peningkatan kualitas produk ekspor pada rakabu

74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU FUNITURE DI SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : FAISAL HERMAWAN NIM. F 3105080 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lydang

Post on 12-Jan-2017

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR

PADA RAKABU FUNITURE

DI SURAKARTA

Tugas Akhir

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna

Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III

Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

FAISAL HERMAWAN NIM. F 3105080

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 4: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Ketika orang lain diam aku sudah berfikir dan berkata, ketika orang berfikir dan berkata aku telah berjalan, ketika orang lain sedang berjalan aku telah berlari, ketika orang lain mulai berlari aku telah menjadi yang terbaik

Page 5: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta terima kasih atas segala kasih

sayang,doa dan perhatian yang tak dapat dinilai

dengan apapun.

2. Adekku Hafid,Shinta,Farell terima kasih atas

semangatnya.

3. Kakekku terima kasih atas doa dan perhatiannya.

4. Puspa Wijaya terima kasih telah memberikan doa

dan inspirasi.

5. Sahabatku Arif,Aswin,Dona,Jekek,Galih,Aris

terima kasih dukungannya.

6. Teman-teman D III Bisnis Internasional.

vi

Page 6: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya

yang dilimpahkan kepada kami, sehingga setelah melalui proses yang panjang dan

berbagai kesulitan yang selalu muncul akhirnya penulis mampu menyelesaikan

penyusunan tugas akhir dengan judul “PENINGKATAN KUALITAS PRODUK

EKSPOR PADA RAKABU FURNITURE”

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini tidak dapat berhasil

dengan baik tanpa adanya bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada

pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga

tersusunnya Tugas Akhir ini, khususnya kepada:

1. Dekan fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Program dan Sekretaris Program Diploma III Bisnis internasional

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Izza Mafruhah, SE,.M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan kesabaran

dan segala kearifan beliau memberikan bimbingan,arahan hingga tersusunnya

laporan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh staf dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan bantuannya.

5. Direktur utama PT. Rakabu Furniture yang telah berkenan memberikan ijin

untuk melakukan magang kerja dalam rangka penulisan laporan Tugas Akhir

ini.

vii

Page 7: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Seluruh staf dan karyawan PT Rakabu Furniture yang telah membantu penulis

dalam mendapatkan semua data yang diperlukan dalam penulisan Tugas

Akhir ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu hingga terselesainnya penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,

Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.

Surakarta, Februari 2011

Penulis

viii

Page 8: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAKSI ................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian ............................................................... 4

E. Metode Penulisan .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7

A. Produksi .................................................................................. 7

B. Proses Produksi ....................................................................... 10

Page 9: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Kualitas Produk ....................................................................... 15

D. Problem Ekspor ....................................................................... 20

E. Prosedur Ekspor ...................................................................... 25

F. Dokumen Ekspor ..................................................................... 28

G. Ekspor ..................................................................................... 31

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..... 33

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 33

B. Pembahasan ............................................................................. 43

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 58

A. Kesimpulan ............................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Karyawan Rakabu Furniture .............................................. 38

Tabel 3.2 Volume Penjualan Rakabu Furniture ............................................. 40

Tabel 3.3 Daftar Nama Buyer Rakabu Furniture ........................................... 42

Tabel 3.4 Rencana Ekspor Rakabu Furniture ................................................ 43

Page 11: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Prosedur Ekspor ............................................................... 25

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Rakabu Furniture .............................. 31

Gambar 3.2 Skema Proses Pengadaan Barang................................................. 48

Page 12: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

1. Purchase Order

2. Proforma Invoice

3. Letter of Credit

4. Advice Letter of Credit

5. Surat Penyerahan Wesel Dokumenter

6. Commercial Invoice

7. Packing List

8. Packing Declaration

9. Certificate of Origin

10. Instruksi Pengapalan

11. Bill of Lading

12. Certificate of Fumigation

13. Clearance Certificate

14. Scope of Certification

15. ISO 9001:2000/ SNI 19-9001:2001

16. Persetujuan Ekspor

17. Pemberitahuan Ekspor Barang

18. Company Profile

19. Katalog

Page 13: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR

PADA RAKABU FURNITURE

DI SURAKARTA

FAISAL HERMAWAN

F 3105080

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memperoleh penjelasan

lebih mendalam dan pengertian mengenai strategi peningkatan kualitas produksi

ekspor furniture yang dilakukan oleh pihak penjual kepada pembeli untuk

mempertahankan sekaligus memberi image yang berbeda terhadap produk lain

yang sejenis.

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,

yaitu mengambil obyek yang akan dianalisa secara mendalam dan teliti dan

memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan

data sekunder. Data primer didapat melalui wawancara langsung dengan pihak

RAKABU FURNITURE pada bagian ekspor produksinya, sedangkan data

sekunder didapat dari buku panduan dan sumber bacaan yang dianggap bisa

dipercaya.

Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Rakabu Furniture

melakukan proses yang berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas mutu produk

dengan mempertahankan kualitas produk, melakukan strategi peningkatan produk

secara inovatif untuk memerangi kendala produksi.

Kata Kunci : Strategi Peningkatan Kualitas Produksi Ekspor

Page 14: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekspor+adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki

kepada bangsa lain ataupun negara asing dengan mengharapkan pembayaran

dalam valas, serta melakukan komunikasi dangan memakai bahasa asing.(Amir

Ms,2003:01).

Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan atau transaksi ekspor-impor

secara langsung berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara yang terlibat

didalamnya, demikian dengan Negara Indonesia, transaksi ekspor-impor

sangatlah penting guna menambah devisa Negara dan dapat mengurangi tingkat

pengangguran karena meningkatnya produktifitas dan lapangan pekerjaan. Salah

satu barang yang diekspor Indonesia adalah barang-barang industri berupa

kerajinan rotan,tanah liat,mebel,dan kerajinan tangan lainya yang akhir-akhir ini

mengalami pertumbuhan pesat, maka akan menimbulkan persaingan yang

tingggi. Oleh karna itu dalam perusahaan ekspor harus mampu menciptakan

suatu produk yang mempunyai nilai lebih dimana para konsumen (buyer) lokal

maupun luar negeri, baik dilihat dari segi kualitas mutu barang,harga dan jumlah

produknya.

Perbedaan antara pedagang dalam negeri dan luar negeri antara lain

dalam hal peraturan kepabeanan,standarisasi mutu produk,ukuran takaran,dan

timbangan serta perdagangan luar negeri yang diterapkan oleh pemerintah

Page 15: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

setempat. Perusahaan ekspor yang berkembang saat ini di Surakarta salah

satunya adalah Rakabu Furniture yang bergerak dibidang kerajinan kayu dan

mebel.

Rakabu Furniture telah melaksanakan kegiatan ekspornya selama 17

tahun perusahaan ini telah mengekspor kerajinan furniture keberbagai negara

seperti Australia,Spanyol,Taiwan,Singapore,Prancis,Korea,Jepang. Hasil yang

bisa dilihat adalah bertambahnya devisa Negara serta kerja sama yang bersifat

continue dibidang furniture yang bisa dirasakan langsung dikota Surakarta.

Rakabu Furniture telah memanfaatkan dan mempergunakan hasil alam

yang diubah menjadi barang yang memiliki nilai tambah yaitu kayu dan hasil

hutan serta sisa kayu yang diolah kembali menjadi sebuah karya yang bernilai.

Dalam melakukan kegiatan ekspor impor kedua belah pihak melakukan

beberapa tahapan yaitu sales contrac,pembayaran,L/C,pengapalan(shipment

dokumen negotiating proses), dan proses negosiasi pengapalan(shipment

dokumen negotiating proses).Amir Ms,:2003.

Proses diatas secara umum menggambarkan tentang hal-hal yang

biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang mengadakan kegiatan ekspor. Pada

kenyataannya dalam melaksanakan kegiatan ekspor sering terjadi klaim terhadap

barang-barang yang diekspor. Hal ini sangatlah ditakutkan bagi seorang eksportir

karena tujuan dari setiap bisnis adalah mencari laba untuk itu diperlukan

kebijakan-kebijakan yang bertujuan memungkinkan perusahaan memperoleh

laba.

Page 16: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi strategi ekspor yang menyangkut

kualitas produksi yang dihasilkan yang bertujuan untuk meningkatkan volume

ekpor. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui kegiatan secara nyata

yang dilakukan Rakabu Furniture dalam menjaga kualitas barang yang

diproduksi serta langkah-langkah apa yang diambil guna meningkatkan kualitas

produk-produk ekspor yang dihasilkan, sehingga eksportir mengetahui tingkat

mutu barang ekspor yang akan diproduksi, oleh karna itu penulis ingin

mengangkat menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul

“PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

FURNITURE di SURAKARTA”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis melakukan

perumusan masalah yang dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis

untuk melakukan penelitian secara cermat dan cepat.

Dengan perumusan maalah diharapkan dapat mengetahui objek-objek yang

diteliti serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian dapat terarah.

Untuk memudahkan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Usaha-usaha apa yang dilakukan Rakabu Furniture dalam

meningkatkankualitas produk furniture yang akan diekspor.

2. Bagaimana prosedur ekspor Rakabu Furniture Surakarta.

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat Rakabu Furniture dalam

usaha peningkatan kualitas produk ekspor.

Page 17: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Penlitian

Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan Rakabu Furniture

didalam menjaga kualitas produk barang-barang yang akan diekpor.

2. Untukmengetahui prosedur ekspor di Rakabu Furniture.

3. Untuk mengetahui factor-faktor penghambat yang dihadapi Rakabu dalam

usaha peningkatan kuallitas produk ekspor.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini penulis barharap dapat mengetahui secara baik

kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam memproduksi barang ekspor

melalui mutu barang yang dihasilkan serta beberapa factor pendukungnya.

