bab iv perancangan dan analisiskc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 luqyana_laporan tugas akhir.pdf ·...

78
46 BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1. Perancangan 4.1.1. Insight Dari hasil pencarian data yang dilakukan, yaitu wawancara dengan lima narasumber dan kuesioner yang diisi oleh orang tua, penulis membuat insight yang berisi ringkasan informasi yang didapat dari masing-masing narasumber. Kemudian, penulis mencari korelasi dari berbagai informasi tersebut untuk mendapat satu kesimpulan besar. Untuk pendalaman masalah, penulis menggunakan informasi dari wawancara terhadap siswa, guru dan orang tua melalui kuesioner. Kemudian wawancara bimbingan konseling, psikolog anak dan pengamat pendidikan untuk pencarian solusi lebih dalam. Gambar 4. 1 Insight Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

46

BAB IV

PERANCANGAN DAN ANALISIS

4.1. Perancangan

4.1.1. Insight

Dari hasil pencarian data yang dilakukan, yaitu wawancara dengan lima

narasumber dan kuesioner yang diisi oleh orang tua, penulis membuat insight

yang berisi ringkasan informasi yang didapat dari masing-masing narasumber.

Kemudian, penulis mencari korelasi dari berbagai informasi tersebut untuk

mendapat satu kesimpulan besar. Untuk pendalaman masalah, penulis

menggunakan informasi dari wawancara terhadap siswa, guru dan orang tua

melalui kuesioner. Kemudian wawancara bimbingan konseling, psikolog anak dan

pengamat pendidikan untuk pencarian solusi lebih dalam.

Gambar 4. 1 Insight

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 2: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

47

Kesimpulan yang didapat adalah, mengenai tindak pendisplinan, menurut

guru tindakan seperti menjewer atau memukul jika tidak meninggalkan bekas luka

masih dianggap lumrah dan guru ingin orang tua mengerti karena guru juga

manusia, yang terkadang ‘khilaf’. Begitu pula dengan pernyataan siswa bahwa

mereka menerima jika harus dipukul atau dijewer jika konteksnya sambil

bercanda atau selama kedua pihak setuju dan tidak menggunakan emosi. Namun

hasil kuesioner menyatakan bahwa >50% orang tua memilih ‘sangat tidak setuju’

jika anaknya dihukum seperti itu, mereka masih menerima jika hukumannya

berupa kegiatan fisik, seperti lari atau push-up. Dari permasalahan tersebut, solusi

yang dapat disimpulkan adalah, setiap aturan dan sanksi yang diberikan harus

dapat memotivasi anak berubah menjadi lebih baik dari dirinya sendiri, karena

sejatinya anak sangat mudah dididik jika ada contoh. Menurut bimbingan

konseling, kesalahan yang dilakukan anak merupakan penyadaran bagi guru

sebagai pendidik untuk lebih memahami cara menghadapi anak tersebut.

Komunikasi dan hubungan yang baik antara siswa dengan guru, juga sekolah

dengan orang tua dapat mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan tersebut.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 3: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

48

4.1.2. Mind Map

Gambar 4. 2 Mind map

Dari hasil insight, penulis membuat mind map yang dengan ide utama tindak

kekerasan di sekolah. Dari ide tersebut, penulis menjabarkan enam poin yaitu

jenis-jenis, waktu kejadian, kriteria pelaku dalam konflik, penyebab, lembaga

yang terlibat dan solusi. Hasil dari mind map akan berguna dalam proses

perancangan berikutnya yaitu menentukan pesan yang ingin disampaikan.

4.1.3. Pesan

Gambar 4. 3 Pesan

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 4: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

49

Dari penjabaran hasil insight dan mind map yang telah dibuat, penulis membuat

alur kemungkinan kejadian dalam tindak pendisiplinan siswa. Dapat diketahui

bahwa yang menjadi konflik pertama adalah ketika siswa tidak terima dengan

tindakan yang dilakukan oleh guru kepadanya. Bukan di poin ketika anak tersebut

terindikasi melakukan kesalahan, karena jika anak tersebut salah tapi

penyampaian gurunya bisa diterima oleh siswa, tidak akan terjadi konflik.

Kemudian, dengan target audien yang sudah mengetahui dan paham bahwa

menghukum dengan kekerasan tidak akan mempan, oleh karena itu, pesan yang

dibuat bukanlah bersifat memberi tahu target bahwa tindakan tersebut salah, tetapi

mundur satu langkah ke belakang yaitu sebagai berikut:

“Hindari konflik ketika mendisiplinkan siswa dengan memahami lebih dalam

individu siswa yang berbeda-beda.”

4.1.4. Big Idea

Dari pesan yang sudah dibuat diatas, penulis menjabarkan cara memahami

karakter siswa yang berbeda-beda. Salah satunya, mendengarkan pendapat, ramah

atau humble, dan membangun koneksi dengan siswa. Dari ketiga cara ini, penulis

menemukan kata kunci koneksi.

Gambar 4. 4 Big Idea

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 5: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

50

Dengan begitu, didapatilah big idea friendly teacher dan fun learning. Yang pada

akhirnya penulis memilih ide guru yang bersahabat, karena fun learning dirasa

dapat menjadi bagian dari karakteristik guru yang bersahabat juga.

4.1.5. AIDA

Dalam penyusunan strategi komunikasi, penulis menggunakan model AIDA

(Attention, Interest, Desire & Action). Adapun strategi yang penulis rancang

berdasar tahapan respon audien adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 1 AIDA

TAHAPAN OBYEKTIF PESAN COPY MEDIA

Attention

Menarik perhatian target

audience tentang

maraknya berita kasus

kekerasan di dunia

pendidikan. Salah

satunya menggunakan

sarana pembelajaran

untuk menghukumnya,

seperti penghapus papan

tulis, dll.

Maraknya kasus

kekerasan yang

melanda dunia

pendidikan, salah

satunya ada pada

upaya

mendisiplinkan

siswa dari

beberapa ‘oknum’

pelaku

pendidikan. Mari

kembalikan citra

dunia pendidikan

yang sebenarnya.

Kegiatan belajar

mengajar bukan

untuk ‘memberi

pelajaran’

Poster

(Tiga

varian)

Interest

&Desire

Target audience

mengetahui bagaimana

pengaruh sebuah

hukuman pada siswa.

Sebagian besar jenis

hukuman, tidak dapat

diterima siswa karena

mereka tidak tahu

manfaat/alasannya.

Bagaimana

pendapat siswa

atas hukuman jika

dibalikkan pada

gurunya?

Jika dengan saling

menghormati,

Sebuah aturan

akan terasa lebih

bermanfaat dan

indah.

Video

kampanye

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 6: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

51

Action

Mengarahkan target

audience untuk

menghindari konflik

ketika ingin

mendisiplinkan siswa,

dengan mengingat

kembali kode etik target

audience sebagai

pendidik.

Ketika

menghadapi anak

yang terindikasi

melakukan salah,

langsung

mengingat untuk

tidak membiarkan

emosinya keluar,

hadapi dengan

pikiran jernih dan

bijak.

Gurubersahabat

Mendengarkan,

menginspirasi,

lebih dekat.

Video

kampanye,

Suvenir

yang

diberikan

saat on-site

workshop

dari LSM.

4.1.6. Narasi

Pertama kali anak-anak masuk sekolah, mereka memiliki semangat dan rasa

keingintahuan yang tinggi. Mereka tidak sabar untuk mengetahui teman-teman

baru, guru-guru yang terlihat menyenangkan, dan lain-lain. Seiring waktu

berjalan, pelajaran demi pelajaran, pergaulan demi pergaulan, beberapa anak ada

yang masuk ke dalam organisasi yang positif, namun banyak juga anak yang

terkena pengaruh negatif pergaulan buruk. Semisal bolos sekolah bersama

temannya, dan lain-lain. Pergaulan yang salah ini berdampak dengan kegiatan

menimba ilmu di sekolah yang seharusnya menjadi prioritas utama anak tersebut

bersekolah.

Guru di sisi lain, selain rutinitas mengajarnya, setiap hari terus berhadapan

dengan bermacam anak, mempelajari kepribadian anak yang berbeda-beda dan

cara menghadapinya. Namun, ada kalanya guru ini capek dan jenuh dengan

rutinitasnya, didukung oleh beragam masalah pribadi dan kondisi. Jika dalam

kondisi seperti ini, siswa melakukan sesuatu yang tidak seperti diharapkan,

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 7: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

52

apalagi sampai menyakiti hati guru, mereka bisa khilaf dan menindak siswa

tersebut dengan umpatan dan buruknya, kekerasan. Disaat tersebut, seakan guru

sebagai orang yang lebih dewasa memiliki dua opsi, antara ego atau logika dia

sebagai guru sefitrahnya. Ketika ego yang menang, terjadilah kasus-kasus seperti

yang ramai diberitakan sekarang, anak dipukul dengan buku, ditampar, dan lain-

lain. Lain halnya jika dia memutuskan untuk sabar, kemudian membawa anak

tersebut ke pihak ketiga yaitu bimbingan konseling. Sesampainya disana, ternyata

anak tersebut bisa redam emosinya dan menyadari dirinya salah ketika dihimbau

oleh guru bimbingan konseling, jika ini terjadi seakan guru tersebut tersadar,

untung saja tadi emosi dia tidak lepas, ternyata anak tersebut ada penyebabnya

berbicara atau melakukan keonaran seperti itu, ternyata jauh di lubuk hatinya,

mereka dapat dengan mudah diberi tahu dan berkembang menjadi pribadi yang

lebih baik lagi.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 8: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

53

4.1.7. Moodboard

Sebagai arahan visual, penulis membuat sebuah moodboard yang mewakili tone

and manner untuk pengerjaan visualisasi perancangan ini. Dengan adanya

moodboard, memudahkan penulis untuk fokus dan memastikan keseluruhan

visual dari berbagai media tetap menjadi satu kesatuan dan berkorelasi dengan

pesan yang ingin disampaikan.

