peningkatan penalaran dan hasil belajar … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika...

14
PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE NASKAH PUBLIKASI Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Diajukan Oleh: AFIAH SETYANINGSIH A 410 120 073 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: vanque

Post on 02-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

NASKAH PUBLIKASI

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh:

AFIAH SETYANINGSIH

A 410 120 073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama : Afiah Setyaningsih

NIM : A 410 120 073

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Artikel Publikasi : PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE

OUTSIDE CIRCLE

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini

benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali

secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab

sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta, Februari 2016

Yang membuat pernyataan,

AFIAH SETYANINGSIH

A 410 120 073

Page 3: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih
Page 4: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

Diajukan Oleh:

AFIAH SETYANINGSIH

A 410 120 073

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertahankan di

hadapan tim penguji skripsi.

Surakarta, Februari 2016

Dra. Sri Sutarni, M.Pd

NIK. 563

Page 5: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

1

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

Afiah Setyaningsih1)

, Sri Sutarni2)

1)Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP

2)Dosen Pendidikan Matematika, FKIP

Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Abstract

The purpose of this research is to increase of reasoning and final results

mathematics students of class VII B SMP N 3 Boyolali through Cooperative

Learning Type Inside Outside Circle. This is a classroom action research. Data

collection methods used were interviews, observation, field notes, documentation,

and a written test. Data analysis techniques used are data reduction, data

presentation, and conclusion. The results of the research showed an increased ability

of reasoning can be seen from 1) students filed allegations of (28.125%) increased to

(75%), 2) the students compile evidence, giving reasons or evidence of the

correctness of the solution (31.25%) increased to (81.25%), 3) the students make a

conclusions from the statements of (31.25%) increased to (78.125%). An increase

mathematics final result can be seen from the students who received grades of more

than equal to Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) of (43.75%) increased to

(81.25%). Based on this research, concluded that the application of Cooperative

Learning Type Inside Outside Circle in mathematics learning can be increase of

reasoning and mathematics final result.

Keywords: cooperative learning, final result, inside outside circle, reasoning

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penalaran dan hasil

belajar matematika siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali melalui Cooperative

Learning Tipe Inside Outside Circle. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,

catatan lapangan, dokumentasi, dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan

adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang

menunjukan adanya peningkatan kemampuan penalaran dapat dilihat dari 1) siswa

mengajukan dugaan dari (28,125%) meningkat menjadi (75%), 2) siswa menyusun

bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi dari (31,25%)

Page 6: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

2

meningkat menjadi (81,25%), 3) siswa menarik kesimpulan dari pernyataan dari

(31,25%) meningkat menjadi (78,125%). Adanya peningkatan hasil belajar

matematika dapat dilihat dari siswa yang memperoleh nilai lebih dari sama dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari (43,75%) meningkat menjadi (81,25%).

Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa penerapan Cooperative Learning

Tipe Inside Outside Circle dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan

penalaran dan hasil belajar matematika.

Kata kunci: cooperative learning, hasil belajar, inside outside circle, penalaran

Pendahuluan

Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah

laku yang sesuai dengan kebutuhan (Syah, 2010: 10). Pendidikan adalah setiap

usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju

kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap

melaksanakan tugas hidupnya sendiri (Faturrahman dkk, 2012: 1). Jadi pendidikan

adalah usaha yang dilakukan untuk membimbing, mengajar, dan melatih seseorang

dengan metode tertentu agar dapat melaksanakan tugas hidupnya di masa yang akan

datang. Salah satu cabang ilmu dalam pendidikan adalah matematika.

Matematika berperan penting dalam kehidupan seiring berkembangnya

ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan mata pelajaran wajib yang

dipelajari di setiap jenjang pendidikan. Akan tetapi banyak siswa menganggap

matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dimengerti. Selain itu matematika

merupakan mata pelajaran yang dalam aplikasinya banyak menggunakan rumus

sehingga siswa cenderung malas untuk menghafal. Sebenarnya dalam mempelajari

matematika siswa tidak dianjurkan untuk menghafal, tetapi untuk memahami konsep

akan lebih mudah jika menggunakan penalaran. Karena matematika merupakan ilmu

dasar yang dalam aplikasinya membutuhkan penalaran.

Menurut Shadiq (2004: 2) penalaran adalah suatu proses atau aktivitas

berfikir untuk menarik kesimpulan atau membuat pernyataan baru yang benar

berdasarkan pada pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan

sebelumnya.

