apotek sehat

45
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah menengah farmasi menyelenggarakan pendididkan untuk menghasilkan tenaga pelayangan kesehatan khususnya di bidang kefarmasian. Tenaga pelayanan kesehatan khususnya farmasi harus terampil , terlatih , teliti dan dapat mengembangkan diri baik sebagai pribadi maupun sebagai tenaga kesehatan yang professional berdasarkan nilai nilai yang dapat menunjang upaya pembangungan kesehatan. Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) diadakan untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menambah pengalaman dan ilmu yang mungkin belum didapatkan di sekolah, selain itu Praktek Kerja Lapangan ( PKL) merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk agar dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah serta dapat lulus dengan hasil yang maksimal pula. Mengingat prntingnya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ), maka siwa harus berusaha melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan semaksimal mungkin. Mengingat pentingnya latar belakang Praktek kerja lapangan ( PKL), SMK FARMASI SENTOSA DHARMA BOJONEGORO akan terus meningkankan mutu Praktek 1

Upload: anoenk-biza-onenk-biza

Post on 19-Jun-2015

1.629 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: APOTEK SEHAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah menengah farmasi menyelenggarakan pendididkan untuk

menghasilkan tenaga pelayangan kesehatan khususnya di bidang kefarmasian.

Tenaga pelayanan kesehatan khususnya farmasi harus terampil , terlatih , teliti

dan dapat mengembangkan diri baik sebagai pribadi maupun sebagai tenaga

kesehatan yang professional berdasarkan nilai nilai yang dapat menunjang

upaya pembangungan kesehatan.

Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) diadakan untuk memberikan kesempatan

kepada para siswa untuk menambah pengalaman dan ilmu yang mungkin

belum didapatkan di sekolah, selain itu Praktek Kerja Lapangan ( PKL)

merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk agar dapat mengikuti

Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah serta dapat lulus dengan hasil

yang maksimal pula. Mengingat prntingnya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ),

maka siwa harus berusaha melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan

semaksimal mungkin.

Mengingat pentingnya latar belakang Praktek kerja lapangan ( PKL),

SMK FARMASI SENTOSA DHARMA BOJONEGORO akan terus

meningkankan mutu Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dengan cara membekali

para siswa didiknya dengan ilmu pengetahuan yang cukup, sehingga dengan

ilmu tersebut akan bermanfaat dan sesuai dengan harapan.

B. Tujuan

1. Tujuan Kegiatan Prakerin

a. Untuk mananamkan sikap agar peserta didik memiliki standar sesuai

yang dipersyaratkan oleh dunia kerja. Dan Mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Untuk meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan

yang membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk

1

Page 2: APOTEK SEHAT

memasuki dunia kerja yang sesuai dengan kebutuhan program

pendidikan yang ditetapkan.

c. Untuk Dapat mengetahui, memahami dan meningkatkan aturan

melayani, membaca tulisan doktor, meracik dan memberikan obat

kepada pasien beserta KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) secara

jelas sehingga pasien dapat memahaminya serta Mengetahui

mekanisme dan metode kerja di lapangan

d. Untuk Dapat memahami perbedaan antara teori disekitar dengan di

lapangan

e. Untuk Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mendapatkan pengalaman kerja yang nyata dan langsung secara

terpadu dalam melaksanakan kegiatan pelayangan kesehatan farmasi

baik di Rumah Sakit, Puskesmas, PBF, Gudang Farmasi, Apotek,

maupun penyuluhan obat kepada masyarakat.

f. Untuk Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

memasyarakatkan diri pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya.

g. Untuk Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis,

profesionalisme, dan nasionalisme yang diperlukan peserta didik untuk

memasuki lapanganj kerja yang sesuai dengan bidangnya serta

memberikan kesempatan untuk masuk penempatan kerja.

2. Tujuan Penulisan Laporan Prakerin

a. Tujuan penulisan ini merupakan salah satu syarat dalam

menyelesaikan  program  pendidikan kefarmasian dan untuk

mengetahui lebih jauh tentang lapangan pekerjaan dan mendapatkan

pengalaman kerja.

b. Untuk mengetahui lebih jauh tentang dunia dan lapangan kerja yang

sesungguhnya dan menerapkan semua teori yang diberikan kepada

pasien – pasien dalam kegiatan magang ini.

2

Page 3: APOTEK SEHAT

C. Manfaat Prakerin

Dengan adanya pelaksanaan praktek kerja industri (Prakerin), saya selaku

penulis dapat mengambil manfaat dari adanya kegiatan tersebut, antara lain :

a. Mengetahi gambaran serta aktivitas di lapangan kerja yang

sesungguhnya, sehingga dapat dijadikan acuan pada dunia kerja

nantinya tanpa banyak belajar lebih lama lagi dan menjadi lebih mudah

dalam penerapannya.

b. Dapat melatih diri untuk menjadi lebih berhati-hati dan teliti dalam

rangka mengambil obat, memberikan informasi cara pakai obat dan

dalam penyimpanan obat kepada pasien

c. Dapat melatih kesabaran ketika menghadapi pasien yang awam aka

obat-obatan.

d. Mendapatkan banyak pengalaman bagimana langkah-langkah

menghadapi pasien secara langsung

e. Mendapatkan ilmu yang lebih banyak yang tidak diperoleh disekolah.

