pentingya imunisasi lengkap pada bayi

31
10 PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Indonesia mencanangkan gerakan pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Dengan kebijakan dan strategi ini, perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya di semua sektor harus dipertimbangkan terlebih dahulu dampak negatif dan positif terhadap kesehatan. Masyarakat juga ikut bertanggung jawab untuk melaksanakan hidup sehat, perilaku sehat dan upaya pencegahan agar tidak terkena penyakit menular. Sejalan dengan upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita perlu terus digalakkan. Imunisasi merupakan program unggulan pertama dalam rangka percepatan perbaikan derajat kesehatan.( Muamalah, 2006)

Upload: wiwit-climber

Post on 09-Dec-2015

88 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ssss

TRANSCRIPT

Page 1: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI

DASAR LENGKAP PADA BAYI

1.1. LATAR BELAKANG

Pemerintah Indonesia mencanangkan gerakan pembangunan

berwawasan kesehatan sebagai strategi pembangunan nasional untuk

mewujudkan Indonesia sehat 2010. Dengan kebijakan dan strategi ini,

perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya di semua sektor harus

dipertimbangkan terlebih dahulu dampak negatif dan positif terhadap

kesehatan. Masyarakat juga ikut bertanggung jawab untuk melaksanakan

hidup sehat, perilaku sehat dan upaya pencegahan agar tidak terkena

penyakit menular. Sejalan dengan upaya menurunkan angka kematian

bayi dan balita perlu terus digalakkan. Imunisasi merupakan program

unggulan pertama dalam rangka percepatan perbaikan derajat kesehatan.(

Muamalah, 2006)

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila

kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit

ringan. Pada tahun 1974, WHO mencanangkan Expanded Programme of

Immunization (EPI) atau program pengembangan imunisasi. Program

imunisasi merupakan suatu program yang digunakan untuk menurunkan

angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak balita. Program

ini memiliki 6 penyakit target seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis,

Page 2: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

Tetanus, Polio dan Campak, sedangkan Hepatitis B baru ditambahkan

pada awal tahun 1980-an karena baru ditemukan. Idealnya bayi harus

mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3

kali, Polio 4 kali, HB 3 kali dan Campak 1 kali. (WHO, 2014).

Journal, yang dilakukan penelitian oleh Catherin dkk, 2013

bahwa Hexacima (DTaP-IPV-Hep B-Hib) adalah thiomersal bebas baru

kombinasi hexavalent anak. Vaksin diindikasikan untuk vaksinasi primer

bayi dan balita dari 6 minggu sampai 24 bulan usia

di Eropa. Data klinis menunjukkan bahwa Vaksin adalah pilihan yang

aman dan imunogenik untuk menyediakan perlindungan terhadap infeksi

masa kanak-kanak untuk difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, polio dan

penyakit invasif yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae jenis

Yang sepenuhnya cair siap digunakan formulasi nyaman dan

menyederhanakan administrasi oleh profesional kesehatan.

Di negara Spanyol, Madrid Journal penelitian yang dilakukan oleh

Felix, dkk Jadwal yang direkomendasikan untuk vaksinasi hepatitis B

bayi prematur penelitian ini menggunakan open-label membandingkan

respon kekebalan dini (N=94) dan bayi jangka penuh (N=92) hepatitis B

antigen berikut administrasi utama heksavalen vaksin DTPa-HBV-IPV /

Hib pada 2-4-6 bulan dan dosis penguat pada 18 bulan. anti-Antibodi

HBsAg ditentukan sebelum dan satu bulan setelah dosis primer dan

penguat. Prebooster seroprotection yang 75 dan 80,6%, masing-masing.

Enam bayi prematur tidak menanggapi dosis primer dan penguat. Primer

Page 3: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

dan penguat vaksinasi dengan DTPa-HBV-IPV / Hib memperoleh respon

anti-HBsAg memuaskan pada bayi prematur, yang tidak dipengaruhi oleh

usia kehamilan atau berat badan lahir. Jadwal ini dan vaksin akan sangat

memudahkan imunisasi bayi prematur.

Kementerian Kesehatan Indonesia menetapkan imunisasi sebagai

upaya nyata pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals

(MDGs), khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Indikator

keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian UCI

(Universal Child Immunization) baik di tingkat nasional, propinsi, dan

kabupaten bahkan di setiap desa/kelurahan, yaitu minimal 80% bayi telah

mendapatkan imunisasi dasar lengkap untuk BCG, DPT, polio, campak,

dan hepatitis B.(Siti, 2006)

Menurut Kemenkes RI pada tahun 2011, diketahui bahwa

persentase bayi pada usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap adalah sebesar 93,4% namun persentase desa yang mencapai

UCI hanyalah 74,16% yaitu 10% dibawah target. Hal ini masih

kontradiksi mengingat target dari Kemenkes RI untuk mencapai MDGs

dibutuhkan angka pencapaian UCI yang sesuai target yaitu di atas 80%.

