peran koperasi dalam mengatur cash flow

Upload: hakuna

Post on 08-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    1/83

    PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW

    PARA SANTRI 

    (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro

    Kecamatan Demak Kabupaten Demak Tahun 2011/ 2012)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

    Dalam Ilmu Ekonomi Islam

    Oleh

    TRISNO EKO RIYANTO

    072411081

    JURUSAN EKONOMI ISLAM

    FAKULTAS SYARI’AH 

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

    SEMARANG

    2012

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    2/83

    2

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Lamp. : 4 (empat) eks 

    Hal : Naskah Skripsi

    An. Sdr Trisno Eko Riyanto

    Kepada Yth.

    Dekan Fakultas Syari’ah

    IAIN Walisongo

    Assalamu’alaikum Wr. Wb. 

    Setelah saya meneliti dan melakukan perbaikan seperlunya

     bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara:

     Nama : Trisno Eko Riyanto

     NIM : 072411081

    Jurusan : Ekonomi Islam

    Judul : PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH

    FLOW PARA SANTRI. (Studi Kasus Di Koperasi

    Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro

    Kecamatan Demak Kabupaten Demak) 

    Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat

    segera di munaqosahkan.

    Demikian harap menjadikan maklum

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H. Djohan Masruhan, MM  H. Ahmad Furqon, LC, MA. 

    NIP. 19510510 198203 1 002 NIP. 19751218 200501 1 002

    KEMENTRIAN AGAMA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOFAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka Telp./Fax. (024) 7601291. 7615387 Semarang

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    3/83

    3

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    4/83

    4

    ABSTRAK

    Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhisatu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha,koperasi

    mempunyai tujuan yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

    anggota-anggotanya. Dan mengenai koperasi sangat berkaitan dengan ekonomi,

    mengingat ekonomi sering kali belum mampu memberikan jawaban-jawaban

    yang memuaskan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam menganalisis

    dan membangun koperasi.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran koperasi dalam

    mengatur cash flow  para santri di Pondok Pesantren At-Taslim, yang diteliti

    adalah pondok pesantren At-Taslim. Penelitian ini termasuk jenis penelitian

    lapangan ( field research) yaitu suatu penelitian yang meneliti obyek di lapangan

    untuk mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan konkrit tentang hal-halyang berhubungan dengan permasalahan yang di teliti. Dan metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif

    analisis yaitu sebuah metode analisis dengan mendiskripsikan suatu situasi atau

    area populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat, dengan

    teknik pengumpulan data, interview, dan dokumentasi.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran koperasi dalam mengatur

    cash flow  para santri di koperasi pondok pesantren At-Taslim adalah ikut serta

    dalam pendidika manajemen keuangan para santri, hal tersebut sesuai dengan

    tujuan dari didirikannya pondok pesantren At-Taslim yaitu mendidik para santri

    dengan ilmu agama dan juga ilmu perekonomian. Diberikannya fasilitas

     pembiayaan diluar konsumtif bagi para santri, pembiayaan ini diberikan apabila

    ada kekurangan atau keterlambatan pemberian/pengiriman uang dari orang tua.

    Pengabilan simpanan dengan syarat menunjukkan kartu tanda anggota pondok

     pesantren dan pengurus koperasi menanyakan buat keperluan apa uang tersebut,

    apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

    mencairkan uangnya. Pemberian/pengiriman uang dari orang tua untuk santri

    langsung masuk ketabungan, hal tersebut dilakukan agar orang tua tidak

    kecolongan dalam mentasarubkannya. Pengelolaan simpanan para santri menjadi

    satu dengan simpanan yang lainnya untuk di putar. Pemberian hibah dari koperasi

    langsung di masuk ketabungan, untuk pengambilannya terserah para santri mau di

    ambil kapan, dan untuk menjaga keuangan para santri agar tidak boros.

    Kata Kunci: Peran Koperasi, Mengatur Cash Flow

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    5/83

    5

    DEKLARASI

    Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis

    menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang

    telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

    Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-

     pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam

    referensi yang dijadikan bahan rujukan.

    Semarang, 30 Desember 2011

    Deklarator,

    Trisno Eko Riyanto

    Nim. 072411081

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    6/83

    6

    MOTTO

                                                                                              

    Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

    dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

    Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

    (QS. Al-Maidah: 2)

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    7/83

    7

    PERSEMBAHAN

    Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis

     persembahkan kepada:

    1.  Ayah dan Ibunda tercinta (Sururi, dan Hidayah Dien Fatimah) yang telah

    memberikan segalanya bagi penulis, terima kasih atas segala kasih sayang

    serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putranya. Tiada yang

    dapat penulis perbuat untuk membalas kebaikan mereka. Hanya sekuntum

    do’a yang dapat penulis berikan. Jazakumullah khoirukum khoirol jaza,’ 

    semoga Allah SWT. membalas amal kebaikan mereka dengan balasan yang

     berlipat ganda, Amin.

    2.  Adik-adikku tercinta Tri Wahyuni dan Robbiatus Shofiyah, yang menjadi

     penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan menjalani hidup ini.

    3.  Para Guru dan Dosen yang senantiasa selalu penulis harapkan barokah

    ilmunya.

    4.  Sahabat-sahabat dan teman-teman Prodi Ekonomi Islam angkatan 2007,

    khususnya paket EIB’07 (Ekonomi Islam kelas B angkatan 2007) yang selalu

     berbagi dalam suka maupun duka.

    5.  Teman dekatku yang selalu mensuport serta membantuku.

    6.  Almamater dan Pengelola Prodi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN

    Walisongo Semarang.

    7.  Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas mendo’akan dan

    membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu

    memberi limpahan rahmat dan hidayah serta kesabaran dan ketabahan kepada

    semua dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    8/83

    8

    KATA PENGANTAR

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan maha

     penyanyang, yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya

    kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

    “PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW   PARA

    SANTRI” (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa

    Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak), dengan baik dan lancar,

    Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung

    Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat dan para pengikut beliau.

    Kepada semua pihak yang membantu kelancaran dalam penulisan skripsi

    ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang

    setinggi-tinginya, khususnya kepada:

    1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

    2. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

    Semarang.

    3. Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Nur

    Fatoni, M.Ag selaku Sekjur Ekonomi Islam.

    4. Drs. H. Djohan Masruhan, MM, selaku Dosen Pembimbing I, serta H.

    Ahmad Furqon, LC, MA, selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

    meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

     pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

    5. Segenap civitas akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang,

     para dosen, karyawan beserta staf-stafnya.

    6. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan penulis, atas segala

    kasih sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putranya.

    7. Semua sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan

    satu-persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

    8. Pihak Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim yang telah memberikan ijin

    untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi ini.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    9/83

    9

    9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan

    skripsi ini.

    Teriring do’a semoga Allah SWT membalas kebaikan amal semua pihak

    yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, dan mudah – mudahan apa yang

     penulis tuangkan dalam skripsi ini dapat menambah informasi dan bermanfaat

     bagi semua pihak.

    Semarang, 30 Desember 2011

    Penulis

    Trisno Eko Riyanto

     Nim. 072411081

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    10/83

    10

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    HALAMAN NOTA PEMBIMBING .......................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

    HALAMAN ABSTRAK  .............................................................................. iv

    HALAMAN DEKLARASI .......................................................................... v

    HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi

    HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... vii

    HALAMAN KATA PENGANTAR  ............................................................ viii

    HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... x

    HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xiii

    BAB I : PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang ..................................................................... 1

    B.  Permasalahan ........................................................................ 8

    C. 

    Tujuan Penelitian .................................................................. 8

    D.  Manfaat Penelitian ................................................................ 9

    E.  Tinjauan Pustaka .................................................................. 9

    F.  Metode Penelitian ................................................................. 12

    G.  Sistematika Penulisan ........................................................... 16

    BAB II : KETENTUAN UMUM TENTANG KOPERASI DAN CASH

    FLOW

    A.  Koperasi ................................................................................ 18 

    1.  Pengertian Koperasi Secara Umum .............................. 18

    2.  Asas, Landasan, Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Manajemen

    Koperasi ........................................................................ 19

    3.  Landasan Hukum Islam Tentang Koperasi ................... 26

    4.  Koperasi dalam Teori Prinsip Syari’ah ......................... 30

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    11/83

    11

    B.  Al- Wadi’ah .......................................................................... 32

    1.  Pengertian Al-Wadi’ah .............................................. 32

    2.  Dasar Hukum Al-Wadi’ah ......................................... 35

    3.  Rukun dan Syarat Al-Wadi’ah .................................. 36

    4.  Hukum Menerima Benda Titipan .............................. 36

    C.  Koperasi Pondok Pesanteren ................................................ 37

    1.  Kolektifitas Pondok Pesantren .................................. 37

    2.  Bidang Usaha Koperasi Pondok Pesantren ............... 45

    D.  Sisa Hasil Usaha ................................................................... 46

    1.  Pengertian Sisa Hasil Usaha ...................................... 46

    2.  Pembagian Sisa Hasil Usaha ..................................... 46

    E.  Cash Flow ............................................................................. 48

    1.  Pengertian Cash Flow .............................................. 48

    2.  Keterbatasan Cash Flow ........................................... 49

    3.  Manfaat Cash Flow .................................................. 50

    4.  Langkah-Langkah Penyusunan Cash Flow .............. 50

    F. 

