makalah apotek afiah farmaaaaa
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apotek adalah suatu tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Apotek
mempunyai fungsinutama dalam pelayanan obat atas dasar resep yang
berhubungan dengan itu, sertya pelayanan obat tanpa resep yang biasa dipakai
di rumah. Dalam pelayanan obat ini apoteker harus berorientasi pada pasien /
p;enderita, apakah obat yang diinginkan pasien tersebut dapat menyembuhkan
penyakitnya serta ada tidaknya efek samping yang merugikan.
Dalam menjaga dan memajukan kesehatan, kekuatan mental dan fisik
rakyat adalah pemberian informasi yang cukup mengenai obat pada orang
yang memerlukan informasi oleh orang yang diharapkan tahu banyak tentang
obat adalah apoteker.karena hal tersebut adalah bidangnya dan menjadi
tanggungjawabnya.
Tanggung jawab apoteker di apotek ialah : pertama adalah tanggung
jawab atas resep. Apoteker mampu menjelaskan tentang obat pada pasien
baik itu reaksi samping obat, cara dan rute pemberian obat, toksisitas obat dan
dosisnya serta informasi lain yang diperlukan oleh pasien. Kedua, tanggung
jawab apoteker untuk memberi informasi pada rakyat dalam memakai obat
bebas dan bebas terbatas (OTC). Apoteker mempunyai tanggung jawab penuh
dalam menghadapi kasus self diagnosis atau mengobati sendiri dan
pemakaian obat tanpa resep. Apoteker menetukan apakah self diagnosis / self
medication dari penderita itu dapat diberi obatnya atau disuruh pergi konsul
ke dokter atau tidak.
Pada saat ini farmasi masyarakat maupun usaha di bidang farmasi
mempunyai 2 profil yaitu : pada tangan yang satu merupakan institusi profesi,
terutama farmasi masyarakat memerankan peranan yang penting sebagai
anggota team kesehatan pada tangan yang lain merupakan pengusaha
perdagangan obat. Kesadaran sosial hendakalah memainkan peranan yang
1
menonjol dalam pengusahaan farmasi ini. Tetapi bukan berarti mengusahakan
kefarmasian ini didasarkan oleh motif sosial semata-mata.
Adalah hal yang wajar kalau pengusahaan farmasi mengharapkan laba
yang besar asal wajar sesuai dikatakan “profit is not only necessary but it also
the heart of system”. Oleh karena itu apoteker harus dibekali pula mengenai
pengetahuan pemasaran dan kewirausahaan agar dalam terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti rugi. Dalam perusahaan, instansi atau lapangan-
lapangan tugas, ilmu pemasaran akan diperlukan pada setiap tingkat,
termasuk tingkat paling bawah. Maka itu para manajer yang lebih bawah
dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang diharapkan perlu
melaksanakan strategi pemasaran agar dapat memasuki pasar dengan mudah.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana peran dan tanggungjawab apoteker di apotek ?
2. Bagaimana sistem pemasaran yang dimiliki apoteker untuk menjadikan
apotek Afiah farma bisa lebih dipercaya oleh masyarakat ?
3. Bagaimana sistem permintaan dan penawaran di apotek Afiah Farma ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran dan tanggungjawab apoteker di apotek
2. Mengetahui sistem pemasaran yang dimiliki apoteker untuk menjadikan
apotek Afiah farma bisa lebih dipercaya oleh masyarakat
3. Mengetahui sistem permintaan dan penawaran di apotek Afiah Farma
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Apotek
2.1.1 Definisi
Menurut Peraturan Pemerintah No.25 Tahun1980 dan Permenkes
No.922/Menkes/Per/X/1993, Apotek adalah suatu tempat tertentu,
tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan
farmasi kepada masyarakat.
Pengelolaan apotek berdasarkan PP NO 25 tahun 1980 dan Permenkes
No 922/Menkes/Per/X/1993. Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi
kepada masyarakat.
I. Tugas dan fungsi apotek (PP 25 tahun 1980)
a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan
b. Sarana farmasi yang melakukan pengubahan bentuk dan penyerahan
obat atau bahan obat.
c. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat
yang diperluka masyarakat secara meluas dan merata
Pengelolaan apotek menurut Peremenkes No 922/Menkes/Per/X/1993
meliputi :
1. pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan
farmasi lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi :
1
a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi diberikan
kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada
masyarakat.
b. Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan
bahaya atau mutu suatu obat dan perbekalan farmasi lainnya.
Ppelayanan informasi tersebut di atas wajib didasarkan pada
kepentingan masyarakat.
