peran bi dalam pengembangan umkm

25
KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN UMKM Disampaikan Dalam Seminar UMKM Makasar, 20 April 2011 Direktorat Kredit BPR dan UMKM

Upload: m-rais-rahmat-razak

Post on 25-Jul-2015

278 views

Category:

Presentations & Public Speaking


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran bi dalam pengembangan umkm

KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM

PENGEMBANGAN UMKM

Disampaikan Dalam Seminar UMKM

Makasar, 20 April 2011

Direktorat Kredit BPR dan UMKM

Page 2: Peran bi dalam pengembangan umkm

AGENDA PEMBAHASAN

2

PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

KONDISI MAKRO PEREKONOMIAN INDONESIA 1

UPAYA PERBANKAN DALAM MEMBANTU UMKM

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA

DALAM PENGEMBANGAN UMKM

PENUTUP

2

3

4

5

6

Page 3: Peran bi dalam pengembangan umkm

KONDISI MAKRO PEREKONOMIAN INDONESIA

3

Pertumbuhan PDB pada tahun 2010 sebesar

6,1%, sedangkan untuk tahun 2011

diperkirakan sebesar 6,0% - 6,5% dan pada

tahun 2012 sebesar 6,1% - 6,6%.

S.d. Tw. I 2011, Perekonomian domestik

diperkirakan tumbuh mencapai 6,4%

terutama ditopang oleh pertumbuhan

ekspor yang masih tetap tinggi.

Semua sektor ekonomi tumbuh cukup kuat

terutama sektor-sektor yang berorientasi

pada permintaan domestik (nontradable

sectors), seperti Pengangkutan dan

Komunikasi, Perdagangan Hotel dan

Restoran, Bangunan, Sektor Keuangan dan

Jasa-jasa

Inflasi IHK 2010 mencapai 6,98% lebih tinggi

dari sasaran 5±1, terutama karena tingginya

inflasi kelompok bahan pangan (volatile

food). Dari sisi fundamental, inflasi inti

masih terkendali, ditopang penguatan

Rupiah.

S.d. Februari 2011, inflasi IHK mencapai

0,13% (mtm) atau 6,84% (yoy). Nilai

tersebut sedikit menurun dari bulan

sebelumnya yang disebabkan adanya deflasi

yang terjadi pada kelompok volatile food.

% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

I II III IV*

Konsum si Rum ah Tangga 4.9 3.9 5.0 5.2 5.2 4.8 4.8 - 5.3 4.9 - 5.4

Konsum si Pem erintah 15.7 (-8.8) (-8.9) 3.0 2.7 (-2.3) 10.3 - 10.8 1.5 - 2.0

Pem bentukan M odal Tetap Dom estik Bruto 3.3 7.8 7.9 8.9 9.3 8.5 10.4 - 10.9 12.1 - 12.6

Ekspor Barang dan Jasa -9.7 20.0 14.5 11.3 9.2 13.4 7.1 - 7.6 7.9 - 8.4

Im por Barang dan Jasa -15.0 22.6 18.4 11.0 10.7 15.2 9.3 - 9.8 9.4 - 9.9

PDB 4.5 5.7 6.2 5.8 6.1 6.0 6.0 - 6.5 6.1 - 6.6

* Proyeksi Bank Indonesia

20102010* 2011* 2012*

Proyeksi Pertum buhan Ekonom i Sisi Perm intaan

Kom ponen 2009

% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

I II III IV*

Pertanian 4.1 3.0 3.1 1.8 1.7 2.4 2.7 - 3.2 3.1 - 3.6

Pertam bangan & Penggalian 4.4 3.1 4.0 2.8 3.8 3.4 3.2 - 3.7 3.4 - 3.9

Industri Pengolahan 2.1 3.7 4.4 4.1 4.0 4.0 4.0 - 4.5 4.1 - 4.6

Listrik, Gas & Air Bersih 13.8 8.2 4.7 3.2 3.5 4.8 6.4 - 6.9 7.4 - 7.9

Bangunan 7.1 7.1 6.9 6.4 6.5 6.7 7.5 - 8.0 7.8 - 8.3

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.1 9.4 9.7 8.8 8.6 9.1 9.2 - 9.7 9.2 - 9.7

