peningkatan motivasi belajar siswa melalui...

143
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 07 PAGI CIPULIR JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan (S,Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh Shafa Ulfia 11150183000005 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING

    PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 07 PAGI

    CIPULIR JAKARTA SELATAN

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Gelar Sarjana Pendidikan (S,Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

    Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh

    Shafa Ulfia

    11150183000005

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2019

  • i

    PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING

    PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 07 PAGI

    CIPULIR JAKARTA SELATAN

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Gelar Sarjana Pendidikan (S,Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

    Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh

    Shafa Ulfia

    11150183000005

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2019

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

    Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode

    Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDN 07

    Pagi Cipulir, Jakarta Selatan

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh:

    Shafa Ulfia

    NIM. 11150183000005

    di bawah bimbingan

    Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi

    NIP. 19690206 199503 2 001

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS ILMU TARBIYAN DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2020/1441

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

    Skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui

    Penerapan Metode Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS

    Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta Selatan” disusun oleh Shafa Ulfia,

    NIM. 11150183000005, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang

    berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang

    ditetapkan fakultas.

    Jakarta, 12 Mei 2020

    Yang mengesahkan

    Dosen Pembimbing

    Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi

    NIP. 19690206 199503 2 001

  • iv

    SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

    Yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Shafa Ulfia

    NIM : 11150183000005

    Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Alamat : Jl Kebon Mangga Rt 008/002 No 27, Cipulir, Kebayoran Lama,

    Jakarta Selatan.

    MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

    Bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui

    Penerapan Metode Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS

    Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta Selatan” adalah benar hasil karya

    sendiri di bawah bimbingan dosen:

    Dosen Pembimbing : Dra Zikri Neni Iska, M.Psi

    NIP : 19690206 199503 2001

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

    menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

    sendiri.

    Jakarta, 12 Mei 2020

    Yang Menyatakan

    Shafa Ulfia

  • v

    SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

    Yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Shafa Ulfia

    NIM : 11150183000005

    Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Alamat : Jl Kebon Mangga Rt 008/002 No 27, Cipulir, Kebayoran Lama,

    Jakarta Selatan.

    Dosen Pembimbing : Dra Zikri Neni Iska, M.Psi

    NIP : 19690206 199503 2001

    Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

    sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

    Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

    Jakarta, 12 Mei 2020

    Yang Menyatakan

    Shafa Ulfia

  • vi

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

  • vii

    ABSTRAK

    Shafa Ulfia (11150183000005). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui

    Penerapan Metode Pembelajaran Mind mapping pada Mata Pelajaran IPS

    Kelas IV Di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan. Skripsi, Program Studi

    Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

    Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV

    melalui penerapan metode pembelajaran peta pikiran (Mind map). Metode

    penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research (CAR) atau

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan langkah-langkah perencanaan,

    pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SDN 07 Pagi

    Cipulir Jakarta Selatan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Tahun Pelajaran

    2019/2020, yang berjumlah 26 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah lembar observasi motivasi belajar siswa dan lembar observasi aktivitas

    siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Validasi lembar observasi motivasi

    belajar siswa dan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas

    guru ditentukan melalui Judgement Ahli.

    Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, pertemuan siklus I mendapatkan

    kategori cukup baik sedangkan pada siklus II mendapatkan kategori sangat baik.

    Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I ada pada kategori cukup baik

    sedangkan pada siklus II mendapatkan kategori sangat baik. Hasil penilaian

    lembar observasi motivasi belajar siswa pada siklus I mendapatkan kategori cukup

    baik dengan presentase pada pertemuan pertama mencapai 45% dan pada

    pertemuan kedua mencapai 62%. Hasil lembar observasi motivasi belajar siswa

    pada siklus II mendapatkan kategori sangat baik dengan presentase pada

    pertemuan pertama mencapai 68% dan pada pertemuan kedua presentase

    mencapai 88%. Dengan hasil penilaian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

    penerapan metode pembelajaran peta pikiran (Mind map) mampu meningkatkan

    motivasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta Selatan.

    Kata kunci:, Motivasi, Peta Pikiran (Mind Map), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

  • viii

    ABSTRACT

    Shafa Ulfia (11150183000005). Improving Student Learning Motivation

    Through the Application of Mind map Learning Methods in Social Studies

    Subjects Class IV at SDN 07 Pagi Cipulir South Jakarta. Thesis, Madrasah

    Ibtidaiyah Teacher Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and

    Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta,

    2019.

    This study aims to increase social studies motivation in fourth grade students

    through the application of mind map learning methods. The research method used

    is Classroom Action Research (CAR) or Classroom Action Research (CAR), with

    the steps of planning, implementation, observation and reflection. This research

    was conducted at SDN 07 Pagi Cipulir South Jakarta. The research subjects were

    students in class IV in the 2019/2020 academic year, totaling 26 people. The

    instruments used in this study were observation sheets of student motivation and

    observation sheets for student activities and observation sheets for teacher

    activities. Validation of student learning motivation observation sheets and

    student activity observation sheets and teacher activity observation sheets were

    determined through Expert Judgment.

    Based on observations of teacher activity, the first cycle meeting got a pretty good

    category while in the second cycle got a very good category. The results of

    observations of student activities in the first cycle in the category are quite good

    while in the second cycle get a very good category. The results of the observation

    sheet of student learning motivation observation in the first cycle get quite good

    categories with the percentage at the first meeting reaching 45% and at the second

    meeting reaching 62%. The results of the observation sheet of student motivation

    in cycle II get a very good category with the percentage at the first meeting

    reaching 68% and at the second meeting the percentage reaching 88%. With the

    results of the assessment it can be concluded that the application of the mind map

    learning method (Mind map) can increase the motivation to study social studies

    for fourth grade students at SDN 07 Pagi Cipulir, South Jakarta.

    Keywords: Motivation, Mind Map, Social Sciences (IPS)

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

    hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini sesuai dengan

    waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada

    junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari

    zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti sekarang ini.

    Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis menyadari sepenuhnya

    bahwa tidak sedikit kesulitan yang dialami. Oleh karena itu penulis ingin

    menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

    memberikan bantuan, arahan, dan bimbingan serta motivasi hingga proposal ini

    dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih khususnya penulis

    sampaikan kepada:

    1. Prof. Dr. Hj. Armany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA., selaku Rektor

    Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Dr. Sururrin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

    Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas

    Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4. Rohmat Widiyanto, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas

    Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    5. Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah sedia

    memberikan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan, serta motivasi

    kepada penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian dengan tepat waktu,

  • x

    serta selalu mengingatkan untuk bersyukur dan meniatkan segala sesuatu dengan

    ikhlas.

    6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

    (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen-dosen jurusan Pendidikan

    Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu yang

    bermanfaat.

    7. Nurhayati, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah SDN 07 Cipulir Pagi yang telah

    memberikan izin melaksanakan penelitian.

    8. Deasy Ani Nathalia, selaku Guru Kelas IVB SDN 07 Cipulir Pagi yang telah

    membantu peneliti dalam memudahkan penelitian.

    9. Guru Kelas IV SDN 07 Cipulir Pagi yang telah membantu selama proses

    penelitian berlangsung.

    10. Staf perpustakan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan staf perpustakaan

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    11. Teristimewa untuk orangtua tercinta, Alm Bapak Jumhari, Ibu Apiah dan adik

    Daffa Nabhan yang telah memberikan kasih sayang yang tiada terkira serta tiada

    henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan

    dukungan moril dan materil kepada penulis.

    12. Teruntuk keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tak terhenti

    kepada penulis.

    13. Teruntuk orangtua sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan moril yang

    tak henti kepada penulis.

