peningkatan motivasi belajar siswa melalui...
TRANSCRIPT
-
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING
PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 07 PAGI
CIPULIR JAKARTA SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Gelar Sarjana Pendidikan (S,Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Shafa Ulfia
11150183000005
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
-
i
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING
PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 07 PAGI
CIPULIR JAKARTA SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Gelar Sarjana Pendidikan (S,Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Shafa Ulfia
11150183000005
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode
Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDN 07
Pagi Cipulir, Jakarta Selatan
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Shafa Ulfia
NIM. 11150183000005
di bawah bimbingan
Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi
NIP. 19690206 199503 2 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020/1441
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui
Penerapan Metode Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta Selatan” disusun oleh Shafa Ulfia,
NIM. 11150183000005, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang
berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan fakultas.
Jakarta, 12 Mei 2020
Yang mengesahkan
Dosen Pembimbing
Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi
NIP. 19690206 199503 2 001
-
iv
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Shafa Ulfia
NIM : 11150183000005
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Alamat : Jl Kebon Mangga Rt 008/002 No 27, Cipulir, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan.
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui
Penerapan Metode Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta Selatan” adalah benar hasil karya
sendiri di bawah bimbingan dosen:
Dosen Pembimbing : Dra Zikri Neni Iska, M.Psi
NIP : 19690206 199503 2001
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 12 Mei 2020
Yang Menyatakan
Shafa Ulfia
-
v
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Shafa Ulfia
NIM : 11150183000005
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Alamat : Jl Kebon Mangga Rt 008/002 No 27, Cipulir, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan.
Dosen Pembimbing : Dra Zikri Neni Iska, M.Psi
NIP : 19690206 199503 2001
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 12 Mei 2020
Yang Menyatakan
Shafa Ulfia
-
vi
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
-
vii
ABSTRAK
Shafa Ulfia (11150183000005). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui
Penerapan Metode Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV Di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV
melalui penerapan metode pembelajaran peta pikiran (Mind map). Metode
penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research (CAR) atau
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan langkah-langkah perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SDN 07 Pagi
Cipulir Jakarta Selatan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Tahun Pelajaran
2019/2020, yang berjumlah 26 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar observasi motivasi belajar siswa dan lembar observasi aktivitas
siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Validasi lembar observasi motivasi
belajar siswa dan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas
guru ditentukan melalui Judgement Ahli.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, pertemuan siklus I mendapatkan
kategori cukup baik sedangkan pada siklus II mendapatkan kategori sangat baik.
Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I ada pada kategori cukup baik
sedangkan pada siklus II mendapatkan kategori sangat baik. Hasil penilaian
lembar observasi motivasi belajar siswa pada siklus I mendapatkan kategori cukup
baik dengan presentase pada pertemuan pertama mencapai 45% dan pada
pertemuan kedua mencapai 62%. Hasil lembar observasi motivasi belajar siswa
pada siklus II mendapatkan kategori sangat baik dengan presentase pada
pertemuan pertama mencapai 68% dan pada pertemuan kedua presentase
mencapai 88%. Dengan hasil penilaian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode pembelajaran peta pikiran (Mind map) mampu meningkatkan
motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta Selatan.
Kata kunci:, Motivasi, Peta Pikiran (Mind Map), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
-
viii
ABSTRACT
Shafa Ulfia (11150183000005). Improving Student Learning Motivation
Through the Application of Mind map Learning Methods in Social Studies
Subjects Class IV at SDN 07 Pagi Cipulir South Jakarta. Thesis, Madrasah
Ibtidaiyah Teacher Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and
Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta,
2019.
This study aims to increase social studies motivation in fourth grade students
through the application of mind map learning methods. The research method used
is Classroom Action Research (CAR) or Classroom Action Research (CAR), with
the steps of planning, implementation, observation and reflection. This research
was conducted at SDN 07 Pagi Cipulir South Jakarta. The research subjects were
students in class IV in the 2019/2020 academic year, totaling 26 people. The
instruments used in this study were observation sheets of student motivation and
observation sheets for student activities and observation sheets for teacher
activities. Validation of student learning motivation observation sheets and
student activity observation sheets and teacher activity observation sheets were
determined through Expert Judgment.
Based on observations of teacher activity, the first cycle meeting got a pretty good
category while in the second cycle got a very good category. The results of
observations of student activities in the first cycle in the category are quite good
while in the second cycle get a very good category. The results of the observation
sheet of student learning motivation observation in the first cycle get quite good
categories with the percentage at the first meeting reaching 45% and at the second
meeting reaching 62%. The results of the observation sheet of student motivation
in cycle II get a very good category with the percentage at the first meeting
reaching 68% and at the second meeting the percentage reaching 88%. With the
results of the assessment it can be concluded that the application of the mind map
learning method (Mind map) can increase the motivation to study social studies
for fourth grade students at SDN 07 Pagi Cipulir, South Jakarta.
Keywords: Motivation, Mind Map, Social Sciences (IPS)
-
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari
zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti sekarang ini.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa tidak sedikit kesulitan yang dialami. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan bantuan, arahan, dan bimbingan serta motivasi hingga proposal ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih khususnya penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Armany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA., selaku Rektor
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururrin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Rohmat Widiyanto, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah sedia
memberikan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan, serta motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian dengan tepat waktu,
-
x
serta selalu mengingatkan untuk bersyukur dan meniatkan segala sesuatu dengan
ikhlas.
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen-dosen jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu yang
bermanfaat.
7. Nurhayati, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah SDN 07 Cipulir Pagi yang telah
memberikan izin melaksanakan penelitian.
8. Deasy Ani Nathalia, selaku Guru Kelas IVB SDN 07 Cipulir Pagi yang telah
membantu peneliti dalam memudahkan penelitian.
9. Guru Kelas IV SDN 07 Cipulir Pagi yang telah membantu selama proses
penelitian berlangsung.
10. Staf perpustakan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan staf perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Teristimewa untuk orangtua tercinta, Alm Bapak Jumhari, Ibu Apiah dan adik
Daffa Nabhan yang telah memberikan kasih sayang yang tiada terkira serta tiada
henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan
dukungan moril dan materil kepada penulis.
12. Teruntuk keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tak terhenti
kepada penulis.
13. Teruntuk orangtua sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan moril yang
tak henti kepada penulis.
14. Teruntuk teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Angkatan 2015 atas kebersamaan dan perjuangan yang telah
dilalui selama di bangku perkuliahan serta dukungan semangat dan perhatian yang
telah diberikan kepada penulis.
15. Teruntuk sahabat-sahabat saya di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) yang sudah memberikan semangat selama proses pengerjaan skripsi.
16. Teruntuk sahabat-sahabat SMAN 90 Jakarta, yang telah memberikan motivasi dan
semangat dalam pengerjaan skripsi.