Pengangkutan & Kom unikasi 15.5 11.9 12.9 13.3 13.6 13.0 12.1 - 12.6 10.8 - 11.3

Keuangan, Persew aan & Jasa 5.0 5.3 6.0 6.3 6.7 6.1 6.1 - 6.6 6.1 - 6.6

Jasa-jasa 6.4 4.6 5.3 6.4 6.5 5.7 5.9 - 6.4 6.0 - 6.5

PDB 4.5 5.7 6.2 5.8 6.1 6.0 6.0 - 6.5 6.1 - 6.6

* Proyeksi Bank Indonesia

2011* 2012*

Proyeksi Pertum buhan Ekonom i Sisi Penaw aran

20102010*2009S e k t o r

Saat Penetapan Sasaran *) Realisasi

Asumsi Nilai Tukar Rupiah (Rp/USD) 10,024 9,080

Harga Minyak Minas (USD/barel) 78.1 81.2

PDB (%, yoy) 5.2 6.0**)

Proyeksi Inflasi IHK (%, yoy) 5.70 6.96

Inflasi Inti (%, yoy) 5.60 4.28

Inflasi Volatile Food (%, yoy) 7.90 17.74

Inflasi Administered Prices (%, yoy) 4.30 5.40

*) Asumsi didasarkan pada awal tahun 2010 ketika usulan sasaran akan disampaikan kepada pemerintah (Februari 2010)

**) Perkiraan terkini (RDG Desember 2010)

INDIKATORAsumsi/Perkiraan

Page 4: Peran bi dalam pengembangan umkm

KINERJA PEREKONOMIAN NASIONAL 2010

4

Nilai Tukar Rupiah mengalami penguatan. Bank Indonesia

terus menempuh kebijakan untuk stabilisasi nilai tukar

rupiah. Selama tahun 2010, Rupiah menguat 4,3% (point

to point) ke Rp9.010 per USD.

S.d. Februari 2011, nilai tukar rupiah secara rata-rata

terapresiasi sebesar 1,4% menjadi Rp8.911 per USD.

Penguatan nilai tukar rupai ini diakibatkan karena

kembalinya aliran modal asing karena positifnya persepsi

investor asing terhadap kuatnya fundamental ekonomi

Indonesia dan sebagai repons positif terhadap kenaikan BI

Rate (6,75%) dan kebijakan BI untuk memberikan ruang

bagi penguatan rupiah sebagai komitmen kuat BI dalam

pengendalian inflasi.

13.60

3.21

9.32

11.07

4.61

5.69

11.75

-7.74

5.27

0.04

2.87

5.01

3.80

5.10

7.26

-5.98

-10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00

JPY

KRW

SGD

THB

IDR

PHP

MYR

EUR

Average

Point-to-point

%

Apresiasi/depresiasi Nilai Tukar Kawasan (ytd) Dec 2009 s.d. Des 2010

Surplus Neraca Pembayaran relatif besar,

meski cenderung menurun. NPI tahun 2010

mancapai surplus USD30 miliar, didukung

tingginya surplus neraca transaksi berjalan

maupun neraca modal. Cadangan devisa

meningkat, tercatat USD 96,2 miliar (sekitar

7,1 bulan impor dan pembayaran ULN

pemerintah) per akhir Desember 2010.

Current Account (mill USD) 10,745 6,163 2,025

- Non Oil & Gas Exports (fob, mill USD) 99,029 128,521 136,699

- Non Oil & Gas Imports (c&f, mill USD) -78,574 -107,301 -122,379

Current Account / GDP (%) 1.97 0.87 0.25

Export Growth (%) -14.4 30.5 8.2

- Non oil & gas, fob (%) -8.2 29.8 6.4

- Oil & gas (%) -35.5 34.0 16.6

Import Growth (%) -27.7 41.0 11.8

- Non oil & gas, c&f (%) -22.2 36.6 14.1

- Oil & gas (%) -49.3 67.8 1.1

Financial Account : 3,453 24,796 14,306

FDI (mill USD) 4,877 12,645 14,437

Portfolio Investment (mill USD) 10,480 15,185 8,790

Others Invesment (mill USD) 3,793 3,489 2,057

- Public Sector (mill USD) 1,525 357 -356

- Private Sector (mill USD) 2,268 3,132 2,414

Overall Balance 12,506 29,965 16,350

Overall Balance/GDP (%) 2.30 4.24 2.0

Foreign Reserve:

- Reserve Assets (mill USD) 66,105 96,206 112,556

In months of imports & offc. debt repayments 6.5 7.1 7.5

TOTALI T E M S

2009* 2010 2011***

TOTALTOTAL

Page 5: Peran bi dalam pengembangan umkm

KINERJA PEREKONOMIAN NASIONAL 2010

5

S.d. Februari 2011, Kondisi stabilitas sistem

perbankan tetap terjaga, fungsi intermediasi

perbankan terus membaik dan likuiditas

perbankan terkendali. CAR perbankan relatif

stabil pada level 17,0% dan rasio kredit

bermasalah (NPL) gross di bawah 5%.