Akupan imunisasi lengkap di Jawa Barat Menkes menjelaskan, pada

tahun 2012 cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia

mencapai 86,8%. Angka ini sudah melampaui target nasional, yaitu 85%.

Namun, menurut Menkes, angka ini belum mengembirakan, sebab masih

ada jutaan anak yang tidak mendapatkan imunisasi.

Page 4: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

"Masih ada 14% atau sekitar 3,9 juta balita yang belum di imunisasi.

Jumlah ini tentunya masih sangat banyak. Mereka tersebar di berbagai

daerah. Bahkan, ada daerah yang pencapaian tingkat imunisasinya baru

60%-70%," jelas Menkes. Dalam kesempatan yang sama, Wakil

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar mengatakan, capaian imunisasi di

Jawa Barat cenderung meningkat, dan hingga tahun 2012 cakupannya

sudah 89,2%. Meski demikian, kata dia, capaian ini bukan akhir dari

upaya melindungi balita di Jawa Barat. (Suara Pembaharuan, 2014)

Pihaknya terus berupaya dengan mendorong pemda

kabupaten/kota agar cakupan imunisasi tahun ini bisa mencapai 91%, dan

tahun berikutnya menjadi 100%. Di samping itu bisa mereduksi angka

drop out imunisasi. Hal-hal tersebut dapat disebabkan antara lain karena

kurang perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap program

imunisasi, kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin

maupun tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang

adekuate. Selain itu juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk

pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber daya yang memadai serta

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan manfaat

imunisasi. Guna mecapai target 100% UCI desa/ kelurahan pada tahun

2014 perlu dilakukan berbagai upaya percepatan melalui Gerakan

Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai UCI (GAIN UCI).

Page 5: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

Oleh karena masih rendahnya angka pencapaian UCI pada bayi,

maka diperlukan program promosi kesehatan tentang Imunisasi dasar

pada bayi usia 0-11 bulan khususnya di kelurahan Cigugur Wilayah kerja

Puskesmas Cimahi Selatan. Selain itu peran tenaga kesehatan dalam

upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi sangat

diperlukan. Tidak hanya tenaga kesehatan saja yang bertanggung jawab

untuk menanggulangi kasus tersebut namun peran dari seluruh lapisan

masyarakat sangat diperlukan untuk dapat berpartisipasi dalam program

pemerintah untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi

akibat kurang optimalnya program promosi kesehatan tentang imunisasi.

1.3. TUJUAN

1.3.1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-

ibu diharapkan dapat memotivasi keluarga untuk membawa

bayinya ke posyandu atau sarana kesehatan untuk mendapatkan

imunisasi lengkap.

1.3.2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-

ibu dapat :

1. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.

2. Menjelaskan tujuan imunisasi.

3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian

imunisasi.

Page 6: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.

5. Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.

6. Menjelaskan cara pemebrian imunisasi.

7. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.

8. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.

9. Menjelaskan tempat pelayanan Imunisasi

1.4. MAMFAAT

Promosi kesehatan yang dilakukan kepada Ibu-ibu dapat menambah

pengetahuan bahwa Imunisasi diberikan untuk meningkatkan kekebalan

secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu, sehingga bila kelak ia

terpapar penyakit tersebut tidak akan sakit .

1.5. SASARAN

Sasaran dalam kegiatan promosi kesehatan ini terdiri dari ibu-ibu

yang memiliki bayi di wilayah kerja Puskesmas Cigugur tengah yang

berjumlah 20 orang.

Page 7: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

1.6. PELAKSANAAN PROGRAM

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Topik                        : Imunisasi

Pokok bahasan         : Imunisasi lengkap untuk bayi

Target /sasaran         : Ibu-Ibu Memiliki Bayi Usia 0-9 Bulan

Hari / Tanggal           : Kamis, 04 Desember 2014

Waktu                       : 60 menit

Tempat                      : Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan

Penyuluh : Sri Yekti beserta tim

No. Waktu KegiatanPenyuluhan Respon peserta

1

2

5 menit

20 menit

1. Salam pembukaan2. Memperkenalkan

diri3. Menyampaikan

topik dan tujuan penyuluhan

Menjelaskan materi dan mendemonstrasikan tempat penyuntikan pada bayi dengan benar1. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.2. Menjelaskan tujuan imunisasi.3. Menjelaskan penyakit

yang dapat dicegah dengan pemberian

imunisasi.