-
xi
Ucapan terima kasih juga penulis tunjukan kepada semua pihak yang
Namanya tidak bisa disebutkan satu persatu. Harapan dan untaian doa penulis
semoga selalu mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulis di masa yang akan dating. Akhir kata
semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, 12 Mei 2020
Penulis
-
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................. iii
SURAT PERNYATAAN ILMIAH .................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. v
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ..................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah .......................................................... 8
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah........................................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian........................................................................................ 8
BAB II KAJIAN TEORETIK ......................................................................... 10
A. Hakikat Metode Pembelajaran................................................................... 10
1. Pengertian Metode Pembelajaran ........................................................... 10
B. Hakikat Mind map ..................................................................................... 11
1. Pengertian Mind map .............................................................................. 11
2. Kelebihan Mind Map............................................................................... 15
3. Kekurangan Mind Map ........................................................................... 17
4. Manfaat Mind Map .................................................................................. 17
5. Langkah-langkah membuat Mind Map ................................................... 19
C. Motivasi Belajar ......................................................................................... 21
1. Hakikat Motivasi Belajar ........................................................................ 21
2. Fungsi Motivasi Belajar .......................................................................... 23
file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454465213file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454465255file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463460file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463461file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463463file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463464file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463465file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463466file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463754file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463755file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463773file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463758file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463774file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757
-
xiii
3. Macam-macam Motivasi Belajar ............................................................ 24
4. Faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar ......................................... 27
5. Cara menumbuhkan Motivasi Belajar ..................................................... 28
6. Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar ............................... 30
7. Indikator Motivasi dalam Belajar............................................................ 31
D. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial .............................................................. 33
1. Pengertian IPS......................................................................................... 33
2. Tujuan Pembelajaran IPS ........................................................................ 35
3. Pembelajaran IPS Tingkat SD ................................................................ 36
E. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 37
F. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 40
G. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 42
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ................................. 42
C. Subjek Penelitian ....................................................................................... 45
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................ 46
E. Tahapan Intervensi Tindakan ..................................................................... 46
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .............................................. 49
G. Data dan Sumber Data ............................................................................... 49
H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 50
I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 51
J. Teknik Analisis Data................................................................................... 52
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................................................... 53
file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775
-
xiv
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Deskripsi Data ........................................................................................... 54
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I ............................................................. 54
a. Tahap Perencanaan .............................................................................. 54
b. Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 54
c. Tahap Pengamatan (Observasi) ........................................................... 56
1) Observasi Motivasi Belajar Siswa ................................................... 56
2) Observasi Guru ................................................................................ 59
3) Observasi Siswa ............................................................................... 62
d. Tahap Refleksi .................................................................................... 65
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II ............................................................ 66
a. Tahap Perencanaan .............................................................................. 66
b. Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 66
c. Tahap Pengamatan (Observasi) ........................................................... 68
1) Observasi Motivasi Belajar Siswa ................................................... 68
2) Observasi Guru ................................................................................ 71
3) Observasi Siswa ............................................................................... 74
d. Tahap Refleksi .................................................................................... 77
B. Analisis Data .............................................................................................. 77
C. Pembahasan ............................................................................................... 78
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 80
A. Kesimpulan ................................................................................................ 80
B. Saran .......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81
LAMPIRAN ........................................................................................................ 8
file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data dan Sumber Data.................................................................... 49
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 51
Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan I .............. 57
Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan II ............ 58
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ................. 60
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ............... 61
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ................ 63
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ............... 64
Tabel 4.7 Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................... 65
Tabel 4.8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan I ............ 69
Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan II ........... 70
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ............. 72
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II ........... 73
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ............. 75
Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ........... 76
-
xvi
DAFTAR BAGAN
2.1 KERANGKA BERFIKIR ......................................................................... 41
3.1 TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PTK ............................................... 45
file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454465213
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi Motivasi Belajar Siswa ............................ 85
Lampiran 2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ......................................... 89
Lampiran 3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ......................................... 93
Lampiran 4 RPP Siklus I ................................................................................. 97
Lampiran 5 RPP Siklus II ............................................................................. 107
Lampiran 6 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ................................... 116
Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 117
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 118
Lampiran 9 Paraf Uji Referensi ................................................................... 119
Lampiran 10 Pengesahan Uji Referensi ....................................................... 124
Lampiran 11 Lampiran Dokumentasi ......................................................... 125
Lampiran 12 Biodata Penulis ........................................................................ 126
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kegiatan manusia yang dilaksanakan untuk membantu
sesama manusia agar mau dan mampu meraih harkat dan martabatnya sebagai
manusia. Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Ini berarti bahwa
tanpa sesama manusia, tanpa pergaulannya dengan sesama manusia maka
manusia itu tidak akan menjadi manusia.
Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 telah dirumuskan bahwa
tujuan Pendidikan adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan, termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
Dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat maka nilai dan prestasi
siswa diharapkan mendapat hasil yang maksimal. Hal ini dikarenakan dari
sudut proses, sebuah pembelajaran harus memiliki model dan sumber belajar
yang pas dengan bidang studi yang diajarkan, dan memiliki kesesuaian antara
peserta didik dengan guru yang mendidik.
Kegiatan belajar mengajar yang dihasilkan seorang guru tidak terpaku
dalam menggunakan berbagai model (variasi model) agar proses belajar
mengajar atau pengajaran berjalan tidak membosankan, tetapi bagaimana
memikat perhatian anak didik. Namun disisi lain, penggunaan berbagai model
akan sulit membawa keberuntungan atau manfaat dalam kegiatan belajar
1 http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf
-
2
mengajar, bila penggunaannya tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang
mendukungnya, serta kondisi psikologis anak didik. Maka dari itu disini guru
dituntut untuk pandai dalam memilih metode dan model yang tepat.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata
pelajaran yang berusaha membekali wawasan dan keterampilan siswa sekolah
dasar untuk mampu beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan
dengan perkembangan dalam era globalisasi. Melalui mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi
warga dunia yang efektif. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial perlu
dirancang untuk merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan
bermasyarakat yang selalu berkembang secara terus menerus. Mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar bertujuan sebagai berikut:
1. Mengajar konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah
dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,
memecahkan masalah dan keterampilan sosial.
