peningkatan produksi dan produktivitas tanaman...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS
TANAMAN TAHUNAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIANMARET 2015
PEDOMAN TEKNIS
PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN
TAHUN 2015
(REVISI)
i
KATA PENGANTAR Revisi Pedoman Teknis Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan tahun 2015 disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan di daerah yang dilaksanakan dengan dukungan dana APBN maupun APBNP Tahun Anggaran 2015, dalam bentuk Dana Tugas Pembantuan di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Materi pedoman teknis ini memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan kegiatan Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan, Penguatan Kelompok, Pelatihan Fasilitator Daerah Tingkat I (FASDA I) serta Pelatihan Tim Asistensi Daerah (TAD). Pedoman teknis ini perlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang bersifat operasional dilapangan. Pedoman teknis ini dapat bermanfaat dalam mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan pekebun tanaman tahunan tahun 2015.
Jakarta, 9 Maret 2015
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI i i I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1 B. Sasaran Nasional 2 C. Tujuan 4
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN 4
KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan 4
B. Spesifikasi Teknis 5
III. PELAKSANAAN KEGIATAN 9 A. Ruang Lingkup 9 B. Pelaksana Kegiatan C. Lokasi, Jenis dan Volume D. Simpul Kritis
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN
BANTUAN
10 13 13
14
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN 14
iii
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 15
VII. PEMBIAYAAN 17
VIII. PENUTUP 18 LAMPIRAN 20-26
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya pembangunan perkebunan rakyat yang diselenggarakan melalui berbagai pola pengembangan telah mampu meningkatkan luas areal dan produksi perkebunan dan pendapatan nasional, namun demikian peningkatan pendapatan petani pekebun belum sesuai dengan harapan.
Keterbatasan petani dalam kepemilikan lahan, penguasaan teknologi, akses terhadap sumber permodalan dan pasar, telah menempatkan petani pada posisi yang masih belum menguntungkan pada setiap tahapan kegiatan usahataninya, dan petani selalu berada pada pihak yang paling besar menanggung resiko setiap kali terjadi perubahan pada kebijakan yang berlaku.
Sementara disatu pihak petani juga pada dasarnya memiliki kemauan dan tekad, pengetahuan dan ketrampilan, hubungan sosial dan lahan sebagai kekuatan. Dengan Pemberdayaan Petani beserta kekuatan yang dimilikinya dalam suatu wadah kelembagaan berdasarkan kebersamaan maka dipandang akan mampu meningkatkan posisi petani dalam kegiatan usaha agribisnisnya.
2
Untuk memberdayakan Petani dengan kekuatan yang dimilikinya telah dikembangkan satu model pemberdayaan petani yakni Sistem Kebersamaan Ekonomi (SKE) berdasarkan Manajemen Kemitraan. SKE merupakan suatu sitem dalam memberdayakan petani dan kelembagaan yang dilaksanakan berdasarkan manajemen kemitraan yaitu pengelolaannya dijalankan berdasarkan filosofi kemitraan atau dalam suasana penuh persahabatan/kebersamaan. Untuk itu dalam upaya Pemberdayaan Petani, sejak tahun 2011, Direktorat Jenderal Perkebunan mulai kembali memfasilitasi kegiatan Pemberdayaan Petani melalui Tugas Pembantuan baik Provinsi atau Kabupaten. Kegiatan ini terus dilanjutkan pada tahun 2015. Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Petani tahun 2015 dengan sumber dana baik APBN maupun APBNP, dipandang perlu disusun Pedoman Teknis yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan.
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan adalah terfasilitasinya peningkatan
3
kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani perkebunan dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada, melalui sasaran dari masing-masing kegiatan yakni : 1. Sasaran kegiatan Pelatihan Fasilitator
Daerah (Fasda I) baik dana APBN maupun APBNP adalah tersedianya Tim FASDA I di daerah sentra komoditi perkebunan yang mempunyai kemampuan sebagai fasilitator dalam memberdayakan petani tanaman tahunan melalui SKE Berdasarkan Manajemen Kemitraan.
