conducted by using Pearson Product Moment correlation. Furthermore, the reliability test was conducted by using Alpha Cronbach. The data were analyzed by using descriptive technique and presented in the form of percentage. The research results show that the role of office administration laboratory as learning resources for archiving subject could be measured by these following indicators: 1) as a place for identifying practice equipment was low with 46.9 %; 2) as a place for developing skills was quite satisfactory with 43.8%; 3) as a place for encouraging students’ learning motivation was quite high with 50%; and 4) as a place for developing science was high with 59.4%. In conclusion, the office administration laboratory was taking a great role in providing learning resources for archiving subject that can be proven from the responses of 32 out of 64 students or 50%. It can be said that the office administration laboratory was taking role as learning resources for archiving subject at SMK N 1 Tempel. Keywords: the role of laboratory, learning resources, archiving
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
di SMK N 1 Tempel ” ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri
Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, Proposal Tugas Akhir Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. Rektor UNY yang telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sudi dan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si. Dekan FE UNY yang telah memberikan izin
penelitian untuk keperluan skripsi ini.
3. Bapak Joko Kumoro, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran yang telah memberi kesempatan dan dorongan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Purwanto, M.M., M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan
sabar mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi serta ilmunya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Sutirman, M.Pd. Dosen Narasumber yang telah memberikan masukan,
bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
ix
6. Seluruh Dosen Program Studi Administrasi Perkantoran yang telah
memberikan ilmunya selama kuliah.
7. Ibu Dra. Nuning Sulastri Kepala SMK Negeri 1 Tempel yang telah menerima
serta memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
8. Bapak Badrus Suryadi S.Pd. Ketua Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel yang telah memberikan kesempatan dan
kerjasama yang baik sehingga pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar.
9. Ibu Sri Widayati S.Pd. Guru Mata Pelajaran Kearsipan di SMK Negeri 1
Tempel yang telah memberikan kerjasama yang baik sehingga pelaksanaan
penelitian berjalan dengan lancar.
10. Siswi Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian.Bapak/Ibu guru Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel.
11. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan do’a, dukungan mental maupun
finansial selama penyusunan skripsi ini.
12. Hani Kristanto yang selalu memberikan semangat, perhatian dan kasih sayang
selama ini.
13. Sahabat-sahabatku Mifta, Maya, Iin, Ayuni, Siti, Ovi yang selalu memberikan
motivasi, semangat, dan kebahagiaan selama ini.
14. Teman-teman Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran
Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan,
bantuan, doa dan motivasi kalian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 6
D. Rumusan Masalah ............................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 9
A. Deskripsi Teori .................................................................... 9
1. Laboratorium .................................................................. 9
a. Pengertian Laboratorium ......................................... 9
b. Peran Laboratorium ................................................. 10
c. Standar Laboratorium .............................................. 12
d. Pengelolaan Laboratorium ...................................... 15
2. Sumber Belajar ................................................................ 16
a. Pengertian Sumber Belajar ...................................... 16
b. Klasifikasi Sumber Belajar ...................................... 17
c. Fungsi Sumber Belajar ............................................ 23
d. Manfaat Sumber Belajar .......................................... 25
e. Pemilihan Sumber Belajar ....................................... 26
3. Mengelola Sistem Kearsipan .......................................... 28
xii
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 30
C. Kerangka Pikir ..................................................................... 31
D. Pertanyaan Penelitian .......................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN ........................ ............................. 35
A. Desain Penelitian .............................................................. 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 35
C. Subjek Penelitian .............................................................. 35
D. Definisi Operasional ......................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 37
F. Instrumen Penelitian ......................................................... 38
G. Uji Coba Instrumen ........................................................... 41
H. Teknik Analisis Data ........................................................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........... ......... 47
A. Hasil Penelitian ................................................................. 47
1. Deskripsi Tempat Penelitian ....................................... 47
2. Deskripsi Data Penelitian ............................................ 52
a. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam
Peralatan Praktik ................................................... 57
b. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengembangkan
Kecakapan Siswa .................................................. 60
c. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat
Belajar Siswa ........................................................ 63
d. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu
Pengetahuan Siswa ............................................... 67
B. Pembahasan ...................................................................... 70
xiii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 76
A. Kesimpulan ........................................................................ 76
B. Saran ................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 78
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran ................................ 14
2. Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar ............................................... 21
3. Kisi-kisi Kuesioner Tertutup ............................................................... 39
4. Skor Kuesioner .................................................................................... 39
5. Kisi-kisi Wawancara dengan Narasumber .......................................... 41
6. Intepretasi Nilai Reliabilitas Instrumen .............................................. 44
7. Skala Kategori ..................................................................................... 46
8. Subjek Penelitian .................................................................................. 52
9. Distribusi Frekensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan .................... 53
10. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan .................... 54
11. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan ................................. 55
12. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik ............. 57
13. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik ............. 58
xv
14. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan .......................... 61
15. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan ........................... 62
16. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................ 64
17. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................ 65
18. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan ............... 67
19. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan ............... 68
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerucut Pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale .................. 22
2. Kerangka Pikir ....................................................................................... 33
3. Histogram Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata
Pelajaran Kearsipan ................................................................................ 53
4. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium
sebagai Sumber Belajar dalam Mata Pelajaran Kearsipan ..................... 56
5. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium
sebagai Tempat untuk Mengenali Peralatan Praktik .............................. 59
6. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium
sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan ............................. 63
7. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium
sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................... 66
8. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium
sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan .................. 69
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Uji Coba ........................................................................... 80
2. Tabulasi Data Instrumen Uji Coba .................................................... 85
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 87
4. Instrumen Penelitian .......................................................................... 92
5. Tabulasi Data Penelitian ................................................................... 99
6. Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 106
7. Distribusi Frekuensi dan Kecenderungan ......................................... 114
8. Hasil Wawancara .............................................................................. 121
9. Dokumentasi ..................................................................................... 128
10. Surat Izin Penelitian .......................................................................... 141
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan keseluruhan proses atau kegiatan yang
terdiri dari komponen-komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Komponen-komponen yang merupakan bagian dari sebuah pembelajaran
meliputi tujuan belajar, subjek belajar (peserta didik dan pendidik), bahan
atau materi belajar, pendekatan dan metode belajar, media atau alat belajar,
sumber belajar, dan evaluasi belajar. Komponen tersebut memiliki peran
dalam pencapaian tujuan pembelajaran pada umumnya, yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Salah satu komponen pembelajaran yang dapat berpengaruh pada
hasil belajar adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Sumber belajar mempunyai manfaat dan peran yang sangat
penting untuk meningkatkan kualitas belajar, menambah ilmu pengetahuan,
wawasan dan keterampilan siswa. Selain dapat membantu peserta didik
dalam memahami materi belajar, pemanfaatan sumber belajar juga dapat
memudahkan guru untuk berinteraksi dengan siswa dan sebaliknya dalam
meyampaikan materi dalam mengajar.
2
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sekolah yang harus
mempersiapkan lulusannya terjun ke dunia usaha/dunia industri (DU/DI)
untuk bekerja. Misi yang diemban oleh Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) adalah mengajarkan pengetahuan menuju penguasaan profesi serta
mengadakan berbagai macam praktik keterampilan (produktif) yang sangat
dibutuhkan dalam dunia kerja. Mengacu pada misi tersebut, salah satu
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses
pembelajaran praktik (produktif) adalah laboratorium.
Laboratorium merupakan tempat atau ruangan yang dilengkapi
dengan peralatan untuk melakukan percobaan atau penyelidikan.
Laboratorium dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas secara bersama-
sama agar siswa memperoleh kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam berbagai cabang ilmu. Sebagaimana yang tercantum di
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang menyebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan
wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit
produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,tempat berolahraga,tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi dan ruang atau tempat
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan”.
3
Laboratorium administrasi perkantoran memberikan sumbangan
yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa serta
meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Oleh sebab itu,
intensitas penggunaan laboratorium perlu dioptimalkan agar siswa
memperoleh pengetahuan, pemahaman serta dapat meningkatkan
keterampilan dalam bidang keahlian sesuai dengan karakteristik mata
pelajarannya. Melalui pembelajaran di laboratorium pada mata pelajaran
produktif administrasi perkantoran khususnya kearsipan, maka peserta
didik akan lebih banyak memperoleh referensi untuk memperkaya
wawasan, pengetahuan dan keterampilan sehingga memperjelas
pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajari. Pemanfaatan
laboratorium dalam proses pembelajaran memudahkan peserta didik dalam
meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam
menyelesaikan sejumlah tugas atau pekerjaan bidang administrasi
perkantoran.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tempel merupakan
salah satu sekolah di Kabupaten Sleman kelompok Bisnis dan Manajemen
yang telah terakreditasi A. Kompetensi Keahlian yang ada di SMK N 1
Tempel yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Pemasaran.
Fasilitas belajar yang dimiliki SMK N 1 Tempel terbilang cukup lengkap.
Sekolah ini mempunyai 3 laboratorium administrasi perkantoran yaitu
laboratorium praktik administrasi perkantoran, laboratorium mengetik, dan
laboratorium komputer.
4
Berdasarkan hasil pengamatan, masih sering muncul permasalahan
dalam proses pembelajaran mata pelajaran produktif administrasi
perkantoran khususnya pada mata pelajaran kearsipan. Permasalahan
tersebut adalah keterbatasan penggunaan sumber belajar dan fasilitas
belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang masih
menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber dalam pembelajaran dengan
metode ceramah. Proses belajar mengajar dengan metode ceramah patut
diragukan efektifitasnya, khususnya untuk mata pelajaran produktif yang
seharusnya dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
Proses pembelajaran akan lebih efektif apabila peserta didik diberikan
banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan
multi-media.
Permasalahan lain yang muncul adalah keterampilan praktik siswa
dalam mata pelajaran kearsipan masih belum memenuhi standar kriteria
ketuntasan. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan praktik kearsipan
beberapa siswa yang masih di bawah KKM dan kegiatan siswa dalam
pembelajaran praktik mengelola arsip. Sebagian siswa masih belum
memperhatikan prosedur pengelolaan arsip yang benar, kerapihan,
ketelitian, kecekatan dan kecermatan sebagai indikator penilaian dalam
praktik mengelola arsip.
5
Permasalahan tersebut tidak lepas dari keadaan laboratorium
Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel belum optimal.
Ketersediaaan peralatan praktik mengelola arsip masih terbatas. Banyak
peralatan-peralatan praktik kearsipan yang belum tersedia di laboratorium,
salah satunya adalah tempat penyimpanan arsip (filing cabinet) atau map
gantung (hanging map) yang dilengkapi dengan folder dan guide. Siswa
harus membuat tempat penyimpanan sendiri dengan menggunakan
snalhecter dan kertas HVS sebagai folder dan guide. Hal tersebut dirasa
kurang relevan dengan sistem kearsipan yang akan mereka di Dunia
Usaha/Dunia Industri (Du/Di) ketika melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) maupun ketika mereka bekerja.
Keberadaan peralatan pembelajaran lain yang penggunaannya
berkesinambungan masih berada di tempat terpisah. Tata letak peralatan
praktik yang seharusnya berada dalam satu tempat masih berada di
berbagai ruangan yang berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut, peran
laboratorium administrasi perkantoran menjadi tidak optimal sehingga
berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
kearsipan.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan kajian yang lebih
mendalam mengenai peran sumber belajar khususnya laboratorium
administrasi perkantoran pada mata pelajaran kearsipan dengan judul
“Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar
pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan sumber belajar dan fasilitas belajar yang masih terbatas.
2. Keterampilan praktik siswa dalam mata pelajaran kearsipan masih
belum memenuhi standar kriteria ketuntasan.
3. Ketersediaaan peralatan praktik mengelola arsip di laboratorium
administrasi perkantoran masih terbatas.
4. Peralatan pembelajaran di laboratorium yang penggunaannya
berkesinambungan masih berada di tempat terpisah.
5. Peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar
dalam mata pelajaran kearsipan belum optimal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan mengingat
keterbatasan biaya, waktu serta kemampuan maka penelitian ini fokus pada
peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar
dalam mata pelajaran kearsipan yang belum optimal.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata
pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel ?
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada
mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya bahan kajian
tentang peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber
belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel dan dapat
berguna sebagai bahan referensi dalam penelitian yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini
adalah:
a. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat meningkatkan
kemampuan yang dimiliki secara profesional sebagai calon tenaga
pendidik.
b. Bagi sekolah
Mendapatkan umpan balik guna melengkapi fasilitas dan
mengoptimalkan penggunaan Laboratorium Administrasi
Perkantoran untuk mata pelajaran produktif khususnya mata
pelajaran kearsipan.
8
c. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
Sebagai sumbangan koleksi perpustakaan dan bacaan bagi
mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran dan yang
berkepentingan.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Laboratorium
a. Pengertian Laboratorium
Setiap lembaga pendidikan wajib menyediakan sarana
dan prasarana yang dapat digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang berdasar pada
standar nasional pendidikan. Salah satu sarana dan prasarana
yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yaitu fasilitas
laboratorium. Hal ini sesuai dengan PP Pasal 42 No. 19 tahun 2005
yang berisi:
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, raung pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, intalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
“laboratorium adalah tempat/kamar tertentu yang dilengkapi dengan
peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan
sebagainya)”. Kemudian menurut Saleh (2002: 7) “laboratorium
10
merupakan suatu tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar
serta mengadakan percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang
berhubungan dengan ilmu fisika, dan lain-lainnya”.
Richard (2013: 16) menjelaskan bahwa “laboratorium
adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam
kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian
ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai
macam disiplin ilmu”. Sedangkan menurut Arifin (2012: 185)
“laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan pembelajaran
secara praktik yang memerlukan peralatan khusus”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa laboratorium adalah tempat dengan berbagai
perlengkapan di dalamnya yang digunakan sebagai fasilitas/sumber
belajar bagi para siswa untuk mengaplikasikan teori ke dalam
pengalaman atau pembelajaran konkrit.
b. Peran Laboratorium
Laboratorium sebagai tempat kegiatan siswa dalam berbagai
disiplin ilmu berperan dalam pecapaian tujuan pembelajaran.
Richard (2013: 17) menjelaskan bahwa laboratorium berperan
penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Pemanfaatan laboratorium sebagai tempat praktik membuat siswa
mampu menyatukan dan menyeimbangkan antara teori, memiliki
11
keterampilan kerja ilmiah , memiliki keberanian untuk mencari
hakikat kebenaran, memiliki keterampilan dalam mempergnakan
peralatan, memiliki rasa ingin tahu, memiliki rasa percaya diri,
memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah melalui
kegiatan praktik, dan memahami ilmu pengetahuan yang masih
bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan
nyata..
Sedangkan menurut Saleh (2002: 9) peran laboratorium
adalah sebagai berikut:
1) Sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut
2) Sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti
3) Sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya
4) Sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan
5) Sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya
Rokhimawan (2001: 79) menjelaskan beberapa peran
laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai
metode pengamatan dan metode percobaan, dan sebagai prasarana
pendidikan atau wadah dalam proses belajar mengajar.
Menurut Engkoswara (1982: 39) peran laboratorium adalah
sebagai tempat agar siswa dapat:
12
1) Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi
2) Mengenal berbagai peralatan laboratorium 3) Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk
eksperimen 4) Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan
menginterpretasikan data 5) Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara
tepat dan akurat 6) Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi 7) Mengembangkan kemampuan dalam
mengkomunikasikan hasil ekperimen. 8) Mengembangkan kecakapan 9) Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan
melakukan percobaan mandiri 10) Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung
resiko 11) Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen 12) Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan
masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa laboratorium berfungsi sebagai sarana penunjang untuk
melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam suatu bidang ilmu
tertentu agar tujuan pembelajaran mudah dicapai.
c. Standar Laboratorium
Umumnya laboratorium pembelajaran mempunyai standar
sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing Permendikans
No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana SMK memuat
aturan standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi oleh setiap
jurusan yang ada pada lembaga pendidikan (SMK/MAK) secara
umum. Peraturan tersebut juga memuat standar minimal untuk
13
ruang laboratorium Administrasi Perkantoran yaitu: a) luas ruang
laboratorium; b) daya tampung ruang; c) luas ruang penyimpanan
dan infrastruktur; d) perabot ruang laboratorium; e) media
pendidikan di ruang laboratorium; f) perlengkapan ruang
laboratorium.
Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik
kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sesuai dengan
PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana
Prasarana Sekolah Mengengah Kejuruan:
1) Ruang praktik kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran berfungsi sebagai tempat berlansungnya kegiatan pembelajaran: pekerjaan mengetik berbagai warkat dan dokumen, kearsipan dengan berbagai cara, pengoperasian mesin kantor, serta administrasi dan perkantoran.
2) Luas minimum ruang praktik Administrasi Perkantoran adalah 176 m2 untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi: ruang praktik mengetik/komputer 32 m2, ruang praktik kearsipan 32 m2, ruang praktik mesin kantor 32 m2, ruang praktik perkantoran 32 m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2.
3) Ruang praktik kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 1 berikut:
14
Tabel 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
No. Jenis Rasio Deksripsi 1 Ruang praktik
mengetik/komputer 4 m2/ peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.
Lebar minimum adalah 4 m.
2 Ruang praktik kearsipan
4 m2/ peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.
Lebar minimum adalah 4 m.
3 Ruang praktik mesin kantor
4 m2/ peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.