3

Page 4: APOTEK SEHAT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Apotek

Apotek merupakan suatu tempat tertentu, di mana dilakukan pekerjaan

kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya

kepada masyarakat. Jika merujuk kepada Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor : 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 922/Menkes/Per/X/1993

tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, pemerintah melalui

Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan konsekuensi dari

izin yang telah diberikan pemerintah kepada seorang apoteker yakni wajib

untuk menjalankan praktik kefarmasian pada saat jam buka apotik.

( http : //www.waspada.co.id/index.php?option=com content & view=article &

id=42957 : apotek-dan-apoteker & catid=25:artikel & itemid = 44 )

1. Perlengkapan Apotek

Apotek harus memiliki perlengkapan, antara lain :

a. Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan,

mortir, gelas, ukur dll. Perlengkapan dan alat penyimpanan, dan

perbekalan farmasi, seperti lemari obat dan lemari pendingin.

b. Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas.

c. Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan

beracun

d. Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta

kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan

apotek.

e. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi,

salinan resep dan lain – lain.

4

Page 5: APOTEK SEHAT

2. Prosedur Perizinan Apotek

Untuk mendapatkan izin apotek, APA atau apoteker pengelola apotek

yang bekerjasama dengan pemilik sarana harus siap dengan tempat,

perlengkapan, termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya. Surat Izin

Apotek (SIA) adalah surat yang diberikan Menteri Kesehatan RI kepada

apoteker atau apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana untuk

membuka apotek di suatu tempat tertentu.

Wewenang pemberian SIA dilimpahkan oleh Menteri Kesehatan kepada

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten / Kota wajib melaporkan pelaksanaan pemberian izin,

pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin apotek sekali setahun

kepada Menteri Kesehatan dan tembusan disampaikan kepada Kepala

Dinas Kesehatan Propinsi.

Sesuai dengan Keputusan MenKes RI No. 1332/MenKes/SK/X/2002 Pasal

7 dan 9 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yaitu :

a. Permohonan izin apotek diajukan kepada Kepala Kantor Dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /

Kota selambat – lambatnya 6 hari setelah menerima permohonan

dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala balai POM untuk

melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan apotek untuk

melakukan kegiatan.

b. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota atau Kepala balai POM

selambat – lambatnya 6 hari kerja setelah permintaan bantuan teknis

dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melaporkan hasil

pemeriksaan.

c. Dalam hal pemeriksaan dalam ayat (2) dan (3) tidak dilaksanakan,.

Apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan

kegiatan kepada Kepala Kantor Dinas Kesehatan setempat dengan

tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi.

d. Dalam jangka 12 hari kerja setelah diterima laporan pemeriksaan

sebagaimana ayat (3) atau persyaratan ayat (4), Kepala Dinas

Kesehatan setempat mengeluarkan surat izin apotek.

5

Page 6: APOTEK SEHAT

e. Dalam hasil pemeriksaan tim Dinas Kesehatan setempat atau Kepala

Balai POM dimaksud (3) masih belum memenuhi syarat Kepala

Dinas Kesehatan setempat dalam waktu 12 hari kerja mengeluarkan

surat penundaan.

f. Terhadap surat penundaan sesuai dengan ayat (6), apoteker diberikan

kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi

selambat – lambatnya dalam waktu satu bulan sejak tanggal surat

penundaan.

g. Terhadap permohonan izin apotek bila tidak memenuhi persyaratan

sesuai pasal (5) dan atau pasal (6), atau lokasi apotek tidak sesuai

dengan permohonan, maka Kepala Dinas Kesehatan Dinas setempat

dalam jangka waktu selambat – lambatnya 12 hari kerja wajib

mengeluarkan surat penolakan disertai dengan alasan – alasannya.

( http://www.informasi-obat.com/content/view/49/52 )

B. Tugas Pokok dan Fungsi Apotek

Tugas dan fungsi apotek menurut Permenkes No. 25 tahun 1980 adalah :

a. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah

mengucapkan sumpah jabatan.

b. Sarana farmasi yang melakukan pengubahan bentuk dan penyerahan

obat atau bahan obat.

c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat

yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.

(http://farmasi-istn.blogspot.com/2007/11/pengertian-tugas-dan-fungsi-

apotek.html )

C. Personalia Apotek

Tenaga kerja yang mendukung kegiatan suatu apotek adalah sebagai berikut :

a. Apoteker pengelola apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi

surat izin apotek (SIA).

6

Page 7: APOTEK SEHAT

b. Asisten apoteker (AA) adalah mereka yang berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan

kefarmasian sebagai asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker.

D. Pelayanan apotek

Pelayanan apotek berdasarkan PERMENKES No. 922/Menkes/ PER/X /1993

meliputi :

a.Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan

sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek sesuai

dengan keahlian profesinya yang dilandasi pada kepentingan

masyarakat.

b. Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis

di dalam resep dengan obat paten.

c.Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis dalam

resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan

obat yang lebih tepat.

d. Apoteker wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan

penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien dan informasi

penggunaan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan

masyarakat.

e.Apabila Apoteker menganggap bahwa resep terdapat kekeliruan atau

penulisan resep yang tidak tepat, Apoteker harus memberitahukan

kepada dokter penulis resep dan apabila dokter tetap pada

pendiriannya, dokter wajib menyerahkan secara tertulis atau

membutuhkan tanda tangan.

f. Salinan resep harus ditandatangani oleh apoteker

g. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dengan baik dalam

jangka waktu 3 (tiga) tahun.

h. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter

penulis resep atau yang merawat penderita, penderita yang

bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang

menurut perundang – undangan yang berlaku.