2. Sasaran kegiatan Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan baik dana APBN maupun APBNP adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani tanaman tahunan.
3. Sasaran kegiatan Pelatihan Penguatan Kelembagaan adalah petani yang merupakan pengurus kelompok tani dari kelompok tani tanaman tahunan yang telah mengikuti Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan.
4. Sasaran kegiatan Pelatihan Tim Asistensi Daerah (TAD) dana APBNP adalah tersedianya Tim Asistensi Daerah baik untuk Provinsi maupun Kabupaten di daerah sentra komoditi perkebunan yang mempunyai kemampuan sebagai “think tank” dalam memberdayakan petani tanaman tahunan melalui SKE Berdasarkan Manajemen Kemitraan.
4
C. Tujuan
Tujuan kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap petani; 2. Mendorong tumbuhnya kelembagaan
petani yang produktif dan berfungsi melayani anggotanya;
3. Menumbuhkembangkan hubungan yang harmonis sesama petani dan mitra usahanya.
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
Prinsip pendekatan pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan dan kelembagaan Petani Tanaman Tahunan dilaksanakan melalui Sistem Kebersamaan Ekonomi (SKE) berdasarkan Manajemen Kemitraan.
Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan untuk petugas (Fasilitator Daerah dan Tim Asistensi Daerah) maupun petani dan pendampingan kepada petani/kelompok tani.
5
B. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis Kegiatan Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan adalah :
1. Daerah/wilayah sasaran kegiatan Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan adalah daerah/wilayah yang mendapatkan fasilitasi pembangunan kebun melalui dana APBN maupun APBNP Tugas Pembantuan diutamakan yang mendapat kegiatan fisik lapangan pada tahun anggaran 2015.
2. Pelatihan untuk Petani atau kelompok tani sasaran:
a. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan:
Peserta pelatihan ini adalah seluruh anggota Kelompok Tani tanaman tahunan (bukan perwakilan/sebagian dari anggota kelompok tani) di daerah/wilayah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi yaitu petani andalan atau kelompok tani yang berpotensi untuk berkembang. Selanjutnya Calon peserta Pelatihan yang akan menjadi peserta pelatihan ditetapkan oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten setempat.
6
b. Pelatihan Penguatan Kelembagaan:
Peserta pelatihan ini adalah pengurus kelompok tani tanaman tahunan (ketua, sekretaris dan bendahara) di daerah/wilayah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi dan berpotensi untuk berkembang dan telah mengikuti pelatihan Penumbuhan Kebersamaan.
3. Pelatihan Fasilitator Daerah (Fasda I):
a. Kegiatan Pelatihan Fasilitator Daerah Tingkat I adalah upaya untuk menciptakan calon fasilitator daerah yang mempunyai motivasi, komitmen dan dedikasi yang tinggi untuk melaksanakan proses pemberdayaan petani dan mempunyai potensi untuk berkembang.
b. Pemilihan Peserta Pelatihan
Peserta Pelatihan Fasilitator Daerah I adalah peserta bisa berasal dari staf Dinas (PNS), petani, aparat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan baik di provinsi dan atau kabupaten sejumlah 20 orang untuk APBN dan 50 orang untuk APBNP setiap provinsi.
7
c. Pelatih/Fasilitator
Sebagai pelatih / fasilitator dalam Pelatihan Fasilitator Daerah I adalah FASDA III atau Madya yang sudah mempunyai pengalaman dalam melatih dan mendampingi pemberdayaan petani model SKE. Apabila di provinsi/kabupaten setempat tidak terdapat FASDA III atau Madya dimaksud, maka bisa menggunakan FASDA III atau Madya dari provinsi/kabupaten lainnya atau yang terdekat.
d. Narasumber
Narasumber pada Pelatihan Fasilitator Daerah tingkat I (Fasda I) adalah dari Pusat dan Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi.