Lebar minimum adalah 4 m.
4 Ruang praktik perkantoran
4 m2/ peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2.
Lebar minimum adalah 4 m.
5 Ruang penyimpanan infrastruktur
4 m2/ instruktur
Luas minimum adalah 32 m2.
Lebar minimum adalah 6 m.
Sumber: Lampiran PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008
15
d. Pengelolaan Laboratorium
Laboratorium merupakan salah satu sarana yang
keberadaannya sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan
proses pembelajaran. Agar peran dan fungsinya dapat berjalan
secara masksimal maka perlu adanya sebuah pengelolaan.
Suharsimi (1993: 33) menjelaskan “pengelolaan merupakan suatu
proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal
dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya”.
Menurut Richard (2013: 59) pengelolaan laboratorium
sebagai fasilitas atau tempat yang digunakan untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, dan pembuktian
uji coba penelitian mengacu pada unsur-unsur pokok tertentu.
Unsur-unsur pokok dalam pengelolaan laboratorium meliputi
perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan,
perawatan dan pengawasan. Unsur-unsur tersebut menjadi dasar
peningkatan dan pengembangan laboratorium sebagai fasilitas
pembelajaran.
Sedangkan menurut Nyoman (2006: 3) pengelolaan
laboratorium meliputi 4 kegiatan pokok, yaitu:
1) Mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk mengupayakan agar kegiatan di laboratirum bermakna bagi peserta didik dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
16
2) Menjadwalkan penggunaan laboratorium agar
laboratorium agar laboratorium dapat digunakan secara merata dan efisien oleh peserta didik yang memerlukannya.
3) Mengupayakan agar peralatan laboratorium dapat terpelihara dengan baik, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan selalu siap digunakan.
4) Mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman dan mengupayakan langkah-langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan laboratorium meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
Pengelolaan laboratorium harus direncanakan dan dievaluasi oleh
semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium
agar laboratorium dapat berperan, bermanfaat dan berfungsi secara
maksimal.
2. Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu
sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang
saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses
tersebut adalah sumber belajar. Association of Educational
Communication Technology (AECT) dikutip Warsita (2008: 209)
menjelaskan bahwa “sumber belajar merupakan semua sumber baik
berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi
17
fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa”. Begitupun Mulyasa
(2004: 48) yang menjelasakan bahwa “sumber belajar dapat
dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan
kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah informasi,
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar”.
Menurut Warsita (2008: 209) “sumber belajar adalah semua
komponen sistem instruksional baik yang secara khusus dirancang
maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan
dalam kegiatan pembelajaran”. Selain itu Sudjana (2009: 76)
menjelaskan bahwa “sumber belajar adalah suatu daya yang bisa
dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara
langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sumber belajar adalah semua sumber daya atau segala
sesuatu baik berupa orang, alat, teknik, metode yang dapat dipakai
atau dimanfaatkan untuk mempermudah para siswa dalam kegiatan
belajarnya.
b. Klasifikasi Sumber Belajar
Hingga saat ini masih banyak pihak termasuk para guru yang
mengartikan sumber belajar dengan arti sempit, yakni terbatas pada
buku-buku pelajaran. Padahal sumber belajar memiliki makna yang
sangat luas, namun untuk membatasi pengertiannya beberapa ahli
18
mengklasifikasikan berdasarkan sudut pandang dan pendekatan
yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Menurut Warsita (2008: 212) ditinjau dari tipe atau asal-
usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang atau dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Contohnya: buku pelajaran, modul, program VCD pembelajaran, program audio pembelajaran, transparansi, CAI (Computer Asisted Instruction), programmed insstruction dan lain-lain.
2) Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang secara tidak khusus dirancang atau dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: surat kabar, siaran televisi, pasar, sawah, pabrik, museum, kebun binatang, terminal, pejabat pemerintah, tenaga ahi, pemuka agama, olahragawan, dan lain-lain.
Berdasarkan AECT (Association of Educational
Communication Technolog) dikutip (Rusman, 2009: 137) sumber
belajar dibedakan menjadi enam jenis sebagai berikut:
1) Pesan (message) Sumber belajar yang meliputi pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti kurikulum, silabus, RPP, dan sebagainya. Pesan nonformal, yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas, misalnya cerita rakyat,legenda, ceramah tokoh masyarakat atau ulama, prasasti, relief- pada candi, kitab kuno, dan peninggalan sejarah lainnya.
19
2) Orang (people) Manusia yang berperan sebagai sumber belajar dapat dibagi dua kelompok. Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara professional untuk mengajar, seperti guru, tenaga pendidik, instruktur, widyaswara, termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar, pustakawan, dan lain-lain. Kedua, adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas, misalnya politisi, tenaga kesehatan, petani, arsitek, psikolog, lawyer, polisi, pengusaha, dan lain-lain.
3) Bahan (materials) Bahan merupakan suatu format atau perangkat yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT, program slide, alat peraga, bahan e-learning, dan sebagainya (biasa disebut software).
4) Alat (device) Alat adalah benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan mencakup multimedia projector, slide projector, OHP, film, tape, opaque projector, dan sebagainya.
5) Teknik (technique) Teknik adalah cara yang digunakan dalam memberikan pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan, simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6) Latar (setting) Latar yaitu lingkungan yang berada di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang secara khusus dipersiapkan untuk pembelajaran, yang termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, dan sebagainya. Sumber belajar yang diuraikan tersebut, merupakan komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Secara khusus untuk kategori bahan (materials) dan alat (device) yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pembelajaran.
20
Klasifikasi sumber belajar menurut Howard Levie
(Sudjana, 1998:80) meliputi:
1) Istilah people diganti dengan man sebagai pihak yang
menyalurkan atau mentransmisikan pesan.
2) Media instrumentation diganti dengan materials dan
devices sebagai bahan (software) dan perlengakapan
(hardware).
3) Techniques diganti dengan methods sebagai cara atau
metode yang dipakai dalam menyajikan informasi.
4) Evironment diganti dengan setting sebagai lingkungan
tempat interaksi belajar mengajar terjadi.
Sedangkan Sudjana (1998: 79) mengklasifikasikan
sumber belajar dalam tabel 2 sebagai berikut:
21
Tabel 2. Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar
Jenis Sumber Belajar
Pengertian Contoh
Dirancang Dimanfaatkan
Pesan (message)
Informasi yang disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, ajaran, fakta, pengertian, data.
Bahan-bahan pelajaran.
Cerita rakyat, dongeng, nasihat.
Manusia (people)
Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi.
Guru, aktor, siswa, pembicara, pemain.
Narasumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, responden.
Bahan (materials)
Sesuatu yang bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat.
Transparansi, film, slides, tape, buku, gambar, dan lain-lain.
Relief, candi, arca, peralatan teknik.
Peralatan (device)
Sesuatu yang bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan.
OHP, proyektor, slides, film, TV, kamera, papan tulis.
Generator, mesin, alat-alat, mobil.
Teknik (technique)
Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan.
Ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri.
Permainan, sarasehan, percakapan biasa.
Lingkungan (setting)
Situasi sekitar di mana pesan disalurkan.
kelas, studio, perpustakaan, laboratorium, aula.
Taman, kebun, pasar, museum, toko.
Sumber: Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1998: 79-80)
22
Lambang kata
Lambang visual
Gambar tetap, rekaman dan radio
Gambar hidup
Televisi
Pameran dan museum
Darmawisata
Percontohan
Pengalaman dramatisasi
Pengalaman tiruan
Pengalaman langsung dan bertujuan
Edgar Dale dalam buku Sudjana (1998: 76) menjelaskan
bahwa sumber belajar dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan
menurut jenjang-jenjang tertentu ke dalam sebuah kerucut
pengalaman (cone of experience). Adapun penjenjangan jenis-jenis
pengalaman tersebut disusun dari yang bersifat kongkrit sampai
yang sifatnya abstrak seperti yang terlihat dalam gambar 1 berikut:
Gambar 1. Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale
23
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa secara umum sumber belajar diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis yakni sumber belajar berupa manusia, peralatan,
bahan, pesan, teknik dan lingkungan. Masing-masing jenis sumber
belajar tersebut masih bisa diklasifikasikan menjadi sumber belajar
yang dimanfaatkan dan sumber belajar yang sengaja dirancang.
c. Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki beberapa fungsi penting dalam
proses pembelajaran. Agar sumber belajar yang ada dapat berfungsi
optimal, maka dalam pembelajaran sumber belajar harus
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Rusman (2009: 135) menjelaskan bahwa penggunaan
sumber belajar menjadi hal yang harus diperhatikan dalam proses
pembelajaran. Pemanfaatan sumber belajar akan memungkinkan
penyajian materi pembelajaran yang lebih luas sehingga akan
menambah wawasan siswa, mengurangi peran guru sebagai pusat
pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih
aktif sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas
pembelajaran. Fungsi-fungsi tersebut menggambarkan mengenai
alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan
pencapaian hasil pembelajaran siswa.
24
Sedangkan fungsi sumber belajar sebagaimana yang
dikemukakan Isbani (1987: 10) yaitu untuk:
1) Meningkatkan produktifitas pendidikan, dengan jalan: a) Membantu guru untuk menggunakan waktu dengan
lebih baik dan efektif. b) Meningkatkan laju kelancaran belajar. c) Mengurangi beban guru dalam penyajian informasi,
sehingga lebih banyak kesempatan dalam pembinaan dan pengembangan gairah belajar
2) Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, dengan jalan: a) Mengurangi fungsi kontrol guru yang sifatnya kaku
dan tradisional. b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk
berkembang sesuai dengan kemampuannya. 3) Memberikan dasar-dasar pengajaran yang lebih ilmiah,
dengan jalan: a) Merencanakan program-program pendidikan secara
lebih sistematis. b) Mengembangkan beban pengajaran melalui upaya
penelitian terlebih dahulu. 4) Meningkatkan pemantapan pengajaran, dengan jalan:
a) Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi.
b) Menyajikan informasi maupun data secara lebih mudah, jelas dan konkrit.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sumber belajar memiliki fungsi yang cukup signifikan
terhadap proses belajar mengajar. Sumber belajar dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan
membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien.
25
d. Manfaat Sumber Belajar
Berdasarkan pengertiannya, sumber belajar mempunyai
manfaat untuk memudahkan peserta didik dalam belajar. Namun
tidak terbatas pada itu, Rusman (2009: 135) menjelaskan bahwa
sumber belajar memiliki manfaat antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan pengalaman belajar yang kongkret, secara tidak langsung kepada siswa.
2) Menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan kongkrit.
3) Menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
4) Memberikan informasi yang akurat dan yang terbaru, seperti buku teks, enslikopedi, narasumber, dan lain- lain
5) Membantu memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran baik dalam lingkungan makro maupun lingkungan mikro.
6) Memberikan motivasi yang positif, lebih-lebih bila dirancang penggunaanya secara tepat.
7) Merangsang untuk berfikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut, seperti buku teks, buku bacaan, film, dan lainnya yang mengandung daya penalaran yang mampu membuat siswa terangsang untuk berfikir, menganalisis, dan berkembang lebih lanjut.
Sedangkan manfaat sumber belajar menurut A. Suhaenah
Suparno (1999: 41) sumber belajar bermanfaat untuk memberikan
kemudahan bagi para guru dalam menyajikan materi pembelajaran
dan memberi kemudahan kepada siswa untuk memahami materi
pembelajaran. Sumber belajar juga akan menimbulkan rasa
kebersamaan dan kerjasama antara keduanya.
26
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa manfaat sumber belajar pada dasarnya adalah untuk
menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan efisien serta
membantu siswa agar lebih aktif dan responsif terhadap
pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di
lingkungan sekolah.
e. Pemilihan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar hendaknya dilakukan dengan cermat
dan tidak sembarangan. Guru harus menggunakan kriteria tertentu
untuk memilih sumber belajar yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar sumber belajar yang
dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika
diterapkan dalam proses pembelajaran.
Siregar (2010: 130) menjelaskan ada beberapa kriteria dalam
pemilihan sumber belajar. Kriteria pemilihan sumber belajar yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1) Tujuan yang ingin dicapai Pemilihan sumber belajar harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah untuk menumbuhkan motivasi, keperluan pengajaran, keperluan penelitian ataukah pemecahan masalah. Harus disadari bahwa masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kelemahan.
2) Ekonomis Sumber belajar yang hendak dipilih harus terjangkau harganya. Namun tetap harus diperhitungkan dengan jumlah pemakai, lama pemakaian, dan keakuratan hasil pemakaian.
27
3) Praktis dan sederhana Pemilihan sumber belajar hendaknya yang sederhana. Sumber belajar yang sederhana adalah sumber belajar yang tidak memerlukan peralatan khusus dan juga keterampilan khusus untuk menggunakannya.
4) Mudah didapat Pemilihan sumber belajar hendaknya memperhatikan keterjangkauan. Sumber belajar yang baik adalah sumber belajar yang ada di sekitar kita dan mudah untuk mendapatkannya.
5) Fleksibel Sumber belajar hendaknya dipilih yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu dalam berbagai kondisi dan situasi.
Sedangkan Sudjana (2009: 84) menjelaskan kriteria pemilihan
sumber belajar yang lebih lengkap dan luas sebagai berikut:
1) Kriteria umum a) Ekonomis b) Praktis dan sederhana c) Mudah diperoleh d) Fleksibel e) Komponennya sesuai dengan tujuan
2) Kriteria berdasarkan tujuan a) Sumber belajar untuk memotivasi b) Sumber belajar untuk tujuan pengajaran c) Sumber belajar untuk penelitian d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah e) Sumber belajar presentasi
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa terdapat kriteria atau hal yang harus diperhatikan sebelum
memilih sumber belajar yaitu dari segi finansial, penggunaan,
ketersediaan, dan tujuan pembelajaran. Selain itu pemilihan sumber
belajar hendaknya disesuaikan dengan kepentingan penggunanya.
28
3. Mengelola Sistem Kearsipan
Setiap lembaga, baik pemerintah maupun swasta dapat
dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang
administrasi. Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang
cakupannya luas. Biasanya segala kegiatan administrasi diolah suatu
unit tersendiri yang disebut dengan bagian administrasi, tata usaha,
sekretariat, kantor, dan lain sebagainya. Pada dasarnya kegiatan
administrasi adalah menghasilkan, menerima, mengolah dan
menyimpan berbagai surat, formulir, laporan, dan sebagainya yang
pada akhirnya akan berhubugan dengan kearsipan.
Mengelola sistem kearsipan merupakan salah satu mata
pelajaran produktif di SMK bidang Bisnis dan Manajemen
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran yang diberikan di
kelas XI. Kearsipan merupakan mata pelajaran yang mempelajari
mengenai proses kegiatan pengelolaan arsip atau warkat. Pada silabus
standar kompetensi mengelola sistem kearsipan di SMK N 1 Tempel,
menyebutkan ada empat kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh
siswa, antara lain: menentukan sistem kearsipan, menentukan
kebutuhan alat dan bahan kearsipan, mengimplementasikan sistem
kearsipan dan memelihara sistem kearsipan. Jadi siswa diberi materi
dan praktik pengelolaan arsip atau warkat mulai dari penerimaan
surat, penyortiran surat, pencatatan surat, pengarahan dan penerusan
surat, serta penyimpanan surat.
29
Menurut Kamus Administrasi (1986: 139) “kearsipan adalah
segenap rangkaian kegiatan perbuatan penyelenggaraan kearsipan
sejak saat dimulainya pengumpulan warkat sampai dengan
penyingkirannya”. Martono (1991: 32) menjelaskan bahwa
“kearsipan adalah pengaturan dan penyimpanan warkat/record atas
dasar sistem tertentu serta dengan prosedur tertentu yang sistematis
sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan kembali dalam waktu
yang singkat”.
Sedangkan Sularso (1985: 3) menjelaskan “kearsipan adalah
tata cara pengurusan penyimpanan warkat menurut aturan dan
prosedur yang berlaku dengan mengingat 3 unsur pokok yang meliputi
penyimpanan (storing), penempatan (placing), dan penemuan kembali
(finding).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan kearsipan adalah suatu proses mulai dari
penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pemeliharaan dan
penyimpanan warkat menurut sistem tertentu sehingga apabila
diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.
30
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan merupakan penelitian-penelitian yang sudah ada
sebelum penelitian dilakukan oleh seorang peneliti yang kemudian dijadikan
pedoman atau sumber lain dalam memperjelas penelitian. Penelitian relevan
juga dapat dijadikan pembanding pada penelitian yang lebih lanjut, sehingga
ilmu pengetahuan tersu berkembang seiring perkembangan jaman. Penelitian
relevan yang digunakan sebagai acuan penelitian ini yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aldino Dwi Anggoro (2014) Jurusan
Manajemen Universitas Negeri Malang dengan judul “Pengaruh Kualitas
Laboratorium Perkantoran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Melakukan Prosedur Administrasi Perkantoran Jurusan Administrasi
Perkantoran (Studi Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen)”.
Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa 1) kelengkapan sarana
(laboratorium perkantoran) berpengaruh positif terhadap hasil belajar 2)
kualitas sarana (laboratorium perkantoran) berpengaruh positif terhadap
hasil belajar 3) penataan sarana (laboratorium perkantoran) positif
berpengaruh terhadap hasil belajar 4) intensitas pemakaian laboratorium
perkantoran berpengaruh positif terhadap hasil belajar 5) kelengkapan,
kualitas, penataan dan intensitas pemakaian laboratorium perkantoran
berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
31
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nuri Dewi Astutik (2009) dengan judul
“Pengaruh Keefektifan Laboratorium Komputer dan Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Prestasi Belajar KKPI Program Keahlian Administrasi
Perkantoran Siswa Kelas XI SMK Manajeman Batik Perbaik Purworejo”.
Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa 1) ada pengaruh positif dan
signifikan antara keefektifan laboratorium komputer terhadap prestasi
belajar KKPI yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2)= 0,091
2) ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar KKPI yang ditunjukkan dengan koefisien
determinasi(R2)= 0,069 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara keefektifan laboratorium komputer dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar KKPI Program Keahlian Administrasi Pekantoran siswa
kelas XI SMK Bisnis Manajemen Batik Perbaik Purworejo yang
ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2)= 0,163.
C. Kerangka Pikir
Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari
dalam diri dan dari luar diri siswa. Kelengkapan fasilitas, sumber, dan sarana
prasana pembelajaran akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar di
sekolah. Prestasi belajar dalam setiap lembaga pendidikan dan mata pelajaran
pun mempunyai kriteria pencapaian masing-masing.
32
Pencapaian kompetensi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih
mengarah kepada sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di).
Fasilitas belajar, sumber belajar, dan sarana prasarana yang sudah disediakan
sekolah akan sangat berperan terhadap perkembangan dan kerampilan peserta
didik tersebut. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah
laboratorium.
Laboratorium merupakan tempat belajar siswa melalui metode
praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar. Metode
pembelajaran yang hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber
belajar tentu akan mempersulit siswa memahami pembelajaran. Metode
ceramah dalam jangka waktu panjang akan mempengaruhi motivasi belajar
siswa yang nantinya akan berpengaruh pula terhadap pencapaian hasil belajar
siswa.
Mata pelajaran kearsipan adalah salah satu mata pelajaran produktif
yang sesuai dengan kompetensi kerja di Du/Di. Pencapaian kompetensi pada
mata pelajaran kearsipan lebih mengacu pada keterampilan peserta didik
dalam mengelola arsip mulai dari kegiatan penerimaan sampai penyimpanan
arsip. Penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar, dapat membantu
siswa untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan dengan
mengaplikasikan teori kearsipan yang sudah diperoleh dengan praktik di
laboratorium. Pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran juga akan
membuat siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih konkrit dan dapat
33
menarik minat siswa atau menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.
Penggunaan laboratorium dalam kegiatan pembelajaran diharapkan akan ikut
andil dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan praktik dan prestasi
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kearsipan. Berdasarkan uraian
tersebut, kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk skema
seperti pada gambar 2 berikut:
Gambar 2. Kerangka Pikir Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Kearsipan
Peran Laboratorium dalam Pembelajaran Kearsipan
Sebagai tempat untuk
mengembangkan kecakapan
Sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik
Sebagai tempat yang dapat mendorong
semangat belajar
Sebagai tempat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan
Tercapainya Tujuan Pembelajaran
34
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori dan kerangka pikir tersebut, dapat ditarik beberapa
pertanyaan yang akan diteliti, yaitu:
Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber
belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel ditinjau dari
indikator:
a. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik pada mata
pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel?
b. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
tempat untuk mengembangkan kecakapan pada mata pelajaran kearsipan
di SMK N 1 Tempel?
c. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
tempat yang dapat mendorong semangat belajar pada mata pelajaran
kearsipan di SMK N 1 Tempel?
d. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran
kearsipan di SMK N 1 Tempel?
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan objek
penelitian dalam keadaan yang sebenarnya tanpa adanya maskud untuk
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Penelitian
dilakukan terhadap satu variabel tanpa membuat perbandingan, atau
menggabungkan dengan variabel lain. Penelitian ini dideskripsikan dengan
bantuan perhitungan hasil analisis angket, wawancara, dan dokumentasi di
lapangan. Sedangkan data penelitian dan hasil penelitian disajikan dalam
bentuk persentase.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Tempel yang beralamat di
Jalan Magelang Km. 17 Jlegongan, Margorejo, Tempel Sleman
Yogyakarta pada 4 - 18 Mei 2015.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah populasi siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel sebanyak 64
siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu XI AP 1 dan XI AP 2, Ketua
36
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran, dan guru pengampu mata
pelajaran kearsipan.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana cara mengukur suatu variabel. Guna menghindari adanya
kesalahan dalam penafsiran tentang variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, maka perlu dibatasi pengertian dari variabel-variabel dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Laboratorium adalah tempat dengan berbagai perlengkapan di
dalamnya yang digunakan sebagai fasilitas/sumber belajar bagi para
siswa untuk mengaplikasikan teori ke dalam pengalaman atau
pembelajaran konkrit. Laboratorium dalam penelitian ini dikhususkan
pada laboratorium praktik administrasi perkantoran.
2. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau
dimanfaatkan untuk mempermudah para siswa dalam kegiatan
belajarnya.
3. Kearsipan adalah adalah suatu proses mulai dari penerimaan,
pengumpulan, pengaturan, pemeliharaan dan penyimpanan warkat
menurut sistem tertentu sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan
dengan mudah dan cepat.
37
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Angket (Kuesioner)
Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Jenis angket
yang digunakan yaitu angket tertutup dengan menggunakan skala
bertingkat. Pada angket tertutup, responden tinggal memilih jawaban
telah disediakan dalam angket. Angket diberikan kepada siswa yang
digunakan untuk mengetahui peran laboratorium pada mata pelajaran
kearsipan. Teknik ini digunakan agar hasil penelitian menjadi lebih
kredibel dan mempunyai dasar yang kuat.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data mengenai
hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang nilai siswa, profil sekolah, sarana dan
prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, serta jumlah siswa
yang akan diteliti.
3. Wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk
dijawab secara lisan pula. Teknik wawancara menghendaki
38
komunikasi langsung antara peneliti dengan subyek penelitian
(responden). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang
berkaitan dengan keadaan umum SMK N 1 Tempel termasuk
gambaran umum laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK N 1
Tempel. Penggunaan teknik ini diharapkan juga dapat memperoleh
data pendukung tentang tanggapan / pendapat mengenai keadaan
Laboratorium Administrasi Perkantoran dan perkembangannya, serta
untuk mengetahui sejauh mana peran laboratorium terhadap
keterampilan atau kecakapan siswa pada mata pelajaran kearsipan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) digunakan untuk mengungkap data tentang
efektivitas atau peran laboratorium administrasi perkantoran dalam
meningkatkan keterampilan praktik kearsipan siswa kelas XI di SMK
N 1 Tempel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan
kuesioner kepada seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel.
39
Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah tertutup. Jawaban
kuesioner sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih.
Angket ini berisi 20 butir pernyataan yang terdiri dari 4 alternatif
jawaban yang disediakan yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun kisi-kisi dan
skor jawaban instrumen secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3
dan tabel 4 berikut:
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Tertutup No Komponen Indikator Nomor Item 1. Peran
Laboratorium sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan
Laboratorium sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik
1,2,3,4,5,6
Laboratorium sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan
7,8,9,10,11
Laboratorium sebagai tempat yang dapat mendorong semangat siswa
12,13,14,15,16
Laboratorium sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
17,18,19,20
Keterangan: diadopsi dari Engkoswara (1982) dan Saleh (2002)
Tabel 4. Skor Jawaban Kuesioner Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
40
2. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi berisi pedoman yang telah disiapkan
sebelumnya untuk memperoleh data mengenai kondisi Laboratorium
Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel. Pedoman observasi
digunakan sebagai acuan untuk melakukan pengamatan agar sesuai
dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini lembar observasi
digunakan untuk mengamati keadaan laboratorium Administrasi
Perkantoran di SMK N 1 Tempel dan penggunaannya dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Pedoman Wawancara
Sebelum melakukan penelitian, pedoman wawancara dibuat
secara detail agar mempermudah wawancara selama penelitian
berlangsung. Pedoman wawancara berisi butir-butir pertanyaan yang
akan diajukan saat wawancara. Instrumen ini digunakan agar
wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.
Pedoman wawancara ditujukan untuk ketua kompetensi
keahlian Administrasi Perkantoran dan guru mata pelajaran
mengelola sistem kearsipan. Kisi-kisi wawancara dapat dilihat pada
tabel 4 berikut:
41
Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara dengan Narasumber
Narasumber Deskripsi Wawancara Nomor Item
Kaprodi Administrasi Perkantoran
a. Laboratorium yang dimiliki prodi Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa
b. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam laboratorium administrasi perkantoran
c. Efektivitas pemanfaatan laboratorium administrasi perkantoran sebagai fasilitas belajar
d. Hambatan dan upaya dalam pemanfaatan laboratorium administrasi perkantoran
e. Pengelolaan laboratorium administrasi perkantoran
1
2,3
4 5 6
Guru mata pelajaran Kearsipan
a. Penggunaan laboratorium administrasi perkantoran dalam pembelajaran produktif
b. Peran laboratorium administrasi perkantoran dalam pembelajaran kearsipan
c. Hambatan dalam penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar
d. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada
e. Standar penilaian yang digunakan dalam praktik kearsipan
1
2 3
4
5
G. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen
yang memiliki kesahihan (validitas) dan keajegan (reliabilitas) sesuai
dengan kententuan, sehingga dapat memperoleh data yang dibutuhkan
dan data yang terkumpul benar-benar data yang mencerminkan keadaan
42
yang sebenarnya. Uji coba intrumen penelitian ini dilakukan pada siswa
kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Depok sebanyak 32
siswa.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat
kevalidan/kesahihan instrumen, atau dengan kata lain untuk
mendapatkan ketepatan antara data yang sesungguhnya dengan data
yang dikumpulkan. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas
instrumen adalah Korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai
berikut:
���� �∑�∑�∑���∑� �∑�� ���∑ �∑� �
Keterangan: ��� = koefisien korelasi antara X dan Y � = jumlah subyek ∑� = jumlah skor butir soal X ∑� = jumlah skor total ∑�² = jumlah kuadrat skor butir soal X ∑�² = jumlah kuadrat skor total ∑�� = jumlah perkalian X dan Y
Harga ������� yaitu ��� kemudian dikonsultasikan dengan
������ dengan taraf signifikan 5% dan diketahui ������ adalah 0,349.
Jika ������� lebih besar atau sama dengan ������ maka instrumen
tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila koefisien korelasi rendah
atau ������� lebih kecil dari ������ pada taraf signifikan 5% maka
instrumen dinyatakan gugur atau tidak valid.
43
Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa semua butir
soal mempunyai nilai validitas di atas ������ 0,349 keculai butir soal
nomor 9 diperoleh nilai perhitungan di bawah ������ 0,349 yaitu 0,315.
Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal nomor 9 dinyatakan tidak
valid atau gugur dan selanjutnya butir soal tersebut tidak dicantumkan
dalam instrumen pengambilan data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi dan
stabilitas nilai hasil skala pengukuran instrumen. Suatu instrumen
dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap
walaupun dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Rumus
yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah rumus
Cronbach Alpha, yaitu sebagai berikut:
��� � � − 1�# $1 −
∑%�²%&² '
Keterangan: �� = reliabilitas instrumen ̀ = banyaknya butir pertanyaan ∑%�² = jumlah varians butir %&² = varians total
Setelah reliabilitas instrumen diketahui, selanjutnya angka
tersebut diintrepretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi
dalam tabel 6 berikut:
44
Tabel 6. Intepretasi Nilai Reliabilitas Instrumen Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,7999 Tinggi 0,400 – 0,5999 Agak Rendah 0,200 – 0,3999 Rendah 0,000 – 0,1999 Sangat Rendah (tak berkorelasi)
Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for
Windows dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha dari
variabel yang diuji. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,5999 maka jawaban responden dinyatakan reliabel.
Hasil perhitungan statistik memperoleh nilai akhir Cronbach’s
Alpha sebesar 0,728. Hal tersebut berarti instrumen tes dapat dikatakan
reliabel. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
hasil uji reliabilitas instrumen uji coba.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara deskriptif
dan akan disajikan dalam bentuk persentase. Penelitian ini akan
menghasilkan fakta tentang peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Editing
Instrumen yang berupa angket dibagikan dan diisi oleh responden
kemudian dikembalikan kepada penulis. Penulis meneliti kelengkapan
jawaban responden dalam pengisian angket, apabila ada pertanyaan
45
yang tidak dijawab penulis menghubungi responden yang
bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya agar instrumen
atau angket dapat dikatakan sah. Sedangkan untuk instrumen
wawancara penulis mengelompokkan jawaban-jawaban yang relevan
dengan masalah penelitian.
2. Tabulating
Langkah kedua adalah pengelolaan data dengan memindahkan
jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabel atau tabulasi.
Kemudian setelah data diolah dan hasil angket dinyatakan sah, akan
dilakukan analisis data yang dihasilkan dengan menghitung persentase
setiap indikator butir soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung
persentase dalam penelitian ini sebagai berikut:
P = (� X 100%
Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi (jumlah jawaban responden) N = Number of cases (jumlah responden)
3. Analiting dan Interpretation
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang diolah secara
verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. Identifikasi
persentase menggunakan kategori menurut tingkatan yang ada dengan
perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (Sdi)
pada tabel 7 berikut:
46
Tabel 7. Skala Kategori No. Rentang Nilai (i) Kategori 1 Di atas Mi + 1,5 SDi Sangat Berperan 2 Mi + 0,5 SDi s.d < Mi + 1,5 SDi Berperan 3 Mi – 0,5 SDi s.d < Mi + 0,5 SDi Cukup Berperan 4 Mi – 1,5 SDi s.d < Mi – 0,5 SDi Kurang Berperan 5 Di bawah Mi – 1,5 SDi Tidak Berperan
Sumber: Saifudin Azwar (2009: 109) Keterangan: Mi = Rata-rata ideal
= &) x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
Sdi = Standar deviasi ideal
= &* x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
4. Concluding
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah concluding atau
penarikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Data
yang diperoleh dari angket, dokumentasi, dan wawancara disimpulkan
secara deskriptif.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan di SMK Negeri 1 Tempel yang
beralamat di Jalan Magelang Km.17 Jlegongan Margorejo Tempel
Sleman pada Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. SMK
Negeri 1 Tempel merupakan sekolah bidang Bisnis dan Manajemen yang
memiliki 3 (tiga) Kompetensi Keahlian yaitu Administrasi Perkantoran,
Akuntansi, dan Pemasaran. Adapun visi dan misi SMK 1 Tempel adalah
sebagai berikut:
Visi:
“Penyelenggara Pendidikan Yang Berkualitas Selaras Dengan Kehidupan
Budaya Bangsa Dalam Persaingan Global”.
Misi:
a. Membentuk insan tamatan yang berkompetensi, berjiwa mandiri, dan
adaptif.
b. Menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) yang berstandar ISO 9001 : 2000.
c. Meningkatkan semangat meraih prestasi unggulan secara kompetitif
dan komparatif
48
a. Potensi Fisik
Kondisi fisik SMK Negeri 1 Tempel pada umumnya sudah
sangat baik. Meskipun lokasi SMK Negeri 1 Tempel sebenarnya tidak
terlihat dari jalan raya, namun sekolah sudah memberikan tanda untuk
menunjukkan arah sekolah, baik dari arah Magelang maupun dari arah
Yogyakarta sehingga sekolah ini dapat dijangkau oleh orang-orang
yang mencari keberadaan SMK Negeri 1 Tempel.
Dilihat dari letaknya, sekolah ini sangat strategis sehingga
mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Gerbang pintu sekolah ini
memiliki dua jalan, gerbang untuk guru serta gerbang untuk murid.
Sehingga jika ada murid yang terlambat, maka akan terlihat melalui
gerbang untuk guru (gerbang utama). Penataan dan penghijauan taman
yang teratur menjadikan SMK Negeri 1 Tempel menjadi nampak asri
dan memberikan suasana yang sejuk. Sehingga para peserta didik,
guru dan karyawan SMK Negeri 1 Tempel merasa nyaman dalam
melakukan segala aktivitas di sekolah ini.
SMK Negeri 1 Tempel memiliki sarana prasarana penunjang
kegiatan belajar mengajar yang cukup lengkap. Adapun secara garis
besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Ruang Administrasi
Ruang administrasi berada di lantai dasar yang terdiri dari
beberapa ruang. Adapun ruang-ruang tersebut meliputi:
49
a) Ruang Kepala Sekolah
b) Ruag Wakil Kepala Sekolah
c) Ruang Tata Usaha
d) Ruang SIM
e) Ruang Percetakan
f) Ruang Sidang
2) Ruang Pengajaran
Ruang pengajaran terdiri dari ruang kelas yang digunakan untuk
melakukan kegiatan belajar dan laboratorium yang digunakan
untuk kegiatan praktikum. Ruang-ruang tersebut meliputi:
a) Ruang Kelas
b) Ruang Praktik Mengetik Manual
c) Ruang Laboratorium Administrasi Perkantoran
d) Ruang Komputer
e) Ruang Laboratorium Bahasa
f) Ruang Mesin Bisnis
g) Lapangan Olah Raga
3) Ruang Penunjang
Ruang penunjang terdiri dari berbagai ruangan yang digunakan
untuk melaksanakan berbagai kegiatan atau aktivitas di sekolah,
yaitu:
a) Ruang Panggung Sekolah
b) Ruang Perpustakaan
50
c) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK)
d) Ruang Bursa Kerja Khusus (BKK)
e) Ruang UKS
f) Ruang OSIS
g) Ruang Pleton Inti
h) Ruang Dewan Ambalan
i) Ruang pertokoan (business center)
j) Ruang Penyimpanan Alat Olahraga
k) Kantin Mushola
l) Pos Satpam
m) Dapur
n) Studio SCB FM
o) Kamar mandi
p) Ruang Penjaga Sekolah
q) Ruang Tunggu Tamu
b. Potensi Siswa
SMK Negeri 1 Tempel memiliki peserta didik sejumlah 768
orang, yang terdiri dari 24 kelas serta mempunyai tiga Kompetensi
Keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran.