    Kewajiban dan Hak Anggota Koperasi ................................ 51

    1.  Kewajiban Anggota Koperasi.................................... 51

    2.  Hak Anggota Koperasi .............................................. 51

    BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

    A.  Letak Geografis Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim...... 53

    B.  Sejarah Berdirinya Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim . 53

    C. 

    Organisasi dan Manajemen Koperasi Pondok Pesantren

    At-Taslim .............................................................................. 55

    1. Keanggotaan .................................................................... 55

    2. Pengurus, Pengawas dan Penasehat ................................ 55

    D.  Unit-Unit Usaha.................................................................... 55

    1. Unit Simpan Pinjam Syari’ah .......................................... 55

    2. Unit Usaha Warung Telkom ............................................ 56

    3. Unit Usaha Perkayuan ..................................................... 56

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    12/83

    12

    4. Unit Usaha Grosir ............................................................ 56

    5. Unit Usaha Bengkel dan Sparepart  ................................. 57

    6. Unit Usaha Warung Serba Ada LPNU (WASERDA

    LPNU)…………………………………………………...  57

    7. Unit Usaha Depo Isi Ulang Air Minum (DAMIU 

    QIA)................................................................................ 57 

    E.  Perkembangan Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim ........ 58 

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.  Analisis Terhadap Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow 

    Para Santri (Studi Kasus Di Koperasi Pondok Pesantren At-

    Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten

    Demak).. ............................................................................... 60 

    BAB V : PENUTUP

    A.  Kesimpulan ........................................................................... 64

    B. 

    Saran-saran ........................................................................... 65

    C.  Penutup ................................................................................. 65

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    13/83

    13

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Akta Pendirian Koperasi.

    Lampiran 2 : Struktur Organisasi Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim.

    Lampiran 3 : Nama Anggota Dan SHU Simpanan Anggota Koperasi Pondok

    Pesantren At-Taslim. 

    Lampiran 4 : Surat Perjanjian Akad Pinjaman Dan Akad Nadzar. 

    Lampiran 5 : Neraca Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Tahun 2007-2010.

    Lampiran 6 : Laporan Rugi/Laba Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Tahun

    2007-2010.

    Lampiran 7 : Daftar Perincian SHU Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim

    Tahun 2007-2010.

    Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Pengantar Wawancara.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    14/83

    14

    MOTO

    1. Berlomba-lombalah untuk mencari ilmu, jangan harta yang kita cari, karena

    ilmulah yang akan mengatur kita, sedangkan harta kitalah yang mengatur.

    2.  Jadilah orang yang baik, dan jangan jadi orang yang sekedar kelihatan baik.

    3. Teruslah berusaha untuk mencapai cita-cita, pantang menyerah, semangat dan

     janganlah mudah putus asa.

    4. Tiada pernah suatu kejadian menimpa tanpa ada pelajaran yang dapat kita

    ambil darinya.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    15/83

    15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah 

    Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan

    Islam tertua di Indonesia, keberadaan dan perannya dalam mencerdaskan

    kehidupan bangsa telah diakui oleh masyarakat. Dalam perkembangannya

    Pondok Pesantren berfungsi sebagai pusat bimbingan dan pengajaran ilmu-

    ilmu agama Islam (tafaqquh fi al din) yang telah banyak melahirkan ulama,

    tokoh masyarakat dan mubaligh. Seiring dengan laju pembangunan dan

    tuntutan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Ponpes

    telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan peran dan sekaligus

    memberdayakan potensinya bagi kemaslahatan lingkungannya. Salah satu

     bentuk adaptasi nyata yang telah dilaksanakan adalah pendirian koperasi di

    lingkungan Ponpes dan dikenal dengan sebutan koperasi pondok pesantren

    (Kopontren).

    Keberadaan gerakan koperasi di kalangan pesantren sebenarnya

     bukanlah cerita baru, sebab pendiri koperasi pertama di bumi Nusantara

    adalah Patih Wiriatmadja, seorang muslim yang sadar dan menggunakan dana

    masjid untuk menggerakan usaha simpan pinjam dalam menolong jama’ah

    yang membutuhkan dana. Tumbuhnya gerakan koperasi di kalangan santri

    merupakan salah satu bentuk perwujudan dari konsep ta‟awun  (saling

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    16/83

    16

    menolong), ukhuwah (persaudaraan), tholabul ilmi (menuntut ilmu) dan

     berbagai aspek ajaran Islam lainnya.1

     

    Koperasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian.

    Kerjasama ini diadakan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan jenis

    kebutuhan hidup mereka. Orang-orang ini bersama-sama mengusahakan

    kebutuhan sehari-sehari, yang mereka butuhkan. Untuk mencapai tujuan itu

    diperlukan adanya kerjasama yang akan berlangsung terus, oleh sebab itu

    dibentuklah suatu perkumpulan sebagai bentuk kerjasama itu.2 

    Bentuk kerjasama tersebut untuk mewujudkan pembangunan Nasional

    yang dilakukan oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Pembangunan tersebut

    merupakan bentuk pembangunan manusia seutuhnya yang dilakukan

     bersama-sama bertujuan untuk mewujudkan Undang-Undang Dasar 1945.

    Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan

    nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah bagi

     perekonomian rakyat.

    Kebijaksanaan Pemerintah tersebut sesuai dengan isi UUD 1945 pasal

    33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha

     bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Di dalam penjelasan UUD 1945

    tersebut diungkapkan bahwa membangun usaha yang sesuai adalah koperasi.3 

    Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan dengan

     pelaksanaan tujuan di atas. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang

    1  Azra Azyumardi,  Pesantren, Kontinuitas dan Perubahan, dalam Bilik-bilik Pesantren :

    Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: paramadina, 1997, h. 1.2 Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka cipta, 2007,

    h. 1. 3  Ibid , h. 9.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    17/83

    17

    dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan ekonomi bersama-sama agar

    dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

    sekitar pada umumnya.

     Ninik Widiyanti berpendapat bahwa koperasi bersifat terbuka untuk

    umum. Setiap orang tanpa memandang golongan, aliran, kepercayaan atau

    agama orang itu, dapat diterima sebagai anggota koperasi. Koperasi memang

    merupakan salah satu wadah persatuan orang-orang yang miskin dan lemah

    ekonominya, untuk bekerjasama memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf

    hidup mereka.4 

    Pernyataan ini sesuai dengan asas usaha koperasi pondok pesantren

    yang notabennya koperasi yang berlandaskan syari’ah Islam yakni;

     berdasarkan konsep gotong royong, dan tidak dimonopoli oleh salah satu

    orang pemilik modal. Begitu pula dalam hal keuntungan yang diperoleh

    maupun kerugian yang diderita harus dibagi secara sama rata dan

     proporsional.

    Pada permulaanya kita mengenal 3 (tiga) jenis bentuk koperasi yang

    didasarkan pada bidang-bidang usahanya, yaitu koperasi konsumsi, koperasi

     produksi, dan koperasi kredit. Selanjutnya terjadi perkembangan usaha yang

     juga memerlukan perkembangan struktur organisasi, sehingga penjenisan

    koperasi seperti di atas terasa kurang tepat dan perlu dikembangkan pula.

    Perkembangan usaha koperasi berlangsung serba cepat dan luas mengikuti

    kemajuan ekonomi dan tingkat kepentingan/ kebutuhan para anggotanya, ini

    4  Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1989, h. 4. 

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    18/83

    18

     berarti bahwa usaha-usaha dan pelayanan-pelayanannya telah meningkat,

    walaupun demikian gerak organisasinya tetap bertahan dengan kuat pada

    sendi-sendi yang khas, yaitu: Mengutamakan kesejahteraan para anggotanya

    dengan gerakan cepat dan tepat .5 

    Sehubungan dengan perkembangan-perkembangan seperti diatas maka

    untuk mengusahakan pengelompokan yang lebih jelas tentang fungsi-fungsi

    koperasi menurut jenis dan berbagai bidang usahanya, orang-orang banyak

    tertarik untuk membagi koperasi sebagai berikut:6  Pertama   berdasarkan

    fungsi usahanya (koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi kredit,

    koperasi jasa, dan lain-lain), Kedua berdasarkan kelompok orang-orang yang

    secara homogen mempunyai kelompok yang sama (koperasi pegawai negeri,

    koperasi ABRI, PEPABRI, koperasi nelayan, koperasi petani, koperasi

     pelajar/ mahasiswa, koperasi pesantren, dan lain-lain, Ketiga  berdasarkan

     jenis barang yang diolah atau dijadikan objek kegiatan (koperasi kopra,

    koperasi batik, koperasi garam rakyat, koperasi tembakau, koperasi

     perikanan/ peternakan, dan lain-lain).

    Selanjutnya untuk mendukung terwujudnya iklim yang sehat (kondusif )

    dalam pengembangan perkoperasian, pemerintah juga telah mengeluarkan

    Undang-Undang No. 5 tahun 1999 tentang pelarangan monopoli dan praktek

     persaingan yang tidak sehat. Disamping itu juga didukung dengan berbagai

     peraturan, antara lain Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang

     pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi, Peraturan

    5

     G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: PT. Rineka cipta, 2005, h. 1.6  Ibid , h. 3.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    19/83

    19

    Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang modal penyertaan pada koperasi.

    Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut diharapkan koperasi dapat

     berkembang seperti badan usaha yang lain.7 

    Selain Peraturan Pemerintah tersebut, untuk memacu pemerataan dan

    memperluas kesempatan berusaha melalui koperasi, pemerintah

    mengeluarkan Instruksi Presiden No. 18 tahun 1998 tentang peningkatan

     pembinaan dan pengembangan perkoperasian. Inti dari kebijakan tersebut

    adalah masyarakat akan memiliki kemudahan dan kebebasan untuk

    mendirikan dan mengembangkan koperasi sesuai dengan potensi, keinginan

    dan kemampuannya dalam mengelola potensi ekonomi. Tentu saja setiap

    koperasi yang didirikan harus tetap dalam koridor yang menerapkan asas,

     prinsip dan semangat murni yang dianut dan dikembangkan oleh koperasi.

    Dengan kondisi ini diharapkan akan tumbuh koperasi-koperasi sejati ( genuine

    co-operatives) bukan koperasi yang direkayasa ( pseudo cooperatives) oleh

     pemerintah atau siapapun.8 

    Dalam GBHN 1988 juga menyatakan bahwa koperasi sebagai gerakan

    ekonomi rakyat perlu terus didorong pengembangannya dalam rangka

    mewujudkan demokrasi ekonomi. Koperasi harus dapat berkembang menjadi

    lembaga ekonomi rakyat yang mandiri, yang pertumbuhannya berakar di

    dalam masyarakat. Untuk itu perlu lebih ditingkatkan kesadaran, kegairahan

    7 Ped oman Pembinaan Dan Pengembangan Koperasi Pondok Pesantren, Jakarta: Deartemen

    Agama RI, 2003, h. 1.8

     Hendrojogi,  Koperasi Asas-asas, Teori Dan Praktik,Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2007, h. 342

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    20/83

    20

    dan kemampuan masyarakat luas untuk berkoperasi, antara lain melalui

     pendidikan, penyuluhan dan pembinaan pengelolaan koperasi.9

     

    Asumsi manusia rasional merupakan dasar dari pemikiran ekonomi,

    sehingga setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia yang rasional

    akan berprinsip pada prinsip ekonomi yaitu menggunakan sumber yang

    terbatas untuk mencapai hasil yang maksimal. Untuk terlaksananya proses

    ekonomi dalam sebuah koperasi yang baik maka faktor lain yang sangat

    menentukan adalah terciptanya suatu koperasi dengan pengelolaan organisasi

    yang lebih efektif.

    Terutama dalam koperasi pesantren perlu adanya pengelolaan yang

     baik, yang mana dalam kegiatan ekonomi ini santri ikut serta dalam

    mengelola proses ekonomi yang sedang berlangsung. Koperasi pondok

     pesantren ini memberikan arahan bagi santri dalam kegiatan ekonomi dan

    kegiatan itu dijadikan sebagai media pendidikan bagi para santri, tujuannya

    untuk memberikan arahan bagi santri tentang cara memilih berbagai alternatif

    yang dapat memuaskan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Yang mana

    dengan adanya koperasi pesantren kebutuhan santri dapat terpenuhi dan

    koperasi pondok pesantren menyediakan apa yang santri butuhkan tetapi

     bukan hanya pihak pesantren saja, koperasi pesantren ini juga memberikan

    kebebasan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan ekonomi

    sesuai dengan kebutuhan mereka.

    9 Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta : Bina Aksara,1989, h. 5

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    21/83

    21

    Bila suatu koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk

    kepada anggotanya dibanding dengan nonkoperasi maka dengan sendirinya

    anggota akan bertransaksi dengan koperasi. Demikian halnya dengan koperasi

     pondok pesantren, jika koperasi pondok pesantren mempunyai keunggulan

    dalam menawarkan alternatif investasi kepada investor, maka investor akan

    menanamkan dananya kepada koperasi pondok pesantren. Dengan demikian,

     bisa dikatakan bahwa anggota dan masyarakat dapat dianggap sebagai

    konsumen potensial atau investor potensial yang sewaktu-waktu dapat ditarik

    oleh unit usaha dalam rangka hubungan bisnis.10 

    Dari jenisnya koperasi pondok pesantren At-Taslim termasuk jenis

    koperasi fungsional karena usaha yang di geluti adalah jasa simpan pinjam,

    anggotanya terdiri dari santri, alumni dan masyarakat di sekitar pondok

     pesantren. Penelitian ini akan membahas tentang peran koperasi dalam

    mengatur cash flow para santri.

    Karena dulu pernah ada kejadian seorang santri kehilangan uang, untuk

    mencegah kejadian tersebut terjadi kembali koperasi bekerja sama dengan

     pengurus pondok pesantren untuk mewajibkan para santri menyimpan

    uangnya di koperasi, hal tersebut dilakukan agar keamanan uang para santri

    dapat terjamin, sebab hampir seluruh santri sekolahnya tidak di dalam

    lingkungan pondok pesantren tapi sekolahnya diluar lingkungan pondok

     pesantren, kalau di simpan di kamar takutnya nanti bisa hilang atau dicuri

    orang, dan menurut ibu Hidayah Dien Fatimah pengurus Koperasi Pegawai

    10 Hendar, Ekonomi Koperasi, Jakarta : FE-UI,1999, Cet. Kelima, h. 7

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    22/83

    22

     Negeri Kecamatan Guntur berpendapat bahwa pendapatan sisa hasil usaha itu

    tergantung pada setoran awalnya, apabila setoran awalnya besar maka

     pendapatan sisa hasil usahanya juga besar dan sebaliknya apabila setoran

    awalnya kecil maka pendapatan sisa hasil usahanya juga kecil.

    Atas dasar pertimbangan yang telah dikemukanan di atas, maka peneliti

    memberi judul “Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow   Para

    Santri” (Studi Kasus  di Koperasi Pondok pesantren At-Taslim Desa

    Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak).

    B.  Permasalahan

    Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka permasalaha yang akan

    diteliti adalah:

    Bagaimana peran koperasi dalam mengatur cash flow  para santri di

    koperasi pondok pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak

    Kabupaten Demak?

    C.  Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka tujuan yang yang akan

    dicapai dalam penelitian ini adalah:

    Untuk mengetahui bagaimana peran koperasi dalam mengatur cash flow 

     para santri di koperasi pondok pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan

    Demak Kabupaten Demak.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    23/83

    23

    D.  Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:

    1. Bagi koperasi pondok pesantren di kabupaten Demak

    Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai saran dan

     pertimbangan bagi pengurus koperasi pondok pesantren dalam menarik

    minat anggota untuk menabung dan pemberian sisa hasil usaha (SHU)

    demi tercapainya tujuan koperasi yang bersangkutan.

    2. Bagi Peneliti

    Penelitian ini diharapkan akan dapat menambah pengetahuan atau

    cakrawala berfikir dalam hal wawasan dibidang ekonomi dan

     perkoperasian, khususnya koperasi pondok pesantren serta sebagai ajang

    ilmiah untuk menerapkan berbagai teori yang diperoleh dibangku kuliah

    dalam praktek di lapangan.

    3. Bagi pembaca dan almamater

    Hasil penelitian ini semoga bermanfaat bagi pembaca dalam

    rangka pemenuhan informasi dan referensi atau bahan kajian dalam

    menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya perkoperasian pondok

     pesantren.

    E.  Telaah Pustaka

    Telah menjadi sebuah ketentuan di dunia akademis, bahwa tidak ada

    satupun bentuk karya seseorang yang terputus dari usaha intelektual yang

    dilakukan generasi sebelumnya, yang ada adalah kesinambungan pemikiran

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    24/83

    24

    dan kemudian dilakukan perubahan yang signifikan. Penulisan ini juga

    merupakan mata rantai dari karya-karya ilmiah yang lahir sebelumnya.

     Namun sejauh informasi yang penulis ketahui penelaahan terhadap masalah

    yang penulis angkat belum pernah penulis temui.