Pertumbuhan kredit per Januari 2011 mencapai

24,6% (yoy) atau masih sejalan dengan RBB 2011.

Kenaikan BI Rate tidak terlalu berdqampak pada

peningkatan suku bunga kredit dan suku bunga

deposito.

S.d. Januari 2011, suku bunga Kredit Modal Kerja

(KMK), Kredit Investasi (KI) dan Kredit Konsumsi

(KK) menurun masing-masing menjadi 12,75%,

12,25% dan 14,48%.

Page 6: Peran bi dalam pengembangan umkm

AGENDA PEMBAHASAN

6

PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

KONDISI MAKRO PEREKONOMIAN INDONESIA 1

UPAYA PERBANKAN DALAM MEMBANTU UMKM

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA

DALAM PENGEMBANGAN UMKM

PENUTUP

2

3

4

5

6

Page 7: Peran bi dalam pengembangan umkm

PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN (GAMBARAN UMUM UMKM)

• Kekayaan Bersih/th > Rp10 M, atau

• Hasil Penjualan > Rp50 M

• Kekayaan Bersih/th > Rp500 juta s.d. Rp10 M, atau

• Hasil Penjualan > Rp2,5 M s.d. Rp50 M

• Kekayaan Bersih/th > Rp50 juta s.d. Rp500 juta, atau

• Hasil Penjualan > Rp300 juta s.d. Rp2,5 M

• Kekayaan Bersih/th < Rp50 juta, atau

• Hasil Penjualan < Rp300 juta

• Unit usaha ±4.677 unit (0,01%) • Sumbangan terhadap:

TK 2,70% PDB 43,47% Ekspor non migas 82,96%

• Unit usaha ± 41.133 unit (0,08%) • Sumbangan terhadap:

TK 2,71% PDB 13,47% Ekspor non migas 11,65%

• Unit usaha ± 546.675 unit (1,04%) • Sumbangan terhadap:

TK 3,56% PDB 9,96% Ekspor non migas 3,87%

Unit usaha ± 52.176.795 unit (98,88%)

Sumbangan terhadap: TK 91,03% PDB 33,08% Ekspor non migas 1,51%

Sumber: BPS & Kemenkop UKM, 2010 7

Page 8: Peran bi dalam pengembangan umkm

PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN (GAMBARAN KREDIT MKM (Posisi Februari 2011) )

8

Pertumbuhan kredit MKM, masih lebih tinggi dari pertumbuhan kredit

Non MKM dan perbankan. Walaupun prosentasenya masih rendah akan

tetapi masih sejalan dengan RBB 2011

Dilihat dari NPL-nya, NPL Kredit MKM (3,03%) lebih tinggi dibandingkan

dengan NPL Kredit Perbankan (2,85%), akan tetapi masih dalam batas

yang ditetapkan (dibawah 5%).

Page 9: Peran bi dalam pengembangan umkm

Seperti pada tahun sebelumnya (2009, 2010),

pangsa penyaluran kredit MKM pada awal

tahun 2011 masih didominasi oleh kredit kecil.

Dilihat dari pertumbuhan kreditnya maka

kredit kecil tumbuh lebih cepat dibandingkan

kredit mikro dan menengah sehingga

pangsanya terus meningkat, walaupn secara

prosentase masih rendah, trend ini sejalan

dengan RBB 2011

Pada awal tahun 2011, kinerja kredit mikro,

kecil dan menengah sedikit mengalami

penurunan, akan tetapi kinerja kredit ini masih

jauh dibawah batas yang ditetapkan (maksimal

NPL 5%) 9

PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN (GAMBARAN KREDIT MKM (Posisi Februari 2011) )

Page 10: Peran bi dalam pengembangan umkm

10

Di awal tahun 2011, perbankan masih lebih senang menyalurkan kredit MKM ke

sektor Perdagangan, Restoran & Hotel, walaupun porsinya turun dari 21,5%

pada tahun 2010 menjadi 20,8%, diikuti jasa (7,5%) dan industri (5,8%)

Adapun untuk BPR lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor Perdagangan,

Restoran & Hotel (31,26 %), diikuti pertanian (7,55%) dan Jasa (7,39%)

Kredit lainnya adalah kredit konsumsi

PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN (GAMBARAN KREDIT MKM (Posisi Februari 2011) )

Page 11: Peran bi dalam pengembangan umkm

AGENDA PEMBAHASAN

11

PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

KONDISI MAKRO PEREKONOMIAN INDONESIA 1

UPAYA PERBANKAN DALAM MEMBANTU UMKM

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA

DALAM PENGEMBANGAN UMKM

PENUTUP

2

3

4

5

6

Page 12: Peran bi dalam pengembangan umkm

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

12

Rendahnya kualitas sumber daya manusia yang bekerja pada sektor UMKM;

Rendahnya produktifitas tenaga kerja yang berimbas pada rendahnya upah;

Kualitas barang yang dihasilkan relatif rendah (belum tersertifikasi/standar);

Kurangnya inovasi dan adopsi teknologi-teknologi baru dalam produksi;

Lemahnya struktur permodalan dan kurangnya akses kepada sumber pembiayaan;

Kurangnya akses pemasaran ke pasar yang potensial.