4. Pelatihan Tim Asistensi Daerah (TAD) :
a. Kegiatan Pelatihan Tim Asistensi Daerah adalah upaya untuk mempersiapkan Tim Asistensi Daerah agar mampu menyusun dan menyelenggarakan program pemberdayaan petani, mengkoordinir pelaksanaan dan melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan petani.
8
b. Pemilihan Peserta Pelatihan
Peserta Pelatihan Tim Asistensi Daerah adalah pejabat yang membidangi pemberdayaan/ kelembagaan petani Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi maupun Kabupaten (PNS).
c. Pelatih/Fasilitator Sebagai pelatih / fasilitator dalam Pelatihan Tim Asistensi Daerah adalah Fasda III/ Madya yang sudah mempunyai pengalaman dalam melatih dan mendampingi pemberdayaan petani model SKE. Apabila di provinsi setempat tidak terdapat Madya dimaksud, maka bisa menggunakan Fasda III/ Madya dari provinsi lainnya atau yang terdekat.
d. Narasumber
Narasumber pada Pelatihan Tim Asistensi Daerah adalah dari Pusat dan Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi.
9
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan adalah sebagai berikut:
1. Pemberdayaan Petani APBN maupn APBNP tahun 2015 dilaksanakan di wilayah seperti pada lampiran 1;
2. Pengawalan kegiatan dilaksanakan oleh Petugas Dinas yang membidangi Perkebunan baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten serta oleh Petugas Pusat;
3. Pelatihan.
Tahapan Pelatihan yang dilaksanakan dalam Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan meliputi :
a. Pelatihan Fasilitator Daerah I (FASDA I);
b. Pelatihan Tim Asistensi Daerah (TAD);
c. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Tanaman Tahunan;
d. Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan melalui Pelatihan :
10
- Strategi Pengembangan Kelembagaan Petani (SPKP);
- Kepemimpinan dan Komunikasi (K&K);
- Manajemen Kemitraan Budidaya (MKBD);
- Administrasi dan Pembukuan (A&P);
- Pengembangan Ekonomi Rumah Tangga (PERT).
4. Pendampingan proses pemberdayaan petani oleh Tim dari Dinas yang Membidangi Perkebunan Provinsi maupun Kabupaten dan Tim Fasda;
5. Pembinaan, pengawalan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Petani;
6. Pembuatan Laporan. B. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten, dengan uraian sebagai berikut:
1. Pusat
- Menyusun Pedoman Teknis Pemberdayaan Pekebun Tanaman
11
Tahunan (APBN maupun APBNP) Tahun 2015;
- Melakukan sosialisasi dalam rangka penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan serta koordinasi di Provinsi dan Kabupaten;
- Melakukan konsultasi, bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan;
- Melakukan monitoring dan evaluasi;
- Menyusun Laporan Akhir Kegiatan
2. Provinsi
- Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak);
- Melakukan inventarisasi, identifikasi dan menetapkan calon peserta Pelatihan Fasilitator Daerah Tingkat I (Fasda I);
- Melakukan inventarisasi, identifikasi dan menetapkan calon peserta Pelatihan Tim Asistensi Daerah (TAD);
- Mengkoordinasikan dengan pelatih/ fasilitator perihal materi dan jadwal;
- Melakukan koordinasi dengan kabupaten tentang kegiatan pelatihan
12
petani Penumbuhan Kebersamaan dan penguatan Kelembagaan;
- Melakukan bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan;
- Melaksanakan kegiatan pelatihan;
- Melakukan monitoring dan evaluasi;
- Menyusun Laporan Akhir Kegiatan.