Pelayanan
Apotek wajib melayani resep Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter
hewan. Pelayanan resep adalah menjadi tanggung jawab Apoteker
pengelola apotek. Apoyeker wajib melayani resep sesuai dengan
tanggung jawab dan keahlian profesinya dan dilandasi pada kepentingan
masyarakat. Apoteker wajib memberi informasi tentang penggunaan obat
secara tepat, aman, rasional, kepada pasien atas permintaan masyarakat.
Apoteker pengelola apotek, Apoteker pendamping atau apoteker
pengganti diizinkan menjual obat keras tanpa resep yang dinyatakan
sebagai Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA) yang ditetapkan oleh
Menkes.
II. Deskripsi tugas apoteker pengelola apotek
A. Ikhtisar isi jabatan
Memimpin dan melakukan pengawasan atas seluruh aktivitas
apotek sesuai dengan peraturan perundang-undangan pemerintah di
bidang farmasi.
B. Luasanya : seluruh aktivitas apotek ke luar dan ke dalam
C. Fungsi : melksanakan tugas-tugas sebagai berikut
1. Di bidang pengabdian profesi
a. Mealkukan penelitian seperlunya terhadap semua obat dan bahan
obat secara kualitatif/kuantitatif yang dibeli.
b. Mengadakan pengontrolan terhadap bagiann pembuatan (aanmaak).
1
c. Mengadakan pengontrolan serta pengecekan terhadap pelayanan
atas resep yang telah dibuat dan diserahkan kepada pasien.
d. Menyelenggarakan sterilisasi jika diperlukan.
e. Menyelenggarakan informasi tentang obat pada pasien, Dokter
dsb.n publisitas dsb.
f. Menyelenggarakan komunikasi dengan mengusahakan segala
sesuatunya agar dapat melancarkan hubungan keluar antara lain
dengan Dokter, masalah survei pasar, promosi d
2. Di bidang administrasi
a. Memimpin, mengatur, dan mengawasi pekerjaan tata-usaha,
keuangan, perdagangan dan statistik.
b. Membuat laporan-laporan.
c. Menyelenggarakan surat-menyurat.
d. Mengadakan pengawasan penggunaan dan pemeliharaan aktiva
perusahaan.
3. Di bidang komersil
a. Merencanakan dan mengatur kebutuhan barang yaitu obat, alat
kesehatan dsb untuk satu periode tertentu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
b. Mengatur dan mengawasi penjualan dalam bentuk resep maupun
penjualan bebas, langganan dsb.
c. Menetukan kalkulasi harga dan kebijakan harga.
d. Berusaha meningkatkan permintaan.
e. Memupuk hubungan baik dengan para pelanggan.
f. Mencari langganan baru.
g. Menetukan kepada siapa dapat diberi kredit atas pembelian obat.
4. Tanggung jawab dan wewenang
a. Ke dalam bertangggung jawab mengenai segala aktivitas
perusahaan kepada pemilik sarana dan ke luar di bidang farmasi
kepada Departemen Kesehatan RI.
1
b. Memipin, mengelola sejumlah orang dalam melakukan pengabdian
profesi kefarmasian.
c. Menambah, memberhentikan dan mutasi pegawai serta pemberian
gaji dan kenaikan gaji.
III. Pengelolan apotek
Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum mendirikan
apotek ialah :
1. Lokasi
2. Perundang-undangan farmasi dan ketentuan lainnya
3. Pembelian
4. Penyimpanan barang / pergudangan
5. Penjualan
6. Administrasi
7. Keuangan
8. Manajemen personalia
9. Evaluasi apotek pada akhir tahun
1. Lokasi
Banyak faktor yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetukan lokasi suatu usaha. Sebagai faktor yang digunakan
sebagai dasar pertimbangan pada umumnya ialah PASAR. Pasar
merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan dan pula faktor
pembeli harus diperhitungkan dahulu. Oleh karena itu hendaklah
diperhitungkan terlebih dahulu :
a. Ada tidaknya apotek lain
b. Letak apotek yang akan didirikan, mudah tidaknya pasien untuk
parkir kendaraannya
c. Jumlah penduduk
d. Jumlah dokter
e. Keadaan sosial ekonomi rakyat setempat untuk diketahui
1
Selain tersebut di atas, perlu dipertimbangkan ada tidaknya fasilitas
kesehatan lainnya seperti : Rumah Sakit, puskesmas, poliklinik.
Sebab tempat-tempat tersebut juga memberi obat langsung pada
pasien.
2. Perundang-undangan farmasi dan ketentuan lainnya
Perundang-undangan tentang farmasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah meliputi :
a. Undang-undang RI No. 23 th. 1992 tentang Kesehatan
b. PP No. 25 th 1980 tentang apotek (perubahan atas PP No. 26 th.
1965)
c. Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang
ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek
d. Ketentuan lainnya.