    Hal tersebut tercermin dalam hasil penelitian yang relevan dengan

     permasalahan penelitian ini, antara lain skripsi-skripsi yang ada kaitannya

    dengan tema skripsi penulis diantaranya adalah:

    1.  Skripsi yang yang ditulis oleh Agus Taufik Ismail yaitu “  pengaruh

     partisipasi anggota tehadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai

     Negeri Republik Indonesia (KPRI) Tumbal Kecamatan Ciamis

     Kabupaten Ciamis” dalam skripsi ini Menunjukkan adanya pengaruh

    yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Pengujian dengan

    menggunakan analisis ratio, analisis regresi sederhana dengan uji

    koefisien korelasi dan uji koefisien determinasi.11 

    2.  Skripsi yang disusun oleh Reni Anggraeni yaitu “  Manfaat Pengelolaan

     Koperasi Pesantren Sebagai Media Pendidikan Ekonomi Para Santri

    (Studi Komparatif di Koperasi Pondok Pesantren Assalam Sukabumi)”

    dalam skripsi ini dijelaskan tentang Pengelolaan Koperasi Pesantren

    sangat bermanfaat dan melatih tanggung jawab santri terhadap suatu

     pekerjaan, Minat santri dalam mengelola koperasi pesantren sangat baik

    11Agus Taufik Ismail, Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi

     Pegawai Negeri Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis,  Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2007

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    25/83

    25

    dan pengelolaan koperasi pesantren yang berkualitas dapat menambah

    media pendidikan bagi para santri.12

     

    3.  Thesis yang disusun oleh Nur Azizah yaitu “ Pengaruh Modal Terhadap

     Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada KPRI Al-Ikhlas MAN

    Semarang “ dalam skripsi ini dijelaskan bahwa modal secara nyata

     berpengaruh positif terhadap peningkatan perolehan SHU KPRI Al-

    Ikhlas MAN I Semarang dengan menggunakan analisis regresi di peroleh

    thitung sebesar 3,514 > ttabel (2,00) dengan probabilitas 0,001 < 0,05 yang

     berarti ada pengaruh positif perkembangan modal terhadap peningkatan

     perolehan SHU anggota KPRI Al Ikhlas MAN I Semarang.13 

    4.  Skripsi yang disusun oleh Galih Tri Purnomo yaitu “Analisi s Faktor-

     Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai

     Republik Indonesia (KPRI) Di Surakarta” dalam skripsi ini disimpulkan

     bahwa modal sendiri mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

    terhadap besarnya SHU yang diperoleh KPRI, diketahui nilai t statistik

    variabel modal sendiri sebesar 2,037214. Modal luar mempunyai

     pengaruh yang negatif terhadap besarnya SHU yang diperoleh KPRI,

    diketahui nilai t statistik variabel modal luar sebesar -5,385923. Jumlah

    anggota tidak mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya SHU yang

    diperoleh KPRI. Volume usaha mempunyai pengaruh yang positif

    12  Reni Anggraeni yaitu,  Manfaat Pengelolaan Koperasi Pesantren Sebagai Media

     Pendidikan Ekonomi Para Santri (Studi Komparatif di Koperasi Pondok Pesantren Assalam

    Sukabumi), Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 200813

     Nur Azizah yaitu,  Pengaruh Modal Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada KPRI Al-Ikhlas MAN Semarang , Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2005

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    26/83

    26

    terhadap besarnya SHU yang diperoleh KPRI, diketahui nilai t statistik

    variabel volume usaha sebesar 4,632199.14

     

    Dari penelaahan di atas, maka dapat jelaslah pokok permasalahan yang

    akan penulis kaji dalam penulisan skripsi ini berbeda dengan penulisan atau

     penelitian sebelumnya, karena dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti

     peran koperasi dalam mengatur cash flow  para santri di koperasi pondok

     pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak.

    F.  Metode Penelitian

    Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan suatu metode

    guna memperoleh data-data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah

    agar diperoleh suatu hasil yang baik, sehingga dapat dipertanggung jawabkan

    kebenarannya.

    Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

    menggunakan metode sebagai berikut :

    1.  Jenis penelitian

    Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field

    research), yaitu suatu penelitian yang meneliti obyek di lapangan untuk

    mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan konkrit tentang  hal-hal

    yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.15

     

    14 Galih Tri Purnomo yaitu ,  Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

     Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Surakarta, Skripsi, Fakultas EkonomiUniversitas Sebelas Maret, 2009

    15 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 1992, h. 18

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    27/83

    27

    Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang peran koperasi

    dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok pesantren At-

    Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak.

    Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, yakni

     penelitian yang bermaksud memahami fenomena-fenomena yang

    menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

    analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.16 

    2.  Sumber data

    Adapun sumber data dalam penelitian ini, adalah :

    a.  Sumber data primer

    Yaitu sumber data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

    dari sumber pertama.17

     Data yang penulis butuhkan adalah data yang

    terkait dengan peran koperasi dalam mengatur cash flow para santri

    di koperasi pondok pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan

    Demak Kabupaten Demak, data ini penulis uraikan di bab III. Data

     primer ini sangat menentukan pembahasan skripsi ini adapun data

     primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa informasi dari

     pengurus koperasi dan anggota koperasi pondok pesantren At-

    Taslim.

    16  Anselm Straus,  Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif , Surabaya: PT Bina Ilmu offset,

    1997, h. 11

    19 Sumadi Suryabrata,  Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995,

    h. 8420  Ibid ., h. 85

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    28/83

    28

     b.  Sumber data sekunder

    Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data

    kepada pengumpul data.18

      Data sekunder yang dibutuhkan dalam

     penelitian ini dapat berupa dokumen yang ada pada koperasi pondok

     pesantren At-Taslim.

    c.  Pengumpulan data

    Agar diperoleh data yang valid, penulis menggunakan

     beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :

    1)  Wawancara (Interview)

    Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud

    untuk mengkonstruksikaan mengenai orang, kejadian, kegiatan

    organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan

    dua pihak antara pewawancara dengan orang yang

    diwawancarai.19  Wawancara ini dilakukan peneliti untuk

    memperoleh informasi yang mendalam mengenai peran koperasi

    dalam mengatur cash flow  para santri di koperasi pondok

     pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak

    Kabupaten Demak.

    2)  Observasi

    Observasi peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan

    dan penyelidikan terhadap obyek sebagai instrumen penelitian

    18 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung, Alfa Beta, cv,

    2011, h. 22519

      Burhan Bungin,  Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologi ke Arah Ragam Varian Kontemporer , Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007, h. 155

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    29/83

    29

    untuk mendapatkan data yang akurat.20  Adapun alat

     pengumpulan datanya disebut panduan observasi, yang

    digunakan untuk mendapatkan data hasil pengamatan baik

    terhadap benda, kondisi, situasi, kegiatan, proses, penampilan

    atau tingkah laku yang ada di koperasi pondok pesantren At-

    Taslim.21 

    3)  Dokumentasi

    Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya

     barang-barang tertulis.22  Dokumentasi ini digunakan untuk

    menggali data tentang laporan keuangan, laporan pembagian

    sisa hasil usaha, data jumlah anggota, akta pendirian, anggaran

    dasar, surat perjanjian akad pinjaman dan akad nadzar koperasi

     pondok pesantren At-Taslim.

    3.  Analisis data

    Secara garis besar, analisis yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan metode deskriptif analisis, yakni sebuah metode analisis

    dengan mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu bersifat

    factual secara sistematis dan akurat.

    23

      Deskriptif analisis yaitu

    mendeskripsikan pelaksanaan, dalam hal ini difokuskan pada peran

    20  Suharsimi Arikunto,  Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

    Rineka Cipta, 1998, h. 20421

     Sanapiah Faisal,  Format-format penelitian sosial, Dasar-dasar dan aplikasi,  Jakarta,

    CV. Rajawali, 1992, h. 13622

     Suharsimi Arikunto, Op. cit , h. 13523 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002, hlm. 41

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    30/83

    30

    koperasi dalam mengatur cash flow  para santri di koperasi pondok

     pesantren At-Taslim, analisis ini akan digunakan pada bab IV.

    G.  Sistematika Penulisan

    Untuk mendapat gambaran yang mudah dimengerti, maka sebelum

    memasuki materi permasalahan, terlebih dahulu akan penulis uraikan tentang

    sistematika penulisan yaitu :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, telaah pustaka, metode

     penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II: PEMBAHASAN UMUM TENTANG KOPERASI

    Bab ini akan membahas tentang pengertian koperasi, koperasi

    dalam teori islam dan teori umum, koperasi pondok pesantren, sisa

    hasil usaha, cash flow, serta hak dan kewajiban anggota koperasi.

    BAB III: GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN

    Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum koperasi

     pondok pesantren At-Taslim, meliputi sejarah koperasi, letak

    geografis koperasi, pengurus koperasi, dan struktur organisasi di

    koperasi pondok pesantren At-Taslim.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    31/83

    31

    BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini akan dibahas mengenai Analisis terhadap peran

    koperasi dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok

     pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten

    Demak.

    BAB V : PENUTUP

    Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    32/83

    32

    BAB II

    PEMBAHASAN UMUM TENTANG KOPERASI

    A.  Koperasi

    1. Pengertian Koperasi secara umum

    Secara harfiah kata “koperasi” berasal dari : cooperation (latin), atau

    cooperation, atau co-operatie (belanda), dalam bahasa Indonesia diartikan

    sebagai: bekerja bersama, atau bekerja sama, atau kerjasama, merupakan

    koperasi.24 

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

     perkoperasian bahwa pengertian koperasi adalah badan usaha yang

     beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

    melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

    gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.25 

    Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah menciptakan

    kesejahteraan para anggotanya. Ini dapat dicapai dengan menyediakan

     barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan harga murah, menyediakan

    fasilitas produksi atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan bunga

    yang sangat rendah.26 Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

    anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan ikut serta

    membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

    24 Sudarsono dan Edilius, Koperasi Dalam Teori Dan Praktek , Jakarta: PT. Renika Cipta,

    2005, h. 1.25

     G. Kartasapoetra,  Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005, h.

    10 26 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002, h. 19.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    33/83

    33

    masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan

    Undang-Undang dasar 1945.