Kelas X – XII menerapkan sistem moving class. Dilihat dari segi
kualitas input, SMK Negeri 1 Tempel memiliki kualitas masukan
yang sangat baik. Selain itu sekolah ini juga melengkapi kegiatan
51
peserta didik dengan mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler
seperti bidang olahraga (basket, volley, badminton), bidang seni
(Vocal, Paduan Suara, Band, Nasyid), KIR, pramuka, PMR/PKS, dan
lain sebagainya.
c. Potensi Guru dan Karyawan
SMK Negeri 1 Tempel dipimpin oleh seorang kepala sekolah
dengan empat orang wakilnya, masing-masing wakil kepala sekolah
(bidang kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan
masyarakat) mempunyai tanggung jawab sesuai dengan bidangnya
masing – masing yang satu sama lainnya saling berkaitan.
Jumlah tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Tempel kurang lebih
53 orang yang terdiri dari sekitar 20 guru berpendidikan S2 dan 33
guru berpendidikan S1. Di samping itu, SMK Negeri 1 Tempel juga
didukung oleh karyawan 25 orang yang terdiri dari KTU 1 orang,
administrasi 11 orang, petugas kebersihan 7 orang, petugas
maintenance 3 orang, petugas perpustakaan 2 orang dan satpam 1
orang.
Kinerja guru dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 1
Tempel cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dengan terprogramnya
seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan di
kelas dengan perangkat pembelajaran yaitu silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh para guru di SMK Negeri 1
Tempel.
52
2. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tempel yang
beralamat di Jl. Magelang Km 17 Jlegongan Margorejo Tempel Sleman
Yogyakarta pada bulan Mei 2015. Responden pada penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
sebanyak 64 siswa dengan rincian seperti pada tabel 8 berikut:
Tabel 8. Subjek Penelitian No. Kelas Jumlah 1 XI AP 1 32 2 XI AP 2 32
Jumlah 64 Sumber: Data Primer
Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui instrumen berupa
butir-butir pernyataan angket yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber
belajar pada mata pelajaran Kearsiapan. Angket yang disebarkan
berisikan 19 butir pernyataan yang telah melalui uji validitas dan
reliabilitas untuk menguji kevalidan dan kesahihan instrumen. Peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran ini diukur menggunakan angket
dengan 4 (empat) alternatif jawaban yang telah disediakan.
Skor penilaian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan disajikan pada
tabel 9 berikut:
53
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
Interval Frekuensi
Absolut Relatif (%) Kumulatif Kumulatif (%) 42 - 46 1 1,56% 1 1,56% 47 - 51 3 4,69% 4 6,25% 52 - 56 18 28,13% 22 34,38% 57 - 61 17 26,56% 39 60,94% 62 - 66 17 26,56% 56 87,50% 67 - 71 7 10,94% 63 98,44% 72 - 76 1 1,56% 64 100%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi
terendah terdapat pada interval 42-46 dan interval 72-76 sebanyak 1
siswa dengan proporsi 1,56%. Sedangkan frekuensi tertinggi terdapat
pada interval 52-56 sebanyak 18 siswa dengan proporsi 28,13%. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 berikut:
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran
Kearsipan
02468
1012141618
Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar
pada Mata Pelajaran Kearsipan
54
Selain itu, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program
SPSS 16.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran, dapat diperoleh
data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan yang disajikan pada
tabel 10 berikut:
Tabel 10. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
N Valid 64
Missing 0
Mean 57.47
Median 57.00
Mode 52
Std. Deviation 5.657
Minimum 42
Maximum 76
Sum 3678
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran
kearsipan dilihat dari beberapa indikator peran laboratorium ditetapkan
berdasarkan kriteria ideal 19 sampai 76. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan
Standar Deviasi Ideal (SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan didasarkan pada
perhitungan sebagai berikut:
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (76 + 19)
= 47,5
55
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (76-19)
= 9,5
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata
pelajaran kearsipan disajikan seperti pada tabel 11 berikut:
Tabel 11. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
No. Rentang Nilai
(Skor) Frekuensi Persentase Kategori
1 x > 61,8 16 25% Sangat Berperan 2 52,3 < x ≤ 61,8 32 50% Berperan
3 42,8 < x ≤ 52,3 15 23,4% Cukup Berperan
4 33,3 < x ≤ 42,8 1 1,6% Kurang Berperan
5 x ≤ 33,3 0 0% Tidak Berperan
Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium
Administrasi Perkantoran berperan dalam kegiatan pembelajaran
kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden
terbanyak berada pada kategori berperan sejumlah 32 siswa (50%).
Sedangkan sebanyak 16 siswa (25%) menjawab dalam kategori sangat
berperan, 15 siswa (23,4%) menjawab dalam kategori cukup berperan dan
1 siswa (1,6%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4 berikut:
56
Gambar 4. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium
Apabila melihat pada perhitungan data frekuensi yang terdapat
pada tabel 10 dengan program SPSS 16.0 for Windows dan persentase pada
pie chart di atas diketahui bahwa rerata hitungnya adalah 57,47. Rerata
hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria kategori sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran
berperan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran kearsipan.
Sedangkan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata
pelajaran kearsipan, maka akan dijelaskan lebih rinci dilihat dari 4 (empat)
indikator peran Laboratorium dalam pembelajaran yaitu sebagai tempat
untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik, sebagai tempat untuk
mengembangkan kecakapan, sebagai tempat untuk mendorong semangat,
dan sebagai tempat untuk mengembangkan atau menambah ilmu
pengetahuan. Berikut ini hasil penelitian peran Laboratorium Administrasi
Perkantoran dari masing-masing indikator:
25,00%
50,00%
23,40%
1,60%
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Sumber Belajar pada
Mata Pelajaran Kearsipan
Sangat Berperan
Berperan
Cukup Berperan
Kurang Berperan
57
a. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik Kearsipan
Pada indikator peran Laboratorium Administrasi Perkantoran
sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik disediakan 6
butir pernyataan yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 6. Berdasarkan
perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows, maka dapat
diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi
Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik
kearsipan seperti pada tabel 12 berikut:
Tabel 12. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik Kearsipan
N Valid 64
Missing 0
Mean 14.91
Median 14.50
Mode 13
Std. Deviation 2.448
Minimum 11
Maximum 24
Sum 954
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai
peralatan praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 6 sampai
24. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali
berbagai peralatan praktik kearsipan didasarkan pada perhitungan sebagai
berikut:
58
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (24 + 6)
= �
� x 30
= 15
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (24 - 6)
= �
� x 18
= 3
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran
Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengenali berbagai
peralatan praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 13 berikut:
Tabel 13. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Peralatan Praktik Kearsipan
No. Rentang Nilai
(Skor) Frekuensi Persentase Kategori
1 x > 19,5 2 3,1% Sangat Berperan 2 16,5 < x ≤ 19,5 15 23,4% Berperan
3 13,5 < x ≤ 16,5 17 26,6% Cukup Berperan
4 10,5 < x ≤ 13,5 30 46,9% Kurang Berperan
5 x ≤ 10,5 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium
Administrasi Perkantoran kurang berperan sebagai tempat untuk
mengenali peralatan praktik dalam kegiatan pembelajaran kearsipan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada
pada kategori kurang berperan sejumlah 30 siswa (46,9%). Sedangkan
sebanyak 17 siswa (26,6%) menjawab dalam kategori cukup berperan, 15
59
siswa (23,4%) menjawab dalam kategori berperan dan 2 siswa (3,1%)
menjawab dalam kategori sangat berperan. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 5 berikut:
Gambar 5. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengenali Peralatan Praktik Kearsipan
Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling
besar berada pada kategori kurang berperan yaitu 46,9%. Hal ini didukung
oleh hasil wawancara dengan Ibu SW, beliau mengatakan bahwa peralatan
praktik kearsipan yang berada di laboratorium memang belum memadai
khususnya untuk kegiatan penyimpanan dan pemusnahan. Siswa masih
harus membuat tempat penyimpanan sendiri dengan snalhacter. Peralatan
untuk memusnahkan arsip seperti mesin penghancur kertas juga belum
tersedia, sehingga menyebabkan siswa hanya sekedar mengetahui prosedur
pemusnahan arsip tanpa mampu mengoperasikan alatnya.
3,10%
23,40%
26,60%
46,90%
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengenali
Peralatan Praktik Kearsipan
Sangat Berperan
Berperan
Cukup Berperan
Kurang Berperan
60
Bapak BS juga menyampaikan upaya dan kendala-kendala yang
dihadapi terkait dengan pengadaan peralatan praktik yang lebih memadai.
Saat ini Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran sudah
mengajukan proposal usulan untuk melengkapi fasilitas praktik di
laboratorium sebagai prioritas progam sekolah, namun masih terkendala
pada dana pengadaan.
Berdasarkan data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
Laboratorium Administrasi Perkantoran kurang berperan sebagai tempat
untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik khususnya pada mata
pelajaran kearsipan.
b. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan
Indikator kedua dalam peran Laboratorium Administrasi
Perkantoran adalah mengembangkan kecakapan praktik kearsiapan. Pada
indikator ini diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu nomor 7 sampai
dengan nomor 10. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for
Windows yang terdapat dalam lampiran, maka dapat diperoleh data
statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
tempat untuk mengembangkan kecakapan praktik kearsipan seperti pada
tabel 14 berikut:
61
Tabel 14. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan
N Valid 64
Missing 0
Mean 12.39
Median 11.00
Mode 11
Std. Deviation 2.143
Minimum 8
Maximum 16
Sum 793
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan
kecakapan praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 4 sampai
16. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mengembangkan kecakapan praktik kearsipan didasarkan pada
perhitungan sebagai berikut:
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (16 + 4)
= �
� x 20
= 10
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (16 - 4)
= �
� x 12
= 2
62
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran
Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengembangkan
kecakapan praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 15 berikut:
Tabel 15. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan
No. Rentang Nilai
(Skor) Frekuensi Persentase Kategori
1 x > 13 21 32,8% Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 10 15,6% Berperan
3 9 < x ≤ 11 28 43,8% Cukup Berperan
4 7 < x ≤ 9 5 7,8% Kurang Berperan
5 x ≤ 7 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium
Administrasi Perkantoran cukup berperan sebagai tempat untuk
mengembangkan kecakapan praktik siswa dalam kegiatan pembelajaran
kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden
terbanyak berada pada kategori cukup berperan sejumlah 28 siswa
(43,8%). Sedangkan sebanyak 21 siswa (32,8%) menjawab dalam kategori
sangat berperan, 10 siswa (15,6%) menjawab dalam kategori berperan dan
5 siswa (7,8%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 6 berikut:
63
Gambar 6. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium Sebagai Tempat Untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan
Pie chart di atas menunjukkan bahwa perhitungan persentase
paling besar yaitu 43,8% berada pada kategori cukup berperan sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran
cukup berperan sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan siswa
dalam pembelajaran praktik kearsipan.
c. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan
Indikator ini diukur dengan menggunakan 5 butir pernyataan yang
telah disediakan yaitu nomor 11 sampai dengan nomor 15. Berdasarkan
perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows yang terdapat dalam
lampiran, maka dapat diperoleh data statistik mengenai peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong
semangat belajar praktik kearsipan seperti pada tabel 16 berikut:
32,80%
15,60% 43,80%
7,80%
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk
Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan
Sangat Berperan
Berperan
Cukup Berperan
Kurang Berperan
64
Tabel 16. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan
N Valid 64
Missing 0
Mean 16.75
Median 16.50
Mode 16
Std. Deviation 1.960
Minimum 12
Maximum 20
Sum 1072
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong semangat
belajar praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 5 sampai 20.
Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong
semangat belajar praktik kearsipan didasarkan pada perhitungan sebagai
berikut:
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (20 + 5)
= �
� x 25
= 12,5
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (20 - 5)
= �
� x 15
= 2,5
65
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran
Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mendorong semangat
belajar praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 17 berikut:
Tabel 17. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Medorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan
No. Rentang Nilai
(Skor) Frekuensi Persentase Kategori
1 x > 16,3 32 50% Sangat Berperan 2 13,8 < x ≤ 16,3 29 45,3% Berperan
3 11,3 < x ≤ 13,8 3 4,7% Cukup Berperan
4 8,8 < x ≤ 11,3 0 0% Kurang Berperan
5 x ≤ 8,8 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium
Administrasi Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk
mendorong semangat belajar dalam kegiatan praktik pembelajaran
kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden
terbanyak berada pada kategori sangat berperan sejumlah 32 siswa (50%).
Sedangkan sebanyak 29 siswa (45,3%) menjawab dalam kategori berperan
dan 3 siswa (4,7%) menjawab dalam kategori cukup berperan. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 7 berikut:
66
Gambar 7. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium Sebagai Tempat Untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan
Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling
besar berada pada kategori sangat berperan yaitu 50% sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran sangat
berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar siswa pada
pembelajaran praktik kearsipan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara
yang dilakukan dengan Ibu SW yang menyatakan bahwa siswa lebih
antusias mengikuti pembelajaran praktik di laboratorium. Terlihat
perbedaan semangat dan tingkat antusiasme siswa pada saat pembelajaran
teori di kelas dan ketika pembelajaran praktik di laboratorium, karena pada
dasarnya siswa akan lebih tertarik pada mata pelajaran dengan
menggunakan multi-media dan multi-metode. Penggunaan kedua teknik
tersebut sangat diperlukan untuk mata pelajaran yang berbasis praktikum
khususnya kearsipan.
50,00% 45,30%
4,70%
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk
Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan
Sangat Berperan
Berperan
Cukup Berperan
67
d. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan
Indikator terakhir dalam peran Laboratorium Administrasi
Perkantoran adalah mengembangkan ilmu pengetahuan. Pada indikator ini
diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu nomor 16 sampai dengan nomor
19. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows,
maka dapat diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam bidang kearsipan seperti pada tabel 18 berikut:
Tabel 18. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang
Kearsipan
N Valid 64
Missing 0
Mean 13.42
Median 13.00
Mode 12
Std. Deviation 1.798
Minimum 8
Maximum 16
Sum 859
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria
ideal 4 sampai 16. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal
(SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam bidang kearispan
didasarkan pada perhitungan berikut:
68
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (16 + 4)
= �
� x 20
= 10
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (16 - 4)
= �
� x 12
= 2
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran
Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan disajikan seperti pada tabel 19
berikut:
Tabel 19. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Siswa dalam
Bidang Kearsipan
No. Rentang Nilai
(Skor) Frekuensi Persentase Kategori
1 x > 13 24 37,5% Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 38 59,4% Berperan
3 9 < x ≤ 11 0 0% Cukup Berperan
4 7 < x ≤ 9 2 3,1% Kurang Berperan
5 x ≤ 7 0 0% Tidak Berperan Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium
Administrasi Perkantoran berperan sebagai tempat untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan siswa dalam kegiatan pembelajaran kearsipan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada
pada kategori berperan sejumlah 38 siswa (59,4%). Sedangkan sebanyak
69
24 siswa (37,5%) menjawab dalam kategori sangat berperan dan 2 siswa
(3,1%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 8 berikut:
Gambar 8. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Siswa dalam
Bidang Keasipan
Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling
besar berada pada kategori berperan yaitu 59,4% sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa Laboratotium Administrasi Perkantoran berperan
sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam
bidang kearsipan.
3,10%
59,40%
37,50%
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk
Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan
Kurang Berperan
Berperan
Sangat Berperan
70
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran
kearsipan di SMK N 1 Tempel. hasil penelitian menunjukkan bahwa peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran berada dalam kategori berperan. Hal
ini ditunjukkan dengan jumlah responden yang menjawab paling banyak
masuk pada kategori berperan dengan angka perhitungan sebesar 50% dengan
frekuensi sebanyak 32 siswa dari 64 siswa. Selanjutnya jumlah siswa yang
menjawab dalam kategori sangat berperan sebesar 25% dengan frekuensi
sebanyak 16 siswa, siswa yang menjawab dalam kategori cukup berperan
sebesar 23,4% dengan frekuensi sebanyak 15 siswa dan yang menjawab
dalam kategori kurang berperan hanya 1 siswa dengan persentase 1,6%.
Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, maka pada bagian
ini akan dibahas hasil penelitian yang meliputi masing-masing indikator yaitu
peran laboratorium sebagai tempat untuk: (a) mengenali berbagai macam
peralatan praktik (b) mengembangkan kecakapan (c) mendorong semangat
belajar (d) mengembangkan ilmu pengetahuan. Pembahasan lebih rinci dari
masing-masing indikator adalah sebagai berikut:
1. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat
untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik dijabarkan dalam 6
pernyataan, yaitu: 1) mengenali peralatan praktik menyimpan arsip, 2)
71
mengenali peralatan praktik menemukan kembali arsip, 3) mengenali
peralatan praktik memusnahkan arsip, 4) mengoperasikan peralatan
praktik menyimpan arsip, 5) mengoperasikan peralatan praktik
menemukan kembali arsip, 6) mengoprasikan peralatan praktik
memusnahkan arsip.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai
macam peralatan praktik kearsipan belum optimal. Hal tersebut dapat
dilihat dari jumlah responden yang menjawab paling banyak yaitu
sebanyak 30 siswa (46,9%) berada pada kategori kurang berperan.
