potens i - kominfo.jatimprov.go.idkominfo.jatimprov.go.id/uploads/majalah/majalah potensi...
TRANSCRIPT
TaMPIL Ba Bawah
EDIS
I 57
S
EPTE
MB
ER
2015iPOTENS
Jawa Timur
STOPIMPOR GARAMJatim
JAGAD PEREMPUAN :BKOW Jatim Gelar Jambore
34KRONIK KOMINFO :E-Goverment,Pelayanan Jadi Lebih Efektif
26
KRONIK KOMINFO:KI Jatim Gelar Monev dan Pemeringkatan PPID
28TECHNO:Dibalik Logo Google Baru
32
PARAHITA :Buta Aksara Tersisa 365 Ribu
14
PARAHITA:Hari Santri Nasional Penghargaan Pada Kontribusi Pesantren
16
LAPORAN UTAMA :Jatim StopImpor Garam
12
POTENSI DAERAH :Ukiran Jati Sumenepke Mancanegara
24
DITeRbITkAn Oleh DinaS KoMuniKaSi Dan infoRMaTiKaPRoVinSi Jawa TiMuR:Jl. a. Yani 242-244 SuRaBaYa, 60235 TElEPon: (031)-8294608, faKS: (031)-8294517; EMail : [email protected] : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
PenGARAh: KEPala DinaS KoMuniKaSi Dan infoRMaTiKa PRoVinSi Jawa TiMuR
PenAnGGunG JAwAb:KaBiD DiSEMinaSi infoRMaSi
PelAkSAnA hARIAn/PeMIMPIn ReDAkSI: KaSi laYanan iinfoRMaSi PuBliK
ReDAkTuR PelAkSAnA:YanTi DYaH
SekReTARIS ReDAkSI:Rini SuliSTiYowaTi
TIM ReDAkSI:SiTi SaaDaH, M. afRizal, anDi BaguS , TuTi .w
fOTOGRAfeR :HEnRY DE fRETES
lAYOuT:auDi
fOTO COveR : PanEn gaRaM Di laHan PERTanian PT. gaRaM PERSERo Di KaB. SuMEnEP
TIM AhlI : zainal aRifin EMKa
CeTAk/ PRODukSI:PT. infoMEDia nuSanTaRa
foTo: HaJiR
Gubernuran
Menangkan MEA, Jatim
Andalkan SMK
Daftar Isi
SUSUNAN REDAKSI
KIPRAH DAERAH :Jember – Tiongkok Pererat Kerjasama
30
2 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
6GUBERNURAN :Menangkan MEA,Jatim Andalkan SMK
4GUBERNURAN :Jatim PerluasZona Anti Korupsi
22HIJAU :Surabaya Jadi Contoh Pengelolaan Sampah
20HIJAU :Kalkulator Indonesia 2050 Dikenalkan Di Jatim
18SUARA INDRAPURA :Komisi B Ingin UMKM Disubsidi
Jatim StopImpor GaramLaporan Utama
Surabaya Jadi Contoh
Pengelolaan Sampah
AGRO
42PLESIR :MenikmatiGunung Budeg
BKOW Jatim Gelar Jambore
MenikmatiGunung Budeg
E-Goverment,Pelayanan Jadi Lebih Efektif
Kronik Kominfo
Jagad Perempuan
Plesir
INOVASI :Dosen UWKS Temukan Pompa Air Tenaga Hibrit
36
SPORTIVITAS:Jatim Rebut Juara Tigadi Popnas Jabar
38
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 3
RedaksiKabar
IndonesIa, negeri bahari dengan ribuan pantai. Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia. Laut Indonesia sangat luas dengan garis pantai yang sangat panjang. Luas laut Indonesia yang mencapai 5,8 juta km2, terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teritorial, 2,8 juta km2 perairan pedalaman dan kepulauan, 2,7 juta km2 Zona ekonomi ekslusif (Zee), serta terdiri lebih dari 17.500 pulau. Indonesia menyimpan kekayaan yang luar biasa (setkab.go.id). namun sayangnya Indonesia belum mam-pu memanfaatkan semua potensi dan kekayaan yang dimiliki dengan optimal. Contoh kecil saja terkait produk garam, sampai saat ini Indone-sia masih mengimpor ratusan ribu ton garam yang bernilai puluhan juta dollar as dari luar negeri.
australia, negara yang hanya memiliki garis pantai sepanjang 25.760 km ini merupakan pemasok garam terbesar untuk Indonesia. selama Januari-september 2014, impor garam dari negeri Kanguru adalah se-banyak 1,5 juta ton dengan nilai 68,21 juta dollar as. Tahun lalu, garam australia yang masuk ke Indonesia mencapai 1,59 juta ton senilai 73,12 juta dollar as.
di bawah australia, ada India sebagai pemasok garam terbesar buat Indonesia. Pada Januari-september tahun ini, impor garam dari India tercatat 235.624 ton senilai 9,84 juta ton dollar as.Berikut adalah negara-negara yang memasok garam ke Indonesia se-lama Januari-september 2014: australia: 1,5 juta ton, 68,21 juta dollar as, India: 235.624 ton, 9,84 juta dollar as, Tiongkok: 24.349 ton, 1,99 juta dollar as, selandia Baru: 1.656 ton, 656.784 dollar as, denmark: 281,5 ton, 116.071 dollar as, Belanda: 268,2 ton, 69.347 dollar as.
Kebijakan impor ini memukul petani garam di Jawa Timur, terutama Madura sebagai lumbung garam terbesar di Indonesia. Madura yang memiliki 4 kabupaten memiliki lahan garam sekitar 7.900 hektare. Ma-sing-masing sampang 4.200 hektare, sumenep 2.200 hektare, Pame-kasan 1.200 hektare, dan Bangkalan 300 hektare. Total di Jatim ada sekitar 35 ribu petani garam yang tersebar di Madura, surabaya, Gersik, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, dan Tuban
soal impor garam Pemprov Jatim memang membuat aturan yang melarang impor garam 2 bulan sebelum panen hingga 2 bulan paska panen, ketika garam lokal seluruhnya terjual. Tetapi aturan ini disiasati oleh pengusaha dengan mengimpor garam jauh sebelum waktu yang diatur, kemudian dilepas ke pasar ketika masa panen. akibatnya, harga garam lokal terpuruk.
Karena itu, Kementerian Keautan dan Perikanan RI mendesak kepada Kemendag agar lebih memperketat aturan impor garam. Tentu agar ke-tentuan berlaku dijalankan dengan benar agar petambak garam makin termotivasi meningkatkan produksi garam nasional. Bila produksi lokal terus naik, suatu saat Indonesia tak erlu lagi mengimpor garam.Perlu diketahui bahwa garam sangatlah berharga. siapa yang mau makan tanpa garam? Terasa hambar bukan? Mari dukung tercapainya swasem-bada garam dengan lebih peduli terhadap para petani garam Indonesia. Cintai produk dalam negeri. Jika didukung oleh bantuan Pemerintah dan masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian kelautan, niscaya garam di Indonesia tidak kalah berkualitasnya dari garam impor.Redaksi
Mari Swasembadakan Garam
4 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
S
JaTim PErluaSZona Anti Korupsi
etelah sukses menggelar pakta integritas Jatim dan KPK pada jembatan timbangan dan pela yanan BKD serta Samsat dispenda Jatim, Pemerintah Provinsi Jatim kembali melakukan
perluasan zona anti korupsi dan pakta Integritas dengan KPK di empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Adapun Pakta integritas Pemprov Jatim dan KPK yang dilakukan di Gedung Negara Grahadi, Selasa (15/9) yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Rumah Sakit Haji Sukolilo, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Gubernur Jatim, Soekarwo, ditemui usai pakta integritas di Grahadi, Selasa (15/9) mengatakan perluasan pembangunan zona intergritas ini merupakan program tahap dua yang dilakukan oleh Pemprov Jatim untuk kembali membebaskan sistem birokrasi yang bebas korupsi.
Oleh karena itu pihaknya berharap perluasan zona anti korupsi ini tidak hanya mampu mencegah terjadinya korupsi melainkan juga bisa meningkatkan pela
yanan kepada publik lebih transparan dan lebih cepat.“Pencegahan korupsi, sejatinya bukan sekadar menye
lamatkan uang negara, melainkan juga bagaimana publik bisa merasakan kehadiran pemerintah di hadapan mereka,” kata Soekarwo.
Melalui perluasan zona integritas, menurut Pakde Karwo, Pemprov Jatim terus memberikan pelayanan yang cepat, bersih dan terukur. Ini merupakan indikasi bahwa Korupsi di Jatim bisa dicegah dengan baik melalui zona integritas ini.
Menurutnya, untuk mencegah korupsi dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat, sekaligus memperkuat konsep pelayanan publik. Dengan adanya penandatanganan ini sampai sekarang Pemprov Jatim sudah membangun zona integritas pada sembilan unit kerja.
Direktur Pembinaan antar Jaringan KPK, Dedi Rachim, ketika ditemui di selasela perluasan zona anti korupsi di Grahadi mengatakan zona anti korupsi di Jawa Timur se
Pencanangan Pakta Integritas Perluasan zona anti korupsi dan Penandatangan pakta Integritas dengan KPK di empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Prov. Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya (Foto: deni)
POTENSiJawa Timur
GUBERNURAN
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 5
Pencegahan korupsi, sejatinya bukan sekadar menyelamatkan uang negara, melainkan juga bagaimana publik bisa merasakan kehadiran pemerintah di hadapan mereka
(Foto: deni)
benarnya telah dicanangkan sejak tahun 2012, saat itu setidaknya telah ada lima SKPD yang telah menandatangani zona tersebut.
Empat SKPD yang sebelumnya telah mendantangani zona anti korupsi yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Pen
dapatan, Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya serta Rumah Sakit Umum dr Soedono Madiun. “De ngan perluasan dan penambahan empat SKPD baru, diharapkan juga segera disusul SKPD lain yang ada di Jawa Timur,”ujarnya.
SKPD yang telah melakukan penandatangan juga harus melakukan langkahlangkah pencegahan korupsi diantaranya harus merumuskan standar pelayanan termasuk waktu pasti pelayanan serta sebisa mungkin mengalihkan proses pelayanan berbasis IT.
Sementara itu dalam kesempatan penandantangan perluasan zona anti korupsi kali ini, KPK juga mendorong seluruh kabupaten/kota segera mendirikan sistem pelayanan satu pintu. “Pelayananan satu pintu adalah amanat undangundang jadi tidak ada alasan bagi bupati/walikota tidak segera melaksanakannya,” kata Dedi Rachim.
Pimpinan KPK Zulkarnain menambahkan, langkahlangkah teknis yang ditempuh untuk peningkatan kualitas layanan publik yang diprioritaskan Daerah. Pada tahap awal Pemerintah Daerah menentukan area layanan publik yang akan dikembangkan melalui beberapa tahapan proses berkesinambungan bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan tempat, program & proses layanan, kualitas Sumber Daya Manusia dan membentuk lingkungan yang bersih, transparan, profesional dalam kerangka membentuk Budaya Antikorupsi. (pca)
6 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
POTENSiJawa Timur
P intu gerbang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) segera dibuka pada 31 Desember 2015. Arus barang dan jasa akan bebas berpindah antar negara tanpa hambatan. Kompetisi skill
antar individu dan negara tak terhindarkan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetap optimis menjadi pemenang dengan mengandalkan pendidikan vokasi yakni siswa SMK untuk memperkuat sektor industri.
Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo mengatakan, menghadapi pasar bebas yang menuntut persaingan ketat hal yang paling harus disiapkan adalah sektor industri. Apabila Industri di Jawa Timur kuat maka dapat dipastikan tidak akan mengalami banyak kesulitan, justru Sumber Daya Manusia (SDM) Jatim akan dicari dan digunakan oleh negara lain.
“Kalau ingin suatu daerah atau provinsi kuat dalam pertarungan pasar bebas yang harus dibenahi adalah industri. Saat ini, industri Jawa Timur sebanyak 29,97 persen per semester dua, hanya tinggal sedikit lagi
mENaNgkaN mEa,Jatim Andalkan SMK
menjadi 30 persen pendapatan yang ada di Jawa Timur itu dari sektor industri,” kata Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo, Kamis (17/9) di JX International, Surabaya.
Jatim, kata Pakde, secara nasional telah dinobatkan sebagai provinsi industri. Namun prestasi ini akan turun bahkan kalah dari provinsi lain apabila SDM Jawa Timur tidak baik. Kualitas SDM yang kompeten di bidangnya masingmasing saat ini sedang dicari perusahaan. Untuk itu, kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan siswa SMK melalui bimbingan kepala sekolah dan para guru serta kesadaran siswa agar konsisten disiplin belajar mengasah kemampuan diri.
Tahun 2014, jelas Pakde, seluruh kekayaan Jawa Timur yang disebut dengan penghasilan tahunan ada sebanyak 1.540 triliun, sementara 110 triliun dari jumlah tersebut dari UMKM. Artinya terdapat 54,89 persen dari 1.540 triliun berasal dari UMKM. Lebih lanjut, ia menambahkan Jawa Timur memiliki keunggulan di bidang agro
Gubernur Jatim, Soekarwo menyempatkan diri mengunjungi stan sekaligus mencoba minum ramuan jahe merah karya siswa SMKN 1 Kab. Trenggalek usai membuka Pameran karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari seluruh daerah di Jawa Timur di JX International. (Foto: lukman)
daya saing lulusan SMK baik tingkat regional maupun internasional. Selain itu juga memberikan pembinaan pada SMK yang memiliki keunggulan yang ditunjukkan pengakuan terhadap proses dan hasil lulusan yang berkualitas dan teruji dalam beberapa aspek.
Karena itu melalui pameran, ia berharap dapat digunakan sebaikbaiknya sebagai tempat berekspersi, meng aktualisasikan potensi kreatifitas serta menjadi ajang promosi hasil karya siswa dan mahasiswa di Jatim. Kemudian memberi peluang pekerjaan yang relevan bagi seluruh lulusannya serta sebagai wahana wisata edukasi bagi lembaga SMK dan Perguruan Tinggi melalui produk unggulan.
Pameran dilaksanakan sejak 1720 September de ngan mengusung tema “Green Dan Suistainable SMK Dan Perguruan Tinggi Jatim Siap Mewujudkan SDM Guna Mendukung Program Pertanian, Kemaritiman Teknologi Industri Berkelanjutan Di Jawa Timur.
Produk Makanan KulturalGubernur Soekarwo meyakini produk makanan ku
ltural Jatim banyak diminati warga asing. “Justru MEA akan menjadi peluang bagus untuk kita, termasuk produk kultural kita yang bisa menang di tempat lain, masakan rawon yang akan menjadi menu favorit seperti masakan rendang di tingkat internasional, tapi untuk rujak cingur masih kurang,” kata Gubernur yang akrab sapa Pakde Karwo usai membuka Pameran Karya Siswa SMK di JX International, Kamis (18/9).
Pakde meminta masyarakat terus memproduksi ekstrak bumbubumbu masakan khas Indonesia, seperti rawon kualitas ekspor agar bisa dipasarkan ke seluruh dunia dengan memanfaatkan momentum MEA. “Untuk mendukung itu semuanya saya katakan siklus dalam daya saing industri harus didukung dengan tiga hal, yaitu SDM, pembiayaan, dan pasar, jika semua hal tersebut dibenahi maka perekonomian kita semakin meningkat, terlihat dari sekarang 20,6 persen pasar dalam negeri dari Jatim,” terangnya.
Lebih dari seperlima pasar dalam negeri, tutur Pakde, telah dikuasai oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri Jatim. Apabila terus dibenahi dengan standar internasional melalui kerja sama dengan pemerintah luar negeri, seperti Osaka, Jepang, German, Australia Barat dan beberapa negara lainnya, maka produk Jatim akan semakin dikenal di pasar global.