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4. Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dikembangkan model atau metode
pembelajaran yang kondusif dan menggairahkan bagi siswa serta peningkatan
media pembelajaran agar siswa bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dewasa ini menunjukkan beberapa
kelemahan, yang mana pendekatan konvensional sangat mendominasi seluruh
proses belajar. Aktivitas guru lebih menonjol daripada kegiatan siswa, sehingga
belajar siswa terbatas pada menghafal. Adanya kecenderungan di kalangan siswa
dewasa ini yang beranggapan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
-
3
merupakan bidang studi yang menjemukan dan kurang menantang motivasi
belajar hal itu bisa dilihat dari tidak adanya semangat belajar siswa menerima
materi Ilmu Pengetahuan Sosial, selain itu Ilmu Pengetahuan Sosial seringkali
dianggap sebagai ritual dalam pembelajaran sehingga siswa hanya masuk kelas
saja, bahkan lebih dari itu pandangan sebagai mata pelajaran kelas dua yang
dianggap kurang penting, baik oleh peserta didik maupun orangtua mereka.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial belum mampu membangkitkan budaya
belajar pada peserta didik. Budaya belajar dalam konteks ini diartikan bahwa
belajar IPS bukan hanya menyangkut “what to learn” melainkan juga “how to
learn” dengan kata lain pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial seyogyanya
dipandang dari aspek instrumentalnya, yaitu “learning to learn”.
Terkait penyelenggaraan pembelajaran di sekolah seorang guru memegang
peranan penting. Kondisi proses pembelajaran di tingkat sekolah saat ini masih
menekankan pada aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada
keterlibatan siswa pada proses pembelajaran itu sendiri. Guru dapat merancang
pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna. Kenyataan sekarang dalam proses pembelajaran masih
terdapat ketidaksesuaian antara bidang yang diajarkan oleh guru dengan materi
yang diajarkan.2
Hal ini juga mengakibatkan proses pembelajaran yang dilalui oleh siswa tidak
menjadi maksimal. Guru harus menghayati peran yang dilakoni sehingga bisa
menciptakan proses pembelajaran yang benar-benar berkualitas dengan
memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta mampu menumbuhkan
budaya belajar bagi siswa, yang pada nantinya akan berpengaruh terhadap
motivasi siswa. Sudah menjadi kenyataan sehari-hari dimana proses belajar
mengajar di kelas kurang dapat membantu siswa bagaimana belajar dengan benar.
Hal ini mungkin disebabkan oleh strategi, model atau cara yang digunakan guru
belum tepat atau kurang disenangi oleh siswa.
2 Deasy Ani Nathalia, (SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta, Januari 2020)
-
4
Salah satu cara atau model yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran masih bersifat konvensional pada umumnya. Pada proses
pembelajaran ini cenderung pembelajaran berlangsung satu arah yaitu dari guru ke
siswa saja. Selama pembelajaran seperti ini siswa akan merasa bosan serta
kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Dalam keadaan seperti ini
siswa tidak akan mau bertanya kepada gurunya tentang hal-hal yang tidak
dimengerti. Hal ini disebabkan karena siswa merasa takut untuk mengemukakan
pendapat atau pertanyaan, siswa mungkin bingung dengan apa yang akan
ditanyakan. Disamping itu siswa kurang dilatih untuk mengembangkan ide-ide
dalam memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Siswa biasanya lebih berani menyampaikan pendapatnya kepada teman atau
siswa lain. Masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik
psikologi serta perbedaan tingkat kecerdasan, bakat, minat, serta motivasi. Semua
kondisi ini akan berpengaruh pada proses mengajar yang juga akan berpengaruh
terhadap motivasi belajar IPS siswa. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu
membentuk kelompok-kelompok siswa yang memungkinkan siswa untuk
berdiskusi satu sama lain dalam memahami materi atau menyelesaikan masalah.
Dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan mungkin guru akan
merasa sudah mengajar dengan benar, tetapi tidak bagi siswanya, sehingga terjadi
miskonsepsi. Kondisi ini didukung oleh kenyataan di lapangan bahwa aspek guru
sangat mendominasi seluruh proses pembelajaran. Hal ini dapat mengakibatkan
rendahnya motivasi siswa dalam belajar.
Berdasarkan hasil wawancara, dalam beberapa pembelajaran guru telah
berusaha menerapkan model atau metode pembelajaran lainnya selain metode
konvensional dalam pembelajaran, namun usaha yang dilakukan guru kurang
maksimal. Situasi yang demikian berdampak terhadap kurangnya motivasi siswa
seperti yang terjadi di kelas IV SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan. Hal ini dapat
-
5
dilihat dari kurangnya keterlibatan serta minimnya keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas.3
Menurut hasil wawancara kepada wali kelas yang mengajar di kelas IV SDN
07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan yaitu Ibu Deasy Ani Nathalia pembelajaran IPS di
kelas masih sering menggunakan metode konvensional dan metode ceramah.
Namun terkadang guru juga menggunakan model pembelajaran di kelas tetapi
kurangnya kreativitas yang guru miliki tentang metode-metode pembelajaran yang
ada di kelas membuat suasana yang ada di kelas kurang kondusif dan cenderung
terlihat membosankan. Ketika peneliti melakukan observasi di sekolah tersebut,
peneliti juga melihat siswa yang ada di kelas seringkali tidak memperhatikan guru
ketika pembelajaran di kelas serta saling sibuk satu sama lain. Selain itu peneliti
juga menemukan ada siswa yang sering mengobrol dengan temannya, siswa
sering keluar kelas untuk ke toilet, siswa tidak semangat ketika belajar. Ketika
guru meberikan tugas, siswa terlihat malas untuk mengerjakan dan saat pemberian
nilai tugas banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang memuaskan.
Tidak semua siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, karena setiap
siswa berbeda-beda. Motivasi yang rendah dapat diakibatkan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut seperti rasa percaya diri yang rendah, adanya rasa malas
untuk belajar, kurang perhatian dari orangtua atau orang sekitar, tidak ada yang
memberi semangat dan lain-lain. Motivasi belajar yang rendah dapat
menyebabkan seorang siswa malas belajar sehingga dapat pula menyebabkan
siswa akan mendapatkan prestasi yang rendah. Ciri-ciri anak yang mempunyai
motivasi yang rendah seperti malas belajar, malas mengerjakan tugas, tidak ada
keinginan untuk mengetahui, tidak peduli dengan nilainya, tidak ada rasa
semangat di dalam kelas, mendapatkan nilai yang buruk, dan lain-lain.
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan
mempengaruhi kekuatan dari kegiatan tersebut, tetapi motivasi juga dipengaruhi
oleh tujuan. Makin tinggi dan berarti suatu tujuan, makin besar motivasinya, dan
3 Deasy Ani Nathalia, (SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta, Januari 2020)
-
6
makin besar motivasi akan makin kuat kegiatan dilaksanakan. Ketiga komponen
kegiatan atau perilaku individu tersebut saling berkaitan erat dan membentuk
suatu kesatuan yang disebut sebagai proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi
tiga langkah, yaitu:
1. Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong
(desakan, motif, kebutuhan, dan keinginan) yang menimbulkan suatu
ketegangan atau tension.
2. Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada
pencapaian sesuatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan
ketegangan.
3. Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan.
Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dapat dilakukan dengan
mengadakan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena
itu dirancang suatu model pembelajaran yang dapat mengembangkan aktivitas dan
kreativitas berpikir siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri dan
berinteraksi satu sama lain serta dapat mengomunikasikan gagasan-gagasan
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Salah satu metode yang dipilih sebagai alternative solusi dalam masalah di
atas adalah metode pembelajaran Mind map. Dalam Mind map, guru berperan
sebagai motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Semua siswa melakukan tanggung jawabnya secara kelompok dan juga secara
individual, karena disini semua siswa dituntut untuk siap dengan materi yang akan
disajikan oleh guru dan didiskusikan terlebih dahulu oleh masing-masing
kelompok sebelum dibuat sebuah peta pikiran Mind map.
Mind map merupakan salah satu metode pembelajaran aktif dan cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar
dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Dengan Mind
map siswa dapat menghasilkan gagasan, mencatat apa yang mereka pelajari atau
-
7
merencenakan tugas baru. Sehingga siswa dapat mengidentifikasi dengan jelas
dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka
rencanakan. Dengan memetakan gagasannya sendiri, siswa lebih mudah dalam
belajar dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Mind map
diharapkan dapat mengatasi rendahnya motivasi siswa kelas IV SDN 07 Pagi
Cipulir Jakarta Selatan. Dalam proses pembelajaran, siswa akan dibagi menjadi
beberapa kelompok belajar, guru menampilkan materi yang akan diajarkan oleh
siswa, siswa dengan bimbingan guru membuat Mind map (peta pikiran)
perkelompok yang kemudian dilanjutkan dengan memberi simpulan.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis bermaksud
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
melalui Penerapan Metode Pembelajaran Mind map pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan”.
B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka identifikasi
permasalahnnya sebagai berikut:
1. Guru belum memaksimalkan metode, model, maupun strategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran di kelas.
2. Siswa kurang dilatih kemampuannya dalam menuangkan gagasan, ide,
atau pikirannya ke dalam tulisan atau gambar yang kreatif.
3. Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran, terutama dalam
pembelajaran IPS.
4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
-
8
C. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang ditemui, penulis membatasi masalah kepada
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Mind map
pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan pada
semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: “Apakah Penggunaan
Metode Pembelajaran Mind map dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa
dengan menggunakan metode pembelajaran Mind map pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:
1. Bagi sekolah yang menjadi fokus penelitian, hasil penelitian ini
diharapkan bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan
pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan
kualitas pembelajaran di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan.
2. Bagi guru dan peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam
mengangkat suatu fenomena yang ada di sekolah, serta dapat mencari
informasi tentang upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
penggunaan metode pembelajaran Mind map.
3. Bagi siswa dapat memanfaatkan pembelajaran yang telah berlangsung
dengan baik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan semoga dapat
membantu meningkatkan semangat dan hasil belajar IPS siswa.
-
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Hakikat Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode sangat penting adanya dalam sebuah pembelajaran.
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode diperlukan
oleh pendidik dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.4 Metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang
digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaranyang telah ditetapkan sesuai dengan materi
dan mekanisme metode pembelajaran.5
Sedangkan menurut Milan, metode berhubungan dengan cara yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalam rangka
mempelajari bahan ajar yang disampaikan oleh guru.6 Fungsi metode
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan kondisi pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalarn
mempelajari bahan ajar.7
Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah
dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran. Suatu metode
pembelajaran yang sama dapat membedakan hasil pembelajaran, jika
kondisinya berbeda.8 Metode pembelajaran menurut Sifa, dapat diartikan
4 Ihsana El Khuluqo, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h.
60 5 M. Afandi, Evi Chamalah, dan Oktarina Puspita, Model dan Metode Pembelajaran di
Sekolah, (Semarang: Unissula Press, 2013), h. 16 6 Milan Rianto, Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran, (Malang: Pusat
Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP, 2006), h. 6 7 Ibid., h. 90
8 Tukiran Taniredja, Efi Miftah, dan Sri Harmianto, Model-model Pembelajaran Inovatif,
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 1
-
10
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur
pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.9
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah,
dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam memilih dan menentukan metode, guru perlu mempertimbangkan
tujuan yang hendak dicapai, kondisi dan karakteristik siswa, sifat materi
pembelajara, ketersediaan fasilitas dan media, dan juga tingkat partisipasi
siswa.10
Setelah mengetahui pengertian metode pembelajaran menurut
beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
merupakan langkah atau cara yang digunakan pendidik dalam melakukan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
siswa agar mempermudah tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Dalam
menentukan metode pembelajaran sebaiknya guru memperhatikan
kebutuhan dan karakteristik seluruh siswa di kelas. Guru juga harus
mempertimbangkan apakah metode yang dipakainya
dapatdiimplementasikan pada materi yang akan diberikan kepada siswa.
Sehinggga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, akan tercapai dengan
baik dan lebih mudah.
B. Hakikat Mind map
1. Pengertian Mind map
Metode pembelajaran Mind map adalah metode pembelajaran yang
mempelajari konsep atau teknik mengingat sesuatu dengan bantuan mind
map (menggunakan peta konsep, pencatatan materi belajar dituangkan
dalam bentuk diagram yang memuat simbol, kode, gambar, dan warna
9 Sifa Siti Mukrimah, 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Business
Management of Education, 2014) h. 70 10
Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 57-60
-
11
yang saling berhubungan) sehingga kedua otak manusia dapat digunakan
secara maksimal.11
Sedangkan menurut Buzan dari Inggris sebagai penemu mind map,
ia memberikan beberapa pengertian mengenai mind map itu sendiri.
Menurutnya mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan
secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.12
Pada awal tahun 1970-an, Tony Buzan yang merupakan seorang
pakar pengembangan otak dari Inggris secara resmi menggunakan mind
map sebagai alternatif penggambaran (mempresentasikan) keseluruhan
pemikiran yang dihasilkan otak untuk berpikir secara linear. Mind map
adalah salah satu sistem yang menggunakan prinsip manajemen otak untuk
membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi.13
Pembelajaran menggunakan mind map terkesan lebih efektif dan efisien
karena pada dasarnya cara kerja mind map sama dengan cara keja dasar
otak yaitu tidak tersusun sistematis namun lebih pada bercabang-cabang
seperti pohon, pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa
yang pernah dipelajari, dapat meningkatkan motivasi siswa dan guru
karena siswa dan guru akan terangsang untuk membuat gambar-gambar
atau warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik,
mempertajam daya analisa dan logika siswa karena siswa tidak lagi
dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghapalnya,
namun lebih kepada pemahaman dan keativitas untuk dapat
menghubungkan topik umum dengan sub-sub topik bahasan.