    14. Teruntuk teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah (PGMI) Angkatan 2015 atas kebersamaan dan perjuangan yang telah

    dilalui selama di bangku perkuliahan serta dukungan semangat dan perhatian yang

    telah diberikan kepada penulis.

    15. Teruntuk sahabat-sahabat saya di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    (PGMI) yang sudah memberikan semangat selama proses pengerjaan skripsi.

    16. Teruntuk sahabat-sahabat SMAN 90 Jakarta, yang telah memberikan motivasi dan

    semangat dalam pengerjaan skripsi.

  • xi

    Ucapan terima kasih juga penulis tunjukan kepada semua pihak yang

    Namanya tidak bisa disebutkan satu persatu. Harapan dan untaian doa penulis

    semoga selalu mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.

    Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat

    membangun demi kesempurnaan penulis di masa yang akan dating. Akhir kata

    semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

    para pembaca pada umumnya.

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb

    Jakarta, 12 Mei 2020

    Penulis

  • xii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii

    LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................. iii

    SURAT PERNYATAAN ILMIAH .................................................................. iv

    SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. v

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ..................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................ vii

    ABSTRACT ..................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL............................................................................................. xv

    DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

    B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah .......................................................... 8

    C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 8

    D. Rumusan Masalah........................................................................................ 8

    E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

    F. Manfaat Penelitian........................................................................................ 8

    BAB II KAJIAN TEORETIK ......................................................................... 10

    A. Hakikat Metode Pembelajaran................................................................... 10

    1. Pengertian Metode Pembelajaran ........................................................... 10

    B. Hakikat Mind map ..................................................................................... 11

    1. Pengertian Mind map .............................................................................. 11

    2. Kelebihan Mind Map............................................................................... 15

    3. Kekurangan Mind Map ........................................................................... 17

    4. Manfaat Mind Map .................................................................................. 17

    5. Langkah-langkah membuat Mind Map ................................................... 19

    C. Motivasi Belajar ......................................................................................... 21

    1. Hakikat Motivasi Belajar ........................................................................ 21

    2. Fungsi Motivasi Belajar .......................................................................... 23

    file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454465213file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454465255file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463460file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463461file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463463file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463464file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463465file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463466file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463754file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463755file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463773file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463758file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463774file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757

  • xiii

    3. Macam-macam Motivasi Belajar ............................................................ 24

    4. Faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar ......................................... 27

    5. Cara menumbuhkan Motivasi Belajar ..................................................... 28

    6. Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar ............................... 30

    7. Indikator Motivasi dalam Belajar............................................................ 31

    D. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial .............................................................. 33

    1. Pengertian IPS......................................................................................... 33

    2. Tujuan Pembelajaran IPS ........................................................................ 35

    3. Pembelajaran IPS Tingkat SD ................................................................ 36

    E. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 37

    F. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 40

    G. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 41

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 42

    A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 42

    B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ................................. 42

    C. Subjek Penelitian ....................................................................................... 45

    D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................ 46

    E. Tahapan Intervensi Tindakan ..................................................................... 46

    F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .............................................. 49

    G. Data dan Sumber Data ............................................................................... 49

    H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 50

    I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 51

    J. Teknik Analisis Data................................................................................... 52

    K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................................................... 53

    file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463757file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463756file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463775

  • xiv

    BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 54

    A. Deskripsi Data ........................................................................................... 54

    1. Tindakan Pembelajaran Siklus I ............................................................. 54

    a. Tahap Perencanaan .............................................................................. 54

    b. Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 54

    c. Tahap Pengamatan (Observasi) ........................................................... 56

    1) Observasi Motivasi Belajar Siswa ................................................... 56

    2) Observasi Guru ................................................................................ 59

    3) Observasi Siswa ............................................................................... 62

    d. Tahap Refleksi .................................................................................... 65

    2. Tindakan Pembelajaran Siklus II ............................................................ 66

    a. Tahap Perencanaan .............................................................................. 66

    b. Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 66

    c. Tahap Pengamatan (Observasi) ........................................................... 68

    1) Observasi Motivasi Belajar Siswa ................................................... 68

    2) Observasi Guru ................................................................................ 71

    3) Observasi Siswa ............................................................................... 74

    d. Tahap Refleksi .................................................................................... 77

    B. Analisis Data .............................................................................................. 77

    C. Pembahasan ............................................................................................... 78

    BAB V PENUTUP ............................................................................................ 80

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 80

    B. Saran .......................................................................................................... 80

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 8

    file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463771file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454463770

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Data dan Sumber Data.................................................................... 49

    Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 51

    Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan I .............. 57

    Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan II ............ 58

    Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ................. 60

    Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ............... 61

    Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ................ 63

    Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ............... 64

    Tabel 4.7 Hasil Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................... 65

    Tabel 4.8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan I ............ 69

    Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan II ........... 70

    Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ............. 72

    Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II ........... 73

    Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ............. 75

    Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ........... 76

  • xvi

    DAFTAR BAGAN

    2.1 KERANGKA BERFIKIR ......................................................................... 41

    3.1 TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PTK ............................................... 45

    file:///C:/Users/Ramadhan/AppData/Local/Temp/Rar$DIa0.736/9.%20Daftar%20Isi.docx%23_Toc454465213

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Pedoman Observasi Motivasi Belajar Siswa ............................ 85

    Lampiran 2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ......................................... 89

    Lampiran 3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ......................................... 93

    Lampiran 4 RPP Siklus I ................................................................................. 97

    Lampiran 5 RPP Siklus II ............................................................................. 107

    Lampiran 6 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ................................... 116

    Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 117

    Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 118

    Lampiran 9 Paraf Uji Referensi ................................................................... 119

    Lampiran 10 Pengesahan Uji Referensi ....................................................... 124

    Lampiran 11 Lampiran Dokumentasi ......................................................... 125

    Lampiran 12 Biodata Penulis ........................................................................ 126

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan adalah kegiatan manusia yang dilaksanakan untuk membantu

    sesama manusia agar mau dan mampu meraih harkat dan martabatnya sebagai

    manusia. Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Ini berarti bahwa

    tanpa sesama manusia, tanpa pergaulannya dengan sesama manusia maka

    manusia itu tidak akan menjadi manusia.

    Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 telah dirumuskan bahwa

    tujuan Pendidikan adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan

    membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

    mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

    anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

    menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

    Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan, termasuk penggunaan

    metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.

    Dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat maka nilai dan prestasi

    siswa diharapkan mendapat hasil yang maksimal. Hal ini dikarenakan dari

    sudut proses, sebuah pembelajaran harus memiliki model dan sumber belajar

    yang pas dengan bidang studi yang diajarkan, dan memiliki kesesuaian antara

    peserta didik dengan guru yang mendidik.

    Kegiatan belajar mengajar yang dihasilkan seorang guru tidak terpaku

    dalam menggunakan berbagai model (variasi model) agar proses belajar

    mengajar atau pengajaran berjalan tidak membosankan, tetapi bagaimana

    memikat perhatian anak didik. Namun disisi lain, penggunaan berbagai model

    akan sulit membawa keberuntungan atau manfaat dalam kegiatan belajar

    1 http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf

  • 2

    mengajar, bila penggunaannya tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang

    mendukungnya, serta kondisi psikologis anak didik. Maka dari itu disini guru

    dituntut untuk pandai dalam memilih metode dan model yang tepat.

    Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata

    pelajaran yang berusaha membekali wawasan dan keterampilan siswa sekolah

    dasar untuk mampu beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan

    dengan perkembangan dalam era globalisasi. Melalui mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi

    warga dunia yang efektif. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial perlu

    dirancang untuk merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan

    bermasyarakat yang selalu berkembang secara terus menerus. Mata pelajaran

    Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar bertujuan sebagai berikut:

    1. Mengajar konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah

    dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.