1. Menjawab salam2. Mendengarkan

Mendengarkan penyuluhan

Page 8: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

3

4

15 menit

5 menit

4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.

5. Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.

6. Menjelaskan cara pemberian imunisasi.

7. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.

8. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.

9. Menjelaskan tempat pelayanan Imunisasi

Tanya jawabMemberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.

EvaluasiMenanyakan pada ibutentang materi yang diberikan dan reinforcement kepada ibu  bila dapat menjawab dan menjelaskan kembali pertanyaan/materi

PenutupMenyimpulkanSalam penutup

Bertanya dan menjawab pertanyaan

MendengarkanJawab salam

1.7. METODE

Memberikan penjelasan tentang imunisasi dasar lengkap menggunakan

powerpoint, di dalam ruangan posyandu kelurahan Cigugur wilayah

Page 9: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

kerja Puskesmas Cimahi Selatan, kemudian menyebutkan tempat-

tempat penyuntikan dan jenis imunasi dasar lengkap pada bayi secara

benar.

1.8. SETTING TEMPAT

Peserta duduk menghadap ke penyuluh

Keterangan:

: Penyuluh

: Peserta

: Moderator

1.9. MEDIA

1. Leaflet

2. LCD

3. Powerpoint

Page 10: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

1.10. EVALUASI

1. Ibu- Ibu dapat menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.

2. Ibu-ibu dapat menjelaskan tujuan imunisasi.

3. Ibu-ibu dapat menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan

pemberian imunisasi.

4. Ibu-ibu dapat menjelaskan jenis-jenis imunisasi.

5. Ibu-ibu dapat menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.

6. Ibu-ibu dapat menjelaskan cara pemberian imunisasi.

7. Ibu-ibu dapat menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.

8. Ibu-ibu dapat menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.

9. Ibu-ibu dapat menjelaskan tempat pelayanan Imunisasi

 

Page 11: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

LAMPIRAN

MATERI IMUNISASI DASAR

I.       Pengertian

Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. (Proverawati, 2010)

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhada penyakit tertentu. (Alimul, 2009)

II. Tujuan Imunisasi

1. Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. (Proverawati, 2010)

2. Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. (Alimul, 2009)

III. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

1. Penyakit TBC

Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :

-   Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.

-   Nafsu makan menurun, BB menurun.

Page 12: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

-   Berkeringat malam tanpa aktifitas.

* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.

2. Penyakit Difteri

Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan :

- Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga menyumbat jalan napas.

- Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.

- Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.

3. Penyakit Batuk Rejan

Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :

- Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari. Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 – 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.

- Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.

4. Penyakit Tetanus

Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :

- Kejang / kaku seluruh tubuh.

- Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.

- Kejang dirasakan sangat sakit.

- Pada bayi yang baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.

Page 13: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

5. Penyakit Polimielitis

Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh. Ditandai dengan :

- Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala,

otot badan dan kaki terasa kaku.

- Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.

Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan kematian.

6. Penyakit Campak

Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.

Tanda-tanda campak :

- Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.

- Mulut dan bibir kering serta merah.

- Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.

7. Hepatitis Virus B

Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.

Tanda-tanda :

- Mual, muntah serta nafsu makan menurun.

- Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

Page 14: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

IV. . Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

1. Penyakit TBC

Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :

- Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.

- Nafsu makan menurun, BB menurun.

- Berkeringat malam tanpa aktifitas.

* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.

2. Penyakit Difteri

Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan :

- Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga menyumbat jalan napas.

- Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.

- Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.

3. Penyakit Batuk Rejan

Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :

- Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari. Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 – 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.

- Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.

4. Penyakit Tetanus

Page 15: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :

- Kejang / kaku seluruh tubuh.

- Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.

- Kejang dirasakan sangat sakit.

- Pada bayi yang baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.

5. Penyakit Polimielitis

Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh. Ditandai dengan :

- Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala,

otot badan dan kaki terasa kaku.

- Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.

Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan kematian.

6. Penyakit Campak

Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.

Tanda-tanda campak :

- Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.

- Mulut dan bibir kering serta merah.

- Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.

Page 16: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

7. Hepatitis Virus B

Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.

Tanda-tanda :

- Mual, muntah serta nafsu makan menurun.

- Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

V. Sasaran Imunisasi

Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.

VI. Jadwal Pemberian Imunisasi

1.BCG

1. Imunisasi BCG diberikan pada umur sebelum 3 bulan. namun dianjurkan

2. pemberian imunisasi BCG pada umur antara 0-12 bulan.3. Dosis 0,05 ml untuk bayi kurang dari 1 tahun dan 0,1 ml untuk anak

(>1 tahun).4. Imunisasi BCG ulangan tidak dianjurkan.5. Vaksin BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberculosis, namun dapat

mencegah komplikasinya.6. Apabila BCG diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya

dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.