Persyaratan pendirian suatu apotek hendaklah memperhatikan
ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan No.
922/Menkes/Per/X/1993 yaitu :
Persyaratan sebagai apoteker pengelola apotek
Persayaratan apotek
Tata cara pemberian izin apotek
Perbekalan kesehatan, perbekalan administrasi dsb.
Setelah hal tersebut dipenuhi baru kegiatan di dalam suatu apotek
di penuhi.
3. Pembelian
Berhasil tidaknya tujuan usaha banyak tergantung pada
kebijaksanaan pembelian. Cara pembelian dapat dilakukan antara
lain sebagaii berikut
a. Pembelian dalam jumlah terbatas
b. Pembelian secara spekulasi
c. Pembelian berencana
1
4. Penyimpanan obat atau pergudangan
Obat atau barang yang sudah dibeli tidak semuanya langsung dapat
dijual. Oleh karena itu harus disimpan dalam gudang dahulu
dengan tujuan antara lain aman atau atau tidak hilang, tidak mudah
rusak dan mudah terawasi.
Oleh karena itu gudang harus memenuhi beberapa ketentuan antara
lain :
a. Merupakan ruang tersendiri dalam kompleks apotek
b. Cukup aman, kuat dan dapat dikunci dengan baik
c. Tidak kena matahari langsung
d. Tersedia rak yang cukup dan baik
e. Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, kering dan bersih
f. Lain-lain
Dalam penyimpanan obat digolingkan menurut :
Bahan baku disusun secar abjad dan dipisahkan antara serbuk,
cairan, setengah padat seperti vaselin dll. Bentuk cairan yang
mudah menguap seperti asam sulfat pekat, alkohol absolut dll
disendirikan.
Obat jadi disusun menurut abjad atau menurut pabrik atau menurut
bentuk sediaannya.
Pembalut
Barang-barang yang mudah terbakar
Obat-obat yang mudah rusak atau mudah meleleh pada suhu kamar
di simpan dalam lemari es
Penyimpanan obat narkotika dilakukan di dalam lemari khusus
sesuai peraturan Menkes No. 28/Menkes/Per/I/1978. Kesemuanya
menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ialah terjadi
penyalahgunaan obat narkotik.
Penyusunan obat dalam persediaan diatur menurut golongan secara
sistematis. Obat antibiotik perlu diperhatikan mengenai tanggal
1
kadaluwarsanya secara khusus dan diberi kartu yang menyebutkan
tanggal kadaluwarsa. Setiap terjadi mutasi obat supaya segera di
catat dalam kartu stok.
5. Kegiatan apotek
Berbagai kegiatan yang perlu diperhatikan ialah ;
a. Tata ruang apotek (layout)
Contoh :
Pembelian bebas pasien dengan resep pasien obat
b. Macam penjualan di apotek
1. Pasien membawa resep diserahkan kepada apoteker/AA
2. Apoteker/AA mengontrol
Apakah resepnya sah dan lengkap
Ada tidaknya inkompatibilitas
Apakah dosis sudah sesuai atau belum
Apoteker/AA memberi harga obatnya
Penjualan bebas
PenerimaanresepKasi
Penyerahan obat
Bagian racikan
Obat jadiObat siap
1
Skema penjualan obat dengan resep
A
B
Resep diserahkan kepada
Pasien bayar
Harga resep
D
C
Resep diserahkan
Diserahakan obatnya
Pasien bawa resep
Apoteker/AA- Resep
dikonrol- diberi harga
Kasir - Menerima uang- Resep diberi No- Pasien diberi
karcis no resep
Apoteker/AA- Obatnya
dilayani,dibuat- Diberi etiket- Kontrol lagi- Obat siap
diserhkan
Pasien - Mengembalikan
karcis nomor resep
1
2.2 Permintaan dan Penawaran
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran
(supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam
satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti
ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi
satu sama lain.
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga
dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan
analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta
interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai
model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam
suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan
kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang
dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam
bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
2.2.1 Permintaan
a. Definisi
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada
suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat
pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Selain itu, permintaan merupakan daftar yang menunjukan
keinginan dan kesanggupan konsumen untuk membeli berbagai jumlah
barang atau jasa pada berbagai kemungkinan harga barang atau jasa
tersebut.
1
Permintaan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Permintaan individual
Permintaan individual menunjukan pola permintaan yang
dilakukan oleh seorang konsumen saja.
b. Permintaan Pasar
Merupakan penjumlahan dari permintaan – permintaan secara
individual.