    2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,

    memecahkan masalah dan keterampilan sosial.

    3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

    kemanusiaan.

    4. Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam

    masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

    Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dikembangkan model atau metode

    pembelajaran yang kondusif dan menggairahkan bagi siswa serta peningkatan

    media pembelajaran agar siswa bersemangat dalam mengikuti proses

    pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dewasa ini menunjukkan beberapa

    kelemahan, yang mana pendekatan konvensional sangat mendominasi seluruh

    proses belajar. Aktivitas guru lebih menonjol daripada kegiatan siswa, sehingga

    belajar siswa terbatas pada menghafal. Adanya kecenderungan di kalangan siswa

    dewasa ini yang beranggapan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

  • 3

    merupakan bidang studi yang menjemukan dan kurang menantang motivasi

    belajar hal itu bisa dilihat dari tidak adanya semangat belajar siswa menerima

    materi Ilmu Pengetahuan Sosial, selain itu Ilmu Pengetahuan Sosial seringkali

    dianggap sebagai ritual dalam pembelajaran sehingga siswa hanya masuk kelas

    saja, bahkan lebih dari itu pandangan sebagai mata pelajaran kelas dua yang

    dianggap kurang penting, baik oleh peserta didik maupun orangtua mereka.

    Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial belum mampu membangkitkan budaya

    belajar pada peserta didik. Budaya belajar dalam konteks ini diartikan bahwa

    belajar IPS bukan hanya menyangkut “what to learn” melainkan juga “how to

    learn” dengan kata lain pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial seyogyanya

    dipandang dari aspek instrumentalnya, yaitu “learning to learn”.

    Terkait penyelenggaraan pembelajaran di sekolah seorang guru memegang

    peranan penting. Kondisi proses pembelajaran di tingkat sekolah saat ini masih

    menekankan pada aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada

    keterlibatan siswa pada proses pembelajaran itu sendiri. Guru dapat merancang

    pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh pengalaman

    belajar yang bermakna. Kenyataan sekarang dalam proses pembelajaran masih

    terdapat ketidaksesuaian antara bidang yang diajarkan oleh guru dengan materi

    yang diajarkan.2

    Hal ini juga mengakibatkan proses pembelajaran yang dilalui oleh siswa tidak

    menjadi maksimal. Guru harus menghayati peran yang dilakoni sehingga bisa

    menciptakan proses pembelajaran yang benar-benar berkualitas dengan

    memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta mampu menumbuhkan

    budaya belajar bagi siswa, yang pada nantinya akan berpengaruh terhadap

    motivasi siswa. Sudah menjadi kenyataan sehari-hari dimana proses belajar

    mengajar di kelas kurang dapat membantu siswa bagaimana belajar dengan benar.

    Hal ini mungkin disebabkan oleh strategi, model atau cara yang digunakan guru

    belum tepat atau kurang disenangi oleh siswa.

    2 Deasy Ani Nathalia, (SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta, Januari 2020)

  • 4

    Salah satu cara atau model yang digunakan oleh guru dalam proses

    pembelajaran masih bersifat konvensional pada umumnya. Pada proses

    pembelajaran ini cenderung pembelajaran berlangsung satu arah yaitu dari guru ke

    siswa saja. Selama pembelajaran seperti ini siswa akan merasa bosan serta

    kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Dalam keadaan seperti ini

    siswa tidak akan mau bertanya kepada gurunya tentang hal-hal yang tidak

    dimengerti. Hal ini disebabkan karena siswa merasa takut untuk mengemukakan

    pendapat atau pertanyaan, siswa mungkin bingung dengan apa yang akan

    ditanyakan. Disamping itu siswa kurang dilatih untuk mengembangkan ide-ide

    dalam memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.

    Siswa biasanya lebih berani menyampaikan pendapatnya kepada teman atau

    siswa lain. Masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik

    psikologi serta perbedaan tingkat kecerdasan, bakat, minat, serta motivasi. Semua

    kondisi ini akan berpengaruh pada proses mengajar yang juga akan berpengaruh

    terhadap motivasi belajar IPS siswa. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu

    membentuk kelompok-kelompok siswa yang memungkinkan siswa untuk

    berdiskusi satu sama lain dalam memahami materi atau menyelesaikan masalah.

    Dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan mungkin guru akan

    merasa sudah mengajar dengan benar, tetapi tidak bagi siswanya, sehingga terjadi

    miskonsepsi. Kondisi ini didukung oleh kenyataan di lapangan bahwa aspek guru

    sangat mendominasi seluruh proses pembelajaran. Hal ini dapat mengakibatkan

    rendahnya motivasi siswa dalam belajar.

    Berdasarkan hasil wawancara, dalam beberapa pembelajaran guru telah

    berusaha menerapkan model atau metode pembelajaran lainnya selain metode

    konvensional dalam pembelajaran, namun usaha yang dilakukan guru kurang

    maksimal. Situasi yang demikian berdampak terhadap kurangnya motivasi siswa

    seperti yang terjadi di kelas IV SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan. Hal ini dapat

  • 5

    dilihat dari kurangnya keterlibatan serta minimnya keaktifan siswa dalam

    pembelajaran IPS di kelas.3

    Menurut hasil wawancara kepada wali kelas yang mengajar di kelas IV SDN

    07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan yaitu Ibu Deasy Ani Nathalia pembelajaran IPS di

    kelas masih sering menggunakan metode konvensional dan metode ceramah.

    Namun terkadang guru juga menggunakan model pembelajaran di kelas tetapi

    kurangnya kreativitas yang guru miliki tentang metode-metode pembelajaran yang

    ada di kelas membuat suasana yang ada di kelas kurang kondusif dan cenderung

    terlihat membosankan. Ketika peneliti melakukan observasi di sekolah tersebut,

    peneliti juga melihat siswa yang ada di kelas seringkali tidak memperhatikan guru

    ketika pembelajaran di kelas serta saling sibuk satu sama lain. Selain itu peneliti

    juga menemukan ada siswa yang sering mengobrol dengan temannya, siswa

    sering keluar kelas untuk ke toilet, siswa tidak semangat ketika belajar. Ketika

    guru meberikan tugas, siswa terlihat malas untuk mengerjakan dan saat pemberian

    nilai tugas banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang memuaskan.

    Tidak semua siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, karena setiap

    siswa berbeda-beda. Motivasi yang rendah dapat diakibatkan oleh banyak faktor.

    Faktor-faktor tersebut seperti rasa percaya diri yang rendah, adanya rasa malas

    untuk belajar, kurang perhatian dari orangtua atau orang sekitar, tidak ada yang

    memberi semangat dan lain-lain. Motivasi belajar yang rendah dapat

    menyebabkan seorang siswa malas belajar sehingga dapat pula menyebabkan

    siswa akan mendapatkan prestasi yang rendah. Ciri-ciri anak yang mempunyai

    motivasi yang rendah seperti malas belajar, malas mengerjakan tugas, tidak ada

    keinginan untuk mengetahui, tidak peduli dengan nilainya, tidak ada rasa

    semangat di dalam kelas, mendapatkan nilai yang buruk, dan lain-lain.

    Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan

    mempengaruhi kekuatan dari kegiatan tersebut, tetapi motivasi juga dipengaruhi

    oleh tujuan. Makin tinggi dan berarti suatu tujuan, makin besar motivasinya, dan

    3 Deasy Ani Nathalia, (SDN 07 Pagi Cipulir, Jakarta, Januari 2020)

  • 6

    makin besar motivasi akan makin kuat kegiatan dilaksanakan. Ketiga komponen

    kegiatan atau perilaku individu tersebut saling berkaitan erat dan membentuk

    suatu kesatuan yang disebut sebagai proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi

    tiga langkah, yaitu:

    1. Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong

    (desakan, motif, kebutuhan, dan keinginan) yang menimbulkan suatu

    ketegangan atau tension.

