penyampaian ded

10
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA D I R E K T O R A T B I N A T E K N I K Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fax (021) 7251544 - 7247283 Jkt 12110 ( 9 ) PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYAMPAIAN DED PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN Januari 2009

Upload: zzznow3819

Post on 12-Jun-2015

3.124 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

unixincome.blogspot.com.........pedoman bagi perencana untuk menyampaikan hasilperencanaaan teknis struktur jembatan yang berkualitas dan juga menjadipegangan bagi aparatur pemerintah yang berkompeten dalam prosespersetujuan/pengesahan hasil perencanaan

TRANSCRIPT

Page 1: PENYAMPAIAN DED

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A

DD II RR EE KK TT OO RR AA TT BB II NN AA TT EE KK NN II KK Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fax (021) 7251544 - 7247283 Jkt 12110

( 9 )

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYAMPAIAN DED PERENCANAAN

TEKNIK JEMBATAN

Januari 2009

Page 2: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 1/9

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYAMPAIAN LAPORAN DED

PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN

A. Maksud

Dokumen ini merupakan pedoman bagi perencana untuk menyampaikan hasil

perencanaaan teknis struktur jembatan yang berkualitas dan juga menjadi

pegangan bagi aparatur pemerintah yang berkompeten dalam proses

persetujuan/pengesahan hasil perencanaan.

B. Tujuan

Dokumen ini bertujuan menyeragamkan kualitas penyampaian hasil perencanaan

teknis struktur jembatan sehingga memudahkan proses persetujuan/pengesahan.

C. Acuan

1. Undang-Undang No.18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi yang berkaitan

dengan kegagalan bangunan.

2. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Pasal 9 ayat (5), tentang Pedoman

Pelaksanaan Barang/Jasa Pemerintah.

3. Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006 Pasal 86 ayat (1) tentang Jalan.

D. Lingkup Kegiatan

1. Dokumen ini memuat tata cara penyiapan perencanaan struktur jembatan dalam

rangka persetujuan dari instansi yang berwenang, dalam hal ini Subdit Teknik

Jembatan, terutama dari segi teknis dan administrasi, antara lain berisi penjelasan

mengenai kelengkapan serta materi berkas perencanaan struktur, batasan-

batasan dalam analisis perencanaan struktur, metode uji beban dan kriteria

penilaian berkas perencanaan struktur.

2. Mengimplementasikan fungsi dan tugas Direktorat Bina Teknik (Subdit Teknik

Jembatan) menyangkut pembinaan teknik jembatan secara mantap dan

memenuhi tuntutan pembangunan khususnya untuk jembatan-jembatan dengan

bentangan besar (mayor bridge) ≥ 100 meter.

Page 3: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 2/9

E. Ketentuan Umum

1. Wewenang Merencana dan Mengetahui

a. Penyiapan DED melalui kontrak

Tabel 9-1. Penyiapan DED melalui kontrak

No Jenis Bangunan Atas Melakukan/Menyetujui Mengetahui Keterangan

1

Rangka, Gelagar Dua Tumpuan & Jembatan Sistem Lantai.

P2JJ

Balai -

2

Gelagar Menerus, Pelengkung & Jembatan Sistem Kabel serta Jembatan Non-Standar lainnya.

P2JJ Bintek

Penyiapan Rencana Teknis dibantu Tim Teknis/ Konsultan Independent Proof Checker *)

3

Semua Jenis Jembatan termasuk dengan Sumber Dana Loan.

Subdit Teknik Jembatan Bintek

Penyiapan Rencana Teknis dapat dibantu Tim Teknis/ Konsultan Independent Proof Checker *)

*) tergantung pada kompleksitas struktur jembatan dan yang disiapkan dalam format Engineering

Procurement Contract/Turn-key.

b. Penyiapan DED melalui kegiatan swakelola PU

Tabel 9-2. Penyiapan DED melalui Kegiatan Swakelola PU

No Jenis Bangunan Atas Melakukan/

Menyetujui Mengetahui Keterangan

1 Rangka, Gelagar Dua Tumpuan & Jembatan Sistem Lantai.

P2JJ Balai -

2 Semua Jenis Jembatan. Subdit Teknik Jembatan Bintek

Penyiapan Rencana Teknis dapat dibantu Tim Teknis

2. Tanggung Jawab Pemberi Tugas

a. Membuat analisa fungsional untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi pendukung

operasional dan pemeliharaan sehingga sistem desain jembatan dapat

terwujud.

b. Penetapan kriteria (parameter teknik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif,

keterkaitannya dan kendala-kendala) untuk sistem perencanaan.