Beberapa Penentuan Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang
ditentukan oleh faktor-faktor, diantaranya :
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain ( Py)
3. Pendapatan konsumen (Inc)
4. Cita rasa (T)
5. Iklim (S)
6. Jumlah penduduk (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang (F)
Persamaan :
(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)
b. Hukum Permintaan (the low of demand)
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis
yang menyatakan “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga
barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga
1
meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun
dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat”.
c. Daftar Permintaan
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran
dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang
diminta masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan yang ada
pada berbagai tingkat harga.
Contoh :
P (Harga) Q (Quantiti)
100 2000
200 1500
300 1000
400 500
500 0
Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun
dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat
hubungan terbalik.
1
P
500
400
300
200
100
Q
O 500 1000 1500 2000
Fungsi permintaan : Q = a - bp
Qdx = f (py)
x & y = komplementer
Pyt Qdx
Pyt Qdx
x & y = substritusi
Py Qdx
Py Qdx
Qdx = f (inc)
- Barang inferior
Inc Qdx
- Kebutuhan sehari-hari
1
Inc Qdx
d. Teori Permintaan
Dapat dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu
apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila
permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera konsumen.
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi
beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai
dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak
barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka
seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar
jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan
menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti
bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
1
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker
pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan
belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya
akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
2.2.2 Penawaran
a. Definisi
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh
penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat
harga tertentu.
Penawaran merupakan skedul atau daftar yang menunjukan
berbagai jumlah barang atau jasa yang ingin dan dapat ditawarkan oleh
penjual pada berbagai tingkat harga barang atau jasa tersebut.
Penentuan – penentuan Penawaran
Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada
berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang tepenting
adalah :
1. Harga P Q
2. Harga barang lain Px Qy
3. Biaya faktor produksi FP cost π Qs
4. Teknologi T cost π Qs
5. Tujuan perusahaan
6. Ekspektasi (ramalan)
Secara matematis
Qs = F (Px, Py, Fp, T1 ............... )
Qs = a + bp
1
Persamaan penawaran
b. hukum Penawaran
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa :
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah
barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin
rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.”
c. Daftar Penawaran
Daftar penawaran yang gambaran yang menunjukan jumlah
penawaran pada berbagai tingkat harga.
Contoh :
P (harga) Qs (quantiti)
200 10
400 30
600 50
800 70
1000 90
Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
1
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di
luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar
P
1000
800
600
400
200
Q
10 30 50 70 90
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka
produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang
mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan
produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa
menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan
harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit
oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar
1
sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris
dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah
dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga
perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan
konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka
konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga
terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan
mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan
harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat
berbagai faktor.
1
BAB III
PEMBAHASAN
Selama ini apotek memang lebih banyak dipersepsikan semata sebagai
tempat transaksi obat, tidak lebih. Padahal apotek juga dapat (dan seharusnya
memang) menyediakan layanan konsultasi kefarmasian, mengkampanyekan
pengetahuan tentang obat, menjalankan fungsi promosi kesehatan, bahkan
leluasa memberikan alternatif obat jika pasien keberatan dengan harga obat yang
diresepkan. Saking salah kaprahnya, dapat dikatakan bahwa apotek di Indonesia
kalah pamor dari toko obat. Bahkan secara ekstrim apotek nyaris tidak bisa
dibedakan dengan toko obat – selain dari persoalan harga – karena penyaluran
obat keras yang hanya boleh didapatkan di apotek pun kerap terjadi di toko obat.
Menurut UU Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,
Pasal 1 ayat 13, pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan
distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Namun pada kenyataan di lapangan selama ini apotek hanya dipandang
sebagai tempat terjadinya transaksi dagang obat-obat bebas atau consumer
goods dan penjualan obat ethical dari resep dokter yang masuk. Padahal
sejatinya, apotek bukan cuma itu. Sebagaimana tertulis di UU Kesehatan, jelas
bahwa di apotek ada dua tugas seorang apoteker yang berhubungan dengan
masyarakat, yaitu pelayanan obat atas resep dokter dan pelayanan informasi
obat. Jika merujuk pada definisinya, apotek adalah tempat pelayanan
kefarmasian yang dimensinya luas, bukan cuma penyediaan barang-barang
perbekalan kesehatan tapi juga termasuk salah satunya adalah pelayanan
informasi obat. Jika diibaratkan ada dua kaki yang menopang pelayanan
kefarmasian di apotek, maka banyak apotek yang baru berjalan dengan satu kaki
saja.