Mind map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga
cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti informasi akan lebih
11
Karunia Eka dan M. Ridwan, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: Refika
Aditama, 2015), h. 76 12
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h.4 13
Sutanto Windura, Mind Map: Langkah Demi Langkah, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2016), h. xiii.
-
12
mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan metode
pencatatan tradisional. Pembuatan mind map ini membutuhkan
pemanfaatan imajinasi dari pembuatnya, siswa yang kreatif akan lebih
mudah membuat Mind map. Semakin sering siswa membuat Mind map
maka dia akan semakin kreatif.
Kegeniusan seseorang dapat tercapai jika terpenuhinya 3 unsur
yang saling tidak terpisahkan,yaitu what to learn (materi pelajaran), how
to learn (cara-cara dan teknik-teknik belajar), dan why to learn (sistem
motivasi dan program pikiran anak yang membuat dia mau belajar atau
tidak.14
Kebanyakan pembelajaran yang sudah diberikan kepadasiswa
hanya difokuskan saja pada what to learn atau materi dari pelajaran
tersebut dan siswa tidak dilatih untuk how to learn yang merupakan cara
atau teknik dalam belajar seperti cara memahami, cara membaca penuh
konsentrasi, cara berpikir analisis, cara berpikir kreatif dan cara-cara
belajar lainnya.
Mind map adalah sebuah keterampilan how to learn dan how to
think. How to learn ini juga tidak hanya sekedar learning skill atau
keterampilan belajar saja, tetapi lebih sebagai life skill atau keterampilan
hidup yang sangat berguna bagi pemikiran siswa.15
Dengan siswa
menguasai what to learn dan how to learn, selanjutnya adalah memotivasi
siswa dengan berbagai cara atau why to learn agar tujuan pembelajaran
yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.
Mind map adalah salah satu sistem how to learn yang paling
penting dan harus didapatkan paling pertama oleh anak jika mau
menggunakan otaknya secara efektif dan efisien dalam belajar.
Penggunaan mind map akan menyebabkan proses belajar yang
14
Sutanto Windura, 1st Mind Map untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua, (Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2013), h. 5-6. 15
Ibid., h. 7.
-
13
menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses
dalam prestasi akademiknya.16
Mind map diciptakan berawal dari asumsi bahwa otak manusia
tidak bekerja secara linear melainkan secara kreatif memancar seperti
radiasi dari suatu konsep atau ide sentral. Mind map digunakan untuk
menggambarkan dan meningkatkan cara berpikir kreatif yang disebut
Radiant Thinking yaitu proses berpikir yang berawal dari titik sentral idea
atau konsep yang kemudian menyebar ke segala arah. Mind map yang baik
adalah mind map yang berwarna-warni, menggunakan banyak gambar dan
simbol, yang biasanya nampak seperti karya seni. Mind map mempunyai
prinsip yang sederhana yaitu mengikuti kemana otak berpikir. Selanjutnya
Buzan juga mengibaratkan Mind Map seperti pusat kota. Pusat mind map
mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan
sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-
gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area yang menarik atau
ide-ide menarik tertentu.
Terdapat beberapa aturan yang diperlukan dalam membuat mind
map, yaitu diperlukannya kertas yang diutamakan berwarna putih dan
berorientasi landscape, spidol warna-warni yang tia cabangnya berbeda
warna, garis lengkung, huruf, keyword yang tidak terlalu panjang, key
image yang mempermudah untuk mengingat, serta struktur yang
memancar dan jelas,17
Buzan menjelaskan bahwa mind map juga merupakan peta rute
yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan
pemikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak
awal. Ini berarti mengingat sekaligus memproduksi kembali informasi
16
Sutanto Windura, op.cit., h. xiv. 17
Doni Swadarma Penerapan Mind map dalam Kurikulum Pembelajaran, (Jakarta: Elex
Media Komputindo: 2013), h.10-13
-
14
akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan
metode mencatat konvesional.
Mind map adalah metode yang tepat untuk meringkas catatan agar
siswa lebih mudah memahami pelajaran yang sudah dipelajari, dengan
menggunakan mind map kemampuan otak menyimpan dan
mengembangkan konsep materi atau infromasi tertentu dapat ditingkatkan
dengan sangat baik. Untuk mempermudah otak dalam mengingat ada kata
kunci dalam mind map yaitu garis lengkung, gambar, dan warna yang
bervariasi. Karena mind map ini menggabungkan cara kerja otak bagian
kanan dan kiri. Wilayah otak bagian kanan melibatkan gambar, warna,
imajinasi, sedangkan wilayah otak bagian kiri melibatkan kata, angka, dan
logika, sehingga siswa dapat menggunakan potensi otaknya secara
optimum.
Jadi metode mind map bukan hanya dapat dikatakan sebagai metode
untuk mencatat yang akan meningkatkan daya ingat siswa, tetapi mind
map juga dapat meningkatkan proses berpikir dan kreativitas siswa.
2. Kelebihan Mind Map
Kelebihan mind map, mind map akan memberikan pandangan
menyeluruh tentang pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan
kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan, mengumpulkan
sejumlah besar data di suatu tempat, mendorong pemecahan masalah
dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif, dan
menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.18
Mind map menawarkan cara pembelajaran menggunakan gambar,
symbol, dan warna yang disukai anak-anak. Setiap gambar, simbol, warna,
huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu
18
Lukita Octavia Lukman, “Mind Map Sebagai Model Pembelajaran Menilai Penguasaan
Konsep dan Alat Evaluasi Menilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”, Seminar Nasional
Pendidikan dan Saintek, 2016, h. 629-630
-
15
hal. Cara ini diyakini akan menjadi alat bantu yang bisa memanfaatkan
kedua belahan otak ketika berpikir. Selain itu, mind map masih
mempunyai benyak kelebihan, diantaranya:19
a. Cara untuk mudah menggali informasi dari dalam dan luar otak
b. Sebagai cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan
ampuh
c. Membuat catatan agar tidak membosankan
d. Mampu membuka pikiran sebebas-bebasnya
e. Merangsang kecerdasan majemuk anak seperti kecerdasan visual
spasial, verbal (linguistik), logis matematis, kinestetik, dan
intrapersonal anak
f. Sebagai cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan
merencanakan proyek
g. Sebagai alat berpikir yang mengasyikkan karena membantu
berpikir 2 kali lebih baik, 2 kali lebih cepat, 2 kali lebih jernih, dan
dengan lebih menyenangkan.