    2. Asas, Landasan, Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Manajemen Koperasi

    a.  Asas Koperasi

    Menurut Undang-Undang No.25/1992, pasal 2 menetapkan

     bahwa kekeluargaan sebagai asas koperasi, hal tersebut sejalan dengan

     penegasan ayat 1 pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya.27 

    Hal tersebut juga menurut pedoman penghayatan dan

     pengamalan Pancasila bahwa manusia Indonesia memang mengakui

    kodrat kemanusiaannya sebagai mahluk pribadi yang mempunyai

     potensi, inisiatif, daya kreasi yang harus dikembangkan secara selaras,

    serasi, dan seimbang di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan

    kesadaran mengenai kodrat manusia seperti itu, maka setiap manusia

    Indonesia percaya bahwa dirinya tidak akan dapat berkembang dengan

     baik bila ia tidak bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya.

    Kesadaran seperti itulah yang kemudian mendorong tumbuhnya

    sikap mental yang mengarah kepada semangat kekeluaegaan. Dengan

    diangkatnya semangat kekeluargaan sebagai asas koperasi, maka ia

    diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada masing-masung orang

    yang terlibat dalam organisasi koperasi, untuk senantiasa bekerja sama

    27 Revrisond Baswir, Koperasi Indonesia, Yogyakarta, BPFE, 1997, h. 45

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    34/83

    34

    dengan anggota-anggota koperasi lainnya dengan rasa setia kawan yang

    tinggi.28

     

    Rasa setia kawan yang tinggi sangatlah penting artinya bagi

     perkembangan usaha koperasi, sebab hal tersebut akan mendorong

    setiap anggota koperasi untuk merasa sebagai satu keluarga besar yang

    senasib dan sepenanggungan dalam memenuhi kebutuhan hajat

    hidupnya.

    Dalam pengembangan koperasi rasa setia kawan tersebut harus

    didukung oleh unsur penting lainnya, yaitu adanya kesadaran akan

    harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri, ketiga unsur itu, rasa setia

    kawan, kesadaran akan harga diri dan kepercayaan pada diri diharapkan

    akan saling memperkuat setiap anggota koperasi dalam melakukan

    usaha untuk meningkatkan kemakmuran bersama.29 

     b. Landasan Koperasi

    Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok

     perkoperasian, mengemukakan bahwa landasan idiil koperasi Indonesia

    adalah Pancasila, landasan Struktural: UUD 1945 dan landasan

    geraknya: Pasal 33 ayat (1) UUD 1945, beserta penjelasannya, landasan

    mentalnya: Setia kawan dan kesadaran berpribadi.30 

    Menurut Panji Anaroga dan Nanik Widiyanti, landasan koperasi

    merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan koperasi

    tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang dalam pelaksanaan usaha-

     28

      Ibid. h. 4629

      Ibid. h. 4730  Ibid. h. 43

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    35/83

    35

    usaha untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Koperasi mempunyai tiga

    landasan yaitu sebagai berikut:

    1) Landasan idiil koperasi berupa pancasila

    2) Landasan Struktural koperasi UUD 1945 dan landasan geraknya

     pasal 33 ayat UUD 1945 beserta penjelasannya

    3) Landasan mentalnya koperasi setia kawan dan kesadaran berpribadi.

    Setiakawan merupakan landasan untuk bekerjasama berdasarkan

     pada azaz kekeluargaan sedangkan kesadaran pribadi mempunyai

    harga diri pada diri sendiri.31 

    c.  Fungsi Koperasi

    Fungsi-fungsi koperasi Indonesia tidak dapat dipisahkan dari

    situasi dan kondisi, dari latar belakang budaya serta latar belakang

    sejarah dan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia yaitu:

    1) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat

    Indonesia dibidang ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dan

    kedudukan ekonominya serata melaksanakan pasal 33 UUD 1945

    serta penjelasannya.

    2) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat

    Indonesia untuk mewujudkan demokrasi ekonomi nasional

    Indonesia.

    31  Ibid. h. 44

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    36/83

    36

    3) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai gerakan masyarakat

    untuk mensukseskan pembangunan nasional Indonesia serta

    menjamin hari esok yang sejahtera dan bahagia.

    4) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai soko guru ekonomi

    nasional Indonesia yang menjamin kemajuan serta kemakmuran

     bersama rakyat Indonesia.

    5) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat pemersatu rakyat

    Indonesia yang miskin dan lemah ekonominya untuk mewujudkan

    masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila

    dan UUD 1945.32 

    d. Tujuan Koperasi

    Menurut UU No. 25 tahun 1992 koperasi bertujuan memajukan

    kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

    serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

    mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan

     pada pancasila dan UUD 1945.33 

    e.  Prinsip Koperasi

    Menurut UU No. 25 Tahun 1992, prinsip koperasi meliputi: (1)

    Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, (2) Pengelolaan dilakukan

    secara demokratis, (3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding

    dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, (4) Pemberian

    32

      Ibid. h. 48-4933  Ibid. h. 47

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    37/83

    37

     balas jasa yang terbatas pada modal, (5) Kemandirian, (6) Pendidikan

    koperasi, (7) Kerjasama antar koperasi.34

     

    f.  Manajemen Koperasi

    Manajemen adalah suatu rangkaian tindakan sistematik untuk

    mengendalikan dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk

    mencapai suatu tujuan tertentu.

    Fungsi manajemen menurut George R. Terry adalah sebagai

     berikut:

    1) Perencanaan ( planning )

    Fungsi ini mengidentifikasi bahwa dalam pengelolaan perlu

    ada perencanaan yang cermat untuk dapat mencapai target yang

    ditentukan, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek yaitu

     pembuatan program-program kegiatan serta sarana yang diperlukan.

    2) Pengorganisasian (organizing )

    Fungsi ini memfokuskan pada cara agar target yang

    dicanangkan dapat dilaksanakan, yaitu dengan menggunakan

    wadah/perangkat organisasi yang inti seperti:

    a) Membentuk suatu sistem kerja terpadu yang terdiri atas berbagai

    lapisan atau kelompok dan jenis tugas yang diperlukan.

     b) Memperhatikan rentang kendali.

    c) Terjaminnya sinkronisasi dari tiap bagian atau kelompok lapisan

    kerja guna mencapai sasaran yang ditetapkan.

    34 Sukanto Reksohadiprodjo, Menejemen Koperasi, Yogyakarta: BPFE, 1988, h. 2.

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    38/83

    38

    3) Pelaksanaan (actuating )

    Suatu gagasan atau konsep, meskipun telah tersedia wadah

    yang berupa organisasi dengan uraian tugas dan hirarkinya belum

    akan berjalan aktif tanpa dicetuskan mengenai pelaksanaan dari

    tugas dalam organisasi tersebut, Terry menyebutkan actuating means

    move to action.

    4) Pengawasan (controlling )

    Untuk meyakinkan para pemilik perusahaan, dalam hal ini para

    anggota koperasi, maka rapat anggota perlu membentuk suatu badan

    di luar pengurus yang bertugas memantau atau meneliti tentang

     pelaksanaan kebijakan yang ditugaskan kepada pengurus.

    Prinsip controlling ini harus dijabarkan dalam organisasi

    koperasi. Selain controlling tersebut dilakukan oleh pengawas,

     pengurus wajib menciptakan suatu sistem pengendali atau bisa

    disebut build in control , sistem kerja yang mengandung build in

    control  ini perlu dijabarkan dalam organisasi.35 

    Dalam pengelolaan koperasi perlu adanya manajemen koperasi yang

    sesuai dengan fungsinya, yaitu fungsi manajemen koperasi yang terdiri

    atas fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan

    fungsi pengawasan. Kemudian dalam garis besarnya fungsi manajemen

    koperasi dapat dibedakan atas:

    35

     Titik Sartika Partomo, Ekonomi Dan Koperasi, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004, cet 2.h. 66

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    39/83

    39

    a) Manajemen operasi

    Manajemen operasi adalah salah satu aspek dari manajemen

    koperasi yang memusatkan perhatianya terhadap pengelolaan variabel-

    variabel kunci yang menentukan tercapainya efisiensi dan efektifitas

    kegiatan utama koperasi secara optimal.36

     

     b) Manajemen keuangan

    Pusat perhatian manajemen keuangan adalah terhadap pengelolaan

     berebagai aspek keuangan suatu usaha sebagai salah satu sumber daya

    strategis untuk menjalankan usaha, maka masalah pengelolaan

    keuangan ini sangatlah penting bagi kelangsungan hidup koperasi.37 

    c) Manajemen keuangan

    Pada hakikatnya manajemen keuangan adalah mengupayakan

    tercapainya keseimbangan antara kebutuhan dana dan penggunaannya.

    Pengertian seimbang dalam hal ini adalah keseimbangan antara sisi

    aktiva dengan pasiva di neraca, dengan keseimbangan tersebut maka

    koperasi dapat di katakana sehat dilihat dari segi liquiditas, solvabilitas,

    dan rentabilitas.38 

     Liquiditas  adalah kemampuan untuk menyediakan dana dalam

     jumlah yang cukup untuk membiayai semua transaksi usaha koperasi.