7

Page 8: APOTEK SEHAT

i. Apoteker Pengelola Apotek, Apoteker Pendamping atau Apoteker

Pengganti diizinkan untuk menjual obat keras yang dinyatakan

sebagai Daftar Obat Wajib apotek tanpa resep.

j. Apoteker Pengelola Apotek turut bertanggung jawab atas pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker Pandamping. Apoteker

Pangganti di dalam pengelolaan Apotek.

k. Pengalihan tanggung jawab kepada apoteker pengganti, wajib

dilakukan serah terima resep, narkotika, obat dan perbekalan farmasi

lainnya serta kunci – kunci tempat penyimpanan narkotika dan

psikotropika dengan berita acara.

l. Apotek melayani resep yang mengandung narkotika dan psikotropika.

Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal POM No.

236/E/SE/1997 disebutkan bahwa apotek dilarang melayani salinan

resep yang mengandung narkotika walaupun resep tersebut baru

dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali. Apotek boleh

membuat salinan resep tetapi salinan tersebut hanya dilayani di

apotek yang menyimpan resep aslinya. Salinan dari resep narkotika

dengan tulisan iter tidak boleh dilayani sama sekali. Dalam undang –

undang No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, disebutkan bahwa

psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah

maupun sintesis yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif

pada susunan syaraf yang menyebabkan perubahan khas pada

aktifitas mental dan perilaku pemakainya.

m. Selain melayani resep, apotek juga melayani pembelian obat tanpa

resep, yang meliputi obat – obatan dari golongan obat bebas, obat

bebas terbatas, maupun obat keras yang bisa diserahkan tanpa resep

dokter oleh apoteker yang termasuk Obat Wajib Apotek (OWA).

Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

melakukan pengobatan terhadap penyakit ringan maka apotek

dituntut untuk menyediakan informasi tentang penggunaan obat yang

tepat dan rasional. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

8

Page 9: APOTEK SEHAT

tersebut diperlukan peran serta apoteker di apotek untuk memberikan

pelayanan informasi obat.

( Modul farmasi komunitas kelas X )

E. Pengelolaan Apotek

Berdasarkan pelaturan pemerintah no.25 tahun 1980 apotek dapat di

usahakan oleh:

a. Lembaga atau intansi pemerintah dengan tugas pelenyanan kesehatan

di pusat atau di daerah.

b. Perusahaan milik Negara yang di tujukan oleh Negara.

c. Apoteker yang telah mengucapkan sumpah dan telah memperoleh

izin kerja dari Mentri Kesehatan.

1. Bidang Pelayanan Kefarmasian.

Berdasarkan peraturan Mentri Kesehatan No. 922/menkes/per/X/1993

pengelolaan Apotek meliputi:

a. Pembuatan, pengelolaan, peracikan perubahan bentuk,  pencampuran

penyimpanan dan penyaluran obat atau bahan obat.

b. Pengadaan, Penyimpanan, Penyaluran dan penyerahan perbekalan

farmasi lainnya.

c. Pelayanan informasi perbekalan farmasi meliputi:

Pelayanan tentang obat kepada dan perbekalan farmasi lainya

kepada masyarakat.

Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, efek

samping, mutu obat, dan yang lainnya.

9

Page 10: APOTEK SEHAT

2. Bidang Administrasi dan Keuangan.

Dalam kepmenkes No. 278/Menkes/SK/1981 bab 5 pasal 13 perbekalan

administrasi yang harus di sediakan di apotek adalah :

a. Blangko pesanan obat.

b. Blangko kartu stok obat.

c. Blangko salinan resep.

d. Blangko faktur dan blangko nota penjualan.

e. Buku pembellian dan penerimaan serta buku penjualan dan

pengiriman obat

f. Buku yang berhubungan dengan pembukuan keuangan

g. Buku p encatatan obat narkotika dan psikotropika.

h. Buku pemesanan obat narkotika dan psikotropika.

i. Format laporan obat narkotika dan psikotropika.

j. Alat tulis dan kertas sesuai denagan kebutuhan.

k. Buku pencatatan penyerahan obat tanpa resep dokter.

10

Page 11: APOTEK SEHAT

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Wilayah Kerja Apotek Sehat

Apotek Sehat terletak di Jalan DrPanglima Sudirman No. 40 Kabupaten

Bojonegoro.Apotek tersebut dipimpin oleh Hj. Chulif Fuada dan Puji

Rahayu,Ssi.,Apt. sebagai Apotekernya dengan 3 Asisten Apoteker yaitu :

Samirah, Binti Madzuroh, Nanik Nur Wijayanti. Apotek Sehat menerima

resep dari dokter mana saja dan bekerja sama dengan Dr. Hj. Abdul Cholik

Akbar serta Dr. Achmad Budhy Karyono dari TELKOM.