Sedangkan sebanyak 17 siswa (26,6%) berada pada kategori cukup
berperan, 15 siswa (23,4%) berada pada kategori berperan dan 2 siswa
(3,1%) berada pada kategori sangat berperan.
Berdasarkan persentase jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa
sebagian besar siswa tidak mengetahui dan tidak mampu mengoperasikan
peralatan yang dibutuhkan dalam praktik kearsipan khususnya proses
penyimpanan maupun proses pemusnahan arsip. Hal ini berbanding lurus
dengan wawancara yang telah dilakukan dengan Ketua Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran dan guru mata pelajaran Kearsipan.
Peralatan pembelajaran praktik kearsipan di Laboratorium Administrasi
Perkantoran memang belum sesuai dengan standar yang berlaku.
Peralatan praktik untuk menyimpan arsip seperti filling cabinet dan mesin
penghancur kertas sebagai pemusnah arsip belum tersedia. Hal ini tentu
72
akan menyulitkan siswa untuk mampu mengoperasikan bahkan untuk
sekedar mengetahui peralatan kearsipan yang secara umum akan mereka
temui di Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di) ketika mereka bekerja
maupun melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin).
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan upaya untuk
melengkapi fasilitas pembelajaran praktik di Laboratorium Administrasi
khususnya untuk mata pelajaran kearsipan. Upaya tersebut perlu
dilakukan agar peralatan praktik yang digunakan dalam pembelajaran
kearsipan di sekolah relevan dengan keadaan di Dunia Usaha/Dunia
Industri (Du/Di) tempat para siswa melaksanakan prakerin.
2. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat
untuk mengembangkan kecakapan praktik kearsipan dijabarkan dalam 4
pernyataan, yaitu: 1) ketelitian, 2) kecekatan, 3) kerapihan, 4) kedisiplinan
waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi
Perkantoran cukup berperan sebagai tempat untuk mengembangkan
kecakapan siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut
ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada
kategori cukup berperan sejumlah 28 siswa (43,8%). Sedangkan sebanyak
21 siswa (32,8%) menjawab dalam kategori sangat berperan, 10 siswa
73
(15,6%) menjawab dalam kategori berperan dan 5 siswa (7,8%)
menjawab dalam kategori kurang berperan. Berdasarkan persentase
jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar siswa cukup
mampu mengembangkan kecakapannya dalam pembelajaran praktik
kearsipan dengan penggunaan laboratorium.
Pada indikator ini, penggunaan laboratorium sebagai sumber
belajar akan melatih keterampilan psikomotorik dan keterampilan afektif
siswa dalam melakukan kegiatan praktik mengelola arsip. Keterampilan
itu antara lain keterampilan siswa dalam menggunakan peralatan dalam
kegiatan pengelolaan arsip (psikomotorik), dan sikap merencanakan
kegiatan secara mandiri, teliti, cekatan, disiplin (afektif). Terlepas dari
peralatan praktik penyimpanan dan penemuan arsip yang belum tersedia,
untuk peralatan praktik dalam rangkaian proses penyortiran surat,
pengagendaan surat, pencatatan surat dan pendisposisian surat sudah
cukup memadai. Sehingga siswa akan lebih mudah mengembangkan
kecakapannya dalam proses pengelolaan arsip dalam hal ketelitian,
kecekatan, kerapihan dan kedisiplinan sesuai dengan indikator peryataan
yang terdapat dalam kuesioner.
3. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
Untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat
untuk mendorong semangat belajar praktik kearsipan dijabarkan dalam 5
74
pernyataan, yaitu: 1) antusiasme siswa, 2) tingkat kejenuhan, 3)
kenyamanan belajar, 4) tingkat kesenangan, dan 5) motivasi belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi
Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat
siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori sangat
berperan sejumlah 32 siswa (50%). Sedangkan sebanyak 29 siswa
(45,3%) menjawab dalam kategori berperan dan 3 siswa (4,7%)
menjawab dalam kategori cukup berperan. Berdasarkan persentase
jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar siswa lebih
antusias dan lebih nyaman belajar di Laboratorium Administrasi
Perkantoran khususnya dalam pembelajaran parktik kearsipan.
Penggunaan ruangan khusus atau laboratorium dalam pembelajaran
kearsipan yang mengarah pada pembelajaran praktik sangat diperlukan.
Penggunaan laboratorium akan membuat siswa antusias karena siswa
cenderung lebih tertarik pada objek yang nyata. Melibatkan siswa secara
langsung dalam mengamati dan melakukan suatu proses akan membentuk
rasa keingintahuan siswa, sehingga motivasi siswa untuk terus belajar pun
akan tumbuh.
75
4. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat
untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat
untuk mengembangakan ilmu pengetahuan dalam bidang kearsipan
dijabarkan dalam 4 pernyataan, yaitu: 1) wawasan mengenai kearsipan 2)
pengetahuan prosedur penyimpanan arsip, 3) pengetahuan prosedur
penemuan kembali arsip, 4) pengetahuan prosedur pemusnahan arsip.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi
Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat
siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori
berperan sejumlah 38 siswa (59,4%). Sedangkan sebanyak 24 siswa
(37,5%) menjawab dalam kategori sangat berperan dan 2 siswa (3,1%)
menjawab dalam kategori kurang berperan.. Berdasarkan persentase
jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa dengan memanfaatkan
laboratorium sebagai sumber belajar dalam pembelajaran kearsipan
membuat siswa mengetahui prosedur penyimpanan, penemuan kembali,
dan pemusnahan arsip.
Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran akan membantu
menyeimbangkan antara teori dan praktik. Pembelajaran teori yang
diperoleh siswa di kelas dapat diimplementasikan dalam kegiatan praktik
di laboratorium. Hal inilah yang membuat wawasan dan pengetahuan
siswa dalam bidang kearsipan akan semakin luas dan bertambah.
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran
berperan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK
Negeri 1 Tempel. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan siswa
mejawab terbanyak pada kategori berperan sejumlah 32 siswa dengan
persentase 50%. Ditinjau dari masing-masing indikator, peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata
pelajaran kearsipan adalah sebagai berikut:
1. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali
berbagai macam peralatan praktik pada pembelajaran kearsipan
dikategorikan kurang berperan. Hal ini ditunjukkan dengan
kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 30 siswa dengan persentase
46,9% menyatakan kurang berperan.
2. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mengembangkan kecakapan siswa pada pembelajaran kearsipan
dikategorikan cukup berperan. Hal ini ditunjukkan dengan
kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 28 siswa dengan persentase
43,8% menyatakan cukup berperan.
77
3. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mendorong semangat siswa pada pembelajaran kearsipan dikategorikan
sangat berperan. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan terbesar
jawaban sejumlah 32 siswa dengan persentase 50% menyatakan sangat
berperan.
4. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran kearsipan
dikategorikan berperan. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan
terbesar jawaban sejumlah 38 siswa dengan persentase 59,4%
menyatakan berperan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
Sebaiknya pihak sekolah melengkapi peralatan praktik kearsipan di
Laboratorium Administrasi Perkantoran agar Laboratorium Administrasi
Perkantoran semakin berperan dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran khususnya mata pelajaran kearsipan.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru mengoptimalkan penggunaan Laboratorium sebagai
sumber belajar pada mata pelajaran produktif khususnya kearsipan agar
siswa lebih mampu mengembangkan pengetahuan, wawasan dan
keterampilannya.
78
DAFTAR PUSTAKA
Aldino Dwi Anggoro. (2014). Skripsi: “Pengaruh Kualitas Laboratorium Perkantoran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Perkantoran Jurusan Administrasi Perkantoran (Studi Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen)”. Diakses dari http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/33563 pada tanggal 06 Februari 2014 pukul 15.00
Arifin, M dan Barnawi. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Depdikbud. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Offset
Engkoswara. (1982). Pembaharuan dalam Metode Pengajaran. Jakarta:
Debdikbud Isbani. (1987). Media Pendidikan. Surakarta: UNS Press Martono, E. (1991). Kearsipan: Rekod Manajemen dan Filing dalam Praktek
Perkantoran Modern. Jakarta: Karya Utama
Mulyasa. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Nuri Dewi Astutik. (2009). Pengaruh Keefektifan Laboratorium Komputer dan
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar KKPI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Siswa Kelas XI SMK Manajeman Batik Perbaik Purworejo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta
Nyoman Kertiasa. (2006). Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung:
Pundak Scientific Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008 tentang Standar
Sarana Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Richard Decaprio. (2013). Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta:
DIVA Press
79
Rokhimawan, Moh Agung dan Sedya Santosa. (2001). Manajemen Laboratorium IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers
Saifudin Azwar. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Saleh, M. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Siregar, Eveline & Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Sudjana, N & Rivai, A. (2009). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suhaenah Suparno. (1999). Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar
Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud Suharsimi Arikunto. (1993). Pengelolaan Materiil. Jakarta: Prima Karya
________________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sularso Mulyono, dkk. (1985). Dasar-dasar Kearsipan. Yogyakarta: Liberty
The Liang Gie. (1986). Kamus Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Nur Cahaya
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
81
SURAT PENGANTAR
Hal : Permohonan Pengisian Angket
Lamp : 1 (bendel) angket penelitian
Kepada
Siswa-Siswi Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK N 1 Depok
Bersama surat ini, perkenankanlah saya memohon kepada adik-adik untuk
meluangkan waktu sebentar guna mengisi angket untuk keperluan penelitian yang
dilakukan dalam rangka Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran Sebagai Sumber Belajar Pada
Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”.
Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon adik-adik untuk memberikan
jawaban dalam angket ini dengan baik. Angket ini bukan merupakan tes sehingga
tidak ada jawaban benar maupun salah. Jawaban yang baik merupakan jawaban
yang sesuai dengan kondisi atau keadaan adik-adik yang sebenarnya. Jawaban
yang adik-adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai-nilai sekolah.
Atas bantuan dan kerjasama adik-adik saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 09 Mei 2015
Hormat saya,
Dwi Purwanti
NIM. 11402244004
82
ANGKET (KUESIONER) PENELITIAN
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama
3. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Saudara
4. Berilah tanda centang (�) pada salah satu alternatif jawaban yang Saudara
anggap paling sesuai dengan diri Saudara
5. Seluruh pertanyaan harus dijawab
6. Jawaban Saudara dijamin kerahasiaannya
7. Jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai Saudara
Keterangan Alternatif Jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Nama :
No. Absen :
Kelas :
83
Daftar Pertanyaan
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penyimpanan arsip
2 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penemuan kembali arsip
3 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam pemusnahan arsip
4 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyimpanan arsip
5 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penemuan kembali arsip
6 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pemusnahan arsip
7 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih teliti dalam melaksanakan kegiatan praktik
8 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih cekatan dalam melaksanakan kegiatan praktik
9 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih mandiri dalam melaksanakan kegiatan praktik maupun dalam menyelesaikan tugas
10 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih rapi dalam melaksanakan kegiatan praktik
11 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih tepat waktu dalam menyelesaikan tugas
12 Saya merasa lebih antusias mengikuti
84
pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium 13 Saya merasa tidak cepat bosan/jenuh ketika
mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium
14 Saya merasa lebih nyaman mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium
15 Penggunaan laboratorium membuat pelajaran kearsipan lebih menyenangkan
16 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya termotivasi untuk terus belajar
17 Pembelajaran di laboratorium membuat wawasan saya mengenai kearsipan semakin luas
18 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penyimpanan arsip
19 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penemuan kembali arsip
20 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur pemusnahan arsip
NO
SK
OR
RE
SP
12
34
56
78
91
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
0T
OT
AL
13
33
44
34
44
34
34
33
43
43
47
0
24
33
43
33
44
33
34
34
43
43
36
8
34
43
33
34
44
43
44
44
44
33
37
2
43
34
34
44
43
33
34
44
33
44
47
1
53
34
44
23
34
33
33
33
33
33
36
3
64
33
34
33
34
34
33
34
34
44
46
9
74
42
44
24
34
44
43
44
44
44
37
3
83
33
33
44
34
33
33
44
43
44
36
8
93
33
43
34
43
34
43
44
33
33
36
7
10
32
22
32
33
42
33
33
33
33
32
55
11
44
44
42
23
34
43
23
34
44
43
68
12
44
44
44
44
44
42
33
23
43
33
70
13
44
44
34
44
44
42
33
23
43
33
69
14
44
24
32
44
44
33
44
33
44
33
69
15
44
24
42
44
44
33
44
33
44
33
70
16
34
24
42
44
34
34
33
33
33
42
65
17
34
34
43
34
44
44
44
44
44
44
76
18
34
24
32
44
34
34
33
33
33
42
64
19
32
34
34
32
32
12
14
42
44
44
59
20
34
43
33
33
34
33
34
44
44
32
67
21
43
43
33
33
33
33
33
33
33
33
62
22
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
80
23
34
24
42
34
44
33
34
44
44
32
68
24
34
23
42
33
34
33
44
44
44
32
66
25
44
44
44
44
44
44
34
34
44
44
78
26
44
44
44
44
44
44
14
44
44
44
77
27
44
44
44
44
44
33
34
43
34
33
73
28
44
33
43
34
44
43
11
11
22
22
55
29
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
80
30
44
44
43
44
44
44
44
44
44
44
79
31
43
44
42
33
33
44
34
44
44
43
71
32
44
34
33
43
34
43
43
44
33
44
71
SK
OR
HA
SIL
AN
GK
ET
PE
RA
N L
AB
OR
AT
OR
IUM
AD
MIN
IST
RA
SI P
ER
KA
NT
OR
AN
SE
BA
GA
I S
UM
BE
R B
ELA
JAR
PA
DA
MA
TA
PE
LAJA
RA
N K
EA
RS
IPA
N D
I S
MK
N 1
TE
MP
EL
NO
MO
R B
UT
IR A
NG
KE
T
SP
SS
Has
il V
alid
itas
Inst
rum
en
Co
rrel
atio
ns
Item
_1
Item
_2
Item
_3
Item
_4
Item
_5
Item
_6
Item
_7
Item
_8
Item
_9
Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Tot
al
Item
_1
Pea
rson
Cor
rela
tion
1 .3
91*
.350
* .2
34
.148
.2
04
.150
.1
98
.339
.3
91*
.453
**
.067
.0
02
-.10
5 -.
162
.062
.2
65
.015
.0
11
.312
.4
11*
Sig
. (2-
taile
d)
.0
27
.050
.1
97
.419
.2
63
.411
.2
76
.058
.0
27
.009
.7
16
.990
.5
66
.376
.7
36
.143
.9
37
.954
.0
82
.020
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_2
Pea
rson
Cor
rela
tion
.391
* 1
.028
.3
86*
.333
-.
026
.308
.5
36**
.166
1.
000**
.4
46*
.302
.1
80
.071
-.
131
.270
.3
08
.012
.0
09
-.09
6 .5
17**
Sig
. (2-
taile
d)
.027
.8
79
.029
.0
62
.888
.0
86
.002
.3
62
.000
.0
11
.092
.3
24
.700
.4
74
.135
.0
86
.949
.9
62
.601
.0
02
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_3
Pea
rson
Cor
rela
tion
.350
* .0
28
1 .1
38
.180
.6
30**
-.02
6 .0
31
.005
.0
28
.316
-.
043
-.13
1 .0
48
.010
.1
30
.113
.0
89
.152
.4
84**
.394
*
Sig
. (2-
taile
d)
.050
.8
79
.452
.3
25
.000
.8
87
.867
.9
78
.879
.0
78
.817
.4
76
.796
.9
58
.477
.5
37
.629
.4
07
.005
.0
26
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_4
Pea
rson
Cor
rela
tion
.234
.3
86*
.138
1
.276
.0
50
.280
.3
16
.070
.3
86*
.214
.1
72
.038
.2
08
.054
.2
00
.280
.2
45
.286
.3
41
.493
**
Sig
. (2-
taile
d)
.197
.0
29
.452
.1
27
.784
.1
20
.078
.7
02
.029
.2
40
.346
.8
35
.254
.7
67
.272
.1
20
.176
.1
13
.056
.0
04
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_5
Pea
rson
Cor
rela
tion
.148
.3
33
.180
.2
76
1 -.
030
-.02
9 .2
49
.255
.3
33
.417
* .2
46
-.00
9 .0
37
-.03
2 .1
15
.203
.2
96
.188
.2
18
.405
*
Sig
. (2-
taile
d)
.419
.0
62
.325
.1
27
.871
.8
75
.170
.1
59
.062
.0
18
.175
.9
60
.842
.8
61
.532
.2
64
.100
.3
03
.230
.0
22
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_6
Pea
rson
Cor
rela
tion
.204
-.
026
.630
**
.050
-.
030
1 .3
87*
.182
.2
16
-.02
6 .0
84
-.16
8 -.