Gambar 4. 5 Moodboard

Dari moodboard di atas, dihasilkan tone and manner eksekusi visual yang

approachable, apa adanya, bright, fun dengan pemilihan ilustrasi yang clear atau

jelas tanpa ada noise efek atau elemen lain yang mengurangi intensitas kejelasan

elemen untuk dimengerti target audien. Dalam hal ini, eksekusi yang sesuai

adalah fotografi, dengan tipografi pada copy yang menggunakan satu warna, tidak

menggunakan tekstur, shadow atau yang lainnya.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 9: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

54

4.1.8. Perancangan Visual

1. Image

Pada perancangan kampanye sosial ini, penulis memvisualisasikan pesan

yang ingin disampaikan melalui image. Proses visualisasi dilakukan

berdasarkan data yang telah didapat yaitu mind map dan penentuan big

idea. Selain itu, karakteristik target audience juga turut menjadi

pertimbangan. Image divisualisasikan menurut moodboard dan color

palette yang telah penulis tentukan.

Key Visual

Pada perancangan key visual yang akan diaplikasikan pada poster,

tujuan pesannya adalah menarik perhatian target audience tentang

maraknya berita kasus kekerasan di dunia pendidikan. Dari mind

map, penulis menggunakan poin ‘kegiatan belajar mengajar

(KBM)’, ‘benda di dalam kelas’ dan ‘penegak hukum’. Didapatilah

keputusan untuk memvisualisasikan fenomena ini menjadi alat tulis

sebagai barang bukti yang disita oleh penegak hukum atau polisi

karena terlibat dalam kasus kekerasan.

Gambar 4. 6 Referensi Visualisasi

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 10: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

55

Walaupun kebanyakan kasus kekerasan dilakukan dengan

tangan kosong, penulis merasa alat tulis dapat mengidentifikasikan

bahwa kasus ini mengenai pendidikan dan kejadiannya berada di

sekolah. Alat tulis yang dijadikan objek diantaranya adalah

penghapus papan tulis, buku pelajaran dan spidol papan tulis.

Benda-benda tersebut dipilih karena dirasa berada dalam

jangkauan yang dekat dengan guru ketika proses belajar mengajar

berlangsung. Kemudian, penulis melakukan pencarian referensi

objek visualisasi tersebut.

Penulis memilih teknik fotografi untuk memvisualisasikan

image karena menyesuaikan target audience yang notabene orang

dewasa sehingga dapat lebih mudah diidentifikasi dibanding vector

image atau hand-drawn illustration. Penulis melakukan foto secara

pribadi menggunakan satu lighting source, berikut adalah hasil

image dari sketsa, pengambilan foto hingga melalui proses digital

imaging. Walaupun biru muda merupakan warna primer

kampanye, dipilih warna kuning sebagai latar belakang atau

background key visual. Hal ini dikarenakan, fenomena yang

disampaikan poster adalah hal yang menyedihkan, sehingga warna

kuning dapat mewujudkan feel poster ini menjadi pesan yang

intens, karena memang fenomena tersebut membutuhkan perhatian

dan simpati.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 11: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

56

Gambar 4. 7 Sketsa Key Visual

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 12: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

57

Gambar 4. 8 Proses Pengambilan Image

Dari percobaan angle pengambilan image di atas, jika arah

pengambilan gambar dari front view, pantulan cahaya yang

dipantulkan oleh lampu terlalu banyak pada bagian permukaan

objek, sementara itu, objek menjadi tidak mudah diidentifikasi

sebagai penghapus papan tulis, angle rear view lebih tepat

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 13: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

58

digunakan karena pantulan yang ada di permukaan objek tidak

terkena banyak cahaya, sementara bentuk objek lebih mudah

diidentifikasi. Sementara untuk peletakan kertas warna merah

muda sebagai label barang bukti, awalnya penulis melakukan

percobaan jika label difoto bersama dengan objek, namun selain

antara objek satu sama lain dapat ada perbedaan letak, angle rear

view membuat hirarki objek utama, yaitu penghapus papan tulis

menjadi terkalahkan oleh label merah muda tersebut. Selain itu,

untuk memudahkan pengaturan tulisan body text pada label yang

belum ditentukan, penulis memutuskan untuk mengambil image

label secara individu kemudian melalui proses digital imaging

digabungkan dengan objek utama. Hal tersebut juga dapat

mempertahankan keselarasan image label pada ketiga varian poster

lainnya.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 14: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

59

Gambar 4. 9 Proses Digital Imaging

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 15: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

60

Supergraphic

Dalam mendukung visualisasi kampanye Gurubersahabat, karena

key visual yang menggunakan teknik fotografi dirasa tidak dapat

diturunkan pada aplikasi desain lain, penulis merancang

supergraphic untuk digunakan pada turunan desain lain seperti

gimmick atau media promosi kampanye.

Gambar 4. 10 Eksplorasi Supergraphic

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 16: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

61

Elemen supergraphic dirancang berdasarkan kriteria

Gurubersahabat seperti pesan pada tahapan action, yaitu, mau

mendengarkan pendapat/alasan siswa jika melanggar,

menginspirasi dengan memberikan contoh sikap yang bijak dalam

menghadapi masalah dan lebih dekat dengan siswa. Penulis pun

mencari referensi ilustrasi, ikon ataupun simbol yang relevan untuk

memvisualisasikan ketiga kategori tersebut.

Gambar 4. 11 Perancangan Supergraphic

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 17: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

62

2. Tipografi

Dalam perancangan kampanye sosial Gurubersahabat ini, penulis

menggunakan diantaranya typeface Bodoni 72 Oldstyle, DIN dan Gotham.

Kombinasi typeface Bodoni 72 Oldstyle dan DIN digunakan pada

perancangan logo kampanye sebagai berikut:

Gambar 4. 12 Logo Gurubersahabat

Sebelumnya, penulis melakukan eksplorasi logo dengan berbagai

jenis typeface, baik penggabungan dua jenis typeface, satu jenis dengan

perbedaan weight serta eksplorasi apabila warna kedua kata berbeda. Baik

berbeda warna maupun monokrom. Pada akhirnya, setelah

mempertimbangan readibility, kekuatan masing-masing typeface untuk

merepresentasikan kampanye, analisis target audien dan asistensi dengan

dosen spesialis tipografi, dipilihlah logo Gurubersahabat dengan dua jenis

typeface yaitu Bodoni 72 Oldstyle pada kata ‘guru’ dan DIN pada kata

‘bersahabat’ dengan satu warna, karena jenis typeface yang berbeda sudah

dapat membedakan identifikasi antara kata ‘guru’ dan ‘bersahabat’

walaupun tidak berjarak.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 18: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

63

Gambar 4. 13 Proses Perancangan Logo

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 19: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

64

Typeface jenis serif dipilih pada kata ‘guru’ karena dapat

merepresentasikan profesi guru yaitu sebagai sosok yang dipandang. Dari

sekian banyak typeface jenis serif, Bodoni 72 Oldstyle dipilih karena

memiliki kriteria yang cocok untuk merepresentasikan Gurubersahabat.

Walaupun formal sebagai serif, tebal tipis batangnya tidak terlalu kontras

sehingga tidak mengintimidasi. Kemudian, lekukan unik anatomi bracket

dan shoulder yang dimiliki Bodoni menunjukkan kesan kasual dan

reliable atau dapat diandalkan dari sosok guru yang bersahabat ini.

Gambar 4. 14 Typeface Bodoni dan DIN

Disisi lain, beralih pada kata ‘bersahabat’, penulis memutuskan

untuk menggunakan DIN yang merupakan jenis typeface sans serif karena

secara visual sans serif menunjukkan kesan sederhana dan edgy atau

kontemporer. Kesan tersebut menunjukkan keinginan para Gurubersahabat

untuk menyesuaikan dirinya dengan anak didiknya yang notabene jauh

lebih muda.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 20: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

65

Gambar 4. 15 Typeface Gotham

Sementara untuk body copy, penulis menggunakan typeface

Gotham yang merupakan typeface jenis sans serif. Gotham dinilai sesuai

untuk body copy karena memiliki tingkat readability yang tinggi walaupun

dari jarak jauh. Selain itu, karakteristik typeface Gotham yang lebar

memudahkan target audience membaca dalam ritme yang teratur dan

tempo yang sedikit lambat, sehingga target audience akan memiliki waktu

untuk lebih mencerna isi teksnya. Body copy tersebut diaplikasikan baik

pada poster, video, media pendukung website sampai media sosial

kampanye sosial Gurubersahabat.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 21: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

66

3. Copywriting

Copywriting menurut Landa (2010) bekerja secara sinergis dengan visual

dalam membuat suatu iklan yang kuat. Beberapa pendapat profesional

meyakini bahwa keduanya tidak dapat menjadi elemen yang terkuat secara

bersamaan, salah satunya pasti menjadi elemen pendukung . Namun

begitu, keduanya harus saling melengkapi satu sama lain membentuk

sebuah pesan dengan tujuan yang sama (hlm. 95).

Maka dari itu, sebagai salah satu elemen penyampai pesan dalam

kampanye ini, penulis membuat copywriting untuk headline key visual,

body copy key visual, narasi dan tagline pada video kampanye.

Pertama, key visual memiliki tujuan untuk menarik perhatian target

audien tentang maraknya berita kasus kekerasan di dunia pendidikan yang

salah satunya menggunakan sarana pembelajaran untuk menghukumnya.

Ilustrasi penghapus papan tulis menjadi barang bukti kepolisian sudah

menggambarkan bahwa benda-benda tersebut digunakan dalam tindak

kriminal atau dalam kasus ini kekerasan. Penulis pada awalnya membuat

headline dengan kata kunci: alat tulis; sarana pembelajaran; gerak refleks;

senjata; penggunaan benda yang salah.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 22: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

67

Gambar 4. 16 Perancangan Copywriting Key Visual

Namun, karena dirasa belum sesuai dan approach-nya yang kurang

persuasif – cenderung ke menyalahkan, penulis pun membuat opsi tata

kata lain dengan kata kunci yang mengacu pada alasan yang menyebabkan

para ‘oknum’ sampai tega melakukan kekerasan selain respon reflek.

