peningkatan produksi dan produktivitas tanaman...

37
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015 PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KARET TAHUN 2015 (REVISI)

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

PENINGKATAN PRODUKSI DAN

PRODUKTIVITAS

TANAMAN TAHUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIANMARET 2015

PEDOMAN TEKNIS

PENGEMBANGAN TANAMAN KARETTAHUN 2015

(REVISI)

Page 2: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

KATA PENGANTAR

Dengan maksud terwujudnya pemahaman dan persepsi yang sama dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan karet dengan dukungan APBN 2015 dan sebagai acuan bagi penanggung jawab kegiatan, baik di Pusat maupun Daerah, telah diterbitkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015. Dengan terbitnya DIPA APBN-P 2015, maka dilakukan revisi Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015 dimaksud.

Materi Pedoman Teknis dimaksud memuat pelaksanaan kegiatan Peremajaan dan Perluasan Tanaman Karet Rakyat dengan dukungan APBN dan APBN-P tahun 2015.

Dalam rangka tertib teknis dan administratif, selanjutnya pedoman ini perlu dijabarkan lebih rinci dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) di tingkat Provinsi dan Petunjuk Teknis (JUKNIS) di tingkat Kabupaten/Kota.

Jakarta, 9 Maret 2015

Page 3: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR LAMPIRAN iii

I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Sasaran Nasional 4

C. Tujuan 5

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan

Kegiatan 5

B. Spesifikasi Teknis 8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN 9 A. Ruang Lingkup 9 B. Pelaksana Kegiatan 9 C. Lokasi, Jenis dan Volume 13 D. Simpul Kritis 13

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

14

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

16

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

17

VII. PEMBIAYAAN 19

VIII. PENUTUP 20

Page 4: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

LAMPIRAN 21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Peremajaan

Tanaman Karet Tahun 2015 ….. 21

Lampiran 2. Lokasi Kegiatan Perluasan

Tanaman Karet di Wilayah

Spesifik Tahun 2015……………… 24

Lampiran 3. Lokasi Kegiatan Peremajaan Tanaman Karet Tahun 2015 (APBN-P) ........................ 25

Lampiran 4. Lokasi Kegiatan Peremajaan Tanaman Karet Tahun 2015 (APBN-P) .......................... 27

Lampiran 5. Monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan tanaman karet rakyat. ............................. 28

Hal

Page 5: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

1

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Karet merupakan salah satu komoditi andalan ekspor dan bahan baku industri berperan strategis bagi Indonesia, baik dalam dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan.

Perkebunan karet Indonesia terluas di dunia. Pada tahun 2013, luasnya mencapai 3,6 juta Ha. Dari total perkebunan karet tersebut, seluas 3 juta Ha atau 85% merupakan Perkebunan Rakyat (PR). Penyerapan tenaga kerja lebih dari 2,3 juta tenaga kerja yang tersebar ke 25 propinsi, dengan luasan terbesar di Sumatera Utara, kemudian diikuti oleh Sumatera Selatan, Jambi dan Kalimantan Barat.

Indonesia dengan produksi sebesar 3,1 juta ton merupakan negara produsen karet alam terbesar ke-2 di dunia. Dengan produksi tersebut, ekspornya mencapai sebesar 2,4 juta Ton, dengan nilai US $ 7.86 juta. Tujuan ekspornya adalah USA, Cina, Jepang, Brazil, Turki, Kanada, India, German, Belgia, Prancis, Singapura, Thailand, Netherland, Argentina, Inggris, dll

Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang mampu memberikan manfaat dalam pelestarian lingkungan, terutama dalam hal

Page 6: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

2

penyerapan CO2 dan penghasil O2. Bahkan ke depan, tanaman karet merupakan sumber kayu yang potensial yang dapat mensubtitusi kebutuhan kayu hutan alam yang dari tahun ke tahun ketersediaannya semakin menurun.

Di masa depan, permintaan akan karet alam dan karet sintetik masih cukup signifikan, karena didorong oleh pertumbuhan industri otomotif yang tentunya memerlukan ban yang berbahan baku karet sintetik dan karet alam.