1. Sarana

Adapaun sarana – sarana yang ada di Apotek Sehat :

2 buah lemari es

3 buah kipas angin

1 jaringan telepon

1 TV

2. Perlengkapan

Perlengkapan – perlengkapan yang ada di Apotek Indria adalah :

buah mortir dan stamper ; besar, sedang dan kecil

Kapsul ; besar, sedang dan kecil

Kertas pembungkus puyer / perkamen

Kapas / tissu dan alcohol untuk membersihkan

Kain untuk membersihkan kapsul

Timbangan dan anak timbangan

Sendok untuk mengambil serbuk (caffeine dan glukosa)

Sudip untuk membersihkan sekaligus mengeluarkan serbuk dari

dalam mortir.

11

Page 12: APOTEK SEHAT

B. Kepegawaian dan Tugas Komponennya

Dalam menyelesaikan tugasnya Apotek Sehat tidak lepas dari kinerja para

karyawan yang terlibat di dalamnya. Jumlah karyawan yang bekerja di Apotek

Sehat ada 7 orang jumlah tersebut meliputi:

1 orang Apoteker Pengelola Apotek

3 orang Asisten Apoteker

2 orang bidang administrasi

1 orang pembantu umum.

Adapun tugas-tugas  tiap komponen bagian tersebut adalah:

Apoteker pengelola apotek

Mengelola apotek

Bertanggung jawab terhadah apotek.

Bertanggung jawab terhadap segala obat-obatan yang masuk dan

keluar.

Bertnggung jawab terhadap hal-hal pembelian dan penjualan obat.

Asisten Apoteker

Menyusun obat-obatan dan mencatat serta memeriksa keluar

masuknya obat dengan adanya kartu stokyang tertata dan terpantau

secara rapih

Melayani resep dari obat-obatan menerima,menyampaikan,dan

menyerahkan obat yang di butuhkan oleh pasien.

12

Page 13: APOTEK SEHAT

Bagian administrasi

Mengonsultasikan harga obat kepada pasien

Menghitung pengeluaran dan pemasukan uang tiap harinya.

Mencatat utang dan piutang

Mengecek resep yang masuk dan mencatatnya.

Pembantu Umum

Menjaga kebersihan apotek

Menyediakan alat-alat penunjang kinerja apotek

Menyediakan air minum

C. Hubungan Apotek Sehat dengan masyarakat

Apotek merupakan sarana penunjung pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, hal ini di karnakan apotek adalah tempat berlangsungnya

pendistribusian obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya yang di tujukan

untuk kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.karna fungsi dari apotek itu

sendiri adalah melayani resep dokter, menyediakan sediaan farmasi,

memberikan informasi kepada masyarakat  tentang obat secara baik dan tidak

menyesatkan, juga menyediakan obat –obatan yang bermutu bagi masyarakat.

Apotek sehat dalam pelayanannya kepada masyarakaat yakni dengan cara

menginformasikan kepada pasien, cara pemakaian obat, efek samping, dan

informasi lain tentang obat tersebut.selain itu juga Asisten Apoteker atau

Apoteker yang bersangkutan akan mengonsultasikan dngan dokter yang

bersangkutan bila pasien tidak mampu membayar obat yang terdapat dalam

resep dan kemudian memilih obat yang lebih tepat bagi pasien dan ini

bertujuan untuk melayani konsumen dengan sebaik-baiknya.Dalam pelayanan

di apotek salulyu  juga memberikan kebijakan kepada pasien untuk membeli

13

Page 14: APOTEK SEHAT

obat yang terjangkau sesuai dengan daya beli masyarakat agar dapat

tercapainya kesejahteran kesehatan bagi masyarakat tanpa harus memberatkan

masyarakat itu sendiri,dengan memberikan obat yang bermutu yang tidak

membebankan masyarakat.

D. Manajemen Apotek

1. Pengelolaan Apotek

Pengelolaan Apotek merupakan segala upaya dan kegiatan yang dilakukan

oleh APA dengan dibantu oleh beberapa AA dan tenaga kerja lainnya.

APA memiliki kekuasaan penuh dalam mengelola apotek dan berhak

menentukan kebijaksanaan terhadap semua kegiatan yang menyangkut

kelangsungan apotek yang dipimpinnya.

Pengelolaan apotek menjadi tugas dan tanggung jawab APA.

a. Berdasarkan ketentuan Permenkes No. 922/Menkes/ Per/X/1993 Tugas

dan Tanggung Jawab tersebut meliputi :

Pembuatan, pengelolaan, percikan, pengubahan bentuk,

pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.

Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan

perbekalan farmasi lainnya.

Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi

Pelayanan informasi yang dimaksud adalah :

Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi

yang lainnya yang diberikan kepada dokter dan tenaga

kesehatan lain maupun masyarakat.

Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat,

keamanan, bahaya dan atau mutu obat dan perbekalan

farmasi yang lain.

14

Page 15: APOTEK SEHAT

b. Untuk mendukung aktivitas pengelolaan apotek seperti diatas

diperlukan aktivitas antara lain :

Perencanaan (planning)

Rencana di buat agar organisasi dapat mengarahkan dana dan

sumber daya yang ada untuk mencapai suatu tujuan dan dapat

di gunakan sebagai alat untuk memonitor semua kegiatan yang

terjadi didalam suatu organisasi.