Selain itu, ditambahkannya bahwa potensi perikanan dan kelautan di Jatim sebelah utara hanya 3540 persen, namun 80 persennya ikan diambil di laut utara dengan rincian 6070 persen ada di pantai selatan, padahal memiliki potensi ikan yang banyak, namun terhalang oleh teknologi.(luk)
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 7
GUBERNURAN
mENaNgkaN mEa,Jatim Andalkan SMK
namun harus diproses menjadi produk makanan dan minuman. Tidak mungkin dijual dalam bentuk bahan mentah. “UMKM akan terus naik jika SDMnya melalui yakni siswa SMK bagus. Jalan untuk menang hanya satu yaitu industri,” terangnya.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jatim telah bekerjasama dengan BNPT untuk menyeragamkan standarisasi dan kemampuan, selain itu juga melakukan kerjasama de ngan British Council, Atase Pendidikan Jerman agar masuk di pasar internasional. Dengan begitu saat lulus kemampuan siswa harus sudah tersertifikasi dan terstandarisasi secara Internasional.
Sebagai langkah terobosan, pihaknya memberikan kredit dengan skema bunga murah. Pemprov kini bersama DPRD Komisi E mengadakan kerjasama dengan menandatangani loan agreement. Dana APBD dikreditkan murah lewat Bank Jatim kemudian disalurkan ke BPR kabupaten/kota hanya dengan bunga paling tinggi 10 persen. “Nanti UMKMnya di industri primer bukan sekunder dan tersier. Yakni industri yang nilai tambahnya dari on farm ke off farm jika di pertanian. Jadi spesifik landing,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Saiful Rahman, mengatakan pameran produk siswa SMK sengaja digelar untuk mengantisaipasi peningkatan migrasi tenaga kerja internasioanal dan mempertahan kan peluang tenaga kerja Indonesia di pasar kerja nasional yang dibentuk perusahaan asing. Maka Pemprov Jatim secara terus menerus melakukan upaya melalui sektor pendidikan kejuruan guna membangun kualitas dan
UMKM akan terus naik jika SDMnya melalui yakni siswa SMK bagus. Jalan untuk menang hanya satu yaitu industri
8 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
JaTim STOPimPOr garam
B
POTENSiJawa Timur
Panen garam di lahan Pt Garam Persero Sumenep (Foto : hajir)
erbicara mengenai produk pertanian, Jatim selama ini merupakan satusatunya provinsi yang sering menolak kebijakan impor. Setidaknya Jatim telah menolak impor beras,
sapi, gula hingga garam.Pro kontra tentang garam impor untuk memenuhi
kebutuhan sektor industri misalnya, telah mendapat tanggapan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. Meski musim kemarau belum selesai, hingga Agustus, produksi garam rakyat di Jatim telah melampaui target produksi garam nasional.
Dari target nasional 993 ribu ton, saat ini produksi garam di Jatim sudah 1 juta ton lebih. Dengan kondisi surplus tersebut, kebutuhan garam konsumsi yang tergolong garam kualitas 1 dan kualitas 2 lebih dari cukup.
“Dengan potensi garam rakyat tersebut, harusnya sektor industri bisa memanfaatkannya. Sayangnya, sejumlah pihak masih harus mengimpor garam karena menganggap kualitas garam rakyat atau lokal dinilai belum layak,” kata Heru Thahjono, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim.
Jawa Timur memberikan kontribusi 8090% terhadap produksi garam nasional. Kebutuhan garam nasional 3,3 juta ton. Sementara 1,5 juta ton di antaranya untuk konsumsi dan sisanya untuk industri.
Dikatakannya, tahun 2014 produksi garam rakyat 906,727.01 ton dari luas tambak garam di Jatim men
capai 11.350,65 ha dengan jumlah petani tambak 5.063 orang. Pemerintah terus berusaha meningkatkan kualitas garam rakyat agar kalangan industri tidak perlu lagi melakukan impor.
Sejumlah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam rakyat yakni memanfaatkan teknologi geomembran. Teknologi ini memanfaatkan bahan untuk melapisi permukaan tambak yang terbuat dari bahan plastik jenis polyetylen dengan tujuan untuk mempercepat evaporasi dan pembentukan garam selama proses produksi garam. Dengan alat tersebut petani diharap tidak hanya memperhatikan kuantitas, namun juga kualitas garam lokal, sehingga mampu bersaing dan merebut pangsa pasar garam dalam negeri.
Fungsi geomembran di antaranya meningkatkan higienis agar tidak tercampur dengan partikel lain hasil produksi garam, meningkatkan kadar NaCl dan menurunkan kadar H2O hasil produksi garam.
Saat ini jumlah kelompok petambak garam di Jatim yang menerima bantuan teknologi ini sebanyak 97 kelompok. Di Pulau Madura (Sampang, Pamekasan, Bangkalan dan Sumenep) yang menerima bantuan tersebut sebanyak 34 kelompok.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merancang Jatim sebagai tulang punggung produksi untuk memenuhi target pemangkasan impor garam sebesar 50% tahun ini, serta mencapai korporatisasi lahan petambak
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 9
LAPORAN UTAMA
JaTim STOPimPOr garam
LAPORAN UTAMA
pada 2016.KKP melakukan intensifikasi 10.000 ha lahan garam
di Jatim, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Melalui program itu, diharapkan produksi garam 2015 menembus 3,3 juta ton, naik dari capaian tahun lalu sejumlah 2,5 juta ton.
Dirjen Kelautan, Pesisir, dan PulauPulau Kecil KKP Sudirman Saad menambahkan, peningkatan produksi tersebut setara dengan substitusi impor garam sejumlah 1 juta ton pada tahun ini, dari rerata total impor sebanyak 2 juta ton periode sebelumnya.
Untuk memangkas impor garam sejumlah 1 juta ton itu, dibutuhkan target kenaikan produksi minimal 1,5 juta ton. Melalui itulah, Indonesia baru bisa mencapai surplus garam konsumsi, dengan telah memperhitungkan potensi susut saat pengolahan.
Kenaikan produksi 1,5 juta ton tersebut tidak akan sepenuhnya ditumpukan pada hasil lahan petambak. Apalagi kualitas produksi lahan petani garam relatif belum mampu memenuhi standar industri untuk menggantikan impor. “Kami minta Kementerian Perindustrian untuk membantu mesinmesin pengolahan garam. Dengan adanya pabrikasi itu, garam yang tadinya belum memenuhi standar industri dapat dinaikkan kualitasnya,” katanya.
Ditambahkannya, pada musim produksi semester II/2015, KKP mulai mencoba mengembangkan teknologi geoisolator, yang diadaptasi dari Korea Selatan. Teknologi tersebut tidak menggunakan saluran irigasi, tapi pipa paralon. Teknologi serupa juga diadopsi di Australia, di mana air laut langsung ditampung untuk diteliti kadar garamnya, sebelum dihisap masuk melalui pompa ke dalam tandon. Di tandon itulah ada water treatment. Setelah memenuhi standar, baru disebarkan menjadi garam.
Dengan aplikasi teknologi tersebut, pemerintah optimistis produktivitas garam bisa menembus 140 ton/ha. Selama 2 tahun terakhir, pemerintah sudah mencoba teknologi ulir filter yang mampu menaikkan produktivitas dari 6080 ton/ha menjadi 90100 ton/ha.
Data KKP menyebutkan, kebutuhan garam nasional saat ini sebanyak 4,019 juta ton yang terdiri atas 2,054 juta ton garam industri dan 1,965 juta ton garam konsumsi. Produksi garam nasionalnya sendiri 2,553 ton garam rakyat dan 350 ribu ton garam dari PT Garam.
Kualitas garamnya sebesar 30 persen kualitas pertama untuk garam rakyat, dan kualitas garam dari PT Garam sebesar 100 persen. Harga garam sendiri relatif rendah yakni Rp350 per kilo
gram. Sedangkan di tahun 2017 target awal pemerintah kebutuhan garam nasional naik menjadi 4,5 juta ton yang terdiri dari 2,3 juta ton garam industri dan 2,2 juta ton garam konsumsi.
Sementara produksi garam nasional diperkirakan naik menjadi 4,6 juta ton terdiri dari 3,2 juta ton garam rakyat dan 1,4 juta ton produksi PT Garam. Kualitas garam diharapkan meningkat menjadi 90 persen kualitas garam rakyat dan 100 persen garam kualitas pabrik garam serta harga garam meningkat Rp 750 per kilogram.
Anggota Komisi VI DPR RI, KH Kholilurrahman menambahkan, kualitas garam industri yang saat ini dihasilkan petani di Jatim khususnya di Pulau Madura sudah menyamai dengan garam impor meskipun volumenya belum besar.
Menurut mantan Bupati Pemekasan, semangat petani yang kini mulai mengejar kualitas dari pada kuantitas, seharusnya mendapatkan motivasi dari pemerintah. Motivasi yang diharapkan yakni dengan meningkatkan program bantuan dan pembinaan dari pada sekadar mendatangkan garam impor.
“Dengan cara tersebut, petani semakin semangat meningkatkan kualitasnya apalagi saat ini kita mengalami kemarau panjang,” katanya.
Ketua HMPG Jatim, Muhammad Hasan menambahkan, produksi garam pada musim panen kali ini diperkirakan naik 2030 persen dari target. Sebelumnya produksi garam Jawa Timur (Jatim) ditargetkan sebesar 1,2 juta ton. Musim kemarau panjang diyakini akan menambah volume produksi garam di Jatim. Atas potensi tersebut, petani garam meminta agar seluruh industri dari berbagai sektor khususnya yang membutuhkan garam mengalihkan sebagian kebutuhan garam dari impor ke garam rakyat. (Jal)
10 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
POTENSiJawa Timur
PETaNi BuTuhGeo MeMbrAn
K
Foto: Hajir
Petani garam Sumenep
omitmen pemerintah memangkas garam impor hingga 50% tahun ini disambut baik petani garam khususnya di Kabupaten Sumenep. Meski demikian, komitmen itu
juga harus diimbangi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam dalam negeri.
Ketua Persatuan Petani Garam Rakyat Sumenep, Hasan Basri, mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menargetkan swasembada garam pada akhir 2015. Hanya saja, petani garam membutuhkan sentuhan teknologi untuk menggenjot produksi garam seperti teknologi ‘Geo membran’.
Petani garam di Sumenep hanya lima persen yang memiliki alat geo membran, sisanya masih berproduksi secara tradisional. “Agar produksi meningkat, petani berharap kucuran bantuan berupa geo membran untuk mendukung swasembada garam”, tuturnya.
Mahalnya harga geo membran, menjadi penyebab minimnya produksi dengan menggunakan geo membran. Padahal selama ini, secara kuantitas, geo membran mampu menggenjot produksi garam hingga 40 persen. Selain itu, dapat meningkatkan kualitas garam. Setidaknya, petani harus merogoh dana hingga Rp 20 juta jika ingin membeli geo membran.
Dikatakannya, petani garam, pada dasarnya tidak butuh pelatihan atau bimbingan karena profesi menjadi petani garam adalah turun menurun sehingga kemampuan petani tidak perlu diragukan. “Yang kami butuhkan adalah sentuhan teknologi dan pengaturan tata niaga,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sumenep, Mohammad Jakfar mengatakan, tahun ini pemerintah pusat merealisasikan geo membran pada
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 11
LAPORAN UTAMA
lahan seluas 90 hektare. Sesuai pengajuan yang dilakukan oleh pemerintah daerah ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan tersebut sebanyak 1000 kelompok petani garam, namun yang disetujui hanya 10 persen. Jadi penerima bantuan geomembran tahun ini hanya berkisar 100 kelompok petani.
Pada tahun ini, pemerintah pusat memberikan bantuan geomembran terhadap 44 Kabupaten/Kota penghasil garam se Indonesia. Sementara ukuran daerah tidak sama. Misalnya lahan pegaraman di wilayah pulau Madura pada umumnya mempunyai lebar seluas 1520 meter dengan panjang 4050 meter per petaknya. Lokasi tersebut berbeda jauh dengan lahan pegaraman di Jawa Barat yang sepetaknya hanya 47 meter dengan panjang 21 meter.
Dikatakannya, proyeksi lahan garam di musim kemarau tahun 2015 ini mencapai 2.068 hektare (ha). Namun proyeksi itu belum diiringi dengan target produksi. Kendati demikian para petani garam di Sumenep sudah mulai menggarap lahannya.
Proyeksi lahan garam 2.068 ha tersebut tersebar di 11 kecamatan, baik daerah daratan ataupun kepulauan. Antara daratan dan kepulauan hampir sama penye
baran lahannya, untuk daratan tersebar di 6 kecamatan sedangkan kepulauan tersebar di 5 kecamatan.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, proses produksi tahun ini lebih mundur. Karena pada tahun sebelumnya bulan Mei sudah memulai produksi, sementara tahun ini di Mei masih memproduksi.
Jika melihat hasil produksi tahun lalu, kalau tahun ini ingin melebihi hasil produksi tahun lalu, harus bisa melebihi atau melampaui 29.251 ton, baik produksi garam yang melalui program pugar ataupun non pugar.
Terkait masalah harga beli, saat ini tiga perusahaan garam yang telah buka dan membeli garam rakyat, PT Susanti, PT Garindo, dan PT Saltindo Perkasa, sebagaimana dokumen berupa bukti serap tiga perusahaan itu sejak April hingga akhir Juli.
Sesuai dokumen, PT Saltindo membeli 15 ton, PT Gerindo lebih dari 12 ribu ton dan PT Susanti membeli 12 ribu ton lebih. Jadi hanya tiga perusahaan itu yang sudah membeli. Ketiga perusahaan itu tidak membeli garam rakyat sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Perdagangan, yaitu Rp 750 ribu per ton untuk garam rakyat kualitas 1 dan Rp 550 ribu per ton untuk kualitas 2.
Kenyataannya saat ini justru harga garam dari berbagai kualitas sangat rendah dan sangat jauh dari patokan harga yang ditentukan Permendag.
Festival Garam Untuk memacu kembali semangat petambak garam,
KKP menggelar kegiatan Festival Garam Nasional dengan mentransformasi budaya lokal sebagai modal sosial di Pulau ‘Garam’ Madura.
Kegiatan festival garam dilakukan bersamaan dengan Panen Raya Garam di Desa Majungan, Pamekasan diadakan, Jumat (11/9) dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Menurut Susi, festival ini dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada petambak garam di Indonesia. Selain ingin mengangkat pergaraman dan petambak untuk bangkit meraih kesejahteraan, kegiatan ini juga mengajak para petambak bersamasama memperbaiki sistem produksi, menghasilkan garam berkualitas dan berproduktivitas tinggi untuk mendorong swasembada garam nasional dan daya saing di pasar internasional.
Festival diisi dengan pameran dari beberapa kabupaten penghasil garam di antaranya Aceh Besar, Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Tuban, Sampang, Sumenep, Bima, Buleleng, Jeneponto, dan Pamekasan.
Agar produksi meningkat, petani berharap kucuran bantuan berupa geo membran untuk mendukung swasembada garam
12 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
POTENSiJawa Timur
Dikatakannya, sebagai pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia sudah sepatutnya menjadi produsen garam yang diperhitungkan dunia. Namun faktanya, untuk memenuhi kebutuhan garam nasional pun masih mengandalkan impor. Sebagai contoh jumlah kebutuhan garam tahun 2014, baik untuk konsumsi dan industri 3,6 juta Ton, 2,2 juta Ton di antaranya merupakan garam impor.
Tahun ini, pemerintah menargetkan pengurangan impor 50 persen yang berarti produksi garam nasional ditargetkan dapat memenuhi 1.000 ton kebutuhan garam industri. “Produk garam kita memang perlu ditingkatkan, baik produktivitas dan kualitas. Salah satunya dengan teknologi geoisolator yang dapat meningkatkan produktivitas dari semula 60 ton/ha menjadi 100 ton /ha,” ungkapnya.
