peran faktor bilogis dalam gangguan jiwa
DESCRIPTION
psikiatriTRANSCRIPT
Peran Faktor Bilogis dalam Gangguan Jiwa
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara
neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan
bertepatan dengan datangnya potensial aksi.
Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai penghubung antara otak
ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara sederhana, dapat
dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak
dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di
sampaikan ke bagian-bagian lain.
Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan dengan otak di atur melalui
tiga cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di sebut
neurotransmitter dan hormon yang dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh
aktivitas di otak memanfaatkan neurotransmitter.
Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:
• Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina
• Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin
• Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll.
Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan
yang berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino.
Asam amino merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi
meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan
pikiran.
Fungsi asam amino antara lain :
• Penyusun protrein, termasuk enzim.
• kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin
,hormon, dan asam nukleat)
• pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Kadar protein tinggi dapat
ditemukan pada makanan/minuman seperti susu, daging, telur dan keju.
Sedangkan protein yang terdapat dalam sayur-sayuran memiliki kadar terbatas.
• MACAM NEUROTRANSMITER
Neurotransmiter dapat dibagi dalam beberapa macam yaitu :
1. Asetilkolin (Ach).
Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan
pemusatan perhatian. Berperan pula pada proses penyimpanan dan pemanggilan
kembali ingatan, atensi dan respon individu. Di otak, asetilkolin ditemukan pada
cerebral cortex, hippocampus (terlibat dalam fungís ingatan), bangsal ganglia
(terlbat dalam fungís motoris), dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris).
Ach merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. Ia
ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak. AcH
memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan cortex motorik.
a) Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur atensi, memori, rasa haus,
pengaturan mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot.
b) Gejala Defisit
• Kurangnya inhibisi
• Berkurangnya fungsi memori
• Euphoria
• Antisosial
• Penurunan fungsi bicara
c) Gejala Berlebihan
• Over-inhibisi
• Anxietas & Depresi
• Keluhan Somatic
Asetilkolin merupakan neurotransmiter hasil sintesa dari bahan utama berupa
kolin. Saat ini, sangat cukup banyak penelitian yang mengkaji peranan kolin
dalam pembelajaran.
Asupan kolin pada kolin yang biasa di temui sehari-hari dapat di lihat sebagai
berikut.
Tabel Kandungan Kolin (mg/100g makanan)
1. Makanan Kolin
2. Susu Murni 5.6
3. Telur 0.4
4. Hati 650
5. Kembang Kol 78
6. Kentang 40
7. Buncis 21
8. Wortel 6-13
9. Oatmeal 131
10. Kacang kedelai 237
2. Dopamin
Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada
kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan.
Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin, maka
hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas.
Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi
retikuler. Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin, yang berfungsi membantu
otak mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan
mental.
Walaupun dopamin di produksi oleh otak, individu tetap membutuhkan asupan
tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin. Tirosin di temukan pada
makanan berprotein seperti : daging, produk-produk susu (sperti keju), ikan ,
kacang panjang, kacang-kacangan dan produk kedelai. Dengan 3-4 ons protein
sehari, energi kita akan lebih terjaga.
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-
neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir
pada regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi.
(Guyton,1997: 714).
Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa
area. Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak,
sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem
serotonin ke struktur garis tengah (midline).(Guyton,1997: 932)
3. Norepinephrine
Norepinephrine memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam
konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral. Selain
itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf simpatis.
Norepinephrine dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan
melalui proses reuptake aktif.
a) Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi;
mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan memory.
b) Gejala Defisit :
• Ketumpulan
• Kurang energi (Fatique)
• Depresi
c) Gejala Berlebihan :
• Anxietas
• kesiagaan berlebih
• Penurunan rasa awas
• Paranoia
• Kurang napsu makan.
• Paranoid
4. Serotonin (5HT)
Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa
yang mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan fungsi seksual,
tidur, kognitif, dan gangguan makan.
Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan
mempengaruhi sistem serotonin tersebut.
a) Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi
nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku
aggresi atau marah dan libido.
b) Gejala Defisit :
• Irritabilitas & Agresif
• Depresi & Ansietas
• Psikosis
• Migren
• Gangguan fungsi seksual
• Gangguan tidur & Gangguan kognitif
• Gangguan makan.
• Obsessive compulsive disorder (OCD)
c) Gejala Berlebihan :
• Sedasi
• Penurunan sifat dan fungsi aggresi
• Pada kasus yang jarang: halusinasi.
5. Glutamate
Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak dimana hampir
tiap area otak berisi glutamate. Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di
corticostriatal dan di dalam sel cerebellar. Gangguan pada neurotrasmitter ini akan
berakibat gangguan atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi.
a) Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan
memelihara ufngsi automatic.
b) Gejala Defisit :
• Gangguan memori
• Low energy
• Distractibilitas.
• Schizophrenia
c) Gejala Berlebihan :
• Kindling
• Seizures
• Bipolar affective disorder.
6. Gamma Amino Butyric Acid (GABA)
GABA merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam
gejala-gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron
GABA.
Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan Neurotransmitter
utama untuk sel Purkinje. GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism
oleh GABA transaminase
a) Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan
dan aktif dalam fungsi eksitasi.
b) Gejala Defisit :
• Irritabilitas
• Hostilitas
• Tension and worry
• Anxietas
• Seizure.
c) Gejala Berlebihan :
• Mengurangi rangsang selular
• Sedasi
• Gangguan memori
7. Peptide: Opiod Type
a) Fungsi Utama dari Peptide Opiod Type adalah mengatur emosi dan fungsi
pusat reward.
b) Gejala Defisit :
• Hypersensitivas untuk menyakitkan dan menekan
• Kurangnya sensasi rasa senang
• Dysphoria.
• Substance abuse
c) Gejala Berlebihan :
• Insensitivitas terhadap rangsang nyeri
• Gangguan catatonic-like
• Halusinasi dengar
• Memori menurun.
8. Endorphin
Endorphin adalah suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord
yang mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. Dalam keadaan defisit
adalah Keluhan Somatic.