penolakan yunani dalam perpanjangan sanksi uni...

107
PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI-EROPA TERHADAP RUSIA TAHUN 2014-2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh Akbar Azmi 1112113000001 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1437 H

Upload: trinhbao

Post on 30-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI

UNI-EROPA TERHADAP RUSIA TAHUN 2014-2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh

Akbar Azmi

1112113000001

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016 M/1437 H

Page 2: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz
Page 3: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz
Page 4: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz
Page 5: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

iv

Abstrak

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Yunani menolak adanya

perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Untuk itu, dalam menjawab

pertanyaan tersebut penulis menggunakan kerangka konsep dan teori yang

digunakan. Penulis menggunakan konsep kebijakan luar negeri menurut alex

mintz dengan membagi analisa tersebut ke dalam faktor ekonomi dan faktor

politik. Dalam faktor ekonomi, penulis menggunakan economic interest dan teori

keamanan energi menurut Carlos Pasqual untuk memperdalam analisa faktor

ekonomi. Sedangkan dalam faktor politik, penulis menggunakan sub-faktor the

role of public opinion dan electoral cycle dari Alex mintz. Penulis menggunakan

metode kualitatif dengan objek negara dan menggunakan data sekunder.

Dengan teori dan konsep tersebut, dapat ditemukan beberapa alasan yang

kuat mengapa Yunani menolak adanya perpanjangan sanksi tersebut. Dalam

faktor ekonomi, ekspor Yunani menjadi salah satu acuan dimana negara merugi

akibat menurunnya perdagangan dalam bidang pertanian. Keamanan energi dalam

sektor migas yaitu gas alam terancam karena adanya sanksi Uni Eropa kepada

Rusia melemahkan energi Yunani, terlihat dari penurunan impor Yunani dari

Rusia.

Dalam faktor politik, opini publik dari masyarakat Yunani yang diyatakan

polling secara mayoritas tidak mendukung adanya perpanjangan sanksi Uni Eropa

terhadap Rusia sampai tahun 2016. Disisi lain Yunani, Opini tersebut

dimanfaatkan oleh Alexis Tsipras dalam Partai Syriza untuk memenangkan

pemilihan parlemen. Sehingga, Yunani dalam pertemuan para menteri luar negeri

dari setiap negara anggota Uni Eropa yang hadir, mengeluarkan sikap menolak

dan tidak meratifikasi. Hal ini disusul sikap yang sama oleh Alexis Tsipras dalam

kunjungannya di ke Rusia untuk menolak dalam perpanjangan sanksi Uni Eropa

terhadap Rusia pada tahun 2015 sampai 2016.

Kata kunci: Sanksi, Ekonomi-Politik, Perdagangan, Gas alam, Turkish Stream,

Opini Publik, Partai Syriza.

Page 6: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

v

KATA PENGANTAR

Bismillahiramanirahim, Puji syukur ucapkan kepada Allah S.W.T yang

telah memberikan rahmat, berkah dan karunianya. Sholawat serta salam

terlanturkan kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi tentang “Penolakan Yunani dalam Perpanjangan Sanksi

Uni Eropa Terhadap Rusia Tahun 2014-2015” .

Skripsi ini merupakan salah satu program kuliah yang wajib ditempuh di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, prodi iIlmu

Hubungan Internasional. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan

gelar yang terkait

Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang

telah memberikan masukan, motivasi, serta inspirasi baik berupa materi maupun

immateri kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada:

1. Keluarga Peneliti, Ibunda Trini Pujiastuti dan Ayahanda Agus Sapari,

kakak peneliti Tita Harja dan Wahyuni Anggraeni, serta keluarga besar

Soeyarwidodo dan juga Hasan Pingil, yang selalu memberikan doa,

nasihat, semangat, rasa sayang, motivasi kepada penulis sehingga

alhamdulillah skripsi dapat terselesaikan.

2. Bapak Febri Dirgantara Hasibuhan, selaku dosen pembimbing. Terima

kasih atas kesabaran, saran, arahan, motivasi dan keluangan waktu

dalam membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

vi

3. Mas Ahmad Al Fajri, selaku dosen metode penelitian hubungan

internasional. Terima kasih atas saran, kritik dan keluangan waktu

dalam membuka cakrawala ilmu hubungan internasional serta

mendorong peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Dosen-dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional UIN Syarif

Hidayatullah. Terima kasih atas Ilmu bermanfaat yang telah diberikan

sejak masa perkuliahan.

5. Sahabat-sahabat Kumpulan Bangsawan (Kumbang), Rizki Ahmad

Firdaus, Ahmad Kiflan, Labib Syarif, Dede Abdurachman, Darmawan

Ardiansyah, Eufrat Kamil Kahar, Tegar Hanif, Mabrur Alfath Didi,

Dirga Eka, Luthfi Anugrah, Luthfi Kurnia Agustian, Ash-Siddiq,

Haerudin Fauzi, Rahmat Abril Kholis, dan Muhammad Ismail. Terima

kasih atas keluarga kedua, motivasi, saran, dorongan baik berupa materi

ataupun immateri.

6. Sahabat, adik serta Senior-senior HI UIN Jakarta lainnya. Ahsan

Ridhoi, Fikri Mahir Lubis, M. Kurnia Madjid, Derry Alfikry, Rizka

Nurul Amanah, Auditya Rachmania, Nurvika Vidya Kusuma, Habibi

Fahmi Ameer Ria Nitami, Arini, Amrina Rasyada, Annisa Shabrina,

Dinda, Fajrin, Shavira, Fathu, Dirga, Iqbal M. , M. Farhan Al Ja’fary,

Irma R. Shofia, Karim Bakri, Malik Abdillah, Sarah Hajar, Diza, Sherly

Maisa, Gilang, Tami, Madinna, Luthfan, Tika, Muh. Jaya, Fathin,

Unggul, Veriska, Marisa Cesa, Raden Arqelien, Muchsin Sulaiman,

Ichal, Prayoga Anugrah, Farid Ramadhan, Eki, Sarah Safitri, Astrid

Page 8: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

vii

Haura, Nisa, serta sahabat-sahabati yang belum bisa penulis sebutkan.

Terima kasih atas semangat serta dorongan yang positif bagi peneliti.

7. Sahabat-sahabati keluarga besar PMII KOMFISIP. Terima kasih sudah

memberikan pengalaman yang lebih berarti sebagai mahasiswa. Ilmu

dan bakti kuberikan.

8. Teman-Teman HI yang tergabung dalam keluarga besar Forum

Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia

(FKMHII). Terima kasih atas pegalaman, motivasi, inspirasi yang terus

bisa dirasakan.

9. Teman-Teman seperjuangan HI UIN Jakarta 2012, adik-adik dari

angkatan 2013-2015 HI UIN Jakarta yang belum disebutkan. Terima

kasih atas pengalaman untuk peneliti hingga sampai saat ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari skripsi ini, baik dari

materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan

pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan dalam rangka mengembangkan studi Ilmu Hubungan

Internaional kedepannya, Terimakasih.

Wallahulmuafiq ilaa aqwamithariq

Jakarta, 06 Juni 2016

Akbar Azmi

NIM: 1112113000001

Page 9: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

viii

DAFTAR ISI

PERYATAAN BEBAS PLAGIARISME..............................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI.......................................................ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI.....................................................iii

ABSTRAKSI..........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xi

DAFTAR GRAFIK..............................................................................................xii

DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah.................................................................................................. 1

B. Pertanyaan Penelitian................................................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

C.1 Tujuan Penilititan..........................................................................6

C.2 Manfaat Penlitian.........................................................................6

D. Tinjauan Pustaka.......................................................................................................7

E. Kerangka Pemikiran

E.1 Kebijakan Luar Negeri.........................................................9

E.2 Keamanan Energi...............................................................12

E.3 Sanksi Ekonomi Internasional............................................15

F. Metode Penelitian.................................................................................................... 15

G. Sistematika Penulisan.............................................................................................. 16

BAB II LATAR BELAKANG PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA

TERHADAP RUSIA 2015

A. Latar Belakang Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia................................................18

B. Sanksi Balasan Rusia terhadap Uni Eropa 2014.................................................. 25

C. Perpanjangan Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.................................................. 28

Page 10: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

ix

BAB III LATAR BELAKANG PENOLAKAN YUNANI DALAM SANKSI

UNI EROPA 2015

A. Situasi dan Kondisi Yunani.................................................................................. 33

B. Pertemuan Negara Uni Eropa 2015...................................................................... 39

BAB IV KEBIJAKAN LUAR NEGERI YUNANI DALAM MENOLAK

PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA TERHADAP RUSIA

A. Faktor Ekonomi.................................................................................................... 44

A.1 Sektor Non-Migas.......................................................................48

A.2 Sektor Migas...............................................................................50

B. Faktor Politik.........................................................................................................55

B.1 Opini Publik................................................................................56

B.2 Electoral Cycle (Perubahan Rezim)............................................58

C. Kerjasama dengan Rusia ......................................................................................62

BAB V PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... ix

Lampiran-Lampiran

Page 11: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

x

DAFTAR TABEL

Tabel I.A.1 Hak Suara Anggota Uni Eropa........................................................2

Tabel IV.A.2 Mitra Importir Dagang Terbesar untuk Yunani.............................48

Tabel IV.A.3 Gas Alam Yunani...........................................................................51

Tabel IV.A.4 Data Cadangan Gas Ala, Dunia.....................................................52

Tabel IV.B.5 Opini Publik Yunani tentang Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia...56

Tabel IV.B.6 Pandangan Masyarakat Yunani tentang Dampak Pengaruh dalam

Sanksi.....................................................................................................................57

Tabel IV.B.7 Hasil Pemilu Parlemen Yunani 2012-2015...................................60

Page 12: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.B.1 Sanksi Balasan Rusia dalam Sektor Pangan.............................26

Gambar IV.A.2 Jalur Pipa Gas Selatan Eropa...................................................54

Gambar IV.A.3 Pertemuan Perdana Menteri Yunani dengan Rusia..................63

Page 13: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik II.A.1 Pengaruh Sanksi terhadap Perdagangan Rusia dengan Uni

Eropa......................................................................................................................24

Grafik II.B.2 Negara-negara yang Ditargetkan Sanksi Balasan Rusia...........27

Grafik III.B.3 Produk Domestik Bruto (PDB) Yunani....................................36

Grafik IV.A.4 Total Ekspor-Impor Yunani dan Rusia.....................................45

Grafik IV.A.5 Ekspor Perdagangan Pertanian (Sayuran) Yunani Seluruh

Negara Tahun 2014................................................................................................48

Grafik IV.A.6 Ekspor Perdagangan Yunani ke Rusia Tahun 2014..................49

Grafik IV.A.7 Impor Gas Yunani Tahun 2012.................................................53

Page 14: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xiii

DAFTAR SINGKATAN

BUMN Badan Usaha Milik Negara

CEU Council of European Union

CIA Central Inteligence Agency

DESFA Hellenic Gas Transmission System Opeator S.A

EBRD European Bank For Reconstruction and Development

EC European Council

EEAS European External Action Service

EIA Energy Informations Administration

FDI Foreign Direct Investment

Elstat Hellenic Statistical Authority

IEA International Energy Agency

IMF International Monetary Fund

LNG Liquid Nautral Gas

NATO North Atlantic Treaty Organization

ND New Party Democracy

OMV Osterreiche Mineralol Verwaltung

OPK Ob’endinennaya Promshlennaya Korporaiitsiya Obronprom

PASOK Panhellenik Sosialist

PBB Perserikatan Bangsa Bangsa

VEB Vneshekonombank

VTB Vneshturgbank

Page 15: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini akan menganalisa tentang ketidaksepakatan Yunani terhadap

sanksi yang diberikan Uni Eropa terhadap Rusia tahun 2014-2015. Penelitian

skripsi ini diambil dari tahun 2014 dimulai dengan terbentuknya sanksi Uni Eropa

kepada Rusia. Tahun 2015 lebih tepatnya pada bulan Febuari diambil karena

disebutkan adanya pertemuan untuk membahas perpanjangan sanksi tersebut.

Yunani menolak dalam perpanjangan sanksi ekonomi yang telah diberikan Uni

Eropa terhadap Rusia.

Isu skripsi ini diteliti karena adanya sikap dari anggota organisasi Uni

Eropa dimana salah satu anggotanya adalah Yunani.1 Dalam statement-nya,

Yunani menolak perpanjangan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa

kepada Rusia. Adanya sanksi tersebut akan berdampak kepada hubungan

beberapa anggota dalam Struktur Anggota Uni Eropa, sebagai organisasi regional

yang ingin bekerjasama dengan Rusia. Namun, hal terebut dihambat karena

adanya sanksi dari Uni Eropa.

1 Yunani Secara Sah Menjadi Anggota Uni Eropa Sejak Tanggal 1 Januari 1981,

Http://Europa.Eu/About-Eu/Countries/Member-Countries/Greece/Index_En.Htm Diakses Pada

Tanggal 27 September 2015

Page 16: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

2

Tabel I.A.1 Hak Suara Anggota Uni Eropa

Sumber: European Council,Council of European Union2

Posisi Yunani sampai saat ini dalam Dewan Uni Eropa (European

Council) memiliki 12 suara seperti Portugal, Republik Ceko, Belgia, dan

Hungaria (lihat tabel I.A.1). Keputusan akan disetujui oleh Dewan Uni Eropa

apabila ada sekitar 72% suara negara anggota dari total anggota Uni Eropa, atau

dapat disetujui apabila setidaknya 65% dari total populasi keseluruhan masyarakat

Eropa.3

2 http://www.consilium.europa.eu/en/council-eu/voting-system/qualified-majority/, update

terakhir pada tanggal 5 Januari 2015 dan diakses pada tanggal 16 Februari 2015 3 http://www.consilium.europa.eu/en/council-eu/voting-system/qualified-majority/.

Negara Anggota Uni Eropa Total Suara

Perancis, Jerman, Italia, Inggris Raya 29 Suara

Spanyol dan Polandia 27 Suara

Romania 14 Suara

Belanda 13 Suara

Belgia, Portugal, Yunani, Republik Ceko, Hungaria 12 Suara

Austria, Bulgaria, Swedia 10 Suara

Kroasia, Denmark, Irlandia, Lithuania, Slovakia,

Finlandia

7 Suara

Cyprus, Estonia, Latvia, Luxemburg, Slovenia 4 Suara

Malta 3 Suara

Page 17: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

3

Sebelumnya Keanggotaan Yunani dalam Uni Eropa dimulai ketika

Yunani meratifikasi Memorandum of Understanding (MoU) pada 28 Juni 1979

untuk bergabung dengan Masyarakat Eropa saat dan secara resmi bergabung pada

1 Januari 1981. Salah satu motif keikutsertaan Yunani untuk bergabung Uni Eropa

antara lain untuk pengembangan dan modernisasi ekonomi Yunani saat itu, serta

keinginan untuk hadir dan berpengaruh dalam organisasi regional tersebut.4

Isu dalam skripsi ini dimulai saat Yunani dihadapi dinamika yaitu

pemberian sanksi Uni Eropa terkait masalah aneksasi Rusia terhadap Ukraina

tahun 2014. Uni Eropa melihat masalah tersebut dan segera membuat sanksi-

sanksi besar yang meliputi sanksi ekonomi, yaitu; Pertama, Membatasi akses ke

pasar modal Uni Eropa setiap lembaga keuangan milik negara Rusia. Kedua,

memberlakukan embargo perdagangan senjata. Ketiga, mendirikan larangan

ekspor barang yang digunakan secara ganda untuk pengguna militer. Keempat,

mengurangi akses ke Rusia dalam hal teknologi secara cepat dan peka, khususnya

di bidang sektor energi minyak.5

Sanksi ekonomi diperkuat dan diperluas pada tanggal 8 September 2014.

Menurut peraturan yang terakhir, durasi kredit dipotong sampai 30 hari untuk

bank milik negara yang terdaftar dan pembatasan ini diperpanjang untuk tiga

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perusahaan pertahanan yaitu; Oboronprom,

United Aircraft Corporation dan Uralvagonzavod dan tiga perusahaan energi

4http://www.mfa.gr/en/foreign-policy/greece-in-the-eu/greeces-course-in-the-eu.html terakhir

di update minggu tanggal 6 Februari 2011 dan diakses pada tanggal 16 Desember 2015 5 Peryataan dari President Of The European Council Herman Van Rompuy dan President

Of The European Commission In The Name Of The European Union On The Agreed Additional

Restrictive Measures Against Russia, (Brussels, European Council: Press EN. 29 Juli 2014).

Page 18: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

4

negara yaitu; Rosneft, Transneft dan Gazpromn. Pembatasan atau larangan

menyiratkan bahwa tidak ada pinjaman baru yang dapat diberikan kepada

perusahaan terdaftar dengan durasi lebih dari 30 hari; Namun, kredit perdagangan

diperbolehkan, tapi hal ini untuk pelayanan terhubung untuk perdagangan di

daerah terlarang termasuk dalam melarang ekspor pada peralatan eksplorasi

minyak yang dibutuhkan di Arktik.6

Karena ketidakjelasan penanggulangan konflik di Ukraina maka Uni

Eropa mengadakan sebuah pertemuan negara anggota di Bruseels, Belgia Februari

2015 yang membahas tentang perpanjangan sanksi terhadap Rusia karena

mengenai kondisi yang terjadi yaitu kelompok separatis yang masih berkonflik di

daerah Ukraina. Namun hal tersebut mengalami pertentangan dari Yunani di

bawah Perdana Menteri Alexis Tsipras.7

Dalam pertemuan Foreign Affairs Council (FAC) di Brussels pada tanggal

29 Januari 2015, Menteri Luar Negeri Yunani berpendapat bahwa:

―Dewan setuju – sejalan dengan pemikiran dasar kita - bahwa Eropa

sebaiknya hari ini mengejar pelaksanaan perjanjian Minsk melalui dialog

dengan Rusia, mitra kita harus terlibat dalam dialog, dan tidak melalui

sanksi baru‖8

6 Susanne Oxenstierna dan Per Olson, ― The Economic Sanction Againts Russia: Impact and

Prospect of Success‖, (FOI-R--4097—SE, September 2015). hal 17 7 Joséphine Vanden Broucke, Dkk, ―Outlook For The Informal European Council Meeting‖,

(Pre-European Council Briefing, European Parliamen, European Parliamentary Research Service,

12 Februari 2015). 8 Joséphine Vanden Broucke, Dkk, ―Outlook For The Informal European Council

Meeting‖

Page 19: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

5

Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, berbicara pada sebuah konferensi

pers bersama Putin setelah pembicaraan mereka, menyatakan penentangannya

terhadap sanksi yang dikenakan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat kepada

Rusia atas konflik di Ukraina.9

"Sangsi balasan yang dikenakan oleh Rusia telah menimbulkan rasa

sakit pada ekonomi Yunani. Tapi kita tahu pembalasan terhadap

respon sangsi [melawan Rusia], logika yang kita lakukan tidak

sepenuhnya kita bagi. Kami secara terbuka tidak menyetujui sangsi.

Ini bukan solusi yang efisien. Kami pikir itu bisa membawa perang

dingin baru antara Rusia dan Barat. Untuk keluar dari krisis yang

mendalam ini kita perlu meninggalkan lingkaran setan sangsi ini‖.10

Skipsi ini menarik untuk dianalisa karena Yunani sebagai anggota yang

sah dalam Uni Eropa menolak untuk meratifikasi perpanjangan sanksi ekonomi

yang diberikan Uni Eropa terhadap Rusia. Larangan atau pemberhentian untuk

tidak bekerjasama kepada Rusia dalam bidang ekonomi, memberatkan Yunani.

Selain itu, ketika adanya pernyataan menolak, Alexis Tsipras selaku kepala negara

justru berkunjung ke Rusia untuk menjalin kerjasama dengan Rusia. Ini

membuktikan bahwa sanksi tersebut tidak mematahkan semangat Yunani untuk

bekerjasama dengan Rusia.

9Shaun Walker, ―Alexis Tsipras in Moscow asks Europe to end sanctions against Russia‖,

http://www.theguardian.com/world/2015/apr/08/alexis-tsipras-in-moscow-asks-europe-to-end

sanctions-against-russia diterbitkan Rabu 8 April 2015 Pukul 18.19 BST dan diakses pada tanggal

3 September 2015 10

―Alexis Tsipras in Moscow asks Europe to end sanctions against Russia‖.

Page 20: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

6

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan

sebelumnya, maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian dalam skripsi ini

sebagai berikut: Mengapa Yunani menolak Perpanjangan Sanksi Uni Eropa

Terhadap Rusia Tahun 2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

C.1 Tujuan Penulisan

Memahami letak kepentingan nasional Yunani dalam rangka menolak

sanksi Uni Eropa tersebut terhadap Rusia, selain itu juga peneliti memiliki tujuan

sekunder yakni seberapa kuatkah Uni Eropa sebagai Organisasi Regional (Supra

State) yang menaungi anggotanya yaitu Yunani dalam rangka intervensi

kerjasama yang ingin atau sudah dijalankan dengan Rusia, bahwa Uni-Eropa

disinyalir mengambat proses kerjasama tersebut dengan bukti adanya sanksi

terhadap Uni-Eropa ke Rusia.

Dari data-data yang diperoleh dalam penelitian diharapkan juga dapat

ditarik pemahaman mengenai bagaimana dinamika mengenai hubungan antara

Uni Eropa secara kolektif dan negara anggotanya itu Yunani dengan Rusia.

C.2 Manfaat Penulisan

Peneltian ini diharapkan memberi sumbangan tentang adanya pemahaman

atau pengetahuan kepentingan Yunani dalam konteks sanksi yang telah diberikan

Page 21: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

7

Uni Eropa terhadap Rusia dengan menggunakan kerangka pemikiran yang telah

diajukan oleh peneliti. Kemudian, yang selanjutnya penelitian ini akan

dikembangkan dari kerangka pemikiran lainnya mengenai kepentingan dari

Yunani sebagai negara anggota Uni Eropa.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam jurnal yang ditulis oleh Oleksandr Sharov dengan topik yang

berjudul ―Economy Of The Eu: Sanctions Against Russia And Their Reverse

Effect” Jurnal No.2 Vol. 14 yang diterbitkan oleh Ternopil National Economic

University Juni 2015 menjelaskan bagaimana dampak adanya sanksi Uni Eropa

terhadap Russia terhadap negara-negara anggota Uni Eropa. Jurnal ini

menjelaskan adanya faktor-faktor yang didalamnya adalah kegiatan bisnis dengan

Rusia termasuk didalamnya adalah bisnis pangan, agrikultur/pertanian,

perdagangan, otomotif, dan ekspor impor barang dan jasa. Dalam hal ini memang

ekonomi negara Jerman sebagai salahsatu negara Uni Eropa akan mengalami

penurunan akibat sanksi tersebut.11

Adapun perbedaan dengan skripsi peneliti

yakni skripsi ini akan membahas dari sudut pandang Yunani mengapa menolak

sanksi tersebut. Meskipun, hal tersebut sangat membebani perekonomian negara

anggota Uni Eropa. Dalam jurnal ini hanya secara umum dampak dari sanksi Uni

Eropa terhadap negara-negaranya, paling spesifik dibahas adalah negara Jerman

dalam jurnal ini. Peneliti akan lebih masuk kepada Yunani sebagai anggota Uni

Eropa dan juga dalam peryataannya menolak sanksi tersebut.

11

Oleksandr Sharov, ―Economy Of The Eu: Sanctions Against Russia And Their Reverse

Effect” Jurnal No.2 Vol. 14, Ternopil National Economic University, June 2015, hal 172

Page 22: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

8

Sebuah skripsi yang dibuat oleh Sanzhar Salauat yang berjudul ―Practical

Ineffectiveness Of Sanctions Imposed On Russia” di Lahti University of Applied

Sciences tahun 2015. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah ―langkah-

langkah apa yang perlu diambil dalam rangka untuk mempengaruhi pengambilan

keputusan dalam hal kebijakan luar negeri Rusia?‖. Skripsi in menjelaskan

sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dengan menggunakan framework international

political economy dan ditambah dengan diplomacy. Dalam hal ini banyak faktor

yang menjadi adanya efek sanksi terhadap hubungan Rusia dan negara-negara Uni

Eropa yakni national security, territorial integrity, political rating, public

support, volume of money in circulation in the economic cycle and the

infrastructure of energy complex dari sudut pandang Rusia. Skripsi ini juga ada

pandangan Turkish Stream adalah sebuah alternatif untuk mengurangi pengaruh

dengan Ukraina dan justru meningkatkan ketergantungan Turki terhadap Rusia.

Turkish Stream adalah suatu kerjasama antara Turki dan Rusia. Meskipun

mempunyai framework yang sama namun, dalam skripsi ini juga tidak

memperhatikan hubungan Yunani sebagai anggota Uni Eropa sebagai salah satu

anggota Uni Eropa lainnya yang menolak adanya sanksi tersebut.

Jurnal No.54 tahun 2014 yang di tulis oleh Theocharis Grigodiaris dan

Vlantis Iordanidis mengenai ―Greek-Russian Relations: Foreign Policy and

Diplomacy‖ , menjelaskan dari sudut pandang Yunani mengenai hubungannya

dengan Rusia. Secara gambaran umum dalam jurnal ini membicarakan

keberlangsungan hubungan kedua negara sampai pada tahap kerjasama-kerjasama

dalam beberapa bidang. Hubungan antar kedua negara ini pasang-surut

Page 23: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

9

dikarenakan adanya pengaruh faktor domestik. Adanya metode komparasi

kepemimpinan antara Perdana Menteri Karamanlis dari Partai New Democracy

(2004-2009), dengan Perdana Menteri setelahnya yaitu Papandreou dari Partai

PASOK (2009-2011) mengesimpulkan bahwa adanya pengaruh partai dalam

penetuan suatu kebijakan termasuk pengaruh hubungan dengan Rusia. Namun,

dalam jurnal ini tidak dijelaskan dengan kaitan isu Sanksi Uni Eropa terhadap

Rusia maupun perpanjangan dari sanksi tersebut. Meskipun adanya teori yang

sama dalam menganalisa yaitu electoral cycle dalam menjawab isu mengenai

hubungan antara Yunani dan Rusia, tetapi dalam skripsi ini akan lebih

menanggapi statement penolakan Yunani dalam Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia

tahun 2014-2015.

E. Kerangka Konsep Teori

Adapun beberapa kerangka teori sebagai pisau analisa dalam menjawab

pertanyaaan penelitian yang sudah dikemukakan, kerangka teori tersebut antara

lain adalah sebagai berikut.

E.1 Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy)

Penulis menggunakan teori dari Alex Mintz mengenai Kebijakan luar negeri

atau pengambilan keputusan yang mengacu pada pilihan individu, kelompok, dan

koalisi yang membuat atau mempengaruhi tindakan suatu bangsa di tahap

internasional. Keputusan suatu kebijakan luar negeri biasanya ditandai dengan

taruhan yang tinggi, ketidakpastian yang besar, dan risiko yang besar. Sebagian

besar dari apa yang dibaca tentang urusan terhadap konsentrasi hubungan

Page 24: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

10

internasional hanya suatu tindakan negara dari para pemimpin mereka. Hal ini

dapat menerangi atau memahami apa yang masuk kedalam suatu keputusan yang

menandakan tindakan dan peristiwa tersebut.12

Kebijakan luar negeri atau pengambilan keputusan merupakan jalan penting

penelitian karena keputusan bisa membentuk pilihan akhirnya. Ini membuat arti

bahwa, seorang aktor bisa tiba di hasil yang berbeda tergantung pada keputusan

suatu proses. Selain itu, keterbatasan kognitif yang signifikan sering mendistorsi

pengolahan informasi. Beberapa keputusan dihitung dengan hati-hati, sedangkan

yang lain lebih intuitif.13

Adam smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations menjadi

suatu fondasi besar adanya pengetahuan baru mengenai ekonomi politik yang

kemudian menjadi patron para ilmuan pada tahun 1770 sampai 1890. Menurut

Heilbroner dalam buku The World Philosphers menekankan Ekonomi politik

menjadi suatu pandangan intelektual bagi perangkat penentu kebijakan di suatu

institusi seperti Negara (Nations state).14

Oleh karena itu, penulis membagi analisa

kebijakan menjadi 2 faktor yaitu faktor ekonomi dan politik.

Adapun beberapa faktor dalam kerangka konsep kebijakan luar negeri yang

akan diimplementasikan sebagai alat untuk menganalisa kasus yang akan

diangkat, antara lain adalah sebagai berikut:

12

Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”,(

United Kingdom: Cambridge University Press, 2010), hal 3-4 13

Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”, hal 4 14

Raymond C. Miller, ― International Political Economy: Contrasting World View‖, (New

York: Routledge Taylor and Francis Group, 2008), hal 9

Page 25: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

11

a) Faktor ekonomi: Economic Interest, Keputusan kebijakan luar

negeri sering dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi negara yang

berasal dari motif imprealistik dari negara tersebut.15

b) Faktor politik: The Role of Public Opinion, opini publik tentang

krisis tertentu dapat mempengaruhi penggunaan kekuatan,

eskalasi, terminasi, dan keputusan kebijakan luar negeri.16

c) Faktor politik: Electoral Cycles, banyak bukti menunjukkan

bahwa politik elektoral memainkan peran penting dalam

pengambilan keputusan pemimpin. Waktu pemilihan, pencarian

pemimpin untuk survival politik, dan persaingan politik

mempengaruhi keputusan anggaran belanja, penggunaan kekuatan,

de-eskalasi, dan perjanjian perdamaian. Sederhananya, pemimpin

dalam survival politik tergantung persetujuan pemilih dari

kebijakan mereka lebih memilih untuk membuat pemilih bahagia

daripada tidak bahagia. Ketika kemungkinan pemilihan muncul

terancam atau tidak pasti, pemimpin mungkin memutuskan untuk

memanipulasi kebijakan ekonomi untuk memanfaatkan

keuntungan.17

15

Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”, hal

130-131. 16

Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making”, Hal

131. 17

Alex Mintz dan Karl DeRouen, “Understanding Foreign Policy Decision Making” , hal

132

Page 26: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

12

E.2 Keamanan Energi (Energy Security)

Penulis kemudian mengkaitkan konsep teori sebelumnya dengan keamanan

energi sebagai kerangka teori untuk memperdalam analisa dari faktor ekonomi.

Definisi tradisional dari keamanan energi antara lain adalah ketersediaan,

keandalan, dan keterjangkauan. Jelas pemahaman kontemporer keamanan energi

harus mencakup tiga dimensi, tapi sekarang juga harus termasuk fungsi keempat

yakni kelestarian lingkungan.18

a. Ketersediaan (Availability), Ketersediaan membutuhkan keberadaan

pasar energi komersial di mana pembeli dan penjual berdagang barang

dan jasa energi, pasar yang mengambil bentuk hanya ketika pihak

setuju pada istilah yang mengakomodasi secara komersial, ekonomi,

politik, strategis, dan lainnya seperti kepentingan pembeli, penjual, dan

pengirim.19

Ketersediaan menjelaskan komponen:

1) Dana abadi fisik negara produsen,

2) Kemampuan produsen, negara transit dan konsumen untuk

menyepakati persyaratan perdagangan,

3) Solusi teknologi untuk produksi, transportasi, konversi,

penyimpanan dan distribusi,

4) Penanaman modal investasi,

18

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,

and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖, (Washington DC:

Brookings Institution Press, 2010) hal. 121 19

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,

and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖. Hal 123

Page 27: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

13

5) Peraturan yang legal dan kepatuhan terhadap struktur

regulasi, kepatuhan terhadap lingkungan dan persyaratan

peraturan lainnya.20

b. Keandalan (Reliabilty), melibatkan sejauh mana layanan energi

terlindungi dari interupsi. Energi merupakan sektor bangunan penting

dari kegiatan ekonomi, itu mempermudah kehidupan sehari-hari.

Interupsi membahayakan kemampuan untuk menjalankan pabrik,

menerangi rumah sakit, dan rumah panas terus menerus. Dalam kasus

tertentu, oleh karena itu, keandalan energi bisa menjadi masalah hidup

dan anggota tubuh.21

Keandalan menjelaskan Komponen:

1) Kuat, energi yang beragam dalam rantai suplai,

2) Kapasitas cadangan yang memadai untuk seluruh rantai

suplai,

3) Perlindungan jangka pendek dan jangka panjang dari

serangan teroris, cuaca ekstrim, dan interupsi politik,

4) Informasi yang memadai tentang fungsi dari pasar energi

global.22

c. Keterjangkauan (Affordability), Energi yang tidak terjangkau secara

absolut adalah energi yang tidak dapat digunakan, dan pada

kenyataannya sekitar 1,8 miliar orang di seluruh dunia menderita dari

20

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies, and

Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖.hal 122 21

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies, and

Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖, hal 124 22

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies, and

Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖. Hal 122

Page 28: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

14

apa yang disebut sebagai kemiskinan energi: mereka tidak memiliki

listrik di rumah mereka. Namun, unsur keterjangkauan keamanan

energi bukan hanya pertanyaan apakah harga energi yang rendah atau

tinggi relatif terhadap pendapatan bersih. Volatilitas harga bahkan lebih

sentral. Guncangan harga sering menimbulkan kesulitan kemanusiaan

atau ekonomi yang serius, bahkan ketidakstabilan politik, sebagai

konsumen energi berjuang untuk mengatasi beban keuangan yang tak

terduga.23

Keterjangkauan menjelaskan komponen:

1) Volatilitas harga rendah,

2) Harga transparan,

3) Ekspektasi yang realistis untuk masa depan, keterjangkauan

harga bukan hanya soal biaya mutlak energi, tetapi juga soal

masa depan yang diharapkan harga dibandingkan dengan

harga saat ini,

4) Harga yang mencerminkan biaya penuh, sebagai suatu hal

jangka pendek biaya tambahan dan selama siklus hidup

penuh.24

d. Kelestarian (Suistainability), menjelaskan komponen:

1) Emisi rendah dari gas rumah kaca dan polutan lainnya

2) Kontribusi minimal untuk lokal, regional, atau ancaman

global untuk kualitas lingkungan

23

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,

and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖. 24

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,

and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda―, hal. 124

Page 29: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

15

3) Perlindungan sistem energi dari dampak dari perubahan

iklim.25

E.3 Sanksi Ekonomi Internasional

Sanksi memiliki sasaran dalam tahap partikular seperti militer dan migas

(energi). Itu akan memutuskan hubungan lalu lintas udara, mengentikan secara

drastis batasan suatu hubungan diplomatik, memblokir pergerakan suatu individu,

melarang investasi, atau pembekuan bank deposit internasional. Hukum

Internasional tidak membuat adanya standarisasi dalam suatu sanksi yang

memiliki dasar atau bisa dikatakan dampak destruktifnya terbatas.26

Sanksi ekonomi internasional sering digunakan negara-negara bangsa atau

internasional organisasi sebagai sarana memproyeksikan kekuasaan atau

mempengaruhi perilaku pemerintah lain tanpa konflik militer. Utilitas sanksi

sebagai instrumen kebijakan luar negeri telah dibuktikan oleh jangka waktu

sebagai pokok diplomasi internasional dengan popularitas dimulai sejak akhir

Perang Dingin.27

F. Metodologi Penelitian

Peneliti menggunakan metodologi penelitian deskriptif. Metodologi

penelitian Deskriptif yang dimaksud adalah metode yang digunakan untuk

25

Carlos Pasqual and Jonathan Elkind, ―Energy Security: Economics, Politics, Strategies,

and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a Broader Agenda ‖, 26

Martin Griffiths dan Terry O’Callaghan, ―International Relations: The Key Concepts”,

hal. 285 27

William H. Kaempfer dan Anton D. Lowenberg, ―The Political Economy Of Economic

Sanctions‖, Handbook of Defense Economics, Volume 2 Edited by Todd Sandler and Keith

Hartley, hal. 869

Page 30: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

16

mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai

dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya.

Salah satu bentuk pelaksanaan metodologi penelitian deskriptif untuk mencapai

jawaban yang sesuai dari pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah dengan

menganalisa tingkah laku.28

Unit analisis penelitian ini adalah negara dan data yang dipergunakan

dalam penilitian ini adalah sekunder, yang didapat dari sumber antara lain, buku

dam jurnal ilmiah.

Data-data tersebut didapat baik melalui perpustakaan arsip instutisionla

maupun internet. Selain itu penelitian ini juga menggunakan berbagai naskah

tidak diterbitkan seperti dokumen resmi, dokumen yang belum diterbitkan, catatan

pertemuan, pidato, pernyataan, surat-surat resmi.

G. Sistematika Penulisan

Bab I dalam penelitian ini akan membahas mengenai peryataan masalah

yang didalamnya ada signifikansi dan kontra logika, kemudian pertanyaan

penelitian sebagai rumusan masalah dari penyataan masalah. Adapun kerangka

pemikiran sebagai pisau analisa untuk menjawab pertayaan penelitan tersebut,

tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, studi pustaka, dan

sistematika penulisan ini.

Bab II akan menjelaskan mengenai latar belakang Perpanjangan Sanksi Uni

Eropa terhadap Rusia 2015. Bab ini mempunyai sub-bab yaitu permulaan sanksi

28

Suryana, ―Metodologi Penulisan, Metode Praktis Penulisan Kuantitatif dan Kualitatif‖,

Universitas Pendidikan Indonesia, 2010. Hal. 20

Page 31: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

17

ekonomi Uni Eropa tahun 2014. Kemudian sub-bab selanjutnya menjelaskan

sangsi balsan rusia atas respon dari sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa. Bab

ini ditutup pada tahap perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia tahun 2015 .

Bab III akan menjelaskan mengenai Penolakan Yunani sebagai anggota Uni

Eropa terhadap Sanksi Uni Eropa kepada Rusia. Bab ini mempunyai sub-bab yaitu

situasi dan kondisi Yunani dalam Uni Eropa sebelum serta saat adanya sanksi

tersebut. Kemudian, sub-bab selanjutnya menjelaskan pertemuan-pertemuan

pembahasan sanksi dimana adanya sikap Yunani dalam perpanjangan sanksi

ekonomi Uni Eropa kepada Rusia tahun 2015.

Bab IV menjelaskan analisa kebijakan luar negeri Yunani dalam menolakan

perpanjangan sanksi ekonomi Uni Eropa kepada Rusia tahun 2015. Dalam sub-

bab disesuaikan dengan kerangka pemikiran yang sudah diutarakan oleh peneliti.

Dengan menggunakan konsep kebijakan luar negeri, membagikan ke dalam faktor

ekonomi dan politik. Untuk faktor ekonomi, dijelaskan dengan sub-konsep

kebijakan luar negeri economic interest dan teori keamanan energi untuk

memperdalam analisa. Untuk faktor politik, dijelaskan menggunakan sub-konsep

kebijakan luar negeri the role of public opinion dan electoral cycles.

Bab V Penutup yang akan dijelaskan dengan kesimpulan hasil analisa

dari keseluruhan bab sebelumnya.

Page 32: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

18

BAB II

LATAR BELAKANG PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA

TERHADAP RUSIA 2014-2015

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang atau awal mulai munculnya

masalah. Kemudian, peneliti angkat didalamnya mengenai latar belakang adanya

perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Adanya sanksi balasan oleh Rusia

dan ketidakjelasan penanggulangan konflik di Ukraina, memaksakan Uni Eropa

mengekskalasi sanksi tersebut, serta keinginan untuk memperpanjang sanksi

tersebut.

A. Latar Belakang Sanksi Uni Eropa Terhadap Rusia 2014

Dimulai dengan pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan

Presiden Ukraina yaitu Yanukovych membahas permasalahan mengenai solusi

Krimea dengan Uni Eropa. Rusia tidak menyutujui atau tidak menandatangi solusi

perjanjian tersebut. Kondisi yang tidak dapat ditangani oleh para pemerintah

Ukraina yaitu para protestan yang semakin memuncak. Memaksakan Ukraina

bersama Perancis, Polandia dan Jerman untuk memutuskan kontrak perjanjian

dengan pemimpin utama oposisi dari pemerintah Ukraina.1

Pada 27 Februari 2014, pasukan Rusia (tanpa lencana) mulai mengambil

alih Krimea, sebuah wilayah otonom dalam Ukraina. Kemudian pada tanggal 18

1 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of

Sanctions Againts Russia”, Centre of European Reform (Maret 2015) hal. 2

Page 33: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

19

Maret 2014, Rusia telah menganeksasikan Krimea. Hal ini memicu krisis terbesar

dalam hubungan antara Rusia dan Barat2 sejak Perang Dingin dan memperdalam

krisis tersebut. Peristiwa tersebut memaksakan pemerintah negara-negara barat

yaitu Uni Eropa dan Amerika Serikat (dalam aliansi NATO) untuk memberikan

sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Presiden Vladimir Putin

dan Pemerintahannya. Gelombang sanksi pertama ditargetkan untuk individu dan

organisasi yang telah dipromosikan atau mendukung aneksasi Krimea.3

Setelah aneksasi Krimea, masalah menyebar melalui bagian dari timur

Ukraina. Kelompok separatis mengambil alih gedung-gedung pemerintah dan

seluruh kota. Konflik memasuki tahap yang lebih panas sejak April 2014, dan

khususnya setelah penembakan dari pesawat komersil MH17 pada tanggal 17 Juli

2014. Negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat (Barat) memberlakukan

gelombang sanksi kedua, termasuk langkah-langkah ekonomi yang luas

(sweeping) yang telah dibekukan yaitu arus kredit dan ekspor barang berteknologi

tinggi ke Rusia.4

Penandatanganan perjanjian perdamaian yang dilakukan antara

pemberontak pro-Rusia dan pemerintah Ukraina di Minsk (Minsk Protocol) pada

5 September 2014 tidak mengakhiri kekerasan atau peperangan tersebut. Ratusan

2 Dimaksudkan untuk negara-negara dalam Uni Eropa, Amerika Serikat dan para aliansinya

atau sekutu. 3 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of

Sanctions Againts Russia”. 4 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of

Sanctions Againts Russia”, hal. 3

Page 34: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

20

orang tewas sejak gencatan senjata itu, sementara bukti aksi militer Rusia yang

terorganisir di wilayah timur Ukraina terus menambah.5

Penjelasan mengenai sanksi ekonomi yang telah dikeluarkan oleh Uni

Eropa terhadap Rusia antara lain; Pertama, Pembekuan aset dan larangan visa,

tanggapan Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk aneksasi Rusia Krimea adalah

membekukan aset dan memberlakukan larangan bepergian pada pemberontak pro-

Rusia di Ukraina termasuk Pejabat Rusia, dan memberlakukan larangan

melakukan bisnis dengan organisasi, perusahaan atau kelompok politik, yang

terlibat dalam pengambilalihan secara ilegal.6

Pembatasan sanksi ekonomi tersebut mulai berlaku pada 17 Maret 2014,

awalnya untuk enam bulan. Namun, diperpanjang selama enam bulan lebih lanjut

pada September 2014 dan pada bulan Januari 2015 diperpanjang lagi sampai

September 2015. Selanjutnya Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap

132 individu dan 28 perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan

penyitaan Krimea dan / atau memberikan dukungan kepada para pembuat

keputusan Rusia. Pada tanggal 20 Desember 2014, Uni Eropa melarang investasi

Eropa di Krimea, penyediaan keuangan dan layanan lainnya untuk perusahaan

Krimean atau untuk digunakan di Krimea, dan termasuk kunjungan pelabuhan ke

Semenanjung dengan kapal pesiar Eropa.7

5 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of

Sanctions Againts Russia”. 6 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of

Sanctions Againts Russia”. 7 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of

Sanctions Againts Russia” hal 6

Page 35: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

21

Sanksi ekonomi kedua terjadi setelah penembakan dari penerbangan

MH17 pada 31 Juli 2014. Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Pemerintah

Rusia di empat bidang; Pertama, pembatasan pinjaman ke bank-bank negara

Rusia; Kedua, embargo senjata; Ketiga, larangan ekspor teknologi minyak dan

layanan yang dapat digunakan di daerah Artik atau pengeboran dalam laut, atau

proyek minyak shale; Keempat, larangan ekspor pada penggunaan barang ganda

peralatan seperti spesialis komputer atau kendaraan berat (engineering) yang

dapat digunakan untuk tujuan militer. Sanksi ini akan berakhir setelah satu tahun,

kecuali ada konsensus untuk memperpanjang sanksi tersebut.8

Sanksi ekonomi lainnya, menargetkan kepada individu dari Uni Eropa dan

Amerika Serikat. Pemberlakukan berbagai tindakan yang disebut sanksi sektoral

yaitu suspensi pembangunan ekonomi pinjaman preferensial ke Rusia oleh

European Bank for Reconstruction and Development (EBRD). Selanjutnya

melarang obligasi perdagangan dan jasa ekuitas (percaloan) terkait untuk produk

yang jangka waktunya melebihi 30 hari dengan beberapa bank yang dikendalikan

negara terbesar di Rusia (Termasuk Sberbank dan Gazprombank), tiga perusahaan

energi Rusia, dan tiga perusahaan pertahanan Rusia (OPK Oboronprom, United

Aircraft Corporation, Uralvagonzavod); larangan pinjaman kepada lima BUMN

(bank utama Rusia) yaitu Sberbank, VTB, Gazprom Bank, Vneshekonombank

(VEB), dan Rosselkhozbank.9

8 Ian Bond,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin, “Frozen: The Politics and Economics of

Sanctions Againts Russia” 9 Agnieszka Pikulicka-Wilczewska dan Richard Sakwa, “Ukraine and Russia: People, Politics,

Propaganda and Perspectives : Western Economic Sanctions and Russia‟s Place in the Global

Economy”, (United Kingdom, E-International Relations, 2015), hal 224

Page 36: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

22

Sanksi sektoral lainnya yang telah disebutkan yaitu embargo perdagangan

senjata antara anggota Uni Eropa dan Rusia; larangan ekspor produk penggunaan

ganda, yaitu barang-barang industri sipil yang dapat digunakan sebagai (atau

untuk menghasilkan) persenjataan atau untuk tujuan militer lainnya, dan larangan

ekspor terhadap peralatan energi.10

Dalam peraturan nomor 833 tahun 2014 artikel 3, sanksi energi ditujukan

untuk sektor minyak atau gas yang merupakan ekspor utama (sektor utama). Hal

ini memberikan arti bahwa perusahaan minyak atau pembagian minyak dari

perusahaan minyak dan gas yang akan ditargetkan. Pada produksi gas dan

pengiriman tidak langsung dibatasi oleh sanksi Uni Eropa.11

Ini mencerminkan ketergantungan Uni Eropa pada gas Rusia. Minyak

adalah homogen yang tersedia di pasar dunia dengan harga pasar dan dapat

dengan mudah diganti. Namun negara-negara yang masih sangat tergantung pada

pipa minyak Rusia memiliki masalah, serta mereka yang sangat

tergantung pada gas pipa, dengan atau tanpa terminal Liquid Natural Gas (LNG),

dan tidak bisa mengubah pemasok gas dalam jangka pendek dan menengah

dengan mudah.12

Disisi lain, Uni Eropa adalah mitra ekonomi Rusia, Menurut Eurostat,

bisnis dengan pasar tunggal telah memperhitungkan bagian terbesar dari total

10

Agnieszka Pikulicka-Wilczewska dan Richard Sakwa, “Ukraine and Russia: People,

Politics, Propaganda and Perspectives : Western Economic Sanctions and Russia‟s Place in the

Global Economy”. 11

Susanne Oxenstierna dan Per Olson, “The Economics Sanction Againts Russia: Impact and

Prospect of Success”, hal. 20 12

Susanne Oxenstierna dan Per Olson, “The Economics Sanction Againts Russia: Impact and

Prospect of Success”.

Page 37: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

23

perdagangan. Hubungan timbal balik ekonomi, dengan setengah dari total ekspor

Rusia ke negara-negara Uni Eropa pada 2013 dan 47% dari impor Rusia yang

datang dari Eropa. Tiga perempat dari Foreign Direct Investment (FDI) ke Rusia

berasal Uni Eropa dan pada tahun 2013, Rusia menginvestasikan € 8 miliyar yang

menyebabkan saling ketergantungan ekonomi Uni Eropa. Sektor ekonomi telah

berkembang antara Rusia dan Uni Eropa serta mencapai puncak yang belum

pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2012.13

Menurut perkiraan yang berbeda, Rusia adalah mitra bisnis ketiga terbesar

untuk Uni Eropa yang volume perdagangan antara Federasi Rusia dan Uni Eropa

mencapai jumlah total 270 Miliyar euro di tahun yang sama dan meningkat

menjadi 326 miliar di tahun depan.14

13

Adriel Kasonta, dkk, “The Sanctions on Russia”, (Bow Group, United Kingdom, Agustus

2015), hal. 17 14

Adriel Kasonta, dkk, “The Sanctions on Russia”.

Page 38: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

24

Grafik II.A.1 Pengaruh Sanksi terhadap Perdagangan Rusia dengan

Uni Eropa

Sumber : Database Bank Sentral Rusia 2015

Gambar di atas menjelaskan tren data neraca perdagangan antara Uni

Eropa dan Rusia. Sanksi (ditambah sanksi balasan Rusia) memiliki dampak

negatif yang kuat pada perdagangan (dan dengan demikian berpotensi pada

lowongan pekerjaan di negara-negara perdagangan yang paling intensif dengan

Rusia). Namun, sanksi ini memiliki biaya yang tinggi dan sanksi ini dianggap hal

merugikan bagi Rusia. Secara keseluruhan impor Rusia, harga minyak telah

menurun lebih dari 50%, mendorong ekonomi Rusia ke dalam resesi yang

mendalam.15

15

Adriel Kasonta, dkk, “The Sanctions on Russia”.

Page 39: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

25

B. Sanksi Balasan Rusia terhadap Uni Eropa 2014

Menanggapi langkah-langkah Uni Eropa, Rusia mengumumkan sanksi

balasan, melarang impor barang-barang tertentu yang mudah rusak (daging, ikan

dan sayuran) dari negara-negara yang mengikuti sanksi Uni Eropa. Proses

pengambilan keputusan yang mengarah pada sanksi ini sangat sulit untuk Uni

Eropa, dengan beberapa anggota menyatakan dan mengklaim bahwa

perekonomian mereka telah terpukul, sangat sulit karena ekspor ke Rusia yang

penting dalam sektor ekonomi mereka.16

Pada tanggal 6 Agustus 2014, Rusia mengumumkan larangan impor

sebagian besar adalah pangan dan produk pertanian dari Uni Eropa maupun dari

Australia, Kanada, Norwegia dan Amerika Serikat selama satu tahun.17

16

Daniel Gros dan Federica Mustilli, “The Economic Impact of Sanctions against Russia:

Much ado about very little”, Centre for European Policy Studies, (Brussels, 23 Oktober 2015), hal

1 17

Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”, European Liberal Forum, (Friedrich

Naumann Stiftung : Fur Die Freiheit), hal 4.

Page 40: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

26

Gambar II.B.1 Sanksi Balasan Rusia dalam Sektor Pangan

Sumber : Eurostat - Amerika Serikat, Departemen Pertanian Dewan Pangan Laut

Norwegia18

Gambar di atas menjelaskan bahwa, Pemerintah Rusia pada tanggal 7

Agustus 2014 membuat daftar produk yang akan dilarang, yang meliputi berbagai

produk dari beberapa sektor yaitu: buah, sayuran, susu dan daging. Daftar itu

dilanjut dan direvisi pada tanggal 20 Agustus tahun 2014. Negara-negara yang

ditargetkan adalah negara anggota Uni Eropa, Amerika Serikat, Australia, Kanada

dan Norwegia. 73% dari impor yang dilarang akan mempengaruhi kondisi

perekonomian di Uni Eropa dan juga sebagai target dari sanksi balasan Rusia.19

Dalam musim panas 2015, Rusia memutuskan perpanjangan

penanggulangan ini untuk satu tahun lebih lanjut, mulai dari 24 Juni 2015. Pada

18

Tatia Dolize, “EU Sanctions Policy towards Russia: The Sanctioner-Sanctionee’s Game of

Thrones”, No. 402, CEPS, (Januari 2015). hal. 4 19

Marcin Szczepanski, “Economic impact on the EU of sanctions over Ukraine conflict”,

European Parliamentary Research Service, (Oktober 2015), hal. 3

Page 41: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

27

13 Agustus 2015, Pemerintah Rusia membuat pernyataan lebih lanjut

mengumumkan bahwa embargo pangan akan diperluas, mencakup produk pangan

yang terdaftar yaitu berasal di Albania, Montenegro, Islandia, dan Liechtenstein.20

Grafik II.B.2 Negara-Negara yang Ditargetkan Sanksi Balasan Rusia

Sumber : Jurnal Wall Street Rusia, International Trade Center21

Gambar di atas menjelaskan sisi lain sanksi balasan Rusia. Larangan

impor tidak diragukan lagi, menciptakan biaya ekonomi dan ketidaknyamanan

bagi produsen dan eksportir di negara-negara yang ditargetkan. Sanksi Rusia telah

memotong setidaknya $15 miliar pada impor Rusia dari Uni Eropa.22

Rusia adalah pasar ekspor terbesar kedua Eropa untuk bahan pangan,

secara penghitungan 10% dari total penjualan luar negeri Uni Eropa. Yang perlu

20

Marcin Szczepanski, “Economic impact on the EU of sanctions over Ukraine conflict”. 21

Eduard Steiner, dkk , http://www.welt.de/wirtschaft/article142742046/Russland-Krise-

kostet-Europa-bis-zu-100-Milliarden-Euro.html diterbitkan pada selasa 19 Juni 2015 dan diakses

pada tanggal 21 Maret 2016 Pukul 06.17 WIB 22

Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”.

Page 42: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

28

diperhatikan, pangan dan ekonomi pertanian Rusia telah sangat berubah selama

empat dekade terakhir. Rusia telah berubah menjadi salah satu importir gandum

terbesar dari lima eksportir.23

Perdagangan Rusia diimpor lebih dari $43 Miliyar pangan dan bahan

pertanian baku sebesar lebih dari 40% dari total cadangan. Pangan Negara Rusia

lebih dari 60% produk pangan yang dijual di Moskow dan kota-kota besar

lainnya. Larangan impor tidak akan diperhatikan oleh banyak konsumen Rusia.

Sebagai akibat dari larangan impor, beberapa produk pangan sekarang yang

diimpor dari negara lain. Menemukan pemasok baru tidak hanya menjadi

konsumen, tetapi juga membebankan biaya tambahan untuk waktu impor. Dengan

demikian, memungkinkan adanya kenaikan inflasi pangan. Seperti yang terlihat

dengan sanksi perdagangan lainnya, negara semakin dalam kondisi yang lemah

perekonomiannya dan jauh lebih banyak daripada negara-negara yang sebenarnya

mereka ditujukan.24

C. Perpanjangan Sanksi Uni Eropa Terhadap Rusia 2015

Layanan dan kontrol European External Action Service (EEAS) terhadap

sanksi perdagangan termasuk keuangan terhadap Rusia, yang diatur dalam

Peraturan Komisi Eropa nomor 833 tahun 2014. Peraturan ini mulai berlaku pada

tanggal 1 Agustus 2014 dan yang kemudian diubah pada bulan September dan

Desember 2014. Sebagaimana dijelaskan dalam peringatan tanggal 30 Juli, 13

23

Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”. 24

Tanja Porcnik Svetilnik, “EU-Russia Sanctions”.

Page 43: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

29

September, dan 24 Desember. Sanksi yang diterapkan dalam peraturan tersebut

mencakup berbagai barang dan pembatasan jasa berfokus pada militer Rusia dan

sektor minyak dan gas, serta pembatasan terhadap transaksi dalam beberapa jenis

surat berharga dan instrumen pasar uang yang diterbitkan oleh, atau pemberian

pinjaman baru atau kredit, yang ditunjuk pihak Rusia dan beberapa afiliasinya.

Khususnya, perpanjangan Peraturan nomor 833 tahun 2014 akan dilaksanakan

dalam regulasi asli pada bulan Agustus 2014, yang memungkinkan kinerja

lanjutan yang timbul dari kontrak dan disimpulkan sebelum bulan Agustus 2014.25

Perpanjangan Peraturan nomor 833 tahun 2014 tersebut yang akan

diajukan sampai Januari 2016 melalui deklarasi yang dibuat di Konferensi Tingkat

Tinggi (KTT) Uni Eropa Brussels, hal ini akan diadakan pada bulan Maret 2015,

dimana mayoritas negara-negara anggota Uni Eropa mengisyaratkan bahwa

mereka akan mempertahankan sanksi terhadap Rusia untuk enam bulan lebih di

luar Juli 2015, periode awal mulanya berlaku peraturan tersebut, dalam rangka

untuk pelaksanaan yang efektif dari Perjanjian Minsk.26

Perjanjian Minsk (Minsk Protocol) kedua dimana Ukraina, Rusia, Jerman

dan Perancis yang telah menandatangani pada Februari 2015, menetapkan paket

kebijakan yang dimaksudkan untuk menyelesaikan krisis di Ukraina Timur. Uni

Eropa telah menyatakan dalam siaran pers bahwa ia siap untuk mempertahankan

sanksi saat itu dan memberlakukan tindakan pembatasan tambahan, di luar yang

25

“EU Extends Sanctions Relating to Krimea and Russia”, Covington, [email protected],

(June 23 2015) hal. 1 26

“EU Extends Sanctions Relating to Krimea and Russia”.

Page 44: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

30

tercermin dalam peraturan komisi eropa nomor 833 tahun 2014, jika Rusia tidak

memenuhi komitmennya berdasarkan Perjanjian Minsk.27

Ada sebuah risiko besar bahwa batas waktu akan segera berakhir.

Persyaratan (termasuk kontrol kembali dari perbatasan antara Rusia, Donetsk dan

daerah Luhansk di Ukraina untuk menarik pasukan asing di wilayah tersebut) saat

ini jauh dari yang sudah terpenuhi. Salah satu kemungkinan bahwa Uni Eropa

akan menentukan tindakan meskipun pihak mencoba untuk menerapkan langkah-

langkah memperpanjang sanksi tersebut, tidak ada waktu untuk melakukannya

sebelum akhir tahun yaitu batas tenggat waktu dari perjanjian tersebut yang

kemudian bisa berubah, dan sanksi bisa diperpanjang sampai ada waktu untuk

melaksanakan langkah-langkah tersebut.28

Sebuah pendahuluan sebelum perjanjian antara Ukraina, Uni Eropa dan

Rusia pada akhir September 2014 dalam pengiriman gas alam Rusia dari Oktober

sampai Maret 2015 memperkuat gambar baru „pendinginan‟ dalam konflik di

Krimea. Hal ini datang setelah Ukraina telah mengumumkan pada bulan Juli 2014

bahwa Ukraina akan berhenti membeli gas dari Gazprom karena harga pengisian

perusahaan Rusia yang lebih tinggi daripada pelanggan Eropa lainnya. Salah satu

interpretasi dari hal tersebut, bahwa Vladimir Putin (Perdana Menteri Rusia) puas

dengan apa yang Rusia telah capai sejauh ini dalam penanganan Ukraina dan tidak

ingin meningkatkan konflik militer. Putin sebaliknya mungkin berharap bahwa

gangguan politik dalam negeri Ukraina disebabkan oleh ketidakpuasan yang

27

“EU Extends Sanctions Relating to Krimea and Russia”. 28

Mikael Johansson, dkk, “Economic picture remains divided Russian recession in 2016 too,

Theme: The Russia-Ukraine conflict and the sanctions”, Eastern European Outlook Economic

Research, (October 2015), hal. 6

Page 45: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

31

populer dengan reformasi dan konstitusi amandemen yang akan memperburuk

negara.29

Negara-negara anggota Uni Eropa (Austria, Yunani dan Hungaria) yang

mengkritik kebijakan Uni Eropa terhadap sanksi Rusia memiliki hubungan

ekonomi yang mendalam dengan Rusia. Kepala negara dari dari masing-masing

negara tersebut telah mempertahankan kontak dekat dengan Rusia. Dengan

instrument ekonomi, Rusia mencoba untuk meyakinkan mereka untuk

melemahkan pengucilan Uni Eropa dan membuat mereka berbagi interpretasi dari

konflik Ukraina tersebut. Selama kunjungannya ke Budapest pada bulan Februari

2015, Rusia menyatakan pembebasan Hungaria dari klausul yang berkaitan

dengan pasokan gas Rusia.30

Rusia mengandalkan hubungan baik dengan Yunani. Sebagai hasil dari

kunjungan perdana menteri Yunani Alexis Tsipras untuk Rusia, Yunani mungkin

menandatangani nota pada partisipasi dalam investasi di pipa gas Turkish Stream

yang baru, manfaat imbalan dari diskon harga gas. Yunani juga telah

mengumumkan negosiasi untuk membeli rudal yaitu sistem S-300. Mengenai

proyek pipak gas Turkish Stream, Rusia juga membahas proyek ini dengan

Austria, Macedonia, Serbia, dan Turki. Perlu dicatat bahwa, pada bulan Juni 2014,

Putin mengunjungi Wina, dan ini diikuti oleh dan OMV dan Gazprom

(Perusahaan Rusia) yang kemudian menandatangani kontrak mengenai proyek

pipa South Stream yang sebelumnya ditinggalkan. Pada bulan Januari 2015, kedua

29

Mikael Johansson, dkk, “Economic picture remains divided mRussian recession in 2016

too, Theme: The Russia-Ukraine conflict and the sanctions”. 30

Elżbieta Kaca dan Hélène Galewicz, “The Fragile Unity of the Union: The Future of the

EU‟s Sanctions Policy towards Russia”, No. 46 (778), Polski Instytut Spraw Miedzynarodowych,

The Polish Institute of International Affairs, (30 April 2015), hal 1

Page 46: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

32

belah pihak menandatangani perjanjian kerjasama jangka panjang, tujuannya

dalah untuk mempertahankan peran strategis hubungan jalur pipa gas Baumgarten

di Uni Eropa.31

31

Elżbieta Kaca dan Hélène Galewicz, “The Fragile Unity of the Union: The Future of the

EU‟s Sanctions Policy towards Russia”.

Page 47: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

33

BAB III

LATAR BELAKANG PENOLAKAN YUNANI DALAM

SANKSI UNI EROPA TERHADAP RUSIA 2015

Dalam bab ini menjelaskan lebih lanjut keterkaitan Yunani dalam

dinamika sanksi Uni Eropa terhadap Rusia yang telah dijelaskan dalam bab

sebelumnya. Selain itu, dalam bab ini dijelaskan juga mengenai sikap penolakan

Yunani termasuk dinamika yang terjadi dalam penolakan tersebut.

A. Situasi dan Kondisi Yunani

Selama beberapa tahun terakhir, Yunani yang dilanda krisis telah membuat

upaya luas untuk menarik bisnis dan investasi Rusia. Antonis Samaras, Perdana

Menteri Yunani tahun 2012-2015, telah berbicara kepada Vladimir Putin (Perdana

Menteri Rusia) tentang kemungkinan bahwa operator kereta api negara Rusia

(Russian Railways), mungkin akan diambil alih rekan Yunani, yaitu Organisasi

Kereta Api Hellenik (Hellenic Hellenic Railways Organisation), serta Otoritas

Pelabuhan Thessaloniki, keduanya akan diprivatisasi. Selain itu, Pemerintah

Yunani menyesuaikan dengan aturan imigrasi, untuk memberikan visa jangka

panjang kepada Rusia yang membeli properti di negaranya. Arus pariwisata dari

Page 48: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

34

Rusia telah meningkat secara substansial sebagai hasilnya, dengan 1,4 juta

pengunjung di tahun 2013 (meningkat 46% dari tahun sebelumnya).1

Sejak 2008, Yunani mengalami krisis. Hal ini memicu periode panjang

resesi yang mendalam dalam Perkonomian Yunani dan menegakan penyesuaian

program dalam hal tersebut. Periode ini sudah berlangsung terlalu lama dan harus

berakhir secepat mungkin. Ini harus dilakukan melalui penciptaan kondisi yang

memungkinkan perekonomian membiayai secara mandiri dari pasar internasional

dan bergerak pada jalur pertumbuhan dan konvergensi dengan Uni Eropa.

Sementara itu ada ekspektasi pertumbuhan negatif, meskipun hal itu bertahap

lebih tinggi dan akan terjadi sepanjang tahun berikutnya. Namun, ada

kemungkinan juga untuk membangun kondisi yang diperlukan untuk kembali ke

tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif sedini mungkin dalam tahun

berikutnya sebelum diakhiri dengan program antisipasi mendatang.2

Pada akhir 2014, ada indikasi bahwa ekonomi Yunani telah mengatasi

resesi dan kembali ke pertumbuhan positif. Pada saat itu, Bank of Greece, serta

semua organisasi internasional, yang memproyeksikan pertumbuhan Produk

Domestik Bruto (PDB) yang positif pada tahun 2015 sampai pada tahun 2016.

Proyeksi ini telah direvisi ke bawah, hal ini diakibatkan memburuknya indikator

sentimen ekonomi dan kondisi pembiayaan di sektor swasta yang

1 David Clark Dan Andrew Foxall, “Russia’s Role In The Balkans – Cause For Concern?”,

(London, The Henry Jackson Society, Juni 2014), Hal. 10. 2 IOBE, “The Greek Economy”, vol. 02/15, Editorial Policy, (Juli 2015), Hal.7-8

Page 49: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

35

mememungkinan perkonomian merlambat, dan kemudian mempercepat pada

kuartal kedua 2015, menempatkan kondisi ekonomi pada risiko baru resesi.3

Dampak paling serius dan secara langsung dalam ketidakpastian yang

berlaku beberapa bulan terakhir yaitu hilangnya suatu kepercayaan. Hal yang

dimaksud adalah meningkatnya imbal hasil obligasi Yunani dan

mengesampingkan usaha mandiri Yunani dari pembiayaan di pasar modal.

Sementara itu, gangguan kepercayaan telah menghambat negosiasi, memperkuat

argumen dari masyarakat yang menginginkan Yunani keluar dari zona euro.4

Faktor yang semakin memperburuk situasi likuiditas adalah penundaan

pembayaran terutama untuk pemasok entitas pemerintah umum dan

memanfaatkan cadangan entitas Pemerintah Umum melalui pinjaman jangka

pendek. Dengan demikian, saldo utama pemerintahan umum, atas dasar uang

tunai, masih surplus dalam empat bulan pertama tahun 2015, namun memburuk

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.5

Utang dan krisis ekonomi di Yunani juga telah mengguncang sistem

politik Yunani dan memicu kebencian publik terhadap lembaga Uni Eropa dan

sesama anggota zona euro. Sejak akhir 2009, negara ini telah memiliki 5

pemerintah yang berbeda, yang mewakili kedua sisi dari spektrum politik. Setiap

pemerintah telah berjuang dan kemudian runtuh, dalam menghadapi

3Bank of Greece, “Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy 2014-

2015”,http://www.bankofgreece.gr/Pages/en/Bank/News/PressReleases/DispItem.aspx?Item_ID=4

988&List_ID=1af869f3-57fb-4de6-b9ae-bdfd83c66c95&Filter_by=DT , Diterbitkan pada 17 Juni

2015 dan diakses pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 15.05 WIB 4 Bank of Greece, “Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy 2014-

2015”. 5 Bank of Greece, “Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy 2014-

2015”.

Page 50: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

36

meningkatnya tekanan publik untuk menghentikan pemotongan belanja dan

reformasi ekonomi yang telah dilaksanakan dalam pertukaran untuk bantuan

keuangan dari kreditur dalam zona euro dan International Monetary Fund (IMF).6

Grafik III.A.3 Produk Domestik Brutto (PDB) Yunani

Sumber : Hellenic Statistical Authority (ElStat)7

Gambar di atas adalah mengenai perkiraan output riil bagi perekonomian

Yunani, yang diterbitkan oleh Hellenic Statistical Authority (ElStat),

menunjukkan beberapa tanda-tanda pemulihan hingga 2014 pada kuartal ketiga,

setelah enam tahun yang cukup panjang tanpa gangguan jatuhnya pengeluaran,

meskipun pada kuartal keempat 2014 dan perkiraan awal untuk kuartal pertama

ini yaitu pada Mei 2015 menunjukkan pembalikan kondisi itu, jika ini berlanjut

6 Rebecca M. Nelson, Dkk, “The Greek Debt Crisis: Overview And Implications For The

United States”, 7-5700 R44155, (Congressional Research Service, 19 Agustus 2015) Hal. 9 7 Dimitri P. Papadimitriou, Michalis Nikiforos dan Gennaro Zezza, “Greece: Conditions and

Strategies for Economic Recovery”, (Levy Economics Institute, May 2015), hal. 2

Page 51: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

37

pada kuartal kedua, ini akan mengindikasikan kondisi ekonomi telah kembali

merosot ke dalam resesi yang sama.8

Antara pertengahan 2014 dan pertengahan 2015, program bantuan

keuangan kedua Uni Eropa untuk Yunani tergelincir oleh kebuntuan antara

pemerintah dan zona euro dan kreditur IMF. Kunci ketidaksepakatan termasuk

reformasi ekonomi antara lain terkait dengan komitmen pencairan dana,

khususnya yang berkaitan dengan pajak, pensiun, dan target fiskal, dan potensi

utang dari pemerintah zona euro lainnya dalam tingkat utang yang tidak

berkelanjutan dan berkembang ketidakpuasan publik dengan penghematan

tersebut.9

Pemerintah Yunani telah meminta lebih banyak fleksibilitas pada

reformasi tersebut, namun banyak orang Yunani melihat tuntutan kreditur sebagai

tindakan yang memalukan dan menunjukkan bahwa sebagian besar uang bail-out

sebelumnya keluar untuk membayar utang, terutama untuk bank-bank Prancis dan

Jerman, dan tidak membantu kondisi Perekonomian Yunani. Sementara itu,

kreditur Eropa, yang dipimpin oleh Jerman, telah menyatakan frustrasi dengan

penundaan berulang dari pihak Yunani dalam melaksanakan reformasi dan apa

yang dipandang, sebagai kurangnya Yunani memperhatikan serta mematuhi

"aturan" dari zona euro.10

8 Dimitri P. Papadimitriou, Michalis Nikiforos dan Gennaro Zezza, “Greece: Conditions and

Strategies for Economic Recovery”. 9 Rebecca M. Nelson,“U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”, hal. 5

10 Rebecca M. Nelson,“U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”

Page 52: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

38

Oposisi publik terhadap kebijakan ekonomi ini merupakan faktor

pendorong di balik pemilihan pada bulan Januari 2015 saat Perdana Menteri

Alexis Tsipras dan Koalisi dari Radikal Kiri, atau Syriza. Syriza memenangkan

lebih dari 36% suara, hampir 10% lebih dari tempat kedua New Party Democracy

(ND) dari spectrum politik kanan-tengah. kemenangan pemilu Syriza, yang

pertama dalam sejarah sepuluh tahun yang terkejutkan oleh pembentukan politik

Yunani didominasi oleh dua partai-besar Partai Demokrasi Baru dan Gerakan

Panhellenik Sosialis (PASOK) sejak pertengahan 1970-an.11

Sanksi balasan Rusia, terutama embargo pada impor makanan ke negara-

negara Uni Eropa, Amerika Serikat dan sekutunya, memiliki efek dalam sektor

ekonomi yang jauh lebih besar, negara-negara yang terkena sanksi balasan secara

keseluruhan tidak menghadapi kerusakan besar dari efek ini. Namun, sektor

tertentu telah merasakan dampak yang tidak proporsional. Ekspor buah telah

dirugikan pada negara Yunani, terutama mengingat kondisi ekonomi yang rapuh.

Ini penting bahwa pemerintah Syriza baru di Athena telah tergoda untuk meminta

Moskow untuk selektif mengangkat embargo makanan.12

11

Rebecca M. Nelson, “U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”, hal. 9 12

Rebecca M. Nelson, “U.S. Sanctions on Russia: Economic Implications”, hal. 6

Page 53: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

39

B. Pertemuan Negara Uni Eropa 2015

Pada tanggal 29 Januari 2015 Dewan Komisi Uni Eropa telah mengadakan

diskusi mendalam mengenai eskalasi kekerasan terakhir di Ukraina dan reaksi Uni

Eropa untuk itu.13

Dalam diskusi tersebut, disepakati beberapa kesimpulan, dalam

kesimpulan poin ketiga, mengingat situasi yang memburuk Dewan Uni Eropa

setuju untuk memperpanjang (dalam hal ini sanksi Uni Eropa kepada Rusia) ,

secara penuh sesuai dengan persyaratan hukum Uni Eropa, tindakan pembatasan

menargetkan orang dan perusahaan yang mengancam atau merusak kedaulatan

Ukraina dan integritas wilayah, diadopsi pada Maret 2014 dan kemudian

diperbarui, sampai September 2015.14

Selain itu, menyerukan Perwakilan Tinggi dan Komisi untuk menyajikan

proposal dalam waktu seminggu pada daftar tambahan untuk keputusan di

Foreign Affairs Council (FAC) pada 9 Februari 2015. Dewan akan terus

mengikuti situasi di lapangan dan upaya diplomatik saat ini , dan meminta

persiapan pekerjaan lebih lanjut oleh Komisi Jasa dan European External Action

Service (EEAS) yang dilakukan pada setiap tindakan yang sesuai dalam

konteksnya, yang bertujuan untuk memastikan implementasi secara cepat dan

komprehensif dari Perjanjian Minsk.15

13

Dewan Komisi Uni Eropa, “Press Release: Outcome Of The Council Meeting 3369th

Council Meeting”, Presse 12 Pr Co 4, Brussels, 29 January 2015.hal.3 14

Dewan Komisi Uni Eropa, “Press Release: Outcome Of The Council Meeting 3369th

Council Meeting”, hal. 4 15

Dewan Komisi Uni Eropa, “Press Release: Outcome Of The Council Meeting 3369th

CounciJUJNU l Meeting”.

Page 54: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

40

Menteri luar negeri Uni Eropa memperpanjang sanksi yang ada terhadap

Rusia pada Kamis 29 Januari 2015, Yunani menunda langkah-langkah tersebut

karena memang dalam hal ini juga baru diumumkan pemenang pemerintah baru

yaitu dari partai sayap kiri (Syriza), yang posisinya telah diragukan oleh Uni

Eropa. Kepala kebijakan luar negeri mengatakan keputusan tentang langkah-

langkah tersebut akan diserahkan kepada para pemimpin Uni Eropa yang akan

bertemu bulan depan (Februari). Jerman mengatakan bahwa keputusan akan

tergantung pada situasi di lapangan, dengan peristiwa pemberontakan baru yang

besar ini akan menuntut sanksi lebih keras dari Uni Eropa.16

Pemerintah Yunani baru datang dalam pertemuan pertama dengan Uni

Eropa, menunda kesepakatan tentang sanksi Uni Eropa lebih lanjut terhadap

separatis Rusia yang didukung di Ukraina. Sebuah pertemuan darurat para menteri

luar negeri Uni Eropa diadakan di Brussels untuk menanggapi meningkatnya

kekerasan di timur Ukraina, terutama penembakan pekan lalu dari kota Mariupol

oleh separatis pro-Rusia yang meninggalkan 30 warga sipil yang tewas dan 100

luka-luka.17

Pada hari yang sama yaitu 29 Januari 2015, para menteri luar negeri dalam

Uni Eropa (kecuali Yunani) setuju untuk memperpanjang daftar hitam18

para

16

Robin Emmot dan Pavel Polityuk, “EU wins Greek backing to extend Russia sanctions,

delaysdecisi on on new steps”, http://www.reuters.com/article/us-ukraine-crisis-

idUSKBN0L22B720150129 diterbitkan pada tanggal 29 Januari 2015 dan diakses pada tanggal 22

Mei 2015 pukul 2.57 WIB.

17 Ian Traynor, “Greece delays EU agreement on Russia sanctions”.

http://www.theguardian.com/world/2015/jan/29/greece-delays-eu-agreement-russia-sanctions,

diterbitkan pada hari Kamis 29 Januari 2015 dan diakses pada 22 Mei 2015 pukul 03.39WIB 18

Daftar hitam dimaksudkan adalah daftar yang terkena sanksi-sanksi Uni Eropa terhadap

Rusia

Page 55: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

41

pemimpin separatis pro-Rusia dari Maret sampai September, untuk menambahkan

nama baru ke daftar hitam minggu selanjutnya, dan meminta komisi Eropa untuk

melihat ke dalam memperluas sanksi ekonomi dan keuangan terhadap Rusia yang

dikenakan bulan Juli tahun sebelumnya (2014). Sebelum pertemuan para menteri

luar negeri, 28 duta besar Uni Eropa di Brussels bertemu untuk menyusun

keputusan yang akan dibahas oleh para menteri. Duta besar Yunani menolak

untuk menyetujui yang merupakan bagian kunci untuk memperpanjang sanksi

daftar hitam tersebut yaitu dari 132 individu dan 28 "entitas", terutama di wilayah

timur Ukraina dan Krimea. Para diplomat mengatakan bahwa wakil Yunani dalam

pertemuan tidak bisa mengambil posisi (statement-nya) sampai menteri tiba di

Brussels.19

Eskalasi konflik yang terjadi di Ukraina memasakan Konferensi Tingkat

Tinggi termasuk Perdana Menteri Belgia Charles Michel untuk mengadakan

pertemuan formal. Pertemuan tersebut memutuskan bagaimana untuk

mengkoordinasikan tindakan terhadap terorisme dan radikalisme, menyusul

serangan teroris Paris pada bulan Januari 2015. Pada tanggal 26 Januari 2015, 28

Kepala Negara (Yunani Belum meratifikasi) atau Pemerintah mengeluarkan

pernyataan pada situasi di Ukraina Timur.20

Adanya klaim bahwa Rusia telah memberi dukungan kepada separatis

serta bertanggung jawab kepada separatis tersebut. Mendesak Rusia untuk

mengutuk tindakan separatis. Hal ini digunakan untuk melaksanakan Minsk

19

Ian Traynor, “Greece delays EU agreement on Russia sanctions”. 20

Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”,

(Pre-European Council Briefing, European Parliamen, European Parliamentary Research Service,

12 Februari 2015). Hal. 1

Page 56: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

42

Protocol.21

Membuat referensi kejadian tersebut menjadi kesimpulan Dewan Uni

Eropa pada 18 Desember 2014, para pemimpin meminta FAC pada pertemuan

pada Kamis 29 Januari 2015 di Brussels untuk mempertimbangkan tindakan yang

sesuai, khususnya pada tindakan pembatasan lebih lanjut, melihat dengan cara

melakukan tindakan musyawarah pada pertemuan mendatang Dewan Eropa yaitu

pada 12 Februari 2015.22

Pemerintah Yunani yang baru terpilih pada awalnya mengeluarkan

pernyataan bahwa tidak setuju dengan perpanjangan sanksi tersebut, dan meminta

lebih banyak waktu dalam membicarakan lebih lanjut mengenai solusi yang tepat,

namun itu tidak dengan menentang kesimpulan FAC berikut dengan pertemuan

pada 29 Januari 2015, yang memperpanjang durasi tindakan pembatasan (sanksi)

terhadap Rusia sampai September 2015.23

Dalam pernyataannya setelah 29 anggota Dewan Luar Negeri Uni Eropa

pada 29 Januari 2015, Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Kotzias mengatakan

bahwa, Dewan setuju dan sejalan dengan pemikiran dasar Yunani bahwa Eropa

dengan harus mengejar pelaksanaan perjanjian Minsk melalui dialog dengan

Rusia, bukan melalui sanksi baru. Pengenaan sanksi lebih lanjut di Rusia

membutuhkan kebulatan semua 28 negara anggota. Parlemen Yunani belum

meratifikasi Perjanjian Asosiasi EU-Ukraina yang disetujui oleh Parlemen Eropa

pada tanggal 16 September 2014 (enam Parlemen Eropa Syriza dan Partai

21

Minsk Protocol atau perjanian minsk dimaksudkan bagaimana Rusia komitmen untuk

menyelesaikan situasi konflik di Ukraina atau Krimea. 22

Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”. 23

Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”.

Page 57: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

43

Independent, mitra koalisi Syriza dalam pemerintahan baru Yunani,

menentang/menolak).24

24

Joséphine Vanden Broucke, Dkk, “Outlook For The Informal European Council Meeting”,

hal. 1-2

Page 58: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

44

BAB IV

KEBIJAKAN LUAR NEGERI YUNANI DALAM

MENOLAK PERPANJANGAN SANKSI UNI EROPA

TERHADAP RUSIA 2015

Dalam bab ini menjelaskan hasil analisa mengenai alasan adanya sikap

Yunani dalam menolak perpanjangan Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia tahun

2015. Yunani menolak sanksi tersebut dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi dan

faktor politik.

A. Faktor Ekonomi

Alasan Yunani menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia

dikarenakan faktor ekonomi baik dalam sektor migas maupun non-migas. Menurut

Jens Bastian salah satu peneliti ekonomi di Hellenic Foundation for European and

Foreign Policy (ELIAMEP), pada tahun 2013 perdagangan antara Yunani dan

Rusia mencapai US$ 9,3 miliar yang di antaranya di sektor gas, minyak, produksi

makanan, dan pariwisata.1

1 Jens Bastian, “Trying to Unearth a Recovery in Greece”, (Friedrich Ebert Stiftung,

November 2014), hal. 20

Page 59: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

45

Grafik IV.A.4 Total Ekspor-Impor Yunani dengan Rusia 2010-2014

Sumber: World Integrated Trade Solutions (WITS).2

Gambar di atas menjelaskan total ekspor-impor seluruh produk

perdagangan antara Yunani dengan Rusia. Akibat dari efek sanksi Uni Eropa

kepada Rusia mempengaruhi sektor perdagangan. Karena adanya sanksi Uni

Eropa yang dijatuhkan pada tahun 2014, hal ini dapat melemahkan sektor

perdagangan Yunani dengan Rusia. Di sektor Ekspor jatuh dari US$ 539 juta ke

US$ 474 juta dan di sektor impor dari US$ 8,7 Miliyar ke 6,4 Miliyar.3

2World Integrated Trade Solutions (WITS),

http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/EndYear/2014/TradeFl

ow/Import/Indicator/MPRT-TRD-VL/Partner/RUS/Product/Total# dan

http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/EndYear/2014/TradeFl

ow/Export/Indicator/XPRT-TRD-VL/Partner/RUS/Product/Total diakses pada tanggal 29 Mei

2016 pukul 01.40 WIB 3 World Integrated Trade Solutions (WITS).

Page 60: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

46

Tabel IV.A.2 Mitra Importir Dagang Terbesar untuk Yunani Tahun

2014

10 Mitra Importir Terbesar Volume Import ($)

Rusia $6,425,370,865

Jerman $6,176,952,453

Irak $5,187,212,198

Italia $4,669,588,166

Tiongkok $3,313,757,754

Kazakhstan $3,220,221,016

Belanda $3,080,465,050

Perancis $2,815,091,155

Spanyol $2,085,272,002

Korea Selatan $1,953,862,764

Sumber: Global Edge.4

Melihat tabel diatas, Rusia merupakan mitra importir Yunani yang dapat

diandalkan. Adapun hubungan perdagangan bilateral antara Yunani dan Rusia

yang telah meningkat dalam volume selama tahun terakhir. Rusia adalah eksportir

terbesar ke Yunani dan pengimpor terbesar ke-14 dari ekspor Yunani. Volume

perdagangan kedua negara pada tahun 2008 mencapai US $ 7 miliar. Impor

4 “Greece Trade Statistic”, http://globaledge.msu.edu/countries/greece/tradestats diakses

pada tanggal 29 Mei 2016 puku 03.15 WIB

Page 61: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

47

Yunani dari Rusia terdiri dari minyak mentah, minyak mineral, gas alam, produk

limbah dan curam dari logam besi, dan aluminium mentah.5

Sementara ekspor Yunani ke Rusia antara lain: bulu, tembakau, cat dan

pernis, pipa baja, persik, buah kaleng, peralatan untuk produksi industri makanan

atau minuman, film yang dibuat dari bahan polimer atau foil, serta minyak

mineral. Yunani juga menarik lebih dari 300.000 wisatawan Rusia dalam

momentum terbaik dari kedua hubungan ini.6

5 Krisztina Hedeuz, “Russia's Relations: The Turkish-Greek-Cipriot Triangle”, Vol. 1.

No.2. (Délkelet Európa – South-East Europe, International Relations Quarterly, 2010) hal. 3 6 Krisztina Hedeuz, “Russia's Relations: The Turkish-Greek-Cipriot Triangle” hal 3-4

Page 62: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

48

A.1 Sektor Non-Migas

Dalam ekspor perdagangan, sektor non-migas, lebih speisifik pada bidang

pertanian, adalah bidang yang terkena dampak besar dari adanya sanksi Uni Eropa

terhadap Rusia. Seperti halnya sayur-sayuran atau buah-buahan.

Grafik IV.A.5 Ekspor Perdagangan Pertanian (Sayuran) Yunani Seluruh

Negara Tahun 2014

Sumber: World Integrated Trade Solutions (WITS).7

Dari total ekspor keseluruhan ekspor Yunani dalam bidang pertanian,

terkhusus sayur-sayuran mengalami penurunan. Di tahun 2013 sebesar 2,47

Miliyar US$ menjadi 2,17 Miliyar US$. Hal ini membuat para petani sayuran-

sayuran mengalami kerugian dalam keadaan krisis Yunani yang belum ditangani

penuh oleh pemerintah.

7World Integrated Trade Solutions (WITS).

Page 63: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

49

Grafik IV.A.6 Ekspor Perdagangan Yunani ke Rusia Tahun 2014

Sumber: World Integrated Trade Solutions (WITS).8

Gambar di atas adalah total secara keseluruhan ekspor perdagangan Yunani

ke Rusia dari berbagai sektor. Dapat dilihat bahwa Yunani mempunyai ekspor

tertinggi dalam sektor pertanian. Dalam sektor ini, perdagangan sayuran menurun

dari 163 juta US$ pada 2013 menjadi 106 juta US$ pada 2014. Produsen

mengatakan sekitar 15.000 keluarga yang tinggal di wilayah utara Yunani tumbuh

bertahan hidup dengan industri buah.9 Data ini tidak siginifikan apabila Yunani

dalam kondisi yang normal, namun realitanya Yunani dalam kondisi krisis

ekonomi.

Menurut Christos Yannakakis, presiden asosiasi regional terbesar dari

petani dan koperasi Yunani. Rusia telah membeli lebih dari 60% dari ekspor buah

8World Integrated Trade Solutions (WITS).

http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/Year/2014/TradeFlow/Export/Partner/

RUS/Product/all-groups# diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.59 WIB 9“Russian food ban takes huge bite out of Greek fruit growing industry”.

Page 64: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

50

persik Yunani, dan untuk buah strawberi mendekati angka presentase 90%. Rusia

adalah mitra dagang terbesar Yunani di luar Uni Eropa dengan total pendapatan

melebihi € 5,7 miliar 2013. Produsen Yunani memperkirakan kerugian dari sektor

buah melebihi € 178 juta selama tahun. Dalam hal ini, Serikat Petani Yunani

mengatakan embargo makanan Rusia (Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia) telah

membuat tindakan yang dapat membuat kondisi ekonomi pertanian Yunani

melemah sekitar US$ 3,5 juta.10

A.2 Sektor Migas

Pada peraturan nomor 833 tahun 2014 artikel 3 mencatat bahwa tidak

hanya sektor minyak yang menjadi target, namun gas alam juga menjadi target,

termasuk jalur pipa gas. Meskipun dibatasi, adanya sanksi Uni Eropa terhadap

Rusia dalam impor Yunani mengalami kerugian dalam sektor migas, lebih

spesifik dalam bidang gas alam.

Hellenic Gas Transmission System Operator S.A (DESFA),

memainkan peran utama dalam perencanaan darurat dan mengelola situasi krisis

gas di Yunani. Gangguan pasokan gas untuk para pelanggan didasarkan pada

daftar prioritas, penggantian bahan bakar di pembangkit listrik dan penggunaan

10

“Russian food ban takes huge bite out of Greek fruit growing industry”

,https://www.rt.com/business/180320-greece-hit-russian-sanctions/ , diterbitkan pada tanggal 14

Agustus 2014 pukul 16:04 dan diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 3.11 WIB.

Page 65: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

51

cadangan gas yang tersimpan di terminal LNG sebagai langkah tanggap darurat

dalam krisis gas.11

Tabel IV.A.3 Gas Alam Yunani

Sumber : International Energy Agency, Yunani 2014.12

Gambar tersebut menjelaskan ketersediaan (availability) Gas Alam

yang berada dalam Yunani. Kebijakan secara keseluruhan Yunani pada keamanan

gas alam yang diversifikasi kepada sumber pasokan, mengukur pembentukan

berdasarkan permintaan pasar, pengurangan waktu pengiriman Liquid Natural

Gas (LNG) yang memimpin selama periode permintaan yang tinggi,

menandatangani kontrak baru untuk pasokan gas serta pengembangan sistem

transmisi gas alam (memperbarui terminal LNG yang ada, pipa baru dan fasilitas

penyimpanan gas bawah tanah).13

Dalam hal ini Kondisi Gas alam Yunani,

tingkat produksi Gas alam dan permintaan memiliki kesenjangan yang cukup

signifikan dengan import depedency sebanyak 99,99%.

11

International Energy Agency (IEA), “Energy Suppy Security: Greece”, (France: OECD,

2014), hal 219. 12

International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece”. hal 214. 13

International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece”, hal 219

Page 66: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

52

Tabel IV.A.4 Data Cadangan Gas Alam Dunia

Sumber: Central Intelligence Agency (CIA)14

Tabel di atas merupakan data negara yang mempunyai cadangan gas alam

terbanyak. Rusia merupakan negara kedua dengan total 32,6 Triliyun Cubic

Meter. Data tersebut berdasarkan informasi yang sudah diupdate sejak 1 Januari

2015. Dalam hal ini Rusia mempunyai ketersediaan yang cukup besar untuk gas

alam. Dengan kata lain, Rusia dapat diandalkan dalam keamanan energi Yunani.

Hal ini juga untuk menutupi total konsumsi gas alam dalam beberapa tahun

kedepan. Dengan supply yang besar, mengindikasikan harga gas alam yang akan

cenderung lebih murah.

14

Central Inteligence Agency (CIA), “Country Comparison: Natural Gas – Proved

Reserves”, https://www.cia.gov/library/publications/the -world-

factbook/rankorder/2253rank.html diakses pada tanggal 30 Mei 2015 pukul 03.20

WIB

PERINGKAT NEGARA (CUM) INFORMASI

TANGGAL

1 IRAN 34,020,000,000,000 July 6, 1905

2 RUSIA 32,600,000,000,000 1 January

2015

3 QATAR 25,070,000,000,000 1 January

2014

4 TURKMENISTAN 17,500,000,000,000 1 January

2014

5 AMERIKA

SERIKAT

8,734,000,000,000 1 January

2013

Page 67: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

53

Grafik IV.A.7 Impor Gas Yunani tahun 2012

Sumber: International Energy Agency (IEA) 2014.15

Rusia merupakan mitra importir gas alam yang dapat diandalkan

(reliability). Pada dasarnya gambar diatas menjelaskan total impor gas alam

Yunani pada tahun 2012 yaitu sekitar 4,5 bcm atau sekitar tiga-perempat dari

yang disediakan oleh pipa gas dan sisanya diimpor dalam bentuk LNG. Rusia

telah menjadi sumber utama impor gas alam sejak awal Yunani menjadi mitra

impor pada bulan November 1996. Sejak 2005, Yunani mengurangi risiko

dengan menggunakan diversifikasi. Oleh karena itu, Gas Rusia dalam total impor

gas secara bertahap menurun dari 85% menjadi 60% pada tahun 2012, karena

15

International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece” hal 226.

Page 68: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

54

peningkatan impor dari Aljazair dan Turki yang menyumbang sekitar 16% dan

15% dari total impor gas pada 2012.16

Namun, adanya krisis ekonomi sejak 2008,

memaksakan Yunani untuk kembali mengimpor gas alam ke Rusia dengan alasan

harga ketimbang risiko.

Gambar IV.A.2 Jalur Pipa Gas Selatan Eropa

Sumber: Atlantic Council, Global Energy Center17

Gambar tersebut merupakan Jalur Pipa Gas Selatan Eropa. Yunani

setuju untuk bekerjasama dengan Rusia dalam pembangunan jalur pipa gas yang

ditandatangani oleh kedua belah pihak di St Petersburg pada tahun 2015.

16

International Energy Agency (IEA), “ Energy Suppy Security: Greece”, hal 225. 17

John Roberts, “The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and the

Southern Gas Corridor”, Atlantic Council, Global Energy Center, (July 2015), hal. 10

Page 69: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

55

Pengembangan jalur pipa gas dengan harga 2 milyar € bersama Rusia-Yunani,

yaitu usaha untuk ekstensi Proyek Pipa Gas Turkish Stream di Yunani.18

Dengan

kata lain, proyek ini dapat menjangkau kebutuhan atau permintaan dari gas alam

Yunani. Proyek ini kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu Yunani

dan Rusia pada 18 Juni 2015.19

Meskipun dalam peraturan nomor 833 tahun 2014

dengan penjatuhan sanksi kepada Rusia, adanya jalur pipa gas dilarang.

Adanya kerjasama proyek pipa gas Turkish Stream pasca adanya

perpanjangan sanksi membuat Yunani mempunyai hubungan yang baik dengan

Rusia dalam sektor Gas. Mengesampingkan adanya sanksi tersebut, dengan tujuan

untuk mengamankan (krisis) sektor energi yang sedang dihadapi pemerintah

Yunani yang baru saja terpilih.

B. Faktor Politik

Yunani dalam statement-nya untuk menolak perpanjangan sanksi Uni

Eropa terhadap Rusia dilatarbelakangi oleh faktor politik. Faktor politik dibagi

menjadi dua hal yaitu opini publik dan politik elektoral dalam perubahan rezim

yang terjadi di Yunani.

18

John Roberts, “The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and the

Southern Gas Corridor”, hal. 16 19

Gazrpom, “TurkStream”, http://www.gazpromexport.ru/en/projects/6/ diakses pada

tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.30 WIB

Page 70: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

56

B.1 Opini Publik

Opini publik masyarakat Yunani yang dinyatakan polling tidak mendukung

adanya perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Hal ini dikarenakan sanksi

tersebut berdampak negatif terhadap kondisi perekonomian yang telah

berlangsung di Yunani.

Tabel IV.B.5 Opini Publik Yunani Tentang Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia

Sumber: GALLUP.20

Gambar di atas merupakan opini publik atas sanksi ekonomi Amerika

Serikat dan Uni Eropa terhadap Rusia. Berdasarkan data tersebut masyarakat

Yunani tidak mendukung perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.

Lemahnya dalam sektor perdagangan telah merugikan perekonomian yang

20

Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”,

http://www.gallup.com/poll/184811/greeks-oppose-economic-sanctions-against-russia.aspx ,

diterbitkan pada tanggal 25 agustus 2015 dan diakses pada tanggal 29 mei 2016 pukul 05.20 WIB

Page 71: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

57

sebenarnya sudah rapuh karena krisis. 62% suara mayoritas Masyarakat Yunani

yang disurvei sesaat sebelum sanksi Uni Eropa terhadap Rusia diperpanjang pada

akhir Juni menyatakan tidak mendukung.21

Sebelum sanksi, ekspor pertanian Yunani ke Rusia terdiri 41% dari seluruh

ekspor Yunani ke Rusia yang bernilai sekitar € 200 juta per tahun. Oleh karena itu,

sanksi pembalasan Rusia pada impor pangan Uni Eropa telah mengecewakan

masyarakat Yunani awal bulan 2015 dan telah menurunkan secara signifikan

(ketika kondisi krisis) bagi perekonomian Yunani.22

Tabel IV.B.6 Pandangan Masyarakat Yunani Tentang Dampak

Ekonomi dalam Sanksi

Sumber: Gallup.23

Gambar di atas menjelaskan bahwa hampir setengah dari orang Yunani

(45%) percaya bahwa Perkonomian Yunani telah terkena dampak negatif dari

sanksi ekonomi terhadap Rusia, sementara hanya 5% mengatakan mereka telah

21

Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”. 22

Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”. 23

Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”,

Page 72: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

58

memiliki efek positif, dan 25% mengatakan tidak berpengaruh. Tapi pada tingkat

pribadi(yang dirasakan), jauh lebih sedikit Yunani (26%) mengatakan sanksi

memiliki dampak negatif, dan memiliki dampak positif baik (6%) serta tidak ada

efek (45%). Pendidikan Masyarakat Yunani dibandingkan dengan pendidikan

yang kurang memiliki pendapat tentang sanksi, dan mereka lebih cenderung untuk

menentang sanksi tersebut dan melihat itu sebagai hal buruk bagi kepentingan

nasional mereka dan untuk situasi ekonomi pribadi mereka. 24

B.2 Electoral Cycle (Perubahan Rezim)

Opini publik yang tidak mendukung adanya sanksi Uni Eropa terhadap

Rusia, dimanfaatkan oleh Partai Syriza dalam kampanye di pemilu parlement

Yunani 2015. Pada Akhirnya Alexis Tsipras dalam partai Syriza memenangkan

Pemilahan Parlemen tersebut bersama dengan koalisinya yang ikut dalam opini

tersebut. Opini yang cenderung mendukung Rusia untuk tidak mendukung adanya

sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.

Sejak partai Syriza berkuasa pada pemilu. Perdana Menteri Alexis Tsipras

membuat pertemuan di Brussels kembali panas. Perjalanannya ke Moskow

membuat siaga tinggi bagi beberapa negara di Eropa. Analis mengutip komentar

Tsipras telah meremehkan sangsi Eropa pada Rusia, hubungan partainya dalam

tokoh politik Rusia dan pesona sebagai tanda bahwa Yunani tidak hanya berputar

24

Neil Esipova dan Julie Ray, “Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia”.

Page 73: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

59

jauh dari Uni Eropa namun akan segera menjadi "Trojan Horse" bagi Rusia di

Eropa.25

Hubungan Rusia-Syriza menghadapi pengawasan oleh banyak negara sejak

menang pemilu parlemen. Pada salah satu pertemuan pertama Tsipras sebagai

perdana menteri bersama dengan Andrei Maslov, duta besar Rusia untuk Yunani

kritis terhadap sangsi tersebut dan Tsripras merupakan salah satu dari beberapa

pemimpin utama Eropa secara terbuka berbicara menentang pemerintah di

Ukraina. Seharusnya hal ini tidak akan mengejutkan, bahwa hanya beberapa hari

sebelum Alexis Tsipras berkunjung ke Moskow, ia kembali menegaskan bahwa

sangsi Uni Eropa terhadap Rusia tidak masuk akal.26

25

Hannah Gais, “Russia Gave Greece Only 'Gas and Sympathy”,

http://www.themoscowtimes.com/opinion/article/russia-gave-greece-only-gas-and-

sympathy/519176.html, diterbitkan pada 15 April 2015 dan diakses pada tanggal 29 Mei 2016

pukul 04.12 WIB 26

Hannah Gais, “Russia Gave Greece Only 'Gas and Sympathy”.

Page 74: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

60

Tabel IV.B.7 Hasil Pemilu Parlemen Yunani 2012-2015

Sumber : Ekloges 2015.27

Gambar diatas menjelaskan stastistik pemerintahan parlemen Yunani yang

baru pada saat itu. Ketika koalisi Alexis Tsipras dalam partai Syriza ini terpilih

pada bulan Januari 2015. Alexis Tsipras dalam partainya memenangkan 149 Kursi

ditambah dengan koalisnya partai independent dengan 13 Kursi. Apabila dijumlah,

sudah mencukupi mayoritas suara dalam parlement dalam penentuan kebijakan.

Yunani meningkatkan upayanya untuk membuat hubungan yang lebih erat

dengan Rusia. Hal ini menyebabkan kegugupan di Brussels atau ibukota Eropa. Di

27

Roman Gerodimos, “First thoughts on the 25th January2015 election in Greece”,

Pamphlet No.14, Greek Politics Specialist Group ,( 2 Februari 2015) hal. 4

Page 75: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

61

satu sisi, solusi negosiasi yang langgeng dalam kasus krisis utang Yunani akan

melalui masa sulit. Tsipras datang ke Uni Eropa dengan janji pemilu untuk

melakukan negosiasi ulang persyaratan kredit dengan kreditur Eropa dan memberi

siasat dengan meminta pemerintah Rusia untuk memberikan bantuan gantinya.28

Terpilihnya Tsipras sebagai perdana menteri tentu merupakan terobosan

besar dalam politik Yunani. Untuk pertama kalinya, pihak dari margin dari

spektrum kelompok politik partai radikal kiri Syriza mengambil tanggung jawab

pemerintah. Presiden Putin adalah orang yang pertama untuk menawarkan ucapan

selamat dalam hal tersebut.29

Dalam hal tertentu, kedua belah pihak yaitu Yunani dengan Rusia

memunculkan ikatan, ketika perjalanan (kunjungan) Alexis Tsipras ke Moskow

pada bulan pertama mereka menjabat. Kekuatan di Parlemen Yunani, Syriza,

sudah diucapkan dalam mendukung, memperbaharui dan memperluas kerjasama

dengan Rusia selama waktu menjadi oposisi sebelumnya. Dalam program

partainya di tahun 2013. Menteri Luar Negeri Nikos Kotzias, mengusulkan bahwa

Yunani harus mengasumsikan posisi mediator hubungan antara Uni Eropa dan

Rusia. Ia menganggap Rusia sebagai elemen fundamental.30

Dengan begitu, Syriza sebagai partai yang memenangkan pemilu parlemen

2015 mempunyai simpati terhadap Rusia. Sebagian besar, hal ini juga telah

28

Julian Rappold, “In Search pf alternatives: Greece between European Frustration and

Russian Temptation”, No.03, DGAPkompakt, (Februari 2016), hal. 2-3 29

Julian Rappold, “In Search pf alternatives: Greece between European Frustration and

Russian Temptation”, hal. 3 30

Julian Rappold, “In Search pf alternatives: Greece between European Frustration and

Russian Temptation”.

Page 76: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

62

menyebabkan partai Independen Yunani masuk dalam koalisi di Athena (pusat

pemerintahan). Mengenai perekonomian dan negosiasi dengan Uni Eropa yang

akan mendominasi bulan pertama kabinet Yunani baru ini. Segala hal lain terkait

masalah diluar konteks akan menjadi nomor dua (sekunder).31

Adanya statement penolakan Yunani dalam perpanjangan sanksi Uni Eropa

terhadap Rusia dipengaruhi oleh faktor politik. Pengaruh opini publik dan adanya

perubahan rezim atau politik elektoral dalam pemilihan parlemen Yunani 2015

dalam kedekatannya hubungan Syriza dengan Rusia mengambil pengaruh penting

untuk adanya ketidaksepakatan Yunani dalam sanksi Uni Eropa kepada Rusia

dalam pertemuan anggota-aggota Uni Eropa di Brussels, Belgia.

C. Kerjasama dengan Rusia

Adanya kerugian dalam sektor perdagangan baik dalam sektor migas dan

non-migas, serta adanya hubungan politik yang baik dengan Rusia. Pada 8 April

2015 Alexis Tsipras berkunjung menemui Vladimir Putin di Rusia pada suatu

kunjungan kerja. Tsipras dan Putin membahas berbagai hal kerjasama bilateral,

31

Jonathan Marcus, “Could Syriza win tilt Greece's foreign policy towards Russia?”,

http://www.bbc.com/news/world-europe-31029940 diterbitkan pada tanggal 28 Januari 2015 dan

diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.11WIB

Page 77: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

63

khususnya dalam perdagangan, ekonomi, investasi, budaya dan bidang

kemanusiaan. Kedua pemimpin bertukar pandangan dalam agenda internasional.32

Gambar IV.A.3 Pertemuan Perdana Menteri Yunani dengan Rusia

Sumber : The Embassy Of The Russian Federations to Republic Of Malta.33

Gambar di atas mengenai pembicaraan Vladimir Putin dan Alexis Tsipras,

mereka sepakat kemudian menandatangani rencana Joint statement antara

Federasi Rusia dan Republik Yunani untuk tahun 2015-2016, dan membuat

pernyataan bersama oleh Presiden Rusia dan Perdana Menteri Yunani.34

32

Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between

President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”, Press Release

no.07/15, (14 April 2015). hal. 1 33

Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between

President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”. 34

Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between

President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”.

Page 78: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

64

Rusia dan Yunani menegaskan kembali dukungan secara konsisten mereka

sebagai peran sentral PBB dan Dewan Keamanan dalam memelihara perdamaian

internasional, dan menyerukan kepada seluruh negara anggota PBB untuk

menahan diri dari penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional. Pada

akhirnya Vladimir Putin sebagai presiden dan Alexis Tsipras sebagai perdana

menteri Yunani menyaksikan penandatanganan Joint Memorandum pada tahun

2016. 35

Selain itu, Alexis Tsipras sebagai Perdana Menteri Yunani berkunjung ke

Moskow bukan untuk mencari bantuan disaat situasi konflik antara Uni Eropa dan

Rusia. Namun, Putin mengatakan Rusia akan mempertimbangkan pinjaman ke

Yunani untuk proyek besar bersama, berpotensi di dalam sektor energi. Putin

menyerukan hubungan dagang untuk dipulihkan, dan mengatakan kedua

pemimpin telah membahas berbagai cara kooperasi, termasuk proyek-proyek besar

di bidang energi. Salah satu rencana untuk pipa yang disebut Turkish Stream,

untuk menyalurkan gas alam dari perbatasan Turki-Yunani ke Yunani.36

Yunani sendiri tidak memiliki cukup dana dalam kondisi ekonomi saat ini,

akan ada sedikit hasrat untuk memberikan ruang investor komersial dalam suatu

proyek. Rusia dasarnya harus membiayai proyek itu sendiri. Dalam panggilan

telepon pada tanggal 7 Mei 2015, Vladimir Putin dilaporkan telah mengatakan

kepada Aelxis Tsipras bahwa Rusia bersedia menyediakan pembiayaan untuk

35

Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta, “On meeting between

President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece Alexis Tsipras”hal. 2 36

“Putin: Greece did not seek financial aid from Russia”.

Page 79: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

65

perusahaan Yunani untuk kemungkinan ekstensi untuk proyek pipa gas Turkish

Stream.37

37

John Roberts, “The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and the

Southern Gas Corridor”, Hal 15

Page 80: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

66

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Alasan Sikap Yunani dalam menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa

dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik. Adanya sanksi tersebut merugikan

kondisi ekonomi Yunani. Gejolak politik yang terjadi dalam kurun waktu 2014-

2015 berupa perubahan rezim (pemilihan umum parlemen) serta opini publik

membuat Yunani dengan tegas menolak sanksi tersebut. Sanksi ini dirasa

merugikan Yunani sejak awal dicetuskannya penjatuhan sanksi tersebut, yaitu

pada tahun 2014.

Sejak adanya dinamika yang terjadi di daerah timur Ukraina dan Krimea,

yaitu kelompok oposisi (yang disiasati bahwa hal ini adalah kelompok orang-

orang Rusia) dan pemerintah Ukraina yang berlanjut kepada peperangan tersebut

mengambil simpati banyak negara-negara di dunia, namun hal ini ditanggapi

sebagai persoalan yang serius bagi Uni Eropa. Karena dalam hal ini Ukraina

masuk ke dalam negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO)

yang di dalam Uni Eropa mayoritas juga masuk dalam aliansi ini.

Kondisi semakin memburuk, ketika Rusia dianulir ikut serta dalam campur

tangan masalah dalam kasus peperangan di Ukrania. Kondisi mulai memanas

ketika adanya aneksasi Krimea (salah satu wilayah Ukraina) oleh Rusia pada

Page 81: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

67

tanggal 18 Maret 2014. Hal ini membuat Uni Eropa dan Rusia mengalami masa-

masa yang tegang, padahal sebelumnya pihak Ukraina dan Rusia sudah bertemu

untuk menanggapi masalah ini dan membuat solusi. Oleh karena itu, Uni Eropa

dengan tegas memberikan sanksi pertama untuk individu atau organisasi yang

mendukung aneksasi tersebut.

Kondisi diperburuk dengan adanya penembakan pesawat MH17 yang

bertujuan ke Belanda saat itu, hal ini sontak membuat Uni Eropa bersama

aliansinya Amerika Serikat membuat daftar sanksi kedua yaitu: Pertama,

pembatasan pinjaman ke bank-bank negara Rusia; Kedua, embargo senjata;

Ketiga, larangan ekspor minyak dan gas; Keempat, larangan ekspor pada barang-

barang tekonologi yang dapat digunakan untuk tujuan militer. Sanksi ini dapat

diperpanjang tergantung dari konsesus yang akan terjadi dalam tubuh Uni Eropa

suatu saat nanti.

Kondisi sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia membuat

perekonomian Rusia memburuk. Maka pada tanggal 6 Agustus 2014 memicu

adanya sanksi balasan dalam beberapa sektor termasuk didalamnya adalah dalam

sektor pangan untuk Uni Eropa dan beberapa aliansinya dalam NATO.

Perjanjian Minsk yang terjadi pada 5 September 2014 antara pihak pro-

Rusia telah dicetuskan. Namun, hal ini tidak sesuai dengan realita yang ada,

kondisi peperangan terus berlangsung. Beberapa orang tewas meskipun adanya

gencatan senjata yang sudah dituangkan dalam Minsk Protocol tersebut.

Page 82: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

68

Seiring berjalannya waktu, kondisi semakin memperburuk atau semakin

tegang di wilayah Timur Ukraina. Pemberontak Pro-Rusia membuat banyak

penyerangan dan mengambil wilayah-wilayah penting Ukraina. Maka, pada

tanggal 26 Januari 2015, Uni Eropa menanggapi dengan munculnya wacana

perpanjangan sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia.

Maka dibuatlah suatu pertemuan darurat untuk membahas implementasi

dari perjanjian minsk tersebut yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 Januari

2015. Selain itu, Yunani pada bulan Januari, perdana menteri baru terpilih yaitu

Alexis Tsipras dari Partai Syriza, partai oposisi pemerintahan sebelumnya. Hal ini

membuat dinamika baru dalam pertemuan yang ada di Brussels tersebut. Yunani

menunda-nunda dan pada akhirnya mencoba untuk menolak (tidak meratifikasi)

dari perpanjangan sanksi tersebut.

Meskipun Yunani masuk secara resmi kedalam anggota Uni Eropa sejak 1

Januari 1981. Namun, Yunani tidak mematuhi daripada kesepakatan beberapa

mayoritas anggota Uni Eropa untuk memperpanjang sanksi tersebut ke Rusia.

Yunani juga masuk kedalam aliansi NATO sejak tahun 1952 (masa-masa perang

dingin). Mengesampingkan makna aliansi, hal ini membuat kontralogika daripada

masalah peneliti sebagai masalah yang menarik.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sudah dijabarkan dalam bab

sebelumnya. Penulis membagi pengaruh adanya sikap tersebut menjadi 2 faktor

yaitu faktor ekonomi dan faktor politik. Peneliti memakai konsep kebijakan luar

negeri menurut Alex Mintz untuk menjawab pengaruh dari faktor ekonomi

Page 83: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

69

dengan sub-konsep Economic Interest. Kemudian, untuk memperdalam analisa di

faktor ekonomi, peneliti memakai teori keamanan energi menurut Carlos Pasqual.

Dalam faktor politik, peneliti menggunakan sub-konsep kebijakan luar negeri

menurut Alex Mintz yaitu The Role of Public Opinion, dan Electoral Cycle.

Dengan teori tersebut teori mendapatkan beberapa kesimpulan faktor-

faktor apa saja yang melatarbelakangi adanya penolakan Yunani dalam

perpanjangan Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Dalam faktor ekonomi,

kepentingan ekonomi (economic interest) menyimpulkan bahwa dinamika sanksi

tersebut melemahkan kondisi Yunani. Selain karena Yunani sebelumnya

mengalami krisis yang berkepanjangan dan belum cukup pulih dalam

perekonomiannya dan masih mencari cara untuk memulihkan kondisi trsebut.

Rusia merupakan mitra impor utama untuk Yunani dengan data yang sudah

disajikan menginisiasikan bahwa Yunani memiliki hubungan yang sangat baik

dalam sektor perdangan terkhusus dalam sektor non-migas. Sanksi tersebut

membuat kerugian besar bagi Yunani.

Analisa dalam faktor ekonomi diperdalam dengan teori keamanan energi.

Tingginya kesenjangan antara tingkat produksi gas dan permintaan

menyimpulkan adanya krisis gas di Yunani. Sedangkan Rusia merupakan mitra

importir yang dapat diandalkan dalam sektor energi ditunjukan dengan data

peneliti yang sudah disajikan. Terkhusus dalam sektor energi gas alam, karena

Rusia adalah negara pengimpor gas alam kedua terbesar di dunia. Hal ini

dibuktikan setelah adanya statement penolakan dari perpanjangan sanksi tersebut.

Alexis Tsipras langsung ke Moskow (Ibu Kota Negara Rusia) untuk

Page 84: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

70

membicarakan proyek besar jalur pipa gas Turkish Stream yang ini ditunjukan

kepada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara

kedua belah pihak.

Dalam faktor politik, opini publik dimana polling data yang sudah

diterangkan mengarah sanksi tersebut bukanlah suatu solusi yang tepat. Maka

hampir dari setengah penduduk Yunani tidak mendukung adanya sanksi tersebut

ke Rusia. Masyarakat Yunani percaya dan merasakan dampak yang negatif dalam

perekonomian negara mereka. Politik Elektoral atau Perubahan rezim yang terjadi

di Yunani mengundang adanya pengaruh kebijakan luar negeri Yunani dalam

menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Opini publik yang tidak

mendukung adanya sanksi tersebut dimanfaatkan untuk kemenangan Alexis

Tsipras dalam partainya yaitu Partai Syriza. Ucapan selamat pertama kali oleh

Vladimir Putin sebagai Perdana Menteri Rusia kepada Tsipras pertanda bahwa

hubungan kedepan akan menjadi hal yang sangat baik. Karena Syriza menjadi

oposisi dari pihak pemerintahan sebelumnya tentu membuat kondisi kebijakan

yang berbeda dari pemerintahan yang diperintah oleh Antonis Samaras

(pemerintah sebelumnya). Hal ini dimanfaatkan oleh Rusia untuk mengambil

simpati Yunani atas kondisi dinamika sanksi ini. Dengan begitu kedua belah pihak

perdana menteri memiliki kedekatan yang harmonis.

Dengan begitu ada 2 faktor yang menjadi landasan mengapa Yunani

menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Tentu kedua faktor

tersebut menjadi landasan atau alasan mengapa Yunani dalam pertemuan di

Brussels pada tanggal 12 Februari 2015 menolak perpanjangan sanksi Uni Eropa

Page 85: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

71

terhadap Rusia, ditujukan dengan statement dan Yunani tidak meratifikasi adanya

perpanjangan sanksi tersebut.

Page 86: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xiv

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Digital (Ebook)

Griffiths, Martin dan Terry O’Callaghan. International Relations: The Key

Concepts. London: Routledge Taylor & Francis Group, 2002.

International Energy Agency (IEA). “Energy Suppy Security: Greece”. France:

OECD, 2014.

Kaempfer, William H. dan Anton D. Lowenberg. The Political Economy Of

Economic Sanctions, Handbook of Defense Economics, Volume 2 Edited by

Todd Sandler and Keith Hartley, 2007.

Miller, Raymond C. International Political Economy: Contrasting World View.

New York: Routledge Taylor and Francis Group, 2008.

Mintz, Alex dan Karl DeRouen. Understanding Foreign Policy Decision Making.

United Kingdom: Cambridge University Press, 2010.

Pasqual, Carlos and Jonathan Elkind. Energy Security: Economics, Politics,

Strategies, and Implications: Chapter six, Energy Security: Call for a

Broader Agenda. Washington DC: Brookings Institution Press, 2010.

Suryana. Metodologi Penelitian, Metode Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.

Wilczewska, Agnieszka Pikulicka dan Richard Sakwa. Ukraine and Russia:

People, Politics, Propaganda and Perspectives : Western Economic

Sanctions and Russia’s Place in the Global Economy”. United Kingdom: E-

International Relations, 2015.

Page 87: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xv

B. Artikel, Jurnal, Working Paper (Digital)

Bastian, Jens. Trying to Unearth a Recovery in Greece. Friedrich Ebert Stiftung,

November 2014. 20-45

Bond, Ian ,Christian Odendahl dan Jennifer Rankin. Frozen: The Politics and

Economics of Sanctions Againts Russia”, Centre of European Reform, (Maret

2015.1-6

Clark, David dan Andrew Foxall, “Russia’s Role In The Balkans – Cause For

Concern?”. London: The Henry Jackson Society, Juni 2014. 10-16

Dolize, Tatia. EU Sanctions Policy towards Russia: The Sanctioner-Sanctionee’s

Game of Thrones. No. 402 CEPS, Januari 2015.4-8

________. EU Extends Sanctions Relating to Crimea and Russia. Covington,

[email protected], June 23 2015. 1-3

Gerodimos, Roman. First thoughts on the 25th January2015 election in Greece.

Pamphlet No.14, Greek Politics Specialist Group ,2 Februari 2015.

Gros, Daniel dan Federica Mustilli. “The Economic Impact of Sanctions against

Russia: Much add about very little”. Brussels: Centre for European Policy

Studies, 23 Oktober 2015.

Hedeuz, Krisztina. Russia's Relations: The Turkish-Greek-Cipriot Triangle. Vol.

1. No.2. . Délkelet Európa – South-East Europe, International Relations

Quarterly, 2010.

IOBE. The Greek Economy. vol. 02/15. Editorial Policy, Juli 2015. 7-8

Page 88: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xvi

Johansson, Mikael dkk. Economic picture remains divided Russian recession in

2016 too, Theme: The Russia-Ukraine conflict and the sanctions. Eastern

European Outlook Economic Research, October 2015, 6-9

Kaca, Elżbieta dan Hélène Galewicz. The Fragile Unity of the Union: The Future

of the EU’s Sanctions Policy towards Russia. No. 46 (778). Polski Instytut

Spraw Miedzynarodowych, The Polish Institute of International Affairs. 30

April 2015. 1-7

Kasonta, Adriel dkk. The Sanctions on Russia. United Kingdom: Bow Group,

Agustus 2015.

Nelson, Rebecca M. Dkk. The Greek Debt Crisis: Overview And Implications

For The United States. 7-5700 R44155. Congressional Research Service, 19

Agustus 2015. 9-13

Papadimitriou, Dimitri P. Michalis Nikiforos dan Gennaro Zezza. Greece:

Conditions and Strategies for Economic Recovery. Levy Economics Institute,

May 2015.

Rappold, Julian. In Search pf alternatives: Greece between European Frustration

and Russian Temptation. No.03, DGAPkompakt, Februari 2016. 2-5

Roberts, John. The Impact of Turkish Stream on European Energy Security and

the Southern Gas Corridor. Atlantic Council, Global Energy Center, July

2015.

Sharov, Oleksandr. Economy Of The Eu: Sanctions Against Russia And Their

Reverse Effect. Jurnal No.2 Vol. 14. Ternopil National Economic University,

June 2015.

Page 89: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xvii

Susanne Oxenstierna dan Per Olson, “ The Economic Sanction Againts Russia:

Impact and Prospect of Success”. FOI-R, September 2015.

Svetilnik, Tanja Porcnik. EU-Russia Sanctions. European Liberal Forum,

Friedrich Naumann Stiftung, Fur Die Freiheit, 4-7

Szczepanski, Marcin. Economic impact on the EU of sanctions over Ukraine

conflict. European Parliamentary Research Service, Oktober 2015.3-5

C. Skripsi, Thesis dan Disertasi (Digital)

Koga, Yoshifumi. Constructivist Approach of International Sanctions:

Realism, Liberalism, Cosmopolitanism, and Hegemonism. Disertasi, University

of Pittsburgh, Department of Political Science, 2005.

Salauat, Sanzhar. Practical Ineffectiveness Of Sanctions Imposed On Russia:

Alternative Solutions To Achieve The Desired Political Effect. Skripsi Lahti

University Lahti University Of Applied Sciences, Degree programme in

International Business, 2015.

D. Data Resmi (Digital)

Broucke, Joséphine Vanden Dkk. Outlook For The Informal European Council

Meeting. Pre-European Council Briefing, European Parliamen, European

Parliamentary Research Service, 12 Februari 2015.

Dewan Komisi Uni Eropa. Press Release: Outcome Of The Council Meeting

3369th Council Meeting. Press 12 Pr Co 4, Brussels, 29 January 2015.

Page 90: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xviii

Embassy of the Russian Federations to the Republic of Malta. On meeting

between President of Russia Vladimir Putin and Prime Minister of Greece

Alexis Tsipras. Press Release no.07/15, 14 April 2015.

President Of The European Council Herman Van Rompuy dan President Of The

European Commission in The Name Of The European Union On The

Agreed Additional Restrictive Measures Against Russia. Brussels, European

Council: Press EN. 29 Juli 2014.

E. Website Resmi

Bank of Greece. Press Release: The Bank of Greece Report on Monetary Policy

2014-2015. Tersedia di

http://www.bankofgreece.gr/Pages/en/Bank/News/PressReleases/DispItem.as

px?Item_ID=4988&List_ID=1af869f3-57fb-4de6-b9ae-

bdfd83c66c95&Filter_by=DT Diterbitkan pada 17 Juni 2015 dan diakses

pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 15.05 WIB

Central Inteligence Agency (CIA). “Country Comparison: Natural Gas – Proved

Reserves”. tersedia di https://www.cia.gov/library/publications/the-

world-factbook/rankorder/2253rank.html diakses pada tanggal 30

Mei 2015 pukul 03.20 WIB

_______. “European Member” . tersedia di Http://Europa.Eu/About-

Eu/Countries/Member-Countries/Greece/Index_En.Htm Diakses Pada

Tanggal 27 September 2015

Page 91: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xix

______.tersedia di http://www.consilium.europa.eu/en/council-eu/voting-

system/qualified-majority/ update terakhir pada tanggal 5 Januari 2015 dan

diakses pada tanggal 16 Februari 2015

______. Tersedia di https://www.eia.gov/tools/faqs/faq.cfm?id=73&t=11 terakhir

diupdate pada tanggal 18 Juni 2015 dan dikases pada tanggal 27 Mei 2016

pukul 18.59 WIB.

Gazrpom. “TurkStream”. Tersedia di http://www.gazpromexport.ru/en/projects/6/

diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 02.30 WIB

World Integrated Trade Solutions (WITS). Tersedia di

http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/Year/2014/TradeF

low/Export/Partner/RUS/Product/all-groups# diakses pada tanggal 29 Mei

2016 pukul 02.59 WIB

World Integrated Trade Solutions (WITS). Tersedia di

http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/E

ndYear/2014/TradeFlow/Import/Indicator/MPRT-TRD-

VL/Partner/RUS/Product/Total# dan

http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/GRC/StartYear/2010/E

ndYear/2014/TradeFlow/Export/Indicator/XPRT-TRD-

VL/Partner/RUS/Product/Total diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul

01.40 WIB.

Page 92: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xx

F. Website Online

Esipova, Neil dan Julie Ray. Greeks Oppose Economic Sanctions againts Russia.

Tersedia di http://www.gallup.com/poll/184811/greeks-oppose-economic-

sanctions-against-russia.aspx diterbitkan pada tanggal 25 agustus 2015 dan

diakses pada tanggal 29 mei 2016 pukul 05.20 WIB

Gais, Hannah. “Russia Gave Greece Only 'Gas and Sympathy”,

http://www.themoscowtimes.com/opinion/article/russia-gave-greece-only-

gas-and-sympathy/519176.html, diterbitkan pada 15 April 2015 dan diakses

pada tanggal 29 Mei 2016 pukul 04.12 WIB

Emmot, Robin dan Pavel Polityuk. “EU wins Greek backing to extend Russia

sanctions, delaysdecisi on on new steps”. http://www.reuters.com/article/us-

ukraine-crisis-idUSKBN0L22B720150129 diterbitkan pada tanggal 29

Januari 2015 dan diakses pada tanggal 22 Mei 2015 pukul 2.57 WIB.

Marcus, Jonathan “Could Syriza win tilt Greece's foreign policy towards

Russia?”, http://www.bbc.com/news/world-europe-31029940 diterbitkan

pada tanggal 28 Januari 2015 dan diakses pada tanggal 29 Mei 2016 pukul

02.11WIB

Steiner, Eduard dkk. http://www.welt.de/wirtschaft/article142742046/Russland-

Krise-kostet-Europa-bis-zu-100-Milliarden-Euro.html diterbitkan pada selasa

19 Juni 2015 dan diakses pada tanggal 21 Maret 2016 Pukul 06.17 WIB

Traynor, Ian “Greece delays EU agreement on Russia sanctions”.

http://www.theguardian.com/world/2015/jan/29/greece-delays-eu-agreement-

Page 93: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

xxi

russia-sanctions, diterbitkan pada hari Kamis 29 Januari 2015 dan diakses

pada 22 Mei 2015 pukul 03.39WIB

________.“Russian food ban takes huge bite out of Greek fruit growing industry”

,https://www.rt.com/business/180320-greece-hit-russian-sanctions/ ,

diterbitkan pada tanggal 14 Agustus 2014 pukul 16:04 dan diakses pada

tanggal 29 Mei 2016 pukul 3.11 WIB.

______. “Putin: Greece did not seek financial aid from Russia”

http://www.bbc.com/news/world-europe-32213161.diterbitkan pada tanggal 8

April 2015, dan diakses pada tanggal 26 Mei 2016 pukul 19.33 WIB.

_______. “Greece in the EU”. Tersedia di http://www.mfa.gr/en/foreign-

policy/greece-in-the-eu/greeces-course-in-the-eu.html terakhir di update

minggu tanggal 6 Februari 2011 dan diakses pada tanggal 16 Desember 2015

_______.“Greece Trade Statistic”. Tersedia di

http://globaledge.msu.edu/countries/greece/tradestats diakses pada tanggal 29

Mei 2016 puku 03.15 WIB

_______. “Global Opinion of Russia”:.

http://www.pewglobal.org/2013/09/03/global-opinion-of-russia-mixed/

diterbitkan pada tanggal 3september 2013 dan diakses pada tanggal 29 Mei

2016 pukul 05.10 WIB

Walker, Shaun. “Alexis Tsipras in Moscow asks Europe to end sanctions against

Russia”,http://www.theguardian.com/world/2015/apr/08/alexis-tsipras-in-

moscow-asks-europe-to-end-sanctions-against-russia diterbitkan Rabu 8 April

2015 Pukul 18.19 BST dan diakses pada tanggal 3 September 2015.

Page 94: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

LAMPIRAN PERJANJIAN MINSK

A LIST OF MEASURES TO FULFILL THE MINSK AGREEMENT FEBRUARY 12,

2015

1. An immediate and comprehensive ceasefire in individual areas of the Donetsk and

Luhansk regions of Ukraine and its strict implementation starting at 0000 (Kyiv time)

February 15, 2015.

2. The withdrawal of all heavy weapons by both parties at equal distances in order to create at

least a 50 kilometer security zone for 100mm or larger caliber artillery systems, a 70

kilometer security zone for Grad multiple rocket launcher systems and a 140 kilometer

security zone for the Tornado-S, Uragan, and Smerch multiple rocket launcher systems and

Tochka (Tochka-U) tactical missile systems: - for the Ukrainian troops: [withdrawal] from

the actual contact line; - for the military units of individual areas of the Donetsk and Luhansk

regions of Ukraine: [withdrawal] from the contact line in accordance with the Minsk

memorandum of September 19, 2014 Withdrawal of aforementioned heavy weapons shall

begin no later than the second day of the ceasefire and end within 14 days. The OSCE will

contribute to this process with the support of the Trilateral Contact Group.

3. Starting the first day of such withdrawal, ensuring the effective monitoring and verification

by the OSCE of the ceasefire and the withdrawal of heavy weapons with the use of all

necessary technical means, including satellites, UAVs, radar systems, etc.

4. On the first day after the withdrawal, to begin a dialogue on the procedures for holding

local elections in accordance with Ukrainian law and the Law of Ukraine "On a temporary

order of local government in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions," as well as

on the future regime of these areas, according to this Act. Immediately, no later than 30 days

from the date of signing of this document, to adopt a resolution of the Verkhovna Rada of

Ukraine with the specification of a territory subject to the special regime in accordance with

the Law of Ukraine "On temporary order of local government in some regions of the Donetsk

and Luhansk regions" based on the line set in a Minsk memorandum of September 19, 2014

5. To provide pardons and amnesties by the enactment of a law prohibiting prosecution and

punishment of persons with regard to the events that took place in individual areas of the

Donetsk and Luhansk regions of Ukraine.

6. To ensure the release and exchange of hostages and illegally detained persons based on the

principle of "all for all". This process must be completed no later than the fifth day after the

withdrawal.

7. To provide secure access, delivery, storage and distribution of humanitarian aid to the

needy on the basis of an international mechanism.

Page 95: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

8. Determination of the procedure for the full restoration of the socio-economic relations,

including transactions of social payments, such as pensions and other payments (takings and

income, timely payment of all utility bills, renewal of taxation within Ukraine’s legal

framework). To this end, Ukraine shall regain control over the segment of its banking system

in conflict-affected areas, and an international mechanism to facilitate such transfers will

probably be created.

9. Restoration of full control over the state border of Ukraine by Ukraine’s government

throughout the whole conflict area, which should begin on the first day after the local

elections and be completed after a comprehensive political settlement (local elections in

individual areas of the Donetsk and Luhansk regions on the basis of the Law of Ukraine, and

a constitutional reform) by the end of 2015, on condition of implementation of paragraph 11 -

with consultations and in agreement with the representatives of individual areas of the

Donetsk and Luhansk regions in the framework of the Trilateral Contact Group.

10. The withdrawal of all foreign armed forces, military equipment, as well as mercenaries

from the territory of Ukraine under the supervision of the OSCE. Disarmament of all illegal

groups.

11. Conducting constitutional reform in Ukraine, with the new constitution coming into force

by the end of 2015, providing for decentralization as a key element (taking into account the

characteristics of individual areas of the Donetsk and Luhansk regions, agreed with

representatives of these areas), as well as the adoption of the permanent legislation on the

special status of individual areas of the Donetsk and Luhansk regions in accordance with the

measures specified in Note [1], until the end of 2015. (See Notes)

12. On the basis of the Law of Ukraine “On temporary order of local government in

individual areas of Donetsk and Luhansk regions” the questions regarding local elections

shall be discussed and agreed with the individual areas of the Donetsk and Luhansk regions

in the framework of the Trilateral Contact Group. Elections will be held in compliance with

the relevant standards of the OSCE with the monitoring by the OSCE ODIHR.

13. To intensify the activities of the Trilateral Contact Group, including through the

establishment of working groups to implement the relevant aspects of the Minsk Agreement.

They will reflect the composition of the Trilateral Contact Group.

Notes: Such measures, in accordance with the Law "On the special order of local government

in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions," include the following:

- Exemption from punishment, harassment and discrimination of persons associated with the

events that took place in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions;

- The right to self-determination with regard to language;

- Participation of local governments in the appointment of heads of prosecutors’ offices and

courts in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions;

Page 96: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

- The possibility for the central executive authorities to conclude agreements with the

relevant local authorities on economic, social and cultural development of individual areas of

Donetsk and Luhansk regions;

- The state shall support socio-economic development of individual areas of Donetsk and

Luhansk regions;

- Assistance from the central government to cross-border cooperation between the individual

areas of the Donetsk and Luhansk regions and regions of the Russian Federation;

- The creation of people's militia units [police] upon the decision of local councils in order to

maintain public order in individual areas of the Donetsk and Luhansk regions;

- The powers of local council deputies and other officials elected in snap elections, appointed

by the Verkhovna Rada of Ukraine according to this law, cannot be terminated.

The document is signed by the members of a Trilateral Contact Group:

[OSCE] Ambassador Heidi Tagliavini

Second President of Ukraine L.D. Kuchma

The Ambassador of the Russian Federation to Ukraine M.Yu. Zurabov A.

V. Zakharchenko

I.V.Plotnitsky

Sumber : www.europarl.europa.eu

Page 97: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

II

(Non-legislative acts)

REGULATIONS

COUNCIL REGULATION (EU) No 833/2014

of 31 July 2014

concerning restrictive measures in view of Russia's actions destabilising the situation in Ukraine

THE COUNCIL OF THE EUROPEAN UNION,

Having regard to the Treaty on the Functioning of the European Union, and in particular Article 215 thereof,

Having regard to Council Decision 2014/512/CFSP concerning restrictive measures in view of Russia's actions destabi­lising the situation in Ukraine (1),

Having regard to the joint proposal of the High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy and of the European Commission,

Whereas:

(1) Council Regulation (EU) No 269/2014 (2) gives effect to certain measures provided for in Decision 2014/145/CFSP (3). Those measures comprise the freezing of funds and economic resources of certain natural and legal persons, entities and bodies and restrictions on certain investments, as a response to the illegal annexa­tion of Crimea and Sevastopol.

(2) On 22 July 2014, the Council concluded that should Russia fail to respond to the demands formulated in the European Council conclusions of 27 June 2014 and in its own conclusions of 22 July, it would be ready to intro­duce without delay a package of further significant restrictive measures. It is therefore considered appropriate to apply additional restrictive measures with a view to increasing the costs of Russia's actions to undermine Ukrai­ne's territorial integrity, sovereignty and independence and to promoting a peaceful settlement of the crisis. These measures will be kept under review and may be suspended or withdrawn, or be supplemented by other restrictive measures, in light of developments on the ground.

(3) It is appropriate to apply restrictions on exports of certain dual-use goods and technology, as laid down in Council Regulation (EC) No 428/2009 (4), and on the provision of related services and to apply restrictions on certain services related to the supply of arms and military equipment, if an embargo on such goods is applied by the Member States. This prohibition should not affect the exports of dual-use goods and technology, including for aeronautics and for the space industry, for non-military use or for a non-military end-user.

(4) It is also appropriate to apply restrictions on the sale, supply, transfer or export, directly or indirectly, of certain technologies for the oil industry in Russia in the form of a prior authorisation requirement.

(5) It is also appropriate to apply restrictions on access to the capital market for certain financial institutions, excluding Russia-based institutions with international status established by intergovernmental agreements with Russia as one of the shareholders. Other financial services such as deposit business, payment services and loans to or from the institutions covered by this Regulation, other than those referred to in Article 5, are not covered by this Regulation.

31.7.2014 L 229/1 Official Journal of the European Union EN

(1) See page 13 of this Official Journal. (2) OJ L 78, 17.3.2014, p. 6. (3) Council Decision 2014/145/CFSP of 17 March 2014 concerning restrictive measures in respect of actions undermining or threatening

the territorial integrity, sovereignty and independence of Ukraine (OJ L 78, 17.3.2014, p. 16). (4) Council Regulation (EC) No 428/2009 of 5 May 2009 setting up a Community regime for the control of exports, transfer, brokering and

transit of dual-use items (OJ L 134, 29.5.2009, p. 1).

Page 98: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

(6) These measures fall within the scope of the Treaty and, therefore, in particular with a view to ensuring their uniform application in all Member States, regulatory action at the level of the Union is necessary.

(7) In order to ensure that the measures provided for in this Regulation are effective, it should enter into force imme­diately,

HAS ADOPTED THIS REGULATION:

Article 1

For the purposes of this Regulation, the following definitions apply:

(a) ‘dual-use goods and technology’ means the items listed in Annex I to Regulation (EC) No 428/2009;

(b) ‘competent authorities’ means the competent authorities of the Member States as identified on the websites listed in Annex I;

(c) ‘technical assistance’ means any technical support related to repairs, development, manufacture, assembly, testing, maintenance, or any other technical service, and may take forms such as instruction, advice, training, transmission of working knowledge or skills or consulting services; including verbal forms of assistance;

(d) ‘brokering services’ means:

(i) the negotiation or arrangement of transactions for the purchase, sale or supply of goods and technology or of financial and technical services, including from a third country to any other third country, or

(ii) the selling or buying of goods and technology or of financial and technical services, including where they are located in third countries for their transfer to another third country;

(e) ‘brokering’ means the following services and activities:

(i) reception and transmission of orders in relation to one or more financial instruments,

(ii) execution of orders on behalf of clients,

(iii) dealing on own account,

(iv) portfolio management,

(v) investment advice,

(vi) underwriting of financial instruments and/or placing of financial instruments on a firm commitment basis,

(vii) placing of financial instruments without a firm commitment basis,

(viii) any service in relation to the admission to trading on a regulated market or trading on a multilateral trading facility;

(f) ‘transferable securities’ means those classes of securities which are negotiable on the capital market, with the excep­tion of instruments of payment, such as:

(i) shares in companies and other securities equivalent to shares in companies, partnerships or other entities, and depositary receipts in respect of shares,

(ii) bonds or other forms of securitised debt, including depositary receipts in respect of such securities,

(iii) any other securities giving the right to acquire or sell any such transferable securities or giving rise to a cash settlement;

(g) ‘money-market instruments’ means those classes of instruments which are normally dealt in on the money market, such as treasury bills, certificates of deposit and commercial papers and excluding instruments of payment;

31.7.2014 L 229/2 Official Journal of the European Union EN

Page 99: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

(h) ‘credit institution’ means an undertaking the business of which is to take deposits or other repayable funds from the public and to grant credit for its own account;

(i) ‘territory of the Union’ means the territories of the Member States to which the Treaty is applicable, under the condi­tions laid down in the Treaty, including their airspace.

Article 2

1. It shall be prohibited to sell, supply, transfer or export, directly or indirectly, dual-use goods and technology, whether or not originating in the Union, to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if those items are or may be intended, in their entirety or in part, for military use or for a military end-user.

Where the end-user is the Russian military, any dual-use goods and technology procured by it shall be deemed to be for military use.

2. When deciding on requests for authorisations in accordance with Council Regulation (EC) No 428/2009, the competent authorities shall not grant an authorisation for exports to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if they have reasonable grounds to believe that the end-user might be a military end-user or that the goods might have a military end-use.

The competent authorities may, however, grant an authorisation where the export concerns the execution of an obliga­tion arising from a contract or an agreement concluded before 1 August 2014.

Exporters shall supply the competent authorities with all relevant information required for their application for an export authorisation.

Article 3

1. A prior authorisation shall be required for the sale, supply, transfer or export, directly or indirectly, of technologies as listed in Annex II, whether or not originating in the Union, to any natural or legal person, entity or body in Russia or in any other country, if such equipment or technology is for use in Russia.

2. For all sales, supplies, transfers or exports for which an authorisation is required under this Article, such authorisa­tion shall be granted by the competent authorities of the Member State where the exporter is established and shall be in accordance with the detailed rules laid down in Article 11 of Regulation (EC) No 428/2009. The authorisation shall be valid throughout the Union.

3. Annex II shall include certain technologies suited to the oil industry for use in deep water oil exploration and production, Arctic oil exploration and production, or shale oil projects in Russia.

4. Exporters shall supply the competent authorities with all relevant information required for their application for an export authorisation.

5. The competent authorities shall not grant any authorisation for any sale, supply, transfer or export of the technolo­gies included in Annex II, if they have reasonable grounds to determine that the sale, supply, transfer or export of the technologies is for projects pertaining to deep water oil exploration and production, Arctic oil exploration and produc­tion, or shale oil projects in Russia.

The competent authorities may, however, grant an authorisation where the export concerns the execution of an obliga­tion arising from a contract or an agreement concluded before 1 August 2014.

6. Under the conditions set out in paragraph 5, the competent authorities may annul, suspend, modify or revoke an export authorisation which they have granted.

7. Where a competent authority refuses to grant an authorisation, or annuls, suspends, substantially limits or revokes an authorisation in accordance with paragraphs 5 or 6, the Member State concerned shall notify the other Member States and the Commission thereof and share the relevant information with them, while complying with the provisions concerning the confidentiality of such information in Council Regulation (EC) No 515/97 (1).

31.7.2014 L 229/3 Official Journal of the European Union EN

(1) Council Regulation (EC) No 515/97 of 13 March 1997 on mutual assistance between the administrative authorities of the Member States and cooperation between the latter and the Commission to ensure the correct application of the law on customs and agricultural matters (OJ L 82, 22.3.1997, p. 1).

Page 100: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

8. Before a Member State grants an authorisation in accordance with paragraph 5 for a transaction which is essen­tially identical to a transaction which is the subject of a still valid denial issued by another Member State or by other Member States under paragraphs 6 and 7, it shall first consult the Member State or States which issued the denial. If, following such consultations, the Member State concerned decides to grant an authorisation, it shall inform the other Member States and the Commission thereof, providing all relevant information to explain the decision.

Article 4

1. It shall be prohibited:

(a) to provide, directly or indirectly, technical assistance related to the goods and technology listed in the Common Mili­tary List (1), or related to the provision, manufacture, maintenance and use of goods included in that list, to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia;

(b) to provide, directly or indirectly, financing or financial assistance related to the goods and technology listed in the Common Military List, including in particular grants, loans and export credit insurance or guarantee, for any sale, supply, transfer or export of such items, or for any provision of related technical assistance to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia;

(c) to provide, directly or indirectly, technical assistance or brokering services related to dual-use goods and technology, or related to the provision, manufacture, maintenance and use of such goods or technology, to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if the items are or may be intended, in their entirety or in part, for military use or for a military end-user;

(d) to provide, directly or indirectly, financing or financial assistance related to the dual-use goods and technology, including in particular grants, loans and export credit insurance, for any sale, supply, transfer or export of such items, or for any provision of related technical assistance to any natural or legal person, entity or body in Russia or for use in Russia, if the items are or may be intended, in their entirety or in part, for military use or for a military end-user.

2. The prohibitions in paragraph 1 shall be without prejudice to the execution of an obligation arising from a contract or an agreement concluded before 1 August 2014, and to the provision of assistance necessary to the mainten­ance and safety of existing capabilities within the EU.

3. The provision of the following shall be subject to an authorisation from the competent authority concerned:

(a) technical assistance or brokering services related to technologies listed in Annex II and to the provision, manufacture, maintenance and use of those items, directly or indirectly to any natural or legal person, entity or body in Russia or, if such assistance concerns technologies for use in Russia, to any person, entity or body in any other country;

(b) financing or financial assistance related to technologies referred to in Annex II, including in particular grants, loans and export credit insurance, for any sale, supply, transfer or export of those items, or for any provision of related technical assistance, directly or indirectly, to any natural or legal person, entity or body in Russia or, if such assist­ance concerns technologies for use in Russia, to any person, entity or body in any other country.

4. Where authorisations are requested pursuant to paragraph 2 of this Article, Article 3, and in particular para­graphs 2 and 5 thereof, shall apply mutatis mutandis.

Article 5

It shall be prohibited to directly or indirectly purchase, sell, provide brokering or assistance in the issuance of, or other­wise deal with transferable securities and money-market instruments with a maturity exceeding 90 days, issued after 1 August 2014 by:

(a) a major credit institution or other major institution having an explicit mandate to promote competitiveness of the Russian economy, its diversification and encouragement of investment, established in Russia with over 50 % public ownership or control as of 1 August 2014, as listed in Annex III; or

(b) a legal person, entity or body established outside the Union whose proprietary rights are owned for more than 50 % by an entity listed in Annex III; or

(c) a legal person, entity or body acting on behalf or at the direction of an entity referred to in point (b) of this para­graph or listed in Annex III.

31.7.2014 L 229/4 Official Journal of the European Union EN

(1) Latest version published in OJ C 107, 9.4.2014, p. 1.

Page 101: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

Article 6

1. The Member States and the Commission shall inform each other of the measures taken under this Regulation and share any other relevant information at their disposal in connection with this Regulation, in particular information:

(a) in respect of authorisations granted under Article 3;

(b) in respect of violation and enforcement problems and judgments handed down by national courts.

2. The Member States shall immediately inform each other and the Commission of any other relevant information at their disposal which might affect the effective implementation of this Regulation.

Article 7

The Commission shall be empowered to amend Annex I on the basis of information supplied by Member States.

Article 8

1. Member States shall lay down the rules on penalties applicable to infringements of the provisions of this Regu­lation and shall take all measures necessary to ensure that they are implemented. The penalties provided for must be effective, proportionate and dissuasive.

2. Member States shall notify the rules referred to in paragraph 1 to the Commission without delay after the entry into force of this Regulation and shall notify it of any subsequent amendment.

Article 9

1. Member States shall designate the competent authorities referred to in this Regulation and identify them on the websites listed in Annex I. Member States shall notify the Commission of any changes in the addresses of their websites listed in Annex I.

2. Member States shall notify the Commission of their competent authorities, including the contact details of those competent authorities, without delay after the entry into force of this Regulation, and shall notify it of any subsequent amendment.

3. Where this Regulation sets out a requirement to notify, inform or otherwise communicate with the Commission, the address and other contact details to be used for such communication shall be those indicated in Annex I.

Article 10

Actions by natural or legal persons, entities or bodies shall not give rise to liability of any kind on their part, if they did not know, and had no reasonable cause to suspect, that their actions would infringe the measures set out in this Regu­lation.

Article 11

1. No claims in connection with any contract or transaction the performance of which has been affected, directly or indirectly, in whole or in part, by the measures imposed under this Regulation, including claims for indemnity or any other claim of this type, such as a claim for compensation or a claim under a guarantee, notably a claim for extension or payment of a bond, guarantee or indemnity, particularly a financial guarantee or financial indemnity, of whatever form, shall be satisfied, if they are made by:

(a) entities referred to in points (b) or (c) of Article 5, or listed in Annex III;

(b) any other Russian person, entity or body;

(c) any person, entity or body acting through or on behalf of one of the persons, entities or bodies referred to in points (a) or (b) of this paragraph.

31.7.2014 L 229/5 Official Journal of the European Union EN

Page 102: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

2. In any proceedings for the enforcement of a claim, the onus of proving that satisfying the claim is not prohibited by paragraph 1 shall be on the person seeking the enforcement of that claim.

3. This Article is without prejudice to the right of the persons, entities and bodies referred to in paragraph 1 to judi­cial review of the legality of the non-performance of contractual obligations in accordance with this Regulation.

Article 12

It shall be prohibited to participate, knowingly and intentionally, in activities the object or effect of which is to circum­vent the prohibitions referred to in Articles 2, 4 and 5, including by acting as a substitute for the entities referred to in Article 5.

Article 13

This Regulation shall apply:

(a) within the territory of the Union;

(b) on board any aircraft or any vessel under the jurisdiction of a Member State;

(c) to any person inside or outside the territory of the Union who is a national of a Member State;

(d) to any legal person, entity or body, inside or outside the territory of the Union, which is incorporated or constituted under the law of a Member State;

(e) to any legal person, entity or body in respect of any business done in whole or in part within the Union.

Article 14

This Regulation shall enter into force on the day following that of its publication in the Official Journal of the European Union.

This Regulation shall be binding in its entirety and directly applicable in all Member States.

Done at Brussels, 31 July 2014.

For the Council

The President S. GOZI

31.7.2014 L 229/6 Official Journal of the European Union EN

Page 103: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

ANNEX I

Websites for information on the competent authorities and address for notification to the European Commission

1. Information on competent authorities of the Member States

BELGIUM

http://www.diplomatie.be/eusanctions

BULGARIA

http://www.mfa.bg/en/pages/135/index.html

CZECH REPUBLIC

http://www.mfcr.cz/mezinarodnisankce

DENMARK

http://um.dk/da/politik-og-diplomati/retsorden/sanktioner/

GERMANY

http://www.bmwi.de/DE/Themen/Aussenwirtschaft/aussenwirtschaftsrecht,did=404888.html

ESTONIA

http://vm.ee/et/estonian-competent-authorities-implementation-eu-restrictive-measures

IRELAND

http://www.dfa.ie/home/index.aspx?id=28519

GREECE

http://www.mfa.gr/en/foreign-policy/global-issues/international-sanctions.html

SPAIN

http://www.exteriores.gob.es/Portal/es/PoliticaExteriorCooperacion/GlobalizacionOportunidadesRiesgos/Documents/ ORGANISMOS%20COMPETENTES%20SANCIONES%20INTERNACIONALES.pdf

FRANCE

http://www.diplomatie.gouv.fr/autorites-sanctions/

CROATIA

http://www.mvep.hr/sankcije

ITALY

http://www.esteri.it/MAE/IT/Politica_Europea/Deroghe.htm

CYPRUS

http://www.mfa.gov.cy/sanctions

LATVIA

http://www.mfa.gov.lv/en/security/4539

LITHUANIA

http://www.urm.lt/sanctions

LUXEMBOURG

http://www.mae.lu/sanctions

31.7.2014 L 229/7 Official Journal of the European Union EN

Page 104: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

HUNGARY

http://2010-2014.kormany.hu/download/b/3b/70000/ENSZBT-ET-szankcios-tajekoztato.pdf

MALTA

https://www.gov.mt/en/Government/Government%20of%20Malta/Ministries%20and%20Entities/Officially% 20Appointed%20Bodies/Pages/Boards/Sanctions-Monitoring-Board-.aspx

NETHERLANDS

www.rijksoverheid.nl/onderwerpen/internationale-vrede-en-veiligheid/sancties

AUSTRIA

http://www.bmeia.gv.at/view.php3?f_id=12750&LNG=en&version=

POLAND

http://www.msz.gov.pl

PORTUGAL

http://www.portugal.gov.pt/pt/os-ministerios/ministerio-dos-negocios-estrangeiros/quero-saber-mais/sobre-o- ministerio/medidas-restritivas/medidas-restritivas.aspx

ROMANIA

http://www.mae.ro/node/1548

SLOVENIA

http://www.mzz.gov.si/si/zunanja_politika_in_mednarodno_pravo/zunanja_politika/mednarodna_varnost/omejevalni_ ukrepi/

SLOVAKIA

http://www.mzv.sk/sk/europske_zalezitosti/europske_politiky-sankcie_eu

FINLAND

http://formin.finland.fi/kvyhteistyo/pakotteet

SWEDEN

http://www.ud.se/sanktioner

UNITED KINGDOM

https://www.gov.uk/sanctions-embargoes-and-restrictions

2. Address for notifications to the European Commission:

European Commission

Service for Foreign Policy Instruments (FPI)

EEAS 02/309

B-1049 Brussels

Belgium

E-mail: [email protected]

31.7.2014 L 229/8 Official Journal of the European Union EN

Page 105: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

ANNEX II

List of technologies referred to in Article 3

CN code Description

7304 11 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of stainless steel

7304 19 10 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of iron or steel, of an external diameter not exceeding 168,3 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)

7304 19 30 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 168,3 mm but not exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)

7304 19 90 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)

7304 22 00 Drill pipe, seamless, of stainless steel, of a kind used in drilling for oil or gas

7304 23 00 Drill pipe, seamless, of a kind used in drilling for oil or gas, of iron or steel (excl. products of stain­less steel or of cast iron)

7304 29 10 Casing and tubing of a kind used for drilling for oil or gas, seamless, of iron or steel, of an external diameter not exceeding 168,3 mm (excl. products of cast iron)

7304 29 30 Casing and tubing of a kind used for drilling for oil or gas, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 168,3 mm, but not exceeding 406,4 mm (excl. products of cast iron)

7304 29 90 Casing and tubing of a kind used for drilling for oil or gas, seamless, of iron or steel, of an external diameter exceeding 406,4 mm (excl. products of cast iron)

7305 11 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of iron or steel, longitudinally submerged arc welded

7305 12 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of iron or steel, longitudinally arc welded (excl. products longi­tudinally submerged arc welded)

7305 19 00 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of flat-rolled products of iron or steel (excl. products longitudin­ally arc welded)

7305 20 00 Casing of a kind used in drilling for oil or gas, having circular cross-sections and an external diameter of exceeding 406,4 mm, of flat-rolled products of iron or steel

7306 11 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, welded, of flat-rolled products of stainless steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm

7306 19 Line pipe of a kind used for oil or gas pipelines, welded, of flat-rolled products of iron or steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)

7306 21 00 Casing and tubing of a kind used in drilling for oil or gas, welded, of flat-rolled products of stain­less steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm

31.7.2014 L 229/9 Official Journal of the European Union EN

Page 106: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

CN code Description

7306 29 00 Casing and tubing of a kind used in drilling for oil or gas, welded, of flat-rolled products of iron or steel, of an external diameter of not exceeding 406,4 mm (excl. products of stainless steel or of cast iron)

8207 13 00 Rock-drilling or earth-boring tools, interchangeable, with working parts of sintered metal carbides or cermets

8207 19 10 Rock-drilling or earth-boring tools, interchangeable, with working parts of diamond or agglomer­ated diamond

8413 50 Reciprocating positive displacement pumps for liquids, power-driven (excl. those of subheading 8413 11 and 8413 19, fuel, lubricating or cooling medium pumps for internal combustion piston engine and concrete pumps)

8413 60 Rotary positive displacement pumps for liquids, power-driven (excl. those of subheading 8413 11 and 8413 19 and fuel, lubricating or cooling medium pumps for internal combustion piston engine)

8413 82 00 Liquid elevators (excl. pumps)

8413 92 00 Parts of liquid elevators, n.e.s.

8430 49 00 Boring or sinking machinery for boring earth or extracting minerals or ores, not self-propelled and not hydraulic (excl. tunnelling machinery and hand-operated tools)

ex 8431 39 00 Parts of machinery of heading 8428, n.e.s.

ex 8431 43 00 parts for boring or sinking machinery of subheading 8430 41 or 8430 49, n.e.s.

ex 8431 49 Parts of machinery of heading 8426, 8429 and 8430, n.e.s.

8705 20 00 Mobile drilling derricks

8905 20 00 Floating or submersible drilling or production platforms

8905 90 10 Sea-going light vessels, fire-floats, floating cranes and other vessels, the navigability of which is subsidiary to their main function (excl. dredgers, floating or submersible drilling or production platforms; fishing vessels and warships)

31.7.2014 L 229/10 Official Journal of the European Union EN

Page 107: PENOLAKAN YUNANI DALAM PERPANJANGAN SANKSI UNI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40490/2/AKBAR... · menggunakan konsep kebijakan luar negeri . menurut alex. mintz

ANNEX III

List of institutions referred to in Article 5(a)

1. SBERBANK

2. VTB BANK

3. GAZPROMBANK

4. VNESHECONOMBANK (VEB)

5. ROSSELKHOZBANK

31.7.2014 L 229/11 Official Journal of the European Union EN