    Solvabilitas  adalah kemampuan dalam memenuhi semua kewajiban

    keuangan kepada pihak ketiga, baik utang jangka pendek maupun

     jangka panjang. Sedangkan rentabilitas  adalah kemampuan dalam

    36 Revrisond Baswir, Op.cit. h. 194

    37

      Ibid. h. 19538  Ibid. h. 196

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    40/83

    40

    menghasilkan keuntungan, baik dengan menggunakan dana eksternal

    maupun dengan menggunakan dana internal.39

     

    d) Manajemen pemasaran

    Manajemen pemasaran adalah suatu proses atau usaha yang

    dilakukan koperasi untuk menimbulkan permintaan terhadap barang

    dan jasa yang di hasilkan.40 

    3. Ladasan Hukum Islam Tentang Koperasi

    a.  Koperasi Melalui Pendekatan Sistem Syari’ah 

    1)  Sistem ekonomi Islam yang integral dan merupakan suatu

    kumpulan dari barang-barang atau bagian-bagian yang bekerja

    secara bersama-sama sebagai suatu keseluruhan, seperti firman

    Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 208 yang bunyinya:

                                                                                  

    Artinya:  Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke

    dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut

    langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu

    musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 208)

    2)  Bagian dari nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam yang mengatur

     bidang perekonomian umat yang tidak terpisahkan dari aspek-

    aspek lain dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan

    integral, seperti firman Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 3

    yang bunyinya:

    39

      Ibid. h. 19740  Ibid. h. 202

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    41/83

    41

                                                                          

    Artinya:  pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu

    agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-

     Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.

    (QS. Al-Maidah: 3)

     b.  Tujuan Sistem Koperasi Syariah

    1)  Mensejahterakan Ekonomi Anggota sesuai norma dan moral

    Islam, sesuai firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 168 yang

     bunyinya:

                                                                                     

    Artinya:  Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik

    dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu

    mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

    Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyatabagimu. (QS. Al-Baqarah: 168)41 

    Dan surat al-Maidah ayat 87-88 yang berbunyi:

                                                                                                                                 

                     Artinya:  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

    haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan

    bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.

    Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

    melampaui batas. dan makanlah makanan yang halal

    lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan

    kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu

    beriman kepada-Nya. (QS. Al-Maidah: 87-88)

    41

      Http//bmt-syari’ah, blogspot. Com/2009/II/ landasan - dasar - system - koperasi-syari’ah. h. 1 

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    42/83

    42

    Dan juga surat Al-Jumuah ayat 10 yang bunyinya:

                                                                                    

    Artinya:  Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah

    kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan

    ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 

    (Q.S Al-Jumuah: 13)

    2)  Persaudaraan dan Keadilan Bersama, sesuai firman Allah SWT

    dalam surat al-Hujarat ayat 13 yang berbunyi:

                                                                                                                                    

    Artinya:  Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu

    dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

    menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku

     supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya

    orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

    ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

     Mengenal . (QS. Al-Hujarat: 13)

    3)  Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata dan Agama

    Islam mentolerir kesenjangan kekayaan dan penghasilan karena

    manusia tidak sama dalam hal karakter, kemampuan,

    kesungguhan dan bakat. Perbedaan diatas tersebut merupakan

     penyebab perbedaan dalam pendapatan dan kekayaan. Hal ini

    dapat terlihat pada Al Qur’an surat al-An’am ayat 165 yang

     bunyinya:

                                                                                                                                         

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    43/83

    43

    Artinya: Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa

    di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas

     sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untukmengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.

    Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan

    Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha

     Penyayang . (QS. Al-Hujarat: 165)

    4)  Kebebasan pribadi dalam kemaslahatan sosial yang didasarkan

     pada pengertian bahwa manusia diciptakan hanya untuk tunduk

    kepada Allah, hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an surat Ar Ra’d

    ayat 36 yang bunyinya:

                                                        Artinya: Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk

    menyembah Allah dan tidak mempersekutukan

     sesuatupun dengan Dia. hanya kepada-Nya aku seru

    (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali" (Q.S

    Ar Ra’d: 36). 

    c.  Kaidah Ushul Fiqih Yang Dipakai

    1) Kemaslahatan masyarakat lebih besar harus didahulukan dari pada

    kemaslahatan individu yang lebih sempit.

    2) Meskipun “menghilangkan bahaya kesukaran” dan “mendorong

    kemaslahatan” kedua-duanya merupakan tujuan pokok syari’ah,

    namun yang pertama harus lebih didahulukan.

    3) Kerugian yang lebih besar tidak dapat ditimpakan untuk

    menghindari kerugian yang lebih sempit atau kemaslahatan yang

    lebih besar tidak dapat dikorbankan untuk mendapatkan

    kemaslahatan yang lebih kecil.42 

    42  Ibid. h. 2

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    44/83

    44

    4. Koperasi Dalam Teori Prinsip Syari’ah 

    a.  Pengertian Baitul Mal Wa Tamwil 

    Dalam prinsip syari’ah koperasi dinamakan baitul mal wa

    tamwil (BMT), baitul mal wa tamwil   secara harfiyah/ lughowi baitul

    mal  berarti rumah dana dan baitul tamwil  berarti rumah usaha, dari

     pengertia tersebut dapat ditarik pengertian yang menyeluruh bahwa

    BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan sosial.43 

     b. Visi Dan Misi Baitul Mal Wa Tamwil  

    1)  Visi Baitul Mal Wa Tamwil

    Mewujudkan lembaga yang profesional dan dapat

    meningkatkan kualitas ibadah yang mencakup aspek ritual

     peribadatan dan segala aspek kehidupan.

    2)  Misi Baitul Mal Wa Tamwil  

    Membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian

    Indonesia dan struktur masyarakat madani yang adil

     berkemakmuran-berkemajuan, serta makmur-maju berkeadilan

     berlandaskan syari’ah dan ridho Allah SWT.44 

    c.  Tujan, Prinsip dan Fungsi Baitul Mal Wa Tamwil  

    1) Tujuan baitul mal wa tamwil  

    43 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Yogyakarta, UII Press, 2004,

    h. 126 44  Ibid., h. 127

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    45/83

    45

    Tujuan baitul mal wa tamwil adalah meningkatkan kualitas

    usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan

    masyarakat pada umumnya.45

     

    2) Prinsip Baitul Mal Wa Tamwil  

    Dalam melaksanakan usahanya BMT berpegang teguh pada

     prinsip utama yaitu sebagai berikut:

    a) Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

     b) Keterpaduan, yakni menggerakan dan mengarahkan etika bisnis

    yang dinamis, proaktif, progresif adil dan berakhlaq mulia.

    c) Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama diatas

    kepentingan pribadi.

    d) Kebersamaan, yakni kesatuan pola piker, sikap, dan cita-cita antar

    semua elemen BMT.

    e) Kemandirian, yakni mandiri diatas semua golongan politik.

    f)  Profesionalime, yakni semangat kerja yang tinggi („amalus

     sholihah/ahsnu amala), yakni di landasi dengan dasar keimanan.

    g) Istiqomah; konsisten, konsekuen, kontinuitas/ berkelajutan tanpa

    henti dan tanpa pernah putus asa.

    46

     

    3) Fungsi Baitul Mal Wa Tamwil  

    Dalam rangka untuk mencapai tujuannya, baitul mal wa tamwil

     berfungsi:

    45

     Ibid., h. 12846  Ibid , h. 130

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    46/83

    46

    a) Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong

    dan mengembangkan kemampuan potensi ekonomi anggota.

     b) Meningkatkan kualitas SDM anggota.

    c) Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

    meningkatkan kesejahteraan anggota

    d) Menjadi perantara keuangan ( financial inter mediary) antara

    agniya  sebagai  shohibul maal   dengan du‟afa sebagai

    mudhorib.47 

    d. Asas dan landasan Baitul Mal Wa Tamwil  

     Baitul mal wa tamwil  (BMT) berasaskan pancasila dan UUD1945

    serta berlandaskan  prinsip syari’ah islam, keimanan, keterpaduan

    (kaffah), kekeluargaan/ koperasi, kebersamaan, kemandirian, serta

     profesionalisme.48 

    B.  Al- Wadi’ah 

    1. Pengertian Al-Wadi‟ah 

    Secara bahasa al-wadi‟ah memiliki dua makna, yaitu memberikan

    harta untuk dijaganya dan penerimaannya ( I‟tho‟u al -Mal Liyahfadzahu

    wa fi Qobulihi), menurut istilah al-wadi’ah dijelaskan oleh para ulama

    sebagai berikut:

    47

      Ibid , h. 13148  Ibid , h. 130

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    47/83

    47

    a.  Menurrut Malikiyah al-wadi‟ah memiliki dua arti, yang pertama ibarah

     perwakilan untuk pemeliharaan harta secara mujarad.49

     dan yang kedua

    ibarah pemindahan pemeliharaan sesuatu yang dimiliki secara mujarad

    yang sah dipindahkan kepada penerima titipan.

     b. Menurut Hanafiyah al-wadi‟ah  berarti al- Ida‟   yaitu ibarah seseorang

    menyempurnakan harta kepada yang lain untuk dijaga secara jelas atau

    dilalah, dan sesuatu yang ditinggalkan pada orang terpercaya supaya

    dijaganya.

    c.  Menurut Syafi’iyah yang dimaksud dengan al-Wadi‟ah ialah akad yang

    dilaksanakan untuk Mengatur sesuatu yang dititipkan.

    d. Menurut Hanabilah yang dimaksud dengan al-Wadi‟ah ialah

    titipan,perwakilan dalam pemeliharaan sesuatu secara bebas.50

     

     Al-Wadi‟ah  juga dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu

     pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga

    dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.51 Akad berpola al-

    Wadiah  di bagi menjadi dua yaitu al-Wadi‟ah yad al -amanah dan al-

    Wadi‟ah yad adh-dhamanah,  pada awalnya al-Wadi‟ah  muncul dalam

     bentuk  yad al-Amanah, yang kemudian dalam perkembangannya

    memunculkan  yadh-dhamanah (tanagn penanggung). Akad al-Wadi‟ah

     yadh-dhamanah ini akhirnya   banyak dipergunakan dalam aplikasi

     perbankan syari’ah dalam produk -produk pendanaan.