1
Selama ini tekanan untuk membuat lengkap persediaan obat adalah salah
satu faktor yang berperan besar dalam besarnya biaya operasional apotek. Jika
selama ini fungsi penyediaan obat dapat berjalan tanpa diimbangi fungsi
pelayanan informasi obat (bagaimana mau memberi informasi jika apoteker
tidak setiap hari datang ke apotek?), lalu bisakah apoteker yang setiap hari
datang ke apotek melakukan fungsi pelayanan informasi obat tanpa (perlu
bergantung pada) persediaan obat? Jadi, jika selama ini apotek dapat berjalan
dengan satu kaki (penyediaan obat), lalu mungkinkah apotek juga dapat berjalan
dengan bertumpu pada kaki yang satunya (informasi obat) ? Jika mungkin
maka apoteker di apotek benar-benar menjadi ahlinya obat yang tidak didikte
oleh obat dan atau merek obat tertentu.
Di dalam makalah ini, kami akan memberikan contoh pelayanan
kefarmasian khususnya dalam sistem pemasaran di salah satu apotek di Provinsi
Gorontalo yaitu apotek Aviah Farma.
1. Sejarah Pendirian Apotek Afiah farma
Apotek Afiah Farma didirikan pada tanggal 1 September 2005 oleh
apoteker yang bernama Muhammad kasim,S.Si,M.Si,Apt dan bertindak
sebagai penanggung jawab apotek Afiah Farma. Dan lokasi apotek ini
terletak di jalan Agussalim tepatnya disamping Rumah Sakit Islam.
Apotek Afiah Farma ini memiliki satu tempat praktek dokter yang terletak
dalam satu bangunan dengan apotek tapi dibatasi oleh dinding pembatas.
Luas bangunan dari apotek ini cukup kecil untuk ukuran apotek-apotek
pada umumnya.
Dari tahun ke tahun apotek Afiah Farma terus berkembang, mungkin
juga karena disebabkan oleh lokasi apotek yang cukup strategis karena
terletak tepat disamping Rumah Sakit Islam. Dan akhirnya pada tanggal 1
September 2010 apotek Afiah Farma membuka cabangnya yang terletak
dijl.Aloe Saboe, dan dulunya tempat tersebut merupakan stockist Tienshi,
dan sekarang telah dibeli dan dijadikan sebagai apotek Afiah Farma II
1
yang luas bangunannya lebih besar dari Afiah Farma I, dan juga memiliki
tiga tempat praktek kerja dokter, salah satunya dokter klinik kecantikan
dan akupuntur.
Jadi, karena apotek Afiah Farma kini telah menjadi dua,jadi
apotekernya harus ditambah satu untuk memenuhi prosedur yang telah
ada.
2. Profil Pendiri Apotek
Sebelumnya kita terlebih dahulu mengetahui ketentuan perizinan
pendirian apotek. Dasar hukum pemberian Izin Pendirian Apotek
berdasarkan kepada :
1. Undang-undang Obat Keras ( St. 1937 No. 541 );
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran
Negara tahun 1997 No. 10, Tambahan Lembaran Negara No. 3671 );
4. Undang-undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran
Negara tahun 1997 No. 67, Tambahan Lembaran Negara No. 378 );
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1980 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1965 tentang Apotik;
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1980 Nomor 40,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3169);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara RI Nomor 49 tahun 1996, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3637);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan ( Lembaran Negara Nomor 138
tahun 1998 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3781 );
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332 /
Menkes / SK / X / 2002 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan No. 922 / Menkes / Per / X / 1993 tentang ketentuan dan
tata cara pemberian izin Apotik.
1
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922 / Menkes / Per / X / 1993
tentang ketentuan dan tata cara pemberian Izin Apotik.
Apoteker yang menjadi penanggung jawab apotek Afiah farma yaitu
bapak Muhammad kasim,S.Si,M.Si,Apt. Sebelum mencetuskan pendirian
apotek Afiah Farma, beliau bekerja di apotek Sehat Baru selama tujuh
tahun lebih menjadi penanggung jawab apotek. Dan pada awal
diresmikannya apotek Afiah farma, karyawan yang dimiliki hanya lima
orang, dan bertambah menjadi sepuluh, dan sekarang menjadi duabelas
orang yang menyebar di apotek Afiah farma I dan II. Namun jumlahnya
tidak dibagi rata, tapi dibagi dua shift dan semua itu dikondisikan sesuai
kebutuhan. Dan karyawan yang dimiliki terdiri dari Assisten Apoteker dan
lulusan SMA. Dan beliau juga selain sebagai apoteker di apotek, beliau
juga bekerja di kantor Dinas Kesehatan sebagai sekertaris.
3. Strategi pemasaran yang digunakan di apotek
Strategi pemasaran yang digunakan di apotek Afiah farma yakni
sebagai berikut :
- Jenis obat yang terdapat di apotek harus lengkap
- Harga dari setiap obat harus bersaing
- Lokasi apotek strategis dengan sarana kesehatan lain.
- Pelayanannya mengutamakan kesembuhan pasien.