    2. Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada

    pencapaian sesuatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan

    ketegangan.

    3. Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan.

    Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dapat dilakukan dengan

    mengadakan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena

    itu dirancang suatu model pembelajaran yang dapat mengembangkan aktivitas dan

    kreativitas berpikir siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri dan

    berinteraksi satu sama lain serta dapat mengomunikasikan gagasan-gagasan

    berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan suatu

    permasalahan.

    Salah satu metode yang dipilih sebagai alternative solusi dalam masalah di

    atas adalah metode pembelajaran Mind map. Dalam Mind map, guru berperan

    sebagai motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

    Semua siswa melakukan tanggung jawabnya secara kelompok dan juga secara

    individual, karena disini semua siswa dituntut untuk siap dengan materi yang akan

    disajikan oleh guru dan didiskusikan terlebih dahulu oleh masing-masing

    kelompok sebelum dibuat sebuah peta pikiran Mind map.

    Mind map merupakan salah satu metode pembelajaran aktif dan cara termudah

    untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar

    dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Dengan Mind

    map siswa dapat menghasilkan gagasan, mencatat apa yang mereka pelajari atau

  • 7

    merencenakan tugas baru. Sehingga siswa dapat mengidentifikasi dengan jelas

    dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka

    rencanakan. Dengan memetakan gagasannya sendiri, siswa lebih mudah dalam

    belajar dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

    Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Mind map

    diharapkan dapat mengatasi rendahnya motivasi siswa kelas IV SDN 07 Pagi

    Cipulir Jakarta Selatan. Dalam proses pembelajaran, siswa akan dibagi menjadi

    beberapa kelompok belajar, guru menampilkan materi yang akan diajarkan oleh

    siswa, siswa dengan bimbingan guru membuat Mind map (peta pikiran)

    perkelompok yang kemudian dilanjutkan dengan memberi simpulan.

    Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis bermaksud

    untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

    melalui Penerapan Metode Pembelajaran Mind map pada Mata Pelajaran IPS

    Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan”.

    B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka identifikasi

    permasalahnnya sebagai berikut:

    1. Guru belum memaksimalkan metode, model, maupun strategi

    pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam

    pembelajaran di kelas.

    2. Siswa kurang dilatih kemampuannya dalam menuangkan gagasan, ide,

    atau pikirannya ke dalam tulisan atau gambar yang kreatif.

    3. Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran, terutama dalam

    pembelajaran IPS.

    4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

  • 8

    C. Pembatasan Masalah

    Dari permasalahan yang ditemui, penulis membatasi masalah kepada

    Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Mind map

    pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan pada

    semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

    dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: “Apakah Penggunaan

    Metode Pembelajaran Mind map dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

    Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan?”

    E. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa

    dengan menggunakan metode pembelajaran Mind map pada Mata Pelajaran IPS

    Kelas IV di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan.

    F. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

    1. Bagi sekolah yang menjadi fokus penelitian, hasil penelitian ini

    diharapkan bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan

    pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan

    kualitas pembelajaran di SDN 07 Pagi Cipulir Jakarta Selatan.

    2. Bagi guru dan peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam

    mengangkat suatu fenomena yang ada di sekolah, serta dapat mencari

    informasi tentang upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan

    penggunaan metode pembelajaran Mind map.

    3. Bagi siswa dapat memanfaatkan pembelajaran yang telah berlangsung

    dengan baik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan semoga dapat

    membantu meningkatkan semangat dan hasil belajar IPS siswa.

  • 9

    BAB II

    KAJIAN TEORETIK

    A. Hakikat Metode Pembelajaran

    1. Pengertian Metode Pembelajaran

    Metode sangat penting adanya dalam sebuah pembelajaran.

    Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

    yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode diperlukan

    oleh pendidik dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan

    yang ingin dicapai.4 Metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang

    digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk

    mencapai tujuan pembelajaranyang telah ditetapkan sesuai dengan materi

    dan mekanisme metode pembelajaran.5

    Sedangkan menurut Milan, metode berhubungan dengan cara yang

    memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalam rangka

    mempelajari bahan ajar yang disampaikan oleh guru.6 Fungsi metode

    dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan kondisi pembelajaran

    yang memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalarn

    mempelajari bahan ajar.7

    Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah

    dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran. Suatu metode

    pembelajaran yang sama dapat membedakan hasil pembelajaran, jika

    kondisinya berbeda.8 Metode pembelajaran menurut Sifa, dapat diartikan

    4 Ihsana El Khuluqo, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h.

    60 5 M. Afandi, Evi Chamalah, dan Oktarina Puspita, Model dan Metode Pembelajaran di

    Sekolah, (Semarang: Unissula Press, 2013), h. 16 6 Milan Rianto, Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran, (Malang: Pusat

    Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP, 2006), h. 6 7 Ibid., h. 90

    8 Tukiran Taniredja, Efi Miftah, dan Sri Harmianto, Model-model Pembelajaran Inovatif,

    (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 1

  • 10

    sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

    sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai

    tujuan pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur

    pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.9

    Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah,

    dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

    Dalam memilih dan menentukan metode, guru perlu mempertimbangkan

    tujuan yang hendak dicapai, kondisi dan karakteristik siswa, sifat materi

    pembelajara, ketersediaan fasilitas dan media, dan juga tingkat partisipasi

    siswa.10

    Setelah mengetahui pengertian metode pembelajaran menurut

    beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

    merupakan langkah atau cara yang digunakan pendidik dalam melakukan

    kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik

    siswa agar mempermudah tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Dalam

    menentukan metode pembelajaran sebaiknya guru memperhatikan

    kebutuhan dan karakteristik seluruh siswa di kelas. Guru juga harus

    mempertimbangkan apakah metode yang dipakainya

    dapatdiimplementasikan pada materi yang akan diberikan kepada siswa.

    Sehinggga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, akan tercapai dengan

    baik dan lebih mudah.

    B. Hakikat Mind map

    1. Pengertian Mind map

    Metode pembelajaran Mind map adalah metode pembelajaran yang

    mempelajari konsep atau teknik mengingat sesuatu dengan bantuan mind

    map (menggunakan peta konsep, pencatatan materi belajar dituangkan

    dalam bentuk diagram yang memuat simbol, kode, gambar, dan warna

    9 Sifa Siti Mukrimah, 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Business

    Management of Education, 2014) h. 70 10

    Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 57-60

  • 11

    yang saling berhubungan) sehingga kedua otak manusia dapat digunakan

    secara maksimal.11

    Sedangkan menurut Buzan dari Inggris sebagai penemu mind map,

    ia memberikan beberapa pengertian mengenai mind map itu sendiri.

    Menurutnya mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan

    secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.12

    Pada awal tahun 1970-an, Tony Buzan yang merupakan seorang

    pakar pengembangan otak dari Inggris secara resmi menggunakan mind

    map sebagai alternatif penggambaran (mempresentasikan) keseluruhan

    pemikiran yang dihasilkan otak untuk berpikir secara linear. Mind map

    adalah salah satu sistem yang menggunakan prinsip manajemen otak untuk

    membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi.13

    Pembelajaran menggunakan mind map terkesan lebih efektif dan efisien

    karena pada dasarnya cara kerja mind map sama dengan cara keja dasar

    otak yaitu tidak tersusun sistematis namun lebih pada bercabang-cabang

    seperti pohon, pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa

    yang pernah dipelajari, dapat meningkatkan motivasi siswa dan guru

    karena siswa dan guru akan terangsang untuk membuat gambar-gambar

    atau warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik,

    mempertajam daya analisa dan logika siswa karena siswa tidak lagi

    dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghapalnya,

    namun lebih kepada pemahaman dan keativitas untuk dapat

    menghubungkan topik umum dengan sub-sub topik bahasan.