Beberapa target perbaikan kondisi garam rakyat melalui program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) tahun 2015. Di antaranya, menciptakan ketersediaan lahan garam sebanyak 30 ribu hektar, meningkatkan produksi garam nasional sebanyak 3,3 juta ton (meningkat dari tahun 2014 yang sebesar 2,5 juta ton), meningkatkan jumlah produksi garam sebanyak 60 persen, dan meningkatkan harga garam rakyat. Termasuk, penggunaan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan, serta pola usaha yang berbasis klaster dan sistem pembiayaan yang lebih baik (resi gudang).
Program PUGAR telah berhasil meningkatkan produktivitas serta kualitas KP1 untuk memenuhi kebutuhan garam Industri. Pada tahun 2012 PUGAR telah berhasil mengantarkan Indonesia mewujudkan swasembada garam konsumsi nasional. Kemudian di tahun 2015, pemberdayaan petambak ditingkatkan menjadi Pengembangan Usaha Garam Rakyat untuk mencapai Swasembada Garam Industri yang diharapkan dapat terwujud. (jal)
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 13
LAPORAN UTAMA
Foto: Hajir
petani garam membutuhkan sentuhan teknologi
‘Geo membrankan untuk menggenjot produksi garam
POTENSiJawa Timur
14 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 15
emerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berkomitmen menekan angka buta aksara. Dari tahun ke tahun, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Ja
tim berhasil menekan angka buta aksara hingga ratusan ribu jiwa. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), sejak lima tahun terakhir Jatim sukses mengentaskan angka buta aksara sebanyak 835.704 jiwa.
Secara rinci angka buta aksara tiap tahun sebagai berikut, tahun 2010 jumlah buta aksara mencapai 1.200.808 jiwa, 2011 sebanyak 1.034.759, kemudian pada 2012 berhasil berkurang sehingga tersisa 769.084 jiwa. Angka tersebut kian menurun seiring dengan langkah dan terobosan yang dilakukan Jatim, tahun 2014 sebanyak 462.154 jiwa, sementara pada 2015 hanya menyisakan 365.104 jiwa.
“Tidak hanya dukungan anggaran, Pakde Karwo (Gubernur Jatim, red) juga sangat memperhatikan program konkret pendidikan, termasuk dalam hal pengentasan angka buta aksara. Meski masih ada, namun dalam waktu dekat diupayakan tuntas. Diharapkan secepatnya Jatim bebas buta aksara,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan NonFormal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, M Nasor ditemui Potensi di
buta Aksara Tersisa 365 ribu
kantornya, Kamis (3/9).Prestasi Jawa Timur menekan angka buta aksara
dalam lima tahun terakhir tidak lepas dari inisiatif menggagas Program Pendidikan Keaksaraan Fungsional. Sebuah program yang linier dengan visi Pemerintah Pusat untuk memberantas buta aksara. Dalam perspektif program ini, masyarakat yang masih tergolong buta aksara terbagi menjadi dua, yakni pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan.
Pendidikan dasar fokus pada kemampuan membaca, menulis dan menghitung (Calistung), sedangkan pendidikan lanjutan selain mengasah keahlian Calistung, pemerintah berupaya memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan minat, bakat dan potensinya. Setelah melalui proses pembinaan, masyarakat buta aksara ditargetkan memiliki naluri dan keberanian untuk mulai menjadi entrepreneur.
“Jadi setelah mereka mahir Calistung, kami sediakan instruktur untuk mengasah keterampilan atau skill se suai bakatnya. Ada yang tertarik pada tata busana, beberapa juga memilih pelatihan membuat kerajinan a nyaman,” katanya.
Sebagai langkah terobosan, Dindik Jatim memberi kebebasan pada kabupaten/kota untuk melakukan ino
P
Para lansia buta aksara diajarkan baca tulis dan hitung. (Foto : andrakobar.wordpress.com)
PARAHITA
14 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 15
vasi dalam melakukan pendekatan dan pengajaran pada masyarakat. Nilainilai kearifan lokal dapat digunakan sebagai metode pengajaran. Cara itu dinilai lebih efektif karena masyarakat merasa lebih dekat secara emosional dan mudah memahami pelajaran.
Langkah lain, Dindik juga menggandeng mitra potensial. Berbagai mitra potensial di kabupaten/kota, seperti Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Badan Pendidikan Usia Dini NonFormal dan Informal (BPAUDNI). Kalangan yang juga dirangkul adalah organisasi non kependidikan seperti Persatuan Istri Prajurit (Persit), organisasi persatuan istri anggota Polri (Bhayangkari), Muslimat dan Aisyah.
Turut pula guruguru sertifikasi dari segala jenjang, mulai dari SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, untuk menjadi tutor program pendidikan keaksaraan. Bahkan bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan ratusan unit Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) yang tersebar di seluruh penjuru Jatim. Dindik sadar bahwa tanggung jawab mengajak masyarakat untuk belajar merupakan tugas bersama yang harus melibatkan banyak pihak.
Sejumlah daerah yang masih menjadi lumbung buta aksara, diungkapkan Nasor, didominasi oleh 13 kabupaten yang masuk zona merah. Di antaranya Sumenep, Sampang, Bangkalan, Pamekasan, Bojonegoro, Tuban, Pasuruan, Malang, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. Dalam hitungannya yang termasuk kategori buta aksara berada kisaran umur antara 15 hingga 59 tahun.
Di antara penyebab masih mengelompoknya masyarakat buta aksara di daerahdaerah tertentu, Nasor menjelaskan, ada beberapa alasan. Di antaranya gaya
hidup lokal, kesadaran dan budaya belajar serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah. “Semuanya masih bisa kita upayakan untuk berubah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Dindik Jatim berusaha menjangkau sasaran prioritas pengentasan buta aksara. Mereka adalah masyarakat nelayan di wilayah pesisir, masyarakat desa di sekitar pedalaman hutan dan masyarakat yang berada di wilayah terpencil di daerah perbatasanperbatasan. Kerja keras bersama seluruh pihak memberi harapan pada masa yang akan datang seluruh penduduk Jatim dapat melek aksara.
Gemar MembacaDindik bersama Badan Perpustakaan dan Kearsipan
(Bapersip) Jatim bekerjasama membangun dan memperbanyak Taman Baca Masyarakat (TBM). Upaya ini untuk memberi akses membaca masyarakat dengan menyediakan bahan bacaaan seperti buku. Keduanya menggagas Gerakan Gemar Membaca dengan menetapkan Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Timur, Hj Nina Soekarwo sebagai Bunda Baca Jawa Timur.
Kepala Bapersip Jatim, Sujono, mengatakan, Budhe Karwo melalui PKK di berbagai daerah telah berjasa mendorong anakanak senang membaca. Program membaca buku pada anak menjelang tidur dan taman baca masyarakat yang dilakukan oleh PKK selama ini turut memberikan kontribusi positif pada indeks minat baca Jatim.
“Ibu Nina Soekarwo bersama tim PKK di berbagai daerah turun ke lapangan hingga desadesa. Melalui Posyandu dan Kelurahan banyak buku disalurkan. Bahkan kemarin mendapatkan penghargaan Nugra Jasa Dharma Puspa Loka 2014 dari Badan Perpustakaan Nasional RI,” ujarnya.
Hj Nina Soekarwo mengungkapkan, upaya menggerakkan masyarakat gemar membaca bukan perkara mudah, sebab pengaruh media saat ini cukup besar. Butuh upaya ekstra dan strategi agar mendapat respon masyarakat. “Media televisi bisa mengalahkan minat baca anakanak. Saya imbau untuk dikontrol oleh orang tuanya di rumah,” pesannya. Ia menjelaskan, pihaknya akan terus menggelorakan Gerakan Gemar Membaca di seluruh wilayah desa/kelurahan. Sebab dari 8.506 desa/kelurahan di Jawa Timur, desa/kelurahan yang punya perpustakaan 3.862. Diharapkan sisanya segera dibangun.
Ke depan, ia meminta Bapersip Jatim bisa memenuhi seluruh desa/kelurahan. Karena baru sekitar 45,3 persen yang muncul perpustakaannya. Mestinya, satu desa/ke lurahan satu perpustakaan. PKK harus ikut terlibat dalam gemar membaca dan dapat menceritakan kepada anakanaknya, sehingga ada hubungan emosional yang bagus buat anak sebelum tidur. (luk)
Tidak hanya dukungan anggaran, Pakde Karwo (Gubernur Jatim, red) juga sangat memperhatikan program konkret pendidikan, termasuk dalam hal pengentasan angkabuta aksara.
(foto: istimewa)
hari Santri NasionalPenghargaan Pada Kontribusi Pesantren
PARAHITAPOTENSiJawa Timur
16 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 17
ontribusi pondok pesantren pada kemajuan pendidikan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia tak terbantahkan. Pesantren bahkan dikenal sebagai lembaga pendidikan tertua
yang lahir dari nilainilai kearifan lokal pribumi, sekaligus sebagai rumah kaderisasi tokoh intelektual nasional yang di hari kemudian berperan aktif merumuskan Pancasila dan menggagas berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Inisiatif untuk memberikan penghargaan atas kiprah kalangan pesantren muncul saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Pondok Pesantren Babussalam Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur, Minggu (27/6) tahun lalu. Ketika itu, Presiden bersama Pengasuh Pesantren Babussalam, KH Thoriq Darwis Bin Ziyad sepakat mencanangkan Hari Santri Nasional (HSN) untuk disahkan sebagai hari bersejarah nasional. Selain bermakna penghargaan atas sumbangsih santri, usulan HSN juga menjadi penanda kebangkitan dan refleksi perjuangan tak kenal lelah yang telah ditunjukkan santri hingga hari ini.
Langkah serius penetapan HSN sebagai hari libur nasional ditunjukkan Pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag). Sejumlah pertemuan pun digelar dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) untuk memberi kesempatan seluruh Ormas Islam, Pimpinan Pondok Pesantren dan Ulama menyampaikan usulan tanggal yang tepat disahkannya HSN.
KH Said Aqil Siraj sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengusulkan tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai HSN. Pada tanggal tersebut, dengan Komando Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari para ulama seJawa Madura dari berbagai Ormas Islam termasuk Sarikat Islam dan Muhammadiyah berkumpul di Surabaya. Mereka kemudian merumuskan seruan perang suci atau dikenal dengan Resolusi Jihad.
Tanggal 22 Oktober, menurutnya sangat layak ditetapkan sebagai HSN karena dua minggu pasca ditetapkannya Resolusi Jihad, tepatnya pada 10 November 1945, pecahlah pertempuran dahsyat melawan Netherland Indian Civil Administration (NICA) yang bersekongkol
K
hari Santri NasionalPenghargaan Pada Kontribusi Pesantren
PARAHITAPOTENSiJawa Timur
16 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 17
dengan tentara sekutu yang dipimpin Inggris. “Tanggal 22 Oktober kami usulkan menjadi Hari Santri,
karena memiliki kekhasan historis dalam konteks perjuangan Indonesia,” ungkap Said.
Berkat seruan jihad tersebut, ribuan santri, pemuda dan masyarakat umum dari Mojokerto, Lamongan, Tuban, Pasuruan, Jombang, Malang, Rembang, Cirebon, dan sejumlah daerah lainnya bergabung dengan pasukan Tentara Keamananan Rakyat (TKR), Polisi Istimewa, Barisan Buruh, dan warga Kota Surabaya menyambut serangan umum pasukan Inggris.
Setelah mendapat restu dari Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, Bung Tomo panggilan akrab Soetomo, sebagai pimpinan laskar BPR memimpin perlawanan terhadap pasukan Inggris. Kegigihan dan semangat pantang menyerah akhirnya membuahkan hasil ditandai dengan tewasnya Jenderal Mallaby. Selanjutnya pasukan NICA mundur. Peristiwa heroik pada 10 November di Surabaya itu, oleh pemerintah kini dijadikan sebagai Hari Pahlawan.
Resolusi JihadKetua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, KH Abdus
somad Buchori mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengesahkan HSN sebagai salah satu hari libur nasional. Terlebih, usulan 22 Oktober yang identik dengan Resolusi Jihad hasil ijtihad Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari memang memberi pengaruh luar biasa pada pertempuran 10 November 1945.
“Saya rasa usulan itu sangat bagus. Penetapan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober yang lekat dengan Resolusi Jihad untuk melawan penjajah. Sekaligus sebagai penghargaan terhadap perjuangan umat Islam khususnya kaum santri dan pesantren,” katanya kepada Potensi, Selasa (1/9) di Kantor MUI Jatim, Jalan Dharmahusada Selatan No 5 Surabaya.
Lebih jauh Abdussomad menuturkan, hal yang paling bermakna adalah semangat nasionalisme dan patriotisme. Keduanya ditunjukkan santri saat berperang melawan penjajah, rela bertaruh harta, jiwa dan raga demi mempertahankan NKRI. Nilai positif itu hingga kini tetap terpelihara, bertransformasi dalam konteks kekinian. Tak hanya menjadi ulama, santri juga hadir di setiap penjuru bidang dan profesi, menjadi entrepreneur, guru, dosen, pejabat pemerintahan, aktivis lingkungan hidup, petani dan sederet profesi lain yang konsisten memberi manfaat pada kemajuan bangsa.
Apabila nantinya HSN ditetapkan, ia minta tidak hanya diperingati secara seremonial. Nilainilai yang diajarkan pesantren seperti keikhlasan, kemandirian, kecerdasan spiritual dan kerja keras harus senantiasa diimplementasikan dalam kehidupan seharhari. Lebih dari itu, perlu ada tindak lanjut program yang lebih konkret, terstruktur, dan operasional. selanjutnya bek
erja sama dengan masyarakat menjadi sebuah kebijakan strategis pemerintah.
PenghargaanDukungan juga ditunjukkan Gubernur Jawa Timur,
Soekarwo saat menghadiri tahlil akbar memeringati haul Presiden pertama Indonesia, Soekarno dan pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari di Kota Blitar, Rabu (29/7). Pakde Karwo mendukung Presiden Joko Widodo menetapkan 22 Oktober sebagai HSN. “Tentang hari santri juga harus diputus, jangan mengambang. Bayangkan, jika ada Hari Santri, tentunya sangat bagus,” kata Pakde.
Jika pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, tentu hal ini dinilainya sebagai penghargaan tersendiri, terutama bagi para pejuang santri. Salah satu alasannya, pada 22 Oktober tersebut bertepatan dengan gerakan pesantren lewat Resolusi Jihad untuk berperang melawan penjajah Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Setelah menerima masukan dari berbagai ormas keagaman dan sejumlah pihak maka selanjutnya Kemenag meminta masukan dari kesekretariatan negara dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Diharapkan tahun ini, HSN dapat segera ditetapkan dan dideklarasikan sebelum tanggal 22 Oktober 2015 oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu hari bersejarah nasional. (luk)
Saya rasa usulan itu sangat bagus. Penetapan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober yanglekat dengan Resolusi Jihad untuk melawan penjajah. Sekaligus sebagai penghargaan terhadap perjuangan umat Islamkhususnya kaum santri dan pesantren.
18 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 19
K
POTENSiJawa Timur
omisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim mendesak Pemprov Jatim memberi perhatian serius pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jatim. Di antaranya
dengan memberi kemudahan layanan, pendampingan, hingga subsidi untuk pengembangan usaha.
Hal ini perlu dilakukan oleh pemerintah provinsi Jatim untuk mendongkrak perkembangan UMKM di te ngah situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini. “Kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin UMKM akan gulung tikar. Belum lagi pesaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” ujar Wakil Ketua Komisi B, Ka’bil Mubarok di gedung Dewan.