Dan strategi yang diatas bisa dikaitkan dengan kombinasi pemasaran
4P (product, price, promotion and place) yaitu :
- Produk adalah sifat dari produk itu sendiri yang telah dirancang
untuk memuaskan golongan pelanggan yang telah ditentukan
sebelumnya merupakan suatu bagian (segmen)
- Harga adalah pemberian harga yang tergantung keinginan
perusahaan dalam membayangkan mengenai saingan harga dan
permintaan pasar.
- Promosi adalah dapat dilakukan melalui surat kabar, majalah,
radio, TV atau tempat promosi penjualan lainnya.
1
- Tempat adalah tidak hanya meliputi daerah geografis atau negara
yang dipilih, tapi juga termasuk semua saluran dan peraturan
pemasaran melalui mana produk itu berjalan termasuk pula
transportasi yan digunakan dan rute ke pemakai.
Bila suatu faktor 4P diubah, dapat dipikirkan akan ke arah mana
terjadi perubahan perilaku salah satu faktor atau semua faktor dengan kata
lain dengan merubah satu variabel, akan terbentuk suatu kombinasi atau
campuran baru.
Dalam menetapkan strategi pemasaran, apoteker juga menggunakan
analisa SWOT di apotek afiah farma. Analsis SWOT dapat dibagikan
dalam lima langkah:
1. Menyiapkan sesi SWOT.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.
Manfaat Analisa SWOT
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman manajemen apotek
Berikut ini dijelaskan tambahan hal-hal yg biasanya menjadi:
Kekuatan:
1. Knowledge atau keahlian yg dimiliki terutama Apoteker dan AA yang
langsung melayani pasien.
2. Produk baru atau pelayanan yg unik
3. Lokasi tempat apotek berada
4. Kualitas produk atau proses pelayanan kefarmasian
Kelemahan:
1. Kurangnya pengetahuan marketing
2. Produk yg tidak dapat dibedakan dgn produk kompetitor
3. Lokasi perusahaan yg terpencil
4. Kualitas produk yg jelek
5. Reputasi yg buruk
1
Peluang:
1. Pasar yg berkembang
2. Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi
3. Segmen pasar yg baru
4. Pasar internasional
5. Pasar yg luang karena pesaing yg tidak sanggup memenuhi permintaan
pelanggan
Ancaman:
1. Kompetitor baru di area yg sama
2. Persaingan harga dgn kompetitor
3. Kompetitor mengeluarkan produk baru yg inovatif
4. Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar
5. Diperkenalkannya pajak penjualan
Perhatian:
1. SWOT analysis sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang
menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda. Dgn
demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan dan bukan
pemecahan masalah.
2. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan
dan kelemahan internal. Kelemahan yg disembunyikan atau kekuatan yg
tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa
digunakan
3. Analisa harus didasarkan atas kondisi yg sedang terjadi dan bukan situasi yg
seharusnya terjadi
4. Hindari ”grey areas”. Utk memudahkan membedakan antara kekuatan dan
kelemahan, selalu hubungkan situasi yg dihadapi dgn persaingan yg sedang
berjalan. Apakah perusahaan Anda lebih baik dari kompetitor atau tidak?
5. Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa
SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin.
4. Keunggulan bersaing apotek
Keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan cara mengetahui
kekuatan persaingan, dan terdapat lima ancamanyang ditimbulkan dari
kekuatan persaingan tersebut, yakni :
1
Ancaman persaingan segmen yang ketat : segmen tertentu menjadi
tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau
agresif. Ia bahkan lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil
atau menurun.
Ancaman pendatang baru : daya tarik segmen berbeda-beda menurut
tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya. Segmen yang
paling menarik adalah segmen yang memiliki hambatan untuk
masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar yang rendah.
Ancaman produk subtitusi : segmen tertentu menjadi tidak menarik
jika terdapat subtitusi produk yang aktual atau potensial. Subtitusi
membatasi harga dan laba.
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli : segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan
posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok : segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Keunggulan bersaing di apotek Afiah farma yaitu berdasarkan target
market (sasaran pasar) ialah suatu bagian yang spesifik yang terpilih oleh
penjual karena tabiatnya yang khusus, yang dilaksanakan langsung oleh
apoteker penanggung jawab apotek yaitu bapak Muhammad
kasim,S.Si,M.Si,Apt. Selain itu berdasarkan strategi pemasaran 4P
(product, place, promotion, price). Dan karena pemiliknya apoteker, jadi
mengetahui dengan pasti obat apa yang dibutuhkan oleh pasien/pembeli.