    Mind map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,

    memungkinkan menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga

    cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti informasi akan lebih

    11

    Karunia Eka dan M. Ridwan, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: Refika

    Aditama, 2015), h. 76 12

    Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h.4 13

    Sutanto Windura, Mind Map: Langkah Demi Langkah, (Jakarta: Elex Media

    Komputindo, 2016), h. xiii.

  • 12

    mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan metode

    pencatatan tradisional. Pembuatan mind map ini membutuhkan

    pemanfaatan imajinasi dari pembuatnya, siswa yang kreatif akan lebih

    mudah membuat Mind map. Semakin sering siswa membuat Mind map

    maka dia akan semakin kreatif.

    Kegeniusan seseorang dapat tercapai jika terpenuhinya 3 unsur

    yang saling tidak terpisahkan,yaitu what to learn (materi pelajaran), how

    to learn (cara-cara dan teknik-teknik belajar), dan why to learn (sistem

    motivasi dan program pikiran anak yang membuat dia mau belajar atau

    tidak.14

    Kebanyakan pembelajaran yang sudah diberikan kepadasiswa

    hanya difokuskan saja pada what to learn atau materi dari pelajaran

    tersebut dan siswa tidak dilatih untuk how to learn yang merupakan cara

    atau teknik dalam belajar seperti cara memahami, cara membaca penuh

    konsentrasi, cara berpikir analisis, cara berpikir kreatif dan cara-cara

    belajar lainnya.

    Mind map adalah sebuah keterampilan how to learn dan how to

    think. How to learn ini juga tidak hanya sekedar learning skill atau

    keterampilan belajar saja, tetapi lebih sebagai life skill atau keterampilan

    hidup yang sangat berguna bagi pemikiran siswa.15

    Dengan siswa

    menguasai what to learn dan how to learn, selanjutnya adalah memotivasi

    siswa dengan berbagai cara atau why to learn agar tujuan pembelajaran

    yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

    Mind map adalah salah satu sistem how to learn yang paling

    penting dan harus didapatkan paling pertama oleh anak jika mau

    menggunakan otaknya secara efektif dan efisien dalam belajar.

    Penggunaan mind map akan menyebabkan proses belajar yang

    14

    Sutanto Windura, 1st Mind Map untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua, (Jakarta: Elex

    Media Komputindo, 2013), h. 5-6. 15

    Ibid., h. 7.

  • 13

    menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses

    dalam prestasi akademiknya.16

    Mind map diciptakan berawal dari asumsi bahwa otak manusia

    tidak bekerja secara linear melainkan secara kreatif memancar seperti

    radiasi dari suatu konsep atau ide sentral. Mind map digunakan untuk

    menggambarkan dan meningkatkan cara berpikir kreatif yang disebut

    Radiant Thinking yaitu proses berpikir yang berawal dari titik sentral idea

    atau konsep yang kemudian menyebar ke segala arah. Mind map yang baik

    adalah mind map yang berwarna-warni, menggunakan banyak gambar dan

    simbol, yang biasanya nampak seperti karya seni. Mind map mempunyai

    prinsip yang sederhana yaitu mengikuti kemana otak berpikir. Selanjutnya

    Buzan juga mengibaratkan Mind Map seperti pusat kota. Pusat mind map

    mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan

    sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-

    gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area yang menarik atau

    ide-ide menarik tertentu.

    Terdapat beberapa aturan yang diperlukan dalam membuat mind

    map, yaitu diperlukannya kertas yang diutamakan berwarna putih dan

    berorientasi landscape, spidol warna-warni yang tia cabangnya berbeda

    warna, garis lengkung, huruf, keyword yang tidak terlalu panjang, key

    image yang mempermudah untuk mengingat, serta struktur yang

    memancar dan jelas,17

    Buzan menjelaskan bahwa mind map juga merupakan peta rute

    yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan

    pemikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak

    awal. Ini berarti mengingat sekaligus memproduksi kembali informasi

    16

    Sutanto Windura, op.cit., h. xiv. 17

    Doni Swadarma Penerapan Mind map dalam Kurikulum Pembelajaran, (Jakarta: Elex

    Media Komputindo: 2013), h.10-13

  • 14

    akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan

    metode mencatat konvesional.

    Mind map adalah metode yang tepat untuk meringkas catatan agar

    siswa lebih mudah memahami pelajaran yang sudah dipelajari, dengan

    menggunakan mind map kemampuan otak menyimpan dan

    mengembangkan konsep materi atau infromasi tertentu dapat ditingkatkan

    dengan sangat baik. Untuk mempermudah otak dalam mengingat ada kata

    kunci dalam mind map yaitu garis lengkung, gambar, dan warna yang

    bervariasi. Karena mind map ini menggabungkan cara kerja otak bagian

    kanan dan kiri. Wilayah otak bagian kanan melibatkan gambar, warna,

    imajinasi, sedangkan wilayah otak bagian kiri melibatkan kata, angka, dan

    logika, sehingga siswa dapat menggunakan potensi otaknya secara

    optimum.

    Jadi metode mind map bukan hanya dapat dikatakan sebagai metode

    untuk mencatat yang akan meningkatkan daya ingat siswa, tetapi mind

    map juga dapat meningkatkan proses berpikir dan kreativitas siswa.

    2. Kelebihan Mind Map

    Kelebihan mind map, mind map akan memberikan pandangan

    menyeluruh tentang pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan

    kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan, mengumpulkan

    sejumlah besar data di suatu tempat, mendorong pemecahan masalah

    dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif, dan

    menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.18

    Mind map menawarkan cara pembelajaran menggunakan gambar,

    symbol, dan warna yang disukai anak-anak. Setiap gambar, simbol, warna,

    huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu

    18

    Lukita Octavia Lukman, “Mind Map Sebagai Model Pembelajaran Menilai Penguasaan

    Konsep dan Alat Evaluasi Menilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”, Seminar Nasional

    Pendidikan dan Saintek, 2016, h. 629-630

  • 15

    hal. Cara ini diyakini akan menjadi alat bantu yang bisa memanfaatkan

    kedua belahan otak ketika berpikir. Selain itu, mind map masih

    mempunyai benyak kelebihan, diantaranya:19

    a. Cara untuk mudah menggali informasi dari dalam dan luar otak

    b. Sebagai cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan

    ampuh

    c. Membuat catatan agar tidak membosankan

    d. Mampu membuka pikiran sebebas-bebasnya

    e. Merangsang kecerdasan majemuk anak seperti kecerdasan visual

    spasial, verbal (linguistik), logis matematis, kinestetik, dan

    intrapersonal anak

    f. Sebagai cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan

    merencanakan proyek

    g. Sebagai alat berpikir yang mengasyikkan karena membantu

    berpikir 2 kali lebih baik, 2 kali lebih cepat, 2 kali lebih jernih, dan

    dengan lebih menyenangkan.

    Banyak sekali kelebihan dari penggunaan metode pembelajaran

    Mind map pada pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan metode

    mind map ini merupakan salah satu cara yang dapat membuat siswa lebih

    bersemangat dan termotivasi dalam pembelajaran di kelas. Siswa dapat

    merasakan pembelajaran yang menyenangkan. Ketika siswa merasa

    senang atau bahagia, siswa akan lebih mudah dalam menerima suatu

    materi pembelajaran. Selain mempermudah siswa dalam memahami

    materi pembelajaran, mind map juga melatih siswa untuk dapat berfikir

    kreatif yang merupakan salah satu kemampuan yang sangat dicari di abad

    ke-21 ini.

    19

    Femi Olivia, Gembira Belajar dengan Mind map, (Jakarta: Elex Media Komputindo,

    2008), h. 12-13

  • 16

    3. Kekurangan Mind Map

    Selain mempunyai kelebihan, mind map juga mempunyai

    kelemahan dalam sistem pembelajaran, yaitu hanya siswa yang aktif yang

    terlibat karena pada mind map merupakan catatan masing-masing siswa

    dan pembuatan atau penulisannya tidak dipatokkan bagaimana bentuknya

    oleh guru.20

    Sehingga dapat membuat guru kesulitan dalam memeriksa

    hasil mind map siswa yang sangat beragam sesuai kreatifitas masing-

    masing siswa.

    4. Manfaat Mind Map

    Secara ringkas, dengan belajar membuat peta pikiran atau mind

    map, akan banyak manfaat yang bisa diperoleh, diantaranya yaitu:21

    a. Meningkatkan kecerdasan visual dan keterampilan observasi

    b. Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih

    banyak mengingat

    c. Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi

    d. Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu

    e. Menghemat waktu sebaik mungkin

    f. Membantu mengembangkan diri serta merangsang pengungkapan

    pemikiran

    g. Meningkatkan kreativitas dan daya cipta

    h. Membuat tetap fokus pada ide utama maupun semua ide tambahan

    Mind map sebagai sistem berpikir dan kreasi memiliki manfaat

    diberbagai segi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari pembelajaran,

    keluarga hingga dalam bisnis. Namun, guna menjadi landasan penelitian

    pendidikan, hanya akan dipaparkan manfaat mind map dalam aspek

    pembelajaran. Menurut Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer

    20

    A. M. Dwitha Evayanti dan MadeSumantri, “Penerapan Metode Mind map untuk

    Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IIIA”, Jurnal Ilmiah Sekolah

    Dasar. Vol.1 (1), 2017, h.43. 21

    Ibid., h. 8

  • 17

    Nourie, “metode ini dapat membantu kita mengingat perkataan dan

    bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu

    mengorganisasiakan materi, dan memberikan wawasan baru karena di

    dalamnya memuat kata-kata kunci dalam sebuah topik”.22

    Dengan mengorganisasikan materi menggunakan skema dan kata

    kunci, pengguna mind map dapat lebih mudah mengingat dan memahami

    bahasan yang telah mereka dapat dan mereka catat menggunakan mind

    map.

    Kegunaan mind map yang dijelaskan oleh Buzan secara umum

    “mind maps are multi-sensory tools that use visuospatial orientation to

    help students integrate, organize, and retain information”.23

    Secara umum

    penggunaan mind map dipengaruhi dan mempengaruhi sistem kerja otak,

    dengan mengolah informasi yang telah diperoleh otak, penggunaan mind

    map dapat membantu penggunaanya mengingat kembali dan memahami

    informasi yang telah mereka dapat sebelumnya, serta dapat membantu

    memecahkan masalah yang kompleks.

    Subjek yang akan merasakan manfaat dari penggunaan mind map

    pada pembelajaran adalah siswa dan guru. Adapun manfaat mind map bagi

    siswa dalam belajar, berpikir dan merencanakan kegiatan sehari-hari ialah

    sebagai berikut:24

    Mencatat, meringkas, mengarang, berpikir analis, berpikir kreatif,

    merencanakan (jadwal, waktu, kegiatan, dan lainnya), menguraikan artikel

    bacaan (misal: reading comprehension Bahasa Inggris), mengurai soal

    cerita matematika atau sains, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan

    mind map siswa mendapat kemudahan dalam mempelajari kembali apa

    yang telah mereka pelajari dan mereka rangkum dan catat ke dalam mind

    22

    Norma Kusmintayu, “Penerapan Metode Mind map untuk Meningkatkan Keterampilan

    Berbicara pada Siswa Sekolah Menengah Pertama”, Basastra Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra

    Indonesia dan Pengajarannya, vol.1 No.1, 2012, h. 209. 23

    Anthony V. D’Antoni, “Does the Mind Map Learning Strategy Facilitate Information

    Retrieval and Critical Thingking In Medical Students?”, Journal of the Academy of Chiropractic

    Orthopedists, Volume 8, Issue 1, 2010, h. 2. 24

    Norma Kusmintayu, loc.cit.

  • 18

    map mereka. Keuntungan lainnya bagi siswa ialah dalam mencatat

    pelajaran yang telah mereka dapat, siswa tidak akan bosan, terlebih lagi

    pada siswa sekolah dasar, karena mind map dirancang sebagai teknik

    mencatat yang kreatif dan menyenangkan siswa dengan menggunakan

    gambar, garis, dan warna-warni.

    Adapun manfaat mind map bagi guru ialah merancang kurikulum

    pengajaran yang komprehensif, menyatukan materi pengajaran dari

    berbagai sumber, meringkas materi pengajaran, mengembangkan ide

    materi mengajar, mempersiapkan presentasi mengajar, presentasi

    mengajar, manejemen waktu dalam mengajar, membuat catatan mengajar

    di papan tulis atau whiteboard, dan lain sebagainya.

    Jadi sebenarnya manfaat mind map tidak hanya dirasakan oleh

    siswa saja, guru pun dapat merasakan manfaat mind map dalam sebuah

    pembelajaran. Siswa dan guru harus terbiasa dalam pembuatan mind map,

    pembuatan mind map harus diawali dan dibiasakan dalam lingkup kelas.

    Dengan pembekelan dan pembiasaan akan aturan-aturan mind map, dirasa

    akan mampu menciptakan karakter siswa dan guru yang kreatif serta lebih

    disiplin dan teratur.

    5. Langkah-langkah Membuat Mind Map

    Berikut ini adalah petunjuk atau langkah-langkah membuat peta

    pikiran yang dikemukakan oleh Tony Buzan:25

    a. Mulailah dengan menulis topik utama di tengah kertas kosong,

    b. Gunakan ilustrasi gambar, simbol-simbol, kode-kode pada

    keseluruhan peta pikiran,

    c. Pilih kata-kata kunci pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan,

    d. Setiap kata/gambar harus berdiri sendiri pada setiap

    garis/cabangnya,

    25

    Rijal Darusman, “Penerapan Metode Mind map (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan

    Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SMP” Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika

    STKIP Siliwangi Bandung, Vol 3, No.2, September 2014, h. 169

  • 19

    e. Cabang-cabang yang dibuat harus terkait dengan topik utama di

    tengah kertas. Garis cabang utama lebih tebal dan menjadi lebih

    tipis ketika semakin menjauh dari cabang utama,

    f. Buat garis/cabang yang sama panjangnya dengan kata-katanya,

    g. Gunakan warna-warni dalam peta pikiran paling tidak tiga warna,

    sesuai selera,

    h. Kembangkan bentuk peta pikiran yang sesuai dengan gaya atau

    kreativitas masing-masing,

    i. Sisakan ruang untuk penambahan tema berikutnya.