Dibalik peran strategis dimaksud, perkebunan karet Indonesia masih mengalami berbagai tantangan, antara lain: dari total perkebunan karet Indonesia seluas 3,6 juta Ha, seluas 63 ribu Ha (2%) merupakan Tanaman Tidak Menghasilkan/ Tanaman Rusak (TTM/TR), yang perlu diremajakan. Disamping itu, sebagian Perkebunan rakyat menggunakan benih asalan, yang juga perlu diremajakan.

Rata-rata produktivitas, khususnya perkebunan rakyat sebesar 1 ton/ha/tahun atau 40 % dari potensi produktivitas karet sebesar 2,5 ton/Ha/tahun. Produktivitas Perkebunan Rakyat di bawah potensinya, karena penerapan paket teknologi baku tidak terjangkau oleh petani.

Disamping itu, perkebunan rakyat karet juga mengalami tantangan seperti luas lahan

Page 7: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

3

petani terbatas, tuntutan kebutuhan terus meningkat, penyadapan tidak sesuai baku teknis, merupakan usaha monokultur yang rawan terhadap penurunan harga, kebutuhan pangan di wilayah perkebunan karet didatangkan dari luar wilayah, teknologi konvensional (penggunaan pupuk anorganik & pestisida) tidak ramah lingkungan, infrastruktur belum memadai (jalan, pelabuhan).

Berkenaan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani, setiap tahun dilakukan kegiatan peremajaan perkebunan rakyat melalui dana APBN, yang sifatnya menjadi percontohan dan stimulan, dengan harapan timbul gerakan secara swadaya. Dalam rangka memberdayakan dan meningkatkan pendapatan petani di wilayah khusus, juga dilakukan kegiatan perluasan perkebunan rakyat karet di wilayah perbatasan, pasca konflik, pasca bencana, daerah miskin dan tertinggal.

Sebagai kelanjutan dan peningkatan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2015melalui dana APBN dan APBN-P akan dilsanakan kegiatan peremajaan dan perluasan karet. Untuk acuan semua pemangku kepentingan, khususnya petugas, maka dipandang perlu

Page 8: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

4

disusun Pedoman Teknis Pengembangan Karet.

B. Sasaran Nasional

Pengembangan perkebunan karet, sejatinya adalah pengembangan perkebunan rakyat, yang luasnya sekitar 85% total luas areal perkebunan karet di Indonesia. Usahanya umumnya monokultur, sehingga rawan terhadap penurunan harga. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani perlu dilakukan usaha diversifikasi integratif berbasis karet.

Untuk kegiatan peremajaan dan perluasan, pada waktu Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dapat dilakukan pengembangan tanaman tumpangsari pangan dan pada waktu Tanaman Menghasilkan (TM), perlu dicari tanaman-tanaman yang tahan naungan.

Dalam rangka memberikan ruang yang cukup untuk pengembangan tumpangsari pangan/hortikultura/tanaman perkebunan lainnya, baik pada waktu TBM maupun TM, dipandang strategis untuk dilakukan perubahan jarak tanam.

Page 9: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

5

C. Tujuan

Tujuan kegiatan pengembangan karet tahun 2015 yaitu: 1. Percepatan peremajaan karet rakyat

didaerah sentra-sentra produksi dan pelaksanaan perluasan karet rakyat di wilayah perbatasan, pasca konflik, pasca bencana, daerah miskin/tertinggal;

2. Penggunaan klon unggul untuk peningkatan produksi dan produktivitas karet rakyat;

3. Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan karet rakyat rakyat, memperluas kesempatan dan peluang kerja;

4. Menjaga kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam.

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pelaksanaan kegiatan pengembangan dilakukan melalui pendekatan teknis seperti yang dilakukan selama ini dan pendekatan sosial budaya yang mampu merangsang perubahan sikap, perilaku dan peran serta petani yang disinergiskan dengan program pembangunan dan

Page 10: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

6

pengembangan Pertanian di Kabupaten/ Kota;

2. Daerah sasaran kegiatan pengembangan karet : a. Daerah sasaran peremajaan karet

rakyat adalah daerah sentra produksi karet, yang diutamakan pada kondisi:

Tanaman tua/rusak/ tidak menggunakan bahan tanaman unggul.

Tingkat kerusakan bidang sadap minimal 60%.