5. Sifat yang dimiliki oleh pendiri apotek
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
apoteker yang termasuk salah satu profesi kesehatan di Indonesia, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
1
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka
untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Dengan melihat makna dari point pertama saja kita bisa melihat dan
memahami bahwa tiap profesi memiliki pengetahuan khusus, yang biasanya
keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan. Sekarang
kita bandingkan apakah keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh profesi
kita yang kita dapatkan selama bangku perkuliahan bisa disamakan dengan
pofesi lain yang tidak mendapatkan apa-apa dibangku kuliahnya. Walaupun
dapat, tapi tidak sedalam dan sedetail profesi kita, terutama masalah obat.
Dari hal ini saja kita bisa melihat siapa yang layak dan lebih berkapasitas
terhadap obat itu.
Sifat yang dimiliki oleh pendiri apotek afiah farma yang apotekernya
bernama bapak Muhammad kasim,S.Si,M.Si,Apt. Menurut beliau, apoteker selain
sebagai penanggung jawab apotek, apoteker juga harus melayani pasien/pembeli.
Dan juga selalu menggunakan suatu istilah “pasien/pembeli itu adalah raja”, jadi
disini apoteker harus memiliki sifat ataupun karakter sebagai berikut :
- memiliki jiwa entrepreneurship yakni jiwa kewirausahaan yang
dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan
pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru,
aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang
dibutuhkan seorang entrepreneur.
- Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui
oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan
menggunakan hasil kreasi tersebut.
- Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang
diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam
1
usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul
dalam kewirausahaan.
- Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko
yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko
social.
- Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah
independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.
Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu
bentuk derajat kesuksesan usahanya.
Apoteker juga sering di apotik walaupun hanya pada waktu-waktu tertentu di luar
jam kantornya. Biasanya pagi dijadwalkan untuk di apotek afiah I yang berlokasi
disamping Rumah Sakit Islam, sedangakan malam harinya dijadwalkan untuk di
apotek afiah II yang berlokasi dijl. Aloe saboe. Dan apoteker berusaha
semaksimal mungkin agar dapat bertanggung jawab terhadap profesinya, karena
habitat apoteker yaitu di apotek untuk melayani masyarakat dalam hal pelayanan
kefarmasian, karena layanan kepada masyarakat harus selalu diutamakan. Dan
selain itu apoteker juga harus memiliki tindakan-tindakan yang dapat menjamin
tujuan farmakoterapi, yaitu antara lain :
Tindakan mengatur, menetapkan dan menyelenggarakan persiapan
pelayanan sesuai dengan “standard pelayanan farmasi” ,sehingga
setiap saat pelayanan profesi memenuhi syarat standard dan liabiliti.
Tindakan menerima permintaan obat oleh pasien baik dengan resep
asli, resep copy, atau verbal ataupun melalui alat komunikasi,
telepon, fax dan e mail.
Tindakan berkomunikasi dengan pasien yang menjamin pasien
diyakinkan bahwa apoteker memahami permintaannya akan obat
dalam segenap aspeknya.
Tindakan apoteker untuk menetapkan kebenaran permintaan obat
berdasarkan resep dokter.
1
Tindakan menjamin status kebenaran resep sebagai permintaan
profesi dokter.
Tindakan melakukan evaluasi resep.
Tindakan melakukan perubahan formulasi dan bentuk dosis terkait
status sakit pasien.
Tindakan medication record (termasuk penyimpanan catatan
compounding dan dispensing sebagai catatan farmasi yang tersimpan
dengan baik, sebagai lampiran resep dokter).
Tindakan apoteker menerangkan, menguraikan dan menjelaskan cara
penggunaan bentuk dosis dari farmakoterapi, yang menjamin kinerja
farmakologi bentuk dosis dari Senyawa Aktif Farmasi.
Tindakan Harus ada SOP menerangkan,menguraikan dan
menjelaskan dg tujuan patuhnya pasien ( adherence) dalam
menggunakan obat.
Tindakan menerangkan bila pasien mengalami kesulitan dalam
penggunaan obat.
Tindakan Apoteker untuk melakukan catatan pasien sejak awal
sewaktu pasien memberikan resepnya ataupun tanpa resep.
Bila diperlukan apoteker dapat melakukan tindakan “monitoring”
sesuai perjanjian dengan pasien dlm kerangka adherence
penggunaan obat.
6. Rahasia keberhasilan apoteker
Untuk apotek Afiah farma, apoteker sebagai penanggung jawab
apotek harus mengutamakan keberhasilan apoteknya dengan tujuan
mengutamakan kepentingan masyarakat. Adapun salah satu rahasia
keberhasilannya yaitu dilakukan berdasarkan 4 macam strategi marketing
pitch yang tercantum dalam buku kotler.
7. Permintaan dan penawaran di Apotek
1
Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and
demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambaran atas hubungan-
hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu
barang.