Page 7: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

3

Muchyidin (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa strategi

pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan penalaran. Hal ini dikarenakan

kemampuan penalaran matematika memerlukan pembelajaran yang mampu

mengakomodasi proses berpikir, proses bernalar, sikap kritis siswa.

Nurdalilah dkk (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa salah satu

penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan penalaran

matematik siswa dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan

guru. Pembelajaran yang selama ini digunakan guru belum mampu mengaktifkan

siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat

mereka, dan bahkan para siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mereka

belum paham terhadap materi yang disajikan guru.

Nawi (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa strategi pembelajaran

dapat meningkatkan penalaran dan hasil belajar matematika siswa. Untuk itu, strategi

perlu lebih banyak digunakan dan dikembangkan dalam pembelajaran matematika.

Berkenaan dengan itu, untuk mengaplikasikan perancangan pembelajaran dengan

strategi pembelajaran hendaknya mengaitkan pengetahuan yang dipelajari dengan

kehidupan. Untuk itu isi pelajaran hendaknya didesain dengan mempertimbangkan

tahap perkembangan kognitif siswa.

Cheng (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif memperkaya metode dan prosedur belajar matematika siswa. Dengan

pembelajaran kooperatif guru dapat mengembangkan keterlibatan siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Tran (2014) dalam penelitiannya berpendapat bahwa pembelajaran

kooperatif merangsang aktivitas kognitif, dipromosikan tingkat yang lebih tinggi dari

prestasi dan retensi pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif sangat

direkomendasikan sebagai pedagogik pembelajaran alternatif dalam gelombang saat

reformasi pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi di SMP N 3 Boyolali yang berjumlah 32 siswa

yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan diperoleh data

kemampuan penalaran yang masih rendah. Siswa yang mampu mengajukan dugaan

sebanyak 9 siswa atau sebesar 28,125%. Siswa yang mampu menyusun bukti,

Page 8: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

4

memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi sebanyak 10 siswa atau

sebesar 31,25%. Siswa yang mampu menarik kesimpulan dari pernyataan sebanyak

10 siswa atau sebesar 31,25%. Selain itu siswa yang memperoleh nilai lebih dari

sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 14 siswa atau sebesar

43,75%. KKM mata pelajaran matematika di SMP N 3 Boyolali adalah 80.

Akar penyebab kesenjangan penalaran dan hasil belajar yang ada

bersumber dari guru dan siswa. Kegiatan pembelajaran pada umumnya berpusat pada

guru. Biasanya guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga

siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya keterlibatan siswa dalam

pembelajaran kurang. Guru seharusnya memberikan variasi dalam setiap proses

pembelajaran sehingga siswa antusias untuk belajar. Selain itu siswa juga sulit

memahami materi yang bersangkutan dengan soal penalaran seperti soal cerita dan

pembuktian. Jika siswa dihadapkan pada soal menghitung dan pembuktian

kebanyakan mereka memilih soal hitungan. Siswa tidak melakukan evaluasi diri

sehingga kesulitan tersebut berdampak pada materi selanjutnya.

Berdasarkan akar penyebab yang paling dominan tersebut dapat diajukan

alternatif tindakan yaitu dengan Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle.

Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Spancer Kagan yaitu dengan

membentuk lingkaran kecil menghadap keluar dan lingkaran besar menghadap

kedalam kemudian siswa saling bertukar informasi, setelah itu siswa yang berada di

lingkaran luar berputar dan bertukar informasi dengan pasangan baru. Keunggulan

model pembelajaran ini adalah adanya unsur yang jelas dan memungkinkan siswa

untuk saling berbagi informasi bersama dengan singkat dan teratur (Huda, 2011:

144). Berdasarkan keunggulan diatas metode ini diharapkan dapat meningkatkan

penalaran dan hasil belajar matematika.

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa tujuan diantaranya

adalah tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ialah untuk

meningkatkan penalaran dan hasil belajar matematika. Sedangkan tujuan khusus

penelitian adalah untuk meningkatkan penalaran dan hasil belajar matematika siswa

kelas VII B SMP N 3 Boyolali melalui Cooperative Learning Tipe Inside Outside

Circle.

Page 9: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

5

Metode Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya merupakan kualitatif. Desain

penelitiannya Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sutama (2015: 134) PTK

merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Penelitian diawali dari permasalahan riil

yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan

alternatif pemecahan masalah dan kemudian ditindak lanjuti.

Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Boyolali. Pemilihan tempat didasarkan

pada pertimbangan sebagai berikut: 1) rendahnya penalaran dan hasil belajar

matematika, 2) lokasi yang strategis, 3) guru matematika bersedia melakukan kerja

sama dengan peneliti.