Saat ini ada tiga kluster UMKM yang tumbuh di Jatim. Kluster pertama adalah UMKM mapan dengan omzet di atas Rp 4 miliar. Kluster kedua yang mulai berkembang dengan omzet tidak lebih dari Rp 1 miliar. Sedang kluster keempat adalah UMKM yang baru muncul dan memulai produksi.
“Jumlah UMKM kluster kedua dan ketiga ini cukup
Komisi b Ingin UMKM DiSuBSiDi
banyak. Yakni sekitar 50% dan 30%. Jauh di atas UMKM kluster pertama yang hanya sekitar 20%. Sayangnya, UMKM kelas bawah ini jarang diperhatikan. Kesannya dianaktirikan,” katanya.
Menurut politisi PKB ini, UMKM kelas bawah umumnya masih kesulitan mengembangkan usaha. Di samping karena akses pemasaran yang terbatas, juga modal yang kecil.
“Kalau bukan Pemprov Jatim, siapa lagi. Sebab perbankan pun sulit memberi pinjaman bagi UMKM kelas menangah itu. Mereka tidak berani berisiko. Kecuali bila UMKM itu sudah mapan,” katanya.
Karena itu, harus ada paket kebijakan dari Pemprov yang berpihak pada mereka. Bentuknya bisa macammacam. “Bisa subsidi ongkos angkut, kemudahan layanan atau bahkan bantuan modal,” ujarnya.
Ia menambahkan untuk subsidi angkut ini pihaknya meminta pemerintah menghitung ulang berapa yang perlu dikeluarkan agar para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya dan barangnya terjual mu
Kerajinan UMKM Jawa Timur yang dipamerkan di INACRAFT 2014 JCC Jakarta (Foto: henry)
18 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 19
SUARA INDRAPURA
Kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin
UMKM akan gulung tikar. Belum lagi pesaingan di era
Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA).
Foto: henry
Foto: hajir
rah di masyarakat. “Subsidi angkutan ini meskipun nilainya tidak besar, namun sangat penting bagi para pelaku usaha dalam menghadapi ekonomi yang lagi lemah ini,” ujarnya.
Pihaknya juga optimistis, bila UMKM tergarap dengan bagus, maka ekonomi Jatim akan tetap stabil. Sebab selama ini UMKM cukup kebal dengan situasi krisis dibanding dengan sektor usaha lain. UMKM bahkan mampu memberi sumbangan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) hingga 50% untuk Jatim.
MelindungiAnggota komisi B lainnya, Zainul Lutfi
mengatakan, dengan kondisi perekonomian seperti saat ini, pemerintah seharusnya melindungi UMKM dengan memberikan subsidi ongkos angkut. Termasuk upaya gubernur mendesak agar pajak UMKM 1 persen dihapuskan.
“Seharusnya pemerintah pusat melihat Jatim untuk dijadikan contoh dalam menghadapi MEA. Saat ini Jatim masih menjadi pelopor dalam melindungi para pelaku UMKM,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini UMKM merupakan usaha yang terbukti kebal dari krisis. Apalagi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim, tidak kurang dari 50 persen disumbang UMKM. Pemprov diminta memperhatikan keberadaan UMKM melalui kebijakan. Jangan sampai para pelaku UMKM gulung tikar.
“Jangan hanya menggelar pameran. Saat ini yang perlu diperhatikan dorongan modal dan akses pasar dalam penjualan produk UMKM,’’ paparnya.
Zainul Lutfi asal Fraksi PAN ini berharap Pemprov bisa memberi solusi tepat menghadapi persaingan di MEA, khususnya terhadap penguatan 6.800 UMKM di Jatim, baik aspek produksi maupun pasarnya.
Mohammad Fawaid asal Fraksi Gerindra berharap kepada Dinas Koperasi dan UMKM Jatim untuk menciptakan inovasi dalam mengembangkan UMKM. “Jangan hanya menggelar pameran produk. Ini bukan solusi terbaik menghadapi MEA 2015, solusinya menggandeng UMKM,” ujarnya.
Selama ini, lanjutnya, ia belum melihat ada terobosan dan inovasi dari Dinas Koperasi untuk mengembangkan UMKM. “Ingat UMKM ini merupakan penyelamat ekonomi. Di level nasional dan daerah. UMKM merupa
kan penyumbang PDRB Jatim. (pca)
20 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
POTENSiJawa Timur
kalkulaTOr iNDONESia 2050
Dikenalkan Di JatimPengenalan kalkulator indonesia 2050 oleh Yayasan Pelangi Indonesia (Foto: pelangi.co.id)
etelah diluncurkan April 2015 di Jakarta, Kalkulator Indonesia 2050 kini mulai dikenalkan di sejumlah provinsi, salah satunya di Jawa Timur. Program yang digagas Kementerian ESDM untuk mengetahui kondisi sumber energi dan
tingkat konsumsi energi tahun 2050 juga dikenalkan pada masyarakat Surabaya.
Di Surabaya, sekurangnya 40 aktivis lingkungan se Jawa Timur, diantaranya praktisi, mahasiswa, serta jurnalis, Kamis lalu mengikuti pelatihan singkat tentang Cli-mate Change serta penggunaan sistem Kalkulator Energi Indonesia 2050.
Ketua Yayasan Pelangi Indonesia, Wira Dillon mengatakan, Kalkulator Indonesia 2050 adalah alat berbasis daring yang dapat digunakan publik membuat skenario energi Indonesia di masa depan, mengirimkannya sebagai rekomendasi terhadap kebijakan energi di Indonesia kepada Kementerian ESDM dan tim ahli di dalamnya.
Data yang diinput dalam sistem ini nantinya akan jadi gambaran besar mengenai penggunaan energi di Indonesia 2050 mendatang. Jika kita stagnan menggunakan energi seperti saat ini sampai 2050 nanti, kita bisa lihat dampaknya seperti apa,” katanya.
Dampak nyata perubahan iklim sudah dirasakan masyarakat dunia. Efek rumah kaca secara perlahan menggerus dunia. Dengan menggunakan Kalkulator 2050 yang merupakan simulator berbasis web ini me
ngajak masyarakat untuk turut mengimplimentasikan data di web. Ini membantu pemerintah dalam membuat kebijakan jangka panjang untuk 2050.
Program sosialisasi Kalkulator Energi Indonesia 2050 oleh Kementerian ESDM dan Kedutaan Inggris ini bermaksud mendorong publik memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah dalam proses pembuatan kebijakan energi melalui skenario energi. Publik yang dimaksud, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, pembuat kebijakan di daerah, dan media massa.
Stuart Bruce, Climate Adviser dari Kedubes Inggris untuk Indonesia mengatakan, dampak nyata bagi Indonesia bahkan sudah sangat dirasakan. Banjir, kebakaran hutan, kelangkaan pangan dan sebagainya merupakan dampak perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global. “Jika kita ingin 2050 penggunaan energi kita efisien, kita bisa mengimplimentasikan caracara tertentu di Kalculator 2050,” katanya.
Masyarakat dapat mengakses Calculator 2050 di http://calculator2050.esdm.go.id/ dan mengikuti petunjuk untuk turut serta memberikan masukan mengenai kebijakan energi dan sumber daya selanjutnya.
MudahKepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balit
bang) Energi dan Sumber Daya Mineral, F.X. Sutijastoto
S
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 21Ilustrasi kekeringanakibat krisis energi (Foto: pelangi.co.id)
HIJAU
Kalkulator Indonesia 2050 adalah alat berbasis daring yang dapat digunakan publik membuat skenario energi Indonesia di masa depan, mengirimkannya sebagai rekomendasi terhadap kebijakan energi di Indonesia kepada Kementerian ESDM dan tim ahli di dalamnya
Kalkulator tersebut merupakan alat yang mudah digunakan bagi semua orang yang terkoneksi dengan internet untuk mengetahui lebih dalam perbedaan energi dan skenario penggunaan lahan hingga tahun 2050.
Kalkulator 2050 Indonesia dikembangkan dari Kalkulator 2050 Inggris. Sistem pemodelan ini dibangun berdasarkan model keseimbangan energi lintas sektor untuk menentukan alur pembangunan yang mungkin terjadi hingga tahun 2050. Model ini telah melalui lebih dari 15 proses konsultasi dengan para ahli untuk memastikan bahwa berbagai kemungkinan alur pembangunan sudah tercakup di dalamnya.
Sebelumnya, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Moazzam Malik mengatakan, bahwa semua negara menghadapi tantangan dalam memastikan pasokan energi yang aman dan terjangkau serta menjaga lingkungan hidup. Kalkulator 2050 telah membantu Inggris membangun rencana dalam negeri untuk mencapai target yang ditentukan, yakni mengurangi emisi gas rumah kaca.
Teknologi kalkulator ini juga dapat membantu pemerintah Indonesia dalam merencanakan tercapainya peningkatan pembangunan pesat dan melindungi masyarakat Indonesia yang rentan dari dampak lingkungan pada masa mendatang.
Dalam pengaplikasiannya, perlu dilakukan dalam strategi berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan yang berada di seluruh Indonesia seperti universitas, pemerintah daerah, dan setiap kelompok kerja lintas kementerian/lembaga, serta partisipasi masyarakat dalam Indonesia 2050 Pathway Kalkulator.
Peluncurkan Kalkulator Indonesia 2050 dilakukan April 2015 oleh Perwakilan Khusus Kementerian Luar Negeri Inggris untuk Perubahan Iklim, Presiden RI ke6, Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Global Green Growth Institute (GGGI). (jal)
mengatakan, Kalkulator 2050 Indonesia ini dikembangkan oleh gabungan modeler dari Kementerian ESDM dan Institut Ekonomi Energi Indonesia (IIEE). Sistem pemodelan Indonesia 2050 Pathway Kalkulator sebagai alat komunikasi publik yang dapat membantu Kementerian ESDM dalam mengembangkan kebijakan energi yang berkelanjutan dan terukur untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Alat ini untuk mendukung analisis kebijakan ener gi dan perencanaan yang digunakan untuk publik,” ujarnya.
Kalkulator 2050 Indonesia merupakan inovasi pemodelan berbasis web, yang menunjukkan sisi pasokan dan permintaan energi di Indonesia bersamaan dengan skenario tata guna lahan dan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan tingkat keamanan energi, emisi gas rumah kaca dan tata guna lahan di Indonesia di masa yang akan datang.
eberhasilan Kota Surabaya dalam menangani persampahan mendapat perhatian pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Kota Surabaya dijadikan rujukan atau contoh
dalam mengelola sampah.Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR), Andreas Suhono, dalam Workshop yang digelar Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada (KATGAMA) bertema: Pemanfaatan Sampah Perkotaan Sebagai Sumber Energi, Rabu(16/9) mengatakan, selayaknya sampah harus dikelola sejak dari hulu atau Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebelum menumpuk kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tidak mudah merubah budaya masyarakat khususnya dalam menciptakan lingkungan kumuh menjadi bersih, tertata baik dan hijau.
Kota Surabaya dapat dijadikan contoh dalam hal me
nangani sampah kota. Menurutnya, ada tiga pendekatan yang bisa dijalankan dalam penanganan sampah kota. Yakni membangun sistem hulu – hilir, memfasilitasi pemda dan stakeholder hingga sampai membangun kelembagaannya serta pemberdayaan masyarakat.
Andreas berharap dari KATGAMA menambahkan, nantinya akan tercipta suatu inovasi khususnya dalam pengelolaan sampah yang green wish processing. Ma
K
22 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
salah sampah juga masuk dalam target program yang harus dituntaskan dalam program 100 0 100 pada tahun 2019.
Pemerintah selama ini telah mensosialisasikan pengelolaan sampah dengan konsep 3 R (Reduce, Re-use dan Recycle). Bahkan menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menilai, konsep ini masih sebatas publikasi yang belum maksimal didukung masyarakat. Terkait dengan ini maka anakanak pelajar (SD, SMP) perlu diperkenalkan tentang tata cara menjaga lingkungan. Caranya mereka diajarkan agar membuang sampah pada tempatnya.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, ada beberapa keuntungan bila sampah dikelola dengan baik. Pertama, memangkas biaya pembuangan ke TPA. Kedua, mengurangi tekanan sampah di TPA. Keuntungan lainnya adalah bila sampah diubah menjadi kompos. Dan air limbah sebelum dibuang ke sungai kemudian disaring/diolah terlebih dahulu, maka akan menghasilkan nilai ekonomis yang hasilnya dapat digunakan untuk merawat tamantaman kota berikut biaya listrik.
“Semula kami merasa kesal dan marah melihat kondisi lingkungan yang kotor dan kumuh. Saya berfikir warga harus diberikan contoh langsung agar budaya mereka berubah. Pada akhirnya apa yang diperbuat (ngajar
SuraBayaJaDi CONTOh Pengelolaan Sampah
POTENSiJawa Timur
Contoh kegiatan bimbingan teknis pengolahan sampah menjadi pupuk kompos
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 23
HIJAU
membuat kompos) oleh warganya dijadikan peluang menambah penghasilan keluarga,” kata Risma.
Diceritakan, saat ditunjuk sebagai Kepala Dinas Kebersihan Kota Surabaya dirinya mengaku menolak. Dirinya merasa tugas ini sangat amatlah berat. Berkat kegigihan dan kesabaran dalam memberikan edukasi terkait pemanfaatan sampah dan peluang bisnis. Lambat laun warga Surabaya mulai merubah sikap dan mendukung program Walikota dalam mengelola sampah dilingkungan tempat tinggal mereka.
Diakuinya, dirinya belajar langsung dari ahli pembuat kompos warga Jepang, kemudian ilmunya diajarkan langsung kepada masyarakat. Terbukti, langkahnya disambut positip. Bahkan warganya saat ini menjadikannya usaha kompos sebagai mata pencaharian mereka. Yakni dengan menjual kompos dan sayurmayur, hasil dari kerja keras mereka. Warga Surabaya diberikan training cara bercocok tanam dengan menggunakan kompos dan memanfaatkan air limbah untuk menyiram tanaman.
“Banyak diantara warga kami yang kerap membeli mobil baru setiap panen raya. Mereka kaya dari hasil menjual kompos dan sayuran. Pelanggan mereka kebanyakan hotelhotel berbintang. Pihak hotel tidak perlu sulit lagi mencari sayuran terbaik. Cukup pesan dari petani kami,” kata Risma. (jal)
Semula kami merasa kesal dan marah melihat kondisi lingkungan yang kotor dan kumuh. Saya berfikir warga harus diberikan contoh langsung agar budaya mereka berubah. Pada akhirnya apa yang diperbuat (ngajar membuat kompos) oleh warganya dijadikan peluang menambah penghasilan keluarga
Sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) diolah sebelum menumpuk kemudian dibuang
ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
24 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
Jawa TimurPOTENSi
S uara gergaji dan mesin gerinda penghalus kayu, selalu terdengar dari sebuah tempat menyerupai gudang tak jauh dari jalan raya Kalianget Barat, Sumenep, Madura.
Tidak seperti kebanyakan tempat perajin seperti di Pasuruan, Malang, Blitar dan Bojonegoro yang rapi serta memajang barangbarang ukiran berkilau karena polesan plitur, di tempat ini hanya terlihat tumpukan kayu jati kuno bekas bongkaran rumah tua. Juga puluhan barang antik seperti almari, meja, kursi, sampai gebyok berukuran besar.
Meskipun jauh dari kata bersih bahkan terkesan kumuh, namun jika bicara harga, hasil kerajinan khas Sumenep ini bisa melebihi produk serupa yang terbuat dari kayu jati baru.
“Beginilah keseharian kami kalau lagi ada pesanan. Meski tidak sebanyak dulu, alhamdulillah masih saja ada,” kata Haji Abu Rohmad, pemilik UD Waisal Rohmad sembari menunjukkan beberapa gambar pesanan dari pelanggan.
Mengandalkan keahlian melukis dan mengukir, Lelaki berusia 60 tahun ini mampu menyulap kayu jati bekas menjadi seperangkat mebel dengan motif ukiran khas Sumenep. “Justru dari melelesi barang lawas ini, saya
bisa eksis hingga saat ini sebagai perajin mebel ukir,” katanya. Melelesi maksudnya memunguti barang terbuang.