Produksi per ha dibawah batas minimum nilai ekonomis;

Kerapatan tanaman kurang dari 100 pohon/ha atau melebihi 800 pohon/ha.

b. Daerah sasaran perluasan karet adalah daerah-daerah yang secara agroklimat sesuai untuk pengembangan karet, diutamakan di wilayah wilayah perbatasan, pasca konflik, pasca bencana, daerah miskin/tertinggal;

c. Proses seleksi kelompok sasaran dan calon lokasi dilakukan oleh Tim Teknis yang dibentuk Provinsi, jika Kegiatan merupakan TP Propinsi, sedangkan jika kegiatan merupakan TP Kabupaten/kota, dilakukan oleh Tim Teknis yang dibentuk Kabupaten/Kota,

Page 11: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

7

yang dilakukan secara terbuka, ditetapkan secara musyawarah atas dasar kepentingan pengembangan usaha pertanian di daerah dan usulan dari masyarakat;

d. Untuk TP Provinsi, Calon Petani (CP) yang telah diseleksi ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Propinsi atau Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi setempat, sedangkan untuk TP Kabupaten/Kota, Calon Petani (CP) yang telah diseleksi ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Kabupaten/ Kota setempat;

e. Calon Lahan (CL), adalah lahan milik petani, yang tidak dalam sengketa dan secara teknis memenuhi persyaratan agroklimat;

Kriteria Calon Petani dan Calon Lahan (CP/CL) dapat diatur lebih rinci dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) yang disusun oleh Provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada;

Pelaksanaan kegiatan diatur secara spesifik dalam Petunjuk Teknis (JUKNIS) oleh Kabupaten/Kota sesuai kondisi petani dan budaya setempat;

Page 12: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

8

Paket bantuan dalam bentuk benih siap salur, sarana dan prasarana produksi.

3. Paket bantuan merupakan hibah, yang pelaksanaannya mengacu kepada peraturan perundangan

B. Spesifikasi Teknis

Spesifikasi teknis benih karet yang digunakan sebagai berikut:

1. Berasal dari benih bina, yaitu benih yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian, dengan klon anjuran yaitu IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, PB 340 (klon penghasil lateks) dan IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107, IRR 119, RRIC 100 (klon penghasil lateks-kayu), dengan memperhatikan kondisi agroekosistem daerah setempat;

2. Menggunakan polybag sesuai ketentuan teknis;

3. Merupakan benih okulasi (bukan seedling) dan telah disertifikasi.

Page 13: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

9

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan pengembangan karet meliputi peremajaan karet rakyat, perluasan karet rakyat di wilayah perbatasan, pasca konflik bencana alam, daerah teringgal/miskin meliputi identifikasi, seleksi dan penetapan calon lokasi, calon lahan dan calon kelompok tani/petani, pemberdayaan petani/kelembagaannya, pengawalan dan pendampingan, Monotoring, evaluasi dan pelaporan yang disusun secara spesifik lokasi.

B. Pelaksana Kegiatan

1. Kegiatan Pusat

Pelaksanaan kegiatan peremajaan dan perluasan karet rakyat di Pusat (Direktorat Jenderal Perkebunan), meliputi :

a. Menyiapkan Pedoman Teknis Pengembangan tanaman karet;

b. Melakukan Sosialisasi kegiatan bersama Dinas Propinsi dan Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan;

c. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan;

Page 14: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

10

d. Melakukan pemantauan, monitoring dan pengendalian kegiatan serta membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi di tingkat lapangan;

e. Menyusun laporan perkembangan hasil pemantauan dan pengendalian serta perkembangan kegiatan.

2. Kegiatan Provinsi

a. Menetapkan Tim pembina Provinsi, melalui surat Keputusan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan;

b. Menjabarkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet yang dituangkan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) sesuai kondisi daerah;

c. Melakukan sosialisasi, identifikasi dan seleksi CP/CL, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi bersama –sama Dinas Kabupaten yang membidangi Perkebunan;

d. Jika Kegiatan merupakan TP propinsi: maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Pemerintah Daerah Propinsi atau Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan;

Page 15: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

11

e. Menyiapkan dan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan Pengembangan Tanaman Karet secara berkala (triwulan) yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan.