126
.148
.0
76
-.03
1 .0
39
.115
.1
71
.581
**
.387
*
Sig
. (2-
taile
d)
.263
.8
88
.000
.7
84
.871
.0
29
.320
.2
35
.888
.6
47
.358
.4
91
.419
.6
81
.867
.8
32
.530
.3
50
.000
.0
29
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_7
Pea
rson
Cor
rela
tion
.150
.3
08
-.02
6 .2
80
-.02
9 .3
87*
1 .5
42**
.259
.3
08
.182
.2
65
.335
.2
93
.042
.0
90
-.01
3 -.
026
.157
.2
85
.483
**
Sig
. (2-
taile
d)
.411
.0
86
.887
.1
20
.875
.0
29
.001
.1
52
.086
.3
20
.143
.0
61
.104
.8
19
.625
.9
45
.888
.3
89
.114
.0
05
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_8
Pea
rson
Cor
rela
tion
.198
.5
36**
.031
.3
16
.249
.1
82
.542
**
1 .4
22*
.536
**
.404
* .3
32
.328
-.
008
-.22
0 .0
55
-.07
0 -.
091
-.19
4 .0
48
.439
*
Sig
. (2-
taile
d)
.276
.0
02
.867
.0
78
.170
.3
20
.001
.0
16
.002
.0
22
.063
.0
67
.965
.2
26
.764
.7
03
.620
.2
88
.795
.0
12
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_9
Pea
rson
Cor
rela
tion
.339
.1
66
.005
.0
70
.255
.2
16
.259
.4
22*
1 .1
66
.281
.0
10
.130
-.
016
-.16
2 .0
76
.141
.1
06
-.21
7 .2
11
.315
Sig
. (2-
taile
d)
.058
.3
62
.978
.7
02
.159
.2
35
.152
.0
16
.362
.1
19
.957
.4
78
.933
.3
76
.680
.4
43
.565
.2
32
.246
.0
79
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_10
Pea
rson
Cor
rela
tion
.391
* 1.
000**
.0
28
.386
* .3
33
-.02
6 .3
08
.536
**
.166
1
.446
* .3
02
.180
.0
71
-.13
1 .2
70
.308
.0
12
.009
-.
096
.517
**
Sig
. (2-
taile
d)
.027
.0
00
.879
.0
29
.062
.8
88
.086
.0
02
.362
.0
11
.092
.3
24
.700
.4
74
.135
.0
86
.949
.9
62
.601
.0
02
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_11
Pea
rson
Cor
rela
tion
.453
**
.446
* .3
16
.214
.4
17*
.084
.1
82
.404
* .2
81
.446
* 1
.385
* .1
53
-.17
5 -.
162
.328
.0
96
-.06
5 .1
22
.273
.5
11**
Sig
. (2-
taile
d)
.009
.0
11
.078
.2
40
.018
.6
47
.320
.0
22
.119
.0
11
.030
.4
02
.338
.3
75
.066
.6
01
.722
.5
05
.131
.0
03
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Ite
m_1
2 P
ears
on C
orre
latio
n .0
67
.302
-.
043
.172
.2
46
-.16
8 .2
65
.332
.0
10
.302
.3
85*
1 .2
07
.320
.3
86*
.431
* .0
84
.126
.4
29*
.127
.4
97**
Sig
. (2-
taile
d)
.716
.0
92
.817
.3
46
.175
.3
58
.143
.0
63
.957
.0
92
.030
.2
56
.075
.0
29
.014
.6
46
.491
.0
14
.489
.0
04
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_13
Pea
rson
Cor
rela
tion
.002
.1
80
-.13
1 .0
38
-.00
9 -.
126
.335
.3
28
.130
.1
80
.153
.2
07
1 .3
45
.319
.5
00**
.141
.2
55
.042
.1
64
.442
*
Sig
. (2-
taile
d)
.990
.3
24
.476
.8
35
.960
.4
91
.061
.0
67
.478
.3
24
.402
.2
56
.053
.0
75
.004
.4
40
.158
.8
18
.370
.0
11
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_14
Pea
rson
Cor
rela
tion
-.10
5 .0
71
.048
.2
08
.037
.1
48
.293
-.
008
-.01
6 .0
71
-.17
5 .3
20
.345
1
.759
**
.575
**
.633
**
.727
**
.426
* .3
12
.598
**
Sig
. (2-
taile
d)
.566
.7
00
.796
.2
54
.842
.4
19
.104
.9
65
.933
.7
00
.338
.0
75
.053
.0
00
.001
.0
00
.000
.0
15
.082
.0
00
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_15
Pea
rson
Cor
rela
tion
-.16
2 -.
131
.010
.0
54
-.03
2 .0
76
.042
-.
220
-.16
2 -.
131
-.16
2 .3
86*
.319
.7
59**
1 .6
18**
.343
.6
60**
.521
**
.345
.4
62**
Sig
. (2-
taile
d)
.376
.4
74
.958
.7
67
.861
.6
81
.819
.2
26
.376
.4
74
.375
.0
29
.075
.0
00
.000
.0
55
.000
.0
02
.053
.0
08
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_16
Pea
rson
Cor
rela
tion
.062
.2
70
.130
.2
00
.115
-.
031
.090
.0
55
.076
.2
70
.328
.4
31*
.500
**
.575
**
.618
**
1 .4
89**
.590
**
.432
* .2
55
.678
**
Sig
. (2-
taile
d)
.736
.1
35
.477
.2
72
.532
.8
67
.625
.7
64
.680
.1
35
.066
.0
14
.004
.0
01
.000
.0
04
.000
.0
13
.159
.0
00
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_17
Pea
rson
Cor
rela
tion
.265
.3
08
.113
.2
80
.203
.0
39
-.01
3 -.
070
.141
.3
08
.096
.0
84
.141
.6
33**
.343
.4
89**
1 .5
94**
.359
* .2
85
.555
**
Sig
. (2-
taile
d)
.143
.0
86
.537
.1
20
.264
.8
32
.945
.7
03
.443
.0
86
.601
.6
46
.440
.0
00
.055
.0
04
.000
.0
44
.114
.0
01
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_18
Pea
rson
Cor
rela
tion
.015
.0
12
.089
.2
45
.296
.1
15
-.02
6 -.
091
.106
.0
12
-.06
5 .1
26
.255
.7
27**
.660
**
.590
**
.594
**
1 .4
75**
.427
* .5
72**
Sig
. (2-
taile
d)
.937
.9
49
.629
.1
76
.100
.5
30
.888
.6
20
.565
.9
49
.722
.4
91
.158
.0
00
.000
.0
00
.000
.0
06
.015
.0
01
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_19
Pea
rson
Cor
rela
tion
.011
.0
09
.152
.2
86
.188
.1
71
.157
-.
194
-.21
7 .0
09
.122
.4
29*
.042
.4
26*
.521
**
.432
* .3
59*
.475
**
1 .5
39**
.512
**
Sig
. (2-
taile
d)
.954
.9
62
.407
.1
13
.303
.3
50
.389
.2
88
.232
.9
62
.505
.0
14
.818
.0
15
.002
.0
13
.044
.0
06
.001
.0
03
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Item
_20
Pea
rson
Cor
rela
tion
.312
-.
096
.484
**
.341
.2
18
.581
**
.285
.0
48
.211
-.
096
.273
.1
27
.164
.3
12
.345
.2
55
.285
.4
27*
.539
**
1 .6
36**
Sig
. (2-
taile
d)
.082
.6
01
.005
.0
56
.230
.0
00
.114
.7
95
.246
.6
01
.131
.4
89
.370
.0
82
.053
.1
59
.114
.0
15
.001
.0
00
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
Tot
al_S
kor
Pea
rson
Cor
rela
tion
.411
* .5
17**
.394
* .4
93**
.405
* .3
87*
.483
**
.439
* .3
15
.517
**
.511
**
.497
**
.442
* .5
98**
.462
**
.678
**
.555
**
.572
**
.512
**
.636
**
1
Sig
. (2-
taile
d)
.020
.0
02
.026
.0
04
.022
.0
29
.005
.0
12
.079
.0
02
.003
.0
04
.011
.0
00
.008
.0
00
.001
.0
01
.003
.0
00
N
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
*. C
orre
latio
n is
sig
nific
ant a
t the
0.0
5 le
vel (
2-ta
iled)
.
**. C
orre
latio
n is
sig
nific
ant a
t the
0.0
1 le
vel (
2-ta
iled)
.
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Butir No. Pearson
Correlation Sig.
(2-tailed) r tabel Keterangan
1 .411* .020 0.349 Valid 2 .517** .002 0.349 Valid
3 .394* .026 0.349 Valid
4 .493** .004 0.349 Valid
5 .405* .022 0.349 Valid
6 .387* .029 0.349 Valid
7 .483* .005 0.349 Valid
8 .439* .012 0.349 Valid
9 .315 .079 0.349 Tidak Valid 10 .517** .002 0.349 Valid
11 .511** .003 0.349 Valid
12 .497** .004 0.349 Valid
13 .442* .011 0.349 Valid
14 .598** .000 0.349 Valid
15 .462** .008 0.349 Valid
16 .678** .000 0.349 Valid
17 .555** .001 0.349 Valid
18 .572** .001 0.349 Valid
19 .512** .003 0.349 Valid
20 .636** .000 0.349 Valid
SPSS Uji Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.728 20
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 131.06 150.383 .368 .721
Item_2 131.06 147.609 .479 .716
Item_3 131.47 147.676 .340 .718
Item_4 130.97 148.805 .463 .718
Item_5 131.03 150.483 .366 .721
Item_6 131.69 147.964 .325 .719
Item_7 131.09 148.733 .442 .718
Item_8 131.06 149.480 .390 .720
Item_10 131.06 147.609 .479 .716
Item_11 131.22 147.144 .465 .715
Item_12 131.38 147.597 .463 .716
Item_13 131.50 146.194 .382 .715
Item_14 131.12 145.468 .569 .711
Item_15 131.19 146.738 .424 .715
Item_16 131.22 143.467 .651 .707
Item_17 131.09 147.636 .524 .715
Item_18 131.03 147.515 .544 .715
Item_19 131.19 148.028 .492 .716
Item_20 131.53 143.805 .597 .708
Total_Skor 65.50 38.000 .997 .828
93
SURAT PENGANTAR
Hal : Permohonan Pengisian Angket
Lamp : 1 (bendel) angket penelitian
Kepada
Siswa-Siswi Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK N 1 Tempel
Bersama surat ini, perkenankanlah saya memohon kepada adik-adik untuk
meluangkan waktu sebentar guna mengisi angket untuk keperluan penelitian yang
dilakukan dalam rangka Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran Sebagai Sumber Belajar Pada
Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”.
Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon adik-adik untuk memberikan
jawaban dalam angket ini dengan baik. Angket ini bukan merupakan tes sehingga
tidak ada jawaban benar maupun salah. Jawaban yang baik merupakan jawaban
yang sesuai dengan kondisi atau keadaan adik-adik yang sebenarnya. Jawaban
yang adik-adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai-nilai sekolah.
Atas bantuan dan kerjasama adik-adik saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 12 Mei 2015
Hormat saya,
Dwi Purwanti
NIM. 11402244004
94
ANGKET (KUESIONER) PENELITIAN
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama
3. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Saudara
4. Berilah tanda centang (�) pada salah satu alternatif jawaban yang Saudara
anggap paling sesuai dengan diri Saudara
5. Seluruh pertanyaan harus dijawab
6. Jawaban Saudara dijamin kerahasiaannya
7. Jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai Saudara
Keterangan Alternatif Jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Nama :
No. Absen :
Kelas :
95
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penyimpanan arsip
2 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penemuan kembali arsip
3 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam pemusnahan arsip
4 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyimpanan arsip
5 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penemuan kembali arsip
6 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pemusnahan arsip
7 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih teliti dalam melaksanakan kegiatan praktik
8 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih cekatan dalam melaksanakan kegiatan praktik
9 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih rapi dalam melaksanakan kegiatan praktik
10 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih tepat waktu dalam menyelesaikan tugas
11 Saya merasa lebih antusias mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium
12 Saya merasa tidak cepat bosan/jenuh ketika mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium
13 Saya merasa lebih nyaman mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium
96
14 Penggunaan laboratorium membuat pelajaran kearsipan lebih menyenangkan
15 Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya termotivasi untuk terus belajar
16 Pembelajaran di laboratorium membuat wawasan saya mengenai kearsipan semakin luas
17 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penyimpanan arsip
18 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penemuan kembali arsip
19 Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur pemusnahan arsip
97
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber :
Kepala Program Keahlian Administrasi Perkantoran
1. Berapa laboratorium yang dimiliki Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa di SMK N 1 Tempel?
2. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium Administrasi
Perkantoran?
3. Apakah sarana dan prasarana untuk kegiatan praktik mengelola arsip sudah
memadai?
4. Bagaimana pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam
kegiatan pembelajaran?
5. Apa hambatan yang dihadapi dalam pemanfaatan laboratorium Administrasi
Perkantoran dan bagaimana upaya untuk mengatasi hal tersebut?
6. Bagaimana pengelolaan laboratorium administrasi perkantoran di SMK N 1
Tempel?
98
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber:
Guru mata pelajaran kearsipan
1. Bagaimana intensitas penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran
dalam mata pelajaran kearsipan?
2. Bagaimana peran laboratorium Administrasi Pekantoran dalam pembelajaran
praktik khusunya kearsipan?
3. Apa saja hambatan yang sering dialami dalam pemanfaatan laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar siswa pada mata pelajaran
kearsipan?
4. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran laboratorium
Administrasi Perkantoran?
5. Apa saja standar penilaian yang digunakan dalam pembelajaran praktik
kearsipan?