Terpilihlah kata-kata ‘memberi pelajaran’ yang ramah di telinga

masyarakat Indonesia sebagai ungkapan ketika melakukan sesuatu untuk

membuat orang lain tersadar – biasanya perilaku negatif, atau agar orang

tersebut memperoleh ‘pelajaran berharga’ dibalik kejadian tersebut.

Perlakuan kekerasan ini dianggap jika diterapkan, siswa akan sadar dan

introspeksi akan kesalahannya, namun kenyataan pada siswa jaman

sekarang tidak seperti itu. Sehingga susunan copy untuk headline key

visual setelah melakukan diskusi dan asistensi adalah:

“ Kegiatan Belajar Mengajar Bukan untuk ‘Memberi Pelajaran’ ”

Kemudian, sebuah headline tentunya sudah mewakili pesan utama

yang ingin target audien ketahui. Namun, karena menggunakan jenis

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 23: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

68

copywriting yang tidak bermakna secara literal, dibutuhkan body copy

untuk memberi penjelasan lebih lengkap dari pesan tersebut. Menurut

Landa (2010) body copy biasanya berbentuk paragraf, kolom atau caption.

Berisi tulisan yang mendukung pesan utamanya (hlm. 211). Disini, penulis

memaparkan isu dari fakta yang ada ke dalam body copy dari headline

yang telah dibuat. Terdapat perubahan body copy dalam perancangannya,

pesan yang ingin disampaikannya adalah, membangun kesadaran target

audien terhadap isu ini dan kalimat persuasif untuk secara sadar saling

mengingatkan orang lain dan diri sendiri bahwa mereka bisa merubah citra

guru dan dunia pendidikan yan tercoreng karena pemberitaan-pemberitaan

tersebut.

Gambar 4. 17 Perancangan Body Copy Key Visual

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 24: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

69

Terakhir, pada video kampanye, penulis membuat copywriting

untuk tagline yang akan ditampilkan pada bagian akhir video. Untuk

tahapan action, pesan yang ingin disampaikan adalah mengarahkan target

audien untuk menghindari konflik ketika akan mendisiplinkan siswa,

dengan mengingat kembali kode etik mereka sebagai pendidik. Dengan

menjadi Gurubersahabat, target audien diharapkan dapat menghadapi

siswa dengan tanpa emosi dan bijak, sehingga konflik pertama dalam

rangkaian pendisiplinan yang dibahas pada perancangan pesan dapat

dicegah. Untuk itu, sebagai tahapan untuk mengenal lebih dalam masing-

masing siswa dan sebagai pengingat ketika berhadapan dengannya,

diperoleh copy sebagai berikut:

“Mendengarkan, menginspirasi dan lebih dekat.”

Mendengarkan, merepresentasikan guru yang bertanya dan

mengetahui alasan siswa tersebut berbuat demikian jika terindikasi

melanggar, kemudian menginspirasi siswanya dengan merespon dengan

bijak dan dewasa – tidak terbawa emosi, sehingga siswa melihat guru

sebagai sosok yang dicontoh. Kemudian lebih dekat, dengan adanya

keterbukaan dari siswa ke guru begitu juga sebaliknya, dapat mencegah

miskomunikasi dan membuat nyaman para siswa untuk melakukan proses

pembelajarannya di sekolah.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 25: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

70

4. Layout

Layout menurut Artson (2012) merupakan teknik menyeimbangkan

beragam elemen visual pada sebuah desain (hlm. 110). Dalam

perancangan layout key visual, penulis mengaplikasikan salah satu format

layout dari page areas in harmonious proportion yang terdapat pada

Gambar 2.2. sebagai berikut:

Gambar 4. 18 Layout Key Visual

Keseimbangan tidak hanya diperoleh dari tata letak ruang elemen

pada sebuah desain, Arntson (2012) menyatakan bahwa kontras pada

ukuran, bentuk, value dan tekstur dapat memberi kesan dinamis dan

unpredictable energy yang akan menarik perhatian pembacanya (hlm.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 26: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

71

112). Hal ini diaplikasikan seperti pada contohnya, objek utama pada

poster ini adalah spidol yang cenderung kecil, namun karena ukuran

plastik yang membungkus spidol tersebut lebih besar, sehingga jika objek

lebih dibesarkan lagi, image plastik akan terpotong. Oleh karena itu, untuk

tetap membuat image spidol mengisi ruang dengan penuh – tidak terlalu

banyak white space diantaranya dan body copy, diberilah tambahan

lighting yang kontras agar tercipta ilusi ukuran image spidol yang lebih

besar dari aslinya.

Kemudian, penataan tata letak image dan body copy melalui

banyak alternatif, dari mulai rata kiri, tengah, kanan hingga akhirnya

terciptalah pengaturan layout walaupun dengan body copy yang tidak

banyak, tetap membuat keseluruhan desain seimbang.

Gambar 4. 19 Alternatif Perancangan Layout Poster

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 27: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

72

5. Warna

Menurut Landa (2014), warna adalah elemen yang sangat kuat dalam

sebuah desain. Dalam perancangan warna pada kampanye Gurubersahabat

ini dilakukan dengan cara studi eksistensi antara target audience dengan

topik sosialnya yaitu pendidikan. Untuk warna primer, penulis memilih

warna biru. Menurut Arntson (2012) warna biru diasosiasikan dengan

authority atau orang yang berwenang, honesty atau kejujuran dan

cleanliness atau kebersihan. Warna biru memiliki kesan sejuk dan tenang

jika dipandang, walau dengan intensitas warna sekuat apapun, warna biru

tetap mempertahankan kualitas classy but calm (hlm. 138).

Tidak sembarang warna biru, penulis menggunakan warna biru

muda yang sesuai dengan yang ada pada logo Kementerian Pendidikan

Nasional Indonesia. Namun untuk menyelaraskan harmoni dengan warna

lainnya, dilakukan modifikasi pada skala hue, saturation dan lightness-nya

namun tetap senada dengan biru muda pada logo Kemendiknas tersebut.

Gambar 4. 20 Logo Kemendiknas

Penulis menggunakan kombinasi warna dingin sebagai lawan dari

isu kekerasan yang dalam warna direpresentasikan oleh warna hangat.

Dalam kombinasi warna sekunder selain biru muda, penulis menggunakan

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 28: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

73

warna merah dan kuning pula namun dengan saturation dan hue yang

rendah, menjadikan kombinasi warna tersebut berkomplemen menjadi

warna dingin dengan warna primernya yaitu biru muda.

Gambar 4. 21 Colour Palette Gurubersahabat

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 29: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

74

4.1.9. Aplikasi Media dan Penempatan

1. Poster

Aplikasi visual pada media poster merupakan tahapan awal kampanye

Gurubersahabat, yaitu attention. Poster digunakan penulis untuk menarik

perhatian target audience tentang isu kekerasan di dunia pendidikan benar

dan masih terus terjadi, hingga maraknya pada beberapa waktu belakangan

ini. Selain itu, sesuai dengan pesan yang sudah penulis tentukan yaitu

untuk menghindari konflik, penulis memaparkan kemungkinan konflik

pertama seperti pada Gambar 3.3. yang dapat memicu pemberontakan

subjek lain setelahnya. Yaitu ketika tindakan pendisiplinan guru tidak

diterima siswa. Poster dicetak dalam ukuran A2 (420mm X 594mm ) agar

cukup efektif untuk terlihat dari jarak jauh sekalipun, karena informasi

yang terdapat pada body copy memiliki tingkat hirarki rendah. Poster

ditempatkan di mading atau papan informasi yang terdapat di dalam ruang

guru tiap sekolah.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 30: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

75

Gambar 4. 22 Poster Varian Buku Cetak

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 31: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

76

Gambar 4. 23 Poster Varian Penghapus Papan Tulis

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 32: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

77

Gambar 4. 24 Poster Varian Spidol

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 33: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

78

2. Video

Dalam perancangan tahapan selanjutnya yaitu interest dan desire, penulis

merancang pesan ke dalam bentuk video pendek. Video berdurasi 1 menit

36 detik ini memiliki konten opini, yaitu dimana subjek yang diambil

gambarnya direkam reaksinya terhadap pertanyaan tertentu. Video opini

tersebut tidak memiliki dialog rekayasa, semua reaksi subjek akan

didokumentasikan menjadi kesatuan video yang utuh. Dalam video ini,

tujuan yang ingin dicapai adalah target audience mengetahui pengaruh

sebuah hukuman kepada siswa. Karena sebagian besar jenis hukuman,

tidak dapat diterima siswa jika mereka tidak tahu manfaat atau alasannya.

Penulis mengumpulkan 5 anak dari target 5 sampai 10 anak dari

berbagai umur dan tingkat pendidikan, narasi pertanyaan yang diajukan

adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 25 Eksplorasi Narasi

Proses shooting dilakukan pada tanggal 16 Mei 2018 pada dua

anak, 25 Mei 2018 pada satu anak, dan dua anak lainnya pada tanggal 26

Mei 2018. Shooting dilakukan dirumah anak masing-masing, yang penulis

datangi. Penulis menggunakan kamera camcorder jenis SONY Nex VG

900, perangkat bantuan lainnya adalah microphone clip-on 3.5mm, tripod

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 34: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

79

kamera dan voice recorder pada handphone sebagai back-up perekam

suara selain microphone jika suara yang dihasilkan microphone tidak

sesuai yang diinginkan.