    Sejalan dengan pendapat Buzan tersebut, Windura mengemukakan

    pendapatnya mengenai langkah-langkah dalam membuat mind map

    yaitu:26

    a. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya

    diletakkan vertikal atau horizontal;

    b. Menentukan central topic yang akan dibuat dengan metode Mind

    map, central topic biasanya adalah judul buku atau judul bab yang

    dipelajari dan harus diletakkan di tengah kertas serta diusahakan

    berbentuk gambar;

    c. Membuat basic ordering ideas (BOI) untuk central topic yang

    telah dipilih, gunakan warna yang berbeda pada masing-masing

    garis BOI. BOI biasanya adalah judul bab atau sub bab dari buku

    yang akan dipelajari atau bisa jugadengan menggunakan 5WH

    (what, where, why, who, when, dan how). Garis BOI dibuat lebih

    tebal dibandingkan dengan garis cabang-cabang selanjutnya setelah

    cabang utama (BOI) dan seluruh garis cabang utama (BOI) harus

    tersambung ke pusat/central topic;

    d. Melengkapi setiap BOI dengan cabang-cabang yang berisi data-

    data pendukung yang terkait garis cabang kedua, ketiga, dan

    selanjutnya lebih tipis dibandingkan garis cabang utama (BOI) dan

    26

    Muhammad Chomsi Imaduddin & Unggul Haryanto Nur Utomo, “Efektifitas Metode

    Mind map untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII“, Jurnal Humanitas,

    Vol. IX No.1 Januari 2012, h. 67.

  • 20

    warna garis cabang kedua, ketiga, dan selanjutnyatersebut

    mengikuti warna BOI nya masing-masing;

    e. Melengkapi setiap cabang dengan gambar, simbol, kode, daftar,

    grafik agar lebih menarik, lebih mudah untuk diingat dan dipahami,

    jika perlu lengkapi dengan garis penghubung bila ada BOI yang

    saling terkait satu dengan lainnya serta tuliskan kata kuncinya saja

    untuk setiap garis.

    Pembuatan mind map dapat melatih siswa dalam berpikir secara

    terstruktur dan terorganisir, karena dimulai dari satu topik besar menuju ke

    sub-sub dari topik tersebut. mind map juga dapat melatih siswa dalam

    menyelesaikan suatu permasalahan.

    C. Motivasi Belajar

    1. Hakikat Motivasi Belajar

    Istilah motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat

    diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang

    untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu

    tujuan.27

    Motivasi belajar adalah suatu daya, dorongan atau kekuatan,

    baik yang datang dari diri sendiri maupun dari luar yang mendorong

    peserta didik untuk belajar .28

    Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

    keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

    kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

    dan yang memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

    dikehendaki dapat tercapai. Sardiman A.M berpendapat bahwa

    motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

    kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan

    sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan

    atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat

    27

    Ihsana El Khuluqo, op.cit., h. 111. 28

    Karunia Eka dan M. Ridwan, op.cit., h. 93.

  • 21

    dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di

    dalam diri seseorang.29

    Menurut B. Uno motivasi belajar adalah dorongan internal dan

    eksternal pada diri seseorang yang sedang belajar untuk mengadakan

    perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikatior

    atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam

    keberhasilan seseorang dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya

    timbul dari internal diri seseorang tetapi juga harus dari eksternalnya

    sehingga dapat membangkitkan motivasi internal dari dalam diri

    seseorang.30

    Motivasi sangat memilikii peran dalam proses belajar

    mengajar. Motivasi sangat berdampak pada kepercayaan siswa dalam

    belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi sikap dan perilaku

    siswa agar berhasil dalam belajar.31

    Hal tersebut membuktikan bahwa

    motivasi menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh positif

    bagi siswa dalam proses belajar, disamping adanya faktor penentu

    keberhasilan belajar lainnya seperti kemampuan pendidik dan juga

    bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran.

    Berdasarkan dari beberapa teori dan konsep yang diatas dapat

    dismpulkan bahwa motivasi belajar adalah hasrat atau dorongan yang

    timbul pada diri seseorang sehingga dia merasa senang dan

    bersemangat untuk melakukan kegiatan belajar.

    29

    Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo

    Persada , 2014), h.75 30

    Amalia Erit Rina Fadillah, “Stres dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Psikologi

    Universitas Mulawarman Yang Sedang Menyusun Skripsi”, Ejournal Psikologi, Volume 1,

    Nomor 3, 2013, h. 255. 31

    Ema Dauyah, dan Yulinar, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

    Bahasa Inggris Mahasiswa Non-Pendidikan Bahasa Inggris”, Jurnal Serambi Ilmu, Volume 19,

    Nomor 2, Edisi September 2018, h. 197.

  • 22

    2. Fungsi Motivasi Belajar

    Motivasi memiliki tiga fungsi diantaranya mendorong manusia

    untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi

    perbuatan.32

    Dari ketiga fungsi motivasi tersebut, dapat dijelaskan

    secara sistematis sebagai berikut :

    a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak

    atau motor yang melepaskdan energi. Motivasi dalam hal ini

    merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

    dikerjakan.

    b. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak

    dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

    kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

    tujuannya.

    c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

    apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

    dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

    bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan

    menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan

    melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan

    waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab

    tidak serasi dengan tujuan yang hendak dicapai.

    Dengan demikian fungsi motivasi terhadap siswa atau anak

    didik mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar sebagai

    pendorong anak didik untuk belajar serta sebagai penggerak anak didik

    dalam belajar sehingga anak didik belajar dengan sunguh-sungguh

    selain itu fungsi dari motivasi terhadap anak didik sebagai pengarah

    perbuatan yang dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus

    dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.

    3. Macam-Macam Motivasi Belajar

    32

    Sardiman, op.cit., hal. 85.

  • 23

    Berbicara mengenai macam-macam atau jenis motivasi ini

    dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi

    atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.

    a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

    Menurut Frandsen yang dikutip dalam buku sardiman

    berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, bahwa

    macam-macam atau jenis motivasi belajar dilihat dari dasar

    pembentukannya digolongkan menjadi menjadi dua macam,

    yakni motif-motif bawaan dan motif-motif yang dipelajari.33

    (1) Motif –motif bawaan.

    Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif

    yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa

    dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk

    makan dan minum, bekerja, istirahat, dorongan seksual.

    Motif – motif ini seringkali disebut motif-motif yang

    disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka

    Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif

    Pshyological drives.

    (2) Motif- motif yang dipelajari

    Maksudnya motif-motif yang timbul karena

    dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk belajar suatu

    cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar

    sesuatu di dalam masyarakat. Motif- motif ini seringkali

    disebut dengan motif yang diisyaratkan secara sosial.

    Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan

    sesame manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk.

    Frandson mengistilahkan dengan affilative needs.

    Di samping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-

    33

    Ibid., h.86.

  • 24

    jenis motif berikut ini:34

    (1) Cognitive motives

    Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni

    menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual

    yang berada di dalam diri manusai dan biasanya berwujud

    proses dan produk mental.

    (2) Self-expression

    Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia.

    Yang penting kebutuhan individu itu tidaksekedar tahu

    mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi, tetapi juga mampu

    membuat suatu kejadian.

    (3) Self-enhancement

    Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi

    akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian

    dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi

    setiap individu.

    b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan

    Marquis35

    (1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya:

    kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat

    dan kebutuhan untuk beristirahat.

    (2) Motif-motif darurat yang termasuk dalam jenis motif ini

    antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan

    untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya

    motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar.

    (3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan

    untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk

    menaruh minat.

    c. Motivasi Jasmaniah dan rohaniah

    34

    Ibid., h. 87. 35

    Ibid., h. 88.

  • 25

    Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi

    itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi

    rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya:

    refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk

    motivasi rohaniah adalah kemauan.36

    d. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik

    (1) Motivasi Instrinsik

    Motivasi Instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif

    atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena

    dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

    melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi

    instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang

    terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang

    studi tertentu.