Tiga sisi utama yang harus diperbaiki

untuk mengembangkan UMKM:

1. Pengembangan dan peningkatan

kualitas produk.

2. Peningkatan permodalan dan akses

terhadap sumber pembiayaan.

3. Pengembangan pasar (market and

marketing) produk UMKM.

Beberapa karakteristik yang melekat pada sebagian besar UMKM dan sekaligus

menjadi sumber permasalahan:

Page 13: Peran bi dalam pengembangan umkm

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

13

Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses kepada Jasa

Sektor Keuangan Porsi Penduduk Yang Tidak memiliki Akses

Sumber: World Bank (2009)

Akses kepada sektor keuangan formal masih menjadi kendala bagi sebagian

besar masyarakat Indonesia, termasuk UMKM.

Survei World Bank (2010)

menunjukkan bahwa porsi

masyarakat yang mempunyai akses

kepada jasa keuangan formal

sebanyak 52%.

Porsi masyarakat di luar Jawa yang

tidak mempunyai akses keuangan

lebih besar.

Akses Masyarakat Kepada Jasa Sektor Keuangan

Sumber: World Bank (2009)

Page 14: Peran bi dalam pengembangan umkm

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

14

Permasalahan Utama Yang Dihadapi UMK

Masalah permodalan atau akses kepada sumber pembiayaan menjadi

permasalahan utama yang menjadi penghambat perkembangan UMKM.

Sensus Ekonomi Nasional (BPS, 2006) menunjukkan bahwa permodalan dan

pemasaran menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh usaha mikro dan

kecil (UMK).

Sementara hambatan ekspansi UMK lebih didominasi oleh permasalahan

permodalan atau akses terhadap sumber pembiayaan yang bobotnya

mencapai 50,17%.

Faktor Penghambat Ekspansi UMK

Page 15: Peran bi dalam pengembangan umkm

AGENDA PEMBAHASAN

15

PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

KONDISI MAKRO PEREKONOMIAN INDONESIA 1

UPAYA PERBANKAN DALAM MEMBANTU UMKM

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA

DALAM PENGEMBANGAN UMKM

PENUTUP

2

3

4

5

6

Page 16: Peran bi dalam pengembangan umkm

1. Percepatan ‘LOAN PROCESSING’

2. Meringankan ‘ TERMs & CONDITIONs’(BUNGA,

AGUNAN)

3. Menyalurkan kredit melalui skim khusus (UMKM yang

tergabung dalam klaster atau melakukan kemitraan

dengan Usaha Besar)

4. Memberikan Bantuan Teknis & Pendampingan

5. Membantu Percepatan Program Pemerintah (KKPE,

KUR, KPNRP, KUPS, Dll).

1

6

UPAYA PERBANKAN MEMBANTU UMKM

16

Page 17: Peran bi dalam pengembangan umkm

AGENDA PEMBAHASAN

17

PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

KONDISI MAKRO PEREKONOMIAN INDONESIA 1

UPAYA PERBANKAN DALAM MEMBANTU UMKM

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA

DALAM PENGEMBANGAN UMKM

PENUTUP

2

3

4

5

6

Page 18: Peran bi dalam pengembangan umkm

18

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN UMKM

UU No. 13/1968 UU No. 23/1999 sebagaimana diubah dengan UU No.3 Tahun 2004

Developmental role Promotional role

Supply side, meliputi pengaturan ketentuan, penguatan kelembagaan

Demand side, meliputi penelitian, pelatihan, penyediaan informasi

Intrumen Utamanya berupa:

1. Penyediaan KLBI,

2. Ketentuan kuota KUK

3. Kebijakan kredit sektoral

Tahun

1999

Paradigma Lama Paradigma BARU

BI dapat secara langsung mempengaruhi kredit.

Namun di sisi lain menimbulkan permasalahan

‘moral hazard’.