Beda dengan jati baru, kayu jati bekas dari rumahrumah kuno yang ada di Madura mempunyai daya tarik tersendiri untuk dijadikan perangkat mebel. Semakin tua jati akan semakin kuat karena sudah tidak mengandung air.
Rohmad menceritakan, awalnya ia hanyalah seorang perajin yang bekerja ikut seorang pengusaha di desanya. Setelah bekerja selama lima tahun, bapak 12 anak ini memutuskan memulai usaha sendiri sejak awal 1997.
Ia mengawali dengan mengumpulkan kayu jati bekas dari salah satu rumah kerabatnya, untuk dijadikan almari. Bermodal keahlian melukis dan mengukir, ia memberi sentuhan gambar motif ukir. Namun usahanya tidak berjalan lancar karena bahan yang digunakan untuk menggambar luntur.
Rohmad lalu memutuskan “menggambar” dengan menggunakan alat menyerupai pisau kecil yang disebut pahat kayu. Pahat inilah yang dijadikan ‘pena’ untuk mengukir dengan kedalaman sekitar dua milimeter.
Pelan tapi pasti, lelaki asli Sumenep ini mulai dikenal. Kreasinya ternyata banyak menarik minat warga sekitar yang ingin punya mabel dari kayu jati. “Saat itu saya
Ukiran Jati SumenepkE maNCaNEgara
Haji Abu Rohmad, pemilik UD Waisal Rohmad pengarjin ukiran Sumenep sembari menunjukkan beberapa gambar pesanan dari pelanggan . (Foto: hajir)
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 25
POTENSI DAERAH
hanya memproduksi pesanan warga sekitar yang mulai suka dengan produk saya,” tuturnya. Lewat Christ Bolt
Seiring berjalannya waktu dan informasi dari mulut ke mulut, kualitas ukiran UD Waisal Rohmad mulai menjadi salah satu yang paling dicari di Sumenep. Dikunjungi wisatawan asing dari Belanda, Amerika, Inggris, dan Australia.
“Meskipun saat itu sekitar tahun 1997 hingga 2000 bahan baku datang dari warga yang menjual kayu jati bekas rumah cukup berlimpah. Saya sering kewalahan mencari bahan baku karena banyaknya permintaan,” ujarnya.
Dalam sebulan, ia bisa mengirimkan satu truk mabel ke Bali senilai Rp 6070 juta. “Saya punya mitra orang asing dari Inggris namanya Christ Bolt, dia tinggal di Bali. Mereka menjual ke Eropa dan ke Amerika,” katanya.
Beda dengan warga Indonesia, sejak pertama kali pesan hingga saat ini Christ Bolt tidak mau barangnya berbentuk sempurna atau siap untuk digunakan, barang yang dikirimkan harus barang yang belum diplitur dan didempul. “Saya kirim mabel yang polos sehingga Christ Bolt bisa tahu jati yang saya pakai jati kuno atau jati baru. Kalau jati baru akan dikembalikan,” katanya.
Soal pegawai, ia tidak kesulitan karena warga desanya kebanyakan perajin ukiran. “Saat ini hanya lima orang saja yang bekerja karena pesanan sedang menurun. Kalau sedang ramai bisa lebih dari 30 orang,” ujar perajin yang belum pernah membuka gerai khusus untuk usahanya ini.
Usahanya tidak selamanya lancar. Ketika bom mengguncang Bali pada 2001, pesanan dan pengiriman mebel ukirannya terhambat. Mitranya di Bali menghilang dan mulai kembali memesan tahun 2008. Untuk mengisi kekosongan pesanan dari Bali, ia melayani pesanan lokal.
“Dalam sebulan, saya mampu menyelesaikan satu set untuk satu jenis produk. Per set bisa terjual Rp 5 hingga 7 juta. Satu set terdiri dari kursi tamu tiga dudukan, dua dudukan dan satu dudukan, beserta satu meja,” ujarnya.
Klasik
Bagi perajin furnitur Madura, kayu adalah satusatunya bahan baku. Ketika para perajin furnitur ukir di Jepara memadukan kayu dengan berbagai bahan baku seperti rotan, karet, bahkan eceng gondok, perajin di Madura tetap setia sepenuhnya kepada kayu.
Padahal belakangan bahan baku kayu untuk industri furnitur terus merosot jumlahnya, terutama kayu jati. Kalaupun ada, harganya tinggi. Ini mengakibatkan harga jual furnitur kayu ukir Madura tak lagi kompetitif.
Seperti diungkapkan H Hamza, perajin furnitur ukir dari Marengan Laok Sumenep, baginya mebel identik dengan kayu. Ia bercerita, sebelum 1970an furnitur ukiran Madura bisa dikata ”jalan di tempat”. Sekitar pertengahan 1970an orang mulai melirik furnitur antik Madura yang amat khas, berbeda dengan furnitur antik yang biasa ditemui di berbagai tempat di Pulau Jawa.
”Ukiran Madura kuno motifnya bisa lebih rumit daripada ukiran di Pulau Jawa. Warnanya lebih cerah, pengaruh China sangat kuat di sini. Berbeda dengan ukiran di Pulau Jawa yang justru menonjolkan tekstur kayu jatinya,” tutur Hamza.
Ukiran Madura jarang berbentuk binatang atau manusia. Ornamen yang mendominasi biasanya daun, sulur, bunga, dan buah. “Di Madura motif ukiran jumlahnya bisa ratusan, beda dengan Japara atau Jogja yang hanya beberapa motif saja,” kata bapak enam anak ini.
Pengaruh Dollar
Tingginya nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah beberapa pekan terakhir sangat berpengaruh pada penjualan kerajinan ukiran kayu jati tua Sumenep. Dua perajin H. Abu Rohmad dan H Hamzah juga merasakan imbas positifnya. Beberapa pesanan dari Bali kembali bergulir. “Memang jumlahnya tidak sebanyak dulu, tetapi Alhamdulillah mulai ada lagi,” kata Hamza.
Menurut Hamza, dolar naik malah berkah bagi perajin, karena yang pesan mabel jati kuno kebanyakan dari luar negeri. “Rupiah melemah perajin kayu kuno diuntungkan meski bahan baku cukup bahal, satu set tiang penyangga ukuran 3X2 meter tinggi 3 meter mencapai Rp 7,5 juta. Kalau sudah dibentuk jadi mebel harganya bisa dua kali lipat,” imbuhnya.
Rohmad menambahkan, 20 Agustus lalu ia mengirim ke pemesan Bandung sebuah gasebo ukuran 2,5 meter X 2,5 meter seharga Rp 25 juta. “Gasebo ukiran lebih besar mencapai Rp 70 juta karena semua bahan kayu jati kuno sehingga kekerasanya melebih jati baru. (hjr)
Ukiran Jati SumenepkE maNCaNEgara
Foto: hajir
26 EDISI 57 SEPTEMBER 201526 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 27
E-Goverment,Pelayanan Jadi Lebih efektif
KeMaJuan teknologi informasi yang pesat saat ini telah memasuki berbagai bidang, tidak terkecuali pemerintahan. Perkembangan tersebut tak luput dari teknologi informasi dan komunikasi yang mencapai konsep EGovernment (electronic government). Dhani Eka, perwakilan Oracle yakni perusahaan utama pengembang sistem menejemen basis data mengatakan bahwa kebutuhan IT saat ini sangat penting dalam kehidupan seharihari dan pelayanan harus mencapai tahap tersebut.
“Saat ini kesadaran mayoritas masyarakat terhadap penerapan EGovernment di Indonesia masih sebatas website atau dapat mengakses data pemerintarahan secara online, memang konsep tersebut benar namun konsep tersebut tidak berlaku saat ini karena makna dari EGovernment sebenarnya lebih kompleks,” ujar Dhani Eka saat Sosialisasi Government Security Response
Team, Rabu (2/9) di Aula Kantor Diskominfo Jatim.Sementara Dosen IT Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya, Ferry Astika Saputra, yang juga sebagai narasumber menjelaskan bahwa konsep dari EGovernment adalah Proses kerja pemerintahan yang dijalankan dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasiskan Internet secara terintegrasi, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien dan akhirnya Informasi dan layanan efektif diterima oleh publik.
Dalam hal ini, kata Ferry Astika, EGovernment yaitu memanfaatkan teknologi informasi, baik internet maupun noninternet, untuk menyediakan pelayanan yang lebih nyaman dan efisien terhadap warga dan organisasi atas informasi dan pelayanan pemerintah. Tidak hanya dalam konteks mengakses secara oline namun juga membuat pelayanan yang efektif secara keseluruhan.
Kepala Dinas Kominfo Prov. Jatim, Eddy Santoso saat membuka Sosialisasi Government Security Response Team di Aula Kantor Diskominfo Jatim. (Foto: reny)
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 27
POTENSiJawa Timur
26 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 27
kominfoKronik
Saat ini kesadaran mayoritas masyarakat terhadap penerapan E-Government di Indonesia masih sebatas website atau dapat mengakses data pemerintarahan secara online, memang konsep tersebut benar namun konsep tersebut tidak berlaku saat ini karena makna dari E-Government sebenarnya lebihkompleks,
Kepala Dinas Kominfo Prov. Jatim, Eddy Santoso saat membuka Sosialisasi Government Security Response Team di Aula Kantor Diskominfo Jatim. (Foto: reny)
Ferry menambahkan, penerapan EGovernment harus saling menguntungkan bagi kedua sisi yaitu dari pemerintah maupun masyarakat. Keuntungan bagi pemerintah adalah meningkatnya kualitas data daerah, tersedianya pelayanan informasi kepada masyarakat selama 24 jam yang otomatis lebih efisien dan menghemat waktu serta biaya, meningkatnya ekonomi daerah dengan informasi (Service city) yang dapat mengekspos potensi daerah.
Dengan penerapan EGovernment juga meningkatnya peran serta publik dalam pembangunan daerah dan meningkatnya efektifitas hubungan pemda dengan publik atau citra pemda yang akhirnya menumbuhkan iklim dunia usaha yang lebih baik.
Keuntungan EGovernment bagi masyarakat adalah selain masyarakat dapat mengakses data 24 jam mereka juga dapat mengakses informasi yang tersedia guna meningkatkan standar kehidupan masyarakat dan mempermudah publik untuk memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga Negara. “Diharapkan harmonisasi pemerintah dan masyarakat akan tercipta nantinya,” ujar ferry Astika.
Ferry menjelaskan bahwa ruang lingkup dari EGovernment tidak hanya pemerintah ke masyarakat namun juga ke seluruh aspek. Diantaranya pemerintah ke pemerintah yang mencangkup kepegawaian, regulasi dan aset daerah serta keuangan. Konsep EGovernment tersebut juga akan masuk ke ranah Government to Business yang mencangkup perpajakan dan promosi asset daerah dan Government to Academic yang akan mempermudah akses akademik ke pemerintah.
Meski begitu, program EGovernment ini ternyata memiliki kendala untuk diterapkan di Indonesia. Salah satunya adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur. Selain itu masih mahalnya biaya penggunaan jasa telekomunikasi dan jaringanjaringan yang ada masih belum terpusat dan terkonsep dengan baik.
Kendala berikutnya, dikatakan Ferry, adalah masalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih banyak belum bisa menggunakan fasilitas internet dan tidak mengoptimalkan pemanfaatan internet untukmengakses informasi.
Dengan berbagai kendala yang ada ini, sudah seharusnya pemerintah dan bekerja lebih keras untuk mewujudkan egovernment. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya IT dan melek tek nologi pada zaman sekarang.(sti)
POTENSiJawa Timur
28 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 29
KI Jatim Gelar Monev dan Pemeringkatan PPID
KoMisi Informasi Provinsi Jawa Timur (KI Jatim) tahun ini kembali menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) layanan informasi publik dan Pemeringkatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan SKPD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota seJawa Timur. Kegiatan yang rencananya dilaksanakan mulai 8 September 2015 ini akan menilai setidaknya 59 SKPD Provinsi dan 38 Kab/Kota seJawa Timur.
“Melalui Monev, masyarakat akan tahu, siapa yang terbuka dan taat terhadap UndangUndang Keterbukaan Informasi Publik. Ini sekaligus untuk mendorong Badan Publik agar terus meningkatkan kualitas layanan informasinya,” kata Ketty Tri Setyorini, Ketua KI Jatim di kantornya, Senin (7/9).
Tahun lalu badan publik yang telah mendapat penghargaan transparansi anggaran, antara lain Dinas Kesehatan Prov Jatim, Pemerintah Kota Blitar dan Peme
rintah Kabupaten Malang. Sedangkan penghargaan PPID Terbaik secara umum atau tingkat SKPD, yakni Dinas Kesehatan (87,93), Dinas Sosial (77,50), Kantor Perwakilan (68,04). Untuk tingkat kota yakni Kota Surabaya (84,20), Kota Malang (82,95), dan Kota Blitar (75,76). Sedangkan tingkat Kabupaten yakni Kabupaten Blitar (88,54), Kabupaten Malang (71,85), dan Kabupaten Banyuwangi (66,47).
Dikatakan Ketty, pelaksanaan Monev merupakan implementasi fungsi Komisi Informasi dalam menjalankan UndangUndang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selain itu monev juga merupakan bentuk pelaksanaan kewenangan Komisi Informasi yang diatur Pasal 37 Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki SLIP).
“Terkait pemeringkatan, hal ini untuk menumbuhkan semangat PPID agar mampu bersaing dalam memper
Ketty Tri Setyorini, Ketua KI Jatim saat membuka acara Monitoring dan Evaluasi (Monev) layanan informasi publik dan Pemeringkatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan SKPD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. (Foto: reny)
28 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 29
kominfoKronik
KI Jatim Gelar Monev dan Pemeringkatan PPID baiki layanan informasi publiknya,” ujarnya.
Monev dan Pemeringkatan PPID tahun ini akan melalui beberapa tahapan, 1. Pemantauan website (818 Sep), 2. Penyampaian hasil sementara (2830 Sep), 3. Layanan masa sanggah (19 Okt), 4. Visitasi (20 Okt – 13 Nop), 5. Rekapitulasi, 6. PPID Award/Pengumuman hasil (Des).
“Saat ini, kami sedang mengirimkan pemberitahuan kepada seluruh Badan Publik SKPD dan Kab/Kota untuk mempersiapkan diri. Berkenaan dengan hal tersebut Badan Publik diharap mengirim alamat Website, Email, No. Telpon dan Fax PPIDnya ke Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur melalui email [email protected] paling lambat Rabu tanggal 10 September 2015,” tutur Ketty.
Terkait objek penilaian website, yakni menyangkut Informasi Berkala yang terdiri dari informasi mengenai Profil Badan Publik, informasi mengenai Kegiatan dan Kinerja Badan Publik, Informasi mengenai Laporan Keuangan, dan Informasi lain yang diatur perundangan. Sedangkan objek penilaian dalam visitasi, antara lain tersedia tidaknya informasi setiap saat yaitu informasi yang tersedia di meja layanan informasi. (sti)
Melalui Monev, masyarakat akan tahu, siapa yang terbuka dan taat terhadap Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Ini sekaligus untuk mendorong Badan Publik agar terus meningkatkan kualitas layananinformasinya
Proses mediasi sengketa informasi . (Foto: Dok. Komisi Informasi Jatim
POTENSiJawa Timur KIPRAH DAERAH
30 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
onsul Jenderal Tiongkok di Surabaya Yu Hong mengunjungi Bupati Jember MZA Djalal, Minggu (13/9) di pendapa kabupaten untuk mempererat kerja sama bidang ekonomi dan
bidang lainnya.Bupati Jember MZA Djalal mengatakan, keberhasi
lan investor Tiongkok menanamkan investasi di Semen Puger membuat mereka kembali melirik kerja sama dengan Pemkab Jember.