2. Bagi Perusahaan

memberikan salah satu referensi bagi Rakabu Furniture sebagai bahan

pertimbangan khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas

ekspor dan pengembangan usaha guna mempertahankan kualitas mutu barang.

3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca Lainnya

Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi

mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun tugas akhir

dengan pokok permasalahan yang sama.

Page 18: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian dari pencarian suatu

jawaban yang dipertanyakan, mendapatkan data untuk selanjutnya diolah

kemudian disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian. Agar proses tersebut

dapat berjalan sesuai keinginan serta hasilnya bisa dipertanggungjawabkan

secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian.

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja daru suatu penelitian.

Metode ini terdiri dari;

1. Ruang Lingkup Magang

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah studi kasus,

karena mengambil suatu objek tertentu untuk dianalisa sacara mendalam

dengan memfokuskan pada suatu masalah.

2. Jenis dan alat pengumpulan data.

a. Jenis Data

1). Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan

cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan staf/karyawan

Rakabu Furniture.

2). Data sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan

dengan penelitian. Data ini diperoleh dari buku, internet maupun

sumber bacaan lain.

Page 19: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Metode Pengumpulan Data

1). Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan dengan

tatap muka dengan pihak perusahaan Rakabu Furniture.

2). Studi pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari

buku/referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3). Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melihat secara langsung mengenai

kegiatan yang dilakukan Rakabu Furniture.

3. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh

dengan cara wawancara lansung dengan Rakabu Furniture yaitu pada

bagian ekspor, kepala bagian produksi, dan staf/karyawan Rakabu

Furniture.

b. Sumber Data Sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yng berkaitan

dengan penelitian. Data ini penulis mengambil dari buku-buku Referensi,

sumber bacaan lain dan melalui internet.

Page 20: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Produksi.

1. Pengertian Produksi

Pengertian produksi menurut Assauri (1978:07) adalah segala

kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang atau

jasa untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu

ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational,

managerial, dan technical skills). Sedangkan pengertian produksi menurut

Ahyari (1984:01) Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan

tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Produksi juga diartikan

sebagai proses penciptaan barang dan jasa dengan melakukan perubahan-

perubahan terhadap input atau masukan yang tersedia untuk memenuhi

kebutuhan konsumen. Untuk menghasilkan barang dan jasa yang memiliki

nilai lebih dimata pelanggan maka diperlukan serangkaian metode, untuk

melaksanakan produksi. Strategi produksi adalah serangkaian metode untuk

menghasilkan barang dan jasa sesuai kehendak konsumen dalam hal jumlah,

kualitas, harga serta waktu dengan pengkombinasian faktor-faktor bahan

mentah, tenaga kerja, modal, dan teknologi dalam rangka mencapai

keuntungan.

Ada beberapa strategi produksi yang perlu dilakukan oleh eksportir, di

antaranya adalah (Kotler, 1986, 125:129)

Page 21: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

a. Produksi dengan ciri inovatif

Strategi perusahaan untuk menawarkan produk dengan bentuk dan fungsi

yang lebih banyak dari pada produk pesaing.

b. Produksi dengan mutu dan pelayanan tinggi

Strategi perusahaan untuk memberi tekanan pada mutu atau sejenis

layanan yang lebih baik dari pada produk pesaing.

c. Bentangan lini produksi

Strategi perusahaan untuk memperluas produk atau sejenisnya dengan

ukuran atau model yang berbeda-beda.

d. Proliferasi produksi

Strategi perusahaan dengan menambah jenis atau macam produk yang

ditawarkan pada pelanggan.

e. Perbaikan produksi

Strategi perusahaan yang meliputi usaha untuk memperbaiki kerusakan

atau memperpanjang waktu jaminan.

2. Pengembangan Produk

Dalam strategi produksi terdapat beberapa usaha pengembangan produk yang

dapat dilaksanakan. Usaha tersebut di antaranya adalah (Handoko,

1984,31:60):

a. Standardisasi

Adalah suatu usaha untuk mendapatkan ukuran, macam, kualitas, besar,

bentuk tertentu suatu barang.

Page 22: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Simplifikasi

Adalah usaha menghilangkan, mengurangi segala sesuatu yang berlebihan

dalam proses produksi atau suatu proses penyederhanaan segala hal yang

berhubungan dengan produksi.

c. Spesialisasi

Adalah konsentrasi usaha pada suatu kegiatan/lapangan tertentu saja.

d. Diversifikasi

Adalah suatu usaha atau kesempatan untuk menambah atau memperluas

macam produk yang dibuat dan dijual. Ada tiga macam kesempatan

pengembangan diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan.

1) Diversifikasi konsentrik, yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh

perusahaan untuk menambah produk baru yang mempunyai strategi

sinergi teknologik atau sinergi pemasaran dengan garis produk

(product line) yang ada. Di mana produk baru ini biasanya ditujukan

untuk menarik kelompok konsumen baru.

2) Diversifikasi horizontal, yaitu usaha yang dilakukan oleh perusahaan

untuk menambah produk baru yang dapat menarik para konsumen

meskipun produk tersebut tidak mempunyai hubungan dengan garis

produk yang ada.

3) Diversifikasi konglomerat, yaitu usaha yang dilakukan perusahaan

untuk menambah produk baru dan dijual pada golongan pembeli baru,

dengan tujuan menjaga stabilitas produksi dan penjualan atau

merupakan pemanfaatan kesempatan lingkungan yang menguntung-

Page 23: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kan. Di mana produk baru ini tidak mempunyai hubungan apapun

dengan garis produk yang ada, baik teknologi maupun pasar.

e. Klasifikasi

Adalah usaha menggolong-golongkan segala fase kegiatan dalam

perusahaan

f. Identifikasi

Adalah suatu usaha memberikan pengenalan atau tanda pengenal bagi

segala tingkat kegiatan dalam perusahaan atau segala aspek dalam

perusahaan.

B. Proses Produksi

1. Pengertian Proses Produksi

Proses adalah metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-

sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada dirubah untuk

memperoleh suatu hasil. Sedangkan Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Dari uraian

tersebut maka pengertian Proses Produksi adalah metode, dan tehnik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan

menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana)

yang ada.

2. Jenis Proses Produksi

Menurut Yamit (1996,117:118)), proses produksi dapat dibedakan

menjadi dua yaitu :

Page 24: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

a. Proses produksi yang terus menerus

Proses produksi yang terus menerus adalah merupakan proses produksi

barang atas dasar aliran produk dari suatu operasi ke operasi berikutnya

tanpa pemupukan di suatu titik dalam proses. Sedang menurut Ahyari

(1981, 07:08) proses produksi terus menerus adalah type produksi di mana

aliran proses dari bahan baku sampai menjadi produk akhir mempunyai

pola yang pasti.

b. Proses produksi yang terputus-putus

Proses produksi terputus-putus adalah proses produksi di mana produk

diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus menerus,

proses ini juga disebut dengan proses produksi intermeten, proses ini lebih

banyak diterapkan karena perusahaan membuat produksi dengan variasi

atau jenis yang lebih banyak. Sedangkan menurut Ahyari (1981, 08:09)

proses produksi terputus-putus adalah merupakan type produksi di mana

aliran bahan baku sampai dengan produk akhir tidak mempunyai pola

yang pasti.

3. Ciri-ciri Proses Produksi

Untuk menentukan jenis proses produksi dari suatu perusahaan maka,

perlu dilihat atau diketahui cirri-ciri proses produksi sebagai berikut :

a. Proses produksi yang terus menerus

1) Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah besar dengan variasi

yang sangat kecil dan sudah distandardisir.

2) Menggunakan sistem penyusunan peralatan berdasarkan urutan

pengerjaan dari produk yang dihasilkan (product lay out).

Page 25: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3) Peralatan mesin yang digunakan adalah mesin-mesin yang bersifat

khusus untuk menghasilkan produk tersebut.

4) Pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan kecil

sekali sehingga operatornya tidak perlu mempunyai keahlian yang

khusus untuk pengerjaan produk tersebut.

5) Apabila salah satu mesin rusak maka proses produksi akan berhenti.

6) Jumlah tenaga kerja yang diperlukan tidak perlu banyak karena

mesinnya bersifat khusus.

7) Biasanya bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang fixed

(Fixed Path Equipment) yang menggunakan tenaga mesin seperti ban

berjalan (conveyor).

b. Proses produksi yang terputus-putus

1) Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil

dengan jumlah yang sangat besar dan didasarkan pada pesanan.

2) Menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas

fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokan

pada tempat yang sama.

3) Mesin yang digunakan adalah mesin yang bersifat umum yang dapat

digunakan untuk menghasilkan macam-macam produk dengan variasi

yang hampir sama.

4) Karena mesin yang digunakan bersifat umum maka pengaruh

individual operator sangat besar pengaruhnya.

5) Proses produksi tidak akan mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan

salah satu mesin.

Page 26: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

6) Oleh karena mesin dan variasi produknya besar maka pengawasannya

lebih sukar.

7) Persediaan bahan mentah biasanya tinggi karena tidak dapat

ditentukan pesanan yang dipesan.

8) Biasanya bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat

flexible yang menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong atau

forklift.

4. Kekurangan dan Kebaikan Jenis Proses Produksi

a. Proses produksi yang terus menerus

Kekurangan prosesproduksi yang terus menerus :

1) Sukar menghadapi perubahan produk yang diminta oleh pelanggan.

2) Proses produksi mudah terhenti, karena apabila terjadi suatu

kemacetan di suatu tingkat maka seluruh proses produksi akan terhenti

karena prosesnya saling berhubungan antar masing-masing proses.

3) Kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan karena

biasanya tingkat produksinya telah ditentukan.