Dalam penelitian ini subjek penelitian ini adalah siswa dan guru. Guru yang

menjadi subjek pelaku tindakan, yaitu Sri Lestari Widaningsih, S.Pd. Siswa yang

menjadi subyek penerimaan tindakan, yaitu siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali

tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 32 siswa yang terdiri dari 16 siswa

perempuan dan 16 siswa laki-laki.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah 1) wawancara dilakukan dengan mencari informasi kepada guru matematika

tentang pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehari-hari dan tentang proses

pembelajaran setelah dilakukan dengan metode Cooperative Learning Tipe Inside

Outside Circle, 2) observasi yang dilakukan dengan mengamati langsung proses

belajar mengajar pada siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016,

3) catatan lapangan yaitu catatan tentang kejadian penting yang dilakukan peneliti

saat tindakan pembelajaran matematika berlangsung, 4) dokumentasi adalah teknik

pengumpulan data dengan cara memanfaatkan arsip-arsip sebagai sumber data.

Dokumentasi diperoleh dari hasil tes evaluasi, lembar wawancara, lembar observasi,

catatan lapangan, daftar kelompok siswa, daftar siswa, foto-foto saat pembelajaran

berlangsung, dll, 5) tes tertulis berupa tes soal uraian yang dikerjakan secara

individu. Tes ini bertujuan untuk mengukur penalaran dan hasil belajar matematika.

Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Reduksi data pada penelitian ini dilakukan dengan

mencatat hasil wawancara guru matematika tentang kemampuan penalaran dan

Page 10: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

6

metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Penyajian data ini dapat

mempermudah peneliti menarik kesimpulan tentang adanya peningkatan penalaran

dan hasil belajar matematika setelah menerapkan Cooperative Learning Tipe Inside

Outside Circle. Penyajian data dapat berupa grafik, bagan, tabel, dan dalam bentuk

naratif. Penarikan kesimpulan adalah usaha yang dilakukan peneliti untuk memaknai

data yang telah diperoleh. Penarikan kesimpulan ini merupakan penemuan baru

setelah peneliti melakukan penelitian dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan pembelajaran pada siklus I dan siklus II dengan menerapkan

Cooperative Learning Tipe Inside Outside Cicle, terjadi peningkatan penalaran dan

hasil belajar matematika.

Data yang diperoleh peneliti tentang kemampuan penalaran matematika

siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali mulai dari sebelum tindakan sampai tindakan

siklus II disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1 Data Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika

Indikator Kemampuan

Penalaran

Sebelum

tindakan

Indikator

pencapaian

Setelah tindakan

Siklus I Siklus II

Kemampuan mengajukan

dugaan

9 siswa

28,125% 65 %

13 siswa

40,625%

24 siswa

75%

Kemampuan menyusun bukti,

memberikan alasan atau bukti

terhadap kebenaran solusi

10 siswa

31,25% 75%

15 siswa

46,875%

26 siswa

81,25%

Kemampuan menarik

kesimpulan dari pernyataan

10 siswa

31,25% 70 %

15 siswa

46,875%

25 siswa

78,125%

Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan kemampuan penalaran

matematika siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali dari awal sebelum tindakan kelas

sampai dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 11: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

7

Gambar 1 Grafik Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika

Data yang diperoleh peneliti tentang hasil belajar matematika siswa kelas

VII B SMP N 3 Boyolali mulai dari sebelum tindakan sampai tindakan siklus II

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2 Data Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Indikator Hasil Belajar Sebelum

tindakan

Indikator

pencapaian

Setelah tindakan

Siklus I Siklus II

Nilai lebih dari sama dengan

KKM

14 siswa

43,75% 75 %

17 siswa

53,125%

26 siswa

81,25%

Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan hasil belajar matematika

siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali dari awal sebelum tindakan kelas sampai

dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Sebelum

Tindakan

Siklus I Siklus II

Ba

ny

ak

Sis

wa

( %

)

Tindakan

Grafik Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika

Kemampuan Mengajukan

Dugaan

Kemampuan menyusun

bukti, memberikan alasan

atau bukti terhadap

kebenaran solusi

Kemampuan menarik

kesimpulan dari

pernyataan

Page 12: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

8

Gambar 2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Secara keseluruhan setelah diterapkan pembelajaran dengan Cooperative

Learning Tipe Inside Outside Circle dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan

hasil belajar matematika siswa dari siklus I sampai dengan siklus II. Peningkatan

kemampuan penalaran dan hasil belajar matematika siswa secara jelas dapat dilihat

pada siklus II. Pada tindakan siklus II guru sudah terbiasa dengan model

pembelajaran yang digunakan sehingga kondisi kelas dapat dikendalikan dengan

baik, banyak siswa yang aktif pada saat diskusi sehingga pembelajaran lebih efektif,

pada saat guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

mereka percaya diri dan antusias..