3. Kegiatan Kabupaten

a. Menjabarkan Pedoman Teknis kedalam Petunjuk Teknis (Juknis);

b. Melakukan sosialisasi, identifikasi dan seleksi CP/CL, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi;

c. Jika Kegiatan merupakan TP Kabupaten : maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan;

d. Membuat dan melaporkan hasil kegiatan perkembangan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Karet secara berkala (triwulan) dan tahunan sesuai form yang telah ditetapkan kepada Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan.

Page 16: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

12

4. Kelompok Tani

a. Persiapan lahan seperti pembersihan lahan dan penyiapan lubang tanam;

b. Penetapan waktu tanaman yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing daerah;

c. Penanaman dan Pemeliharan tanaman karet;

d. Melaporkan hal-hal yang yang berhubungan dengan kegiatan peremajaan dan perluasan karet yang dilakukan kepada Dinas yang membidangi Perkebunan.

5. Metode Pelaksanaan

a. Peremajaan

Kegiatan Peremajaan tanaman karet merupakan penanaman kembali pada areal tanaman yang sudah ada dengan kondisi tanaman tua dan tidak ekonomis;

Menerapkan inovasi teknologi terkini.

b. Perluasan Perluasan tanaman dilakukan dengan :

Menanam tanaman pada lahan kosong, lahan bukaan baru yang sesuai untuk pengembangan tanaman karet;

Page 17: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

13

Menerapkan inovasi teknologi terkini, dan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing;

Lokasi pada daerah perbatasan, pasca konflik, pasca bencana, daerah miskin/tertinggal dan sebagai konservasi lahan pada daerah-daerah tertentu.

C. Lokasi, Jenis dan Volume

1. Peremajaan karet rakyat tahun 2015, dilaksanakan di Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan bantuan berupa benih siap tanam dan sarana prasarana lainnya dengan luasan masing-masing seperti pada Lampiran1;

2. Perluasan karet rakyat di wilayah perbatasan, pasca konflik dan bencana alam tahun 2015, dengan bantuan benih siap tanaman dan sarana prasarana produksi lainnya, dilaksanakan di 7 Provinsi dan 17 Kabupaten/Kota (Lampiran 2).

D. Simpul kritis

1. Koordinasi antara Direktorat Tanaman Tahunan, petugas Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten, Puslit/Balit/Instansi terkait, dan petugas lapang.

Page 18: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

14

2. Pemilihan lokasi/CPCL diusahakan lokasi yang mudah dijangkau dan di monitor oleh petugas, sehingga memudahkan pengadaan dan penyaluran bahan tanaman dan sarana prasarana produksi serta evaluasi kegiatan ke daerah tersebut.

3. Ketepatan bahan tanaman (benih karet) yang disalurkan merupakan klon unggul, dengan pertimbangan bahwa benih merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan kegiatan pengembangan tanaman karet;

4. Ketepatan waktu pengadaan dan penyaluran bahan tanaman serta sarana dan prasarana produksi lainnya untuk pengembangan tanaman tahunan, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan.

5. Teknologi budidaya yang akan diterapkan harus sesuai dengan baku teknis serta kondisi di lapangan.

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN

BANTUAN

Proses pengadaan dan penyaluran kegiatan pengembangan karet dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

Page 19: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

15

1. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Provinsi (TP. Provinsi) atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Kabupaten (TP. Kabupaten) atau pejabat yang ditunjuk tentang Penetapan Kelompok Sasaran, dilakukan proses pengadaan benih unggul bermutu bersertifikat siap tanam serta sarana dan prasarana.

2. Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres 54 Tahun 2010 berikut perubahannya juncto Perpres 70 beserta perubahannya.

3. Kontrak pengadaan benih dan sarana dan prasarana tersebut telah ditandatangani paling lambat akhir triwulan I tahun 2015.

4. Penyaluran benih siap tanam dan atau sarana prasarana lainnya kepada petani paling lambat menjelang awal musim hujan tahun 2015, dengan berita acara serah terima barang sebagaimana format yang telah ditetapkan.

Page 20: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

16

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

1. Pembinaan

Pembinaan dalam kegiatan pengembangan karet dilakukan secara berkelanjutan sehingga kelompok tani/gapoktan penerima bantuan mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan dana pembinaan yang bersumber dari APBD.

2. Pengendalian Pengendalian kegiatan Pengembangan Karet Rakyat dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan (tidak sesuai dengan perencanaan) dalam pelaksanaan. Oleh karena itu, pengendalian dilakukan sejak perencanaan hingga pelaksanaan.