Page 4: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 3/9

c. Mengevaluasi perbedaan pendekatan desain alternatif melalui Cost

Effectiveness Analysis dan Trade Off Studi.

d. Mempersiapkan spesifikasi sistem termasuk komponennya (misalnya

berdasarkan: SNI, BMS, AASHTO, JIS dll).

e. Memilih komponen-komponen yang akan dipakai dalam sistem dan

pengumpulan informasi/rekomendasi dari pemasok.

f. Membantu pemasok dalam pengadaan komponen sistem sesuai spesifikasi

yang ditentukan dan sebagai bahan acuan dalam penyusunan dokumen

kontrak.

g. Menyiapkan dan mendokumentasikan desain lay-out, daftar harga satuan

bahan dan upah, standar-standar dll.

h. Melakukan penaksiran melalui pendekatan prediksi, analisis, dan mereview

kinerja desain secara periodik.

i. Mengembangkan model-model engineering dan prototype untuk maksud

mengevaluasi sistem.

j. Pemilihan software untuk menghasilkan produk desain yang optimal.

k. Mengembangkan pengujian spesifikasi dan prosedur untuk pengembangan

sistem dan komponennya; dan menuntaskan pengujian khusus untuk

menjamin bahwa seluruh desain memenuhi ketentuan/persyaratan.

l. Melakukan/membuat modifikasi desain seperlunya untuk memperbaiki

kekurangan/kesalahan-kesalahan dan atau mengembangkan sistem.

3. Tanggung Jawab Perencana

a. Perencana harus profesional dan beritikad baik.

b. Perencana harus mengikuti peraturan-peraturan dan kaidah-kaidah teknik

yang berlaku.

c. Perencana harus berpengalaman dan kompeten di bidang perencanaan

jembatan, dibuktikan dengan sertifikasi keahlian yang diterbitkan oleh

organisasi atau lembaga yang berwenang dan terakreditasi.

d. Perencana harus bertanggungjawab penuh pada hasil perencanaannya,

termasuk apabila menggunakan produk standar suatu komponen struktur

jembatan yang dibuat pihak lain, kecuali bila dapat menunjukan sertifikat

kelayakan yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang di bidang jembatan

Page 5: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 4/9

untuk komponen tersebut. Pertanggungjawaban harus dinyatakan dengan cara

menandatangani setiap lembar gambar rencana dan setiap dokumen

pelaporan perhitungan atau analisis yang mendukungnya.

e. Terbuka terhadap perkembangan teknis.

4. Proses Pengesahan/Persetujuan Desain

a. Pemeriksaan berkas perencanaan struktur oleh Subdit Teknik Jembatan

terutama ditujukan terhadap keamanan struktur jembatan, dengan perhatian

utama pada segi pembebanan, kekuatan, kestabilan dan kekakuan.

b. Apabila berkas perencanaan tidak layak untuk diperiksa maka Subdit Teknik

Jembatan akan mengembalikan berkas perencanaan kepada Perencana

Struktur untuk diperbaki/dilengkapi.

c. Perencana Struktur bisa diminta untuk melengkapi laporan dan gambar secara

lengkap dan jelas apabila berkas laporan yang disampaikan dianggap tidak

lengkap.

d. Subdit Teknik Jembatan dapat menghadirkan Konsultan Perencana hanya

apabila diperlukan penjelasan dari Konsultan beserta Pemberi Tugas/Pemilik

atau Wakilnya yang dapat membuat keputusan.

e. Hasil dari pemeriksaan mempunyai 7 (tujuh) kategori, yaitu:

1) Disetujui dengan catatan yang harus diperhatikan Perencana, tanpa harus

memasukkan berkas tambahan.

2) Disetujui dengan catatan dan harus memasukkan tambahan kelengkapan

dokumen.