NO
. TO
TAL
RES
PO
ND
EN
12
34
56
78
91
01
11
21
31
41
51
61
71
81
9S
KO
R1
44
23
21
44
43
33
33
34
44
46
22
43
23
21
44
34
44
44
44
44
46
63
43
12
21
44
44
43
34
34
33
46
04
23
23
21
43
33
44
44
44
44
46
25
23
13
21
44
43
44
44
32
34
35
86
23
12
12
43
34
43
43
44
44
45
97
43
23
32
44
44
43
43
34
43
46
58
33
33
33
43
44
43
34
33
44
46
59
23
22
31
23
33
44
44
44
32
45
71
03
32
11
24
34
44
44
44
44
44
63
11
43
12
21
41
33
44
44
44
33
35
71
22
32
32
13
43
43
44
34
34
44
60
13
43
12
21
33
23
44
43
43
33
35
51
44
31
21
23
32
33
33
33
33
33
51
15
22
23
22
33
23
33
34
43
33
35
31
64
32
21
14
44
44
44
44
44
44
65
17
43
12
21
23
33
33
33
34
43
45
41
83
32
33
33
14
34
44
44
34
33
61
19
34
13
41
33
23
44
44
44
33
36
02
03
22
23
14
44
44
44
44
34
33
62
21
32
22
31
23
33
34
33
34
33
35
32
23
32
31
14
34
33
33
43
43
33
56
23
33
13
32
22
43
33
43
34
33
35
52
44
41
12
14
32
23
34
33
44
44
56
25
22
24
41
44
33
33
33
34
44
46
02
63
42
44
13
34
34
44
43
44
44
66
27
34
14
41
34
44
34
24
34
43
46
32
83
41
44
13
44
33
33
43
33
33
59
29
44
14
42
42
23
32
33
43
33
35
73
04
42
44
23
43
34
34
34
34
44
66
31
42
24
41
44
44
43
43
44
43
46
63
23
22
32
13
43
33
34
44
34
33
57
33
42
14
42
32
23
42
34
34
44
45
93
44
41
33
12
32
33
33
34
43
43
56
35
44
23
32
43
44
33
33
43
34
36
2
NO
MO
R B
UTI
R S
OA
L
SK
OR
ITE
M A
NG
KE
T
(IN
ST
RU
ME
N P
EN
ELI
TIA
N)
36
33
14
31
33
23
33
44
34
33
35
63
72
32
23
13
32
33
43
33
33
33
52
38
44
44
44
44
44
44
44
44
44
47
63
93
32
33
23
22
24
43
32
33
33
53
40
33
13
32
32
22
44
33
23
33
35
24
13
32
33
13
22
24
43
32
33
33
52
42
32
23
31
33
23
33
33
33
33
35
24
34
42
43
24
34
43
33
33
33
33
61
44
24
14
41
23
33
44
33
33
33
35
64
53
31
44
24
34
43
34
43
33
43
62
46
33
22
31
23
32
42
33
23
33
35
04
73
31
33
22
22
24
43
32
33
33
51
48
33
23
31
33
23
32
32
33
33
35
14
93
31
13
23
32
33
33
33
33
33
51
50
32
13
22
23
22
32
32
23
22
14
25
13
21
32
23
23
33
33
33
33
33
51
52
32
22
22
34
33
33
34
43
22
25
25
32
31
23
13
23
33
33
33
33
33
50
54
43
23
31
33
23
33
33
33
33
35
45
53
22
23
13
33
43
32
32
33
43
52
56
22
24
21
33
23
33
33
33
34
35
25
73
31
23
13
22
44
43
32
33
33
52
58
33
22
21
32
33
34
43
33
33
35
35
92
41
44
13
33
34
34
33
34
33
58
60
33
24
42
33
43
34
33
44
44
46
46
14
42
24
14
43
33
43
34
34
33
61
62
33
12
31
32
33
33
44
44
44
45
86
34
21
23
14
33
33
43
43
44
43
58
64
44
23
42
33
34
23
42
33
34
46
0TO
TAL S
KO
R2
02
19
41
03
18
21
81
92
20
61
93
19
12
03
21
92
14
21
72
14
20
82
18
21
62
13
21
23
67
8
NO
. TO
TAL
RES
PO
ND
EN
SK
OR
12
34
56
∑ ∑∑∑7
89
10
∑ ∑∑∑1
11
21
31
41
5∑ ∑∑∑
16
17
18
19
∑ ∑∑∑
14
42
32
116
44
43
15
33
33
315
44
44
16
62
24
32
32
115
44
34
15
44
44
420
44
44
16
66
34
31
22
113
44
44
16
43
34
317
43
34
14
60
42
32
32
113
43
33
13
44
44
420
44
44
16
62
52
31
32
112
44
43
15
44
44
319
23
43
12
58
62
31
21
211
43
34
14
43
43
418
44
44
16
59
74
32
33
217
44
44
16
43
43
317
44
34
15
65
83
33
33
318
43
44
15
43
34
317
34
44
15
65
92
32
23
113
23
33
11
44
44
420
43
24
13
57
10
33
21
12
12
43
44
15
44
44
420
44
44
16
63
11
43
12
21
13
41
33
11
44
44
420
43
33
13
57
12
23
23
21
13
34
34
14
34
43
418
34
44
15
60
13
43
12
21
13
33
23
11
44
43
419
33
33
12
55
14
43
12
12
13
33
23
11
33
33
315
33
33
12
51
15
22
23
22
13
33
23
11
33
34
417
33
33
12
53
16
43
22
11
13
44
44
16
44
44
420
44
44
16
65
17
43
12
21
13
23
33
11
33
33
315
44
34
15
54
18
33
23
33
17
31
43
11
44
44
420
34
33
13
61
19
34
13
41
16
33
23
11
44
44
420
43
33
13
60
20
32
22
31
13
44
44
16
44
44
420
34
33
13
62
21
32
22
31
13
23
33
11
34
33
316
43
33
13
53
22
33
23
11
13
43
43
14
33
34
316
43
33
13
56
23
33
13
32
15
22
43
11
33
43
316
43
33
13
55
24
44
11
21
13
43
22
11
33
43
316
44
44
16
56
25
22
24
41
15
44
33
14
33
33
315
44
44
16
60
26
34
24
41
18
33
43
13
44
44
319
44
44
16
66
27
34
14
41
17
34
44
15
34
24
316
44
34
15
63
28
34
14
41
17
34
43
14
33
34
316
33
33
12
59
29
44
14
42
19
42
23
11
32
33
415
33
33
12
57
30
44
24
42
20
34
33
13
43
43
418
34
44
15
66
31
42
24
41
17
44
44
16
43
43
418
44
34
15
66
32
32
23
21
13
34
33
13
33
44
418
34
33
13
57
RE
KA
P S
KO
R P
EN
ILA
IAN
PE
RA
N L
AB
OR
AT
OR
IUM
AD
MIN
IST
RA
SI P
ER
KA
NT
OR
AN
SE
BA
GA
I S
UM
BE
R B
ELA
JAR
PA
DA
MA
TA
PE
LAJA
RA
N K
EA
RS
IPA
N
me
ng
en
ali
pe
rala
tan
pra
kti
km
en
ge
mba
ng
ka
n k
eca
ka
pa
nm
en
do
ron
g s
em
an
ga
tm
en
ge
mba
ng
ka
n i
lmu
pe
ng
eta
hu
an
NO
MO
R B
UTI
R S
OA
L
33
42
14
42
17
32
23
10
42
34
316
44
44
16
59
34
44
13
31
16
23
23
10
33
33
416
43
43
14
56
35
44
23
32
18
43
44
15
33
33
416
33
43
13
62
36
33
14
31
15
33
23
11
33
44
317
43
33
13
56
37
23
22
31
13
33
23
11
34
33
316
33
33
12
52
38
44
44
44
24
44
44
16
44
44
420
44
44
16
76
39
33
23
32
16
32
22
94
43
32
16
33
33
12
53
40
33
13
32
15
32
22
94
43
32
16
33
33
12
52
41
33
23
31
15
32
22
94
43
32
16
33
33
12
52
42
32
23
31
14
33
23
11
33
33
315
33
33
12
52
43
44
24
32
19
43
44
15
33
33
315
33
33
12
61
44
24
14
41
16
23
33
11
44
33
317
33
33
12
56
45
33
14
42
17
43
44
15
33
44
317
33
43
13
62
46
33
22
31
14
23
32
10
42
33
214
33
33
12
50
47
33
13
32
15
22
22
84
43
32
16
33
33
12
51
48
33
23
31
15
33
23
11
32
32
313
33
33
12
51
49
33
11
32
13
33
23
11
33
33
315
33
33
12
51
50
32
13
22
13
23
22
93
23
22
12
32
21
842
51
32
13
22
13
32
33
11
33
33
315
33
33
12
51
52
32
22
22
13
34
33
13
33
34
417
32
22
952
53
23
12
31
12
32
33
11
33
33
315
33
33
12
50
54
43
23
31
16
33
23
11
33
33
315
33
33
12
54
55
32
22
31
13
33
34
13
33
23
213
33
43
13
52
56
22
24
21
13
33
23
11
33
33
315
33
43
13
52
57
33
12
31
13
32
24
11
44
33
216
33
33
12
52
58
33
22
21
13
32
33
11
34
43
317
33
33
12
53
59
24
14
41
16
33
33
12
43
43
317
34
33
13
58
60
33
24
42
18
33
43
13
34
33
417
44
44
16
64
61
44
22
41
17
44
33
14
34
33
417
34
33
13
61
62
33
12
31
13
32
33
11
33
44
418
44
44
16
58
63
42
12
31
13
43
33
13
34
34
317
44
43
15
58
64
44
23
42
19
33
34
13
23
42
314
33
44
14
60
TOTA
L S
KO
R202
194
103
182
181
92
954
206
193
191
203
793
219
214
217
214
208
1072
218
216
213
212
859
3678
Sk
orK
ate
gori
Skor
Kate
gor
iS
kor
K
ate
gori
Skor
Kate
gor
iS
kor
Kate
gor
i 1
62
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
266
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
360
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
462
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n13
Be
rpe
ran
20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
558
Be
rpe
ran
12
Ku
ran
g B
erp
era
n15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
19
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
659
Be
rpe
ran
11
Ku
ran
g B
erp
era
n14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
765
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
865
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
957
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
10
63
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
12
Ku
ran
g B
erp
era
n15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
11
57
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
12
60
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
55
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
19
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
14
51
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
15
53
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
16
65
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
54
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ra
n15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
61
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
20
Sa
ng
at
Be
rpe
ra
n13
Be
rpe
ran
19
60
Be
rpe
ran
16
Cu
kup
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
20
62
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
21
53
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ra
n13
Be
rpe
ran
22
56
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
23
55
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
24
56
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ra
n16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
25
60
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ra
n16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
26
66
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
19
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
27
63
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
28
59
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
29
57
Be
rpe
ran
19
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rp
era
n3
066
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
18
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
31
66
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
me
ndo
rong
se
man
gat
me
ng
em
bang
kan
ilmu p
eng
eta
huan
RE
KA
P H
AS
IL K
AT
EG
OR
ISA
SI
Re
sp
Pe
ran L
abo
rato
rium
me
ng
enal
pera
lata
nm
eng
em
bang
kan
ke
cakapa
n
32
57
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n13
Be
rpe
ran
18
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
33
59
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
10
Cu
kup
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
34
56
Be
rpe
ran
16
Cu
kup
Be
rpe
ran
10
Cu
kup
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
35
62
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
36
56
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
37
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
38
76
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
24
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran20
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
39
53
Be
rpe
ran
16
Cu
kup
Be
rpe
ran
9K
ura
ng
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
40
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
9K
ura
ng
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
41
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
9K
ura
ng
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
42
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
14
Cu
kup
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
43
61
Be
rpe
ran
19
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
44
56
Be
rpe
ran
16
Cu
kup
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
45
62
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
46
50
Cu
kup
Be
rpe
ran
14
Cu
kup
Be
rpe
ran
10
Cu
kup
Be
rpe
ran
14
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
47
51
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
8K
ura
ng
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
48
51
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Cu
kup
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Cu
kup
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
49
51
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
50
42
Ku
ran
g B
erp
era
n13
Ku
ran
g B
erp
era
n9
Ku
ran
g B
erp
era
n1
2C
uku
p B
erp
era
n8
Ku
ran
g B
erp
era
n5
151
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
52
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n13
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
9K
ura
ng
Be
rpe
ran
53
50
Cu
kup
Be
rpe
ran
12
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
54
54
Be
rpe
ran
16
Cu
kup
Be
rpe
ran
11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
55
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n13
Be
rpe
ran
13
Cu
kup
B
erp
era
n13
Be
rpe
ran
56
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
15
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
57
52
Cu
kup
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
16
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
58
53
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
59
58
Be
rpe
ran
16
Cu
kup
Be
rpe
ran
12
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ra
n13
Be
rpe
ran
60
64
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
18
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
61
61
Be
rpe
ran
17
Be
rpe
ran
14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
62
58
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n11
Cu
kup
Be
rpe
ran
18
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
16
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
63
58
Be
rpe
ran
13
Ku
ran
g B
erp
era
n13
Be
rpe
ran
17
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
15
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
64
60
Be
rpe
ran
19
Be
rpe
ran
13
Be
rpe
ran
14
Be
rpe
ran
14
Sa
ng
at
Be
rpe
ran
107
Output SPSS Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
Frequencies
Statistics
Peran_Lab
N Valid 64
Missing 0
Mean 57.47
Median 57.00
Mode 52
Std. Deviation 5.657
Minimum 42
Maximum 76
Sum 3678
RELEVANSI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 42 1 1.6 1.6 1.6
50 2 3.1 3.1 4.7
51 5 7.8 7.8 12.5
52 8 12.5 12.5 25.0
53 4 6.2 6.2 31.2
54 2 3.1 3.1 34.4
55 2 3.1 3.1 37.5
56 5 7.8 7.8 45.3
57 4 6.2 6.2 51.6
58 4 6.2 6.2 57.8
59 3 4.7 4.7 62.5
60 5 7.8 7.8 70.3
61 3 4.7 4.7 75.0
62 5 7.8 7.8 82.8
63 2 3.1 3.1 85.9
64 1 1.6 1.6 87.5
65 3 4.7 4.7 92.2
66 4 6.2 6.2 98.4
76 1 1.6 1.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
108
KATEGORI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Berperan 1 1.6 1.6 1.6
Cukup Berperan 15 23.4 23.4 25.0
Berperan 32 50.0 50.0 75.0
Sangat Berperan 16 25.0 25.0 100.0
Total 64 100.0 100.0
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan
109
Output SPSS Masing-Masing Indikator Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
Indikator 1:
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik
Frequencies Statistics
mengenali_peralatan
N Valid 64
Missing 0
Mean 14.91
Median 14.50
Mode 13
Std. Deviation 2.448
Minimum 11
Maximum 24
Sum 954
RELEVANSI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 11 1 1.6 1.6 1.6
12 3 4.7 4.7 6.2
13 26 40.6 40.6 46.9
14 2 3.1 3.1 50.0
15 8 12.5 12.5 62.5
16 7 10.9 10.9 73.4
17 8 12.5 12.5 85.9
18 4 6.2 6.2 92.2
19 3 4.7 4.7 96.9
20 1 1.6 1.6 98.4
24 1 1.6 1.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
110
KATEGORI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Berperan 30 46.9 46.9 46.9
Cukup Berperan 17 26.6 26.6 73.4
Berperan 15 23.4 23.4 96.9
Sangat Berperan 2 3.1 3.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
Indikator 2:
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan
Frequencies Statistics
mengembangkan_kecakapan
N Valid 64
Missing 0
Mean 12.39
Median 11.00
Mode 11
Std. Deviation 2.143
Minimum 8
Maximum 16
Sum 793
RELEVANSI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 8 1 1.6 1.6 1.6
9 4 6.2 6.2 7.8
10 3 4.7 4.7 12.5
11 25 39.1 39.1 51.6
12 1 1.6 1.6 53.1
13 9 14.1 14.1 67.2
14 6 9.4 9.4 76.6
15 9 14.1 14.1 90.6
16 6 9.4 9.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
111
KATEGORI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Berperan 5 7.8 7.8 7.8
Cukup Berperan 28 43.8 43.8 51.6
Berperan 10 15.6 15.6 67.2
Sangat Berperan 21 32.8 32.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
Indikator 3:
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Siswa
Frequencies Statistics
mendorong_semangat
N Valid 64
Missing 0
Mean 16.75
Median 16.50
Mode 16
Std. Deviation 1.960
Minimum 12
Maximum 20
Sum 1072
RELEVANSI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 12 1 1.6 1.6 1.6
13 2 3.1 3.1 4.7
14 2 3.1 3.1 7.8
15 12 18.8 18.8 26.6
16 15 23.4 23.4 50.0
17 13 20.3 20.3 70.3
18 6 9.4 9.4 79.7
19 3 4.7 4.7 84.4
20 10 15.6 15.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
112
KATEGORI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup Berperan 3 4.7 4.7 4.7
Berperan 29 45.3 45.3 50.0
Sangat Berperan 32 50.0 50.0 100.0
Total 64 100.0 100.0
Indikator 4:
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Frequencies Statistics
mengembangkan_pengetahuan
N Valid 64
Missing 0
Mean 13.42
Median 13.00
Mode 12
Std. Deviation 1.798
Minimum 8
Maximum 16
Sum 859
RELEVANSI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 8 1 1.6 1.6 1.6
9 1 1.6 1.6 3.1
12 22 34.4 34.4 37.5
13 16 25.0 25.0 62.5
14 3 4.7 4.7 67.2
15 8 12.5 12.5 79.7
16 13 20.3 20.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
113
KATEGORI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Berperan 2 3.1 3.1 3.1
Berperan 38 59.4 59.4 62.5
Sangat Berperan 24 37.5 37.5 100.0
Total 64 100.0 100.0
115
DISTRIBUSI FREKUENSI
Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah kelas interval
Dilakukan dengan menggunakan rumus Sturges sebagai berikut:
Keterangan:
K = jumlah kelas interval
N = jumlah data observasi
Log = logaritma
Hitungan:
K = 1 + 3,3 log 64
= 1 + (3,3 x 1,81)
= 1 + 5,97
= 6,97
= 7 (dibulatkan)
2. Menghitung rentang data
Rentang data = data terbesar – data terkecil
= 76 – 42
= 34
3. Menghitung panjang kelas
Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas
= 34 : 7
= 4,86
= 5 (dibulatkan)
K= 1 + 3,3 log n
116
4. Menyusun interval kelas dan memasukkan data untuk mengetahui
frekuensi
Interval Frekuensi
Absolut Relatif (%) Kumulatif Kumulatif (%) 42 - 46 1 1,56% 1 1,56% 47 - 51 3 4,69% 4 6,25% 52 - 56 18 28,13% 22 34,38% 57 - 61 17 26,56% 39 60,94% 62 - 66 17 26,56% 56 87,50% 67 - 71 7 10,94% 63 98,44% 72 - 76 1 1,56% 64 100%
117
KECENDERUNGAN (KATEGORI)
Pedoman penggolongan total nilai (skor) dalam instrumen:
No. Rentang Nilai (i) Kategori 1 Di atas Mi + 1,5 SDi Sangat Berperan 2 Mi + 0,5 SDi s.d < Mi + 1,5 SDi Berperan 3 Mi – 0,5 SDi s.d < Mi + 0,5 SDi Cukup Berperan 4 Mi – 1,5 SDi s.d < Mi – 0,5 SDi Kurang Berperan 5 Di bawah Mi – 1,5 SDi Tidak Berperan
Rumus perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata
Pelajaran Kearsipan
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (76 + 19)
= 47,5
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (76-19)
= 9,5
Pedoman pengkategorian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai
sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan:
No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 61,8 Sangat Berperan 2 52,3 < x ≤ 61,8 Berperan
3 42,8 < x ≤ 52,3 Cukup Berperan
4 33,3 < x ≤ 42,8 Kurang Berperan
5 x ≤ 33,3 Tidak Berperan Keterangan :
x = nilai (skor) yang diperoleh
118
1. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mengenali berbagai macam peralatan praktik pada mata pelajaran kearsipan.
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (24 + 6)
= �
� x 30
= 15
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (24 - 6)
= �
� x 18
= 3
Pedoman pengkategorian:
No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 19,5 Sangat Berperan 2 16,5 < x ≤ 19,5 Berperan
3 13,5 < x ≤ 16,5 Cukup Berperan
4 10,5 < x ≤ 13,5 Kurang Berperan
5 x ≤ 10,5 Tidak Berperan Keterangan :
x = nilai (skor) yang diperoleh
2. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mengembangkan kecakapan pada mata pelajaran kearsipan.