Kebaikan proses produksi yang terus menerus

1) Tingkat biaya produksi per unit yang rendah

2) Dapat dikuranginya pemborosan dari pemakaian tenaga manusia

3) Biaya tenaga kerja rendah karena tidak memerlukan tenaga yang ahli

dalam pengerjaan produk yang dihasilkan

4) Biaya pemindahan bahan baku di dalam pabrik juga lebih rendah

karena jarak antara mesin sangat pendek dan pemindahan tersebut

dilakukan dengan tenaga mesin.

Page 27: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b. Proses produksi yang terputus-putus

Kekurangan proses produksi yang terputus putus :

1) Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan

sangat sukar dilakukan karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang

banyak sekali di dalam memproduksi satu macam produk.

2) Oleh karena pekerjaan scheduling dan routing sangat banyak dan

sukar dilakukan maka pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

3) Dibutuhkannya investasi yang cukup besar dalam persediaan bahan

mentah dan bahan-bahan dalam proses, karena prosesnya terputus-

putus.

4) Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat tinggi karena

banyak digunakan tenaga manusia yang ahli.

Kebaikan proses produksi yang terputus putus :

1) Mempunyai flexsibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan

dengan variasi yang cukup besar.

2) Oleh karena mesin yang digunakan dalam proses bersifat umum maka

biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-

mesinnya.

3) Proses produksi tidak mudah berhenti akibat terjadinya kerusakan atau

kemacetan dalam suatu tingkatan produksi.

Page 28: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

C. Kualitas Produk

1. Pengertian Mutu / Kualitas

Mutu atau Kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam

suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang/hasil tersebut sesuai

dengan tujuan untuk apa barang tersebut dibutuhkan. Sedangkan untuk

menjaga kebaikan mutu maka perlu diadakannya suatu pengawasan mutu.

Pengawasan mutu adalah kegiatan untuk memastikan apakah

kebijaksanaan dalam hal mutu dapat tercermin dalam produk akhir. Dengan

kata lain pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan

mutu/kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi

produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan

perusahaan.

2. Faktor yang mempengaruhi mutu

Mutu/kualitas dipengaruhi oleh factor yang menentukan bahwa suatu

barang dapat memenuhi tujuannya.

Faktor tersebut adalah :

a. Fungsi Suatu Barang

Mutu yang hendak dicapai harus sesuai dengan fungsi untuk apa barang

tersebut digunakan atau dibutuhkan, tercermin pada spesifikasi dari barang

tersebut seperti kecepatan, tahan lamanya, kegunaannya, berat, bunyi,

perawatannya dan kepercayaannya.

Page 29: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Wujud luar

Salah satu faktor yang penting dan sering dipergunakan oleh konsumen

dalam melihat suatu barang adalah pertama kalinya konsumen melihat

wujud luarnya. Kadang barang yang dihasilkan secara tehnis dan mekanis

sudah maju tetapi penampilan luarnya tidak menarik maka barang tersebut

kurang dapat diterima, maka hal itu dapat menyebabkan pembeli kurang

menyenangi karena dianggap mutunya kurang baik.

c. Biaya Barang Tersebut

Umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan mutu

barang tersebut. Mengenai biaya dan harga tidak selamanya biaya suatu

barang dapat menentukan mutu barang tersebut karena biaya yang

diperkirakan tidak selamanya biaya yang sebenarnya.

3. Biaya Mutu

Dalam mutu biasanya produsen selalu berusaha untuk dapat bertindak efisien.

Produsen selalu memikirkan untuk memperbaiki mutu dari barang yang

dihasilkannya dengan komposisi biaya yang sama atau tetap. Adalah perlu

kita ketahui bawa sebenarnya untuk meningkatkan mutu selalu dibutuhkan

biaya. Oleh karena itu pengusaha harus melihat biaya yang dikeluarkan dan

hasil serta keuntungan yang dapat diharapkannya. Biaya-biaya yang termasuk

dalam biaya mutu adalah :

a. Biaya Pencegahan

Page 30: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Biaya pencegahan adalah biaya yang diperlukan dalam melakukan usaha-

usaha untuk mencapai suatu mutu yang tertentu agar tidak terjadi produk

yang cacat.

b. Biaya Penaksiran

Biaya penaksiran adalah biaya yang diperlukan dalam melakukan

pengecekan dan usaha-usaha lainnya yang diperlukan untuk menjaga

mutu. Dengan kata lain biaya penaksiran merupakan biaya yang

diperlukan untuk melakukan penilaian atas mutu dari barang-barang yang

dihasilkan.

c. Biaya Kegagalan

Dalam biaya kegagalan, terdapat biaya-biaya yang disebabkan oleh faktor

internal yang juga sering disebut dengan kegagalan internal, seperti biaya

yang dikeluarkan pada saat pengolahan. Di samping itu terdapat pula

biaya-biaya yang disebabkan oleh kegagalan eksternal seperti biaya ganti

rugi.

4. Maksud dan Tujuan Pengawasan mutu

Seperti telah diuraikan di atas bahwa pengawasan mutu dimaksudkan agar

spesifikasi produk yang telah ditetapkan sebagai standar dapat tercermin

dalam produk atau hasil akhir.

Tujuan pengawasan tersebut adalah :

a. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

b. Mengusahakan agar biaya design dari produk dan proses dengan

menggunakan mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.

Page 31: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.

d. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah

ditetapkan.

5. Ruang Lingkup Pengawasan Mutu

Derajat pengawasan mutu yang dapat dilakukan atas proses produksi

tergantung pada factor sebagai berikut :

a. Pengawasan selama proses pengolahan

Pengawasan yang dilakukan hanya terhadap sebagian dari proses mungkin

tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan pengawasan pada bagian lain.

Pengawasan terhadap proses ini termasuk pengawasan atas bahan-bahan

yang akan digunakan untuk proses produksi dari mulai bahan baku sampai

pada finishing.

b. Pengawasan dari barang jadi

Walaupun telah diadakan pengawasan mutu dalam tingkat proses, tetapi

hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak atau cacat.

Untuk menjaga agar produk yang dihalkan cukup baik dan memperkecil

resiko kerusakan maka diperlukan adanya pengawasan atas barang hasil

akhir/produk selesai.

6. Hal-hal yang Mempengaruhi Derajat Pengawasan Mutu

a. Kemampuan Proses

Batas-batas yang ingin dicapai haruslah disesuaikan dengan kemampuan

proses yang ada. Tidak ada gunanya kita mencoba mengawasi suatu

proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan yang ada.

Page 32: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Spesifikasi Yang Berlaku

Spesifikasi dari hasil yang dicapai harus dapat berlaku bila ditinjau dari

segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang

diharapkan dari produk tersebut. Dalam hal ini haruslah dapat dipastikan

dulu apakah spesifikasi yang ditentukan tersebut dapat berlaku dari kedua

segi atau tidak.

c. Apkiran/Scrap yang dapat diterima

Tujuan untuk mengawasi suatu proses adalah untuk dapat mengurangi

bahan-bahan di bawah standar, bahan yang terbuang agar seminim

mungkin tersisa.

d. Ekonomisnya kegiatan produksi

Ekonomis atau efisiennya suatu kegiatan produksi tergantung pada seluruh

proses yang ada di dalamnya suatu barang yang sama dapat dihasilkan

dengan bermacam-macam proses dengan biaya produksi yang berbeda dan

dengan jumlah barang yang terbuang/apkiran yang berbeda. Tidaklah

selalu ekonomis untuk memilih proses dengan jumlah barang apkiran yang

sedikit, karena biaya untuk pengerjaan atau processing lebih lanjut akan

lebih mahal.

Pemilihan proses, spesifikasi dan cara pengawasan hanya dapat dilakukan

sesudah melihat kemungkinan pada semua proses yang dapat dilakukan.

Page 33: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

D. Problem Ekspor

Dalam melakukan ekspor, pada dasarnya para eksportir menghadapi

problem-problem yang akan menghambat kelancaran ekspor, problem tersebut

dapat digolongkan menjadi (Amir Ms, 2003, 75:84) :

1. Masalah Produksi

Masalah produksi terdiri dari :

a. Desain/Tipe/Model

Masalah ini sangat sering dijumpai, karena produk yang akan di ekspor

harus sesuai dengan selera atau permintaan buyer/importir. Untuk

mengetahui selera pembeli, kita harus melakukan pengamatan di berbagai

media untuk mengetahui trend yang saat ini sedang digemari.

b. Kapasitas Produksi

Dalam penerimaan order, hendaknya sesuai dengan kapasitas produksi,

karena apabila kapasitas produksi lebih kecil di banding permintaan akan

mengakibatkan keterlambatan waktu dan biaya yang cukup besar.

c. Mutu Komoditi

Standarisasi mutu adalah suatu hal yang sangat penting karena sering

eksportir kita menawarkan barang dengan mutu tinggi namun setelah

terjadi order tidak sesuai dengan contoh penawaran. Hal ini

mengakibatkan :

1) Citra perusahaan rusak

2) Pembeli mencari penjual lain

3) Kerugian ganti rugi

4) Image perusahaan buruk

Page 34: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Peningkatan Ekspor di Rakabu

Peningkatan kualitas produk sangat berpengaruh terhadap ekspor di

Rakabu karena dengan kualitas dan mutu barang yang lebih bagus buyer

lebih percaya produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

2. Masalah Pemasaran

Pemasaran merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan

ekspor. Masalah yang sering di hadapi adalah :

a. Menentukan pasar

Yang harus diperhatikan adalah :

1) Melakukan penelitian sederhana tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan negara yang akan dituju.

2) Menentukan sistem promosi yang tepat.

3) Menentukan kebijakan harga.

b. Menentukan saluran pemasaran.