Banyak sekali kelebihan dari penggunaan metode pembelajaran
Mind map pada pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan metode
mind map ini merupakan salah satu cara yang dapat membuat siswa lebih
bersemangat dan termotivasi dalam pembelajaran di kelas. Siswa dapat
merasakan pembelajaran yang menyenangkan. Ketika siswa merasa
senang atau bahagia, siswa akan lebih mudah dalam menerima suatu
materi pembelajaran. Selain mempermudah siswa dalam memahami
materi pembelajaran, mind map juga melatih siswa untuk dapat berfikir
kreatif yang merupakan salah satu kemampuan yang sangat dicari di abad
ke-21 ini.
19
Femi Olivia, Gembira Belajar dengan Mind map, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2008), h. 12-13
-
16
3. Kekurangan Mind Map
Selain mempunyai kelebihan, mind map juga mempunyai
kelemahan dalam sistem pembelajaran, yaitu hanya siswa yang aktif yang
terlibat karena pada mind map merupakan catatan masing-masing siswa
dan pembuatan atau penulisannya tidak dipatokkan bagaimana bentuknya
oleh guru.20
Sehingga dapat membuat guru kesulitan dalam memeriksa
hasil mind map siswa yang sangat beragam sesuai kreatifitas masing-
masing siswa.
4. Manfaat Mind Map
Secara ringkas, dengan belajar membuat peta pikiran atau mind
map, akan banyak manfaat yang bisa diperoleh, diantaranya yaitu:21
a. Meningkatkan kecerdasan visual dan keterampilan observasi
b. Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih
banyak mengingat
c. Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi
d. Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu
e. Menghemat waktu sebaik mungkin
f. Membantu mengembangkan diri serta merangsang pengungkapan
pemikiran
g. Meningkatkan kreativitas dan daya cipta
h. Membuat tetap fokus pada ide utama maupun semua ide tambahan
Mind map sebagai sistem berpikir dan kreasi memiliki manfaat
diberbagai segi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari pembelajaran,
keluarga hingga dalam bisnis. Namun, guna menjadi landasan penelitian
pendidikan, hanya akan dipaparkan manfaat mind map dalam aspek
pembelajaran. Menurut Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer
20
A. M. Dwitha Evayanti dan MadeSumantri, “Penerapan Metode Mind map untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IIIA”, Jurnal Ilmiah Sekolah
Dasar. Vol.1 (1), 2017, h.43. 21
Ibid., h. 8
-
17
Nourie, “metode ini dapat membantu kita mengingat perkataan dan
bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
mengorganisasiakan materi, dan memberikan wawasan baru karena di
dalamnya memuat kata-kata kunci dalam sebuah topik”.22
Dengan mengorganisasikan materi menggunakan skema dan kata
kunci, pengguna mind map dapat lebih mudah mengingat dan memahami
bahasan yang telah mereka dapat dan mereka catat menggunakan mind
map.
Kegunaan mind map yang dijelaskan oleh Buzan secara umum
“mind maps are multi-sensory tools that use visuospatial orientation to
help students integrate, organize, and retain information”.23
Secara umum
penggunaan mind map dipengaruhi dan mempengaruhi sistem kerja otak,
dengan mengolah informasi yang telah diperoleh otak, penggunaan mind
map dapat membantu penggunaanya mengingat kembali dan memahami
informasi yang telah mereka dapat sebelumnya, serta dapat membantu
memecahkan masalah yang kompleks.
Subjek yang akan merasakan manfaat dari penggunaan mind map
pada pembelajaran adalah siswa dan guru. Adapun manfaat mind map bagi
siswa dalam belajar, berpikir dan merencanakan kegiatan sehari-hari ialah
sebagai berikut:24
Mencatat, meringkas, mengarang, berpikir analis, berpikir kreatif,
merencanakan (jadwal, waktu, kegiatan, dan lainnya), menguraikan artikel
bacaan (misal: reading comprehension Bahasa Inggris), mengurai soal
cerita matematika atau sains, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan
mind map siswa mendapat kemudahan dalam mempelajari kembali apa
yang telah mereka pelajari dan mereka rangkum dan catat ke dalam mind
22
Norma Kusmintayu, “Penerapan Metode Mind map untuk Meningkatkan Keterampilan
Berbicara pada Siswa Sekolah Menengah Pertama”, Basastra Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia dan Pengajarannya, vol.1 No.1, 2012, h. 209. 23
Anthony V. D’Antoni, “Does the Mind Map Learning Strategy Facilitate Information
Retrieval and Critical Thingking In Medical Students?”, Journal of the Academy of Chiropractic
Orthopedists, Volume 8, Issue 1, 2010, h. 2. 24
Norma Kusmintayu, loc.cit.
-
18
map mereka. Keuntungan lainnya bagi siswa ialah dalam mencatat
pelajaran yang telah mereka dapat, siswa tidak akan bosan, terlebih lagi
pada siswa sekolah dasar, karena mind map dirancang sebagai teknik
mencatat yang kreatif dan menyenangkan siswa dengan menggunakan
gambar, garis, dan warna-warni.
Adapun manfaat mind map bagi guru ialah merancang kurikulum
pengajaran yang komprehensif, menyatukan materi pengajaran dari
berbagai sumber, meringkas materi pengajaran, mengembangkan ide
materi mengajar, mempersiapkan presentasi mengajar, presentasi
mengajar, manejemen waktu dalam mengajar, membuat catatan mengajar
di papan tulis atau whiteboard, dan lain sebagainya.
Jadi sebenarnya manfaat mind map tidak hanya dirasakan oleh
siswa saja, guru pun dapat merasakan manfaat mind map dalam sebuah
pembelajaran. Siswa dan guru harus terbiasa dalam pembuatan mind map,
pembuatan mind map harus diawali dan dibiasakan dalam lingkup kelas.
Dengan pembekelan dan pembiasaan akan aturan-aturan mind map, dirasa
akan mampu menciptakan karakter siswa dan guru yang kreatif serta lebih
disiplin dan teratur.
5. Langkah-langkah Membuat Mind Map
Berikut ini adalah petunjuk atau langkah-langkah membuat peta
pikiran yang dikemukakan oleh Tony Buzan:25
a. Mulailah dengan menulis topik utama di tengah kertas kosong,
b. Gunakan ilustrasi gambar, simbol-simbol, kode-kode pada
keseluruhan peta pikiran,
c. Pilih kata-kata kunci pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan,
d. Setiap kata/gambar harus berdiri sendiri pada setiap
garis/cabangnya,
25
Rijal Darusman, “Penerapan Metode Mind map (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SMP” Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika
STKIP Siliwangi Bandung, Vol 3, No.2, September 2014, h. 169
-
19
e. Cabang-cabang yang dibuat harus terkait dengan topik utama di
tengah kertas. Garis cabang utama lebih tebal dan menjadi lebih
tipis ketika semakin menjauh dari cabang utama,
f. Buat garis/cabang yang sama panjangnya dengan kata-katanya,
g. Gunakan warna-warni dalam peta pikiran paling tidak tiga warna,
sesuai selera,
h. Kembangkan bentuk peta pikiran yang sesuai dengan gaya atau
kreativitas masing-masing,
i. Sisakan ruang untuk penambahan tema berikutnya.