Bahkan, Tiongkok kembali menambah investasi di Jember dengan melakukan kerja sama tidak hanya masalah ekonomi, namun juga pendidikan, sosial budaya dan sebagainya.
Bupati Djalal juga mempresentasikan potensi dan keunggulan yang dimiliki Kabupaten Jember sehingga sangat cocok untuk investasi seperti hasil perkebunan, pertanian, sumber daya alam dan manusia hingga wisata.
“Selain kapur, masih ada sejumlah komoditas dari Jember yang diekspor ke Tiongkok seperti karet, kopi, kakao, edamame, tembakau, kerajinan tangan mulai cinderamata, manikmanik hingga batik dan lain sebagainya,” ujarnya.
K Untuk itu, Bupati Jember dua periode itu berharap ada banyak lagi investasi dari Tiongkok untuk masuk ke Jember. “Di Indonesia terutama Jember saat ini masih terbatas dalam hal insfrastruktur padahal kebutuhan infrastruktur masih tinggi, namun dari segi anggaran masih kurang jauh, sehingga kami membutuhkan investor untuk datang ke Jember,” jelasnya.
Jarak JemberSurabaya sekitar 200 km, apabila menggunakan perjalanan darat membutuhkan waktu enam jam perjalanan, sehingga diharapkan ada pembangunan jalan tol dari JemberSurabaya yang mungkin bisa menghemat menjadi 2,5 jam dan tol itu sangat prospektif jika digarap untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sepan jang jalur tol.
Sementara Konjen Tiongkok di Surabaya, Yu Hong melalui penerjemahnya menyambut baik tawaran Pemkab Jember untuk bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok.
“Dengan senang hati, kami akan mengajak investor untuk datang ke Jember, namun syaratnya Jember memberikan kemudahan dan kebijakan yang bagus untuk menarik investor ke Jember,” tuturnya.
Menurutnya, Suramadu menjadi bukti nyata kerja
Jember – Tiongkok PErEraT kErJaSama
Foto : antara
POTENSiJawa Timur KIPRAH DAERAH
Selain kapur, masih ada sejumlah komoditas dari Jember yang diekspor ke Tiongkok seperti karet, kopi, kakao, edamame, tembakau, kerajinan tangan mulai cinderamata, manik-manik hingga batik dan lain sebagainya
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 31
Gubernur Jawa Timur memberikan souvenir batik kepada konjen china yang baru pada tanggal 16 Mei 2014
sama Tiongkok dengan Indonesia dan jembatan suramadu sebagai tanda persahabatan Indonesia dan Tiongkok.
“Apalagi, jembatan yang pernah menjadi terpanjang di Indonesia itu dapat menyambungkan dua pulau besar
di Indonesia yakni Pulau Jawa dan Madura,” katanya.Ia menjelaskan sebanyak 250 ribu warga Tiongkok di
Jember menjadi salah satu daya tarik sendiri, sehingga banyak pelajar di Jember yang berkesempatan untuk belajar di Tiongkok.
Seperti dikatakan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, bahwa kerjasama Jawa Timur – Tiongkok memiliki hubungan sejarah yang panjang, dimulai sejak abad 12, tepatnya saat petualangan armada Laksmana Cheng Ho ke Indonesia tahun 14051433 M. Itu semua meninggalkan jejak sejarah bernilai seni dan historis yang tinggi khususnya di Jawa Timur, mulai benda bersejarah, pemukiman Etnis Tionghoa, Pecinan Klenteng, masjid hingga Patung Cheng Ho.
Dikatakan gubernur, saat ini terdapat enam provinsi atau kota setingkat provinsi yang bekerjasama dengan Jatim, yaitu Shanghai, Tianjin, Guangxi, Shandong, Zhejiang dan Jiangji.
Adapun nilai investasi tiongkok di Jatim pada triwulan tahun 2015 berdasarkan izin prinsip sebanyak sembilan proyek dengan nilai 12.554.500 Dollar AS atau Rp 150,65 miliar menyerap tenaga kerja sebanyak 351 orang.
Ekspor – impor Jatim ke Tiongkok tahun 2014 mengalami defisit sebesar 2.429.606.651 Dollar AS, yakni nilai ekspor sebesar 1.911.475.481 Dollar AS sedangkan impor sebesar 4.341.082.132 Dollar AS.
Keunggulan Provinsi Jatim menurut gubernur, antara lain kinerja ekonomi Jatim menunjukkan pertumbuhan yang bagus, triwulan I tahun 2015 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang 4,71 persen. Sedangkan
jumlah PDRB pada tahun 2014 mencapai Rp 1.504,7 triliun dengan kontribusi UMKM sebesar 54,98 persen setara dengan rp 847 triliun.
Selain itu adalah kondisi politik, sosial, ekonomi cukup stabil, aman dan kondusif. Pelayanan investasi dipermudah dan dipercepat melalui one stop service atau Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) yang memberikan perizinan PMDN dalam waktu 11 hari dan perizinan PMA dalam waktu 17 hari melalui fasilitas bantuan pengurusan ke pemerintah pusat.(red)
POTENSiJawa Timur
32 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
Dibalik logo GooGle bArU
Siapa yang tak kenal dengan Google. Mesin pencari web/search-engine ter-populer di muka bumi ini, menjadi solusi netter ketika kesulitan mencari sebuah informasi.
Google merupakan perusahaan teknologi multi nasional Amerika yang menyediakan multi layanan internet dan produk, diantaranya mesin pencari (search-engine), teknologi advertising (periklanan), layanan cloud, softwere (perangkat lunak), youtube, gmail dan masih banyak lagi. Pendiri Google adalah Larry Page dan Sergey Brin pada tanggal 4 September 1998 di Menlo Park, Cali-fornia, Amerika Serikat.
Baru-baru ini Google meperkenalkan logo barunya, tepatnya pada (2/9) lalu. Ini hanya sebulan setelah rekonsruksi besar-besaran. Google memberikan sebuah citra baru bagi dirinya. Logo Google masih berupa untaian huruf, namun kini menggunakan tipografi sans-serif yang membuatnya terlihat lebih modern dan gembira.
Warna-warna yang digunakan lebih lembut dari biasanya. Logo yang di-gunakan lebih tegas dari seakan memperlihatkan pola baru dari perusahaan induk Google yang baru, Alphabet. Alphabet memiliki tipografi nyaris sama dan modifikasi ini membuat dua perusahaan ini berada dalam satu jalur.
Sebelumnya, perubahan logo Google terbesar adalah sejak tahun 1999. Saat itu Google pertama menggunakan empat warna dalam susunan hurufnya, dan sejak itu pula logo Google cenderung datar-datar saja. Namun kali kini Google telah memberikan bentuk yang berbeda dari sebelumnya.
Tambahan yang diberikan adalah tanda huruf, logo ‘g’ kecil yang biasa di-lihat dalam browser kini menjadi logo ‘G’ besar yang diberi empat warna dari
semua unsur Google yang ada, yaitu biru, merah, kuning dan hijau. Google mengatakan desain baru akan segera keluar dengan semua produk terbaru mereka, segera.
Penyegaran ini bukannya sekedar coretan biasa, karena bagi mesin pencari tersebut ada makna mendalam di belakangnya. Dalam postingan di blog res-minya Google mengatakan sejak awal, halaman depan Google.com selalu hadir dengan sederhana, unik dan taburan warna-warni. Bagi Google ini saatnya un-tuk berubah.
“Seperti teknologi yang bergerak maju, kanvas itu sendiri telah berubah dan input serta kebutuhan menjadi lebih beragam,” tulis Google, yang dikutip Potensi.
Google mengatakan saat ini muncul perangkat serta cara untuk berinteraksi dan berkomunikasi yang baru seperti dari pakaian, teknologi suara, dan perang-kat pintar di dunia di sekitar kita.
“Pengguna sekarang terlibat dengan Google menggunakan konstelasi pe-rangkat, dan merek kami harus mengekspresikan kesederhanaan yang sama dan kegembiraan yang mereka harapkan dari homepage kami, sementara sepenuhnya merangkul peluang yang ditawarkan oleh masing-masing perang-kat baru.”
Logo baru Google menggunakan karakter huruf bernama Sans Serif yang mempertahankan urutan multi-warna yang berbeda. Tanda dot atau titik-titik mempunyai makna sebagai daoat membantu dalam bentuk intraktif dan menuju transisi.
Google juga menghadirkan sebuah versi kompak dari logo Google yang
OLD LOGO
NEW LOGO
Database awal dari BackRub hanya sebesar 28GB. Larry serta Sergey juga berterima kasih pada Scott Hassan dan Alan Steremberg atas bantuannya dalam membuat BackRub menjadi lebih canggih di masa itu.
Dengan ide awal yang hanya memperingkat backlink berdasarkan kata kunci paling sering dicari saja, BackRub secara cepat populer karena relevan-sinya sangat tepat.
Proyek ini mendapat sambutan hangat di seantero kampus Stanford. Hanya saja, saking besarnya bandwidth yang dibutuhkan, proyek keduanya harus mencari server baru karena jaringan kampus tidak mampu lagi menyokong. Artinya, harus ada pendanaan yang lebih serius agar proyek itu bisa jalan.
Dari popularitas yang terus menanjak itu, Larry dan Sergey sepakat untuk memunculkan nama baru menggantikan BackRub. Mereka berdua kemudian mencari kata paling populer yang juga memiliki relevansi dengan visi dari mesin pencarinya.
Setelah mencoba-coba berbagai macam nama akhirnya mereka memu-tuskan untuk gunakan nama Googol karena dalam istilah tersebut merepre-sentasikan jumlah dari angka satu kelipatan 100 serta membersitkan bahwa informasi di internet dimulai dari angka satu sampai tak terhingga.
Walaupun dalam istilah matematika sudah ada kata lain untuk penghitu-ngan tak terhingga yaitu Googolplex, namun, Sergey dan Larry tetap sepakat untuk menyederhanakan dengan hanya memakai nama Googol saja.
Sayangnya, ketika mengumumkan dan mendaftarkan nama pengganti un-tuk BackRub, salah satu dari keduanya salah menuliskan kata Google. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa nama yang mereka gunakan tersebut salah ejaan dan baru mengetahuinya setelah beberapa saat surat resmi pendaftaran nama itu sudah mereka kantongi.
Walaupun sudah memiliki nama yang telah teregistrasi, namun kala itu mereka masih menggunakan layanan dari Stanford, maka domain dari Google saat itu adalah Google.Standford.edu.
Sembari mengembangkan dan mencari investor, mereka mendapat sun-tikan dana dari teman kampus, Andy Bechtolsheim, yang merupakan pendiri Sun Microsystems.
Tanpa menaruh rasa khawatir uangnya akan lenyap karena proyek Larry dan Sergey tergolong baru dan dia berani berspekulasi serta mengambil risiko, Andy menuliskan cek USD 100 ribu. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama perusa-haan Google. Padahal perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry. Mereka pun kelabakan mencari pinjaman dana ke sana kemari untuk benar-benar mendirikan satu perusahaan bernama Google.
Dengan menggunakan salah satu garasi mobil milik temannya bernama Su-san Wojcicki di 232 Santa Margarita, Menlo Park, cikal bakal perusahaan raksasa bernama Google Inc, pada tanggal 4 September 1998, akhirnya benar-benar berdiri.
Pada tanggal 15 September 198, domain Google.com akhirnya berhasil ter-daftar dan mereka memulai bisnis baru. Desain pertama halaman utama Google mengambil background warna abu-abu cerah dengan tulisan Google yang ala kadarnya.(beragamsumber/sti)
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 33
TECHNObe kerja dalam konteks kecil. “Kami berbagi pemikiran dengan tim di seluruh organisasi. Di bagian rekayasa, penelitian, produk, dan pemasaran tempat me-nguji ide-ide dan dievaluasi kelayakannya. Proses kolaboratif ini menyebabkan sistem cukup fleksibel untuk digunakan sebagai bagian dari pemasaran dan bekerja produk pada platform apapun: tiga landasan elemental yang memben-tuk logo tunggal”.
Google DuluSiapa sangka dari ketidakcocokan antara pendirinya di waktu dulu mem-
buahkan hasil dengan berdirinya satu perusahaan raksasa seperti sekarang ini. Google didirikan oleh dua orang yang sama-sama menuntut ilmu di Stanford University, Amerika Serikat. Awalnya, mereka berdua selalu berselisih paham dan sangat bertolak belakang dalam pendapat dan berbagai topik pembi-caraan.
Namun, tidak ada yang menyangka, dari kolaborasi keduanya, mereka ber-hasil menciptakan satu mesin pencari di internet yang kini menjadi panduan umum serta tempat utama dalam mencari informasi.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa dulunya nama Google tersebut muncul dari ejaan yang salah serta nama brand tersebut sudah 3 kali berganti? Kata Google sendiri awalnya berasal dari kata googol.
Sekitar tahun 1910-an, seorang profesor yang menekuni bidang matema-tika bernama Edward Kasner memperkenalkan satu istilah yaitu googol. Istilah ini merupakan kata untuk menyebutkan angka 10 dengan kelipatan 100 atau 1 digit dengan diikuti 100 buah angka 0 di belakangnya.
Penemuan istilah googol juga merupakan satu kebetulan ketika Kasner mendapatkan ilham tersebut dari celoteh dua orang keponakan perempuannya bernama Milton Sirotta dan Edwin Sirotta yang sedang bermain-main.
Pada saat itu, Kasner bertanya kepada keduanya untuk menyebutkan angka yang paling besar, Milton secara spontan mengatakan “Googol.” Dari situlah, Kasner menggunakan kata googol sebagai penyimbol angka 10 pangkat 100.
Kembali ke perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin, awalnya walaupun sering tidak cocok satu dengan lainnya, suatu hari ketika Page yang sedang menulis disertasi mengajak Brin mengobrol.
Page menceritakan ambisinya menaklukkan tantangan terbesar di dunia komputer saat itu. Page ingin membangun sistem pencarian yang memung-kinkan seseorang mendapat data yang relevan dari jutaan data, mirip usaha mencari jarum di tumpukan jerami.
Dari obrolan itu dan bimbingan beberapa dosen, akhirnya dua orang itu sepakat membuat sebuah mesin pencari di internet. Pada masa itu, sistem pencarian data di jaringan internet memakai konsep pemunculan kata kunci. Sebuah situs muncul di peringkat pertama mesin pencari karena memuat kata kunci berulang-ulang. Page dan Brin sepakat mengubah paradigma itu dalam proyek mesin pencari mereka yang mulanya dinamai “BackRub”.
Cara kerja BackRub adalah dengan membuat daftar panjang dari backlinks yang ada di internet dan membuat rankingnya satu persatu. Bahkan, sebelum BackRub muncul, sudah ada mesin pencari lain yang terlebih dahulu lahir yaitu RankDex dengan cara kerja sama.
Dengan pola pemikiran sendiri, bantuan para dosen, menganalisis PageRank serta mencontoh strategi dari RankDex, BackRub mulai dirilis secara beta pada bulan Maret 1996.
Pada bulan Agustus di tahun yang sama, jumlah HTML URL yang telah ter-indeks oleh mesin pencari ini mencapai 75 juta buah. BackRub ditulis dengan menggunakan Java dan Phyton berbasis beberapa pemrograman yang digu-nakan Sun Ultra dan Intel Pentium yang bekerja di sistem Linux.
ntuk kali pertama, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Timur mengadakan Jambore BKOW 2015. Kegiatan ini dilaksanakan saat BKOW memasuki
usia ke53 tahun. Jambore berlangsung 2527 Agustus di Ubaya Training Center, Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Ketua Umum BKOW Jatim, Ny Hj Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, Jambore ini bertemakan ‘Meningkatkan Kebersamaan dan Kinerja Organisasi Wanita’. Tema ini sesuai dengan misi pelaksanaan Jambore yak ni makin meningkatkan kerjasama dan koordinasi di antara organisasi wanita di Jawa Timur.