3. Kabupaten
- Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis);
- Melakukan inventarisasi, identifikasi dan menetapkan calon peserta Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan dan atau Penguatan Kelembagaan;
- Mengkoordinasikan dengan pelatih/fasilitator perihal materi dan jadwal;
- Melakukan koordinasi dengan kabupaten tentang kegiatan pelatihan petani Penumbuhan Kebersamaan dan atau penguatan Kelembagaan;
- Melaksanakan kegiatan pelatihan;
- Melakukan monitoring dan evaluasi;
- Menyusun Laporan Akhir Kegiatan.
13
Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan tanaman tahunan adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Kegiatan:
APBN : Januari 2015 – Desember 2015;
APBNP: Maret 2015 - Desember 2015.
b. Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan dan Penggandaan Laporan: November – Desember 2015.
C. Lokasi, Jenis dan Volume
Lokasi, jenis dan volume kegiatan Pemberdayaan dan Kelembagaan Tanaman Tahunan (APBN maupun APBNP) tahun 2015 seperti pada Lampiran 1 dan 3.
D. Simpul Kritis
1. Koordinasi antara Direktorat Tanaman Tahunan dengan Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi dan Kabupaten serta Pelatih/Fasilitator.
2. Pelatihan Fasilitator Daerah dan Tim Asistensi Daerah dilaksanakan di provinsi.
3. Pemilihan petani/kelompok tani peserta pelatihan Penumbuhan Kebersamaan adalah dari petani/kelompok tani penerima bantuan fisik TP APBN dan APBNP secara utuh per kelompok bukan
14
perwakilan dari beberapa kelompok tani dan diutamakan kegiatan TP APBN dan APBNP Tahun Anggaran 2015.
4. Pemilihan petani/kelompok tani peserta pelatihan Penguatan Kelembagaan adalah dari pengurus kelompok tani (ketua, sekretaris dan bendahara) yang telah mendapatkan pelatihan Penumbuhan Kebersamaan.
5. Koordinasi jadwal pelaksanaan kegiatan.
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
Kegiatan pemberdayaan pekebun Tanaman Tahunan dilakukan secara swakelola (non kontraktual). Tata cara pengelolaan anggaran kegiatan, proses pengajuan anggaran, tertib administrasi dan tertib pelaksanaan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
Pembinaan, pengendalian, pengawalan dan pendampingan kegiatan pemberdayaan petani pekebun Tanaman Tahunan
15
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiatan dapat menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, transparan dan akuntabel. Pendampingan kepada kelompok yang sudah dilatih perlu dilakukan secara berkelanjutan sehingga kelompok tani mampu menjadi kelompok yang kuat dan produktif. Untuk itu diperlukan dukungan dana pendampingan yang bersumber dari APBD atau sumber-sumber lain.
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal 19 Maret 2010 tentang Pedoman sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembangunan pertanian dan Pedoman Monitoring dan Evaluasi Ditjen. Perkebunan yang berlaku. Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan provinsi wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara berjenjang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan, dengan ketentuan sebagai berikut:
16
1. Jenis pelaporan
a. Laporan Monitoring dan Evaluasi yang meliputi:
Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja;
Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiatan lapangan berikut realisasi fisik dan keuangan;
Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi;
Format laporan menggunakan format yang telah ditentukan;
b. Laporan perkembangan fisik dan keuangan sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan (Format Lampiran 2).
c. Laporan perkembangan kegiatan pelatihan pemberdayaan dan kelembagaan petani tanaman tahunan dengan materi meliputi: peserta pelatihan nama petani/ kelompok tani, desa / kecamatan / kabupaten, nama fasilitator daerah, waktu dan tempat pelaksanaan, permasalahan
17
dan upaya pemecahan masalah. (Format Lampiran 3).
2. Waktu penyampaian laporan:
a. Laporan Monitoring dan Evaluasi yang meliputi:
Pelaporan dari dinas yang membidangi perkebunan kabupaten kepada dinas provinsi disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan.