Pembahasan diatas memiliki kesamaan dengan Muchyidin (2014) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa strategi pembelajaran dapat meningkatkan

kemampuan penalaran. Hal ini dikarenakan kemampuan penalaran matematika

memerlukan pembelajaran yang mampu mengakomodasi proses berpikir, proses

bernalar, sikap kritis siswa.

Sependapat dengan hal tersebut, Dewi (2014) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran Matematika menggunakan

metode pembelajaran Inside Outside Circle dan metode pembelajaran Team Assisted

Individualization terhadap hasil belajar siswa.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Sebelum

Tindakan

Siklus I Siklus II

Ba

ny

ak

Sis

wa

( %

)

Tindakan

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Nilai lebih dari sama

dengan KKM

Page 13: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

9

Berdasarkan uraian diatas, penelitian tindakan kelas dengan Cooperative

Learning Tipe Inside Outside Circle dapat meningkatkan penalaran dan hasil belajar

matematika siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali tahun ajaran 2015/2016.

Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa setelah diterapkan Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle dalam

pembelajaran matematika siswa kelas VII B SMP N 3 Boyolali kemampuan

penalaran dan hasil belajar matematika meningkat. Hal ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Adanya peningkatan kemampuan penalaran siswa dalam pembelajaran

matematika setelah diterapkan Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle

dapat dilihat dari indikator penelitian yaitu: a) kemampuan siswa mengajukan

dugaan sebelum tindakan sebanyak 9 siswa (28,125%), setelah dilakukan

tindakan pada siklus I sebanyak 13 siswa (40,625%), dan diakhir siklus II

sebanyak 24 siswa (75%), b) kemampuan siswa menyusun bukti, memberikan

alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi sebelum tindakan sebanyak 10 siswa

(31,25%), setelah dilakukan tindakan pada siklus I sebanyak 15 siswa (46,875%),

dan diakhir siklus II sebanyak 26 siswa (81,25%), c) kemampuan siswa menarik

kesimpulan dari pernyataan sebelum tindakan sebanyak 10 siswa (31,25%),

setelah dilakukan tindakan pada siklus I sebanyak 15 siswa (46,875%), dan

diakhir siklus II sebanyak 25 siswa (78,125%).

2. Adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan

Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle dapat dilihat dari siswa yang

memperoleh nilai lebih dari sama dengan KKM sebelum tindakan sebanyak 14

siswa (43,75%), setelah dilakukan tindakan pada siklus I sebanyak 17 siswa

(53,125%), dan diakhir siklus II sebanyak 26 siswa (81,25%).

Daftar Pustaka

Cheng, Hua. 2011. “A Case Study of Cooperative Learning in Mathematics: Middle

School Course Design”. Journal of Mathematics Education / Vol.4 No.1

Dewi, Desiana Perdana Sari. 2014. “Studi Komparasi Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Inside Outside Circle (IOC) dan Teams Assisted

Individualization (TAI) Ditinjau dari Kreativitas dan Hasil Belajar pada

Page 14: PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR … filepeningkatan penalaran dan hasil belajar matematika melalui cooperative learning tipe inside outside circle diajukan oleh: afiah setyaningsih

10

Pokok Bahasan Transformasi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

Negeri 4 Kuningan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurnal Akademis dan

Gagasan Matematika / Vol.1 No.1

Faturrahman. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya

Muchyidin, Arif. 2014. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Generatif Terhadap

Kemampuan Penalaran Matematika Siswa (Studi Eksperimen di Kelas

VIII MTs Negeri Luragung Kuningan”. EduMa / Vol.3 No.1

Nawi, M. 2012. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Penalaran Formal

terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas

(Swasta) Al Ulum Medan”.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED / Vol.9

No.1

Nurdalilah, dkk. 2012. “Perbedaan Kemampuan Penalaran Matematika dan

Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Berbasis Masalahdan

Pembelajaran Konvensional di SMA Negeri 1 Kualuh Selatan”. Jurnal

Pendidikan Matematika PARADIKMA / Vol.2 No.6

Shadiq, Fadjar. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Yogyakarta:

Widyaiswara PPPGMatematika

Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D.

Kartasura: Fairuz Media

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarta

Tran, Van Dat. 2014. “The Effects of Cooperative Learning on the Academic

Achievement and Knowledge Retention”.International Journal of Higher

Education / Vol.3 No.2