    49 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Pustaka, 2002, h. 179 

    50  Ibid, h. 180

    51

      Muhammad Syafi’I Antonio,  Bank Syari‟ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta, GemaInsani, 2009, h. 85

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    48/83

    48

    Secara umum al-Wadi‟ah  yad amanah (tangan amanah) adalah

    titipan murni dari pihak penitip (muwaddi‟ ) yang mempunyai barang/ asset

    kepada pihak penyimpan (mustawda‟ ) yang diberi amanah/ kepercayaan,

     baik individu maupun badan hukum, tempat barang yang dititipkan harus

    dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan, dan keutuhannya, dan

    dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki.52  Dalam hal ini si

     penyimpan tidak bertanggung jawab atas segala kehilangan dan kerusakan

    yang terjadi pada titipan selama hal itu bukan akibat dari kelalaian atau

    kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan.53 

    Dari prinsip  yad al-Amanah (tangan amanah) kemudian

     berkembang prinsip al-Wadi‟ah  yad adh-dhamanah (tangan penanggung)

    yang berarti bahwa pihak penyimpan dana bertanggung jawab atas segala

    kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang/ asset titipan,54  dan

     barang/ asset yang dititipkan seperti simpanan giro, tabungan, dan deposito

     berjangka dapat dimanfaatkan oleh pihak bank untuk kepentingan

    masyarakat dan kepentingan negara.55 

    Sebagai konsekuensinya semua keuntungan yang dihasilkan dari

    dana titipan tersebut menjadi milik si penerima titipan, dalam hal ini yang

    dimaksud si penerima titipan adalah Bank, BMT atau koperasi simpan

     pinjam yang menggunakan prinsip syari’ah, dan sebagai imbalannya si

    52 Ascarya, Akad & Produk Bank Syari‟ah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.

    4253

     Kasmir,  Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,

    2003, h. 18054

     Ascarya, op.cit., h. 4355 Kasmir, op.cit., h. 180

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    49/83

    49

     penyimpan mendapat jaminan keamanan terhadap hartanya.56  Dan juga

    mendapat fasilitas-fasilitas seperti insentif atau bonus, artinya si penerima

    titipan tidak dilarang untuk memberikan jasa atas pemakaian uangnya

     berupa insentif atau bonus dengan catatan tanpa perjanjian dimuka atau

    terlebih dahulu baik nominal maupun persentasenya dan ini murni

    merupakan kebijakan Bank, BMT, atau koperasi simpan pinjam yang

    menggunakan prinsip syari’ah sebagai pengguna uang (dana).57 

    2. Dasar Hukum Al-Wadi’ah 

     Al-Wadi‟ah adalah amanat bagi orang yang menerima titipan dan ia

    wajib mengembalikannya pada waktu pemilik meminta kembali, seperti

    firman Allah SWT dalam surat an- Nisa’ ayat 58 yang bunyinya: 

                                         Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

    kepada yang berhak menerimanya. (QS. an-Nisa:58).58

     

    Dan surat al-Baqarah ayat 283 yang bunyinya:

                                                                 Artinya: akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

     Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

    (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya. 

    (QS Al-Baqarah: 283).59 

    Dan hadits nabi juga menyebutkan, diriwayatkan oleh Abu Hurairah

    Rasulullah SAW bersabda “ sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada

     yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang

    56 Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit , h. 87

    57 Kasmir, op.cit., h. 181

    58

     Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit., h. 8559 Hendi Suhendi, op.cit., h. 182

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    50/83

    50

     yang telah mengkhianatimu”. (HR Abu Dawud).60 Diriwayatkan juga oleh

    Imam Dar al-Quthni dan Aarar bin Syu’aib, dari kakeknya bahwa Nabi

    SAW bersabda “ siapa saja yang dititipi, Ia tidak berkewajiban

    menjamin”, (Riwayat Daruquthni). Dan “tidak ada kewajiban menjami

    untuk orang yang diberi amanat”. (Riwayat al-Baihaqi).61

     

    3. Rukun dan Syarat al-Wadi’ah 

    Menurut Hanafiyah bahwa rukun al-Wadi’ah adalah satu, yaitu ijab

    dan qobul, adapun yang lainnya adalah termasuk syarat dan tidak termasuk

    rukun. Sedangkan menurut Syafi’iyah bahwa al-Wadi’ah memiliki tiga

    rukun, yaitu:

    a.  Barang yang dititipkan, syarat pada barang yang dititipkan adalah

     barang atau benda itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki menurut

    syara’. 

     b. Yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan pada penitip

    dan yang menerima titipan sudah baligh, berakal serta syarat-syarat lain

    yang sesuai dengan syarat-syarat berwakil.

    c.  Shigat ijab dan qabul al-Wadi’ah, disyaratkan pada ijab qabul ini

    dimengerti oleh kedua belah pihak, baik dengan jelas maupun samar.

    62

     

    4. Hukum Menerima Benda Titipan

    Dijelaskan oleh Sulaiman Rasyid, bahwa hukum menerima benda-

     benda titipan ada empat macam yaitu sunat, haram, wajib, dan makruh,

    secara lengkap dijelaskan sebagai berikut:

    60 Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit , h. 86

    61

     Hendi Suhendi, op.cit , h. 18262  Ibid., h. 183

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    51/83

    51

    a.  Sunat, disunatkan menerima titipan bagi orang yang percaya kepada

    dirinya bahwa dia sanggup untuk Mengatur benda-benda yang

    dititipkan kepadanya.

     b. Wajib, diwajibkan menerima benda-benda titipan bagi seseorang yang

     percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan Mengatur benda-benda

    tersebut, sementara tidak ada orang lain yang dapat dipercaya untuk

    memelihara benda-benda tersebut.

    c.  Haram, apabila seseorang tidak kuasa dan tidak sanggup memelihara

     benda-benda titipan, maka bagi orang seperti ini diharamkan menerima

     benda-benda titipan, sebab dengan menerima benda-benda titipan

     berarti memberikan kesempatan (peluang) kepada kerusakan atau

    hilangnya benda-benda titipan, sehingga akan menyulitkan pihak yang

    menitipkan.

    d. Makruh, dimakruhkan menerima benda-benda titipan bagi orang yang

     percaya pada dirinya sendiri bahwa dia mampu Mengatur benda-benda

    titipan, tetapi dia kurang yakin (ragu) pada kemampuannya.63 

    C. 

    Koperasi Pondok Pesantren

    1. Kolektifitas pondok pesantren

    Tujuan koperasi pondok pesantren yang utama adalah memenuhi

    kebutuhan hidup anggota-anggotanya, dengan jalan menyelenggarakan

    aktivitas ekonomi secara bersama-sama. Kolektifitas (kekuatan koperasi)

    63  Ibid., h. 184

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    52/83

    52

    adalah modal sosial ( social capital ) yang menentukan maju mundurnya

    sebuah koperasi, maka dari itu harus dijaga dan dipertahankan seoptimal

    mungkin agar jangan sampai terjadi perpecahan dalam koperasi. Hal

    demikian sesuai dengan yang diajarkan dalam ajaran Islam sebagaimana

    dinyatakan dalam surat al-Hasyr ayat 14 berikut:

                                                          

                                                                             

    Artinya: Mereka tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu,

    kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik

    tembok. permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat.

    kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah.

     yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang

    tidak mengerti. (QS. Al-Hasyr: 14)

    Maju mundurnya sebuah koperasi ditentukan oleh seberapa mampu

     para anggota mempertahankan kolektivitas itu. Kolektivitas (jama’ah) juga

    merupakan anjuran syari’ah sebagaimana dinyatakan dalam surat Ali

    Imran ayat 103 yang bunyinya:

                                                                  

     

      

      

     

       

     

       

       

      

      

     

     

      

       

      

      

      

     

      

       

     

       

     

     

      

       

     

     

     

      

      

      

     

        

      

      

     

                                                                              

