penulisan tinjauan pustaka 2015 pkd

36
Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka Agam Marsoyo, Ph.D Pratesis MPKD September 2015

Upload: muhammadhuansyahputra

Post on 12-Feb-2016

236 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PENULUSAN TINJAUAN PUSTAKA (Bahan Kuliah)

TRANSCRIPT

Page 1: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Teknik PenulisanTinjauan Pustaka

Agam Marsoyo, Ph.DPratesis MPKD

September 2015

Page 2: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

• Mengkaji sejarah permasalahan dan melihat kelebihan dan kekurangan penelitian sebelumnya.

• Membuktikan keaslian penelitian. Bahwa penelitian yang sedang dilakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Menghindari duplikasi penelitian.

• Mendalami teori yang mendasar yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sehingga akan menunjang perumusan permasalahan.

• Mengungkap metoda dan teknik atau prosedur penelitian yang digunakan dari penelitian sebelumnya, dan membantu memberi gambaran metoda dan teknik yang akan digunakan dalam penelitian.

• Membantu memberikan gambaran tentang komponen-komponen, unsur-unsur atau variabel-variabel dari penelitian sebelumnya, yang kemungkinan akan dipakai dalam penelitian yang sedang dilakukan.

Sumber: Castetter, W.B.,and Heisler R.S.,1984, Developing and Defending a Dissertation Proposal, Graduate of Education, University of Pennsylvania, Pennsylvania; dan Leedy P.D., 1985, Practical Research: Planning and Design, Prentice Hall, New Jersey.

Fungsi Tinjauan Pustaka

Page 3: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

SEJARAH

KEASLIAN

PERMASALAHAN

KOMPONEN

Page 4: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD
Page 5: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD
Page 6: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Dua macam cara meninjau pustaka

• Citation (sitiran): – Menyimpulkan dari pustaka

yang ada

• Quote (kutipan langsung):– Mengutip teks langsung dari

pustaka yang ada

Page 7: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Citation (Sitiran)• Intepretasi/pandangan peneliti terhadap tulisan dari pustaka yang

diacu dan jangan lupa NAMA BELAKANG/FAMILY NAME penulis dan TAHUN dari pustakanya.

– Harsoyo (2004) menyatakan bahwa ..............– Infrastruktur adalah faktor penting pengembangan wilayah (Harsoyo, 2004).

– Harsoyo dan Isnanto (2009) membuktikan tentang ......– Infrastruktur terbukti sebagai pemicu perkembangan (Harsoyo dan Isnanto, 2009).

– Setiawan (2007) dan Smith (2006) mengungkapkan bahwa ..............– Air adalah unsur penting lingkungan (Setiawan, 2007; Smith, 2006).

– Harsoyo (2004), Sumi (2005), dan Isnanto (2005) menjelaskan tentang....– Air sebagai bagian dari alam (Harsoyo, 2004; Sumi, 2005; Isnanto, 2005).

– Fukuyama dkk (2007) menguraikan unsur-unsur ...... (xxx, et al, xxxx)– Semakin dingin air semakin baik bagi tubuh (Fukuyama dkk, 2007)

Page 8: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Adanya interaksi memungkinkan manusia untuk membentukkomunitas, mengikatkan diri satu sama lain dan membentuk struktur sosial. Rasamemiliki dan pengalaman konkret dalam suatu jejaring sosial dapat memberikanmanfaat besar bagi individu dan dapat menjadi suatu cara yang tepat untukmemperbaiki komunitas dan lingkungan. Prinsip ini dapat digunakan untukmeningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dalam arti luas, yang mencakuplingkungan fisik, pendidikan, ekonomi, dan sosial (Allen dkk., 2001).

Pada dasawarsa terakhir terdapat beberapa pengertian yangberkembang mengenai modal sosial. Smith (2001) menjelaskan bahwa modalsosial mengacu pada hubungan antar-individu, jejaring sosial dan norma-normahubungan timbal balik, serta kepercayaan yang timbul dari hubungan tersebut.