3) Belum bisa diterima, perlu perbaikan, tambahan, ataupun perubahan

desain.

4) Perlu dipanggil Perencananya untuk dapat berdialog langsung dengan

Subdit Teknik Jembatan karena adanya materi yang dipertanyakan.

5) Perlu penjelasan terlebih dahulu dari perencana untuk jembatan yang

bersifat khusus.

6) Tidak layak untuk diperiksa.

Page 6: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 5/9

f. Konsultan Perencana diberi kesempatan untuk memperbaiki perencanaan

struktur secepatnya setelah pertanyaan atau permintaan perbaikan dimintakan

kepada Perencana.

g. Apabila berkas perencanaan struktur telah diperiksa berkali-kali dan masih

terdapat hal-hal penting yang belum dipenuhi atau memenuhi syarat, maka

kepada Perencana dilakukan pemanggilan untuk bisa berkomunikasi dengan

Subdit Teknik Jembatan. Dan bila hal-hal tersebut diatas masih saja terjadi

maka kepada Perencana tersebut bisa dilakukan teguran dengan tembusan

surat kepada pihak assosiasi profesi yang memberi rekomendsi pemberian

SIBP kepada Perencana Struktur tersebut.

F. Ketentuan khusus

1. Kriteria Perencanaan

a. Peraturan-peraturan yang dipergunakan, terutama untuk perencanaan

bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi jembatan

b. Mutu material yang dipergunakan

c. Metode dan asumsi pada perhitungan

d. Metode dan asumsi dalam penentuan pemilihan type bangunan atas,

bangunan bawah dan pondasi

e. Metode pengumpulan data lapangan

f. Program komputer yang dipergunakan

g. Metode pengujian pondasi

2. Peraturan yang Digunakan

a. Indonesian Bridge Management System (IBMS) : Bridge Design Code, Bridge

Design Manual dan Bridge Investigation Manual dan revisi-revisinya

b. Standar perencanaan jalan pendekat jembatan (Pd T-11-2003)

c. Tata cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota edisi No.038/T/BM/1997

September 1997

d. Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan (Maret 1992)

e. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metoda

Analisa Komponen SNI 1732-1989-F

Page 7: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 6/9

f. Panduan Analisa Harga Satuan, No. 028/T/Bm/1995, Direktorat Jenderal Bina

Marga, Departemen Pekerjaan Umum

3. Panduan Perencanaan

Agar tingkat standar kualitas perencanaan tertentu sesuai persyaratan dapat

dicapai, maka panduan atau Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design

Manual) BMS ’92 harus menjadi pegangan dalam menetapkan:

a. Metodologi Perencanaan

b. Pemilihan dan Perencanaan Struktur Jembatan

c. Perencanaan Elemen Struktur Jembatan

d. Perencanaan Pondasi, Dinding Penahan Tanah dan Slope Protection

e. Dan lain sebagainya

4. Peraturan Pembebanan jembatan

Beban-beban harus direncanakan berdasarkan aturan-aturan yang ada dalam Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92, dan harus

merupakan kombinasi dari :

a. Beban berat sendiri

b. Beban mati tambahan

c. Beban hidup

d. Beban sementara

e. Beban-beban sekunder

5. Tahapan Perencanaan Teknis Jembatan

Tahapan perencanaan teknis (mengacu POS Perencanaan Teknis Jembatan)

yang harus dilakukan oleh perencana adalah :

a. Perencanaan Geometri dan Alinyemen jembatan

b. Penentuan Bentang dan Lebar jembatan

c. Pemilihan Bentuk Struktur Jembatan

d. Analisa Struktur

e. Perencanaan Struktur Atas Jembatan

f. Perencanaan Struktur Bawah Jembatan

Page 8: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 7/9

g. Perencanaan Pondasi Jembatan

h. Perencanaan Prasarana Utilitas

i. Perencanaan Bangunan Pelengkap Jembatan

j. Penggambaran Rencana Kontruksi Jembatan

k. Spesifikasi Teknik

l. Perhitungan Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya

6. Kelengkapan Dokumen

a. Gambar Struktur (3 set)