Gambar 4. 26 Proses Shooting Video

Setelahnya, penulis melakukan proses editing menggunakan

perangkat lunak Adobe After Effect, terdapat beberapa kendala dalam

proses tersebut, yaitu format file yang dihasilkan kamera camcorder Sony

memiliki format .MTS, yang sound-nya tidak dapat dibaca oleh Adobe

After Effect. Sehingga masing-masing video dirubah menggunakan

softwae video converter ke dalam format .mp3 (Moving Picture Experts

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 35: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

80

Group Layer-3 Audio). Setelah itu, menggunakan Adobe Audition, penulis

memhilangkan audio noise yang ada pada file, dan pemotongan bagian-

bagian yang tidak diperlukan.

Gambar 4. 27 Potongan Scene Video Kampanye

Beberapa scene yang menampilkan tipografi dan logo kampanye,

dibuat menggunakan Adobe Illustrator. Setelah masing-masing elemen

video seperti sound, image, logo overlay dan potongan video subjek

wawancara sudah rampung, penulis menyatukan semuanya pada Adobe

After Effect. Dihasilkan video akhir berdurasi 1 menit 36 detik dengan alur

scene sebagai berikut:

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 36: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

81

Gambar 4. 28 Scene Breakdown

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 37: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

82

Video pendek tersebut akan diunggah dan dipublikasikan pada

website IndonesiaBermutu. Dari situ, video akan di-share ke media sosial

Facebook IndonesiaBermutu. Nantinya, IndonesiaBermutu akan bekerja

sama dengan organisasi atau asosiasi di bidang pendidikan dan tenaga

pengajar lainnya, seperti Kementerian Pendidikan Nasional

(Kemendiknas), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Federasi

Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk

membantu menyebarkan kampanye Gurubersahabat lewat akun media

sosial masing-masing. dengan ikut me-repost konten video yang akan

mengarah ke website IndonesiaBermutu. Pada halaman website, selain

video pendek, terdapat konten lengkap mengenai informasi kampanye,

kegiatan organisasi, dan lain-lain.

3. Souvenir

Sebagai tahapan action, yaitu tahapan terakhir kampanye Gurubersahabat,

penulis merancang sebuah souvenir yang akan dapat dipakai target audien

sebagai bentuk partisipasi target audien sebagai Gurubersahabat. Sebagai

perwujudan ikatan persahabatan, penulis mencari referensi benda-benda

yang identik dengan isu tersebut.

Penulis pun memilih gelang sebagai salah satu simbol

persahabatan, bahwa guru yang mengenakannya tau dan akan terus

memotivasi dirinya menjadi Gurubersahabat. Tidak hanya gelang biasa,

penulis memilih jenis gelang yang fungsional dan dapat dibawa selalu oleh

target audience, hingga ditemukanlah jenis usb cable multifungsi

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 38: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

83

berbentuk gelang yang dapat digunakan oleh target audien pada

aktivitasnya sehari-hari.

Gambar 4. 29 Gelang USB

Gambar 4. 30 Kemasan Gelang USB

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 39: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

84

4. Stationary

Dalam kunjungan organisasi IndonesiaBermutu ke beberapa

sekolah dari SD hingga SMA di daerah Jabodetabek, untuk mendukung

kampanye Gurubersahabat, organisasi akan memberikan layanan seminar

atau workshop kepada guru-guru di sekolah tersebut dengan konten yang

sesuai dengan Gurubersahabat, seperti seputar peningkatan mutu pendidik

yang berkaitan dengan hubungan guru dan siswa dan cara menangani

siswa-siswa zaman sekarang. Dalam acara workshop tersebut, peserta atau

para guru akan mendapatkan buah tangan selain souvenir sebagai sarana

workshop. Yaitu folder berukuran letter yang didalamnya terdapat hand-

out materi workshop, folder tersebut nantinya dapat digunakan kembali

dalam keseharian para guru. Folder memiliki tiga varian desain yang

diadaptasidari komposisi desain supergraphic dan logo Gurubersahabat.

Gambar 4. 31 Document Folder Gurubersahabat

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 40: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

85

5. Website

Organisasi IndonesiaBermutu memiliki website dengan alamat

www.indonesiabermutu.org yang berisi segala informasi mengenai

layanan yang diberikan IndonesiaBermutu sampai liputan kegiatan terkini.

Dalam mendukung kampanye sosial Gurubersahabat, website

IndonesiaBermutu akan digunakan menjadi salah satu media informasi dan

publikasi kampanye. Penulis merancang ulang desain website

IndonesiaBermutu untuk disesuaikan dengan visual kampanye. Pada

halaman utamanya terdapat informasi utama kampanye dan video pendek

yang telah dibuat pada tahap interest and desire. Penulis mengaplikasikan

desain sesuai moodboard, pemilihan warna dan tone and manner yang

sudah ditentukan untuk menjaga selarasnya keseluruhan kampanye.

Aplikasi supergraphic ‘mendengarkan, menginspirasi, lebih dekat’ juga

diterapkan pada desainnya.

Dalam periode tiga minggu pertama kampanye berjalan, bersamaan

dengan pemasangan poster, penulis merancang desain website dengan

konten turunan key visual dengan info yang lebih lengkap. Setelah itu, di

minggu keempat, halaman utama website akan digantikan dengan tampilan

video kampanye, yang nantinya akan menjadi konten yang akan diunggah

lewat media sosial Facebook.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 41: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

86

Gambar 4. 32 Tampilan Website Periode Pertama

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 42: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

87

6. Media Sosial

Penggunaan media sosial sebagai media periklanan di era modern ini

merupakan hal yang menguntungkan. Karena biayanya yang murah atau

tidak menggunakan biaya sama sekali. Oleh karenanya, kampanye

Gurubersahabat juga turut menggunakan media sosial sebagai pendukung

kelancaran kampanye. Media sosial yang digunakan diantara lain adalah

Facebook. Berdasarkan pengamatan penulis, diperoleh kesimpulan bahwa

media sosial yang rutin diakses oleh orang dewasa usia 30-50 tahun adalah

Facebook. Selain itu, jumlah anggota yang tergabung dalam facebook

group organisasi seperti FSGI dan PGRI yang mencapai lebih dari 1000

orang, membuktikan bahwa para guru kerap menggunakan wadah media

sosial untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan profesinya.

Dalam proses berjalannya kampanye, bersamaan dengan

disebarkannya poster tahapan attention ke beberapa sekolah di

Jabodetabek, penulis membuat beberapa konten yang merupakan turunan

dari key visual yang telah dibuat. Konten tersebut menggunakan fitur

‘carousel post’ dari media sosial Facebook, sehingga elemen-elemennya

dapat ditata ulang untuk penyampaian pesan yang lebih bercerita. Masing-

masing foto dihubungkan dengan website www.indonesiabermutu.org,

sehingga ketika di-klik audien akan melihat informasi lebih lengkap

mengenai kampanye Gurubersahabat periode tahapan attention.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 43: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

88

Gambar 4. 33 Aplikasi Carousel Post pada Facebook

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 44: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

89

Setelah itu, bertepatan dengan Hari Guru Nasional pada tanggal 25

November 2018, video yang telah diunggah ke halaman website

indonesiabermutu.org, akan di-share kembali lewat halaman Facebook

organisasi. Tidak hanya itu, organisasi, lembaga dan asosiasi lain yang

telah bekerja sama untuk mendukung kampanye ini, seperti Kemendiknas,

PGRI, FSGI dan IGI juga akan membagikan video yang dibuat oleh

IndonesiaBermutu ke halaman media sosial masing-masing.

Gambar 4. 34 Aplikasi Video pada Facebook

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 45: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

90

4.2. Analisis

4.2.1. Analisis Poster

Perancangan kampanye sosial Gurubersahabat yang telah penulis buat merupakan

hasil implementasi data dan teori yang penulis dapat di Bab III dan Bab II. Jika

mengacu pada klasifikasi target audience, pesan yang ingin disampaikan

kampanye Gurubersahabat dirasa akan diterima dengan baik. Hal ini dikarenakan

penggunaan visualisasi dengan teknik fotografi. Walaupun fotonya bersifat

explanatory, dimana gambar yang disajikan adalah benar sebagai barang sitaan

kepolisian, ada makna intrepretive atau simbolik dibaliknya, yang dapat dengan

mudah dicerna.

Gambar 4. 35 Image Varian Poster

Jika dianalisa berdasar prinsip desain, menurut Landa (2014) prinsip

desain adalah pemahaman tentang gabungan ilmu visual, tipografi dan elemen-

elemen lain yang digunakan dalam pembuatan suatu desain, tercapainya

keseimbangan dalam prinsip-prinsip desain dapat mempermudah dan

mempercepat penyampaian pesan kepada audien. Pertama, komposisi poster

memiliki jenis balance atau keseimbangan yang asimetris. Yaitu pendistribusian

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 46: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

91

elemen visual yang tidak sama berat di kedua sisinya, namun tata letak antara

objek ke label, label ke headline dan body copy, saling mengisi sehingga tetap

tercipta kesan komposisi yang seimbang.

Kemudian, menurut Landa (2014) hirarki visual adalah ilmu yang

digunakan untuk mengarahkan pembaca menerima pesan dari yang utama, kedua

dan seterusnya. Dalam poster tersebut, emphasis lewat ukuran objek utama di tiap

poster, yaitu penghapus, spidol dan buku, menjadikannya pesan pertama yang

dilihat oleh audien, selain berukuran besar, posisi objek berada di bagian tengah

kiri, karena mata manusia cenderung melihat dari kiri ke kanan. Setelah objek

utama, gambar label yang terletak disamping objek, dengan ukurannya yang lebih

kecil menjadi pesan kedua yang dilihat audien. Hal ini menunjukkan penerapan

emphasis melalui ukuran dan tata letak yang diterapkan pada image, menciptakan

arah baca audien sesuai yang urutan pesan yang ingin disampaikan.