    Artinya:  Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,

    dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat

     Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)

    bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu

    menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang

    bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu

     Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    53/83

    53

    menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat

     petunjuk. (QS. Ali Imran: 103)64 

    Betapa pentingnya kolektivitas itu sehingga dalam ibadah ritual pun

    seperti shalat lima waktu, umat muslim diperintahkan untuk

    mengerjakannya secara bersama-sama. Kolektivitas adalah modal sosial

    yang amat diperlukan untuk mencapai kemajuan.65

     Adapun prinsip-prinsip

    kolektivitas dalam koperasi yaitu:

    a.  Keterbukaan, bahwa siapapun bisa menjadi anggota koperasi tanpa

    memandang agama, etnis, politik dan perbedaan lainnya. Prinsip ini

    adalah perwujudan dari perintah syari’ah agar perbuatan manusia

    menjadi rahmat bagi seluruh alam. Hal ini sesuai dengan firman Allah

    yang merangkap konsep keseimbangan dasar ekonomi islam, yang

    tercantum dalam QS. al Hujarat: 13 yang bunyinya:

                                                                                                                                    

    Artinya:  Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

     seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

    kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

     saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

    mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling

    taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

    lagi Maha Mengenal. (QS al Hujarat: 13)66 Pesan ayat diatas berhubungan dengan prinsip keterbukaan, bahwa

    antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya harus saling

    64 Abdul Bashith, Islam Dan Manajemen Koperasi, Malang, UIN-Malang Press, 2008, h.

    1065

      Ibid. h. 1166  Ibid. h. 12

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    54/83

    54

    mengenal, saling berinteraksi, dan saling bekerja sama. Ini mengisyaratkan

    adanya prinsip ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya.67

     

     b. Keadilan, bahwa distribusi manfaat ekonomi dikalangan anggota harus

    sesuai dengan intensitas si anggota dalam menggunakan jasa koperasi.

    Dengan kata lain, dalam koperasi setiap orang memperoleh hasil

    ekonomi sesuai dengan usahanya, bukan berdasarkan proporsi modal

    anggota dalam koperasi. Hal ini sesuai firman Allah dalam QS. al-

    Ibrahim: 51

                                                Artinya:  Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang

    terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha

    cepat hisab-Nya. (QS. al-Ibrahim: 51)68

     

    c.  Penghormatan terhadap kemanusiaan. Dalam syari’ah, manusia adalah

    makhluk paling mulia. Karena itu, kerja sebagai wujud kemanusiaan,

    harus lebih dihargai dibanding modal sebagai wujud harta. Dalam

    koperasi, prinsip ini diberlakukan dengan cara membatasi keuntungan

    dari saham yang ditanam anggota di koperasi. Dengan prinsip ini,

     pengaruh harta dibatasi, tetapi tidak dengan pengaruh kerja. Anggota

    memperoleh manfaat dari koperasi sebanding dengan kerjanya,

    disamping dengan modal yang disimpan di koperasi. Firman Allah

    dalam QS. Al-Zumar: 39 dan QS. Al-Insyiqqaq: 6, didalamnya

    menerangkan tentang kesejahteraan ekonomi untuk bersama.

                                                              

    67

      Ibid. h. 1368  Ibid. h. 16

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    55/83

    55

    Artinya:  Katakanlah: "Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan

    keadaanmu, Sesungguhnya aku akan bekerja (pula), Maka

    kelak kamu akan mengetahui. (QS. Al-Zumar: 39)

                                                       Artinya:  Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan

     sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan

    menemui-Nya. (QS. Al-Insyiqqaq: 6)69 

    d. Otonomi, yaitu anggota mengendalikan sepenuhnya kearah mana dan

     bagaimana usaha koperasi diselenggarakan. Otonomi adalah bentuk lain

    dari kemerdekaan atau kebebasan. Syari’ah memandang kemerdekaan

    atau kebebasan sebagai bagian asasi dalam kehidupan manusia. Ini

    tidak terdapat dalam perusahaan kapitalistik, dimana pada umumnya

    kebebasan hanya dimiliki majikan, sementara buruh terikat oleh

     berbagai peraturan yang wajib dipenuhi, yang tidak jarang peraturan itu

    rendahkan derajat kemanusiaan mereka. Allah SWT memberikan

    kebebasan kepada manusia itu sendiri, apakah mereka lebih suka

    memilih jalan kefasikan atau jalan ketaqwaan, seperti firman Allah

    dalam QS. Al-Syams: 8 dan QS. Al-Jin: 14 yang bunyinya:

                                         Artinya:  Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan

    dan ketakwaannya. (QS. Al-Syams: 8)

                                                                         Artinya: Dan Sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang taat

    dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari

    kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu

    benar-benar telah memilih jalan yang lurus. (QS. Al-Jin: 14)70

     

    e.  Kebebasan mengemukakan pendapat atau keinginan. Dalam koperasi

     prinsip ini disebut satu orang satu suara. Prinsip ini tidak berarti segala

    69

      Ibid. h. 17-1870  Ibid. h. 19

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    56/83

    56

    keputusan diambil dengan jalan voting. Justru kecenderungan dalam

    koperasi, prinsip satu orang satu suara ini diterapkan melalui

    musyawarah mufakat yang melibatkan seluruh anggotanya. Keadaan ini

    hanya bisa berlaku jika ada kesetaraan.

    f.  Pendidikan anggota, yaitu pendidikan untuk menanamkan karakter

     positif seperti sifat tekun, pantang menyerah, aktif melakukan inovasi,

    solider terhadap sesama, serta karakter lain yang diperlukan untuk

    kemajuan, sekaligus pendidikan untuk mengasah wawasan dan keahlian

    anggota dalam mengelola koperasiny, seperti firman Allah dalam QS.

    Al-Mukmin: 83 dan QS. Al-Mujaadalah: 11 yang berbunyi:

                                                               

      

      

      

      

       

     

     

     

      

        

          

    Artinya: Maka tatkala datang kepada mereka Rasul-rasul (yang diutus

    kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan,

    mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada

    mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu

    mereka perolok-olokkan itu. (QS. Al-Mukmin: 83)

                                                                                                                      

                                                              Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

    "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah

    niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan

    apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

    niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

    di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

    beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang

    kamu kerjakan.( QS. Al-Mujaadalah: 11)71 

    71  Ibid. h. 21

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    57/83

    57

    g. Kerjasama aktif antar sesama koperasi. Ikhtiar untuk mencapai

     perbaikan ekonomi pasti menghadapi banyak tantangan. Semakin berat

    tantangannya akan semakin sulit dihadapi sendirian. Karena itu satu

    koperasi harus merapatkan barisan dan mengembangkan kerjasama

    yang solid dengan koperasi lainnya. Merapatkan barisan, atau bersatu

    dengan pengorganisasian yang baik, adalah prinsip syari’ah yang utama

    dalam kehidupan sosial. Syari’ah sama sekali tidak menganjurkan

     prinsip yang sebaliknya, yaitu pecah-belah, apalagi persaingan untuk

    saling menjatuhkan, namun menganjurkan untuk menjalin persatuan,

    seperti firman Allah dalam QS. Yunus: 19 dan QS. Al-Baqarah: 148

    yang bunyinya:

                                                                                              

    Artinya:  Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka

    berselisih kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah

    ada dari Tuhanmu dahulu pastilah telah diberi keputusan di

    antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan itu. 

    (QS. Yunus: 19)72

     

                                                                        

                                  Artinya:  Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang iamenghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam

    membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allahakan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

    Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.

    Al-Baqarah: 148)

    72  Ibid. h. 23

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

    58/83

    58

    Komitmen islam yang demikian mendalam terhadap

     persaudaraan dan keadilan menyebabkan konsep kesejahteraan

    ( falah) bagi semua umat manusia sebagai suatu pokok ajaran islam.

    Kesejahteraan ini meliputi kepuasan fisik sebab kedamaian mental

    dan kebahagiaan hanya dapat dicapai melalui realisasi yang

    seimbang antara kebutuhan materi dan rohani dari personalitas

    manusia.73 

    Ketujuh prinsip koperasi tersebut nyata-nyata merupakan

     perwujudan dari syari’ah islam, Undang-undang tentang koperasi

     No. 25 tahun 1990 dibangun dari UUD 1945, konstitusi tersebut

    memuat akidah ketuhanan yang maha esa yang merupakan landasan

    dari ketauhidan. Selain itu juga banyak bukti telah menunjukkan

     bahwa kemanfaatan koperasi telah dirasakan masyarakat di berbagai

     belahan dunia. Kolektivitas menjadi prinsip dasar yang memberi

     banyak keuntungan bagi para anggota koperasi. Secara tegas

    keberadaan prinsip tersebut membuat koperasi menjadi sama sekali

     berbeda dari lembaga ekonomi berbasis kapitalis.74 

    2. Bidang Usaha Koperasi Pondok Pesantren

    Koperasi pondok pesantren dapat melakukan kegiatan disemua

     bidang usaha, sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan anggotanya untuk

    meningkatkan kesejahteraan anggotanya sesuai anggaran dasar dan

    73

     M. Umer Chapra, Islam Dan Pembangunan Ekonomi, Depok: Gema Insani, 2005, h. 7.74 Abdul Bashith, Op.cit., h. 23

  • 8/19/2019 Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow