makalah general motors alex

57
MAKALAH SYSTEMS THINKING “ PT. GENERAL MOTORS “ Made By : Alexander H.K. / 31410048

Upload: siennysiacahyo

Post on 02-Aug-2015

710 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

This is the review about general motors why can that company can be bankrupt but in indonesian language

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah General Motors Alex

MAKALAH

SYSTEMS THINKING

“ PT. GENERAL MOTORS “

Made By :

Alexander H.K. / 31410048

Page 2: Makalah General Motors Alex

KATA PENGANTAR

Pertama – tama saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena telah membantu saya di dalam pengerjaan makalah ini. Tidak lupa saya

ucapkan terima kasih kepada Bapak Ronny Mustamu selaku dari dosen Systems

Thinking karena telah memberikan tugas ini.

Makalah ini dibuat agar para mahasiswa dapat menganalisa masalah yang

terjadi dengan menggunakan pola pemikiran systems thinking dimana kita diajarkan

bagaimana melihat sebuah masalah secara global, lalu menggunakan metode dan

causal loop yang telah diajarkan sehingga kita tidak hanya dapat menganalisa masalah

tersebut tetapi kita juga dapat menemukan akar permasalahan yang terjadi dan solusi

yang dapat dilakukan pada masalah tersebut

Pada makalah ini saya membahas kasus PT. General Motors dan akan

memberikan analisa berdasarkan metode dan teori dari systems thinking. Demikian

makalah ini dibuat, saya harap dapat membantu orang – orang yang membaca

makalah ini mengerti pola pemikiran dari systems thinking dalam memecahkan

masalah.

Page 3: Makalah General Motors Alex

PENDAHULUAN

PT. General Motors adalah sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di

Detroit, Michigan yang merupakan salah satu dari 3 perusahaan terbesar di dunia

otomotif. PT. General Motors menjual beberapa macam merk mobil terkenal seperti

Chevrolet, Cadillac, dan Hummer. Hampir seluruh penjualan perusahaan ini di ekspor

sampai ke luar negeri sehingga pasar penjualan dari PT. General Motors tidak hanya

berada di Amerika tetapi sampai ke luar negeri bahkan Indonesia. Di Amerika sendiri

penjualan dari PT. General Motors cukup bagus sehingga dapat dikatakan bahwa PT.

General Motors adalah salah satu dari 3 perusahaa otomotif yang terbesar di dunia.

Tetapi dengan prestasi yang begitu hebat, PT. General Motors pada tanggal 1

Juni 2009 menyatakan pailit kepada dunia. Tentu pengumuman yang sangat

mengejutkan bagi kita semua. Bahkan PT. General Motors sampai melelang

perusahaan hummer miliknya untuk mendapatkan dana agar tidak sampai bangkrut

tetapi sayangnya tidak ada pembeli yang mau membeli sehingga keputusan pailit itu

disampaikan. Tentu saja ini juga menimbulkan pertanyaan yang sangat besar apa yang

menyebabkan bangkrutnya PT. General Motors.

Dalam makalah kali ini saya akan membahas apa saja faktor – faktor yang

menyebabkan PT. General Motors sampai harus mengumumkan pailit atau bangkrut

dan mengapa faktor – faktor itu dapat terjadi dan kesalahan apa saja yang dilakukan

PT. General Motors sehingga mereka tidak dapat bertahan di dalam dunia otomotif

yang seharusnya secara pikiran kita dengan predikat 3 perusahaan otomotif terbesar

di dunia, tidak aka nada namanya pengumuman pailit tetapi semua itu dapat terjadi.

Faktor – faktor tersebut seperti persaingan otomotif dan kompetisi dari Negara lain

seperti Jepang yang mampu membuat mobil dengan biaya yang lebih murah.

Melalui makalah ini saya berharap para pembaca dapat mengerti pola

pemikiran dari systems thinking dalam menganalisa masalah PT. General Motors ini

dan diharapkan kesalahan dari PT. General Motors ini tidak terulang sehingga tidak

ada yang perlu mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh PT. General

Motors

Page 4: Makalah General Motors Alex

COMPANY PROFILE

General Motors Company

Type Public

Traded as NYSE: GM

TSX: GMM.U

Industry Automotive

Founded September 16, 1908

Founder(s) William C. Durant

Headquarters Renaissance Center

Detroit, Michigan, United States

Area served Worldwide

Key people Daniel Akerson

(Chairman and CEO)

Products Automobiles

Financial Services

Revenue US$ 135.592 billion (2010)

Operating

income

US$ 5.084 billion (2010)

Net income US$ 6.172 billion (2010)

Total assets US$ 138.898 billion (2010)

Page 5: Makalah General Motors Alex

Total equity US$ 36.180 billion (2010)

Employees 209,000 (2010)[2]

Divisions Chevrolet

Buick

Cadillac

GMC

Subsidiaries OnStar

Adam Opel AG

GM Holden Ltd

GM Financial

General Motors UK Ltd

GM Korea

General Motors do Brasil

GM Autoworld Indonesia

Website www.gm.com

General Motors Company (NYSE: GM, TSX: GMM.U), commonly known as GM,

formerly incorporated (until 2009) as General Motors Corporation, is an American

multinational automotive corporation headquartered in Detroit, Michigan and the

world's second-largest automaker in 2010. For the first half of 2011, GM was the

world's largest automaker.

GM employs 209,000 people and does business in some 157 countries. General

Motors produces cars and trucks in 31 countries, and sells and services these vehicles

through the following divisions/brands: Buick, Cadillac, Chevrolet, GMC, Opel,

Vauxhall, and Holden, as well as two joint ventures in China. GM's OnStar subsidiary

provides vehicle safety, security and information services.

On June 8, 2009, General Motors filed for reorganization under the provisions of

Chapter 11, Title 11, United States Code. On July 10, 2009, with financing partially

provided by the US Government, General Motors emerged from reorganization. GM

was re-listed on the NYSE on November 18, 2010, setting the record for the largest

IPO in US history with a value of $20.1 billion.[5] Before the IPO, the U.S.

government owned a 27% stake in GM, and the Canadian government still owns a

Page 6: Makalah General Motors Alex

12% stake in the company. The Ontario government has owned a 3.8% stake in the

company since 2009.

Corporate governance

General Motors is headquartered at the Renaissance Center in Detroit. It employs

approximately 209,000 people around the world. In 2009, General Motors sold

6.5 million cars and trucks globally. General Motors' recent growth has been in the

People's Republic of China, where its sales rose 66.9 percent in 2009, selling

1,830,000 vehicles and accounting for 13.4 percent of the market.

Calendar Year U.S. sales Chg/yr.

1998[7] 4,603,991

1999 5,017,150 9.0%

2000[8] 4,953,163 1.3%

2001 4,904,015 1.0%

2002 4,858,705 0.9%

2003 4,756,403 2.1%

2004[9] 4,707,416 1.0%

2005 4,517,730 4.0%

2006[10] 4,124,645 8.7%

2007 3,866,620 6.3%

2008[11] 2,980,688 22.9%

2009[12] 2,084,492 30.1%

2010[13] 2,215,227 6.3%

On July 23, 2009, GM announced its new Board of Directors: Dan Akerson, David

Bonderman, Robert D. Krebs, Patricia F. Russo and Ed Whitacre (GM Chairman and

Interim Chief Executive Officer). Board members who are not GM employees will be

paid US$200,000 annually.

As part of the company's advertising, Ed Whitacre announced the company's 60-day

money-back guarantee and repayment of $6.7 billion loan from government ahead of

Page 7: Makalah General Motors Alex

schedule. On August 12, 2010 GM announced that Whitacre would relinquish the

CEO position effective September 1, 2010 and that of Chairman of the Board at the

end of the year, to be replaced in those functions by current board member Dan

Akerson. From June 2009 to March 2011, the company had three chief executive

officers and three chief financial officers.

Recent results

On February 24, 2011, General Motors reported its first full-year profit since 2004. It

can carry forward previous losses to reduce tax liability on future earnings. It earned

$4.7 billion in 2010. The Wall Street Journal estimated the tax break, including credits

for costs related to pensions and other expenses can be worth as much as $45 billion

over the next 20 years.

Top 3 Automakers Global, 2010

Group Units share

Toyota 8,557,351 11.0%

G.M. 8,476,192 10.9%

Volkswagen 7,341,065 9.4%

Top 3 automakers 2010 by global volume,

based on OICA data. Market share based on

OICA 2010 global total of 77,743,862

In 2010, General Motors ranked second on the list with 8.5 million units produced

globally

For the first half of 2011, GM regained its place as the world's largest automaker

ahead of Toyota and Volkswagen.

North America

Page 8: Makalah General Motors Alex

GM World Headquarters in Detroit

GM products focus primarily on its four core divisions – Chevrolet, Cadillac, Buick,

and GMC. The White House characterized the GM restructuring as a shift toward a

new leaner, greener GM, which will aim to break even with annual sales much lower

than previously stated.[26] President Obama declared that the restructuring "will mark

the end of an old GM, and the beginning of a new GM; a new GM that can produce

the high-quality, safe, and fuel-efficient cars of tomorrow; that can lead America

towards an energy independent future; and that is once more a symbol of America's

success."[27]

GM worldwide 2008 vehicle sales[28]

(thousands)

Rank

in

GM

LocationVehicle

sales

Market

share (%)

1  United States 2,981 22.1%

2  China 1,095 12.0%

3  Brazil 549 19.5%

4  United Kingdom 384 15.4%

5  Canada 359 21.4%

6  Russia 338 11.1%

7  Germany 300 8.8%

8  Mexico 212 19.8%

Page 9: Makalah General Motors Alex

9  Australia 133 13.1%

10  South Korea 117 9.7%

11  France 114 4.4%

12  Spain 107 7.8%

13  Argentina 95 15.5%

14  Venezuela 91 33.3%

15  Colombia 80 36.3%

16  India 66 3.3%

In the mid 2005, GM announced that its corporate chrome power emblem "Mark of

Excellence" would begin appearing on all recently introduced and all-new 2006

model vehicles produced and sold in North America. However, in 2009 the "New

GM" reversed this, saying that emphasis on its four core divisions would downplay

the GM logo.

Asia

The company manufactures most of its China market vehicles locally through

Shanghai GM, a joint venture with the Chinese company SAIC, which was created on

March 25, 1997. The Shanghai GM plant was officially opened on December 15,

1998, when the first Chinese-built Buick came off the assembly line. The SAIC-GM-

Wuling Automobile joint-venture is also successfully selling microvans under the

Wuling marque (34 percent owned by GM).

The Buick brand is especially strong in China, led by the Buick Excelle subcompact.

The last emperor of China owned a Buick.[ The Cadillac brand was introduced in

China in 2004, starting with exports to China. GM pushed the marketing of the

Chevrolet brand in China in 2005 as well, transferring Buick Sail to that marque.

GM also maintains a dealership presence in Japan, called GM Chevrolet Shop,

previously known as GM Auto World Shop. Current GM Japan dealerships were

either former Saturn dealerships or Isuzu dealership locations. GM products are also

Page 10: Makalah General Motors Alex

sold by the company Yanase, Ltd.

In August 2009 the joint venture of FAW GM Light Duty Commercial Vehicle Co

Ltd was formed that mainly produces Jiefang light-duty trucks.

General Motors vehicle sales in China rose 28.8 percent to a record 2,351,610 units in

2010. GM set up an auto research center as part of a USD250 million corporate

campus in Shanghai to develop 'gasoline-hybrid cars, electric vehicles and alternative

fuels, engines and new technologies'. The company plans to double its sales from

2010 to about 5 million units in China by 2015.

SAIC-GM-Wuling established the low-cost Baojun brand to better compete with

domestic rivals, Chery, Geely and BYD for first-time buyers of cars priced around

USD10,000. It is estimated that such market in China is about 5 million vehicles a

year, larger than the auto market in France and Britain combined. However, some are

worried that 'local brands like Baojun could eventually become threats to their parent

brands if they compete more against established models over time'. Shanghai-GM-

Wuling sold 1.23 million vehicles in 2010, mainly commercial vans and trucks, of

which about 700,000 units were a van called Sunshine.

In August 2011, GM announced plans to build a plant in Bekasi, West Java,

Indonesia,which would produce 40,000 passenger cars per year for the Southeast

Asian market. It is the third plant in Southeast Asia, after the Rayong plant, Thailand

and the Hanoi plant, Vietnam.

In October 2011, President Obama, in a joint appearance at a GM plant in Michigan,

said that the recently approved South Korea Free Trade Agreement would open up the

South Korean auto market to American made cars.

Africa

General Motors has a long history in Egypt which began in the 1920s with the

assembling of cars and light pickup trucks for the local market. In the mid of the

1950s, GM withdrew from the Egyptian market. Some year later, the Ghabbour

Brothers began to assemble Cadillac, Chevrolet and Buick models up to the 1990s.

Since 1983 GM and Al-Monsour Automotive Company has founded the General

Motors Egypt which is currently the only manufacturer of traditional GM branded

vehicles in Egypt. The Speranza Motors is a big company which started in the 1990s

Page 11: Makalah General Motors Alex

with the SKD assembling of Daewoo cars. Today the main products of Speranza are

from the Chinese Chery concern.

GM began operating in South Africa in 1913 through its wholly owned subsidiary,

General Motors South Africa. Following the passage of the Comprehensive Anti-

Apartheid Act in 1986, GM was forced to divest from South Africa, and GMSA

became the independent Delta Motor Corporation. GM purchased a 49% stake in

Delta in 1997 following the end of apartheid, and acquired the remaining 51% in

2004, reverting the company to its original name.

Another manufacturing base of the GM for the African markets is the Industries

Mécaniques Maghrébines headquartered in Kairouan, Tunisia which assembles Isuzu

and Mazda models for the Maghreb region.

General Motors East Africa (GMEA) located in Nairobi, Kenya assembles a wide

range of Isuzu trucks and buses including the popular Isuzu N-Series versatile light

commercial vehicle, TF Series pick-ups and Isuzu bus chassis. Formed in 1975,

GMEA's facility is the largest assembler of commercial vehicles in the region

exporting to East and Central African countries including Uganda, Tanzania, Malawi,

Rwanda and Burundi. In addition to assembly, GMEA also markets the Chevrolet

products Spark and Optra.

In the 1920s Miller Brothers Nigeria was founded as an importer of commercial

vehicles of the Bedford brand into the country. In 1949, the company opened its own

assembly plant and operated under the name Niger/Nigeria Motors. In 1965 the plant

and it's distribution network was split into different companies and renamed as

Federated Motors Industries. In 1991 the company was taken in by a joint venture

between General Motors and UACN of Nigeria.

Racing heritage

Page 12: Makalah General Motors Alex

2008 Chevrolet Impala driven by NASCAR's Jimmie Johnson

GM has participated over the years in the World Touring Car Championship

(WTCC), 24 Hours of Le Mans, NASCAR, SCCA, and many other world venues.

GM's engines were highy successful in the Indy Racing League (IRL) throughout the

1990s, winning many races in the small V-8 class. GM has also done much work in

the development of electronics for GM auto racing. An unmodified Aurora V-8 in the

Aerotech, captured 47 world records, including the record for speed endurance in the

Motorsports Hall of Fame of America. Recently, the Cadillac V-Series has entered

motorsports racing.

GM has also used many cars in the American racing series NASCAR. Currently the

Chevrolet Impala is the only entry in the series but in the past the Pontiac Grand Prix,

Buick Regal, Oldsmobile Cutlass, Chevrolet Lumina, Chevrolet Malibu, and the

Chevrolet Monte Carlo were also used. GM has won a total of 40 NASCAR Sprint

Cup Series manufacturer's championships, including 34 with Chevrolet, the most of

any make in NASCAR history, 3 with Oldsmobile, 2 with Buick, and 1 with Pontiac.

GM leads all other automobile manufacturers in races won in NASCAR's premier

series at 1,011. Chevrolet leads individual makes with 677 wins.

In Australia, there is the V8 Supercar Championship which is battled out by the two

main rivals of (GM) Holden and Ford. The current Holden Racing Team cars are

based on the Holden Commodore and run a 5.0-litre V8-cylinder engine producing

635 bhp (474 kW). These cars have a top speed of 318 km/h (198 mph) and run 0–

100 km/h in 3.8 seconds. The Holden Racing Team is Australia's most successful

team in Australian Touring Car History. In 2006 & 2007, the Drivers championship

was won by the very closely linked HSV Dealer Team.

Page 13: Makalah General Motors Alex

ARTIKEL TERKAIT

S E N I N , 2 3 N O V E M B E R 2 0 0 9

Prospek Industri Otomotif Global

Page 14: Makalah General Motors Alex

Dampak dari krisis ekonomi global terhadap kemerosotan industri otomotif termasuk

yang paling luar biasa. Ini antara lain ditandai kasus kebangkrutan sejumlah

perusahaan otomotif besar, seperti General Motor (GM), Ford, dan Chrysler atau yang

lebih dikenal The Big Three.

Kemerosotan The Big Three telah diidentifikasi sejak tahun 2000. Ini setidaknya

dapat dilihat dari semakin menurunnya pangsa pasar mereka di Amerika Serikat (AS).

Tiga perusahaan otomotif raksasa itu telah menderita penurunan penjualan mobil

(light vehicles) hampir 20 persen di pasar AS sejak 2000 hingga 2008.

Pada 2008, pangsa penjualan The Big Three di AS untuk pertama kalinya akan berada

di bawah 50 persen. Kurangnya inovasi di bidang teknologi, desain, biaya, imaji, dan

unsur lainnya menjadi penyebab penurunan penjualan mobil keluaran The Big Three.

Rontoknya pabrikan raksasa dunia

Seiring dengan penurunan penjualan The Big Three, tingkat penjualan mobil pabrikan

Jepang justru mengalami kemajuan pesat. Jika pada 2000 pangsa penjualan mobil

Jepang di AS sekitar 25 persen, pada 2008 diperkirakan mencapai 40 persen.

Tingginya penjualan mobil Jepang tidak terlepas dari keunggulan yang dimiliki mobil

keluaran Jepang, seperti harga yang lebih murah, efisiensi bahan bakar, dan unsur

Page 15: Makalah General Motors Alex

lainnya yang tidak ditemukan pada mobil produksi The Big Three.

Seiring dengan pelemahan kinerja tiga perusahaan raksasa itu, pangsa pasar mereka

pun kini semakin menurun. Dan sebaliknya, pangsa pasar pabrikan otomotif dari

Jepang mengalami peningkatan.

Pada 2008, tingkat penjualan mobil di AS mengalami kemerosotan yang drastis.

Berdasarkan laporan AutoObserver, selama tahun 2008, seluruh The Big Six (The Big

Three plus Honda, Nissan, dan Toyota) melaporkan penurunan penjualan.

Selama 2008, industri otomotif AS hanya mampu menjual mobil sebanyak 13,2 juta

unit atau menurun 18 persen dibandingkan 2007 yang mampu menjual sebanyak 16,1

juta unit mobil.

Menurunnya kinerja penjualan industri otomotif di AS telah menyebabkan kondisi

keuangan mereka juga dalam kondisi kritis dan terancam bangkrut.

The Big Three, misalnya, kini dalam kondisi sangat kritis.

GM mengalami kondisi yang paling parah. Sepanjang 2007, GM menderita kerugian

sebesar 38,7 miliar dolar AS. Sedangkan pada 2008 kerugiannya diperkirakan akan

lebih besar lagi.

Chrysler sepanjang 2008 diprediksi mengalami kerugian sebesar delapan miliar dolar

AS. Adapun Ford mengalami kerugian 14,6 miliar dolar AS.

Kinerja industri otomotif di Eropa juga mengalami hal yang sama dengan di AS.

Berdasarkan data dari European Automobile Manufacturers Association (EACA),

selama 2008, permintaan terhadap mobil komersial baru mengalami penurunan sekitar

sembilan persen di seluruh Eropa. Sedangkan permintaan mobil sedan turun hingga

7,8 persen.

Ini menggambarkan bahwa dampak krisis ekonomi telah memberikan dampak pada

kinerja industri otomotif, khususnya paruh kedua tahun 2008. Penurunan kinerja

tersebut merupakan yang paling tajam sejak 1993.

Page 16: Makalah General Motors Alex

Secara keseluruhan, selama 2008, sebanyak 18,4 juta unit mobil baru telah diproduksi

atau turun tujuh persen dibandingkan produksi 2007 sebesar 19,7 juta unit. Salah satu

dari lima negara produsen mobil terbesar di Eropa, Italia, dilaporkan mengalami

penurunan produksi mobil hingga 20,3 persen.

Disusul kemudian oleh Prancis turun 14,9 persen, Spanyol turun 12 persen, Inggris

turun 5,8 persen, dan Jerman turun 2,8 persen.

Sementara itu, untuk kategori mobil penumpang, selama 2008 registrasi barunya

mengalami penurunan sebesar 7,8 persen dan menjadi sebanyak 14.712.158 unit.

Kinerja ini merupakan penurunan terburuk sejak 1993.

Permintaan mobil penumpang baru turun sebesar 8,4 persen di Eropa Barat.

Sedangkan registrasi baru untuk kategori mobil penumpang di negara-negara Uni

Eropa turun 0,7 persen selama 2008.

Industri otomotif di Jepang juga mengalami penurunan kinerja selama 2008. Kendati,

penurunan kinerja industri otomotif di Jepang tidak seburuk yang dialami AS dan

Eropa.

Berdasarkan data dari Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA), selama

2008, produksi mobil di Jepang tercatat sebanyak 11.563.629 unit, atau 99,7 persen-

nya dibandingkan total produksi mobil selama 2007.

Proyeksi 2009

Berdasarkan proyeksi PWC Automotive Institute, pada tahun 2009 ini, industri

otomotof global akan mengalami penurunan produksi. Penurunan produksi ini

tentunya terkait dengan melemahnya permintaan otomotif global.

Pemulihan kinerja industri otomotif dunia diperkirakan baru akan terjadi pada 2010,

di mana kawasan Asia Pasifik akan mengalami pemulihan yang lebih cepat

dibandingkan kawasan lainnya. Diperkirakan pada tahun ini produksi mobil dunia

Page 17: Makalah General Motors Alex

akan mencapai 54,9 juta unit atau terendah sejak 2001.

Seiring dengan kebangkrutan para raksasa industri mobil dunia, kini peta industri

otomotif global juga mengalami perubahan. Terdapat pergeseran pangsa produksi

otomotif yang signifikan dalam periode 2001-2009.

Bila pada 2001 produksi mobil di BRIC (Brasil, Rusia, India, dan Cina) hanya

mencapai 5,1 juta unit (sembilan persen dari total produksi mobil dunia), pada 2009

diperkirakan produksi mobil BRIC mencapai 13,8 juta (sekitar 25 persen dari total

produksi mobil dunia).

Kebangkrutan industri otomotif di AS, sesungguhnya tidak mencerminkan prospek

yang buruk bagi industri otomotif secara global. Permintaan otomotif diperkirakan

akan tetap tinggi, terutama ditopang oleh permintaan dari pasar-pasar baru, seperti

BRIC.

Berdasarkan proyeksi yang dikeluarkan CLEPA, asosiasi penyuplai industri otomotif

Eropa, bulan Oktober 2008, meski pada 2009 penjualan otomotif akan mengalami

stagnasi, namun pada 2010 dan selanjutnya, penjualan otomotif akan mengalami

peningkatan kembali.

Diperkirakan industri otomotif global akan semakin terkonsolidasikan. Konsolidasi

diperlukan terutama untuk mengatasi kesulitan finansial serta menghadapi ketatnya

persaingan.

Jalurnya adalah melalui aksi merger dan akuisisi (merger & acquisition/M&A) yang

dilakukan sejumlah pabrikan otomotif di dunia. Peningkatan aktivitas M&A di

industri otomotif ini terutama terjadi sejak 2005.

Berdasarkan laporan PWC Automotive Institute terlihat bahwa jika pada 2004

aktivitas M&A baru mencapai 25,9 miliar dolar AS, pada 2007 aktivitas M&A telah

mencapai 57,1 miliar dolar AS dan pada 2008 diperkirakan mencapai 31,6 miliar

dolar AS.

Page 18: Makalah General Motors Alex

Meski nilai M&A menurun dibanding tahun 2007, namun jumlah transaksi M&A

pada 2008 cukup banyak. Kondisi ini mempertegas bahwa krisis ekonomi global telah

mendorong pabrikan otomotif untuk mengonsolidasikan diri.

Sumber :

Sunarsip

Republika, 29 Mei 2009

Jatuhnya Sang Goliat Otomotif8 August 2009 618 views penulis: Fuziansyah Bachtar

Tanggal 1 Juni 2009 menjadi sejarah penting bagi industri otomotif dunia. Industri

otomotif terbesar di dunia, GM (General Motors), jatuh bangkrut dan terpaksa harus

menjadi pengemis meminta bantuan pemerintah AS. Bayangkan, perusahaan senior

yang sudah berusia 1 abad ini, dengan jumlah pegawai terakhir sekitar 244 ribu orang,

dan prestasi sebagai penjual mobil terbanyak di dunia dengan rekor penjualan sebesar

8.35 juta di tahun 2008 ini harus ambruk diterpa badai krisis keuangan yang dipicu

tumbangnya perusahaan sekuritas Lehman Brothers, September 2008 lalu.

Lalu mengapa sang goliat otomotif itu bisa jatuh dengan mudah? sebabnya sederhana

saja. Karena sang goliat lupa mengasah gergajinya dan gagal menciptakan produk

inovatif yang sesuai dengan permintaan pasar. Perusahaan otomotif Amerika yang

dikenal dengan istilah Big Three (GM, Ford dan Chrysler) kalah selangkah (atau

beberapa langkah?) dari perusahaan otomotif Jepang seperti Toyota dan Honda, yang

telah melahirkan produk ramah lingkungan seperti mobil hibrid.   Toyota pertama kali

mengeluarkan produk mobil hibrid Prius pada tahun 1996, dan sekarang teknologi

hibrid telah diperluas ke produk lain seperti kendaraan keluarga Estima, sedan Camry,

dan bahkan merk mewah seperti Lexus. Dengan teknologi hibrid, mobil Prius bisa

menghemat pemakaian bensin dengan efisiensi 30km per liter. Sementara GM dan

kawan-kawannya masih asyik bermain di mobil SUV dan pick-up truk yang berbodi

besar, bermesin besar dan sekaligus boros energi. Mobil GMC Sierra misalnya hanya

memiliki efisiensi pemakaian bahan bakar maksimum 6 km per liter. Sangat jauh

bedanya

Bagi GM sendiri, fokus ke produksi mobil besar ini bukan tanpa alasan. Mobil besar

Page 19: Makalah General Motors Alex

ini sangat digemari orang Amerika mengingat jalanan yang lebar, serta mampu

mengangkut barang-barang besar, sangat ‘macho’ untuk pamer kekuatan. Selain itu

keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan mobil kecil yang

ditekuni perusahaan otomotif Jepang. Ditambah lagi, GM tidak harus mengeluarkan

dana yang besar untuk R&D teknologi dan produk terbaru. Namun rupanya GM

kurang awas dengan tren perkembangan dunia yang semakin menginginkan produk

yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Tamparan awal terjadi sewaktu harga

bbm dunia naik bahkan mencapai harga lebih dari 100 dolar US per barel. Terpaan

semakin menjadi-jadi ketika terjadi krisis kredit rumah murah. Puncaknya terjadi

ketika Lehman Brothers hancur, diikuti beberapa perusahaan keuangan lainnya. Maka

penjualan GM selalu turun setiap bulan secara konsisten. Dan akhirnya GM (lama)

harus mengembuskan nafas yang terakhir.

Bagaimana dengan Toyota? Seluruh perusahaan juga mengalami akibat dari krisis

keuangan dunia. Tak terkeculai Toyota, raksasa ini juga mengalami penurunan

penjualan. Bahkan, laporan keuangan tahun ini menunjukan Toyota pertama kali

mengalami kerugian setelah 50 tahun. Namun bedanya dengan GM, Toyota memiliki

masa depan yang lebih cerah. Ya, produk inovasinya mengalami kenaikan penjualan!

Bahkan di bulan Juli ini, beberapa pabrik harus lembur lagi untuk mengejar inden

mobil Prius sampai 8 bulan ke depan. Ya, di tengah tren penurunan penjualan

otomotif, mobil hibrid menjadi incaran utama para calon pembeli. Mobil hibrid

Insight keluaran Honda sejak bulan Februari lalu laris keras, tertolong dengan

harganya yang sangat miring untuk ukuran mobil hibrid, sekitar 1.89 juta yen. Tidak

lama kemudian Toyota membalasnya dengan meluncurkan Prius Generasi Ketiga

dengan harga 2.05 juta yen, namun dengan tingkat konsumsi bbm yang lebih hemat

dari Insight. Di balik itu ada juga pengaruh dari kebijakan Pemerintah Jepang untuk

pengurangan pajak bagi pembelian produk-produk yang hemat bahan bakar dan

ramah lingkungan seperti mobil hibrid, sejak bulan April lalu.

KRISIS INDUSTRI OTOMOTIF AS

Obama akan Umumkan Bangkrutnya GM

Dalam beberapa bulan terakhir, GM hanya bergantung dari

Page 20: Makalah General Motors Alex

dana pemerintah

SENIN, 1 JUNI 2009, 14:47 WIB

Renne R.A Kawilarang

VIVAnews - General Motors (GM), perusahaan otomotif terbesar di Amerika Serikat

(AS) yang telah berusia lebih dari seratus tahun, dalam hitungan jam akan tutup usia.

Setelah dihantam merosotnya tingkat penjualan dan krisis keuangan dalam beberapa

tahun terakhir, perusahaan yang pernah berstatus sebagai "pemberi kerja terbanyak

bagi warga Amerika" itu akan resmi mengajukan perlindungan pailit di pengadilan,

Senin pagi 1 Juni 2009 waktu Amerika (Senin malam WIB). Menurut rencana,

Presiden Barack Obama sendiri akan memberi pernyataan atas bangkrutnya GM,

seperti yang dia lakukan kepada Chrysler April lalu. Obama juga akan menyatakan

dukungan pemerintah restrukturisasi GM di bawah bendera baru.

Setelah itu, Presiden merangkap Kepala Eksekutif Korporat (CEO) GM, Fritz

Henderson, segera menggelar konfrensi pers di New York setelah pengumuman dari

Obama. Henderson diperkirakan akan mengungkap rencana restrukturisasi GM di

bawah perusahaan yang baru. Kalangan pejabat AS Minggu malam waktu setempat

(Senin pagi WIB) mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengucurkan lagi dana

kepada GM, yaitu sebesar US$30 miliar untuk mempersiapkan proses pengajuan

pailit dan restrukturisasi di bawah perusahaan baru. Kalangan pekerja GM berharap

bahwa kendati perusahaan mereka bangkrut, namun tidak sampai melikuidasi semua

aset-aset GM seperti pabrik dan mesin sehingga tetap bisa berproduksi.  Bila tidak

ditopang oleh pemerintah, GM tak lagi memiliki dana untuk mengajukan

perlindungan pailit di pengadilan seperti yang diatur dalam undang-undang

kebangkrutan pasal 11. Dalam beberapa bulan terakhir, GM hanya bergantung dari

dana pemerintah.  Kalangan media AS mengungkapkan bahwa pengajuan pailit GM

akan menjadi kebangkrutan terbesar dalam sejarah industri di AS. Sumber-sumber

terdekat GM mengungkapkan bahwa pengumuman pailit itu akan disampaikan pada

Senin 1 Juni 2009 pukul 8 waktu setempat (Senin malam WIB). Jelang berakhirnya

tenggat waktu, manajemen GM bekerja keras melakukan sosialisi dan restrukturisasi

di jaringan bisnis tingkat global.  GM juga berencana menunjuk seorang eksekutif

bernama Al Koch sebagai kepala eksekutif restrukturisasi untuk membantu GM

semasa menjalani proses perlindungan pailit. Kini bekerja sebagai manajer direktur di

Page 21: Makalah General Motors Alex

AlixPartners LLP, Koch merupakan spesialis senior yang berpengalaman membantu

perusahaan yang menjalani perlindungan pailit, diantaranya Kmart Corp. (AP)

ANALISA KEBANGKRUTAN AKIBAT KRISIS GLOBAL

ATAU IN EFISIENSIUpdated on: 2011-01-30 23:33:58, by:

Andoyo, Category: Penelitian dan Jurnal

General Motors Corporation (GMC) telah dikenal sebagai salah satu perusahaan

otomotif terbesar didunia yang memiliki reputasi sangat baik, dimana mereka pernah

berhasil membukukan nilai penjualan sebesar 1 milliar AS pada tahun 1955. GMC

juga dikenal sebagai satu-satunya industri otomotif kelas dunia yang mempekerjakan

karyawan dengan jumlah yang sangat besar. Namun ditahun-tahun ini GMC sedang

meghadapi masalah keuangan yang disinyalir karena adanya krisis ekonomi global.

Masalah keuangan yang dihadapi GMC saat ini telah menjadi salah satu pusat

pemberitaan dunia. Bersama dua perusahaan otomotif raksasa lainnya, Ford dan

Chrysler, the big three kini tengah mencari dana talangan untuk mendukung

operasional perusahaan sebagai upaya untuk mencegah kebangkrutan

Krisis ekonomi global telah membawa dampak negatif pada penjualan kendaraan

otomotif. Fakta bahwa produk otomotif yang diproduksi oleh GMC yang dicitrakan

memiliki kualitas tinggi, bahan bakar yang efisien, dan kuantitas penjualan yang besar

di semua segmen pasar tidak menarik pasar saat ini. Krisis ekonomi berdampak pada

pelemahan daya beli konsumen yang terbukti dengan menurunnya nilai penjualan

produk otomotif GMC di bulan November 2008 sebesar 41 persen dibanding bulan

yang sama tahun 2007. Lebih parah lagi, para analis otomotif dunia memprediksikan

bahwa keadaan ini akan terus berlanjut dan berpotensi menjadi lebih buruk selama

krisis keuangan global terjadi.

Dengan kondisi penjualan yang memburuk ini, GMC berencana menutup sementara

sebagian pabriknya dimulai pada bulan Juli 2009 dan merumah-kan sedikitnya 30.000

orang karyawannya. Dengan demikian GMC akan menurunkan kapasitas produksinya

mengingat masih banyaknya sisa persediaan kendaraan otomotif yang belum terjual.

Pengurangan kapasitas produksi ini juga diperkirakan akan membawa dampak yang

Page 22: Makalah General Motors Alex

buruk bagi pemasok suku cadang yang selama ini menjual suku cadang kepada

GMC.  Selama pengurangan produksi terjadi, pihak pemasok suku cadang akan

mengalami penurunan pendapatan secara drastis yang juga membawa potensi

kebangkrutan bagi perusahaan mereka.

Berdasarkan kondisi ini dapat disimpulkan bahwa GMC telah memasuki fase

kesulitan keuangan (financial distress) yang berpotensi membawa kebangkrutan. Hal

ini tercermin dari fakta bahwa GMC telah beroperasi dengan dana kredit talangan

senilai 13,4 miliar dollar AS yang telah disetujui oleh  pemerintah AS pada Desember

2008 yang lalu  dan wajib memenuhi tenggat waktu pelunasan utang sampai dengan

tanggal 1 Juni 2009, mengurangi jumlah karyawan dan memotong gaji dilevel

eksekutif dan mengambil langkah restrukturisasi keuangan lainnya. Apabila GMC

tidak berhasil memenuhi tenggat waktu ini, maka GMC harus mengambil langkah

proteksi kebangkrutan.

Laporan tahunan General Motors yang dikeluarkan baru – baru ini memperlihatkan

kondisi raksasa otomotif nomor satu AS itu masih sangat memprihatinkan.

Operasional GMC masih merugi, nilai saham defisit, dan tidak mampu menghasilkan

uang tunai yang mencukupi guna memenuhi semua kewajibannya. Auditor

independen mengatakan, semua kondisi yang dialami GMC tersebut mengundang

keprihatinan dan keraguan apakah kelangsungan bisnis GMC masih bisa berlanjut.

Kondisi krisis keuangan global juga membawa dampak negatif bagi industri otomotif

besar lainnya seperti Toyota dan Honda. Dalam keadaan krisis ini, posisi industri

nomor satu dunia kini diambil alih Toyota Motor Corp. Hal ini menjadi sangat

menarik, karena disaat mengalami penurunan penjualan dan krisis keuangan yang

sama, justru perusahaan – perusahaan otomotif yang lain tidak mengalami

kemerosotan keuangan separah yang dialami oleh General Motor.

ANALISA MASALAH

Kita pasti sudah bertanya – tanya mengapa perusahaan se kaliber PT. General

Motors dapat mengalami kebangkrutan dan tidak dapat bertahan di dunia industri

Page 23: Makalah General Motors Alex

otomotif padahal kalau kita lihat berdasarkan data yang ada PT. General Motors

adalah salah satu dari 3 perusahaan besar di bidang otomotif.

Jatuhnya PT. General Motors tidak lain karena 2 faktor penting menurut saya

yaitu penjualan yang turun dan krisis ekonomi yang melanda Amerika pada saat itu.

PT. General Motors kalah bersaing dengan pabrikan jepang seperti Toyota dan

Honda, pabrikan Jepang tersebut dapat membuat design yang bagus, bahan bakar

yang hemat, dan dengan harga jual yang relative rendah. Tentu saja hal ini akan

membuat penjualan dari PT. General Motors turun sangat drastis. Sebetulnya dengan

harga yang mahal pun PT. General Motors dapat menjual mobilnya tetapi yang tidak

dilakukan PT. General Motors adalah inovasi pada produk, mereka tetap

mengandalkan produk yang lama untuk meningkatkan penjualan, berbeda dengan

Jepang yang terus berinovasi seperti mengeluarkan mobil hybrid dan lainnya.

Pada bab ini saya akan mencoba menganalisa hal – hal apa saja yang membuat

PT. General Motors dapat mengalami kebangkrutan. Kemudian dari faktor - faktor

tersebut saya akan mencoba membuat causal loop di mana causal loop tersebut dapat

membantu kita menganalisa permasalahan yang ada dengan lebih jelas lagi sehingga

kita dapat mengetahui mana point of intervention yang seharusnya menjadi point

penting penyebab gagalnya.

CAUSAL LOOP

Ada beberapa key success yang saya temukan berdasarkan permasalahan dari

PT. General Motors, diantaranya adalah inovasi, teknologi, design, pengembangan

produk, kompetisi, krisis ekonomi dan biaya produksi. Saya akan membahas causal

loop dari masing – masing faktor

1. Design

Page 24: Makalah General Motors Alex

Jika kita lihat dari causal loop yang ada di atas maka dapat diceritakan seperti

ini. Design sangat mempengaruhi di dalam pembuatan sebuah mobil. Kita dapat

mendesign mobil dengan gaya seperti luxury, elegant, comfortable, dan masih banyak

lagi yang lain. Design juga akan mempengaruhi ketertarikan dari konsumen yang

menyebabkan konsumen akan membeli mobil tersebut. Maka dari loop di atas dapat

diidentifikasi design akan menampilkan kualitas dari produk tersebut atau yang biasa

kita sebut dengan Quality of Product. Design yang bagus tentu saja produk akan

bagus. Jika kita memiliki produk dengan kualitas yang bagus otomatis konsumen akan

merasa puas, atau kita akan memperoleh Customer Satisfaction. Dengan

diperolehnya kepuasan konsumen tentu saja akan menarik lebih banyak konsumen

untuk membeli, dan otomatis Sales kita akan meningkat dengan meningkatnya

penjualan itu tentu saja Revenue akan semakin meningkat juga. Jika kita memiliki

pendapatan yang banyak otomatis kita dapat mengolah SDM ataupun yang lain

sehingga design akan semakin bagus lagi. Inilah causal loop dari design dimana

menurut saya PT. General Motors belum maksimal di sini atau bahkan belum

menyentuh area ini sehingga mereka mengalami kegagalan.

Page 25: Makalah General Motors Alex

2. Technology

Causal loop dari teknologi sama dengan causal loop dari design di atas. Jika

dilihat maka technology ini juga akan berpengaruh kepada kualitas dari produk atau

yang kita sebut dengan Quality of Product. Mengapa dapat demikian? Karena dengan

teknologi yang memadai maka kualitas produk yang dihasilkan juga dapat maksimal.

Sehingga dengan kualitas yang bagus maka konsumen kita akan puas atau kita akan

mendapatkan yang namanya Customer Satisfaction. Dengan puasnya konsumen maka

otomatis Sales akan naik dengan sendirinya. Dengan meningkatnya penjualan maka

Revenue yang diperoleh juga akan meningkat. Dan dengan meningkatnya pendapatan,

kita dapat memperoleh budget untuk membeli peralatan yang lebih canggih. PT.

General Motors belum maksimal di sini sehingga mereka kalah oleh pesaing.

3. Product Development

Page 26: Makalah General Motors Alex

Pengembangan produk sangat penting di dalam sebuah bisnis. Dengan adanya

pengembangan produk maka kualitas sebuah produk dapat ditingkatkan lagi. Dengan

kualitas yang semakin baik tentu saja timbul kepuasan dari konsumen atau Customer

Satisfaction. Dan dengan kepuasan maka akan menaikkan penjualan kita. Sales yang

meningkat maka akan menimbulkan Revenue yang tinggi pula. Dengan pendapatan

itu maka kita dapat melakukan ekspansi bisnis/ Bussiness Expansion. Dengan

ekspansi bisnis maka produk kita dapat berkembang lagi.

4. Product Innovation

Page 27: Makalah General Motors Alex

Inovasi produk. Itulah salah satu penyebab gagalnya PT. General Motors

sampai harus menyatakan pailit. Tidak adanya inovasi produk dari PT. General

Motors membuat konsumen berpindah ke arah mobil buatan Jepang. Seharusnya

dapat dilihat pada causal loop di atas jika kita dapat membuat inovasi produk maka

tentu saja kualitas kita akan meningkat. Dengan meningkatnya kualitas akan membuat

konsumen menjadi puas dan penjualan kita akan naik dan akan berpengaruh kepada

pendapatan kita. Dengan pendapatan yang meningkat maka kita akan bisa untuk

melakukan inovasi produk lagi.

Kalau kita lihat loop dari design, teknologi, dan product development

memiliki alur yang sama dengan loop inovasi produk. Hal itu karena ketiga nya

merupakan bagian dari inovasi produk. Jadi seharusnya PT. General Motors

melakukan inovasi produk mereka bisa melalui design mobil mereka yang baru, atau

mungkin dengan teknologi yang semakin ramah lingkungan, atau pengembangan

produk yang lain. Kalau PT. General Motors dapat melakukan inovasi yang benar

maka saya yakin penjualan mereka akan terus meningkat meskipun adanya pesaing

Page 28: Makalah General Motors Alex

dari Jepang misalnya, karena dengan nama perusahaan yang sudah melejit dan dengan

inovasi yang benar maka saya yakin perusahaan ini akan tetap terus berjalan.

5. Competition

Kompetisi sudah tentu tidak dapat dihindari ketika kita berbisnis. Selalu akan

timbul kompetisi di setiap bisnis apalagi di dalam bisnis industry otomotif. Seperti

yang kita tahu kompetisi akan meningkatkan inovasi dari sebuah produk. Pada loop di

atas dapat dilihat jika kita berkompetisi maka tentu saja itu akan berdampak pada

market share. Market share akan menunjukkan seberapa besar pasar yang kita raih

produk kita. Tentu dengan kita dapat memenangi kompetisi dengan kompetitor kita

otomatis kita juga akan memiliki market share yang besar. Dengan besarnya market

share otomatis sales kita juga akan meningkat. Sebagai dampak dari sales yang besar

maka revenue kita juga akan bertambah. Bertambahnya pendapatan ini akan sangat

berpengaruh untuk pengembangan dalam berbagai hal, contohnya innovation.

Sehingga dengan kita berinovasi lagi terus – menerus melakukan perubahan seperti

Page 29: Makalah General Motors Alex

yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, maka persaingan atau kompetisi itu dapat

kita ungguli.

6. Financial Crisis

Financial krisis atau krisis ekonomi juga sangat berpengaruh ketika kita

melakukan bisnis. Jika ekonomi pada Negara kita sedang bagus otomatis penjualan

kita akan meningkat, begitu juga sebaliknya jika ekonomi Negara kita memburuk

maka akan mempengaruhi penjualan kita. Jadi dapat disimpulkan bahwa market share

akan berpengaruh pada sales kita. Di dalam kasus PT. General Motors, mereka

mengalami krisis yang buruk karena pada saat itu di Amerika terjadi krisis ekonomi

yang begitu hebat dan karena kurangnya inovasi dan dengan ditambah buruknya

ekonomi maka akhirnya PT. General Motors mengumumkan pailit. Bila ditelusuri

dari loop maka dapat diketahui bahwa sales yang menurun tentu akan membuat

revenue kita akan menjadi turun juga. Tentu ini sangatlah tidak bagus bagi sebuah

perusahaan. Tren yang negatif ini akan terus berlanjut karena dengan pendapatan yang

rendah ini akan berdampak pada capital adequacy ratio / rasio kucukupan modal.

Dengan rasio yang rendah ini maka Negara tidak akan terbantu finansialnya sehingga

akan menyebabkan krisis lagi. Ini salah satu akibat mengapa PT. General Motors

menyatakan pailit selain dilihat dari inovasi dan kompetisi.

Page 30: Makalah General Motors Alex

7. Product Capacity

Kapasitas produk di sebuah perusahaan merupakan elemen yang penting untuk

diperhatikan. Melalui data pada artikel yang di atas diketahui bahwa PT. General

Motors sangat memperhatikan hal ini. Mereka begitu mengutamakan kapasitas produk

ini sehingga hal yang lain tidak diperhatikan dan pada akhirnya menyebabkan

perusahaan pailit. Memang pada loop ini PT. General Motors memiliki loop yang

positif jika ditelusuri. PT. General Motors berusaha untuk membuat produk dengan

jumlah yang besar sehingga mereka akan menghemat banyak pada Cost of

Production. Dengan biaya produksi yang rendah otomatis mereka dapat bermain pada

Economic of Scale entah itu dengan menurunkan harga jual atau dengan melakukan

promosi dan lain sebagainya. Lalu setelah economic of scale tercapai dengan

sendirinya Sales itu akan naik. Penjualan naik maka akan berdampak pada revenue

yang diterima semakin besar. Dengan besarnya pendapatan yang diterima maka kita

akan dapat melakukan Profit Margin dan setelah Profit margin kita lakukan maka kita

Page 31: Makalah General Motors Alex

dapat membuat Forecast atau peramalan akan masa depan yang tentu sangat berguna

bagi rencana produksi perusahaan secara massal untuk ke depannya.

PT. General Motors memang bagus pada tahap kapasitas produksi tetapi

melupakan hal yang lainnya. Itulah sebab PT. General Motors menyatakan pailit.

CAUSAL LOOP ( GABUNGAN )

Inilah causal loop dari PT. General Motors. Pada causal loop di atas dapat kita

lihat bahwa loop itu merupakan gabungan dari beberapa causal loop. Dari loop itu kita

Page 32: Makalah General Motors Alex

dapat menentukan yang namanya point of intervention dimana point of intervention

tersebut terletak pada loop yang banyak dilalui. Marikita bahas beberapa point of

intervention yang terdapat pada loop tersebut.

POINT OF INTERVENTION

1. Sales

Kalau kita lihat pada causal loop diatas mungkin sales lah loop yang paling

banyak dilalui. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa sales merupakan point of

intervention dari permasalahan PT. General Motors, dan memang jika kita lihat

beberapa artikel di atas, semua akan berkata bahwa penjualan dari PT. General

Motors turun. Ada artikel yang berkata bahwa penjualan dari PT. General Motors

turun drastic bahkan. Lalu apa penyebab turunnya penjualan dari perusahaan ini?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sales ini turun berdasarkan loop di

atas. Pertama kalau kita lihat dari sisi kompetisi. Kompetisi di industry otomotif

sangat lah ketat, persaingan untuk merebut pasar begitu hebat. Salah satu

kompetitor dari PT. General Motors selain berasal dari Negara Amerika juga

berasal dari Negara lain, seperti Jepang. PT. General Motors hanya mengandalkan

produk – produk yang itu – itu saja sementara kompetitornya seperti Toyota di

Jepang mereka melakukan inovasi di dalam produk mereka. Inovasi itu bermacam

– macam seperti mobil hybrid dan lain sebagainya. Sehingga pada akhirnya orang

mulai melirik produk dari Jepang ini dan pada akhirnya mulai beralih ke produk

Toyota yang tentunya mereka terus – menerus berinovasi agar keinginan dari

konsumen itu dapat terwujud. Jadi sudah dapat disimpulkan bahwa PT. General

Motors hampir kalah dalam persaingan di dunia industry otomotif. Selain dari

kompetisi kita dapat lihat dari faktor krisis ekonomi. Penjualan PT. General Motors

turun karena ekonomi yang buruk terjadi ketika tahunn 2008 di Amerika. Tentu

saja perekonomian yang buruk akan berdampak pada penjualan dari semua

perusahaan di Negara itu. Sampai – sampai PT. General Motors kehabisan dana

kemudian harus melelang salah satu perusahaan nya yang bergerak di pembuatan

mobil mewah Hummer agar mendapatkan dana untuk dapat bertahan dari

kebangkrutan. Tetapi sayang sekali tidak ada perusahaan yang mau membeli

Perusahaan Hummer tersebut. Kemudian PT. General Motors sampai harus

meminjam dari pemerintah Amerika, tetapi pada saat itu Amerika sedang berbenah

Page 33: Makalah General Motors Alex

dari krisis pada tahun 2008 sehingga dana pun sulit untuk dikeluarkan dan pada

akhirnya PT. General Motors harus menyatakan pailit dan akhirnya membentuk

perusahaan yang baru.

2. Revenue

Pendapatan juga salah satu loop yang banyak dilalui. Mengapa demikian?

Tentu saja terjadi karena permasalahan pertama terletak pada penjualan perusahaan

yang turun. Dengan penjualan perusahaan yang turun otomatis pendapatan mereka

terus menurun padahal mereka memerlukan pendapatan yang besar untuk

membayar keperluan mereka seperti gaji karyawan, biaya produksi dan lain

sebagainya. Pendapatan yang turun pula akan membuat mereka susah untuk

melakukan ekspansi, inovasi, dan lain sebagainya. Hal – hal tersebut sangat

penting karena dapat membuat perusahaan bertahan di dunia kompetisi yang ketat

dan krisis ekonomi yang terjadi. Maka dari itu seperti yang sudah saya bahas pada

bagian sales bahwa PT. General Motors sampai harus menjual perusahaan bahkan

sampai harus meminjam kepada pemerintah supaya mereka tidak bangkrut karena

pendapatan mereka menurun drastic dari sebelumnya. Perusahaan ini ikut terkikis

karena krisis ekonomi yang terjadi di Amerika. Setelah berupaya meminjam dana

dan gagal pada akhirnya maka PT. General Motors mengumumkan pailit pada Juni

2009.

3. Product Innovation

Inovasi produk. Ya mungkin inilah penyebab utama mengapa penjualan

mereka terus menerus turun ditambah lagi terkena dampak dari krisis ekonomi.

Sudah sedikit dibahas di atas tentang inovasi yang tidak dilakukan oleh PT.

General Motors. Di saat Jepang melakukan inovasi terus menerus seperti

menciptakan produk hybrid yang ramah lingkungan, menciptakan produk dengan

harga jual yang rendah dan kualitas yang bagus, dan lain sebagainya. Perusahaan

otomotif di Jepang berlomba – lomba melakukan inovasi terbaru tetapi PT.

General Motors hanya mengandalkan produk lama mereka dan hanya berfokus

pada menurunkan harga dengan kapasitas produksi yang banyak.

Page 34: Makalah General Motors Alex

PT. General Motors melakukan kesalahan yang cukup fatal yaitu mereka

terlalu fokus kepada kapasitas produksi mereka yang memang harus diakui PT.

General Motors cukup bagus dalam hal itu meskipun dalam pembuatan produk

terkadang ada produk yang cacat tetapi mereka tetap jual ke pasar. Mungkin hal ini

juga yang dapat mempengaruhi selain inovasi yaitu Quality Of Product. Mereka

terlalu menghabiskan waktu untuk kapasitas produksi mereka dan tidak

mempertimbangkan faktor – faktor lain yang sama pentingnya dengan itu yaitu

inovasi. Ibaratnya PT. General Motors hanya berdiri pada satu kaki saja untuk

bertahan hidup yaitu pada kapasitas produksi yang kuat, dan ketika kapasitas

produksi itu hancur maka begitu juga dengan PT. General Motors akan hancur

karena tumpuan mereka hanya pada satu kaki.

FENOMENA GUNUNG ES

Pernah melihat Titanic? Kapal yang diklaim sebagai kapal yang tidak dapat

karam sekalipun Tuhan bertindak tetapi pada akhirnya kapal itu karam juga? Yang

perlu dipelajari dari peristiwa Titanic itu adalah gunung es yang menjadi penyebab

karamnya kapal itu. Jika kita melihat film Titanic maka gunung es yang terlihat hanya

sedikit, tetapi sebenarya itu hanya ujung dari gunung tersebut di bawahnya masih

terdapat gunung es yang besar.

Kita juga dapat belajar dari peristiwa itu. Seringkali kita melihat masalah

hanya dari luar saja dan tidak pernah menyelesaikan masalah sampai ke akarnya.

Dengan menyelesaikan apa yang tampak saja tidak akan membuat masalah itu selesai

tetapi akan timbul masalah yang sama bahkan masalah yang baru pun akan timbul.

Berikut gambar dari gunung es agar dapat mempermudahkan kita membayangkan apa

yang terjadi

Page 35: Makalah General Motors Alex

mari kita bahas permasalahan ini. Dapat kita lihat bahwa hanya sebagian kecil gunung

tersebut yang tampak ke permukaan. Sebagian kecil gunung es tersebut adalah

permasalahan yang tampak oleh kasat mata, dan sebagian besar orang akan melihat

masalah itu dan hanya menyelesaikan masalah yang tampak tersebut. Pertanyaan yang

timbul pada tahap ini adalah “ apa yang terjadi? ” . kebanyakan orang akan

menyelesaikan masalah berdasarkan apa yang mereka lihat padahal itu tidak akan

menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Pada kasus PT. General Motors orang

hanya akan menyimpulkan bahwa PT. General Motors bangkrut karean hal yang

wajar terjadi begitu juga dengan beberapa perusahaan otomotif di Amerika seprti

Ford. Kemudian pergi ke tahap 2 di bawah permukaan laut yaitu tahap “selama ini

terjadi apa? “ dalam tahap ini orang – orang mulai menganalisa lebih dalam lagi.

Dalam kasus ini kita akan bertanya selama ini terjadi apa. Dengan membandingkan

perusahaan otomotif lainnya di Amerika kit dapat mengetahui apa yang terjadi.

kemudian tahap terakhir yaitu dasar dari gunung es tersebut. Disini akan timbul

pertanyaan “ mengapa selama ini terjadi? “ dengan begitu dapat disimpulkan

berdasarkan perusahaan yang lainnya bahwa hal ini dapat terjadi karena kurangnya

inovasi, kalah bersaing, dan terkena krisis ekonomi yang membuat banyak perusahaan

otomotif di Amerika mengalami kebangkrutan.

Page 36: Makalah General Motors Alex

ARCHETYPE

Archetype yang diperkenalkan oleh Peter Sange ini sangat membantu dalam

menyelesaikan masalah khususnya memakai pemikiran System Thinking. Terdapat 1-

archetype yang dapat kita gunakan sesuai dengan kondisi yang bersangkutan

Dalam kasus PT. General Motors menurut saya sangat cocok untuk memakai

archetype “ Fix That Fail “. Mengapa demikian? Mari kita bahas permasalahan dari

PT. General Motors ini.