Sama halnya dengan musik, irama atau rhythm menurut Landa (2014)

dapat tercipta pula dalam sebuah desain. Pada poster tersebut, interval jarak dan

ruang kosong antara tepi poster ke objek utama dan objek utama ke body copy,

menciptakan jeda pada tempo membaca audien.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 47: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

92

Gambar 4. 36 Varian Poster Gurubersahabat

Kemudian, prinsip desain yang terakhir adalah unity atau kesatuan. Unity

merupakan gabungan seluruh elemen grafis yang berbeda namun menciptakan

satu kesatuan yang utuh. Prinsip gestalt hadir karena otak manusia yang

cenderung mengelompokkan apapun yang dilihatnya. Berikut aplikasi prinsip

kesatuan yang terdapat pada poster kampanye Gurubersahabat:

1. Similarity

Penggunaan warna kuning sebagai latar belakang, letak label dan komposisi teks

menjadikan ketiga varian poster dapat diidentifikasi sebagai satu kesatuan media

kampanye Gurubersahabat.

2. Proximity

Kumpulan elemen yang bedekatan dengan satu sama lain dapat dipersepsikan

sebagai satu kesatuan, hal tersebut diterapkan pada image label yang berada dekat

dengan image objek utama masing-masing poster. Sehingga dapat

diidentifikasikan bahwa label berwarna merah muda tersebut merupakan milik

objek utama.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 48: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

93

4.2.2. Analisis Video

Screen-based media menurut Landa (2014) merupakan komposisi dari berbagai

jenis media seperti image, sound, dan frame. Untuk membangun koneksi dengan

penonton, dibutuhkan sebuah rhytmic relationships, bagaimana komposisi scene

berjalan dari satu frame ke frame lainnya dapat dimengerti penonton sebagai satu

kesatuan video yang utuh (hlm. 218). Rhytmic relationship dalam perancangan

video kampanye ini, dapat ditemui pada frame tiap pertanyaan yang diajukan pada

anak-anak dengan sama-sama berwarna biru dengan text putih. Sehingga, setiap

muncul tampilan teks berwarna biru, penonton dapat mengidentifikasi bahwa ini

adalah pertanyaan selanjutnya yang diajukan oleh penulis selaku pembuat video.

Terdapat faktor ungulan dari screen-based media, yaitu media tersebut

memiliki narasi atau storyline untuk diceritakan. Lain halnya dengan print media

yang memvisualisasikan narasinya, lewat video, storyline dapat disampaikan

lewat montage, scene-to-scene, musik dan visual digabung menjadi satu. Disini,

cerita dari tujuan yang diinginkan disampaikan lewat ekspresi dan jawaban

masing-masing anak yang penulis tanya, dengan bahasa yang berbeda-beda,

penulis simpulkan diakhir video, sehingga storyline menjadi utuh disatukan

menjadi pesan yang sama.

4.2.3. Analisis Media Pendukung

Perancangan visual Gurubersahabat, tentunya juga diaplikasikan pada media-

media pendukung yang dibawa oleh organisasi IndonesiaBermutu ketika

mengadakan workshop ke sekolah-sekolah dalam tahapan action. Benda-benda

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 49: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

94

tersebut diantaranya adalah souvenir dan stationary berupa document folder dan

notes besar dan kecil.

Ilustrasi dikembangankan dari perancangan supergraphic yang sudah

dibuat. Yaitu ketiga poin menjadi Gurubersahabat, diantaranya mendengarkan,

menginspirasi dan lebih dekat. Disini, penggunaan warna lebih dieskplor dari

colour palette yang sudah dibuat, untuk menampilkan fleksibilitas dan tidak

membuat bosan target audien jika hanya menampilkan logo dan warna latar

belakang yang sudah mereka ketahui. Penggunaan elemen lain selain

supergraphic dalam perancangan document folder masih dianggap sesuai dengan

tone and manner dan tidak mendominasi supergraphic, karena gaya visual dan

tarikan garisnya senada.

Gambar 4. 37 Analisis Media Pendukung Stationary

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 50: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

95

4.3. Jadwal dan Durasi Kampanye

Kampanye akan berjalan selama 5 bulan, dimulai dari bulan Agustus sampai

Desember 2018. Tiga bulan pertama merupakan penyebaran poster ke sekolah-

sekolah di Jabodetabek, tiap bulannya berganti varian poster. Disaat yang

bersamaan website www.indonesiabermutu.org sudah dapat diakses dengan

konten kampanye yang sama dengan pesan yang disampaikan di dalam poster,

serta carousel ad pada Facebook yang juga di-share oleh beberapa

organisasi/asosiasi yang mendukung kampanye ini sebagai tahapan attention.

Puncak kampanye sosial Gurubersahabat adalah ketika penayangan video

kampanye pada website dan media sosial di bulan November 2018, bulan

November dipilih karena tanggal 25 November bertepatan dengan hari besar Hari

Guru Nasional. Disaat yang bersamaan, konten halaman utama website

www.indonesiabermutu.org juga akan menampilkan video kampanye, dan

penyebaran menggunakan fitur promoted melalui media sosial Facebook juga

berjalan.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 51: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

96

Tabel 4. 2 Jadwal dan Durasi Kampanye

MEDIA

2018

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

Poster Varian I

Poster Varian II

Poster Varian III

Video Kampanye

Website

Konten kampanye

Video kampanye

Media Sosial

Stationary & Souvenir

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 52: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

97

4.4. Budgeting

Tabel 4. 3 Budgeting Kampanye

No Media Spesifikasi Jumlah

Harga

Satuan

(Rp)

Total Harga

(Rp)

1 Poster A2 (420x594mm) 3x93

=279 20,000 5,580,000

2 Document

Folder

Ukuran: Letter

(215.9x279.4mm)

Bahan: plastik

kancing amplop

Full-colour printing

40x93

=3,720 8,000 29,760,000

3 Souvenir

USB cable bracelet

berbahan karet

*kunjungan ke 93

sekolah

40x93

=3,720 7,000 26,040,000

4 Kemasan

Souvenir

Ukuran:

100x100x27mm

Bahan: Single wall

corrugated carboard

Full-colour printing

40x93

=3,720 5,000 18,600,000

5

Facebook

Promoted

Post

Penaikan kiriman/post

7 hari dalam minggu

pertama tiap bulan

5 70,000 350,000

7 Fee Designer 10,000,000 10,000,000

TOTAL 73,590,000

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 53: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

98

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pencegahan terjadinya kekerasan diantara guru, siswa dan orang tua siswa

dapat dimulai dari guru. Bagaimana supaya siswa tersebut terima dengan

peringatan atau hukuman yang diberikan kepadanya secara sadar dan membentuk

siswa tersebut menjadi pribadi yang lebih baik seperti halnya tujuan dari sebuah

peraturan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah pemberontakan dari siswa

apalagi sampai orang tua yang ikut bertindak. Dari hasil pendalaman masalah

yang penulis lakukan melalui berbagai wawancara, didapati bahwa hanya

beberapa ‘oknum’ pendidik yang sampai tega menerapkan kekerasan dalam

pendisiplinannya. Oleh karena itu, penulis merancang sebuah kampanye sosial

bukan untuk memperingatkan untuk tidak menggunakan kekerasan, namun

dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya konflik ketika

berhadapan dengan siswa.

Dari data yang diperoleh, penulis membuat insight, mind map, dan big

idea untuk gagasan besar keseluruhan kampanye. Diperoleh pesan yaitu ‘hindari

konflik ketika mendisiplinkan siswa dengan memahami lebih dalam individu

siswa yang berbeda-beda’. Untuk memahami siswa, penulis menemukan kata

kunci koneksi yang berkembang menjadi friendly teacher sebagai salah satu cara

membangun koneksi. Pada akhirnya, didapatilah big idea Gurubersahabat yang

sekaligus menjadi nama kampanye sosial yang dirancang oleh penulis. Media

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 54: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

99

yang digunakan dalam rangkaian kampanye meliputi video, poster, media sosial

dan website. Untuk tahapan pertama, poster akan disebar ke sekolah-sekolah

dengan pesan pemaparan isu dan penyebab salah satunya yaitu pendisiplinan

siswa yang menggunakan sarana pembelajaran seperti alat tulis. Kemudian,

bertepatan dengan Hari Guru Nasional, kampanye meluncurkan sebuah video

yang memiliki konten testimonial siswa apakah mereka setuju atau tidak jika

hukuman diberlakukan sebaliknya, kepada guru mereka. Video tersebut memiliki

tujuan untuk mengedukasi target audien bahwa tindak pendisiplinan bisa tidak

diterima siswa jika mereka tidak tahu manfaat atau alasan dibaliknya. Yang

terakhir, sebagai tahapan action, kampanye Gurubersahabat memiliki tagline yang

berbunyi ‘mendengarkan, menginspirasi dan lebih dekat’. Pernyataan tersebut

memiliki tujuan untuk selalu diingat target audien ketika mereka berhadapan

dengan siswa dan mencegah terjadinya konflik.

Dengan ini, perancangan kampanye sosial Gurubersahabat telah selesai

dan dapat mencegah terjadinya kekerasan diantara guru, siswa dan orang tua

siswa. Namun, penelitian yang dilakukan penulis belum sempurna sehingga

memungkinkan adanya penelitian dan perancangan selanjutnya di kemudian hari.

5.2. Saran

Dengan selesainya perancangan kampanye sosial Gurubersahabat telah

menyelesaikan masalah yang dihadapi. Namun, penulis menyadari bahwa

penelitian yang dilakukan tidaklah sempurna. Oleh karena itu, penulis

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 55: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

100

menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat lebih dalam dan spesifik

untuk mengetahui permasalahan tentang kekerasan di dunia pendidikan, dan

upaya apa yang dapat dilakukan baik target audien maupun jika melibatkan peran

lain untuk dapat merancang pesan dan strategi komunikasi yang efektif.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 56: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Landa, R. (2014). Graphic Design Solution. Canada: Nelson Education, Ltd.