Diceritakannya, BKOW Jawa Timur pertama kali berdiri 6 Oktober 1962 di Surabaya, sebagai bagian dari upaya memberdayakan Wanita Indonesia. Awalnya memiliki 12 anggota yang kemudian terus bertambah setiap tahun. Kini memiliki 41 anggota ber
POTENSiJawa Timur
U
34 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 35
gElar JamBOrEbKoW Jatim
Foto : Yellow V.
Jambore ini harus bisa meningkatkan kapasitas organisasi para anggotanya agar bisa memenuhi ekspektasi tersebut.
Jagad PEREMPUAN
34 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 EDISI 57 SEPTEMBER 2015 35
Foto : Yellow V.
bagai organisasi wanita. Pengurus BKOW Jawa Timur adalah utusan dari organisasiorganisasi anggota.
Dikatakannya, konsep pelaksanaan Jambore BKOW memadukan antara capacity building (peningkatan kapasitas) berorganisasi dengan penyegaran kesehatan badan. Tujuannya penguatan kerjasama antar anggota BKOW. Peserta mendapatkan materi yang berkaitan dengan peningkatan kualitas berorganisasi dalam tiga materi, yakni simulasi konflik, public speaking, dan jejaring kerjasama.
Materi dan kegiatan jambore yang disajikan oleh para pengurus BKOW Jawa Timur dan konsultan dari Proyeksi Indonesia dibuat dengan sangat apik seperti fun games, outbound, dan malam manis membuat kehangatan dan keceriaan antar anggota.
Meskipun sebagian besar peserta sudah memasuki usia sepuh, namun semua peserta memiliki semangat tinggi. Saat acara pembukaan misalnya, kelompokkelompok yang terbentuk dengan semangat menunjukan identitas mereka lewat tampilan yelyel.
Ekspektasi masyarakat terhadap BKOW makin besar terutama dalam peranan pemberdayaan sosial para wanita. “Jambore ini harus bisa meningkatkan kapasitas organisasi para anggotanya agar bisa memenuhi ekspektasi tersebut,” katanya.
Dosen sosiologi dari Universitas Airlangga, Novri Susan yang juga menjadi salah satu pemateri mengatakan, konsep Jambore BKOW Jatim memiliki daya transformasi sosial. “Saya lihat ada keberanian dan komitmen dari BKOW dalam melakukan pemberdayaan yang dibutuhkan para aktivis
organisasi wanita. Konsep ini secara metodologi pemberdayaan memiliki validitas, dan sangat mungkin memberi dampak perubahan baik dalam masyarakat,” ujarnya.
Acara yang diorganisasi Proyeksi Indonesia ini telah membentuk kerjasama yang kuat tidak hanya antar kelompok, melainkan tiap tiap peserta yang mengikutinya. Tidak hanya terdengar gelak tawa dan keceriaan, mereka terlihat sangat bersungguhsungguh dalam memahami setiap materi.
Menurutnya, kebersamaan seperti ini merupakan hal yang dibutuhkan BKOW dalam memajukan perempuan di Jawa Timur. “Dalam setiap organisasi pasti akan memunculkan konflik. Namun kita harus bisa menyelesaikan konflik dengan baik. Tepat sekali diberikan materi simulasi konflik,” katanya.
Jambore juga memberi ilmu pengetahuan dan keterampilan baru dalam berorganisasi. “Saya berharap setiap peserta nantinya bisa mengimplementasikan materimateri Jambore untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat,” ujar Fatma yang tampak berlari kesana kemari menyemangati para peserta. “Kehadiran ibuibu kebahagiaan bagi saya,” katanya.
Yeni Lutfiana, perwakilan dari Fatayat NU Jatim mengatakan memiliki kesan serupa. Acaranya memang padat. Ada sesi pelatihan dengan pemateripemateri yang memberikan pandangan baru dalam berorganisasi. “Saya tidak merasa bosan. Setiap sesi selalu ada kejutan sangat bermanfaat,” katanya.
Jambore diikuti 100 peserta wanita mulai dari usia 32 sampai 81 tahun. Mereka berasal dari 41 organisasi. Peserta terlihat aktif berkumpul dalam serangkaian kegiatan penempaan kualitas diri melewati sesisesi kegiatan yang menempa aspek inteletualitas dan kesegaran tubuh. (jal)
36 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
iJawa Timur
POTENSiJawa Timur
dosen UWKs Temukan Pompa airTenaGa HIBRIT
Pompa air tenaga hibrit. karya Andrew Joewono, dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS)
BenCana kekeringan yang melanda wilayah Indonesia khususnya Jawa Timur, mendorong dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) melakukan inovasi. Ia pun berhasil menciptakan pompa air tenaga hibrit.
Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKWMS, Andrew Joewono, Rabu (16/9) mengatakan, penemuannya ini adalah upaya ingin menyediakan alternatif solusi dari penelitian di bidang Teknik Elektro, bersama de ngan, Rasional Sitepu. Dengan mengintegrasikan sistem penyedia energi tenaga surya ke dalam pompa listrik, ia menghasilkan sebuah inovasi pompa air yang sanggup menghasilkan air sebanyak 1 liter per detik.
“Kalau kita bicara pompa, umumnya ada sedotan bawah dan atas, ada yang celup, ini tipe yang masuk ke dalam tanah. Total ‘head’ dari masuknya pompa hingga keluar air adalah 30 meter. Pompa yang kami pilih harus memiliki daya yang bisa disuplai dan sesuai kebutuhan serta kemampuan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, beberapa tempat punya solusinya, jika pada beberapa tempat tidak bisa menyediakan air karena keterbatasan sumber daya. Namun pada dasarnya, selama ada air di dalam tanah masih ada, maka pompa air dapat dipergunakan. Namun itu juga harus disesuaikan dengan kondisi kerasnya tanah, letak kedalaman air tanah dan kemampuan pipa maupun pompa serta energi penunjangnya untuk menyedot dan menyemburkan air dari dalam tanah.
Pompa yang dipergunakan dalam inovasi ini adalah pompa listrik 1 fase daya 370 watt, dipilih karena umumnya masyarakat menggunakan jenis tersebut. Panel surya yang dipergunakan sanggup menghasilkan daya hingga 500 watt per hari dengan catatan mendapat radiasi dari matahari secara langsung selama minimal 4 jam penuh. Daya yang dihasilkan oleh panel surya itu kemudian disimpan di dalam dua buah aki kering yang diletakkan di bawah instalasi panel surya.
Inovasi ini juga melibatkan otomasi dalam pengalihan daya, sehingga apabila semula pompa ditunjang dengan listrik dari PLN, apabila terjadi mati listrik ataupun daya tidak cukup, mesin akan secara otomatis mengambil daya dari aki yang telah terisi tenaga surya.
Pengoperasiannya butuh listrik, dan saat ini belum semua masyarakat merata dapat menikmati listrik khususnya yang tinggal di pelosok. “Itu sebabnya saya menggunakan sistem elektrik hybrid dengan sumber PLN dan
energi matahari. Apabila sedang tidak ada listrik, maka pompa bisa langsung mengambil cadangan tenaga dari panel surya sehingga dapat tetap bekerja,” ujarnya.
Andrew mengaku ia mendapatkan inspirasi untuk inovasinya ini dari pengalaman blusukan ke dusundusun sekitar Blora, Bojonegoro dan Madiun yang gersang. Tujuan akhir pompa air tenaga hybrid ini adalah agar masyarakat dipelosok bisa menghasilkan air sendiri sehingga tidak sampai kekeringan bersama sama. Sekalipun satu sumber habis airnya, apabila masih ada sumber yang bekerja di suatu daerah airnya akan bisa dibagi hingga beberapa desa, cukup dengan membangun instalasi pompa ini di beberapa tempat yang kriterianya sesuai.
Ditambahkannya, biaya penemuan ini membuat pompa ini adalah sekitar Rp 16 juta. Dana tersebut berasal dari Dirjen Perguruan Tinggi (Dikti) untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Kalau ditanggung secara perorangan memang itu terdengar mahal, tapi kalau itu bisa bermanfaat untuk satu dusun atau beberapa sekaligus, akan menjadi lebih ringan. (jal)
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 37
INOVASIdosen UWKs Temukan Pompa air
TenaGa HIBRITaIR HUJanuntuk Penuhi Kebutuhan air Gedung
nempatkan reservoir di bawah gedung.
“Penempatan ini dengan tujuan mengoptimalkan air yang turun dari atap gedung, menghemat penggunaan lahan, dan terpenting mampu mengurangi pengambilan air tanah yang dapat menyebabkan turunnya permukaan tanah,” sahut anggota Tim PKM KC FTUB Putri Agil.
Untuk meningkatkan jumlah air yang masuk ke alat reservoir dari permukaan tanah di sekitar gedung , tim memanfaatkan paving batako phorus. Dari hasil riset peneliti sebelumnya, poripori pada batako phorus ini dapat meresapkan air hingga 12,04 % 18,34 % dan terkumpul pada jaringan pipa
yang ada di bawahnya.Kemudian, di bawah lapisan batako phorus terda
pat lapisan pasir dan kerikil yang berfungsi menyaring kotoran yang terbawa air. Pipa pada halaman gedung telah didesain khusus dengan lubanglubang kecil di bagian atasnya.
“Berdasarkan analisis dan prototype yang telah dibuat, dan dengan asumsi perencanaan kebutuhan air gedung 5 lantai sebesar 300 m³ per bulan untuk 120 orang, maka sistem ini dapat memenuhi 74% kebutuhan air tersebut,” kata Kholis Hapsari.
Hal ini memungkinkan, karena perluasan area tangkapan air hujan di halaman gedung dengan sistem perpipaan yang telah terintegrasi memungkinkan air yang tertampung dalam reservoir jauh lebih banyak, dengan luas area atau tangkapan air seluas 1.990 m2 dapat memenuhi kebutuhan air baku 74 %.
Karya tim bimbingan dosen Dr. Eng. Alwafi Pujiraharjo, ST, MT ini berhasil melaju dan menjadi finalis dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke28 Tahun 2015 di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Oktober mendatang.(red)
eMPat mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC) mengembangkan model untuk memanfaatkan air hujan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan air bersih pada bangunan gedung.
Tim yang terdiri dari Kholis Hapsari Pratiwi, Ika Widyastuti, Putri Agil Faraditta, dan Ovy Ellen Arviananda ini mewujudkan model tersebut dalam sistem yang menggunakan penampungan air (reservoir) bawah tanah yang airnya berasal dari dua sumber yakni atap dan permukaan tanah melalui paving berpori.
“Konsep ini terinspirasi dari sistem Rain Harvesting Changi Airport yang dapat mengakomodasi 28 sampai 33 % dari total kebutuhan air yang digunakan,” jelas Ketua Tim Kholis Hapsari melalui humas UB, Kamis (10/9).
Namun, menurut Kholis Hapsari perbedaan antara konsep Sistem Rain Harvesting Changi Airport dengan konsep timnya adalah penempatan posisi reservoir. Bila reservoir Changi Airport ditempatkan di suatu lahan khusus, maka Tim PKM KC FTUB lebih memilih me
POTENSiJawa Timur
38 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
Jatim REbut JuaRa tiGadi Popnas 2015
P ekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIII 2015 menjadi ajang bagi para atlet muda untuk menunjukan kemampuanya. Berbagai macam apresiasi ditunjukkan penonton mu
lai dengan soraksorak mendukung tim dari provinsi kesayangan hingga jadi ajang pembelajaran.
Dalam gelaran kali ini kontingen Jawa Timur merebut jura tiga dengan perolehan medali dengan 35 emas, 41 perak dan 54 perunggu. Jatim belum bisa mempertahankan juara umum seperti tahun sebelumnya.
Sugeng Riyono Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Jatim mengatakan, di hari ketujuh gelaran Popnas ke13 ini, Jawa Timur masih menduduki peringkat tiga, kalah kuat dengan Jawa Barat sang tuan rumah dan DKI Jakarta.
“Ada beberapa caborcabor atau kelaskelas yang milik kita tidak dipertandingkan, dikuasai tuan rumah. Tuan rumah berhak untuk mengoreksi. Kelasnya panahan dikurangi,” katanya.
Sugeng berharap gelaran Popnas selanjutnya dapat diadakan di Jawa Timur. “Dulu Yogya, Kaltim, Riau, DKI, kita belum pernah (jadi tuan rumah, red),” katanya.
Sugeng menambahkan, rencananya Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) 2016 akan diselenggarakan di Jawa Timur.
Perlu diketahui, peta kekuatan Jatim di ajang Popnas selama ini selalu masuk tiga besar. Jatim pernah berhasil mempertahankan gelar juara umum Popnas sebanyak empat kali berturutturut. Terakhir, gelar juara umum Jatim dipertahankan di Popnas Riau ke11 tahun 2011 lalu. Jatim mengamankan 35 medali emas, 30 medali perak dan 33 perunggu dengan total nilai 268.
Baru pada gelaran Popnas ke12 tahun 2013 lalu di Jakarta, Jatim turun ke peringkat dua, di bawah DKI Jakarta. Sedangkan tahun ini, prestasi Jatim masih harus digenjot lagi agar bisa menempel tuan rumah yang memang selalu unggul dalam menyusun strategi untuk menjadi juara umum.
Juara Umum Gulat Ada beberapa cabor yang dikuasai Jatim sehingga
membuahkan juara umum. Salah satunya pegulat pelajar Jawa Timur yang bertanding di arena Popnas XIII 2015 Bandung meraih juara umum dengan merebut 6
POTENSiJawa Timur SPORTIVITAS
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 39
Foto : herlambang
Jatim REbut JuaRa tiGadi Popnas 2015
Foto : herlambang
emas, 1 perak dan 5 perunggu.Ke enam emas itu diraih oleh Hanif di
gaya bebas kelas 63kg, Supriono (grego, 63kg), Resta Rahayu bebas putri (49 kg). Kemudian pada partai final di GOR Pajajaran, Jumat (18)9) Jatim menambah tiga emas lagi melalui Krisna Eka (bebas 85kg) setelah mengalahkan Fikri asal Jambi. Kemudian Mutiara Ayu kelas bebas putri (56kg) mengalahkan atlet dari Kaltara. Alfiyah bebas putri (60 kg) usai menaklukkan Tasya asal Kaltim.
Pelatih gulat Jatim, Junaidi, mengaku puas dengan prestasi yang diraih para atlet, selain merebut juara umum, mereka juga berhasil melampaui target dari Dispora Jatim dari 2 emas menjadi 6 emas. “Hasil ini di luar dugaan dan syukurlah para atlet bisa meraih prestasi terbaik,” katanya saat ditemui di Posko Jatim di Jalan Braga Ban dung, Jumat (18/9).
Juara cabor Gulat setelah Jatim adalah Kaltim yakni di peringkat dua dengan 3 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Sedangkan tuan rumah Jabar harus puas di peringkat tiga dengan 2 emas, 5 perak, 6 perunggu. Disusul DKI Jakarta 2 emas, 1 perak, 5 perunggu. Jambi 2 emas, 1 perak, 4 perunggu. Sumbat 2 emas, 4 perunggu dan Sumut 2 emas, 2 perunggu.
Juara BulutangkisDi cabang olahraga (cabor) bulutangkis kontingen Ja
tim berhasil merebut juara umum dengan merebut 4 emas, 3 perak dan 2 perunggu.
Pada partai final yang digelar di GOR Lodaya Bandung, Kamis (17/9), empat medali emas itu direbut dari beregu putri yang berhasil menaklukkan DKI Jakarta dengan skor 20. Sayangnya beregu putra Jatim harus mengakui keunggulan tuan rumah (21). Medali emas kedua direbut dari tunggal putri melalui Sri Fatmawati setelah menaklukkan Winda Pujiastuti (20) yang juga dari Jatim.