Pemasaran barang ke luar negeri dapat dilakukan dengan cara tidak

langsung yaitu dengan menggunakan berbagai jenis badan usaha seperti :

1) Confirming House

Perusahaan setempat yang didirikan berdasarkan hukum setempat,

tetapi bekerja atas perintah dan untuk kepentingan kantor induknya

yang berada di luar negeri.

2) Export Merchant

Badan usaha yang diberi ijin oleh pemerintah dalam bentuk surat

pengakuan eksportir dan di beri kartu Angka Pengenal Ekspor (APE)

Page 35: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

serta diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan

dalam surat pengakuan.

3) Export Agen

Suatu badan usaha yang membuat suatu ikatan perjanjian dengan

produsen suatu komoditi tertentu untuk melaksanakan ekspor komoditi

untuk dan atas nama produsen.

4) Trading House

Disebut dengan Wisma Dagang yaitu perusahaan dagang besar ekspor

impor.

5) Producer Exporter

Pihak yang memproduksi barang sekaligus mengekspor barang yang

telah diproduksinya.

6) Joint Marketing Board

Badan Pemasaran Bersama yaitu suatu organisasi yang didirikan oleh

eksportir sejenis dengan tujuan bersama-sama menentukan kebijakan

ekspor komoditi tertentu.

7) Joint Venture Company

Perusahaan Patungan yang didirikan oleh pengusaha nasional dengan

bekerja sama dengan pengusaha asing yang bertujuan untuk

memproduksi barang-barang untuk diekspor.

8) Counter Trade

Disebut juga Counter Purchase yaitu transaksi jual bell. Suatu sistem

perdagangan timbal balik antara dua negara. Suatu negara yang

Page 36: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

menjual suatu komoditi kepada negara lain diwajibkan untuk membeli

komoditi dari negara tersebut.

3. Masalah Penanganan Ekspor

Tujuan akhir dari pemasaran adalah menemukan pembeli. Bila semua

penawaran telah disepakati maka hal-hat yang perlu diperhatikan adalah :

a. Barang yang harus dipersiapkan untuk Ready for export.

b. Pengepakan harus sesuai dengan pengepakan layak laut.

c. Kubikasinya harus sesuai dengan ukuran standar peti kemas.

d. Perusahaan pelayaran harus dihubungi untuk pembukuan muatan supaya

disediakan kapal tepat pada waktunya.

e. Pemberitahuan ekspor barang harus dipersiapkan dengan bank devisa dan

Bea Cukai untuk memperoleh ijin muat.

f. Dokumen pengapalan atau shipping document harus disiapkan satu per

satu sesuai dengan ketentuan dari Letter of Credit.

4. Masalah Fasilitas

Daya saing suatu produk dapat ditentukan oleh faktor langsung dan faktor tak

langsung. Faktor langsung di antaranya adalah mutu komoditi, harga, waktu

penyerahan, intensitas promosi, saluran pemasaran, dan layanan puma jual.

Fasilitas ekspor tersebut misalnya :

a. Kredit ekspor berbunga rendah.

b. Subsidi dalam bentuk sertifikat ekspor.

c. Fasilitas pengembalian bea masuk impor.

d. Keringanan bea masuk impor.

Page 37: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

e. Keringanan bea masuk untuk komoditi yang diperdagangkan antar negara

ASEAN.

f. Dukungan pemerintah kepada eksportir nasional.

5. Masalah Kendala

Kendala ekspor adalah semua hal yang menghalangi kelancaran ekspor, baik

yang bersumber dari dalam negeri sendiri maupun yang sengaja diadakan oleh

negara pengimpor.

Kendala ekspor yang berasal dari dalam negeri :

a. Birokrasi yang bertele-tele, menghambat kelancaran perijinan.

b. Pungutan liar yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang

melemahkan daya saing.

c. Rendahnya disiplin nasional yang menghancurkan produktivitas,

integritas, dan bonafiditas ekspor nasional.

Kendala ekspor yang berasal dari luar negeri :

a. Common External Tarif atau tarif bea masuk yang tinggi yang dipasang

oleh negara anggota Pasar bersama Eropa dan diberlakukan terhadap

negara luar termasuk Indonesia.

b. British Commonwealth Preference yaitu tarif bea masuk impor yang

khusus diberikan Inggris kepada negara bekas dominion, seperti:

Australia, Malaysia, Singapura, Kanada yang dengan sendirinya tidak

dapat diminati oleh Indonesia.

c. Kuota sistem yang ditetapkan untuk impor hasil pertanian dan industri.

Page 38: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d. Keharusan sertifikasi dan prosedur impor yang berlebihan untuk

mempersulit impor yang diberlakukan oleh negara maju seperti Amerika

Serikat dengan FDA (Federal Drug Administration) dan aneka sertifikasi

yang diminta oleh Jepang.

E. Prosedur Ekspor

Pada tahap ini, dijelaskan tentang langkah-langkah apa saja yang akan

dilakukan oleh seorang eksportir untuk melakukan ekspor. Prosedur ekspor terdiri

dari (PPEI, 2004, 17):

Gambar 2.1

PROSEDUR EKSPOR

Korespondensi : Promosi, pameran, misi dagang

Permintaan, penjelasan tentang harga, mutu, produksi

Buyer setuju. Sale’s Contrac

Membuat Invoice dan packing List

Persiapan barang Ready To export Penerbitan L/C

Sewa Kontainer dan Kapal Maut

Pengurusan Bill Of Lading (B/L)

Urus SKA dan PEB

Pengiriman barang Pencairan L/C

1 2

4 5

3

6

7 8

10 11

Page 39: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

KETERANGAN GAMBAR :

1. Korespondensi

Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk

menawarkan dan menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam surat

penawaran, harus dicantumkan jenis barang, mutu, harga, serta syarat pengiriman

barang.

2. Sale's Contrac

Apabila importir berminat akan penawaran yang ditawarkan, maka eksportir

menyiapkan kontrak jual bell ekspor (sale's contrac) sesuai dengan data offer

sheet dan order sheet ditambah dengan keterangan seperti force majeur clause,

klaim, syarat pengapalan, dan lain-lain yang akan disepakati oleh kedua belah

pihak.

3. Penerbitan Letter Of Credit (L/C)

Setelah tahap sale's contrac importir meminta kepada bank devisanya untuk

membuka sebuah L/C sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya

kepada eksportir, kemudian opening bank akan memberikan konfirmasi kepada

advising bank eksportir. Dan dari advising bank akan memberitahukan kepada

eksportir bahwa L/C telah diterbitkan.

4. Mempersiapkan Barang Ekspor

Setelah L/C diterima oleh eksportir, maka langkah selanjutnya adalah

menyiapkan barang pesanan yang telah dipesan importir. Keadaan barang yang

dipesan harus sesuai dengan permintaan importir, barang-barang tersebut bila

telah selesai maka barang di packing dengan kata lain barang telah ready to

export.

Page 40: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

5. Membuat Commercial Invoice dan Packing List

Setelah barang dinyatakan ready to export, maka eksportir membuat dokumen

invoice dan packing list yang ditandatangani oleh eksportir. Dokumen ini penting

karena digunakan untuk mendapatkan lisensi pengeluaran barang impor dari

custom (kantor bea cukai) di pelabuhan tujuan.

6. Menyewa Kontainer dan Kapal Muat

Eksportir secepatnya menghubungi forwarder/EMKL dan perusahaan pelayaran

untuk menyewa container dan kapal untuk mengirimkan barang ekspornya.

Dalam hal ini eksportir harus mengisi dokumen Shipping Instruction yang

disediakan oleh forwarder/shipping company. Shipping company akan

menyerahkan surat Delivery Order untuk mengambil container dengan

memberikan nomor container dan nomor sealnya.

7. Bill Of Lading

Setelah memuat barang di kontainer dan memuatnya ke kapal, eksportir akan

menerima Bill Of Lading dari shipping company, yaitu dokumen yang

membuktikan bahwa barang siap untuk dikirimkan.

8. Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Setelah mendapat B/L, eksportir mengurus dokumen Pemberitahuan Ekspor

Barang (PEB) di Bea Cukai. Setelah dokumen terisi dengan benar maka kantor

bea cukai mengijinkan barang boleh difiat muat untuk diekspor.

9. Certificate Of Origin (COO)

Eksportir mengurus dokumen surat keterangan asal barang (SKA) atau biasa

disebut dengan Certificate of Origin (COO) di Deperindag, jika diminta importir.

Page 41: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Dokumen ini berfungsi untuk mendapatkan pembebasan atau pengurangan bea

masuk di negara importir.

10. Pencairan L/C

Bila tiada lagi dokumen lain yang diminta importir maka, eksportir pergi ke

negotiating bank untuk mencairkan L/C dengan menyerahkan B/L, Commercial

Invoice, Packing List dan COO.

11. Pengiriman Barang

Barang dalam perjalanan untuk dikirim ke pelabuhan negara tujuan yaitu negara

importir.

F. Dokumen Ekspor

Kewajiban utama seorang eksportir adalah mengirimkan barang yang

dipesan oleh importir. Pengiriman pesanan tersebut bisa melalui darat dan udara.

Bukti pengiriman barang diberikan oleh perusahaan pelayaran (shipping

company) dalam bentuk dokumen yang lazim disebut dengan Bill Of Lading atau

konosemen.

Dalam kata lain semua transaksi ekspor menggunakan kinerja yang

terekam dalam dokumen. Karena itu perdagangan internasional sering disebut

“perdagangan dokumen” (PPEI, 2004, Bab 2, 07)

Jenis dokumen ekspor antara lain:

1. Dokumen Induk

Dokumen yang dikeluarkan oleh badan pelaksana utama perdagangan

internasional sebagai alat pembukti realisasi suatu transaksi.