3. Pengawalan dan Pendampingan Kegiatan Pengembangan Karet Rakyat tidak hanya menyediakan bantuan benih, namun termasuk bimbingan dan pengawalan/pendampingan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten serta bekerjasama dengan TNI-AD melalui unit teknis seperti Dinas yang membidangi Perkebunan dan Babinsa dilapangan.

Page 21: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

17

Bimbingan dan pengawalan/pendampingan meliputi koordinasi antara Dinas yang membidangi Perkebunan Kabupaten ke lokasi, pengawalan di tingkat petani secara periodik dan berkesinambungan oleh petugas lapang (sejak penyiapan benih, penanaman hingga pemeliharaan).

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal 19 Maret 2010 tentang Pedoman sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembangunan pertanian. Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan provinsi wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara berjenjang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan cq Direktorat Tanaman Tahunan, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jenis pelaporan

a. Laporan monitoring dan evaluasi meliputi:

Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja;

Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiatan lapangan berikut realisasi fisik dan keuangan;

Page 22: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

18

Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi;

Format laporan menggunakan format yang telah ditentukan;

b. Laporan perkembangan fisik yang sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan dengan materi meliputi: nama petani/kelompok tani, desa/kecamatan/kabupaten, luas areal (target dan realisasi), waktu pelaksanaan, perkembangan, kendala dan permasalahan, upaya pemecahan masalah.

c. Laporan akhir kegiatan yang menyangkut seluruh pelaksanaan kegiatan ini.

2. Waktu penyampaian laporan:

a. Laporan monitoring dan evaluasi dibuat per bulan dengan ketentuan:

Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan kabupaten ditujukan kepada provinsi, disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan.

Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan provinsi ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan.

Page 23: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

19

b. Laporan Perkembangan Fisik dibuat per triwulan, ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan;

c. Laporan Akhir ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember 2015.

VII. PEMBIAYAAN

Kegiatan Pengembangan Karet Rakyat Tahun anggaran 2015 dibiayai, melalui anggaran APBN dan APBN-Perubahan melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tugas Pembantuan (TP) Provinsi atau Kabupaten.

Page 24: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

20

VIII. PENUTUP

Dengan terlaksananya kegiatan Pengembangan tanaman Karet Rakyat, diharapkan dapat mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan peremajaan karet, meningkatkan kesejahteraan petani, tumbuhnya ekonomi wilayah, serta menjaga wilayah perbatasan.

Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Perkebunan

Page 25: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

21

Lampiran 1. Lokasi Pelaksanaan Peremajaan Karet Rakyat Tahun 2015

PROVINSI KABUPATEN VOLUME

1 ACEH 1 Singkil 50 Ha

2 Aceh Utara 100 Ha

3 Aceh Timur 100 Ha

4 Nagan Raya 100 Ha

5 Kota langsa 50 Ha

6 Aceh Jaya 50 Ha

2 SUMUT 7 Simalungun 100 Ha

8 Labuhan Batu 100 Ha

3 SUMBAR 9 Dharmasraya 150 Ha

10 Sijunjung 150 Ha

11 Pasaman 150 Ha

12 Pesisir Selatan 125 Ha

13 Pasaman barat 100 Ha

14 Solok Selatan 100 Ha

4 RIAU 15 Pelalawan 150 Ha

16 Rokan Hulu 150 Ha

17 Kuantan Sengingi 150 Ha

18 Rokan Hilir 150 Ha

19 Siak 100 Ha

20 Kampar 150 Ha

21 Meranti 150 Ha

22 Indragiri Hulu 150 Ha

5 JAMBI 23 Batang Hari 200 Ha

Page 26: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

22

24 Bungo 100 Ha

25 Sarolangun 100 Ha

26 Merangin 100 Ha

27 Muaro Jambi 100 Ha

28 Kerinci 100 Ha

29 Tebo 100 Ha

6 SUMSEL 30 Banyuasin 100 Ha

31 OKU 100 Ha

32 Musi Rawas 150 Ha

33 Ogan Komering Ilir 100 Ha

34 Kota Prabumulih 59 Ha

35 Penukal Abab Pematang Timur

100 Ha

37 OKU Timur 100 Ha

7 BENGKULU 39 Bengkulu Utara 100 Ha

40 Seluma 100 Ha

41 Bengkulu Tengah 200 Ha

8 KEPRI 42 Bintan 100 Ha

43 Lingga 100 Ha

44 Karimun 100 Ha

9 BABEL 45 Bangka 100 Ha

46 Bangka Tengah 100 Ha

47 Bangka Barat 100 Ha

48 Belitung 100 Ha

10 LAMPUNG 49 Mesuji 150 Ha

11 BANTEN 50 Pandeglang 200 Ha

51 Lebak 200 Ha

12 JABAR 52 Cianjur 150 Ha

Page 27: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

23

53 Garut 150 Ha

54 Bandung Barat 100 Ha

14 KALBAR 55 Ketapang 100 Ha

57 Kota Singkawang 100 Ha

58 Melawi 100 Ha

59 Bengkayang 200 Ha

60 Sanggau 200 Ha

61 Kapuas Hulu 400 Ha

62 Sekadau 100 Ha

63 Kayong Utara 100 Ha

15 KALSEL 64 Tanah Bumbu 200 Ha

65 Hulu Sungai Selatan 100 Ha

66 Banjar 150 Ha

67 Hulu Sungai Tengah 200 Ha

68 Tabalong 200 Ha

69 Tapin 100 Ha

16 KALTIM 70 Kutai Barat 75 Ha

17 KALTENG 71 Kobar 150 Ha

Jumlah 8.609 Ha

Page 28: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

24

Lampiran 2. Lokasi Kegiatan Perluasan Tanaman Karet Rakyat di Wilayah Perbatasan, Pasca Konflik dan Bencana Alam Tahun 2015

PROVINSI KABUPATEN VOLUME

1 ACEH 1 Semeulue 150 Ha

2 Bireun 200 Ha

3 Subusssalam 150 Ha

2 BENGKULU 4 Kaur 150 Ha

3 KEPRI 5 Natuna 200 Ha

4 KALBAR 6 Sintang 150 Ha

7 Sambas 150 Ha

5 KALTIM 8 Kutai Barat 100 Ha

6 KALTARA 9 Malinau 100 Ha

10 Bulungan 100 Ha

7 KALTENG 11 Kapuas 150 Ha

12 Pulang Pisau 100 Ha

13 Barito utara 150 Ha

14 Gunung Mas 100 Ha

15 Kota waringin Timur 100 Ha

16 Barito Timur 100 Ha

Jumlah 2.150 Ha

Page 29: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

25

Lampiran 3. Lokasi Kegiatan Peremajaan Karet Tahun 2015 (APBN-P)

NO PROVINSI KABUPATEN LUAS (Ha)