b. Laporan penyelidikan tanah (3 set), dengan jumlah dan kualitas tes harus

memadai, berikut analisis dan rekomendasinya. Dalam hal ini pihak Subdit

Teknik Jembatan dapat meminta tes tambahan

c. Perhitungan struktur (3 set)

d. Gambar-gambar struktur

7. Laporan Perencanaan

a. Laporan perhitungan detail harus dalam bahasa Indonesia, jika diperlukan bisa

dalam bahasa Inggris

b. Ringkasan dan Penjelasan dari laporan perhitungan harus dalam bahasa

Indonesia

c. Laporan perhitungan harus jelas dan sistematis, diberi nomor halaman dan

daftar isi agar mudah dibaca dan diikuti jalan pikiran dari perencana

d. Perencana harus konsisten, dimana dalam melakukan perhitungan harus

sesuai dengan penjelasan yang diberikan pada awal laporan perhitungan

struktur ataupun penjelasan singkat

e. Pada perencanaan yang bersifat perubahan terhadap desain yang pernah

diajukan, selain perhitungan baru yang disampaikan, bagian laporan lama

yang terkait wajib disertakan berikut penjelasan secara sistematik mengenai

hal-hal yang berubah dan pertimbangan yang ada

f. Laporan hasil perencanaan teknis, antara lain berisi:

a. Hasil pengumpulan data primer

b. Hasil survey detail/primer

Page 9: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 8/9

c. Hasil kajian

d. Hasil analisa struktur

e. Hasil perencanaan teknik yang meliputi lokasi jembatan, alinyemen,

geometri, bentuk bangunan atas, bentuk bangunan bawah, pondasi,

utilitas, komponen pelengkap

f. Gambar rencana teknik jembatan

g. Spesifikasi Teknik

h. Hasil perhitungan volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya

8. Gambar-Gambar

a. Sampul luar dan sampul dalam

b. Daftar isi

c. Peta lokasi jembatan yang dilengkapi dengan peta jaringan jalan eksisting dan

petunjuk arah utara mata angin

d. Daftar simbol (legenda) dan singkatan

e. Daftar rangkuman volume pekerjaan

f. Denah dan potongan memanjang jembatan dengan skala 1:100

g. Potongan melintang (cross section) dibuat dengan skala horisontal 1:100,

dalam gambar potongan melintang harus mencakup: -

h. Gambar detail dengan skala 1:20, yang mencakup pelat lantai kendaraan,

bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi jembatan

G. Legalisasi DED

1. Setiap lembar gambar rencana harus ditandatangani oleh pihak Konsultan

Perencana, dengan ketentuan:

a. Kolom pertama ditandatangani oleh Perencana (yang merencanakan)

b. Kolom kedua ditandatangani oleh Pemeriksa (yang memeriksa)

c. Kolom ketiga ditandatangani oleh Team Leader (yang menyetujui)

2. Untuk sampul DED dibelakang Cover, sebagai administrasi proyek dibuatkan

Berita Acara Pengesahan antara Penyedia jasa, Pemberi tugas dan Pengguna

Jasa yang terdiri dari :

Page 10: PENYAMPAIAN DED

9.POS: Penyampaian Laporan DED Perencanaan Teknis Jembatan

9 - 9/9

a. Kolom pertama ditandatangani oleh Direktur Utama Konsultan Perencana

b. Kolom kedua ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Kasatker

c. Kolom ketiga ditandatangani oleh Institusi Organisasi Struktural yang lebih

tinggi (Subdit Teknik Jembatan)

H. Penjelasan-Penjelasan yang Harus Disampaikan

1. Kondisi sekitar lokasi rencana jembatan

2. Metodologi perencanaan, baik asumsi-asumsi yang digunakan maupun hal-hal

yang dianggap penting untuk diketahui oleh Tim Pemeriksa

3. Apabila perhitungan struktur jembatan menggunakan program komputer maka

harus dijelaskan input data maupun outputnya

4. Agar dijelaskan secara ringkas mengenai kelengkapan perhitungan detail

5. Asumsi-asumsi yang digunakan pada perhitungan struktur bangunan atas

jembatan, bangunan bawah jembatan dan pondasi jembatan

6. Metode pelaksanaan pondasi jembatan

7. Metode pelaksanaan struktur atas jembatan