Page 42: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dokumen induk antara lain:

a. Commercial Invoice

Suatu nota perhitungan yang dibuat oleh eksportir untuk importir yang

berisi jumlah barang, harga satuan, harga total, dan perhitungan

pembayaran. Dokumen ini menjadi dasar penilaian untuk menetapkan

pajak ekspor.

b. Letter Of Credit (L/C)

Suatu surat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Devisa atas permintaan

importir, yang memberikan hak kepada eksportir untuk menarik wesel

atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat

kredit itu.

c. Bill Of Lading (B/L)

Suatu tanda ten-ma penyerahan barang yang dikeluarkan oleh pelayaran

sebagai tanda bukti kepemilikan atas barang yang dimuat di atas kapal

laut oleh eksportir untuk diserahkan pada importir.

d. Polis asuransi

Suatu bukti pertanggungan yang dikeluarkan Maskapai Asuransi atas

permintaan eksportir atau importir untuk menjamin keselamatan barang

yang dikirim dari aneka bencana dan kerusakan, dengan membayar premi.

2. Dokumen Penunjang

Dokumen yang melengkapi keterangan barang dalam dokumen induk.

Dokumen Penunjang antara lain :

Page 43: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Packing List

Daftar berisi perincian mengenai jenis dan jumlah satuan atau total dari

barang yang terdapat dalam faktur perdagangan.

b. Certificate Of Inspection

Sertifikat ini merupakan keterangan tentang keadaan barang yang dibuat

oleh independent surveyor, juru pemeriksa barang atau badan resmi yang

disahkan oleh pemerintahan dan dikenal oleh dunia perdagangan

internasional.

c. Manufacturer's Certificate

Surat pernyataan yang dibuat oleh produsen yang menyatakan bahwa

barang tersebut adalah hasil produksinya yang membawa merk

dagangnya.

d. Certificate Of Origin

Surat pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang

biasanya kamar dagang yang menyebutkan negara asal suatu barang.

e. Inspection Certificate

Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent

surveyor, juru pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh

pemerintah dan dikenal oleh dunia perdagangan internasional.

f. Certificate Of Quality

Sertifikat ini merupakan syarat keterangan yang menyatakan tentang

mutu barang yang di ekspor. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Balai

Penelitian suatu negara yang telah disahkan.

Page 44: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3. Dokumen Pembantu

a. Instruction Manual

Keterangan terinci mengenai tata cara dan tata kerja suatu alat, termasuk

uraian mengenai proses produksi dari suatu komoditi.

b. Brosur dan Leaflet

Suatu buku kecil yang berisi tentang keterangan singkat tentang suatu

produk yang bertujuan memberikan informasi kepada konsumen tentang

produk yang dihasilkan.

G. Ekspor

Ada beberapa pengertian prosedur ekspor menurut para ahli, yaitu :

1. Menurut Donald A Ball dan Wendell H Culloch (2000:91) “Ekspor adalah

menjual beberapa produksi regular dalam negeri ke luar negeri”

2. Menurut Jeffrey Edmud Curry (2001:195) “Ekspor adalah barang dan jasa

yang dijual kepada negara asing untuk dipertukarkan dengan produk lain atau

uang “

3. Menurut Jeff Madura (2001:183) “Ekspor adalah penjualan barang dan jasa

kepada pembeli yang berdomisili di negara lain “

4. Menurut Amir M. S (2003:01) “Ekspor adalah upaya melakukan penjualan

komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan

mengharapkan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi

dengan memakai bahasa asing.

Page 45: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, Ekspor

adalah kegiatan mengeluarkan barang dari Daerah Pabean. Dan barang yang

telah diangkut atau akan dimuat di sarana pengangkut untuk dikeluarkan dari

daerah pabean dianggap telah diekspor.

Dari pengertian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

pengertian dari Prosedur Ekspor adalah langkah-langkah atau tahapan yang harus

dipenuhi seorang penjual yaitu eksportir menurut ketentuan yang lazim berlaku

untuk menjual barang atau produknya ke pembeli importir di luar negeri.

Page 46: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Pada awal berdirinya, perusahaan mengelola usaha penggergajian kayu

dengan jumlah karyawan sebanyak 7 orang. Alat-alat yang digunakan antara lain:

2 unit mesin pemotong, 3 unit mesin pembelah kayu, 3 unit mesin bor bulat, 2

unit bor kotak dan lain-lain. Di bawah pengawasan Ir. Joko Widodo selaku

pemilik sekaligus pimpinan Rakabu Furniture, perusahaan ini mengalami

perkembangan yang cukup pesat. Hal ini didukung oleh usaha keras ditambah

pengalaman beliau yang telah cukup lama bergabung dengan CV. Roda Jati.

Untuk mengembangkan perusahaan, maka kegiatan perusahaan diarahkan

menjadi lebih luas. Hal ini diwujudkan dengan perubahan bidang usaha.

Perusahaan yang semula bergerak di bidang usaha penggergajian kayu sekarang

menjadi perusahaan mebel. Perusahaan ini dilakukan atas survey yang telah

dilakukan oleh perusahaan terhadap pasar industri mebel. Untuk memenuhi

kebutuhan konsumen, maka perusahaan secara bertahap mulai memasuki pasar

industri mebel.

Pada awalnya, pembuatan mebel masih dalam bentuk-bentuk yang

sederhana. Untuk menunjang produksinya, perusahaan menambah peralatan

mesin yang digunakan dalam pembuatan mebel didukung tenaga kerja

professional dan usaha pemasaran yang tepat.

Page 47: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Daerah pemasaran awal bagi produk yang dihasilkan oleh perusahaan

hanya mencakup Surakarta dan sekitarnya, kemudian perusahaan memperluas

bentangan sayap ke berbagai kota di Indonesia. Pada tahun 1990 perusahaan

mulai bisa menembus beberapa negara antara lain : Spanyol, Perancis, Korea,

Jepang; Australia, Amerika dan Singapura. Sejak tahun 2005, perusahaan di

pimpin oleh adik Bapak Joko Widodo yaitu Anjas Widjanarko, S.Sos. Namun

masih tetap dalam pengawasan Bapak Joko Widodo.

1. Lokasi Perusahaan

Rakabu Furniture terletak di PIK (Pengembangan Industri Kecil)

Pabelan Jalan Solo Kartasura Km. 8 Pabelen. Di lokasi inilah tahap finishing

dilakukan dari produk mebel setengah jadi yang telah diterima dari supplier.

Sedangkan untuk kantor dan showroom terletak di Jl. A. Yani No. 331

Tirtoyoso RT. 4 / RW. 13 Solo.

Kesuksesan suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya sangat

dipengaruhi oleh faktor lokasi, perencanaan lokasi perusahaan. Ini penting

bagi suatu perusahaan, karena dengan penerimaan perusahaan pada lokasi

yang tepat dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. Dengan pemilihan

lokasi yang tepat perusahaan akan mempunyai berbagai keuntungan

tersendiri. Keuntungan itu antara lain dalam posisi persaingan pengadaan

bahan baku, kemampuan pelayanan terhadap konsumen dan sebagainya.

Sebaliknya dengan pendirian perusahaan pada lokasi yang tidak tepat

akan mengakibatkan berbagai macam kerugian, misalnya posisi persaingan

lemah karena letaknya kurang strategis, kesulitan dalam pengadaan bahan

Page 48: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

baku dan lain sebagainya. Oleh karena itu perusahaan perlu berhati-hati dan

melakukan analisa agar kesalahan yang mungkin timbul dapat diperkecil atau

dihilangkan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan.

Perusahaan yang sudah go public memiliki struktur organisasi yang

sudah disusun rapi, karena segala kegiatan ekspor bisa berjalan lancar bila

memiliki manajemen yang saling terkait, yang saling melengkapi dan saling

membutuhkan.

Salah satu jalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan adalah dengan

menentukan struktur organisasi yang menetapkan bagian dan tanggung jawab

untuk melaksanakan tugasnya dengan rapi. Struktur organisasi Rakabu

Furniture adalah sebagai berikut :

a. Direktur

Mempunyai tugas :

1) Memimpin jalannya perusahaan.

2) Mengkoordinator bawahan.

3) Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan.

4) Membuat kebijaksanaan bagi perusahaan.

5) Mengangkat dan memberhentikan pegawai.

6) Membuat keputusan-keputusan bagi perusahaan.

b. Manajer Keuangan

Mempunyai tugas :

1) Mengawasi pelaksanaan tugas bagian umum dan bagian keuangan.

Page 49: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2) Menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan keuangan.

3) Membuat anggaran belanja perusahaan.

4) Menyusun laporan keuangan perusahaan.

c. Manajer Produksi

Mempunyai tugas :

1) Mengawasi tugas bagian Quality Control, Packing, Distribution, dan

Finishing.

2) Memesan barang ke supplier.

3) Menetapkan standar produk.

4) Membina pengrajin agar mampu menghasilkan produksi dengan

kualitas, bentuk dan ukuran yang standar produk.

d. Manajer Pemasaran

Mempunyai tugas :

1) Menetapkan strategi pemasaran.

2) Melakukan negosiasi dengan buyer.

3) Memberikan informasi produk pada buyer.

e. Manajer Ekspor

Mempunyai tugas :

1) Mengawasi tugas bagian dokumen ekspor yang bertanggungjawab

menyiapkan dan mengarsip dokumen-dokumen yang diperlukan dalam

ekspor.

2) Mengawasi tugas bagian stiffing yang bertugas menyiapkan dan

menata produk yang akan diekspor.

Page 50: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3) Membuat perencanaan ekspor.

4) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan manajemen mutu.