Lidwell, W., Holden, K., & Butler, J. (2010). Universal Principles of Design.

Singapore: Rockport Publishers, Inc.

Plomin, R., DeFries, J.C., & Fulker, D. W. (2006). Nature and Nuture during

Infancy and Early Childhood. USA: Cambridge University Press

Pudjiastuti, W. (2016). Social Marketinng: Strategi Jitu Mengatasi Masalah

Sosial di Indonesia. Jakarta: Buku Obor.

Santrock, J. W. (2010). Educational Psychology. New York: McGraw Hill.

UNICEF. (2006). Pedoman Pelatihan untuk Guru tentang Pencegahan Kekerasan

Terhadap Anak di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,

Republik Indonesia.

Venus, A. (2010). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan. Jakarta: Kencana.

Sumber lain:

Bona, M. (2016, 11 Agustus). Kasus Orangtua Aniaya Guru, PGRI: Jika Tidak

Percaya Guru, Silakan Didik Sendiri. Diambil dari

http://www.beritasatu.com/pendidikan/379305-kasus-orangtua-aniaya-

guru-pgri-jika-tidak-percaya-guru-silakan-didik-sendiri.html

Febrianto, S. (2018, 3 Maret). Orangtua Murid di Kalbar Aniaya Guru Wanita.

Diambil dari

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 57: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xviii

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/03/03/orangtua-murid-di-

kalbar-aniaya-guru-wanita

FSGI. (2017, 26 Desember). Catatan Akhir Tahun (CATAHU) Pendidikan

Sepanjang 2017. Diambil dari

http://www.fsgi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=6

3:catatan-akhir-tahun-catahu-pendidikan-sepanjang-

2017&catid=2&Itemid=108

Gembong, M. (2015, 7 Oktober). Catatan Akhir Tahun (CATAHU) Pendidikan

Sepanjang 2017. Diambil dari https://metro.tempo.co/read/707350/siswa-

bacok-guru-kepsek-anaknya-pendiam-tidak-nakal

Isnanto, B. (2017, 16 Mei). Mendikbud soal Video Penamparan 4 Siswi di Kelas:

Guru Harus Sabar. Diambil dari https://news.detik.com/berita/d-

3502816/mendikbud-soal-video-penamparan-4-siswi-di-kelas-guru-harus-

sabar.

Karundeng, M. (2018, 14 Februari). Naik Pitam, Orang Tua Siswa Hantan Kepala

Ibu Kepsek dengan Meja. Diambil dari

http://www.tribunnews.com/regional/2018/02/14/naik-pitam-orang-tua-

siswa-hantam-kepala-kepsek-dengan-meja

Movanita, A. (2017, 6 November). Kasus Guru Pukul Siswa di Pangkal Pinang

Berujung Damai. Diambil dari

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/06/16500581/kasus-guru-

pukul-siswa-di-pangkal-pinang-berujung-damai

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 58: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xix

Taufiqurrahman. (2018, 3 Februari). Penganiayaan Guru oleh Siswa di Sampang,

Begini Kronologinya. Diambil dari

http://regional.kompas.com/read/2018/02/03/10041991/penganiayaan-

guru-oleh-siswa-di-sampang-begini-kronologinya

TEMPO. (2015, 4 Maret). ICRW: 84% of School-Aged Indonesian Children

Experineces Violence. Diambil dari

https://en.tempo.co/read/news/2015/03/04/074647110/ICRW-84-of-

School-Aged-Indonesian-Children-Experiences-Violence

Warsono. (2015, 3 September). Guru Pukul Siswa, KPAI Tegur Sekolah.

Diambil dari

https://metro.tempo.co/read/697465/guru-pukul-siswa-kpai-tegur-sekolah

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 59: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xiv

LAMPIRAN A: Transkrip Wawancara Zulfikri Anas

1. Pertanyaan : Bagaimana respon Bapak mengenai isu tersebut? Kalau kita lihat

kan lingkungan sekitar kita semisal Jakarta atau Tangerang belum terdengar

kasus-kasus seperti diatas. Menurut Bapak bagaimana tingkat urgensi dampak

kasus tersebut terhadap daerah-daerah lain?

Jawaban : Sesuatu yg terjadi di muara, pasti ada rangkaian penyebabnya,

dan tidak ada yang tiba-tiba. Apalagi perbuatan yang mengalahkan logika, itu

sebenarnya tidak mungkin terjadi di seorang manusia jika proses pendidikan dari

awalnya itu bener. Jadi sebenarnya, kita tidak bisa melihat bahwa di satu wilayah

belum terjadi kemudian tidak urgent, ya kebetulan saja mungkin di wilayah

tersebut belum terjadi. Intinya, potensi itu masih ada, anak itu dalam kondisi

tertekan. Lihat saja tatap saja wajah anak2 itu kalau sekolah, tidak ada yang

happy, nah itu dosa dunia pendidikan itu.

2. Pertanyaan : Sementara, bagaimana pendapat Bapak mengenai kasus orang tua

siswa yang menganiaya guru sebagai pendidik anaknya di sekolah?

Jawaban : Yang menjadi penyebab adalah tidak adanya slaing komunikasi

dan kepercayaan dari orang tua kepada pihak guru. Semua itu berawal dari

‘awamnya’ guru terhadap pendidikan. Tetap saja itu berawal dari dunia

pendidikan yang tidak mampu membangun komunikasi secara baik dengan orang

tua. Mengapa kita tidak bisa menyalahkan orang tua pada awalnya, karena mereka

tidak dididik khusus sebagai pendidik. Hukuman bagi anak dalam bentuk apapun

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 60: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xv

akan semakin membuat anak bebal. Nah, kekerasan dari orang tua terhadap guru

pertanda kegagalan sistem pendidikan.

3. Pertanyaan : Apa sebenarnya yang bisa tertanam dalam pikiran seorang siswa

sehingga perbuatan diluar logika seperti sampai dilakukan?

Jawaban : Ada sebuah fenomena yang terjadi di anak-anak kita itu,

semacam frustasi secara sistematis. Frustasi nya itu mulai dari keluarga,

masyarakat kemudian masuk ke sekolah, anak itu seolah-olah harus jadi pengikut

ketentuan2 yg sangat saklek dr ortu,sekolah hampir tidak ada ruang bagi dia untuk

mengekspresikan keunikan dia, potensi dia, kesukaan dia. Karena sebetulnya kan

setiap anak itu unik.

4. Pertanyaan : Seperti yang kita tahu, banyak yang mengatakan bahwa anak

zaman sekarang berbeda dengan dulu. Bagaimana pendapat Bapak mengenai hal

tersebut dan apa korelasi nya dengan pendidikan anak?

Jawaban : Kalau dulu masalahnya zaman angkatan saya karena referensi

kita sangat terbatas. Paling zaman dulu hanya ada TV, pesannya juga normatif

tidak banyak. Stasiun sama, semua info yang diterima sama. Anak-anak sekarang

tidak bisa, karena referensi nya begitu banyak, begitu terbuka. Jadi kalau kita

bicara tentang sesuatu kepada anak, dia sebenarnya sudah tau lebih banyak

tentang hal2 itu. Yang sebenarnya diperlukan adalah kerelaan kita sebagai orang

dewasa untuk memberikan ruang, kesabaran, kepada dia untuk mengekspresikan

dirinya supaya gak tertahan dalam hatinya.

Kemudian, dulu pendekatan pendidikan knowledge based, berbasis teori,

mengerti dulu. nanti penerapan nya itu pendukung. Tapi kalau sekarang karena

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 61: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xvi

kita competency based, nanti siswa akan meramu sendiri. Sistem tersebut sudah

mulai dijalani sejak 2002, tetapi sampai sekarang pemahamannya di dunia

pendidikan tidak berubah, tetap sama. Jadi pemahamannya tidak utuh sementara

caranya juga tetep knowledge based. Jadi yang kurang mengerti penerapan

competency-based ini tidak hanya sekolah saja yang kurang bisa

mengaplikasikan, tapi dari pemerintahannya juga.

5. Pertanyaan : Kalau begitu bagaimana dengan keterlibatan sikap atau akhlak

anak? Seperti yang kita tahu, anak kalau dibaiki takutnya melunjak atau

sebagainya?

Jawaban : Jadi dalam pendisiplinan siswa harus berganti cara, yaitu dengan

kesadaran. Karena sebenarnya begini, untuk berbuat baik dan berdisiplin, itu

sudah fitrahnya manusia, sudah ada didalam dirinya. Cuma karena sesuatu yang

ada itu dianggap tidak ada oleh orang dewasa, dia akan sakit hati, seolah-olah dia

itu kalo tidak disuruh tidak akan melakukan hal yang baik, salah, dia punya, kok

keinginan begitu, cuma pengkondisian itu yang penting.

6. Pertanyaan : Saya tertarik dengan kata-kata ‘frustasi secara sistematis’ yang

tadi Bapak utarakan, bagaimana sebenarnya proses frustasi tersebut bisa

bertumbuh?

Jawaban : Nah, kalau misalnya tertahan itu seperti ini, dia datang ke

sekolah, belajar duduk diam, dia harus mengerjakan semua yang diperintahkan,

tidak ada ruang bahwa saya itu manusia, loh saya mem unyai kreasi loh saya

punya keunikan. Malah kalau semakin unik semakin salah dimata dunia sistem

ini. Nah, si anak kalau semua serba salah dan dia harus mengikuti garisan yang

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 62: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xvii

sangat kaku itu yang membuat dia mengalami tekanan terus menerus. Nah, rasa

frustasi itulah yang muncul.

Kita kan tidak tahu kasus yang terjadi di Madura itu. Nah itu bisa jadi

terjadi di mana mana, jadi tunggu meledaknya saja. Jadi kalau yang saya lihat di

kasus di Madura, anak tersebut mau mengorbankan dirinya, mewakili generasi

muda seusia dia dengan melakukan itu, sehingga menjatuhkan dirinya sendiri.