1. Hepatitis B

1. Imunisasi hepatitis B-1 diberikan sedini mungkin (dalam waktu 12 jam) setelah lahir.

2. Imunisasi hepatitis B-2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari imunisasi hepatitis B-1 yaitu saat bayi berumur 1 bulan. Untuk mendapatkan respon imun optimal, interval imunisasi hepatitis B-2 dengan hepatitis B-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan. Maka imunisasi hepatitis B-3 diberikan pada umur 3-6 bulan.

Page 17: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

3. Departemen kesehatan mulai tahun 2005 memberikan vaksin hepatitis B-0 monovalen (dalam kemasan uniject) saat lahir, dilanjutkan dengan vaksin kombinasi DTwP/hepatitis B pada umur 2-3-4 bulan. Tujuan vaksin hepatitis B diberikan dalam kombinasi dengan DTwP untuk mempermudah pemberian dan meningkatkan cakupan hepatitis B-3 yang masih rendah.

4. Apabila sampai dengan usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi hepatitis B, maka secepatnya diberikan imunisasi hepatitis B dengan jadwal 3 kali pemberian.

3. DPT

1. Imunisasi DPT primer diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan (DPT tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu) dengan interval 4-8 minggu. Interval terbaik diberikan 8 minggu, jadi DPT-1 diberikan pada umur 2 bulan, DPT-2 pada umur 4 bulan dan DPT-3 pada umur 6 bulan.

2. Dosis DPT adalah 0,5 ml, intramuskular, baik untuk imunisasi dasar maupun ulangan.

3. Vaksin DPT dapat diberikan secara kombinasi dengan vaksin lain yaitu DPT/Hepatitis B dan DPT/IPV.

4. Polio

1. Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus polio -1, 2, dan 3. (1.OPV, hidup dilemahkan, tetes, oral.; 2.IPV, in-aktif, suntikan.)

2. Polio-0 diberikan saat bayi lahir sesuai pedoman PPI sebagai tambahan untuk mendapatkan cakupan imunisasi yang tinggi.

3. Untuk imunisasi dasar (polio-2, 3, 4) diberikan pada umur 2,4, dan 6 bulan, interval antara dua imunisasi tidak kurang dari 4 minggu.

4. OPV diberikan 2 tetes per-oral.5. IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuscular. Vaksin IPV dapat diberikan

tersendiri atau dalam kemasan kombinasi (DPT/IPV).

5. Campak

Vaksin campak rutin dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,5 ml secara subkutan dalam, pada umur 9 bulan. (IDAI, 2008)

 

VII. Cara Pemberian Imunisasi

Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut.

Page 18: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

1. BCG     : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.

2. DPT      : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.

3. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.

4. HB        : suntikan pada lengan.

5. DT / TT: suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.

 

VIII. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan

Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :

1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi.

2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.

3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.

4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

 

IX. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi

Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.

1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.

2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.

3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan.

X.  Tempat Pelayanan Imunisasi

Page 19: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :

1. Posyandu

2. Puskesmas

3. Bidan / dokter praktek

4. Rumah bersalin

5. Rumah sakit

XI.  Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi

1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di

ketiak anjurkan ke puskesmas;

2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari

posyandu

3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta, 2009

Page 20: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 2008

Felix Omenaca, , 2010 Hindawi Publishing Corporation . Hepatitis B Response of Premature Infants after Primary and Booster Immunisation with a Diphtheria-Tetanus-Acellular Pertussis-Hepatitis B-Inactivated Poliovirus/ Haemophilus InfluenzaeType B Vaccine.

Hidayat, A. Aziz Alimul.2009.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk PendidikanKesehatan .Jakarta:Salemba Medika

IDAI.2008.Pedoman Imunisasi Di Indonesia.Jakarta:Satgas ImunisasiKatherine, 2013. Drugs Their Perspect. DTaP-IPV-Hep B-Hib vaccine (Hexyon_/Hexacima_): a guide to its use in the primary and booster vaccination of infants and toddlers in Europe.

Muamalah, Siti. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (Dpt) Dan Campak. 2006

Menyongsong Program Indonesia Sehat 2010 Gairahkan Spirit Imunisasi Bayi dan Balita.

Sudayasa, Putu.2010.Latar Belakang Program Imunisasi.http://imunisasihsu.wordpress.com

WHO. Program Imunisasi Dan Pengembangan Vaksin..

 

Page 21: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: Pentingya Imunisasi Lengkap Pada Bayi

10