1 Aceh 1 Aceh Jaya 50 Ha

2 Aceh Singkil 50 Ha

3 Nagan Raya 150 Ha

4 Aceh Timur 200 Ha

5 Aceh Utara 200 Ha

2 Sumut 6 Labuhan Batu Utara 100 Ha

7 Batubara 100 Ha

3 Sumbar 8 Pesisir Selatan 75 Ha

9 Pasaman 100 Ha

10 Solok Selatan 100 Ha

11 Sijunjung 150 Ha

12 Pasaman Barata 200 Ha

13 Dharmasraya 350 Ha

4 Riau 14 Inhul 150 Ha

15 Kampar 150 Ha

16 Meranti 150 Ha

17 Pelalawan 150 Ha

18 Rohil 150 Ha

19 Siak 150 Ha

20 Kuantan Sengingi 200 Ha

21 Rohul 250 Ha

5 Sumsel 22 Oku 50 Ha

23 Kota Palembang 100 Ha

24 Ogan Ilir 100 Ha

25 Oku Timur 100 Ha

26 PALI 100 Ha

27 Banyuasin 200 Ha

28 Kota Prabumulih 350 Ha

29 Musi Rawas 350 Ha

30 OKI 421 Ha

Page 30: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

26

6 Babel 31 Bangka 100 Ha

32 Bangka Barat 100 Ha

33 Bangka Tengah 100 Ha

34 Belitung 100 Ha

7 Bengkulu 35 Bengkulu Utara 200 Ha

36 Seluma 200 Ha

8 Jambi 37 Tanjabar 150 Ha

38 Bungo 250 Ha

39 Merangin 300 Ha

40 Muaro Jambi 300 Ha

41 Sarolangun 300 Ha

42 Batanghari 400 Ha

9 Jabar 43 Garut 50 Ha

10 Jateng 44 Cilacap 200 Ha

11 Kalbar 45 Kota Singkawang 50 Ha

46 Sekadau 50 Ha

47 Bengakayang 100 Ha

48 Kayong Utara 100 Ha

49 Melawi 100 Ha

50 sanggau 100 Ha

51 Kapuas Hulu 150 Ha

12 Kalteng 52 Kobar 50 Ha

13 Kalsel 53 Tanah Bumbu 50 Ha

54 Tabalong 65 Ha

55 HST 70 Ha

14 Sulteng 56 Morowali 150 Ha

Jumlah 8.731 Ha

Page 31: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015

27

Lampiran 4. Lokasi Kegiatan Perluasan Karet Tahun 2015 (APBN-P)

NO PROVINSI KABUPATEN LUAS (Ha)

1 Aceh 1 Simeulu 50 Ha

2 Biuren 50 Ha

2 Bengkulu 3 Kaur 50 Ha

3 Kepri 4 Natuna 50 Ha

4 Kalbar 5 Sintang 50 Ha

6 Sambas 50 Ha

5 Kalteng 7 Barito Utara 50 Ha

8 Kapuas 50 Ha

6 Kaltim 9 Kutai Barat 100 Ha

Jumlah

500

Ha

Page 32: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015 28

Lampiran 5. Pengawalan Kegiatan Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015 2011 Provinsi : Kabupaten : Luas total : ………………… ha Keadaan tgl/bln/thn :

NO. URAIAN BELUM DALAM PROSES

SUDAH

KETERANGAN

1 2 3 4 5 6

I.

1.

2.

UMUM

Persiapan : a. Penyusunan Juklak / Juknis b. Sosialisasi ke Lokasi

Pelaksanaan : a. Mengadakan Pengawalan dan

Monev ke kabupaten/kelompok tani. b. Menyusun laporan dan mengirim ke Pusat - Laporan Triwulan - ran Akhir

*) Disesuaikan dengan alokasi TP kegiatannya

Page 33: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015 29

3.

4.

5.

6.

Persiapan : a. Penetapan Tim a. Penetapan Tim Teknis Provinsi/Kabupaten

b. Penyusunan Juklak/juknis c. Sosialisasi Kegiatan d. Identifikasi CP/CL

Pelaksanaan Pengadaan: a. Pengumuman b. Aanwizing c. Evaluasi Penawaran d. Penetapan Pemenang e. SPK (Nomor,tanggal,tahun) f. Kontrak (Rp)

Pengawalan dan Monev

Pelaporan

Page 34: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015 30

II.

PERKEMBANGAN KEGIATAN

Kegiatan: a. Menerima Benih dari pihak II (Pemenang

tender) b. Melaksanakan penaman Benih ke lapangan

III. REKAPITULASI CP/CL

Nama Kelompok Tani

Kecamatan Desa Jumlah Anggota

(KK) Luas (Ha)

Keterangan

Jumlah

Page 35: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015 31

IV. PENGADAAN DAN REALISASI KEGIATAN

1. Asal Benih Benih Siap Salur Klon Unggul

- Sumber benih / Penangkar : ................................... - Asal benih : ................................... - Klon : ................................... - Pemesanan : .................batang, pada tanggal............ - Benih diterima : ..................batang, pada tanggal.............

2. Penanaman

- Jarak tanam : ........m x .......m, populasi dalam 1 Ha : .................batang - Jumlah benih yang ditanaman : .................................. batang - Waktu penanaman (tgl/bln/thn) : ................................. - Benih yang tumbuh : .................. batang, yang mati : ...................... batang - Penyulaman : ............................ batang - Waktu penyulaman (tgl/bln/thn) : ............................. - Kondisi tanaman : .....................................................

Page 36: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2015 32

V. PERMASALAHAN VI. SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT ...................... , ................... 2011 PELAKSANA EVALUASI (..........................................................)

Page 37: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN …distanbun.jatengprov.go.id/.../0e0f4-pengembangan-tanaman-karet-(apbn-p-2015).pdfDi masa depan, permintaan akan karet alam dan karet