Sejalan dengan pendapat Buzan tersebut, Windura mengemukakan
pendapatnya mengenai langkah-langkah dalam membuat mind map
yaitu:26
a. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya
diletakkan vertikal atau horizontal;
b. Menentukan central topic yang akan dibuat dengan metode Mind
map, central topic biasanya adalah judul buku atau judul bab yang
dipelajari dan harus diletakkan di tengah kertas serta diusahakan
berbentuk gambar;
c. Membuat basic ordering ideas (BOI) untuk central topic yang
telah dipilih, gunakan warna yang berbeda pada masing-masing
garis BOI. BOI biasanya adalah judul bab atau sub bab dari buku
yang akan dipelajari atau bisa jugadengan menggunakan 5WH
(what, where, why, who, when, dan how). Garis BOI dibuat lebih
tebal dibandingkan dengan garis cabang-cabang selanjutnya setelah
cabang utama (BOI) dan seluruh garis cabang utama (BOI) harus
tersambung ke pusat/central topic;
d. Melengkapi setiap BOI dengan cabang-cabang yang berisi data-
data pendukung yang terkait garis cabang kedua, ketiga, dan
selanjutnya lebih tipis dibandingkan garis cabang utama (BOI) dan
26
Muhammad Chomsi Imaduddin & Unggul Haryanto Nur Utomo, “Efektifitas Metode
Mind map untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII“, Jurnal Humanitas,
Vol. IX No.1 Januari 2012, h. 67.
-
20
warna garis cabang kedua, ketiga, dan selanjutnyatersebut
mengikuti warna BOI nya masing-masing;
e. Melengkapi setiap cabang dengan gambar, simbol, kode, daftar,
grafik agar lebih menarik, lebih mudah untuk diingat dan dipahami,
jika perlu lengkapi dengan garis penghubung bila ada BOI yang
saling terkait satu dengan lainnya serta tuliskan kata kuncinya saja
untuk setiap garis.
Pembuatan mind map dapat melatih siswa dalam berpikir secara
terstruktur dan terorganisir, karena dimulai dari satu topik besar menuju ke
sub-sub dari topik tersebut. mind map juga dapat melatih siswa dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
C. Motivasi Belajar
1. Hakikat Motivasi Belajar
Istilah motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan.27
Motivasi belajar adalah suatu daya, dorongan atau kekuatan,
baik yang datang dari diri sendiri maupun dari luar yang mendorong
peserta didik untuk belajar .28
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat tercapai. Sardiman A.M berpendapat bahwa
motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan
atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat
27
Ihsana El Khuluqo, op.cit., h. 111. 28
Karunia Eka dan M. Ridwan, op.cit., h. 93.
-
21
dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di
dalam diri seseorang.29
Menurut B. Uno motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada diri seseorang yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikatior
atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya
timbul dari internal diri seseorang tetapi juga harus dari eksternalnya
sehingga dapat membangkitkan motivasi internal dari dalam diri
seseorang.30
Motivasi sangat memilikii peran dalam proses belajar
mengajar. Motivasi sangat berdampak pada kepercayaan siswa dalam
belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi sikap dan perilaku
siswa agar berhasil dalam belajar.31
Hal tersebut membuktikan bahwa
motivasi menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh positif
bagi siswa dalam proses belajar, disamping adanya faktor penentu
keberhasilan belajar lainnya seperti kemampuan pendidik dan juga
bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan dari beberapa teori dan konsep yang diatas dapat
dismpulkan bahwa motivasi belajar adalah hasrat atau dorongan yang
timbul pada diri seseorang sehingga dia merasa senang dan
bersemangat untuk melakukan kegiatan belajar.
29
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada , 2014), h.75 30
Amalia Erit Rina Fadillah, “Stres dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Mulawarman Yang Sedang Menyusun Skripsi”, Ejournal Psikologi, Volume 1,
Nomor 3, 2013, h. 255. 31
Ema Dauyah, dan Yulinar, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Bahasa Inggris Mahasiswa Non-Pendidikan Bahasa Inggris”, Jurnal Serambi Ilmu, Volume 19,
Nomor 2, Edisi September 2018, h. 197.
-
22
2. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi memiliki tiga fungsi diantaranya mendorong manusia
untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi
perbuatan.32
Dari ketiga fungsi motivasi tersebut, dapat dijelaskan
secara sistematis sebagai berikut :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak
atau motor yang melepaskdan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan
menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan
melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab
tidak serasi dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian fungsi motivasi terhadap siswa atau anak
didik mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar sebagai
pendorong anak didik untuk belajar serta sebagai penggerak anak didik
dalam belajar sehingga anak didik belajar dengan sunguh-sungguh
selain itu fungsi dari motivasi terhadap anak didik sebagai pengarah
perbuatan yang dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus
dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
3. Macam-Macam Motivasi Belajar
32
Sardiman, op.cit., hal. 85.
-
23
Berbicara mengenai macam-macam atau jenis motivasi ini
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi
atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
Menurut Frandsen yang dikutip dalam buku sardiman
berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, bahwa
macam-macam atau jenis motivasi belajar dilihat dari dasar
pembentukannya digolongkan menjadi menjadi dua macam,
yakni motif-motif bawaan dan motif-motif yang dipelajari.33
(1) Motif –motif bawaan.
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif
yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk
makan dan minum, bekerja, istirahat, dorongan seksual.
Motif – motif ini seringkali disebut motif-motif yang
disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka
Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif
Pshyological drives.
(2) Motif- motif yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul karena
dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk belajar suatu
cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar
sesuatu di dalam masyarakat. Motif- motif ini seringkali
disebut dengan motif yang diisyaratkan secara sosial.
Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan
sesame manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk.
Frandson mengistilahkan dengan affilative needs.
Di samping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-
33
Ibid., h.86.
-
24
jenis motif berikut ini:34
(1) Cognitive motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni
menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual
yang berada di dalam diri manusai dan biasanya berwujud
proses dan produk mental.
(2) Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia.
Yang penting kebutuhan individu itu tidaksekedar tahu
mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi, tetapi juga mampu
membuat suatu kejadian.
(3) Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi
akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian
dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi
setiap individu.
b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan
Marquis35
(1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya:
kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat
dan kebutuhan untuk beristirahat.
(2) Motif-motif darurat yang termasuk dalam jenis motif ini
antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya
motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar.