    (2) Motivasi Ekstrinsik

    Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

    berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi

    ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di

    dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

    berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak

    berkaitan dengan aktivitas belajar.37

    Bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik

    dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap

    penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis,

    berubah-ubah dan juga mungkin komponen- komponen lain

    dalam proses belajar- mengajar ada yang kurang menarik bagi

    siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

    36

    Ibid., h. 88-89. 37

    Ibid., h. 89-91.

  • 26

    4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

    Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran sangat

    dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas

    pembelajaran salah satunya adalah adanya motivasi yang tinggi dari

    diri siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi terhadap

    pembelajaran maka mereka akan tergerak atau tergugah untuk

    memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat memperoleh hasil

    atau tujuan tertentu.

    Darsono menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

    motivasi belajar antara lain:38

    a. Cita-cita/aspirasi siswa

    b. Kemampuan siswa

    c. Kondisi siswa dan lingkungan

    d. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

    e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

    Menurut Slameto, seorang individu membutuhkan suatu

    dorongan atau motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat

    tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar

    antara lain:39

    a. Faktor Individual

    Seperti kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan,

    motivasi, dan faktor pribadi.

    b. Faktor sosial

    Seperti keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara

    mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial.

    Faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar menurut Slameto

    yaitu:40

    38

    Amna Emda, “Kedudukan motivasi belajar Siswa dalam Pembelajaran”, Lantanida

    Journal,Vol. 5 No. 2, 2017, h. 177. 39

    Ibid., h. 177-178. 40

    Ibid., h. 178.

  • 27

    a. Faktor-faktor intern: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan

    faktor kelelahan.

    b. Faktor ekstern: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor

    masyarakat.

    Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.

    Dengan demikian motivasi belajar pada diri siswa sangat dipengaruhi

    oleh adanya rangsangan dari luar dirinya serta kemauan yang muncul

    pada diri sendiri. Motivasi belajar yang datang dari luar dirinya akan

    memberikan pengaruh besar terhadap munculnya motivasi instrinsik

    pada diri siswa.

    5. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar

    Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

    dalam kegiatan belajar di sekolah. Adapun beberapa bentuk atau cara

    menumbuhkan motivasi belajar di sekolah, menurut Ihsana adalah

    sebgai berikut:41

    a. Menjelaskan tujuan pembelajaran

    Pada awal pembelajaran seharusnya terlebih dahulu pendidik

    menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai

    siswa. Karena semakin jelas tujuan, makin besar motivasi dalam

    belajar.

    b. Permainan

    Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk

    menyelipkan permainan yang mendukung pebelajaran dan sesuai

    dengan karakteristik siswa.

    c. Memberi hadiah

    Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi, sehingga dapat

    memacu mereka untuk belajar lebih giat lagi. Di samping itu,

    41

    Ihsana El Khuluqo, op.cit., h. 116-119.

  • 28

    dapat memotivsi siswa lainnya untuk dapat bisa berprestasi.

    d. Memberi pujian

    Memberikan pujian yang membangun kepada siswayang

    berprestasi agar semakin termotivasi.

    e. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar

    Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal

    kepada peserta didik.

    f. Memberikan angka

    Angka merupakan simbol prestasi yang diperoleh siswa. Beri

    penjelasan pada anak bahwa prestasi belajar dapat

    terpresentasikan dalam simbol angka.

    g. Humor atau dengan cerita-cerita lucu

    Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk

    menyelipkan humor yang dapat membangkitkan suasana

    menyenangkan.

    h. Membantu kesulitan belajar peserta didik secara individual

    maupun kelompok

    Pendidik harus berusaha untuk terus-menerus membantu siswa

    yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini pendidik harus

    berperan layaknya dokter yang siap mendeteksi dan berusaha

    menyembuhkan.

    i. Memberi ulangan

    Ulangan merupakan alat untuk menunjukkan prestasi belajar

    siswa, dan sebaiknya hasil ulangan diumumkan kepada teman-

    temannya.

    j. Menerapkan metode yang bervariasi

    Variasi dalam proses pembelajaran merupakan keanekaragaman

    dalam penyajian kegiatan pembelajaran. Pendidik yang mampu

    menghadirkan proses pembelajaran yang bervariasi kemungkinan

    besar kejenuhan tidak akan terjadi. Variasi yang bisa dilakukan

    oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran antara lain dengan

  • 29

    variasi metode pembelajaran.

    k. Memvariasikan gaya dalam membelajarkan peserta didik

    Termasuk variasi gaya pendidik dalam membelajarkan,

    diantaranya seperti variasi suara (pengubahan suara rendah,

    tinggi, cepat, dan lainnya), variasi gerakan anggota badan dan

    mimik wajah,serta perpindahan posisi pendidik selama kegiatan

    pembelajaran berlangsung.

    l. Gunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan belajar

    Setiap siswa memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik

    pendengaran mapun penglihatannya, begitu juga kemampuan

    berbicara. Dengan penggunaan media, kelemahan indra yang

    dimiliki tiap siswa dapa diminimalisir.

    m. Hukuman

    Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti siswa, tetapi lebih

    kepada untuk mengubah cara berpikir siswa. Bahwa

    setiappekerjaan (baik atau buruk) memiliki konsekuensi.

    Hukuman diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau

    mengubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

    Adapun hukuman yang diberikan jangan berupa hukuman fisik

    yang sarat akan kekerasan.

    6. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

    Menurut Kompri, motivasi belajar merupakan segi kejiwaan

    yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi

    fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Beberapa unsur yang

    mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu:42

    a. Cita-cita dan aspirasi siswa.

    Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik

    intrinsikmaupun ekstrinsik.

    b. Kemampuan Siswa

    42

    Amna Emda, op.cit., h. 177.

  • 30

    Keingnan seorang anak perlu dibarengi dengankemampuaan

    dan kecakapan dalam pencapaiannya.

    c. Kondisi Siswa

    Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani.

    Seorang siswa yang sedang sakit akan menggangu perhatian

    dalam belajar.

    d. Kondisi Lingkungan Siswa.

    Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan

    tempat tinggal, pergaulan sebayadan kehidupan bermasyarakat.

    Dari beberapa poin unsur di atas dapat meningkatkan motivasi

    belajar siswa, misalnya cita-cita dan aspirasi siswa, motivasi pasti akan

    muncul apabila dari dalam diri siswa tersebut memiliki keinginan atau

    mimpi yang dicita-citakannya, sehingga siswa tersebut akan

    melakukan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau keinginanya

    tersebut, begitupun dengan unsur-unsur yang lain dapat mempengaruhi

    dan membangkitkan motivasi belajar siswa.

    7. Indikator Motivasi dalam Belajar

    Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan

    eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

    perubahan tingkah laku, umumnya dengan beberapa indikator atau

    unsur yang mendukung.

    Menurut Sardiman, proses pembelajaran akan mencapai

    keberhasilan apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Guru

    sebagai pendidik dan motivator harus memotivasi siswa untuk belajar

    demi tercapainya tujuan dan tingkah laku yang diinginkan. Dengan

    demikian dapat dikatakan bahwa ciri–ciri siswa yang memiliki

    motivasi belajar sebagai berikut:43

    a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam

    43

    Amna Emda, Ibid., h. 181-182.

  • 31

    waktu yang lama, tidak pernah sebelum selesai).

    b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

    memerlukan dorongan luar untuk berprestasi sebaik mungkin

    (tidak lekas puas dengan prestasi yang telah dicapainya)

    c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah:

    “untuk orang dewasa” (misalnya: masalah pembangunan,

    agama, politik, ekonomi, pemberantasan korupsi,

    pem