Pelaporan dari dinas yang membidangi perkebunan provinsi kepada Direktorat Tanaman Tahunan disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan.
d. Laporan perkembangan kegiatan pelatihan pemberdayaan dan kelembagaan petani tanaman tahunan dilaporkan kepada Direktorat Tanaman Tahunan setelah selesai pelatihan tersebut.
VII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan Tahun 2015 bersumber dari dana APBN
18
maupun APBNP yang dialokasikan pada DIPA Tahun 2015 dana Tugas Pembantuan (TP). Untuk kegiatan pengawalan dan pembinaan oleh Provinsi dan Kabupaten dianggarkan melalui dana Tugas Pembantuan Provinsi/Kabupaten, sedangkan kegiatan pengawalan dan pembinaan oleh Pusat dianggarkan melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan, Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Tahunan Tahun Anggaran 2015.
VIII. PENUTUP
Pedoman teknis ini dimaksudkan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Tanaman Tahunan yang pembiayaannya bersumber dari dana APBN maupun APBNP Tahun Anggaran 2015. Diharapkan dinas yang membidangi perkebunan di tingkat provinsi dapat menjadikan pedoman teknis ini menjadi dasar penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan di lapangan. Akhirnya, diharapkan dengan adanya Pedoman Teknis ini maka Pemberdayaan
19
Pekebun Tanaman Tahunan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jakarta, 9 Maret 2015
20
Lampiran 1
KEGIATAN PELATIHAN FASILITATOR DAERAH I TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015
REVISI
SUMBER KEGIATAN PROVINSI VOLUME
APBN PELATIHAN 1 BENGKULU 1,00 Keg
FASILITATOR
DAERAH I 2 SUMSEL 1,00 Keg
3 JATENG 1,00 Keg
4 JATIM 1,00 Keg
5 NTB 1,00 Keg
6 SULUT 1,00 Keg
7 MALUT 1,00 Keg
8 PAPUA 1,00 Keg
9 PAPUA BARAT 1,00 Keg
APBNP PELATIHAN 1 ACEH 1,00 Keg
FASILITATOR
DAERAH I 2 KALBAR 1,00 Keg
3 KALTENG 1,00 Keg
4 KALTARA 1,00 Keg
TOTAL 13,00 Keg
21
Lanjutan
KEGIATAN PELATIHAN TIM ASISTENSI DAERAH TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015
REVISI
SUMBER KEGIATAN PROVINSI VOLUME
APBNP PELATIHAN 1 ACEH 1,00 Keg
TIM
ASISTENSI 2 SUMSEL 1,00 Keg
DAERAH
3 KALBAR 1,00 Keg
4 KALTENG 1,00 Keg
5 KALSEL 1,00 Keg
6 KALTARA 1,00 Keg
TOTAL 6,00 Keg
22
Lanjutan
KEGIATAN FASILITASI PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN PETANI TANAMAN TAHUNAN
TAHUN 2015 REVISI
SUMBER KEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
APBN PENUMBUHAN KEBERSAMAAN KELOMPOK
1 ACEH 1 NAGAN RAYA 150 Org
2 ACEH UTARA 200 Org
2 SUMUT 3 ASAHAN 200 Org
4 LABUHAN BATU UTARA
200 Org
3 SUMBAR 5 PASAMAN 200 Org
4 RIAU 6 INHIL 150 Org
5 JAMBI 7 BATANGHARI 100 Org
