imunisasi bayi dan balita new

19
IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA 1. Tri hike susanti (P1337420114042) 2. Dwi safitri (P1337420114048) 3. Khayun wismantara (P1337420114053) 4. Zulaikah nur W (P1337420114055) 5. Diah Retnani (P1337420114061) 6. Fattah dwi Arif (P1337420114066) 7. Bunga Arum y (P1337420114074)

Upload: diahretna

Post on 15-Apr-2016

63 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Imunisasi Bayi Dan Balita New

IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA

1. Tri hike susanti (P1337420114042)2. Dwi safitri (P1337420114048)3. Khayun wismantara (P1337420114053)4. Zulaikah nur W (P1337420114055)5. Diah Retnani (P1337420114061)6. Fattah dwi Arif (P1337420114066)7. Bunga Arum y (P1337420114074)

Page 2: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Imunisasi merupakan salah satu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak dengan cara vaksin ke dalam tubuh. Tujuan

imunisasi sendiri adalah agar tubuh terlindung dari

beberapa penyakit berbahaya. Jikapun bayi dan anak sakit, dapat menghindarkan dari

perkembangan penyakit yang menyebabkan cacat

atau meninggal dunia.

Page 3: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Apa Fungsi Imunisasi ??

Mencegah penyakit infeksi tertentu

Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah terjadinya gejala yang dapat menimbulkan kecacatan / kematian.

Page 4: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen. Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi. Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan.

Reaksi antigen-antibodi

Page 5: Imunisasi Bayi Dan Balita New

1. Bila ada antigen (kuman, bakteri, virus, parasit, racun kuman) memasuki tubuh, maka tubuh akan berusaha untuk menolaknya. Tubuh membuat zat anti yang berupa antibodi atau antitoksin2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen, berlangsung lambat dan lemah, sehingga tidak cukup banyak antibodi terbentuk.

3. Pada reaksi atau respons yang kedua, ketiga dan seterusnya tubuh sudah lebih mengenal jenis antigen tersebut. Tubuh sudah lebih pandai membuat zat anti, sehingga dalam waktu yang lebih singkat akan dibentuk zat anti cukup banyak.Setelah beberapa waktu, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang. Untuk mempertahankan agar tubuh tetap kebal, perlu diberikan antigen/ suntikan/imunisasi ulang. Ini merupakan rangsangan bagi tubuh untuk membuat zat anti kembali

Page 6: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Macam-macam imunisasi menurut lokasi ada dua macam:

•Imunitas Aktif : Didapat secara alami : Tubuh anak akan membuat sendiri anti bodi setelah diberi suntikan antigen, kekebalan yang

didapat akan bertahan selama bertahun- tahun.•Imunitas Pasif :Tubuh tidak membuat sendiri anti boodi tetapi mendapatkannya dengan cara penyuntikan serum yang telah mengandung anti bodi, kekebalan yang diperoleh

biasanya akan berlangsung selama 1-2 bulan

Jenis-jenis Vaksin

Page 7: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Macam-macam Imunisasi :

Vaksin DPT Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak

yang berumur kurang dari 7 tahun. Biasanya vaksin DPT

terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan

atau paha.Imunisasi DPT diberikan sebanyak

3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan

(DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4

minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6

tahun).

Page 8: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Imunisasi Polio Imunisasi polio tujuannya

untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan

balita terhadap penyakit poliomielitis atau

kelumpuhanIPV (Inactivated Polio Vaccine, Vaksin Salk),

mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikanOPV (Oral Polio Vaccine,

Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah

dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan. Bentuk trivalen (TOPV) efektif melawan

semua bentuk polio, bentuk monovalen (MOPV) efektif

melawan 1 jenis polio.

Page 9: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Imunisasi CampakImunisasi campak memberikan

kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat

anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada

umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian. Vaksin disuntikkan secara

subkutan dalam sebanyak 0,5 mL

Page 10: Imunisasi Bayi Dan Balita New

•.

Imunisasi TTImunisasi tetanus (TT,

tetanus toksoid) memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

tetanus. ATS (Anti Tetanus Serum) juga dapat digunakan untuk

pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan penyakit tetanus. Kepada

ibu hamil, imunisasi TT diberikan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat kehamilan

berumur 7 bulan dan 8 bulan

Vaksin ini disuntikkan pada otot paha atau lengan sebanyak 0,5 mL. Efek samping dari tetanus

toksoid adalah reaksi lokal pada tempat penyuntikan, yaitu berupa kemerahan, pembengkakan dan rasa

nyeri

Page 11: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

TBCUntuk mencegah timbulnya

tuberkolosis (TBC) dapat dilakukan imunisasi BCG. Imunisasi BCGadalah singkatan dari Basillus Calmatto Guenin. Nama ini diambil dari nama penemu kumanyaitu Calmotto dan Guenin yang digunakan tersebut sejak tahun 1920 dibiakkan sampai 230 kaliselama 13 tahunDi Negara yang telah maju, imunisasi BCG diberikan kepada mereka yang mempunyai resikokontak dengan penderita TBC dan uji tuberkulinya masih negative, misalnya dokter, mahasiswakedokteran, dan perawat. Uji tuberculin adalah suatu tes (uji) untuk mengetahui apakahseseorang telah memiliki zat anti terhadap penyakit TBC atau belum.Di Indonesia pemberian imunisasi BCG tidak hanya terbatas pada mereka yang memiliki resikotinggi mengingat tingginya kemungkinan infeksi kuman TBC. Imunisasi BCG diberikan padasemua bayi baru lahir sampai usia kurang dari dua bulan.

