peran faktor bilogis dalam gangguan jiwa

9
Peran Faktor Bilogis dalam Gangguan Jiwa Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di sampaikan ke bagian-bagian lain. Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan dengan otak di atur melalui tiga cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di sebut neurotransmitter dan hormon yang dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh aktivitas di otak memanfaatkan neurotransmitter. Beberapa neurotransmiter utama, antara lain: • Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin • Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll.

Upload: hanarisha-putri-azkia

Post on 03-Feb-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikiatri

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Faktor Bilogis Dalam Gangguan Jiwa

Peran Faktor Bilogis dalam Gangguan Jiwa

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara

neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan

bertepatan dengan datangnya potensial aksi.

Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai penghubung antara otak

ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara sederhana, dapat

dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak

dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di

sampaikan ke bagian-bagian lain.

Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan dengan otak di atur melalui

tiga cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di sebut

neurotransmitter dan hormon yang dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh

aktivitas di otak memanfaatkan neurotransmitter.

Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:

• Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina

• Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin

• Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll.

Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan

yang berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino.

Asam amino merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi

meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan

pikiran.

Fungsi asam amino antara lain :

• Penyusun protrein, termasuk enzim.

• kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin

,hormon, dan asam nukleat)

• pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Kadar protein tinggi dapat

ditemukan pada makanan/minuman seperti susu, daging, telur dan keju.

Sedangkan protein yang terdapat dalam sayur-sayuran memiliki kadar terbatas.

Page 2: Peran Faktor Bilogis Dalam Gangguan Jiwa

• MACAM NEUROTRANSMITER

Neurotransmiter dapat dibagi dalam beberapa macam yaitu :

1. Asetilkolin (Ach).

Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan

pemusatan perhatian. Berperan pula pada proses penyimpanan dan pemanggilan

kembali ingatan, atensi dan respon individu. Di otak, asetilkolin ditemukan pada

cerebral cortex, hippocampus (terlibat dalam fungís ingatan), bangsal ganglia

(terlbat dalam fungís motoris), dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris).

Ach merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. Ia

ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak. AcH

memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan cortex motorik.

a) Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur atensi, memori, rasa haus,

pengaturan mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot.

b) Gejala Defisit

• Kurangnya inhibisi

• Berkurangnya fungsi memori

• Euphoria

• Antisosial

• Penurunan fungsi bicara

c) Gejala Berlebihan

• Over-inhibisi

• Anxietas & Depresi

• Keluhan Somatic

Asetilkolin merupakan neurotransmiter hasil sintesa dari bahan utama berupa

kolin. Saat ini, sangat cukup banyak penelitian yang mengkaji peranan kolin

dalam pembelajaran.

Asupan kolin pada kolin yang biasa di temui sehari-hari dapat di lihat sebagai

berikut.

Page 3: Peran Faktor Bilogis Dalam Gangguan Jiwa

Tabel Kandungan Kolin (mg/100g makanan)

1. Makanan Kolin

2. Susu Murni 5.6

3. Telur 0.4

4. Hati 650

5. Kembang Kol 78

6. Kentang 40

7. Buncis 21

8. Wortel 6-13

9. Oatmeal 131

10. Kacang kedelai 237

2. Dopamin

Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan pada

kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi proses pengingatan.

Melalui mekanisme kompensasi yang di munculkan oleh dopamin, maka

hubungan zat kimia ini dalam proses belajar dan ingatan dapat terlihat jelas.

Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi

retikuler. Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin, yang berfungsi membantu

otak mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan

mental.

Walaupun dopamin di produksi oleh otak, individu tetap membutuhkan asupan

tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin. Tirosin di temukan pada

makanan berprotein seperti : daging, produk-produk susu (sperti keju), ikan ,

kacang panjang, kacang-kacangan dan produk kedelai. Dengan 3-4 ons protein

sehari, energi kita akan lebih terjaga.

Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-

neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir

pada regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi.

(Guyton,1997: 714).

Page 4: Peran Faktor Bilogis Dalam Gangguan Jiwa

Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa

area. Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak,

sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem

serotonin ke struktur garis tengah (midline).(Guyton,1997: 932)

3. Norepinephrine

Norepinephrine memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam

konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral. Selain

itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf simpatis.

Norepinephrine dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan

melalui proses reuptake aktif.

a) Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi;

mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan memory.

b) Gejala Defisit :

• Ketumpulan

• Kurang energi (Fatique)

• Depresi

c) Gejala Berlebihan :

• Anxietas

• kesiagaan berlebih

• Penurunan rasa awas

• Paranoia

• Kurang napsu makan.

• Paranoid

4. Serotonin (5HT)

Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa

yang mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan fungsi seksual,

tidur, kognitif, dan gangguan makan.

Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan

mempengaruhi sistem serotonin tersebut.

a) Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi

nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku

aggresi atau marah dan libido.

Page 5: Peran Faktor Bilogis Dalam Gangguan Jiwa

b) Gejala Defisit :

• Irritabilitas & Agresif

• Depresi & Ansietas

• Psikosis

• Migren

• Gangguan fungsi seksual

• Gangguan tidur & Gangguan kognitif

• Gangguan makan.

• Obsessive compulsive disorder (OCD)

c) Gejala Berlebihan :

• Sedasi

• Penurunan sifat dan fungsi aggresi

• Pada kasus yang jarang: halusinasi.

5. Glutamate

Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak dimana hampir

tiap area otak berisi glutamate. Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di

corticostriatal dan di dalam sel cerebellar. Gangguan pada neurotrasmitter ini akan

berakibat gangguan atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi.

a) Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan

memelihara ufngsi automatic.

b) Gejala Defisit :

• Gangguan memori

• Low energy

• Distractibilitas.

• Schizophrenia

c) Gejala Berlebihan :

• Kindling

• Seizures

• Bipolar affective disorder.

6. Gamma Amino Butyric Acid (GABA)

Page 6: Peran Faktor Bilogis Dalam Gangguan Jiwa

GABA merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam

gejala-gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron

GABA.

Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan Neurotransmitter

utama untuk sel Purkinje. GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism

oleh GABA transaminase

a) Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan

dan aktif dalam fungsi eksitasi.

b) Gejala Defisit :

• Irritabilitas

• Hostilitas

• Tension and worry

• Anxietas

• Seizure.

c) Gejala Berlebihan :

• Mengurangi rangsang selular

• Sedasi

• Gangguan memori

7. Peptide: Opiod Type

a) Fungsi Utama dari Peptide Opiod Type adalah mengatur emosi dan fungsi

pusat reward.

b) Gejala Defisit :

• Hypersensitivas untuk menyakitkan dan menekan

• Kurangnya sensasi rasa senang

• Dysphoria.

• Substance abuse

c) Gejala Berlebihan :

• Insensitivitas terhadap rangsang nyeri

• Gangguan catatonic-like

• Halusinasi dengar

• Memori menurun.

8. Endorphin

Page 7: Peran Faktor Bilogis Dalam Gangguan Jiwa

Endorphin adalah suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord

yang mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. Dalam keadaan defisit

adalah Keluhan Somatic.