Pengorganisasian (organizing)

Proses ini meliputi :

Pembagian dan pengelompokan aktivitas yang sama dan

seimbang kepada setiap karyawan.

Penentuan masing-masing kelompok.

Pemilihan orang yang tepat dalam setiap bidang, dan

disesuaikan pada pengalaman sifat dan pendidikannya.

Pelimpahan wewenang dan tanggung jawabdikoordinasikan

sebagai aktivitas hubungan dan tanggung jawab semua.

Pergerakan (actuating)

Kemampuan dalam memberikan dorongan atau motivasi

kepada bawahan sehingga mereka dengan baik demi

tercapainya organisasi, meliputi pengambilan inisiatif,

membuat keputusan, memotivasi karyawan, berkomunikasi,

pembinaan karyawan.

Pengawasan (controlling)

Pengawasan merupakan pengendalian apakah senua kegiatan

telah berjalan sebagaimana mestinya. Pengawasan oleh

pimpinan ini bertujuan untuk :

Mendorong efisiensi dan menghemat biaya-biaya yang

dikeluarkan.

Menjaga aktiva agar tidak digunakan secara boros.

Menjamin bahwa semua pendapatan diterima dan

dipertanggung jawabkan.

15

Page 16: APOTEK SEHAT

Agar suatu Apotek mampu meningkatkan penjualannya, ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu : 4P (product, price,

place, promotion) dan 7M (money, man, machine, material,

methode, market, management). Semua faktor ini saling terkait

satu sama lainnya.

2. Pengelolaan obat

Kompetensi penting yang harus dimiliki apoteker dalam bidang

pengelolaan obat meliputi kemampuan merancang, membuat, melakukan

pengelolaan obat di apotek secara efektif dan efisien. Penjabaran dari

kompetensi tersebut adalah dengan melakukan seleksi, perencanaan,

penganggaran, pengadaan, produksi, penyimpanan, pengamanan

persediaan, perancangan dan melakukan dispensing serta evaluasi

penggunaan dalam rangka pelayanan kepada pasien yang terintegrasi

dalam asuhan kefarmasian dan jaminan mutu pelayanan. Adapun diantara

tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien

sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat, jumlah yang

cukup, harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari

sumber resmi dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu juga

terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang

menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna

dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya, terhindar dari

pemborosan, kerusakan dan kehilangan, serta menjamin stabilitas/kualitas

obat. Agar terciptanya tujuan di atas, diantara kegiatan yang penting

adalah proses perencanaan serta pengadaan dan proses penyimpanan serta

pengamanan persediaan. Dalam perencanaan serta pengadaan, hendaknya

dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan obat. Menyesuaikan antara

kebutuhan dengan dana yang tersedia. Memonitor dan evaluasi pemasok

yang terpercaya serta memilih metode pengadaan yang paling

menguntungkan Sedangkan kegiatan peyimpanan dan pengamanan

persediaan meliputi merancang fisik dan peralatan yang diperlukan sesuai

dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku untuk menjamin

stabilitas obat, merancang dan melaksanakan prosedur tetap pengamanan

16

Page 17: APOTEK SEHAT

persediaan dan menyimpan obat yang sesuai dengan dokumen penyerta

serta sesuai dengan sistem penyimpanan yang dipilih. Semua penerimaan

obat dicatat ke dalam kartu stok, kartu stelling atau ke dalam komputer

dan menggunakan sistem pengawasan yang menjamin kualitas obat stok

sehingga terhindar dari kerusakan, kehilangan, kekosongan dan kelebihan

stok.

a. Pengelolaan obat di apotek meliputi :

Perencanaan Obat

Perencanaan obat di apotek harus merencanakan obat yang akan

disediakan untuk di pesan ke PBF. Tujuan dari perencanaan obat

yaitu :

Dapat memperkirakan jenis dan jumlah

obat/perbekalan farmasi kesehatan yang sesuai kebutuhan

pasien.

Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.

Pengadaan Obat

Pengadaan obat di Apotek Indria dilakukan oleh bagian pengadaan

di bawah pengawasan pimpinan Apoteker. Pengadaan barang ini

dilakukan secara optimal, efektif dan efisien mungkin. Dan semua

barang yang ada di apotek Indria dicatat oleh bagian gudang.

Macam – macam barang yang sudah habis atau yang tinggal sedikit

ditulis dalam buku Defekta dan dipapan. Kemudian dipindahkan ke

dalam surat pesanan yang dibuat dalam rangkap dua, satu

diserahkan untuk arsip/disimpan. Supplier mengirimkan barang

yang dipesan kepada apotek dengan disertai faktur pembelian.

Pengadaan barang ini didasarkan atas kecepatan peredaran /

penjualan.

Penerimaan Obat

Adalah salah satu kegiatan dalam menerima obat – obatan yang

diserahkan dari unit pengelola. Penerimaan obat di apotek apotek

Indria dilakukan oleh bagian penerimaan obat yang tugasnya

17

Page 18: APOTEK SEHAT

memeriksa / mencocokkan barang yang datang dengan faktur atau

surat pesanan (SP) baik jumlah maupun jenis barang.

Kemudian bagi penerima menyerahkan semua barang harus sesuai

dengan isi dokumen dan ditandatangani oleh petugas penerima

serta harus diketahui oleh pimpinan.