(3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan
untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk
menaruh minat.
c. Motivasi Jasmaniah dan rohaniah
34
Ibid., h. 87. 35
Ibid., h. 88.
-
25
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi
itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi
rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya:
refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk
motivasi rohaniah adalah kemauan.36
d. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik
(1) Motivasi Instrinsik
Motivasi Instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi
instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang
studi tertentu.
(2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi
ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.37
Bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik
dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap
penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis,
berubah-ubah dan juga mungkin komponen- komponen lain
dalam proses belajar- mengajar ada yang kurang menarik bagi
siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
36
Ibid., h. 88-89. 37
Ibid., h. 89-91.
-
26
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas
pembelajaran salah satunya adalah adanya motivasi yang tinggi dari
diri siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi terhadap
pembelajaran maka mereka akan tergerak atau tergugah untuk
memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat memperoleh hasil
atau tujuan tertentu.
Darsono menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar antara lain:38
a. Cita-cita/aspirasi siswa
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi siswa dan lingkungan
d. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Menurut Slameto, seorang individu membutuhkan suatu
dorongan atau motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat
tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar
antara lain:39
a. Faktor Individual
Seperti kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi, dan faktor pribadi.
b. Faktor sosial
Seperti keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar menurut Slameto
yaitu:40
38
Amna Emda, “Kedudukan motivasi belajar Siswa dalam Pembelajaran”, Lantanida
Journal,Vol. 5 No. 2, 2017, h. 177. 39
Ibid., h. 177-178. 40
Ibid., h. 178.
-
27
a. Faktor-faktor intern: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan
faktor kelelahan.
b. Faktor ekstern: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Dengan demikian motivasi belajar pada diri siswa sangat dipengaruhi
oleh adanya rangsangan dari luar dirinya serta kemauan yang muncul
pada diri sendiri. Motivasi belajar yang datang dari luar dirinya akan
memberikan pengaruh besar terhadap munculnya motivasi instrinsik
pada diri siswa.
5. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah. Adapun beberapa bentuk atau cara
menumbuhkan motivasi belajar di sekolah, menurut Ihsana adalah
sebgai berikut:41
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Pada awal pembelajaran seharusnya terlebih dahulu pendidik
menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
siswa. Karena semakin jelas tujuan, makin besar motivasi dalam
belajar.
b. Permainan
Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk
menyelipkan permainan yang mendukung pebelajaran dan sesuai
dengan karakteristik siswa.
c. Memberi hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi, sehingga dapat
memacu mereka untuk belajar lebih giat lagi. Di samping itu,
41
Ihsana El Khuluqo, op.cit., h. 116-119.
-
28
dapat memotivsi siswa lainnya untuk dapat bisa berprestasi.
d. Memberi pujian
Memberikan pujian yang membangun kepada siswayang
berprestasi agar semakin termotivasi.
e. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal
kepada peserta didik.
f. Memberikan angka
Angka merupakan simbol prestasi yang diperoleh siswa. Beri
penjelasan pada anak bahwa prestasi belajar dapat
terpresentasikan dalam simbol angka.
g. Humor atau dengan cerita-cerita lucu
Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk
menyelipkan humor yang dapat membangkitkan suasana
menyenangkan.
h. Membantu kesulitan belajar peserta didik secara individual
maupun kelompok
Pendidik harus berusaha untuk terus-menerus membantu siswa
yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini pendidik harus
berperan layaknya dokter yang siap mendeteksi dan berusaha
menyembuhkan.
i. Memberi ulangan
Ulangan merupakan alat untuk menunjukkan prestasi belajar
siswa, dan sebaiknya hasil ulangan diumumkan kepada teman-
temannya.
j. Menerapkan metode yang bervariasi
Variasi dalam proses pembelajaran merupakan keanekaragaman
dalam penyajian kegiatan pembelajaran. Pendidik yang mampu
menghadirkan proses pembelajaran yang bervariasi kemungkinan
besar kejenuhan tidak akan terjadi. Variasi yang bisa dilakukan
oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran antara lain dengan
-
29
variasi metode pembelajaran.
k. Memvariasikan gaya dalam membelajarkan peserta didik
Termasuk variasi gaya pendidik dalam membelajarkan,
diantaranya seperti variasi suara (pengubahan suara rendah,
tinggi, cepat, dan lainnya), variasi gerakan anggota badan dan
mimik wajah,serta perpindahan posisi pendidik selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
l. Gunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan belajar
Setiap siswa memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik
pendengaran mapun penglihatannya, begitu juga kemampuan
berbicara. Dengan penggunaan media, kelemahan indra yang
dimiliki tiap siswa dapa diminimalisir.
m. Hukuman
Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti siswa, tetapi lebih
kepada untuk mengubah cara berpikir siswa. Bahwa
setiappekerjaan (baik atau buruk) memiliki konsekuensi.
Hukuman diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau
mengubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Adapun hukuman yang diberikan jangan berupa hukuman fisik
yang sarat akan kekerasan.
6. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Kompri, motivasi belajar merupakan segi kejiwaan
yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi
fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Beberapa unsur yang
mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu:42
a. Cita-cita dan aspirasi siswa.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik
intrinsikmaupun ekstrinsik.
b. Kemampuan Siswa
42
Amna Emda, op.cit., h. 177.
-
30
Keingnan seorang anak perlu dibarengi dengankemampuaan
dan kecakapan dalam pencapaiannya.
c. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani.
Seorang siswa yang sedang sakit akan menggangu perhatian
dalam belajar.
d. Kondisi Lingkungan Siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebayadan kehidupan bermasyarakat.
Dari beberapa poin unsur di atas dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa, misalnya cita-cita dan aspirasi siswa, motivasi pasti akan
muncul apabila dari dalam diri siswa tersebut memiliki keinginan atau
mimpi yang dicita-citakannya, sehingga siswa tersebut akan
melakukan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau keinginanya
tersebut, begitupun dengan unsur-unsur yang lain dapat mempengaruhi
dan membangkitkan motivasi belajar siswa.
7. Indikator Motivasi dalam Belajar
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, umumnya dengan beberapa indikator atau
unsur yang mendukung.
Menurut Sardiman, proses pembelajaran akan mencapai
keberhasilan apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Guru
sebagai pendidik dan motivator harus memotivasi siswa untuk belajar
demi tercapainya tujuan dan tingkah laku yang diinginkan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa ciri–ciri siswa yang memiliki
motivasi belajar sebagai berikut:43
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam
43
Amna Emda, Ibid., h. 181-182.
-
31
waktu yang lama, tidak pernah sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak lekas puas dengan prestasi yang telah dicapainya)
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah:
“untuk orang dewasa” (misalnya: masalah pembangunan,
agama, politik, ekonomi, pemberantasan korupsi,
pem