PT. General Motors adalah sebuah perusahaan yang cukup terkenal di bidang

otomotif yang mampu menjual produknya bahkan sampai ke luar Amerika. Ketika

pada tahun 2008 terjadilah krisis ekonomi yang melanda Amerika. Tentu saja hal

tersebut sangat berdampak kepada kondisi keuangan dari PT. General Motors. Lalu

selain dari pada masalah krisis ekonomi mereka juga harus berhadapan dengan

persaingan dari Negara lain terutama Jepang yang terus menerus melakukan inovasi

di dalam menciptakan sebuah produk guna memperlebar pasar mereka di otomotif.

Tentu saja hal ini membuat PT. General Motors harus berpikir dengan keras

bagaimana cara mereka agar dapat survive dari peristiwa ini.

Lalu cara yang digunakan oleh PT. General Motors adalah dengan melakukan

produksi dengan kapasitas yang besar agar biaya produksi mereka akan turun

sehingga mereka dapat menjual dengan harga yang lebih murah atau dengan harga

yang sama tetapi profit naik karena biaya pembuatan produk tersebut turun. Hal ini

mereka anggap sebagai salah satu cara yang jitu untuk membantu mereka keluar dari

permasalahan tersebut. PT. General Motors fokus pada pembuatan produk dengan

skala yang besar tetapi melupakan hal – hal lain yang penting juga seperti inovasi

yang dilakukan oleh Jepang. Jika kita lihat Jepang tidak hanya membuat harga produk

mereka jauh lebih murah dari sebelumny tetapi mereka juga membuat inovasi

terhadap produk mereka yaitu mobil hybrid yang sangat ramah lingkungan di mana

sekarang orang mulai memperhatikan hal – hal yang berkaitan dengan global

warming dan concern itu mencegah hal itu lebih parah, dan tentu saja mobil hybrid ini

menarik banyak calon pembeli. Selain dari ramah lingkungan karena teknologi gas

pembuangan yang lebih bagus, mobil hybrid juga hemat bahan bakar karena mobil

hybrid menggunakan listrik sebagai bahan bakar dan bukannya solar atau bensin.

Page 37: Makalah General Motors Alex

Mungkin dengan penggunaan listrik itulah yang menyebabkan gas pembuangan dari

mobil hybrid ini sangat ramah lingkungan. Selain itu dengan menggunakan listrik

maka kita dapat menghemat hasil bumi kita.

Archetype fix that fail sangat cocok di sini. Karena menurut saya PT. General

Motors memiliki masalah yaitu turunnya penjualan mereka tetapi perusahaan

memperbaiki masalah tersebut dengan cara yang salah yaitu dengan menambah

kapasitas produksi mereka. Mereka tidak melakukan inovasi yang sebetulnya

merupakan akar dari permasalahan mereka. Maka dari itu dapat dikatakan mereka

memperbaiki tetapi tidak berhasil seperti gambar yang digambarkan pada archetype

dari peter sange. Seharusnya boleh untuk fokus pada kapasitas produksi tetapi jangan

melupakan hal lain yang sebetulnya penting untuk diperhatikan yaitu inovasi.

Page 38: Makalah General Motors Alex

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari permasalahan PT. General Motors

adalah kita harus dapat menemukan akar permasahan yang sebenarnya baru kita dapat

bertindak untuk mengatasi masalah tersebut. PT. General Motors tidak mengatasi

masalah dengan baik. Ketika mereka tahu bahwa penjualan mereka turun mereka

melakukan hal yang salah sehingga pada akhirnya mereka harus mengalami

kebangkrutan.

Dalam menganalisa suatu masalah causal loop dan archetype sangat

membantu kita di dalam mencari akar permasalahan tersebut. Seperti pada kasus ini

jika kita lihat pada causal loop maka kita akan dapat menemukan beberapa point of

intervention seperti sales, revenue, dan product innovation. Dari situ kita dapat

menganalisa point of intervention itu lagi sehingga kita tahu dimana letak akar

permasalahan dan dapat kita tangani dengan benar bukan berdasarkan insting atau

pendapat kita saja karena dengan menggunakan loop dapat membantu menemukan

akar permasalahan dengan akurat.

Selain dengan menggunakan causal loop dengan menggunakan archetype juga

sangat membantu dalam menganalisa sebuah masalah seperti kasus ini kita

menggunakan archetype yaitu fix that fail. Kita langsung dapat menyimpulkan bahwa

langkah yang diambil oleh PT. General Motors salah harusnya mereka melakukan

inovasi maka dari itu ketika mereka melakukan perbaikan yang salah PT. General

Motors tambah menyatakan pailit itu.

Dengan menggunakan fenomena gunung es pun kita dapat melihat sampai ke

dalam akar permasalahan. Karena kita sudah terbiasa untuk melihat perkara yang

tampak di depan mata kita maka dari itu fenomena ini akan sangat membantu kita.

Sebagian besar orang melihat masalah yang tampak dan hanya menyelesaikan

masalah yang tampak tersebut dengan solusi yang salah pula sehingga masalah itu

akan timbul lagi bahkan akan bertambah parah bukannya selesai. Maka dari itu kita

harus mendalami masalah tersebut kemudian mencari akar permasalahannya dan

memberikan solusi agar permasalahan itu dapat terselesaikan sampai ke akarnya.

Page 39: Makalah General Motors Alex

PT. General Motors yang akhirnya bangkrut kemudian terdengar kabar

membentuk perusahaan baru yang diberi nama New General Motors. Saya berharap

dengan dibentuknya perusahaan yang baru ini mereka tidak mengulangi kesalahan

yang sama seperti kesalahan dari PT. General Motors yaitu kurangnya inovas dan

pada akhirnya kalah bersaing dengan perusahaan di luar negeri.

Saya berharap New General Motors yang baru ini dapat kembali

menghidupkan industry otomotif di Amerika yang sedang berbenah karena dilanda

krisis pada tahun 2008.

Page 40: Makalah General Motors Alex

PENUTUP

Demikian makalah ini saya buat. Saya harapkan dengan contoh kasus pada

PT. General Motors dapat membuka kan mata kita karena dengan langkah yang salah

yang diambil oleh PT. General Motors semula dari perusahaan terbesar di Amerika

pada akhirnya mereka harus mengumumkan pailit kepada public yang seharusnya jika

permasalahan yang ada pada PT. General Motors diselesaikan dengan melihat sampai

ke akar permasalahan saya yakin tidak akan terjadi PT. General Motors harus

mengumumkan pailit dan membentuk perusahaan yang baru.

Saya memohon maaf apabila di dalam pengerjaan makalah ini ada kata – kata

yang tidak berkenan di hati para pembaca atau ada kata – kata yang salah di dalam

pengerjaan makalah inil. Saya berharap dengan adanya makalah ini pikiran kita

semakin terbuka untuk tidak menyelesaikan masalah yang timbul dengan insting kita

tetapi kita harus mencari sampai ke akar permasalahan dan kemudian memberikan

solusi yang terbaik sehingga masalah dapat terselesaikan. Tuhan Memberkati.

Page 41: Makalah General Motors Alex

DAFTAR PUSAKA

http://teknikindustriumb.blogspot.com/

http://www.infometrik.com/2009/08/jatuhnya-sang-goliat-otomotif/

http://dunia.vivanews.com/news/read/9221-

nasib_general_motors_di_ujung_tanduk

http://dunia.vivanews.com/news/read/62484-

obama_akan_umumkan_bangkrutnya_gm

http://binainsani.ac.id/berita.php?id=30

http://books.google.com/books?

id=tXnWjkWZjQEC&pg=PA44&lpg=PA44&dq=biaya+produksi+gener

al+motors&source=bl&ots=PK1IDwx_e&sig=J1jcxcm0ZCeiRQ_YkC6_

pW8xBHk&hl=en&ei=_E_gTuH6NIzqrQec8bmoCw&sa=X&oi=book_r

esult&ct=result&resnum=3&ved=0CCYQ6AEwAg#v=onepage&q=biay

a%20produksi%20general%20motors&f=false