Apabila tidak memenuhi persyaratan maka petugas dapat

mengajukan keberatan dan bila terdapat kekurangan dalam

penerimaan obat maka wajib menuliskan yang kurang dalam setiap

penambahan obat – obatan dicetak dan dibukukan pada buku

penerimaan obat kartu stok.

Penataan Obat

Penataan serta pengaturan obat yang terdapat di apotek Indria yaitu

dikelompokkan berdasarkan alfabet, bentuk sediaan dan jenis

prabriknya. Contohnya kelompok sediaan tablet, kelompok sediaan

sirup ataupun kelompok sediaan obat mata dan lain – lain.

Dalam penyusunan obat dikenal sistem First In First Out (FIFO)

yang artinya obat yang masuk pertama harus dikeluarkan terlebih

dahulu dari obat yang datang kemudian. Hal ini sangat penting

karena :

Obat yang terlalu lama bisanya kekuatannya sudah berkurang

Obat golongan antibiotik mempunyai batas waktu kadaluarsa.

Jika waktu expired date nya sudah dekat,sebaiknya obat jangan

diberikan kepada pasien.

Obat yang sudah diterima besarnya ditata/disusun sesuai dengan

pengelompokkannya agar mudah dalam pencarian. Sedangkan

untuk etalase depan disusun sedemikian rupa supaya kelihatan rapi

dan menarik.

Penyimpanan Obat

Penyimpanan obat di apotek Indria disimpan di rak khusus,

khususnya di ruang gudang dan obat disini disimpan berdasarkan

alfabet, bentuk sediaan dan jenis pabrik.

18

Page 19: APOTEK SEHAT

Untuk obat yang berbentuk Suppositoria, serta obat khusus lain

disimpan dalam lemari pendingin, sedangkan untuk obat golongan

narkotik dan psikotropika disimpan dalam lemari / laci khusus.

Distribusi Obat

Adalah suatu kegiatan dan penyaluran obat agar merata dan teratur

untuk memenuhi kebutuhan sub – sub untuk pelayanan kesehatan.

Tujuannya yaitu untuk dapat memenuhi semua kebutuhan obat sub

unit pelayanan kesehatan yang ada sesuai dengan jenis, jumlah,

mutu serta waktu yang tepat.

Di dalam distribusi obat yang ada di apotek yaitu pabrik farmasi

langsung ke PBF, menyalurkannya di apotek dan apotek bisa

menyalurkannya ke apotek yang lain atau toko obat ataupun

dokter. Dan dokter disini langsung menyalurkannya ke konsumen

yang harus menggunakan resep.

Pencatatan Obat

Petugas apotek setiap bulannya wajib mencatat pemakaian obat

golongan narkotik dan psikotropik. Dalam pencatatan obat narkotik

dan psikotropik terlebih dahulu dicatat ke dalam kartu stok obat

atau buku catatan pemakaian sehari – hari, baru kemudian disetiap

akhir bulan dicatat ke dalam laporan pengguna narkotik dana

psikotropik.

Pemusnahan perbekalan farmasi

Apabila di apotek sehat terdapat obat-obatan atau sediaan farmasi

yang sudah kadaluarsa akan di pisah dan di kimpilkan di gudang

dan di pisah dengan yang lainnya untuk kemudian di musnahkan

dengan cara yang telah di tentukan. Pemusnahan untuk obat

sediaan cream yaitu dengan cara di kubur di tempat yang sudah di

sediakan,untuk obat dalam bentuk sediaan tablet,pil,capsul,akan di

baker sedangkan untuk obat dalam bentuk sediaan cair akan

langsung di buang dengan kemasan di pisah terlebih dahulu dengan

19

Page 20: APOTEK SEHAT

memperhatikan lingkungan sekitar terlebih dahulu agar tidak

terjadi pencemaran.

Di apotek sehat obat yang sudah kadaluarsa tidak di kembalikan

kepada PBF atau ke pabrik nya karma di khawatirkan akan di

kemas ulang dan akan di edarkan kembali yang bias

membahayakaan masyarakat.

Acara pemusnahan obat-obatan akan di laksanakan kapan saja

tergantung situasi dan kesepakatan pihak apotek dengan intansi

terkait,dalam hal ini adalah dinas kesehatan majalengka.

Sedangkan untuk resep yang masuk dari dokter di kumpulkan

perhari perbulannya,kenudian akan di sinpan di tempat khusus

minimal 3 tahun,namun untuk obat dengan resep psikotropika akan

di pisah dan di beri tanda garis merah.

Penyimpanan resep tersebut di tujukan untuk mengantisipasi kalau

terjadi nya kesalahaan obat,sehingga bisa di pertanggungjawabkan

di kemudian hari.di apotek saluyu untuyk pemusnahan resep di

lakukan tiap 3 tahun sekali akan tetapi untuk obat psikotropika di

lakukan dengan membuat berita acara pemusnahan yakni:

Hari,tanggal,dan tahun pemusnaahan

Nama pemegang izin khusus pemusnahan

Nama saksi (1 orang dari pemerintah,1orang dari badan yang

bersangkuatan )

Nama dan jumlah psikotropik yang di musnahkan

Cara pemusnahan

Tanda tangan penanggung jawab apotek dan saksi-saksi

20

Page 21: APOTEK SEHAT

b. Pelayanan Teknis Kefarmasian

Pelayanan Resep

Prosedur pelayanan resep yang terdapat di apotek Sehat adalah

sebagai berikut :

Resep datang lalu diberi harga oleh AA kemudian kasir

melakukan pembayaran setelah itu kasir memberikan nomor

urut pada lembar resep.