Model penawaran dan permintaan di apotek Afiah farma digunakan
untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di apotek. Dan usaha
yang dilakukan oleh apoteker agar mendapatkan permintaan dan
penawaran yang tinggi yaitu dengan cara melihat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat permintaan(demand) dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat penawaran (suply), dan untuk lebih lengkapnya
sebagai berikut :
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat permintaan(demand) :
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
4. Perkiraan harga di masa depan
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat penawaran (suply) :
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
2. Tujuan Perusahaan
3. Pajak
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Setelah mempelajari faktor-faktor tersebut, maka apoteker bisa
mengatur model permintaan dan penawaran di apoteknya dengan cara
mengklasifikasikan permintaan dari sekian banyak stok produk obat yang
telah banyak terjual, dan juga menggunakan metode ABC yaitu dengan
cara evaluasi terhadap produk obat yang menyerap biaya terbanyak, dan
bisa dikelompokkan sebagai berikut :
ApotekAfiah farma PBF
PBFApotek
Afiah farma
1
- Produk obat kategori A menyerap anggaran 70%
- Produk obat kategori B menyerap anggaran 20%
- Produk obat kategori C menyerap anggaran 10%
Berikut ini beberapa contoh obat yang mengalami fast moving dan
slow moving di apotek Afiah farma :
Fast moving : sanmol, mefinal, amoxan, dll
Slow moving : sefixin
8. Sistem manajemen Apotek Afiah farma
a. Perencanaan
Sistem perencanaan di apotek Afiah menggunakan metode
konsumsi dan analisa kombinasi ABC dan VEN, namun yang
dominant digunakan adalah analisa ABC
b. Pengadaan
Sistem pengadaan di apotek Afiah farma yaitu dengan cara
memesan langsung pada distributor yaitu PBF, tapi hal ini dilakukan
tergantung kebutuhan produk obat yang digunakan. Produk obat
yang termasuk fast moving biasanya tiap minggu dipesan langsung
melalui PBF, sedangkan produk obat yang termasuk slow moving
biasanya sebulan sekali/dua bulan sekali dipesan langsung melalui
PBF.
Memesan langsung
c. Penerimaan
System penerimaan di apotek Afiah farma yaitu dengan cara
menerima langsung pesanan dari PBF.
diterima
1
d. Penyimpanan
System penyimpanan di apotek afiah farma yaitu menggunakan
kombinasi FIFO dan FEFO, dengan model penyimpanannya terbagi
dua yaitu :
- Gudang
- Etalase/pajangan
e. Distribusi
Sistem distribusi di apotek afiah farma yaitu menggunakan
sistem satu pintu, baik dalam hal penerimaan dan pengeluaran
produk obat.
f. Pemusnahan
Sistem pemusnahan produk obat di apotek afiah farma bekerja
sama dengan dinas kesehatan, kepolisian, dan BPOM, dan nantinya
saat pemusnahan produk obat harus disertai dengan berita acara.
BAB IV
P E N U T U P
4.1 Kesimpulan
Dari makalah ini maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1
- Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
- Apotek Afiah Farma merupakan salah satu apotek yang sistem
manajemennya sudah baik dengan penanggung jawab apotek yaitu
Bapak Muhammad Kasim,S.Si,M.Si,Apt
- Permintaan dan penawaran tertinggi terhadap poduk obat yaitu
terdapat pada produk obat yang mengalami fast moving dan slow
moving.
4.2 Saran
- Diharapkan agar pengelolaan apotek Afiah Farma yang sudah baik
bisa lebih baik lagi, terutama dalam hal melayani masyarakat.
- Diharapkan mahasiswa bisa menambah wawasan terutama tentang
sistem pemasaran yang terdapat di apotek Afiah Farma.
DAFTAR PUSTAKA
Kaharu , Usman. 2008. Dasar – Dasar Ilmu Ekonomi, Gorontalo : BMT “
Nurul Janah “
1
Anief, Moh. 2005. Manajemen Farmasi, Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Fajar Ramadhitya Putra . 2009.Apotek tanpa Obat.( http://apotekkita.com).
Diakses 8 Des 2010
Bakti Husada.2008. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi.
Jakarta :jiCa
Hisrich, R.D. dkk. 2005. Entrepreneurship. sixth edition. New York:
McGraw-Hill.
http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-
yang-mempengaruhi
http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id/2010/06/04/permintaan-dan-
penawaran-pada-ekonomi/
http://www.pdf-searcher.com/BAB-I-PERMINTAAN-DAN-
PENAWARAN.html
http://matakuliah.files.wordpress.com/2007/09/te-mik-2.pdf
http://fannykahiking.info/pengertian-tugas-dan-fungsi-apotek/