Page 12: Imunisasi Bayi Dan Balita New

c. PoliomyelitisPenderita

poliomyelitis apabila terhindar dari kematian banyak yang menderita kecacatansehingga imunisasi sebagai usaha pencegahan sangat dianjurkan.Imunisasi polio di Indonesia dilakukan dengan cara meneteskan vaksin sabin sebanyak 2 tetes dimulut. Pertama kali diberikan bersama BCG dan DPT pertama pada usia dua bulan. Kemudian diulang dengan jarak 4 minggu sebanyak 4 kali. Imunisasi ulangan dilakukan satu tahun, setelahimunisasi dasar ke-4 dan saat masuk SD (6-7 tahun)

b. Difteri, Pertusis dan Tetanus

Penderita difteri, pertusis, dan tetanus ini bila tidak segera mendapat pertolongan yang memadai maka berakibat fatal. Imunisasi DPT dimaksudkan untuk mencegah ketiga penyakit tersebut diatas. Imunisasi dasar diberikan tiga kali, pertama kali bersama dengan BCG dan polio, kemudian berturut-turut dua kali dengan jarak masing-masing 4 minggu (1 bulan). Imunisasi ulangan dapatdilakukan 1 tahun setelah imunisasi ketiga dan pada saat usia masuk sekolah dasar (5-6 tahun).Imunisasi selanjutnya dianjurkan tiap lima tahun dengan imunisasi DT (tanpa pertusis).

Page 13: Imunisasi Bayi Dan Balita New

e. CampakPencegahan penyakit

campak dapat dilakukan melalui imunisasi. Imunisasi campak dilakukanketika bayi berumur sekitar 9 bulan. Imunisasi campak hanya dilakukan satu kali dankekebalannya bisa berlangsung seumur hidup. Imunisasi campak bisa diberikan sendiri atau bersama dalam imunisasi MMR (Sudarmanto, 1997 : 22).

Page 14: Imunisasi Bayi Dan Balita New

d. Hepatitis BPencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksin

hepatitis B yang dipakai untuk program pemerintah di Indonesia adalah vaksin buatan Korean Green Cross yang dibuat dari plasmadarah penderita hepatitis B. Adapula vaksin yang dibuat secara sintetis. Vaksin ini dibuat dari selragi, misalnya H-B Vak II yang dikembangkan oleh MSD (Merck Sharp dan Dohme). Adapun cara pemakaiannya (vaksin dari Koerean Green Cross) sebagai berikut.1.Imunisasi dasar dilakukan tiga kali. Dua kali pertama untuk merangsang tubuhmenghasilkan zat anti dan yang ketiga untuk meningkatkan jumlah zat anti yang sudahada2.Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi baru lahir (0 – 11 bulan) dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml satu bulan kemudian mendapat satu kali lagi. Setelah itu,imunisasi ketiga diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan, mengenai waktu pemberiansuntikan yang ketiga ada beberapa pendapat. Untuk pelaksanaan program diberikan 1 bulan setelah suntikan kedua. Hal ini semata-mata untuk kemudahan dalam pelaksanaan,tetapi kekebalan yang didapat tidaklah berbeda. Imunisasi hepatitis B ulangan dilakukansetiap 5 tahun sekali.

Page 15: Imunisasi Bayi Dan Balita New

•Jadwal Pemberian Imunisasi Bayi

Jenis Vaksin

Umur Pemberian Vaksinasi

Bulan TahunLHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12 18

B C G 1 Kali                              

Hepatitis B 1 2                                  

Polio     1   2   3       4   5          

D P T     1   2   3       4   5     6 (td) 7 (td)

Campak               1           5      

Hib     1   2   3     4                

Pneumokokus     1   2   3   4                  

Influenza             Diberikan 1 kali dalam 1 tahun

Varisela                 1 kali

M M R                   1       2      

Tifoid                       Setiap 3 tahunHepatitis

A                       2 kali - interval 6-12 bulan

H P V                                 3 kali

Page 16: Imunisasi Bayi Dan Balita New

Keterangan:•Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri tuberkolosis (TBC)•Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus.•Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio (kelumpuhan)•Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b yang dapat menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan pnemonia. Imunisasi Hib ini sangat mahal, maka belum di wajibkan.•Imunisasi Pneumokokus: melindung bayi dari bakteri penyebab infeksi pada telinga. Selain itu bakteri ini bisa menimbulkan permasalah serius seperti meningits dan infeksi pada darah (bakteremia)

Page 17: Imunisasi Bayi Dan Balita New

•Penyimpanan VaksinA.Semua vaksin disimpan pada suhu 20C sampai dengan 80C B.Bagian bawah lemari es diletakkan cool pack sebagai penahan dingin dan kestabilan suhu C.Peletakan dus vaksin mempunyai jarak antara minimal 1-2 cm atau satu jari tangan D.Vaksin BCG, Campak, Polio diletakkan dekat dengan evaporatorE.Vaksin DPT, TT, DT, Hepatitis B, DPT diletakkan jauh dengan evaporator F.Vaksin dalam lemari es harus diletakkan dalam kotak vaksin (Depkes RI, 2006, p.37).

Page 18: Imunisasi Bayi Dan Balita New
Page 19: Imunisasi Bayi Dan Balita New

TERIMAKASIH