Oleh petugas AA tersebut diberi etiket sesuai apa yang tertulis

di lembar resep lalu dikemas setiap resep dalam bungkus

plastik.

Obat disediakan dan disiapkan dalam wadah tertentu oleh AA

Obat yang telah disediakan dalam bungkus plastik tersebut

diperiksa kembali oleh AA senior sebelum diserahkan kepada

counter depan.

Petugas counter malakukan pengecekan ulang.

Di apotek Sehat apabila obat yang ditulis dalam resep tidak

tersedia, maka petugas apotek mengalihkannya ke apotek lain atau

petugas apotek membuat copy resep atas obat yang tidak ada

tersebut untuk ditebus di apotek lain pula.

Pelayanan Non Resep

Obat Wajib Apotek

Merupakan obat keras yang dapat diserahkan Apoteker kepada

pesien di apotek tanpa resep dokter.

Obat Bebas Terbatas Bertanda Biru (W)

Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diberikan

kepada pasien tanpa resep dokter dengan pengarahan dalam

bungkus aslinya dan diberi tanda peringatan. Pada kemasannya

diberikan tanda bulatan warna biru.

Contohnya : obat batuk dan flu

21

Page 22: APOTEK SEHAT

Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dapat diberikan atau dapat dibeli

secara bebas dan tidak membahayakan bagi pemakai. Pada

kemasannya diberi tanda bulatan warna hijau.

Contohnya : obat – obat multivitamin.

Obat Keras Betanda Merah (G)

Obat keras yaitu obat yang dapat diperoleh hanya dengan resep

dokter karena obat keras tersebut berbahaya bila digunakan

secara sembarangan.

Antibiotik

Golongan Narkotik

Golongan Psikotropik

Pelayanan Komunikasi, Informasi dan

Edukasi ( KIE )

Pelayanan KIE merupakan pelayanan dalam memberikan

komunikasi, informasi serta edukasi kepada pasien berupa cara

pemakaian, indikasi serta efek samping obat yang telah digunakan

pasien secara baik.

Berikut Cara Pemakaian / Aturan Pakai :

Obat per oral, dalam meminum obat sebaiknya diminum

dengan air putih, teh maupun buah – buahan lainnya yang

bisa membantu dalam meminumnya. Contoh : buah pisang

Obat golongan antasida merupakan tablet kunyah yang cara

pemakaiannya dikunyah terlebih dahulu sebelum / sesudah

makan.

Obat golongan tetrasiclin sebaiknya tidak diminum dengan

susu karena akan membentuk khelat (komplek)

Obat salep cara pemakaiannya dengan cara mengoleskan obat

berkali – kali pada tempat yang sakit.

Suppositoria cara pemakaiannya dengan memasukkan lewat

vagina maupun anus rectal. Suppositoria disini sebaiknya

disimpan dalam keadaan sejuk dan dingin, karena

22

Page 23: APOTEK SEHAT

Suppositoria akan meleleh serta mencair pada suhu panas

(suhu tubuh).

Obat tetes, cara pemakaiannya diteteskan kedalam mulut

ataupun diteteskan ke selaput mata biasanya sehari 2 – 3

tetes.

Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam cara pemakaian /

aturan pakai antara lain :

1. 3 x sehari 1 tablet

2. 2 x sehari 1 tablet

3. 3 x sehari ½ tablet

4. 1 x sehari 1 tablet , dll.

Waktu pemakaian : pagi, siang dan sore / malam.

Adanya makanan dalam lambung akan memperlambat transit obat

di lambung. Oleh karena itu apabila menghendaki obat tersebut

cepat terserap dan bekerja secara maksimal, maka sebaiknya obat

tersebut diminum pada saat lambung dalam keadaan kosong (1- 1/2

jam sebelum makan) tetapi hal tersebut hanya dalam kasus – kasus

tertentu.

23

Page 24: APOTEK SEHAT

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang berupa penyusunan

laporan kegiatan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa. Apotek merupakan

suatu tempat tertentu, dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada

masyarakat.

B. Saran

Dalam rangka peningkatan kualitas peran Apotek dalam menghadapi

pembeli / pasien pada umumnya. Penulis sampaikan saran – saran sebagai

berikut :

1. Memperlengkap obat yang ada di masing – masing Apotek

2. Tanggung jawab terhadap profesi harus lebih ditingkatkan lagi

3. Mengembangkan sarana dan prasarana di Apotek.

4. Memelihara sikap dan perilaku petugas yang baik terhadap pasien

5. Meningkatkan kedisiplinan dan ketelitian.

Demikian laporan ini disampaikan sebagai bahan masukan dan bahan

pertimbangan dalam melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan

kesehatan pada umumnya.