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (16 + 4)
= �
� x 20
= 10
119
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (16 - 4)
= �
� x 12
= 2
Pedoman pengkategorian:
No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 13 Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 Berperan
3 9 < x ≤ 11 Cukup Berperan
4 7 < x ≤ 9 Kurang Berperan
5 x ≤ 7 Tidak Berperan Keterangan :
x = nilai (skor) yang diperoleh
3. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat yang dapat
mendorong semangat belajar pada mata pelajaran kearsipan
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x (20 + 5)
= �
� x 25
= 12,5
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (20 - 5)
= �
� x 15
= 2,5
120
Pedoman pengkategorian:
No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 16,3 Sangat Berperan 2 13,8 < x ≤ 16,3 Berperan
3 11,3 < x ≤ 13,8 Cukup Berperan
4 8,8 < x ≤ 11,3 Kurang Berperan
5 x ≤ 8,8 Tidak Berperan Keterangan :
x = nilai (skor) yang diperoleh
4. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran kearsipan
Mi = �
� x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
= �
� x ( 16 + 4)
= �
� x 20
= 10
Sdi = �
� x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal)
= �
� x (16 - 4)
= �
� x 12
= 2
Pedoman pengkategorian:
No. Rentang Nilai (Skor) Kategori 1 x > 13 Sangat Berperan 2 11 < x ≤ 13 Berperan
3 9 < x ≤ 11 Cukup Berperan
4 7 < x ≤ 9 Kurang Berperan
5 x ≤ 7 Tidak Berperan Keterangan :
x = nilai (skor) yang diperoleh
122
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Badrus Suryadi, S.Pd
Jabatan : Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
Tanggal/Waktu : 18 Mei 2015 pukul 09.50 WIB
Lokasi : Lobby SMK Negeri 1 Tempel
1. Pertanyaan : Berapa laboratorium yang dimiliki Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa?
Jawab: Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran memiliki 3 (tiga)
laboratorium yang masih aktif digunakan sebagai fasilitas belajar siswa
yaitu laboratorium administrasi perkantoran, laboratorium komputer, dan
laboratorium mengetik.
2. Pertanyaan : Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium
Administrasi Perkantoran?
Jawab: Sejauh ini sarana dan prasarana yang tersedia secara keseluruhan
cukup memadai. Namun ada beberapa sarana dan prasarana untuk mata
pelajaran praktik tertentu yang belum sesuai dengan standar.
123
3. Apakah sarana dan prasarana untuk mata pelajaran kearsipan sudah
memadai?
Jawab: Sarana dan prasarana untuk mata pelajaran praktik kearsipan saat
ini sudah tersedia namun belum sesuai dengan standar. Artinya, peralatan
untuk setiap kegiatan sudah ada namun belum sesuai. Misalnya filling
cabinet belum tersedia, namun di laboratorium sudah ada snalhecter yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan arsip. Padahal yang akan mereka
temui di Du/Di saat mereka bekerja maupun melakasanakan prakerin pasti
yang menjadi tempat penyimpanan arsip bukan snalhecter tetapi filling
cabinet.
4. Bagaimana pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam
kegiatan pembelajaran?
Jawab: Sejauh ini jurusan sedang mengusahakan pemanfaatan
laboratorium agar efektif. Pemanfaatan laboratorium Administrasi
Perkantoran sebagai fasilitas praktik siswa terhitung belum lama, baru
sekitar 1 (satu) tahun. Karena laboratorium ini merupakan bangunan baru.
124
5. Apa hambatan yang dihadapi dan bagaimana upaya untuk mengatasi hal
tersebut?
Jawab: Kami sudah mengajukan proposal pengadaan peralatan ke dinas.
Namun sampai saat ini dana belum turun. Sebelum dana cair kami belum
bisa melakukan apa-apa, karena satu-satunya kendala pengadaan peralatan
ada di pendanaan. Sekolah tidak diijinkan untuk memungut uang yang
berlebih dari siswa, jadi kami hanya mengandalkan dana dari pemerintah
daerah. Disamping itu kami juga berusaha mengoptimalkan pemanfaatan
laboratorium dengan peralatan yang ada.
6. Bagaimana pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran?
Jawab: Untuk pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran sudah
ada penanggungjawabnya. Sejauh ini pengelolaan dilaksanakan sesuai
dengan SOP dan peraturan yang ada.
125
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Sri Widayati, S.Pd
Jabatan : Guru Pengampu Mata Pelajaran Kearsipan
Tanggal/Waktu : 18 Mei 2015 pukul 10.25 WIB
Lokasi : Lobby SMK Negeri 1 Tempel
1. Pertanyaan: Bagaimana intensitas penggunaan laboratorium Administrasi
Perkantoran dalam mata pelajaran kearsipan?
Jawab: Penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam
pembelajaran kearsipan selama satu minggu masing-masing kelas 2 jam
mata pelajaran. Sebisa mungkin ketika praktik selalu memanfaatkan
laboratorium Administrasi Perkantoran.
2. Pertanyaan: Bagaimana peran laboratorium Administrasi Pekantoran
dalam pembelajaran praktik khusunya kearsipan?
Jawab: Laboratorium Administrasi Perkantoran mempunyai peranan yang
sangat besar karena semua peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran
praktik khususnya kearsipan ada di laboratorium. Pembelajaran praktik
kearsipan yang dilaksanakan di laboratorium membuat siswa semakin
antusias dan memudahkan siswa dalam pelaksanaan praktik.
126
3. Pertanyaan: Apa saja hambatan yang sering dialami dalam pemanfaatan
laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar siswa pada
mata pelajaran kearsipan?
Jawab: Hambatan yang mendasar adalah ketersediaan peralatan parktik.
Peralatan praktik kearsipan yang ada di laboratorium Administrasi
Perkantoran belum begitu memadai. Tempat penyimpanan arsip filling
cabinet belum tersedia di sini. Sehingga terkadang pembuatan tempat
penyimpanan sendiri dengan snalhecter terlalu memakan waktu lama. Hal
itu secara tidak langsung akan menghambat proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.
4. Pertanyaan: Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran
laboratorium?
Jawab: Upaya yang dilakukan adalah berusaha menambah fasilitas
laboratorium Administrasi Perkantoran sehingga bisa mendukung
keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Selain itu upaya lain yagn
dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penggunaan laboratorium
Adminitrasi Perkantoran dalam pembelajaran kearsipan.
127
5. Pertanyaan: Apa saja standar penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran praktik kearsipan?
Jawab: Standar penilaian yang digunakan untuk praktik kearsipan adalah
menggunakan job sheet dimana penilaian dilakukan berdasarkan hasil
kerja yang diharapkan. Setelah itu baru diakumulasikan dengan nilai
praktik dan teori.
129
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 TEMPEL BIDANG STUDI KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Jalan Magelang Km. 17 Jlegongan, Merdikorejo, Tempel Sleman Yogyakarta 55552
Telepon (0274) 869-068, Faxsimili: (0274)869068
Website: www smkn1tempel.sch.id,E-mail : [email protected]
UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN TK III TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Program keahlian : Administrasi Perkantoran Tingkat : III (tiga) AP1,2 Kompetensi Uji : Mengelola Sistem Kearsipan
Kode Kompetensi : IBSADMGAD 06A,07A Guru : Sri Widayati, S.Pd
JOB SHEET
No Uraian tugas Target Waktu Alat & bahan
Skor Nilai
1. Membaca dan memahami soal
Peserta didik dapat memahami soal dengan teliti.
10’ surat
2. Memisah-misahkan surat
Peserta didik dapat mengelompokan surat masuk dan surat keluar.
5’ Surat 5
3. Memberi cap agenda pada surat masuk
Peserta didik mampu membubuhkan cap agenda surat masuk dan mengisinya dengan benar.
10’ surat
15
4. Mengkode surat Peserta didik mengkode surat sesuai dengan klasifikasi.
10’ surat 15
5.
Mengisi buku Agenda masuk, dan buku agenda keluar
Peserta didik dapat mengisi buku agenda sesuai dengan aturan yang ada.
25’ Buku agenda
masuk dan keluar
25
6. Membuat guide Peserta didik mampu membuat penyekat untuk memisahkan pokok masalah.
10’ Kertas, gunting,lem
20
7. Menyusun surat/arsip per pokok masalah
Peserta didik mampu menyusun surat/arsip dengan sistim Subyek .
30 Snelhechter 20
100’ 100
130
PETUNJUK Saat ini anda bekerja di kantor PT SURYA KENCANA, Jl. Merpati Raya, No. 125A Telp. (021) 7736027, Jakarta Selatan. Di meja anda ada 10 surat masuk dan surat keluar yang harus diproses. Lihat JOB SHEET !
KLASIFIKASI MASALAH Kp. KEPEGAWAIAN 01. Ketatausahaan a. Surat lamaran
b. Data Pegawai c. Surat Tugas d. Undangan
02. Kesejahteraan a. Kesehatan b. Rekreasi/Kesenian/Olahraga c. Koperasi d. Perumahan e. Bantuan sosial
Pm. PEMASARAN 01. Penawaran a. Mesin Foto Copy b. Komputer c. Perumahan d. ATK
02. pesananan a. Perabot kantor b. Pesawat Telepon c. ATK d. Alat Elektronik e. Perumahan 03. Konfirmasi a. Perabot kantor b. Pesawat Telepon c. ATK e. Alat Elektronik 04. pengiriman a. ATK b. Komputer c. Alat Elektronik
Ku. KEUANGAN 01. Pembayaran a. Kridit motor b. Perumahan c. Rekening Listrik d. Service kendaraan
131
Surat 1
PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027
Jakarta Selatan
==================================================================
Nomor: 001/SK/II/2012 6 Februari 2012
Kepada Yth. Manager pemasaran PT SENTOSA ABADI Jalan Agung Raya No. 25 Jakarta Pusat Dengan hormat, Kami beritahukan bahwa pada bulan Maret 2012, kami akan mengadakan renovasi ruangan sekaligus mengganti perabot yang sudah rusak. Untuk itu kami berharap Saudara dapat mengirimkan:
- 40 set meja kerja (ukuran setengah biro) - 5 set meja rapat (untuk 20 orang) - 5 set meja tamu
Mengenai pembayaran akan segera kami kirimkan setelah barang tersebut kami terima. Atas perhatian dan kerja sama Saudara kami mengucapkan terima kasih. Hormat kami, Iskandar SH Manager
132
Surat 2 PT SURYA KENCANA
Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan
10 Februari 2012 Nomor: 002/SK/II/2012 Kepada PT KARYA WAJA Jalan Setia Budi No. 60 B Jakarta Dengan hormat, Hal: Pengiriman komputer Dengan surat ini kami beritahukan bahwa kami kirimkan 10 unit komputer sesuai pesanan Bapak yang kami terima minggu lalu ( data terlampir pada faktur pengiriman barang). Harapan kami Bapak dapat menerima dengan senang hati, serta dapat mempergunakan komputer tersebut. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Iskandar SH Manager
133
Surat 3
PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027
Jakarta Selatan
===============================================
SURAT TUGAS Nomor: 003/SK/II/2012
Direktur PT Multi Sarana, dengan ini menugaskan kepada: Nama : Drs. Rojali Jabatan : Manager Pemasaran Alamat : Jalan Setia Budi No. 8 Jakarta Untuk mengadakan perjalanan dinas dengan lokasi: Tempat : Bandung Lamanya : 4 hari, terhitung mulai tanggal 11 Februari-15 Februari
2012 Jenis Tugas : mengadakan survei lokasi dalam rangka perluasan kantor
cabang perusahaan. Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk diperginakan seperlunya. Jakarta, 10 Februari
2012
Iskandar SH
Manager
134
Surat 4
PT KENCANA MAS
JALAN MAWAR RAYA NO. 341
JAKARTA
11 Februari 2012
Nomor: 18/KM/II/2012
Kepada Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Hal: Penawaran Komputer Dengan hormat, Perkembangan komputer sudah demikian maju, untuk itu kami ingin menawarkan kepada Saudara komputer terbaru tipe Duocord, yang dapat dipergunakan bagi keperluan kantor, spesifikasi yang telah dirancang untuk dapat langsung memeriksa hasil pekerjaan yang dilaksanakan, seperti pada bagian keuangan atau kepegawaian. Komputer dengan merk ACCER ini mempunyai data spesifikasi pentium 4 800 MZ yang telah dilengkapi modem dan hard disk berkapasitas 150 Ghz dan dapat dipergunakan baik secara individual maupun secara jaringan pada suatu kantor. Harga yang kami tawarkan adalah Rp 8.000.000,- sudah termasuk pengiriman barang, meja komputer dan pelayanan purnajual selama 2 tahun. Kami berharap Saudara tertarik dengan penawaran ini dan masa promosi dari penawaran ini sampai dengan tanggal 29 Februari 2012. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Sri Joko Manager Pemasaran
135
Surat 5 PT SURYA KENCANA
Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan
13 Februari 2012 Nomor: 004/SK/II/2012 Kepada Yth. Direktur PT FAUZAN Jalan Merdeka No. 45 Jakarta selatan Dengan hormat, Hal: Penawaran ATK Menyambung pembicaraan kita pada bulan yang lalu maka kami berharap mulai bulan depan Saudara sudah dapat mengirimkan kertas HVS Folio dan kertas untuk HVS A4 masing-masing sebanyak 50 rim. Kiranya Saudara menerima dengan senang hati, serta dapat mengirimkan pesanan ini tepat waktu. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Iskandar. SH Manager
136
Surat 6
PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027
Jakarta Selatan
Nomor: 005/SK/II/2012 14 Februari 2012 Yth. Manager CV Sumber Rejeki Jalan Merbabu No. 45 Jakarta Selatan
Hal: Konfirmasi Pesanan Perabot Kantor Dengan hormat, Kami mengucapkan terima kasih atas pesanan Saudara tanggal 7 Februari 2012 melalui telepon. Dengan ini kami mengkonfirmasikan barang-barang yang Saudara pesan sebagai berikut:
No. Nama Barang Merk/Tipe banyaknya Harga
Keterangan Satuan Rp Jumlah Rp
1. Meja Kerja Olimpic 5 2.000.000,- 10.000.000,- 2. Kursi Kerja Olimpic 5 800.000,- 4.000.000,- 3. Rak Arsip Olimpic 5 2.000.000,- 10.000.000,- 4. Filling Cabinet FC 200 5 1.000.000,- 5.000.000,-
Jumlah 29.000.000,- Terbilang: (Dua puluh sembilan juta rupiah) Pembayaran: Cash on Delivery Penyerahan : Franco Pembelian Setelah surat ini ditandatangani, harap lembar aslinya diserahkan kepada kami. Terima kasih. Disetujui oleh pemesan Hormat kami, ..................................... Iskandar SH Manager
137
Surat 7 PT CIPTA AGUNG
Jalan Magelang No. 17 JAKARTA SELATAN
Nomor : 100/OR-MM/II/2012 8 Februari 2012 Lampiran: - Perihal : Persahabatan karyawan Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Dengan hormat, Dalam rangka memperingati hari ulang tahun berdirinya PT Cipta Agung tanggal 24 April 2012 keluarga besar PT Cipta Agung akan merayakan dengan berbagai kegiatan, satu diantaranya adalah olah raga. Untuk memeriahkan kegiatan olah raga dimaksud, kami mengundang karyawan Saudara untuk berpartisipasi yang sifatnya persahabatan dengan karyawan kami untuk cabang olah raga Volly ball putra dan putri. Kegiatan dimaksud akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal: Minggu, 19 Februari 2012 Waktu : Pukul 08.00 s.d selesai Tempat : Halaman parkir gedung PT Cipta Agung Demikian atas perhatiannya, diucapkan terima kasih. Hormat kami Sri Sigit Manager HRD
138
Surat 8
PT MAKMUR PROPERTI Jalan Pembangunan No. 11
JAKARTA SELATAN
Nomor : 101/MP/II/2012 13 Februari 2012 Lampiran: - Perihal : Penawaran Bangunan Rumah Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Dengan hormat, Sesuai dengan surat permintaan Saudara tanggal 13 Februari 2012, maka dengan ini per-kenankanlah kami untuk menawarkan bangunan rumah pegawai Arnas dengan ketentuan umum sebagai berikut: Harga bangunan : Rp 85.000.000,- Uang Muka : Rp 14.000.000,- Angsuran per bulan : Rp 800.000,- (selama 15 tahun) Angsuran per bulan : Rp 600.000,- (selama 20 tahun) Tipe : T 22 Luas tanah : 60 m Demikian informasi dari kami, dengan senang hati kami akan menjemput karyawan Saudara bila mereka menghendaki melihat lokasinya lebih dahulu. Hormat kami, Sri Kusmiyati Sales Manager
139
Surat 9 TIGER SERVICE
Jalan Citarum No. 100 JAKARTA SELATAN
Nomor: 160/II/2012 23 Februari 2012 Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan
Hal: Pembayaran Ongkos service
Dengan hormat,
Kami beritahukan bahwa perbaikan mobil “MITSUBIZI” milik perusahaan Saudara telah selesai.
Total biaya perbaikan seluruhnya Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah). Untuk itu kami harap Saudara dapat mengirimkan pembayaran tersebut melalui Bank Persada.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Sri Anwar
Manager
140
Surat 10
PT CASIO JAYA Jalan Pesona II No. 35
DEPOK
16 Februari 2012 Nomor: 143/CJ/II/2012 Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Hal: Pesanan Alat Elektronik
Dengan hormat,
Surat Saudara No. 006/SK/II/2012 tentang penawaran berbagai peralatan elektronik telah kami terima, kami ucapkan terima kasih. Untuk itu kami harap Saudara dapat mengirimkan:
- 200 unit Mesin Hitung merk “CASIO” - 25 unit Mesin Foto Copy merk “XEROX” - 100 unit Mesin Tik Elektronik merk “DIGITAL”
Harga seluruhnya setelah dikurangi rabat 10% dan ongkos angkut, akan kami bayar tunai pada waktu barang sampai di gudang kami. Kami harap minggu depan kiriman Saudara sudah dapat kami terima. Hormat kami, M. Junaedi Manager