Gambar 3.1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RAKABU FURNITURE

Sumber : Kantor Pemasaran Rakabu Furniture

3. Tenaga Kerja

a. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh Rakabu Furniture saat ini dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut :

DIREKTUR

MANAJER KEUANGAN

MANAJER PRODUKSI

MANAJER PEMASARAN

MANAJER EKSPOR

BAGIAN UMUM

BAGIAN KEUANGAN

DOKUMEN EKSPOR

STUFFING

QUALITY CONTROL

PACKING

DISTRIBUSI

FINISHING

Page 51: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabe1 3.1

Jumlah karyawan pada masing-masing bagian

pada Rakabu Furniture di Kantor dan Showroom pusat Surakarta

Jenis Bagian Jumlah

Direktur 1

Manager 4

Bagian Keuangan 5

Bagian Produksi 68

Bagian Design Produk 2

Bagian Auditing 2

Jumlah 82

Sumber : Kantor Pemasaran Rakabu Furniture

Rakabu Furniture memiliki karyawan tetap dan karyawan tidak tetap

(buruh borongan). Jumlah dari buruh borongan yang diperlukan kurang

lebih sekitar 400 orang tergantung dari banyak sedikitnya order yang

diterima. Jadi, karyawan tidak tetap diperlukan jika Rakabu Furniture

mendapat pesanan dalam jumlah besar dan kiranya tidak dapat selesai

tepat waktu jika dikerjakan oleh karyawan tetap saja.

b. Jam Kerja Perusahaan

Jam kerja yang berlaku pada Rakabu Furniture berlaku dari hari Senin

sampai dengan Sabtu, dimulai dari pukul 08.00 sampai 16.30. dan istirahat

kerja dimulai pukul 12.00 sampai 13.00 tapi khusus hari Jum’at waktu

istirahat dimulai pukul 11.00 sampai 13.00. khusus hari minggu dan hari

Page 52: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

besar nasional para karyawan diliburkan. Selain itu jam kerja lembur

dilakukan di luar jam kerja resmi yang berlaku.

4. Permodalan

Dalam melaksanakan suatu bisnis, faktor utama yang harus terpenuhi

adalah modal. Karena modal mampu mempengaruhi kelangsungan hidup

suatu perusahaan untuk berproduksi.

Permodalan Rakabu Furniture terdiri dari dua pihak yakni Modal sendiri dan

Modal pinjaman dari bank. Namun pada perkembangannya komposisi modal

kadang mengalami perubahan.

5. Ekspor Rakabu Furniture

Pada pemasaran ekspor, Rakabu Furniture memilih untuk

mengutamakan ekspor dibanding dengan menjualnya di dalam negeri. Karena

para konsumen dalam negeri umumnya kurang berselera dan berdaya beli

rendah pada produk furniture.

Hal itulah yang membuat Rakabu Furniture memilih jalur produksi

sesuai pesanan atau order. Karena hal ini sudah pasti dan jelas memenuhi

selera konsumen. Namun selain menerima order perusahaan juga memiliki

stok barang di dalam gudang meski hanya sedikit. Penyimpanan ini bertujuan

untuk menambah koleksi atau variasi produk yang sudah dihasilkan dan bisa

dipergunakan sebagai bahan acuan bagi buyer dalam memilih produk yang

hendak dipesan.

Dalam melakukan ekspor, Rakabu Furniture kadang mengalami claim

misalnya yang terjadi di negara bagian Eropa. Buyer negara Eropa sering

Page 53: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mengklaim produk yang diproduksi tidak sama persis dengan apa yang di

pesan, untuk menghadapi hal seperti ini Rakabu Furniture memberikan

potongan harga kepada buyer agar kerja sama yang terjalin tetap terjaga.

Daerah pemasaran yang telah dimasuki di luar negeri antara lain :

Spanyol, Perancis, Amerika, Australia, Singapura, Denmark. Taiwan, dan

Italia. Volume Penjualan Ekspor Rakabu Furniture tahun 2006 adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.2

Volume Penjualan Ekspor Rakabu Furniture Tahun 2006

BULAN VOLUME PENJUALAN

(US $) (Rp)

JANUARI 6,406.55 58,183,619.67

FEBRUARI 10,609.24 96,205,634.60

MARET 113,580.35 103,860,752.00

APRIL 7,653.87 69,624,457.00

MEI 9,012.58 80,183,786.17

JUNI 10,260.87 90,348,111.00

JULI 9,038.03 81,798,950.83

AGUSTUS 10,903.62 95,787,200.71

SEPTEMBER 8,434.99 78,153,808.25

OKTOBER 3,673.76 33,592,861.00

NOVEMBER 9,285.80 85,719,826.00

DESEMBER 8,505.28 79,369,822.60

TOTAL 207,364.94 952,828,829.80

Sumber : Kantor Bagian Pemasaran Rakabu Furniture

Page 54: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dari tabel data volume penjualan di atas dapat kita lihat bahwa terjadi

arus naik turun yang sangat tidak stabil. Hal itu dikarenakan perusahaan hanya

memproduksi barang bila ada order atau pesanan yang diterima, sedangkan

tiap bulannya belum tentu order yang diterima banyak. Tapi meski hanya

menerima order saja Rakabu Furniture juga memiliki buyer tetap jadi tiap

bulannya walau sedikit tetap ada kegiatan ekspor. Fluktuasi semacam itu bisa

terjadi karena musim dan situasi perdagangan global. Perubahan kurs mata

uang asing terhadap rupiah juga mempengaruhi kegiatan ekspor interval

tertentu. Jika nilai tukar rupiah mencapai Rp. 8.000,00 ke bawah maka ekspor

akan mengalami penurunan.

Sejak tahun 1988, kegiatan ekspor Rakabu mengalami pasang surut,

begitu pula dengan daftar buyer. Ada yang sampai saat ini masih setia dengan

Rakabu dan ada pula yang sudah lepas dari Rakabu. Berikut ini daftar buyer

Rakabu sesuai PEB tahun 2006.

Page 55: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 3.3

DAFTAR NAMA BUYER RAKABU FURNITURE

TAHUN 2006

NO NAMA BUYER

1 WOODLAND FURNITURE

2 HAWAI FURNISHING

3 ARTE NEL TEMPO

4 NICK SCALI

5 BECARA

6 RUSTIC FURNITURE

7 GUIDO S.A

8 MEMPHIS

9 PRO COM INTERNATIONAL

10 ART DECOR

Sumber : Rakabu Furniture

Pada tahun 2007 ini, Rakabu Furniture membuat sketsa rencana

Ekspor yang digunakan untuk acuan biaya produksi selama satu tahun.

negara-negara yang akan dituju adalah negara-negara pelanggan tetap yang

telah memiliki hubungan baik dengan perusahaan. Sehingga, perusahaan tidak

akan berhenti beroperasi pada segala musim.

Page 56: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 3.4

Rencana Ekapor Rakabu Furniture Tahun 2007

NEGARA TUJUAN JUMLAH

KONTAINER AMOUNT (US $)

TAIWAN 25 X 40” 300,000

SINGAPURE 20 X 40” 200,000

DENMARK 8 X 40” 104,000

ITALIA 2 X 40” 18,000

SPAIN 4 X 40” 34,000

AUSTRALIA 5 X 20” 22,500

SWEDEN 3 X 40” 39,000

Sumber : Rakabu Furniture

B. Pembahasan

1. Strategi yang diterapkan oleh Rakabu Furniture untuk meningkatkan kualitas

produk yang ditawarkan agar tetap diminati oleh buyer luar negeri.

Strategi produksi yang di gunakan oleh Rakabu Furniture dalam usaha

peningkatan kualitas produk yang ditawarkan agar tetap diminati oleh buyer

luar negeri adalah dengan menggunakan strategi produksi dengan ciri-ciri

inovatif yaitu strategi perusahaan untuk menawarkan produk dengan bentuk

dan fungsi yang lebih banyak dari pada produk pesaing. Dengan adanya

bentuk dan fungsi yang beraneka ragam, perusahaan mengharapkan buyer

tidak jenuh dengan produk yang dikeluarkannya. Selain itu, perusahaan juga

Page 57: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

membuat produk yang sesuai dengan Trend yang lagi booming saat ini, jadi

perusahaan sangat fleksibel mengikuti permintaan pasar. Kemudian, dalam

usaha pengembangan produk, perusahaan menggunakan strategi Standarisasi,

yaitu usaha mendapatkan ukuran, macam, kualitas, besar, bentuk tertentu dari

suatu barang yang akan diproduksi. Usaha tersebut di dukung oleh peralatan

yang tepat seperti pada tahap revisi yaitu tahap penghalusan dan perapian

barang dengan amplas mesin dan manual. Setelah finishing, barang masih

melalui tahap pengontrolan yang meliputi bentuk, ukuran, warna, desain yang

sesuai dengan permintaan buyer, apabila masih belum sesuai maka barang

akan di revisi kembali sampai memenuhi syarat yang diminta oleh buyer.

Proses produksi yang digunakan Rakabu Furniture dalam usahanya

meningkatkan kualitas adalah dengan pola proses produksi yang terus

menerus (continuous processes) yaitu proses produksi di mana terdapat pola

atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai dengan menjadi barang

jadi (produk akhir). Dalam proses produksi ini, variasi pada produk akhir

sangat kecil, karena produsen hanya melaksanakan permintaan dari buyer

bahkan dalam bahan pewarnaan kadang sudah disebutkan dalam pemesanan.

Untuk meyakinkan buyer di pasar luar negeri, maka Rakabu Furniture juga

telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 : SHI 19-9001 : 2001. ISO 9001 adalah

sertifikat standar manajemen mutu yang digunakan untuk sertifikasi usaha

yang melakukan semua kegiatan sejak design, produksi, instalasi dan service.

Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah tanggung jawab manajemen,

pembelian, design produk, inspeksi, training, dan tindakan perbaikan

Page 58: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

(Subagyo, 2000, 218). ISO 9001 juga memiliki peran yang mampu

membangun image perusahaan sehingga buyer akan merasa lebih yakin untuk

mengadakan kontrak bisnis.

a. Bahan baku

Untuk menjaga kualitas suatu produk merupakan kegiatan yang sangat

penting dilakukan pada setiap proses produksi. Untuk menjaga kualitas barang

agar sesuai dengan standar yang ditentukan tidak terbatas pada wujud akhir

suatu produk yang belum terwujud, misalnya produk dalam proses atau bahan

baku. Bagi perusahaan yang mutu bahan bakunya langsung mempengaruhi

produk akhir, kualitas bahan bakunya. Pengendalian bahan baku dapat

dilakukan dengan seleksi pemasok, yang dilakukan oleh CV. Rakabu

Furniture.

Dalam proses produksinya, CV. Rakabu Furniture membuat

spesifikasi untuk menentukan standar mutu pemasok yang digunakan

perusahaan. Secara umum standar mebel CV. Rakabu Furniture dipengaruhi

oleh :

1 Model (desain) mebel

Model (desain) mebel yang dihasilkan harus sesuai dengan pesanan dari

pembeli. Kesesuaian model (desain) dengan permintaan pembeli menjadi

standar mutu mebel. Sebagai contoh pembeli dari Eropa cenderung

memilih desain mebel klasik dengan tambahan asesoris variasi.

Sejak tahun 1990 Rakabu Furniture memproduksi Bed Roomset yaitu

mebel khusus yang dirancang untuk ruang tidur. Bergantinya waktu dan

Page 59: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

mode yang silih berganti, saat ini Rakabu Furniture memproduksi Garden

Furniture yaitu meubel khusus untuk taman (folding chair) atau kursi lipat

taman karena produk tersebut lebih menjanjikan keagungan. Selain garden

furniture, produk andalan yang dihasilkan oleh Rakabu Furniture adalah :

a. Cabinet

b. Dinning Table

c. Lemari Buku

d. Buffet

e. Round Table

f. Antik Repro

g. Produk lain sesuai order

2 Struktur mebel

Perbedaan ukuran mebel didasarkan pada anatomi tubuh yang dimiliki

oleh konsumen. Untuk konsumen dari negara Eropa struktur mebelnya

besar dan kokoh, karena disesuaikan dengan keadaan anatomi tubuh orang

Eropa yang rata-rata lebih besar.

3 Warna Mebel

Warna mebel untuk konsumen dari CV. Rakabu Furniture adalah warna

klasik dan natural. Beberapa warna yang sering diminta pembeli antara

lain antique, honey, dan natural.

Pengawasan terhadap mutu kayu jadi dilakukan dalam setiap kegiatan

proses produksi. Sebelum kegiatan proses produksi dilakukan incoming

material yaitu standar mutu pasokan didasarkan pada spesifikasi standar yang

Page 60: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dibuat oleh Bagian Pemasaran, Pembelian, Produksi dan Quality Control.

Standar mutu incoming material itu meliputi :

a. Jenis dan umur kayu jati sesuai dengan pesanan.

b. Diameter sesuai dengan pesanan.

c. Jumlah sesuai dengan pesanan

d. Harga sesuai dengan kontrol dan kesepakatan

Proses Pengadaan Barang

Setelah terjadi kontrak dagang antara CV. Rakabu Furniture dengan

Importir, selanjutnya dari pihak CV. Rakabu Furniture mulai mengadakan

pesanan barang kepada pihak supplier. Proses pengadaan barang pada CV.

Rakabu Furniture dapat dijelaskan melalui bagan berikut ini :

Page 61: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pemasok A

Pemasok B

Pemasok C

CV. Rakabu Furniture

Pencelupan/ Insect Treatment

Quality Control I

Cancel

OK

Pengeringan/ Dry Cleaning

Pengamplasan/ Sanding

Quality Control II/Revisi

Finishing

Quality Control III

Accessories

Packing

b

a

d

c

e

f

g

h

i

Page 62: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Keterangan gambar

a. Quality Control I

Barang dari supplier sebelum masuk ke proses produksi dilakukan

pengecekan terhadap barang tersebut apakah barang tersebut sesuai/tidak

sesuai dengan standarisasi produk yang diterapkan pihak Rakabu. Apabila

produk tersebut sesuai maka barang dapat dilanjutkan ke proses

selanjutnya dan apabila barang tidak sesuai maka barang akan ditolak.

b. Pencelupan/Insect Treatment

Pada proses ini, barang yang setengah jadi tersebut dimasukkan ke dalam

bak yang berisi minyak tanah dan baygon/obat nyamuk cair selama kurang

lebih 5 menit agar kotoran yang menempel pada serat kayu hilang dan

menghindari kayu keropos, serta untuk memberantas hama kayu agar

kualitas kayu tetap terjaga. Tidak semua barang dilakukan pencelupan

hanya produk-produk tertentu.

c. Pengeringan/Dry Cleaning

Pada proses ini, barang yang telah direndam selama 5 – 10 menit tadi

dikeringkan dengan menggunakan oven kayu selama 3 – 7 hari. Bahan

bakar oven berasal dari kayu bakar biasa. Waktu untuk oven kayu bisa

lama bisa cepat sesuai kadar kekeringan yang diinginkan, biasanya kadar

kekeringan yang diinginkan berkisar 12 – 15%.

d. Quality Control II/Revisi

Setelah barang yang di oven telah kering sesuai dengan kriteria, maka

tahap berikutnya adalah dengan merevisi semua barang-barang tersebut.

Page 63: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Barang-barang yang telah di oven sering mengalami kerusakan atau

perubahan struktur konstruksi seperti kayu bengkok, patah, getas atau

bergelombang. Bila terjadi kerusakan seperti itu maka pada tahap revisi ini

akan segera membenahi barang yang cacat sebelum masuk proses

pengamplasan/sanding.

e. Pengamplasan/Sanding

Barang-barang yang sudah direvisi dan akan masuk pada tahap

pengamplasan dengan 2 cara yaitu dengan mesin amplas dan dengan cara

manual.

Jenis amplas yang digunakan pertama adalah amplas kasar dengan nomor

400 guna menghaluskan bagian-bagian yang kasar. Selanjutnya

menggunakan amplas halus dengan nomor 1000 yang bertujuan untuk

menghaluskan pori-pori sehingga pada waktu finishing hasilnya akan

halus.

f. Finishing

Tahap ini dilakukan setelah tahap revisi benar-benar sempurna, barang

yang telah di amplas dengan baik akan melalui tahap finishing yaitu tahap

pewarnaan barang. Warna yang di gunakan harus sesuai dengan

permintaan buyer, karena bila tidak sesuai maka buyer akan kecewa dan

membatalkan semua perjanjian dalam sale’s contrac. Bahan yang

digunakan biasanya berupa : Edume, impra, dan sirlex dan apabila buyer

menginginkan warna natural maka bisa menggunakan plitur dengan bahan

spritus, pewarnam serlak. Bahan pewarna tersebut telah teruji tidak akan

membahayakan kulit bila terjadi kontak langsung dengan kulit.

Page 64: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

g. Accessories

Setelah barang selesai di finishing maka barang akan melalui tahap

pemberian accessories. Bahan yang digunakan sebagian besar

menggunakan kuningan cor. Proses ini adalah proses pelengkapan pada

mebel seperti pemberian engsel, ceplisan, kaca, pigura, handle, atau kunci.

Tahap ini sangat menentukan nilai keindahan produk yang dibuat agar

menarik para buyer untuk tetap setia karena accessories yang digunakan

juga berasal dari permintaan buyer. Jadi, Rakabu furniture sangat

memperhatikan keinginan buyer.

h. Quality Control III

Produk yang telah melalui tahap pemberian accessories akan melalui

tahap pengecekan akhir tentang kualitas barang di mana barang yang

sudah jadi harus sesuai dengan standar ekspor dan juga sesuai dengan

permintaan buyer, tahap pengecekan tersebut meliputi desain, warna,

konstruksi barang dan kerapian dalam pembuatan. Jika masih belum

sesuai maka barang akan direvisi kembali menurut jenis kesalahan proses

produksi. Umumnya bagian QC tersebut berasal dari lembaga insep yang

diberi wewenang oleh buyer untuk mengecek barang yang sudah jadi.

Tapi kadang bagian QC tersebut hanya berasal dari pihak Rakabu sendiri

karena pihak buyer telah mempercayakan QC kepada pihak Rakubu.

i. Packing

Barang yang telah siap untuk di ekspor harus melalui tahap pengepakan/

packing. Packing terdiri dari kardus, busa/gabus, plastik, papan kayu tipis

Page 65: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

yang berfungsi melindungi barang dari goncangan dan kerusakan waktu

pengiriman. Jika barang yang mudah pecah maka pada pembungkus

diwajibkan untuk memberi gambar gelas supaya barang tersebut tidak di

tumpuk atau di banting. Setelah packing selesai barang pembungkus diberi

label sesuai dengan nama barang, kode barang dan negara tujuan.

Pada proses pengepakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

mutu mebel kayu jati tetap terjaga, yaitu :

1) Untuk membungkus bagi kaku dan sandaran mebel dibutuhkan kertas

tebal, karena bagian ini sering mengalami benturan, tujuannya untuk

menghindari mebel kayu jati menjadi rusak dan cacat.