Citation (Sitiran)

Page 9: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Predikat yang biasa digunakan dalam Citation(s)

• menyetujui, mengakui• menganalisis• mengaplikasikan• menilai• mencoba• mendasarkan• membatasi• membawa• mengkomentari• membandingkan• menyimpulkan• memimpin• mengkonfirmasi• mempertimbangkan• mengingatkan• meneruskan• menghubungkan• menegaskan• mendemostrasikan

• mendapatkan• menggambarkan• menentukan• mengembangkan• membedakan• melakukan• menarik kesimpulan• mengestimasikan• menguji• menyatakan• menyampaikan• merumuskan• menemukan• menyamaratakan• mengadakan hipotesa• mengindikasikan• menekankan • meneliti, menyelidiki• mengetahui

• membuat• mencatat• memperhatikan• menghasilkan• memainkan• menandai• menunjukkan• menyiapkan• menghidupkan• menerima• merekomendasikan• melaporkan• meninjau-ulang• memperlihatkan • mengungkap• mempelajari• mendukung• mengukur• menggunakan

Contoh: Satwoko (2000) menyimpulkan bahwa ………….. Satwoko (2000) merumuskan bahwa …………..Satwoko (2000) menegaskan bahwa …………..

JELAS BAHWA menyimpulkan berbeda dengan merumuskan dan berbeda dengan menegaskan. Pilihan predikat ini tergantung kesimpulan pembaca/peneliti dari buku yang ditulis Satwoko.

Page 10: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Hindari double Citing

• Fokuskan pada buku terakhir, tulis nama belakang/family name penulis dari buku-buku sebelumnya (tanpa tahun penerbitan). Tahun penerbitan hanya pada buku terakhir.– Misal: Siegel dalam Suparjono (2004)

• Sebaiknya tidak seperti ini: Gerrard dalam Siegel dalam Suparjono (1980)

• Usahakan mendapat buku aslinya. Cari bukunya Siegel!!

(Gerrard,1845) (Suparjono, 2004)(Siegel,1980)

Page 11: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Berkaitan antara ruang dan pemanfaatannya, Rapoport (1980) dalam

Sujarto,D (1985) mengatakan bahwa tata ruang pada hakekatnya merupakan

lingkungan fisik, dimana terdapat hubungan organisatoris antara berbagai macam

obyek dengan manusia yang terpisah dalam ruang-ruang tertentu.

Berkaitan antara ruang dan pemanfaatannya, Rapoport mengatakan bahwa

tata ruang pada hakekatnya merupakan lingkungan fisik, yang dimana terdapat

hubungan organisatoris antara berbagai macam obyek dengan manusia yang terpisah

dalam ruang-ruang tertentu (Sujarto, 1985).

Citation (Sitiran)

Page 12: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Perluasan ruang secara vertikal ternyata mampu mengakomodasikan kegiatan-

kegiatan maupun memberikan ruang untuk hunian bagi penduduk di kota. Teori ini

diusulkan oleh Soiji (1935) dalam Bergel (1955) dalam Yunus (1994), sehingga variabel

ketinggian bangunan menjadi perhatian karena menyangkut hak seseorang untuk

menikmati alam, kepadatan penghuni, pemanfaatan lahan dengan aktifitas yang tinggi,

dan lainnya.

Perluasan ruang secara vertikal ternyata mampu mengakomodasikan kegiatan-

kegiatan maupun memberikan ruang untuk hunian bagi penduduk di kota. Teori ini

diusulkan oleh Soiji dalam Bergel (Yunus, 1994), sehingga variabel ketinggian bangunan

menjadi perhatian karena menyangkut hak seseorang untuk menikmati alam, kepadatan

penghuni, pemanfaatan lahan dengan aktifitas yang tinggi.

Citation (Sitiran)

Page 13: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Quote (Kutipan langsung)

• Langsung mengutip tulisan pada pustaka yang diacu, jangan lupa cantumkan NAMA BELAKANG/FAMILY NAME Penulis, TAHUN, dan HALAMAN kutipan).

– Penulisan Quote yang sedikit bisa menyatu dengan tulisan pokok tetapi diberi “tanda petik” dan italic

– Penulisan Quote yang panjang ditulis 1 spasi diberi “tanda petik” dan italic dan berbeda format dengan tulisan pokok.

Page 14: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Rohloff (2006: 34) mendefinisikan konflik sebagai “the clashing of

opposing interest or positional differences over national values”, yakni

mengganggap konflik sebagai pertentangan kelompok kepentingan atau

perbedaan posisi di atas nilai-nilai nasional.

Penelitian Tipple di empat kota-kota di negera berkembang mengindikasikan

bahwa “children may be called on to ‘mind the shop’ if a parent or adult family

member has to go out or do something in the house” (Tipple, 2006: 175). Maksud

dia adalah .......