Di sektor ganda putra, Jatim kembali merebut emas setelah pasangan Koman
dani Maytri SugiartoRahmad Ali Assidiq menang atas Amri SanawiJericho See Dartagnan asal DKI Jakarta (21) dan emas keempat diraih dari ganda campuran melalui pasangan Komandani Maytri SugiartoMiftahul Rahma Nabila setelah menang atas pasangan Haikal AfrizalDewi Wijayasari asal Kaltim (20).
Kepala Bidang Olahraga Prestasi Dispora Jatim, Haris Ramadhan mengaku puas dengan prestasi atlet bulu tangkis Jatim, karena mereka berhasil melampau target dan merebut juara umum. “Awalnya saya menargetkan satu emas, tapi alhamdulillah bisa meraih 4 emas dan juara umum,” katanya saat ditemui dilokasi pertandingan.
Selama ajang Popnas, prestasi terbaik bulu tangkis Jatim adalah merebut emas di Popnas 2009 di Yogjakarta melalui Wisnu Yuli. “Dan baru Popnas Jabar inilah Jatim bisa kembalii meraih emas,” kata Haris yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II di PBSI Jatim.
Ia berharap prestasi yang sudah diraih para pelajar Jatim terus ditingkatkan dan bisa menembus Pelatnas untuk meraih juara internasional. “Jangan cepat puas, karena usia mereka masih muda dan memiliki peluang untuk meraih prestasi lebih tinggi lagi,” katanya.
Pelatih Jatim, Hadi Sugianto melihat kemampuan para atlet muda itu masih bisa ditingkatkan lagi. Disinilah peran klub maupun Pengprov PBSI Jatim untuk terus melakukan pembinaan. “Mereka adalah bibit atlet Jatim masa depan,” katanya.
Sementara itu, salah satu pemain Jatim, Komandani mengatakan kalau prestasi yang diraih di level nasional menjadi modal untuk merebut juara di level internasional. “Sekarang saya fokus untuk menembus Pelatnas,” kata pemain yang pernah meraih juara di ajang
Sirnas itu.(her)
1. Cak Jono (08175296xxx) Pertanyaan :
Cak jarene desaku arep dibangun bendungan besar te-men ta, Caruban arah selatan 20 Km, kalau bener kapan?.
Jawaban : Pembangunan bendungan yang ada di wilayah Ma-
diun saat ini sesuai dengan program masih dalam tahap perencanaan, yaitu waduk kresek dan tugu.
Pada tahun ini sudah dianggarkan melalui dana APBD kabupaten Jombang tahun 2015 untuk pembangunan jalan jurusan Bawangan – Tanjungwadung dan jalan ju-rusan Tanjungwadung – Marmoyo.
Untuk pembangunan jalan jurusan Marmoyo – Jipura-pah akan diusulkan pada tahun 2016 melalui dana APBD Kabupaten Jombang.
2. Bambang (081333454xxx)
Pertanyaan : Untuk bangun waduk, dam, bendungan desain kon-truksi Terasering pada sungai kedalaman 1 of 2 meter jarak 2 of 3 Km.
Jawaban :
Bahwa Dinas Pengairan saat ini tengah gencar-gencarnya melaksanakan program Gubernur 1000 gully plug (bendu-ngan-bendungan kecil) dalam rangka konservasi sumber daya air. Sebelum dibuatkan gully plug desa anda akan disurvey ter-lebih dahulu, hasil survey yang akan menentukan apakah bisa dibuatkan gully plug di desa anda.
3. Warno, Tempuran Gluyu, Nganjuk (085230654xxx)
Pertanyaan : Di tempat saya ada embung tapi dangkal tolong dia-dakan pengerukan total. Terimakasih .
Jawaban : Akan dilakukan survey kelokasi terlebih dahulu dan
jika hasil dari survey memang membutuhkan dikeruk akan dianggarkan tahun 2016.
4. Sumarman, Desa centong, Kecamatan Gon-dang Mojokerto (081330018xxx)
ajanG WaDul adalah Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan Dinas Kominfo untuk memberikan ruang bagi masyarakat menyampaikan kritik, saran dan pengaduan tentang penyelenggaraan Pelayanan Publik Pemerintah
Ajang Wadul secara live/ langsung ditayangkan di TVRI Jawa Timur sebulan dua kali yakni setiap hari senin pertama dan hari senin ketiga mulai pukul: 18.00 - 19.00 WIB. Masyarakat dapat mengajukan pengaduan secara interaktif melalui telpon pada saat acara tersebut berlangsung atau melalui beberapa media yang di sediakan seperti: Telpon : 031-5678216/ 5630972 , SMS: 085748166885 dan e-mail: [email protected] dan [email protected] atau kirim surat yang dialamatkan ke Di-nas Kominfo Jawa Timur, Jl A. Yani 242 - 244 Surabaya.
POTENSiJawa Timur
40 EDISI 56 AGUSTUS 2015
diri (Surat Pernyataan Ybs. Terlampir
6. Gapoktan, Kec.Sumber, Probolinggo (082312590xxx)
Pertanyaan :
Jalan di Kecamatan Sumber Probolinggo sudah ru-sak parah, tolong supaya cepat diperbaiki karena Kecama-tan Sumber merupakan sentra produksi tanaman kentang. Makasih.
Jawaban : 1. Pada tanggal 16 Oktober 2014 Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga Kabupaten Probolinggi telah mengadakan Sosialisasi Infrastruktur Jalan di Pen-dopo Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo, dimana program-program dinas telah disampai-kan kepada desa-desa se Kecamatan Sumber. Se-dangkan tahun 2014 dalam anggaran Pendapatan Belanja Daerah telah dibangun 11 (Sebelas) paket kegiatan jalan dan jembatan dengan total anggaran Rp.2.825.000.000,-
2. Pada Anggaran Pendapatan dan Belaanja Daerah (APBD) tahun 2015 Pembangunan Infrastruktur ja-lan di Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo telah dibangun 4 (Empat) paket kegiatan total ang-garan Rp.2.973.793.000,-
3. Pada Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (APBD) tahun 2016 direncanakan pembangunan jalan sebanyak 5 (Lima) paket kegiatan total ang-garan sebesar Rp.8.200.000.000,-
4. Sedangkan untuk pertanyaan/saran yang diajukan oleh GAPOKTAN kecamatan Sumber kabupaten Pro-bolinggo didperhatikan.
AJANG WADUL
EDISI 56 AGUSTUS 2015 41
Pertanyaan : Assalamualaikum, di desa saya ada ex waduk tetapi
sekarang alih fungsi menjadi sawah. Apakah hal ini tidak bisa dikelola kembali menjadi waduk?. Makasih.
Jawaban : Akan dilakukan survey kelokasi terlebih dahulu..
5. Sugeng, Pare – Kediri (081333081xxx) Pertanyaan :
Pembuatan KK baru di wilayah Kabupaten Kediri yang lewat Kecamatan Pare kok sampai 5 bulan belum jadi mulai bulan Maret sampai sekarang belum jadi. Makasih.
Jawaban : 1. Pengurusan kartu keluarga di kabupaten Kediri,
mengacu pada UU No. 23 tahun 2006 tentang Ad-ministrasi Kependudukan dan UU No. 24 tahun 2013 tentang perubahan atas UU No. 23 tahun 2006 ten-tang Administrasi Kependudukan, yang menyatakan bahwa penyelesaiaan kartu keluarga paling lambat 14 (empat belas ) hari sejak tanggal dipenuhinya se-mua persyaratan.
2. Kasus Pak Sugeng adalah bahwa : Pak Sugeng mengajukan KK an. Eko Setiyadi jalan
Biliton RT. 004 RW.003 Desa gedangsewu kecama-tan Pare di titipkan melalui Pak Rini.
Ketika di daftarkan ke Dinas kependudukan dan Pencatatan sipil ternyata data pendukungnya ku-rang (ijasah dan Akta Anak). Maka berkas dikem-balikan oleh petugas untuk dilengkapi. Akan tetapi sampai saat ini belum didaftarkan kembali ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ke-
POTENSiJawa Timur
42 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
Menikmati
Gunung Budeg
PLESIR
Gunung Budeg yang terletak di kabupaten Tulungagung.(Foto: henry)
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 43
Jalur pendakian menuju puncak Gunung Budeg.(Foto: henry)
Kabupaten Tulungagung menyimpan banyak pemandangan alam eksotis. Kabupaten yang juga dikenal karena lukisan cethe, kerajinan marmer, dan onixnya ini memiliki wisata pendakian di Gunung Budeg.
Gunung yang gersang di musim kemarau namun menghijau bagaikan permadani pada musim hujan ini terletak sekitar 7 km arah selatan dari pusat kota. Gunung di Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat ini sudah tidak aktif. Ketinggiannya 550 MdPL dengan dua puncak utama dengan dua jalur akses menuju pendakian. Konon keindahannya tidak kalah dengan dengan Gunung Ijen, Gunung Wilis, dan Gunung Kelud.
Menurut anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Tanggung sebagai pengelola sementara Gunung Budeg, Yudi Abri Anto, Gunung Budeg atau disebut pula Gunung Cikrak (karena bentuknya menyerupai cikrak alat pembuang sampah), menyimpan berbagai legenda berkait dengan berdirinya Tulungagung.
Yudi menuturkan, kawasan puncaknya yang belum banyak didatangi manusia konon menyimpan kisah tali pusar Raja Airlangga dan batu petilasan pertapaan rajaraja Majapahit. Di samping itu juga kaya akan tumbuhan, pohon langka, dan aneka bunga. Juga ada burung elang jawa, kera, ular, ayam alas dan aneka burung. Tersedia juga tempat untuk berkemah.
Diharapkan pemerintah ikut membangun jalan ke arah Gunung Budeg, pertokoan di dekat pendakian, gardu pandang untuk menikmati indahnya kota Tulungagung dari atas gunung, atau mengembangkan permainan.
Perjalanan Saat yang tepat untuk menikmati keindahan gunung ini adalah saat matahari terbit. Wisatawan sebaiknya
memulai pendakian pukul 03.00. Lalurnya yang cukup ekstrem, menanjak. Dari puncak terhampar pemandangan kota Tulungagung dengan kerlapkerlip lampu, bayangan gunung nun jauh di sana Gunung Wilis. Hanya butuh waktu dua jam untuk mencapai puncak. Saat mendaki malam, berhatihatilah terhadap semut hitam. Juga ulat dan ular yang bersembunyi di balik bebatuan.
Kabupaten Tulungagung menyimpan banyak pemandangan alam eksotis. Kabupaten yang juga dikenal
karena lukisan cethe, kerajinan marmer, dan onixnya ini memiliki wisata pendakian di Gunung Budeg.
(FOTO ATAS) anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Tanggung sebagai pengelola sementara Gunung Budeg,
Yudi Abri Anto, saat diwawancarai Potensi Foto: henry
(FOTO BAWAH) pos pantau pengelola sementara Gunung Budeg, yang bertuliskan rencana kerja Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) tahun 2015 Foto: henry
44 EDISI 57 SEPTEMBER 2015
Gunung Budeg atau disebut
pula Gunung Cikrak (karena
bentuknya menyerupai cikrak
alat pembuang sampah),
menyimpan berbagai legenda
berkait dengan berdirinya
Tulungagung.
POTENSiJawa Timur
Rasa lelah tentu saja segera terbayar ketika sampai di puncak melihat sinar matahari mulai menyirami kota Tulungagung. Di atas gunung, ada puncak Timur dan Barat sehingga wisatawan juga dapat menikmati matahari terbenam di puncak Barat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pendaki:
Setelah tiba di tempat pendakian, • demi keamanan dan keselamatan harus menyerahkan KTP untuk dicacat di sekretariat. Pendaki juga harus mengisi buku tamu, membayar biaya kebersihan
Rp 5.000/perorang.
Selanjutnya pendaki diarahkan menuju base • camp untuk diberi arahan tata cara dan aturan serta larangan yang harus dipatuhi. Di antaranya tidak boleh berbuat mesum, merusak hutan dan membakar ilalang dan rumput. Panitia juga
menyewakan tenda berbagai ukuran dengan tarif Rp 30 sampai 50 ribu setiap tenda.
Jalur PendakianJalur pendakian di gunung ini
tanpa ada tempat istirahat. Jadi dari awal terus mendaki, mendaki, dan mendaki dengan kemiringan yang tajam lewat jalan setapak berba tuan. Bila beruntung, pendaki bisa bertemu burung elang jawa, monyet ekor panjang, ayam alas, dan aneka burung. Bahkan berjumpa anakanak desa sekitar gunung yang hapal medan pendakian. Mereka akan senantiasa me nunjukkan jalan aman jalur pendakian. Mereka juga siap membawakan peralatan dan
bekal. Kalau sudah sampai di puncak, beri mereka uang sekadar pembeli jajan.
Mengapa gunung ini bisa diberi nama Gunung Budeg atau disebut pula Gunung Cikrak. Lalu mengapa di gunung ini hanya ada satu pohon saja yang bisa tum
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 45
Wisatawan dapat menikmati matahari terbenam di puncak Barat dari atas puncak Timur dan Barat Gunung Budeg (Foto: henry)
buh tinggi, dan tentang batu yang menyerupai bentuk manusia.
Menurut Ketua LMDH Gunung Budeg, Agus Utomo, kisahnya diambil dari babad Tulungagung di Bethak, Bedalem yaitu Adipati Bedalem yang memiliki puteri cantik jelita bernama Rara Ringgit atau Roro Kembang Sore.
Ketika itu utusan Kerajaan Majapahit, Pangeran Lembu Peteng yang pro Adipati Bedalem perang dengan Kyai Besari, memperebutkan Roro Kembang Sore. Roro Kembangsore yang ketakutan lari ke desa Dadapan menumpang pada seorang janda bernama MBok Rondo Dadapan. MBok Rondo mempunyai anak lakilaki bernama Joko Bodo. Lama kelamaan Joko Bodo terpikat oleh kemolekan Roro Kembangsore dan ingin memperistrinya, tetapi selalu ditolak secara halus.
Karena Joko Bodo terus mendesak, pada suatu hari ketika MBok Rondo sedang bepergian, Roro mengajukan permintaan. Ia mau diperisteri dengan syarat Joko
Bodo bertapa membisu di bukit menghadap laut kidul selama 40 hari 40 malam beralaskan batu dan memakai cikrak di kepala. Joko Bodo menerima permintaan tadi. Ikatan janji itu tidak diketahui oleh MBok Rondo Dadapan. Roro Kembangsore juga pergi menuju Gunung Cilik. Maka ketika MBok Rondo pulang merasa terkejut karena di rumah tidak ada orang.
Ia pergi mencari sampai akhirnya menemukan Joko Bodo sedang duduk bersila. Dipanggil berulang kali, Joko Bodo tidak menjawab. Karena jengkel, MBok Rondo marah sambil berkata “Bocah diceluk kok meneng bae kaya watu”. Artinya, anak dipanggilpanggil kok diam saja tidak menjawab seperti batu. Seketika itu juga Joko Bodo berubah menjadi batu.
MBok Rondo yang menyadari kekhilafannya lalu berharap; “Besuk kalau ada ramainya zaman, gunung ini saja beri nama Gunung Budeg. (ryo)
PLESIR
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat menghadiri acara Champions East Java Scouts Chalenge Go To USA
di konjen AS Surabaya tanggal 15 September 2015
GaleriFoto
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat menghadiri acara Champions East Java Scouts Chalenge Go To USA
di konjen AS Surabaya tanggal 15 September 2015
27 Juni 2015
Foto by : sugeng
Foto by : henry
Gubernur Jatim
, Soekarwo m
emberikan tali asih saat Peringatan H
ari Perhubungan Nasional Tahun 2015 di Lapangan Prapat Kurung Surabaya, Kam
is tanggal 17 September 2015