2) Untuk mebel yang biasanya menggunakan kaca dibutuhkan papan

kayu tipis dan kertas karton tebal dalam proses pengepakannya, hal ini

bertujuan untuk menghindari kaca pecah karena benturan.

b. Teknologi

Ciri-ciri komoditi ekspor yang berkualitas salah satunya adalah

memiliki teknologi yang bisa menunjang kegiatan produksi dalam arti kata

produk yang dihasilkan harus cepat dalam pembuatan, tepat dalam

penggunaan, dan efisien dalam waktu. Teknologi yang digunakan dalam

proses produksi akan menentukan tingkat kapasitas produksi. Yang dimaksud

tingkat produksi adalah perbandingan antara jumlah unit produksi yang

dihasilkan oleh dua jenis produksi yang dipakai dalam memproduksi suatu

komoditi yang serupa diukur dalam jangka waktu tertentu. Rakabu furniture

juga telah menggunakan teknologi yaitu pada proses pengeringan

Page 66: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menggunakan oven agar, waktu pengeringannya lebih cepat dan optimal, pada

finishing menggunakan mesin amplas untuk menghaluskan bagian yang kasar,

meski faktor teknologi pada Rakabu Furniture masih belum banyak beralih

pada tenaga kerja mesin, tapi pada dasarnya bila proses produksi tersebut

dilakukan dengan 2 cara maka hasilnya akan lebih baik dan sesuai dengan

permintaan buyer.

Selain teknologi, hal lain yang harus dilakukan adalah bagaimana cara

kita untuk melindungi barang yang akan di ekspor agar tetap terjaga sampai

pada buyer. Untuk itu perlu adanya standar penanganan yang harus mengacu

pada pengemasan (packing), penandaan identitas (marking), dan penandaan

kondisi (labeling).

a. Pengemasan (Packing)

Adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengemas

barang yang akan di ekspor agar terhindar dari resiko kerusakan. Barang

yang dikemas kemudian diberi Silica Gel/kristal pengawet agar barang

yang berada di dalam kemasan tetap kering.

b. Penandaan Identitas (Marking)

Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberi suatu tanda pada

kemasan barang yang akan di kirim. Marking bertujuan untuk

mempermudah pihak pengangkut dalam mengenali barang berdasar

kepemilikannya, jumlah kemasan, dan negara tujuan ekspor.

c. Penandaan Kondisi (Labeling)

Adalah suatu kegiatan pemberian merk atau label pada kemasan barang

yang akan diekspor.

Page 67: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Prosedur ekspor di Rakabu Furniture Surakarta

Prosedur ekspor Rakabu Furniture dari mulai menawarkan barang

adalah dengan cara :

a. Korespondensi, Rakabu Furniture menawarkan barang dan

menegosiasikan komoditi yang akan dijual dengan buyer. Dengan

membuat surat penawaran atau brosur, dan mencantumkan jenis barang,

mutu, harga, serta syarat pengiriman barang.

b. Sale’s Contrac, apabila ada importir yang berminat maka akan terjadi

penawaran, kemudian Rakabu Furniture akan menyiapkan kontrak jual

beli ekspor (sale’s contrac) sesuai dengan data offersheet dan ordersheet

ditambah dengan keterangan seperti force majeur clause, klaim, syarat

pengapalan, dan lain-lain yang akan disepakati oleh kedua belah pihak.

c. Mempersiapkan Barang Ekspor, tahap sale’s contrac maka langkah

selanjutnya adalah menyiapkan barang pesanan yang telah dipesan

importir. Keadaan barang yang dipesan harus sesuai dengan permintaan

importir, barang-barang tersebut bila telah selesai maka barang di packing

dengan kata lain barang telah ready to export.

d. Membuat Commercial Invoice dan Packing List. Setelah barang

dinyatakan ready to export, maka Rakabu Furniture membuat dokumen

invoice dan packing list.

e. Menyewa Kontainer dan kapal muat, kemudian Rakabu Furniture

secepatnya menghubungi forwarder/EMKL dan perusahaan pelayaran

untuk menyewa container dan kapal untuk mengirimkan barang

Page 68: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

ekspornya. Hal yang harus dilakukan adalah mengisi dokumen Shipping

Instruction yang disediakan oleh forwarder/shipping company. Shipping

company akan menyerahkan surat Delivery Order untuk mengambil

container dengan memberikan nomor container dan nomor sealnya.

f. Bill of Lading. Setelah memuat barang di kontainer (stuffing) dan

memuatnya ke kapal, maka Rakabu Furniture akan menerima Bill of

Lading dari shipping company, yaitu dokumen yang membuktikan bahwa

barang siap untuk dikirimkan.

g. Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), Setelah mendapat

B/L, Rakabu Furrniture mengurus dokumen Pemberitahuan Ekspor

Barang (PEB) di Bea Cukai. Setelah dokumen terisi dengan benar maka

kantor bea cukai mengijinkan barang boleh difiat muat untuk diekspor.

h. Certificate of Origin (COO), Rakabu furniture mengurus dokumen surat

keterangan asal barang (SKA) atau biasa disebut dengan Certificate of

Origin (COO) di Deperindag, jika diminta importir. Dokumen ini

berfungsi untuk mendapatkan pembebasan atau pengurangan bea masuk di

negara importir.

i. Pembayaran dengan T/T, Sistem pembayaran yang sering dilakukan oleh

Rakabu Furniture adalah dengan menggunakan Telegrafic Transfer (T/T).

Di mana, pembayaran dilakukan oleh importir ketika ada pemberitahuan

bahwa barang telah diekspor, maka pihak importir segera mengirim

sejumlah uang di rekening bank Rakabu Furniture dan yang dilakukan

Rakabu adalah mengirimkan surat-surat yang berisi tentang barang yang

Page 69: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

di ekspor. Hal ini memang sangat beresiko karena banyak buyer yang

sering curang dan tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar, akan

tetapi Rakabu Furniture juga melakukan sistem pembayaran ini hanya

dengan buyer langganan. Apabila ada buyer baru maka sistem

pembayaran yang dilakukan adalah dengan cara paling aman yaitu dengan

L/C.

3. Faktor penghambat dalam usaha peningkatan kualitas produk ekspor

khususnya produk mebel

Kualitas produk ekspor kadang tidak mampu bertahan lama di pasar

global karena adanya faktor-faktor yang menghambat peningkatan kualitas

produk. Faktor-faktor tersebut berupa :

a. Bahan baku yang sulit pada musim-musim tertentu. Misalnya musim

hujan sulit untuk mencari kayu yang kadar airnya rendah. Sehingga proses

pengeringan sampai berminggu-minggu sedang waktu pengiriman sudah

ditentukan. Rakabu Furniture mengatasinya dengan bernego kembali

dengan buyer bahwa delivery time yang ditentukan akan terlambat.

b. Biaya produksi yang mahal. Bahan yang digunakan untuk membuat suatu

produk sangat tinggi. Untuk menghadapinya Rakabu Furniture melakukan

negosiasi kembali dalam harga.

c. Selera konsumen yang selalu berubah-ubah. Cara mengatasinya, Rakabu

Furniture selalu kontak dan mencari informasi tentang trend yang saat ini

sedang diminati dengan media internet maupun dengan majalah yang tiap

bulan dikirim oleh buyer.

Page 70: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

d. Daya tahan produk kadang tidak bisa diramalkan dalam pemakaian.

Pemakaian produk dan ketahanan produk bisa tidak sesuai dengan apa

yang diramalkan misalnya karena keadaan cuaca yang berbeda.

e. Desain atau bentuk komoditi kadang tidak bisa sama persis dengan

permintaan. Sehingga Rakabu Furniture harus mengulangi pembuatan

produk sampai pihak QC menyatakan baik.

Page 71: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai peningkatan profesionalisme karyawan

dalam menjaga mutu barang furniture ekspor pada Rakabu furniture, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi yang digunakan oleh Rakabu Furniture untuk meningkatkan

kualitas produk yang ditawarkan adalah dengan menggunakan strategi

produksi dengan ciri-ciri inovatif yaitu strategi perusahaan untuk

menawarkan produk dengan bentuk dan fungsi yang lebih banyak dari

pada produk pesaing.

2. Prosedur ekspor Rakabu Furniture dilakukan dengan cara :

a. Korespondensi

b. Sale’s Contrac

c. Persiapan barang ekspor

d. Commercial Invoice dan Packing List

e. Sewa Kontainer

f. Bill of Lading

g. Daftar Pebruari

h. Mengurus COO

i. Pembayaran dengan T/T

Page 72: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3. Faktor Penghambat usaha peningkatan kualitas produk ekspor Rakabu

Furniture adalah

a. Bahan baku yang sulit di dapat di musim hujan.

b. Biaya produksi yang mahal.

c. Selera konsumen yang berubah-ubah.

d. Daya tahan produk tidak bisa diramalkan.

e. Desain mebel yang tidak bisa sama persis.

f. Banyak industri furniture yang berkembang dan memproduksi jenis

barang yang sama.

B. Saran

1. Strategi produk yang selama ini digunakan oleh Rakabu furniture adalah

strategi dengan menggunakan ciri inovatif pada produk yang dihasilkan.

Sebenarnya peningkatan kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh

produk-produk yang inovatif melainkan juga dipengaruhi kualitas bahan

baku. Teknologi yang digunakan serta pengetahuan karyawan tentang

produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, sebaiknya Rakabu furniture dalam

meningkatkan kualtias produk selain mengutamakan produk-produk yang

inovatif juga harus memperhatikan kualitas bahan baku, alat-alat teknologi

yang lebih canggih sehingga produknya yang dihasilkan lebih halus/tinggi

kualitasnya.

2. Prosedur ekspor yang dilakukan Rakabu Furniture sudah sempurna, hanya

pada awal pencarian buyer hanya dengan internet dan pameran serta

Page 73: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

KADIN, baiknya Rakabu memiliki agen yang berada di luar negeri

sehingga Rakabu cepat dikenal manca negara.

3. Faktor penghambat kegiatan ekspor Rakabu memang banyak namun selalu

saja ada jalan keluar untuk mengatasinya. Sebaiknya Rakabu lebih

memperhatikan selera konsumen yang berubah-ubah karena selera tersebut

sulit di tebak dan tiap tahun berubah sesuai tren yang baru diminati.

Page 74: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61