Quote (Kutipan langsung)

Page 15: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Kelompok-kelompok yang menikmati status ekonomi relatif tinggi memiliki

kemungkinan rendah untuk terlibat dalam konflik yang keras dengan struktur

kekuasaan daripada kelompok yang tidak menikmati status sosial ekonomi dan

kekuasaan. Hal ini juga diungkap oleh Rohloff (2006: 34) bahwa:

”the clashing of opposing interest or positional differences over nationalvalues and issues like independence, self determination, borders and territory,access to or distribution of domestic or international power”

Kelompok-kelompok yang menikmati status ekonomi relatif tinggi

memiliki kemungkinan rendah untuk terlibat dalam konflik yang keras dengan

struktur kekuasaan daripada kelompok yang tidak menikmati status sosial ekonomi

dan kekuasaan. Hal ini juga diungkap oleh Rohloff bahwa:

”the clashing of opposing interest or positional differences overnational values and issues like independence, self determination,borders and territory, access to or distribution of domestic orinternational power” (Rohloff, 2006: 34).

Quote

Page 16: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Kelompok-kelompok yang menikmati status ekonomi relatif tinggi memiliki

kemungkinan rendah untuk terlibat dalam konflik yang keras dengan struktur

kekuasaan daripada kelompok yang tidak menikmati status sosial ekonomi dan

kekuasaan. Hal ini juga diungkap oleh Rohloff bahwa:

”the clashing of opposing interest or positional differences over nationalvalues and issues like independence, self determination, borders and territory,access to or distribution of domestic or international power” (2006: 34).

Kelompok-kelompok yang menikmati status ekonomi relatif tinggi

memiliki kemungkinan rendah untuk terlibat dalam konflik yang keras dengan

struktur kekuasaan daripada kelompok yang tidak menikmati status sosial ekonomi

dan kekuasaan. Hal ini juga diungkap oleh Rohloff (2006) bahwa:

”the clashing of opposing interest or positional differences overnational values and issues like independence, self determination,borders and territory, access to or distribution of domestic orinternational power” (hal.34).

Quote

Page 17: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Istilah “berpihak” atau “pro-poor” dalam “tata pemerintahan yang baik dan berpihak (propoorgood governance),”pada dasarnya adalah keberpihakan kepada warga/masyarakat miskin dankelompok berpenghasilan rendah. Warga miskin maupun kelompok berpenghasilan rendahselama ini memiliki aksesibilitas dan akseptabilitas yang rendah terhadap sumber dayapenghidupan dan posisi sosial mereka terpinggirkan. Kebijakan dan praktek pembangunan yangberpihak, pada prinsipnya adalah membuka ruang dan kesempatan lebih kepada mereka; alih-alih warga berkemampuan dari tingkat sosial menengah ke atas, untuk mengakses danmengaksep sumber daya bagi penghidupan yang lebih baik sesuai harkat dan martabatkemanusiaannya sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara.

Quote yang panjang #1

Page 18: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Istilah “berpihak” atau “pro-poor” dalam “tata pemerintahan yang baik dan berpihak(propoor good governance),”pada dasarnya adalah keberpihakan kepadawarga/masyarakat miskin dan kelompok berpenghasilan rendah. Warga miskinmaupun kelompok berpenghasilan rendah selama ini memiliki aksesibilitas danakseptabilitas yang rendah terhadap sumber daya penghidupan dan posisi sosialmereka terpinggirkan. Kebijakan dan praktek pembangunan yang berpihak, padaprinsipnya adalah membuka ruang dan kesempatan lebih kepada mereka; alih-alihwarga berkemampuan dari tingkat sosial menengah ke atas, untuk mengakses danmengaksep sumber daya bagi penghidupan yang lebih baik sesuai harkat danmartabat kemanusiaannya sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara.

“[…] tata pemerintahan yang baik dan berpihak […] pada dasarnyaadalah keberpihakan kepada warga/masyarakat miskin dan kelompokberpenghasilan rendah. Warga miskin maupun kelompokberpenghasilan rendah selama ini memiliki aksesibilitas danakseptabilitas yang rendah terhadap sumber daya penghidupan danposisi sosial mereka terpinggirkan.”

Quote yang panjang #2

Page 19: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Quote yang panjang #3

Page 20: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Quote yang menyatu dengan tulisan utama

Page 21: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

inti

penjelas

penjelas

penjelas inti

penjelas

penjelas

penjelas

Format penulisan deduktif lebih mudah dibaca, karena

inti tulisan berada diawal penulisannya.

Format penulisan induktif lebih sulit dibaca, karena inti tulisan berada diakhir penulisannya.

Biasanya pembaca akan mencari inti tulisannya.