Dan itu sebagai petunjuk, artinya dia korbankan dirinya untuk menyelamatkan

teman-temannya. Kenapa anak itu kok, tidak di hukum, ketika anak yang terlibat

kasus, HAM berbicara. Kalau mau bicara ham harus total, jangan sepihak-pihak.

Anak itu lebih parah sebenarnya, kenapa? Dia sampai mengalahkan logikanya

untuk melakukan kejahatan itu, kenapa? Karena dia tidak mendapatkan hak

pendidikan. Dia itu meminta hak nya sebenarnya, tapi karena dia sudah frustasi

duluan, cara memintanya itu ya sudah, habisi aja. Nah coba kalau kita hukum mati

dia? Berarti kita dengan sengaja menghilangkan jiwa yang anak itu sebetulnya

justru menunjukkan kalau dia itu sedang butuh hak nya, dan itu tidak akan

mengatasi masalah. Tidak akan mencegah persoalan lainnya, bukan soal kapok

dan tidak kapok, takut atau tidak takut, dia sendiri sudah tidak bisa mengendalikan

dirinya, frustasinya. Jadi, ya kita tidak melihatnya dari satu sisi ‘oh gurunya

padahal baik, blablabla’ ibarat sungai itu kita tidak bisa lihat muaranya saja, harus

telusuri dari hulu apa yang terjadi.

Nah disini yang diperlukan adalah introspeksi bagi seluruh orang dewasa,

baik sistem pendidikan kita di keluarga maupun di sekolah untuk memahami betul

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 63: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xviii

anak itu adalah manusia yang punya tanggung jawab sendiri kepada Allah, yang

punya potensi sendiri yang unik, dan itu yang harus dikembangkan.

7. Pertanyaan : Kemarin saya baca dari buku UNICEF, didalamnya terdapat

diagram siklus sistemik yang mempengaruhi perilaku anak, apakah Bapak setuju

dan apa keterkaitannya di dunia pendidikan lebih tepatnya?

Jawaban : Benar, jadi anak-anak itu sebetulnya mudah dididik. Anak-anak

paling mudah asal ada contoh. Sekarang bagaimana mau baik, gurunya semisal

bicara ‘kalian harus jadi anak baik, tidak boleh ini itu’ sementara cara ngomong

guru saja udah kasar. Itu otomatis, yang harus sopan itu sekarang harus guru

kepada muridnya, udah gak musim lagi guru killer. Orang tua pada anak, karena

anak meniru sifatnya. Pandangan kuno kan anak nanti ngelunjak kalau dibaiki.

Saya tertarik pada satu ungkapan, kalau kita ingin melihat siapa diri kita, lihatlah

anak kita, apa yg diperbuat oleh anak kita, nah itulah pribadi kita. Karena anak

tidak mendapat hak pendidikannya, kalau anaknya sikapnya begitu pasti ada

sesuatu dari orang tua nya. Sesalah-salahnya anak, itu pasti berawal dari orang

tua, sistem. Kita menuntut anak itu hormat kepada sesama dan kepada guru,

seberapa jauh kita hormat pada anak? Paling yang kita hargai itu berapa anak?

Anak yang patuh, nurut atau pintar. Lalu anak yang lain, kita jadikan bahan

perbandingan, jangan seperti dia, dia, dia. Jangan seperti dia itu berbahaya. Kata-

kata itu sebenarnya akan mengkristal di dirinya, rasa frustasi dan itulah yang

mendorong dia untuk meledak.

8. Pertanyaan : Bagaimana kondisi kondusif dunia pendidikan menurut Bapak?

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 64: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xix

Jawaban : Terjadi proses kolaborasi antar anak yang berbeda potensi,

kemudian kolaborasi antar sesama guru. Guru mana ada yang berkolaborasi

diantara mereka? Guru matematika merasa tidak perlu saya berkolaborasi sama

guru seni, seni itu ilmu apa, matematik ilmu hebat. Masing-masing harus

dicairkan egonya. Karena sesungguhnya ilmu itu harus di mix ketika masuk ke

anak. Harus suka semua seharusnya dengan kadar yang beda-beda. Anak harus

meramu ilmu yang didapat, ketika dia belajar dipisah, dikotak-kotakan itu

namanya ‘mutilasi’. Jadi, akhirnya kita tau pelajaran mana yang saya dominan,

kalau selama ini kan, pelajaran semua harus sama nilainya, inilah yang keliru, jadi

anak yang hebat adalah 15 mata pelajaran itu nilainya 10, itu sangat tidak

manusiawi. Zaman sekarang ini harus mendobrak sistem.

Kita sekarang sudah dalam kondisi darurat pendidikan, karena banyak

orang yg terlalu baik, anak anak itu terlalu baik mau diatur, nurut, padahal

terjebak dia kalau sampai potensinya tidak maksimal. Kesadaran itu sudah

mendunia seperti contoh ilustrasi yang viral di internet menggambarkan gajah,

monyet, semua binatang kumpul untuk manjat sebuah pohon. Jadi disini potensi si

gajah yang harusnya bisa ngangkat beban jadi tidak ada daya lagi karena

energinya malah disuruh manjat itu. Cuma di Indonesia ini sangat lambat

kesadarannya, keegoisan dunia pendidikan masih ada, bahwa kita yang lebih tua

yang lebih tau.

9. Pertanyaan : Sejak tadi, bapak kerap menyinggung bahwa sistem harus

berubah, jadi tepatnya siapa ya Pak, yang memegang kendali atas sistem ini?

Apakah yang dimaksud para birokrat?

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 65: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xx

Jawaban : Perubahan sistem tidak bisa mengandalkan satu misal sekolah

saja. Harus integrasi antar tripusat pendidikan, kata ki hajar dewantara. Yaitu

orang tua, masyarakat dan guru untuk pendidikan anak. Kalau dalam dunia

pendidikan, ilmu yang paling banyak itu ya ada di anak itu. Perilaku anak itu tuh

ilmu dunia pendidikan, apa yg dia tunjukan apa yg dia minati itulah ilmunya.

Anak-anak yang bermasalah ini kan sebagai penyumbang perkembangan ilmu

pendidikan loh, nah sementara sekarang anak datang sama kita, anak malah diusir,

anaknya diusir ilmunya dicari, justru yg diterima anak yg baik-baik saja, ya tidak

dapat apa apa dia. Tripusat pendidikan tidak bisa dipisah. Kalau diambil satu saja,

tidak imbang. Supaya semua sadar si tripusat itu.

10. Pertanyaaan : Kalau begitu, bagaimana cara yang tepat untuk memaksimalkan

proses pendidikan anak? Mengingat dari segi tujuan tidak mungkin ada yang

bertujuan buruk baik dari guru maupun orang tua?

Jawaban : Ada sesuatu yang harus dilakukan perubahan mendasar, dan

semua orang sadar sesadar-sadarnya bahwa setiap anak itu unik, tidak dapat

dibanding-bandingkan apalagi di-ranking, itu berbahaya. Jadi, itu kalau sistem

ranking yg mutung lebih banyak dari yang untung, nah, itu sudah gak zamannya

sekarang. Apalagi kategori sekolah unggulan, sekolah tidak unggulan itu semua

merusak itu. Termasuk NEM, kenapa justru sebetulnya kalau semakin lemah anak

itu semakin perlu dia mendapatkan pendidikan yang lebih bagus, seharusnya.

Coba misalnya kalau anak-anak yang terjerumuskan narkoba, kriminal

atau segala macam, itu kan pelarian dia. Dia ga punya, mau kemana dia pergi, ke

sekolah? Tidak ada tempat, cobalah dirasakan kita-kita yang punya hobi dunia

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 66: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxi

desain grafis misalnya, adakah tempat disekolah? Tidak ada. Nah yang akan

menyelamatkan kita siapa coba? Ya yang kita punya ini, sementara yang

diberikan oleh dunia pendidikan itu belum tentu. Bagaimana kalau itu terus

dipaksakan? Kenali potensi anak, mereka punya potensi sendiri, dan berikan

ruang seluas-luasnya bagi anak untuk mengekspresikan keunikannya dari sejak

dini, dan pengendalian dirinya pun otomatis akan kuat.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 67: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxii

LAMPIRAN B: Transkrip Wawancara Lia Karlijanti

1. Pertanyaan : Bagaimana respon Ibu mengenai isu tersebut? Kalau kita lihat kan

lingkungan sekitar kita semisal Jakarta atau Tangerang belum terdengar kasus-

kasus seperti diatas. Menurut Ibu bagaimana tingkat urgensi dampak kasus

tersebut terhadap daerah-daerah lain atau sekitar lingkungan kita?

Jawaban : Mungkin kasus-kasus tersebut termasuk bullying ya, guru tidak

dihargai murid adalah bullying. Guru pun kalau membuat anak tertekan, juga

termasuk bullying. Sebenarnya penyebab terjadinya hal itu karena karakter si

pelaku masing-masing, kita tidak bisa menggeneralisir semua anak indonesia

karakter nya negatif. Tapi, kalau kita lihat lebih luas, hal-hal seperti ini

memungkinkan terjadi karena kondisi kehidupan kita saat ini. Kalau ditelusuri

lebih jauh, semisal si anak melakukan hal negatif, apa yang membentuk

karakternya menjadi seperti ini? Apakah kurang perhatian dari orang tuanya,

apakah dia juga dapat perlakuan seperi itu, jadi dia menyontoh.