8 SAROLANGUN 100 Org 9 MERANGIN 50 Org 10 TANJABAR 200 Org
6 SUMSEL 11 MUSI RAWAS 250 Org
7 BENGKULU 12 BENGKULU UTARA
200 Org
8 BABEL 13 BANGKA 200 Org
14 BELITUNG 200 Org
9 KALBAR 15 PONTIANAK 150 Org
16 SINGKAWANG 150 Org
10 KALSEL 17 TANAH LAUT 150 Org
18 TABALONG 150 Org
19 BALANGAN 150 Org
11 KALTENG 20 KTWARINGIN BRT
200 Org
12 BANTEN 21 LEBAK 200 Org
22 PANDEGLANG 200 Org
13 JABAR 23 CIANJUR 200 Org
24 BANDUNG BARAT
150 Org
23
SUMBER KEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
25 SUMEDANG 200 Org
26 PANGANDRAN 200 Org
14 JATENG 27 BLORA 250 Org
28 JEPARA 200 Org
29 MAGELANG 200 Org
15 DIY 30 BANTUL 300 Org
31 KULONPROGO 290 Org
32 GUNUNG KIDUL
250 Org
16 JATIM 33 TULUNG AGUNG
250 Org
17 NTB 34 LOMBOK TENGAH
300 Org
18 NTT 35 ALOR 250 Org
19 BALI 36 JEMBRANA 150 Org
37 KARANG ASEM 200 Org
20 SULUT 38 BOLMONG 200 Org
21 SULTRA 39 KONAWE SELATAN
200 Org
40 MUNA 200 Org
22 SULSEL 41 PINRANG 250 Org
42 JENEPONTO 200 Org
23 MALUT 43 HALUT 200 Org
44 TERNATE 150 Org
24 PAPUA 45 KEEROM 25 Org 46 JAYAPURA 25 Org 47 MIMIKA 25 Org 48 NABIRE 25 Org 25 PAPUA
BARAT 49 TELUK
BINTUNI
25 Org
50 SORONG SELATAN
25 Org
51 SORONG 25 Org
24
SUMBER KEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
PENGUATAN KELOMPOK (SPKP,MKBD,K&K,A&P serta PERT)
1 JABAR 1 GARUT 180 Org
2 KALBAR 2 SANGGAU 180 Org
3 SULUT 3 MINSEL 180 Org
APBNP PENUMBUHAN KEBERSAMAAN KELOMPOK
1 ACEH 1 ACEH TIMUR 225 Org
2 BIREUEN 325 Org
3 NAGAN RAYA 175 Org
4 ACEH JAYA 225 Org
5 ACEH UTARA 325 Org
2 RIAU 6 DUMAI 150 Org
7 ROKAN HULU 200 Org
8 PELALAWAN 150 Org
3 JAMBI 9 SAROLANGUN 200 Org
10 MUARO JAMBI 200 Org
11 BUNGO 200 Org
4 SUMSEL 12 MUSI BANYUASIN
200 Org
13 BANYUASIN 150 Org
14 OKI 200 Org
5 KALBAR 15 MELAWI 150 Org
16 LANDAK 150 Org
17 BENGKAYANG 225 Org
18 SANGGAU 400 Org
19 SAMBAS 350 Org
20 KAPUAS HULU 225 Org
6 KALTENG 21 KOBAR 300 Org
22 KOTIM 325 Org
7 KALSEL 23 TANAH BUMBU 100 Org
24 BARITO KUALA 100 Org
8 KALTARA 25 MALINAU 275 Org
26 NUNUKAN 275 Org
TOTAL 15.055 Org
Lampiran 2
ESELON I : DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
PAGU DIPA
(Rp. 000 ,-) VOL SAT KEUANGAN
(Rp. 000 ,-) VOLUME SAT %
25
SASARAN FISIK REALISASI S/D BULAN …..
KET.%
FISIK
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN PETANI TANAMAN TAHUNAN
NO. KODE KEGIATAN PROPINSI KABUPATEN
Lampiran 3
PROVINSI :
KABUPATEN :
NO.JENIS
PELATIHANNAMA PESERTA KELOMPOK TANI TEMPAT PELATIHAN TGL. PELATIHAN NAMA FASDA PERMASALAHAN
UPAYA TINDAK
LANJUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
26
LAPORAN PERKEMBANGAN PELATIHAN PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN PETANI TANAMAN TAHUNAN