Page 22: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Cek format, cek paragraf, cek substansi

Page 23: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD
Page 24: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD
Page 25: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Organisasi Tinjauan Pustaka

• Pendahuluan: menunjukkan tujuan peninjauan dan kriteria penetapan pustaka, serta organisasi tinjauan pustaka.

• Pembahasan: Pustaka yang ditinjau perlu dikelompokkan secara sistematis dengan menggunakan judul dan subjudul pembahasan. Bisa didasarkan pada topik atau periodanya. Di samping itu, perlu dilihat keterkaitan, pertentangan, pendetailan.

• Kesimpulan: menjelaskan arti semua yang ditinjau pustakanya. Apa arti semua tinjauan pustaka tersebut?. – Check dengan permasalahan penelitian sdr. – Check manfaat pustaka sebelumnya dalam penelitian sdr. – Check kualitas penelitian-penelitian sebelumnya.

Tiap sub-bab dan sub-sub-bab disarankan: mulai paragraf pendahuluan, kemudian paragraf-paragraf pembahasan, dan diakhiri dengan paragraf kesimpulan.

Page 26: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Halaman 1 dari 2

Page 27: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Halaman 2 dari 2

Page 28: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Ilustrasi: teknik tinjauan pustaka (1)

John(2000)

Ying(1990)

Cici(1996)

Dida(1992)

Eko(2001)

Page 29: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD
Page 30: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Teknik tinjauan pustaka (2)

Ying (1990) menyatakan bahwa //////////////////////// ////// ///////// ///////// /////////// ///////// ///////// ///////////////////////// ///////////// //////////// ///////////// /////////////// ///////// ////////////////// /////////// ////////// /////. ///////////// /////////// ////////////////////// ////////

Dida (1992) menyebutkan bahwa //////////////////////// ////// ///////// ///////// /////////// ///////// /////////. /////////// ////////////////// ///////////////// //////// .

Cici (1996) menguraikan lebih lanjut bahwa //////////////////////// ////// ///////// ///////// /////////// ///////// /////////./////////////// //////////////////////////////// ////////////////////////// ////////////////// //////////// ///////////////// /////////////// //////////// /////////////. //////////////// ///////////////

John (2000) menjelaskan lebih rinci bahwa //////////////////////// ////// ///////// ///////// /////////// ///////// /////////. /////////// /////////////// //////////////// / ///////////// / / /////////// // ///// ///////////////. //////////

Eko (2001) menguraikan lebih rinci lagi bahwa //////////////////////// ////// ///////// ///////// /////////// ///////// /////////. ///////////// .//////////////.////////////////////////////../////

Page 31: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Teknik tinjauan pustaka (3)Tsung (1990)

Dida(1992)

Cici(1996)

John(2000)

Aaaa Aaaa Xxxx Aaaa

Bbbb Bbbb Yyyy Dddd

Cccc Cccc Zzzz

Dddd

Eeee

Pppp

Eko(2001)Aaaa1Aaaa2

Aaaa3Aaaa4Aaaa5

Page 32: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Plagiarism

…dan bagaimanamenghindari

Page 33: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Apa itu plagiarism?

Plagiarism adalah menggunakan ide-ide, kata, kalimat, karya orang lain tanpa memberipenghargaan kepada penulis asli.

Dictionary.com mendifinisikan bahwa plagiarism adalah “the unauthorized use or close imitation of the language and thoughts of another author and the representation of them as one's own original work.”

Page 34: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Kadang-kadang plagiarisme mudahuntuk dikenali

Menyalin bagian besar teks tanpa menggunakan tanda kutip dan kutipan adalah plagiarisme.

Mudah dikenali dari style tulisan (biasanya beda)

Page 35: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Kadang-kadang plagiarisme lebih sulit untukdikenali

Quote asli:

"Anda akan hampir selalu memanfaatkan karya orang lain. Itu penting untukpenelitian yang baik. “

Penulisan ulang yang lemah:

Hal ini penting untuk penelitian yang baik dengan memanfaatkan karya orang lain.

Penulisan ulang yang lebih baik:

Sesungguhnya suatu penelitian yang baik dibangun dari penelitian sebelumnya.

Page 36: Penulisan Tinjauan Pustaka 2015 PKD

Bagaimana menghindari plagiarism

• Bila sdr ragu untuk menulis ulang, lakukanlahquotation (kutipan langsung) denganmenyebutkan nama belakang/family name, tahun, serta halaman yang terdapat teks yang dikutip.

• Bila ingin melakukan penulisan ulang, cekulang bahwa tulisan ulang tersebut tidak samapersis dengan teks asli.