24

Page 25: APOTEK SEHAT

DAFTAR PUSTAKA

http://farmasi-istn.blogspot.com/2007/11/pengelolaan-obat.html

http : //www.waspada.co.id/index.php?option=com content & view=article

& id=42957 : apotek-dan-apoteker & catid=25:artikel & itemid = 44 )

http://www.informasi-obat.com/content/view/49/52 )

http://farmasi-istn.blogspot.com/2007/11/pengertian-tugas-dan-fungsi-apotek.html

modul farmasi komunitas ( apotek ) kelas X

25

Page 26: APOTEK SEHAT

LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN

DI APOTEK SEHAT

BOJONEGORO

NAMA : ANUNG NOVA YUSTIKA

NISN : 9936015299

NIS : 040 / 040 Fm

ANGKATAN : 2008 / 2009

SMK SENTOSA DHARMA

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI

BOJONEGORO

2009 / 2010

26

Page 27: APOTEK SEHAT

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini dibuat dan diajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti

ketuntasan kegiatan prakerin / PKL SMK SENTOSA DHARMA ( program

keahlian farmasi ) BOJONEGORO tahun ajaran 2009/2010.

Oleh :

Nama : Anung Nova Yustika

NISN : 9936015299

NIS : 040/040 Fm

Angkatan : 2008/2009

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Bojonegoro, Mei 2010

KA. INSTANSI

Hj. Chulif Fuada

PEMBIMBING

PRAKERIN / PKL

SEPTY MARTHA S, S.Farm.,Apt

NUPTK. 7253762663300043

KATA PENGANTAR

27

KA. SMK SENTOSA DHARMA

(PROGRAM KEAHLIAN FARMASI ) BOJONEGORO

Ir. SUSILAWATI, S.P.,MM

NUPTK. 14959749653300002

i

Page 28: APOTEK SEHAT

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas berkah dan

hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktek keja

lapangan ini dengan baik. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi kewajiban

dari sekolah dan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan praktek kerja

lapangn., sekaligus mengetahui bagaimana caran mengatasi masalah-masalah

yang akan dihadapi dalam melayani masyarakat secara langsung untuk bekal

dimasa mendatang.

Dalam menyelesaikan laporan PKL ini tentunya tidak lepas dari dukungan

dan bantuan berbagai pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung. Maka sehubung dengan ini kami mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Susilawati, S.P.,MM selaku kepala sekolah SMK FARMASI

SENTOSA DHARMA BOJONEGORO .

2. Hj Chulif Fuada selaku direktur Apotek Sehat.

3. Puji Rahayu,Ssi.,Apt selaku Apoteker Apotek Sehat.

4. Ibu Septy Martha S, S.Farm.,Apt dan Bapak Joko Purnomo, S.Thl selaku

pembiimbing dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.

5. Para pegawai dan staf di Puskesmas Dander yang telah membantu dan

membimbing dengan separuh hati dalam rangka melaksanakan kegiatan

praktek kerja lapangan.

6. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi baik berupa

materi dan moral selama penulis melaksanakan PKL.

Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam laporan ini.

Karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat

penulis harapkan, demi kesempurnaan laporan ini. Serta pihak-pihak yang telah

membantu penyelenggaraan praktek kerja lapangn dari awal hingga

terselesaikannya laporan ini.

Kami sadar bahwa sebagai makhluk tuhan tentunya kami tidak lepas dari

kesalahan dalam melaksanakan PKL dan dalam pembuatan laporan ini.

Dan kami menyadari laporan yang kani buat ini jauh dari sempurna sehingga

kamiselaku penyusun laporan ini mengharap saran dan kritik yang bersifat

28

ii

Page 29: APOTEK SEHAT

membangun dan kesan dari semua pihak guna penyempurnaan dalam penyusunan

laporan dalam waktu mendatang.

Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi

perkembangan pendididkan SMK FARMASI SENTOSA DHARMA

BOJONEGORO untuk dapat melahirkan asisten apoteker yang bermutu dan siap

kerja.

DAFTAR ISI

29

Bojonegoro, Mei 2010

Penyusun

iii

Page 30: APOTEK SEHAT

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Tujuan ...............................................................................................1

1. Tujuan Kegiatan Prakerin ..............................................................1

2. Tujuan Penulisan Laporan Prakerin................................................2

C. Manfaat Prakerin.................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................4

A. Definisi Apotek...................................................................................4

3. Perlengkapan Apotek..................................................................4

4. Prosedur Perizinan Apotek.........................................................5

B. Tugas Pokok dan Fungsi Apotek........................................................6

C. Personalia Apotek..............................................................................6

D. Pelayanan Apotek..............................................................................7

E. Pengelolaan Apotek...........................................................................9

a. Bidang Pelayanan Kefarmasian.............................................9

b. Bidang Administrasi dan Keuangan....................................10

BAB III PEMBAHASAN .........................................................................11

A. Gambaran Wilayah Kerja Apotek Sehat .........................................11

1. Sarana.........................................................................................11

2. Perlengkapan...............................................................................11

B. Kepegawaian dan Tugas Komponennya..........................................12

C. Hubungan Apotek Sehat dengan masyarakat..................................13

i. Manajemen Apotek..........................................................................14

3. Pengelolaan Apotek....................................................................14

4. Pengelolaan Obat........................................................................16

BAB IV PENUTUP ...................................................................................24

A. Kesimpulan ......................................................................................24

B. Saran.................................................................................................24

30

iv

Page 31: APOTEK SEHAT

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................25

LAMPIRAN................................................................................................26

31

v