Lalu, kehidupan sekarang kan semuanya serba sulit ya, misalnya semua harga

mahal, tidak mudah memenuhi kebutuhan, hal tersebut kan bisa menimbulkan

stres bagi orang dewasa. Kalau orang tua stres tentunya akan berpengaruh pada

cara mereka mendidik anak-anaknya. Jadi tidak sabar mendengar cerita atau

mengeluh, sehingga timbul kebiasaan kekerasan seperti itu. Kemudian, anak yang

tidak ada tempat bercerita, tidak didengarkan, guru tidak mau tahu, pokoknya

harus ngumpulin tugas. Jadi menurut saya, di lingkungan manapun sangat

mungkin terjadi tindakan-tindakan seperti itu, baik dari anak maupun orang

dewasa.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 68: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxiii

2. Pertanyaan : Jadi, seperti apa dampak stres pada orang dewasa lebih tepatnya

dalam pengajaran anak?

Jawaban : Kalau menurut saya, tidak hanya anak, tapi orang tua juga perlu

belajar pengendalian diri ya. Karena ketika dia jengkel atau sedih padahal anak

ingin mengeluh atau bercerita, jadinya malah cuek atau marah. Kalau begini, kan

komunikasi nya jadi tidak baik.

3. Pertanyaan : Kalau begitu, menurut Ibu, siapa yang perlu menjaga komunikasi

terlebih dahulu, apakah dari guru ke orang tua atau sebaliknya?

Jawaban : Menurut saya, kalau di beberapa sekolah organisasi perkumpulan

orang tua siswa itu sangat berguna ya untuk media informasi tentang sekolah.

Tapi yang sekarang saya lihat seperti ini, di grup orang tua siswa itu seringkali

perbincangannya bukan tentang anak-anak, tetapi malah menggosipkan sesuatu

yang tidak berhubungan dengan proses belajar anak.

Kemudian, orang tua harus peduli pada perkembangan anaknya sendiri,

seperti contoh sering datang ke sekolah, bertanya bagaimana anaknya jika di

lingkungan belajar, karena kalau kemampuan kompetensi kan bisa dilihat dari

rapor, namun anak dalam pergaulannya baik-baik saja atau tidak.

Kemudian, guru kan juga menghadapi sekian puluh siswa, tapi ketika ada

satu siswa yang bermasalah, harus segera dikomunikasikan dengan orang tuanya.

Karena anak kan berkembang di dua lingkungan, yaitu rumah dan sekolah. Jadi

komunikasi dua peran ini harus berjalan terus. Semisal contoh, siswa tidak

mengerjakan PR, langsung komunikasikan dengan orang tuanya bisa jadi

masalahnya ada pada lingkungan rumah. Atau ternyata si siswa memang tidak

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 69: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxiv

mengerti pelajarannya, dia mengeluh pada orang tuanya, sehingga solusi terbaik

pun bisa dicari tanpa membuat malu atau merugikan siswa itu sendiri. Kalau

menurut saya, keduanya harus bersikap proaktif, tidak guru yang menunggu orang

tua, atau orang tua yang menunggu kabar dari guru.

Jadi, menurut saya, orang tua itu harus menjaga komunikasi dan relasi

terhadap semua pihak yang berperan di pendidikan anaknya, baik dari keluarga

inti, keluarga besar, lingkungan masyarakat, sekolah, baik guru, teman-temannya.

4. Pertanyaan : Adakah contoh kasus yang pernah ibu ketahui di lingkungan

sekolah ini terkait komunikasi orang tua dan guru yang tidak berjalan baik?

Jawaban : Pernah, jadi ada siswa yang dia memiliki masalah begitu, PR

tidak mengerjakan, tidak membawa buku dan keseulitan menerima pelajaran.

Ketika guru komunikasikan dengan orang tua siswa tersebut, mereka malah tidak

terima, ‘kok Bapak selalu melaporkan yang jelek-jeleknya, sih, memangnya anak

saya tidak ada bagusnya?’. Kalau respon orang tua negatif seperti itu, guru kan

jadi bingung harus mengkomunikasikan hal ini kepada siapa, padahal demi

kebaikan si siswa itu sendiri.

5. Pertanyaan : Menurut ibu, sehubungan dengan UU perlindungan anak,

bagaimana pendapat ibu tentang cara mendisiplinkan anak tanpa kekerasan?

Jawaban : Jadi, sebenarnya begini. Anak sampai usia remaja memang belum

bisa mengendalikan diri dengan bagus, jadi kebutuhan mereka akan aturan itu

besar. Aturan itu kan rambu-rambu yang mengarahkan mereka menjadi lebih baik,

mentaati aturan kalau menurut saya bagus. Memang mungkin, yang harus

bijaksana adalah hukuman bagi anak yang melanggar. Hukuman itu bukan jadi

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 70: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxv

membuat anak tertekan, tapi harus membuat anak termotivasi menjadi lebih baik.

Sementara, hukuman yang salah hanya akan membuat dia berontak, di dalam

proses penerapan pendisiplinan tersebut harus tetap dikomunikasikan sebab akibat

dan manfaat dari sanksi tersebut. Bahwa hal tersbeut untuk kepentingan dirinya

sendiri. Kalau anak yang di dalam dirinya punya jiwa berontak, kan dihukum

malah menjadi sarana untuk dia mengekspos diri. Jadi, yang harus

dikomunikasikana adalah bahwa siswa jika melanggar, berarti belum bisa

mengendalikan diri sendiri dengan baik.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 71: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxvi

LAMPIRAN C:

TRANSKRIP WAWANCARA MUNA EKA SARI

1. Pertanyaan : Melihat pemaparan fenomena barusan, bagaimana pendapat Ibu

mengenai tingkat urgensi isu tersebut?

Jawaban : Menurut saya, murid pada zaman sekarang memang miris pada

kasus kemarin dikabarkan bahwa murid menyerang balik kepala sekolahnya yang

hampir meninggal. Padahal pada zaman pendidikan yang dulu, saat itu murid

yang diserang oleh guru. Kasus-kasus guru pada zaman sekarang yang diserang

balik oleh muridnya memang sudah sangat di luar logika dan berakibat fatal,

karena kita sebagai guru tentunya tidak pernah berniat untuk menjerumuskan

anak-anak murid ke hal-hal yang tidak baik.

2. Pertanyaan : Sebagai guru BK, Ibu adalah sosok yang dekat dan paham

dengan karakteristik siswa, menurut Ibu apa yang menyebabkan seorang siswa

sampai tega berbuat hal tidak baik seperti isu diatas? Apakah hal tersebut

sebenarnya dirasakan oleh semua siswa?

Jawaban : Mungkin karena anak-anak zaman sekarang mudah untuk

menerima berita-berita yang tersebar di luar sana sehingga informasi-informasi

yang kurang tepat itu terserap. Budaya kekerasan juga sangat mudah untuk

diakses oleh semua orang tanpa batasan umur karena pengaruh globalisasi.

Mudahnya mengakses tindakan-tindakan kekerasan oleh anak yang

mengakibatkan perubahan pandangan tentang tindakan tersebut adalah kejahatan

dan lama kelamaan menjadi hal yang lumrah. Hal ini terjadi juga bisa disebabkan

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 72: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxvii

oleh faktor kurangnya pengawasan anak oleh guru dan orang tua. Tindakan-

tindakan kekerasan yang dipertontonkan pada film dan video games kepada anak

juga menjadi faktor.

3. Pertanyaan : Kalau di lingkungan sekolah ini sendiri, seperti apa penanaman

pembelajaran sikap dan budi pekerti kepada anak?

Jawaban : Pendidikan pada pengembangan karakter bukanlah proses yang

dapat dilakukan selama satu atau dua hari, di sekolah ini kami membudayakan

akhlak dan aqidah dengan mengaji setiap hari juga kebiasaan sholat berjamaah

nya sebelum proses KBM, dalam pembentukan karakternya.

4. Pertanyaan : Menurut Ibu/Bpk, faktor apakah yang menyebabkan hubungan

seorang siswa dan guru menjadi tidak ‘harmonis’, seperti contoh, faktor rentang

usia yang jauh atau sistem pengajaran yang sulit, atau sebagainya?

Jawaban : Faktor lain yakni ketika zaman dulu murid selalu mematuhi

perintah dari guru, namun pada zaman modern sekarang ini murid memiliki hak

untuk berpendapat dan menyanggah guru dengan alasan pribadinya yang logis.

Guru harus meng-update diri dalam mengajar terutama cara komunikasinya.

Untuk guru, mendidik jangan sampai melukai dan kekerasan, di luar

alasan karena latar belakang murid/guru, pengaruh perasaan, dsb. Guru yang

sudah sampai menganiaya siswa merupakan guru yang sudah di luar kaidah dalam

mengajar, jangan sampai proses transfer ilmu yang semestinya sebuah keberkahan

malah menjadi senjata guru itu sendiri (dalam menyerang murid).

5. Pertanyan : Menurut ibu, adakah keterkatitan faktor lain diluar guru dan

siswa, seperti pembuat sistem pendidikan itu sendiri?

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 73: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxviii

Jawaban : Saya sih, setuju saja dengan apa yang ditetapkan pembuat sistem.

Karena mereka membuat kurikulum seperti itu kan pasti berdasar riset dan

tujuannya baik. Namun, ketidak maksimalannya sistem tersebut berjalan mungkin

karena ketidaksiapan guru di lapangannya, tidak mudah menerapkan sistem

tersebut sehingga hasilnya tetap sama saja seperti dulu metodenya. Sehingga

menurut saya perlunya persiapan dan pelatihan yang matang pada guru sehingga

akan menghasilkan guru yang telaten, agar implementasi pengajaran guru kepada

murid juga berhasil dan murid tidak merasa tertekan dan terbebani.

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 74: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxix

LAMPIRAN D: KARTU KONSULTASI

BIMBINGAN TUGAS AKHIR

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 75: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxx

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 76: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxxi

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 77: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxxii

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018

Page 78: BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISISkc.umn.ac.id/11888/1/14120210228 Luqyana_Laporan Tugas Akhir.pdf · 48 4.1.2. Mind Map Gambar 4. 2 Mind map Dari hasil insight, penulis membuat mind

xxxiii

Perancangan Kampanye Sosial..., Luqyana Rifa Mufida, FSD UMN, 2018