Page 19: Peran bi dalam pengembangan umkm

19

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN UMKM

Penelitian

Pelatihan

Penyediaan Informasi

Pengaturan Kepada

Perbankan

Penguatan Lembaga

Penunjang

De

man

d S

ide

Su

pp

ly S

ide

Kerjasama BI dengan

Pemerintah dan Lembaga

Internasional

Akses UMKM ke Kredit

Pertumbuhan Sektor Riil

Sebagai otoritas yang mengatur & mengawasi bank, maka peran BI dalam pengembangan UMKM lebih ditekankan pada peningkatan intermediasi kepada

sektor UMKM.

Page 20: Peran bi dalam pengembangan umkm

20

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN UMKM

Penelitian:

1. Profil UMKM

2. Komoditas Unggulan

3. Pola Pembiayaan

Pelatihan & Pengembangan Klaster:

35 klaster binaan dengan 29 jenis komoditas

Penyediaan Informasi dan Bazar Intermediasi:

Website DIBI menyediakan informasi mengenai profil UMKM, komoditas potensial, dll

Penguatan Demand Side ….

Klaster Paprika

Klaster Mebel

Klaster Rumput Laut

Klaster Emping Melinjo

Page 21: Peran bi dalam pengembangan umkm

21

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN UMKM

Ketentuan untuk mendorong

intermediasi

Penguatan lembaga penunjang

1. Kewajiban penyampaian Rencana Penyaluran Kredit UMKM dalam RBB.

2. Kelonggaran dalam penilaian KAP untuk debitur s.d Rp5 miliar (UMKM).

3. Pengecualian BMPK untuk kredit melalui lembaga pembiayaan dengan metode penerusan (channeling) dan kemitraan inti-plasma.

4. Penurunan ATMR untuk kredit s.d Rp500 juta (termasuk kredit mikro & kecil) dari 100% menjadi 75%.

5. Penurunan bobot risiko dalam perhitungan ATMR untuk kredit UMKM yang dijamin lembaga penjaminan/asuransi kredit berstatus BUMN yang memenuhi persyaratan tertentu dari 50% menjadi 20%.

1. Mendirikan lembaga-lembaga yang memberi

konsultansi kepada UMKM.

2. Kerjasama dengan GTZ ProFI dalam program

sertifikasi Manajemen BPR.

3. Kerjasama dengan JICA d.r. pengembangan

Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD).

4. Pengembangan Sistem Informasi Debitur (SID)

Penguatan Supply Side ….

Page 22: Peran bi dalam pengembangan umkm

22

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN UMKM

Peningkatan capacity building UMKM

Program pengembangan

klaster usaha

Perluasan materi bantuan

teknis

Pembuatan laporan keuangan

sederhana

Pengembangan database

UMKM potensial

Penyempurnaan SID (Biro

Informasi Kredit)

Perusahaan penjaminan

kredit daerah (PPKD)

Pro

gra

m p

en

ge

mb

an

ga

n U

MK

M y

an

g

se

ca

ra b

erk

es

ina

mb

un

ga

n d

ila

ku

ka

n

Ba

nk

In

do

ne

sia

Penguatan internal UMKM

LEMBAGA

PENDUKUNG

Lembaga Pemeringkat Kredit

bagi UMKM

Page 23: Peran bi dalam pengembangan umkm

AGENDA PEMBAHASAN

23

PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM

KONDISI MAKRO PEREKONOMIAN INDONESIA 1

UPAYA PERBANKAN DALAM MEMBANTU UMKM

PERAN DAN TEROBOSAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA

DALAM PENGEMBANGAN UMKM

PENUTUP

2

3

4

5

6

Page 24: Peran bi dalam pengembangan umkm

24

PENUTUP

Bank Indonesia secara serius dan berkesinambungan senantiasa berupaya membantu pengembangan UMKM yang dilakukan melalui:

Regulasi dan kebijakan sektor perbankan yang mendukung UMKM, serta inovasi pengembangan skin pembiayaan untuk UMKM.

Bantuan teknis maupun pendampingan yang dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM agar dapat mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan.

Penguatan infrastruktur dan lembaga pendukung yang dapat mengurangi masalah asimetri informasi antara UMKM dengan lembaga keuangan.

Pengembangan UMKM tidak dapat hanya dilakukan melalui penguatan sisi pembiayaan, perlu adanya dukungan dari instansi terkait untuk penguatan infrastruktur sehingga koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan turut menentukan. Instansi terkait diharapkan dapat mengambil perannya dalam peningkatan kualitas produksi, pemasaran dan peningkatan SDM dari UMKM khususnya dalam menghadapi ACFTA.

Page 25: Peran bi dalam pengembangan umkm

Terima Kasih